• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha ritel yang semakin pesat dan tumbuhnya pesaing yang bermunculan membuat top management mulai menganalisa risiko yang akan timbul di masa depan. Perusahaan dituntut untuk bekerja secara ekonomis, efisien dan efektif yang akan memungkinkan untuk dapat berkompetisi dengan pesaingnya. Untuk memastikan bahwa kegiatan operasional perusahaan telah berjalan dengan baik sekaligus memberikan perbaikan atas segala kekurangan yang ditemukan dalam rangka menunjang efektivitas, maka perlu dilakukan suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasional yang dijalankan. Salah satu alat yang dapat digunakan dalam memastikan aktivitas telah berjalan dengan baik dan menunjang terwujudnya efektivitas kegiatan operasional adalah audit operasional.

Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional perusahaan sedangkan sasarannya adalah untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan operasional telah dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan efisien. Apabila belum dilaksanakan seperti seharusnya, maka auditor dapat memberikan rekomendasi atau saran agar pada masa yang akan datang menjadi lebih baik, yakni dapat memperbaiki kinerja serta pengendalian internal, memitigasi risiko sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan dalam operasional, pengendalian internal perusahaan.serta pencegahan risiko di masa yang akan datang. Pengendalian internal berperan untuk melindungi kekayaan perusahaan dan menjamin kecermatan serta keandalan laporan keuangan. Pengendalian internal pada perusahaan yang diaudit, besar sekali pengaruhnya atas kelayakan pelaporan laporan keuangan yang disajikan, sehingga dengan adanya pengendalian tersebut akan tercipta suatu alat yang cocok untuk mengorganisir atau menyusun, mengumpulkan dan mengikhtisarkan keterangan-keterangan yang menyangkut seluruh transaksi perusahaan.

Pengendalian internal tidak lepas dari adanya risiko-risiko yang akan muncul dan berpotensi untuk merugikan perusahaan di masa depan. Pengendalian internal

(2)

harus diletakkan pada tempat yang mampu menunjukkan risiko-risiko tersebut. Pengendalian internal yang buruk akan mengarahkan perusahaan kepada risiko kerugian, skandal, kegagalan, dan merusak reputasi perusahaan dalam sektor apapun perusahaan tersebut beroperasi.

Terkait dengan manajemen risiko, The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) yang tediri dari the American Accounting Association, the American Institute Certified Public Accountants, dan the Financial Executives Institute juga mengembangkan control framework kedua yang disebut COSO Enterprise Risk Management (ERM) Integrated Framework. COSO menekankan bahwa risiko harus dikelola oleh seluruh pihak di perusahaan dan harus sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak ingin dicapai. Manajemen risiko juga diperlukan sebagai proses untuk mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan peluang yang menguntungkan. Meskipun demikian, manajemen risiko yang menggunakan pendekatan COSO ERM memiliki keuntungan yakni peningkatan pemahaman tentang risiko kunci dan lebih komprehensif untuk menilai risiko sehingga dapat mengelola ketidakpastian serta menciptakan dan melestarikan nilai bagi perusahaan.

Pada bisnis ritel, pengendalian internal serta manajemen risiko sangat diperlukan karena bidang usaha ritel merupakan bidang usaha dengan tingkat aktivitas operasional yang sangat tinggi sehingga menuntut perusahaan untuk mengelola setiap risiko yang dihadapinya secara efektif agar terhindar dari kerugian secara finansial maupun penurunan brand image yang berdampak kepada going concern perusahaan. Pada umumnya bagi perusahaan ritel yang baru berkembang, audit internal hanya berfokus pada audit operasional untuk persediaan, namun seiring jalannya waktu cakupan audit internal semakin luas sampai dengan sales process, payment process, operation, customer satisfaction serta tidak hanya sebagai watch dog namun sebagai konsultan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap kegiatan operasional perusahaan serta membantu manajemen untuk pengelolaan risiko bagi setiap proses bisnis. Audit Internal juga memberikan rekomendasi perbaikan dan sebagai pengawas untuk memastikan bahwa rekomendasi yang sudah disepakati oleh manajemen sudah diimplementasikan oleh pihak terkait.

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel di Indonesia yaitu PT. Metrox Global, merupakan perusahaan yang baru tumbuh dan berkembang. PT. Metrox Global berdiri pada tahun 2004, sehingga permasalahan atas kegiatan

(3)

operasional masih sering timbul dengan risiko yang sangat tinggi. PT. Metrox Global baru membentuk Internal Audit pada tahun 2008 sejak manajemen mulai memahami pentingnya manajemen risiko dalam perjalanan pertumbuhan perusahaan karena dapat memberikan peringatan dini (early warning) dan panduan berkaitan dengan munculnya risiko. Perusahaan sedang berusaha untuk terus menerapkan sistem manajemen risiko yang terintegrasi secara maksimal sehingga risiko yang ada belum dapat dikendalikan secara optimal. Risiko operasional dalam aktivitas penjualan dan persediaan merupakan risiko utama yang dihadapi oleh PT. Metrox Global karena sebagai perusahaan yang bergerak di bidang ritel, aktivitas operasional pada unit bisnis atau toko yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan aktivitas bisnis utama yang sangat mempengaruhi going concern perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini berjudul “Evaluasi Audit Operasional dalam Meningkatkan Pengendalian Internal serta Memitigasi Risiko PT. Metrox Global”.

1.2 Ruang Lingkup

PT. Metrox Global merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang ritel memiliki risiko operasional yang tinggi karena memiliki aktivitas bisnis yang berkaitan langsung dengan distribusi barang dan penjualan sehingga manajemen risiko operasional dan pengendalian internal menjadi isu penting dalam mengantisipasi risiko operasional yang muncul. Manajemen risiko operasional yang selama ini berjalan masih belum terintegrasi baik antara kantor pusat dengan unit bisnis. Penelitian ini dibatasi hanya pada kegiatan audit operasional pada unit bisnis di Jakarta dimana audit operasional dilaksanakan untuk tiga tahun (2013, 2014, 2015) di unit bisnis tersebut. Selain itu penelitian ini juga memberikan saran perbaikan terkait peran fungsi audit internal dalam pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian internal pada perusahaan berdasarkan pada landasan teori yang diperoleh, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan peran fungsi audit internal dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional pada perusahaan.

(4)

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa sajakah risiko operasional terhadap kegiatan penjualan yang paling signifikan bagi perusahaan?

2. Apa sajakah pengendalian internal yang masih perlu ditingkatkan? 3. Apakah peranan audit internal telah membantu manajemen dalam

meningkatkan kontrol dan memitigasi risiko perusahaan pada kegiatan operasional?

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tulisan ini memiliki tujuan yang berhubungan dengan permasalahan yang terjadi, yaitu:

1. Mengevaluasi apakah audit operasional telah membantu perusahaan dalam meningkatkan pengendalian internal serta memitgasi risiko operasional 2. Mengevaluasi apakah hasil audit telah membantu peningkatan dalam

pengendalian internal perusahaan

3. Mengevaluasi apakah peran audit operasional sudah membantu perusahaan dalam meningkatkan pengendalian internal dan memitigasi risiko

Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh pihak di antaranya adalah:

1. Mahasiswa: Diharapkan karya tulis ini menambah pengetahuan terhadap proses kegiatan operasional perusahaan ritel, pengendalian internal dan kegiatan audit berbasis manajemen risiko operasional sehingga dapat membuka wawasan.

2. Akademisi: Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi referensi tambahan bagi penelitian berikutnya untuk memperkaya pengetahuan mengenai penerapan pengendalian internal dan manajemen risiko di industri ritel dan untuk melakukan studi lanjut mengenai perkembangan manajemen risiko di Indonesia.

3. Perusahaan: Diharapkan karya tulis ini dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan fungsi internal audit dan peran manajemen risiko terutama pada kegiatan operasional sehingga dapat meningkatkan produktivitas sesuai dengan strategi perusahaan.

(5)

4. Masyarakat: Diharapkan karya tulis ini dapat menambah wawasan dan memberikan gambaran mengenai kegiatan operasional ritel dan penerapan manajemen risiko operasional pada perusahaan ritel di Indonesia.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai sumber bacaan, seperti buku-buku literatur, artikel-artikel terkait dan jurnal mengernai pengendalian internal, risk based audit, dan audit internal sampai dengan laporan tertulis mengenai aktivitas audit internal pada perusahaan.

2. Studi Lapangan (Field Research), yaitu melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan melakukan observasi langsung serta tanya jawab lisan dengan pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan manajemen risiko dan aktivitas fungsi audit internal pada perusahaan

1.6 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus mengenai peran audit operasional berbasis manajemen risiko guna meningkatkan pengendalian internal untuk menganalisis bagaimana teori manajemen risiko yang ada dibandingkan dengan praktik manajemen risiko operasional yang terjadi di perusahaan. Dengan demikian diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi terkait praktik manajemen risiko operasional di perusahaan. Selain itu juga dapat ditemukan kendala utama dalam menerapkan manajemen risiko operasional yang sesuai dengan teori yang ada. Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan praktik manajemen risiko operasional dan pengendalian internal di perusahaan.

1.7 Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini terbagi menjadi 2: 1. Data Primer

(6)

Data primer ialah segala jenis informasi yang didapatkan langsung dari narasumber atau diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Sebagai contoh jawaban dari pertanyaan hasil wawancara dengan pihak yang berwenang, untuk memberikan data dan informasi pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data primer yang dikumpulkan adalah hasil wawancara dengan auditor internal dan karyawan yang bertugas pada unit bisnis.

2. Data Sekunder

Data sekunder berarti penggunaan informasi yang sudah ada dan tersedia oleh pihak lain, seperti struktur organisasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, sejarah perusahaan dan data kelengkapan lainnya.

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu peninjauan langsung pada perusahaan yang diteliti untuk mendapatkan data primer. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah wawancara dan observasi.

Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dan pengetahuan mengenai topik penulisan yang dibahas. Wawancara dilakukan kepada beberapa responden di PT. Metrox Global, antara lain Manager Internal Audit, Manager Operational, Team Leader Audit Internal yang ditugaskan di unit bisnis, Team Member Audit Internal yang ditugaskan, Kepala unit bisnis (store head). Jenis wawancara yang dilakukan ialah wawancara terstruktur dimana daftar pertanyaan dibuat ditanyakan kepada responden. Jenis pertanyaan yang digunakan ialah pertanyaan terbuka sehingga responden dapat memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan memungkinkan untuk menggali informasi lebih mendalam. Dalam mengembangkan pertanyaan berdasarkan pada hasil studi literatur dan hasil pengamatan terhadap industri ritel yang dilakukan.

Observasi lapangan dilakukan untuk menggali informasi dan pengetahuan mengenai kegiatan operasional sehari-hari di PT Metrox Global. Observasi lapangan perlu dilakukan untuk memahami lebih mendalam proses bisnis dan kegiatan operasional perusahaan serta mengamati risiko-risiko operasional yang terjadi secara langsung. Hal ini bertujuan untuk menganalisis lebih mendalam permasalahan yang terjadi di lapangan.

(7)

Metode lainnya yaitu studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berupa informasi yang berkaitan dengan tema audit internal, pengendalian internal dan manajemen risiko. Informasi yang didapatkan dari studi kepustakaan akan dijadikan sebagai dasar dalam mengkaji lebih lanjut inti dan esensi dari tema penelitian tersebut yang nantinya akan dijadikan dasar dalam melakukan wawancara, observasi lapangan, dan analisis penelitian. studi kepustakaan dilakukan melalui pencarian buku-buku dan internet.

1.9 Analisis Data

Penelitian ini dirancang dengan membandingkan realita yang ada di lapangan dengan teori serta best practice yang dilakukan yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga dari hasil analisis data tersebut dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi implementasi konsep yang diamati. Penjelasan audit operasional dilakukan berdasarkan penjabaran pelaksanaan audit operasional pada cabang PT. Metrox Global sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaannya kemudian menganalisis kesesuaian pelaksanaan audit dengan standar pelaksanaan audit, sedangkan peranan audit operasional ditekankan pada dimensi efektivitas yaitu dengan mendeskripsikan peran audit operasional dalam meningkatkan efektivititas kegiatan operasional yang terjadi pada cabang untuk meningkatkan pengendalian internal dan memitigasi risiko sehingga tujuan perusahan dapat tercapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.

1.10 Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian oleh Francis Nyaromb, Enock Gideon Musau, Irene Kavai, Dr kirui kipyegon yang berjudul “The effect of risk based audit approach on the implementation of internal control systems: a case of Uasin Gishu County”, menunjukkan bahwa:

“The study indicated that Risk based Audit Approach positively influence implementation of internal control system. From the response, bank reconciliation statements are up to date, Statement of assets and liabilities are reflective of the true position, Imprests are surrendered promptly, departmental assets properly

(8)

safeguarded, greater adherence to the laid down government financial regulations, Internal auditors can help to identify and evaluate risks and internal auditors use methods of identifying risks in the department which are easy to understand. It is concluded that, challenges encountered in implementation of Risk based Audit approach in implementation of internal control systems are; Lack of relevant knowledge, lack of experience, Lack of proper tools to identify risks and lack of relevant principle or guidelines as the main challenges encountered in implementing”

Jurnal penelitian oleh Ednan Ayvaz and Davut Pehlivanli yang berjudul “Enterprise Risk Management Based Internal Auditing and Turkey Practice”, menunjukkan bahwa:

“The traditional working field of auditing has highly developed from error-focused approach into risk management based approach without leaving traditional one. That internal auditing activity takes data from risk management system contributes positively for traditional risk evaluating activity and makes it easy to transfer sources towards critical fields instead of auditing fields. On the other hand, internal auditing unit can perform counselling and assurance services towards risk management activity. The diversity of the service to be given is related to firstly enterprise risk management maturity then, the behaviour of senior management, the demands of auditing committee and internal auditing regulation”

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Romual Christo (2012) yang berjudul Peranan Audit Internal dalam Proses Manajemen Risiko pada PT. X. Hasil penelitiannya berupa Peranan Audit Internal yang dilakukan pada PT. X telah berjalan cukup baik dalam memberikan assurance bagi manajemen untuk risiko-risiko utama dalam bidang keuangan.

Penelitian kedua dilakukan oleh Harry Kachfi (2009) yang berjudul Analisis Pelaksanaan Internal Audit pada PT.INDOSAT (PERSERO), Tbk Jakarta, hasil penelitiannya berupa fungsi dan kedudukan divisi internal audit dalam melakukan pengawasan dan penilaian atas internal control PT. Indosat.

1.11 Sistematika Penelitian

(9)

BAB 1: Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan penelitian ini. Bab ini bertujuan untuk memberikan deskripsi umum mengenai isi dari penelitian ini.

BAB 2: Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan mengenai landasan teori yang dipakai dalam tulisan ini yaitu mengenai konsep audit internal, pengendalian internal, teori risiko, manajemen risiko, audit berbasis risiko (risk based audit). Tinjauan pustaka tersebut selanjutnya akan digunakan dalam melakukan analisis dan pembahasan penelitian.

BAB 3: Objek dan Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan objek dan metodologi penelitian yang berisikan tentang sejarah singkat objek penelitian, bidang usaha, produk-produk, Struktur Organisasi / Manajemen/Mekanisme dan Prosedur serta metode penelitian apa yang dipakai.

BAB 4: Analisis dan Bahasan

Bab ini akan menguraikan pembahasan penelitian atas manajemen risiko, pengendalian internal perusahan, audit operasional dan internal audit perusahaan hasil pengolahan data penelitian, serta analisis hasil penelitian dengan mengaitkan hasil yang didapat dengan melakukan observasi lapangan, wawancara, landasan teori dan studi literatur.

BAB 5: Simpulan dan Saran

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, pada bab ini juga disampaikan keterbatasan yang dihadapi penulis dari penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

Menentukan bobot latihan setiap jenis keterampilan berdasarkan hasil analisis terhadap respons yang muncul dan tingkat kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mempraktikkan

Implementasi untuk sistem pengukuran demikian dapat dilakukan cukup dengan mempergunakan dua mikrokontroler, yaitu satu master I2C yang melakukan pengukuran dosis radiasi

Motivasi belajar siswa sangat penting dalam pembelajaran, sebab pengetahuan, keterampilan, dan sikap tidak dapat ditransfer begitu saja tetapi harus siswa sendiri

Dalam hal ini, dari enam keluarga mereka mempunyai kesadaran untuk mendidik anak remaja mereka karena merupakan tanggung jawab bagi orang tua, meskipun diantara mereka ada yang

Ketentuan mengenai pembentukan Desa melalui mekanisme pemekaran Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 sampai dengan Pasal 18, berlaku secara mutatis mutandis

Hasil Analisa Vitamin C terhadap Media Fermentasi Pembuatan Selulosa Bakteri dengan Penambahan 0,5 g Vitamin C ( Asam Askorbat) pada suhu berbeda.. Kadar asam askorbat pada

Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan teknik send a problem di

Menyatakan bahwa Pasal 58 huruf (o) dan Penjelasan Pasal 58 huruf (o) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LN. Tahun 2004 Nomor 125,