Click to edit Master title style
MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. INDOLAKTO JAKARTA
Created by:
Esa Rahmanda H
32410439
Latar Belakang
Kemajuan Teknologi
Kebutuhan Manusia Meningkat
Perusahaan Meningkatkan Produksi
Efek Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tujuan
• Mempelajari proses produksi pada PT. INDOLAKTO JAKARTA.
• Mempelajari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada proses produksi.
• Mengetahui standar penerapan kesehatan dan keselamatan kerja
yang sudah ditetapkan pada PT. INDOLAKTO JAKARTA serta
melakukan analisa terhadap penerapan kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja.
Proses Produksi
Proses produksi pada PT.Indolakto terdiri dari beberapa plant produk susu yaitu
•Susu bubuk (Powder)
•Susu segar (PLM)
•Susu cair (SCI)
•Susu kental manis (SKM) dan
•Mentega (Butter)
Diagram Alir Produk
Proses pembuatan susu ini adalah proses yang dimana susu cair segar dibentuk
menjadi susu yang berbentuk Powder, Liquid (PLM), Liquid (SCI), SKM dan
Butter. Berikut ini adalah diagram alir proses pembuatan susu yang dibuat secara
garis besar (tidak terperinci).
Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
Diagram Alir Produk
Sistem Keselamatan Kerja
Dalam undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja para pekerja dibagian produksi maupun disegala aspek pekerjaan yang diatur pada pasal 9 ayat (1) yaitu :
”Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tenaga kerja baru tentang-tentang kondisi- kondisi dan bahaya-bahaya serta yang timbul dalam tempat kerja, cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya”.
Dari undang-undang tersebut sudah jelas ditekankan akan pentingnya penanganan dalam
keselamatan kerja tak terkecuali pada bagian produksi, ditempat bekerja dan sebagainya. Oleh
karena itu setiap perusahaan sadar akan hal penting tersebut, yang bahwasanya sudah diatur dalam
PP No.50 tahun 2012 pasal 3 tentang kewajiban penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja).
Faktor-Faktor Kecelakaan Kerja
Tindakan yang membahayakan (Unsafe Actions)
Kondisi yang membahayakan (Unsafe Condition)
Menjalankan pekerjaan yang bukan wewenangnya Peralatan yang sudah tidak layak pakai Menciptakan suasana tidak menyenangkan Terjadinya kemacetan (Congestion)
Menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan prosedur Sistem peringatan tidak berjalan dengan baik Tidak memakai APD dan meremehkannya Kurangnya sign atau tanda keselamatan
Menggunakan peralatan yang tidak semestinya Timbulnya api pada area kerja
Merusak APD yang digunakan Hydarant tidak berfungsi baik
Bekerja berlebihan dan tidak mengenal istirahat Suhu yang membahayakan dan adanya udara yang beracun
Bercanda Lingkungan bising
Mabuk dan mengkonsumsi narkoba Terpapar radiasi
Acuh dalam bekerja Pencahayaan dan ventilasi kurang baik
• Area Maintenance
• Terkena percikan api, asap las listrik dan panas (api las)
• Kebakaran (saat pengelasan)
• Hamparan debu, gas buang, kebisingan, bahan kimia dan serbuk besi yang beterbangan
• Bahan ergonomik seperti low back pain
• Kejatuhan benda atau plat saat manual handling
• Kebocoran tabung gas (acetylene) yang bertekanan tinggi
• Luka pada tangan akibat alat Bantu (palu, obeng, tracker, dan lain-lain)
• Jatuh dari ketinggian (2 – 15 meter)
• Kepala terbentur cover mesin roll
• Ledakan tabung
• Tangan terpotong, tergores, terbelit, terjepit dan terbentur
• Radiasi pada kulit, radiasi pada mata, asap pengelasan
• Tersengat arus listrik dan dampak leddakan (short circuit)
• Terkena pahat, serpihan logam dan percikan las panas.
• Tersandung peralatan kerja dan mesin
• Terpercik cairan panas (radiator dan oli pelumas)
• Area Material Store
• Penyimpanan Bahan Bakar Minyak (Solar)
• Hubungan arus pendek listrik di lokasi penerimaan BBM
• BBM (tumpahan dan percikan api dapat mengakibatkan kebakaran, pajanan uap BBM pada mata dan pernafasan)
• Bahaya licin, terjatuh dari tangga
• Penyimpanan Bahan Kimia dan Tabung Gas
• Sakit punggung
• Kebocoran gas elpiji, oksigen, acetylene, freon bisa terbakar dan meledak
• Kaki atau tangan terjepit, terbentur (tabung gas, oksigen, acetylene)
• Kebakaran akibat uap dan atau tumpahan
• Terpapar bahan kimia
• Penyimpanan Barang
• Sakit punggung
• Tertimpa barang atau kejatuhan barang sewaktu pengambilan dan atau penempatan pada rak
• Tertabrak, tertimpa, terjepit atau tergores
• Penyimpanan Limbah B3
• Sakit punggung
• Tumpahan limbah B3
• Kebakaran
• Terkena tumpahan atau percikan dan atau terpapar uap (bila ada)
Potensi-Potensi Bahaya Pada Lingkungan Kerja
Pencegahan Kecelakaan
Standard Operational Procedure (SOP)
Dituangkan dan membuat
Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA)
Melakukan identifikasi dengan mengikuti Work Instructions (WI)
•Perencanaan
•Proses Identifikasi Bahaya
•Distribusi dan Sosialisasi
•Implementasi
•Registrasi dan Perubahan
•Melihat Dokumen Terkait dan Lampiran
Alat Pelindung Diri (APD) digunakan untuk menciptakan penghalang dari bahaya ditempat kerja, rasa ketidaknyamanan pada lingkungan kerja. Alat pelindung diri (APD) juga memiliki kriteria-kriteria dalam pemilihannya
Pencegahan Kecelakaan
Mata Kepala Telinga Pernapasan Tangan Badan Kaki
Welding Helmet (Helm Las)
Safety Helmet
Ear Plug Masker Glove Safety Body Hardness
Safety Shoes
Safety Googles Hair Net Ear Muff Respirator Safety Glove
Rompinet Safety
Boot
Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan
Bulan PROD ENG WH QC HRD
& GA
LAIN
LAIN JUMLAH FIRST AIDS
LOST TIME
Januari -
Februari 1 1 1
Maret -
April 1 1 1
Mei 1 1 1
Juni 2 2 1 1
Juli -
Agustus -
September -
Oktober -
November -
Desember -
Bulan PROD ENG WH QC
HRD &
GA
LAIN
LAIN JUMLAH
FIRST AIDS
LOST TIME
Januari 2 2 2
Februari 1 1 1
Maret 2 1 3 3
April 2 2 2
Mei -
Juni -
Juli 1 1 1
Agustus -
September -
Oktober 2 1 3 2 1
November 1 1 2 2
Desember -
Bulan PROD ENG WH QC HRD &
GA
LAIN
LAIN JUMLAH FIRST AIDS
LOST TIME
Januari 1 1 2 2
Februari 2 2 2
Maret 1 1 2 2
April 2 2 2
Mei 1 1 1
Juni 1 1 2 2
Juli 2 1 3 3
Agustus 1 1 1
September -
Oktober -
November -
Desember -
2011 2012
2013
Menghitung angka kecelakaan atau Frequency Rate (FR) Rata-Rata Tenaga Kerja : 1500 Tenaga Kerja
Kegiatan Kerja : 48 Minggu / Tahun Jam kerja normal : 48 Jam / Minggu Jam lembur : 20.000 Jam / Tahun
A. Menghitung angka kecelakaan atau Frequency Rate (FR)
=
Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan
B. Menghitung angka keparahan atau Severity Rate (SR)
Rumus SR =
Frekuensi Kecelakaan Kerja dan Angka Keparahan
0 500 1000 1500 2000 2500
2011 2012 Hingga Agustus 2013
Grafik Severity Rate
Severity Rate
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
2011 2012 Hingga Agustus
2013
Grafik Frequency Rate
Frequency Rate
Merujuk pada langkah-langkah perusahaan pada usaha penanganan pencegahan
kecelakaan kerja maka perusahaan harus kembali berkonsekuensi dalam pencegahan
kecelakaan kerja yang salah satunya dengan melakukan audit kembali Hazard
Identification and Risk Assessment (HIRA) untuk mewujudkan target performance
perusahaan yaitu zero lost time.
Penerapan SMK3 Dalam Perusahaan
• Kebijakan, Tanggung Jawab dan Wewenang
- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
• Safety Meeting atau pertemuan reguler
• Training seluruh evakuasi, Alat Pemadam Api Ringan, P2K3 dan lainnya
• Investigasi dan upaya pencegahan penyakit akibat kerja (PAK)
• Identifikasi dan penilaian potensi bahaya serta resiko kerja
• Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja rutin
• Job Safety Analysis (JSA)
• Penanganan Ijin Kerja Aman karyawan
• Sosialisasi sign, jalur