• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ecoliteracy melalui kegiatan bertanam pada tingkat sekolah dasar yang berfokus pada proses pembelajaran, dengan kata lain penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk melakukan suatu proses perbaikan dalam memperbaiki pembelajaran dengan cara melakukan suatu tindakan yang diperlukan sehingga dapat memecahkan permasalahan untuk proses selanjutnya berupa siklus yang terus berlanjut sampai memperoleh data yang diperlukan.

A. Desain Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2012/2013 di kelas IV SDN Sindangsuka V kecamatan Cibatu kabupaten Garut, sedangkan yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas IV dengan jumlah 19 orang dengan fokus penelitian pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan berbentuk siklus dengan beberapa siklus yang dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Arikunto (2007: 3), 'penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama'. Desain penelitian yang dilaksanakan adalah model Elliot (Emzir, 2008:239) mengemukakan bahwa hal-hal yang terpenting dalam desain penelitian adalah sebagai berikut:

(2)

2. Kemudian intervensi dilakukan

3. Selama dan sekitar waktu intervensi, pengamatan dilakukan dalam berbagai bentuk

4. Strategi intervensi baru dilakukan, dan proses siklus diulangi, dilanjutkan sampai pemahaman yang cukup (penerapan solusi yang mampu untuk) terhadap suatu masalah diperoleh.

Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus dan setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan, dilaksanakan berulang dan berkelanjutan dengan langkah-langkah yang ditempuh adalah.

1. menetapkan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian;

2. menyusun rancangan kegiatan yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa; 3. membuat rencana pembelajaran;

4. mempersiapkan cara dan alat/instrumen pemantau/perekam data; 5. mengumpulkan dan menganalisis data;

(3)

Gambar 3.1 Desain PTK Model John Elliott (Mujiono et al. 2007:130)

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses pembelajaran, evaluasi dan refleksi yang dilakukan dalam setiap tindakan. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam III siklus. 1. Perencanaan

Sebagai langkah awal penelitian ini, peneliti membuat proposal penelitian dengan sebelumnya melakukan beberapa tahapan penelitain, mengingat penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berdasar pada permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas.

Adapun tahapan pertama, peneliti menentuan sekolah dan tempat penelitian, kemudian meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Sindangsuka V kecamatan Cibatu Kabupaten Garut untuk melakukan observasi penelitian sekaligus meminta bantuan kepada guru sebagai pengajar dalam kegiatan penelitian.

Ketika izin penelitian telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas pun bersedia membantu, maka langkah selanjutnya adalah peneliti melakukan observasi dan wawancara yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi siswa kelas IV SDN Sindangsuka V yang dijadikan sumber penelitian. Setelah itu, peneliti mulai mengidentifikasi permasalahan dengan diantaranya melakukan pengkajian pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas IV SD dan standar kompetensi dan kompetensi dasar kelas IV SD, menelaah buku-buku yang dipergunakan selama pembelajaran dan materi pembelajaran yang dituangkan dalam RPP, dan menentukan metode pembelajaran.

(4)

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan implementasi dari serangkaian kegiatan yang telah di rencanakan. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan, berdasarkan semua rencana pengembangan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Dalam hal ini pembelajaran IPS untuk meningkatkan Ecoliteracy.

Adapun bentuk tahapan pelaksanaan ini meliputi: a. Siklus I

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil temuan awal, peneliti dan guru secara bekerjasama (kolaboratif) merancang rencana tindakan peneliti bersama guru mulai merancang RPP, lembar tes dan lembar observasi, serta menentukan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Pelaksanaan

Untuk mendukung pembelajaran di siklus ini, guru menyediakan bentuk-bentuk bangunan beserta contohnya dalam bentuk-bentuk barang – barang yang ada di dalam kelas yang dijadikan sebagai media pembelajaran. Di samping itu, pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat sesuai dengan permasalahan yang ditemukan. Kegiatan diawali dengan pendahuluan, lalu kegiatan inti dan penutup.

3) Pengamatan

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak langsung sebagai pengamat. Sedangkan pengamatan sendiri dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dijadikan sebagai masukkan pada siklus II.

(5)

Pada tahap ini, peneliti bersama guru berdiskusi dan menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I, lembar tes dan lembar observasi. Hasil refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I sebagai masukan pelaksanaan tindakan pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Setelah kegiatan penelitian siklus I selesai, dilanjutkan dengan penelitian siklus II. Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti dibantu oleh guru merancang RPP sesuai refleksi siklus I, lembar tes dan lembar observasi, serta menentukan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada siklus II kali ini guru tidak memerlukan media dan alat pembelajaran secara langsung, namun pada kesempatan ini siswa akan diajak untuk mengamati benda-benda yang ada di lingkungan sekolah secara menyeluruh. Dengan metode seperti ini siswa diajak untuk berimajinasi, mengasah kreativitas dan mengasah kepekaannya akan lingkungan sekitar. 2) Pelaksanaan

Dalam tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat. Kegiatan diawali dengan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup sesuai dengan refleksi pada siklus I.

3) Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dijadikan sebagai masukkan pada siklus III.

4) Refleksi

(6)

lembar observasi. Hasil refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran siklus II sebagai masukan pelaksanaan tindakan pada siklus III.

c. Siklus III 1) Perencanaan

Setelah kegiatan penelitian siklus II selesai, dilanjutkan dengan penelitian siklus III. Penelitian siklus III ini dimulai dengan tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang RPP sesuai refleksi siklus II, lembar tes dan lembar observasi, serta menentukan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Pelaksanaan

Pada tahap ini, guru melaksanakan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat. Kegiatan diawali dengan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup sesuai dengan refleksi pada siklus II.

3) Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.

4) Refleksi

Pada tahap ini, peneliti bersama guru berdiskusi dan menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus III, lembar tes dan lembar observasi. Hasil refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran siklus III.

C. Metode Penelitian

(7)

peningkatan ecoliteracy melalui kegiatan pembelajaran bercocok tanam pada anak usia sekolah dasar (SD), kegiatan penelitian dilakukan oleh guru kelas dengan alasan bahwa pigur pendidik yang sudah dikenal oleh peserta didik sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah maupun karakteristik dari setiap peserta didiknya, dengan melibatkan pigur seorang pendidik di sekolah tersebut maka penelitian ini berkolaborasi antara peneliti dengan pendidik yang dinamakan penelitian kolaboratif.

Dalam bidang penelitian dibidang pendidikan kolaboratif ini dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam mengenal pigur seorang pendidik yang tidak asing bagi peserta didik, dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini (PTK) dapat memberikan penanganan yang maksimal dikarenakan langsung bersentuhan dengan peserta didik sehingga berbagai persoalan yang timbul di kelas dapat ditangani langsung oleh pendidik.

Maka secara langsung penelitian tindakan kelas (PTK) ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, dan tidak hanya itu pendidik dapat berperan langsung dalam mengembangkan kurikulum sehingga materi yang diajarkan selalu memperhatikan perkembangan yang dialami oleh setiap peserta didik. Dengan demikian penelitian tindakan kelas (PTK) dapat meneliti kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelasnya. Dengan melaksanakan tindakan, kemudian direfleksikan lalu diperbaiki untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen ini dikembangkan untuk melihat pelaksanakan setiap siklus yang dilakukan, dengan adanya instrumen memungkinkan untuk melihat sejauhmana perkembangan yang dialami oleh setiap siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya lembar observasi, pedoman tes dan dokumen.

(8)

Lembar observasi untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran dengan pengembangan ecoliteracy dalam pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman secara langsung, baik itu lembar observasi guru maupun lembar observasi untuk siswa.

Untuk meningkatkan ecoliteracy peserta didik maka disusunlah intrumen sebagai acuan untuk menilai sejauhmana perkembangan pada setiap peserta didik, berikut ini kisi-kisi intrumen penelitian pada table 3.1:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian TUJUAN VARIABEL DATA/SUB

VARIABEL INDIKATOR KETERCAPAIAN TEKNIK PENGUMP ULAN DATA SUMBE R DATA Meningkatk an ecoliteracy pada peserta didik Mengintegras ikan kecerdasan emosional, social, dan ekologi 1)Developing Empathy for All Forms of Life (mengemban gkan empati untuk segala bentuk kehidupan) a. menyiram tanaman secara rutin

b. ketika melihat tanaman layu maka siswa sigap untuk menyiram c. tidak merusak tanaman

Observasi Peserta didik 2)Embracing Sustainability as a Community Practice (merangkul keberlanjutan sebagai sebuah praktik kelompok)

a. saling membantu antar kelompok dalam memelihara tanaman (menyiram, memupuk, dll)

b. Adanya kerjasama yang baik dalam setiap anggota kelompok dalam memelihara tanaman.

c. saling mengingatkan ketika ada yang membuang sampah sembarangan (tidak pada tempatnya) Observasi Peserta didik 3)Making the Invisible a. siswa dapat menjelaskan kenapa

(9)

Visible (membuat yang tidak kelihatan menjadi terlihat) gejala alam/bencana alam dapat terjadi b. siswa dapat

memberikan solusi dari permasalahan tersebut.

didik

TUJUAN VARIABEL DATA/SUB VARIABEL INDIKATOR KETERCAPAIAN TEKNIK PENGUMP ULAN DATA SUMBE R DATA Meningkatk an ecoliteracy pada peserta didik Mengintegras ikan kecerdasan emosional, social, dan ekologi 4)Anticipatin g Unintended Consequence s (Mengantisip asi konsekuensi yang tidak diinginkan) a. menjaga kebersihan

sekolah ataupun kelas (rutinitas)

b. membiasakan

membuang sampah

terpisah antara organik dan anorganik Observasi Peserta didik 5)Understand ing How Nature Sustains Life (Memahami bagaimana alam menopang kehidupan) a. siswa mampu menjelaskan prilaku yang tidak disiplin dapat merugikan ala mini maupun makhluk hidup yang ada dimuka bumi ini.

b. Siswa dapat

mengidentifikasi dari gejala/bencana alam yang terjadi

Tes lisan Peserta

didik

2. Lembar Tes

Kegiatan yang dilakukan dalam proses tes lisan ini untuk memperoleh informasi ketika proses pembelajaran selesai. Dalam hal ini, tes lisan dilakukan melalui pertanyaan yang telah disiapkan sesuai apa yang diperlukan untuk mengetahui pemahaman peserta didik.

(10)

Dalam penelitian ini dokumen yang diperlukan yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan foto-foto kegiatan ketika berlangsung. Dokumen ini digunakan untuk memperjelas sekaligus sebagai bukti penguatan data kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada proses penelitian merupakan langkah yang paling penting untuk memperoleh data yang diperlukan dan nantinya sebagai pembuktian. Berikut adalah teknik yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan :

1. Observasi

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian dengan cara melakukan pengamatan dengan menggunakan format observasi dengan tujuan untuk mengetahui kendala-kendala dalam proses pembelajaran kemudian observer mendiskusikannya dengan peneliti.

2. Catatan Lapangan

Untuk mengetahui keadaan atau kondisi kelas ketika pembelajaran berlangsung dari mulai awal pembelajaran sampai akhir dengan tujuan mencatat temuan-temuan kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan atau perbaikan pada tindakan selanjutnya.

3. Lembar Tes

Tes dilakukan peneliti kepada peserta didik untuk mengetahui pemahaman tentang kemampuan ecoliteracy dengan mengajukan sejumlah pertanyaan-pertanyaan.

(11)

Dokumentasi dilakukan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan dan foto hasil tindakan yang dilakukan peneliti pada setiap siklusnya, apabila suatu saat terjadi kekeliruan sumber datanya.

F. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan lembar observasi dan lembar tes. Dengan demikian untuk dapat memperoleh hasil yang diinginkan maka data-data tersebut dianalisis sehingga nantinya dapat menjadikan sebuah acuan dalam pengolahan data untuk mengetahui peningkatan yang dialami oleh peserta didik.

Perhitungan rata-rata

Keterangan: X :Nilai rata-rata kelas

ΣN: Jumlah nilai total kelas n: Jumlah siswa

Pengolahan nilainya adalah sebagai berikut: Nilai yang diperoleh = Perolehan Skor x 100 Skor Ideal

Rentang nilai observasi Nilai 0 – 25 : kurang Nilai 26 – 51 : cukup Nilai 52 – 77 : baik Nilai 78 – 100 : sangat baik

Rentang hasil observasi:

Kurang = 5 - 8

(12)

Baik = 13 – 15

Skor hasil tes

Skor 25 : sesuai dengan jawaban Skor 16 : hampir tepat

Skor 9 : kurang tepat Skor 0 : tidak tepat

Rentang hasil tes Nilai 26 – 41 : kurang Nilai 42 – 56 : cukup Nilai 57 – 71 : baik Nilai 72 – 100 : sangat baik

Korelasi antara nilai ecoliteracy dengan sikap ecoliterate

Ʃᵪᵧ = Jumlah hasil dari x dan y Ʃx² = Hasil dari X - ̅

ƩƳ² = Hasil dari Y - ̅

TABEL 3.2

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(13)

0.60 - 0.799 0.80 - 1.000

Gambar

Gambar 3.1 Desain PTK Model John Elliott  (Mujiono et al. 2007:130)

Referensi

Dokumen terkait

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap parameter logam berat Timbal (Pb) pada sampel sedimen pada titik 1 – 5 diperoleh konsentrasi logam berat Timbal

Kaedah pembuatan emas yang ditatah dalam atau ‘gold inlay’ ini dijelaskan oleh Winstedt (1925) iaitu “where the base is a black oxydized metal, in which a pattern is chiselled

penanaman modal yang ruang lingkupnya lintas kabupaten/kota menjadi urusan pemerintah provinsi. Kewenangan provinsi sebagai daerah otonom dalam bidang penanaman modal, yaitu;

penambahan jumlah tenaga kerja namun bila dilihat dari segi biaya yang dikeluarkan, aktivitas pekerjaan dalam percepatan umur proyek dapat. mengeluarkan biaya yang lebih rendah

Kegunaan Penulisan, Secara Teoritis yaitu, tulisannnya ini, diharapkan dapat menambah bahan bacaan di Perpustakaan, khususnya yang berkaitan dengan materi Hukum

pengeluaran yang telah ditetapkan (indikator ke- 3) 87% 87,783 % 100,90 Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap

Berdasarkan hasil rapat seleksi kelulusan dan surat keputusan (SK) Rektor IAIN Antasari, diputuskan dan ditetapkan bahwa nama-nama yang tercantum pada pengumuman ini dinyatakan