• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Getah Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Getah Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit Galur Swiss Webster Betina."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH GETAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT GALUR SWISS

WEBSTER BETINA

Octaviany Gultom, 2010 ; Pembimbing I : Dr. Savitri R.Wardhani.,dr.,SpKK

Pembimbing II: EndangEvacuasiany,Dra.,Apt.M.S.AFK

Luka pada kulit sering terjadi pada masyarakat dan bisa terjadi kapan dan dimanapun sehingga diperlukan pengobatan dengan kandungan zat aktif dan efektif yang dapat membantu penyembuhan luka. Selain dari pengobatan konvensional, pengobatan tradisional masih menjadi pilihan masyarakat salah satunya adalah getah pepaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui getah pepaya (Carica papaya L.) dapat mempercepat proses penyembuhan luka sayat. Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental uji praklinis sungguhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, bersifat komparatif. Sebanyak 25 mencit galur Swiss Webster betina dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 mencit. Setiap mencit dibuat luka dengan panjang 8 mm dengan kedalaman 0.5 mm. Kelompok I sebagai kontrol diberikan akuades, kelompok II sebagai pembanding diberi Povidone Iodine 10%, kelompok III, IV, dan V diberikan getah pepaya masing-masing dengan konsentrasi 25%, 50% dan 100%. Pengamatan dilakukan setiap hari pada waktu siang hari sampai luka sayat menutup secara sempurna. Analisis data menggunakan metode one way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji beda rerata Tukey HSD dengan α = 0,05

Hasil penelitian menunjukkan rerata lama penyembuhan luka pada kelompok I, II, III, IV dan V secara berurutan sebagai berikut 11.8 hari, 9.4 hari, 9.8 hari, 8.8 hari dan 7.8 hari.

Kesimpulan penelitian ini adalah getah pepaya (Carica papaya L.) mempunyai efek untuk proses mempercepat penyembuhan terhadap luka sayat pada kulit.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE PAPAYA LATEX (Carica papaya L.) ON THE INCISED WOUND HEALING PROCESS ON SWISS WEBSTER FEMALE

MICE

Octaviany Gultom, 2010 ; Tutor I : Dr. Savitri R.Wardhani.,dr.,SpKK Tutor II : Endang Evacuasiany,Dra.,Apt.M.S.AFK

Injuries to the skin often occur in the community. It can happen anytime and

anywhere that required a treatment with effective and active substances that can help wound healing. Apart from conventional medicine, traditional medicine still become people's choice, for instance papaya latex. The purpose of this study was to determine the papaya latex (Carica papaya L.) to accelerate the incised wound healing process.

This was a prospective real experimental preclinical trials using Complete Randomized Design, using comparative study. There are 25 female Swiss Webster

mice which were grouped into 5 groups each consist of 5 mice. Each group were

given the wound with a length of 8 mm and 0.5 mm depth wound

.

First group as

a control group was given distilled water, second group for comparison was given the povidone iodine 10%, group III, IV, and V were given papaya latex each with a concentration of 25%, 50% and 100%. Observations were made every day at noon and wait till the wound closed completely. Data analysis using one-way

ANOVA followed by Tukey HSD mean difference test with α=0.05

The results showed an average wound healing time in group I, II, III, IV and V in sequence as follows are 11.8 days, 9.4 days, 9.8 days, 8.8 days and 7.8 days. The conclusion of this research is papaya latex (Carica papaya L.) has an effect to accelerate the incised wound healing process to the skin.

(3)

viii

1.5 Kerangkan Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tanaman Pepaya ... 5

2.1.1 Taksonomi Pepaya ... 5

2.1.2 Kandungan Zat Aktif dan Bahan Kimia pada Getah Pepaya ... 6

2.1.3 Efek Getah Pepaya terhadap Penyembuhan Luka ... 6

2.1.4 Peranan Povidone Iodine 10% ... 9

(4)

ix

2.2.1 Anatomi Kulit secara Histopatologik ... 10

2.2.2 Adneksa Kulit ... 13

2.2.3 Fisiologi Kulit ... 14

2.3 Luka dan Penyembuhan Luka ... 17

2.3.1 Definisi Luka ... 17

2.3.2 Klasifikasi Luka ... 17

2.3.3 Mekanisme Terjadinya Luka... 18

2.3.4 Fase Penyembuhan Luka... 19

2.3.5 Klasifikasi Penyembuhan Luka Primer ... 23

2.3.6 Klasifikasi Penyembuhan Luka Sekunder ... 24

2.3.7 Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ... 25

2.3.8 Komplikasi ... 28

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Bahan/ Subjek Penelitian ... 30

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 32

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 33

3.2.3.1 Persiapan Penelitian ... 34

3.2.3.2 Persiapan Bahan Uji ... 34

3.2.3.3 Persiapan Pembanding ... 34

(5)

x

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 36

3.2.6 Metode Analisis ... 36

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 36

3.2.6.2 Kriteri Uji ... 37

3.2.7 Aspek Etik penelitian ... 37

BAB IV HASIL DANPEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Percobaan ... 39

4.2 Pembahasan ... 47

4.3 Uji Hipotesi Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 55

RIWAYAT HIDUP ... 59

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rerata Panjang Luka dalam milimeter (mm) pada Kelompok Mencit

Setelah Perlakuan ... 39

Tabel 4.2 Rerata Waktu yang Dibutuhkan Oleh setiap Mencit dalam Proses

Menutupnya Luka ... 41

Tabel 4.3 Persentase Pengurangan Panjang Luka Kelompok Mencit setelah

Perlakuan ... 43

Tabel 4.4 Persentase Jumlah Mencit yang Mengalami Penyembuhan ... 44

Tabel 4.5 Waktu yang Dibutuhkan untuk Penutupan Luka Berdasarkan Hasil

Penghitungan Uji Statistik one way ANOVA ... 45

Tabel 4.6 Hasil Uji Post Hoc Tukey HSD ... 46

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tanaman Pepaya ... 5

Gambar 2.2 Pembagian Kulit Secara Tiga Lapisan ... 10

Gambar 2.3 Lapisan Epidermis Kulit ... 12

Gambar 2.4 Lapisan Dermis pada Kulit... 13

Gambar 2.5 Fase Inflamasi ... 21

Gambar 2.6 Fase Proliferasi ... 22

Gambar 2.7 Fase Remodelling ... 23

Gambar 2.8 Klasifikasi Penyembuhan Primer ... 24

Gambar 4.1 Grafik Rerata Panjang Luka(mm) Pada Kelompok Mencit Setelah Perlakuan ... 40

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian FK-UKM ... 55

Lampiran 2 Analisis Statistik Data Penelitian Waktu Penyembuhan Luka (hari) 56

(9)

55

Lampiran 1

(10)

56

Lampiran 2

Analisis Statistik Data Penelitian Waktu Penyembuhan Luka dalam Hari

1. Descriptives

2. Test of Homogeneity Variances

3. ANOVA

De scriptiv es

Waktu penyembuhan luka dalam hari

5 11,80 ,45 ,20 11,24 12,36 11 12

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Te st of Homogene ity of Variances

Waktu penyembuhan luka dalam hari

2,100 4 20 ,119

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Waktu penyembuhan luka dalam hari

50,560 4 12,640 35,111 ,000

7,200 20 ,360

(11)

57

4. Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Waktu penyembuhan luka dalam hari

2,40* ,38 ,000 1,26 3,54

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval

(12)

58

5. Homogeneous Subsets

Waktu penyembuhan luka dalam hari

5 7,40

5 8,80

5 9,40

5 9,40

5 11,80

1,000 ,525 1,000

Kelompok perlakuan hewan coba

P100% P50% kontrol positiv P25%

Kontrol negativ Sig.

Tukey HSDa

N 1 2 3

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.

(13)

59

RIWAYAT HIDUP

Nama : Octaviany Gultom

Nomor Pokok Mahasiswa : 0710165

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 18 Oktober 1989

Alamat Asal : Jl. Melati No.6 Karawang Barat

Alamat di Bandung : Jl. Cibogo Bawah No.25A

Riwayat Pendidikan :

SD Yos Sudarso, Karawang, lulus tahun 2001

SMP Yos Sudarso, Karawang, lulus tahun 2004

SMA Yos Sudarso, Karawang, lulus tahun 2007

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kulit merupakan perlindungan pertama pada tubuh. Fungsi dari kulit yaitu

melindungi dari gangguan cuaca, mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus dan

zat-zat kimia. Kulit mempunyai fungsi yang begitu penting sehingga sering kali

kulit mudah terkena luka.

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (Sjamsuhidajat,

2004). Banyak faktor yang dapat menyebabkan luka seperti gangguan fisik atau

mekanis, misalnya gangguan tekanan, gesekan dan tarikan. Pada gangguan

kimiawi misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol,

karbol, asam dan alkali kuat lainnya. Pada gangguan yang bersifat panas misalnya

radiasi dan sengatan sinar ultra violet. Pada gangguan infeksi luar terutama oleh

kuman, bakteri maupun jamur (Sjarif, 2007)

Berdasarkan data yang didapat dari hasil Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) Provinsi D.I. Yogyakarta 2007 bahwa bagian tubuh yang sering

terkena luka adalah lengan bawah yang disebabkan oleh benda tajam atau tumpul

dengan persentase pada laki-laki sebesar 15,8% dan persentase pada perempuan

14.3% (http://www.litbang.depkes.go.id/LaporanRKD/Yogyakarta).

Seiring dengan meningkatnya perkembangan zaman, angka kejadian terhadap

luka pun terus meningkat. Begitu pula dengan pengobatan yang terus diperbaharui

dengan kandungan zat aktif dan efektif yang membantu penyembuhan luka.

Selain dari jenis pengobatan konvensional, pengobatan tradisional pun masih

menjadi pilihan pada sebagian masyarakat masyarakat. Seperti halnya kembang

pukul empat, kembang pagi sore (Sumatera) kederat, segerat (Jawa), kupa oras,

cako raha (Maluku), bunga-bunga paranggi, bunga-bunga parengki (Sulawesi),

pukul ampa, turaga, bodoko sina, bunga tete apa (Sulawesi) dan Zi Mo li (China)

sampai tanaman yang sering kali dijumpai sehari-hari yaitu pepaya

(15)

2

Manfaat pepaya (Carica papaya L.) telah terkenal di seluruh dunia, baik buah,

bunga, daun ataupun getahnya. Kandungan papain dalam papaya (Carica papaya

L.) sudah banyak dikembangkan. Papain dipercaya mampu melarutkan sel-sel

mati yang melekat pada kulit (Donna, 2008).

Berdasarkan manfaat dan kandungan yang efektif pada pepaya (Carica papaya

L.) perlu dilakukan penelitian untuk menguji khasiat getah pepaya (Carica papaya

L.) dalam proses mempercepat penyembuhan luka terhadap luka sayat pada kulit.

Diharapkan dengan penelitian ini dapat meyakinkan pandangan masyarakat

mengenai manfaat getah pepaya (Carica papaya L.) yang juga berguna untuk

proses mempercepat penyembuhan luka.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah getah pepaya (Carica papaya L.) mempunyai efek untuk proses

mempercepat penyembuhan terhadap luka sayat pada kulit.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah manfaat getah

pepaya (Carica papaya L.) untuk proses penyembuhan luka.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah getah pepaya (Carica

papaya L.) dapat mempercepat proses penyembuhan terhadap luka sayat pada

kulit.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk menambah pengetahuan tanaman obat tradisional yang mempunyai

(16)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi apakah getah pepaya (Carica papaya L.) membantu

mempercepat proses penyembuhan luka terhadap luka sayat pada kulit

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Luka pada kulit merupakan suatu kejadian yang sering terjadi pada masyarakat

dan bisa terjadi kapan dan dimanapun, yang dapat berakibat jika tidak

disembuhkan.

Faktor-faktor lokal yang dapat memperlambat penyembuhan meliputi

kurangnya suplai darah, hipoksia, dehidrasi, eksudat yang berlebihan, jaringan

nekrotik, krusta yang berlebihan, adanya benda asing dan trauma yang berulang.

Ketika timbul luka maka akan muncul beberapa efek seperti hilangnya seluruh

atau sebagian fungsi organ, respons stres simpatis, perdarahan dan pembekuan

darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel.

Didalam getah pepaya terdapat beberapa zat yang berkhasiat seperti enzim

papain, asam amino, saponin, alkaloid dan flavonoid (Baga, 2008).

Berdasarkan penelitian, enzim papain yang terkandung dalam getah pepaya

sangat baik untuk mempercepat dan melarutkan sel-sel yang mati pada kulit

sehingga dapat memuluskan kulit yang terkena luka dan membantu pembersihan

jaringan nekrotik sehingga hasilnya dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan

untuk menyembuhkan jaringan serta tidak merusak jaringan sehat di sekitar lesi

(Risti, 2000).

Saponin adalah salah satu senyawa yang memacu pembentukan kolagen, yaitu

protein struktur yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Kelik, 2009).

Flavonoid mempunyai efek sebagai antioksidan, antimikroba, antiinflamasi

menurunkan permeabilitas dan fragilitas kapiler, antialergi dengan adanya

(17)

4

secara in vivo, dan aktivitas antivirus (terutama 3-methoxylated flavones) (Mills,

2000).

Hipotesis

Getah pepaya (Carica papaya L.) dapat mempercepat proses penyembuhan

luka sayat pada kulit.

1.6 Metode penelitian

Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental uji praklinis sungguhan

menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif. Data yang

diamati adalah rerata hari yang diperlukan oleh setiap kelompok mencit untuk

menutup luka sayat.

1.7 Lokasi dan Waktu

Lokasi : Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Maranatha.

(18)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Getah pepaya (Carica papaya L.) mempunyai efek dalam penyembuhan luka

sayat.

5.2. Saran

Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya antara lain :

Perlu dilakukan penelitian dengan peningkatan jumlah olesan getah

pepaya yang masih dapat digunakan untuk penyembuhan luka.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan getah pepaya

dalam mempercepat penyembuhan luka.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan hewan coba

dengan jenis kelamin yang berbeda dan sediaan dalam dosis yang lebih

kecil.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek samping

yang ditimbulkan oleh pemakaian getah pepaya secara topikal pada hewan

coba dan manusia.

Perlu dilakukan lebih lanjut mengenai uji toksisitas dan uji klinis pada

(19)

52

DAFTAR PUSTAKA

Agaf. 2010. Khasiat Daun Pepaya. http://id.shvoong.com/medicine-and- health/alternative-medicine, 28 Maret 2010

Ahmad Dwi Setyawani., Latifah Kosim Darusman. 2008. Senyawa Biflavonoid

pada Selaginella Pal. Beauv. dan Pemanfaatannya Skripsi. Fakultas Biologi

Universitas Sebelas Maret (UNS): www.pdf-finder.com/pdf/senyawa-

polimer.html, 20 Juli 2010

Anggun. 2010. Pepaya Mampu Melawan Kanker. p. 1

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine, 1 April 2010

Barbul Adrian. Wound Healing, In: F.Charles Brunicardi, Dana K., Andersen, Timothy R., Billiar, David L., et al., eds. Schwatz’s Principles of Surgery. 8th ed New York; McGraw-Hill Compnaies

Bambang Pardijanto, Bakarman, Radhi, Herman Yosef, Hidayat M. 2007.

Penggunaan Madu Sebagai Primary Dressing pada Luka Insisi Steril dalam Upaya Pencegahan Parut Hipertropik dan Keloid. Jurnal Ilmu Bedah

Indonesia, 2(34): 31

Erna Septiningsih. 2008. Efek Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol 70%

Daun pepaya (Carica papaya L.) Dalam Sediaan Gel Pada Kulit Punggung Kelinci New Zealand Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta : http://etd.eprints.ums.ac.id/3330/1/K100040151.pdf, 16 September 2010

Hana Rizmadewi. 2008. Manajemen Perawatan Luka Modern.

http://blogs.unpad.ac.id/hana/uncategorized/manajemen-perawatan-luka-

modern.html, 23 April 2010

Jan Tambayong. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. p. 59

Joseph G. Flynn. 1975. The Market Potential for Papain. State University of New York. University Faculty Senate. p. 58

(20)

53

Kemas Ali Hanafiah. 2005. Rancangan Percobaan Aplikatif: Aplikasi

Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati.

Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. p. 10-12

Marks, Dawn B,. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC. p. 560-565

MaryWilfridDayrit.,SPC,MAN.,YakobusSiswadi.,MaryBaradero,SPC,MN.,MSN.

2008. Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioperatif. Jakarta : EGC. p . 91

Meirina Gartika., Risti Saptarini Primarti., Takwir., 2005. Peranan Gel Papain

Sebagai Bahan Untuk Preparasi Secara Kimia-Mekanis Pada Gigi Sulung.

Bagian Kedokteran Gigi Anak Fakultas Gigi Universitas Padjajaran :

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/01/peranan_gel_papain sebagai_bahan_untuk_preparasi.pdf, 2 Mei 2010

Moya J. Morison. 2003. Manajemen Luka. Jakarta: EGC. p.2-4.

Musrifatul Uliyah. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakata: Salemba Medika. p.234-235.

Nina Rohmawati. 2008. Sediaan Gel Ekstrak Etanol 70% Daun Lidah Buaya

(Aloe vera L.) Pada Kulit Punggung Kelinci new Zealand Skripsi. Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

http://etd.eprints.ums.ac.id/3330/1/K100040151.pdf, 16 September 2010

Reksoprodjo, S. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta: 1995.

R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Beda. Edisi 2. Jakarta: EGC. p. 67-70, 72-81.

Teknologi Pangan dan Gizi IPB. 2000. Teknologi Pangan dan Agroindustri. No.11http://ui.ac.id/artikel/pangan/IPB/Enzim%20papain%pepaya.pdf, 12 Juli 2010

Triwibowo Yuwono,Ph D. 2008. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga. p. 87

Warisno. 2003. Budi Daya Pepaya. Yogyakarta: Kanisius.

(21)

54

http://hmkuliah.wordpress.com/2010/06/14/penyembuhan-luka

http://www.betadineina.com/Indonesia/Ethical1/Betadine%20Solution.html.

http://www.google.co.id

www.emedicine.com/plastic/TOPIC477.HTM didownload tanggal 26 Juni 2009.

www.lab.anhb.uwa.edu.

www.woundpedia.com didownload tanggal 26 Juni 2010.

Gambar

Tabel 4.1 Rerata Panjang Luka dalam milimeter (mm) pada Kelompok Mencit

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya se- makin tampak bahwa elemen-elemen struk- tur penokohan dalam fi lm ini mampu saling berelasi membentuk satu kesatuan totalitas tutur akan rangkaian suksesif

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN DAN TUGAS REPORTER TERKAIT DENGAN KREDIBILITAS BERITA DALAM PROGRAM PATROLI DAN FOKUS

Peternakan sapi potong di CV Sabdo Palon Farm untuk memenuhi kebutuhan pakan yang diberikan pada ternak sapi potong dengan memanfaatkan limbah pertanian.. Jenis pakan

Kecemasan ibu pada saat persalinan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh perawat, karena apabila kecemasan berlangsung terus-menerus

Menggunakan data curah hujan rata-rata Kota Pekanbaru dari BMKG sebesar 0,27 mm 3 /jam maka diperoleh hasil penelitian volume resapan air hujan untuk sumur resapan dimensi satu

DENGAN FOKUS UTAMA IBU S MENDERITA REUMATOID ARTRITIS DI DESA LEMBERANG RT 07 RW 02, KECAMATAN SOKARAJA..

Bagi Peserta yang dinyatakan lulus tahap administrasi dapat segera mengambil Nomor Ujian Tahap-II di RSUD Bagas Waras Kab. Klaten mulai sejak diumumkan sampai dengan hari Jum'at

Domat card didesain untuk memfaasilitasi siswa untuk belajar sambil bermain. Prinsip domat card adalah memasangkan kartu yang berisikan soal dengan kartu lain yang