• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan bukti transaksi, mencatat jurnal, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang membutuhkan. Menurut Kieso et al. (2011), siklus akuntansi

berupa langkah-langkah prosedur akuntansi yang biasanya digunakan oleh perusahaan secara umum untuk mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan. Secara berurutan siklus akuntansi meliputi tahap-tahap sebagai berikut: a. Mendokumentasikan transaksi keuangan dalam bentuk bukti transaksi dan

menganalisis transaksi keuangan tersebut.

b. Mencatat transaksi keuangan dalam buku jurnal. Tahapan ini disebut menjurnal.

c. Meringkas dalam buku besar, transaksi-transaksi keuangan yang sudah dijurnal. Buku besar adalah seluruh kelompok akun yang dikelola oleh perusahaan. Proses pencatatan dari jurnal ke dalam buku besar disebut posting. Format buku besar dengan menggunakan Four-column account dan T-account, berikut contoh format buku besar menggunakan format four-column dan T-account:

Gambar 2.1 Buku Besar dengan format Four-column account

Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)

Gambar 2.2 Buku Besar dengan format T-account

Sumber: Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010)

d. Menentukan saldo-saldo buku besar diakhir periode dalam neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar akun dan saldo masing-masing akun pada waktu tertentu. Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk membuktikan apakah jumlah debit sama dengan kredit setelah dilakukan posting.

e. Menyesuaikan buku besar berdasarkan informasi yang ada. Proses ini dilakukan dalam jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian digunakan untuk memastikan bahwa pengakuan pendapatan dan prinsip-prinsip tentang kesesuaian (matching principles) telah diikuti. Jurnal penyesuaian diklasifikasikan menjadi deferrals atau accruals.

1) Deferrals dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

 Beban dibayar dimuka yaitu beban yang dibayarkan secara tunai dan dicatat sebagai harta (asset) sebelum digunakan atau dikonsumsi.  Pendapatan diterima dimuka yaitu kas diterima dan dicatat sebagai

beban sebelum pendapatan diperoleh. 2) Accruals dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

 Pendapatan yang masih harus dibayar yaitu pendapatan yang diperoleh tetapi belum diterima atau dicatat.

 Beban yang masih harus dibayar yaitu beban yang telah terjadi tetapi belum dibayar dan dicatat.

f. Menentukan saldo-saldo buku besar setelah penyesuaian dan membuatnya dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian adalah untuk membuktikan kesamaan saldo debit total dan saldo total kredit di buku besar setelah semua penyesuaian. Akun-akun

yang tercantum di dalam neraca saldo setelah penyesuaian selanjutnya akan digunakan untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan.

g. Menyusun laporan keuangan berdasarkan neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan keuangan merupakan sarana utama bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar yang berkepentingan. Laporan keuangan yang akan disusun oleh perusahaan, antara lain laporan laba rugi (income statement), laporan perubahan ekuitas (statement of changes of equity), laporan posisi keuangan (statement of financial position).

h. Jurnal penutup, bertujuan untuk menutup siklus akuntansi periode yang lalu agar dapat dimulai siklus akuntansi periode yang baru.

i. Menentukan saldo-saldo buku besar dan membuatnya dalam neraca saldo setelah penutupan. Tujuan dari neraca saldo setelah penutupan adalah untuk membuktikan kesetaraan saldo akun permanen dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya. Saldo akun-akun sementara (temporary account) akan nol, sehingga di dalam neraca saldo setelah penutupan hanya mencantumkan akun-akun permanen. Siklus Akuntansi dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.3 Siklus Akuntansi

Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)

2.3 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan

Menurut PSAK 1 (2012), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut seperti, laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), laporan keuangan merupakan sarana utama bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak luar yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Jenis-jenis laporan keuangan menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011) sebagai berikut:

a. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Unsur-unsur laporan laba rugi, pada dasarnya laporan laba rugi hanya memuat dua hal yaitu pendapatan dan total beban.

1) Pendapatan (income), yaitu peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari pemegang saham.

2) Beban (expense), yaitu penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada pemegang saham. Berikut contoh format laporan laba rugi (income statement):

Menurut Manurung (2011), Format penyusunan laporan laba rugi terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu:

 Single step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan mencantumkan komponen-komponen laporan laba rugi secara umum.

 Multiple step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan cara mengelompokkan komponen-komponen perhitungan laba rugi dengan lebih teliti sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Berikut contoh format laporan laba rugi (income statement) menggunakan single step:

Gambar 2.4 Laporan Laba Rugi

Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)

b. Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)

Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menjelaskan perubahan ekuitas dan total ekuitas untuk periode tersebut. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas adalah saldo awal (beginning balance), laba bersih atau

$ x

Sales revenue x

Less: Sales returns and allowances x

Sales discounts $ x

Net sales x

Cost of goods sold x

Gross profit Operating expences

(Examples: store salaries, advertising, delivery, rent,

depreciantion, utilities, insurance) x

Income from operations x

Other income and expense x

Interest expense x

Income before income taxes x

Income tax expense x

Net income $ x

Name of Company Income Statement For the Period Ended

rugi bersih, kontribusi penerbitan saham dan distribusi dividen kepada pemilik, dan saldo akhir (ending balance). Berikut contoh format laporan perubahan ekuitas:

Gambar 2.5 Laporan Perubahan Ekuitas

Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)

c. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position).

Statement of Financial Position merupakan laporan posisi keuangan yang menggambarkan harta, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam suatu tanggal tertentu.

1) Harta (assets), yaitu sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan diharapkan menghasilkan manfaat bagi entitas di masa yang akan datang.

2) Kewajiban (liabilities), yaitu kewajiban yang diperoleh entitas dari peristiwa masa lalu, yang mana dari kewajiban tersebut diharapkan dapat menghasilkan manfaat ekonomi.

3) Modal (equity), yaitu hak residual atas harta entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Share Capital-Ordinary Retained Earnings Unrealize d Gains on Non-Trading Equity Total Equity XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX XXX XXX

Total Comprehensive Income Dividends

Ending Balance

Name of Company Statement of Changes in Equity

For the Period Ended

Format penyusunan laporan posisi keuangan terbagi 2 (dua) yaitu bentuk laporan (stafel) dan bentuk skontro (T-account). Penyusunan dengan format laporan (stafel) yaitu dengan menyusun komponen-komponen laporan posisi keuangan secara vertikal dari atas ke bawah. Bentuk penyusunan laporan posisi keuangan secara skontro adalah dengan membagi menjadi dua yaitu sebelah kanan dan kiri yang disebut debit dan kredit. Berikut contoh format laporan posisi keuangan dalam bentuk stafel:

Gambar 2.6 Laporan Posisi Keuangan

Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)

Intangible assets $ x

Property, plant, and equipment

Land $ x

Buildings and equipment $ x

Less: Accumulated depreciation x x x

Long-term investments

(Examples: investments in bonds, investments in shares) x Current assets

(Examples: prepaid expenses, merchandise inventory,

accounts receivable, short-term investments, cash) x

Total assets $ x Equity Share capital-ordinary $ x Reatined earnings x $ x Liabilities Non-currents liabilities

(Examples: note payable, bonds, payable) x

Currents liabilities

(Examples: note payable, accounts payable, accruals

unearned revenues, current portion of notes payable) x x

Total equity and liabilities $ x

Statement of Financial Position As of the End of the Period

Equity and Liabilities Assets Name of Company

2.4 Akun (Account)

Menurut Manurung (2011), akun merupakan catatan individu mengenai kenaikan atau penurunan masing-masing bagian dalam golongan aset, kewajiban, atau ekuitas. Sebagai contoh, kelompok aset memiliki beberapa akun seperti: kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, tanah, bangunan, dan sebagainya. Masing-masing akun diberi nomor kode dan dikelompokkan sesuai golongannya yang dinamakan bagan akun (chart of account). Berikut adalah contoh akun-akun pada perusahaan dagang:

Tabel 2.1 Kode Akun

Sumber: Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011)

No. Account Account Title No. Account Account Title

1 Assets 4.1.2 Sales Return and Allowances

1.1. Current Assets 4.1.3 Sales Discounts

1.1.1 Cash 5 Purchase

1.1.2 Account Receivable 5.1.1 Purchase

1.1.3 Allowance for doubtful account 5.1.2 Freight In

1.1.4 Notes Receivable 5.1.3 Purchase Return and Allowances

1.1.5 Supplies 5.1.4 Purchase Discounts

1.1.6 Prepaid Expense 6 Expense

1.1.7 Merchandise Inventory 6.1. Sales Expense

1.2. Fixed Assets 6.1.1 Advertising Expense

1.2.1 Equipment 6.1.2 Sales Salaries Expense

1.2.2 Accumulation Depreciation Equipment 6.1.3 Store Supplies Expense

1.2.3 Vehicle 6.1.4 Depreciation Equipment Expense

1.2.4 Accumulation Depreciation Vehicle 6.1.5 Freight out

1.2.5 Building 6.2. Administrative and General Expense

1.2.6 Accumulation Depreciation Building 6.2.1 Office Salaries Expense

1.2.7 Land 6.2.2 Office Supplies Expense

2 Liabilities 6.2.3 Depreciation Office Equipment Expense

2.1 Current Liabilities 6.2.4 Rent Expense

2.1.1 Account Payable 6.2.5 Insurance Expense

2.1.2 Notes Payable 6.2.6 Depreciation Building Expense

2.1.3 Unearned Revenue 6.2.7 Depreciation Vehicle Expense

2.2 Long Term Liabilities 6.2.8 Utilities Expense

2.2.1 Bank Loan 7 Other

2.2.2 Bond Payable 7.1. Other Revenue

3 Owner's Equity 7.1.1 Interest Revenue

3.1.1 Capital 7.1.2 Other Miscellaneous

3.1.2 Dividend 7.2. Other Expense

4 Sales 7.2.1 Interest Expense

Menurut Mahmudi (2009), kode adalah suatu kerangka yang menggunakan angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada didalam suatu klasifikasi. Menurut Mahmudi (2009), berikut klasifikasi akun buku besar:

Tabel 2.2 Klasifikasi Akun

Kategori Akun Keterangan

Aktiva 1-XXX

Aktiva, kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi kas/bank, piutang, sediaan barang, perlengkapan, peralatan, tanah, gedung, kendaraan dan sebagainya.

Kewajiban 2-XXX

Kewajiban, kewajiban perusahaan kepada pihak lain meliputi utang dagang, utang bank, utang gaji,utang pajak, pinjaman dan sebagainya.

Ekuitas 3-XXX

Ekuitas, harta bersih perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban.

Pendapatan 4-XXX

Pendapatan, pendapatan dari hasil usaha atau aktivitas utama perusahaan baik penjualan maupun jasa.

Biaya 5-XXX

Biaya, biaya overhead untuk menjalankan aktivitas perusahaan seperti biaya iklan, gaji, listrik, air, telepon, dan sebagainya. Pendapatan

lain-lain 6-XXX

Pendapatan lain-lain, pendapatan diluar aktivitas utama perusahaan seperti pendapatan bunga dan sebagainya.

Biaya lain-lain 7-XXX

Biaya lain-lain, biaya tidak langsung perusahaan, misalnya pajak atas pendapatan bunga dan sebagainya.

Sumber: Mahmudi (2009)

Nomor akun di atas menunjukan makna sebagai berikut: 1

Nama Akun

Sub Golongan Akun Golongan Akun Kelompok Akun

Pada perusahaan dagang terdapat akun-akun yang biasanya terjadi, antara lain sebagai berikut:

a. Akun pembelian barang adalah akun yang digunakan untuk membeli barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang.

b. Akun penjualan barang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan piutang dagang.

c. Akun retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

d. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

e. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena membeli barang dagangan atau aktiva lain secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit.

f. Akun piutang dagang adalah akun yang digunakan untuk menjual barang dagangan secara kredit dan menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.

g. Akun potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.

h. Akun potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.

i. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pebayaran beban angkut barang dagangan yang ditanggung pembeli.

j. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.

Dokumen terkait