PEMROSESAN
AKUNTANSI
PADA
KASUS
PERUSAHAAN DAGANG
TUGAS
AKHIR
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma
III
SUCI REGINA
3111101046
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI
JURUSAN
MANAJEMEN
BISNISPOLITEKNIK
NEGBRIBATAM
zAI4
TUGAS
AKITIR
PEI{YUSUNAN MODTJL PRAKTIKTJM APLIKASI PEMROSESAN AKT]NTAI\ISI PADA KASUS PERUSAHAAI\T DAGAhIG
Oleh:
SUCI REGINA
31 11 101046
Dosen Penguji
I
Septi Riska Daulav. A.Md NIK: 213160
Batamn 16Juli 2014
Dosen Pembimbing
M
llanik Lestari. Sg"MF,Ak NIK:106040
III HesD&G i!atrya!,!.E n4. Sc.
Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendirio
dan semua sumber baikyang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatak*n dengan benar.
Nama i\{IM Tanda Tangan Tanggal SUCI REGINA 31u101046
,w
16 Juli 2014#lE3L"*u
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
ini. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam.
Selama penyusunan tugas akhir ini, tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tugas akhir ini, tentu akan sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1.
Allah SWT, yang telah memberikan penulis pencerahan dan kemudahan selama ini;2.
Orang tua dan keluarga penulis yang telah banyak memberi bantuandukungan material dan moral;
3.
Ibu Nanik Lestari, S.E., M.S.Ak selaku dosen pembimbing pertama yangtelah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini;
4.
Kak'Iessa Yolanda, A.Md, selaku dosen pembimbing kedua dan pembimbingmagang yang telah bersedia memberikan masukan dan ilmu yang bermanfaat
bagi penulis untuk menyelesaikan modul praktikum;
memberi masukan yang berarti buat kami Ak 6 C.
6.
Kak Septi Riska Daulay, A.Md, selaku dosen pembimbing magang diPoliteknik Negeri Batam yang telah membimbing penulis selama kegiatan magang berlangsung;
7.
Kak Angelina, A.Md dankak
Wika Arsanti Putri, S.ST yang jugamemberikan pencerahan dan motivasi bagi penulis selama masa penulisan tugas akhir ini;
8.
Seluruh dosen dan staffdi
Politeknik Negeri Batam yang telah banyak membantu selama kegiatan magang berlangsung dan penyusunan tugas akhirini;
9.
Sahabat saya Selvy Agita Ningrum dan Girindrabrahma yang telah banyakmembantu penulis
dan
memberi masukan serta semangat dalammenyelesaikan tugas akhir ini;
10. Seluruh teman team teaching yang selalu berbagi kisah suka dan duka, yang selalu sharing tentang update-an terbaru entah itu tentang informasi kampus
atau diluar kampus, spesialnya buat Windya Rosintha dan Mefrina Wahyu Wahdati, pasti bakal merindukan saat-saat ngumpul ngerjain TA dan saling
tukar pikiran bareng; dan,
1
l.
Rekan-rekan sekelas AK 6 C yang selama ini sekelas bertahun-tahun, semoga akan selalu bersahabat sampai akhir masa kuliah dan seterusnya" Salamsukses untuk AK 6 C Keuangan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir
ini
masih jauh daridatang.
Akhir kat4 penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini mentberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Batam, l6 Juli 2014
SUCI REGINA
3111101046
TUGAS
AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini: NamaI{IM
Program Studi Jenis Karya Suci Regina 31 1 1 101046 AkuntansiTugasAkhir/$kdpsi@
Demi kepentingan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Batam
Hak
Bebas Royalti Nonekslusif (Non-ExclasiveRoyalg-Free Right) atas tugas akhir berupa modul praktikum yang berjudul:
PENYUSUNAN
MODUL
PRAKTIKUM
APLIKASI
PEMROSESANAKUNTANSI PADA KASUS PERUSAHAAN DAGANG
Beserta perangkat yang ada (iika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif
ini
Politeknik
Negeri
Batam berhak
menyimpan, mengalihmedia/forrnatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Batam
Pada Tanggal :16 Juli2014
Yang Menyatakan
(Suci Regina)
Nama
:
SUCI REGINAProgram Studi
:
AKUNTANSIJudul
:
PEITIYUSUNAI{MODUL
PRAKTIKUMPEMROSESAI{
AKUFTTAT{SI PADAPERUSAIIAAN DAGAT{G
APLIKASI
KASUS
Modul Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) merupakan modul praktikum
pengerjaan siklus akuntansi dan penerapan dari matakuliah Akuntansi Pengantar I dan Akuntansi Pengantar IL Jenis perusahaan yang digunakan pada modul ini adalah perusahaan dagang dan menyertakan transaksi dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Tujuan pembuatan modul
ini
agar mahasiswa dapat melakukan penyusunan laporan keuangan pada perusahaan dagang. Modul APA ini dapat dikerjakan secara manual, penulis juga memberkan tambahan berupa aplikasisederhana menggunakan software Microsoft Excel.
Kata kunci:
Perusahaan dagang. PPn, laporan keuangan
Name
Study Program
Title
SUfl
REGINAAKUN'TANSI
PEFTYUSUNAIV MODT]L PRAKTIKTIM APLIKASI
PEMROSESAN AKTJNTAFISI
PADA
KASUS PERUSAHAAN DAGANGAccounting Processing Application Module (APA) is an experimental module
conslruction and application
of
the accountinq; cycle course introduction accounting I and introduction accounting IL These types of companies are used in this module is a trading conxpany and irrclude transaction with Value Added Tr*rgAD.
The purpose of making this module sa that student,c can do exactly the preparation of financial statement in the trading company. APA modules can bedone manually, the autltors also provide an additional form of simple applications
such as Microsoft Excel sofh,vare.
Key words:
Trading Company, VAT, Financial Statement
Halaman Judul ...
Halaman Penyataan Orisinalitas
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ...
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Abstrak Abstract Daftar Isi ... Dafrar Table ... Daftar Gambar Daftar Lampiran
BAB
1 PENDAHULUANl.l
Latar Belakang ...1.2
Rumusan Masalah1.3
Batasan Data ...1.4
Tujuan Penelitian1.5
Keluaran1.6
Manfaat Penelitian1.7
Sistem Penulisan Tugas AkhirBAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA2.1
Bentuk dan Jenis Perusahaan2.2
Pengertian Akuntansi dan Siklus Akuntansi2.3
Pengertian dan Laporan Keuangan2.4
Akun ...2.5
Bukti Transaksi yang digunakan2.6
Jenis Jumal2.7
Penlusunan Akun ...2.8
Perhitungan Harga Pokok Penjualan2-9
Sistem Pencatatan Persediaan pada Perusahaan Dagang ..."...2.10
l)asar Pencatatan2.11
Metode Penilaian Persediaan2.12
Pengertian dan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)BAB
III
METODE PENELITIAN
DANGAMBARAN
UMUM
PERUSAHAANMetode Penelitian 3.1.i Objek Penelitian
3.1.2 Metode Pengumpulan Data 3.1.3 Metode Analisis Data ...
Gambaran Umum lnstansi 3.2.1 Sejarah Singkat Instansi
i ii iii iv vii viii ix x xii xiii XV 3.1 3.2 1 1 J J J 4 4 4 6 6 7 11 t6 r9 23 25 28 10 30 30 31 33 JJ JJ JJ 34 34 34
3.7.4 Jadwal Kuliah di Politeknik Negeri Batam 3.2.5 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Batam
BAB
IV
PIMBAHASAN
... 574.1
Rencana Pembelajaran...
... 574.2
Peralatan Kerja danMedia
... 574.3
Sistem PengerjaanModul
.."... 584.3.1 Informasi Umum
Perusahaan
... 594.3.2 Kebijakan Akuntansi
...
... 644.3.3 Tugas Praktikum atau Sistem Pengerjaan Transaksi ... 72
4.3.4 Informasi dan Bukti I'ransaksi yang
digunakan
... 73Sistem
Penilaian
... 80Penyusunan Program Aplikasi Pemrosesan Akuntansi dengan Microsoft Excel
...
... 814.5.1 Siklus Akuntansi Pada Microsoft
Excel
..."... 814.5.2 Menu dan Fungsi yang digunakan
...
... 824.5.3 Langkah-langkah Pengerjaan menggunakan Microsoft Excel ... 83
4.5.4 Contoh
Transaksi
... 99 BAB V PENUTUP ... L03 42 43 4.4 4.5 xtTabel
2.1
KodeAkun
... 16Tabel2.Z
KlasifikasiAkun...
.,...17Tabel
2.3
Contoh Kode Akun AngkaUrut...
...26Tabel2.4
Contoh Kode AngkaBlok
...26Tabel
2.5
Contoh Kode AngkaKelompok
...27Tabel2.6
Kode AngkaDesimal
...,.27Tabe|2.7
Kode Angka Urut didahului denganHuruf
...27Tabel3.1
Tujuan danStrategis...
...37Tabel3.2
Jabatan Politeknik NegeriBatam
...44Tabel
4.I
Pokok Bahasan dan RincianMateri
...57Tabel
4.2
Peralatan Kerfa dan MediaPraktikum..
...58Tabel
4.3
Daftar dan Jurnlah Pegawai PTl\{ustika
...63Tabel4.4
DaftarSupplier..-..
.,...64Tabel
4.5
DaftarCustarner...
...64Tabel
4.6
Metode Depresiasi Aktiva yang digunakan perusahaan...66Tabel4.7
Daftar Akun yang digunakanPerusahaan
..."...69Gambar
2.1
Buku Besar dengan Format Four-Colurnn Account... 8Cambar
2.2
Buku Besar dengan FormatT-Account
... 8Gambar
2,3
SiklusAkuntansi..
..."... I 1 Gambar2.4
Laporan LabaRugi
...13Gambar
2.5
Laporan PerubahanEkuitas...
...14Gambar
2.6
Laporan PosisiKeuangan
... l5 Cambar2.7 Faktur...
..." 19 Gambar2.8 Memo
...20Gambar
2.9
Bukti KasKeluar
...21Gambar 2.10 Bukti Kas
Masuk...
...21Gambar 2.11
Cek..."....
..."..22Gambar
2J2
NotaKontan...
...22Gambar 2.13
Kuitansi
...23Gambar 2.14 Jurnal
Umum
...23Gambar 2.15
JurnalPembelian
...24Gambar 2.16 Jurnal
Penjualan
...24Cambar 2.17 Jurnal Pengeluaran
Kas...
...24Cambar 2.18 Jurnal Penerimaan
Kas...
...25Gambar 2.19 Cost Of Good
Sold
...29Gambar
3.1
Struktur Organisasi Politeknik Negeri 8a1am..."...43Gambar
4.1
Struktur Organisasi PTMustika
...60Gambar
4.2
Proses Pencatatan Siklus AkuntansiManual
...65Cambar
4.3
Kode Grup Akun...
...68Gambar
4.4
FakturPembelian..
...74Gambar
4.5
FakturPenjualan"."
...75Gambar
4.6
Bukti Penerimaan Kas.."...."...
...76Gambar
4.7
Bukti PengeluaranKas...
...77Gambar
4.8
Memo Debit...
...78Gambar
4.9
MemoKredit
...7q Gambar 4.10BuktiMemorial...
...".80 Gambar 4.11 Pencatatan Siklus Akuntansi Dengan Ms.Excel...
...82Gambar 4.12 Menu
Windows
...84Gambar 4.13 Tampilan Menu
Home...
...85Gambar 4.14 Form Account
Code...
...."...86Cambar 4.15 Form Supplier &
Customer...
...86Gambar 4.16 Table Depreciation
Asset"...
...87Gambar 4.17 Form lnventory
Card
...87Gambar 4.18 Cash Receipt
Joumal
...90Gambar 4. 19 Cash Payment
Journal...
...90Gambar 4.20 Sales
Journa1...
...90Gambar 4.21 Purchase
Journal...
."...91Gambar 4.22 Form Ceneral
Journal
...92Gambar 4.25 Gambar 4.26 Garcl,bw 4.27 Gambar 4.28 Gambar 4.29 Gambar 4.30 Gambar 4.31 Gambar 4.32 Gambar 4.33 Gambar 4.34 Gambar 4.35 Gambar 4.36 Gambar 4.37 Gambar 4.38
Worksheet
...93Form Account Receivable Subsidiary
Ledger
..."..."...94Form Accotrnt Payabie Subsidiary
l-edger
...94Trial Balance Before
Adjustment
...95Trial Balance After
Adjustment
...95Income
Statement
...96Statement Of Changes in
Equity
...97Statement Of Financial
Position...
...98Faktur
Pembelian...:...
...99Purchase
Journal
... 100Faktur
Penjualan...
... 100Sales
Journa1...
... 101Bukti Pengeluaran
Ka9...
...l0l
Cash PaymentJournal...
... 1021
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politeknik Negeri Batam merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang berada di kawasan perdagangan dan perindustrian provinsi Kepulauan Riau, hal ini tentu saja menjadi daya tarik bagi siswa untuk melanjutkan kuliah di Politeknik Negeri Batam. Terdapat banyak jurusan yang tingkat lapangan kerjanya cukup tinggi di Batam, salah satunya yaitu jurusan manajemen bisnis yang mencangkup dari beberapa program studi, contohnya D3 Akuntansi, D4 Akuntansi Manajerial, dan D4 Administrasi Bisnis.
Program pembelajaran yang diterapkan di Politeknik Negeri Batam sesuai dengan pendidikan vokasi berorientasi pada perbandingan antara teori dan praktik di lapangan. Program studi D3 Akuntansi dituntut untuk lebih banyak melakukan praktikum di dalam laboratorium akuntansi, contohnya praktik Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA). Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) merupakan penerapan dari mata kuliah Akuntansi Pengantar I dan Akuntansi Pengantar II.
Tata cara pengerjaan APA secara berurutan dimulai dari menganalisa bukti transaksi, memasukan nama akun ke jurnal-jurnal yang disediakan, pemindahbukuan jurnal yang telah direkap ke buku besar dan berlanjut menyelesaikan laporan keuangan. Berdasarkan pengalaman semester 3 (tiga) yang pernah penulis temui, modul APA memiliki beberapa kelemahan, sebagai berikut: pertama, sistem pengerjaan masih manual atau paper based, sehingga pengerjaannya memakan waktu yang cukup lama. Kedua, transaksi penjualan dan
pembelian belum terdapat Pajak Pertembahan Nilai (PPN) yang terjadi ketika perusahaan membeli dan menjual barang. Ketiga, penamaan akun yang masih menggunakan bahasa Indonesia juga merupakan beberapa bentuk dari kelemahan modul sebelumnya.
Berdasarkan kelemahan di atas, maka penulis ingin memperbaiki dan melengkapi modul yang sudah, antara lain: pertama, menciptakan sebuah inovasi baru dengan pola pengerjaan menggunakan Microsoft Excel. Kedua, memberi penamaan akun dengan bahasa Inggris, hal ini sejalan dengan mata kuliah Pengantar Akuntansi I dan Pengantar Akuntansi II yang telah dipelajari. Terakhir, jika terjadi transaksi pembelian dan penjualan barang akan dikenakan PPN.
Modul yang akan dihasilkan menjelaskan tentang studi kasus perusahaan dalam bentuk perseroan. Perusahaan ini bergerak dibidang dagang dengan jenis usaha penjualan komputer. Penulis memilih perusahaan dagang karena transaksi-transaksinya cukup bervariasi dibandingkan perusahaan jasa, tetapi tidak terlalu rumit seperti perusahaan manufaktur dan berkaitan dengan materi Akuntansi Biaya yang belum diperoleh mahasiswa. Modul praktikum ini berfokus pada sistem pencatatan perpetual yang menggunakan metode rata-rata (average) dalam penilaian persediaan komputer dan PPN, sebagai salah satu pembeda dengan modul yang lain.
Modul ini juga saling melengkapi modul dari Windya Rosinta (PT Universal) dan Mefrina Wahyu Wahdati (PT Grasindo) yang juga berfokus pada pengerjaan modul APA. Contoh transaksi yang berkaitan adalah penjualan komputer kepada PT Universal, sehingga pencatatan jurnal penjualan dicatat oleh PT Mustika dan jurnal pembelian dicatat oleh PT Universal pada nominal
transaksi yang sama. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik memilih judul “PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM APLIKASI PEMROSESAN AKUNTANSI PADA KASUS PERUSAHAAN DAGANG”
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang telah diuraikan diatas adalah bagaimana penyusunan modul praktikum Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) dalam kasus PT MUSTIKA pada bentuk usaha dagang penjualan komputer menggunakan Microsoft Excel.
1.3 Batasan Data
Data yang digunakan dalam penyusunan modul ini adalah bukti transaksi operasional perusahaan dalam satu tahun periode yang dimulai dari tanggal 1 Januari – 31 Desember. Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, dan laporan perubahan modal, sedangkan laporan arus kas dan CALK (catatan atas laporan keuangan) tidak disertakan karena mahasiswa belum mempelajari materi yang berkaitan dengan laporan arus kas dan CALK. Pencatatan dari bukti transaksi sampai dengan laporan keuangan berdasarkan PSAK dan format pengerjaan laporan keuangan berdasarkan IFRS (International Financial Reporting Standart). Penilaian persediaan menggunakan metode rata-rata (average) dengan sistem pencatatan perpetual.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membuat modul praktikum Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA), berisi satu siklus akuntansi perusahaan
dagang PT MUSTIKA yang bergerak dalam usaha penjualan komputer menggunakan Microsoft Excel.
1.5 Keluaran
Bentuk keluaran yang dihasilkan dalam tugas akhir ini berupa modul Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) untuk satu siklus perusahaan dagang termasuk solusi penyelesaiannya.
1.6 Manfaat Penelitian
a) Bagi Politeknik Negeri Batam, sebagai tambahan literatur bagi mahasiswa yang ingin tahu siklus akuntansi dan menambah referensi bahan ajar mata kuliah APA.
b) Bagi pembaca, untuk memperoleh gambaran siklus akuntansi secara komprehensif.
c) Bagi penulis, dapat menerapkan teori dan praktek yang telah diperoleh dalam proses belajar mengajar yang telah dilalui.
1.7 Sistematika Tugas Akhir
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan data, keluaran dan manfaat penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi mengenai teori ataupun literatur tentang pengertian laporan keuangan, jenis laporan keuangan, jurnal, dan siklus akuntansi yang mendasari penyusunan tugas akhir
Bab III Metodologi dan Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang metodologi penelitian dan gambaran umum tentang Politeknik Negeri Batam, struktur organisasi, program studi akuntansi secara gambaran umum kurikulum yang terdiri atas teori dan praktik. Bab IV Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan bagaimana proses penyusunan dan gambaran tentang modul yang telah disusun. Penjelasan proses ini secukupnya saja dengan disertai dokumen yang digunakan dalam penyusunan modul. Bab V Penutup
Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari penyusunan modul yang telah disusun disertai mengenai saran bagi penyusunan modul berikutnya yang belum dapat terselesaikan dalam tugas akhir ini.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bentuk dan Jenis Perusahaan`
Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu bentuk dan jenis perusahaan. Bentuk perusahaan menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2011), mengasumsikan terdapat tiga jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan yaitu:
a. Perusahaan perseorangan (proprietorship), merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana. Perusahaan ini umumnya dimiliki oleh satu orang, sehingga apabila perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian (profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh kerugian akan ditanggung sendiri oleh si pemilik tunggal. Pemilik perusahaan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban maupun tuntutan hukum yang ditujukan kepada perusahaan, dengan kata lain apabila perusahaan bangkrut maka para kreditur berhak untuk menyita kekayaan (asset) pribadi si pemilik tunggal perusahaan. Pada umumnya perusahaan perseorangan berbentuk UD (usaha dagang), PD (perusahaan dagang) dan lain sebagainya.
b. Perusahaan persekutuan (partnership), merupakan perusahaan persekutuan dimiliki oleh dua atau lebih individu, tanggung jawab pribadi umumnya terbatas dan terdapat perjanjian kemitraan.
c. Perusahaan perseroan (corporation), merupakan kepemilikan persero terbagi ke dalam lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada para pemegang saham (stockholders), yang dinamakan sebagai modal saham (capital stock) atau modal disetor (paid-in capital). Pada umumnya perusahaan perseroan sering disebut PT (perseroan terbatas).
Jenis perusahaan dilihat dari bidang usahanya atau keluaranya menurut Sodikin dan Riyono (2012), sebagai berikut:
a. Perusahaan jasa (service business), adalah perusahaan yang menjual jasa tertentu. Misalnya penyalur tenaga kerja, pelayanan kesehatan (rumah sakit, dokter), jasa konsultan, notaris, akuntan, dan sebagainya.
b. Perusahaan dagang (merchandising business), adalah perusahaan yang menjual barang dari pemasok. Perusahaan dagang tidak membuat atau menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya, melainkan memperolehnya dari perusahaan lain kecuali apabila kemasan yang dibeli kurang menarik maka akan diganti dengan kemasan yang lebih menarik. Misalnya toko, grosir, pasar swalayan, dan sebagainya.
c. Perusahaan manufaktur (manufacturing business), adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi (finish goods).
2.2 Pengertian Akuntansi dan Siklus Akuntansi
Akuntansi menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan bukti transaksi, mencatat jurnal, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang membutuhkan. Menurut Kieso et al. (2011), siklus akuntansi
berupa langkah-langkah prosedur akuntansi yang biasanya digunakan oleh perusahaan secara umum untuk mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan. Secara berurutan siklus akuntansi meliputi tahap-tahap sebagai berikut: a. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam bentuk bukti transaksi dan
menganalisis transaksi keuangan tersebut.
b. Mencatat transaksi keuangan dalam buku jurnal. Tahapan ini disebut
menjurnal.
c. Meringkas dalam buku besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah
dijurnal. Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dikelola oleh perusahaan. Proses pencatatan dari jurnal ke dalam buku besar disebut posting. Format buku besar dengan menggunakan Four-column account dan T-account, berikut contoh format buku besar menggunakan format four-column dan T-account:
Gambar 2.1 Buku Besar dengan format Four-column account
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
Gambar 2.2 Buku Besar dengan format T-account
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
d. Menentukan saldo-saldo buku besar diakhir periode dalam neraca saldo.
Neraca saldo adalah daftar akun dan saldo masing-masing akun pada waktu tertentu. Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk membuktikan apakah jumlah debit sama dengan kredit setelah dilakukan posting.
e. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi yang ada. Proses ini
dilakukan dalam jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian digunakan untuk memastikan bahwa pengakuan pendapatan dan prinsip-prinsip tentang kesesuaian (matching principles) telah diikuti. Jurnal penyesuaian diklasifikasikan menjadi deferrals atau accruals.
1) Deferrals dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Beban dibayar dimuka yaitu beban yang dibayarkan secara tunai dan
dicatat sebagai harta (asset) sebelum digunakan atau dikonsumsi.
Pendapatan diterima dimuka yaitu kas diterima dan dicatat sebagai
beban sebelum pendapatan diperoleh. 2) Accruals dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
Pendapatan yang masih harus dibayar yaitu pendapatan yang
diperoleh tetapi belum diterima atau dicatat.
Beban yang masih harus dibayar yaitu beban yang telah terjadi tetapi
belum dibayar dan dicatat.
f. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan membuatnya
dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk membuktikan kesamaan saldo debit total dan saldo total kredit di buku besar setelah semua penyesuaian. Akun-akun
yang tercantum di dalam neraca saldo setelah penyesuaian selanjutnya akan digunakan untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan.
g. Menyusun laporan keuangan berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian.
Laporan keuangan merupakan sarana utama bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar yang berkepentingan. Laporan keuangan yang akan disusun oleh perusahaan, antara lain laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (statement of changes of equity), laporan posisi keuangan (statement of financial position).
h. Jurnal penutup, bertujuan untuk menutup siklus akuntansi periode yang lalu
agar dapat dimulai siklus akuntansi periode yang baru.
i. Menentukan saldo-saldo buku besar dan membuatnya dalam neraca saldo
setelah penutupan. Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah untuk membuktikan kesetaraan saldo akun permanen dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya. Saldo akun-akun sementara (temporary account) akan nol, sehingga di dalam neraca saldo setelah penutupan hanya mencantumkan akun-akun permanen. Siklus Akuntansi dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.3 Siklus Akuntansi
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
2.3 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan
Menurut PSAK 1 (2012), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut seperti, laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), laporan keuangan merupakan sarana utama bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Jenis-jenis laporan keuangan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011) sebagai berikut:
a. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Unsur-unsur laporan laba rugi, pada dasarnya laporan laba rugi hanya memuat dua hal yaitu pendapatan dan total beban.
1) Pendapatan (income), yaitu peningkatan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi dalam bentuk arus masuk atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang saham.
2) Beban (expense), yaitu penurunan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada pemegang saham. Berikut contoh format laporan laba rugi (income statement):
Menurut Manurung (2011), Format penyusunan laporan laba rugi terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu:
Single step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan mencantumkan
komponen-komponen laporan laba rugi secara umum.
Multiple step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan cara
mengelompokkan komponen-komponen perhitungan laba rugi dengan lebih teliti sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Berikut contoh format laporan laba rugi (income statement) menggunakan single step:
Gambar 2.4 Laporan Laba Rugi
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
b. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)
Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menjelaskan perubahan ekuitas dan total ekuitas untuk periode tersebut. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas adalah saldo awal (beginning balance), laba bersih atau
$ x
Sales revenue x
Less: Sales returns and allowances x
Sales discounts $ x
Net sales x
Cost of goods sold x
Gross profit Operating expences
(Examples: store salaries, advertising, delivery, rent,
depreciantion, utilities, insurance) x
Income from operations x
Other income and expense x
Interest expense x
Income before income taxes x
Income tax expense x
Net income $ x
Name of Company Income Statement For the Period Ended
rugi bersih, kontribusi penerbitan saham dan distribusi dividen kepada pemilik, dan saldo akhir (ending balance). Berikut contoh format laporan perubahan ekuitas:
Gambar 2.5 Laporan Perubahan Ekuitas
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
c. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position).
Statement of Financial Position merupakan laporan posisi keuangan yang menggambarkan harta, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu tanggal tertentu.
1) Harta (assets), yaitu sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan menghasilkan manfaat bagi entitas di masa yang akan datang.
2) Kewajiban (liabilities), yaitu kewajiban yang diperoleh entitas dari
peristiwa masa lalu, yang mana dari kewajiban tersebut diharapkan dapat menghasilkan manfaat ekonomi.
3) Modal (equity), yaitu hak residual atas harta entitas setelah dikurangi
semua kewajiban. Share Capital-Ordinary Retained Earnings Unrealize d Gains on Non-Trading Equity Total Equity XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX XXX XXX
Total Comprehensive Income Dividends
Ending Balance
Name of Company Statement of Changes in Equity
For the Period Ended
Format penyusunan laporan posisi keuangan terbagi 2 (dua) yaitu bentuk laporan (stafel) dan bentuk skontro (T-account). Penyusunan dengan format laporan (stafel) yaitu dengan menyusun komponen-komponen laporan posisi keuangan secara vertikal dari atas ke bawah. Bentuk penyusunan laporan posisi keuangan secara skontro adalah dengan membagi menjadi dua yaitu sebelah kanan dan kiri yang disebut debit dan kredit. Berikut contoh format laporan posisi keuangan dalam bentuk stafel:
Gambar 2.6 Laporan Posisi Keuangan
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
Intangible assets $ x
Property, plant, and equipment
Land $ x
Buildings and equipment $ x
Less: Accumulated depreciation x x x
Long-term investments
(Examples: investments in bonds, investments in shares) x Current assets
(Examples: prepaid expenses, merchandise inventory,
accounts receivable, short-term investments, cash) x
Total assets $ x Equity Share capital-ordinary $ x Reatined earnings x $ x Liabilities Non-currents liabilities
(Examples: note payable, bonds, payable) x Currents liabilities
(Examples: note payable, accounts payable, accruals
unearned revenues, current portion of notes payable) x x
Total equity and liabilities $ x
Statement of Financial Position As of the End of the Period
Equity and Liabilities Assets Name of Company
2.4 Akun (Account)
Menurut Manurung (2011), akun merupakan catatan individu mengenai kenaikan atau penurunan masing-masing bagian dalam golongan aset, kewajiban, atau ekuitas. Sebagai contoh, kelompok aset memiliki beberapa akun seperti: kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, tanah, bangunan, dan sebagainya. Masing-masing akun diberi nomor kode dan dikelompokkan sesuai golongannya yang dinamakan bagan akun (chart of account). Berikut adalah contoh akun-akun pada perusahaan dagang:
Tabel 2.1 Kode Akun
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
No. Account Account Title No. Account Account Title
1 Assets 4.1.2 Sales Return and Allowances
1.1. Current Assets 4.1.3 Sales Discounts
1.1.1 Cash 5 Purchase
1.1.2 Account Receivable 5.1.1 Purchase 1.1.3 Allowance for doubtful account 5.1.2 Freight In
1.1.4 Notes Receivable 5.1.3 Purchase Return and Allowances
1.1.5 Supplies 5.1.4 Purchase Discounts
1.1.6 Prepaid Expense 6 Expense
1.1.7 Merchandise Inventory 6.1. Sales Expense
1.2. Fixed Assets 6.1.1 Advertising Expense
1.2.1 Equipment 6.1.2 Sales Salaries Expense
1.2.2 Accumulation Depreciation Equipment 6.1.3 Store Supplies Expense
1.2.3 Vehicle 6.1.4 Depreciation Equipment Expense
1.2.4 Accumulation Depreciation Vehicle 6.1.5 Freight out
1.2.5 Building 6.2. Administrative and General Expense 1.2.6 Accumulation Depreciation Building 6.2.1 Office Salaries Expense
1.2.7 Land 6.2.2 Office Supplies Expense
2 Liabilities 6.2.3 Depreciation Office Equipment Expense
2.1 Current Liabilities 6.2.4 Rent Expense
2.1.1 Account Payable 6.2.5 Insurance Expense
2.1.2 Notes Payable 6.2.6 Depreciation Building Expense 2.1.3 Unearned Revenue 6.2.7 Depreciation Vehicle Expense
2.2 Long Term Liabilities 6.2.8 Utilities Expense
2.2.1 Bank Loan 7 Other
2.2.2 Bond Payable 7.1. Other Revenue
3 Owner's Equity 7.1.1 Interest Revenue
3.1.1 Capital 7.1.2 Other Miscellaneous
3.1.2 Dividend 7.2. Other Expense
4 Sales 7.2.1 Interest Expense
Menurut Mahmudi (2009), kode adalah suatu kerangka yang menggunakan angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada didalam suatu klasifikasi. Menurut Mahmudi (2009), berikut klasifikasi akun buku besar:
Tabel 2.2 Klasifikasi Akun
Kategori Akun Keterangan
Aktiva 1-XXX
Aktiva, kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi kas/bank, piutang, sediaan barang, perlengkapan, peralatan, tanah, gedung, kendaraan dan sebagainya.
Kewajiban 2-XXX
Kewajiban, kewajiban perusahaan kepada pihak lain meliputi utang dagang, utang bank, utang gaji,utang pajak, pinjaman dan sebagainya.
Ekuitas 3-XXX
Ekuitas, harta bersih perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban.
Pendapatan 4-XXX
Pendapatan, pendapatan dari hasil usaha atau aktivitas utama perusahaan baik penjualan maupun jasa.
Biaya 5-XXX
Biaya, biaya overhead untuk menjalankan aktivitas perusahaan seperti biaya iklan, gaji, listrik, air, telepon, dan sebagainya. Pendapatan
lain-lain 6-XXX
Pendapatan lain-lain, pendapatan diluar aktivitas utama perusahaan seperti pendapatan bunga dan sebagainya.
Biaya lain-lain 7-XXX
Biaya lain-lain, biaya tidak langsung perusahaan, misalnya pajak atas pendapatan bunga dan sebagainya.
Sumber: Mahmudi (2009)
Nomor akun di atas menunjukan makna sebagai berikut: 1
Nama Akun
Sub Golongan Akun Golongan Akun Kelompok Akun
Pada perusahaan dagang terdapat akun-akun yang biasanya terjadi, antara lain sebagai berikut:
a. Akun pembelian barang adalah akun yang digunakan untuk membeli barang
dagangan baik secara tunai maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang.
b. Akun penjualan barang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan piutang dagang.
c. Akun retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena
mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
d. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena
menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
e. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena membeli barang
dagangan atau aktiva lain secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit.
f. Akun piutang dagang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang
dagangan secara kredit dan menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
g. Akun potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat
potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
h. Akun potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat
potongan yang diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.
i. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pebayaran
beban angkut barang dagangan yang ditanggung pembeli.
j. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran
beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
2.5 Bukti-Bukti Transaksi yang digunakan
Menurut Ariefiansyah dan Utami (2013), bukti-bukti transaksi yang biasanya terdapat pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
a. Faktur atau invoice yang merupakan bukti transaksi jual beli secara kredit dua
rangkap. Berikut contoh faktur:
Gambar 2.7 Faktur
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
No. Faktur : Tanggal : Kepada : Alamat : No. Telepon : Cus tome r PO No. Kode
Barang Jumlah s atuan Harga Total
Subtotal Dis kon Total Cus tome r Code
Nama Barang PO Date Te rm of Payme nt (……….………….) Diterima Oleh FAKTUR Hormat Kami (……….………….) Jl. Parkway Batam Center
Batam
Email : ptXXX@gmail.com Webs ite: www.pt_XXX.com
b. Memo debit dan kredit merupakan bukti pengembalian barang yang telah
dibeli atau yang biasa disebut retur. Memo debit (mendebit utang) dikirimkan pembeli kepada penjual atas pengembalian barang (retur pembelian). Sedangkan memo kredit (mengkredit piutang) dikirimkan penjual atas pengembalian barang yang dilakukan oleh pembeli. Berikut contoh memo debit dan kredit:
Gambar 2.8 Memo
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
c. Bukti kas keluar dan masuk, dipergunakan sebagai bukti keluar dan masuknya
kas untuk transaksi untuk pihak eksternal. Bukti kas keluar merupakan dasar pencatatan transaksi pembelian. Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok. Sedangkan bukti kas masuk merupakan dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. Berikut contoh bukti kas keluar dan masuk:
No. : Dari : Untuk : Hal :
Parkway Streat, Batam Centre, Batam Email : ptXXX@gmail.com
Batam, 10 Maret 20XX
Pimpinan,
(………...………….)
Gambar 2.9 Bukti Kas Keluar
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
Gambar 2.10 Bukti Kas Masuk
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
d. Cek adalah surat perintah pembayaran uang kepada bank dari yang bertanda
tangan di cek tersebut kepada pihak yang tertera pada cek tersebut. Berikut contoh cek: No : Tanggal : Dibayarkan kepada : Alamat : No. Telepon : No Total : Diterima Oleh (………) Disetujui Oleh (………)
BUKTI KAS KELUAR
Keterangan Jumlah
Jl. Parkway Batam Center Batam
Email : ptXXX@gmail.com Webs ite: www.pt_XXX.com
No : Tanggal : Diterima dari : Alamat : No. Telepon : No Total : (………) Jumlah Keterangan
BUKTI KAS MASUK
Diterima Oleh
Jl. Parkway Batam Center Batam
Email : ptXXX@gmail.com Website: www.pt_XXX.com
Gambar 2.11 Cek
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
e. Nota kontan, bukti untuk transaksi tunai baik penjualan maupun pembelian.
Berikut contoh nota kontan:
Gambar 2.12 Nota Kontan
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
f. Kuitansi merupakan dokumen bukti transaksi penerimaan uang untuk
pembayaran sesuatu. Berikut contoh kwitansi:
Cek No : Tanggal :
Cap Perusahaan Tanda Tangan Rp.
Atas penyerahan cek ini kepada : Uang sejumlah (dalam huruf) :
Bank ixx Batam Jl. Engku Putri Batam Center Batam
No. Nota :
Tanggal :
Kepada :
Alamat :
No. Telepon :
Nama Barang Unit Harga Per unit Diskon Jumlah
Total Rp
-Nota Kontan
Bagian Penjualan Diterima Oleh
Jl. Parkway Batam Center Batam
Email : ptXXX@gmail.com W ebs ite: www.pt_XXX.com
Gambar 2.13 Kuitansi
Sumber: Ariefiansyah dan Utami (2013)
2.6 Jenis Jurnal
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011), jurnal disebut sebagai buku catatan akuntansi permanen yang pertama (the book of origin entry). Proses awal dalam penjurnalan adalah menganalisis bukti-bukti atau dokumen transaksi kemudian memasukkan data transaksi tersebut ke dalam jurnal. Jurnal dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Jurnal umum (General journal), yaitu semua transaksi dimasukkan dalam satu
buku jurnal, biasanya jurnal ini digunakan jika transaksi perusahaan lebih banyak dilakukan secara tunai.
Gambar 2.14 Jurnal Umum
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
Hari/Tanggal :.../.../.../...
No :
Telah diterima dari : Uang sejumlah : Untuk Pembayaran :
Rp...
Parkway Streat, Batam Centre, Batam Email : ptXXX@gmail.com
KUITANSI
Date Account Titles And Explanation Ref. Debit Credit
Debit Credit Inventory Account Payable
Date Descriptions Invoice No. Term Ref
Account Receivable COGS Sales Inventory
Date Descriptions Invoice No. Ref Debit Credit
Other Account Payable Other Cash Explanation Ref
Date Check Number Debit Credit
b. Jurnal khusus (Special journal), yaitu transaksi dimasukkan ke dalam buku
jurnal yang berbeda sesuai dengan jenisnya. Jurnal khusus terbagi menjadi empat, yaitu:
1) Jurnal pembelian, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian secara kredit.
Gambar 2.15 Jurnal Pembelian
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
2) Jurnal penjualan, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan secara kredit.
Gambar 2.16 Jurnal Penjualan
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
3) Jurnal pengeluaran kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi pembelian secara tunai serta transaksi pengeluaran kas lainnya.
Gambar 2.17 Jurnal Pengeluaran Kas
Cash Discount Other Account Receivable Sales Other
Date Explanation Ref Debit Credit
4) Jurnal penerimaan kas, yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan secara tunai serta transaksi penerimaan kas lainnya.
Gambar 2.18 Jurnal Penerimaan Kas
Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)
2.7 Penyusunan Akun
Menurut Mulyadi (2001), kode adalah suatu kerangka yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada di dalam suatu klasifikasi. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasi, menyimpan, dan mengambil data keuangan. Ada 5 metode pemberian kode rekening yaitu:
a. Kode angka atau alphabet urut (Numerical-or-Alphabetic-Sequence Code)
Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan. Kelemahan kode angka atau alphabet urut ini adalah jika terjadi perluasan jumlah rekening, hal ini akan mengakibatkan perubahan menyeluruh terhadap kode rekening yang mempunyai kode angka yang lebih besar. Contoh kode angka urut dapat dilihat pada tabel 2.3:
Tabel 2.3 Contoh Kode akun angka urut
Sumber: Mulyadi (2010)
b. Kode angka blok (Block Numerical Code)
Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya. Penggunaan kode angka blok ini dapat mengatasi kelemahan kode angka urut, yang jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu rekening mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan. Contoh kode angka blok dapat dilihat pada tabel 2.4:
Tabel 2.4 Contoh kode angka blok
Sumber: Mulyadi (2010)
c. Kode angka kelompok (Group Numerical Code)
Kode angka kelompok terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Sebagai contoh kode mobil di Indonesia disusun sebagai berikut:
Nomor Akun Nama Akun
1 kas dan bank
2 investasi sementara
3 piutang
4 cadangan kerugian piutang 5 persediaan produk jadi
1 kas dan bank
2 piutang
24 aktiva lancar lain
25 Invetasi jangka panjang saham 1-24 Aktiva Lancar
AL 101
ATL 112
MO 245
Tabel 2.5 Contoh kode angka kelompok
Sumber: Mulyadi (2001)
d. Kode angka desimal (Decimal Code)
Desimal berarti persepuluhan. Kode angka desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 subkelompok dan membagi subkelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari subkelompok tersebut. Contoh kode angka desimal sebagai berikut:
Tabel 2.6 Kode angka desimal
Sumber: Mulyadi (2001)
e. Kode angka urut didahului dengan huruf (Numerical Sequence Preceded by
an Alphabetic Reference)
Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka dengan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang di mukanya dicantumnkan huruf singkatan sekelompok rekening tersebut, misalnya:
Tabel 2.7 Kode angka urut didahului dengan huruf
Sumber: Mulyadi (2001)
XX Daerah tingkat I atau keresidenan
XXX Kode unik
XX Daerah tingkat II di bawah daerah tingkat I atau keresidenan
Kode Akun Keterangan
1 Assets 1.1 Cash
1.2 Account Receivable 1.3 Inventory
2.8 Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Menurut Manurung (2011), perusahaan dagang merupakan sebuah badan usaha yang memiliki sumber penerimaan utama dari penjualan barang dagang. Jumlah nilai persediaan barang dagang yang terjual selama satu periode tertentu akan menentukan laba rugi perusahaan. Nilai barang dagang yang dapat terjual berkaitan dengan penentuan harga pokok penjualan (cost of goods sold).
Ada 2 jenis pencatatan harga pokok penjualan (COGS) yaitu: Sistem perpetual (perpetual systems) adalah pencatatan barang secara terus menerus setiap kali terjadi transaksi, sehingga selalu diketahui berapa sisa barang yang ada. Hal ini mungkin dilakukan jika perusahaan hanya menjual beberapa jenis barang, akan tetapi jika jenis barang yang dijual cukup banyak, ratusan bahkan ribuan, maka metode ini tidak cocok digunakan. Sistem periodik (periodical systems) adalah metode yang cocok digunakan jika jenis persediaan sangat banyak. Metode ini menghitung persediaan pada akhir periode, kemudian dicatat pada akhir periode pula. Pada akhir periode itulah perhitungan barang yang sudah terjual dilakukan berdasarkan sisa persediaan yang masih ada. Rumus menghitung cost of goods sold:
Gambar 2.19 Cost of Goods Sold
Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)
2.9 Sistem Pencatatan Persediaan pada Perusahaan Dagang
Sistem pencatatan persedian yang digunakan pada PT Mustika adalah sistem perpetual. Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), ada dua sistem
pengendalian akuntansi terhadap persediaan barang dagangan yang mempengaruhi prosedur akuntansinya yaitu:
a. Sistem perpetual, perkiraan persediaan akan diperbaharui terus menerus,
karena semua pembelian dan penjualan barang yang terjadi dicatat secara langsung ke perkiraan persediaan barang. Jadi jumlah fisik dan nilai persediaan dapat diketahui setiap saat. Selain itu, sistem perpetual juga menyediakan catatan tentang harga pokok penjualan (cost of goods sold), yang muncul bila terjadi penjualan barang.
b. Sistem periodik (periodic inventory systems), perkiraan persediaan tidak
mengalami perubahan. Saat terjadi pembelian barang, dicatat pada perkiraan pembelian (purchases). Saldo yang ada pada persediaan hanyalah jumlah persediaan pada awal periode. Pada akhir periode, total pembelian
ditambahkan dengan persediaan awal sehingga didapat jumlah barang tersedia untuk dijual (total cost of goods available for sale). Persediaan akhir diketahui dengan cara perhitungan fisik, kemudian jumlah barang yang tersedia untuk dijual kembali (total cost of goods available for sale) ini dikurangkan dengan persediaan akhir sehingga didapat harga pokok penjualan (COGS).
2.10 Dasar Pencatatan
Dasar pencatatan terbagi 2 (dua) yaitu dasar akrual (accrual basis) dan dasar kas (cash basis). Pada dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan (PSAK 1, 2012). Pada dasar kas, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Penyusunan laporan keuangan pada umumnya menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas yang menggunakan dasar kas (cash basis).
2.11 Metode Penilaian Persediaan
Sistem penilaian persediaan yang akan digunakan pada PT Mustika mengunakan metode FIFO. Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), metode penilaian persediaan yang digunakan terdiri atas:
a. Metode FIFO (first in first out).
Metode FIFO mengasumsikan barang yang pertama kali dibeli akan dijual pertama kali. Pada hal ini, bukan barang yang pertama kali dibeli yang harus dijual terlebih dahulu, melainkan harga pokok persediaan yang pertama kali
dibeli harus diakui pertama kali. Oleh karena itu, persediaan akhir dihitung berdasarkan persediaan yang dibeli terakhir oleh perusahaan.
b. Metode rata-rata (average).
Pada metode rata-rata, barang yang akan dijual mempunyai biaya per unit yang sama karena harga pokok barang yang akan dijual dihitung berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit. Biaya rata-rata tertimbang dapat dihitung dengan cara membagi cost of goods available for sale dengan total units available for sale.
2.12 Pengertian dan Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menurut UU Nomor 42 Tahun 2009, PPN merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan pada Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). BKP dan JKP adalah semua barang dan semua bentuk jasa, kecuali yang diatur dalam Undang-Undang bukan merupakan BKP dan JKP, seperti hasil pertambangan, kebutuhan pokok, jasa kesehatan atau pelayanan sosial. Agar sebuah usaha bisa mengenakan PPN pada setiap barang atau jasanya maka seorang pengusaha harus terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Tarif untuk pengenaan PPN adalah sebesar 10% dari BKP/JKP. Mekanisme pengenaan PPN menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh BKP/JKP dari PKP lain dan dikenakan PPN. PPN yang dipungut
adalah pembayaran pajak di muka dan disebut Pajak Masukan (PM).
b. Saat menjual kembali BKP/JKP tersebut ke konsumen maka sebagai
pemungut PPN dan itu merupakan Pajak Keluaran (PK).
c. Apabila jumlah Pajak Keluaran (PK) lebih besar daripada Pajak Masukan
menggunakan SPT Masa PPN. Namun, jika sebaliknya maka akan direstitusikan (diminta kembali) atau dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
Menurut PMK.03/197/2013, pengusaha kecil merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto minimal Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) dan tidak lebih dari Rp 4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah). Penulis mengasumsikan PT Mustika terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), sehingga perusahaan dapat mengenakan PPN pada transaksi jual-beli barang yang terjadi di perusahaan. Berikut contoh transaksi penjualan dan pembelian yang melibatkan PPN:
Jurnal pada transaksi pembelian Harga Perolehan xxx
PPN Masukan xxx
Kas xxx
Jurnal pada transaksi penjualan
Kas xxx
Harga Penjualan xxx PPN Keluaran xx
33
METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
3.1 Metodologi Penelitian
Pada penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan metodologi penelitian sebagai sarana dalam memahami objek permasalahan yang akan diteliti, pemakaian metodologi penelitian dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
3.1.1 Obyek Penelitian
Adapun objek dari penelitian ini adalah Politeknik Negeri Batam yang beralamat di Jl. Parkway Street, Batam Centre, Batam, yang diselenggarakan mulai tanggal 03 Februari hingga 04 Juli 2014. Penulis meneliti terkait dengan penyusunan modul praktikum aplikasi pemrosesan akuntansi yang akan dibahas dalam tugas akhir.
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada tugas akhir ini adalah metode observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung tentang modul aplikasi pemrosesan akuntansi sebelumnya serta studi pustaka yaitu dengan mencari sumber bacaan atau referensi yang berkaitan dalam penulisan modul prakrikum aplikasi pemrosesan akuntansi.
3.1.3 Metode Analisis Data
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis data deskriptif. Modul ini menggambarkan proses penyusunan laporan keuangan dimulai dari bukti-bukti transaksi, penjurnalan, pemindahbukuan, hingga penyusunan laporan keuangan berupa laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (statement of changes in equity), dan laporan posisi keuangan (statement of financial position), sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai transaksi siklus akuntansi khususnya pada kasus perusahaan dagang PT Mustika.
3.2 Gambaran Umum Instansi 3.2.1 Sejarah Singkat Instansi
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) vokasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Selain terletak disalah satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, Polibatam juga terletak di wilayah terdepan dan terluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. Pada awalnya Polibatam merupakan perguruan tinggi swasta di bawah Yayasan Pendidikan Batam yang beranggotakan Otorita Batam, Institut Teknologi Bandung, Pemerintah Kota Batam, dan Universitas Riau. Seiring dengan perkembangan kinerja dan prestasi yang telah diraih selama satu dasawarsa, pada tanggal 18 Oktober 2010, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2010 menetapkan secara resmi Polibatam menjadi PTN dengan nama Politeknik Negeri Batam. Mulai Tahun Akademik 2011/2012,
statusmahasiswa dan lulusan Polibatam adalah mahasiswa dan lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Pemerintah.
Politeknik Negeri Batam dalam perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status, pada awal berdirinya pada tahun 2000, Otorita Batam sebagai institusi yang melahirkan Politeknik Batam bersama 3 institusi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam), dan Universitas Riau (UNRI). Dasar Pendirian Politeknik Batam dengan Akta Pendirian Notaris Soehendro Gautama, SH, Tgl 30 Mei 2000 No 115 Yayasan Pendidikan Batam kemudian mendirikan Politeknik Batam. Gedung pertama masih di Gedung Tongkang Pertamina di Batu Ampar.
Tahun 2001 Peresmian dan penandatanganan Prasasti Politeknik Batam oleh Mendiknas Dr. Yahya Muhaimin. Pada Tahun 2003 baru dimulai pendirian gedung Politeknik Batam di Batam Centre. Pada acara peletakan batu pertama pendirian gedung Polibatam dilakukan oleh bapak Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bapak Prof. Malik Fajar. Wisuda angkatan pertama Polibatam juga pada tahun 2003.
Pada tahun 2004 ketiga program studi Teknik Informatika, Akuntansi, dan teknik Elektronika mendapatkan akreditasi B(007/Ban-PT/Ak-IV/Dipl-III/VII/2004). Sejak tahun 2005 kegiatan belajar mengajar mulai pindah di gedung kampus baru Politeknik Batam di Batam Center.Pada tahun 2006 secara resmi gedung Politeknik Batam diresmikan oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kampus Polibatam mendapatkan ISO 9001:2000 pada tahun 2006 dilakukan penerapan sistem manajemen mutu dan ISO 9001:2000.
Sebagai Perguruan Tinggi jalur vokasional yang berorientasi pada penguatan kemampuan praktek dan keterampilan mahasiswanya, proses pendidikan Polibatam didukung infrastruktur gedung yang sangat memadai. Gedung bebas asap rokok tersebut, berdiri kokoh diatas lahan seluas 12,5 Ha di pusat kota Batam, Batam Center. Gedung Utama tersebut merupakan pusat aktivitas manajemen, dosen dan proses kegiatan akademik dilakukan. Fasilitas digedung ini meliputi 20 ruang kelas, 29 laboratorium, perpustakaan, ruang administrasi, dan ruang layanan informasi serta berbagai sarana umum seperti masjid, kantin, dan auditroium yang cukup luas dengan daya tampung sekitar 1000 orang.
Politeknik Negeri Batam juga berupaya memperbanyak program beasiswa prestasi baik akademik maupun non-akademik serta bantuan pembiayaan kuliah sehingga dapat meningkatkan motivasi bagi para calon mahasiswa maupun mahasiswa dalam menimba ilmu dan mengasah keahlian secara sungguh-sungguh selama mengikuti proses pembelajaran. Beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif mulai tahun 2011 antara lain: Beasiswa Bidik Misi, Beasiswa PMDK, Beasiswa UMPN, Beasiswa Ujian Lokal, Beasiswa Bridging SMK, Beasiswa Prestasi Akademik, Beasiswa Bantuan Belajar, Beasiswa Prestasi Minat dan Bakat, dan Beasiswa dari Industri/Pemda.
3.2.2 Visi dan Misi Instansi
a. Visi
Menjadikan Politeknik Negeri Batam sebagai perguruan tinggi berbasis kompetensi terbaik.
b. Misi
Menyelenggarakan pendidikan vokasi terbaik di Indonesia.
Melakukan riset aplikatif berbasis kemitraan dengan industri dan masyarakat. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang baik
NO TUJUAN SASARAN
1. Tersediannya kurikulum, tenaga pendidik dan laboratorium yang berbasis standar kompetensi.
2. Terselenggaranya perluasan program pendidikan berbasis kebutuhan dan eksesibilitas masyarakat.
3. Terwujud sistem pendidikan yang mengakomodasi perkembangan teknologi, menjunjung tinggi etika dan menumbuhkan semangat kewirausahaan
1. Terwujudnya jenjang kerjasama yang termanfaatkan
2. Terwujudnya budaya riset dan diseminasi hasil riset
1. Terbangunnya kepekaan sosial sivitas akademika terhadap
permasalahan yang dihadapi masyarakat
2. Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan yang memberikkan nilai
tambah secara berkelanjutan kepada masyarakat
1. Terwujudnya organsisasi yang selalu tumbuh dengan sistem
manajemen mutu yang berkesinambungan
2. Terwujudnya sistem tata kelola yang berbasis pada pemanfaatan
Teknologi Informasi
3. Tercapainya laporan keuangan berpredikat wajar tanpa
pengecualian 4
Mewujudkan organisasi yang mandiri, efektif, efisien dan akuntabel
Tabel 3.1 Tujuan dan Strategis
1
Menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, bermotivasi, mandiri dan menjunjung tinggi etika
2
Menghasilkan riset apliklatif bermitra dengan industri dan masyarakat
3
Berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat
3.2.3 Ruang Lingkup Usaha Politeknik Negeri Batam
a. Pola Penyelenggaraan Sistem Akademik
Sesuai dengan definisi pada UU Pendidikan Tinggi 2012, Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pendidikan vokasi adalah Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Secara umum, sebagai perguruan tinggi vokasi, sistem akademik yang dikembangkan di setiap program studi di Politeknik Negeri Batam mengacu kepada sistem kerja yang dikembangkan industri dan mengikuti ritme kerja industri.
Perkuliahan disetiap program studi dilaksanakan menggunakan sistem paket, selama 6 semester untuk program ahli madya dan 8 semester untuk program sarjana sains terapan. Setiap semester terdiri dari 14 minggu pembelajaran efektif di luar evaluasi pembelajaran dan terdapat 1 semester yang dialokasikan untuk magang industri atau magang kewirausahaan. Pola pengajaran dirancang secara sistematis dan komprehensif, mulai dari teori, tutorial hingga praktek melatih keterampilan (hands on), baik melalui pekerjaanlaboratorium, bengkel atau studi kasus. Pola seperti ini akan memudahkan mahasiswa memahami materi pengajaran yang diberikan. Penerapan Teaching Factory, yaitu pembelajaran berbasis permasalahan nyata di industri, diharapkan juga akan memperkaya keterampilan mahasiswa, kepercayaan diri dan kebiasaan bekerja nyata.
Untuk melaksanakan pola pengajaran yang selalu dibarengi dengan latihan dan praktek, mahasiswa Politeknik harus mengikuti perkuliahan selama lima hari, dari
Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.20 WIB. Jadwal kuliah dan praktik tersebut bertujuan memperkenalkan kedisiplinan dan budaya kerja kepada mahasiswa sejak dini. Sebagai pengenalan atmosfer kerja dan pembekalan pengalaman kerja sebelum lulus, mahasiswa juga diwajibkan menjalani praktek (Industrial Attachment) dibeberapa industri dan bisnis yang tersebar di Batam dan sekitarnya.
Di masa mendatang, praktek kerja industri di Singapura dan Malaysia akan diprioritaskan guna memberikan pengalaman internasional kepada lulusan. Politeknik Negeri Batam juga akan membekali para lulusannya dengan sertifikat kompetensi, agar mereka memilikl daya saing tinggi. Pola penyelenggaraan diprogram sarjana sains terapan, hampir sama dengan program Diploma 3, hanya berbeda di masa studi yang lebih panjang yaitu selama 8 semester dan tambahan mata kuliah yang memuat penguatan kemampuan analitis dan spesialisasi teknis serta penguatan kapasitas manajerial. Selain menguasai kompetensi teknis sesuai program studi, mahasiswa dibekali juga dengan kemampuan pemanfaatan Komputer dan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Selain membuka kelas regular untuk semua program studi yang waktu perkuliahannya dilaksanakan pada pagi hari, Politeknik Negeri Batam membuka kelas khusus karyawan yang waktu perkuliahan dimulai pada malam hari. Selain itu, untuk memberikan kesempatan kepada lulusan diploma 3 untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana terapan, Polibatam juga membuka program lanjut Jenjang untuk seluruh program studi jenjang D-4 yang dimiliki pada malam hari. Saat
ini juga sedang dikembangkan Program Pengakuan Pembelajaran Lampau (PPL) baik di jenjang pendidikan D-3 maupun D-4 yang diperuntukkan khusus bagi yang sudah memiliki pengalaman memadai dalam bekerja dimana pengalamannya dapat diakui dan disetarakan dengan suatu mata kuliah tertentu sehingga beban SKS yang harus diambil dapat diminimasi.
Politeknik Negeri Batam juga akan dijadikan kampus cerdas atau smart campus, dimana pemanfaatan teknologi informasi akan dioptimalkan. Seluruh materi kuliah akan ditempatkan di situs e-learning yang dapat diakses mahasiswa dimana pun dan kapan pun. Kendala ruang dan waktu bagi proses pembelajaran akan reduksi agar proses pembelajaran guna menghasilkan tenaga kerja terampil lebih cepat terealisir.
Politeknik Negeri Batam sejak Tahun 2007 telah mengimplementasi sistem pembelajaran elektronik (e-learning system ). Seluruh mata kuliah di-upload di situs learning Politeknik Negeri Batam yang dapat di akses melalui jaringan internet di alamat http://learning.polibatam.ac.id. Melalui e-learning, mahasiswa dapat mengakses materi setiap mata kuliah secara lebih bebas, kapan saja dan dimana saja. Selain materi perkuliahan, e-learning system yang dikembangkan Politeknik Negeri Batam juga telah mampu mengelola proses pembelajaran termasuk untuk kegiatan evaluasi seperti pengerjaan tugas, kuis, maupun ujian tengah semester dan ujian akhir semester sampai pengelolaan nilai akhir dari suatu mata kuliah.
Dengan demikian, proses pembelajaran dapat lebih fleksibel dan akuntabel. Ke depan, e-Learning system ini akan dikembangkan lebih lengkap sehingga mampu