Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa
Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa
Tahun Terakhir (2000-2002 )
Tahun Terakhir (2000-2002 )
••
Salah saji
Salah saji laporan keuanga
laporan keuangan atau
n atau pengolahan pe
pengolahan pembukuan (
mbukuan (
cooking the
cooking the
book
book
), contohnya: Enron, Global Crossing, Qwest, WorldCom, dan Xerox.
), contohnya: Enron, Global Crossing, Qwest, WorldCom, dan Xerox.
••
Pemberian pinjaman
Pemberian pinjaman secara tidak
secara tidak tepat kepada
tepat kepada para eksekutif
para eksekutif dan
dan
corporate
corporate
looting,
looting,
contohnya: John Rigas (Adelphia), Dennis Kozlowski (Tyco) dan
contohnya: John Rigas (Adelphia), Dennis Kozlowski (Tyco) dan
Bernie Ebbers (Worldcom).
Bernie Ebbers (Worldcom).
••
Skandal perdaga
Skandal perdagangan yang
ngan yang melibatkan orang
melibatkan orang dalam, contohnya:
dalam, contohnya: Martha
Martha
Stewart dan Sam Waksal.
Stewart dan Sam Waksal.
••
Mengistimewakan penawaran
Mengistimewakan penawaran saham perd
saham perdana (IPO),
ana (IPO), termasuk di
termasuk di antaranya
antaranya
spinning
spinning
dan
dan
laddering
laddering
, contohnya Bernie Ebbers (WorldCom) dan Jeff
, contohnya Bernie Ebbers (WorldCom) dan Jeff
Skilling (Enron).
•
•
Tunjangan pen
Tunjangan pensiun yang
siun yang berlebihan pa
berlebihan pada CEO,
da CEO, contohnya Delta,
contohnya Delta, PepsiCo,
PepsiCo,
AOL Time Warner, Ford, Ge dan IBM.
AOL Time Warner, Ford, Ge dan IBM.
•
•
Kompensasi yang
Kompensasi yang berlebihan (tunai
berlebihan (tunai atau saham)
atau saham) kepada par
kepada para eksekutif,
a eksekutif,
contohnya: Bernie Ebbers (WorldCom) dan Richard Grasso
contohnya: Bernie Ebbers (WorldCom) dan Richard Grasso (NYSE).
(NYSE).
•
•
Pinjaman
Pinjaman untuk
untuk
fee
fee
perdagangan dan transaksi
perdagangan dan transaksi
quid pro quo
quid pro quo
lainnya,
lainnya,
contohnya: Citibank dan JPMorgan Chase memberi pinjaman kepada Enron
contohnya: Citibank dan JPMorgan Chase memberi pinjaman kepada Enron
dan WorldCom.
dan WorldCom.
•
•
Kebangkrutan dan
Kebangkrutan dan utang dalam
utang dalam jumlah yang
jumlah yang sangat besar,
sangat besar, contohnya:
contohnya:
WorldCom dan Enron.
WorldCom dan Enron.
•
•
Kecurangan dala
Kecurangan dalam skala
m skala besar yang
besar yang dilakukan oleh
dilakukan oleh pegawai.
pegawai.
Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa
Kecurangan Laporan Keuangan dalam Beberapa
Tahun Terakhir (2000-2002
Mengapa Kecurangan terjadi?
Mengapa Kecurangan terjadi?
Perfect Fraud S torm
(Mark F. Zimbelman,dkk)
•
Faktor ledakan ekonomi
•
Faktor kemerosotan nilai-nilai moral
•Faktor kesalahan alokasi insentif
•Faktor Tingginya ekspektasi analis
•Faktor tingginya tingkat utang
•
Faktor fokus pada aturan daripada prinsip akuntansi
•Faktor kurangnya indepedensi auditor
•
Faktor keserakahan
Sifat Dasar Kecurangan Laporan Keuangan
Beberapa sifat kecurangan laporan keuangan, diantaranya:
Kecurangan laporan keuangan mengandung unsur penipuan dan
penyembunyian yang disengaja.
Kecurangan laporan keuangan dapat disembunyikan melalui kolusi antara
manajemen, pegawai, atau pihak ketiga.
Kecurangan laporan keuangan jarang sekali dapat terlihat namun indikator
kecurangan dapat diamati, seperti dokumen yang hilang, perhitungan buku
besar yang tidak sesuai atau hubungan analitis yang tidak masuk akal.
Indikator kecurangan tidak mudah diklasifikasikan berdasarkan arti
pentingnya atau dikombinasikan menjadi model-model yang dapat
memprediksi kecurangan secara efektif.
Motivasi Kecurangan Laporan Keuangan
Beberapa motivasi untuk menyajikan laporan keuangan yang
mengandung unsur kecurangan:
Memberikan dukungan agar harga saham tetap tinggi
Memaksimalkan bonus bagi manajemen
Memberikan dampak besar terhadap kekayaan bersih eksekutif puncak
Kerangka Kerja untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan
•
Auditor dan investigator harus menggunakan penalaran strategik ketika
berupaya mendeteksi kecurangan.
•
Penalaran stategik mengacu pada kemampuan untuk mengantisipasi
kemungkinan metode penyembunyian kecurangan yang digunakan oleh
pelaku kecurangan
Tiga macam tingkatan penalaran strategik dalam
pengaturan audit:
•
Zero-order reasoning
•First-order reasoning
•Higher-order reasoning
•
Skema kecurangan apa yang mungkin akan digunakan oleh
manajemen untuk melakukan kecurangan laporan keuangan.
•
Jenis pengujian apa yang digunakan untuk mendeteksi skema
tersebut.
•
Bagaimana manajemen dapat menyembunyikan skema tersebut
dari jenis pengujian yang akan dilakukan.
•
Bagaimana jenis pengujian tertentu dapat dimodifikasi agar dapat
mendeteksi skema penyembunyian aset.
Ketika menerapkan penalaran strategik, auditor
akan mempertimbangkan berbagai pertanyaan
berikut:
Fraud Exposure Rectangle
(Mark F. Zimbelman, dkk)
•
Berguna untuk mengidentifikasi eksposur risiko kecurangan
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
TERKAIT
•
Akun yang paling sering dimanipulasi adalah akun
pendapatan dan/atau piutang dagang
•
Manipulasi yang dilakukan dengan mencatat pendapatan
fiktif dan mencatat pendapatan tidak sesuai waktu
Kecurangan Pendapatan
•
Ketersediaan berbagai alternatif yang dapat diterima dalam
pengakuan pendapatan
•
Mudahnya memanipulasi pendapatan bersih menggunakan
akun pendapatan dan piutang dagang
Alasan umum kecurangan laporan keuangan
terkait pendapatan
•
Transaksi dengan pihak terkait
•Penjualan fiktif
•
Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan
•Kesepakatan sepihak
•
Penjualan konsinyasi
•Channel Stuffing
•
Lapping/ kiting
•
Penanggalan ulang/ pembaruan transaksi
•Kebijakan pengembalian bebas
•
Pengiriman sebagian
•
Pisah batas yang tidak tepat
•Round tripping
SKEMA KECURANGAN TERKAIT
SKEMA KECURANGAN PENDAPATAN
TRANSAKSI AKUN YANG TERKAIT SKEMA KECURANGAN
Menjual Barang/ jasa kepada pelanggan
Piutang dagang dan Pendapatan (Misal: Pendapatan Penjualan)
- Mencatat Penjualan Fiktif
- Mengakui Pendapatan Terlalu awal
- Memperbesar nilai penjualan dari nilai seharusnya Membuat Estimasi
Piutang Tak Tertagih
Beban Piutang Tak Tertagih dan Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih
- Memperkecil cadangan kerugian piutang tak tertagih
Menerima Pengembalian Barang dari pelanggan
Retur Penjualan Piutang dan Piutang Dagang
- Tidak mencatat pengembalian barang dari pelanggan - Mencatat pengembalian barang setelah akhir periode
bersangkutan Menghapuskan piutang
tak tertagih
Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih dan Piutang Dagang
- Tidak menghapuskan piutang tak tertagih
- Menghapuskan piutang tak tertagih pada periode berikutnya
Menerima kas setelah periode potongan
Kas dan Piutang Dagang - Mencatat transfer bank sebagai penerimaan kas dari pelanggan
- Memanipulasi kas yang diterima dari pihak terkait
- Mencatat ayat jurnal fiktif terkait kas (mendebit kas dan mengkredit piutang dagang)
Menerima kas selama periode potongan
Kas, Potongan Penjualan dan Piutang Dagang
INDIKATOR KECURANGAN
• Hubungan keuangan dan nonkeuangan terlihat tidak wajar dalam transaksi.
• contohnya: Pendapatan atau penjualan terlihat relatif terlalu tinggi terhadap kinerja non keuangan
Indikator analitis
• Ketidaksesuaian dalam pencatatan dan dokumen • Contoh: Dokumen pendukung yang hilang
Indikator akuntansi atau dokumentasi
• Contohnya; Penjualan saham berdekatan dengan tanggal perolehan laba dan Kekayaan bersih pribadi eksekutif
terkait saham perusahaan Indikator gaya hidup
• Contohnya: Pengabaian aktivitas pengendalian oleh manajemen dan Kelemahan dalam proses pisah batas
Indikator pengendalian
• Contohnya: Menolak akses dalam pencarian bukti audit
Indikator perilaku dan indikator verbal
PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN PENDAPATAN
Indikator Analitis :
•
Melakukan analitis terhadap saldo keuangan dan hubungan
dalam laporan keuangan
•
Membandingkan jumlah yang ada dalam laporan keuangan
•Mencari perubahan yang tidak wajar pada saldo pendapatan
dan piutang dagang antar periode
•
Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan
dengan perusahaan sejenis
Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi :
•
Mencari dan menganalisis ayat jurnal
topside
terkait penjulan
Pengujian indikator kecurangan pendapatan
Indikator Pengendalian:
•
Mencari pengabaian pengendalian untuk melihat apakah sedang terjadi penyalahgunaan
•Keberadaan dan keefektifan lingkungan pengendalian
Indikator Perilaku dan Verbal
•
Penundaan yang tidak biasa yang dilakukan oleh entitas dalam memberikan informasi yang
diminta terkait pendapatan
•
Perilaku yang mencurigakan dari manajemen ketika ditanya mengenai transaksi atau akun
terkait pendapatan
Indikator Gaya Hidup
•
Bonus dengan nilai yang signifikan terkait pemenuhan laba
•Kekayaan bersih pribadi eksekutif terkait saham perusahaan
Informasi dan Pengaduan
•
Sistem Whistle Blowing / layanan pengaduan
KECURANGAN PERSEDIAAN
•
Umumnya kecurangan persediaan
dilakukan dengan memperbesar nilai
persediaan sehingga terjadi lebih saji.
•
Dengan adanya lebih saji nilai persediaan
maka harga pokok penjualan menjadi
kurang saji dan margin kotor serta laba
bersih menjadi lebih saji dengan jumlah
yang sama
SKEMA KECURANGAN PERSEDIAAN
•
Pencatatan ganda
•
Kapitalisasi biaya yang seharusnya
dibebankan
•
Permasalahan pisah batas
•
Estimasi berlebihan terhadap persediaan
•Faktur diterbitkan tetapi barang ditahan (bill
and hold sales)
SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN TERKAIT
PERSEDIAAN
TRANSAKSI
AKUN YANG TERKAIT
SKEMA KECURANGAN
Pembelian Persediaan Persediaan, Utang Dagang - Nilai pembelian yang kurang saji- Keterlambatan dalam mencatat penjualan - Penjualan yang tidak dicatat
Pengembalian barang dagangan kepada pemasok
Utang Dagang, Persediaan - Retur penjualan yang lebih saji
- Pencatatan retur pada periode yang lebih awal Pembayaran kepada pemasok dalam
periode potongan
Utang Dagang, Persediaan Kas - Potongan pembelian yang lebih saji - Tidak mengurangi biaya persediaan Pembayaran kepada pemasok, tanpa
potongan pembelian
Utang Dagang, Kas Dibahas dalam bab 4 Persediaan dijual, harga pokok
penjualan diakui
Harga Pokok Penjualan, Persediaan
- Pencatatan jumlah yang terlalu rendah
- Tidak mencatat harga pokok penjualan atau mengurangi persediaan
Persediaan menjadi usang Kerugian akibat penurunan nilai persediaan, Persediaan
- Tidak menghapuskan atau menurunkan nilai persediaan usang
Estimasi jumlah persediaan Penyusutan Persediaan, Persediaan
- Persediaan yang diestimasi terlalu tinggi Penghitungan jumlah persediaan Penyusutan Persediaan,
Persediaan
- Penghitungan persediaan terlalu tinggi
- Kapitalisasi jumlah yang seharusnya dibebankan Penentuan biaya persediaan Persediaan, Harga Pokok
Penjualan
- Menggunakan Biaya yang tidak tepat
- Membuat tambahan biaya yang tidak diperlukan - Mencatat persediaan fiktif
MENGIDENTIFIKASIKAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN
•
Indikator Analitis
•
Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi
•Indikator Pengendalian
•
Indikator Pelaku/ Indikator Verbal
•Informasi dan Pengaduan
PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN
Indikator Analitis :
•
Melakukan analitis terhadap saldo keuangan dan hubungan dalam laporan
keuangan
•
Membandingkan jumlah yang ada dalam laporan keuangan
•
Mencari perubahan yang tidak wajar pada saldo persediaan dan HPP antar
periode
•
Membandingkan hasil keuangan dan trend perusahaan dengan perusahaan
sejenis
Indikator Akuntansi / Indikator Dokumentasi :
•
Mencari dan menganalisis ayat jurnal topside terkait persediaan dengan
PENGUJIAN INDIKATOR KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN TERKAIT PERSEDIAAN
Indikator Pengendalian:
• Mencari pengabaian prosedur pengendalian untuk melihat apakah sedang terjadi penyalahgunaan • Keberadaan dan keefektifan lingkungan pengendalian
Indikator Perilaku dan Verbal
• Penundaan yang tidak biasa yang dilakukan oleh entitas dalam memberikan informasi yang diminta
terkait pendapatan
• Perilaku yang mencurigakan dari manajemen ketika ditanya mengenai transaksi atau akun terkait
pendapatan.
Indikator Gaya Hidup:
• Bonus dengan nilai yang signifikan terkait pemenuhan laba • Kekayaan bersih pribadi eksekutif terkait saham perusahaan
Informasi dan Pengaduan
• Sistem Whistle Blowing / layanan pengaduan • Wawancara dengan pihak yang terkait persediaan
KECURANGAN TERKAIT LIABILITAS,
ASSET, DAN PENGUNGKAPAN
CARA MANIPULASI LIABILITAS
•
Salah satu cara untuk memanipulasi liabilitas adalah menggunakan
restrukturisasi dan cadangan-cadangan liabilitas lainnya secara tidak
sesuai
•
Hal tersebut dilakukan baik dalam hal merger, restrukturisasi,
pembersihan lingkungan secara tidak tepat, litigasi dan alasan-alasan
lainnya, biasanya melibatkan pengakuan terhadap biaya dan liabilitas
dan kontra asset yang terkait
SKEMA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN TERKAIT
LIABILITAS
Utang Dagang yang Kurang Saji
Nilai Liabilitas yang Masih Harus Dibayar Kurang Saji
Mengakui Pendapatan Diterima di Muka (Liabilitas) sebagai
Pendapatan
Pencatatan Kewajiban di Masa yang Akan Datang secara Tidak
Tidak Mencatat Atau Mencatat Berbagai Jenis Utang
Secara Tidak Lengkap
Selain pinjaman tidak diotorisasi dengan jaminan pada kepemilikan atas aset
perusahaan, terdapat beberapa cara untuk mencatat utang atau liabilitas yang serupa
secara tidak lengkap, yaitu:
•
Tidak melaporkan atau mencatat utang pada pihak-pihak terkait secara tidak
lengkap;
•
Meminjam tapi tidak mencantumkan nilai utang yang muncul karena adanya
batasan kredit maksimum yang diperbolehkan (
lines of credit)
;
•
Tidak mencatat nilai pinjaman yang terjadi;
•
Mengajukan klaim bahwa utang yang ada telah dihapuskan oleh pihak kreditur;
dan/ atau
•
Mengajukan klaim bahwa utang yang ada dalam pembukuan perusahaan adalah
utang pribadi dari pemilik atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan
dan bukan utang perusahaan.
Mendeteksi Indikator Kecurangan Liabilitas Yang
Kurang Saji
Cara paling efektif untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan terkait
liabilitas, yaitu auditor berfokus pada:
•
Indikator Analitis; dan
Pencarian Proaktif Indikator Terkait Pelaporan
Liabilitas Yang Tidak Lengkap
Berarti bahwa auditor mencari akun-akun yang tidak biasa dilihat dalam
berbagai cara, yaitu:
1. Analisis terhadap saldo keuangan dan hubungannya dalam laporan
keuangan, dengan cara:
•
berfokus pada perubahan angka-angka laporan keuangan yang aktual; atau
•mempelajari laporan arus kas; dan
•
Menggunakan analisis horizontal.
2. Membandingkan jumlah-jumlah dalam laporan keuangan dengan hasil-hasil
keuangan dan tren dengan perusahaan sejenis dalam industri yang sama.
Mengidentifikasi Kecurangan Asset Yang Lebih Saji
Terdapat 5 (lima) aset yang paling umum untuk dibuat menjadi lebih saji
nilainya, yaitu
1. Kas, investasi jangka pendek, dan surat-surat berharga yang lebih
saji
2. Piutang dan persediaan yang lebih saji
3. Aset yang lebih saji melalui merger dan akuisisi, atau dengan
memanipulasi akun atau transaksi antarperusahaan
4. Aset tidak berwujud atau aset yang ditangguhkan yang lebih saji
5. Aset tetap yang lebih saji
Bagian Mengkhawatirkan Dari Manajemen Laba
1. Penggelembungan Aset melalui Merger dan Akuisisi (atau Restrukturisasi)
atau dengan Memanipulasi Akun dan/ atau Transaksi Antar perusahaan
2. Aset Tetap yang Lebih Saji (Properti, Pabrik, dan Peralatan)
3. Kecurangan Kas dan Investasi Jangka Pendek
4. Piutang Dagang yang Lebih Saji (Tidak Terkait Pengakuan Pendapatan)
atau Persediaan (Tidak Terkait dengan Harga Pokok Penjualan)
Pengidentifikasian dan Pencarian Secara Aktif
Indikator Kecurangan Aset yang Lebih Saji
JENIS ASET YANG LEBIH SAJI AKUN YANG TERLIBAT SKEMA KECURANGAN
Mengkapitalisasi biaya yang seharusnya dibebankan secara tidak sesuai
Beragam akun aset tidak berwujud dan beban yang
ditangguhkan
1. Mengapitalisasi beragam biaya pendirian, biaya pemasaran, gaji, biaya riset dan pengembangan, serta pengeluaran sejenis
lainnya sebagai aset secara tidak tepat. Penggelembungan nilai aset melalui
merger, akuisisi dan restrukturisasi atau melalui manipulasi akun dan transaksi antar perusahaan
Dapat menjadi aset apa saja 1. Menggunakan nilai pasar dibandingkan nilai buku untuk pencatatan aset.
2. Memiliki entitas yang salah menjadi “ pembeli”.
Aset tetap yang lebih saji Tanah, bangunan, peralatan, perbaikan sewa guna usaha yang masih digunakan, dan masih banyak lagi
1. Pembelian danpenjualan aset fiktif dengan
“straw buyer”.
2. Biaya aset yang lebih saji dengan pihak yang terkait.
Kas dan sekuritas berharga yang salah saji Kas, sekuritas berharga, dan aset jangka pendek lainnya
1. Sekuritas berharga yang salah saji dengan bantuan dari pihak yang terkait.
Piutang dagang dan persediaan yang lebih saji untuk menyembunyikan pencurian kas oleh manajemen
Piutang dagang, dan persediaan
1. Menutupi adanya pencurian kas atau aset lain dengan piutang dagang atau persediaan yang lebih saji.
1. Mengapitalisasi Biaya yang Seharusnya Dibebankan
secara Tidak Tepat
Indikator Analitis Kecurangan
•
Membandingkan perubahan-perubahan dan trend saldo-saldo akun dalam
laporan keuangan.
•
Membandingkan perubahan-perubahan dan trend dalam hubungannya dengan
laporan keuangan.
•
Membandingkan saldo laporan keuangan dengan informasi non keuangan atau
informasi lain, seperti jumlah atau kualitas aset yang direpresentasikan.
•
Membandingkan saldo-saldo laporan keuangan yang kebijakan-kebijakan yang
digunakan perusahaan lain yang sejenis
Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi
•
indikator umum yang terkait dengan berbagai jenis skema kecurangan laporan
keuangan;
•
Indikator dokumentasi yang terkait dengan kapitalisasi biaya yang seharusnya
Indikator Umum dari Aset Yang Lebih Saji
1. Transaksi yang terkait dengan aset tidak dicatat secara lengkap, tepat waktu,
tidak tepat jumlah, periode akuntansi, klasifikasi, atau kebijakan entitas.
2. Saldo-saldo yang terkait dengan aset tidak didukung atau diotorisasi.
3. Penyesuaian aset pada menit-menit akhir dapat secara signifikan
meningkatkan hasil-hasil keuangan.
4. Hilangnya dokumen-dokumen yang terkait dengan aset.
5. Tidak tersedianya salinan dokumen yang lain untuk mendukung transaksi yang
terkait dengan aset, ketika dokumen yang asli yang seharusnya ada.
6. Saldo buku besar yang terkait aset tidak seimbang.
7. Ketidaksesuaian yang tidak biasa diantara catatan yang terkait dari aset dari
suatu entitas dengan bukti atau penjelasan manajemen yang menguatkan.
2. Aset yang Lebih Saji Melalui Merger, Akuisisi, atau
Restrukturisasi Atau Manipulasi Akun atau Transaksi Antar
Perusahaan
Indikator Analitis Kecurangan
•
Membandingkan rasio aset untuk masing-masing perusahaan
sebelum merger dan peusahaan gabungan setelah terjadi merger.
Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi
•
Pastikan bahwa metode-metode akuntansi yang digunakan sudah
sesuai dengan standar akuntansi.
•
Periksa transaksi merger yang terjadi, untuk memastikan bahwa
3. Aset Tetap Yang Lebih Saji (Properti, Pabrik, Dan
Peralatan)
Aset tetap yang lebih saji biasanya berasal dari cara berikut:
•
Nilai aset yang dicatat digelembungkan pada transaksi pembelian yang tidak
wajar.
•
Nili aset tidak diturunkan pada nilai yang sesuai karena depresiasi dicatat
secara tidak tidak memadai
•
Aset fiktif dicatat dalam akun-akun laporan keungan
Indikator Analitis
Perubahan dalam skala besar yang tidak realistis pada akun t anah, properti,
peralatan, dan aset tetap lainnya, mengindikasikan terjadinya kecurangan.
Hubungan-hubungan aset tetap juga dapat diperiksa dengan menghitung rasio
sebagai berikut:
•
Total aset tetap / total aset
•
Saldo akun masing-masing aset tetap / total aset tetap
•Total aset tetap / utang jangka panjang
•
Biaya depresiasi berbagai kategori aset / aset yang didepresiasi
•Akumulasi depresiasi / jumlah aset yang dapat didepresiasi
4. Kas dan Investasi Jangka Pendek yang Lebih Saji
(termasuk Sekuritas Berharga)
Indikator Analitis
Rasio-rasio yang digunakan untuk memahami hubungan antara kas dan sekuritas
berharga wajar dalam kaitannya dengan aset lancar atau total aset, yaitu:
•
Current ratio: aset lancar / liabilitas lancar
•
Quick ratio : aset lancar kecuali persediaan & macam-macam biaya dibayar
dimuka / liabilitas lancar
•
Aset lancar / total aset
•
Sekuritas herharga / aset lancer
Indikator Akuntansi atau Indikator Dokumentasi
•
Indikator akuntansi terbaik biasanya dari perbedaan antara jumlah yang tercatat
dengan jumlah yang dikonfirmasi oleh pihak bank, pialang, dan pihak-pihak
independen lainnya.
5. Kecurangan Pengungkapan yang Tidak
Memadai
Jenis-Jenis Kecurangan Pengungkapan
•
Represanti yang salah terkait sifat dasar atau produk
perusahaan
•
Representasi yang salah atau penghilangan dalam bagian
laporan yang lain yang sifatnya nonkeuangan
•
Representasi yang salah atau penghilangan dalam catatan
Mendeteksi Kecurangan Pengungkapan
yang Tidak Memadai
•
Tanpa adanya informasi atau pengaduan, sulit untuk
mengetahui bahwa kecurangan pengungkapan sedang
terjadi.
•
Biasanya akan lebih mudah mendeteksi kecurangan
pengungkapan yang tidak memadai seperti
pengungkapan yang menyesatkan daripada mendeteksi
kecurangan pengungkapan yang berupa ketiadaan
Kecurangan Pengungkapan Terkait Laporan Keuangan
Dan Catatan Kaki Laporan Keuangan
•
Lihat ketidakkonsistenan antara pengungkapan dan informasi yang ada
dalam laporan keuangan dan informasi lainnya yang tersedia.
•
kita harus membuat pertanyaan kepada manajemen dan pihak lainnya
dalam perusahaan tersebut berkenaan dengan transaksi yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang terkait, liabilitas bersyarat, dan kewajiban
kontraktual.
•
melakukan tinjauan terhadap dokumen dan catatan perusahaan pada SEC
dan lembaga regulasi lainnya terkait nama-nama pejabat dan direksi yang
menempati posisi manajemen atau direktur pada perusahaan lain.
JENIS LAIN DALAM KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN
1. Akuntansi untuk transaksi nonmoneter yang tidak tepat.
2. Akuntansi untuk transaksi
roundtrip
yang tidak tepat.
3. Akuntansi untuk pembayaran di luar negeri yang tidak tepat atas
pelanggaran terhadap
Foreign Corrupt Practices Act (FCPA).
4. Penggunaan ukuran keuangan non-PABU secara tidak tepat.
5. Penggunaan pengaturan akun di luar laporan posisi keuangan
Contoh Kasus
Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT.
Kimia Farma Tbk.
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik
pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001,
manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar
Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta
& Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam
menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung
unsur rekayasa.
Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan
keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (
restated
), karena
telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan
keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp
99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7%
dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit
Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa
overstated
penjualan
sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa
overstated
persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang
Besar Farmasi berupa
overstated
persediaan sebesar Rp 8,1 miliar
dan
overstated
penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.
Permasalahan
•
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang
ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui
direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (
master
prices
) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah
digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit
distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001.
•
Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan
dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut
dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak
berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP
yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit
yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP
tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan
tersebut.
Pembahasan
•
Kesalahan pencatatan terkait dengan adanya rekayasa
keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
•