• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Forensik Kelompok 3 + Cth Kasus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Akuntansi Forensik Kelompok 3 + Cth Kasus"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa

Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa

Tahun Terakhir (2000-2002 )

Tahun Terakhir (2000-2002 )

Salah saji

Salah saji laporan keuanga

laporan keuangan atau

n atau pengolahan pe

pengolahan pembukuan (

mbukuan (

cooking the

cooking the

book 

book 

), contohnya: Enron, Global Crossing, Qwest, WorldCom, dan Xerox.

), contohnya: Enron, Global Crossing, Qwest, WorldCom, dan Xerox.

Pemberian pinjaman

Pemberian pinjaman secara tidak

secara tidak tepat kepada

tepat kepada para eksekutif

para eksekutif dan

dan

corporate

corporate

looting,

looting,

contohnya: John Rigas (Adelphia), Dennis Kozlowski (Tyco) dan

contohnya: John Rigas (Adelphia), Dennis Kozlowski (Tyco) dan

Bernie Ebbers (Worldcom).

Bernie Ebbers (Worldcom).

Skandal perdaga

Skandal perdagangan yang

ngan yang melibatkan orang

melibatkan orang dalam, contohnya:

dalam, contohnya: Martha

Martha

Stewart dan Sam Waksal.

Stewart dan Sam Waksal.

Mengistimewakan penawaran

Mengistimewakan penawaran saham perd

saham perdana (IPO),

ana (IPO), termasuk di

termasuk di antaranya

antaranya

spinning 

spinning 

 dan

 dan

laddering 

laddering 

, contohnya Bernie Ebbers (WorldCom) dan Jeff

, contohnya Bernie Ebbers (WorldCom) dan Jeff

Skilling (Enron).

(4)

Tunjangan pen

Tunjangan pensiun yang

siun yang berlebihan pa

berlebihan pada CEO,

da CEO, contohnya Delta,

contohnya Delta, PepsiCo,

PepsiCo,

 AOL Time Warner, Ford, Ge dan IBM.

 AOL Time Warner, Ford, Ge dan IBM.

Kompensasi yang

Kompensasi yang berlebihan (tunai

berlebihan (tunai atau saham)

atau saham) kepada par

kepada para eksekutif,

a eksekutif,

contohnya: Bernie Ebbers (WorldCom) dan Richard Grasso

contohnya: Bernie Ebbers (WorldCom) dan Richard Grasso (NYSE).

(NYSE).

Pinjaman

Pinjaman untuk

untuk

fee

fee

 perdagangan dan transaksi

 perdagangan dan transaksi

quid pro quo

quid pro quo

 lainnya,

 lainnya,

contohnya: Citibank dan JPMorgan Chase memberi pinjaman kepada Enron

contohnya: Citibank dan JPMorgan Chase memberi pinjaman kepada Enron

dan WorldCom.

dan WorldCom.

Kebangkrutan dan

Kebangkrutan dan utang dalam

utang dalam jumlah yang

jumlah yang sangat besar,

sangat besar, contohnya:

contohnya:

WorldCom dan Enron.

WorldCom dan Enron.

Kecurangan dala

Kecurangan dalam skala

m skala besar yang

besar yang dilakukan oleh

dilakukan oleh pegawai.

pegawai.

Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa

Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa

Tahun Terakhir (2000-2002

(5)

Mengapa Kecurangan terjadi?

Mengapa Kecurangan terjadi?

(6)

Perfect Fraud S torm

(Mark F. Zimbelman,dkk)

Faktor ledakan ekonomi

Faktor kemerosotan nilai-nilai moral

Faktor kesalahan alokasi insentif 

Faktor Tingginya ekspektasi analis

Faktor tingginya tingkat utang

Faktor fokus pada aturan daripada prinsip akuntansi

Faktor kurangnya indepedensi auditor 

Faktor keserakahan

(7)

Sifat Dasar Kecurangan Laporan Keuangan

Beberapa sifat kecurangan laporan keuangan, diantaranya:

Kecurangan laporan keuangan mengandung unsur penipuan dan

penyembunyian yang disengaja.

Kecurangan laporan keuangan dapat disembunyikan melalui kolusi antara

manajemen, pegawai, atau pihak ketiga.

Kecurangan laporan keuangan jarang sekali dapat terlihat namun indikator 

kecurangan dapat diamati, seperti dokumen yang hilang, perhitungan buku

besar yang tidak sesuai atau hubungan analitis yang tidak masuk akal.

Indikator kecurangan tidak mudah diklasifikasikan berdasarkan arti

pentingnya atau dikombinasikan menjadi model-model yang dapat

memprediksi kecurangan secara efektif.

(8)

Motivasi Kecurangan Laporan Keuangan

Beberapa motivasi untuk menyajikan laporan keuangan yang

mengandung unsur kecurangan:

Memberikan dukungan agar harga saham tetap tinggi

Memaksimalkan bonus bagi manajemen

Memberikan dampak besar terhadap kekayaan bersih eksekutif puncak

(9)

Kerangka Kerja untuk Mendeteksi Kecurangan

Laporan Keuangan

Auditor dan investigator harus menggunakan penalaran strategik ketika

berupaya mendeteksi kecurangan.

Penalaran stategik mengacu pada kemampuan untuk mengantisipasi

kemungkinan metode penyembunyian kecurangan yang digunakan oleh

pelaku kecurangan

Tiga macam tingkatan penalaran strategik dalam

pengaturan audit:

Zero-order reasoning 

First-order reasoning 

Higher-order reasoning

(10)

Skema kecurangan apa yang mungkin akan digunakan oleh

manajemen untuk melakukan kecurangan laporan keuangan.

Jenis pengujian apa yang digunakan untuk mendeteksi skema

tersebut.

Bagaimana manajemen dapat menyembunyikan skema tersebut

dari jenis pengujian yang akan dilakukan.

Bagaimana jenis pengujian tertentu dapat dimodifikasi agar dapat

mendeteksi skema penyembunyian aset.

Ketika menerapkan penalaran strategik, auditor

akan mempertimbangkan berbagai pertanyaan

berikut:

(11)

Fraud Exposure Rectangle

(Mark F. Zimbelman, dkk)

Berguna untuk mengidentifikasi eksposur risiko kecurangan

(12)

KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

TERKAIT

(13)

 Akun yang paling sering dimanipulasi adalah akun

pendapatan dan/atau piutang dagang

Manipulasi yang dilakukan dengan mencatat pendapatan

fiktif dan mencatat pendapatan tidak sesuai waktu

Kecurangan Pendapatan

 Ketersediaan berbagai alternatif yang dapat diterima dalam

pengakuan pendapatan

Mudahnya memanipulasi pendapatan bersih menggunakan

akun pendapatan dan piutang dagang

 Alasan umum kecurangan laporan keuangan

terkait pendapatan

(14)

 Transaksi dengan pihak terkait

 Penjualan fiktif 

 Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan

 Kesepakatan sepihak

 Penjualan konsinyasi

Channel Stuffing 

Lapping/ kiting 

 Penanggalan ulang/ pembaruan transaksi

 Kebijakan pengembalian bebas

 Pengiriman sebagian

 Pisah batas yang tidak tepat

Round tripping 

SKEMA KECURANGAN TERKAIT

(15)
(16)

SKEMA KECURANGAN PENDAPATAN

TRANSAKSI AKUN YANG TERKAIT SKEMA KECURANGAN

Menjual Barang/ jasa kepada pelanggan

Piutang dagang dan Pendapatan (Misal: Pendapatan Penjualan)

- Mencatat Penjualan Fiktif 

- Mengakui Pendapatan Terlalu awal

- Memperbesar nilai penjualan dari nilai seharusnya Membuat Estimasi

Piutang Tak Tertagih

Beban Piutang Tak Tertagih dan Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih

- Memperkecil cadangan kerugian piutang tak tertagih

Menerima Pengembalian Barang dari pelanggan

Retur Penjualan Piutang dan Piutang Dagang

- Tidak mencatat pengembalian barang dari pelanggan - Mencatat pengembalian barang setelah akhir periode

bersangkutan Menghapuskan piutang

tak tertagih

Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih dan Piutang Dagang

- Tidak menghapuskan piutang tak tertagih

- Menghapuskan piutang tak tertagih pada periode berikutnya

Menerima kas setelah periode potongan

Kas dan Piutang Dagang - Mencatat transfer bank sebagai penerimaan kas dari pelanggan

- Memanipulasi kas yang diterima dari pihak terkait

- Mencatat ayat jurnal fiktif terkait kas (mendebit kas dan mengkredit piutang dagang)

Menerima kas selama periode potongan

Kas, Potongan Penjualan dan Piutang Dagang

(17)

INDIKATOR KECURANGAN

• Hubungan keuangan dan nonkeuangan terlihat tidak wajar dalam transaksi.

• contohnya: Pendapatan atau penjualan terlihat relatif terlalu tinggi terhadap kinerja non keuangan

Indikator analitis

• Ketidaksesuaian dalam pencatatan dan dokumen • Contoh: Dokumen pendukung yang hilang

Indikator akuntansi atau dokumentasi

• Contohnya; Penjualan saham berdekatan dengan tanggal perolehan laba dan Kekayaan bersih pribadi eksekutif 

terkait saham perusahaan Indikator gaya hidup

• Contohnya: Pengabaian aktivitas pengendalian oleh manajemen dan Kelemahan dalam proses pisah batas

Indikator pengendalian

• Contohnya: Menolak akses dalam pencarian bukti audit

Indikator perilaku dan indikator verbal

(18)

PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN PENDAPATAN

Indikator Analitis :

Melakukan analitis terhadap saldo keuangan dan hubungan

dalam laporan keuangan

Membandingkan jumlah yang ada dalam laporan keuangan

Mencari perubahan yang tidak wajar pada saldo pendapatan

dan piutang dagang antar periode

Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan

dengan perusahaan sejenis

Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi :

Mencari dan menganalisis ayat jurnal

topside

terkait penjulan

(19)

Pengujian indikator kecurangan pendapatan

Indikator Pengendalian:

Mencari pengabaian pengendalian untuk melihat apakah sedang terjadi penyalahgunaan

Keberadaan dan keefektifan lingkungan pengendalian

Indikator Perilaku dan Verbal

Penundaan yang tidak biasa yang dilakukan oleh entitas dalam memberikan informasi yang

diminta terkait pendapatan

Perilaku yang mencurigakan dari manajemen ketika ditanya mengenai transaksi atau akun

terkait pendapatan

Indikator Gaya Hidup

Bonus dengan nilai yang signifikan terkait pemenuhan laba

Kekayaan bersih pribadi eksekutif terkait saham perusahaan

Informasi dan Pengaduan

Sistem Whistle Blowing / layanan pengaduan

(20)

KECURANGAN PERSEDIAAN

 Umumnya kecurangan persediaan

dilakukan dengan memperbesar nilai

persediaan sehingga terjadi lebih saji.

Dengan adanya lebih saji nilai persediaan

maka harga pokok penjualan menjadi

kurang saji dan margin kotor serta laba

bersih menjadi lebih saji dengan jumlah

yang sama

(21)

SKEMA KECURANGAN PERSEDIAAN

 Pencatatan ganda

Kapitalisasi biaya yang seharusnya

dibebankan

 Permasalahan pisah batas

 Estimasi berlebihan terhadap persediaan

Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill

and hold sales)

(22)

SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN TERKAIT

PERSEDIAAN

TRANSAKSI

AKUN YANG TERKAIT

SKEMA KECURANGAN

Pembelian Persediaan Persediaan, Utang Dagang - Nilai pembelian yang kurang saji

- Keterlambatan dalam mencatat penjualan - Penjualan yang tidak dicatat

Pengembalian barang dagangan kepada pemasok

Utang Dagang, Persediaan - Retur penjualan yang lebih saji

- Pencatatan retur pada periode yang lebih awal Pembayaran kepada pemasok dalam

periode potongan

Utang Dagang, Persediaan Kas - Potongan pembelian yang lebih saji - Tidak mengurangi biaya persediaan Pembayaran kepada pemasok, tanpa

potongan pembelian

Utang Dagang, Kas Dibahas dalam bab 4 Persediaan dijual, harga pokok

penjualan diakui

Harga Pokok Penjualan, Persediaan

- Pencatatan jumlah yang terlalu rendah

- Tidak mencatat harga pokok penjualan atau mengurangi persediaan

Persediaan menjadi usang Kerugian akibat penurunan nilai persediaan, Persediaan

- Tidak menghapuskan atau menurunkan nilai persediaan usang

Estimasi jumlah persediaan   Penyusutan Persediaan, Persediaan

- Persediaan yang diestimasi terlalu tinggi Penghitungan jumlah persediaan Penyusutan Persediaan,

Persediaan

- Penghitungan persediaan terlalu tinggi

- Kapitalisasi jumlah yang seharusnya dibebankan Penentuan biaya persediaan Persediaan, Harga Pokok

Penjualan

- Menggunakan Biaya yang tidak tepat

- Membuat tambahan biaya yang tidak diperlukan - Mencatat persediaan fiktif 

(23)

MENGIDENTIFIKASIKAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN

Indikator Analitis

Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi

Indikator Pengendalian

Indikator Pelaku/ Indikator Verbal

Informasi dan Pengaduan

(24)

PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN

Indikator Analitis :

Melakukan analitis terhadap saldo keuangan dan hubungan dalam laporan

keuangan

Membandingkan jumlah yang ada dalam laporan keuangan

Mencari perubahan yang tidak wajar pada saldo persediaan dan HPP antar 

periode

Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan dengan perusahaan

sejenis

Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi :

Mencari dan menganalisis ayat jurnal topside terkait persediaan dengan

(25)

PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN

Indikator Pengendalian:

• Mencari pengabaian prosedur pengendalian untuk melihat apakah sedang terjadi penyalahgunaan • Keberadaan dan keefektifan lingkungan pengendalian

Indikator Perilaku dan Verbal

• Penundaan yang tidak biasa yang dilakukan oleh entitas dalam memberikan informasi yang diminta

terkait pendapatan

• Perilaku yang mencurigakan dari manajemen ketika ditanya mengenai transaksi atau akun terkait

pendapatan.

Indikator Gaya Hidup:

• Bonus dengan nilai yang signifikan terkait pemenuhan laba • Kekayaan bersih pribadi eksekutif terkait saham perusahaan

Informasi dan Pengaduan

• Sistem Whistle Blowing / layanan pengaduan • Wawancara dengan pihak yang terkait persediaan

(26)

KECURANGAN TERKAIT LIABILITAS,

ASSET, DAN PENGUNGKAPAN

(27)

CARA MANIPULASI LIABILITAS

Salah satu cara untuk memanipulasi liabilitas adalah menggunakan

restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak

sesuai

Hal tersebut dilakukan baik dalam hal merger, restrukturisasi,

pembersihan lingkungan secara tidak tepat, litigasi dan alasan-alasan

lainnya, biasanya melibatkan pengakuan terhadap biaya dan liabilitas

dan kontra asset yang terkait

(28)

SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN TERKAIT

LIABILITAS

 Utang Dagang yang Kurang Saji

Nilai Liabilitas yang Masih Harus Dibayar Kurang Saji

Mengakui Pendapatan Diterima di Muka (Liabilitas) sebagai

Pendapatan

Pencatatan Kewajiban di Masa yang Akan Datang secara Tidak

(29)

Tidak Mencatat Atau Mencatat Berbagai Jenis Utang

Secara Tidak Lengkap

Selain pinjaman tidak diotorisasi dengan jaminan pada kepemilikan atas aset

 perusahaan, terdapat beberapa cara untuk mencatat utang atau liabilitas yang serupa

secara tidak lengkap, yaitu:

Tidak melaporkan atau mencatat utang pada pihak-pihak terkait secara tidak 

lengkap;

Meminjam tapi tidak mencantumkan nilai utang yang muncul karena adanya

 batasan kredit maksimum yang diperbolehkan (

lines of credit)

;

Tidak mencatat nilai pinjaman yang terjadi;

Mengajukan klaim bahwa utang yang ada telah dihapuskan oleh pihak kreditur;

dan/ atau

Mengajukan klaim bahwa utang yang ada dalam pembukuan perusahaan adalah

utang pribadi dari pemilik atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan

dan bukan utang perusahaan.

(30)

Mendeteksi Indikator Kecurangan Liabilitas Yang

Kurang Saji

Cara paling efektif untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan terkait

liabilitas, yaitu auditor berfokus pada:

Indikator Analitis; dan

(31)

Pencarian Proaktif Indikator Terkait Pelaporan

Liabilitas Yang Tidak Lengkap

Berarti bahwa auditor mencari akun-akun yang tidak biasa dilihat dalam

berbagai cara, yaitu:

1. Analisis terhadap saldo keuangan dan hubungannya dalam laporan

keuangan, dengan cara:

berfokus pada perubahan angka-angka laporan keuangan yang aktual; atau

mempelajari laporan arus kas; dan

Menggunakan analisis horizontal.

2. Membandingkan jumlah-jumlah dalam laporan keuangan dengan hasil-hasil

keuangan dan tren dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.

(32)

Mengidentifikasi Kecurangan Asset Yang Lebih Saji

Terdapat 5 (lima) aset yang paling umum untuk dibuat menjadi lebih saji

nilainya, yaitu

1. Kas, investasi jangka pendek, dan surat-surat berharga yang lebih

saji

2. Piutang dan persediaan yang lebih saji

3. Aset yang lebih saji melalui merger dan akuisisi, atau dengan

memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan

4. Aset tidak berwujud atau aset yang ditangguhkan yang lebih saji

5. Aset tetap yang lebih saji

(33)

Bagian Mengkhawatirkan Dari Manajemen Laba

1. Penggelembungan Aset melalui Merger dan Akuisisi (atau Restrukturisasi)

atau dengan Memanipulasi Akun dan/ atau Transaksi Antar perusahaan

2. Aset Tetap yang Lebih Saji (Properti, Pabrik, dan Peralatan)

3. Kecurangan Kas dan Investasi Jangka Pendek

4. Piutang Dagang yang Lebih Saji (Tidak Terkait Pengakuan Pendapatan)

atau Persediaan (Tidak Terkait dengan Harga Pokok Penjualan)

(34)

Pengidentifikasian dan Pencarian Secara Aktif 

Indikator Kecurangan Aset yang Lebih Saji

JENIS ASET YANG LEBIH SAJI AKUN YANG TERLIBAT SKEMA KECURANGAN

Mengkapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak sesuai

Beragam akun aset tidak  berwujud dan beban yang

ditangguhkan

1. Mengapitalisasi beragam biaya pendirian,  biaya pemasaran, gaji, biaya riset dan  pengembangan, serta pengeluaran sejenis

lainnya sebagai aset secara tidak tepat. Penggelembungan nilai aset melalui

merger, akuisisi dan restrukturisasi atau melalui manipulasi akun dan transaksi antar perusahaan

Dapat menjadi aset apa saja 1. Menggunakan nilai pasar dibandingkan nilai  buku untuk pencatatan aset.

2. Memiliki entitas yang salah menjadi “ pembeli”.

Aset tetap yang lebih saji Tanah, bangunan, peralatan,  perbaikan sewa guna usaha yang masih digunakan, dan masih banyak lagi

1. Pembelian danpenjualan aset fiktif dengan

“straw buyer”.

2. Biaya aset yang lebih saji dengan pihak yang terkait.

Kas dan sekuritas berharga yang salah saji Kas, sekuritas berharga, dan aset jangka pendek lainnya

1. Sekuritas berharga yang salah saji dengan  bantuan dari pihak yang terkait.

Piutang dagang dan persediaan yang lebih saji untuk menyembunyikan pencurian kas oleh manajemen

Piutang dagang, dan  persediaan

1. Menutupi adanya pencurian kas atau aset lain dengan piutang dagang atau persediaan yang lebih saji.

(35)

1. Mengapitalisasi Biaya yang Seharusnya Dibebankan

secara Tidak Tepat

Indikator Analitis Kecurangan

Membandingkan perubahan-perubahan dan trend saldo-saldo akun dalam

laporan keuangan.

Membandingkan perubahan-perubahan dan trend dalam hubungannya dengan

laporan keuangan.

Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi non keuangan atau

informasi lain, seperti jumlah atau kualitas aset yang direpresentasikan.

Membandingkan saldo-saldo laporan keuangan yang kebijakan-kebijakan yang

digunakan perusahaan lain yang sejenis

Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi

indikator umum yang terkait dengan berbagai jenis skema kecurangan laporan

keuangan;

Indikator dokumentasi yang terkait dengan kapitalisasi biaya yang seharusnya

(36)

Indikator Umum dari Aset Yang Lebih Saji

1. Transaksi yang terkait dengan aset tidak dicatat secara lengkap, tepat waktu,

tidak tepat jumlah, periode akuntansi, klasifikasi, atau kebijakan entitas.

2. Saldo-saldo yang terkait dengan aset tidak didukung atau diotorisasi.

3. Penyesuaian aset pada menit-menit akhir dapat secara signifikan

meningkatkan hasil-hasil keuangan.

4. Hilangnya dokumen-dokumen yang terkait dengan aset.

5. Tidak tersedianya salinan dokumen yang lain untuk mendukung transaksi yang

terkait dengan aset, ketika dokumen yang asli yang seharusnya ada.

6. Saldo buku besar yang terkait aset tidak seimbang.

7. Ketidaksesuaian yang tidak biasa diantara catatan yang terkait dari aset dari

suatu entitas dengan bukti atau penjelasan manajemen yang menguatkan.

(37)

2. Aset yang Lebih Saji Melalui Merger, Akuisisi, atau

Restrukturisasi Atau Manipulasi Akun atau Transaksi Antar 

Perusahaan

Indikator Analitis Kecurangan

Membandingkan rasio aset untuk masing-masing perusahaan

sebelum merger dan peusahaan gabungan setelah terjadi merger.

Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi

Pastikan bahwa metode-metode akuntansi yang digunakan sudah

sesuai dengan standar akuntansi.

Periksa transaksi merger yang terjadi, untuk memastikan bahwa

(38)

3. Aset Tetap Yang Lebih Saji (Properti, Pabrik, Dan

Peralatan)

 Aset tetap yang lebih saji biasanya berasal dari cara berikut:

Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian yang tidak

wajar.

Nili aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai karena depresiasi dicatat

secara tidak tidak memadai

Aset fiktif dicatat dalam akun-akun laporan keungan

Indikator Analitis

Perubahan dalam skala besar yang tidak realistis pada akun t anah, properti,

peralatan, dan aset tetap lainnya, mengindikasikan terjadinya kecurangan.

Hubungan-hubungan aset tetap juga dapat diperiksa dengan menghitung rasio

sebagai berikut:

Total aset tetap / total aset

Saldo akun masing-masing aset tetap / total aset tetap

Total aset tetap / utang jangka panjang

Biaya depresiasi berbagai kategori aset / aset yang didepresiasi

Akumulasi depresiasi / jumlah aset yang dapat didepresiasi

(39)

4. Kas dan Investasi Jangka Pendek yang Lebih Saji

(termasuk Sekuritas Berharga)

Indikator Analitis

Rasio-rasio yang digunakan untuk memahami hubungan antara kas dan sekuritas

berharga wajar dalam kaitannya dengan aset lancar atau total aset, yaitu:

Current ratio: aset lancar / liabilitas lancar 

Quick ratio : aset lancar kecuali persediaan & macam-macam biaya dibayar 

dimuka / liabilitas lancar 

Aset lancar / total aset

Sekuritas herharga / aset lancer 

Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi

Indikator akuntansi terbaik biasanya dari perbedaan antara jumlah yang tercatat

dengan jumlah yang dikonfirmasi oleh pihak bank, pialang, dan pihak-pihak

independen lainnya.

(40)

5. Kecurangan Pengungkapan yang Tidak

Memadai

Jenis-Jenis Kecurangan Pengungkapan

Represanti yang salah terkait sifat dasar atau produk

perusahaan

Representasi yang salah atau penghilangan dalam bagian

laporan yang lain yang sifatnya nonkeuangan

Representasi yang salah atau penghilangan dalam catatan

(41)

Mendeteksi Kecurangan Pengungkapan

yang Tidak Memadai

Tanpa adanya informasi atau pengaduan, sulit untuk

mengetahui bahwa kecurangan pengungkapan sedang

terjadi.

Biasanya akan lebih mudah mendeteksi kecurangan

pengungkapan yang tidak memadai seperti

pengungkapan yang menyesatkan daripada mendeteksi

kecurangan pengungkapan yang berupa ketiadaan

(42)

Kecurangan Pengungkapan Terkait Laporan Keuangan

Dan Catatan Kaki Laporan Keuangan

Lihat ketidakkonsistenan antara pengungkapan dan informasi yang ada

dalam laporan keuangan dan informasi lainnya yang tersedia.

kita harus membuat pertanyaan kepada manajemen dan pihak lainnya

dalam perusahaan tersebut berkenaan dengan transaksi yang dilakukan

dengan pihak-pihak yang terkait, liabilitas bersyarat, dan kewajiban

kontraktual.

melakukan tinjauan terhadap dokumen dan catatan perusahaan pada SEC

dan lembaga regulasi lainnya terkait nama-nama pejabat dan direksi yang

menempati posisi manajemen atau direktur pada perusahaan lain.

(43)

JENIS LAIN DALAM KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN

1. Akuntansi untuk transaksi nonmoneter yang tidak tepat.

2. Akuntansi untuk transaksi

roundtrip

 yang tidak tepat.

3. Akuntansi untuk pembayaran di luar negeri yang tidak tepat atas

pelanggaran terhadap

Foreign Corrupt Practices Act (FCPA).

4. Penggunaan ukuran keuangan non-PABU secara tidak tepat.

5. Penggunaan pengaturan akun di luar laporan posisi keuangan

(44)

Contoh Kasus

Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT.

Kimia Farma Tbk.

PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik

pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001,

manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar 

Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta

& Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam

menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung

unsur rekayasa.

(45)

Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan

keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (

restated 

), karena

telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan

keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp

99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7%

dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit

Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa

overstated 

  penjualan

sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa

overstated 

persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang

Besar Farmasi berupa

overstated 

 persediaan sebesar Rp 8,1 miliar 

dan

overstated 

 penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.

(46)

Permasalahan

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang

ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui

direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (

master 

 prices

) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah

digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit

distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001.

Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan

dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut

dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak

berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP

yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit

yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP

tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan

tersebut.

(47)

Pembahasan

  Kesalahan pencatatan terkait dengan adanya rekayasa

keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

  Perusahaan sempat melansir laba bersih sebesar Rp 132

miliar dalam laporan keuangan tahun buku 2001, tetapi Hans

Tuanakotta & Mustofa (HTM) selaku KAP dari perusahaan

diminta menyajikan kembali (

restated 

) laporan keuangan

Kimia Farma 2001. HTM sendiri telah mengoreksi laba bersih

Kimia Farma tahun buku 2001 menjadi Rp 99 milliar.

Referensi

Dokumen terkait

Dari kajian ini, diperoleh hasil bahwa strategi utama yang perlu diterapkan adalah meningkatkan pendekatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program

Informasi tentang kadar senyawa POPs aldrin dan endosulfan di air sungai di DAS Citarum Hulu masih terbatas sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan

Sehingga H A gagal ditolak artinya dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan remaja putri tentang dismenore dengan perilaku periksa

Untuk menghasilkan Portofolio KP-KAS Gunung Anyar Kecamatan Gunung Anyar secara komprehensif, pendampingan penyusunan Portofolio KP-KAS Kelompok KAMPUNG BELAJAR

Selain dari itu, melalui petikan tadi juga, kita dapat melihat bahawa pemilihan frasa dalam penulisan Hikayat Hang Tuah juga sebenarnya melambangkan keunikan falsafah

Dengan diawali Bismillah, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah yang tiada hentinya sehingga penulis dapat

The writer will focus on the study in some points: (1) the objective of the English teaching, (2) the curriculum and type of syllabus, (3) type and procedure of teaching

Jatmiko, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiayah Surakarta dan sebagai pembimbing II yang telah memberikan semangat kepada penulis sehingga