• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Anemia Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Anak Usia Sekolah Di SMP "X" Kabupaten Jawa Barat 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Anemia Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Pada Anak Usia Sekolah Di SMP "X" Kabupaten Jawa Barat 2011."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SMP “X”

KABUPATEN JAWA BARAT 2011

Christina Beatrice, 2011

Pembimbing I : dr. Adrian Suhendra, Sp.PK., M.Kes

Pembimbing II: dr. Dani, M.Kes

Latar belakang : Setiap negara akan selalu mengadakan pembangunan nasional dalam tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Di Indonesia pembangunan kesehatan yang merupakan salah satu aspek dalam pembangunan nasional masih terhambat berbagai masalah, antara lain masalah kekurangan gizi seperti anemia. Angka kejadian anemia pada anak Indonesia cukup tinggi, terutama di wilayah Jawa Barat. Dampak yang ditimbulkan anemia pada anak antara lain meningkatkan angka kesakitan dan kematian, menghambat pertumbuhan fisik, motorik dan mental, serta menurunkan daya tangkap belajar. Keadaan ini tentu memprihatinkan bila menimpa anak-anak Indonesia yang akan menjadi penerus pembangunan.

Tujuan : Mengetahui pengaruh anemia terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian pada anak usia sekolah.

Metode : Metode penelitiannya observational analitik dengan rancangan penelitian case-control. Subjek penelitian diminta mengerjakan Additional test serta Johnson Pascal test dan setelah itu akan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah melalui darah vena kapiler. Analisis data dilakukan dengan uji T tidak berpasangan dengan α = 0.05.

Hasil : Rerata nilai Additional test pada kelompok anemia adalah sebesar 30,65 dan pada kelompok non anemia sebesar 34,64, sehingga didapat p-hitung 0,023. Sedangkan hasil rerata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan Johnson Pascal test pada kelompok anemia adalah 194,89 detik dan 163,99 detik yang diperlukan pada kelompok non anemia, didapatkan p-hitung 0,026.

Simpulan : Anemia menurunkan kewaspadaan dan ketelitian pada anak usia sekolah.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ANEMIA ON VIGILANCE AND THOROUGHNESS IN THE SCHOOL-AGE CHILDREN AT THE “X” JUNIOR HIGH SCHOOL

DISTRICT IN WEST JAVA 2011

Christina Beatrice, 2011

Tutor I: dr. Adrian Suhendra, Sp.PK., M.Kes

Tutor II: dr. Dani, M.Kes

Backgrounds: Every country will always hold a national development in its aim to improve the quality of human resources. Health development in Indonesia which is one aspect of national development is still inhibited various problems, including malnutrition such as anemia. The incidence of anemia in Indonesian children is quite high, especially in West Java. Impact of anemia especially in children among others increased morbidity and mortality, physical growth, motor and mental are stunted and also learning comprehension is decreased. This state of affairs is certainly sadden when it happens to the Indonesian children who will be the successor of development.

Objectives: To find out whether anemia affects the level of vigilance and thoroughness in the school-age children.

Methods:The method of this research is observational analysis with case-control design. Research subjects are asked to do the Additional test and also the Johnson Pascal test. After that, they will be measured the levels of blood hemoglobin by venous blood capillaries. Data analysis was performed with independent-samples T-test with α = 0.05.

Results: The mean value of anemia group on Additional test is 30.65 and non-anemic group at 34.64, so we get p= 0.023. While the average time required to complete the Johnson Pascal test on the anemia group is 194,89 seconds and non-anemic group at 163,99seconds, so p= 0.026.

Conclusions: Anemia reduce the level of vigilance and thoroughness in the school-age children.

(3)

ix DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktik... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 5

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hematopoiesis ... 6

2.1.1 Periode Hematopoiesis pada manusia ... 6

2.1.2 Hematopoiesis Post Natal ... 8

2.1.3 Organ-organ dan Faktor-faktor dalam Hematopoiesis ... 9

2.2 Eritropoiesis ... 10

2.2.1 Tahapan Eritropoiesis... 11

2.2.2 Eritropoietin dari Ginjal... 11

2.3 Eritrosit atau Sel Darah Merah ... 12

2.3.1 Fungsi dan Faktor yang Mendukung Eritrosit ... 13

2.3.2 Normal Eritrosit dalam Tubuh ... 14

2.3.3 Destruksi Eritrosit ... 14

2.4 Hemoglobin ... 15

2.4.1 Struktur Hemoglobin ... 15

2.4.2 Jenis-jenis Hemoglobin ... 16

2.4.3 Fungsi Hemoglobin ... 17

(4)

2.4.5 Faktor yang Memengaruhi Kadar Hemoglobin ... 17

2.4.6 Sintesis Hemoglobin ... 19

2.5 Hematokrit ... 19

2.5.1 Faktor yang Memengaruhi Pemeriksaan Hematokrit ... 20

2.6 Anemia ... 21

2.6.1 Definisi ... 21

2.6.2 Prevalensi... 21

2.6.3 Etiologi dan Klasifikasi ... 22

2.6.4 Klasifikasi Anemia berdasarkan Berat-Ringannya ... 22

2.6.5 Mekanisme Terjadinya Anemia ... 22

2.6.6 Tanda dan Gejala Anemia ... 23

2.6.7 Diagnosis Anemia ... 24

2.7 Pemeriksaan Hemoglobin ... 24

2.7.1 Cara Sahli ... 25

2.7.2 Cara Cyanmenthemoglobin ... 25

2.7.3 Cara Tallqvist ... 26

2.7.4 Cara Sulfat ... 27

2.7.5 Kesalahan dalam Pemeriksaan Hemoglobin... 27

2.8 Pemeriksaan Hematokrit ... 28

2.9 Hitung Jumlah Eritrosit ... 29

2.9.1 Cara Manual ... 29

2.9.2 Cara Flow Cytometri ... 29

2.10 Pemeriksaan Hemoglobin pada Penelitian ... 30

2.11 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 31

2.11.1 Faktor yang Memengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 31

2.11.2 Susunan Saraf Pusat yang Mengatur Kewaspadaan dan Ketelitian ... 32

2.11.3 Reticular Activating System... 33

2.12 Pengaruh Anemia pada Kewaspadaan dan Ketelitian ... 34

BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 35

3.1.1 Alat Penelitian ... 35

3.1.2 Bahan Penelitian ... 35

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

3.2.2 Populasi dan Sampel ... 36

3.2.2.1 Populasi Penelitian ... 36

3.2.2.2 Sampel Penelitian ... 36

3.2.3 Kriteria Pemilihan Subjek ...36

3.2.3.1 Kriteria Inklusi ... 36

3.2.3.2 Kriteria Eksklusi ... 36

3.2.4 Cara Pemilihan Sampel ... 37

3.2.5 Variabel dalam Penelitian ... 37

3.2.6 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.2.7 Tehnik Pengukuran/Prosedur Kerja dan Ukuran ... 37

(5)

xi

3.2.7.2 Ukuran ... 38

3.2.7.3 Prosedur Kerja Tes Koran ... 38

3.2.7.4 Prosedur Kerja Johnson Pascal test ... 39

3.2.7.5 Prosedur Penelitian ... 39

3.2.8 Rencana Analisis ... 39

3.2.8.1 Analisis Data ... 39

3.2.9 Hipotesis Statistik ... 40

3.2.10 Kriteria Uji ... 40

3.2.11 Aspek Etik Penelitian ... 40

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN... 49

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Batas Normal Kadar Hemoglobin ... 17

Tabel 2.2 Prevalensi Anemia di Dunia menurut WHO ... 21

Tabel 2.3 Klasifikasi Anemia Menurut Etiopatogenesis ... 23

Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ... 41

Tabel 4.2 Interpretasi Pemeriksaan Kadar Hemoglobin ... 41

Tabel 4.3 Waktu mengerjakan Johnson Pascal test pada kelompok Anemia dan Non Anemia ... 42

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Hematopoiesis... 9

Gambar 2.2 Eritropoiesis ... 12

Gambar 2.3 Struktur Eritrosit ... 13

Gambar 2.4 Struktur Hemoglobin ... 15

Gambar 2.5 Hemoglobimeter cara Sahli... 25

Gambar 2.6 Alat fotometer untuk cara cyanmethemoglobin ... 26

Gambar 2.7 Tallqvist Hemoglobin Scale... 26

Gambar 2.8 Pemeriksaan Hemoglobin cara Sulfat ... 27

Gambar 2.9 Penetapan nilai Hematokrit ... 28

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 49

Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta dalam Penelitian ... 50

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian (foto-foto) ... 51

Lampiran 4. Output Hasil Pengujian Statistik... 52

Lampiran 5. Contoh Additional test dan Johnson Pascal test... 54

(9)

LAMPIRAN

(10)

LAMPIRAN 2. SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

KOMISI ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

Email: ethic.fkukmrsi@m

ed.maranatha.edu Formulir Protokol Judul:

SOP/008/01.0

Berlaku mulai:

Desember 2008

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

”Pengaruh Anemia terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian pada Anak Usia Sekolah”

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Christina Beatrice ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(11)

LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI PENELITIAN

Subjek penelitian saat

mengerjakan tes yang diberikan

Stopwatch sebagai penanda waktu

(12)

Saat dilakukan pemeriksaan hemoglobin darah

LAMPIRAN 4.

OUTPUT HASIL PENGUJIAN STATISTIK

Johnson Pascal test

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

anemia 44 194.89 61.394 9.255

Johnson

non 36 163.99 57.817 9.636

(13)

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-tailed ) Mean Differenc e Std. Error Differenc

e Lower Upper

Equal

variances assumed

.994 .322 2.299 78 .024 30.900 13.442 4.138 57.662 Johnso n Equal variances not assumed

2.313 76.424 .023 30.900 13.361 4.292 57.509

Additional test

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

anemia 44 30.6477 8.06556 1.21593

Additional

non 36 34.6389 7.60884 1.26814

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

(14)

95% Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-tailed)

Mean Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

Equal

variances assumed

.707 .403 -2.258 78 .027 -3.99116 1.76728 -7.50955 -.47278 Additional

Equal variances

not assumed

(15)

LAMPIRAN 6. Hasil Percobaan

Non Anemia (>12 g/dL) Anemia (<12 g/dL)

No

Hb Add test JP test No Hb Add test JP test

1 12,0 33.0 141.5 1 10,0 19.5 170.0

2 12,2 38.0 163.0 2 10,1 19.0 203.5

3 12,7 42.5 142.5 3 10,3 32.5 185.0

4 12,9 36.0 165.0 4 10,4 34.5 182.5

5 13,4 17.5 286.5 5 10,5 25.5 198.0

6 13,6 23.0 398.0 6 10,5 33.0 158.5

7 14,0 37.0 149.0 7 10,7 15.0 208.0

8 14,0 43.5 137.5 8 10,7 31.5 426.0

9 14,1 29.0 187.0 9 10,7 27.5 318.5

10 14,2 34.0 140.0 10 10,8 28.5 195.0

11 14,2 35.5 255.5 11 10,8 30.0 144.0

12 14,6 32.0 127.5 12 10,8 36.5 130.5

13 14,6 37.5 107.0 13 10,8 42.5 162.0

14 14,7 47.5 125.0 14 10,9 34.0 128.5

15 14,7 34.0 117.5 15 10,9 27.0 165.5

16 14,8 30.5 157.0 16 11,0 42.0 200.5

17 14,8 36.0 165.0 17 11,0 38.0 213.0

18 14,8 34.0 123.5 18 11,0 53.0 133.5

19 14,9 31.5 135.0 19 11,1 30.0 165.5

20 14,9 36.5 144.0 20 11,1 27.0 168.5

21 14,9 30.5 138.5 21 11,2 24.0 231.0

22 15,0 29.5 120.0 22 11,2 26.5 285.5

23 15,2 23.5 162.5 23 11,2 30.0 196.5

24 15,3 52.0 174.0 24 11,3 27.0 121.0

25 15,3 43.5 152.0 25 11,3 37.0 111.0

26 15,3 43.5 152.0 26 11,3 31.5 131.0

27 15,4 34.5 164.0 27 11,3 23.0 285.5

28 15,4 12.0 157.0 28 11,4 27.5 175.0

29 15,4 37.5 147.0 29 11,4 40.0 128.0

30 15,5 34.5 131.5 30 11,4 27.5 160.0

31 15,5 35.0 148.0 31 11,5 26.5 170.0

32 15,5 35.5 147.0 32 11,5 31.5 190.0

33 15,7 38.0 246.5 33 11,5 30.0 125.5

34 15,8 33.0 133.0 34 11,5 21.5 193.5

35 16,2 39.5 141.0 35 11,6 35.5 230.5

36 16,3 36.5 299.0 36 11,6 27.0 269.5

37 11,6 50.0 226.0

38 11,6 21.5 170.0

39 11,7 40.0 147.0

40 11,7 19.0 290.0

41 11,7 41.0 190.0

42 11,8 31.0 208.5

43 11,8 20.0 248.5

(16)

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Christina Beatrice Anggara

NRP

: 0810011

Tempat / Tanggal Lahir

: Samarinda, 3 Mei 1990

Alamat di Bandung

: Jl. Cibogo no.24

Alamat Asal

: Jl. Anggrek Raya BP1 Solo Baru

Riwayat Pendidikan

:

- TK Kalam Kudus Solo

(1994-1996)

- SD Kalam Kudus Solo

(1996-2002)

- SMP Kalam Kudus Solo

(2002-2005)

- SMA Regina Pacis Solo

(2005-2008)

(17)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara

terus-menerus untuk meningkatkan taraf hidup. Untuk mewujudkan cita-cita

pembangunan diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dari berbagai aspek,

termasuk aspek kesehatan. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, sehingga

terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan serta

pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan

(Depkes RI, 2007).

Akan tetapi pada kenyataannya masalah kesehatan di masyarakat Indonesia

masih sering ditemukan, salah satunya adalah masalah anemia. Anemia sampai saat

ini masih merupakan salah satu masalah gizi di seluruh dunia termasuk di Indonesia,

di samping masalah kekurangan kalori, protein, vitamin A dan yodium. WHO

menyatakan tingginya prevalensi anemia di negara berkembang berhubungan dengan

tingkat kemiskinan, malnutrisi, infeksi malaria, investasi cacing tambang, defisiensi

vitamin A dan asam folat (Depkes RI, 2007 dan WHO, 2001).

Prevalensi kejadian anemia di dunia antara tahun 1993 sampai 2005 adalah

sebanyak 24,8% dari total penduduk dunia yang jumlahnya hampir 2 milyar

(WHO, 2008). Di Indonesia sendiri, menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) Nasional menjabarkan prevalensi anemia di 440 kota/kabupaten

mencapai angka 14,8%. Dari 33 provinsi tersebut diketahui bahwa sebanyak 20

provinsi memiliki angka prevalensi anemia yang lebih besar daripada angka rerata

Indonesia, antara lain provinsi Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, bahkan DKI

Jakarta sebesar 21,1% (Depkes RI, 2007). Hasil serupa didapatkan pada penelitian

(18)

2

Utara. Di Jawa Timur dengan melibatkan 5.959 peserta tes darah di tiga kota, Kediri,

Jombang, dan Mojokerto, didapat 33% di antaranya anemia. Di Jawa Barat dengan

peserta tes darah sebanyak 7.439 di tiga kota, Garut, Tasikmalaya, dan Cirebon, 41%

di antaranya menderita anemia. Sedangkan di Sumatera Utara dengan peserta tes

darah sebanyak 9.377 orang di tiga kota yaitu Medan, Pematang Siantar, dan

Kisaran, didapati 33% di antaranya anemia (Depkes RI, 2007).

Penderita anemia terbanyak yang diketahui adalah usia 1-2 tahun yaitu

mencapai 61,4%, sedangkan pada balita atau anak usia 0-5 tahun angkanya 47%. Usia

sekolah dan remaja 15-19 tahun angka prevalensinya 26,5%, wanita usia subur baik

yang menikah maupun tidak 51,4% dan wanita hamil sebesar 40% (SKRT, 2001).

Anemia adalah keadaan jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (Hb)

berada di bawah nilai normal (Dorland, ed29). Anemia menurut patokan World

Health Organization (WHO) untuk anak sampai usia 6 tahun adalah kadar Hb di

bawah 11,0 g/dL dan untuk anak di atas 6 tahun sampai dewasa kadar Hb di bawah

12 g/dL. Hemoglobin sendiri berfungsi untuk membantu sel darah merah membawa

oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh (WHO, 2008).

Anemia pada orang dewasa dapat berpengaruh pada produktivitas kerja

mereka sehingga dapat terjadi penurunan hingga 20%. Sedangkan pada anak-anak,

dampak yang ditimbulkan dapat lebih merugikan antara lain kesakitan dan kematian

meningkat, pertumbuhan fisik, perkembangan otak, motorik, mental dan kecerdasan

terhambat, daya tangkap belajar menurun, pertumbuhan dan kesegaran fisik menurun

serta interaksi sosial berkurang (Lubis, 2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh

seberapa besar pengaruh anemia terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada anak usia

(19)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.2

Identifikasi Masalah

Bagaimana anemia menurunkan kewaspadaan dan ketelitian pada anak usia

sekolah di SMP X.

1.3

Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah melakukan diagnosis dini anemia pada anak usia

sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas kerjanya

dalam hal ini berkaitan dengan prestasi belajar.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh anemia terhadap

kewaspadaan dan ketelitian anak usia sekolah.

1.4

Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1

Manfaat Akademik

Manfaat akademik dari karya tulis ini adalah untuk menambah wawasan

tentang pengaruh anemia terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada anak usia

sekolah.

1.4.2

Manfaat Praktik

a)

Sebagai masukan untuk pihak sekolah atau penyedia layanan masyarakat

untuk lebih memperhatikan gizi anak-anak sehubungan dengan anemia.

b)

Sebagai masukan untuk orang tua agar lebih memperhatikan kesehatan

(20)

4

1.5

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan dan perkembangan sel otak sangat cepat dan sensitif terhadap

perubahan status besi. Defisiensi besi yang terjadi pada masa kritis dalam

perkembangan otak akan mengakibatkan kerusakan

yang menetap dan

mengakibatkan gejala sisa seperti perkembangan yang terlambat (Lubis, 2008).

Kognitif adalah proses berpikir pada otak dengan menggunakan input

sensorik yang menuju otak yang telah disimpan dalam ingatan (Guyton, 2006).

Bersama dengan kewaspadaan dan ketelitian, daya kognitif membantu seseorang

untuk berpikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan (Zarianis, 2006).

Bukti penelitian menyokong bahwa besi memegang peranan penting dalam

perkembangan sistem saraf pusat. Bila terjadi deplesi besi maka akan terjadi

gangguan kognitif, yaitu penurunan kontrol motorik, memori dan perhatian,

rendahnya prestasi sekolah, meningkatnya problem tingkah laku dan disiplin

(Lubis, 2008).

Penelitian Halterman di Amerika Serikat mendapatkan nilai rerata matematika

pada anak-anak penderita ADB lebih rendah daripada nilai anak tanpa ADB

(Halterman, 2003). Penelitian Bidasari, dkk. di daerah perkebunan Aek Nabara pada

anak usia 7-14 tahun yang menderita ADB diperoleh

full IQ

tidak melebihi rerata

dengan gangguan pemusatan perhatian dan fungsi kognitif terutama dalam bidang

aritmatika (Lubis, 2008).

1.5.2

Hipotesis

(21)

5

Universitas Kristen Maranatha

1.6

Metodologi Penelitian

Metode penelitian menggunakan observational analitik

dengan rancangan

penelitian

case-control

.

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang kelas SMP X di kota Y, dan dimulai dari bulan

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Anemia menurunkan kewaspadaan pada anak usia sekolah

Anemia menurunkan ketelitian pada anak usia sekolah.

5.2

Saran

-

Dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi terutama mengandung

zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.

-

Apabila telah menderita anemia atau menunjukkan gejala anemia, sebaiknya

segera diobati dan dicari penyebabnya.

-

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan aspek kecerdasan

sehubungannya dengan pengaruh anemia pada anak sekolah.

-

Diusulkan untuk mengadakan penelitian serupa pada orang dewasa untuk

diketahui bagaimana anemia memengaruhi kualitas dan kuantitas produktivitas

(23)

46

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alleyne, M., Horne, M.K., Miller, J.L. 2008. Individualized treatment for

iron-deficiency anemia in adults.

Am J Med

. Nov;121(11):943-8.

Andrew, N.C. 2004. Iron deficiency and related disorder in Wintrobe Clinical

Hematology. 11

th

ed, New York: Lippincott Williams & Wilkins. p.

979-1009.

Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

2002. Survei Kesehatan Nasional 2001. Dalam

Laporan Data Susenas 2001:

Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat dan

Kesehatan Lingkungan

. Jakarta.

Bakta, I.M., Suega, K., Dharmayuda, T.G. 2006. Anemia defisiensi besi. Dalam Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu

Penyakit Dalam FK-UI. p.634-40.

Beutler, E., et al. 2006.

Disorders of Iron metabolism in Williams Hematology.

7

th

edition. New York: McGraw-Hill Companies. p. 779-803.

Bloom dan Fawcett. Alih bahasa Tambayong, Yan. 2002. Buku Ajar Histologi. Edisi

ke-12. Jakarta: EGC. p. 98-101.

Bidasari, Lubis. 2008.

J Med

: Pencegahan anemia defisiensi besi sejak bayi sebagai

salah satu upaya optimalisasi fungsi kognitif anak pada usia sekolah.

Carman. Hematology: Micro-Hematocrit, Hemoglobin and WBC Differential.

Diunduh dari :http://www.drcarman.info/bi224lab/bludlab.pdf. Pada 14

November 2011.

Departemen Kesehatan RI. 2007, Pedoman Penanggulangan Anemia Gizi di

Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat. p.1-15.

Ganong, W.E. 2008.

Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

Edisi ke-22. Jakarta: EGC.

(24)

47

Gaspard, K.J. 2005. Hematopoietic System. In Pathophysiology: Concepts of Altered

health States. 7

th

edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p.

279-285.

Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11

th

edition.

Philadelphia: Elsevier Saunders. p. 990-997, 1038-1050.

Harmening, D.M. 2006.

Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis

. 4

th

edition. Philadelphia: F.A. Davis Co.

Hillman, Robert., Ault, K.A.,

et al

. 2010.

Hematology in Clinical Practice

. 5

th

edition. New York: Mc Graw Hill. p. 1-53.

Hudson, David.

Chapter 19: Blood.

Diunduh dari:

http://www.as.miami.edu/chemistry/2086/chap19/newchapter%2019-part1.htm

. Pada 30 Agustus 2011.

Kaplan, H.I., Saddock, B.J., Grebb, J.A. 1997. Sinopsis

Psikiatri Jilid Satu

.

Terjemahan Widjaja, Kusuma. Edisi ke-7. Surabaya: Binarupa Aksara. p.

589-591, 598-600.

Kartono, J. dan Soekarti, M. 2004.

Angka Kecukupan Mineral : Besi, Iodium, Seng,

Mangan, Selenium.

Jakarta: Makalah Widya Karya Pangan dan Gizi VIII. p.

394-399.

Koeswardani, R., Boentoro, Budiman. 2002.

Flow Cytometri dan Aplikasi Sel Darah

Otomatik Technicon H-1 dan H-3.

Malang: Laboratorium Patologi Klinik FK

Unibraw RSUD Dr Syaiful Anwar.

Lewis, S.M., Bain, B.J., Bates, I.,

et al

. 2006. Dacie and Lewis Practical

Haematology. 11

th

edition. Philadelphia: Churchill Livingstone. p.379-440.

McKenzie, S.B., Williams, J.L. 2010. Clinical Laboratory Hematology. 2

nd

edition. St

Louis: Pearson. p. 21-240.

McGregor, S.G., Ani, C. 2001. A review of studies on the effect of iron deficiency on

(25)

48

Universitas Kristen Maranatha

Oski, F.A. 1993. Iron deficiency in infancy and childhood.

N Engl J med

. 329:

190-193.

Proytcheva, Maria A. 2011. Diagnostic Pediatric Hematopathology. New York:

Cambridge University Press. p. 22-81.

Quirk, R. 2005.

Longman Dictionary of Contemporary English

. 4

th

edition. Edinburg:

Tearson Education Limited, England. p. 75, 201.

R, Gandasoebrata. 2007. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat. p.97.

Sacher, Ronald A. dan MePherson, Richard A., alih Bahasa Brahm, U.P., Dewi,

Wulandari. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi

ke-11. Jakarta: EGC. p. 21-42.

Sherwood, Lauralee. 2006.

Human Physiology From Cells to Systems

. 4

th

edition.

Belmont CA: Wadsworth Publishing Co. p. 46-73.

Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., dkk. 2006. Dasar-Dasar Hemostasis. Dalam

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu

Penyakit Dalam FK UI. p. 749-754.

World Health Organization. 2001.

Iron deficiency anemia: assessment, prevention

and control, a guide for programme managers

. Geneva: WHO. p.33-43.

World health organization. 2008. Worldwide prevalence of anemia 1993-2005 in

WHO Global Database on Anemia. Geneva: WHO. p.7-20.

Wibowo, Daniel. 2008.

Anatomi Tubuh Manusia.

Jakarta: Grasindo. p.41.

Wirakusumah, Emma. 1999.

Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi

. Jakarta: Trubus

Agriwidya.

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT GUGUK SARAI. Bidang Studi

PENf,NTI'AN INTf,RVALWAXTU PE!AXSAN,d4]\ PREWNI|VE MIIN?BNAI\CE COIfl:EOLL'VC(?MCI PADA.. ZO,I'I]YC CX,iN'E DENCAN KRII'ERIA

It shows that the use of literal translation method is more dominant than the communicative one because the translator tends to translate the text lexically to make

harga komoditas, harga tahun yang laly dan produMivitas t a b yang lalu berpengaruh positif terhadap produktivitas kakao maupun udang, sedangkan biaya. produksi,

Penelitian ini dibatasi hanya pada penentuan laju korosi selama 3 hari dan 6 hari pada baja karbo n Schedule 40 Grade B ERW di dalam medium korosif larutan NaCl, baik yang

Penelitian bertujuan untuk menguji kemampuan beberapa konsentrasi cendawan entomopatogen Beauveria bassiana Vuillemin lokal Riau, dan mendapatkan konsentrasi yang

Hipotesis yang digunakan adalah hubungan antara pendanaan internal dan eksternal pada constrained and unconstrained firms di Indonesia adalah negatif dan pada

Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling sering terjadi, penyebab terjadinya karies, yaitu host, mikroorganisme, substrat, dan waktu