• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

0

OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS

Presented by Group 5 E49

(2)

SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY

DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE NORTH-WEST CORNER DAN MODIFIED DISTRIBUTION

TUGAS MATA KULIAH METODE KUANTITATIF MANAJEMEN DOSEN : Prof. Dr. Ir. BONAR M. SINAGA, MA

DISUSUN OLEH : [KELOMPOK 5 – E49]

A.M. HERI SAKTIYANTO P056132632.49E

FEBRIANTO ARIF WIBOWO P056132742.49E

FITRIANA PURNAMASARI P056132762.49E

HARYA BUNTALA KOOSTANTO P056132772.49E

HUSNUL INSAN P056132782.49E

SAFITRI LARASATI P056132922.49E

YOGI SYAMRIADI P056132972.49E

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

JANUARI 2014

(3)

MODEL TRANSPORTASI

 Model Transportasi merupakan perluasan dari persoalan Linear Programming yaitu suatu model jaringan yang mengatur distribusi produk secara optimal dan digunakan untuk penentuan rencana biaya minimum (minimum cost) untuk transportasi (pengangkutan) single commodity dari sejumlah lokasi sumber (sources) seperti pabrik, lokasi penambangan, pelabuhan, dan sebagainya ke sejumlah lokasi tujuan (destinations) seperti gudang, pusat distribusi, wilayah pemasaran, dan sebagainya.

 Model Transportasi dapat juga digunakan untuk persoalan inventory controll, employment schedulling, personal assignment, dan sebagainya.

 Agar suatu masalah transportasi dapat dibuat model transportasi dan tabel transportasinya, maka masalah transportasi tersebut harus memiliki data mengenai tingkat supply atau kapasitas setiap lokasi sumber, tingkat demand setiap lokasi tujuan, dan biaya transportasi per unit komoditas dari setiap lokasi sumber ke lokasi tujuan.

 Karena hanya terdiri dari satu komoditi (single commodity), maka suatu lokasi tujuan dapat memenuhi permintaannya dari satu lokasi sumber. Tujuan dari model transportasi adalah menentukan jumlah yang dapat dikirim dari setiap lokasi sumber ke setiap lokasi tujuan yang memberikan total biaya transportasi minimum.

TIPE-TIPE MODEL TRANSPORTASI

Terdapat 3 tipe kasus model transportasi dimana untuk menyelesaikan pemodelan tersebut, diperlukan adanya tambahan variabel dummy sebagai berikut :

 Jumlah Supply (Qs) = Jumlah Demand (Qd)

Bila :

m

i

a

i 1

=

n

j

b

j 1

Maka buatlah tabel/matriks model transportasi dengan mencantumkan beberapa data berikut :

- Daerah asal & kapasitas produksi/supply masing-masing daerah - Daerah tujuan & kapasitas daya serap/demand masing-masing daerah - Biaya transportasi per unit untuk masing-masing rute

MATERI PENGANTAR

(4)

Ke

Dari M1 M2 M3 SUPPLY

(ai)

P1 6

X11

8 X12

10 X13

150

P2 7

X21

11 X22

11 X23

175

P3 4

X31

5 X32

12

X33 275

DEMAND

(bj) 200 100 300

a

i

= b

j

600 = 600

 Jumlah Supply (Qs) > Jumlah Demand (Qd)

Bila :

m

i

a

i 1

 

n

j

b

j 1

Maka buatlah tabel/matriks model transportasi dengan mencantumkan beberapa data berikut :

- Ciptakan variable dummy daerah tujuan, sebagai interpretasi untuk jumlah supply yg tidak ditransportasikan pada masing-masing daerah asal.

- Biaya transportasi per unit menuju rute dummy ini diganti dengan biaya penyimpanan pada masing-masing daerah asal (≥ 0)

Ke

Dari M1 M2 M3 SUPPLY

(ai)

P1 6

X11

8 X12

10

X13 200

P2 7

X21

11 X22

11 X23

175

P3 4

X31

5 X32

12 X33

275

DEMAND

(bj) 200 100 300

a

i

> b

j

650 > 600

(5)

Ke

Dari M1 M2 M3 DUMMY SUPPLY

(ai)

P1 6

X11

8 X12

10 X13

C14 X14

200

P2 7

X21

11 X22

11 X23

C24 X24

175

P3 4

X31

5 X32

12 X33

C34

X34 275 DEMAND

(bj) 200 100 300 50

a

i

= b

j

650 = 650

 Jumlah Supply (Qs) < Jumlah Demand (Qd)

Bila :

m

i

a

i 1

<

n

j

b

j 1

Maka buatlah tabel/matriks model transportasi dengan mencantumkan beberapa data berikut :

- Ciptakan variable dummy daerah asal, sebagai interpretasi untuk jumlah demand yg tidak dapat dipenuhi pada masing-masing daerah tujuan.

- Biaya transportasi per unit dari rute dummy ini diganti dengan biaya pinalti/denda akibat tidak dipenuhinya demand pada masing-masing daerah tujuan (≥ 0)

Ke

Dari M1 M2 M3 SUPPLY

(ai)

P1 6

X11

8 X12

10 X13

150

P2 7

X21

11 X22

11 X23

175

P3 4

X31

5 X32

12

X33 275

DEMAND

(bj) 200 180 300

a

i

< b

j

600 > 680

(6)

Ke

Dari M1 M2 M3 SUPPLY

(ai)

P1 6

X11

8 X12

10 X13

150

P2 7

X21

11 X22

11 X23

175

P3 4

X31

5 X32

12

X33 275

DUMMY C41

X41

C42 X42

C43

X43 80

DEMAND

(bj) 200 180 300

a

i

= b

j

680 = 680

SOLUSI MODEL TRANSPORTASI

Terdapat 3 metode penentuan solusi awal yang layak (Initial Basic Feasible Solution) untuk model transportasi yang sudah berada dalam kondisi seimbang, dimana jumlah supply sama dengan jumlah demand, yaitu :

1. North-West Corner Method 2. Minimum Cell Cost Method 3. Vogel’s Aproximation Method

CEK OPTIMALITAS

Solusi yang di dapat dari ketiga metode di atas merupakan solusi yang layak tapi belum tentu merupakan solusi yang optimal. Untuk menentukan solusi optimal pada pemodelan transportasi, maka perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut melalui cek optimalitas.

Syarat

Jumlah sel yang terisi = (m + n) – 1

Dimana

m = Jumlah baris tabel transportasi n = Jumlah kolom tabel transportasi

(7)

Cek optimalitas dapat dilakukan dengan 2 metode berikut : 1. Stepping-Stone Solution Method

2. Modified Distribution Method (MODI)

Pada makalah kali ini, metode yg akan digunakan adalah North-West Corner Method dengan penyempurnaan tahap demi tahap untuk memperoleh solusi optimal menggunakan metode MODI (Modified Distribution).

METODE NORTH-WEST CORNER

Metode North-West Corner menggunakan algoritma sebagai berikut : (1) Pengisian sel dimulai dari sudut kiri atas tabel (X11)

(2) Tentukan nilai paling minimum antara a1 & b1 pada X11, kemudian isi sebagai nilai X11

(3) Lakukan pengecekan jumlah supply & demand untuk X11, jika jumlah supply belum terpenuhi sesuai jumlah maksimal maka pengisian sel berlanjut ke sel sebaris berikutnya (X12), namun jika jumlah demand yg belum terpenuhi maka pengisian sel berlanjut ke sel sekolom berikutnya (X21).

(4) Ulangi langkah (2) dan (3) hingga seluruh jumlah supply dan demand terpenuhi dengan kondisi seimbang (

a

i

= b

j).

Contoh

PABRIK DISTRIBUTOR

SUPPLY (ai) DENVER MIAMI

Los Angeles 40

100

50 100

Detroit 100

75

70

75 150

New Orleans 60 80

50 50

DEMAND (bj) 175 125 300

Total Biaya = 100(40) + 75(100) + 75(70) + 50(80)

= 4000 + 7500 + 5250 + 4000

= 20750

(8)

METODE MODIFIED DISTRIBUTION (MODI)

Metode MODI (Modified Distribution) adalah metode untuk mendapatkan solusi optimal masalah transportasi (total biaya transportasi minimum). Metode ini bersifat eksak dan juga disebut sebagai metode multiplier, karena dalam penghitungannya menggunakan multiplier, yaitu multiplier baris (ui) dan multiplier kolom (vj).

Metode MODI menggunakan algoritma sebagai berikut :

(1) Menentukan ui dan vj dengan memperhatikan basic variable, yaitu sel (kotak) yang ada isinya dan menggunakan rumus

U

i

+ V

j

= C

ij

(2) Menentukan indeks perbaikan, yaitu dengan memperhatikan sel (kotak) yang kosong dan dengan menggunakan rumus Indeks Perbaikan (

K

ij) =

C

ij

– U

i

– V

j

(3) Isilah sel kosong yang mempunyai Indeks Perbaikan negatif yang dimulai dari sel kosong dengan indeks perbaikan negatif terbesar

(4) Ulangi langkah (1) s/d (3), jika Indeks Perbaikan telah positif semua berarti solusi optimal telah tercapai dan tidak ada sel kosong yang harus diisi.

Contoh

PABRIK DISTRIBUTOR

SUPPLY (ai) DENVER MIAMI

Los Angeles 40

100

50 100

Detroit 100

75

70

75 150

New Orleans 60 80

50 50

DEMAND (bj) 175 125 300

Langkah-Langkah Penyelesaian

(1) Hitung nilai setiap Ui dan Vj dengan memisalkan U1 = 0

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut :

U

i

+ V

j

= C

ij

C11 = U1 + V1 = 40  U1 = 0  V1 = 40 C21 = U2 + V1 = 100  V1 = 40  U2 = 60 C22 = U2 + V2 = 70  U2 = 60  V2 = 10 C32 = U3 + V2 = 80  V2 = 10  U3 = 70

(9)

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : Indeks Perbaikan (

K

ij) =

C

ij

– U

i

– V

j

K12 = C12 – U1 – V2= 50 – 0 – 10 = 40 K31 = C31 – U3 – V1= 60 – 70 – 40 = -50

(2) Pilih sel kosong dengan indeks perbaikan yang bernilai negatif Titik tolak perubahan adalah segi empat yang indeksnya :

 Bertanda negatif

 Angkanya terbesar

Maka yg dipilih adalah sel K31 :

K12 = C12 – U1 – V2 = 50 – 0 – 10 = 40 K31 = C31 – U3 – V1 = 60 – 70 – 40 = -50

(3) Berikan penanda positif/negatif

- Tanda positif (+) pada sel terpilih (X31)

- Tanda negatif (-) pada sel Xij terdekat yang mempunyai isi dan sebaris (X32) - Tanda negatif (-) pada sel Xij terdekat yang mempunyai isi dan sekolom (X21)

- Tanda positif (+) pada sel Xij terdekat yang mempunyai isi dengan posisi sebaris atau sekolom dengan 2 Xij yang bertanda negatif sebelumnya (X22)

PABRIK DISTRIBUTOR

SUPPLY (ai) Ui

DENVER MIAMI

Los Angeles 40

100

50 100 U1 = 0

Detroit

100 75

(-)

70 75

(+)

150 U2 = 60

New Orleans

60 (+)

80 50

(-)

50 U3 = 70

DEMAND (bj) 175 125 300

Vj V1 = 40 V2 = 10

(4) Pindahkanlah alokasi dari yang bertanda negatif ke yang bertanda positif (berlawanan dengan arah jarum jam) sebanyak isi terkecil dari yang bertanda negatif

(10)

Yang bertanda negatif memiliki isi 75 (X21) & 50 (X32), maka pilihlah 50 (X32).

PABRIK DISTRIBUTOR

SUPPLY (ai)

DENVER MIAMI

Los Angeles 40

100

50 100

Detroit

100 75 25

(-)

70 75 125

(+)

150

New Orleans

60 50

(+)

80 50

(-)

50

DEMAND (bj) 175 125 300

(5) Ulangi langkah (1), (2), (3) dan (4) hingga pada langkah (2) sudah tidak didapat lagi indeks perbaikan bernilai negatif

PABRIK DISTRIBUTOR

SUPPLY (ai) Ui

DENVER MIAMI

Los Angeles 40

100

50 100 U1 = 0

Detroit 100

25

70

125 150 U2 = 60

New Orleans 60

50

80 50 U3 = 20

DEMAND (bj) 175 125 300

Vj V1 = 40 V2 = 10

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : C11 = U1 + V1 = 40  U1 = 0  V1 = 40

C21 = U2 + V1 = 100  V1 = 40  U2 = 60 C22 = U2 + V2 = 70  U2 = 60  V2 = 10 C31 = U3 + V1 = 60  V1 = 40  U3 = 20

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : K12 = C12 – U1 – V2= 50 – 0 – 10 = 40

K32 = C32 – U3 – V2= 80 – 20 – 10 = 50

Karena harga Kij sudah tidak ada yang negatif, maka distrusi tersebut sudah optimal.

(11)

Maka persamaan linear fungsi tujuan & kendalanya menjadi sebagai berikut :

Fungsi Tujuan

Minimum Z = (C11) X11 + (C21) X21 + (C22) X22 + (C31) X31 Minimum Z = 40X11 + 100X21 + 70X22 + 60X31

Minimum Z = 40 (100) + 100 (25) + 70 (125) + 60 (50) Minimum Z = 4000 + 2500 + 8750 + 3000

Minimum Z = 18250

Fungsi Kendala Pabrik (1) X11 + X12 ≤ 100 (2) X21 + X22 ≤ 150

(3) X31 + X32 ≤ 50

Fungsi Kendala Gudang (1) X11 + X21 ≤ 175 (2) X12 + X22 ≤ 125

Kendala Non-Negatif

X11, X12, X21, X22, X31, X32 ≥ 0

(12)

SOAL

Andaikan Inggris, Prancis dan Spanyol memproduksi semua kebutuhan dunia akan gandum, barley dan oat. Dibutuhkan lahan pertanian 50 juta hektar untuk memproduksi gandum guna memenuhi permintaan dunia. Sedangkan untuk memproduksi barley dibutuhkan lahan seluas 110 juta hektar, dan untuk memproduksi oat dibutuhkan lahan seluas 40 juta hektar. Luas lahan pertanian yang dapat digunakan untuk memproduksi ketiga jenis tanaman pangan tersebut di Inggris, Prancis dan Spanyol berturut-turut 90 juta hektar, 60 juta hektar dan 50 juta hektar.

Jumlah jam kerja untuk mengerjakan 1 hektar lahan gandum di Inggris, Prancis dan Spanyol berturut-turut adalah 4, 3 dan 5. Sedang untuk mengerjakan 1 hektar lahan barley dibutuhkan 1, 5 dan 2. Dan untuk mengerjakan 1 hektar lahan oat dibutuhkan 2, 5 dan 4 jam kerja (berturut-turut di Inggris, Prancis dan Spanyol).

Upah kerja perjam dalam mengerjakan lahan gandum di Inggris, Prancis dan Spanyol berturut-turut adalah $5.00, $5.00 dan $3.00. Sedangkan untuk mengerjakan lahan barley diberikan upah $5.00, $4.00 dan $5.00 per jam, dan untuk mangerjakan lahan oat adalah

$4.00, $2.00 dan $4.75 per jam.

Masalhnya adalah bagaimana mengalokasikan penggunaan lahan di tiap negara tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia dan untuk meminimumkan upah kerja total yang harus dibayarkan.

SOAL - JAWAB

(13)

JAWAB

Perhitungan Upah Kerja

Untuk mengerjakan lahan gandum per hektar

 di Inggris : 4 jam x $5.00/jam = $ 20.00

 di Prancis : 3 jam x $5.00/jam = $ 15.00

 di Spanyol : 5 jam x $3.00/jam = $ 25.00

Untuk mengerjakan lahan barley per hektar

 di Inggris : 1 jam x $5.00/jam = $5.00

 di Prancis : 5 jam x $4.00/jam = $20.00

 di Spanyol : 2 jam x $5.00/jam = $10.00

Untuk mengerjakan lahan oat per hektar

 di Inggris : 2 jam x $4.00/jam = $8.00

 di Prancis : 5 jam x $2.00/jam = $10.00

 di Spanyol : 4 jam x $4.75/jam = $19.00

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan diatas, maka diperoleh tabel biaya transportasi seperti berikut ini :

Komoditi

Negara Gandum Barley Oat

Inggris 20 5 8

Prancis 15 20 10

Spanyol 25 10 19

Langkah selanjutnya :

 Periksa dulu apakah Total Demand (Qd) dengan Total Supply (Qs) sama atau tidak

 Jika Qd = Qs, maka dikatakan Tabel Transportasi seimbang (equilibrium), jadi tidak perlu ada kolom dummy (tujuan dummy) maupun baris dummy (sumber dummy)

 Jika Qd > Qs, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan baris dummy (sumber dummy)

 Jika Qd < Qs, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan kolom dummy (tujuan dummy)

(14)

Dalam soal ini Qd = 200 dan Qs = 200, artinya tabel transportasi sudah dalam kondisi seimbang, sehingga tidak perlu ada kolom maupun baris dummy.

Tentukan tabel transportasi awal dengan metode NWC (North-West Corner), sehingga diperoleh :

Komoditi

Negara GANDUM BARLEY OAT SUPPLY Ui

INGGRIS 50 20

40 5 8

90 U1 = 0

PRANCIS 15

60 20 10

60 U2 = 15

SPANYOL 25

10 10

40 19

50 U3 = 5

DEMAND 50 110 40 200

Vj V1 = 20 V2 = 5 V3 = 14

Total Biaya = X11 (C11) + X12 (C12) + X22 (C22) + X32 (C32) + X33 (C33)

= 50(20) + 40(5) + 60(20) + 10(10) + 40(19)

= 3260 (Solusi layak, belum tentu optimal)

Untuk menentukan solusi optimal, gunakan metode MODI (Modified Distribution).

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : C11 = U1 + V1 = 20  U1 = 0  V1 = 20

C12 = U1 + V2 = 5  U1 = 0  V2 = 5 C22 = U2 + V2 = 20  V2 = 5  U2 = 15 C32 = U3 + V2 = 10  V2 = 5  U3 = 5 C33 = U3 + V3 = 19  U3 = 5  V3 = 14

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : K13 = C13 – U1 – V3= 8 – 0 – 14 = -6

K21 = C21 – U2 – V1= 15 – 15 – 20 = -20 K23 = C23 – U2 – V3= 10 – 15 – 14 = -19 K31 = C31 – U3 – V1= 25 – 5 – 20 = 0

(15)

Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari sel dengan negatif terbesar (X21), dan diperoleh tabel transportasi berikut :

Komoditi

Negara GANDUM BARLEY OAT SUPPLY Ui

INGGRIS 50

(-)

20 40 90 (+)

5 8

90 U1 = 0

PRANCIS 50

(+)

15 60 10 (-)

20 10

60 U2 = 15

SPANYOL 25

10 10

40 19

50 U3 = 14

DEMAND 50 110 40 200

Vj V1 = 0 V2 = 5 V3 = 5

Untuk menentukan solusi optimal, gunakan metode MODI (Modified Distribution).

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : C12 = U1 + V2 = 5  U1 = 0  V2 = 5

C21 = U2 + V1 = 15  U2 = 15  V1 = 0 C22 = U2 + V2 = 20  V2 = 5  U2 = 15 C32 = U3 + V2 = 10  V2 = 5  U3 = 5 C33 = U3 + V3 = 19  V3 = 5  U3 = 14

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : K11 = C11 – U1 – V1= 20 – 0 – 0 = 20

K13 = C13 – U1 – V3 = 8 – 0 – 5 = 3 K23 = C23 – U2 – V3= 10 – 15 – 5 = -10 K31 = C31 – U3 – V1= 25 – 14 – 0 = 11

Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari sel dengan negatif terbesar (X23), dan diperoleh tabel transportasi berikut :

(16)

Komoditi

Negara GANDUM BARLEY OAT SUPPLY Ui

INGGRIS 20

90 5 8

90 U1 = 0

PRANCIS 50 15 10

(-)

20 10

(+)

10 60 U2 = -4

SPANYOL 25 10 20

(+)

10 40 30 (-)

19 50 U3 = 5

DEMAND 50 110 40 200

Vj V1 = 19 V2 = 5 V3 = 14

Untuk menentukan solusi optimal, gunakan metode MODI (Modified Distribution).

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : C12 = U1 + V2 = 5  U1 = 0  V2 = 5

C21 = U2 + V1 = 15  U2 = -4  V1 = 19 C23 = U2 + V3 = 10  V3 = 14  U2 = -4 C32 = U3 + V2 = 10  V2 = 5  U3 = 5 C33 = U3 + V3 = 19  U3 = 5  V3 = 14

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : K11 = C11 – U1 – V1= 20 – 0 – 19 = 1

K13 = C13 – U1 – V3 = 8 – 0 – 14 = -6 K22 = C22 – U2 – V2= 20 – (-4) – 5 = 19 K31 = C31 – U3 – V1= 25 – 5 – 19 = 1

Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari sel dengan negatif terbesar (X13), dan diperoleh tabel transportasi berikut :

(17)

Komoditi

Negara GANDUM BARLEY OAT SUPPLY Ui

INGGRIS 20 90 60

(-)

5 30

(+)

8 90 U1 = 0

PRANCIS 50 15 20

10 10

60 U2 = 2

SPANYOL 25 20 50

(+)

10 30

(-)

19 50 U3 = 5

DEMAND 50 110 40 200

Vj V1 = 13 V2 = 5 V3 = 8

Untuk menentukan solusi optimal, gunakan metode MODI (Modified Distribution).

Dari sel yang terisi diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : C12 = U1 + V2 = 5  U1 = 0  V2 = 5

C13 = U1 + V3 = 8  U1 = 0  V3 = 8 C21 = U2 + V1 = 15  U2 = 2  V1 = 13 C23 = U2 + V3 = 10  V3 = 8  U2 = 2 C32 = U3 + V2 = 10  V2 = 5  U3 = 5

Dari sel yang kosong diperoleh persamaan dan nilai Ui, Vj sebagai berikut : K11 = C11 – U1 – V1= 20 – 0 – 13 = 7

K22 = C22 – U2 – V2 = 20 – 2 – 5 = 13 K31 = C31 – U3 – V1= 25 – 5 – 13 = 7 K33 = C33 – U3 – V3= 19 – 5 – 8 = 6

Dalam tabel tersebut tampak indeks perbaikan untuk semua sel kosong sudah positif semua, ini berarti bahwa solusi optimal telah tercapai. Jadi total biaya transportasi mínimum sesuai dengan tabel transportasi berikut :

(18)

Komoditi

Negara GANDUM BARLEY OAT SUPPLY

INGGRIS 20

60 5

30 8

90

PRANCIS 50 15 20

10 10

60

SPANYOL 25

50 10 19

50

DEMAND 50 110 40 200

Maka persamaan linear fungsi tujuan, kendala dan total biayanya menjadi sebagai berikut :

Fungsi Tujuan

Minimum Z = (C12) X12 + (C13) X13 + (C21) X21 + (C23) X23 + (C32) X32 Minimum Z = 5X12 + 8X13 + 15X21 + 10X23 + 10X32

Minimum Z = 5 (60) + 8 (30) + 15 (50) + 10 (10) + 10 (50) Minimum Z = 300 + 240 + 750 + 100 + 500

Minimum Z = 1890

Fungsi Kendala Kapasitas Produksi Negara (1) X11 + X12 + X13 ≤ 90

(2) X21 + X22 + X23 ≤ 60 (3) X31 + X32 + X33 ≤ 50

Fungsi Kendala Permintaan Komoditi (1) X11 + X21 + X31 ≤ 50

(2) X12 + X22 + X32 ≤ 110 (3) X13 + X23 + X33 ≤ 40

Kendala Non-Negatif

X11, X12, X13, X21, X22, X23, X31, X32, X33 ≥ 0

Referensi

Dokumen terkait

Neraca Massa di Tangki Pencampur (M-301) M-301Kaprolaktam.H2SO4CHCAH2OKaprolaktam.H2SO4CHCAH2OH2O262327 Gambar A.10 Tangki Pencampur (M-301) Fungsi : melarutkan

Lampiran 15.AnalisisRegresiPengaruhVariabelLuasLahan, Bibit, Pupuk Urea, Pupuk SP36, PupukZa, Pupuk NPK, ObatdanTenagaKerjaterhadapProduksiJagung Per Petani Per MusimTanam (4

Pembelajaran Pengayaan : Berdasarkan analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di pasar Bauntung Banjarbaru Jenis

Awalnya OpenGL diciptakan untuk mendukung proses rendering pada hanya digunakan untuk mendukung proses redering yang dilakukan oleh komputer graphic produksi

Pembentukan program Respek mengacuh pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 pasal 15 dan pasal 34 Otonomi Khusus (OTSUS), tentang pemberian kewenangan yang lebih

bertanya apa yang sedang mereka lakukan lalu berawal dari situlah muncul anggota baru dan juga VS pada waktu itu aktif ikut mengisi acara di pentas seni sekolah-sekolah di

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan Economic Value Added, Return On Equity, Return On Assests, Earning Per Share terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor