• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL DALAM BAHASA INDONESIA RESTI SINTYA ERVINA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN

XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL

DALAM BAHASA INDONESIA

RESTI SINTYA ERVINA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

(2)

PENAMBAHAN REPRESENTASI WORD GRAPH MENGGUNAKAN

XML UNTUK FRASA PREPOSISIONAL

DALAM BAHASA INDONESIA

RESTI SINTYA ERVINA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada

(3)

ABSTRACT

RESTI SINTYA ERVINA. Additional Support Prepositional Phrase in KG Viewer. Under supervision of SRI NURDIATI.

Language becomes a very important part in human life because language plays a role in the creation of communication between people in conveying intent and information. Language can be divided into 2 types: natural language and artificial language. Knowledge graph theory is a new approach for natural language understanding. In knowledge graph theory, there are 9 binary relationships and 4 frame relationships. A word is represented by a word graph. Research has been conducted about word graph by students of Departement of Computer Science, Bogor Agricultural Institute. Previous research produced a system to represent word graph of Indonesian noun, verb, and adjective phrases. However, to be able to represent the meaning of Indonesian text we still need other phrases. Therefore, in this research we try to construct a system of word graph Indonesian for prepositional phrases. This research produces 23 word graph patterns in XML for prepositional phrases.

(4)

ludul skripsi : Penambahan Representasi Word Graph Menggunakan XML untuk Frasa Preposisionai dalam Bahasa Indonesia

Nama : Resti Sintya Ervina

NIM : G64086051

Menyetujui, Pembimbing

(5)

Judul skripsi : Penambahan Representasi Word Graph Menggunakan XML untuk Frasa Preposisional dalam Bahasa Indonesia

Nama : Resti Sintya Ervina

NIM : G64086051

Menyetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc NIP 196011261986012001

Menyetujui,

Kepala Departemen Ilmu Komputer

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si. M.Kom NIP 196607021993021001

(6)

RIWAYAT HIDUP

Resti Sintya Ervina dilahirkan di Bogor Provinsi Jawa Barat pada tanggal 16 Desember 1987. Penulis merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Wakidi dan Ibu Murjiyem. Pada tahun 2005, penulis lulus dari SMA PGRI 4 Bogor. Kemudian penulis diterima untuk melanjutkan studi di Diploma IPB Bogor dan lulus pada tahun 2008. Penulis melanjutkan studi ke jenjang S1 di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor.

(7)

PRAKATA

Pertama-tama puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Penambahan Representasi Word Graph Menggunakan XML untuk Frasa Preposisional dalam Bahasa Indonesia“ dengan tepat waktu. Tiada daya dan kekuatan dalam menyelesaikan tugas akhir ini kecuali dari Allah Yang Maha Kuasa. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S1 di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyelesaian tugas akhir ini:

1 Penghargaan serta terima kasih penulis sampaikan kepada ibu dan bapak selaku orang tua penulis yang selalu memberi semangat, membantu, dan mendoakan agar terselesaikannya tugas akhir ini dengan lancar.

2 Terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran selama menyelesaikan tugas akhir ini.

3 Terima kasih kepada Bapak Ahmad Ridha, S.Kom, MS dan Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku penguji.

4 Terakhir, penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Semoga tugas akhir ini membawa manfaat bagi semua orang.

Bogor, Juni 2013

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 1 Ruang Lingkup ... 1 TINJAUAN PUSTAKA Frasa Kata ... 2 Preposisi ... 2 Frasa Preposisional ... 2

Natural Language Processing ... 2

Teori Knowledge Graph (KG) ... 2

Concept ... 2

Token ... 2

Type ... 2

Word Graph ... 2

Aspek Ontologi ... 3

Extensible Markup Language (XML) ... 4

Metode Pengujian Black Box ... 4

METODE PENELITIAN Studi Literatur ... 5

Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Preposisional ... 5

Praproses ... 5

Perancangan Database ... 5

Perancangan XML ... 5

Analisis Hasil dan Pengujian ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Literatur ... 5

Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Preposisional ... 5

Praproses ... 6

Perancangan Database ... 6

Perancangan XML ... 6

Analisis Hasil dan Pengujian ... 7

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 10

Saran ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman 1 ... P

engujian frasa preposisional (2 kata). ... 8 2 ... P

engujian frasa preposisional (3 kata). ... 8

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 ... C

ontoh penggunaan relasi ALI. ... 3 2 ... C

ontoh penggunaan relasi CAU. ... 3 3 ... C

ontoh penggunaan relasi CAU. ... 3 4 ... C

ontoh penggunaan relasi SUB. ... 3 5 ... C

ontoh penggunaan relasi DIS. ... 3 6 ... C

ontoh penggunaan relasi ORD. ... 3 7 ... C

ontoh penggunaan relasi PAR. ... 4 8 ... C

ontoh penggunaan relasi SKO. ... 4 9 ... C

ontoh penggunaan relasi Ontology F. ... 4 10 ... C

ontoh penggunaan frame dengan relasi FPAR. ... 4 11 ... C

ontoh penggunaan frame dengan relasi NEGPAR. ... 4 12 ... C

ontoh penggunaan frame dengan relasi POSPAR. ... 4 13 ... C

ontoh penggunaan frame dengan relasi NECPAR... 4 14 ... M

etode pengujian Black-Box (Pressman 2005). ... 5 15 ... T

ahapan penelitian. ... 5 16 ... J enis kata dasar k/s/b untuk kata masukan kedua. ... 6 17 ... P

enggunaan tag <posisition> </posisition>. ... 7 18 ... P

erbedaan tabel “kata” (kiri) dan tabel “kbbi” (kanan). ... 9 19 ... P

op-up Message “The word not found in database”. ... 9 20 ... H

(10)

vii 21 ... H

asil pengujian “untuk bangkit mandiri” pada KG Viewer. ... 9 22 ... H

asil pengujian “di perumahan” pada KG Viewer. ... 9 23 ... H

asil pengujian “di akhir zaman” pada KG Viewer. ... 10 24 ... J enis kata “depan” pada tabel “kata”. ... 10 25 ... J enis kata “depan” pada tabel “kbbi”. ... 10 26 ... C

ontoh kata yang tertukar antara kata dasar dengan kata masukan. ... 10

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 ... D

aftar kata preposisi pada penelitian Dillyani (2012). ... 13 2 ... D

aftar pola frasa preposisional. ... 14 3 ... B

entuk word graph frasa preposisional. ... 14 4 ... T

abel pengujian implementasi frasa preposisional terhadap aplikasi KG Viewer. ... 20 5 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 2 kata (N=2)... 21 6 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 2 kata (N=2(1)). ... 22 7 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 2 kata (N=2(3)). ... 23 8 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 3 kata (N=3)... 24 9 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 3 kata (N=3(1)). ... 25 10 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 3 kata (N=3(3)). ... 26 11 ... F

lowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 3 kata (N=3(4)). ... 27 12 ... F

(11)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi dan alat interaksi yang dimiliki oleh manusia. Bahasa menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan manusia karena bahasa berperan dalam terciptanya komunikasi antara manusia dalam menyampaikan maksud dan informasi. Bahasa dapat dibagi ke dalam 2 tipe yaitu bahasa alami dan bahasa buatan. Bahasa alami adalah bahasa yang digunakan manusia dalam berkomunikasi berupa suara, ucapan (spoken language), dan tulisan, sedangkan bahasa buatan adalah bahasa yang dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan tertentu seperti bahasa pemrograman.

Perkembangan teknologi membangkitkan pemikiran baru untuk memproses bahasa alami yang biasa digunakan oleh manusia. Pemrosesan menggunakan bahasa alami disebut Natural Language Processing (NLP) yaitu bidang yang mencakup berbagai macam pemrosesan bahasa alami yang biasa digunakan oleh manusia. Sistem ini biasanya mempunyai masukan dan keluaran berupa teks (Arman 2004). Pengembangan yang banyak dilakukan yaitu membuat komputer agar dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan manusia (user) menggunakan bahasa alami (Natural Language). Bahasa alami lebih sulit diproses salah satunya karena adanya ambiguitas atau makna ganda yang menyebabkan adanya subjektivitas dan kesalahpahaman dalam pemahaman teks. Salah satu pemecahan masalah ambiguitas ialah menggunakan metode Knowledge Graph (KG).

Metode Knowledge Graph (KG) merupakan metode baru dalam NLP yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia saat lebih memfokuskan pada aspek semantik daripada sintaksis (Zhang 2002). Metode KG merupakan suatu metode dari representasi NLP yang mengarahkan pada cara baru dalam menjelaskan dan memodelkan NLP. Selain itu, metode ini juga sebagai langkah besar ke depan untuk memahami aspek semantik dari suatu kata (Zhang 2002).

Pengembangan sistem berdasarkan metode KG pada teks bahasa Indonesia yang di representasikan ke dalam Extensible Markup Language (XML) telah banyak dilakukan oleh beberapa mahasiswa di Departemen Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor untuk

jenis kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan. Kemudian Ramadhan (2012) mengembangkan viewer modul word graph untuk kata bahasa Indonesia berbasis web dan Lesmana (2012) yang membuat Integrasi Sistem Viewer Modul Word Graph dengan Modul XML Kata dalam Bahasa Indonesia.

Pengembangan sistem dengan Metode KG masih harus banyak dilakukan. Pengembangan yang telah dilakukan ialah mengintegrasikan kata dalam suatu sistem Viewer Modul Word Graph dengan Modul XML Kata dalam Bahasa Indonesia. Pengembangan selanjutnya yang dapat dilakukan ialah membentuk frasa, klausa dan kalimat. Pengembangan KG dalam bentuk frasa telah dilakukan oleh Rifkiaansyah (2012).

Merujuk pada penelitian Mahmuda (2010) dan Rifkiaansyah (2012), penelitian ini menambahkan representasi word graph menggunakan XML untuk frasa preposisional dalam bahasa Indonesia.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah merepresentasikan pola word graph frasa preposisional menggunakan aturan Extensible Markup Language (XML) dan menampilkan pola word graph tersebut pada KG Viewer. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada penambahan representasi word graph menggunakan XML untuk frasa preposisional dalam bahasa Indonesia. Penambahan frasa preposisional yang dikembangkan pada penelitian ini berdasarkan 23 pembentukan pola word graph frasa preposisional yang telah dianalisis oleh Mahmuda (2010). Masukan sistem KG Viewer akan diproses jika masukan berupa frasa preposisional dalam bahasa Indonesia dan masukan kata tidak lebih dari 3 kata.

Manfaat

Penambahan frasa preposisional dapat terselesaikan dan pengembangan KG Viewer selanjutnya dapat dilakukan yaitu pengembangan word graph untuk klausa, kalimat, dan paragraf.

(12)

2

TINJAUAN PUSTAKA

Frasa Kata

Menurut Keraf (1991), frasa adalah kesatuan yang terdiri atas 2 kata atau lebih, yang masing-masingnya mempertahankan makna dasar katanya, sementara gabungan itu menghasilkan suatu relasi tertentu, dan tiap kata pembentuknya tidak bisa berfungsi sebagai subjek dan predikat dalam konstruksi itu. Gabungan kata-kata yang membentuk sebuah frasa menimbulkan pengertian baru, atau mendukung sebuah relasi tertentu. Preposisi

Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang selalu berada di depan kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan (Finoza 2009). Preposisi tidak memiliki makna leksikal sehingga preposisi harus digabung dengan kata lain agar tercipta makna baru. Frasa Preposisional

Frasa preposisional adalah kelompok kata yang terdiri atas preposisi sebagai inti diikuti oleh kata atau kelompok kata lain, terutama kata nomina (Finoza 2009). Menurut Finoza (2009), fungsi frasa preposisional adalah menunjuk arah, tempat, dan waktu jika preposisi diikuti frasa atau kata nomina. Frasa preposisional yang mengandung frasa atau kataverba akan mempunyai fungsi sebagai penunjuk suatu tindakan atau kegiatan. Frasa atau kata adjektiva yang terkandung pada frasa preposisional akan memiliki fungsi yang menunjuk pada sifat atau keadaan.

Natural Language Processing

Secara umum, natural language atau bahasa alami (yang digunakan manusia) adalah metode dan sistem simbol yang paling banyak digunakan untuk mengekspresikan pikiran manusia dan pertukaran informasi. Terdapat sebuah pemisah antara bahasa formal atau bahasa buatan (yang digunakan oleh komputer) dan bahasa alami. Komunikasi antara komputer dan manusia hanya dimungkinkan ketika banyak penelitian yang bertujuan untuk menjembatani pemisah di antara keduanya (Zhang 2002). Secara alami menggambarkan dan memodelkan bahasa alami adalah dasar untuk perkembangan dari proses memaknai bahasa alami dan menentukan arah proses penelitian dari bahasa alami.

Proses memahami bahasa alami disebut parsing. Dalam melakukan parsing terhadap

sebuah kalimat, diperlukan tata bahasa untuk menggambarkan bagian-bagian dari kalimat tersebut. Ada dua faktor yang diperhatikan dalam menganalisis sebuah kalimat, yaitu sintaksis dan semantik. Perbedaan sintaksis dan semantik adalah sintaksis melakukan analisis berdasarkan bentuk dari sebuah kalimat, sedangkan semantik menganalisis bagaimana mengartikan suatu kalimat (Hulliyah 2007).

Teori Knowledge Graph (KG)

Teori KG adalah jenis sudut pandang baru, yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia saat lebih memfokuskan pada aspek semantik daripada aspek sintatik. KG mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mengekspresikan dan menggambarkan lebih dalam semantic layers. KG juga dapat meminimumkan penggunaan relation set dan menirukan pengertian dari jalan pikiran manusia (Zhang 2002).

KG sebagai bagian dari metode baru yang merepresentasikan pengetahuan, tergolong pada kategori semantic network. Dalam prinsipnya, KG tersusun dari concept (tokens dan types) dan relationship (binary dan multivariate relation) (Zhang 2002).

Concept

Representasi pemikiran yang dapat dimodelkan dengan KG disebut dengan mind graph. Concept merupakan komponen dari mind graph yang menerangkan persepsi mengenai sesuatu (Zhang 2002).

Token

Token merupakan node dalam KG, yang dinyatakan dengan simbol □. Token menyatakan segala sesuatu yang kita alami dalam dunia nyata atau bahkan mengenai sebuah konsep dalam pikiran kita. Dalam metode KG segala sesuatu akan direpresentasikan atau digambarkan sebagai sebuah token (Zhang 2002) .

Type

Type adalah konsep yang berisi informasi umum. Type bersifat objektif karena merupakan hasil kesepakatan bersama (Zhang 2002).

Word Graph

Word Graph adalah unit dasar dari NLP. Word graph dibangun dari kata depan dan kata tambahan (seperti kata sifat dan kata keterangan) (Zhang 2002). Word graph

(13)

3

merupakan graph dari kata atau serangkaian kata. Dalam metode KG, setiap kata berhubungan dengan sebuah word graph, menyatakan arti kata yang disebut dengan semantic word graph. Gabungan semantic word graph dalam sebuah kalimat akan membentuk sentence graph. Graph yang merepresentasikan gabungan dari sentence graph dalam sebuah teks disebut text graph yang terdapat pengetahuan di dalamnya (Hoede dan Nurdiati 2008).

Aspek Ontologi

Ontologi adalah ilmu untuk menggambarkan beberapa konsep (token dan type) dan relasi-relasi di antaranya dengan maksud memberikan definisi yang cukup terhadap ide-ide yang dituangkan dengan komputer untuk merepresentasikan ide-ide tersebut dan logikanya (Hulliyah 2007).

Ontologi word graph terdiri atas sembilan binary relationship dan empat jenis frame relationship (Hoede dan Nurdiati 2008). Berikut ini adalah penjelasan dari 8 types relationship (Zhang 2002):

1 Relasi kesamaan (ALI/ALIKENESS) Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan sebuah type dan token. Representasi word graph tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Contoh penggunaan relasi ALI. 2 Relasi sebab akibat (CAU / CAUSALITY)

Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua tokens yang memiliki hubungan sebab akibat. Relasi CAU dapat digunakan untuk menghubungkan dua konsep yang terdiri atas kata benda dan kata kerja, yaitu untuk menghubungkan subjek dengan predikat atau predikat dengan objek (Hoede dan Nurdiati 2008). Penggunaan relasi CAU dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Contoh penggunaan relasi CAU.

3 Relasi kesederajatan (EQU/EQUALITY) Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan sebuah name dengan token. Contoh: Pondoh adalah name dari salak”.

Gambar 3 adalah contoh dari penggunaan relasi EQU.

Gambar 3 Contoh penggunaan relasi CAU. 4 Relasi yang bertautan (SUB/SUBSET)

Jika 2 tokens menyatakan word graph, dan word graph yang satu merupakan bagian dari word graph yang lain, kedua tokens dihubungkan dengan relasi SUB. Representasi word graph untuk relasi SUB dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Contoh penggunaan relasi SUB.

5 Relasi perbedaan (DIS /

DISPARATENESS)

Relasi DIS digunakan untuk menyatakan bahwa dua tokens tidak mempunyai satu elemen pun yang sama. Contoh relasi DIS digunakan untuk menunjukkan kata “berbeda misalnya “air berbeda dengan minyak”, dinyatakan seperti Gambar 5.

Gambar 5 Contoh penggunaan relasi DIS. 6 Relasi yang berurutan (ORD/ORDERING)

Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal memiliki urutan tertentu, baik urutan waktu maupun urutan tempat. Contoh penggunaan relasi ORD untuk menyatakan “siang sebelum malam”. Gambar 6 merupakan representasi word graph untuk relasi ORD.

Gambar 6 Contoh penggunaan relasi ORD. mahasiswa ALI

CAU

ALI

pondoh EQU salak

ekor ALI SUB ALI

ekor kucing

ALI DIS ALI

air minyak

ekor ALI ORD ALI

(14)

4

7 Relasi atribut (PAR/ATTRIBUTE) Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu adalah sebuah atribut dari sesuatu yang lain. Word graph untuk relasi PAR dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Contoh penggunaan relasi PAR. 8 Relasi kebergantungan informasi

(SKO/SKOLEM)

Relasi SKO digunakan jika informasi suatu token bergantung pada token lainnya, dinyatakan seperti pada Gambar 8.

Gambar 8 Contoh penggunaan relasi SKO. 9 Ontologi FOCUS (F)

Ontologi F digunakan untuk mewujudkan fokus dari suatu graph (Hoede dan Nurdiati 2008). Gambar 9 menunjukkan penggunaan ontologi focus.

Gambar 9 Contoh penggunaan relasi Ontology F.

Frame adalah sebuah node yang diberikan label (Zhang 2002). Adapun untuk 4 frame relationship dapat dilihat pada Gambar 10 - 13:

1 F

PAR: Focusing on a situation

Gambar 10 Contoh penggunaan frame dengan relasi FPAR.

2

EGPAR: Negation of a situation

Gambar 11 Contoh penggunaan frame dengan relasi NEGPAR.

3

OSPAR: Possibility of a situation

Gambar 12 Contoh penggunaan frame dengan relasi POSPAR.

4

ECPAR: Necessity of a situation

Gambar 13 Contoh penggunaan frame dengan relasi NECPAR.

Extensible Markup Language (XML) Menurut Benz & Durant (2003), Extensible Markup Language (XML)

merupakan bentuk baku untuk

merepresentasikan struktur dokumen teks dan data yang memberikan kemudahan dalam publikasi dan pertukaran data. XML digunakan untuk memudahkan pembacaan data oleh komputer. Tag XML dapat dibuat oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki. Tag pembuka dalam file XML harus disertakan tag penutupnya.

Metode Pengujian Black Box

Pengujian perangkat lunak merupakan proses eksekusi program atau perangkat lunak dengan tujuan mencari kesalahan atau kelemahan dari program tersebut sebelum pengiriman kepada user (Pressman 2005). Metode pengujian black box merupakan metode pengujian dengan cara mengoperasikan semua fungsi untuk menemukan kesalahan, apakah input diterima dengan benar dan output yang dihasilkan

ekor ALI PAR ALI

merah mobil

ALI SKO ALI

x y

p

p

NEG

p

POS

p

NEC CAU

ALI CAU ALI

hama padi

ALI PAR

(15)

5

benar (Gambar 14). Beberapa kategori kesalahan antara lain: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan pada struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, dan kesalahan inisialisasi dan terminasi (Pressman 2005).

Gambar 14 Metode pengujian Black-Box (Pressman 2005).

METODE PENELITIAN

Penambahan Representasi Word Graph

menggunakan XML Untuk Frasa

Preposisional dalam Bahasa Indonesia dibuat melalui beberapa tahapan seperti yang di ilustrasikan pada Gambar 15.

Gambar 15 Tahapan penelitian. Studi Literatur

Studi literatur merupakan tahapan awal yang dilakukan untuk mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan yang relevan. Studi literatur yang berkaitan dengan word graph untuk jenis frasa preposisi yaitu knowledge graph dan frasa kata.

Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Preposisional

Analisis yang dilakukan pada tahap ini didasarkan pada penelitian Mahmuda (2010).

Tahapan yang dilakukan yaitu menganalisis gambar pola word graph frasa preposisi dan menerjemahkannya ke dalam aturan XML. Praproses

Tahap praproses ini dilakukan untuk memisahkan jenis kata masukan. Jika masukan berupa preposisi di awal kata maka akan dilakukan proses pembentukan pola frasa preposisional, sedangkan jika pada awal kata bukan merupakan preposisi maka akan dilakukan proses pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian Rifkiaansyah (2012) mengenai pembentukan pola frasa verbal, nominal dan adjektival.

Perancangan Database

Tahapan pembentukan database ialah menganalisis database pada penelitian Rifkiaansyah (2012) apakah database untuk pembentukan pola frasa preposisional perlu dibuat tabel baru atau hanya penambahan field pada tabel yang sudah ada.

Perancangan XML

Tag pada XML tidak didefinisikan secara khusus dan penggunaan tag pada penelitian ini didasarkan pada penggunaan tag pada penelitian Rifkiaansyah (2012).

Analisis Hasil dan Pengujian

Pengujian dilakukan dengan cara mengoperasikan semua fungsi untuk menemukan kesalahan, apakah kata masukan diterima dengan benar dan hasil sesuai dengan pola pada penelitian Mahmuda (2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Literatur

Studi literatur yang berkaitan dengan word graph untuk jenis frasa preposisi yaitu tesis Mahmuda (2010). Studi literatur lain yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian Rifkiaansyah (2012) dan Dillyani (2012). Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Preposisional

Menurut Dillyani (2012), pola frasa preposisional yang terbentuk dari 51 preposisi yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dengan 12 jenis kata penyerta preposisi menghasilkan 127 macam pola frasa preposisional. Penelitian Dillyani (2012) menerangkan bahwa tidak semua 51 preposisi dapat disandingkan dengan 12 jenis kata penyerta

Mulai

Analisis Pola Pembentukan Word Graph Frasa Preposisional

Studi Literatur

Perancangan Database

Perancangan XML

Analisis Hasil dan Pengujian

Selesai Praproses

Input BLACK

(16)

6

preposisi. Preposisi beserta jenis kata penyerta preposisi dapat dilihat pada Lampiran 1. Pola frasa preposisional yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu pola pembentukan word graph frasa preposisional sesuai dengan hasil analisis Mahmuda (2010) yang berjumlah 23 pola frasa preposisional yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil analisis pola pembentukan word graph frasa preposisional tersebut kemudian digunakan untuk membuat

dokumen berformat XML yang

merepresentasikan konsep knowledge graph pada pembentukan pola word graph untuk frasa preposisional dalam Bahasa Indonesia. Praproses

Tahap praposes merupakan tahapan dimana kata masukan diproses dengan membagi per kata kemudian diperiksa jika kata masukan lebih dari 1 kata dan kata pertama tersebut masuk ke dalam frasa kata preposisional maka akan diproses ke dalam alur pemrosesan pola pembentukan word graph untuk frasa preposisional. Jika masuk ke dalam frasa kata nominal, verbal, dan adjektival, frasa akan diproses ke dalam alur penentuan pola Rifkiaansyah (2012).

Perancangan Database

Pada penambahan modul untuk pola pembentukan word graph pada frasa preposisional, peneliti membuat tabel baru dengan nama “pola_frasa_prep” pada database “wg” karena tabel sebelumnya belum terdapat field prep yang berisi jenis preposisi dari kata masukan. Tabel terbagi ke dalam dua field utama yang terdiri atas 12 field, antara lain “prep” yang merupakan field yang berisi kata preposisi. Field “kata2” dan “kata3” merupakan jenis kata masukan yang berupa kata tunggal maupun kata berimbuhan. Field “kata_dasar2” dan “kata_dasar3” merupakan jenis kata dasar dari kata masukan. Field “awalan2”, “sisipan2”, “akhiran2”, “awalan3”, “sisipan3”, dan “akhiran3” berisi imbuhan, awalan, sisipan dan akhiran.

Field tambahan pada tabel

“pola_frasa_prep” antara lain field “pola_wg” yang digunakan untuk pelabelan nama XML yang dibuat sedangkan field “nama_pola” digunakan untuk memberi informasi tentang pola frasa terkait. Ketika kata masukan termasuk ke dalam dua atau lebih jenis frasa maka akan ditampilkan pop-up sesuai dengan jenis preposisinya, dengan kata lain meminimalisasi jumlah pop-up yang muncul karena disesuaikan dengan preposisi awal dari

kata masukan. Pada tabel “pola_frasa_prep” terdapat field kata_dasar2 yang berisi kata dasar dari kata masukan kedua dengan jenis kata lebih dari satu yaitu kata kerja, sifat, dan benda (k/s/b). Jenis kata tersebut dapat dilihat pada Gambar 16:

Gambar 16 Jenis kata dasar k/s/b untuk kata masukan kedua.

Perancangan XML a Penamaan Tag

Penelitian ini menggunakan nama-nama tag yang sudah dugunakan pada Penelitian Rifkiaansyah (2012). Tag-tag tersebut yaitu: • <graph></graph>

Tag yang berfungsi sebagai root. • <components></ components>

Leaf utama dari <graph></graph> berisi komponen penyusun word graph.

• <relationship></ relationship>

Leaf utama dari <graph></graph> berisi elemen-elemen yang dideklarasi dalam tag <components></ components> • <positions></positions>

Leaf utama dari <graph></graph> berisi elemen-elemen yang dideklarasi dalam tag <components></ components> • <id></id>

Atribut dari <components></ components>

• <value></value>

Atribut dari <components></ components>

• <replace></replace>

Atribut dari <components></ components>

• <from></from>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <to></to>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <focus></focus>

Representasi komponen penyusun word graph

• <token></token>

Representasi komponen penyusun word graph

(17)

7

Representasi komponen penyusun word graph

• <relation></relation>

Representasi komponen penyusun word graph

• <frame></frame>

Representasi komponen penyusun word graph

• <focusid></focusid>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <tokenid></tokenid>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <relationid></relationid>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <textid></textid>

Atribut dari <relationship></ relationship> • <frameid></frameid>

Atribut dari <relationship></ relationship> b Pembentukan XML

Pada penelitian ini dihasilkan 23 dokumen berformat XML yang merepresentasikan pola word graph frasa preposisional hasil penelitian Mahmuda (2010). Berikut akan dijabarkan pembentukan pola frasa preposisional pada frasa kata “untuk membeli peralatan”.

Menurut Mahmuda (2010), makna preposisi “untuk” adalah kata depan untuk menyatakan “bagi; bagian; maksud atau tujuan; bagi”. Makna frasa verbal “membeli peralatan” adalah objektif. Jadi frasa preposisional “untuk membeli peralatan” di dalam kalimat mempunyai makna tujuan. Word Graph dari frasa preposisional “untuk membeli peralatan” terdiri atas dua concept. Concept1 terdiri atas frame yang sesuai dengan

pola preposisi (Pre) untuk kata “untuk” (Anggraeni 2009) yang dihubungkan dengan relasi ALI. Concept2 terdiri atas frame yang

sesuai dengan pola frasa verbal (V(meng-KK)+N(pe-KB-an)) yang berelasi objektif “membeli peralatan” yang dihubungkan dengan relasi ALI. Jika fokus pembicaraan adalah concept2 maka concept2 diberi warna

hitam dan digunakan relasi CAU ke arah concept2 serta concept2 berada di dalam

concept1 karena concept2 merupakan tujuan

atau penerima dari sesuatu.

Penggunaan tag <posisition> </posisition> pada pembentukan pola frasa preposisional dapat dilihat pada Gambar 17.

Tag <posisition> </posisition> merepresentasikan keseluruhan komponen yang ada dalam pembentukan posisi word graph. Komponen pada word graph yang

dapat diatur posisinya adalah focus, token dan text. Tag yang masuk ke dalam komponen <positions></positions> antara lain:

• <id></id>, tag yang menunjukkan id dari suatu komponen.

• <left></left>, tag yang memposisikan komponen secara horizontal.

• <top></top>, tag yang memposisikan komponen secara vertikal.

• <size></size>, tag yang mengatur ukuran dari focus, token, dan text.

Gambar 17 Penggunaan tag <posisition> </posisition>.

Analisis Hasil dan Pengujian

Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan memasukkan 23 macam frasa preposisional satu per satu sesuai dengan pola frasa preposisional seperti pada Lampiran 2. Batasan kata masukan untuk sistem ialah kata yang terdapat pada database “wg2”.

Pengujian menghasilkan 23 word graph frasa preposisional yang sesuai dengan pola word graph pada penelitian Mahmuda (2010) seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 4.

(18)

8

Pengujian bernilai sesuai apabila pola yang dihasilkan oleh KG Viewer memiliki gambar yang sama dengan pola hasil penelitian Mahmuda (2010).

Pada pola frasa preposisional yang dihasilkan oleh Mahmuda (2010) terdapat 2 pola yang sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Pola tersebut yaitu pola rse_fp2 “Pre(dari) + FN(N1+N2)1 | contoh: dari

minyak jelantah” dan rse_fp3 “Pre(dari) + FN(N1+N2)2 | contoh: dari pangkal daun”.

Kedua pola tersebut memiliki kesamaan yaitu adanya sisipan dari yang memiliki makna asal. Sedangkan letak perbedaan antara kedua pola tersebut terdapat pada makna yang terkandung dalam kedua kata setelah kata “dari”. Menurut Mahmuda (2010) makna yang terkandung dalam pola rse_fp2 yaitu menyatakan asal bahan. Pola yang ketiga yaitu rse_fp3 mengandung makna yang menyatakan asal tempat.

Proses pembentukan pola frasa preposisional pada sistem ini terbagi ke dalam 2 proses. Proses pertama yaitu proses pembentukan pola frasa preposisional dengan kata masukan berjumlah 2 kata seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 5. Kata pertama akan diperiksa pada database apakah termasuk ke dalam preposisi. Jika bernilai benar maka dilanjutkan dengan pemrosesan kata yang kedua. Kata masukan kedua akan dicari pada tabel “kata” sehingga dapat diketahui apa kata dasar, awalan, sisipan dan akhirannya.

Hasil pencarian kata pada database akan dicocokkan pada tabel “pola_frasa_prep” sehingga dapat diketahui kata masukan tersebut termasuk ke dalam pola frasa preposisional yang mana. Proses tersebut di gambarkan pada Lampiran 6. Jika kata yang dicari tidak terdapat pada tabel “kata”, akan dicari pada tabel “kbbi” seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Perbedaan tabel “kata” dan tabel “kbbi” dapat dilihat pada Gambar 18. Kata yang ditemukan pada tabel “kbbi” hanya akan menghasilkan kata dasar dan tipe kata masukan sehingga ketika dicocokkan dengan tabel “pola_frasa_prep” ada beberapa kata yang menghasilkan pola lebih dari satu. Kemudian pola tersebut akan ditampilkan pada pop-up yang bertujuan meminta masukan sesuai dari user.

Proses kedua yaitu proses pembentukan pola frasa preposisional dengan kata masukan berjumlah 3 kata seperti yang tercantum pada Lampiran 8. Kata masukan diproses sama

dengan pemrosesan kata pada proses pembentukan pola frasa preposisional untuk 2 kata. Perbedaannya adalah kata yang diproses lebih panjang karena pemrosesan dilakukan untuk 3 kata seperti yang dapat dilihat pada Lampiran 9.

Pengujian frasa preposisional terdiri atas beberapa jenis kasus seperti yang tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1 Pengujian frasa preposisional (2 kata).

No Cek Prep/Kata

I

Cek kata II Output

1 - - The word not found in database 2 - Tabel kata /

Tabel KBBI

The word not found in database 3 Ada Tabel kata Sesuai 4 Ada Tabel KBBI Tampilkan

Pop-up 5 Ada - The word not

found in database

Tabel 2 Pengujian frasa preposisional (3 kata).

N o Cek Prep/Kata I Cek kata II Cek kata III Output 1 - Tabel kata / Tabel KBBI Tabel kata / Tabel KBBI The word not found in database 2 Ada Tabel kata Tabel kata Sesuai 3 Ada Tabel kata Tabel KBBI Tampilkan Pop-up 4 Ada Tabel KBBI Tabel Kata Tampilkan Pop-up 5 Ada Tabel KBBI Tabel KBBI Tampilkan Pop-up 6 Ada - - The word

not found in database 7 Ada Tabel kata / Tabel KBBI - The word not found in database 8 Ada - Tabel Kata / Tabel KBBI The word not found in database

(19)

9

Gambar 18 Perbedaan tabel “kata” (kiri) dan tabel “kbbi” (kanan).

Tabel I & II dianalisis dan menghasilkan 3 kasus pengujian, yaitu: 1 Pengujian I

Pengujian frasa preposisional yang terdiri atas 2 kata maupun 3 kata akan menghasilkan pop-up messages bertuliskan “The word not found in database” yaitu pada saat sistem diberi masukan frasa yang terdiri atas 2 kata yang seluruh katanya tidak terdapat dalam database dan ketika salah satu kata masukan dari rangkaian sebuah frasa tidak ditemukan pada database. Sistem tidak dapat menghasilkan word graph frasa preposisional diluar pola frasa preposisional yang telah dihasilkan pada penelitian Mahmuda (2010) yang berjumlah 23 pola frasa preposisional. Contoh pengujian dilakukan dengan memasukkan kata “hingga papua” dan “di sulawesi”. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19 Pop-up Message “The word not found in database”.

2 Pengujian II

Ketika sistem diberi masukan frasa yang terdiri atas 2 atau 3 kata yang kata pertamanya terdapat pada tabel “pola_frasa_prep” dan kata kedua atau ketiga terdapat pada tabel “kata” sistem akan menghasilkan word graph yang sesuai. Pengujian dilakukan tehadap kata “di pedesaan” dan “untuk bangkit mandiri”. Hasil dari kedua kata masukan tersebut yaitu word graph frasa preposisional 17 dan ke-8. Word Graph yang terbentuk dapat dilihat pada Gambar 20 dan Gambar 21.

Gambar 20 Hasil pengujian “di pedesaan” pada KG Viewer.

Gambar 21 Hasil pengujian “untuk bangkit mandiri” pada KG Viewer. 3 Pengujian III

Ketika sistem diberi masukan frasa yang terdiri atas 2 atau 3 kata dengan struktur masing-masing kata yaitu kata pertamanya terdapat pada tabel “pola_frasa_prep” tetapi kata kedua dan ketiga tidak terdapat di tabel “kata” melainkan terdapat pada tabel “kbbi”, maka sistem akan memunculkan pop-up. Pop-up ini menampilkan pilihan pola frasa preposisional yang memiliki pola word graph frasa preposisional sesuai kata masukan. Pengujian dilakukan terhadap kata “di perumahan” dan “di akhir zaman”. Pop-up memunculkan seluruh pola frasa preposisional dengan kata depan “di” karena kata “perumahan” dan “zaman” belum terdapat pada tabel “kbbi”. Hasil pengujian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 22 dan Gambar 23.

Gambar 22 Hasil pengujian “di perumahan” pada KG Viewer.

(20)

10

Gambar 23 Hasil pengujian “di akhir zaman” pada KG Viewer.

Setelah dilakukan pengujian, terdapat beberapa permasalahan dalam pembentukan pola frasa preposisional. Permasalahan tersebut antara lain:

1 Terdapat perbedaan jenis kata pada tabel “kata” dengan tabel “kbbi”. Sebagai contoh adalah kata “ke depan” yang dapat dilihat pada Gambar 24. Pada tabel “kata”, kata “depan” berjenis kata sifat (Adj) sedangkan pada tabel “kbbi”, kata “depan” berjenis kata benda sehingga ketika dicocokkan dengan tabel “pola_frasa_prep” tidak ditemukan kata dengan pola Pre(ke) + Adj karena pada tabel “pola_frasa_prep” hanya ditemukan pola Pre(ke) + N, ditunjukkan pada Gambar 25.

Gambar 24 Jenis kata “depan” pada tabel “kata”.

Gambar 25 Jenis kata “depan” pada tabel “kbbi”.

2 Pada tabel “kata” terdapat kata-kata yang masih terbalik antara kata dasar dengan kata masukannya. Contohnya dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26 Contoh kata yang tertukar antara kata dasar dengan kata masukan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan 23 dokumen XML pola word graph frasa preposisional.

Pengaturan tampilan word graph untuk pola frasa preposisional menggunakan tag positions sehingga seluruh dokumen XML dapat ditampilkan dengan lebih baik.

Saran

Menurut Dillyani (2012) terdapat 127 pola frasa preposisional yang terbentuk dari gabungan 51 preposisi dengan 12 jenis kata penyerta preposisi. Pada penelitian ini baru terbentuk 23 pola frasa preposisional sehingga perlu adanya penambahan pola frasa preposisional sebanyak 105 pola. Penelitian selanjutnya dapat dibuat aturan pembentukan word graph untuk klausa, kalimat dan paragraf dengan menggunakan metode Knowledge Graph. Penambahan kata pada tabel kata dan kbbi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni W. 2009. Analisis pembentukan Word Graph preposisi bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Arman AA. 2004. Teknologi pemrosesan

bahasa alami sebagai teknologi kunci untuk meningkatkan cara interaksi antara manusia dengan mesin. Orasi Ilmiah Departemen Teknik Elektro: Fakultas Teknik Industri, ITB.

Benz B, Durant JR. 2003. XML Programming Bible. New York: Wiley Publishing, Inc. Dillyani NNA. 2012. Representasi Word

Graph frasa preposisional bahasa Indonesia menggunakan XML [skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Finoza L. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Ed Ke-4. Jakarta: Diksi.

Hoede C, Nurdiati S. 2008. A graph theoretical analysis of certain aspects of bahasa Indonesia. Enschede: Departement of Applied Mathematics University of Twente.

Hulliyah K. 2007. Rekayasa memahami teks menggunakan teori Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Keraf G. 1991. Tata bahasa rujukan bahasa Indonesia untuk tingkat pendidikan menengah. Jakarta: PT. Grasindo

Lesmana I. 2012. Integrasi sistem viewer modul Word Graph dengan modul XML kata dalam bahasa Indonesia [skripsi].

(21)

11

Bogor: Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Mahmuda. 2010. Konstruksi pola Word Graph frasa kata menggunakan metode Knowledge Graph [tesis]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Pressman RS. 2005. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Ed ke-6. New York: McGraw Hill Higher Education. Ramadhan DA. 2012. Sistem Viewer modul

Word Graph berbasis XML [skripsi].

Bogor: Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Rifkiaansyah M. 2012. Representasi Word Graph menggunakan XML untuk frasa nominal, verbal dan adjektival dalam bahasa Indonesia. [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer, FMIPA, Institut Pertanian Bogor.

Zhang L. 2002. Knowledge graph theory and structural parsing [disertasi]. Enschede: University of Twente.

(22)

12

(23)

13

Lampiran 1 Daftar kata preposisi pada penelitian Dillyani (2012).

No. Preposisi Jenis kata penyerta preposisi

1 di Nomina tempat, nomina waktu

2 pada Nomina tempat, waktu, kurun waktu, tertuju

3 dari Nomina tempat, pronomina, nomina asal bahan, keadaan, adjektiva 2, adjektiva 3, ‘tersusun’, ‘terdiri’, ‘bagian’

4 lewat Nomina tempat, waktu, alat 5 melalui Nomina tempat, alat 6 hingga Nomina tempat, waktu 7 sampai Nomina tempat, waktu 8 atas Nomina alat, keadaan

9 dengan Nomina alat, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3, keadaan, pronomina, kata acuan, asal bahan, makna tertuju

10 daripada Adjektiva 2, adjektiva 3

11 ke Nomina tempat

12 menuju Nomina tempat

13 dalam Nomina tempat, waktu, kurun waktu, keadaan 14 selama Nomina waktu, kurun waktu

15 sepanjang Nomina waktu, kurun waktu 16 menjelang Nomina waktu

17 sebelum Nomina waktu 18 setelah Nomina waktu 19 sesudah Nomina waktu

20 lepas Nomina waktu

21 sejak Nomina waktu, kurun waktu 22 semenjak Nomina waktu, kurun waktu 23 antara Nomina waktu, tempat, keadaan 24 akibat Nomina keadaan,

25 berkat Nomina keadaan, alat

26 karena Nomina keadaan

27 mengingat Nomina keadaan

28 oleh Pronomina, nomina keadaan, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 29 untuk Pronomina, makna tertuju

30 bagi Pronomina, makna tertuju 31 demi Pronomina, makna tertuju 32 buat Pronomina, makna tertuju 33 guna Pronomina, makna tertuju

34 kepada Pronomina

35 terhadap Pronomina

36 tanpa Pronomina

37 berdasarkan Kata acuan, pronomina, nomina keadaan 38 menurut Kata acuan, pronomina, nomina keadaan 39 akan Kata acuan, pronomina, nomina keadaan 40 mengenai Kata acuan, pronomina, nomina keadaan 41 tentang Kata acuan, pronomina, nomina keadaan 42 sebagai Pronomina

43 selaku Pronomina

44 bagai Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 45 bagaikan Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 46 bak Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 47 laksana Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 48 seperti Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 49 sebagaimana Pronomina, adjektiva 1, adjektiva 2, adjektiva 3 50 selain Pronomina, nomina keadaan

(24)

14

Lampiran 2 Daftar pola frasa preposisional.

No. Nama

Pola

Pola Frasa Preposisional Contoh Frasa Preposisional

1 rse_fp1 Pre(ke) + N ke depan

2 rse_fp2 Pre(dari) + FN(N1+N2)1 dari minyak jelantah

3 rse_fp3 Pre(dari) + FN(N1+N2)2 dari pangkal daun

4 rse_fp4 Pre(dari) + FN(N1(pe-KK-an)+N2) dari pemerasan kopra

5 rse_fp5 Pre(bagi) + N bagi masyarakat

6 rse_fp6 Pre(bagi) + N (pe-KK) bagi penduduk

7 rse_fp7 Pre(bagi) + FN(N1+N2) bagi masyarakat Papua

8 rse_fp8 Pre(untuk) + FV (V + Adj) untuk bangkit mandiri 9 rse_fp9 Pre(untuk) + FN (N1(ke-KK-an) + N2) untuk kebutuhan industri

10 rse_fp10 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) + N) untuk membeli solar 11 rse_fp11 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK)

+N(ke-KK-an))

untuk mengambil keputusan 12 rse_fp12 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK)

+N(pe-KB-an))

untuk membeli peralatan 13 rse_fp13 Pre(dengan) + FN(N1 + N2) dengan zat gizi

14 rse_fp14 Pre(dengan) + FN(N1(ke-KK-an) + N2) dengan kehidupan

masyarakat

15 rse_fp15 Pre(di) + N di Maluku

16 rse_fp16 Pre(di) + N (KS-an) di lapangan

17 rse_fp17 Pre(di) + N (pe-KB-an) di pedesaan

18 rse_fp18 Pre(di) + FN(N1 + N2) di pesisir pantai

19 rse_fp19 Pre(pada) + FN(N1 + N2) pada daun bawang

20 rse_fp20 Pre(di) + FN(N1 + N2(pe-KB)) di kebun petani

21 rse_fp21 Pre(di) + FN(N1(KS-an) + N2) di dataran papua

22 rse_fp22 Pre(pada) + FN(N1(KK-an) + N2) pada adonan terigu

23 rse_fp23 Pre(dari) + N dari rumah

Lampiran 3 Bentuk word graph frasa preposisional.

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

1 Pre(ke) + N 2 Pre(dari) + FN(N1+N2)1 Pre (ke) + N ORD ALI l0 l1 (N) ALI ALI PAR bj N1 ALI ALI N2 FN(N1+N2)(b0) ALI ALI ORD ALI ALI Pre(dari) + FN(N1+N2)

(25)

15

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

Pre(dari) + FN(N1+N2)2 4 Pre(dari) + FN(N1 (pe-KK-an)+N2) 5 Pre(bagi) + N 6 Pre(bagi) + N (pe-KK) Lanjutan ALI KK CAU CAU ALI N (pe-KK) ALI Pre(bagi)+N(pe-KK) SUB lt N1 ALI ALI N2 FN(N1+N2)(l0) ALI ALI ORD ALI ALI Pre(dari) + FN(N1+N2) CAU ALI N Pre(bagi) + N ALI PAR SKO ALI KK ALI N2 ALI N1(pe-KK-an) ORD ALI bj ALI FN(N1(pe-KK-an)+N2) (b0) Pre(dari) + FN(N1(pe-KK-an)+N2) ALI

(26)

16

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

7 Pre(bagi) + FN(N1+N2) 8 Pre(untuk) + FV (V + Adj) 9 Pre(untuk) + FN (N1 (ke-KK-an) + N2) 10 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) + N) CAU PAR N2 N1 ALI FN(N1+N2) Pre(bagi) + FN(N1+N2) ALI EQU ALI CAU PAR Adj V ALI FV (V + Adj) Pre(untuk)+FV(V+Adj) ALI ALI ALI CAU SKO ALI KK ALI N 2 N1(ke-KK-an) ALI ALI FN (N1(ke-KK-an) + N2) Pre(untuk) + FN (N1(ke-KK-an) + N ) ALI CAU

CAU CAU ALI

N KK ALI V(meng-KK) ALI FV (V(meng-KK) + N) Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) + N) ALI ALI Lanjutan

(27)

17

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

11 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(ke-KK-an)) 12 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(pe-KB-an)) 13 Pre(dengan) + FN(N1 + N2)

CAU CAU SKO

ALI ALI CAU KK KK V(meng-KK) ALI N(ke-KK-an) ALI ALI

ALI FV (V(meng-KK) +N(ke-KK-an)) Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(ke-KK-an))

CAU CAU SKO

ALI ALI CAU KK KB V(meng-KK) ALI N(ke-KB-an) ALI ALI

ALI FV (V(meng-KK) +N(ke-KB-an)) Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(ke-KB-an))

PAR ALI ALI N1 N2 CAU ALI FN(N1 + N2) ALI Pre(dengan) + FN(N1 + N2) Lanjutan

(28)

18

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

14 Pre(dengan) + FN(N1 (ke-KK-an) + N2) 15 Pre(di) + N 16 Pre(di) + N (KS-an) 17 Pre(di) + N (pe-KB-an) 18 Pre(di) + FN(N1 + N2) SKO ALI KK PAR ALI N 2 N1(ke-KK-an) CAU FN(N1(ke-KK-an) + N2) Pre(dengan) + FN(N1(ke-KK-an) + N ) ALI ALI ALI SUB ALI EQU Pre(di) (lb) N (la) SUB PAR ALI KS Pre(di) (lb) ALI N (KS-an) (la) ALI SUB SKO ALI KB Pre(di) (lb) ALI N (pe-KB-an) (la) ALI SUB SUB ALI N1 Pre(di) (lb) ALI FN(N1 + N2) (la) ALI ALI N2 Lanjutan

(29)

19

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

19 Pre(pada) + FN(N1 + N2) 20 Pre(di) + FN(N1 + N2 (pe-KB)) 21 Pre(di) + FN(N1(KS-an) + N2) 22 Pre(pada) + FN(N1(KK-an) + N2) SUB ALI Pre(pada) (lb) CAU ALI KK PAR N 2 ALI ALI N 1 (KK-an) FN(N1(KK-an) + N2) (la) ALI Pre(pada) (lb) SUB SUB ALI N1 ALI FN(N1 + N2) (la) ALI ALI N2 SUB ALI Pre(di) (lb) PAR N1 ALI SKO ALI KB N2(pe-KB) FN(N1 + N2(pe-KB)) (la) ALI ALI SUB ALI Pre(di) (lb) PAR ALI KS PAR N 2 EQU ALI N 1 (KS-an) FN(N1(KS-an) + N2) (la) ALI Lanjutan

(30)

20

No Pola Frasa Preposisional Word Graph

23 Pre(dari) + N

Lampiran 4 Tabel pengujian implementasi frasa preposisional terhadap aplikasi KG Viewer.

No Pola frasa Input Skenario Hasil yang diuji Keterangan

1 Pre(ke) + N ke kanan rse_fp1 rse_fp1 sesuai

2 Pre(dari) + FN(N1+N2) dari kertas

aluminium

rse_fp2 rse_fp2 sesuai

3 Pre(dari) + FN(N1+N2) dari puncak

gunung

rse_fp3 rse_fp3 sesuai

4 Pre(dari) + FN(N1

(pe-KK-an)+N2)

dari pembuatan pupuk

rse_fp4 rse_fp4 sesuai

5 Pre(bagi) + N bagi negeri rse_fp5 rse_fp5 sesuai

6 Pre(bagi) + N (pe-KK) bagi pemulung rse_fp6 rse_fp6 sesuai 7 Pre(bagi) + FN(N1+N2) bagi wilayah

Bogor

rse_fp7 rse_fp7 sesuai

8 Pre(untuk) + FV (V + Adj)

untuk makan sehat

rse_fp8 rse_fp8 sesuai

9 Pre(untuk) + FN (N1(ke-KK-an) + N2)

untuk kebutuhan keluarga

rse_fp9 rse_fp9 sesuai

10 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) + N)

untuk membongkar lantai

rse_fp10 rse_fp10 sesuai

11 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(ke-KK-an)) untuk mengambil keuntungan

rse_fp11 rse_fp11 sesuai

12 Pre(untuk) + FV (V(meng-KK) +N(pe-KB-an)) untuk mengubah perbuatan

rse_fp12 rse_fp12 sesuai

13 Pre(dengan) + FN(N1 +

N2)

dengan kertas koran

rse_fp13 rse_fp13 sesuai

14 Pre(dengan) +

FN(N1(ke-KK-an) + N2)

dengan kebaikan alam

rse_fp14 rse_fp14 sesuai

15 Pre(di) + N di Bogor rse_fp15 rse_fp15 sesuai

16 Pre(di) + N (KS-an) di luaran rse_fp16 rse_fp16 sesuai 17 Pre(di) + N (pe-KB-an) di dataran rse_fp17 rse_fp17 sesuai 18 Pre(di) + FN(N1 + N2) di ujung jalan rse_fp18 rse_fp18 sesuai

19 Pre(pada) + FN(N1 +

N2)

pada batang kayu

rse_fp19 rse_fp19 sesuai 20 Pre(di) + FN(N1 +

N2(pe-KB))

di tubuh pejuang

rse_fp20 rse_fp20 sesuai ORD ALI ALI Lt ALI L0 Pre (dari) Lanjutan

(31)

21

21 Pre(di) + FN(N1(KS-an)

+ N2)

di dataran lembah

rse_fp21 rse_fp21 sesuai

22 Pre(pada) +

FN(N1(KK-an) + N2)

pada jalanan kota

rse_fp22 rse_fp22 Sesuai

23 Pre(dari) + N dari rumah rse_fp23 rse_fp23 Sesuai

(32)

22

Lampiran 6 Flowchart pembentukan word graph frasa preposisional untuk 2 kata (N=2(1)).

Keterangan:

(33)

23

(34)

24

(35)

25

(36)

26

(37)

27

(38)

28

Gambar

Gambar  14  Metode  pengujian  Black-Box  (Pressman 2005).
Gambar  16  Jenis  kata  dasar  k/s/b  untuk  kata  masukan kedua.
Gambar  17  Penggunaan  tag  &lt;posisition&gt;
Tabel 1 Pengujian frasa preposisional (2 kata).
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan dengan jumlah biomassa sebesar 5 gr, kondisi pH limbah cair berkisar antara 7,1 – 7,8 dengan lamanya waktu kontak 15 menit terlihat

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa telah terjadi komunikasi yang aktif antara anak dengan orang tua, dimana orang tua tidak ingin mencampuri urusan anaknya dan

Manakah dari variabel bebas Dividend Per Share dan Earning Per Share yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham pada industri perbankan yang teraftar di BEI

Latihan serta pemberian edukasi dapat mengurangi permasalahan pada kondisi Hernia Nucleus Pulposus lumbal 4-5 dengan mengurangi nyeri, spasme otot dan meningkatkan

Artinya, dalam program tersebut semua warga belajar selain dituntut memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung sebagai kemampuan dasar, juga bisa mengembangkan potensi

Produk akhir penelitian berupa program pelatihan dan pendampingan serta skenario program video pembelajaran yang menggambarkan peran guru dalam mengimplementasikan

Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai pengaruh substitusi tepung tempe terhadap kekerasan, warna, dan daya terima cookies

Spongebob Squarepants bukanlah serial kartun yang khusus bertemakan imajinasi bagi anak-anak, namun serial kartun ini dapat memberikan ajaran mengenai persahabatan yang