• Tidak ada hasil yang ditemukan

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Click to edit Master title style

MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. INDOLAKTO JAKARTA

Created by:

Esa Rahmanda H

32410439

(2)

Latar Belakang

Kemajuan Teknologi

Kebutuhan Manusia Meningkat

Perusahaan Meningkatkan Produksi

Efek Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(3)

Tujuan

• Mempelajari proses produksi pada PT. INDOLAKTO JAKARTA.

• Mempelajari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi.

• Mengetahui standar penerapan kesehatan dan keselamatan kerja

yang sudah ditetapkan pada PT. INDOLAKTO JAKARTA serta

melakukan analisa terhadap penerapan kesehatan dan keselamatan

tenaga kerja.

(4)

Proses Produksi

Proses produksi pada PT.Indolakto terdiri dari beberapa plant produk susu yaitu

•Susu bubuk (Powder)

•Susu segar (PLM)

•Susu cair (SCI)

•Susu kental manis (SKM) dan

•Mentega (Butter)

(5)

Diagram Alir Produk

Proses pembuatan susu ini adalah proses yang dimana susu cair segar dibentuk

menjadi susu yang berbentuk Powder, Liquid (PLM), Liquid (SCI), SKM dan

Butter. Berikut ini adalah diagram alir proses pembuatan susu yang dibuat secara

garis besar (tidak terperinci).

(6)

Diagram Alir Produk

(7)

Diagram Alir Produk

(8)

Diagram Alir Produk

(9)

Diagram Alir Produk

(10)

Sistem Keselamatan Kerja

Dalam undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja para pekerja dibagian produksi maupun disegala aspek pekerjaan yang diatur pada pasal 9 ayat (1) yaitu :

”Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tenaga kerja baru tentang-tentang kondisi- kondisi dan bahaya-bahaya serta yang timbul dalam tempat kerja, cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya”.

Dari undang-undang tersebut sudah jelas ditekankan akan pentingnya penanganan dalam

keselamatan kerja tak terkecuali pada bagian produksi, ditempat bekerja dan sebagainya. Oleh

karena itu setiap perusahaan sadar akan hal penting tersebut, yang bahwasanya sudah diatur dalam

PP No.50 tahun 2012 pasal 3 tentang kewajiban penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja).

(11)

Faktor-Faktor Kecelakaan Kerja

Tindakan yang membahayakan (Unsafe Actions)

Kondisi yang membahayakan (Unsafe Condition)

Menjalankan pekerjaan yang bukan wewenangnya Peralatan yang sudah tidak layak pakai Menciptakan suasana tidak menyenangkan Terjadinya kemacetan (Congestion)

Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur Sistem peringatan tidak berjalan dengan baik Tidak memakai APD dan meremehkannya Kurangnya sign atau tanda keselamatan

Menggunakan peralatan yang tidak semestinya Timbulnya api pada area kerja

Merusak APD yang digunakan Hydarant tidak berfungsi baik

Bekerja berlebihan dan tidak mengenal istirahat Suhu yang membahayakan dan adanya udara yang beracun

Bercanda Lingkungan bising

Mabuk dan mengkonsumsi narkoba Terpapar radiasi

Acuh dalam bekerja Pencahayaan dan ventilasi kurang baik

(12)

• Area Maintenance

• Terkena percikan api, asap las listrik dan panas (api las)

• Kebakaran (saat pengelasan)

• Hamparan debu, gas buang, kebisingan, bahan kimia dan serbuk besi yang beterbangan

• Bahan ergonomik seperti low back pain

• Kejatuhan benda atau plat saat manual handling

• Kebocoran tabung gas (acetylene) yang bertekanan tinggi

• Luka pada tangan akibat alat Bantu (palu, obeng, tracker, dan lain-lain)

• Jatuh dari ketinggian (2 – 15 meter)

• Kepala terbentur cover mesin roll

• Ledakan tabung

• Tangan terpotong, tergores, terbelit, terjepit dan terbentur

• Radiasi pada kulit, radiasi pada mata, asap pengelasan

• Tersengat arus listrik dan dampak leddakan (short circuit)

• Terkena pahat, serpihan logam dan percikan las panas.

• Tersandung peralatan kerja dan mesin

• Terpercik cairan panas (radiator dan oli pelumas)

• Area Material Store

• Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (Solar)

• Hubungan arus pendek listrik di lokasi penerimaan BBM

• BBM (tumpahan dan percikan api dapat mengakibatkan kebakaran, pajanan uap BBM pada mata dan pernafasan)

• Bahaya licin, terjatuh dari tangga

• Penyimpanan Bahan Kimia dan Tabung Gas

• Sakit punggung

• Kebocoran gas elpiji, oksigen, acetylene, freon bisa terbakar dan meledak

• Kaki atau tangan terjepit, terbentur (tabung gas, oksigen, acetylene)

• Kebakaran akibat uap dan atau tumpahan

• Terpapar bahan kimia

• Penyimpanan Barang

• Sakit punggung

• Tertimpa barang atau kejatuhan barang sewaktu pengambilan dan atau penempatan pada rak

• Tertabrak, tertimpa, terjepit atau tergores

• Penyimpanan Limbah B3

• Sakit punggung

• Tumpahan limbah B3

• Kebakaran

• Terkena tumpahan atau percikan dan atau terpapar uap (bila ada)

Potensi-Potensi Bahaya Pada Lingkungan Kerja

(13)

Pencegahan Kecelakaan

Standard Operational Procedure (SOP)

Dituangkan dan membuat

Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA)

Melakukan identifikasi dengan mengikuti Work Instructions (WI)

•Perencanaan

•Proses Identifikasi Bahaya

•Distribusi dan Sosialisasi

•Implementasi

•Registrasi dan Perubahan

•Melihat Dokumen Terkait dan Lampiran

(14)

Alat Pelindung Diri (APD) digunakan untuk menciptakan penghalang dari bahaya ditempat kerja, rasa ketidaknyamanan pada lingkungan kerja. Alat pelindung diri (APD) juga memiliki kriteria-kriteria dalam pemilihannya

Pencegahan Kecelakaan

Mata Kepala Telinga Pernapasan Tangan Badan Kaki

Welding Helmet (Helm Las)

Safety Helmet

Ear Plug Masker Glove Safety Body Hardness

Safety Shoes

Safety Googles Hair Net Ear Muff Respirator Safety Glove

Rompinet Safety

Boot

(15)

Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan

Bulan PROD ENG WH QC HRD

& GA

LAIN

LAIN JUMLAH FIRST AIDS

LOST TIME

Januari -

Februari 1 1 1

Maret -

April 1 1 1

Mei 1 1 1

Juni 2 2 1 1

Juli -

Agustus -

September -

Oktober -

November -

Desember -

Bulan PROD ENG WH QC

HRD &

GA

LAIN

LAIN JUMLAH

FIRST AIDS

LOST TIME

Januari 2 2 2

Februari 1 1 1

Maret 2 1 3 3

April 2 2 2

Mei -

Juni -

Juli 1 1 1

Agustus -

September -

Oktober 2 1 3 2 1

November 1 1 2 2

Desember -

Bulan PROD ENG WH QC HRD &

GA

LAIN

LAIN JUMLAH FIRST AIDS

LOST TIME

Januari 1 1 2 2

Februari 2 2 2

Maret 1 1 2 2

April 2 2 2

Mei 1 1 1

Juni 1 1 2 2

Juli 2 1 3 3

Agustus 1 1 1

September -

Oktober -

November -

Desember -

2011 2012

2013

(16)

Menghitung angka kecelakaan atau Frequency Rate (FR) Rata-Rata Tenaga Kerja : 1500 Tenaga Kerja

Kegiatan Kerja : 48 Minggu / Tahun Jam kerja normal : 48 Jam / Minggu Jam lembur : 20.000 Jam / Tahun

A. Menghitung angka kecelakaan atau Frequency Rate (FR)

=

Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan

(17)

B. Menghitung angka keparahan atau Severity Rate (SR)

Rumus SR =

Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan

(18)

0 500 1000 1500 2000 2500

2011 2012 Hingga Agustus 2013

Grafik Severity Rate

Severity Rate

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

2011 2012 Hingga Agustus

2013

Grafik Frequency Rate

Frequency Rate

Merujuk pada langkah-langkah perusahaan pada usaha penanganan pencegahan

kecelakaan kerja maka perusahaan harus kembali berkonsekuensi dalam pencegahan

kecelakaan kerja yang salah satunya dengan melakukan audit kembali Hazard

Identification and Risk Assessment (HIRA) untuk mewujudkan target performance

perusahaan yaitu zero lost time.

(19)

Penerapan SMK3 Dalam Perusahaan

• Kebijakan, Tanggung Jawab dan Wewenang

- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

• Safety Meeting atau pertemuan reguler

• Training seluruh evakuasi, Alat Pemadam Api Ringan, P2K3 dan lainnya

• Investigasi dan upaya pencegahan penyakit akibat kerja (PAK)

• Identifikasi dan penilaian potensi bahaya serta resiko kerja

• Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja rutin

• Job Safety Analysis (JSA)

• Penanganan Ijin Kerja Aman karyawan

• Sosialisasi sign, jalur

• Perencanaan

- Sebelum melakukan pekerjaan kontraktor maupun pekerja juga mendapatkan pengarahan keselamatan safety induction dan aturan perusahaan.

- Persiapan dan penyediaan APD untuk pekerja dan kontraktor dari luar perusahaan.

- Pengerjaan form izin kerja aman dengan pembagian jenis pekerjaan dari pekerjaan diruang tertutup, diketinggian sampai

penggalian.

(20)

Penerapan SMK3 Dalam Perusahaan

• Implementasi

Kenyataan dilapangan program SMK3 sudah berjalan baik dan divisi SHE juga sudah mensosialisasikannya cara kerja aman kepada seluruh karyawan dan juga diimbangi dengan audit secara berkala oleh pihak ketiga dari badan usaha milik negara yaitu lembaga yang berkompeten seperti PT.Sucofindo.

SMK3 pada perusahaan ini juga sudah mendapat penilaian baik dan juga dalam program penghargaan INDUSTRI HIJAU oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia maupun program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam penanganan lingkungan hidup atau disebut PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan mendapat peringkat hijau

• Evaluasi

- Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang masih terbentur biaya Masih terdapat kekurangan APD pada bagian tertentu.

- Kesadaran pekerja dalam bekerja masih kurang

Dalam hal ini merupakan tanggung jawab bersama untuk bisa mencapai zero accident dan zero lost time - Sistem tata ruang dan penempatan alat yang masih kurang

Masih terdapat penataan penyimpanan bahan yang tidak teratur yang dikarenakan tempat yang tidak mencukupi - Pendestrian pejalan kaki sudah pudar dan tidak teratur

Garis untuk pendestrian pejalan kaki sudah mulai pudar dan tidak terlihat ini akan sangat membahayakan untuk pejalan

kaki ditambah lagi lalu lintas alat berat yang sangat dekat dengan pendestrian

Gambar

Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI TENTANG PENETAPAN KUOTA PERTUMBUHAN (KPt) UNTUK NEGARA TUJUAN AMERIKA SERIKAT, MASYARAKAT EROPA, NORWEGIA, KANADA

Click to edit Master title style PERBANDINGAN PARADIGMA AUDIT INTERN. URAIAN PARADIGMA LAMA

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa algoritma pencarian Depth First Search dapat diterapkan dalam aplikasi game Dua Satu (21), namun tidak lengkap karena dari

Masalah kemacetan di Jalan RA Kartini yang merupakan jalan satu arah terutama dirasakan pada jam-jam sibuk, baik pagi maupun sore hari, yaitu saat orang bepergian dari

Berlandaskan tujuan Universitas Mercu Buana, yaitu menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul untuk menghasilkan tenaga professional berjiwa wirausaha yang menguasai

1) Pemertahanan luas lahan pertanian pangan berkelanjutan, pengendalian perkembangan kegiatan budidaya pada kawasan pertanian pangan berkelanjutan terutama di sisi kiri

Perihal media komunitas sebagai saluran yang dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas, adapun media online yang memberdayakan sekelompok penyandang disabilitas

 Karamelisasi adalah reaksi pyrolisis dari gula, adalah suatu proses pemanasan yang mengakibatkan pecahnya molekul sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa yang