PENDAPATAN DAERAH SUMATERA UTARA SELAMA PANDEMI COVID-19
OLEH:
CUT MEUTIA RAMADHANI 182101009
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan dengan baik Tugas Akhir ini, yang berjudul “Analisis Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Selama Pandemi Covid-19”. Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran dan bimbingan kepada peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir.
Universitas Sumatera Utara.
7. Teristimewa kepada orang tua peneliti, yaitu Ayah tercinta Teuku Darmawi dan Mama tercinta Murniati yang tidak berhenti memberikan kasih sayang, kesabaran, motivasi, dukungan dan doa untuk kelancaran segala urusan peneliti dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
8. Untuk Adik-Adik peneliti yang sangat saya sayangi, Oya, Zaky dan Zahra.
Begitu juga untuk Teman-teman saya Karennita, Indah Noer, Dinda, Elin, Kayla, Sapin, dan Py terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
9. Teman-teman mahasiswa Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah menghabiskan waktu bersama menempuh pendidikan di Universitas Sumatera Utara.
Atas bantuan dan dorongan tersebut, peneliti hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan kiranya dibalas Allah SWT dan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, September 2021 Peneliti,
Cut Meutia Ramadhani NIM. 182101009
iii DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat penelitian ... 4
1.5 Jadwal Kegiatan ... 5
1.6 Sistematika Penelitian ... 6
BAB II PROFIL UPT. DINAS PENDAPATAN DAERAH 2.1 Sejarah singkat BPPRD/ UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ... 8
2.2 Visi dan Misi BPPRD/ UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ... 11
2.3 Makna Logo BPPPRD/ UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ... 12
2.4 Struktur Organisasi... 14
2.5 Job Description ... 15
2.6 Jaringan Usaha Kegiatan ... 21
2.7 Kinerja Usaha Terkini ... 22
2.8 Rencana Kegiatan ... 23
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pajak ... 26
3.2 Pajak Daerah ... 27
3.3 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik nama Kendaraan Baru (BBNKB) UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara ... 28
3.4 Analisis Penelitian ... 30
3.5 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Tahun 2016-2019 ... 31
3.6 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Selama Pandemi Covid-19 ... 34
3.7 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016-2021 ... 38
3.8 Upaya yang dilakukan UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara………..40
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ... 44
4.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 44
LAMPIRAN ... 45
v
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai Mei Tahun 2020 ... 2 1.2 Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera
Utara sampai Maret Tahun 2021 ... 3 1.3 Jadwal Kegiatan ... 6 2.1 Wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Corner, dan
Gerai pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Se-Sumatera Utara ... 21 31. Realisasi Penerimaan PKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara Tahun 2016-2019 ... 32 32. Realisasi Penerimaan BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara Tahun 2016-2019 ... 33 3.3 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara sampai Mei Tahun 2020 ... 34 3.4 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara Tahun 2020 setelah revisi... 36 3.5 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara sampai Bulan Maret Tahun 2021 ... 37 3.6 Realisasi Penerimaan PKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara selama 2016-2021 ... 38 3.7 Realisasi Penerimaan BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara selama 2016-2021 ... 39
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Logo BPPRD/UPT. Dinas Pendapatan Daerah
Sumatera Utara………12 2.2 Struktur Organisai BPPRD/UPT. Dinas Pendapatan
Daerah Sumatera Utara………...………14
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman Judul Halaman
1 Surat Izin Penelitian…...45
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pada awal 2020, awal munculnya Pandemi Covid-19 yaitu virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan dimana pada manusia akan menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang serius seperti MERS dan SARS. Secara umum gejala umum yang dialami oleh orang yang terinfeksi yaitu demam, sesak nafas dan batuk. Gejala lain yang dapat dialami oleh pasien yang terinfeksi yaitu sakit tenggorokan, nyeri otot, adanya dahak, gangguan pencernaan seperti diare, sakit perut, dan kehilangan fungsi indera pengecap dan pencium. Sementara sebagian besar kasus pasien mengalami gejala ringan namun pada gejala yang lebih serius berkembang menjadi kegagalan fungsi beberapa organ dan pneumonia (Sudarsana, 2020).
Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penerbaran virus Covid-19. Namun, pembatasan sosial bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan namun juga berdampak pada beberapa sektor salah satunya ekonomi. Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang turut terkena dampak Covid-19 dari segi ekonomi yaitu sumber pendapatan daerah. Pendapatan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengolaan kekayaan lainnya yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah serta dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah (Marihot, 2016).
2
Penerimaan PKB-BBNKB merupakan salah satu jenis pajak daerah yaitu pajak provinsi yang dipungut berdasarkan pemungutnya. Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu pajak Daerah Tingkat 1, yang dipungut atas kepemilikan kendaraan bermotor. Pajak ini akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor. Sedangkan pada Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tidak dipisahkan dari pajak kendaraan bermotor, karena setiap terjadi transaksi jual beli kendaraan bermotor maka akan terjadi pembayaran atas pajak kendaraan bermotor.
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara mencatat selama Pandemi Covid-19 terjadi penurunan penerimaan pada realisasi PKB-BBNKB di Sumatera Utara. Penurunan penerimaan pada realisasi PKB-BBNKB selama Pandemi Covid-19 di Sumatera Utara terlihat dalam tabel berikut.
Tabel 1.1
Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai Mei 2020
Sumber:https://bpprd.sumut.go.id, 2020
Tabel 1.1 merupakan data peneriaam PKB-BBNKB di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai dengan bulan Mei 2020, dimana penerimaan PKB hanya sebesar 34,75% sedangkan penerimaan BBNKB hanya sebesar 31,10%. Hal ini menunjukkan penerimaan PKB-BBNKB selama pandemi sampai Mei 2020 penerimaan yang dicapai tidak sampai dengan 50%.
No Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1 PKB 2.074.351.510.315 720.899.808.987 34,75 2 BBNKB 1.541.009.779.616 479.261.679.805 31,10
Tabel 1.2
Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai Maret 2021
Sumber:https://bpprd.sumut.go.id, 2021
Tabel 1.2 menunjukkan penerimaan PKB-BBNKB sampai dengan bulan Maret tahun 2021. Pada penerimaan PKB tercapai sebesar 24,20% dan BBNKB tercapai sebesar 20,34%. Penerimaan pada 2021 masih terus berlangsung dikarenakan penerimaan yang terlihat masih sampai bulan Maret 2021.
Berdasarkan Tabel 1.1 dan 1.2 terlihat bahwa Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan penerimaan PKB-BBNKB.Dampak Covid-19 pada penurunan penerimaan PKB-BBNKB di Sumatera Utara disebabkan karena pembatasan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi yang menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terhenti, bahkan terjadi PHK besar-besaran di perusahaan karena tidak adanya kegiatan produksi. Dikarenakan berkurangnya pendapatan masyarakat maka para wajib pajak enggan dan tidak mampu melakukan pembayaraan pajak kendaraan.
Realisasi penerimaan PKB-BBNKB sangat berpengaruh terhadap penerimaan daerah karena merupakan kontributor terbesar pasokan keuangan bagi pemerinah daerah melalui Pendapatan Asli Daerah dan hasilnya akan digunakan dalam membiayai belanja pemerintah daerah.
No Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1 PKB 2.174.033.550.464 526.063.224,057 24,20 2 BBNKB 1.197.728.286.623 289.263.968,682 20,34
4
Oleh karena itu, dikarenakan fenomena yang terjadi diatas peneliti tertarik menganalisis penerimaan PKB-BBNKB bagi UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera selama masa pandemi Covid-19 yang tertuang dalam Tugas Akhir
"Analisis Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Selama Pandemi Covid-19" dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dimana penelitian didasarkan pada data dari UPT.
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara dan menggunakan teori yang ada sebagai penjelasan mengenai realisasi penerimaan PKB-BBNKB selama Pandemi Covid-19.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimana realisasi penerimaan PKB- BNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Selama Pandemi Covid-19?".
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimanakah realisasi peneriman PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara selama terjadinya masa pandemi Covid-19.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Penelitian ini diharapkan dapat diijadikan bahan masukan untuk menghadapi masalah yang timbul selama pandemi Covid-19 yang mempengaruhi penerimaan PKB-BBNKB di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan dan wawasan serta memperdalam pengetahuan mengenai realisasi penerimaan di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara selama pandemi Covid-19.
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi pembaca mengenai keterkaitan realisasi Penerimaan PKB-BBNKB di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara selama pandemi Covid-19.
1.5 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan oleh penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari UPT. PPD Medan Utara Jalan Kesawan Medan Timur.
Penelitian dilakukan pada tanggal Mei 2021 sampai September 2021.
6
Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan
1.6 Sistematika Penelitian
Adapun sistematika penulisan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Bab ini membahas sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha
terkini, dan rencana kegiatan pada UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai pengertian Pajak, Pajak Daerah, PKB-BBNKB, Analisis Penelitian, Analisis Realisasi penerimaan PKB-BBNKB sebelum dan saat No Kegiatan
Juni Juli Agustus September
II III IV I II III IVI I II III IV I II III 1 Persiapan
2 Pengumpulan Data
3 Penulisan
terjadinya Covid-19, dan Upaya yang dilakuakan UPT.
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.
BAB IV PENUTUP
Bab ini menguraikan kesimpulan dan saran mengenai realisasi penerimaan yang diterima disaat terjadinya pandemi Covid-19 di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara.
8 BAB II
PROFIL UPT. DINAS PENDAPATAN DAERAH SUMATERA UTARA
2.1 Sejarah singkat BPPRD/ UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Awal mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai bagian dari Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi “Direktorat Keuangan”. Dengan demikian maka Bagian Pajak dan Pendapatan mengalami perubahan menjadi “Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan”.
Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (berdasarkan SK Mendagri tanggal 7 November 1974 No.Finmat 7/15/3/74), sejak tanggal 1 April 1975 Sub Direktorat Pendapaan Daerah ditingkatkan statusnya menjadi “Direktorat Pendapatan Daerah”.
Selanjutnya, tanggal 1 September 1975 Melalui Surat Menteri Dalam Negeri No.KUPD 3/12/43 tentang Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Seluruh Indonesia, maka Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi “Dinas Pendapatan Daerah". Berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.143/II/GSU, yang kemudian dikukuhkan dengan Perda Provinsi Sumatera Utara No. 4 Tahun 1976 yang mulai berlaku 31 Maret 1976.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan tugas serta pelayanan kepada masyarakat, maka diperlukan pengembangan organisasi Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dengan membentuk cabang-cabang Dinas.Pendapatan Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara terdapat di Kabupaten/ Kotamadya tingkat II di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri KUP 7/7/39-26 pada tanggal 31 Maret 1978 dibentuklah “Cabang Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Tingkat I Sumatera Utara” di seluruh Kabupaten/Kotamadya tingkat II di Sumatera Utara.
Kemudian berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri No.061/2743/S tanggal 22 November 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat tersebut, nama Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara diubah menjadi “Dinas Pendapatan Provinsi” Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara diubah juga menjadi “Cabang Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”.
10
Sebagai tindak lanjut UU RI Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tanggal 31 Juli 2001 tentang Dinas–Dinas sebagai Intitusi teknis, yang membantu Pemerintah Provinsi dalam melaksanakan tugas Desentralisasi, Dekonstrasi dan Tugas Pembantuan. Salah satu Dinas tersebut adalah “Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara”. Terkait dengan luasnya wilayah kerjanya maka Dinas Pendapatan yang meliputi seluruh wilayah Sumatera Utara melakukan efisiensi dan efektifitas dengan dibentulah UPTD/Unit Pelaksana Teknis Dinas yang sebelumnya disebut Cabang Dinas.
Dalam perkembangannya, pada beberapa UPTD terdapat organisasi yang bernama SAMSAT. SAMSAT merupakan singkatan dari “Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap” tujuannya ialah terbentuk penyelenggaraan sistem baru Pendaftaran Kendaraan Bermotor untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemiik kendaraan bermotor.
Dalam operasionalisasi secara koordinatif dan integratif dilakukan oleh tiga instansi, yaitu:
1) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), yang mempunyai fungsi dan kewenangan di bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
2) Dinas Pendapatan Provinsi di bidang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), dan
3) PT. Jasa Raharja (Persero) yang berwenang di bidang penyampaian Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).
Tujuan pembentukan Samsat ialah:
1) Untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan penerimaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB), khususnya di daerah Sumatera Utara.
2) Untuk meningkatkan Pendapatan Daerah Sumatera Utara melalui penerimaan dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor dan penerimaan sektor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
2.2 Visi dan Misi BPPRD/ UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
2.2.1. Visi UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Adapun Visi UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah “Menjadi Pengelola Pendapatan Daerah yang Profesional, Berorientasi pada Pelayanan Publik yang Berdaya Saing.”
2.2.2. Misi UPT Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Adapun misi dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah UPT.
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara adalah:
1) Meningkatkan pendapatan daerah.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
3) Memantapkan kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan.
12
4) Menjalin jejaring kerja (Networking) dan koordinasi secara sinergi di bidang pendapatan daerah.
2.3 Makna Logo BPPPRD/UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Sumber: https://bpprd.sumutprov.go.id, 2021
Gambar 2.1
Logo BPPRD/UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Lambang logo Sumatera Utara terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang didalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit barisan berpucuk lima, pelabuhan dan pabrik. Ditengah perisai juga terdapat gambar seorang yang sedang menanampadi dan disekitarnya dikelilingi sawit, karet, ikan dan daun tembakau.
1. Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya, melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme, dan komunisme.
2. Batang bersudut lima, perisai dan rantai, melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, dan tulisan “Sumatera Utara”, melambangkan daerah yang indah, permai, masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.
4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi, melambangkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan di mana ketiga-tiganya ini berikut tongkat di bawah kepalan tangan, melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta kedamaian dan pembela keadilan.
5. Bukit barisan yang berpuncak lima, melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan dan kegotong-royongan yang dinamis.
14
2.4 Struktur Organisasi
Sumber : https://bpprd.sumut.go.id, 2019
Gambar 2.2
Struktur Organisasi BPPRD/UPT. Dinas Pendapatan daerah Sumatera Utara
2.5 Job Description
Adapun rincian tugas dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah/
UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
1) Kepala Badan, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan;
b) Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;
c) Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan UPT;
d) Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur mengenai pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan pelayanan umum sebagai bahan penetapan kebijakan pemerintah daerah;
e) Menyelenggarakan koordinasi perangkat daerah yang berkaitan dengan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;
f) Menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan pembinaan, UPT dan menyelenggarakan pembinaan teknis fungsional pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;
16
g) Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, Laporan Kinerja (LK), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Badan;
h) Menyelenggarakan tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan;
i) Menyelenggarakan koordinasi dan membina UPT, koordinasi dengan Kabupaten/Kota serta unit kerja terkait dan menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2) Sekretariat, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat;
b) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi program, akuntabilitas dan informasi publik dan administrasi perkantoran;
c) Menyelenggarakan penatausahaan administrasi pendapatan dan belanja, rumah tangga Badan, pengelolaan perlengkapan;
d) Menyelenggarakan fasilitasi pemenuhan kebutuhan, pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran;
e) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
3) Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengembangan dan Pengendalian;
b) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya,evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;
c) Menyelenggarakan koordinasi pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi;
d) Menyelenggarakan fasilitasi evaluasi, pengendalian dan pembinaan pada UPT. Pengelolaan Pendapatan Daerah meliputi kesekretariatan, pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;
e) Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan target penerimaan pajak dan retribusi daerah, serta pendapatan lainnya;
f) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang pengembangan dan pengendalian;
g) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
18
4) Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengkajianprogram kerja Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
b) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatanrekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
c) Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
d) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
e) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
f) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor;
g) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5) Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
b) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
c) Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
d) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
e) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
f) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok;
g) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
20
6) Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, mempunyai uraian tugas :
a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya;
b) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya;
c) Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pengelolaan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya;
d) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya;
e) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;
f) Menyelenggarakan konsultasi dan rekonsiliasi pengelolaan pemungutan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya dengan Organisasi Perangkat Daerah, pengelola, Instansi Pusat dan Kabupaten/Kota;
g) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya;
h) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait dan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2.6 Jaringan Usaha Kegiatan
Dalam pengembangan dan optimalisasi pelayanan yang lebih luas kepada wajib pajak, Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai saat ini telah membentuk 44 wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/ Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) se-Sumatera Utara yang tertera di dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1
Wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Corner, dan Gerai pada Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Se-
Sumatera Utara
No. Unit No. Unit
1 UPTD/ SAMSAT
Medan Utara 23 UPTD/ SAMSAT Aek
Kanopan
2 UPTD/ SAMSAT
Medan Selatan 24 UPTD/ SAMSAT
Barus
3 UPTD/ SAMSAT
Binjai 25 UPTD/ SAMSAT
Natal
4 UPTD/ SAMSAT
Stabat 26 UPTD/ SAMSAT
Gunung Tua
5 UPTD/ SAMSAT
Lubuk Pakam 27 UPTD/ SAMSAT
Perdagangan
6 UPTD/ SAMSAT
Tebing Tinggi 28 UPTD/ SAMSAT
Panguruan
7 UPTD/ SAMSAT
Kabanjahe 29 UPTD/ SAMSAT
Salak
8 UPTD/ SAMSAT
Tanjung Balai 30 UPTD/ SAMSAT
Lima Puluh
9 UPTD/ SAMSAT
Sidikalang 31 UPTD/ SAMSAT
Dolok Sanggul
10 UPTD/ SAMSAT
Kisaran 32 UPTD/ SAMSAT
Teluk Dalam
11 UPTD/ SAMSAT
Rantau Prapat 33 SAMSAT GERAI
Marelan
12 UPTD/ SAMSAT
Pematang Siantar 34 SAMSAT GERAI Indrapura
13 UPTD/ SAMSAT
Balige 35 SAMSAT GERAI
Perbaungan
22
14 UPTD/ SAMSAT
Tarutung 36 SAMSAT GERAI
Kampung Pajak
15 UPTD/ SAMSAT
Nias 37 SAMSAT GERAI
Hutabalang
16 UPTD/ SAMSAT
Sibolga 38 SAMSAT GERAI
Tanjung Morawa
17 UPTD/ SAMSAT
Padang Sidempuan 39 SAMSAT CORNER Sun Plaza Medan
18 UPTD/ SAMSAT
Penyabungan 40 SAMSAT GERAI
Deli Tua 19 UPTD/ SAMSAT P.
Brandan 41 SAMSAT GERAI
Kerasaan
20 UPTD/ SAMSAT
Kota Pinang 42 SAMSAT GERAI
Ajamu
21 UPTD/ SAMSAT
Sibuhuan 43 SAMSAT GERAI
Tembung
22 UPTD/ SAMSAT
Serdang Bedagai 44 SAMSAT CORNER Medan Fair
Sumber : UPT. PPD Medan Utara, 2020
2.7 Kinerja Usaha Terkini
UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan:
1. UPT SAMSAT Medan Utara, melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB,BBN dan SWDKLLJ, pemblokiran kendaraan, perubahan identitas, perpanjangan STNK 5 (lima) tahun, serta melayani angkutan umum yang berlokasi di Jl. Putri Hijau No. 14 Medan dengan jam operasional mulai pukul 08.30 s/d 15.00 WIB.
2. SAMSAT CORNER, melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang berlokasi di Jl. K.H. Zainal Arifin No.7 Medan (SAMSAT dan SIM CORNER SUN PLAZA), dan di Jl.
Gatot Subroto Lanrtai 3 Unit 63 (SAMSAT CORNER PLAZA Medan
Fair) dengan jam operasional mulai pukul 10.00-21.00 WIB setiap hari (kecuali libur nasional).
3. SAMSAT GERAI, melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang beroperasi di wilayah Marelan, Pinang Baris, Indrapura, Perbaungan, Pinang Sori, Kampung Pajak, Tembung, Tanjung Morawa, dan pada tahun 2015 resmi samsat gerai Kampung Lalang dibuka di Jl. Gatot Subroto KM 8,5 Komplek Makro Bisnis.
4. SAMSAT BUS KELILING, merupakan layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang beroperasi di wilayah Medan Utara, Medan Selatan, Lubuk Pakam, Stabat, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Aek Kanopan, Lima Puluh, Kisaran, Rantau Prapat, Padang Sidempuan, Binjai, P. Brandan, dan Kabanjahe.
5. SAMSAT DRIVE THRU, merupakan layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan (pelataran parkir Bank SUMUT) dengan jam operasional mulai pukul 10.00-15.00 WIB setiap hari (kecuali libur nasional).
2.8 Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Samsat UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara adalah mengacu kepada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategik serta kemampuan sumber daya organisasi yang tersedia maupun perlu dikembangkan. Ketersediaan tujuan ini akan mengarahkan
24
perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.
1. Meningkatkan Kapasitas Pendapatan Daerah yang Optimal, tujuannya ialah:
a. Meningkatkan penerimaan daerah yang makin optimal, dengan sasaran penerimaan pendapatan daerah yaitu proposi kenaikan pendapatan daerah antar tahun anggaran proporsi PAD terhadap pendapatan daerah (diluar Dana BOS).
b. Meningkatkan potensi penerimaan pendapatan daerah, dengan sasaran proporsi Pertumbuhan Jumlah Potensi Wajib Pajak, wajib retribusi, jumlah objek penerimaan diluar pajak daerah dan retribusi daerah.
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada masyarakat melalui Berbagai Inovasi, tujuannya ialah:
a. Meningkatkan kemampuan aparatur yang berkompeten dan terpercaya, dengan proporsi aparatur yang telah mengikuti pendidikan formal, proporsi aparatur yang telah mengikuti pendidikan teknis subtantif, proporsi aparatur yang telah memiliki sertifikat kompetensi profesi.
b. Mewujudkan kepuasan pelayanan prima, dengan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM), meningkatnya ketersediaan sarana, prasarana dan ketatalaksanaan pelayanan publik yang menopang pengelolaan pendapatan daerah, meningkatkan modernisasi informasi layanan pendapatan daerah.
c. Memantapkan kinerja organisasi, dengan proporsi tingkat deviasi pelaksanaan SOP dan SP, proporsi penyampaian laporan kinerja secara tepat waktu dan tepat data (bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan) proporsi penurunan temuan SPI antar tahun,proporsi tindak lanjut hasil pemeriksaan eksternal dan internal pengawasan.
26 BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pajak
Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar yang diterima negara yang digunakan sebagai penggerak kehidupan ekonomi masyarakat dan mengarahkan kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan (Waluyo, 2011).
Salah satu usaha mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam pembiayaan pembangunan dengan menggunakan sumber dana yaitu berasal dari pajak.
Fungsi utama pajak adalah sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran alat penerimaan yang kegunaannya digunakan dalam pembangunan.
Berdasarkan Pasal 1 Undang–Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Artinya menurut Undang-Undang setiap pungutan pajak yang diperoleh dari masyarakat sifatnya wajib dan dapat dipaksakan.
Ada dua fungsi pajak menurut Siti Resmi (2017:3):
1. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik rutin maupun pembangunan, sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukkan uang sebanyak-banyakmya untuk kas negara.
2. Fungsi Regulerend (Pengatur)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidangsosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan.
Dalam Mardiasmo (2013:5), pajak dikelompokkan menjadi:
1. Menurut golongannya, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak (pajak langsung) dan pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan kepada orang lain (pajak tidak langsung);
2. Menurut sifatnya, yaitu pajak yang berpangkal pada subjeknya (pajak subjektif) dan pajak yang berpangkal pada objeknya (pajak objektif);
3. Menurut lembaga pemungutannya, yaitu pajak yang dipungut pemerintah pusat (pajak pusat) dan pajak yang dipungut pemerintah daerah (pajak daerah).
3.2 Pajak Daerah
Berdasarkan Pasal 1 Angka 10 Undang-Undang Republik Indonesia No.
28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
28
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak daerah dibedakan menjadi pajak provinsi dan pajak kabupaten/kota.
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis pajak provinsi yang hasil dari penerimaannya akan diserahkan pada kabupaten/kota dengan sistem bagi hasil. Penerimaan PKB- BBNKB didaerah dinilai cukup tinggi dikarenakan hampir semua masyarakat membutuhkan dan memiliki kendaraan bermotor.
Pada penerimaan PKB yang dipungut atas kepemilikan kendaraan bermotor dan akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor. Sedangkan BBNKB tidak dipisahkan dari PKB, karena setiap terjadi transaksi jual beli kendaraan bermotor maka akan terjadi pembayaran atas pajak kendaraan bermotor. Realisasi penerimaan PKB- BBNKB sangat berpengaruh terhadap pernerimaan daerah karena hasilnya akan digunakan dalam membiayai belanja pemerintah daerah.
3.3 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik nama Kendaraan Baru (BBNKB) UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara 1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Menurut Pasal 1 Angka 12 dan 13 Undang-Undang Republik Indonesia No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Kendaraan Baru adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan
kendaraan bermotor. Pajak kendaraan bermotor sangat besar peranannnya bagi pendapatan asli daerah, kecenderungan pada saat ini daerah-daerah di Indonesia mencoba menganjurkan pada penduduk daerahnya untuk membeli kendaraan dengan nomor polisi di daerahnya masing-masing atau membalikkan nama kendaraan yang belum terdaftar didaerah tempat tinggalnya, hal ini dimaksud agar pajak yang dibayar oleh pemilik kendaraan tersebut masuk ke kas daerah yang bersangkutan dan dapat dimanfaatkan bagi dana pembangunan daerah yang bersangkutan (Azhari, 2016).
2. Bea Balik Nama Kendaraan Kendaraan Bermotor (BBNKB)
Menurut Pasal 1 Angka 14 UU Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, BBNKB adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak aau perbuatan sepihak atau keadaan karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke badan usaha. Dalam pembayarannya tidak seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak dilakukan setiap tahun, namun hanya ketika kendaraan pertama kali didaftarkan untuk kendaraan baru atau saat melakukan balik nama kendaraan.
Dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang di terima Provinsi Sumatera Utara, tercatat bahwa penerimaan PAD yang diterima dari Provinsi Sumatera Utara berasal dari bererapa Kantor Samsat yaitu UPT. Samsat Medan Utara, UPT. Plaza Medan Fair, Bus Samsat Keliling, Drive Thrue
30
keliling, UPT. Gerai Marelan dan Drive Thrue Bank Sumut.Penerimaan yang diperoleh dari beberapa UPT tersebut lalu diakumulasikan sehingga terlihat bagaimana realisasi penerimaan PKB-BBNKB di Provinsi Sumut.
3.4 Analisis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian berupa penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Albi & Johan, 2018).
Sedangkan, penelitian kuantitatif menurut (Nikolaus, 2019) ialah kegiatan pengumpulan, pengulahan, analisis dan penyajian data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Pada hal ini penelitian kualitatif berbentuk uraian seperti gambaran umum, sejarah dan visi-misi serta data bentuk dokumen sedangkan penelitian kuantitatif berupa data realisasi serta data realisasi penerimaan PKB-BBNKB selama 5 tahun terakhir (2016-2021) di Provinsi Sumatera Utara.
Metode analisis deskriptif (Sugiyono, 2018) dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menginterprestasikan dan menjabarkan data sehingga memberikan gambaran yang objektif dari masalah yang telah dianalisis melalui pengamatan serta menggunakan analisis
kuantitatif yang digunakan dalam menghitung realisasi penerimaan PKB- BBNKB.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Menurut (Syafrizal & Muslich, 2014) data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan.
Sedangkan, data sekunder adalah data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data primer yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari kantor UPT. PPD Medan Utara sedangkan pada data sekunder diperoleh dari website resmi BPRD Sumatera Utara.
3.5 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Tahun 2016-2019
Berikut realisasi penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumtera Utara sebelum terjadinya pandemi Covid-19 Tahun 2016- 2019.
Tabel 3.1
Realisasi Penerimaan PKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Tahun 2016-2019
Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %
2016 805.535.876.813 811.288.261.986 100,71 2017 908.839.516.220 969.666.337.952 106,69 2018 925.217.875.766 1.038.399.521.426 112,23 2019 986.734.852.737 963.924.065.599 97,69
Sumber: BPPRD UPT.PPD Medan Utara, 2021
32
Berdasarkan Tabel 3.1 meunjukkan bahwa pada penerimaan PKB di UPT.
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara tahun 2016-2019 sangat bervariasi.
Pada tahun 2016 tercapai 100,71%, 2017 tercapai sebesar 106,69%, 2018 tercapai sebesar 112, 23% dan hanya pada tahun 2019 tidak tercapai sebesar 97,69%.
Penerimaan PKB yang tercapai pada tahun 2016-2018 dikarenakan adanya peningkatan penggunaan atau kepemilikan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang sudah merupakan suatu kebutuhan primer untuk menunjang kegiatan sehari-hari baik yang digunakan untuk menambah pemasukan seperti ojek online maupun yang hanya semata-mata untuk kepentingan/urusan pribadi.Dengan meningkatnya penggunaan/pemilikan kendaraan bermotor maka Pajak Kendaraan Bermotor juga semakin meningkat. Tidak hanya itu, pemakaian kendaraan bermotor yang meningkat dapat mempengaruhi konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor yang juga akanmeningkat. Sedangkan, penerimaan PKB tidak tercapai pada tahun 2019 dikarenakan pertumbuhan ekonomi turun sehingga penerimaan masyarakat juga menurun dan akan mempengaruhi penerimaan pajak daerah serta, dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya para wajib pajak kurang disiplin misalnya wajib pajak lupa untuk membayar pajak, tidak ada uang pada saatnya, atau wajib pajak sengaja untuk tidak membayar pajak.
Tabel 3.2
Realisasi Penerimaan BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Tahun 2016-2019
Tahun Target Realisasi %
2016 903.647.894.482 945.632.359.882 104,65 2017 1.020.823.419.924 1.117.760.457.858 109,50 2018 1.071.477.602.198 1.314.857.782.755 122,71 2019 1.276.881.405.139 1.179.894.662.034 93,06
Sumber: BPPRD UPT.PPD Medan Utara, 2021
Berdasarkan Tabel 3.2 meunjukkan bahwa pada penerimaan BBNKB di UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara tahun 2016- 2019, dimana pada tahun 2016 tercapai 104,65%, 2017 tercapai sebesar 109,50%, 2018 tercapai sebesar122,71% dan hanya pada tahun 2019 tidak tercapai sebesar 93,06%.
Penerimaan BBNKB yang tercapai pada tahun 2016-2018 dikarenakan adanya peningkatan penggunaan atau kepemilikan kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat yang sudah merupakan suatu kebutuhan primer untuk menunjang kegiatan sehari-hari baik kendaraan baru maupun bekas.
Sedangkan, pada tahun 2019 penerimaan BBNKB tidak tercapai dikarenakan masih banyaknya wajib pajak yang belum paham mengenai pajak progresif.
Sehingga saat wajib pajak menjual kedaraannya tidak langsung melaporkan pada pihak Samsat agar diberlakukan pemblokiran nomor polisi, sehingga wajib pajak yang membeli kendaraan bekas dapat dikenai progresif atas kendaraan yang dibeli.
34
3.6 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Selama Pandemi Covid-19
Awal tahun 2020, terjadi fenomena turunnya penerimaan PKB-BBNKB dikarenakan dampak dari pembatasan sosial Pandemi Covid-19.Hal tersebut terlihat dalam data dibawah ini.
Tabel 3.3
Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah SumateraUtarasampai Mei Tahun 2020
Sumber: https://bpprd.sumutprov.go.id, 2020
Tabel 3.3 menunjukkan realisasi penerimaan PKB-BBNKB selama Pandemi Covid-19 tahun 2020, terjadi penurunan dengan persentase PKB sebesar 34,75% dan BBNKB sebesar 31,10%. Dengan penerimaan sampai dengan bulan Mei 2020 kurang dari 50% tentu tidak dapat membantu Provinsi Sumatera Utara dalam melakukan pembangunan dan kegiatan belanja pemerintah daerah.
Alasan utama terjadi penurunan penerimaan PKB-BBNKB di Sumatera Utara disebabkan karena pembatasan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi yang menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terhenti, bahkan terjadi PHK besar-besaran di perusahaan karena tidak adanya kegiatan produksi. Dikarenakan berkurangnya pendapatan masyarakat maka para wajib pajak enggan dan tidak mampu melakukan pembayaraan pajak kendaraan.
No Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1 PKB 2.074.351.510.315 720.899.808.987 34.75 2 BBNKB 1.541.009.779.616 479.261.679.805 31.10
Demi menyokong penerimaan agar dapat tercapai kembali, maka Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) melakukan revisi target dengan merancang kembali target anggaran dengan harapan agar target dan realisasi penerimaan realisasi penerimaan yang diharapkan mampu tercapai demi terpenuhinya pembiayaan belanja pemerintah daerah. TAPD bersama UPT.
Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara dalam melakukan metode revisi target PKB-BBNKB Provinsi Sumatera Utara dengan melihat pencapaian atau realisasi tahun terakhir. Beberapa hal yang menjadi dasar pertimbangan dalama penetapan revisi PKB-BBNKB adalah:
1. Hasil Analisis Tren tahun sebelumnya.
2. Menghitung potensi penerimaan PKB-BBNKB dengan data pertumbuhan pajak kendaraan bermotor baru dan keluar masuk.
3. Menganalisis masukan dan saran dari badan pengelola pajak dan retribusi daerah dan samsat Provinsi Sumatera Utara.
Kemudian dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, adapun proses yang dilakukan adalah:
1. Melakukan pembahasan usulan target bersama UPT. Dispenda dengan mempertimbangkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten/Kota di provinsi Sumatera Utara.
2. Setelah diperoleh keputusan, maka dilanjutkan dengan pembahasan PAD dengan TAPD.
36
3. TAPD melakukan pembahasan mengenai PAD bersama Tim Anggaran DPRD Provinsi Sumatera Utara sampai diperoleh kesepakatan yang ditetapkan sebagai target.
Setelah diperoleh kesepakatan maka ditetapkan target penerimaan selama Pandemi Covid-19 tahun 2020 setelah revisi, maka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara Tahun 2020 setelah revisi
No Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1 PKB 1.000.755.615.361 1.027.643.719.890 102,69 2 BBNKB 819.218.450.721 873.090.276.057 106,58
Sumber: BPPRD UPT. PPD Medan Utara, 2021
Tabel 3.4 merupakan tabel realisasi Penerimaan setelah melakukan revisi penerimaan PKB-BBNKB, terlihat pada penerimaan PKB, awalnya target penerimaan PKB dengan persentase sebesar 34,75% kemudian, terjadi revisi target penerimaan menjadi sebesar 102,69%. Sedangkan, pada penerimaan BBNKB, awalnya target penerimaan PKB dengan persentase sebesar 31,10%
kemudian, terjadi revisi target penerimaan menjadi sebesar 106,58%.
Hal ini menunjukan bahwa adanya revisi target penerimaan yang dilakukan merupakan langkah yang tepat. Bila Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) tidak melakukan revisi pada target penerimaan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah terjadinya defisit pada Provinsi
Sunatera Utara yang akan menyebabkan tidak dapat melaksanakan kegaiatan pemerintahan dengan baik.
Sedangkan, pada tahun 2021 realisasi PKB-BBNKB yang tercapai hanya sampai bulan Maret 2021.Berikut merupakan tabel realisasi penerimaan PKB- BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara selama Pandemi Covid-19 tahun 2021.
Tabel 3.5
Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sampai Maret Tahun 2021
Sumber: https://bpprd.sumutprov.go.id, 2021
Tabel 3.5 menunjukan penerimaan PKB-BBNKB selama Pandemi Covid- 19 sampai Maret 2021. Diketahui realisasi penerimaan PKB dengan persentase sebesar 24,20%. Sedangkan pada realisasi penerimaan BBKB dengan persentase sebesar 20,34%. Pada penerimaan PKB-BBNKB belum terlihat realisasi sepenuhnya dikarenakan realisasi yang terlihat masih 3 Bulan dan akan terus berjalan karna pemerintah daerah Sumatera Utara terus berupaya agar penerimaan PKB-BBNKB dapat tercapai.
No Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp) % 1 PKB 2.174.033.550.464 526.063.224,057 24,20 2 BBNKB 1.197.728.286.623 289.263.968,682 20,34
38
3.7 Realisasi Penerimaan PKB-BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016-2021
Berikut merupakan tabel realisasi selama tahun 2016-2021 di UPT.Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara sebelum terjadinya Covid-19 dan saat terjadinya Covid-19.
Tabel 3.6
Realisasi Penerimaan PKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara selama Tahun 2016-2021
Sumber: Peneliti, 2021
Tabel 3.6 menunjukan realisasi penerimaan PKB selama tahun 2016- 2021.Pada tahun 2016-2018 penerimaan PKB tercapai sanagat baik dan melebihi target penerimaan, hal dikarenakan minat masyarakat terhadap kendaraan bermotor sudah merupakan suatu kebutuhan primer untuk menunjang kegiatan sehari-hari, pada tahun 2019 penerimaan PKB tidak tercapai dikarenakan pertumbuhan ekonomi turun serta dalam melaksanakan kewajibannya para wajib pajak kurang disiplin misalnya wajib pajak sengaja untuk tidak membayar pajak, pada tahun 2020 penerimaan PKB-BBNKB
Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %
Desember 2016 805.535.876.813 811.288.261.986 100,71 Desember 2017 908.839.516.220 969.666.337.952 106,69 Desember 2018 925.217.875.766 1.038.399.521.426 112,23 Desember 2019 986.734.852.737 963.924.065.599 97,69 Desemeber 2020 1.000.755.615.361 1.027.643.719.890 102,69
Maret 2021 2.374.033.550.464 526.063.224,057 24,20
dapat tercapai setelah TAPD melakukan revisi target dan pada tahun 2021 realisasi hanya tercapai sampai bulan Maret dan masih terus berlanjut.
Tabel 3.7
Realisasi Penerimaan BBNKB UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara selama 2016-2020
Tahun Target Realisasi %
Desember 2016 903.647.894.482 945.632.359.882 104,65 Desember 2017 1.020.823.419.924 1.117.760.457.858 109,50 Desember 2018 1.071.477.602.198 1.314.857.782.755 122,71 Desember 2019 1.276.881.405.139 1.179.894.662.034 93,06 Desember 2020 819.218.450.721 837.090.276.057 106,58 Maret 2021 1.238.578.316.758 289.263.968,682 20,34
Sumber: Peneliti, 2021
Tabel 3.7 menunjukan realisasi penerimaan BBNKB selama tahun 2016- 2021 Pada tahun 2016-2018 penerimaan BBNKB tercapai sanagat baik dan melebihi target penerimaan, hal dikarenakan minat masyarakat terhadap kendaraan bermotor dimana kendaran bermotor sudah merupakan suatu kebutuhan primer untuk menunjang kegiatan sehari-hari, pada tahun 2019 penerimaan PKB tidak tercapai dikarenakan masih banyak wajib pajak yang abai mengenai pajak progresif, pada tahun 2020 penerimaan PKB-BBNKB dapat tercapai setelah TAPD melakukan revisi target dan pada tahun 2021 realisasi hanya tercapai sampai bulan Maret dan masih terus berlanjut.
40
3.8 Upaya yang dilakukan UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara
Dalam menghadapi Covid-19 yang berimbas pada penerimaan PKB- BBNKB selama Pandemi Covid-19, UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara melakukan beberapa upaya, yaitu:
1. Memberikan Pemutihan pada wajib pajak dengan melakukan penghapusan sanksi administrasi PKB-BBNKB agar wajib pajak dapat membayar pajak kendaraan tanpa dikenakan denda.
2. Memberikan kemudahan pembayaran dengan menggunakan aplikasi e-samsat mobile, agar dapat melakukan pembayaran pajak kendaran tanpa
harus datang ke Samsat.
3. Mengoperasikan kembali layanan Samsat Drive Thrue dan Samsat Keliling untuk memudahkan pembayaran PKB-BBNKB ditengah pandemi Covid-19 setelah sebelumnya ditutupnya layanan samsat dikarenakan pembatasan sosial.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Sebelum Pandemi Covid-19 realisasi penerimaan PKB-BBNKB selama 2016-2018 tercapai dikarenakan tinggi minat penggunaan kendaraan bermotor yang menjadi bagian dari hidup masyarakat. Sedangkan, pada tahun 2019 penerimaan tidak tercapai dikarenakan terjadinya penurunan kondisi ekonomi.
2) Selama Pandemi Covid-19 realisasi penerimaan PKB-BBNKB selama 2020 penerimaan PKB-BBNKB tidak tercapai, namun karena dilakukannya revisi anggaran oleh TAPD makan anggaran dapat tercapai.
Sedangkan, pada tahun 2021 penerimaan belum terealisasi sepenuhnya karena tahun 2021 akan terus berlanjut.
3) UPT. Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara melakukan beberapa upaya dalam mendorong penerimaan PKB-BBNKB yaitu dengan memberikan pemutihan pajak, memudahkan pembayaran pajak dengan aplikasi e-samsat mobile serta dioperasikan kembali Samsat Drive Thrue dan Samsat Keliling untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan setelah sebelumnya ditutup akibat pembatasan sosial.
45
4.2 Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan dan pembahas diatas, maka saran yang dapat diberikan peneliti dalam memaksimalkan penerimaan PKB-BBNKB selama pandemi Covid-19:
1) Peningkatan pemberian pemutihan
Pemberian pemutihan dalam rangka menyokong penerimaan PKB- BBNKB agaknya masih kurang, maka UPT. Dinas Pendapatan Daerah dapat melakukan peningkatan pemberian pemutihan pada wajib pajak.
Pemberian pemutihan dapat dilakukan dua kali setahun dalam rangka agar wajib pajak diberi kemudahan dalam pembayaran denda pajak.
2) Melakukan Sosialisasi Penggunaan aplikasi e-samsat mobile
UPT. Dinas Pendapatan Daerah melakukan upaya penggunaan e-samsat mobile dalam rangka memudahkan wajib pajak agar dapat melakukan
pembayaran pajak kendaraan lebih mudah. Namun, penggunaan aplikasi tersebut masih awan ditelinga masyarakat maka UPT. Dinas Pendapatan Daerah dapat melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi e-samsat mobile baik melalui media sosial ataupun media massa.
3) Melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pajak progresif. Karena masih banyak masyarakat yang abai mengenai pajak progresif, maka harus dilakukan sosialisasi dengan di media sosial agar masyarakat yang membeli kendaraan bekas dapat segera melapor ke Samsat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ruslinda. 2015. Analisis Pengaruh Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2003-2012. Dinamika Ekonomi Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.
8 No 1 Maret
Anggito, Albi dan Johan Setiawan.2018.Metodologi Penelitian Kualitatif. CV Jejak
Duli, Nikolaus. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif: beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data dengan SPSS. Deepublish Gayatri. Rakatitha, Putu Nadu Kardevi. 2017. Pengaruh Kontribusi
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor pada Pendapatan AsliDaerah.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
vol.21.2.November
Lasmana, J. Eko. 2017. Undang-Undang Pajak Lengkap Disertai Undang-Undang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty). Jakarta: Mitra Wacana Media
Mardiasmo. 2013. Perpajakan.Edisi Revisi.Yogyakarta: Andi.
Resmi, Siti.2017. Perpajakan Teori & Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Samudra, Azghari Aziz. 2016. Perpajakan di Indonesia: Keuangan, Pajak dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pres
Siahaan, Marihot P.2016. Pajak Daerah & Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pres
Situmorang, Syafrizal helmi dan Muslich Lutfi. 2014. Analisis Data Untuk Riset Manjemen dan Bisnis.Medan: USUPress
Sudarsana, I Ketut dkk. 2020. Covid-19: Perspektif Pendidikan. Denpasar:
Yayasan Kita Menulis
Sugiyono, 2018. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandumg:
Alfabeta
Waluyo, 2011. Perpajakan Indonesia 1Ed.10. Jakarta: Salemba Empat https://bpprd.sumutprov.go.id / 07 Agustus 2021/ 19.00 WIB
https://kemeskes.go.id / 05Oktober 2021/ 12.55 WIB
45
LAMPIRAN 1. Surat Izin Penelitian