i
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM APLIKASI
PEMROSESAN AKUNTANSI PADA KASUS
PERUSAHAAN DAGANG
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III
Oleh:
DWI ANUGERAH LESTARI 3111101047
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Dwi Anugerah Lestari NIM : 3111101047
Tanda Tangan :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM APLIKASI
PEMROSESAN AKUNTANSI PADA KASUS PERUSAHAAN
DAGANG
Oleh:
DWI ANUGERAH LESTARI 3111101047
BATAM, 22 JULI 2014 Dosen Pembimbing
Chici Ramdhaniah, SE NIK: 111078
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Nanik Lestari,SE,M.S.Ak Septi Riska Daulay A.md NIK:106040 NIK: 213160
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir yang berjudul “Penyusunan Modul Praktikum Aplikasi Pemrosesan Akuntansi pada Kasus Perusahaan Dagang”
.
Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Ahli Madya program studi Akuntansi Jurusan Manajemen Bisnis Politeknik Negeri Batam.Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari banyak hambatan-hambatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh penulis. Banyak bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak baik dalam bentuk doa, saran, diskusi, dukungan moril dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan melalui kesehatan, inspirasi dan semangat untuk terus bekerja keras dalam mencapai hasil yang terbaik.
2. Orang tua serta keluarga penulis yang telah memberikan dukungan yang luar biasa dalam penyusunan tugas akhir ini.
3. Ibu Chici Ramdhaniah, selaku dosen pembimbing 1 dan kak Thesa Yolanda selaku pembimbing 2 yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran serta saran yang baik untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini. 4. Bapak Hendra Gunawan, SE, M.Sc, selaku pembimbing lapangan yang telah
v
5. Ibu Nanik Lestari selaku penguji 1 dan Kakak Septi Riska Daulay selaku penguji 2 yang telah membantu penulis dalam menilai Tugas Akhir penulis.
6. Ibu Marihot Nasution selaku Dosen Wali yang telah membantu penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan studi di Politeknik Negeri Batam
7. Seluruh dosen jurusan Program Studi Akuntansi yang telah membimbing, mengajar, dan mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.
8. Rekan team Minion yaitu Hanita Dwisari dan Vivi Wahyuni yang telah meluangkan waktunya untuk penyelesaian tugas akhir ini.
9. Para noona-noona tergila yang selalu buat gila selama penyelesaian modul ini. 10. Rekan-rekan team teching yang telah memberikan banyak masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Kakak-kakak ruang 215 yang telah berbaik hati menerima penulis untuk menempati ruang 215 selama proses magang
12. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebut satu per satu Akhir kata penulis menyadari banyak keterbatasan dalam tugas akhir ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran duna perbaikan di masa mendatang. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Batam, 22 Juli 2014
Penulis
Dwi Anugerah Lestari 3111101047
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Batam, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dwi AnugerahLestari
NIM : 3111101047 Program Studi : Akuntansi
Jenis karya : Tugas akhir/Skripsi/Karya Ilmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Politeknik Batam Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM APLIKASI PEMROSESAN
AKUNTANSI PADA KASUS PERUSAHAAN DAGANG
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Politeknik Batam berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Batam
Pada tanggal : 22 Juli 2014
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
Nama :Dwi Anugerah Lestari Program Studi :AkuntansiJudul :Penyusunan Modul Praktikum Aplikasi Pemrosesan Akuntansi pada Kasus Perusahaan Dagang
Modul praktikum merupakan suatu alat atau sarana pembelajaran yang di dalamnya berupa materi, metode dan evaluasi yang dibuat secara sistematis dan terstruktur sebagai upaya untuk mencapai tujuan kompetensi yang diharapkan. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk menyediakan modul praktikum mata kuliah Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) untuk jenis usaha perusahaan dagang yang dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa akuntansi Politeknik Negeri Batam.
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi dan studi literatur. Metode analisis data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode penyusunan deskriptif. Hasil dari tugas akhir ini berupa modul praktikum Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) perusahaan dagang.
Kata Kunci:
viii
ABSTRACT
Name : Dwi Anugerah Lestari Study Program : Accounting
Tittle : Preparation of Module Practical Application of Accounting at the Case Processing Trade Company
Module practical is a learning’s tool in there is the form of materials, methods and evaluation which made in systematic and structured in order to achieve the goal of expected competence. The final exam in the form of modules Processing Applications of Accounting (APA) conducted in Polytechnic in order to determine the preparation lab module courses Accounting Application Processing (APA) for the type of business trading company which may be one of learning’s tool to improve the competence of accounting students.
Data collection techniques used by the author is the observation and study of literature. Data analysis methods used in the preparation of this thesis is descriptive preparation method. The results of this thesis a lab module Processing Applications Accounting (APA) trading company.
Keywords:
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
ABSTRAK ... vii DAFTAR ISI ... ix DAFTAR GAMBAR ... xi DAFTAR TABEL ... 77 BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Batasan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 4 1.5 Keluaran ... 4 1.6 Manfaat Penelitian ... 4 1.7 Sistematika Penulisan ... 5 BAB II ... 6 TINJAUAN PUSTAKA ... 6 2.1 Pengertian Akuntansi ... 6
2.2 Pengertian Siklus Akuntansi ... 6
Tabel 2.1 Penjelasan Kolom-kolom dalam Jurnal ... 9
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011) ... 11
2.3 Laporan Keuangan ... 14
2.4 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang ... 19
2.5 Kode Akun ... 24
2.6 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 27
x
BAB III ... 30
METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30
3.1 Metodologi Penelitian ... 30
3.2 Gambaran Umum Instansi ... 31
BAB IV ... 49
PEMBAHASAN ... 49
4.1 Rencana Pembelajaran... 49
4.2 Peralatan Kerja dan Media ... 50
4.3 Sistem Pengerjaan Modul ... 51
4.4 Sistem Penilaian ... 66 4.5 Contoh Transaksi ... 67 BAB V ... 76 KESIMPULAN ... 76 5.1 Kesimpulan ... 76 5.2 Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA ... 77
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi ... 7
Gambar 2.2 Format General Journal ... 8
Gambar 2.3 Buku Besar dengan format Four-column account ... 11
Gambar 2.4 Laporan Laba Rugi ... 16
Gambar 2.5 Laporan Perubahan Ekuitas ... 17
Gambar 2.6 Laporan Posisi Keuangan ... 19
Gambar 2.7 perhitungan laba yang dihasilkan dari penjualan ... 20
Gambar 3.1 Struktur organisasi Politeknik Negeri Batam ... 35
Gambar 4.1 Faktur Pembelian... 55
Gambar 4.2 Faktur Penjualan ... 57
Gambar 4.3 Bukti Penerimaan Kas ... 58
Gambar 4.4 Bukti Pengeluaran Kas ... 59
Gambar 4.5 Bukti Memorial ... 60
Gambar 4.6 Struktur Organisasi PT Odiyo Electronic... 63
Gambar 4.7 Transaksi Pembelian ... 67
Gambar 4.8 Jurnal Pembelian ... 68
Gambar 4.9 Posting Buku Besar dari Jurnal Pembelian ... 68
Gambar 4.10 Transaksi Penjualan ... 69
Gambar 4.11 Jurnal Penjualan ... 69
Gambar 4.12 Posting Buku Besar dari Jurnal Penjualan ... 70
Gambar 4.13 Transaksi Kas Masuk ... 71
Gambar 4.14 Jurnal Kas Masuk ... 71
Gambar 4.15 Posting Buku Besar dari Jurnal Penerimaan Kas ... 72
Gambar 4.16 Transaksi Kas Keluar ... 72
Gambar 4.17 Jurnal Kas Keluar ... 73
Gambar 4.18 Posting Buku Besar dari Jurnal Pengeluaran Kas ... 73
Gambar 4.19 Bukti Memorial ... 74
Gambar 4.20 Jurnal Memorial ... 74
77
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penjelasan Kolom-kolom dalam Jurnal ... 9
Tabel 2.2 Penjelasan Kolom-kolom dalam Buku Besar ... 11
Tabel 2.3 Kode Akun ... 24
Tabel 2.4 Klasifikasi Akun ... 25
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Politeknik Negeri Batam ... 34
Tabel 3.2 Bagian struktur organisasi ... 35
Tabel 4.1 Pokok Bahasan dan Rincian Materi ... 50
Tabel 4.2 Jenis Produk ... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman saat ini, mendorong generasi bangsa untuk menjadi seorang yang mampu beradaptasi dan cakap dalam segala bidang, salah satunya dalam bidang akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi akuntansi. Keadaan ini menjadikan profesi akuntan sebagai salah satu profesi yang sangat dibutuhkan keberadaannya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Dalam perkembangannya kini, profesi akuntan dapat dijadikan sebagai pilihan karir yang menjanjikan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mansyur selaku Manager Humas dan publikasi Ikatan Akuntansi Indonesia dalam seminar akuntansi yang digelar oleh Akademi Akuntansi Nasional pada kamis 15 maret 2013 yang menyatakan bahwa profesi akuntan kini tak terbatas hanya sebagai tukang catat, namun juga menjadi pemimpin dan pengusaha sukses disegala bidang.
Untuk mewujudkan hal yang telah diuraikan di atas salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan media pembelajaran yang efektif. Seperti halnya di Politeknik Negeri Batam, media pembelajaran yang dapat disediakan adalah modul praktikum. Modul praktikum merupakan suatu alat atau sarana pembelajaran yang di dalamnya berupa materi, metode dan evaluasi yang dibuat secara sistematis dan terstruktur sebagai upaya untuk mencapai tujuan kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010).
Mengacu pada kurikulum Politeknik Negeri Batam, salah satu modul yang dapat digunakan adalah modul Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) yang merupakan penerapan dari mata kuliah Akuntansi pengantar I (satu) dan Akuntansi pengantar II (dua). Modul Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) merupakan modul yang berisikan mengenai kasus pada suatu perusahaan selama satu periode yang harus diselesaikan dimulai dari menganalisis bukti transaksi, memasukan transaksi ke jurnal-jurnal yang disediakan, memposting ke buku besar dan berakhir dengan menyusun laporan keuangan. Bentuk usaha yang digunakan sebagai kasus dalam modul ini adalah usaha dagang yang bergerak dibidang elektronik.
Berdasarkan pengalaman penulis yang sudah mempelajari mata kuliah Aplikasi Pemrosesan Akuntansi (APA) di Politeknik Negeri Batam, modul yang sudah ada memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut: proses pengerjaan yang masih dikerjakan secara manual sehingga membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama dan menimbulkan tingkat kesalahan yang lebih banyak, penamaan akun yang masih menggunakan bahasa Indonesia tidak sejalan dengan mata kuliah yang telah dipelajari menggunakan bahasa Inggris, dan belum adanya transaksi penjualan dan pembelian yang disertai dengan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN Masukan dan Keluaran).
Untuk itu maka penulis ingin memperbaiki dan melengkapi modul yang sudah ada, antara lain: membuat sebuah aplikasi sederhana dengan menggunakan Microsoft Excel, bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi para mahasiswa dalam pengerjaan modul sehingga dapat menghasilkan hasil yang tepat waktu, akurat dan teruji, memberi penamaan akun dalam bahasa Inggris berdasarkan
International Financial Reporting Standards (IFRS), hal ini sejalan dengan mata kuliah Akuntansi pengantar I (satu) dan Akuntansi pengantar II (dua) yang telah dipelajari dan untuk transaksi pembelian dan penjualan akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN masukan dan keluaran).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun sebuah modul yang dapat menjadi salah satu sarana pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa akuntansi Politeknik Negeri Batam berjudul “PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM APLIKASI PEMROSESAN AKUNTANSI PADA KASUS PERUSAHAAN DAGANG”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka penulis mengemukakan rumusan masalah pokok yaitu bagaimana penyusunan modul aplikasi pemrosesan akuntansi untuk jenis usaha dagang.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penyusunan modul aplikasi pemrosesan akuntansi adalah batasan data yang meliputi:
a. Bukti transaksi operasional perusahaan dalam satu tahun periode yang pencatatannya dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 28 Februari 2013 b. Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan modal, sedangkan laporan arus kas dan CALK (catatan atas laporan keuangan) tidak disertakan karena mahasiswa belum mempelajari materi yang berkaitan dengan laporan arus kas dan CALK.
c. Penilaian persediaan menggunakan metode rata-rata (average) dengan sistem pencatatan perpetual.
d. Tidak ada transaksi yang berkaitan dengan renkosiliasi, saham dan obligasi.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana penyusunan modul aplikasi pemrosesan akuntansi untuk jenis usaha dagang.
1.5 Keluaran
Keluaran yang akan dihasilkan dalam proses tugas akhir ini berupa modul aplikasi pemrosesan akuntansi untuk satu semester perkuliahan termasuk kunci jawabannya.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Bagi pembaca dapat mengetahui proses akuntansi yang baik dan benar dan dapat menambah referensi untuk melakukan penyusunan modul selanjutnya. b. Bagi Politeknik Negeri Batam dapat menjadi modul bahan ajar di program
diploma tiga dan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, sehingga diharapkan dapat menerapkan pengetahuan akuntansi di dunia kerja.
c. Bagi penulis dapat menerapkan dan memahami teori yang telah diperoleh dalam proses perkuliahan tentang siklus pemrosesan akuntansi.
1.7 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, keluaran, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Berisi uraian teori-teori dan hasil-hasil penyusunan modul yang relevan dengan permasalahan yang diangkat.
BAB III Metodologi Penelitian dan Gambaran Umum Perusahaan.
Berisi metodologi penelitian yang mencakup metodologi penelitian, dan gambaran umum tentang Politeknik Negeri Batam, struktur organisasi, prodi akuntansi secara gambaran umum kurikulum yang terdiri atas teori dan praktek.
BAB IV Pembahasan
Bab ini menguraikan dan menjelaskan bagaimana proses penyusunan dan gambaran tentang modul yang telah disusun. Penjelasan proses ini disediakan dalam penyusunan modul.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisi dua pokok pikiran yaitu kesimpulan dan saran, mengenai kesimpulan dari penyusunan modul yang telah disusun.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan bukti transaksi, mencatat jurnal, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Menurut Suwardjono (2011), akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari transaksi-transaksi untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan. Sedangkan menurut Baridwan (2004) akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya adalah mencantumkan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat disediakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif dari suatu keadaan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses pencatatan dan penyajian suatu transaksi keuangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan yang kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
2.2 Pengertian Siklus Akuntansi
Menurut Manurung (2011) siklus akuntansi merupakan langkah-langkah dalam pekerjaan akuntansi mulai dari mencatat transaksi (journalizing), mengklasifikasikan
transaksi ke dalam akun-akun yang sesuai (posting), mengikhtisarkan masing-masing akun ke dalam susunan debit dan kredit, membuat penyesuaian-penyesuaian hingga menyusun laporan keuangan. Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011) siklus akuntansi berupa langkah-langkah prosedur akuntansi yang biasanya disediakan oleh perusahaan untuk mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan, yang digambarkan seperti berikut:
Gambar 2.1 Siklus Akuntansi
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
2.2.1 Proses Pencatatan
Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), dalam praktik bisnis ada 3 (tiga) langkah dasar dalam proses pencatatan yaitu:
1. Analisis setiap transaksi yang terjadi
Proses pencatatan dimulai dengan menganalisis dokumen transaksi yang menunjukkan suatu aktivitas bisnis telah terjadi. Dokumen sumber (source document) merupakan catatan pertama dari setiap transaksi yang merupakan sumber informasi rinci transaksi.
2. Menjurnal informasi transaksi yang terjadi.
Setelah informasi dokumen keuangan dianalisis, transaksi dicatat dalam urutan kronologis dengan ayat jurnal yang sesuai. Ayat Jurnal yang disediakan terbagi menjadi dua yaitu:
a) Jurnal Umum (General Journal)
Jurnal umum terdiri dari empat bagian yaitu tanggal, jumlah akun yang di debit, jumlah akun yang di kredit, dan keterangan akun. Jurnal umum disediakan untuk mencatat transaksi yang tidak bisa dikelompokkan ke dalam jurnal khusus. Berikut contoh format jurnal umum:
Gambar 2.2 Format General Journal
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
Page : J1
Date Account Title s and Explanation Re f De bit Cre dit
Menurut Astuti (2012) pembuatan jurnal harus disertai dengan judul jurnal agar dapat diketahui jenis jurnal yang dibuat. Sebelum membukukan transaksi keuangan dalam jurnal, maka selain harus dicantumkan judul jurnal, juga harus diberikan nomor halaman yang nantinya akan disediakan untuk keperluan posting ke buku besar. Kolom dalam jurnal disediakan untuk mencatat hal-hal sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penjelasan Kolom-kolom dalam Jurnal
Kolom Fungsi
Tanggal (Date) Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Pencatatan tanggal transaksi dilakukan sesuai urutan waktu terjadinya. Transaksi yang terjadi lebih dulu, dicatat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan transaksi-transaksi berikutnya.
Keterangan
(Account Titles and Explanation)
Kolom ini disediakan untuk mencatat nama akun yang di debit dan yang di kredit. Akun yang di debit ditulis merapat dengan kolom “Tanggal”, sedangkan akun yang di kredit ditulis lebih menjorok ke kanan jika dibandingkan dengan rekening di debit. Jika diperlukan, maka pendebitan dan pengkreditan rekening dalam kolom ini juga disertai dengan uraian tentang transaksi keuangan yang dicatat. Referensi (Ref) Ref merupakan kependekan dari referensi pempostingan (posting
references). Ref akan diisi dengan nomor akun, ketika transaksi keuangan yang dicatat di jurnal dipindahkan (posting) ke buku besar. Oleh karenanya, ketika transaksi belum diposting ke buku besar, kolom ini belum diisi.
Debit Diisi dengan jumlah rupiah akun yang di debit sebagaimana yang
tercantum dalam kolom “Keterangan”.
Kredit Diisi dengan jumlah rupiah akun yang di kredit sebagaimana yang tercantum dalam kolom “Keterangan”.
b) Jurnal Khusus (Special Journal)
Jurnal khusus berisi transaksi-transaksi yang diproses dengan karakteristik tertentu seperti: penerimaan kas (cash receipts) untuk mencatat penerimaan kas secara tunai, penjualan (sales) untuk mencatat penjualan secara kredit, pembelian (purchases) untuk mencatat pembelian secara kredit, dan pengeluaran kas (cash disbursment) untuk mencatat pengeluaran kas secara tunai. Jurnal khusus terdiri dari empat macam yaitu:
1) Jurnal Pembelian (Purchase journal)
Jurnal pembelian disediakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. 2) Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal ini disediakan untuk mencatat transaksi penjualan secara kredit. 3) Jurnal Penerimaan Kas (Cash receipts journal)
Jurnal ini disediakan untuk mencatat segala transaksi penerimaan uang. 4) Jurnal Pengeluaran Kas (Cash payment journal)
Jurnal ini disediakan untuk mencatat segala transaksi pengeluaran uang. 3. Memindahbukukan atau melakukan posting ke buku besar (ledger)
Buku besar umum (general ladger) adalah kumpulan dari semua akun aktiva, kewajiban, akuitas pemegang saham, pendapatan, dan beban. Item-item yang dimasukkan dalam jurnal umum harus ditransfer ke buku besar umum, prosedur ini yang dinamakan pemindahbukuan (posting), merupakan bagian dari proses pengikhtisaran dan pengklasifikasian.
Pada buku besar, akun dapat disajikan dalam bentuk four-column account dan T-account. Buku besar diberi nama sesuai dengan nama akun yang bersangkutan,
disertai dengan no akun. Pada kasus perusahaan dagang yang penulis buat menggunakan contoh format four-column. Berikut contoh format buku besar menggunakan format four-column:
No Acc:
Date Account Title s and Explanation Re f De bit Cre dit Balance
Name of Account
Gambar 2.3 Buku Besar dengan format Four-column account
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
Menurut Astuti (2012) kolom-kolom dalam buku besar disediakan untuk mencatat hal-hal sebagai berikut:
Tabel 2.2 Penjelasan Kolom-kolom dalam Buku Besar
Kolom Fungsi
Tanggal (Date)
Untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Pencatatan tanggal transaksi dilakukan sesuai urutan waktu terjadinya. Transaksi yang terjadi lebih dulu, dicatat terlebih dahulu, baru kemudian diikuti dengan transaksi-transaksi berikutnya.
Keterangan (Account Titles and Explanation)
Kolom ini disediakan untuk mencatat uraian atau keterangan transaksi yang diposting.
Referensi (Ref)
Ref merupakan kependekan dari referensi pempostingan (posting references). Ref akan diisi dengan nomor rekening, ketika transaksi keuangan yang dicatat di jurnal dipindahkan (posting) ke buku besar. Referensi pemostingan diisi dengan nomor rekening yang dipindahkan dari jurnal ke buku besar.
tercantum dalam jurnal.
Kredit Diisi dengan jumlah rupiah akun yang di kredit sebagaimana yang tercantum dalam jurnal.
Saldo (Balance)
Diisi dengan jumlah akhir (saldo akhir) dari tiap rekening setelah mempertimbangkan saldo awal periode dan pendebitan serta pengkreditan suatu akun selama periode akuntansi.
Sumber: Astuti (2012)
2.2.2 Proses Pelaporan
Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), langkah-langkah dalam proses pelaporan adalah:
1. Menyiapkan Neraca Saldo (Trial Balance)
Neraca saldo adalah daftar semua akun dan saldonya. Setelah semua transaksi satu periode dipindahbukukan ke buku besar, saldo setiap akun dapat dihitung untuk memeriksa keseimbangan saldo debit dan kredit.
2. Membuat jurnal penyesuaian
Pada akhir periode, banyak akun yang membutuhkan penyesuaian untuk menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Untuk itu dibutuhkan analisis atas setiap akun dan berbagai dokumen sumber. Berdasarkan analisis tersebut, kemudian dibuat jurnal penyesuaian. Untuk menghasilkan jurnal penyesuaian maka pendapatan dicatat pada periode dimana pendapatan itu dihasilkan, dan beban dicatat pada periode terjadi, maka ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) harus dibuat pada akhir periode akuntansi.
3. Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance) Setelah semua ayat jurnal penyesuaian dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya dibuat dari akun-akun buku besar. Neraca saldo ini dinamakan dengan neraca saldo yang telah disesuaikan (adjusted trial balance). Neraca saldo ini memperlihatkan saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah disesuaikan pada akhir periode akuntansi. Tujuan neraca saldo yang telah disesuaikan adalah untuk memperlihatkan pengaruh dari semua kejadian keuangan yang telah terjadi selama periode akuntansi.
4. Menyiapkan Laporan Keuangan
Perusahaan dapat menyiapkan laporan keuangan berdasarkan saldo pada akun di neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan keuangan perusahaan umurnnya terdiri dari neraca , laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. 5. Membuat jurnal penutup
Setelah jurnal penyesuaian dicatat dan dipindahkan ke buku besar, maka buku siap untuk ditutup dalam persiapan memasuki periode akuntansi yang baru. Dalam penutupan, semua saldo akun pendapatan dan beban (pos-pos laporan laba-rugi) ditransfer ke ikhtisar laba-rugi yang hanya disediakan pada akhir setiap periode akuntansi (tahunan). Pendapatan dan beban ini ditandingkan pada akun ikhtisar laba-rugi dan hasil bersih penandingan ini yang mencerminkan laba bersih atau laba-rugi bersih selama satu periode. Semua ayat jurnal penutupan diposting ke akun buku besar yang berhubungan.
6. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutup (Post Closing Trial Balance)
Setelah jurnal penutup dipindahbukukan, neraca saldo setelah penutupan dapat disusun untuk memeriksa keseimbangan saldo debit dan kredit untuk akun riil. 7. Ayat Jurnal Pembalik
Ayat jurnal penyesuaian sebelum pencatatan transaksi regular pada periode berikutnya, ayat jurnal semacam ini biasanya disebut sebagai ayat jurnal pembalik (reversing entries). Ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode akuntansi berikutnya dan merupakan kebalikan dari ayat jurnal penyesuaian terkait yang telah dibuat pada periode sebelumnya. Pencatatan ayat jurnal pembalik merupakan langkah opsional dalam siklus akuntansi yang akan dilakukan pada awal periode akuntansi berikutnya
2.3 Laporan Keuangan
Menurut PSAK 1 (2012), pengertian laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Menurut Baridwan (2004) laporan keuangan merupakan ringkasan suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajsemen dengan tujuan
untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Di samping itu laporan keuangan dapat juga disediakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
Menurut Manurung (2011) sebelum membentuk laporan keuangan yang akurat maka harus mengidentifikasi transaksi. Transaksi yang dimaksud adalah kejadian-kejadian yang bersifat keuangan dan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Dengan kata lain, pekerjaan akuntansi adalah proses mencatat semua kejadian yang bersifat keuangan dan melaporkannya dalam bentuk laporan keuangan untuk dikomunikasikan kepada para pengguna.
Menurut Kieso, Kimmel, Weygandt (2011), bentuk-bentuk laporan keuangan terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menurut Kieso, Kimmel, Weygandt (2011) laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menyajikan pendapatan yang diperoleh perusahaan, beban yang ditimbulkan akibat adanya kegiatan operasional perusahaan, serta laba atau rugi yang didapatkan oleh perusahaan selama satu periode. Sedangkan menurut (2004) laporan laba rugi merupakan jenis laporan akuntansi yang menggambarkan jerih payah atas kegiatan operasi perusahaan yang pada akhir periode diukur hasilnya, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian selama periode tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi merupakan penyajian unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan untuk mencantumkan laba atau rugi pada periode operasi perusahaan.
Menurut Manurung (2011), format penyusunan laporan laba rugi terbagi menjadi 2 (dua) bentuk yaitu:
a. Single step
Laporan laba rugi bentuk single step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan mencantumkan komponen-komponen laporan laba rugi secara umum.
b. Multiple step
Laporan laba rugi bentuk Multiple step yaitu penyusunan laporan laba rugi dengan cara mengelompokkan komponen-komponen perhitungan laba rugi dengan lebih teliti sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Menurut Kieso, Kimmel, Weygandt (2011), berikut contoh format laporan laba rugi (income statement) menggunakan multiple step:
Gambar 2.4 Laporan Laba Rugi
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
$ x
Sales revenue x
Less: Sales returns and allowances x
Sales discounts $ x
Net sales x
Cost of goods sold x
Gross profit Operating expences
(Examples: store salaries, advertising, delivery, rent,
depreciantion, utilities, insurance) x
Income from operations x
Other income and expense x
Interest expense x
Income before income taxes x
Income tax expense x
Net income $ x
Name of Company Income Statement For the Period Ended
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik apakah terjadi kenaikan atau penurunan dari ekuitas yang
dimiliki selama satu periode. Laporan ini terdiri dari saldo awal (beginning balance)
modal pemilik, laba atau rugi bersih periode sebelumnya, pengambilan dan saldo akhir (ending balance) modal pemilik. Berikut contoh format laporan perubahan ekuitas:
Gambar 2.5 Laporan Perubahan Ekuitas
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
3. Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
Menurut PSAK 1 (2012), unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah Harta (asset), kewajiban (liabilities), dan modal (equity). Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut :
Share Capital-Ordinary Retained Earnings Unrealize d Gains on Non-Trading Equity Total Equity XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX (XXX) (XXX) XXX XXX XXX XXX
Total Comprehensive Income Dividends
Ending Balance
Name of Company Statement of Changes in Equity
For the Period Ended
a. Harta (Asset) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
b. Kewajiban (Liabilities) merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung menfaat ekonomi.
c. Modal (equity) adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua liabilitas.
Menurut Manurung (2011), format penyusunan laporan posisi keuangan terbagi 2 (dua) yaitu bentuk laporan (stafel) dan bentuk skontro (T-account). Penyusunan dengan format laporan (stafel) yaitu dengan menyusun komponen-komponen laporan posisi keuangan secara vertikal dari atas ke bawah. Bentuk penyusunan laporan posisi keuangan secara skontro adalah dengan membagi menjadi dua yaitu sebelah kanan dan kiri yang disebut debit dan kredit. Menurut Kieso,
Kimmel, Weygandt (2011), berikut contoh format laporan posisi keuangan dalam
Gambar 2.6 Laporan Posisi Keuangan
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
2.4 Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan menjual produknya kepada para pelanggan. Perusahaan dagang tidak memproduksi barangnya sendiri melainkan membeli dari perusahaan lain (Hasanuh, 2011). Perbedaan antara akuntansi untuk perusahaan dagang dan akuntansi perusahaan jasa terletak pada prosedur akuntansi untuk transaksi jual-beli barang dagangan, bukan pada siklus akuntansinya (Sodikin dan Riyono, 2012).
Intangible assets $ x
Property, plant, and equipment
Land $ x
Buildings and equipment $ x
Less: Accumulated depreciation x x x
Long-term investments
(Examples: investments in bonds, investments in shares) x
Current assets
(Examples: prepaid expenses, merchandise inventory,
accounts receivable, short-term investments, cash) x
Total assets $ x Equity Share capital-ordinary $ x Reatined earnings x $ x Liabilities Non-currents liabilities
(Examples: note payable, bonds, payable) x
Currents liabilities
(Examples: note payable, accounts payable, accruals
unearned revenues, current portion of notes payable) x x
Total equity and liabilities $ x
Statement of Financial Position As of the End of the Period
Equity and Liabilities Assets Name of Company
2.4.1 Menghitung Pendapatan Perusahaan Dagang
Di perusahaan dagang, pendapatan biasanya berasal dari penjualan barang dagangan (sales revenue), sedangkan kelompok biaya terbagi menjadi dua yaitu harga pokok penjualan (cost of goods sold) dan biaya/beban operasi (operating expenses). Perhitungan secara detail ditunjukkan sebagai berikut:
Gambar 2.7 perhitungan laba yang dihasilkan dari penjualan
Sumber: Manurung (2011)
Berdasarkan gambar di atas, maka penjelasan dari perhitungan laba yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan penjualan (Sales Revenue)
Prinsip pengakuan pendapatan penjualan (sales revenue) diperusahaan dagang yaitu diakui pada saat terjadi transaksi, atau pendapatan diakui pada saat barang yang telah ditransfer/pindah dari tangan penjual ke tangan pembeli.
b. Potongan Penjualan (sales discounts)
Penjualan barang secara kredit biasanya menyertakan program potongan jika pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu yang ditetapkan. Jangka waktu kredit yang memberikan kemungkinan potongan atau diskon ini dapat ditunjukkan dengan istilah 2/10 n/30, hal ini berarti dari jangka waktu kredit selama 30 hari
Sales Revenue Cost of goods sold Gross Profit Gross Profit Operating Expenses Net Income/Loss
pembeli dapat memanfaatkan potongan diskon sebesar 2% jika pembayaran dilakukan dalam jangka 10 hari pertama setelah terjadi transaksi.
c. Harga pokok penjualan (cost of goods sold)
Ada 2 jenis pencatatan harga pokok penjualan (COGS) yaitu: 1. Sistem perpetual (perpetual systems)
Merupakan pencatatan barang secara terus menerus setiap kali terjadi transaksi, sehingga selalu diketahui berapa sisa barang yang ada. Hal ini mungkin dilakukan jika perusahaan hanya menjual beberapa jenis barang, akan tetapi jika jenis barang yang dijual cukup banyak, ratusan bahkan ribuan, maka metode ini tidak cocok disediakan.
2. sistem periodik (periodical systems)
Merupakan metode yang cocok disediakan jika jenis persediaan sangat banyak. Metode ini menghitung persediaan pada akhir periode, kemudian dicatat pada akhir periode pula. Pada akhir periode itulah perhitungan barang yang sudah terjual dilakukan berdasarkan sisa persediaan yang masih ada.
d. Laba kotor (gross profit)
Dalam akuntansi, laba kotor adalah keuntungan penjualan, dapat diartikan sebagai perbedaan antara pendapatan dengan biaya untuk membuat suatu produk atau penyediaan jasa sebelum dikurangi biaya overhead, gaji, pajak dan pembayaran bunga.
2.4.2 Jurnal yang Disediakan di Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang dapat melakukan transaksi penjualannya secara tunai dan kredit. Jika transaksi penjualan lebih banyak dilakukan secara kredit, maka general journal kurang cocok disediakan karena semua transaksi dicatat ke satu buku yang sama sehingga sulit menghitung berapa jumlah utang dan piutang ke masing-masing supplier dan customer.
Cara yang lebih tepat disediakan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah membuat jurnal khusus (special journals) dan buku besar pembantu (subsiadiary ledger). Jurnal khusus merupakan jurnal yang dikelompokkan ke dalam beberapa buku sesuai jenis transaksinya, seperti:
a. Jurnal penerimaan kas (cash receipt journal)
Jurnal penerimaan kas adalah jurnal khusus yang disediakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penerimaan uang tunai.
b. Jurnal pengeluaran kas (cash payment journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal khusus yang disediakan untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran atau pembayaran uang tunai. c. Jurnal pembelian (purchases journal)
Jurnal pembelian adalah jurnal khusus yang disediakan untuk mencatat semua transaksi pembelian barang dagang dan barang lainnya secara kredit. Dengan demikian, untuk pembelian barang dagang atau barang lainnya secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
d. Jurnal penjualan (sales journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang disediakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang secara kredit.
2.4.3 Metode Penilaian Persediaan pada Perusahaan Dagang
Sistem penilaian persediaan yang akan disediakan dalam pembuatan modul adalah mengunakan metode Average. Menurut Kieso, Kimmel, Weygandt (2011), metode penilaian persediaan terdiri atas:
a. Metode FIFO (first in first out).
Metode FIFO mengasumsikan barang yang pertama kali dibeli akan dijual pertama kali. Pada hal ini, bukan barang yang pertama kali dibeli yang harus dijual terlebih dahulu, melainkan harga pokok persediaan yang pertama kali dibeli harus diakui pertama kali. Oleh karena itu, persediaan akhir dihitung berdasarkan persediaan yang dibeli terakhir oleh perusahaan.
b. Metode rata-rata (average).
Pada metode rata-rata, barang yang akan dijual mempunyai biaya per unit yang sama karena harga pokok barang yang akan dijual dihitung berdasarkan biaya rata-rata tertimbang per unit. Biaya rata-rata tertimbang dapat dihitung dengan cara membagi cost of goods available for sale dengan total units available for
2.5 Kode Akun
Menurut Manurung (2011), akun merupakan catatan individu mengenai kenaikan atau penurunan masing-masing bagian dalam golongan aset, kewajiban, atau ekuitas. Sebagai contoh, kelompok aset memiliki beberapa akun seperti: kas, piutang usaha, perlengkapan, persediaan, tanah, bangunan, dan sebagainya. Masing-masing akun diberi nomor kode dan dikelompokkan sesuai golongannya yang dinamakan bagan akun (chart of account). Menurut Kieso, Kimmel, Weygandt (2011), berikut adalah contoh akun-akun pada perusaaan dagang:
Tabel 2.3 Kode Akun
Sumber: Kieso, Kimmel, dan Weygandt (2011)
No. Account Account Title No. Account Account Title
1 Assets 4.1.2 Sales Return and Allowances
1.1. Current Assets 4.1.3 Sales Discounts
1.1.1 Cash 5 Purchase
1.1.2 Account Receivable 5.1.1 Purchase 1.1.3 Allowance for doubtful account 5.1.2 Freight In
1.1.4 Notes Receivable 5.1.3 Purchase Return and Allowances
1.1.5 Supplies 5.1.4 Purchase Discounts
1.1.6 Prepaid Expense 6 Expense
1.1.7 Merchandise Inventory 6.1. Sales Expense
1.2. Fixed Assets 6.1.1 Advertising Expense
1.2.1 Equipment 6.1.2 Sales Salaries Expense 1.2.2 Accumulation Depreciation Equipment 6.1.3 Store Supplies Expense 1.2.3 Vehicle 6.1.4 Depreciation Equipment Expense 1.2.4 Accumulation Depreciation Vehicle 6.1.5 Freight out
1.2.5 Building 6.2. Administrative and General Expense 1.2.6 Accumulation Depreciation Building 6.2.1 Office Salaries Expense
1.2.7 Land 6.2.2 Office Supplies Expense
2 Liabilities 6.2.3 Depreciation Office Equipment Expense
2.1 Current Liabilities 6.2.4 Rent Expense 2.1.1 Account Payable 6.2.5 Insurance Expense
2.1.2 Notes Payable 6.2.6 Depreciation Building Expense 2.1.3 Unearned Revenue 6.2.7 Depreciation Vehicle Expense
2.2 Long Term Liabilities 6.2.8 Utilities Expense
2.2.1 Bank Loan 7 Other
2.2.2 Bond Payable 7.1. Other Revenue
3 Owner's Equity 7.1.1 Interest Revenue
3.1.1 Capital 7.1.2 Other Miscellaneous
3.1.2 Dividend 7.2. Other Expense
4 Sales 7.2.1 Interest Expense
Menurut Mulyadi (2001), kode adalah suatu kerangka yang menggunakan angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Kode ini memudahkan identifikasi dan pembedaan elemen-elemen yang ada didalam suatu klasifikasi. Menurut Mahmudi (2009), berikut klasifikasi akun buku besar:
Tabel 2.4 Klasifikasi Akun
Katagori Akun Keterangan
Assets 1-XXX
Aktiva, kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang meliputi kas/bank, piutang, sediaan barang, perlengkapan, peralatan, tanah, gedung, kendaraan dan sebagainya.
Liabilities 2-XXX
Kewajiban, kewajiban perusahaan kepada pihak lain meliputi utang dagang, utang bank, utang gaji,utang pajak, pinjaman dan
sebagainya.
Equity 3-XXX
Ekuitas, harta bersih perusahaan yang merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban.
Income 4-XXX
Pendapatan, pendapatan dari hasil usaha atau aktivitas utama perusahaan baik penjualan maupun jasa.
Expenses 5-XXX
Biaya, biaya overhead untuk menjalankan aktivitas perusahaan seperti biaya iklan, gaji, listrik, air, telepon, dan sebagainya.
Other Income 6-XXX
Pendapatan lain-lain, pendapatn diluar aktivitas utama perusahaan seperti pendapatan bunga dan sebagainya.
Other Expenses 7-XXX
Biaya lain-lain, biaya tidak langsung perusahaan, misalnya pajak atas pendapatan bunga dan sebagainya.
Sumber: Mahmudi (2009)
Nomor akun di atas menunjukan makna sebagai berikut: 1
Nama Akun
Sub Golongan Akun Golongan Akun Kelompok Akun
Pada perusahaan dagang terdapat akun-akun yang biasanya terjadi, antara lain sebagai berikut:
a. Akun pembelian barang adalah akun yang disediakan untuk pembelian barang dagangan baik secara tunai maupun secara kredit, jika pembeliannya secara kredit akan menimbulkan utang dagang.
b. Akun penjualan barang adalah akun yang disediakan untuk penjualan barang dagangan, baik secara tunai maupun secara kredit. Jika penjualannya dilakukan secara kredit, maka akan menimbulkan piutang dagang.
c. Akun retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
d. Akun retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang timbul karena menerima kembali sebagian barang yang telah dijual dari pembeli karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.
e. Akun utang dagang adalah akun yang terjadi karena membeli barang dagangan atau aktiva lain secara kredit dan melunasi kewajiban atas pembelian secara kredit.
f. Akun piutang dagang adalah akun yang disediakan atas penjualan barang dagangan secara kredit dan menerima pelunasan piutang atas penjualan secara kredit.
g. Akun potongan pembelian adalah akun yang disediakan untuk mencatat potongan yang diterima pembeli karena melunasi utang dalam masa potongan.
h. Akun potongan penjualan adalah akun yang disediakan untuk mencatat potongan yang diberikan oleh penjual karena menerima pelunasan piutang dalam masa potongan.
i. Akun beban angkut pembelian adalah akun yang timbul karena pebayaran beban angkut barang dagangan yang ditanggung pembeli.
j. Akun beban angkut penjualan adalah akun yang timbul karena pembayaran beban angkut untuk mengirim barang yang ditanggung oleh penjual.
2.6 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dasar hukum yang mengatur pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah UU No.42 Tahun 2009. Tarif pengenaan PPN adalah sebesar 10% dari DPP (Dasar Pengenaan Pajak). Menurut PMK Nomor 197 tahun 2013, Pengusaha kecil merupakan pengusaha yang selama 1 (satu) tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Penulis mengasumsikan perusahaan dagang yang akan dibuat terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), sehingga perusahaan dapat mengenakan PPN pada transaksi jual-beli barang. PPN terdiri atas 2 jenis, yaitu:
a. Pajak Masukan
Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena Pajak dan/atau perolehan Jasa Kena Pajak dan/atau pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah
Pabean dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean dan/atau impor Barang Kena Pajak.
Setiap pembelian dan penjualan akan diperhitungkan PPN Masukan sebesar 10% dari nilai pembelian atau penjualan. Contoh perhitungan pada PPn masukan dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini:
Diketahui pada tanggal 3 januari 2013 PT Odiyo Electronic membeli persediaan barang dagang berupa LED TV secara kredit dengan harga Rp 5.400.000. Termin 5/15 n/30. Jawab: 1/3/2012 Merchandise inventory Rp 5.400.000 PPn income Rp 540.000 Account payable Rp 5.940.000 b. Pajak Keluaran
Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dan/atau ekspor Jasa Kena Pajak.
Untuk tranksaksi penjualan akan dikenakan tarik pajak PPn yaitu PPn keluaran (PPn outcome) sebesar 10%. Berikut ilustrasi transaksi penjualan pada PT Odiyo Electronic.
Diketahui pada tanggal 16 januari 2013 PT Odiyo Electronic menjual barang dagangan berupa LED TV secara kredit dengan harga Rp 6.700.000. Cost of good sold perusahaan pada saat ini diketahui sebesar Rp 5.800.000.
Jawab:
16/1/2013 Account Receivable Rp 7.370.000 Cost of Good Sold Rp 5.800.000
Sales Rp 6.700.000
PPn outcome Rp 670.000
Merchandise inventory Rp 5.800.000
2.7 Metode Penyusutan
Menurut Kieso, Kimmel dan Weygandt (2011), depresiasi adalah proses akuntansi untuk mengalokasikan biaya aktiva berwujud sebagai beban secara sistematis dan rasional untuk satu periode, diharapkan dapat memberikan manfaat dari penggunaan aset. Metode depresiasi yang disediakan pada studi kasus PT Odiyo Electronic adalah metode garis lurus (straight line method), yaitu mempertimbangkan fungsi waktu daripada fungsi penggunaan.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
3.1 Metodologi Penelitian
3.1.1 Obyek Penelitian
Kegiatan magang dan penyusunan modul aplikasi pemrosesan akuntansi dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 04 Juli 2014 di Politeknik Negeri Batam yang beralamat di Jl. Parkway Street, Batam Centre.
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang disediakan dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu observasi dan studi literatur. Observasi yaitu penulis mengumpulkan data secara langsung dengan mengamati transaksi–transaksi yang terjadi di perusahaan dagang sederhana pada umumnya. Studi literatur yaitu penulis mencari sumber referensi mengenai akuntansi pengantar serta bentuk-bentuk transaksi yang berkaitan dengan aplikasi pemrosesan akuntansi yang terjadi di perusahaan dagang.
3.1.3 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu menjelaskan secara rinci pemrosesan akuntansi pada jenis usaha dagang dimulai dari pengumpulan transaksi, penjurnalan, pemindahbukuan hingga penyusunan laporan keuangan. Penulis menggunakan metode deskriptif untuk menjabarkan soal-soal
perhitungan aplikasi pemrosesan akuntansi yang dibuat urut satu siklus dan penyelesaiannya.
3.2 Gambaran Umum Instansi
3.2.1 Sejarah Singkat Instansi
Politeknik Negeri Batam (Polibatam) merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) vokasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Selain terletak di salah satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, Polibatam juga terletak di wilayah terdepan dan terluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbatasan langsung dengan perairan internasional. Pada awalnya Polibatam merupakan Perguruan Tinggi Swasta di bawah Yayasan Pendidikan Batam yang beranggotakan Otorita Batam, Institute Teknologi Bandung, Pemerintah Kota Batam, dan Universitas Riau.
Seiring dengan perkembangan kinerja dan prestasi yang telah diraih selama satu dasawarsa, pada tanggal 18 Oktober 2010, Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2010 menetapkan secara resmi Polibatam menjadi PTN dengan nama Politeknik Negeri Batam. Dengan demikian mulai Tahun akademik 2011/2012, status mahasiswa dan lulusan Polibatam adalah mahasiswa dan lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Pemerintah.
Sebagai Perguruan Tinggi jalur vokasional yang berorientasi pada penguatan kemampuan praktik dan keterampilan mahasiswanya, proses pendidikan Polibatam didukung infrastruktur gedung yang sangat memadai. Gedung bebas asap rokok
tersebut, berdiri kokoh di atas lahan seluas 12,5 Ha di pusat kota Batam, Batam Center.
Gedung Utama tersebut merupakan pusat aktivitas manajemen, dosen, dan proses kegiatan akademik dilakukan. Fasilitas di gedung ini meliputi 20 ruang kelas, 29 laboratorium, perpustakaan, ruang administrasi, dan ruang layanan informasi serta berbagai sarana umum seperti masjid, kantin, dan auditroium yang cukup luas dengan daya tampung sekitar 1000 orang.
Politeknik Negeri Batam juga berupaya memperbanyak program beasiswa prestasi baik akademik maupun non-akademik serta bantuan pembiayaan kuliah sehingga dapat meningkatkan motivasi bagi para calon mahasiswa maupun mahasiswa dalam menimba ilmu dan mengasah kemampuan secara sungguh-sungguh selama mengikuti proses pembelajaran. Beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif mulai tahun 2011 antara lain: Beasiswa Bidik Misi, Beasiswa PMDK, Beasiswa UMPN, Beasiswa Ujian Lokal, Beasiswa Bridging SMK, Beasiswa Prestasi Akademik, Beasiswa Bantuan Belajar, Beasiswa Prestasi Minat dan Bakat, dan Beasiswa Dari Industri/Pemda.
Politeknik Negeri Batam dalam perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status, pada awal berdirinya pada tahun 2000, Otorita Batam sebagai institusi yang melahirkan Politeknik Batam bersama 3 institusi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam), dan Universitas Riau (UNRI). Dasar Pendirian Politeknik Batam dengan Akta Pendirian Notaris Soehendro Gautama, SH, Tanggal 30 Mei 2000 No 115 Yayasan Pendidikan Batam kemudian
mendirikan Politeknik Batam. Gedung Pertama masih di Gedung Tongkang Pertamina di Batu Ampar.
Tahun 2001 Peresmian & Penandatanganan Prasasti Politeknik Batam oleh Mendiknas Dr. Yahya Muhaimin. Pada Tahun 2003 baru dimulai pendirian gedung Politeknik Batam di Batam Centre. Pada acara peletakan batu pertama pendirian gedung Polibatam dilakukan oleh bapak Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bapak Prof. Malik Fajar. Wisuda angkatan pertama Polibatam juga pada tahun 2003.
Pada tahun 2004 ketiga program studi Teknik Informatika, Akuntansi, dan teknik Elektronika mendapatkan akreditasi B. Akreditasi 3 Program Studi, seluruh program studi memperoleh akreditasi B (007/Ban-PT/Ak-IV/Dipl-III/VII/2004).
Sejak tahun 2005 kegiatan belajar mengajar mulai Pindah di gedung kampus baru Politeknik Batam di Batam Center. dan pada tahun 2006 secara resmi gedung Politeknik Batam diresmikan oleh presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kampus Polibatam mendapatkan ISO 9001:2000 pada tahun 2006 dilakukan penerapan sistem manajemen mutu dan ISO 9001:2000.
3.2.2 Visi dan Misi Instansi a. Visi
Visi Politeknik Negeri Batam adalah menjadikan Politeknik Negeri Batam sebagai perguruan tinggi berbasis kompetensi terbaik.
b. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan vokasi terbaik di Indonesia
3. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang baik
3.2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Politeknik Negeri Batam
Tabel 3.1 Tujuan dan Sasaran Politeknik Negeri Batam
NO TUJUAN SASARAN 1 Menghasilkan lulusan yang kompeten, adaptif, bermotivasi, mandiri dan menjunjung tinggi etika.
1. Tersediannya kurikulum, tenaga pendidik dan laboratorium yang berbasis standar kompetensi.
2. Terselenggaranya perluasan program pendidikan berbasis kebutuhan dan eksesibilitas masyarakat.
3. Terwujud sistem pendidikan yang mengakomodasi perkembangan teknologi, menjunjung tinggi etika dan menumbuhkan semangat kewirausahaan.
2 Menghasilkan riset
apliklatif bermitra dengan industri dan masyarakat.
1. Terwujudnya jenjang kerjasama yang termanfaatkan.
2. Terwujudnya budaya riset dan diseminasi hasil riset.
3 Berperan aktif dalam
upaya peningkatan
kualitas hidup
masyarakat.
1. Terbangunnya kepekaan sosial sivitas akademika terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
2. Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan yang memberikkan nilai tambah secara berkelanjutan kepada masyarakat.
4 Mewujudkan
organisasi yang
mandiri, efektif,
efisien dan akuntabel.
1. Terwujudnya organsisasi yang selalu tumbuh dengan sistem manajemen mutu yang berkesinambungan.
2. Terwujudnya sistem tata kelola yang berbasis pada pemanfaatan Teknologi Informasi.
3. Tercapainya laporan keuangan berpredikat wajar tanpa pengecualian.
3.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi
Struktur organisasi di Politeknik Negeri Batam dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1 Struktur organisasi Politeknik Negeri Batam
Sumber: http://polibatam.ac.id/
Berdasarkan gambar di atas, bagian dari struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Bagian struktur organisasi
Direktur : Dr. Priyono Eko Sanyoto
Wakil Direktur I Bidang Akademik : Hendra Gunawan, SE, M.Sc
Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
: Muslim Ansori, SE, M.Ak. Ak., CPA
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan : Ari Wibowo, MT
Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama : Didi Istardi, M.Sc
Sekretaris Eksekutif : Nur Rahmah Andayani, S.IP
Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAAKP) Kepala Sub Bagian Akademik dan
Kemahasiswaan
: Lya Indriati, SE
Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Kerjasama
: Ria Anggraini, S.ST
Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK)
: Sinarti, SE, MSc. Akt
Kepala Sub Bagian Umum : Fuliza Lubis, ST
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan
: Slamet Soebagiyo, S. Sos
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
: Andy Triwinarko, MT
Kepala UPT Perpustakaan : Maryani Septiana, S.Sos
Kepala UPT Penjaminan Mutu : Dian Mulyaningtyas, S.Si
Kepala UPT Sistem Informasi : Prasaja Wikanta, MT
Kepala UPT Perawatan dan Perbaikan : Santosa Haryono
Kepala UPT Pengadaan : Sri Puji Lestari, SP
Pjs. Kepala UPT Konseling : Bambang Hendrawan, ST, MSM
Ketua Satuan Pengawasan Internal : Irsutami, SE, M.Acc, Ak
Ketua Jurusan Manajemen Bisnis : Ely Kartikaningdyah, SE, M.Si
Ketua Program Studi Akuntansi (D3) : Arif Darmawan, M.Sc
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis (D4) : Shinta Wahyu Hati, S.Sos, MAB Ketua Program Studi Akuntansi Manajerial
(D4)
: Seto Sulaksono Adi Wibowo, SE, M.Sc.
Ketua Jurusan Teknik Elektro : Sumantri Kurniawan, MT
Ketua Program Studi Teknik Elektronika (D3) : M. Syafei Ghayazi, MT
Ketua Program Studi Mekatronika (D4) : Dessy Oktani, ST
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Iman Fahruzi, MT
Ketua Program Studi Teknik Mesin (D4) : Iman Fahruzi, MT
Ketua Jurusan Teknik Teknik Informatika : Hilda Widyastuti, MT Ketua Program Studi Teknik Informatika (D3) : Meyti Eka Apriani, MT Ketua Program Studi Multimedia dan Jaringan
(D4)
: Riwinoto, ST, M.Kom
Sumber: http://polibatam.ac.id/
Berikut merupakan tugas dan wewenang setiap jabatan yang terdapat di Politeknik Negeri Batam:
1. Direktur
a. Direktur merupakan pembantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di bidang yang menjadi tugas dan kewajibannya.
b. Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pemimpin satuan pendidikan tinggi.
c. Direktur berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Direktur mempunyai tugas:
1) Memimpin dalam menjalankan otonomi perguruan tinggi untuk dan atas nama menteri dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Melakukan pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, mahasiswa dan administrasi Politeknik serta hubungannya dengan lingkungan.
3) Membina dan melaksanakan kerja sama dengan instansi pemerintah/swasta dan masyarakat untuk memecahakan persoalan yang timbul terutama yang berkaitan dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Dalam menjalankan tugasnya, direktur memiliki kewenangan menentukan secara mandiri satuan pendidikan yang dikelolanya antara lain dalam:
1) Menetapkan dan mengesahkan seluruh aspek menejemen organisasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
2) Menetapkan dan mengesahkan seluruh aspek penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
3) Menetapkan dan mengesahkan seluruh aspek penyelenggaraan kegiatan pengelolaan sumber daya intitusi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
4) Menetapkan dan mengesahkan seluruh aspek penyelenggaraan kegiatan kerja sama dengan pihak eksternal di luar institusi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
5) Menentukan dan menetapkan seluruh garis kebijakan institusi.
2. Pembantu Direktur Bidang Akademik (PD I)
a. Pembantu Direktur I Bidang Akademik (PD I) merupakan unsur pemimpin yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b. PD I berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. c. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabannya, PD I memiliki tugas sebagai
berikut:
1) Mengkoordinir penyusunan dan pembahasan Rencana Kinerja Institusi, Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana induk Pengembangan (RIP) Lima tahunan Institusi.
2) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengembangan program studi yang ada serta pembukaan program studi baru.
3) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan program hibah dari pihak eksternal.
4) Melakukan pembinaan dan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan layanan akademik di Jurusan/Program Studi.
5) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan dan pengembangan jenjang pendidikan dan penelitian kelompok dosen.
d. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, PD I memiliki kewenangan sabagai berikut:
1) Menetapkan seluruh pola koordinasi dan pola pembinaan yang sesuai dengan bidang tugasnya.
2) Memberikan penilaian kinerja setiap unit yang barada di bawahnya.
3) Mengambil kebijakan teknis operasional yang tidak bertentangan denga garis kebijakan direktur di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
4) Menjadi pelaksana tugas direktur berhalangan tetap sampai direktur pengganti definitiv ditetapkan oleh menteri.
6) Melakukan tindakan terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat atas nama institusi.
3. Pembantu Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II) a. Pembantu Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II)
merupakan unsure pimpinan yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang Administrasi Umum (Barang Milik Negara, Kesekretariatan, Kepegawaian, Huku, Protokoler dan Pengadaan), dan Keuangan.
b. PD II berada di bawah dan tanggungjawab langsung kepada Direktur dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. c. Dalam menjalankan tugasnya, PD II memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai
berikut:
1) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan seluruh sumber daya institusi (sumber daya manusia dan asset).
2) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyusunan RKA-KL tingkat Satker Politeknik dan perubahannya.
3) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan pada Bagian Administrasi umum dan Keuangan.
4) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan pada UPT Pengembangan Sistem Informasi.
5) Melakukan koordinasi persiapan, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan pada UPT Perbaikan dan Perawatan.
d. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, PD II memiliki kewenangan sabagai berikut:
1) Menetapkan seluruh pola koordinasi dan pola pembinaan yang sesuai dengan bidang tugasnya.
2) Memberikan penilaian kinerja setiap unit yang berada di bawahnya. 3) Menandatangani Surat Perintah Membayar.
4) Mengambil kebijakan teknis operasional yang tidak bertentangan dengan garis kebijakan direktur di bidang administrasi umum dan keuangan.
4. Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan (PD-III)
a. Pembantu Direktur II Kemahasiswaan merupakan unsure pimpinan yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan kemahasiswaan, alumni, dan penjaminan mutu.
b. Pembantu Direktur III Kemahasiswaan berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan pembinaan sehari-hari dilakukan oleh Direktur sesuai denga bidang tugasnya.