BAB 2
DATA DAN ANALIS A
2.1 Sumber Data
Data-data yang dipergunakan untuk mendukung tugas akhir, diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
a. Wawancara dengan narasumber.
b. Survei lapangan.
c. Literatur.
d. Website.
e. Sumber-sumber lisan maupun tertulis lainnya.
2.2 Definisi
2.2.1 Definisi Produk
• Enye-enye merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari singkong. Untuk pembuatannya, singkong diparut lalu dicampurkan dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan.
Setelah merata adonan dikukus lalu digepengkan, kemudian dijemur di terik matahari. Setelah kering enye-enye dipotong- potong berbentuk persegi dan siap dikemas, enye-enye dapat dinikmati sebagai cemilan maupun teman makan nasi setelah digoreng terlebih dahulu.
• Keripik singkong merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari singkong. Untuk pembuatannya, singkong diiris tipis- tipis lalu digoreng.
• Opak merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari singkong. Untuk pembuatannya, singkong diparut hingga halus lalu dibumbui dengan garam. Setelah itu adonan digepengkan berbentuk lingkaran tipis seukuran piring lalu dikeringkan. Opak dapat dinikmati setelah digoreng atau dibakar terlebih dahulu.
2.2.2 Definisi Kemasan
• Kemasan adalah hasil membungkus, bungkus pelindung barang dagangan atau niaga. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga)
• Kemasan (pack/package/packaging) adalah wadah /paket, sesuatu yang digunakan untuk membungkus / material yang digunakan untuk membungkus atau melindungi barang-barang yang dijual di toko. (Oxford Advance Learner’s Dictionary 7th Edition)
2.3 Data Produk 2.3.1 Enye-enye
Enye-enye merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat khususnya Bogor. Enye-enye merupakan
salah satu jenis makanan yang terbuat dari singkong. Adapun cara pembuatannya ialah sebagai berikut:
1. Singkong dikupas, dibersihkan dan dicuci, kemudian diparut.
2. Haluskan bumbu-bumbu yang dibutuhkan seperti cabai, bakung, bawang merah, bawang putih, gula dan garam.
3. Bumbu-bumbu yang telah dihaluskan tersebut dicampurkan dengan parutan singkong.
4. Kukus adonan yang telah dicampur hingga merata.
5. Adonan yang telah dikukus lalu digepengkan dan dijemur pada terik matahari.
6. Setelah kering, enye-enye kemudian dipotong-potong berbentuk kotak dan siap dikemas.
Enye-enye dapat dinikmati sebagai cemilan maupun teman makan nasi setelah digoreng terlebih dahulu.
Gambar 2.3.1.1 Enye-enye Ny. Ing
2.3.2 Klasifikasi Produk
Enye-enye merupakan makanan tradisional yang bersifat sebagai makanan tambahan atau makanan pelengkap.
2.3.3 Latar Belakang Usaha
Ibu M eliawati hendak mencari tambahan nafkah dengan membuka suatu usaha baru. Saat itu ide yang terpikirkan dalam benak beliau ialah untuk membuat enye-enye. Selama kurang lebih satu bulan, beliau melakukan praktek untuk menyempurnakan resep yang dimilikinya. Beliau pun mencari tahu mengenai kemungkinan pasar dimana beliau dapat memasarkan produknya. Setelah yakin, Ibu M eliawati mendaftarkan produk enye-enye tersebut ke Departemen Kesehatan dan mencari tenaga kerja untuk membantunya memproduksi enye-enye. Ibu M eliawati mulai memproduksi enye-enye semenjak November 2006.
Gambar 2.3.3.1 Label Enye-enye Ny. Ing
Gambar 2.3.3.2 Bagian Belakang Label, berisi keterang an bagaimana mengoreng enye-enye
2.3.4 Data Usaha
Nama : Enye-enye Ny. Ing Berdiri : November 2006
Alamat : Kompleks Perumda II no. 43, Bogor
Dalam pengembangan usaha akan disajikan enye-enye dalam beberapa varian rasa, varian bobot kemasan dan produk enye-enye siap makan yang telah digoreng.
2.3.5 Pemasaran
Produk enye-enye Ny. Ing dapat ditemukan di pasar basah, beberapa toko dan swalayan lokal. Beliau juga melayani pemesanan secara langsung.
Gambar 2.3.5.1 Enye-enye Ny. Ing yang dijual di sebuah toko
Gambar 2.3.5.2 Enye-enye Ny. Ing yang dijual di swalayan lokal
2.3.6 Target Konsumen Produk
Sebagai primary target dari produk Enye-enye Ny. Ing ialah ibu rumah tangga dengan status ekonomi sosial menengah ke atas yang tinggal di daerah perkotaan. Ibu rumah tangga yang dimaksud ialah tipe wanita atau seorang ibu yang mengurus keluarga, suami dan anak-anaknya dengan baik, memperhatikan kebutuhan setiap anggota keluarga, peduli akan kesehatan, gizi dan pendidikan, selektif berbelanja dan memasak, juga menyempatkan diri untuk aktif berperan dalam lingkungan sosial dan berwawasan luas. Pemilihan primary target ini didasari bahwa ibu rumah tanggalah yang berperan dalam memilih dan menilai apa saja yang akan dikonsumsi dalam keluarga.
Secondary target dari produk enye-enye Ny. Ing ialah para ibu pada
umumnya.
Tertiary target dari produk Enye-enye Ny. Ing ialah rumah makan untuk
kalangan menegah ke atas, yang menyediakan produk enye-enye Ny.Ing baik produk mentah maupun matang, untuk dinikmati ditempat ataupun dibeli dan dibawa pulang ke rumah.
2.3.7 Kompetitor Produk
Beberapa produsen enye-enye lainnya:
• Sariudang
• Merbabu
• Melati
• Nonies
• Enye-enye tanpa merek yang dapat dibeli di toko dan pasar basah
Gambar 2.3.7.1 Enye-Enye Sariudang (matang)
Gambar 2.3.7.2 Enye-enye Merbabu (mentah )
Gambar 2.3.7.3 Enye-enye Melati (matang)
Gambar 2.3.7.4 Enye-enye Nonies (matang)
Gambar 2.3.7.5 Enye-enye tanpa merek (matang )
Gambar 2.3.7.6 Enye-enye tanpa merek (mentah )
Tabel 2.3.7.1 Tabel Perbandingan Kompetitor
Merek Jenis Berat Feature Benefit Value
Ny. Ing Mentah 150 gr makanan tambahan kaya rasa kepuasan hati
renyah karena keinginan
enak menikmati
warna menarik makanan tambahan
bentuk persegi seragam terpenuhi
harum
Sariudang Matang 150 gr makanan tambahan renyah kepuasan hati
bentuk bulat besar karena keinginan
menikmati
makanan tambahan
terpenuhi
Merbabu Mentah 200 gr makanan tambahan renyah kepuasan hati
asin karena keinginan
bentuk bulat seragam menikmati
makanan tambahan terpenuhi
Melati Matang 150 gr makanan tambahan renyah kepuasan hati
pedas karena keinginan
bentuk bulat besar menikmati
tekstur seperti kerupuk beras makanan tambahan
terpenuhi
Nonies Matang 100 gr makanan tambahan renyah kepuasan hati
enak karena keinginan
bentuk persegi besar menikmati
makanan tambahan terpenuhi
Tanpa Merek 1 Mentah 200 gr makanan tambahan renyah kepuasan hati
agak manis karena keinginan
bentuk persegi tak beraturan menikmati
warna pucat makanan tambahan
terpenuhi
Tanpa Merek 2 Matang 50 gr makanan tambahan tawar kepuasan hati
bentuk persegi besar karena keinginan
agak berminyak menikmati
makanan tambahan terpenuhi
Kiloan Mentah 1 kg makanan tambahan renyah kepuasan hati
bentuk persegi tak beraturan karena keinginan
menikmati makanan tambahan terpenuhi
Merek Harga Distribusi Kemasan Varian Ny. Ing 3500 pasar basah plastik kuat dilengkapi dengan label dari kertas enye‐enye
s/d toko mengandung informasi me ngenai kulit singkong
4500 swalayan lokal komposisi, cara menyiapkan, berat,
izin depkes dan tanggal kadaluarsa
Sariudang 6000 toko plastik kuat dilengkapi dengan label dari kertas
keripik singkong
mengandung informasi me ngenai izin depkes
Merbabu 3000 swalayan plastik kuat dengan merek disablon pada plastik opak mengandung informasi me ngenai izin depkes kerupuk ikan
Melati 7000 swalayan lokal plastik kuat dilengkapi dengan label dari kertas emping
mengandung informasi me ngenai izin depkes
Nonies 5000 rumah makan plastik kuat dilengkapi label dari kertas ‐
Tanpa Merek 1 4000 pasar basah plastik biasa tanpa identitas kerupuk ikan
Tanpa Merek 2 4000 toko plastik biasa tanpa identitas ‐
Kiloan 8000 pasar basah plastik kresek tanpa identitas ‐
2.3.8 Perlakuan Terhadap Produk
Berikut dijelaskan dengan bantuan foto mengenai bagaimana cara menyiapkan enye-enye yakni berupa petunjuk menggoreng enye-enye:
1. Siapkan Enye-enye Ny. Ing
2. Panaskan minyak dalam wajan dengan api sedang.
3. M asukkan enye-enye ke dalam minyak panas.
4. Enye-enye tidak perlu dibolak-balik.
5. Goreng enye-enye hingga matang dan mengembang.
6. Angkat dan tiriskan.
7. Enye-enye siap dihidangkan.
8. Enye-enye dapat dihidangkan sebagai camilan maupun teman makan nasi.
2.3.9 Positioning Produk
Enye-enye Ny. Ing adalah satu-satunya enye-enye yang berkualitas dan sehat, yang akan meninggalkan kesan di hati setiap orang yang memakannya.
2.3.10 Preposisi Produk
Keunggulan dari produk enye-enye Ny. Ing, antara lain :
• Bahan dan bumbu yang dipilih sendiri oleh Ibu Meliawati.
• Kualitas dan kebersihan yang selalu dijaga.
• Tidak mengandung pengawet maupun pewarna.
• Tahan lama.
• Kaya rasa.
• Enak dan renyah.
• Harum dan warnanya menarik.
• Tetap diproduksi meski harga-harga naik, sehingga selalu ada persediaan stok.
• Ibu Meliawati senantiasa belajar dan terbuka terhadap saran dan kritik konsumen untuk terus meningkatkan kualitas enye-enye produksinya.
2.4 Data Kemasan
2.4.1 Sejarah Kemasan
Kemasan yang kita kenal sekarang merupakan hasil dari proses pengembangan yang berlangsung lama sekali. M anusia senantiasa berusaha untuk menciptakan kemasan yang semakin baik dan senantiasa dapat melindungi isinya.
Pada jaman dahulu manusia langsung memakan makanan yang mereka temukan. Ketika mereka menyadari bahwa adakalanya dibutuhkan wadah atau kemasan untuk melindungi makanan, membawa makanan dalam perjalanan serta menyimpan makanan untuk berjaga-jaga, alam menyediakan untuk mereka wadah dan kemasan tersebut, yaitu daun dan cangkang. Selanjutnya manusia pun menggunakan kayu, jalinan serat dan organ hewan.
Kertas (± 2000-1000 S M)
Kain dan kertas merupakan bentuk kemasan yang tertua. Bangsa China ialah bangsa yang mengembangkan teknik pembuatan kertas dan teknik pembuatan kain dari serat tanaman dan serat kayu. Kertas terus berkembang menjadi karton dan kardus.
Kaca (±1500 S M)
Pembuatan kaca merupakan cabang dari pembuatan keramik, M esir membuat kaca dari bahan dasar berupa mineral alam, soda, pasir dan silika.
Logam (± 1200 M)
Kotak dan gelas kuno banyak yang terbuat dari emas dan perak namun tidak umum digunakan. Logam baru digunakan secara umum setelah teknik penggabungan logam dan bahan pelapis yang tipis ditemukan.
M asyarakat Bohemia ialah penemu teknik pembuatan timah dan menciptakan kemasan berupa kaleng.
Plastik (1900 M)
Plastik merupakan material kemasan yang paling baru dibandingkan dengan logam, kaca dan kertas. Plastik memiliki berbagai jenis varietas.
Namun plastik yang umum digunakan dalam 20 tahun terakhir ialah polyethylene terephthalate (PETE).
Kemasan telah mengalami banyak perubahan dari bahan-bahan yang disediakan alam sampai kepada bahan kemasan masa kini yang kompleks dalam hal material dan proses pembuatannya. Faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan ini antara lain yaitu kebutuhan masyarakat, persaingan pasar, perubahan gaya hidup dan penemuan baru. Namun faktor yang paling mendasar tetaplah bergantung pada pilihan konsumen.
2.4.2 Aspek Kemasan
Integrasi aspek-aspek utama kemasan akan menghasilkan kesan kemsan yang akan melekat dalam benak seseorang. Tiga aspek utama kemasan yang saling berkaitan tersebut ialah:
1. Aspek Fungsional
Kemasan adalah upaya melindungi suatu produk. Kemasan adalah alat atau sarana untuk memberikan kemudahan suatu produk.
2. Aspek Identitas
Kemasan adalah alat untuk memberikan identitas dari suatu produk.
• Identitas Isi
Dalam kemasan tercermin suatu upaya untuk memberikan kejelasan mengenai isinya.
• Identitas Diri
Kemasan dapat dibedakan dari kemasan produk-produk lain maupun produk sejenis.
• Identitas Konsumen.
Kemasan dapat menunjukan siapa target konsumennya.
• Identitas Produsen
Kemasan membawa identitas produsen yang dapat berupa warna, nama, elemen maupun simbol lainnya.
3. Aspek estetika
Kemasan juga bekerja mempengaruhi segi-segi emosional manusia.
2.4.3 Peran Kemasan
Beberapa peran kemasan antara lain:
• Menjalankan fungsi kegunaannya.
Untuk kemudahan distribusi dan menampilkan produk secara menarik.
• Alat pemasaran.
• Alat penjualan dan manifestasi brand.
Kemasan kini bersifat aktif, dapat menonjolkan dirinya sendiri diantara kemasan-kemasan lainnya serta menjual produk.
Kemasan memberikan penekanan terhadap value dan kepribadian brand. Kemasan berperan penting dalam membentuk persepsi
konsumen terhadap brand.
• Pembedaan produk.
Kemasan berperan dalam membedakan produk suatu produsen dengan produk lainnya.
• Pola gaya hidup dan kebiasaan.
Kemasan kini memiliki sifat mobilitas yang lebih tinggi, mudah dibawa kemana-mana, sesuai dengan gaya hidup masyarakat yang semakin dinamis.
• Melampaui fungsional.
Kemasan juga berperan dalam mempengaruhi emosi konsumen dan memberikan kenyaman bagi konsumen.
2.4.4 Tujuan Penggunaan Kemasan
Objektif yang diharapkan dari penggunaan kemasan antara lain:
• Perlindungan fisik
M elindungi produk dari hal lainnya, benturan, getaran, tekanan, suhu, dsb.
• Sifat pelindung
Pelindung terhadap oksigen, uap air, debu, dsb.
• Wadah
M engemas banyak produk ukuran kecil dalam satu kemasan untuk tujuan efisiensi, misalnya mengemas selusin pensil dalam satu karton.
• Menyampaikan informasi
Pada kemasan dan label terkandung informasi bagaimana cara menggunakan produk, memindahkan produk, serta membuang produk. Pemerintah mewajibkan obat-obatan dan produk kimiawi disertai oleh informasi.
• Pemasaran
Kemasan dan label beserta komunikasi pemasaran dan desain grafis yang tepat dapat meyakinkan konsumen potensial untuk membeli produk.
• Keamanan
Kemasan harus dapat mengatasi resiko ketidakamanan selama pengiriman. Kemasan tidak mudah mengalami kerusakan maupun pencurian, untuk mengatasinya umumnya kemasan memiliki segel
• Kenyamanan
Kemasan dapat dengan mudah didistribusikan, ditangani, dipajang, dijual, dibuka, ditutup kembali, dipakai serta dipakai ulang.
• Pengontrol pembagian
Kemasan sekali pakai atau kemasan dengan dosis khusus memiliki jumlah isi yang tepat untuk mengontrol pemakaian. Hal ini juga memudahkan penyimpanan.
2.4.5 Fungsi Kemasan
Beberapa fungsi kemasan antara lain:
• Melindungi produk dan menjaganya agar tetap dalam kondisi yang baik.
• Mempermudah distribusi.
• Menarik minat konsumen.
• Menambah value dari produk.
2.4.6 Sifat Kemasan
Berdasarkan sifatnya kemasan dapat dikategorikan menjadi:
• Fleksibel
Kemasan berupa kantong kertas dan kantong plastik.
• Semi-fleksibel
Kemasan berupa kotak kertas, kotak karton, dan kardus.
• Kaku
Kemasan berupa peti, botol kaca dan kaleng.
2.4.7 Jenis Kemasan
Jenis kemasan merupakan pengkategorian kemasan berkaitan dengan tingkat penggunaan kemasan. Sebagai kemasan transportasi, kemasan distribusi, kemasan yang akan dikirim, kemasan yang akan dipajang di toko, ataupun kemasan yang diberikan langsung pada konsumen.
• Kemasan Primer
Kemasan yang langsung melindungi dan mengandung produk.
Umumnya merupakan unit distribusi terkecil dan merupakan kemasan yang langsung berhubungan dengan konsumen.
Contoh: sachet, blister pack, botol, tube, jar, kaleng.
• Kemasan Sekunder
Kemasan yang membungkus kemasan primer, mungkin digunakan untuk mengemas beberapa kemasan primer sekaligus.
Contoh: kotak karton, multi packs.
• Kemasan Tersier
Kemasan yang digunakan untuk penanganan produk secara grosir, penyimpanan di gudang, serta pengiriman.
Contoh: kardus, kontainer, peti.
2.4.8 S yarat Kemasan
Syarat kemasan yang baik:
• Mudah dikenali, mudah melekat di ingatan konsumen.
• Informatif.
• Cepat menyampaikan informasi yang dikandungnya.
• Bertekstur, nyaman di tangan.
• Fungsional.
• Dapat diandalkan, terutama untuk kemasan makanan.
2.4.9 Citra Kemasan
Kesimpulan singkat yang dapat diambil seseorang berdasarkan pengalaman yang terus-menerus dan teratur terhadap sebuah kemasan disebut sebagai citra kemasan.
Citra kemasan dapat dicapai melalui perjalanan panjang penggunaan elemen-elemen yang senantiasa konsisten, yaitu kualitas, tampilan, kelebihan secara rasional, kelebihan secara emosional, elemen warna, elemen bentuk, elemen nama, elemen ukuran, elemen logo, serta elemen grafis.
Dengan citra yang baik akan menggambarkan produk yang baik, produk yang baik tentu dihasilkan oleh produsen yang baik, hal ini akan saling berkaitan dan saling menunjang.
2.4.10 Bentuk-bentuk Kemasan
• Karton
• Botol
• Tube
• Kaleng
• Jar
• Multi Packs
• Clampshells
• Blister pack
• Sachet
• Tube
• Stick
• Kantong
• Cup
• Tray
• Jacket (buku, CD)
• Pouch
• Boks
• Kardus
• Peti
• Wrappers
2.4.11 Mesin- mesin Pengemas
• Blister packs, skin packs and Vacuum Packaging Machines
• Bottle caps equipment, Over-Capping, Lidding, Closing, Seaming and Sealing Machines
• Cartoning Machines
• Box, Case and Tray Forming, Packing, Unpacking, Closing and Sealing Machines
• Cleaning, Sterilizing, Cooling and Drying Machines
• Conveyors, Accumulating and Related Machines
• Feeding, Orienting, Placing and Related Machines
• Filling Machines, untuk produk berupa cairan dan bubuk.
• Package Filling and Closing Machines
• Form, Fill and Seal Machines
• Inspecting, Detecting and Checkweighing Machines
• Palletizing, Depalletizing, Unit load assembly
• Labeling, marking Machines, untuk identifikasi produk.
• Wrapping Machines
• Converting Machines
• Mesin dengan keahlian khusus lainnya: slitters, perforating, laser cutters, parts attachment, dsb.
2.4.12 Metode Cetak Kemasan
• Screen Printing
• Flexography
• Letterpress
• Offset
• Rotogravure
• Digital
2.4.13 Kemasan Makanan
Kemasan makanan ialah pembungkus makanan yang dapat melindungi makanan tersebut dari kerusakan, baik secara fisik, kimiawi, maupun
biologis. Label pada pembungkus makanan sebaiknya memberikan informasi nutrisi mengenai makanan tersebut.
2.4.14 Fungsi Kemasan Makanan
Fungsi penting kemasan makanan diurutkan sebagai berikut:
1. Wadah
Untuk makanan yang berupa butiran, kemasan berbahan kertas sangat baik digunakan bersama dengan sistem penyegelan untuk mencegah produk menjadi lembab. Produk lainnya dapat dikemas dengan kaleng, kantong plastik, botol, dan kaca. Faktor yang terkandung dalam wadah ialah ketahanan, artinya makanan dalam kemasan harus dapat bertahan selama perjalanan dari produsen makanan hingga ke supermarket dan hingga ke rumah konsumen.
2. Perlindungan
Kemasan harus dapat melindungi makanan dari zat-zat biologis yang mungkin dibawa oleh tikus, serangga maupun mikroba, dari kerusakan mekanik, seperti keausan produk, tekanan maupun getaran, serta dari degradasi kimiawi, seperti oksidasi, kelembaban maupun sinar ultraviolet.
3. Komunikasi
Kemasan makanan harus dapat dikenali konsumen hanya berdasarkan label dan grafis, ataupun bentuk kemasan yang unik.
Kemasan makanan harus memiliki informasi nutrisi yang detil,
seperti petunjuk halal, produsen, ukuran volume atau berat, serta kode produk.
4. Fungsionalitas
Kemasan mudah dipergunakan baik oleh produsen maupun konsumen. M isalnya, kemasan yang memuat selusin bir, kemasan dapat dimasukan dalam microwave, kemasan botol telah memiliki lubang pengeluaran yang memudahkan menuang isinya.
5. Ramah lingkungan
Sangat baik apabila kemasan setelah habis isinya dapat dipergunakan kembali, diperkecil ukurannya, serta didaur ulang.
6. Keamanan kemasan
Kemasan harus melindungi produk dari kemasan dan melindungi kemasan dari produk. Artinya melindungi dari kemungkinan terjadinya pencemaran logam pada makanan dalam kemasan kaleng, atau pencemaran plastik pada minuman botol.
2.4.15 S yarat Kemasan Makanan Yang Baik
Syarat kemasan makanan yang baik antara lain:
• Mudah dikenali
• Aman
• Kuat
• Informatif
• Tidak mempengaruhidan dipengaruhi isi
• Tidak bocor, kedap air, kedap gas
• Mudah disimpan
• Tidak mudah dipalsu
• Tidak mahal
• Material kemasan mudah diperoleh
• Dapat didaur ulang
• Dapat ditumpuk
• Mudah dipindah-pindahkan
• Mudah diisi
• Tidak terpengaruh sinar matahari atau ulraviolet
2.4.16 Perlakuan Terhadap Kemasan
Foto-foto berikut merupakan berbagai macam cara penataan kemasan yang umum kita temui:
Gambar 2.4.16.1-7 Penataan kemasan di beberapa swalayan
Gambar 2.4.16.8-10 Penataan kemasan di beberapa swalayan lokal
Gambar 2.4.16.11-15 Penataan kemasan di beberapa toko
2.5 Analisa S WOT
Berikut merupakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dilihat dari segi produk, segi kemasan dan segi penilaian konsumen:
Strength :
• Enak dan kaya rasa.
• Harum dan warnanya menarik.
• Tahan lama.
• Bentuknya potongan persegi rapi.
• Tidak mengandung pengawet maupun pewarna.
• Tersedia di berbagai tempat.
• Diproduksi secara teratur.
• Kemasan menggunakan plastik kuat.
• Label kertas yang mengandung informasi lengkap, seperti komposisi, cara menyiapkan, berat, izin depkes, dan tanggal kadaluarsa.
Weakness :
• Cuaca sangat berpengaruh dalam proses penjemuran enye-enye yang membutuhkan sinar matahari.
• Perlu digoreng terlebih dahulu sebelum dapat dinikmati.
• Kemasan plastik yang digunakan sangat seragam di pasaran.
Opportunity :
• Kualitas yang lebih dibandingkan produk enye-enye lainnya.
• Kesan positif produk yang tertinggal di hati konsumen.
• Lebih mudah dicari dan dibeli dibandingkan produk enye-enye lainnya.
• Kemasan dapat tahan lama menjaga produk.
• Konsumen memperoleh beragam informasi mengenai produk pada kemasannya, terutama yang terpenting ialah komposisi dan tanggal kadaluarsa.
• Konsumen yang peduli kesehatan akan memilih makanan yang tidak mengandung pengawet dan pewarna, serta memiliki kesadaran bahw a membeli makanan mentah dan menggorengnya sendiri lebih menyehatkan.
Threat :
• Kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat.
• Sulitnya memperluas pasar.
• Kemasan tidak memiliki ciri khusus yang menonjol dan kurang menarik minat konsumen.