• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

22

Perusahaan peternakan sapi potong CV. Sabdo Palon Farm berdiri pada tahun 2008 yang berawal dari keinginan mengolah kotoran sapi dan kambing untuk dijadikan pupuk untuk tanaman obat yang ditanam oleh bapak Giyanto. Bapak Giyanto pemilik CV Sabdo Palon awalnya mendirikan usaha pembuatan jamu. Tujuan dari mendirikan peternakan ini adalah untuk menyuplai pupuk kompos dan pupuk cair untuk tanaman obat yang ditanamnya. Usaha peternakan yang dimiliki bapak Giyanto terdiri dari sapi potong 20 ekor dan kambing 750 ekor. Usaha peternakan ini lebih difokuskan pada produksi kotoran kambing, untuk menyediakan pupuk kompos dan pupuk cair sehingga populasi kambing lebih banyak dari pada populasi sapi potong. Penjualan sapi potong dan kambing para pembeli (jagal) datang sendiri ke kandang untuk membelinya.

2. Lokasi dan luas areal

CV Sabdo Palon Farm berlokasi di Desa Plesan, Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo. Luas lahan keseluruhan adalah 9 Ha yang terdiri dari lahan tanaman obat, bangunan kandang, bangunan gudang pakan, bangunan pengolahan limbah, kantor, mess karyawan, dapur umum, dan mushola.

Luas bangunan kantor CV Sabdo Palon Farm adalah 11 × 18 m2, di dalam kompleks kantor terdapat dapur, dan kamar mandi. Gudang penyimpanan konsentrat mempunyai luas 7 × 10 m2. Mess karyawan memiliki ukuran 10 × 15 m2, mes ini terdiri dari 8 kamar dan 2 kamar mandi. Mess digunakan untuk karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari peternakan dan untuk mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di CV Sabdo Palon Farm. Kandang yang ada yaitu kandang sapi potong dan

(2)

kandang kambing, kandang sapi memiliki luasan 5 × 17 m2 dan kandang kambing 1,5 × 30 m2.

CV Sabdo Palon Farm berada di pinggir kota dan jauh dari pemukiman sehingga suasananya cukup tenang, suhu rata-rata daerah ini adalah 28o-32o C dengan kelembaban rata-rata 70-80% dimana suhu dan kelembaban ini cocok untuk beternak sapi potong hasil persilangan dan kambing.

Letak CV Sabdo Palon Farm sangat strategis karena tidak terlalu jauh dari jalan raya dan akses jalan mudah sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah oleh khalayak umum. Lokasi peternakan tersebut mempunyai jarak dengan jalan raya sekitar 100 m, jarak dengan pemukiman penduduk berkisar antara 200 m. Penduduk tersebut tidak merasa keberatan karena sebagian penduduk disana adalah peternak, sumber air yang digunakan adalah air sumur.

3. Populasi Ternak

Jumlah ternak yang berada di CV Sabdo Palon Farm yaitu berjumlah 20 ekor dari jenis sapi Limpo dan Simpo

Tabel 1. Data Populasi Ternak Sapi Potong

Jenis Sapi Potong Jumlah/ekor

Sapi Limpo 8

Sapi Simpo 12

Jumlah 20

Sumber: Data sekunder di CV. Sabdo Palon Farm (2015) B. Manajemen Organisasi

1. Struktur Organisasi

Secara struktural, struktur organisasi di CV. Sabdo Palon Farm terdiri dari pemilik, manajer kandang/ manajer keuangan, dan karyawan. Adapun struktur organisasi di CV. Sabdo Palon Farm secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:

(3)

Sumber: CV. Sabdo Palon Farm (2015)

Gambar 1. Struktur Organisasi CV Sabdo Palon Farm

Pada struktur organisasi di CV Sabdo Palon Farm, perusahaan dikelola oleh seorang manajer yang tugasnya mencatat dan controlling keadaan peternakan yang meliputi karyawan dan ternak itu sendiri. Seorang manajer juga menjabat sebagai pengelola keuangan yang segala upaya terkait dengan permasalahan pengendalian likuiditas, pengendalian laba usaha, analisis sumberdana dan penggunaan dana. selain itu manajer dibantu oleh petugas kandang untuk mengelola kesehatan dan sanitasi kandang.

2. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja peternakan yaitu 3 orang dengan sistem pembagian. Pendidikan rata-rata para pekerja adalah lulusan dari SMA sederajat. Hak dan kewajiban tenaga kerja meliputi sistem dan bekerja yang telah diatur oleh pihak perusahaan sebagai berikut:

Pemilik Bapak Giyanto

Manajer Kandang/keuangan Ibu Marsi

Petugas Gudang Pakan Warsidi

Petugas kandang Winarno

(4)

Tabel 2. Jam Kerja Karyawan Keterangan Waktu Pagi Sanitasi kandang 07.00 - 07.45 Pemberian konsentrat 08.00 - 08.30 Sarapan karyawan 08.30 - 09.15

Pemberian jerami fermentasi dan

pembuatan fermentasi jerami 09.30 – 12.00

Ishoma 12.00 – 13.00

Sore

Sanitasi kandang 13.00 - 13.45

Pemberian konsentrat 14.00 - 14.30 Pemberian jerami fermentasi 15.00 – 16.00 Sumber: Data sekunder CV. Sabdo Palon Farm (2015)

Gaji karyawan tiap bulannya adalah Rp 1.000.000,00 sedangkan untuk Manajer Rp 1.500.000,00. Fasilitas yang dapat dinikmati karyawan di CV Sabdo Palon Farm adalah adanya Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja (Jamsostek) yang dananya berasal dari potongan gaji setiap bulannya pada setiap karyawan sebesar Rp 10.000,00. Jaminan ini dapat digunakan oleh semua anggota keluarga karyawan yang bersangkutan dengan tujuan untuk jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, dan lain-lain. Karyawan yang bekerja di CV Sabdo Palon Farm mendapatkan hari libur sebanyak 1 hari selama 1 minggu, untuk hari libur tersebut boleh diambil kapan saja. Pada saat malam hari setiap karyawan mendapakan 3 kali dalam 1 minggu keliling kandang untuk mengawasi sapi dan mengecek keadaan sapi. Setiap karyawan mendapatkan 2 kali makan yaitu sarapan dan makan siang tanpa adanya pemotongan gaji. Karyawan yang bekerja di CV Sabdo Palon Farm harus mematuhi peraturan yang berlaku, apabila melanggar dari peraturan tersebut maka akan langsung diberi Surat Peringatan (SP). Jika teguran dengan menggunkan Surat Peringatan (SP) sudah 3 kali maka karyawan berhak diberhentikan

(5)

C. Manajemen Pemeliharaan Sapi potong

Kegiatan yang dilakukan di peternakan sapi potong di CV Sabdo Palon Farm adalah proses penggemukan sapi potong. Kegiatan yang rutin dilakukan di CV Sabdo Palon Farm yaitu pemeliharaan, pemberian pakan, penanganan kesehatan dan pembersihan kandang. Mahasiswa yang melakukan Magang atau Kuliah Kerja Lapangan di CV Sabdo Palon Farm kegiatannya menyesuaikan dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh peternakan tersebut. Kuliah Kerja Lapangan di CV Sabdo Palon Farm yang dimulai pada pukul 07.00-16.00 WIB, selama enam hari kerja per minggu. Setiap karyawan dan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Lapang atau Magang diperbolehkan mengambil hari libur kapan saja.

1. Pemilihan Bakalan

Jenis sapi yang ada di peternakan CV Sabdo Palon Farm yaitu sapi jenis sapi simpo dan peranakan limpo yang dipelihara untuk digemukan. Sapi bakalan didapat dari pasar hewan sekitar lokasi peternakan, pasar hewan Purwantoro Wonogiri dan dari pasar hewan Ponorogo. Pemilihan bakalan dipilih secara langsung oleh pedagang ternak (blantik) yang sudah dipercaya oleh pemilik peternakan dengan menggunakan cara penafsiran bobot badan (judging) sehingga dapat dipilih bakalan yang sesuai dengan bobot standart yang sudah ditentukan oleh pihak peternakan serta memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat. Pemilihan bakalan yang paling utama dipertimbangkan yaitu bentuk kaki yang lurus dan kuat untuk menopang tubuh yang besar, selain bentuk kaki yang perlu diperhatikan yaitu bentuk badan yang panjang, umur, kesehatan ternak dan harga yang sesuai dengan keadaan aslinya.

Penentuan harga pembelian bakalan dengan metode penentuan bobot badan (judging) harus dengan orang yang berpengalaman dan jujur. Sapi bakalan yang dipilih sesuai dengan standart yang sudah ditentukan oleh pihak peternakan yaitu bobot badannya berkisar antara 400-450 kg dengan

(6)

umur 2-2,5 tahun. Sapi bakalan tersebut digemukan secara intensif selama 4 bulan dan dijual dengan bobot badannya berkisar antara 550-600 kg.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rukmana (2009) yang menyatakan bahwa pemilihan bakalan merupakan hal yang penting dalam usaha penggemukan sapi potong, karena pemilihan bakalan sangat mempengaruhi keberhasilan usaha penggemukan sapi. Beberapa kriteria dalam pemilihan bakalan, antara lain umur sapi, bangsa sapi, jenis kelamin, bobot lahir, faktor genetis, dan kesehatan. Sapi yang dipilih sebagai bakalan adalah sapi yang berumur 2-2,5 tahun karena mempunyai laju pertumbuhan yang optimal. Jenis kelamin yang dipilih adalah jantan karena laju pertumbuhannya lebih tinggi dari betina. Bakalan yang dipilih adalah yang faktor genetisnya baik yaitu berasal dari keturunan yang memiliki bobot badan dewasa tinggi. Pilih bakalan yang tidak gemuk tetapi sehat dan tidak mengidap penyakit, dan bentuk tubuhnya proporsional. Sapi yang dipilih harus sapi yang benar–benar sehat, kulit halus, mata bersinar, badan panjang, kaki kuat, dada besar dan dalam, serta perototan baik sebagai calon bibit pengganti ataupun sebagai calon penghasil daging. Bentuk tubuh sapi yang proporsional adalah dalam keadaan berdiri bagian punggungnya lurus, dan tubuhnya tidak cacat.

2. Perkandangan

Jenis kandang yang ada di CV Sabdo Palon Farm adalah kandang koloni dan bertipe head to head. Kandang sangat penting dalam usaha pemeliharaan ternak karena manajemen kandang yang baik mampu memberikan hasil yang optimal bagi ternak, yakni ternak dapat berproduksi dan bereproduksi dengan baik. Secara umum fungsi kandang antara lain: melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim, mencegah dan melindungi ternak dari berbagai penyakit, melindungi ternak dari predator, menjaga keamanan ternak dan memudahkan dalam pemeliharaan seperti: pemberian pakan dan minum, sanitasi kandang, pengolahan

(7)

limbah, dan lain-lain (Prihadi, 1996). Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang antara lain:

a. Letak kandang

Pembuatan kandang yang harus diperhatikan adalah tempat mendirikan kandang tersebut. Letak kandang yang cocok untuk peternakan diusahakan yakni tempatnya agak tinggi dari lokasi sekitar peternakan dengan begitu mempermudah dalam pembuangan kotoran ke dalam bak penampung yang ada di peternakan serta kandang tidak terlalu lembab.

Letak kandang yang ada di CV Sabdo Palon Farm sudah tepat karena berada 50 cm di atas lokasi sekitar peternakan sehingga memudahkan dalam pembuangan kotoran kedalam bak penampung dan jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak menimbulkan pencemaran di sekitar pemukiman

b. Ukuran kandang

Ukuran kandang yang ada di CV Sabdo Palon Farm adalah 17 × 5 m2 untuk 20 ekor sapi potong, kemiringan lantai kandangnya sekitar 4o. Lantai kandang dibuat miring dikarenakan agar mempermudah saat pembersihan kandang dan agar air yang tumpah tidak tergenang di dalam kandang. Hal ini sesuai dengan pendapat Woolny (2006) yang menyatakan bahwa ukuran kandang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi dan jenis kandang yang digunakan, apakah kandang individu atau kandang kelompok. Kebutuhan luas kandang sapi per ekor sekitar 1.5 × 2.5 m2, 1.5 × 2 m2, atau 1 × 1.5 m2. Lantai kandang dibuat dengan kemiringan 2 - 5o ke arah selokan di belakang sapi untuk mempermudah penampungan kotoran sapi dan pakan yang jatuh.

c. Konstruksi kandang

Konstruksi kandang harus mempunyai hitungan yang cermat, sehingga keadaan kandang dapat mendukung terlaksana kegiatan manajemen pemeliharaan diantarnya pemberian pakan, minum dan sanitasi kandang.

(8)

Kerangka kandang. Kerangka kandang di CV Sabdo Palon Farm terbuat dari besi, beton, dan bambu. Kerangka kandang dapat menentukan model kandang yang diinginkan

Atap kandang. Atap kandang yang ada di CV Sabdo Palon Farm terbuat dari genting. Fungsi atap untuk menghalangi atau mengurangi masuknya air hujan dan sinar matahari. Atap juga membantu mempertahankan suhu kandang agar relatif stabil. Malam hari suhu kandang tidak terlalu dingin dan siang hari juga tidak terlalu panas.

Lantai kandang. Lantai kandang biasanya terbuat dari kayu atau semen, keadaan lantai kandang harus selalu dijaga agar tetap kering dan bersih. Lantai kandang yang ada di di CV Sabdo Palon Farm terbuat dari semen. Lantai kandang dibuat agak miring bertujuan untuk memudahkan saat pembersihan kandang dan agar air tidak menggenang di dalam kandang sehingga sapi potong dapat merasa nyaman dan bibit penyakit tidak mudah berkembang.

Dinding kandang. Dinding kandang biasanya terbuat dari bahan semen (tembok). Dinding kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari cuaca luar yang dingin dan tampisan air hujan yang menyebabkan penyakit pada ternak. Di CV Sabdo Palon Farm dinding kandang terbuat dari semen (tembok).

d. Model kandang

Model kandang yang sering digunakan oleh para peternak adalah model kandang kelompok. Peternakan sapi potong model kandang yang digunakan adalah model kandang ganda. Kandang model ganda adalah kandang yang terdiri dari dua baris, kandang model ganda dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe head to head dan tail to tail. Keunggulan kandang kelompok adalah sapi akan lebih sehat dan memiliki kaki yang lebih kuat untuk menopang tubuhnya karena sering bergerak (exercise), dari segi biaya lebih murah dan ekonomis dibanding kandang individu. Kelemahan kandang kelompok yaitu

(9)

sering terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan minum. Akibatnya, sapi yang lebih kuat cenderung memiiki pertumbuhan yang lebih cepat karena banyak memperoleh pakan.

Peralatan kandang yang ada di CV Sabdo Palon Farm yaitu terdiri dari sekop sebanyak 2 buah, ember kecil 8 buah, selang ada 2 buah, sapu lidi 6 buah, garu 3 buah, gerobak 6 buah, sepeda motor Viar 1 buah, dan mobil pick up 1 buah. Peralatan tersebut berguna untuk memudahkan dalam kegiatan pemeliharaan sapi potong seperti membersihkan kandang, pengangkutan kotoran (feses) kedalam bak penampung yang berada di belakang kandang, dan memudahkan untuk menyuplai pakan di kandang. Mobil pick up yang ada digunakan untuk mengangkut pakan saat pakan dibeli, untuk mengangkut sapi yang sudah dibeli, dan untuk mengangkut jerami padi dari lahan sawah milik sendiri ke kandang.

3. Pakan

a. Jenis Pakan

Peternakan sapi potong di CV Sabdo Palon Farm untuk memenuhi kebutuhan pakan yang diberikan pada ternak sapi potong dengan memanfaatkan limbah pertanian. Jenis pakan yang diberikan pada ternak yaitu hijauan, dan konsentrat. Hijauan yang diberikan berupa jerami fermentasi, pemberian jerami fermentasi bertujuan untk memperbaiki kualitas jerami sebagai pakan ternak. Konsentrat yang diberikan untuk ternak berupa konsentrat. Konsentrat yang diberikan kepada ternak sebanyak 7 kg/ekor/hari dengan cara dikombor dengan air dan dicampur pakan tambahan dan diaduk dipalung pakan hingga homogen.

Pakan tambahan yang diberikan pada ternak berupa pollard. Pakan tambahan yang diberikan pada ternak mudah didapat karena di daerah sekitar lokasi peternakan ada yang menyediakan pollard. Pakan tambahan diberikan pada ternak sebanyak 2 kg/ekor/hari dengan dicampur pada konsentrat sebelum dikombor dipalung pakan.

(10)

b. Sumber pakan

Pakan hijauan yang diberikan berupa jerami padi berasal dari hasil panen padi di ladang sawah sendiri. Jerami padi tersebut di olah dengan proses fermentasi dengan bahan Starbio dan molases. Tujuan jerami padi difermenasi yaitu untuk meningkatkan nilai nutrisi yang terkandung dalam jerami padi. Konsentrat jadi (buatan pabrik) didapat dari pemesanan di pabrik pembuatan pakan konsentrat di daerah Wonogiri. Pakan tambahan berupa Pollard didapat dari pemesanan di toko peternakan (Poultry) dekat dengan Peternakan.

Masing-masing bahan pakan memiliki harga dan kandungan nutrien sendiri-sendiri seperti konsentrat dan hijauan berupa jerami fermentasi. Pakan tambahan berupa pollard juga memliliki kandungan nutrien dan harga tersendiri. Daftar harga pakan dan kandungan nutrien bahan pakan yang ada di CV Sabdo Palon Farm dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Daftar Harga Pakan

No Jenis Pakan Harga Harga/kg Keterangan 1 Konsentrat Rp 90.000,00 Rp 1.800,00 Beli

2 Pollard Rp 160.000,00 Rp 3.000,00 Beli

3 Molases - Rp 2.000,00/

liter Beli

4 Jerami - Rp. 100,00 Milik Sendiri

5 Air - - Milik Sendiri

6 Starbio Rp 200.000,00 Rp 16.000,00 Beli Sumber: Data Sekunder CV Sabdo Palon Farm 2015

Tabel 4. Kandungan Nutrien Bahan Pakan (%) No Bahan Pakan BK(%) PK(%) LK(%) SK(%) TDN(%) % BK 1 Kingfeed 88,34 13,27 2,41 34,63 67,46 2 Pollard 89,57 16,41 4,01 5,86 74,83 Sumber: Data Sekunder CV Sabdo Palon Farm 2015

(11)

c. Jumlah Pemberian Pakan

Kebutuhan ternak akan zat gizi terdiri atas kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Zat-zat dalam ransum hendaknya tersedia dalam jumlah yang cukup dan seimbang karena sangat berpengaruh terhadap daya cerna. Kebutuhan konsumsi ransum pada sapi potong dalam bahan kering sebanyak 3 - 4% dari bobot badannya (Tillman et al., 1991). susunan ramsum konsentrat 7 kg, pakan tambahan (pollard) sebanyak 2 kg, dan jerami fermentasi sebanyak 7 kg. pemberian pakan konsentrat dan pakan tambahan dengan menggunakan sistem pengomboran dengan air secukupnya di palung pakan, sedangkan jerami fermentasi diberikan setelah konsentrat dihabiskan oleh ternak.

Tabel 5. Jumlah Pemberian Pakan per hari di CV Sabdo Palon Farm

Jenis Pakan Pemberian/hari

Konsentrat 7 kg

Pollard 2 kg

Jerami Fermentasi 7 kg

Air Minum 20 liter

Sumber : Data Sekunder CV Sabdo Palon Farm 2015

Pemberian konsentrat dalam jumlah yang besar bertujuan untuk mempercepat proses penggemukan sapi potong, karena konsentrat mengandung protein yang tinggi, sehingga pertumbuhan bobot badan sapi potong akan semakin cepat. Susunan ransum pakan yang ada pada Tabel 5 dapat menambah bobot badan harian sebesar 1,1 kg/hari.

Berdasarkan kebutuhan nutrisi sapi potong sumber dari NRC (1994) dengan rata-rata bobot badan seberat 450 kg didapat kebutuhan nutrisinya adalah BK (Bahan Kering) sebesar 9,40 kg, PK (Protein Kasar) sebesar 12,70%, dan TDN (Total Disgestible Nutrient) sebanyak 86% dengan rata-rata pertumbuhan bobot badan 1 kg/hari. Pakan yang diberikan di CV Sapdo Palon Farm memiiki kandungan nutrisi yaitu 90,24% BK (Bahan Kering), 8,75% PK (Protein Kasar), dan 63,47% TDN (Total Disgestible Nutrient) dengan rata-trata pertumbuhan bobot harian 1,1 kg/hari. Susunan ransum pakan di CV Sabdo Palon Farm

(12)

berbeda dengan tabel NRC tetapi memiliki keunggulan yaitu dimana dapat meningkatkan pertumbuhan bobot badan harian lebih tinggi.

d. Frekuensi Pemberian Pakan

Ransum yang diberikan pada sapi potong di CV Sabdo Palon Farm berupa hijauan dan konsentrat. Pemberian pakan konsentrat dan pakan tambahan pada pagi hari pukul 07.00 dan pada siang hari pukul 14.00, sedangkan pemberian pakan hijauan berupa jerami fermentasi pada pagi hari pukul 09.30 dan pada siang hari pukul 15.00 WIB, sebelum pemberian pakan sebaiknya palung pakan dan palung minum dibersihkan terlebih dahulu agar bersih dari sisa kotoran pakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Syukur dan Afandi (2009), bahwa ternak sapi memiliki kebiasaan mengkonsumsi pakan dari pagi, sore dan malam hari. Pemberian pakan yang dilakukan mulai pagi hingga malam hari dapat memberikan pertumbuhan bobot badan yang lebih optimal.

Pakan konsentrat dan pakan tambahan dicampur dengan komposisi 3,5 kg konsentrat, 1 kg pollard, dan air secukupnya dengan cara dikombor. Komposisi tersebut untuk sekali makan satu ekor ternak dan diulang pemberiannya pada sore hari. Hijauan berupa jerami fermentasi diberikan 1-2 jam setelah konsentrat habis dan dapat tercerna baik, pemberian jerami fermentasi pada pagi hari lebih sedikit yaitu sebanyak 2,5 kg, sedangkan pada sore hari pemberian jerami fermentasi sebnyak 4,5 kg. Pemberian jerami fermentasi yang banyak pada sore hari bertujuan untuk ketersediaan pakan pada malam hari dan untuk dapat memacu pertumbuhan bobot badan yang tinggi.

4. Sanitasi dan Kesehatan Ternak

Program kesehatan ternak di CV Sabdo Palon Farm dilakukan pengontrolan kesehatan secara berkala oleh karyawan kandang dengan pemberian vitamin, obat cacing, dan kebersihan lingkungan kandang. Kebersihan kandang adalah salah satu upaya untuk membuat ternak nyaman dan mencegah terjadinya peyakit pada ternak. Menurut Blakely

(13)

(1998) program kesehatan ternak tidak lepas dari usaha penjagaan kebersihan kandang dan lingkungan sekitar. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit. Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan ternak yang bisa dilakukan dengan cara vaksinasi ternak secara teratur, melakukan sanitasi lingkungan kandang dengan baik, melakukan desinfeksi pada kandang dan peralatan kandang, memeriksa kesehatan ternak secara teratur, dan memisahkan ternak yang sakit dengan ternak yang sehat.

Kegiatan yang dilakukan di CV Sabdo Palon Farm dalam pencegahan penyakit yaitu dengan pemberian vaksin, dan vitamin. Vitamin yang diberikan pada ternak yaitu B-complex dengan dosis 10-20 cc/ekor bertujuan untuk menambah nafsu makan ternak dan pertumbuhannya baik. Pemberian vitamin B-complex pada ternak dengan cara injeksi intramuscular setiap 1 bulan sekali. Pemberian vitamin penguat otot ternak berupa biosalamin yang diberikan kepada ternak yang bertujuan untuk memperkuat otot yang dikarenakan kekurangan pakan, infeksi atau keturunan, pemberian vitamin tersebut dengan cara injeksi

intramuscular dengan dosis 20 cc/ekor dan diberikan setiap 2 bulan sekali.

Di CV Sabdo Palon Farm juga memberkan obat cacing pada saat bakalan baru datang dari pasar hewan, pemberian obat cacing dengan cara oral dengan dosis sebanyak 20 cc/ekor, pemberian obat cacing setiap 2 bulan sekali.

Penyakit pada ternak yang sering terjadi di CV Sabdo Palon Farm yaitu diare dan luka yang diakibatkan terjatuh karena lantai kandang licin dan beradu tanduk dengan ternak lainnya. Penanganan diare dengan menggunakan obat tradisional dengan menumbuk daun jambu dan sawo kemudian diberikan secara oral, sedangkan luka pada tubuh ternak diberikan campuran antara supertetra, vaselin, dan belerang yang telah di stim (saleb buatan sendiri), dan pemberian Gusanex dengan cara disemprotkan pada luka. Pemberian saleb dan Gusanex sebaiknya dilakukan setiap hari hingga luka sembuh.

(14)

5. Pemasaran

Pemasaran adalah kinerja dari aktivitas aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mengarahkan barang dan jasa perusahaan kepada pelanggan atau pengguna untuk mendapatkan keuntungan (Cateora dan Graham, 2007). Hasil produksi dari CV Sabdo Palon Farm yaitu sapi potong yang dipelihara secara intensif selama 4 bulan saja karena pemilik peternakan tidak menjual hasil pengolahan limbah. Pemasaran yang dilakukan adalah menjual sapi kepada jagal, perorangan, dikirim ke jakarta dan wilayah sekitar. Jagal dan perorangan yang ingin membeli sapi dapat datang langsung ke kandang untuk membeli dan memilih ternak sesuai dengan penafsiran bobot badan yang sudah dirupiahkan, sehingga pembeli dan pemilik ternak tidak dirugikan. Sapi yang di kirim ke jakarta CV Sabdo Palon Farm sudah dihubungi oleh pihak pembeli di jakarta untuk mengirim sapi sebanyak yang diinginkan dengan bobot penimbangan yang sudah ditetapkan dan harga yang sudah ditetapkan.

Pembeli yang ingin membeli sapi di CV Sabdo Palon Farm menggunakan sistem penafsiran bobot badan ternak pemilik ternak harus mempunyai pengetahuan tentang harga sapi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan serta keuntungan yang harus diterimanya. Sapi yang dijual di CV Sabdo Palon Farm sudah ditentukan pemilik peternkan tersebut yaitu sebesar Rp 45.000,-/kg, setiap periode pemilik menentukan harga yang pas untuk menerima keuntungan. Pemilik dapat menentukan harga yang sesuai dengan cara menghitung harga pakan dan biaya operasional yang sudah dikeluarkan. Pemeliharaan sapi yang ada di CV Sabdo Palon Farm selama 4 bulan dan selama 1 periode (4 bulan) CV Sabdo Palon Fam menjual sapi sebanyak 20 ekor, maka dalam 1 tahun CV Sabdo Palon Farm menjual 60 ekor.

6. Pengolahan Limbah

Limbah adalah hasil buangan dari suatu kegiatan yang tidak diperlukan lagi. Limbah ini umumnya menimbulkan dampak yang tidak

(15)

diinginkan, limbah tersebut berupa limbah padat (solid wastes), limbah cair (liquid wastes) dan limbah gas (gaseous wastes). Limbah padat yang ada di CV Sabdo Palon Farm digunakan untuk membuat pupuk organik (pupuk kompos) untuk dipakai sendiri. Pembuatan pupuk organik (pupuk kompos) bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi tanaman jamu yang ada di CV Sabdo Palon. Pengolahan limbah di CV Sabdo Palon Farm dilakukan setiap hari agar mempunyai stok untuk menyuplai di lahan yang ditanami tanaman.

Limbah yang sudah diolah menjadi pupuk organik (pupuk kompos) tidak dijual kepasaran karena pupuk tersebut diolah hanya untuk lahan pertanian milik sendiri. Limbah yang diolah menjadi pupuk organik (pupuk kompos) untuk lahan sendiri masih kekukarangan. CV Sabdo Palon Farm melakukan pengolahan limbah betujuan untuk menghindari pencemaran lingkungan dan meningkatkan hasil produksi tanaman obat yang dimiliki.

D. Analisa Usaha Peternakan Sapi Potong 1. Biaya investasi

Tanah = Rp. 180.000.000,-

Kandang dan bangunan = Rp. 220.000.000,-

Mobil pick up = Rp. 60.000.000,- Motor viar = Rp. 20.000.000,- Pompa air = Rp. 500.000,- Timbangan = Rp. 5.000.000,- Chopper = Rp. 6.000.000,- Grobak = Rp. 500.000 Mixer = Rp. 4.000.000,- Total Investasi = Rp. 496.000.000,-

(16)

2. Input Hari Biasa a. Biaya Tetap

1. Upah Tenaga Kerja (1 Orang @ Rp. 1.000.000,-)

Rp. 1.000.000 × 1× 4 bulan = Rp. 4.000.000,- Manajer Kandang

1.500.000 × 1 × 4 bulan = Rp. 6.000.000,- b. Biaya Tidak Tetap

1. Biaya transportasi = Rp. 700.000,- 2. Rekening listrik = Rp. 500.000,-

3. Peralatan = Rp. 100.000,-

4. Biaya lain-lain = Rp. 500.000,- 5. Sumbangan desa = Rp. 600.000,- Total Biaya Tetap dan Tidak Tetap Periode 1 = Rp. 12.400.000,- c. Biaya operasional 1. Pakan a. Konsentrat 6 kg × 20 × 30 hari × 4 bulan × Rp. 1700 = Rp. 24.480.000,- b. Pollard 3 kg × 20 × 30 hari × 4 × Rp. 3000 = Rp. 21.600.000,- c. Jerami fermentasi 1 periode (@Rp. 100,-/kg)

= Rp. 1.500.000,-

2. Bakalan 20 ekor = Rp. 360.000.000,-

3. Obat-obatan (B-Complex, Biosalamin, Obat Cacing)

= Rp. 400.000,- Total Biaya Operasional Periode 1 = Rp. 407.980.000,- Total Biaya Periode 1 = Rp. 12.400.000,- + Rp. 407.980.000,-

= Rp. 420.380.000,-

3. Input Persiapan Hari Besar a. Biaya Tetap

1. Upah Tenaga Kerja Kerja (1 Orang @ Rp. 1.000.000,-)

(17)

Manajer Kandang

1.500.000 × 1 × 4 bulan = Rp. 6.000.000,- b. Biaya Tidak Tetap

1. Biaya transportasi = Rp. 700.000,- 2. Rekening listrik = Rp. 500.000,-

3. Peralatan = Rp. 100.000,-

4. Biaya lain-lain = Rp. 500.000,- 5. Sumbangan desa = Rp. 600.000,- Total Biaya Tetap Dan Tidak Tetap Periode 2 = Rp. 12.400.000,- c. Biaya operasional 1. Pakan a. Konsentrat 6 kg × 20 × 30 hari × 4 bulan × 1700 = Rp. 24.480.000,- b. Pollard 3 kg × 20 × 30 hari × 4 × 3000 = Rp. 21.600.000,- c. Jerami fermentasi 1 periode (@Rp. 100,-/kg)

= Rp. 1.500.000,-

2. Bakalan 20 ekor = Rp. 360.000.000,-

3. Obat-obatan (B-Complex, Biosalamin, Obat Cacing)

= Rp. 400.000,- Total Biaya Operasional Periode 2 = Rp. 407.980.000,- Total Biaya Periode 2 = Rp. 12.700.000 + Rp. 407.980.000

= Rp. 420.380.000 4. Input Hari Biasa Periode 3

a. Biaya Tetap

1. Upah Tenaga Kerja

Rp. 1.000.000 × 1× 4 bulan = Rp. 4.000.000,- Manajer Kandang

1.500.000 × 1 × 4 bulan = Rp. 6.000.000,- 2. Penyusutan bangunan = Rp. 22.000.000,- 3. Penyusutan mobil pick up = Rp. 6.000.000,-

(18)

4. Penyusutan motor = Rp. 2.000.000,- 5. Penyusutan pompa air = Rp. 50.000,- 6. Penyusutan timbangan = Rp. 500.000,- 7. Penyusutan copper = Rp. 600.000,- 8. Penyusutan grobak = Rp. 50.000,- 9. Penyusutan mixer = Rp. 400.000,-

10. Pajak = Rp. 500.000,-

b. Biaya tidak tetap

1. Biaya transportasi = Rp. 700.000,- 2. Rekening listrik = Rp. 500.000,-

3. Peralatan = Rp. 100.000,-

4. Biaya lain-lain = Rp. 500.000,- 5. Sumbangan desa = Rp. 600.000,- Total Biaya Tetap dan Tidak Tetap Periode 3 = Rp. 44.500.000,- c. Biaya operasional 1. Pakan a. Konsentrat 6 kg × 20 × 30 hari × 4 bulan × Rp. 1700 = Rp. 24.480.000,- b. Pollard 3 kg × 20 × 30 hari × 4 × Rp. 3000 = Rp. 21.600.000,- c. Jerami fermentasi 1 periode (@Rp. 100,-/kg)

= Rp. 1.500.000,-

2. Bakalan 20 ekor = Rp. 360.000.000,-

3. Obat-obatan (B-Complex, Biosalamin, Obat Cacing)

= Rp. 400.000,- Total Biaya Operasional Periode 3 = Rp. 407.980.000,- Total Biaya Periode 3 = Rp. 44.500.000,- + Rp. 407.980.000,-

= Rp. 452.480.000,-

Pemeliharaan sapi potong di CV sabdo palon selama 1 tahun di bagi menjadi 3 periode yaitu periode 1, periode 2 dan periode 3. Total

(19)

biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun yaitu periode 1 sebesar Rp. 420.380.000,- periode 2 sebesar Rp. 420.380.000,- dan periode 3 sebesar Rp. 452.480.000,- maka total biaya selama 1 tahun yaitu sebesar Rp. 1.293.240.000,-.

Total biaya keseluruhan dalam 1 tahun

a. Modal Investasi = Rp. 490.500.000,- b. Input selama 3 periode = Rp. 1.293.240.000,-. Total Modal = Rp. 1.783.740.000,-

5. Output

a. Penjualan sapi hari biasa = 550 × Rp. 42.000,- × 20 ekor × 2 periode

= Rp. 924.000.000,-

b. Penjualan sapi hari besar = 550 × Rp. 45.000,- × 20 ekor × 1 periode

= Rp. 495.000.000 Total Output selama 1 tahun = Rp. 1.419.000.000,-

6. Output – input analisis

Keuntungan = Output – Input

= Rp. 1.419.000.000,- – Rp.1.293.240.000,- = Rp. 136.176.000,-

Keuntungan penjualan sapi potong di CV. Sabdo Palon Farm selama 1 tahun yaitu sebesar Rp. 136.176.000,-

7. Benefit Cost Ratio (BCR)

BCR = Total Benefit Total Cost = Rp.608.513.800,-

Rp 496.000.000,- = 1,22

Berdasarkan perhitungan diatas Benefit Cost Ratio (BCR) di CV Sabdo Palon Farm yaitu 1,14. Hal ini berarti perusahaan peternakan sapi

(20)

potong CV Sabdo Palon Farm layak untuk dijalankan karena menguntungkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi (2002) yang menyatakan bahwa efisiensi usaha ditentukan dengan menggunakan konsep BCR, yaitu imbangan antara total penghasilan (output) dengan total biaya (input). Nilai BCR > 1 berarti usaha tersebut menguntungkan. Semakin besar nilai BCR maka usaha dinyatakan semakin efisien.

8. Payback Period of Credits (PPC)

PPC =Tahun +

- =3 +

-= 3,9 tahun

Payback period dalam penganggaran modal mengacu pada periode

waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi untuk "membayar" jumlah investasi awal (Kasmir, 2009). Berdasarkan hasil dari perhitungan di atas menyajikan bahwa peternakan sapi potong di CV Sabdo Palon

Farm dapat mengembalikan modal usaha selama 3,9 tahun.

9. Internal Rate of Return (IRR)

IRR = i + - × (i I -i) = 12% + - - ×(30% - 12%) = 12% + 0,48 × 18% = 20,64%

Internal Rate of Retun (IRR) adalah nilai diskonto yang membuat

NPV dari kegiatan usaha sama dengan nol. IRR merupakan tingkat suku bunga yang membuat usaha atau industri akan mengembalikan semua investasi selama umur usaha atau industri. Suatu usaha atau industri akan diterima bila IRR-nya lebih besar dari opportunity cost of capital atau lebih besar dari suku bunga yang didiskonto yang telah ditetapkan, dan pada kondisi sebaliknya maka industri atau usaha akan ditolak (Rustiadi,

(21)

dkk, 2011). Berdasarkan analisa usaha hasil IRR dari perusahaan CV. Sabdo Palon Farm menunjukkan lebih tinggi dari suku bunga (>12%) yaitu 20,64%

10. Break Event Point (BEP)

Variabel/unit = tahun 1 Unit Variabel = 60 000 . 200 . 7 = Rp. 120.000.000 BEP (unit) = unit per Variabel -Jual Harga Tetap Biaya = 000 . 120 000 . 100 . 23 000 . 100 . 62  = 000 . 080 . 22 000 . 100 . 62 = 3 ekor BEP (penjualan) = Jual Harga Variabel Biaya 1 Tetap Biaya  = 23.100.000 120.000 1 62.100.000  = 0051 , 0 1 000 . 100 . 62  = 99 , 0 000 . 100 . 62 = Rp. 62.727.272,-

Berdasarkaan perhitungan data diatas titik impas usaha sapi potong CV. Sabdo Palon Farm adalah sebesar Rp. 62.727.272,- selama pemeliharaan dan menjual sapi sekitar 3 ekor sapi.

(Harga sapi per ekor Rp. 23.100.000)

(Harga sapi per ekor Rp. 23.100.000)

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi CV Sabdo Palon Farm
Tabel 2. Jam Kerja Karyawan  Keterangan  Waktu  Pagi  Sanitasi kandang  07.00 - 07.45 Pemberian konsentrat 08.00 - 08.30 Sarapan karyawan 08.30 - 09.15

Referensi

Dokumen terkait

Kepadatan penduduk sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat, sebab adanya kepadatan penduduk yang tinggi akan banyak menimbulkan berbagai masalah yang

Dari putusan Mahkamah Agung tersebut yang menjadi permasalahan yang pertama yaitu mengenai ketidaksesuaian tindak pidana yang di dakwakan terhadap terdakwa dengan Pasal

Belajar dengan model discovery learning dan metode inkuiri mengarahkan siswa agar dapat belajar secara mandiri untuk menggunakan keterampilan yang dimilikinya, melatih

bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pedoman

Melihat manfaat isi biji mangga yang sangat besar serta ketersediaan bahan yang melimpah ketika musim panen mangga maka timbul ide untuk melatih masyarakat desa Kendel

Hasil Penghitungan Perolehan Suara dari seluruh TPS dilaporkan KPUM kepada PRESMA untuk diberikan Penetapan Perolehan Suara dalam sidang pleno terbuka yang dihadiri oleh

Seiring dengan dinamika perkembangan masyarakat, maka tarif retribusi pelayanan kesehatan pada RSUD yang diatur dalam Perauran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 7 Tahun

• Fasilitas yankes yang menyelenggarakan Jampersal: – Pemerintah: Puskesmas dan rumah sakit pemerintah – Swasta: klinik, rumah bersalin, bidan praktek swasta,. Poskesdes/Polindes,