• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes EPPS. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tes Inventory. Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes EPPS. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

Tes Inventory

Skoring, Interprestasi, dan mengkomunikasikan tes EPPS

Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog

PSIKOLOGI

Psikologi

▸ Baca selengkapnya: tes epps contoh

(2)

CARA MENILAI :

y MEMBERI TANDA PADA NO. 1- 25; 26– 50; 51-75; 101 – 125 ; 151 – 175 ; 201 – 225 DENGAN

GARIS DIAGONAL.

y MENGHITUNG JUMLAH A HORIZONTAL. LETAKKAN NILAINYA PADA r ( raw )

y MENGHITUNG JUMLAH B VERTIKAL, LETAKKAN NILAINYA PADA c ( column ).

(3)

Hasil EPPS bukan hanya sekedar

menggambarkan struktur kebutuhan

seseorang, tetapi terkandung juga

didalamnya arti dinamis dari struktur

kebutuhan tersebut, sehingga seorang

psikodiagnostikus akan mampu memahami

perilaku subyek serta membuat prediksi

dari perilakunya itu.

(4)

LANGKAH PERTAMA :

y

Perhatikan apakah subyek

menunjukkan konsistensi dalam

menjawab. Skor ini harus berkisar

antara 10 - 15. Bila kurang dari 10 Æ

tidak konsisten, tidak valid Æ hasil tes

tidak dapat diinterpretasikan.

(5)

y Perhatikan need dalam taraf rata-rata (0), yang terdiri dari: - normal (rata-rata) bagi individual need

- normal (rata-rata) bagi profile need

Untuk individual need , jumlah yang dikatakan normal

sedikitnya harus ada 5 - 7 yang berkategori rata-rata dari 15 need Æ menunjukkan taraf kematangan dalam mengelola kebutuhan.

Bila jumlah yang bertaraf rata-rata kurang dari 5 needs, maka jelas bahwa sebagian besar individual need itu mendapat muatan yang + atau - Æ merupakan pertanda adanya dinamika kebutuhan pada individu tersebut.

(6)

Arti di atas rata rata :

+ : kecenderungan ++ : kemantapan

+++ : obsesi (untuk kebutuhan itu)

Nilai ini menunjukkan adanya kecenderungan,

keinginan, aplikasi yang overt akan need tersebut, tergantung dari muatannya apakah +, ++ atau +++.

(7)

Arti di bawah rata rata :

- : kecenderungan -- : kemantapan

--- : obsesi (untuk kebutuhan itu)

Nilai ini menunjukkan adanya

kecenderungan/kebutuhan untuk meniadakan, menekan atau mengenyahkan need tersebut, yang berarti setiap kali terjadi penolakan. Hal ini

(8)

y Hakekatnya ada need utama, dan ada pengiring.

y misalnya pasangan : n.ach +++ dan n.end ++ Æ

diartikan sebagai keinginan untuk memenuhi rasa kekurangan akan melakukan tugas sebaik mungkin (n.ach sebagai need utama) yang didukung oleh

keinginan untuk bertahan menuntaskan tugas (n.end sebagai need pengiring)

(9)

y Ada needs yang saling berkorelasi positif ataupun negatif Æ maka dalam interpretasi dipertimbangkan pula adanya korelasi antar needs, selain melihat

muatannya.

y Perhatikan pula need yang saling bertentangan, yang secara logis tidak mungkin muncul secara bersamaan.

(10)

y Need yang bertentangan belum tentu

penampilannya juga akan bertentangan.

Misalnya n.agg + , bisa disertai dengan n. aba +, atau n.agg +++ dengan n.aba ++

y Bila need yang bertentangan muncul dengan

muatan yang hampir sama, maka ini merupakan a. penjinakan atau penetralan oleh need yang

bertentangan.

(11)

1. n. Achievement ( n. ach)

y Positif : adanya kemauan dan kesanggupan

(bukan kemampuan) untuk menunjukkan prestasi, baik dalam bidang studi maupun

pekerjaan, sukses dalam kehidupan sosial dan status dan sebagainya.

y Negatif: keinginan yang berlebihan, sehingga

merugikan bagi subyek. Dapat dikatakan subyek ambisius, sehingga mengalami kekurangan dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat.

(12)

2. n. Deference (n.def)

y Positif : mengandung arti adanya kemauan untuk

menyesuaikan diri, mengikuti ,menuruti,

menghargai suatu tata cara / aturan, konvensional. y Negatif: ada kecenderungan sugestibel, kurang

bersikap kritis. (Untuk ini perlu diperhatikan taraf inteligensi, bila rendah artinya kemungkinan

untuk sugestibel dan kurang kritis. Tetapi bila

inteligensi tinggi, maka subyek ini mengikuti tata aturan yang berlaku namun tanpa disertai

(13)

3. n. Order (n. ord)

y Positif : adanya kebutuhan akan keteraturan dan

memiliki minat pada hubungan manusia, dengan benda dan juga idea yang memberi suatu efek

yang baik terhadap pengertian, pertanggung-jawaban dalam menunaikan tugas dan

kewajibannya dengan cara dewasa.

y Negatif: Mengurangi kelincahan, kreativitas dan

kemampuan untuk memimpin/mengatur, terlalu takut menyimpang, sehingga peraturan dipegang teguh.

(14)

4. n. Exhibition (n. exh)

y Positif : Mau menunjukkan diri secara euphoris,

riang, extraversi, percaya diri, optimistis.

y Negatif: Kebutuhan yang berlebihan untuk

menunjukkan diri, sehingga sering mengurangi pengendalian diri (Self-control), kurang disiplin, memamerkan dan menonjolkan diri, sok atau sombong.

(15)

5. n. Autonomy (n. aut)

y Positif : Keinginan untuk mandiri, sifat tidak

tergantung dalam hal pendapat/ pendirian, menolak sugesti karena adanya kebutuhannya akan pendirian yang bersifat inkonvensional, berkeinginan untuk progresif dan orisinil.

y Negatif: Bila kebutuhan ini berlebihan, maka

subyek kurang mampu menyesuaikan diri secara kooperatif, fanatik, radikal (selalu menginginkan perubahan), kepala batu.

(16)

6. n. Affiliation (n. aff)

y Positif : Kebutuhan untuk memperhatikan sesama

manusia, untuk pergaulan yang harmonis dengan manusia lain yang disertai dengan toleransi dan kehangatan dalam pendekatan.

y Negatif: orang kurang tegas, kurang dapat

mempertahankan pendiriannya, kurang berani, menjadi budak orang lain.

(17)

7. n. Intraception (n. int)

y Positif : Kebutuhan akan minat/pengarahan terhadap

masalah manusia untuk diketahui dan dianalisis,

menempatkan diri pada kebutuhan orang lain,empati. Ada kepekaan dan diferensiasi perasaan, serta ada keaktifan

dalam diri baik untuk mengembangkan diri maupun bagi kepentingan orang lain.

y Negatif: mudah hanyut dan terbawa oleh situasi/perasaan

orang lain, kurang dapat mempertahankan jarak. Untuk dapat mengambil jarak, subyek harus bersikap kritis , mengendalikan diri dan rasional.

(18)

8. n. Succorance (n. suc)

y n. Suc lebih bersifat negatif, dan mempunyai arti kebutuhan akan pemanjaan diri, pasif, kebutuhan akan kontak sosial yang diwarnai oleh meminta bantuan yang bersifat egosentris dan kurang

dewasa, dependen, juga mencari rasa aman. Semua itu mencerminkan labilitas emosi dan kurang tegas dalam menyesuaikan perasaan /emotional adjustment.

y Secara klinis biasanya terdapat pada penderita histeria, meminta perhatian terlalu banyak bagi dirinya, namun pasif (Profilnya : Suc++, Het++,

(19)

9. n. Dominance (n. dom)

y Positif : umumnya merupakan kebutuhan akan suatu keinginan/

kemauan yang masih dapat diterima (acceptable), yaitu keinginan untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengawasi,

membina, mengarahkan, menghimpun, mengorganisasikan, memberi instruksi, mengatur, adanya kepercayaan pada diri sendiri dan juga merupakan seorang yang mampu mengadakan hubungan sosial (Social Competence).

y Negatif: Keinginan untuk menjelajah, mengharuskan, mewajibkan,

yang kesemuanya berbau otoriter, tidak mengakui hak-hak dan

kewajiban manusia, mempertentangkan antara dirinya dengan orang lain.

Dom mempunyai korelasi positif dengan n. agg, n.ach dan n.exh. Korelasi negatif dengan n.aba, n.def, n.suc dan n.nur.

n. dom biasanya disertai dengan agresi, tetapi tidak semua orang demikian. Harus dilihat profil keseluruhan.

(20)

10. n. Abasement (n. aba)

y Positif : keinginan untuk merendahkan diri dengan

maksud mendukung keinginan untuk menyesuaikan diri, kompromi, terlihat ada toleransi. Keberanian mengakui kesalahan, mengoreksi diri, rendah hati dalam arti tidak sombong dan tahu tata krama.

y Negatif: Tercermin kurang cukup adanya keinginan,

kemauan, aspirasi, hambatan atau labilitas emosi.

Kurang adanya rasa percaya diri, yang pada umumnya diiringi oleh rasa bersalah dan berdosa. Semua ini

merupakan sifat-sifat yang kompleks yang merugikan kompetensi dalam relasi sosial dan pergaulan.

(21)

11. n. Nurturance (n. nur)

y Positif : merupakan variabel kebutuhan yang mencerminkan adanya

kehangatan perasaan, dan dalam pergaulan disertai dengan pelayanan, memberi, merawat terutama pada manusia (tapi bisa juga pada

benda). Juga mencerminkan rasa sosial terhadap sekelilingnya,

bersedia atau siap memberi pertolongan kepada siapa yang pantas dan layak menerimanya.

y Negatif: Merupakan pencerminan emosi yang berlebihan, sehingga

kurang lugas, kurang rasional, baik dalam hubungan sosial maupun cara berpikir.

Melupakan diri sendiri sehingga dirinya terlantar dan bahkan menjadi korban.

n. Nur mempunyai korelasi positif dengan n. Aff, n. Aba, n. Suc dan korelasi negatif dengan n. Aut, n. Agg, n. Ach dan n. Het.

(22)

12. n. Change (n. chg)

y Positif : menunjukkan adanya human devotion (pelimpahan emosi

yang ditujukan ke luar/terhadap manusia), fleksibel, perasaan

kemanusiaan terhadap manusia lain sehingga ada kemampuan dalam hubungan sosial. Ingin mengadakan eksperimen, ingin mencoba hal yang baru, menginginkan variasi dalam rangka penyegaran dan

pengembangan diri.

y Negatif: sering orang mengadakan introspeksi, “hangat” di luar,

misalnya orang yang mementingkan urusan di luar rumah sehingga urusan dalam rumah terlantar. Tidak tetap pada pendapat/pendirian atau tidak adanya kemantapan dalam menyelenggarakan sesuatu, plin plan.

n.Chg mempunyai korelasi positif dengan n. aut, n. exh, dan korelasi negatif dengan n. ord, n. ach, n. end, n. suc.

Bila n. chg disertai dengan n. aut+, perubahan yang diinginkan dikendalikan oleh dirinya sendiri.

(23)

13. n. Endurance (n. end)

y Positif : adalah keuletan, kegigihan, ketekunan

dalam menyelesaikan pekerjaan dan ada antisipasi akan kebenaran dan manfaat hasil jerih payahnya . Tersirat juga adanya rintangan-rintangan,

antisipasi mampu menerobos, mengatasi, menyelesaikan aral melintang, bertubi-tubi

terbentur pada rintangan tetapi tetap maju terus dengan stamina yang kuat.

y Negatif: asal tahan/asal betah, sibuk, sifatnya

(24)

14. n. Heterosexual (n. het)

y Positif : ketertarikan akan kehidupan seksual sehari-hari

dalam batas normal, pandangan yang wajar akan pemahaman dan masalah seksual.

y Negatif: kehidupan seksual yang berlebihan/over acting,

atau sebaliknya ditekan(repressed or supressed). Repressed artinya ada libido namun ditekan sehingga tidak muncul. Bila n. het --- maka ini berarti supressed dan bukan

repressed, karena di sini nafsu seksual selalu timbul (kompulsif) , subyek merasa terganggu dan setiap kali ditekan.

(25)

15. n. Aggression (n. agg)

y Positif : agresi yang dikendalikan dan diperhitungkan,

berani, ada energi mendobrak sesuatu dengan tujuan untuk hasil yang lebih baik (progresif).

y Negatif: nekad, mengadakan perbuatan destruktif

dalam segala bentuk. Tidak ada hasil yang progresif, asal saja dan merusak.

Referensi

Dokumen terkait

Menandatangani dokumen transaksi – melengkapi, menandatangani, dan mengirim tiap perjanjian, catatan, akta, formulir, instrumen, garansi, dokumen jaminan,

Penelitian dalam skripsi ini membahas mengenai proses pelaksanaan keuangan apakah hasil dari pengawasan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak oleh Yayasan Pondok

Berbagai jenis tutupan lahan yang terdapat pada DAS tersebut memberikan kontribusi terhadap besar kecilnya aliran permukaan ( surface runoff ) yang ditunjukkan dengan nilai

Jaya Bersama Poultry Farm Desa Sei Merahi, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di

Pada saat ini pengurus keuangan biasanya melakukan pembukuan untuk mencatat data keuangan secara manual dan adapun masjid yang melakukan pengelolaan keuangan menggunakan

Brook’s Law dari Fred Brook, mantan eksekutif IBM mengatakan bahwa menambahkan sumber daya pada suatu proyek yang sedang berjalan hanya akan menunda lebih lama, karena tambahan

4 Petterson Theodore dkk.Media Massa dan Masyarakat Modern (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm.. traveling yang muncul kemudian tenggelam. Sebuah komunitas merupakan tempat

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil