DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA LEUKEMIA PADA ANAK
Andi Cahyadi, dr. SpA
Divisi Hematologi Onkologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Airlangga / RSUD dr. Soetomo
• Terminologi “Kanker Anak” = kanker yang terjadi
pada anak sampai usia 18 tahun. .
5 % dari seluruh kanker,
sebagian besar sebelum usia 15 tahun
Penyebab 10% kematian pada masa anak
Jenis kanker pada anak berbeda dengan dewasa
Kanker tersering : Leukemia, limfoma dan
neuroblastoma, wilm’s tumor.
Keganasan Hematologi
Leukemia Akut (ALL dan AML) serta Leukemia Kronik (CML dan CLL) Myelodysplastic/myeloproliferatife syndrome
Lymphoproliferative syndroma (limfoma hodgkin dan limfoma non hodgkin)
Klasifikasi Kanker pada Anak
Solid Tumor
Bone dan soft tissue tumor : Osteosarcoma, Rhabdomyosarcoma, Ewing sarcoma.
Germ cell tumor : tumor ovarium (disgerminoma), kanker testis (seminoma), teratamo, yolk sac tumor, endodermal sinus tumor.
Tumor ginjal : Wilms tumor
Liver tumor : hepatoblastoma dan hepatoma/hepatocelluler carcinoma
Neuroblastoma
Epidemiologi
LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
Leukemia ditandai abnormalitas genetik progenitor sel hematopoetik di sumsum tulang .
Sel induk hematopoetik berploriferasi berlebihan dan terjadi penurunan apoptosis.
Alvaras et al., 2012; Tubergen and Bleyer, 2012 Leukemia: neoplasma terbanyak pada anak, 41% dari semua
keganasan pada anak <15 tahun.
Sekitar 2500 anak <15 tahun didiagnosis leukemia di Amerika Serikat (2002) dengan annual incidence 4,5 per 100.000 anak.
8
………pendahuluan
Insiden LLA Anak
RSDS (2006-2011): 223 anak diterapi Protokol LLA Indonesia 2006 22% meninggal pre kemoterapi dan 10,5% dua minggu pertama dengan 5 years free survival rate hanya 36%.
RSDS (2013-2014): 143 anak diterapi Protokol LLA Indonesia 2013 Luaran remisi post induksi : 46,4% dengan 3-year free
survival rate 43-56%.
Henderson and Lister, 1990; Pui and Evan, 1998; Lanzkowsky, 2011; Kapoor and Singh, 2018
Leukemia Limfoblastik Anak (LLA)
Keganasan anak tersering dengan survival 70-90% meskipun kegagalan kemoterapi dan kekambuhan (relaps) masih tinggi.
……….leukemia limfoblastik akut
Patofisiologi leukemia bermula dari adanya perubahan sistem
hematopoiesis normal terdiri dari
Sel induk hematopoetik (hematopoetic stem cell; HSC) memiliki kapasitas replikasi yang tidak terbatas
Sel HSC berkembang menjadi sel multi potent progenitor (MPP) dengan kapasitas replikasi lebih terbatas myeloid dan limfoid.
Sel MPP berkembang menjadi lymphoid progenitor dan myeloid
progenitor.
10
Leukemia Akut
……….leukemia limfoblastik akut
Jenis leukemia tersering
• Leukemia limfoblastik akut (LLA) 77%
• leukemia myelogenous akut (LMA) 11%
• chronic myelogenous leukemia (CML) 2-3%
• juvenile chronic meyelogenous leukemia (JCML) 1-2% • Sebagian kecil tidak dapat diklasifikasikan
14
……….leukemia limfoblastik akut
Leukemia limfoblastik akut terjadi dari mutasi somatik sel progenitor limfoid tunggal di salah satu dari beberapa tahap
perkembangan yang terpisah.
Bhojwani et al., 2015; Larson, 2016 Kelainan yang menjadi ciri khas sel leukemia gugus sel klonal,
kelainan proliferasi, sitogenik dan morfologi, kegagalan diferensiasi, petanda sel dan perbedaan biokimiawi.
……….leukemia limfoblastik akut
Pematangan limfosit dimulai dari pembentukan limfoblast dengan kemampuan memperbaharui.
Setelah berproriferasi menjadi limfosit, limfoblast matang akan mati karena kehilangan kemampuan memperbarui diri.
Choi, 2014
Limfoblast pada LLA mengalami mutasi sehingga memperoleh
sifat pembaharuan diri, proliferasi yang luar biasa dan
penurunan diferensiasi menjadi limfosit
2 Mei 2005 Kemoterapi dan protokol pengobatan LLA;
tinjauan pustaka 16
•
Belum diketahui secara pasti
Monfardani (1987) Faktor yang berpengaruh:
1. Genetik : kembar identik, kel. kromosom, trisomi 21 (sindroma down) 2. Imunodefisiensi kongenital 3. Radiasi ionisasi 4. Bahan kimia 5. Infeksi virus ETIOLOGI
Patofisiologi
Proliferasi dan infiltrasi sel leukemia di sumsum tulang depresi eritropoetik, ganulopoetik dan trombopoetik.
Infiltrasi sel leukemia ke organ Gejala konstitusional
Leukemia Akut
Anemia pucat, aktivitas menurun
Trombositopenia perdarahan (ptekie, ekimose, epistaksis).
Leukopenia/netropenia panas, resiko infeksi meningkat, pneumonia, sepsis.
Bone Pain
Hepatomegali, splenomegali, pembesaran KGB Anoreksia, weight lost
Contoh Kasus
Perempuan 2 tahun, 13 kg keluhan panas 9 hari, batuk dan sesak, muncul ptekie 3 hari, epistaksis, tampak pucat disertai perut membesar 5 hari. Anak tidak mau berjalan sejak 1 bulan.
Sebelumnya anak baik-baik saja.
Leukemia Akut
Pemeriksaan Fisik
Compos mentis, T=38,5oC
Pembesaran KGB coli multiple
kanan kiri ukuran bervariasi, tidak nyeri.
Hepatomegali 3x3x4 cm tepi tanjam tidak nyeri.
Splenomegali S2H2
Leukemia Akut
Apa langkah selanjutnya ?
MRS
Cairan dan nutrisi Antibiotik
Antipiretik
Thoraks Foto Darah lengkap
Hapusan darah tepi Pemeriksaan lainnya
Hb : 7 g/dL HCT : 22% Trombosit : 67.000/mm3 Leukosit : 3.400/mm3 Diff count : -/-/1/12/84/3 Leukemia Akut
Permono B (2001) 1. Pucat (86%) 2. Panas (75%) 3. Ptekhie/purpura (32,7%) 4. Nyeri tulang (28,8%) 5. Berat badan ↓ (28,8%) 6. Hepatomegali (80,7%) 7. Splenomegali (63,4%) Dan lain-lain Monfardani (1987) 1. Demam ( 60 %)
2. Pucat & anemia (40%) 3. Ptekie, purpura,
4. Limfadenopati (50%) 5. Hepatomegali dan
splenomegali pada 2/3 pasien
6. Anoreksi dan penurunan berat badan
Temuan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mengarah kecurigaan leukemia penting dalam diagnosis dan penentu pemeriksaan laboratorium selanjutnya.
Leukosit Eritrosit Trombosit
Jumlah leukosit Jumlah eritrosit
Kadar hematokrit Kadar hemoglobin
Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Red cell distributon width (RDW)
Jumlah trombosit
Hitung jenis Platelet distribution
width (PDW)
26
• Pada Awal diagnosis 203 LLA anak usia 1-16 tahun Kadar hemoglobin 7,5 (2,4-15,3) g/dL
Jumlah trombosit 47,400×109/L (4,000–544,000×109/L)
• Anemia <11 g/dL ditemukan pada 83% dari.
• Trombositopenia <150.000×109/L ditemukan pada 83% LLA anak
• Leukositosis, sendiri atau dikombinasikan dengan kelainan lain, jauh lebih jarang, hanya pada 37% anak dan hampir sama dengan
kebalikannya, Leukopenia, yang ditemukan pada 36,5% kasus.
• Kapan Kita curiga seorang anak menderita
Leukemia?
• Langkah apa yang harus kita lakukan?
30
……….leukemia limfoblastik akut
Klasifikasi LLA:
1. Morfologi limfoblast berdasarkan kriteria FAB
2. Immunophenotyping 3. Cytogenetic
Bennett et al., 1976; Henderson and Lister, 1990; Pui et al., 1998; Vardiman et al., 2009; Permono, dkk., 2012; Chiaretti et al., 2014
Acute Myeloid (AML) Acute Lymphoblastic (ALL)
- M0: minimally differentiated
- M1: without maturation
- M2: with maturation
- M3: hypergranular promyelocytic
- M4: myelomonocytic
- M5: (a) monoblastic, (b) monocytic
- M6: erythroleukemia
- M7: megakaryoblastic
- Rare types (e.g. eosinophilic, natural killer)
- L1: small monomorphic - L2: large, heterogenous - L3: Burkitt-cell type
……….leukemia limfoblastik akut
Klasifikasi LLA:
1. Morfologi limfoblast: kriteria French-American-British (FAB)
2. Immunophenotyping 3. Cytogenetic
Gambar 2.4. Morfologi hapusan darah sumsum tulang pada LLA yang menunjukkan LLA L1 (A), LLA L2 (B), LLA L3 (C)
32
Your text here
CML
AML
……….leukemia limfoblastik akut
Klasifikasi WHO
Standar diagnosis LLA, mengintegrasikan morfologi,
immunophenotype dan genetika/cytogenetics
prekursor limfoid B dan prekursor limfoid T limfosit B matur dan limfoid T serta NK cell
Vardiman et al., 2009; Chiaretti et al., 2014 Imunofenotiping sel leukemia berhubungan dengan karakteristik klinis dan juga luaran.
34
DIAGNOSIS BANDING
Pansitopenia : anemia aplastik, neuroblastoma,
retinoblastoma, rhabdomyosarkoma
Organomegali : penyakit infeksi, NHL
Purpura : ITP
……….leukemia limfoblastik akut
Pengobatan leukemia dibagi 2 kategori yaitu pengobatan spesifik dan pengobatan non spesifik atau penunjang serta suportif dan
kuratif dengan kemoterapi
Kemoterapi kanker telah berhasil menaikkan angka harapan hidup anak.
Kemoterapi mempunyai efek sitostatik dengan cara
mempengaruhi sintesis dan fungsi DNA serta siklus sel.
36
Kondisi Kapan transfusi?
Demam neutropenia, stabil, asimtomatik < 7 g/dL
Gangguan tanda vital: takikardi, takipnea, hipotensi < 8 g/dL Kebutuhan oksigen meningkat : sakit jantung atau paru,
trombositopenia dengan riwayat perdarahan sebelumnya atau tindakan yang berisiko perdarahan, fatigue
10./dL
Indikasi dan batasan transfusi PRC.
Indikasi Batasan
Asimtomatik > 10.000/uL
Perdarahan minor (mukosa, epistaksis) > 20.000/uL Perdarahan mayor (hemoptisis, GI, atau perdarahan
intrakranial, sistitits) > 100.000/uL
Tumor intracranial > 50.000/uL
Pungsi Lumbal untuk diagnosis > 10.000 - 20.000/uL
Prosedur bedah > 50.000 - 100.000/uL
……….leukemia limfoblastik akut
Kemoterapi LLA di Indonesia
1. Protokol Nasional 1994
2. Protokol Wijaya Kusuma ALL 2000
3. Protokol Pengobatan LLA Anak Indonesia 2006 4. Protokol Pengobatan LLA Anak Indonesia 2013 5. Protokol Pengobatan LLA Anak Indonesia 2018
Fase Kemoterapi LLA di Indonesia
1. Fase Induksi
2. Fase Konsolidasi
3. Fase Intensifikasi/reinduksi 4. Fase Maintenance
40
PROTOKOL NASIONAL LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
STANDARD RISK - 2018 Tgl diagnosis: … 1 2 3 4 5 6 7 Mtx + Dexa IT Vincristin: 1.5 mg/m2 IV Prednison: window 60 mg/m2 PO Induction 40 mg/m2 PO Daunorubicin*. : 25 mg/m2 IV
L - Asp: 7500 IU/m2 SK atau IV
Blast LCS Blast darah tepi BMP hari bulan tahun BB ( kg ) TB (cm)
Luas Permukaan Badan (m2 )
Peripheral Blast : >1000 menjadi Risiko Tinggi
Supervisor,
< 1 thn 1-<2 thn 2-<3 thn 3-10 thn >10 th Mtx.it 6 mg / x 8 mg / x 10 mg / x 12 mg /x 15 mg/x Dexa it 0.6 mg 0.8 mg 1 mg 1 mg 1 mg
………..
Akhir minggu 1: harus periksa blast darah tepi
Bila daunorubicin tidak ada, diganti doxorubicin 20 mg/m2
Bila L-Asp alergi berat: desensitisasi, bila tetap alergi obat dihentikan
OBAT (MINGGU) Dosis INDUKSI
Catatan: Usia Dosis Tanggal terapi Nama : NRM : Tgl lahir :
PROTOKOL NASIONAL LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT HIGH RISK - 2018 Tgl diagnosis: … 1 2 3 4 5 6 7 Mtx + Dexa IT Vincristin: 1.5 mg/m2 IV Dexa 6 mg/m2 PO Daunorubicin*: 30 mg/m2 IV
L-Asp: 7500 IU/m2 SK atau IV
Blast LCS BMP hari bulan tahun BB ( kg ) TB (cm)
Luas Permukaan Badan (m2 )
OBAT (MINGGU) Dosis INDUKSI
Tanggal terapi
Nama : NRM : Tgl lahir :
42
PROTOKOL NASIONAL LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT
STANDARD RISK - 2018 8 9 10 11 12 Mt. It + Dexa it Methotrexate*: 1000 mg/m2 6 - MP.po : 50 mg/m2 Blast LCS BMP hari bulan tahun BB ( kg ) TB ( cm ) LPB ( m2 ) Catatan:
Hidrasi pra-MTX cairan D5:1/4 NS 2000 ml/m2/hari + Bicnat 25 mEq/500 mL selama 12 jam Hidrasi pasca-MTX diberikan selama 24 jam
*) berikan leucovorin (calcium folinate) 24 jam setelah selesai pemberian MTX drip, 10 mg/m2 setiap 6 jam sebanyak 5 dosis. Kotrimoksazol 3 mg TMP/kg, 3 kali seminggu mulai diberikan sejak awal fase konsolidasi, kecuali saat sedang mendapat MTX-HD
OBAT (MINGGU) Dosis
Tgl terapi
PROTOKOL NASIONAL LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT STANDARD RISK - 2018 OBAT Dosis (MINGGU) 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Mtx + dexa IT VCR: 1,5 mg/m2 IV Dexa: 4 mg/m2 PO 6-MP: 50 mg/m2 PO Mtx: 20 mg/m2 PO hari bulan tahun BB ( kg ) TB ( cm ) LPB ( m2 ) OBAT Dosis (MINGGU) 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 Mtx + dexa IT VCR: 1,5 mg / m2 IV Dexa: 4 mg/m2 PO 6-MP: 50 mg/m2 PO Mtx: 20 mg/m2 PO hari bulan tahun BB ( kg ) TB ( cm ) LPB ( m2 )
BMP dilakukan di akhir fase maintenance,
bila memungkinkan lakukan pemeriksaan MRD (lihat panduan kemoterapi ALL) Kotrimoksazol 3 kali seminggu, dilanjutkan sampai 3 bulan setelah selesai kemoterapi Tanggal terapi
Supervisor,
MAINTENANCE - I ( leukosit absolut > 1.000; trombosit > 80.000 )
Tanggal terapi
MAINTENANCE - II ( leukosit absolut > 1.000; trombosit > 80.000 )
Nama :
NRM :
44
……….leukemia limfoblastik akut
Prognosis LLA diklasifikasi ke dalam prognosis buruk dan prognosis baik berdasarkan UKK Hematologi Onkologi IDAI.
Prognosis Buruk Prognosis Baik Usia Jenis kelamin Leukosit Immunophenotip Ploidi Sitogenetik
Invitro drug resistance Blast darah tepi hari ke 8 Remisi setelah induksi
<1 th / > 10 th Laki-laki >50.000/mm3 Pro-B, T Nonhiperploidi T(4;11), t(9;22) Resisten >1000/mm3 darah Tak remisi 1 – 10 th Perempuan <50.000/mm3 Common, pre-B Hiperploidi T(12;21) Sensitif <1000/mm3 darah Tercapai remisi
*
Lebih dari 3.000 anak meninggal
setiap tahun di USA
Kematian akibat kanker lebih banyak
dibandingkan kematian karena HIV
Earlier diagnosis and referral
can impact outcome
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA LEUKEMIA PADA ANAK
48