• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN

Sehubungan dengan adanya penelitian mengenai “Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha terhadap Mahasiswa Manajemen stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” Maka saya mohon kepada Saudara/i untuk mengisi kuesioner dibawah ini. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

I. Petunjuk Pengisian

1. Pada lembar ini terdapat beberapa pernyataan yang harus Anda isi dan diharapkan agar dijawab seluruh pernyataan yang ada dengan jujur dan sebenarnya.

2. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu, usahakanlah agar tidak ada jawaban yang dikosongkan.

3. Silahkan Anda pilih jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan kondisi yang ada dengan jalan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

4. Kriteria jawaban: SS : SangatSetuju S : Setuju KS :KurangSetuju TS :TidakSetuju

STS :SangatTidakSetuju

II. Identitas Responden

1. Nama : 2. Nim :

3. Jenis Kelamin : Pria Wanita

(2)

Konsep Diri (X1)

No Pernyataan PilihanJawaban

SS S KS TS STS

Internal

1. Saya senang melakukan sesuatu yang baru

2. Saya bangga terhadap kemapuan-kemampuan yang saya miliki

3. Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan

4. Saya suka berkomunikasi dengan orang lain

5. Saya mudah bergaul dengan orang lain

6. Saya cukup mampu mengendalikan diri

Eksternal

7. Saya selalu menjaga penampilan saya karena akan membuat saya percaya diri

8. Saya selalu perduli dengan lingkungan sekitar saya

(3)

Lingkungan Keluarga (X2)

No Pernyataan PilihanJawaban

SS S KS TS STS

Perhatian orang tua

1. Orang tua selalu mengajarkan untuk saling menyayangi sesama keluarga 2. Keluarga saya selalu memperhatikan

kegiatan yang saya lakukan

3. Saya merasa keluarga saya mengikuti dan memenuhi kebutuhan saya

Dukungan orang tua

4. Keluarga saya selalu menyemangati saya dalam berkarir,karir apapun

5. Orang tua saya selalu memberi nasehat yang baik ketika saya membuat keputusan kelak mau menjalankan usaha 6. Keluarga saya selalu membantu saya

dalam kesulitan apapun

Komunikasi

7. Komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik

(4)

Minat Berwirausaha (Y)

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya selalu mencari tau segala informasi mengenai bisnis yang akan saya pilih

2 Saya suka membaca buku tentang sikap positif seorang wirausaha

3 Saya suka membaca buku tentang bisnis 4 Saya dapat melewati suatu kegagalan yang

terjadi pada kehidupan saya sebagai mahasiswa

5 Saya senang mengikuti seminar wirausaha 6 Saya selalu mengikuti kisah sukses

wirausaha untuk mengetahui kunci suksesnya

7 Kemampuan yang saya miliki akan membantu saya memulai usaha

8 Saya yakin sikap saya menentukan kesuksesan saya dalam menjalankan suatu usaha

(5)

Lampiran 2

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

(6)

Lampiran 3

(7)
(8)

Lampiran 4

Uji Asumsi Klasik

1.Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

(9)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 71

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.07713254

Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .083

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .702

Asymp. Sig. (2-tailed) .707

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.107 2.713 1.883 .064

Konsep Diri (X1) .418 .080 .467 5.223 .000 .746 1.341

Lingkungan Keluarga (X2)

(10)

Lampiran 5

Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Berwirausaha (Y)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 972.286 2 486.143 49.875 .000a

Residual 662.812 68 9.747

Total 1635.099 70

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga (X2), Konsep Diri (X1) b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha (Y)

Model Summaryb

(11)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Arikunto, Suharsimi,2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,jakarta.

Daryanto. 2013, Pengantar Kewirausahaan, Prestasi Pustaka Raya, Jakarta. Ghozali, Imam, 2005. Analisis Multivariative Dengan Program SPSS,Badan

Penerbit UNDIP, Semarang.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro

Gujarati, D.N. 2003.Basic Econometrics 4th Edition. New York: Mc Graw Hill Hisrich, Robert D.Michael P.Peters dan Dean A. Shepherd, 2008.Kewirausahaan,

Edisi 7,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kasmir, 2011. Kewirausahaan, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

Lestari, Sri, 2012. Psikologi Keluarga.Kencana Prenadamedia Group, Jakarta. Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, 2003. Kewirausahaan Dipandang dari Sudut

Pandang Psikologi Kepribadian, Cetakan Pertama,Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Sanusi,Anwar,2011.Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta. Situmorang, Lutfi, 2014. Analisis Data (Untuk Riset dan Manajemen Bisnis).

Sugiono,2008.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,Cv alfa Beta,Bandung. Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung. Sugiyono,2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, cv:

Bandung.

Sunardi dan Anita Primastiwi, 2012. Bisnis Pengantar (Konsep, Strategi dan Kasus), Caps, Yogyakarta.

(12)

Tarsis, Tarmudji, 1996. Prinsip-Prinsip Wirausaha, Semarang : Liberty Yogyakarta.

Thalib, Syamsul Bachri, 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

Zimmerer, Thomas W. dan Norman Scarborough,2004. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil,Gramedia, Jakarta.

SKRIPSI:

Aulia Rachman.2016. “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Dan Latar Belakang Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK IT Marinah Al-HidayahMedan”.

Defani Sembiring. 2015. “Pengaruh Konsep Diri, Pembelajaran Kewirausahaan Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU Tahun 2011”.

FredyHutasoit. 2016. “Pengaruh Efikasi Diri Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU”.

Putra, Rano Aditia. 2012. “Faktor-faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negri Padang)”.

Ruth, Debora. (2013).“Pengaruh Konsep Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan LingkunganKeluarga Terhadap Minat Berwirausaha”, Skripsi FakultasPendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI (Tidak dipublikasikan)

JURNAL:

Francisco Jose de Costa, Alexandre Araujo Cavalcante Sooares, and Diego Guilherme. 2009. “Factors of influence on the interest entrepreneurial interest: an analysis with students of information technology related course, Journal Vol.6 No.2 Sao Paulo

Koranti, Komsi. 2013. “Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal terhadap Minat Berwirausaha”. Jurnal Vol. 5 Universitas Gunadarma.

(13)

Sagiri dan Andrea Appolloni, 2009. Identifying the Effect of Psychological Variables on Entrepreneurial Intentions. DSM Business Review. Vol. 1, No. 2. Journal Code: E213446 - ISSN: 0975-1998

Spitzer & Kroenke, 1997.Validation and Utility of a Self-report Version Of PRIME-MD. Vol 282, No. 18

Wang, Clement. K and Poh Kam Wong. 2004. “Entrepreneurial Interest Of University Students In Singapore”, Journal Vol. 24(2):164-172

Yuwono,Susatyo dan Partini (2008). Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan Terhadap Tumbuhnya Minat Berwirausaha, Jurnal Penelitian Humaniora Vol. 9 No.2, Agustus, 119-127.

SITUS INTERNET:

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian assosiatif, yaitu suatu penelitian yang mencari hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain (Wirartha, 2006: 166).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 2016. Waktu penelitian ini mulai dari bulan Juli hingga Oktober 2016.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel yang dianalisis penulis dalam penelitian ini adalah: konsep diri (X1) dan lingkungan keluarga (X2) sebagai variabel bebas(independent). 2. Minat berwirausaha (Y) sebagai varibel terikat(dependent).

3.4 Definisi Operasional Variabel

(15)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Dimensi Indikator Variabel tentang diri sendiri yang mencakup sifat-sifat, nilai-nilai, peristiwa-peristiwa dan memori semantik tentang diri sendiri serta kontrol terhadap pengolahan informasi diri yang relevan

Internal 1. Identitas diri

2. Perilaku 3. Penilaian

Likert

Eksternal 1. Fisik

2. Moral

3. Diri keluarga

Lingkungan dan suasana rumah

Perhatian orang tua 1. Kepedulian 2. Kasih sayang

Likert

Komunikasi 1. Efektifitas

komunikasi 2. Interaksi sosial Minat

Berwirausahsa (Y)

Minat berwirausaha

adalah kecenderungan hati dalam diri subjek

untuk tertarik

menciptakan suatu

usaha yang kemudian mengorganisir,

1. Kemauan dari dalam diri 2. Bertahan akan

pilihan 2. Memiliki risiko

gagal

3. Memiliki risiko ketidakpastian hasil

4. Memiliki risiko kehilangan modal Percaya dan

sikap (Belief and

attitude)

1. Yakin dengan

(16)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yaitu alat mengukur variabel independen, dimana responden akan memilih jawaban yang akan tersedia. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2013 : 93)

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yaitu alat mengukur variabel independen, dimana responden akan memilih jawaban yang akan tersedia. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2013 : 93)

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Jawaban Skor

1 2 3 4 5

Sangat setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak setuju Sangat tidak setuju

(17)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi wilayah generalisasi yang terdiri dari objek-objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:115). Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 245 orang Mahasiswa-Mahasiswi S1 Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:81). Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi sampel, maka penelitian ini menggunakan rumus slovin, sebagai berikut. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin yang dituliskan sebagai berikut :

� = �

1 +��2

Dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = Taraf kesalahan dalam persen

� = 245

1 + 245 (0,1)2

� = 245 3,45

� = 71,01 = 71

(18)

Alasan peneliti menggunakan sampel dari mahasiswa angkatan 2013 dikarenakan mahasiswa/i angkatan 2013 sudah mempelajari mata kuliah Kewirausahaan dan akan melaksanakan Praktek Bisnis sehingga akan didapatkan hasil penelitian yang lebih terarah. Kemudian alasan mengapa peneliti tidak menjadikan mahasiswa angkatan 2014 dikarenakan mahasiswa angkatan belum mengikuti program Praktek Bisnis dan mata kuliah Kewirausahaan.

3.6.3 Teknik Pengambilan Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2012: 122). Adapun kriteria dari mahasiswa yang dijadikan sampel adalah:

a. Mahasiswa jurusan Manajemen Stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

b. Mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah kewirausahaan

3.7Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer

(19)

2. Data skunder

Menurut Sanusi (2011:104) data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data didapat dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku-buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku-buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan atau pernyataan secara lisan kepada subjek penelitian (Sanusi, 2011:105)

2. Kuesioner

(20)

a. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot/skor 1 b. Tidak Setuju (TS) : diberi bobot/skor 2

c. Netral (KS) : diberi bobot/skor 3 d. Setuju (S) : diberi bobot/skor 4

e. Sangat Setuju (SS) : diberi bobot/skor 5

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner. (Situmorang dan Lufti 2012 : 76).

Uji validitas ini dilakukan terhadap 30 responden jurusan manajemen diluar sampel yang akan diteliti dan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Dengan metode accidental sampling yaitu siapa saja yang ditemui yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

(21)

2. Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah 0,361.

Sumber : hasil penelitian 2016 (data diolah)

(22)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. (Situmorang dan Lufti, 2012: 79). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Software SPSS 20 for Windows, untuk memperoleh hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ralpha positif > r 0,80 maka dinyatakan reliable 2. Jika ralpha positif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliable

Tabel 3.4 Uji Reabilitas

Sumber : hasil penelitian, 2016 (data diolah)

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sunyoto, 2012: 83). Jika pengukuran

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

(23)

pengaruh melibatkan beberapa variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka disebut regresi berganda.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh konsep diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausahayang dapat dihitung dengan bantuan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) dengan model regresi linear berganda yaitu

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana:

Y = Minat Berwirausaha a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi X1 X1 = Konsep Diri

b2 = Koefisien Regresi X2 X2 = Lingkungan Keluarga e = Standar Eror

3.11 Uji Asumsi Klasik

Analisis uji asumsi klasik merupakan pengujian model analisis linear berganda. Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa penelitian tidak bias (Gozali,2005:91). Adapun pengujian asumsi klasik sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

(24)

digunakan untuk uji normalitas residual adalah uji statistiknon-parametrik Kolmogorov – Smirnov (K-S).

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : Data Residual berdistribusi normal Ha : Data Residual tidak berdistribusi normal Pengambilan Keputusan :

Signifikan K-S >α→ Terima Ho : Residual normal Signifikan K-S <α→ Tolak Ha: Residual tidak normal 2. Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan hubungan (korelasi) antar variabel bebas (independen). Apabila tidak terjadi korelasi antar variabel bebas maka model regresi dianggap baik. Untuk mendeteksi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai toleransi varians inflaction factor (VIF) dengan nilai toleransi > 0,1.

Apabila VIF > 5, maka terjadi multikolinearitas Apabila VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas 3. Uji Heterokedastisitas

(25)

heteroskedastisitas. Mendeteksi apakah ada atau tidak gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik-titik yang terdapat pada scatterplot yang dihasilkan program spss dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

a. Jika diagram pencar yang membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.

b. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

3.12 Uji Hipotesis

1. Uji F ( Uji Signifikansi Simultan)

Pengujian serempak atau simultan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serempak atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

H0∶ β1 = β2 =0, Artinya konsep diri dan lingkungan keluarga secara serempak tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Hi∶ β1 = β2≠0, Artinya konsep diri dan lingkungan keluarga secara serempak tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Kriteria pengambilan keputusan:

Terima H0 (Tolak Hi), apabila Fhitung< Ftabelatau sig F > α 5% (0,05)

(26)

2. Uji t ( Uji Signifikansi Parsial )

Pengujian individu atau parsial (uji t)dilakukan untuk mengetahui apakah antara masing – masing variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan atau tidak.

H0∶β1 = β2 =0, Artinya konsep diri dan lingkungan keluarga secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Hi∶β1 = β2≠0, Artinya konsep diri dan lingkungan keluarga secara parsial

mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Kriteria Pengambilan Keputusan:

Terima H0 (Tolak Hi), apabila thitung< ttabelatau sig t > α 5% (0,05)

Tolak H0 (Terima Hi), apabila thitung> ttabelatau sig t < α 5% (0,05)

3. Koefisien Determinasi (R²)

Untuk pengaruh dominan dapat dilihat pada angka terbesar dari nilai Standaridized Coeffecient Beta terbesar dari variabel independen secara

(27)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959.Berhubung Fakultas Ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala, pada tahun 1961 USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan.Penetapan dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 November diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi dan Bisnis beralamat di Jl. Prof. T. M. Hanafiah, Kampus USU, Medan 20155. Pada tahun 2014 Fakultas Ekonomi berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Fakultas ini memiliki visi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar. 2. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar dengan pemberdayaan dan

(28)

3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Program D3 : Manajemen Keuangan, Akuntansi, Kesekretariatan. 2. Program S1 : Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, Manajemen. 3. Program S2 : Ilmu Manajemen, Akuntansi, Ekonomi Pembangunan.

4. Program S3 : Ilmu Manajemen, Ilmu Akuntansi, Ilmu Ekonomi Pembangunan.

4.2 Analisis Deskriptif

(29)

program studi Manajemen yang telah mengambil matakuliah Kewirausahaan Stambuk stambuk 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

4.2.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU tahun 2013. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari nama, NIM, jenis kelamin, pekerjaan orang tua.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Laki-laki 31 44%

2 Perempuan 40 56%

Total 71

Sumber : Hasil Penelitian,2016 (data diolah)

(30)

4.2.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

No Kategori Jumlah

Sumber:Hasil Penelitian,2016 (data diolah)

Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa pekerjaan orang tua mahasiswa yang paling banyak adalah wirausaha yaitu sebanyak 28 orang (39%), dan pegawai negeri yaitu sebanyak 24 orang (34%). Dari hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan mahasiswa dibesarkan dalam lingkungan orang tua yang kebanyakan merupakan wirausaha, baik itu wirausaha dan pegawai negeri. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua tidak menuntukan responden untuk tertarik berwirausaha.

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Konsep Diri

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Konsep Diri (X1)

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata

(31)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama Saya senang melakukan sesuatu yang baru, sebanyak 50,7% responden menyatakan sangat setuju, 23,94% responden menyatakan setuju, 8,45% responden menyatakan kurang setuju, 7,04% responden menyatakan tidak setuju, 9,86% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 74,64% responden senang melakukan sesuatu yang baru.

2. Pada pertanyaan kedua , Saya bangga terhadap kemampuan-kemampuan yang saya miliki, Sebanyak 29,58% responden menyatakan sangat setuju, 23,94% responden menyatakan setuju, 26,76% responden menyatakan kurang setuju, 18,31% responden menyatakan tidak setuju, 1,41% responden menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden bangga terhadap kemampuan yang dimiliki. 3. Pada pernyataan ketiga, Saya mudah menyesuaikan diri dengan keadaan,

Sebanyak 45,07% responden menyatakan sangat setuju, 23,94% responden menyatakan setuju, 12,68% responden menyatakan kurang setuju, 16,9% menyatakan tidak setuju, 1,41% menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan hanya sebagian kecil yaitu 18,31% responden saja yang tidak mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. 4. Pada pernyataan keempat, Saya suka berkomunikasi dengan orang lain,

(32)

tidak setuju. Hal ini menggambarkan bahwa responden mudah berkomunikasi dengat orang lain.

5. Pada penyataan kelima ,Saya mudah bergaul dengan orang lain , Sebanyak 49,3% responden menjawab sangat setuju, 28,17% responden menjawab setuju,12,68% responden menjawab kurang setuju, 2,82% responden menjawab tidak setuju, 7,04 responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mudah berkomunikasi dengan orang lain.

6. Pada pernyataan keenam, Saya cukup mampu mengendalikan diri, 47,89% responden menjawab sangat setuju, 21,13% responden menjawab setuju,12,68% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 8,45% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden mampu mengendalikan diri.

7. Pada pernyataan ketujuh, Saya selalu menjaga penampilan saya karena akan membuat saya percaya diri, Sebanyak 49,3% responden menjawab sangat setuju,25,35% responden menjawab setuju, 8,45% responden menjawab kurang setuju, 7,04% responden menjawab tidak setuju,9,86% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden selalu menjaga penampilan agar selalu percaya diri.

(33)

menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden peduli dengan lingkungan sekitar.

9. Pada pernyataan kesembilan,Saya merasa puas dengan keadaan diri saya, Sebanyak 45,07% ressponden menjawab sangat setuju, 23,94% responden menjawab setuju, 12,68% responden menjawab kurang setuju, 16,9% responden menjawab tidak setuju, 1,41% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden puas akan keadaan dirinya sendiri.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap Lingkungan Keluarga

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga (X2)

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata f % f % f % f % f % f %

p1 3 4.23 11 15.49 12 16.9 15 21.13 30 42.25 71 100 5 1 3.82

p2 5 7.04 8 11.27 15 21.13 14 19.72 29 40.85 71 100 5 1 3.76

p3 2 2.82 7 9.86 12 16.9 10 14.08 40 56.34 71 100 5 1 4.11

p4 4 5.63 5 7.04 13 18.31 18 25.35 31 43.66 71 100 5 1 3.94

p5 2 2.82 8 11.27 13 18.31 9 12.68 39 54.93 71 100 5 1 4.06

p6 5 7.04 2 2.82 9 12.68 20 28.17 35 49.3 71 100 5 1 4.10

p7 6 8.45 7 9.86 9 12.68 15 21.13 34 47.89 71 100 5 1 3.90

p8 1 1.41 6 8.45 11 15.49 11 15.49 42 59.15 71 100 5 1 4.23

Sumber : Hasil Penelitian ,2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :

(34)

menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua,Keluarga saya selalu memperhatikan kegiatan yang saya lakukan, 40,85% responden menjawab sangat setuju, 19,72% responden menjawab setuju, 19,72% responden menjawab kurang setuju, 21,13% responden menjawab kurang setuju, 11,27% responden menjawab tidak setuju, 7,04% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, Saya merasa keluarga saya mengikuti dan memenuhi kebutuhan saya, Sebanyak 56,34% responden menjawab sangat setuju ,14,08% responden menjawab setuju,16,9% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 2,82% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 70,42% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, Keluarga saya selalu menyemangati saya dalam berkarir, 43.66% responden menjawab sangat setuju, 25,35% responden menjawab setuju, 18,31% responden menjawab kurang setuju, 7,04% responden menjawab tidak setuju, 5,63% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

(35)

setuju, 11,27% responden menjawab tidak setuju, 2,82% respponden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, Keluarga saya selalu membantu saya dalam kesulitan apapun, 49,3% responden menjawab sangat setuju, 28,17% responden menjawab setuju, 12,68% responden menjawab kurang setuju, 2,82% responden menjawab tidak setuju, 7,04% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada penyataan ketujuh , Komunikasi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, 47,89% responden menjawab sangat setuju, 21,13% responden menjawab setuju, 12,68% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 8,45% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

(36)

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden terhadap Minat Berwira Usaha

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Berwira Usaha (Y)

Pertanyaan STS TS KS S SS Total Max Min Rata-Rata f % f % f % f % f % f %

p1 9 12.68 7 9.86 14 19.72 8 11.27 33 46.48 71 100 5 1 3.69

p2 1 1.41 5 7.04 14 19.72 11 15.49 40 56.34 71 100 5 1 4.18

p3 5 7.04 7 9.86 6 8.45 14 19.72 39 54.93 71 100 5 1 4.06

p4 4 5.63 2 2.82 8 11.27 22 30.99 35 49.3 71 100 5 1 4.15

p5 6 8.45 7 9.86 9 12.68 16 22.54 33 46.48 71 100 5 1 3.89

p6 8 11.27 7 9.86 15 21.13 8 11.27 33 46.48 71 100 5 1 3.72

p7 1 1.41 5 7.04 16 22.54 10 14.08 39 54.93 71 100 5 1 4.14

p8 5 7.04 8 11.27 4 5.63 15 21.13 39 54.93 71 100 5 1 4.06

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama, Saya selalu mencari tau segala informasi mengenai bisnis yang akan saya pilih, 46,48% responden menyatakan sangat setuju, 11,27% responden menyatakan seuju, 19,72% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 12,68% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, Saya suka membaca buku tentang sikap positif seorang wirausaha, 56,34% responden menjawab sangat setuju, 15,49% responden menjawan setuju, 19,72% responden menjawab kurang setuju, 7,04% responden menjawab tidak setuju, 1,41% sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. 3. Pada pernyataan ketiga, Saya suka membaca buku tentang bisnis, 54,93%

(37)

setuju,8,45% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 7,04% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut. 4. Pada pernyataan keempat, Saya dapat melewati suatu kegagalan yang terjadi

pada kehidupan saya sebagai mahasiswa, 49,3% responden menjawab sangat setuju, 30,99% responden menjawab setuju, 11,27% responden menjawab kurang setuju, 2,82%,responden menjawab tidak setuju, 5,63% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, Saya senang mengikuti seminar wirausaha, 46,48% responden menjawab sangat setuju, 22,54% responden menjawab setuju, 12,68% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 8,45% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, Saya selalu mengikuti kisah sukses wirausaha untuk mengetahui kunci suksesnya, 46,48% responden menjawab sangat setuju, 11,27% responden menjawab setuju, 21,13% responden menjawab kurang setuju, 9,86% responden menjawab tidak setuju, 11,27% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju dengan pernyataan tersebut.

(38)

7,04% ressponden menjawab tidak setuju, 1,41% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, Saya yakin sikap saya menentukan kesuksesan saya dalam menjalankan suatu usaha, 54,93% responden menjawab sangat setuju, 21,13% responden menjawab setuju, 5,63% responden menjawab kurang setuju, 11,27% responden menjawab tidak setuju, 7,04% responden menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.

Jika nilai probabilitas �≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

(39)

Sumber:Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.1

Pengujian Normalitas Histogram

2. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot

Jika titik menyebar di sekitar garis diagonal,maka data berdistribusi normal. Sebaliknya jika tidak menyebar di sekitar garis diagonal,maka data tidak berdistribusi normal.

Sumber:Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2

Pengujian Normalitas P-P Plot

(40)

3. Hasil Uji Normalitas Dengan Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Tabel 4.6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 71

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.07713254

Most Extreme Differences Absolute .083

Positive .083

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .702

Asymp. Sig. (2-tailed) .707

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian SPSS,2016 (data diolah)

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,707. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,707, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013:94).

Tabel 4.7

a. Dependent Variable : Minat Berwirausaha

(41)

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.7, nilai VIF dari variabel konsep diri adalah 1,341, dan nilai VIF dari variabel lingkungan keluarga adalah 1,341. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. Jika titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

1. Grafik Scatterplot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016

(42)

Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.3, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolute residualnya, jika nilai signifikan antara variabel independen dengan absolute residual 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.8 Uji Glejser

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.883 1.643 1.755 .084

Konsep Diri (X1) .056 .048 .159 1.155 .252

Lingkungan Keluarga (X2)

-.077 .048 -.220 -1.600 .114

a. Dependent Variable: abs_residual_Glejser

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari konsep diri adalah 0,252 dan nilai probabilitas atau Sig. dari lingkungan keluarga adalah 0,114. Karena seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan), maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2003. Gio dan Elly, 2015:182-183).

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda

(43)

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut.

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan dependen, pengaruh Konsep Diri (X1), Lingkungan Keluarga (X2), Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Analisis Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.107 2.713 1.883 .064

Konsep Diri (X1) .418 .080 .467 5.223 .000

Lingkungan Keluarga (X2) .375 .080 .422 4.717 .000 a. Dependent Variable: Minat berwira usaha

Sumber:Hasil Penelitian,2016 (data diolah)

Hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada table 4.9 menghasilkan persamaan linier berganda sebagai berikut :

Y = 5,107 + 0,418X1 + 0,375X2 + e Dimana :

Y = Minat Berwirausaha

X1 = Konsep Diri

X2 = Lingkungan Keluarga

α = Konstanta

b1,b2 = Koefisien regresi e = Standar eror Keterangan :

(44)

konsep diri (X1) dan Lingkungan Keluarga (X2) bernilai 0, maka variabel dependen Minat Berwirausaha (Y) adalah 5,107

b. Koefisien X1 (b1) 0,418 ,hasil dari koefisien konsep diri adalah 0,418 (bernilai positif), berarti konsep diri memiliki pengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Tingkat konsep diri yang semakin tinggi cenderung meningkatkan minat berwirausaha.

c. Koefisien X2 (b2) 0,375 hasil dari koefisien lingkungan keluarga adalah 0,375 (bernilai positif), berarti lingkungan keluarga memiliki pengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Tingkat lingkungan keluarga yang semakin tinggi cenderung meningkatkan minat berwirausaha.

4.6 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen,maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji signifikan simultan (Uji F) dan uji parsial (Uji t) dan koefisien determinasi (Uji Goodness of Fit/R2).

4.6.1 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji )

Untuk melihat pengaruh konsep diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha secara simultan dapat dihitung dengang menggunakan Uji Signifikansi Simultan (uji F). Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.Dengan menggunakan

(45)

artinya terdapat pengaruh yang tidak signifikan secarabersama-sama dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai Sig.F < 0,05, maka Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yangsignifikan secara bersama-sama dari variabel indenpenden terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 71 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = K - 1 3-1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 71- 3 = 68

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS , maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Pengaruh Simultan dengan Uji ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 972.286 2 486.143 49.875 .000a

Residual 662.812 68 9.747

Total 1635.099 70

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga (X2), Konsep Diri (X1) b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha (Y)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10, Diketahui nilai F hitung adalah 49,875 dan nilai F tabel adalah3,131. Berikut kriteria untuk menentukan signifikansi pengaruh simultan berdasarkan uji F.

Jika F hitung > F tabel, pengaruh simultan signifikan. Jika F hitung < F tabel, pengaruh simultan tidak signifikan.

(46)

simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap minat berwirausaha. Kriteria lain untuk menguji signifikansi pengaruh simultan adalah dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) terhadap tingkat signikansi 0,05.

4.6.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji signifikansi parameter individual (uji t) menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, dengan kata lain digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya.

Tabel 4.11

Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.107 2.713 1.883 .064

Konsep Diri (X1) .418 .080 .467 5.223 .000

Lingkungan Keluarga (X2) .375 .080 .422 4.717 .000

a. Dependent Variable: Minat berwira usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut.

Y = 5,107 + 0,418X1 + 0,375X2 + e

(47)

dibandingkan tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung 5,223 > t tabel 1,995, maka variabel konsep diri berpengaruh signifikan terhadap minat berwira usaha.

Diketahui nilai koefisien regresi lingkungan keluarga adalah 0,375. Karena nilai koefisien regresi lingkungan keluarga 0,375 bernilai positif, hal ini berarti variabel lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwira usaha. Diketahui nilai probabilitas (Sig.) dari koefisien regresi lingkungan keluarga adalah 0,000 dan nilai t hitung adalah 4,717. Karena nilai probabilitas dari koefisien lingkungan keluarga, yakni 0,000, lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung 4,717 > t tabel 1,995, maka variabel lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat berwira usaha.

4.6.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu nilai yang mengukur seberapa besar kemampuan variable-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan regresi,dalam menerangkan variasi variable tak bebas.

Tabel 4.12

Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .771a .595 .583 3.122

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga (X2), Konsep Diri (X1) b. Dependent Variable: Minat Berwirausaha (Y)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah)

(48)

berwirausaha mampu dijelaskan oleh variabel konsep diri dan lingkungan keluarga sedangkan sisanya 40,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Berwirausaha

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap variabel Konsep diri (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Minat berwirausaha (Y). Hal ini dapat terlihat dari nilai t hitung (5,223) > t table (1,995) dan nilai signifikan (0.000) lebih kecil dari ( 0,05). Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Konsep Diri (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.

Berdasarkan variabel konsep diri setelah pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa termotivasi untuk menjadi wirausahawan karena memiliki konsep diri yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sarasson dalam Lupiyoadi (2007:11) yang menyatakan bahwa sifat wirausaha adalah hasil proses belajar bila seorang individu dewasa sebelumnya yakin bahwa dia dapat dan mampu mengadopsi cara-cara tingkah laku baru, khususnya untuk mengubah kepribadiannya, maka kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar. Dan teori ini membuktikan apabila seseorang memiliki konsep diri yang baik, maka ia akan bisa menjadi seorang wirausahawan.

(49)

pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu.

Menurut Brooks yang dikutip oleh Rakhmad (2012:125) menyatakan konsep diri merupakan persepsi individu terhadap dirinya sendiri yang bersifat psikis dan sosial sebagai hasil interaksi dengan orang lain.

Pada variabel konsep diri pada butir pernyataan no empat (4) sebanyak 41 atau 57,75% responden menyatakan sangat setuju dan pada butir pernyataan no lima (5) sebanyak 35 atau 49,3% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dengan berpikir positif menerima risiko dan mudah berkomunikasi dengan orang lain akan membawa responden ke dalam keberhasilan.

Seorang wirausaha yang berpikir positif ,siap menerima risiko dan mudah berkomunikasi dengan sesuatu yang baru diperlukan dalam dunia usaha. Dunia usaha merupakan dunia persaingan. Seorang wirausaha menuntukan bidang usaha yang dijalankannya, maka ia harus bersaing dengan wirausaha lain yang memiliki bidang sama. Dan di dalam menjalankan usaha yang sama itu diperlukan suatu cirri khas,dan sesuatu yang berbeda yang lebih unggul dalam persaingan dan menempatkan usaha tersebut di pilihan teratas.

4.7.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

(50)

bebas Pengaruh Lingkungan Keluarga (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha (Y) sebagai variabel terikat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, variabel konsep diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa manajemen stambuk 2013 fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Hal Ini dapat dilihat dari hasil uji Fhitung yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada kolom (F) adalah sebesar 49,875, lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,131. Nilai signifikan Fhitung pada kolom (sig.) adalah 0,00, lebih kecil dari tingkat

kesalahan (α) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri

dari konsep diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Ruth (2013) yang memperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial bahwa Konsep Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha.

Berdasarkan uji secara parsial dapat dilihat bahwa variabel konsep diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi

masing-masing variabel yaitu 0,000dan lebih kecil dari α = 0,05 sehingga kedua variabel

(51)

Melalui analisis deskriptif terhadap ketiga variabel diketahui bahwa pekerjaan orang tua mahasiswa yang paling banyak adalah wirausaha yaitu sebanyak 28 orang (39%), dan pegawai negeri yaitu sebanyak 24 orang (34%).

Dari hal ini dapat dilihat bahwa kebanyakan mahasiswa dibesarkan dalam lingkungan orang tua yang kebanyakan merupakan wirausaha, baik itu wirausaha atau pegawai negeri, namun bagaimana cara orang tua mendidik anak mereka juga akan memberikan dorongan kepada anak dalam menentukan pilihan karir mereka, termasuk menjadi seorang wirausahawan.

Pada variabel Lingkungan Keluarga pada butir pernyataan kedelapan (8) sebanyak 42 atau 59,15% responden menjawab sangat setuju dan pada butir pernyataan ketiga (3) sebanyak 40 atau 56,34% responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan dan perhatian dari keluarga sangat dibutuhkahkan dalam menjalankan suatu usaha.

Pada pernyataan kelima, Orang tua saya selalu memberi nasehat yang baik ketika saya membuat keputusan, 54,93% responden menjawab sangat setuju, 12,68% responden menjawab setuju, 18,31% responden menjawab kurang setuju, 11,27% responden menjawab tidak setuju, 2,82% respponden menjawab sangat tidak setuju Hal ini menunjukkan bahwa nasehat orang tua sangat berarti dalam membuat keputusan kelak menjalankan suatu usaha.

(52)

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama-tama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dukungan keluarga sebagai pendorong anak dalam berwirausaha berperan sangat pentinguntuk membanu keberhasilan di dalam suatu usaha.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel latar belakang keluarga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Dilihat dari indikatornya, perhatian orang tua dan komunikasi merupakan dua hal yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan minat berwirausaha.

Orang tua yang memberikan perhatian besar kepada anak akan memudahkan anak dalam hal pengembangan kreativitasnya, menentukan pilihan karir di masa yang akan datang, serta akan mendapatkan nilai-nilai moral yang baik.Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak juga dinilai mampu meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa. Melalui komunikasi, orang tua mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar terus mau belajar dan berusaha hingga menjadi orang yang sukses kelak. Motivasi yang disampaikan secara baik akan mampu membangkitkan semangat dan mengarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai.

(53)

4.7.3. Pengaruh Konsep Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

Berdasarkan Tebel 4.10 Uji Koefisien Determinasi,hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh konsep diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Hasil penelitian ini juga menunjukkan kontribusi ( R ) antara pengaruh konsep diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha sebesar 77,1%. Nilai kontribusi ( R ) antar variabel ini terhadap minat berwirausaha terbilang besar. Dan untuk memaksimalkan minat berwirausaha, pengaruh konsep diri dan lingkungan keluarga perlu untuk dimiliki dan diterapkan oleh wirausaha.

Berdasarkan variabel konsep diri setelah pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa termotivasi untuk menjadi wirausahawan karena memiliki konsep diri yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sarasson dalam Lupiyoadi (2007:11) yang menyatakan bahwa sifat wirausaha adalah hasil proses belajar bila seorang individu dewasa sebelumnya yakin bahwa dia dapat dan mampu mengadopsi cara-cara tingkah laku baru, khususnya untuk mengubah kepribadiannya, maka kemungkinan keberhasilannya akan lebih besar. Dan teori ini membuktikan apabila seseorang memiliki konsep diri yang baik, maka ia akan bisa menjadi seorang wirausahawan.

(54)

dilihat dari hasil uji Fhitung yang menunjukkan bahwa nilai Fhitung pada kolom (F) adalah sebesar 49,875, lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,131. Nilai signifikan Fhitung pada kolom (sig.) adalah 0,00, lebih kecil dari tingkat

kesalahan (α) 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang terdiri

dari konsep diri dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha.Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Ruth (2013) yang memperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial bahwa Konsep Diri, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Berwirausaha.

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapan disimpulkan : 1. Berdasarkan (Uji F) diketahui bahwa variabel konsep diri dan lingkungan

keluarga secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen stambuk 2013 FEB USU. 2. Berdasarkan (Uji t) yakni bahwa variabel konsep diri dan lingkungan

keluarga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan. Diketahui nilai koefisien regresi konsep diri 0,418 dan nilai koefisien regresi lingkungan keluarga 0,375. Berdasarkan nilai kedua variabel yang di uji variabel konsep diri merupakan variabel yang lebih berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa manajemen stambuk 2013 FEB USU.

3. Berdasarkan pengujian Koefisien Determinasi (R2) diketahui bahwa R sebesar 0,771 berarti hubungan antara konsep diri dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha 77,1%. Hal ini berarti hubungan erat. Nilai Adjusted R Square = 0,595 berarti 59,5% minat berwirausaha mampu dijelaskan oleh

variabel konsep diri dan lingkungan keluarga sedangkan sisanya 40,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

(56)

1. Diharapkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis agar lebih membuka kesempatan dalam membangun konsep diri untuk berwirausaha baik secara lisan maupun teoritis sehingga terbentuk konsep diri yang menunjang minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis semakin positif.

2. Untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan diperlukan suatu usaha nyata oleh pihak fakultas, misalnya dengan memberikan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dengan mendirikan bisnis kecil di lokasi universitas, selain itu melalui kebijakan yang dapat memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha dan membuat program-program untuk mendukung terciptanya lulusan perguruan tinggi yang lebih siap bekerja dan menciptakan pekerjaan.

3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis diharapkan melaksanakan lebih banyak kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan berwirausaha, sehingga timbul lingkungan kewirausahaan yang positif di lokasi perkuliahan, sebagai antisipasi terhadap lingkungan keluarga yang orangtua nya tidak berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

(57)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Konsep Diri

2.1.1.1 Pengertian Konsep diri

Greenwald et al., dalam Thalib (2010:121) menjelaskan bahwa konsep diri

sebagai suatu organisasi dinamis didefinisikan sebagai skema kognitif tentang diri sendiri yang mencakup sifat-sifat, nilai-nilai, peristiwa-peristiwa dan memori semantik tentang diri sendiri serta kontrol terhadap pengolahan informasi diri yang relevan. Konsep diri dirumuskan sebagai skema kognitif atau pandangan dan penilaian tentang diri sendiri yang mencakup atribut-atribut spesifik yang terdiri atas komponen pengetahuan dan komponen evaluatif.

Menurut Black dan Bornholt dalam Thalib (2010:122) konsep diri merupakan pandangan yang dimiliki setiap orang mengenai dirinya sendiri yang terbentuk, baik melalui pengalaman maupun pengamatan terhadap diri sendiri, baik konsep diri secara umum (general self-concept) maupun konsep diri secara spesifik termasuk konsep diri dalam kaitannya dengan bidang akademik, karir, atletik, kemampuan artistik dan fisik. Konsep diri dapat dikatakan verifikasi diri, konsistensi diri dan kompleksitas diri yang terbuka untuk interprestasi sehingga secara umum berkaitan dengan pembelajaran dan menjadi mediasi variabel motivasi dan pilihan tugas-tugas pembelajaran.

(58)

persepsi dan interpretasi terhadap diri sendiri dan lingkungan, mencakup konsep diri umum (general self-concept) dan konsep diri yang lebih spesifik (specific self-concept) termasuk konsep diri akademis, sosial dan fisik.

2.1.1.2 Aspek-Aspek Konsep Diri

Menurut beberapa ahli aspek konsep diri dibedakan atas beberapa bagian. Adapun bagian-bagian aspek konsep diri menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Song dan Hattie dalam Thalib (2010:123) aspek-aspek konsep diri dibedakan atas konsep diri akademis dan konsep diri non akademis dimana konsep diri non akademis termasuk konsep diri sosial dan penampilan diri.

2. Menurut Myers-Walls et al., dalam (Thalib (2010:123) aspek-aspek konsep diri dibedakan atas konsep diri secara umum (general self-concept) dan konsep diri secara spesifik termasuk konsep diri dalam kaitannya dengan bidang akademik, karir, atletik, kemampuan artistic dan fisik.

3. Menurut James dalam Thalib (2010:123) aspek-aspek konsep diri dibedakan atas diri jasmaniah, diri sosial dan diri spiritual.

(59)

2.1.1.3 Dimensi –Dimensi Konsep Diri

Menurut Fitts dalam Ajizah (2013), konsep diri ini terbagi menjadi 2 dimensi pokok yaitu

1. Dimensi internal adalah keseluruhan penghayatan pribadi sebagai kesatuan yang unik. Penilaian diri berdasarkan dimensi internal ini meliputi penilaian seseorang terhadap identitas dirinya, kepuasan diri dan tingkah lakunya. Dimensi ini terdiri dari 3 bentuk:

a. Diri identitas (identity self)

Diri sebagai identitas merupakan aspek dasar dari konsep diri. Dalam diri identitas, terkumpul seluruh label dan simbol yang dipergunakan seseorang untuk menggambarkan dirinya yang didasarkan pada pertanyaan : “Siapakah saya?”. Label yang melekat pada diri seseorang dapat berasal dari orang lain atau orang itu sendiri. Semakin banyak label yang dimiliki seseorang, maka semakin terbentuklah orang itu untuk mencari jawaban tentang identitas dirinya. Diri identitas dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan dan juga dengan dirinya sendiri. Dengan demikian, diri identitas mempunyai hubungan dengan diri pelaku dan hubungan ini umumnya berlaku timbal balik, seperti yang dikemukakan oleh Fitts (1971). b. Diri perilaku (behaviour self)

(60)

dalam diri sendiri atau dari keduanya. Konsekuensi menentukan apakah suatu tingkah laku cenderung dipertahankan atau tidak. Disamping itu juga menetukan apakah tingkah laku tersebut akan diabstraksikan, disimbolisasikan dan dimasukkan kedalam diri identitas seseorang. Contohnya, seorang anak kecil mempunyai dorongan untuk berjalan. Ketika ia bisa berjalan ia merasa puas, dan lama kelamaan kemampuan berjalan serta kesadaran bahwa ia bisa berjalan merupakan label baru yang ada dalam diri identitasnya. Tindakkan berjalan itu sendiri merupakan bagian dari diri pelakunya. c. Diri penerimaan atau penilaian ( judging self )

(61)

2. Dimensi eksternal

Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya serta hal-hal diluar dirinya. Dimensi ini merupakan suatu hal yang luas, misalnya diri berkaitan dengan sekolah, organisasi, agama dan sebagainya. Dimensi ini dibedakan atas 5 bentuk yaitu:

a. Diri Fisik (Physical self), merupakan persepsi seseorang terhadap keadaan fisik, kesehatan, penampilan diri dan gerak motoriknya.

b. Diri Moral-Etik (Moral-Ethic self), merupakan persepsi seseorang tentang dirinya ditinjau dari standar pertimbangan nilai-nilai moral dan etika. Hal ini seperti bagaimana hubungan orang tersebut dengan Tuhan, rasa puas seseorang terhadap kehidupan beragamanya, nilai-nilai moral yang dianutnya, dan perasaan sebagai orang jahat atau orang baik. c. Diri Personal (Personal self), merupakan perasaan individu terhadap

nilai-nilai pribadi, terlepas dari keadaan fisik dan hubungannya dengan orang lain dan sejauhmana ia merasa adekuat sebagai pribadi.

d. Diri Keluarga (Family self), merupakan perasaan dan harga diri seseorang sebagai anggota keluarga dan teman-teman dekatnya. Sejauhmana dirinya merasa adekuat sebagai anggota keluarga dan teman-teman.

(62)

2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Thalib (2010:125) faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri siswa mencakup:

1. Keadaan fisik dan penilaian orang lain mengenai fisik individu 2. Faktor keluarga termasuk pengasuhan orang tua

3. Pengalaman perilaku kekerasan 4. Sikap saudara

5. Status sosial ekonomi 6. Faktor lingkungan

2.1.2 Keluarga

2.1.2.1 Pengertian Keluarga

Menurut Murdock dalam Lestari (2012:3) keluarga merupakan kelompok sosial yang memiliki karakteristik tinggal bersama, terdapat kerjasama ekonomi dan terjadi proses produksi. Sedangkan menurut Lestari (2012:6) keluarga adalah rumah tangga yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada pada suatu jaringan;

Menurut Koerner dan Fitzpatrick dalam Lestari (2012: 15) terdapat tiga sudut pandang definisi keluarga yaitu sebagai berikut:

(63)

of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (family of

procreation), dan keluarga batih (extended family).

2. Definisi fungsional. Keluarga merupakan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut termasuk perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi dan pemenuhan peran-peran tertentu.

3. Definisi transaksional. Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Definisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melakukan fungsinya.

2.1.2.2Struktur Keluarga

Dari segi keberadaan anggota keluarga Lee dalam Lestari (2012:6), membedakan struktur keluarga menjadi dua, yaitu:

1. Keluarga inti (unclear family), keluarga yang di dalamnya hanya terdapat tiga posisi sosial, yaitu: suami-ayah, istri-ibu dan anak-sibling

2. Keluarga batih (extended family), keluarga yang di dalamnya menyertakan posisi lain ketiga posisi di atas. Keluarga batih terdiri atas tiga kategori yaitu:

(64)

b. Keluarga berumpun (lineal family), bentuk ini terjadi manakala lebih dari satu anak yang telah menikah dan tetap tinggal bersama kedua orang tuanya.

c. Keluarga beranting (fully extended), bentuk ini terjadi apabila di dalam suatu keluarga terdapat generasi ketiga (cucu) yang sudah menikah dan tetap tinggal bersama.

Kompleksitas struktur modal keluarga tidak ditentukan oleh jumlah individu yang menjadi anggota keluarga, tetapi oleh banyaknya posisi sosial yang terdapat dalam keluarga. Oleh karena itu, besaran keluarga (family size) yang ditentukan oleh banyaknya jumlah anggota, tidak identik dengan struktur keluarga.

2.1.2.3Relasi dalam Keluarga

Keluarga pada umumnya dimulai dengan perkawinan laki-laki dan wanita. Lestari (2012:9) mengemukakan terdapat tiga macam relasi dalam keluarga, yaitu:

1. Relasi pasangan suami istri

(65)

a. Komunikasi merupakan aspek penting, dimana semua hasil pengambilan keputusan berawal dari komunikasi. Keterampilan dalam berkomunikasi dapat dapat berwujud dalam kecermatan dalam memilih kata yang disampaikan dalam menyampaikan gagasan.

b. Fleksibilitas pasangan merefleksikan kemampuan pasangan untuk merubah dan beradaptasi saat diperlukan.

c. Kedekatan pasangan menggambarkan tingkat kedekatan emosi yang dirasakan pasangan dan kemampuan menyeimbangkan antara keterpisahan dan kebersamaan.

d. Kecocokan kepribadian berarti bahwa sifat atau perilaku peribadi salah satu pasangan tidak berdampak atau dipersepsi secara negatif oleh yang lainnya.

e. Resolusi konflik berkaitan dengan sikap, perasaan dan keyakinan individu terhadap keberadaan dan penyelesaian konflik dalam relasi berpasangan.

f. Relasi seksual merupakan barometer emosi dalam suatu hubungan yang dapat mencerminkan kepuasan pasangan terhadap aspek-aspek dalam hubungan. Suatu relasi seksual yang baik sering kali merupakan akibat dari relasi emosi yang baik antar pasangan.

g. Kegiatan di waktu luang menjadi sarana untuk melakukan aktivitas jeda dari rutinitas, baik rutinitas kerja maupun rutinitas pekerjaan rumah tangga. h. Keluarga dan teman merupakan konteks yang penting bagi pasangan

(66)

origin banyak memengaruhi kepribadian, selain itu keterlibatan

orangtua dapat memperkuat atau memperlemah kualitas relasi pasangan i. Pengelolaan keuangan merupakan persoalan pokok dari persoalan

ekonomi yang dapat berupa perbedaan pada pasangan dalam hal pembelanjaan dan penghematan uang.

j. Keyakinan spiritual merupakan dimensi yang paling kuat bagi pengalaman manusia. Keyakinan spiritual memberi landasan bagi nilai-nilai yang dipegang dan perilaku sebagai individu dan pasangan.

2. Relasi orang tua dan anak

Relasi orangtua-anak mengandung beberapa prinsip pokok, yaitu:

a. Interaksi. Orang tua dan anak berinteraksi pada suatu waktu yang menciptakan suatu hubungan. Berbagai interaksi tersebut membentuk kenangan pada interaksi di masa lalu dan antisipasi terhadap interaksi di kemudian hari.

b. Kontribusi normal. Orang tua dan anak sama-sama memiliki sumbangan dan peran dalam interaksi, demikian juga terhadap relasi keduanya.

c. Keunikan. Setiap relasi orangtua-anak bersifat unik yang melibatkan dua belah pihak, dan karenanya tidak dapat ditirukan dengan orangtua atau dengan anak lainnya.

(67)

e. Antisipasi masa depan. Karena relasi orangtua-anak bersifat kekal, masing-masing membangun pengharapan yang dikembangkan dalam hubungan keduanya.

3. Relasi antar saudara

Kesadaran tentang keluaga berencana telah memunculkan norma keluarga kecil, namun sebagian besar orang tua masih menginginkan setidak-tidaknya memiliki dua orang anak.

2.1.2.4Fungsi Keluarga

Menurut Berns dalam Lestari (2012:22) keluarga memiliki lima fungsi dasar, yaitu:

1. Reproduksi. Keluarga memiliki tugas untuk mempertahankan populasi yang ada di masyarakat.

2. Sosialisasi/edukasi. Keluarga menjadi sarana untuk tranmisi nilai, keyakinan, sikap, pengetahuan, keterampilan dan teknik dari generasi sebelumnya ke generasi yang lebih muda.

3. Penugasan peran sosial. Keluarga memberikan identitas pada para anggotanya seperti ras, etnik, religi, sosial ekonomi dan peran gender. 4. Dukungan ekonomi. Keluarga menyediakan tempat berlindung, makanan

dan jaminan kehidupan.

Gambar

Tabel 3.2  Instrument Skala Likert
Tabel 4.1 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Tabel 4.4  Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Keluarga (X
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ” Apakah konsep diri, prestasi belajar mata kuliah kewirausahaan, dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan,peneliti dapat memberi kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel konsep diri dan variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep diri, pembelajaran kewirausahaan, dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan efikasi diri dan lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa program

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri, lingkungan keluarga, minat berwirausaha siswa tergolong baik, efikasi diri dan lingkungan keluarga secara parsial