vi Universitas Kristen Maranatha EFFECT OF RETURN ON EQUITY (ROE), EARNING PER SHARE (EPS) AND
DEBT EQUITY RATIO (DER) TO AFTER MARKET PRICE OF SHARES ISSUER
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
(Research In Companies That listing on the Stock Exchange) ABSTRACT
This research was conducted to know whether there is the influence of Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), and the Debt to Equity Ratio (DER) on the price of the stock market after the initial public offering (IPO).
This research uses descriptive analytical method by which the population survey approach was taken of the companies listing on the Stock Exchange in 2005 until 2009. Necessary data in the form of quantitative data, namely the financial statements from 2005 until 2009 and the closing price of shares of issuers in the early days of the five trading days trading in the secondary market. Data processing is done by multiple linear regression analysis with the help of SPSS software for Windows ver. 19.0. Tests were conducted to test the simultaneous F test and t test for a partial test, with significance level of 5%.
Based on this research can be concluded that the Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), and the Debt to Equity Ratio (DER) simultaneously has a significant influence on the stock market price of the issuer after the initial public offering (IPO). Partially only variable that EPS had a significant influence on the price of the stock market after the IPO issuers, while ROE and the DER did not affect significantly to the price of the stock market after the initial public offering (IPO).
vii Universitas Kristen Maranatha
PENGARUH
RETURN ON EQUITY
(ROE),
EARNING PER SHARE
(EPS), DAN
DEBT TO EQUITY RATIO
(DER) TERHADAP
HARGA PASAR SAHAM EMITEN SESUDAH
PENAWARAN UMUM PERDANA (IPO)
(Penelitian Pada Perusahaan-Perusahaan yang Listing di BEI)ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Pengaruh Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum perdana (IPO).
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan survey dimana populasi diambil dari perusahaan- perusahaan yang listing di BEI pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Data yang diperlukan berupa data kuantitatif, yaitu laporan keuangan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dan closing price saham emiten pada hari awal perdagangan yaitu lima hari perdagangan di pasar sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS for Windows ver. 19.0. Pengujian yang dilakukan adalah uji F untuk uji simultan dan uji t untuk uji parsial, dengan tingkat signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum perdana (IPO). Secara parsial hanya variabel EPS yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar saham emiten sesudah IPO, Sedangkan ROE dan DER tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum perdana (IPO).
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii
KATA PENGANTAR... iii
ABSTRACT... vi
ABSTRAK... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 10
1.3. Tujuan Penelitian... 10
1.4. Kegunaan Penelitian... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 12
2.1. Pasar Modal... 12
2.1.1. Pengertian Pasar Modal... 12
ix Universitas Kristen Maranatha
2.1.3. Manfaat Pasar Modal... 14
2.1.4. Istilah Pasar Modal... 16
2.1.4.1. Pasar Perdana (Primary Market)... 16
2.1.4.2. Pasar Sekunder (Secondary Market)... 17
2.1.5. Penawaran Perdana ke Publik (Go Public)... 18
2.2. Analisis Laporan Keuangan... 25
2.2.1. Laporan Keuangan... 25
2.3.5. Perilaku Harga Saham pada Pasar Perdana dan Hari-hari Awal Perdagangan... 40
2.4. Metode Analisis Harga Saham... 41
2.4.1. Analisis Fundamental... 41
2.4.2. Analisis Teknikal... 44
2.5. Hubungan Antara Variabel Keuangan dalam Prospektus dengan Harga Pasar Saham Emiten Sesudah Penawaran Umum Perdana... 45
2.6. Kerangka Pemikiran... 47
x Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODA PENELITIAN... 54
3.1. Objek Penelitian... 54
3.2. Operasional Variabel... 54
3.3. Populasi dan Sampel... 57
3.4. Metode Penelitian... 57
3.4.3.2.1. Pengujian Persamaan Regresi Berdasarkan Asumsi Klasik... 61
3.4.3.2.2. Analisis regresi Linear Ganda... 64
3.4.3.3. Menguji Taraf Keberartian Koefisien Regresi... 65
3.4.3.4. Analisis Korelasi... 69
3.4.3.5. Koefisien Determinasi... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 71
4.1. Analisis Data... 71
4.1.1. Return On Equity (ROE)... 72
4.1.2. Earning Per Share (EPS)... 75
4.1.3. Debt to Equity Ratio (DER)... 78
4.1.4. Harga Pasar Saham Emiten Sesudah Penawaran Umum Perdana... 82
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.1. Pengujian Persamaan Regresi Berdasarkan Asumsi Klasik... 85
4.2.1.1. Uji Normalitas... 85
4.2.1.2. Uji Multikolinearitas... 86
4.2.1.3. Uji Autokorelasi... 87
4.2.1.4. Uji Heteroskedastisitas... 88
4.2.2. Analisis Regresi Linear Berganda... 90
4.2.3. Menguji Keberartian Koefisien Regresi... 93
4.2.3.1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... 93
4.2.3.2. Pengujian Hipotesis Secara Overall (Uji F)... 96
4.2.4. Analisis Korelasi Berganda... 98
4.2.5. Koefisien Determinasi... 98
4.3. Pembahasan... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 103
5.1 Kesimpulan... 103
5.2 Saran... 105
DAFTAR PUSTAKA... 103
LAMPIRAN
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Pendaftaran Sekuritas di BEI... 22
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel Independen dan Variabel Dependent... ... 55
Tabel 3.2 Interval Koefisien dan Tingkat Hubungan... ... 70
Tabel 4.1 Return On Equity (ROE)(X1)... ... 72
Tabel 4.2 Earning Per Share (EPS) (X2)... 75
Tabel 4.3 Debt to Equity Ratio (DER) (X3)... 78
Tabel 4.4 Harga Pasar Saham Emiten Sesudah Penawaran Umum Perdana (IPO)... 82
Tabel 4.5 Harga Rata-Rata ROE, EPS, DER dan Harga Pasar Saham IPO... 84
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas... 86
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas... 87
Tabel 4.7 Analisis Regresi Berganda... 88
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)... 89
Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda... 91
Tabel 4.10 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)... 95
Tabel 4.11 Pengujian Hipotesis Overall (Uji F)... 97
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
DATA DIRI
Nama / Name Nike Chandra Kusumah
Jenis Kelamin / Gender Perempuan
Tampat Tanggal Lahir / Date of Birth Bandung, 30 Juli 1984
Warga Negara / Nationality Indonesia
Status / Marital Status Belum Menikah
Alamat / Address Jln. Jendral Sudirman No. 518
Bandung 40183, Indonesia
E-mail ncunik @yahoo.com
Telepon / Telephone 087 88888 3977
PENDIDIKAN FORMAL
Sekolah/Universitas Fakultas Jurusan IPK Tahun
Universitas Kristen Maranatha,
Bandung Ekonomi
Akuntansi
(S1) - 2003
SMUN 1, Bandung 1999 – 2002
SMPN 41, Bandung 1996 – 1999
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia ekonomi yang penuh dengan dinamika dan situasi yang
terkadang tidak pasti dan banyak kejutan, perusahaan atau badan usaha dianggap
sebagai pelaku ekonomi dalam usahanya untuk mendapatkan keuntungan dan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Interaksi antara kedua hal
diatas mengharuskan perusahaan mengambil tindakan-tindakan yang tidak akan
mereka sesali nantinya dan selalu berusaha menyiapkan dirinya untuk menghadapi
segala kemungkinan yang mungkin timbul.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan tidak hanya diharapkan
sebagai perusahaan yang sehat dan berinovasi, namun juga dapat meningkatkan
kekayaannya. Setiap perusahaan harus mempunyai strategi untuk dapat
mempertahankan perusahaannya. Dalam melaksanakan strategi itu, banyak sekali
kendala yang dihadapi perusahaan. Salah satu di antaranya adalah pendanaan.
Keterbatasan sumber daya perusahaan dan keterbatasan akses kepada perbankan
untuk memperoleh tambahan dana merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh
perusahaan. Penambahan modal dari para pendiri atau pinjaman dari pihak ketiga
hanyalah solusi sementara karena adanya keterbatasan juga dari pihak-pihak tersebut
untuk menyuntikkan dana seiring dengan makin banyak berkembangnya perusahaan.
Untuk itu Pasar Modal merupakan solusi atau tempat yang dapat dipertimbangkan
2 Universitas Kristen Maranatha makro, pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana masyarakat.
Kontribusi pasar modal sebagai salah satu sarana pembiayaan dalam pembangunan
ekonomi Indonesia menjadi sangat penting, karena pasar modal telah memberikan
peran yang cukup besar dalam menggerakan perekonomian Indonesia. Selama ini
pasar modal telah menjadi sarana penggalangan dan pengerahan dana jangka panjang
dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor yang produktif.
Meskipun krisis melanda perekonomian nasional, peranan pasar modal
sebagai salah satu alternative sumber pembiayaan masih dianggap menarik oleh
perusahaan. Hal ini dilandai dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang
melakukan kegiatan penawaran umum perdana (IPO).
Perusahaan yang belum go public pada awalnya saham-sahamnya hanya
dimiliki oleh para manager, pegawai kunci dan hanya sebagian kecil investor. Untuk
mengembangkan perusahaan, kebutuhan terhadap modal tambahan menjadi
kebutuhan vital bagi perusahaan. Ada berbagai alternative pendanaan yang bisa
dilakukan. Diantaranya dengan mencari pinjaman pada lembaga-lembaga keuangan
atau perbankan dan dengan mencari pihak lain yang bersedia menanamkan modalnya
pada perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menjual sebagian dari kepemilikan
atas perusahaan dengan menerbitkan saham di pasar modal.
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas merupakan
hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di
pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya, yang
dikenal dengan istilah IPO (initial public offering) atau penawaran umum perdana.
3 Universitas Kristen Maranatha saham perdananya. Pada saat perusahaan memutuskan untuk melakukan IPO belum
ada ketetapan harga pasar, sampai dimulainya penjualan di pasar sekunder.
Harga pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan
emiten dan penjamin emisi (underwrite). Penjamin emisi mempunyai kecenderungan
untuk menjual saham dengan harga murah (undervalued) karena mereka memiliki
beban menanggung resiko dalam penjualan saham tersebut sementara nilai sekuritas
belum dapat diketahui. Untuk mengantisipasi resiko tersebut maka pihak underwriter
lebih memilih menjualkan harga saham perdana dengan harga rendah. Kondisi
asimetris informasi inilah yang menyebabkan terjadinya underpricing, dimana
underwriter merupakan pihak yang memiliki kelebihan informasi dan mengunakan
ketidaktahuan emiten untuk memperkecil risiko (Ghozali dan Mansur, 2002).
Underpricing adalah penentuan harga saham di pasar perdana lebih rendah
daripada harga di pasar sekunder untuk saham yang sama. Harga perdana yang
underpriced akan memberikan initial return yang positif bagi investor segera saham
tersebut mulai diperdagangkan di pasar bursa. Underpricing disebabkan oleh adanya
asimetri informasi (Beatty, 1989; Beatty dan Ritter, 1986). Fenomena ini pernah
terjadi pada PT Indosat. Proses penawaran perdana PT Indosat di dua bursa secara
serempak dinilai cukup berhasil. Hal ini terlihat dari sambutan yang positif dari
investor baik dalam maupun luar negeri. Beberapa fakta berikut ini menunjukan hal
tersebut:
Terjadinya kelebihan permintaan untuk pasar Asia sebesar 500%, meskipun
masa penawaran belum selesai. Kelebihan permintaan juga terjadi di BEI
4 Universitas Kristen Maranatha
Tercapainya harga transaksi pertama saham PT Indosat di NYSE yang
mencapai US $ 37,5 atau naik sekitar 17% dari harga perdana yang
ditetapkan berdasarkan book building sebesar US $ 32,50/ADS atau
ekuivalen Rp 7000/saham. Hal ini menunjukan tidak ada refund atas harga
maksimal penawaran saham PT Indosat yang dicantumkan pada prospectus.
Transaksi saham PT Indosat pada perdagangan perdana di BEI dan sempat
melonjak 28,5% menjadi Rp 9000, menyusul sukses perdagangan ADS di
New York meskipun akhirnya ditutup Rp 8.475.
Kasus ini pernah terjadi juga pada perkembangan harga saham Bank BNI
dengan kode perdagangan BBNI waktu IPO. Harga perdana ( harga IPO ) BBNI =
Rp 850 per lembar saham dan prospectus menyebutkan bahwa perusahaan
diharapkan akan memperoleh laba per lembar saham sebesar Rp 160 dan 30%
dibagikan sebagai deviden. Pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa dari pertama
perdagangan harga saham BBNI naik sampai Rp 1200 per lembar saham berarti
diskon yang diberikan (harga undervalued) adalah sekitar 30%.
Underpriced merupakan fenomena yang menarik karena dialami oleh
sebagian besar pasar modal di dunia. Beberapa penelitian membuktikan fenomena
ini, antara lain di New York Exchange (Miller dan Keilley, 1987), di UK (Herbert,
1981), di Hongkong (Dawson, 1985), di Australia (Philip, et al., 1995) dalam
Trisnawati (1999).
Husnan dan Rock, (1993) dalam Chandradewi (2000) merumuskan harga
saham pada waktu IPO lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar sekunder
5 Universitas Kristen Maranatha diteliti oleh Suad Husnan (1991) dalam Imam Ghozali (2002) dalam penelitiannya
yang menyimpulkan bahwa IPO pada perusahaan-perusahaan privat maupun
perusahaan milik negara (BUMN) biasanya mengalami mispriced/underpricing di
pasar perdana sabagai akibat adanya ketidakseimbangan informasi antara pihak
underwriter dengan pihak emiten.
Bagi emiten kondisi underpricing merupakan kondisi yang kurang
menguntungkan karena harga pasar dinilai oleh penjamin emisi lebih rendah dari
kondisi sesungguhnya. Penjamin emisi sendiri mempunyai beban tanggung jawab
terhadap saham yang ditawarkan agar dapat diserap oleh pasar, tetapi bagi investor
kondisi underpricing tersebut dapat dikatakan sebagai kondisi yang menguntungkan
jika pada penawaran berikutnya atau pada saat diperdagangkan di pasar sekunder
harga saham tersebut mengalami kenaikan. Keuntungan tersebut berupa perolehan
capital gain.
Setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana barulah kemudian sekuritas
tersebut diperjual belikan di pasar sekunder. Meskipun perusahaan tidak
mendapatkan tambahan dana, tetapi perdagangan di pasar sekunder sangat penting
untuk menentukan likuiditas sekuritas di pasar perdana. Hal ini berhubungan dengan
sikap optimis dan pesimis dari para investor terhadap kemampuan sekuritas yang
diterbitkan emiten untuk memberikan keuntungan selisih harga (capital gain) yang
berasal dari penjualan di pasar perdana, maka selanjutnya investor akan cenderung
ragu-ragu untuk membeli sekuritas tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan
sekuritas emiten tersebut kurang likuid.
Pada kondisi penawaran saham perdana tentunya pihak perusahaan
6 Universitas Kristen Maranatha diungkapkan dalam prospectus. Berdasarkan ketetapan Bapepam, setiap perusahaan
yang melakukan IPO harus membuat prospectus. Informasi yang diunkapkan dalam
prospectus berisi fakta material mengenai penawaran umum pihak emiten, baik itu
informasi akuntansi maupun non akuntansi. Informasi akuntansi adalah berupa
laporan keuangan dan informasi non akuntansi adalah informasi selain laporan
keuangan seperti underwriter, auditor independent, dan lainnya.
Jeong Bon Kim, 1995 dalam Journal of Accounting mengemukakan bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan IPO dengan peluang
keuntungan bagi investor antara lain:
Retensi kepemilikan perusahaan
Kualitas penjamin emisi
Pemanfaatan capial untuk investasi
Ukuran penawaran (nilai total saham)
Proporsi untung perusahaan
Return on Assets
Hasil penelitian Trisnawati (1999) yang meneliti pengaruh informasi prospectus pada
return saham di BEI dengan menggunakan variabel reputasi underwriter, prosentase
penawaran saham, profitabilitas dan financial leverage dalam jurnal Chandradewi
(2000) mengungkapkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
informasi pada prospectus dengan initial return, kecuali variabel umur perusahaan.
Secara lebih spesifik beberapa peneliti juga telah melakukan penelitian terhadap
informasi keuangan yaitu variabel-variabel keuangan yang terdapat dalam prospectus
terhadap penentuan harga pasar saham sesudah IPO. Diantaranya Chandradewi
7 Universitas Kristen Maranatha IHSG terhadap harga saham emiten. Hasil penelitiannya ternyata secara simultan ke
empat variabel tersebut berpengaruh signifikan sebesar 12%-19% selama 7 hari awal
perdagangan terhadap penentuan harga saham, dan EPS secara parsial berpengaruh
signifikan.
Dalam jurnal Zharmida (2002) telah menguji kembali variabel EPS dan
variabel lain yaitu ROA serta ROI. Berdasarkan hasil penelitiannya secara simultan
ketiga variabel tersebut pada hari kesatu-ketiga perdagangan berpengaruh signifikan
terhadap harga pasar sebesar 23,72%-31,9%. Ternyata hanya variabel EPS yang
secara parsial berpengaruh signifikan.
Penulisan dalam penelitian ini mengambil rujukan dari Chandradewi (2000)
dan Zharmida (2002). Hasil dari kedua peneliti tersebut menunjukan bahwa secara
parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham
meskipun secara simultan ketiganya berpengaruh signifikan. Akan tetapi hasil
penelitian tersebut tidak konsisten. Dan berdasarkan kesimpulan analisa dari
penelitian Chandradewi, sekitar 81%-88% harga pasar saham emiten dipengaruhi
oleh variabel yang lain yang tidak diteliti. Begitu juga hasil analisis dari penelitian
Zharmida, sekitar 68,1%-76,3% harga pasar saham emiten dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak diteliti. Jadi dari hasil analisis kedua peneliti tersebut, ada beberapa
faktor lain yang dapat mempengaruhi harga pasar saham emiten sesudah IPO dan
menjadi salah satu alasan untuk kembali meneliti pengaruh variabel keuangan dalam
prospektus terhadap harga saham emiten sesudah IPO.
Penulis dalam hal ini juga tertarik untuk melakukan penelitian ulang karena
permasalahan penentuan harga pasar saham sesudah IPO merupakan masalah yang
8 Universitas Kristen Maranatha sehingga faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan harga pasar saham
sesudah IPO menarik untuk kembali diteliti.
Berdasarkan saran dari peneliti sebelumnya Zharmida (2002), maka penulis
menggunakan variabel keuangan lain yang belum diteliti yaitu Return on Equity
(ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER). Serta menguji kembali variabel EPS yang
memiliki pengaruh signifikan, sedangkan variabel lain tidak diteliti ulang karena
berdasarkan penelitian sebelumnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara
parsial. Ketiga variabel tersebut merupakan bagian dari variabel yang terdapat dalam
prospektus dan dijadikan sebagai alat analisis dalam menentukan keputusan
investasi.
EPS merupakan indikator yang cukup menarik bagi investor karena indikator
ini menggambarkan besarnya pendapatan yang akan investor terima dari tiap lembar
saham yang telah dibeli. Bahkan menurut Fabrozi dalam jurnalnya (1998) variabel
EPS dan ROE merupakan variabel kunci yang biasa digunakan analis dalam menilai
saham. Sehingga EPS yang tinggi akan direspon positif oleh investor dengan
membeli saham emiten. Tingginya permintaan saham akan berpengaruh terhadap
peningkatan harga pasar saham emiten, Chandradewi (2000).
Pendekatan prospektif melalui proyeksi ROE merupakan salah satu
pendekatan yang dipilih investor untuk menilai seberapa baik kinerja emiten di masa
yang akan datang. Variabel ROE menggambarkan kemampuan emiten untuk
mengembalikan modal yang ditanamkan investor. Atau menggambarkan besarnya
pengembalian modal sendiri yang diinvestasikan di dalam perusahaan. Semakin
9 Universitas Kristen Maranatha baik sehingga investor pun akan menilai lebih tinggi harga saham yang akan
ditawarkan emiten (Yazid :2000).
Sedangkan DER dipilih karena investor menggunakan rasio ini dalam menilai
risiko dari investasi yang akan diputuskannya. Terlebih lagi setelah krisis melanda
perekonomian kita, para investor cukup berhati-heti dalam mengambil langkah
investasi. DER dapat menggunakan dalam mempertimbangkan risiko yang akan
diterima investor dari keputusan investasi tersebut. Semakin tinggi rasio ini berarti
emiten banyak menggunakan pinjaman/utang dalam membiayai kegiatan usahanya,
berarti risiko beban perusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi dan sebagian
besar dari laba yang berasal dari operasi akan digunakan untuk membayar bunga dan
pokok pinjaman sehingga laba yang tersisa untuk pemegang saham semakin sedikit
(Budi Raharjo:2001). Tingginya rasio ini akan berpengaruh terhadap turunnya
tingkat permintaan saham sehingga harga saham pun akan turun (Yazid : 2000).
Ketiga variabel keuangan tersebut merupakan variabel keuangan yang
digunakan sebagai informasi bagi investor dan secara umum mendapat perhatian dari
investor dalam menganalisis kondisi perusahaan pada saat awal perdagangan di pasar
sekunder (berpengaruh dalam memutuskan untuk membeli atau mejual saham).
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul:
“
Pengaruh
Return on Equity
(ROE),
Earning per Share
(EPS),
dan
Debt to Equity Ratio
(DER) terhadap Harga Pasar Saham
10 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari ROE
terhadap penentuan harga saham sesudah IPO.
2. Apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari EPS
terhadap penentuan harga saham sesudah IPO.
3. Apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari DER
terhadap penentuan harga saham sesudah IPO.
4. Apakah secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan ROE, EPS,
dan DER terhadap harga saham sesudah IPO.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari ROE
secara persial terhadap penentuan harga saham sesudah IPO
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari EPS
secara persial terhadap penentuan harga saham sesudah IPO
3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari DER
secara persial terhadap penentuan harga saham sesudah IPO
4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari ROE,
11 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada seluruh pihak yang
tertarik, concern, dan berkepentingan dengan masalah penentuan harga saham emiten
sesudah IPO, baik bagi perusahaan, peneliti, masyarakat kampus, dan masyarakat
umum sebagai konsumen atau pelanggan. Manfaat yang dapat diberikan antara lain:
1. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai penganalisaan rasio
keuangan yang tidak disesuaikan berdasarkan industrinya dan rasio relatif
industri dalam rangka memprediksi kondisi harga pasar saham emite suatu
perusahaan.
2. Untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan mengenai penganalisaan
reputasi auditor untuk dapat digunakan sebagai variabel penjelas untuk
memprediksi secara signifikan kemungkinan kondisi harga pasar saham emite
suatu perusahaan.
3. Sebagai masukan bagi perusahaan harus memperhatikan mengenai informasi
awal dalam penawaran umum perdana (IPO), sehingga dapat dengan cepat
diambil tindakan yang tepat untuk menanggulangi hal tersebut.
4. Sebagai masukan dan referensi untuk peneliti lain yang tertarik pada analisa
laporan keuangan untuk memprediksi harga pasar saham emiten sesudah IPO
103 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diambil kesimpulan dan saran dari hasil analisis data
variabel keuangan seperti ROE, EPS dan DER yang berpengaruh terhadap harga
pasar saham setelah penawaran umum saham perdana, serta saran-saran bagi
penelitian sejenis selanjutnya. Pada bab ini akan diuraikan sebagai berikut :
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang
disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai “Pengaruh Return on Equity
(ROE), Earning per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
Harga Pasar Saham Emiten Sesudah Penawaran Umum Perdana (IPO).”
Pada perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006
sampai 2009, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial
Return On Equity (ROE) tidak memberikan pengaruh yang signifikan
positif. Hal ini terbukti dari hasil pengujian hubungan yang berlawanan
antara Return On Equity (ROE) (X1) dengan harga pasar saham emiten
sesudah penawaran umum perdana (IPO) (Y). Koefisien regresi variabel
104 Universitas Kristen Maranatha On Equity (ROE) (X1) sebesar satu persen akan menyebabkan
menurunnya harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum
perdana (IPO) (Y) sebesar -46,708.
Earning Per Share (EPS) memberikan pengaruh yang signifikan pada
harga saham 5 hari awal perdagangan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil
pengujian koefisien regresi parsial EPS yang signifikan pada tingkat 5%.
Koefisien regresi untuk variabel bebas X2 bernilai positif, menunjukkan
adanya hubungan yang searah antara Earning Per Share (EPS) (X2)
dengan harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum perdana
(IPO) (Y). Koefisien regresi variabel X2 sebesar 29,044 mengandung arti
untuk setiap pertambahan Earning Per Share (EPS) (X2) sebesar satu
rupiah akan menyebabkan meningkatnya harga pasar saham emiten
sesudah penawaran umum perdana (IPO) (Y) sebesar 29,044.
Debt to Equity Ratio (DER) tidak memberikan pengaruh yang signifikan
positif. Hal ini terbukti hasil pengujian hubungan yang berlawanan antara
Debt to Equity Ratio (DER) (X3) dengan harga pasar saham emiten
sesudah penawaran umum perdana (IPO) (Y). Koefisien regresi variabel
X3 sebesar - 192,097 mengandung arti untuk setiap pertambahan dan
Debt to Equity Ratio (DER) (X3) sebesar satu rupiah akan menyebabkan
meningkatnya harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum
105 Universitas Kristen Maranatha 2. Secara simultan Return On Equity (ROE) (X1), Earning Per Share (EPS)
(X2), dan Debt to Equity Ratio (DER) (X3) memberikan pengaruh sebesar
10,63% terhadap harga pasar saham emiten sesudah penawaran umum
perdana (IPO) (Y). Sedangkan sisanya sebesar 89,37% harga pasar saham
emiten sesudah penawaran umum perdana (IPO) (Y) dapat diterangkan oleh
variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa informasi EPS, berguna bagi
investor. Tidak terbuktinya pengaruh variabel ROE dan DER bukan berarti informasi
prospektus tidak berguna bagi investor. Investor dalam melakukan investasi mungkin
juga menggunakan indikator variabel keuangan yang lain, ataupun faktor-faktor yang
lain baik eksternal maupun internal dan banyak lagi faktor yang tidak masuk dalam
model.
5.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dan setelah menyimpulkan
hasil penelitian, pada bagian ini penulis bermaksud mengajukan saran sebagai
berikut :
Bagi praktisi
Diharapkan kepada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia agar
selalu memberikan informasi yang dapat meyakinkan pihak investor,
sehingga informasi tersebut bersifat objektif, relevan dan dapat diuji
keabsahannya serta dapat membantu pihak investor dalam pengambilan
106 Universitas Kristen Maranatha
Bagi Pengguna Laporan Keuangan
Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi investor (sebagai pengguna
laporan keuangan) untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
membuat keputusan investasinya di Bursa Efek Indonesia, dengan
memanfaatkan informasi yang terkandung dalam hasil penelitian ini. Dan
dalam melakukan investasi dipasar modal sebaiknya memperhatikan
rasio-rasio keuangan yang secara umum digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan yang berpengaruh negatif atau positif terhadap profitabilitas.
Bagi peneliti selanjutnya
Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan, antara lain dalam
memprediksi profitabilitas yang terdapat pada laporan keuangan. Aspek
lainnya seperti risiko perusahaan, tingkat inflasi, atau informasi lainnya di
luar informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Penelitian selanjutnya
akan lebih akurat bila sampel diperluas baik tahun maupun jumlah populasi
yang akan diteliti. Penggunaan metode statistik lain yang lebih valid juga bisa
digunakan untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal seperti : Gross
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
.Ali, Syaiful dan Hartono, Jogiyanto. 2003. “Perngaruh Pemilihan Akuntansi
Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Almilia, Luciana Spica dan Silvy, Meliza. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Perusahaan Pasca IPO dengan Menggunakan Tehnik Analisis Multinomial Logit”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Anoraga, Pandj. 2006. Pengantar Pasar Modal, (edisi revisi), Jakarta: Rineka Cipta.
Awat J, Napa. 1999. Manajemen Keuangan. Gramedia, Jakarta.
Beatty, R.P., and Ritter, J.R. 1986. “Investment Banking, Reputation, and The Underpricing of Initial Public Offerings”. Journal of Financial Economic.
Brealey & Myers. 1996. Fundamentals of Corporate Finance, International Edition. USA: McGraw-Hill Inc.
Chandradewi, S. 2000. “Pengaruh Variabel Keuangan Terhadap Penentuan Harga Pasar
Saham Perusahaan sesudah Penawaran Umum Perdana”. Perspektif.
Darmadji T. dan Hendy M. Fakhfuddin. 2001. Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat,.
Ghozali, Imam dan Mudrik, Al Mansur. 2002. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Harahap, Sopyan S. 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Helfert, Erick A. 2000. Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis unutk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Dialih bahasakan oleh Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
H.M Jogiyanto. 2003.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE Yogyakarta. Edisi Kelima.
Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang) Buku 1. Yogyakarta: BPFE
Universitas Kristen Maranatha Kim, Jeong-Bon, Itzhak Krinsky dan Jason Lee. 1995. ”The Role of Financial
Variables in The Pricing of Korean Public Offering”. Pacific-Basin Finance Journal.
Leroy F. Imdieke dan Ralph E. Smith.1991. Financial Accounting. John Willey and Sons.
Miller, R. And Keiller, F. 1987. An examination of mispricing, returns, and uncertainty for initial public offerings. Financial Management.
Nuhidayati dan Indriantoro. 1998. “Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Underpried Pada Penawaran Perdana di BEJ “. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Raharjo, Budi. 2001. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manajer NonKeuangan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riyanto, Bambang. 1992. Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta.
Gadjah Mada University Press
Santoso, Singgih. 2011. Mastering SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi), Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE
Schall, Lawrence dan Charles W Halley. 1991. Introduction to Financial
Management; Six Edition, MC Graw Hill Book Company, New York.
Sitompul, Asril. 2000. Pasar Modal (penawaran Umum Dan Permasalahanya). Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Smith Jay. Jr, Skousen K. Fred 2000. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Erlangga
Suad, Husnan. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN,
Yogyakarta
Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi
dalam : Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan). PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Trisnawati, Rina. 1999. “Pengaruh Informasi Prospektus pada Return Saham di Pasar
Perdana”. Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntransi II IAI-KAPd.
Tandelilin, Eduardus. 2000. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi pertama.Yogyakarta : BPFE
Universitas Kristen Maranatha Usman, Marzuki. 1990. LIPPI, Jakarta.
Weston J.Fred. dan Eugene F. Brigham, 2001, Dasar-Dasar manajemen Keuangan, Erlangga: Jakarta
Yazid, 2000. Pemasaran Jasa, Konsep dan Implementasi. Ekonisia FE UII
Yogyakarta.
www.indonesiastockexchange.com
www.wealthindonesia.com