• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Di SKHU Tribun Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Di Lingkungan FISIP Universitas Lampung Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2011-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Di SKHU Tribun Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Di Lingkungan FISIP Universitas Lampung Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2011-2013"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The Influence of Rubric “MenujuPemilu 2014” in Tribun Lampung Newspaper Towards First Voters Interest to Participate in Elections 2014

(case study on first voters incommunication scienceFaculty of Social and Political Sciences Lampung University years 2011-2013)

By

AniAnnisaLasmah

First voters are an important asset for participating in the election because a huge number of voters overall. However, voters are required to be active in seeking information about the elections so that they get more information confirming their intention to exercise their voting right. And one of the local newspapers in the Bandarlampung contains a rubric that contains news about the election rubric entitled "Menuju Pemilu 2014" in which this could be one source of information for voters who read it so that they are more confident to participate in elections.The purpose of this research is knowing the influence of elections information either legislative elections or governor of Lampung Province elections in rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung Newspaper towards first voters interest to participate in Elections 2014. This research use S-O-R Theory as a priority theory and using Information Processing Theory for supporting this research. This research use total sampling technique and sample for this research is done by pre-survey in communication studies students from 2011-2013 years with 314 person and after pre-survey there are 48 persons which qualified to be a respondent because they are read and follow up the news from rubric “Menuju Pemilu 2014” in Tribun Lampung newspaper. To test the influence of both variable, this research use Simple Regression Linier to test if there are influence of those variable with low scale. The result of hipothesis test showed that Toutput (3.763) > Ttable (1.679) therefore Ho is rejected and that means the news of elections either legislative or governor of Lampung Province has influence towards first voters interest who reads that rubric, therefore Ho is rejected and Hi is accepted.

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Di SKHU Tribun Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Di Lingkungan FISIP Universitas Lampung

Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2011-2013)

Oleh

Ani Annisa Lasmah

Pemilih pemula merupakan aset penting bagi peserta pemilu karena jumlahnya yang cukup besar dari jumlah pemilih keseluruhan. Namun pemilih pemula dituntut untuk aktif dalam mencari informasi seputar pemilihan umum agar mereka mendapatkan informasi yang lebih sehingga menguatkan niat mereka untuk menggunakan hak pilih. Dan salah satu surat kabar lokal di Bandarlampung memuat sebuah rubrik yang berisi tentang berita seputar pemilu dengan judul rubrik “Menuju Pemilu 2014” dimana hal ini bisa menjadi salah satu sumber informasi bagi pemilih pemula yang membacanya sehingga mereka lebih yakin untuk emnggunakan hak pilihnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan informasi pemilu baik pileg maupun pilkada Provinsi Lampung yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung terhadap minat calon pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Penelitian ini dilandasi oleh teori S-O-R dan juga menggunakan teori pendukung yakni Teori Pemrosesan Informasi. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling yang dimana sampel penelitian berasal dari hasil prasurvey yang dilakukan pada mahasiwa ilmu komunikasi angkatan 2011-2013 dengan jumlah 314 orang yang kemudian setelah diadakan survey dengan kriteria bahwa responden pemilih pemula tersebut membaca dan mengikuti berita yang ada pada rubrik “Menuju Pemilu 2014” di SKHU Tribun Lampung maka sampel penelitian ini adalah sejumlah 48 orang. Untuk menguji pengaruh antara kedua variabel digunakan uji Regresi Linier Sederhana yang dimana hasil uji tersebut menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan skala rendah. Hasil uji hipotesis atau uji t menunjukkan bahwa Thitung (3.763) > Ttabel (1.679) maka Ho ditolak dan artinya pemberitaan seputar pemilihan umum baik legislative maupun gubernur untuk Provinsi Lampung memiliki pengaruh terhadap minat pemilih pemula yang membaca rubrik tersebut oleh karena itu Ho ditolak dan Hi diterima.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Penulis dilahirkan di Tanjungkarang, Bandarlampung pada

tanggal 18 April 1992, sebagai anak kedua dari dua bersaudara,

buah hati dari pasangan (Alm.) Bapak Hi. Drs. Usman Anwar dan

Ibu Hj. Siti Usriah.

Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh adalah Taman Kanak-Kanak

Al-Azhar Way Halim Bandarlampung, Sekolah Dasar Perguruan Al-Kautsar

Bandarlampung yang diselesaikan pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama

Perguruan Al-Kautsar diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas

Perguruan Al-Kautsar diselesaikan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis

diterima sebagai mahasiswi Ilmu Komunikasi Melalui Jalur PKAB (Penerimaan

Khusus Minat dan Bakat) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Selama menjadi

mahasiswi Ilmu Komunikasi, penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas

English Society of Unila (ESo) selama 2 tahun dibidang scrabble dan penah

mengikuti berbagai perlombaan scrabble yang diselenggarakan di daerah

Bandarlampung dan di luar Bandarlampung. Penulis melaksanakan KKN (Kuliah

Kerja Nyata) pada Januari 2013 di Desa Negeri Jemanten, Kecamatan Margatiga

(8)

MOTTO

- LIFE IS A GIFT, WAKE UP EVERY DAY AND REALIZE THAT YOU’RE STILL

ALIVE. BE GRATEFUL FOR THAT

- WHEN YOU TRY YOUR BEST BUT YOU DON’T SUCCESED, TRY HARDER,

AND BE PATIENT BECAUSE A GREAT THINGS WILL HAPPENS

UNEXPECTEDLY

- WHEN YOUR LIFE FEELS LIKE A THUNDER STORM. BE STRONG. IT

(9)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kupanjatkan kehadirat Allah S.W.T, shalawat dan salam tercurahkan kehadirat Nabi besar Muhammad S.A.W atas segala cinta kasih, nikmat serta berkah-Nya kepadaku dan keluargaku yang hingga saat ini kami masih diberi kesehatan, serta kelancaran dalam menyelesaikan karya ini. Segala puji hanya untuk Allah S.W.T, kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang yang kukasihi serta mengasihiku :

 Untuk Ibu, (Alm) Ayah dankakakterbaik yang akubanggakan

 Sahabatdanteman-temantersayang yang akubanggakan

 Orang terdekat yang kusayangi

Dan

(10)

SANWACANA

Puji syukur yang tiada terkira penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul“Pengaruh Rubrik “Menuju Pemilu 2014” Pada SKHU Tribun

Lampung Terhadap Minat Pemilih Pemula Untuk Berpartisipasi Dalam Pemilihan Umum 2014 (Studi Korelasi Pada Pemilih Pemula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Mahasiswa Angkatan 2011-2013 Universitas Lampung)Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam upaya untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu

(11)

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis megucapkan

rasa hormat dan ucapan terimaksih kepada:

1. Allah SWT. atas segala kebesaran, kuasa, kesempatan serta petunjuk yang

diberikan kepada hamba. Terimakasih telah menciptakan umat manusia

dengan akal sehingga bisa digunakan untuk menuntut ilmu sehingga bisa

berbuat baik kepada sesama umat manusia.

2. Nabi Muhammad SAW. atas keteladanannya dan senantiasa kusampaikan

kerinduan yang tak terbatas kepadamu.

3. Kepada Ibuku tersayang Ibu Hj.Siti Usriah yang selama ini telah

meluangkan waktunya untuk selalu memberikan dukungan dan doa kepada

anaknya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dan menjadi sarjana, ibu

yang hebat yang bisa menjadi panutan untukku nantinya, ibu yang hebat

yang bisa menghadapi segala masalah dengan penuh rasa sabar, ibu yang

tak pernah kenal lelah untuk mendoakan anak-anaknya, ibu yang tak kenal

lelah untuk memberikan senyum kepada anak-anaknya meskipun

pikirannya tidak hanya memikirkan satu masalah saja. Maaf jika anak

gadismu ini belum bisa memberikan yang terbaik saat ini tapi adek akan

berusaha buat ibu selalu bangga dan bahagia. Terima kasih ibu, telah

menjadi ibu yang luar biasa bagi anak-anakmu. Adek sayang ibu. Mungkin

(12)

4. Kepada Alm. Bapak Hi. Drs. Usman Anwar yang sudah menjadi ayah

terhebat sepanjang hidupnya. Disepanjang hidupnya beliau merupakan

seseorang yang bisa mengayomi anaknya, menyayangi

anak-anaknya, mendidik anak-anaknya dengan caranya sendiri sehingga

menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Hampir 4 tahun kepergianmu

sungguh terasa ada yang beda dalam keluarga kecil kita, kenangan

bersamamu selalu menghampiri anak gadismu yang kini sudah memasuki

jenjang perguruan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana. Sosok seorang

ayah yang selalu aku banggakan yang selalu aku rindukan. Maafkan anak

gadismu ini jika belum membahagiakan engkau disana, adek akan selalu

mendoakan bapak disana Insha Allah adek akan buat bangga bapak disana,

buat bangga ibu, mamas dan semua yang adek sayang. Adek kangen

bapak. Adek sayang bapak. Tidak cukup hanya dengan kata-kata

menggambarkan bagaimana sayangnya adek sama bapak, rindunya adek

kepada bapak, rasa terima kasih adek kepada bapak, adek akan berusaha

untuk menjadi kebanggaan keluarga kecil kita pak. Adek sayang bapak. I

miss you so bad, i love you my hero!

5. Kepada kakak laki-laki satu-satunya pengganti posisi ayah di keluarga

kecil ini adalah Agung Prasetiawan, S.E yang selalu memberikan kasih

sayangnya kepada adik bungsunya. Terima kasih banyak telah menjadi

(13)

7. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

8. Bapak Drs. Sarwoko M,Si selaku Pembimbing Akademik.

9. Bapak Ahmad Rudy Fardiyan, S.Sos, M.Si selaku Ketua Penguji serta

Pembimbing, terimakasih atas segala bimbingan, masukan, saran,

kesabaran dan waktunya yang telah diberikan kepada saya selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

10.Bapak Toni Wijaya, S.Sos, M.A selaku Dosen Pembahas yang telah

meluangkan waktunya serta masukan, kritik, dan saran perbaikan yang

sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

11.Seluruh Staff Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, yang telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis kelak dalam

menghadapi dunia kerja.

12.Sahabat-Sahabat luar biasa, sahabat-sahabat seperjuangan mulai dari

perjuangan propti, perjuangan kuliah, perjuangan skripsian, perjuangan

bimbingan skripsi, perjuangan jalan-jalan bareng, perjuangan kisah cinta,

perjuangan alay-alay masa kini dan perjuangan-perjuangan lain yang

mungkin akan menghabiskan berlembar-lembar untuk menjelaskan itu

semua. Kita menyebutnya persahabatan ini dengan Wacana Group

terkadang Pance Group. Member dari Wacana Group adalah Siti Fatimah

dia merupakan teman seperjuangan kuliah mulai dari propti, berikutnya

(14)

akhirnya tidak debut-debut, berikutnya Fitria Hani Aprina teman

seperjuangan nontonin Running Man waktu ke Jakarta main bola bareng

PJS, berikutnya ada Amalia Nurdin a.k.a Sumi teman seperjuangan

judesin orang yang pada akhirnya keracunan Chanyeol EXO, ada Hesty

Prihastuti yang juga sama keracunanya sama Sumi mereka berdua

keracunan EXO, terus ada nyonya ghibah lovers yang virusnya udah

menyebar kemana-mana the one and only sumber ghibah sejagat raya

Emirullyta Hardaninggar a.k.a Sist Ata, terus ada Oemar Madri Bafadhal

yang merupakan teman yang memiliki kedekatan tertentu dengan

seseorang bernama M.Hafiz Wiratama yang dimana biasa dipanggil Ojan,

Ojan merupakan seseorang yang sangat dekat dengan Oemar jadi mereka

kemana-kemana selalu berdua layaknya soulmate yang tidak bisa

dipisahkan, selanjutnya ada alay brother namanya Pratama Dio Ananto

entah dari mana bisa dipanggil alay brother sama mas satu ini, dan ada

Imam Mubaraq yang (katanya) memiliki aura aura tertentu sehingga bisa

memikat wanita, dan yang terakhir ada Yunardi Hasan K.S a.k.a Adi Pato

yang tiba tiba menghilang dari wacana group. Aku cinta kalian. Aku

sayang kalian. Please group ini jangan pernah musnah ! Sesungguhnya

kalo mau dijabarin satu-satu bakal panjang cerita jadi dibikin singkat

lagian bingung jugaan mau describe say thanks seperti apa lagi, kalo mau

(15)

dan panggilan kesayangannya adalah Ahjussi. Terima kasih untuk

semuanya, terima kasih sudah selalu mau menemaniku menunggu dosen,

terimakasih sudah mengajarkan banyak hal yang tidak aku ketahui dalam

kehidupan ini terima kasih selalu menemani pokoknya terima kasih. Make

me your radio, Turn me up when you feel low ! Semangat terus ya ahjussi !

segitu aja yah, nanti kao mau versi lengkapnya private aja via whatsapp

atau LINE hehehe.

14. Kepada Running Man, SHINee, EXO, BangtanBoys, Girls‟ Generation,

dan semua hallyu star yang termasuk dalam bias saya dan juga playlist

kehidupan saya, saya ucapkan terima kasih banyak sudah menemani

hari-hari saya dengan lagu-lagu yang sangat membuat saya terhibur ketika

sedang suntuk. Untuk Running Man, terima kasih banyak untuk kelucuan

kelucuan yang menghibur ketika ditonton waktu saya sedang badmood

dan juga terimakasih sudah datang ke Jakarta untuk Asian Dream Cup dan menjadikan Lee Kwang Soo “Asian Prince”, untuk member SHINee

terima kasih sudah meluangkan waktunya ke Indonesia pada 22 Juni 2014

sehingga saya bisa melihat kalian tampil dengan luar biasa spektakulernya,

untuk EXO terima kasih juga sudah meluangkan waktunya ke Indonesia

tapi saya tidak dapat hadir special untuk member termuda, EXO Oh Sehun

maaf nuna ga bisa liat kamu perform, semoga cidera kakinya cepet

sembuh ya. Saranghae Oh Sehun ! you’re the cutest ! Untuk BangtanBoys

(16)

Eonnie semoga makin cantik dan langgeng dengan EXO Baekhyun. Untuk

K-Drama terimakasih sudah menemani hari-hari saya. Untuk versi panjang

silahkan request.

15.Dan terakhir seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi 2010, 2011, 2013,

2014 dan angkatan-angkatan baru selanjutnya.

16.Untuk semua pihak yang telah mendoakan saya dalam doanya, untuk

semua pihak yang telah memberikan saya pelajaran-pelajaran berharga

baik secara langsung ataupun tidak langsung, untuk semua apresiasinya

terhadap saya, untuk semua simpati dan empatinya terhadap saya kepada

siapapun itu saya ucapkan terimakasih banyak. Itu semua merupakan

pelajaran berharga..

Seluruh pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah S.W.T membalas seluruh

ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dan semoga skripsi

ini bermanfaat.

BandarLampung, 02 Oktober 2014 Penulis,

(17)

DAFTAR ISI 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2RumusanMasalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

IITINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Tinjauan Surat Kabar atau Koran ... 12

2.3 Tinjauan Rubrik ... 15

2.4 Tinjauan Minat ... 22

2.5 Tinjauan Pemilihan Umum ... 27

2.6 Tinjauan Hak Suara (Hak Memilih) ... 29

2.7Tinjauan Pemilih Pemula (First Vote) ... 31

2.8 Terpaan Media (Media Exposure) ... 36

2.9Teori S-O-R ... 38

2.10 Teori Pemrosesan Informasi ... 39

(18)

2.12 Hipotesis ... 43

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.9 Teknik Pengolahan Data ... 60

3.10 Validitas dan Reliabilitas ... 61

3.11 Uji Normalitas ... 64

3.12 Teknik Analisis Data ... 64

IV GAMBARAN UMUM, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum FISIP Unila ... ...68

4.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian ... 68

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan ... 69

4.1.3Tata Pamong ... 71

4.1.4 Kurikulum ... 72

4.2Gambaran Umum Tribun Lampung ... ...74

V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 75

5.1.1 Uji Validitas ... 76

5.1.2Uji Reliabilitas ... 79

5.1.3Uji Normalitas ... 81

5.2Karakteristik Identitas Responden ... 82

5.2.1 Jenis Kelamin Responden ... 82

5.2.2Umur Responden ... 83

5.2.3Tahun Angkatan Responden ... 85

5.3 Analisis Jawaban Responden ... 86

5.4Analisis Hubungan Antar Variabel ... 139

5.5Hasil Analisis Data ... 143

5.5.1 Uji Hipotesis (Uji T) ... 143

(19)

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan ... 154 6.2 Saran ... 157

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pemilu 2

Tabel 2. Penelitian terdahulu 1 10

Tabel 3. Penelitian terdahulu 2 11

Tabel 4. Jumlah mahasiswa populasi dan sampel 47

Tabel 5. Tabel Indikator Variabel X 52

Tabel 6. Tabel Indikator Variabel Y 57

Tabel 7. Struktur Tata Pamong Jurusan Ilmu Komunikasi 71

Tabel 8. Daftar Mata Kuliah Mahasiswa Ilmu Komunikasi 73

Tabel 9. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel X 77

Tabel 10. Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Y 78

Tabel 11. Reliabilitas Variabel X 79

Tabel 12. Reliabilitas Variabel Y 80

Tabel 13. Tabel Hasil Uji Normalitas 81

Tabel 14. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 83

Tabel 15. Karakteristik responden berdasar umur 84

(21)

Tabel 17. Artikel berita di rubric “menuju pemilu 2014” perlu diketahui

oleh pembaca 87

Tabel 18. Artikel berita yang di muat merupakan artikel berita yang penting

untuk diberitakan 89

Tabel 19. Artikel berita yang disajikan merupakan berita yang menarik

perhatian pembaca 91

Tabel 20. Artikel berita yang disajikan menarik dari segi judul berita 93

Tabel 21. Artikel berita yang disajikan menarik dari segi isi berita 94

Tabel 22.Artikel berita yang disajikan menarik dari segi narasumber berita 96

Tabel 23. Artikel berita menarik dari segi faktor lain (e.g. berkaitan dengan

berita lain, mengandung unsur yang menghibur dll) 98

Tabel 24. Artikel berita yang disajikan dalam rubrik memiliki kemungkinan untuk

mempengaruhi pemikiran pembaca. 99

Tabel 25.Artikel berita yang disajikan merupakan berita yang memiliki unsur

magnitude 101

Tabel 26. Artikel berita yang disajikan merupakan berita yang up-to date 103

Tabel 27. Artikel berita yang disajikan merupakan berita lokal yang membuat

pembaca lebih tertarik 106

Tabel 28. Berita yang disajikan merupakan berita lokal yang menyajikan

(22)

Tabel 29. Artikel berita mengandung unsur human interest 110

Tabel 30. Berita yang di publikasikan dapat ditelusuri kembali

kepada narasumbernya 112

Tabel 31. Kesesuaian antara narasumber dengan tema atau fakta berita 114

Tabel 32. Berita yang disajikan sesuai antara judul dengan isi berita 116

Tabel 33. Berita yang disajikan bersifat netral 117

Tabel 34. Berita yang disajikan bersifat balance 119

Tabel 35. Penyajian berita mengandung cover both side 121

Tabel 36. Artikel berita yang disajikan sudah mengandung unsur 5W + 1H

sesuai dengan kaidah jurnalistik 123

Tabel 37. Frekuensi membaca rubrik “Menuju Pemilu 2014” 126

Tabel 38. Pembaca aktif mengikuti perkembangan berita pemilu di rubric

“menuju pemilu 2014” 128

Tabel 39. Pengalaman yang minim membuat calon pemilih aktif untuk

mencari informasi 130

Tabel 40. Pembaca mengerti serta dapat memahami berita yang disampaikan

pada rubric 132

Tabel 41. Pembaca mendapat tambahan informasi yang lebih mengenai

informasi pemilu 134

Tabel 42. Pembaca sudah memiliki ketertarikan terhadap berita, dan memiliki

(23)

Tabel 43. Paham dan sadar akan pentingnya untuk menggunakan hak pilih 137

Tabel 44. Pembaca akan menggunakan hak pilihnya 138

Tabel 45. Hasil perhitungan Regresi Linear 140

(24)

DAFTAR DIAGRAM

(25)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli

2014, masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden yang akan

menggantikan Presiden dan Wakil Presiden RI saat ini, Susilo Bambang

Yudhoyono dan Boediono.

Pada setiap penyelenggaraan pemilu sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat

untuk menggunakan hak pilihnya guna menentukan nasib bangsanya untuk

beberapa tahun kedepan. Terlebih lagi saat ini yang menjadi sasaran para calon

politikus yang akan bertarung di pemilu 2014 adalah pemilih pemula, yang

dimana pemilih pemula ini merupakan pemilih yang baru akan menggunakan hak

pilihnya pada pemilu 2014 ini. Dilihat dari tingkat jumlah usia dan kesadaran para

pemilih pemula dalam pemilu, menunjukkan perbedaan yang didasarkan pada

kurangnya pengalaman dan informasi, ada yang akan menggunakan hak

memilihnya pada pesta demokrasi, namun ada juga yang tidak akan menggunakan

hak memilihnya. Dan hal ini harusnya menjadi sebuah kesadaran individu untuk

(27)

bagaimana proses pemilu akan dilaksanakan dan siapa sajakah peserta pemilu

nanti, agar mereka tidak salah pilih karena mereka merupakan bagian dari “agent of change” karena jumlah pemilih pemula yang cukup besar dapat menjadi

penentu kemenangan suatu partai politik.

Namun pada kenyataannya, tingkat partisipasi pemilih masih kurang terutama

tingkat partisipasi pemilih pemula yang dimana mereka lebih memilih utnuk tidak

menggunakan hak pilihnya, begitulah yang terjadi di daerah Provinsi Lampung.

Berdasarkan data dari KPUD Provinsi Lampung (kpud-provlampung.go.id, di

akses pada 30 Januari 2014), presentase partisipasi pemilih hanya mencapai

63%-73%, yang berarti masih banyak pemilih yang tidak berpartisipasi yakni mencapai

angka 30%. Untuk lebih jelasnya dapat di dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.

Data Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pemilu

(28)

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa peserta pemilihan umum legislatif di

wilayah kota Bandarlampung merupakan yang paling rendah di antara 14

kabupaten atau kota lainnya. Dimana hanya menunjukkan partisipasi pada

pemilihan umum legislatif (jumlah) pada tahun 2009-2011 berjumlah 63%,

sedangkan untuk kabupaten / kota lainnya seperti Lampung Selatan dan Way

Kanan mencapai angka 73% dan 74,75% .

Kemudian, merujuk pada pemilu yang sebelumnya, yakni dari data yang dirilis

KPU (www.kpu.go.id, di akses pada 30 Januari 2014), jumlah total pemilih yang

telah terdaftar untuk pemilu tahun 2014 adalah sejumlah 186.612.255 orang

penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut 20-30% nya adalah Pemilih Pemula

(kelompok muda yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilihnya dalam

Pemilu). Sedangkan Pada Pemilu 2004, jumlah Pemilih Pemula sekitar 27 juta

dari 147 juta pemilih. Pada Pemilu 2009 sekitar 36 juta pemilih dari 171 juta (21

persen) pemilih. Data BPS 2010, Penduduk usia 15-19 tahun: 20.871.086 orang,

usia 20-24 tahun: 19.878.417 orang. Dengan total jumlah pemilih muda sebanyak

40.749.503 orang. Dengan demikian, angka-angka tersebut menunjukkan jumlah

pemilih muda atau pemilih pemula yang cukup tinggi, dimana dalam suatu

pemilu, jumlah tersebut sangat besar dan bisa menentukan kemenangan partai

politik atau kandidat tertentu.

Namun pada kenyataannya, kelompok pemilih pemula berpotensi tinggi untuk

lebih memilih golput (golongan putih) orang-orang yang tidak menggunakan hak

suaranya pada pemilu. Sebagaimanatemuan Lembaga Peduli Remaja (LPR) Kriya

(29)

tanggal 19 Februari 2009, menyatakan bahwa potensi golput pemilih pemula di

kota Solo cukup tinggi. Dari 340 responden yang dipilih secara acak dari sepuluh

SMA dan SMK di kota Solo, hanya 21,49% saja yang menyatakan siap

memberikan suara. Sisanya 60,51% menyatakan belum yakin apakah akan

memilih atau tidak, artinya berpotensi golput, dan 18% dengan tegas menyatakan

tidak memilih. Hasil survey juga menunjukkan 67,55% pemilih pemula belum

mengetahui secara persis tahapan dan sistem pemilu. Tidak hanya itu, sebanyak

76,40% bahkan mengaku tidak tahu jumlah kontestan partai politik. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan pemilih pemula untuk berpartisipasi

pada pemilu 2009 lalu masih sangat rendah. Sikap ini terlihat dari 91,01%

responden menyatakan tidak bersedia turut serta dalam kegiatan kampanye. Hal

ini disebabkan karena pemilih pemula belum dibekali informasi tentang pemilu

ataupun politik secara jelas bahkan hingga saat ini belum banyak partai politik

ataupun pihak terkait tentang pemilu dan politik yang melakukan pendidikan

politik serius terhadap pemilih pemula. Dan pemilih pemula menggantungkan

pendidikan politik kepada informasi media massa, sesama teman, orang tua, atau

tenaga pengajar di lembaga sekolah atau universitas.

Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

menyatakan informasi sebagai keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda

yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya

yang dapat di lihat, di dengar, dan di baca yang disajikan dalam perkembangan

teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun nonelektronik.

Dengan demikian pemahaman tentang informasi politik mengacu pada definisi

(30)

Media massa merupakan sarana paling efektif digunakan untuk menyebarkan dan

menjaring informasi politik. Dalam hal ini media bukan saja sebagai sumber

informasi politik melainkan kerap menjadi faktor pendorong (trigger) terjadinya

perubahan politik (Suwardi, 2004). Disamping itu media memiliki potensi

mentransfer dan mengekspos informasi politik bagi pembentukan opini publik.

Selain menjadi sumber informasi, media massa juga merupakan saluran

komunikasi bagi para aktor politik. Cara - cara media menampilkan peristiwa -

peristiwa politik dapat mempengaruhi persepsi para aktor politik dan masyarakat

mengenai perkembangan politik. Melalui fungsi kontrol sosialnya, bersama

institusi sosial lainnya, secara persuasif media massa bisa menggugah partisipasi

publik untuk serta dalam merombak struktur politik.

Dengan sifat media massa yang bisa mempersuasi pembaca, maka pada penelitian

ini peneliti akan membahas sebuah rubrik pada surat kabar yang mengusung tema

pemilu. Karena surat kabar sejatinya mengabdi kepada masyarakat untuk

memberikan informasi yang berguna, khususnya (saat ini) mengenai pemilu 2014

dan bersifat independen yang berarti lepas dari kepentingan-kepentingan politik

tertentu serta gagasan tertentu.

Salah satu surat kabar yang ada di masyarakat Bandarlampung adalah surat kabar

harian (SKH) Tribun Lampung. Pemberitaan mengenai pemilu 2014 dituangkan

dalam suatu rubrik yakni “Menuju Pemilu 2014”, dimana pemberitaan politik

seputar pelaksanaan pemilu 2014 baik pemilu legislatif dan pilkada disajikan

dalam beberapa judul berita. Adanya perubahan dari pembaca surat kabar ini

(31)

membentuk opini publik yang terjadi di masyarakat, sehingga dapat dikatakan

bahwa informasi merupakan salah satu variabel pembentuk sikap individu. Hal ini

sejalan dengan hal yang dingkapkan oleh Krech bahwa informasi yang diperoleh

seseorang atau kelompok orang dapat membentuk atau menentukan sikap orang

atau kelompok itu (Krech 1982, dalam Regar). Peneliti memilih Surat Kabar

Tribun Lampung karena target pasarnya cukup luas dan menurut hasil survey

Nielsen pada tahun 2014 bahwa Surat Kabar Harian Tribun Lampung merupakan

koran nomor 1 di provinsi Lampung yang banyak di baca oleh masyarakat dan

juga secara ekonomis mampu dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang

adakah pengaruh sebuah rubrikasi di surat kabar, terutama rubrik “Menuju Pemilu

2014” di Surat Kabar Harian Tribun Lampung terhadap minat calon pemilih

pemula berpartisipasi di pemilu 2014. Penelitian dilakukan pada mahasiswa di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Jurusan Ilmu

Komunikasi yang membaca surat kabar Tribun Lampung dan merupakan

mahasiswa angkatan 2011-2013, karena pada lingkungan pendidikan ini

mahasiswa Ilmu Komunikasi mengkaji secara mendalam tentang media massa

serta mengkaji bidang jurnalistik sehingga bisa lebih rasional dalam

pengembangan pikiran dan juga mereka masih termasuk usia pemula yang dimana

usia pemula terutama mahasiswa pada angkatan tersebut merupakan bagian agent

of change yang dianggap memiliki pemikiran yang kritis terhadap terpaan

(32)

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh dari rubrik “Menuju Pemilu 2014” terhadap minat

pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum 2014?

1.3Tujuan Peneltian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terpaan informasi pemilu pilkada

dan pileg pada rubrik di “Menuju Pemilu 2014” SKHU Tribun Lampung terhadap

minat calon pemilih pemula untuk berpartisipasi pada Pemilihan Umum 2014

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini :

a. Diharapkan penelitian ini dapat berguna dalam mengembangkan

pengetahuan dalam ilmu komunikasi tentang media massa khususnya surat

kabar yang bisa mempengaruhi individu sesuai dengan fungsinya dan

bagaimana penyajian berita pada surat kabar sehingga menarik bagi

pembaca.

b. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi

SKHU Tribun Lampung yang memungkinkan untuk menambah lagi

kualitas dan kuantitas berita yang disampaikan kepada khalayak pembaca

(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan peneliti. Penelitian sebelumnya meneliti tentang Analisis Pengaruh

Norma Subyektif dan Karakteristik Endorser Terhadap Minat Memilih Dalam

Pemilu Presiden 2009 (Studi Pada Para Pemilih Pemula Di Wilayah Kota

Magelang (Universitas Sebelas Maret, Asriani Hendaryati)dengan hasil

karakteristik endorser yang terdiri dari expertise, trustworthiness, dan

attractiveness berpengaruh signifikan terhadap minat memilih para pemilih

pemula pada Pemilu Presiden 2009. Dan tujuan peneltian ini adalah untuk

menguji apakah karakteristik endorser yang terdiri dari expertise, trustworthiness,

dan attractivenessdan juga subjectiveness norm berpengaruh terhadap minat

memilih para pemilih pemula dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2009.

Penelitian ini menggunakan analisis linier berganda yang menggunakan 3 variabel

penelitian dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil dari

penelitian ini karakteristik endorser yang terdiri dari expertise, trustworthiness,

(34)

minat memilih para pemilih pemula pada Pemilu Presiden 2009. Karena endorser

merupakan bagian dari iklan politik sehingga dapat berpengaruh bagi pemilih

pemula. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian terdahulu

ini terletak pada hal yang hendak di teliti jika penelitian ini meneliti tentang

karakteristik endorser yang merupakan bagian dari iklan, maka peneliti disini

ingin meneliti tentang pengaruh terpaan berita pada rubrik “Menuju Pemilu 2014”

di surat kabar harian Tribun Lampung.

Penelitian selanjutnya merupakan jurnal penelitian mengenai Pengaruh Iklan

Politik Dalam Pemilukada Minahasa Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula Di

Desa Tounelet Kecamatan Kakas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

ialah metode kuantitatif, dengan pendekatan analisis korelasi dan regresi linear

sederhana dengan 2 variabel penelitian.

Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan perhitungan Korelasi Product Moment iklan

politik memberikan kontribusi sebesar 17,30% dan terdapat pengaruh yang

signifikan antara iklan politik dan partisipasi pemilih pemula. Sedangkan hasil

perhitungan analisis Regresi Linear Sederhana, terdapat pengaruh yang berpola

linear antara iklan politik terhadap partisipasi pemilih pemula dalam pengujian

linearitas. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah Iklan Politik

dalam Pemilukada di mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap partisipasi

pemilih pemula atau sekitar 17,30% sedangkan sisanya ditentukan oleh variabel

lainnya. Perbedaan antara penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang

dilakukan peneliti terletak pada variabel x yakni jika penelitian terdahulu ini

(35)

terpaan berita politik yang ada pada rubrik “menuju pemilu 2014” di surat kabar

harian Tribun Lampung.

Tabel 2. Penelitian terdahulu 1

Nama/universitas Hendaryati, Asriyani. Universitas Sebelas Maret

Judul/tahun Analisis Pengaruh Norma Subyektif dan Karakteristik

Endorser Terhadap Minat Memilih Dalam Pemilu

Presiden 2009 (Studi Pada Para Pemilih Pemula Di

Wilayah Kota Magelang).2009

Kesimpulan hasil Karakteristik endorser yang terdiri dari expertise,

trustworthiness, dan attractiveness berpengaruh signifikan

terhadap minat memilih parapemilih pemula pada Pemilu

Presiden 2009. Dan tujuan peneltian ini adalah Untuk

menguji apakah karakteristik endorser yang terdiri dari

expertise, trustworthiness, dan attractiveness berpengaruh

terhadap minat memilihpara pemilih pemula dalam

pemilihan presiden dan wakil presiden 2009.

(36)

Tabel 3. Penelitian Terdahulu 2

Nama/Universitas Marissa Marlein Fenyapwain

Judul/Tahun Pengaruh Iklan Politik Dalam Pemilukada Minahasa

Terhadap Partisipasi Pemilih Pemula Di Desa Tounelet

Kecamatan Kakas.

Kesimpulan Berdasarkan perhitungan Korelasi Product Moment iklan

politik memberikan kontribusi sebesar 17,30% dan

terdapat pengaruh yang signifikan antara iklan politik dan

partisipasi pemilih pemula. Sedangkan hasil perhitungan

analisis Regresi Linear Sederhana, terdapat pengaruh

yang berpola linear antara iklan politik terhadap

partisipasi pemilih pemula dalam pengujian linearitas.

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah

Iklan Politik dalam Pemilukada di mempunyai pengaruh

yang cukup kuat terhadap partisipasi pemilih pemula atau

sekitar 17,30% sedangkan sisanya ditentukan oleh

variabel lainnya, seperti faktor lingkungan, keluarga,

nilai-nilai sosial yang dianutnya.

Metodologi Penelitian Teknik analisis data yang dipakai adalah Analisis

Korelasi Pearson Product Moment (PPM) dan Analisis

(37)

Berdasarkan uraian penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan maka perbedaan

penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu bahwa peneliti disini meneliti media

massa dengan mediumnya media cetak yakni surat kabar dengan studi pemilih

pemula di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Lampung angkatan 2011-2013 yang membaca surat kabar Tribun

Lampung.

2.2 Tinjauan Surat Kabar atau Koran

Surat kabar merupakan media cetak yang tergolong popular dikalangan

masyarakat golongan menengah kebawah. Sebagai media massa tertua, suratkabar

mampu memberikan informasi yang lebih lengkap. Menurut Effendy dalam “Kamus Komunikasi”, surat kabar adalah lembaga tercetak yang memuat laporan

yang terjadi dimasyarakat dengan ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya

aktual, mengenai apa saja diseluruh dunia mengandung nilai untuk diketahui

khalayak pembaca”.(1989:241)

Menurut Onong Uchjana Effendy (1993: 241) Surat kabar adalah lembaran

tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit

secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan

dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. Selain itu, kelebihan surat

kabar ini yaitu memiliki berbagai macam rubrik yang ditulis berbentuk artikel.

Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar dan

sebagainya (Alwi, 2002: 66). Hal yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi

(38)

Surat kabar merupakan media yang dapat dijadikan sumber informasi untuk

mengetahui kedalaman suatu berita, surat kabar juga sering dijadikan sebagai

sumber informasi untuk mengetahui program-program yang terdapatdalam radio.

Hal ini merupakan salah satu kelebihan surat kabar karena surat kabar sering

dijadikan alat untuk mempromosikan program radio dan televisi.

Dibandingkan dengan media massa lainnya seperti Radio, Televisi dan Film,

informasi dalam surat kabar dapat disimpan lama, akan tetapi keterbatasan

informasi dalam surat kabar terletak pada keterbatasan ruang halaman surat kabar

sehingga suatu berita harus di susun dengan singkat, padat dan jelas. Pada

penelitian ini surat kabar yang menjadi bahan kajian penelitian adalah sebuah

surat kabar yang memiliki rubrik khusus yang membahas berita seputar pemilu

2014 yakni SKHU Tribun Lampung yang memiliki judul rubrik “Menuju Pemilu 2014”

2.2.1 Fungsi Surat Kabar

Surat kabar sebagai salah satu jenis media massa boleh dikatakan sebagai yang

tertua sebelum ditemukannya radio, televisi, dan film. Surat kabar memiliki

keterbatasan dimana hanya bisa dinikmati oleh individu yang mampu membaca.

Surat kabar adalah sebagai fourth estate masyarakat akan informasi, seperti yang

diungkapkan Heaning yang dikutip Effendi dalam bukunya Diktat Dasar

(39)

1. Publishing the news ( menerbitkan atau menyiarkan berita )

Beritanya harus dilaporkan secara lengkap agar pembaca puas

membacanya.

2. Commenting On the news ( memberikan komentar terhadap suatu berita ).

Fungsi ini memungkinkan si pembaca menemukan maksud dari suatu

berita dan apa yang dikatakan orang lain tentang berita itu.

3. Entertaining Readers ( menghibur pembaca )

Bahwa hasil artikel-artikel dalam surat kabar banyak dibaca oleh pembaca

karena artikel-artikel itu dapat memberikan hiburan kepada pembaca.

4. Helping Readers (menolong pembaca bagaimana cara menggunakan

sesuatu )

5. Publishing advertising ( menerbitkan atau menyiarkan barang dan jasa

yang di tawarkan kepada publik dengan menyewa ruang dan waktu

Advertising meliputi apa yang di sebut AIDDA yaituAttention, Interestm,

Desire, dan Action. Hal-hal barudalam advertising ada yang dilengkapi

dengan berita (contoh : iklan kesehatan). (1999:17)

Surat kabar pada kenyataannya memiliki banyak fungsi tidak hanya untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita-berita penting namun surat kabar

juga berfungsi sebagai sarana hiburan untuk menghibur para pembaca. Surat kabar

(40)

kabar selain berisi berita-berita yang dianggap penting juga berisi hal-hal yang

sifatnya ringan dan dapat dijadikan pedoman dalam pemimpin dan pelayanan.

Pada penelitian ini fungsi surat kabar merupakan sebuah pedoman dimana berita

yang disampaikan pada pembaca merupakan berita yang bisa membantu pemilih

pemula mendapatkan infromasi yang lebih mengenai pemilu 2014 sehingga

pemilih pemula tidak ketinggalan informasi dan pendidikan tentang pemilu.

2.3 Tinjauan Rubrik

Rubrik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah media cetakyang

berupa surat kabar, tabloid atau majalah. Menurut Onong Uchajana Effendi dalam

Kamus Komunikasi rubrik adalah istilah bahasa Belanda yang berarti

ruanganpada halaman surat kabar, majalah, atau media cetak lainnya mengenai

suatu aspekatau kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Rubrik dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kepala karangan atau ruangan tetap

dalam surat kabar,majalah, dan sebagainya (2005:965)

Pengertian rubrik dalam Himpunan Istilah Komunikasi adalah sebuah kepala

karangan atau ruangan di dalam surat kabar atau majalah yang digunakan sebagai

tempat opini, berita, atau semua bentuk tulisan khususnya di media cetak.

Menurut Komaruddin yang dikutip dalam kamus istilah Skripsi dan Thesis,

mendefinisikan rubrik sebagai berikut: Rubrik adalah kepala karangan, bab, atau

pasal didalam surat kabar atau majalah, sering diartikan sebagai“ruangan”,

misalnya rubrik tinjauan luar negeri, rubrik kewanitaan, rubrik ekonomi.

(41)

Berdasarkan pengertian diatas, terlihat jelas bahwa setiap rubrik selalu berisi

tulisan-tulisan mengenai aspek tertentu dalam kehidupan masyarakat. Karena

sifatnya yang khusus tersebut, maka tulisan-tulisan dalam suatu rubrik bersifat

lebih mendalam dan komprehensif. Namun demikian gaya penyajian rubrik tidak

semua sama. Menurut Kamus Komunikasi (Effendy, 1989: 365), rubrik itu sendiri

berarti ruangan dalam surat kabar, majalah atau media cetak lainnya mengenai

suatu aspek atau kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Rubrik pada sebuah surat

kabar biasanya berisikan 5-7 judul berita.

2.3.1 Kategori Rubrik

Secara umum rubrik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu rubrik tetap dan rubrik

tidak tetap. Hal tersebut seperti dikemukakan Siregar &Pasaribu(2004: 98) bahwa

media massa seperti majalah memiliki rubrik tetap dan tidak tetap seperti berikut:

a. Rubrik tetap

Rubrik tetap adalah rubrik yang muncul pada setiap edisi dan ditetapkan

berdasarkan kaitan antara tujuan yang hendak dicapai. Oleh karena

iturubrik tetap harus memiliki relevansi informasi yang disampaikan

secara berlanjut.

b. Rubrik tidak tetap

Rubrik tidak tetap adalah rubrik yang hanya muncul pada edisi tertentu,

(42)

jika hanya disampaikan secara situasional maka disebut sebagai rubrik

tidak tetap (Siregar & Pasaribu, 2004: 98).

Rubrikasi membantu pembaca untuk agar dengan cepat menemukan informasi

yang penting dan menarik untuk dibaca. Suatu rubrik memuat sejumlah informasi

yang termasuk dalam kategori yang sama. Menurut Siregar & Pasaribu(2004: 99)

agar isi rubrik benar-benar bermanfaat bagi pembaca dan dapat menarik minat

pembaca perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:

1. Substansi informasi

Aspek substansial berkaitan dengan obyektifitas. Westerstahl

(dalamMcQuail, 2000: 173) menyebutkan bahwa obyektivitas

berhubungan dengan nilai faktualitas dan imparsialitas. Objektivitas

dihargai oleh konsumen berita, sebab objektivitas dianggap sebagai kunci

kepercayaan masyarakat terhadap media (McQuail, 1992:183). Fakta pada

umumnya diakui sebagai sandaran objektivitas, secara khusus objektivitas

berita (Nurudin, 2009:76)

Faktualitas terkait dengan kualitas informasi sebuah berita, di mana

khalayak mampu memahami realitas yang disampaikan oleh sebuahberita.

Ranah fokus pada bagaimana kelengkapan dan penyampaian sebuah

peristiwa, narasumber dan fakta dalam sebuah berita supaya dapat

dipahami oleh khalayak. Berita disebut faktual apabila fakta yang

terkandung di dalam informasi itu memang nyata dan dapat diperiksa

(43)

kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran secara fairness.

Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut sebagai

pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang

terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran.

Faktualitas terkait pada 3 hal, antara lain kebenaran (truth),

relevansi(relevance) serta informativeness (McQuail, 1992:205-206).

Kebenaran (truth) mengharuskan sebuah berita untuk menyajikan

informasi yang sifatnya faktual, berdasarkan pada fakta-fakta yang ada.

Kebenaran (truth) meninjau fakta dalam dua kategori, yaitu fakta

sosiologis dan fakta psikologis. Fakta sosiologis merupakan fakta yang

bahan bakunya berupa peristiwa yang benar-benar terjadi. Sedangkan fakta

psikologis merupakan fakta yang bahan bakunya merupakan opini,

interpretasi serta pendapat dari narasumber.

Untuk dapat meninjau ada tidaknya fakta sosiologis maupun psikologis,

maka perlu diperhatikan statement utama (main point) dari sebuah berita.

Biasanya statement utama tersebut terletak di awal berita. Ini sejalan

dengan ciri penulisan berita dalam jurnalisme, yaitu inti bahasan ada di

paragraf-paragraf awal.

Selain meninjau nilai faktual, untuk membuktikan kebenaran juga harus

diukur dengan melihat akurasi (accuracy) berita. Akurasi ini penting,

supaya dapat menunjukkan kualitas, reputasi serta kredibilitas dari suatu

media. Salah satu indikator yang ditinjau dalam akurasi (accuracy) ini

(44)

Verifikasi dapat menunjukkan sejauh mana berita tersebut merupakan

fakta yang benar-benar terjadidi lapangan. Ada tidaknya verifikasi dapat

dilihat dari keberadaan sumber berita,tanggal, alamat, maupun nama

institusi. Keberadaan sumber berita ini penting,supaya nantinya informasi

dapat diverifikasi dan meningkatkan kredibilitas pembaca pada media

tersebut.

Sedangkan relevansi terkait dengan standar kualitas proses seleksi berita

(McQuail, 1992:203). Aspek relevansi dapat dinilai dari judul, narasumber

dan permasalahan yang memiliki keterkaitan serta fokus pada sebuah

peristiwa. Relevansi dapat diukur dari kesesuaian antara narasumber dan

isi berita dan kesesuaian antara judul dan isi.

Kesesuaian antara judul dan isi juga menjadi penting. Biasanya khalayak

hanya akan membaca judul dan lead saja, tanpa memperhatikan isinya.

Oleh sebab itu, penelitian ini meninjau bagaimana isi beritanya. Apakah

sudah sesuai dan relevan atau belum. Kelengkapan (completeness)

merupakan kelengkapan informasi mengenai kejadian penting yang terjadi

(McQuail, 1992 : 210). Standar baku 5W + 1H digunakan untuk meninjau

kelengkapan informasi dalam berita. Semakin lengkap informasi yang

disampaikan, maka akan semakin menunjang pemahaman pembaca secara

utuh dan benar.

Informativeness melihat sejauh mana kelengkapan informasi yang

disampaikan. Kategori ini melihat penggunaan data pendukung atau

(45)

ini misalnya, foto,gambar, ilustrasi, tabel, statistik, dll (Kriyantono, 2006 :

249).

Unsur objektivitas selanjutnya adalah imparsialitas. imparsialitas meninjau

apakah suatu berita memiliki keberpihakan pada satu pihak atau tidak.

Imparsialitas secara tidak langsung mengharuskan jurnalis untuk menjaga

jarak serta tidak berpihak pada satu sisi pendapat dalam sebuah isu

(McQuail, 1992:201).

Imparsialitas terkait pada 2 hal, yaitu netralitas (neutrality) dan

keseimbangan (balance). Keseimbangan berita dapat ditinjau dari hasil

tulisan yang bebas dari pendapat serta interpretasi wartawan (Nurudin,

2009:86). Sedangkan netralitas sebuah berita menunjukkan

ketidakberpihakan pada salah satu aktor yang diberitakan. Pemberitaan

yang netral akan menyajikan konten yang non-evaluatif dan non

sensasional. Artinya, bahwa pemberitaan tidak mengarahkan pembacanya

dan tidak diberitakan secara berlebihan (sensasional).

2. Kepentingan pembaca

Hal ini dilakukan dengan membaca secara menyeluruh yang diperlukan

untuk memperoleh kesan, informasi tentang apa yang sebetulnyahendak

disampaikan oleh penulis. Berdasarkan kesan yang diperoleh itulah

kemudian dipertanyakan, apakah informasi tersebut penting dan menarik

(46)

3. Kelayakan

Siregar dkk (1994:27) menjelaskan bahwa tidak semua (peristiwa) perlu

diberitakan, karena tidak layak. Nilai berita adalah tolok ukur kelayakan

sebuah peristiwa dapat diberitakan, dan meliputi unsur berikut:

1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan

mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang

mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.

2. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka

yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang

berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat

pembaca.

3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang

baru terjadi, atau baru dikemukakan.

4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca.

Kedekatan ini dapat bersifat geografis maupun emosional.

5. Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau

sangat dikenal oleh pembaca, seperti orang, benda, atau tempat.

6. Human Interest (manusiawi), yaitu kejadian yang memberi sentuhan

perasaan bagi pembaca, kejadian yang menyangkut orang biasa dalam

(47)

Rubrik merupakan bagian dari surat kabar yang mempermudah pembaca agar

lebih cepat menemukan informasi yang dibutuhkan, karena rubrik merupakan

bagian dari media massa khususnya media cetak yang menyajikan secara khusus

bahasan tertentu dalam bentuk rubrik tetap maupun tidak tetap. Pada penelitian ini rubrik yang dimaksud adalah rubrik “Menuju Pemilu 2014” yang dimana rubrik

ini bagian dari surat kabar harian Tribun Lampung yang menerbitkan berita

seputar pemilu 2014 baik pilkada lampung maupun pileg (pemilihan legislatif).

Sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan informasi yang berkaitan dengan hal tersebut pada rubrik ini dan juga rubrik “Menuju Pemilu 2014” khusus

terbit mulai dari akhir tahun 2013 dalam menyambut pemilihan umum 2014

sehingga sifat dari rubrik ini merupakan rubrik tidak tetap.

2.4 Tinjauan Minat

Menurut Tampubolon (1991: 41) mengatakan bahwa minat adalah suatu

perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Sedangkan menurut Djali (2008: 121) bahwa minat pada dasarnya merupakan

penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan

apa yang diinginkan bila orang tersebut diberi kebebasan untuk memilih

(Elisabeth B. Hurlock, 1999:114).Menurut Whitherington (1985: 135), minat

adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu

(48)

Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1984: 46) berpendapat bahwa minat

adalah suatu perangkat mental yang terdiridari kombinasi, perpaduan dan

campuran dari perasaan, harapan, prasangka, cemas, takut dan

kecenderungan-kecenderungan lain yangbisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan

,jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat terhadap suatu

pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat

diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek

(Mohamad Surya, 2003: 100).

Minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan

timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan (Effendy, 2007: 10).

Lebih lanjut Effendy mengemukakan bahwa minat muncul karena adanya

stimulus motif yang menimbulkan motivasi. Minat adalah ketertarikan terhadap

sesuatu yang pernah diketahui sebelumnya, hal yang menimbulkan ketertarikan

itu tidak hanya menyenangkan atau memberi kepuasan bagi seseorang tetapi juga

menakutkan (Alwi, 2002: 102)

Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap

sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (1995: 180) yang

menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.

(49)

Lebih lanjut Slameto mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan

melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa individu lebih menyukai

suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi

dalam satu aktivitas. Individu yang memiliki minat terhadap subjek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Menurut W.S. Winkel (1983: 30) bahwa minat adalah kecenderungan merasa

senang berkecimpung pada bidang atau hal tertentu dan merasa tertarik pada

bidang atau hal itu. Menurut Sadirman (1990: 76) minat seseorang terhadap suatu

objek akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan

dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan. Sedangkan

menurut Sumadi Suryobroto (1983: 7) juga menyatakan minat adalah pemusatan

tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek serta banyak sedikitnya kekuatan yang

menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Kemudian Agus Sujanto (1983: 101)

juga mendefinisiksan minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak

disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan

lingkungan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang atau

ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian

kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu,

(50)

langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakna

bagi dirinya dan ada harapan yang dituju.

Minat yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor internal) maupun

yang datang dari luar diri individu itu sediri (faktor eksternal). Gunarsa (1980: 68)

mengatakan bahwa minat dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor dari

dalam (internal) seperti rasa senang/tertarik (gembira, semangat), perhatian

(ketertarikan, intensitas, frekuensi , dan persepsi (kesan positif, pemahaman),

sedangkan faktor dari luar (eksternal) lingkungan (masyarakat, keluarga, sekolah)

dan sistem pengajaran (materi pembelajaran, metode).

Syukur (1996:17) menyatakan bahwa faktor intern merupakan kecenderungan

seseorang untuk berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, sedangkan faktor

ekstern merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih aktivitas tersebut

berdasarkan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan orangtertentu.

Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu

sendiri (faktor internal) dan faktor dari luar individu (faktor eksternal). Faktor

internal yaitu faktor yang berhubungan dengan minat itu sendiri dengan minat

(51)

Faktor eksternal yaitu faktor yang berkaitan dengan lingkungan.

1).Rasa Tertarik

Menurut Sadirman (1984: 36) ketertarikan adalah proses yang dialami setiap

individu tetapi sulit dijelaskan. Dakir (1992: 216) menyampaikan, tertarik

adalah suka atau senang, tetapi belum melakukan aktivitas. Sedangkan

Winkell (1983: 30) mendefinisikan rasa tertarik sebagai penilaian positif

terhadap suatu obyek. Berdasarkan tiga pendapat ini, disimpulkan bahwa rasa

tertarik merupakan rasa yang dimiliki setiap individu dalam ungkapan

suka,senang dan simpati kepada sesuatu sebelum melakukan aktivitas,sebagai

penilian positif atau suatu obyek.

2). Perhatian

Perhatian didefinisikan oleh Sumadi Suryabrata (1989: 14) sebagai frekuensi

dan kuantitas kesadaran yang menyertai aktivitas seseorang, sedangkan Dakir

(1993: 144) mendefinisikan minat perhatian sebagai keaktifan peningkatan

kesadaran seluruh jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu,

dan Walgito (2002:98) mendefinisikan perhatian sebagai pemusatan atau

konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek.

Berdasarkan tiga definisi tersebut, disimpulkan perhatian merupakan pemusatan

tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek,atau frekuensi dan kuantitas

kesadaran peningkatan kesadaran seluruh jiwa. Sehingga penelitian ini

(52)

untuk berpatisipasi merupakan adanya pengaruh dari terpaan informasi yang

didapatkan dari media massa khususnya surat kabar yang dibaca.

2.5 Tinjauan Pemilihan Umum

Pemilu merupakan mekanisme memilih wakil-wakil atau pejabat-pejabat yang

akan mengatasnamakan rakyat dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Dengan

kata lain ketika warga memilih wakil-wakil atau pejabat-pejabat untuk mewakili

mereka di dalam Pemilu maka warga sekaligus memberikan mandat pada para

wakil dan pejabat tersebut untuk dan atas nama rakyat, membuat dan mengambil

keputusan atau kebijakan dan melaksanakan program untuk kepentingan mereka.

Untuk memperoleh wakil atau pejabat yang mengatasnamakan rakyat maka

pemilihan harus demokratis.

Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum, menegaskan: “Pemilihan Umum, selanjutnya

disingkat Pemilu, adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.”

Selanjutnya menurut Ibramsyah Amiruddin (2008:1) mengatakan bahwa

pengertian dari pemilihan umum adalah: “pemilihan umum secara langsung oleh

(53)

pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan pancasila dan Undang-undang

Dasar 1945”

Ibnu Tricahyo dalam bukunya yang berjudul Reformasi Pemilu, mendefinisikan

Pemilihan Umum sebagai berikut: ”Secara universal Pemilihan Umum adalah

instrumen mewujudkan kedaulatan rakyat yang bermaksud membentuk

pemerintahan yang absah serta sarana mengartikulasikan aspirasi dan kepentingan rakyat” (Tricahyo, 2009:6). Definisi ini menjelaskan bahwa pemilihan umum

merupakan isntrumen untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, membentuk

pemerintahan yang absah serta sebagai sarana mengartikulasi aspirasi dan

kepentingan rakyat.

Soedarsono mengemukakan lebih lanjut dalam bukunya yang berjudul Mahkamah

Konstitusi Pengawal Demokrasi, bahwa yang dimaksud dengan pemilihan umum adalah sebagai berikut:“Pemilihan umum adalah syarat minimal bagi adanya

demokrasi dan diselenggarakan dengan tujuan memilih wakil rakyat, wakil

daerah, presiden untuk membentuk pemerintahan demokratis” (Soedarsono,

2005:1)

Dalam perkembangannya penentuan siapa yang akan menduduki pejabat

pemerintahan dalam hal ini Kepala Negara dan Kepala Daerah, setiap negara

dipengaruhi oleh sistem politik yang dianut, sistem Pemilu, kondisi politik

masyarakat, pola pemilihan, prosedur-prosedur dan mekanisme politik. Dalam

sistem politik yang demokratis, pencalonan dan pemilihan pejabat pemerintahan.

(54)

pemerintahan atau pejabat pemerintahan secara demokrasi yang dilaksanakan oleh

rakyat dan untuk rakyat dengan asas luber jurdil. Sehingga keikutsertaan pemilih

yang sudah terdaftar dalam daftar pemilih maupun yang sudah memasuki usia

pemilih dan akan memilih pertama kali merupakan keputusan dan hasil yang

penting bagi kelangsungan pemerintahan negara maupun daerah.

2.6 Tinjauan Hak Suara (Hak Untuk Memilih)

Dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas tentang pemilih aktif karena

pemilih aktif memiliki kewajiban untuk menggunakan hak pilihnya untuk

memilih dalam pemilihan kepala daerah atau pemilu lainnya karena jumlah suara

setiap pemilih memiliki arti penting bagi kelangsungan pemerintahan. Hak untuk

memberi suara dalam masalah-masalah politik, khususnya hak atau kekuasaan

untuk berperan serta dalam memilih atau menolak rencana undang-undang.

Menurut ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dinyatakan bahwa “Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan

politiknya”. Lebih lanjut menurut ketentuan Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999, dinyatakan bahwa :“Setiap warga negara berhak untuk

dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui

pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Kedua ketentuan pasal di atas jelas menunjukkan adanya jaminan yuridis yang

melekat bagi setiap warga Negara Indonesia itu sendiri untuk melaksanakan hak

(55)

dasar (basic right) setiap individu atau warga negara yang harus dijamin

pemenuhannya oleh Negara. Hak Politik warga Negara mencakup hak untuk

memilih dan dipilih, penjamin hak dipilih secara tersurat dalam UUD 1945 mulai

Pasal 27 ayat (1) dan (2); Pasal 28, Pasal 28D ayat (3), Pasal 28E ayat (3);141.

Sementara hak memilih juga diatur dalam Pasal 1 ayat (2); Pasal 2 ayat (1); Pasal

6A (1); Pasal 19 ayat (1) dan Pasal 22C (1) UUD 1945.142 Perumusan pada

pasal-pasal tersebut sangat jelas bahwa tidak dibenarkan adanya diskirminasi

mengenai ras, kekayaan, agama dan keturunan.

International Covenant On Civil And Political Rights (ICCPR 1966) berkaitan

dengan hak pilih warga negara menegaskan dalam Pasal 25 yang menyebutkan bahwa: “Setiap warga negara harus mempunyai hak dan kesempatan yang sama

untuk tanpa pembedaan apapun seperti yang disebutkan dalam Pasal 2 ICCPR dan

tanpa pembatasan yang tidak wajar baik untuk berpartisipasi dalam menjalankan

segala urusan umum baik secara langsung maupun melalui wakil-wakil yang

dipilih secara bebas, selanjutnya untuk memilih dan dipilih pada pemilihan

berkala yang bebas dan dengan hak pilih yang sama dan universal serta diadakan

melalui pengeluaran suara tertulis dan rahasia yang menjamin para pemilih untuk

menyatakan kehendak mereka dengan bebas, dan untuk mendapatkan pelayanan

umum di negaranya sendiri pada umumnya atas dasar persamaan. Ketentuan di

atas ditujukan untuk menegaskan bahwa hak pilih merupakan hak asasi.Dari

penjelasan diatas maka hak pilih warga negara dalam Pemilihan Umum adalah

salah satu substansi terpenting dalam perkembangan demokrasi, sebagai bukti

(56)

karena keberadaan pemilih pemula merupakan hal yang sangat penting karena

mengingat setiap hendak diadakan pemilu jumlahnya bertambah sekiranya mereka

perlu mendapat tambahan informasi dan pendidikan seputar pemilu agar hak

memilih mereka tidak sia-sia hanya karena mereka memilih orang yang salah

untuk memimpin rakyat negeri ini.

2.7Tinjauan Pemilih Pemula (First Vote)

Azwar, 2008 (dalam Maulana,2009) membagi pemilih di Indonesia menjadi tiga

kategori. Pertama pemilih yang rasional, yakni pemilih yang benar-benar memilih

partai berdasarkan penilaian dan analisis mendalam. Kedua, pemilih kritis

emosional, yakni pemilih yang masih idealis dan tidak kenal kompromi. Ketiga,

pemilih pemula, yakni pemilih yang baru pertama kali memilih karena usia

mereka baru memasuki usia pemilih.

Kaum muda (pemilih pemula) menurut UU Pemilu adalah mereka yang telah

berusia 17 tahun atau sudah/pernah menikah, yang telah memiliki hak suara

Pemilu (dan Pilkada). Pemilih pemula terdiri atas pelajar, mahasiswa atau pemilih

dengan rentang usia 17-21 tahun menjadi segmen yang memang unik, sering kali

memunculkan kejutan dan tentu menjanjikan secara kuantitas. Hal ini dikatakan

unik sebab perilaku pemilih pemula dengan antusiasme tinggi, relatif lebih

rasional, haus akan perubahan, dan tipis akan kadar polusi pragmatism.

UU No. 10 tahun 2008 dalam Bab IV pasal 19 ayat 1 dan 2 serta pasal 20

(57)

Indonesia yang pada hari pemilihan atau pemungutan suara adalah Warga Negara

Indonesia yang sudah genap berusia 17 tahun dan atau lebih atau sudah/pernah

kawin yang mempunyai hak pilih, dan sebelumnya belum termasuk pemilih

karena ketentuan Undang-Undang Pemilu.

Dalam Undang-Undang Pemilu No.42 Tahun 2008 dijelaskan juga tentang hak

memilih dalam pasal 27 dan 28 yang berbunyi seperti berikut :

Pasal 27

(1) Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.

(2) Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) penyelenggara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dalam daftar pemilih.

Pasal 28

Untuk dapat menggunakan hak memilih, Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 27 harus terdaftar sebagai Pemilih.

Secara psikologis, pemilih pemula memiliki karakteristik yang berbeda dengan

orang-orang tua pada umumnya. Misalnya kritis, mandiri, independen, anti status

quo atau tidakpuas dengan kemapanan, pro perubahan dan sebagainya.

Karakteristrik itu cukup kondusif untuk membangun komunitas pemilih cerdas

dalam pemilu yakni pemilih yang memiliki pertimbangan rasional dalam

menentukan pilihannya. Misalnya karena integritasnya, track record-nya atau

Gambar

Tabel 1.
Tabel 2. Penelitian terdahulu 1
Tabel 3. Penelitian Terdahulu 2
Tabel . 4 Jumlah populasi dan sampel Mahasiswa Angkatan 2011-2013
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini ditunjukkan dengan menghilangnya puncak titanium dengan Pada pola difraksi emakin meningkat waktu pemaduan semakin lebar puncak alumunium yang bahwa ukuran

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelasaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Lama

Ketiga, penelitian terkait metafora di dalam karya sastra juga pernah dilakukan oleh Wulandari (2013) dalam tesisnya yang berjudul “Kajian Metafora dalam Novel Para

ya dibuat pada suatu perencanaan penelitian pengaruh yang akan terjadi dari variable m nurut (Nur, 1996) hipotesis dirumuskan dalam ertanyaan biasanya digunakan

DECADAL FOREST COVER LOSS ANALYSIS OVER INDIAN FORESTS USING MODIS 250M IMAGERYR.

Lembar 1 putih = Asli untuk Bagian Administrasi DPLK; Lembar 2 merah = Salinan untuk Peserta/Pemberi Kerja Lembar 3 biru = Salinan untuk Bagian Keuangan DPLK; Lembar 4 hijau =

The results provide quantitative account of spatial distribution of forest cover, rates of deforestation and trend of forest fragmentation in Eastern Ghats.. Analysis of

Meskipun di Desa Kampung Anyar memakai jasa pos untuk mengantar surat yang sudah selesai ke rumah warga, dari uraian tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan publik di