STUDI PENAMPILAN GURU PENDIDIKAN UMUM
DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR
( Suatu Observasi pada SMP Negeri 12 di Kota Madya Bandung )T E S I S
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis institut Keguruan dan IItiu Pendidikan Bandung
dalam rangka Menyelesaikan Janjang Strata 2 Bidang Studi Pendidikan Umum
Oleh *
E SASUBE T. N. P. 565/G/XVII-9
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTiTUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
Prof. Dr. A/fomad Sanusi, S.H., M.P.A
Prof. Dr. H. Subino Hadisubroto,M.A.
Pembimbing
FAKULTAS PASCA SAPJANA
INSTITUTE KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN B A N D U N G
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH iii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR BAGAN xiv
BAB I : PERMASALAHAN 1
A. Latar Belakang Timbulnya Masalah 1
B. Masalah Penelitian 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 13
D. Alasan Pemilihan Masalah 13
E. Kedudukan Studi dan Wilayah Masalah Pene
litian 18
F. Garis-garis Besar Tesis 20
BAB II: LANDASAN TEORITIS TENTANG PENAMPILAN GURU
DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR PENDIDIK AN UMUM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGA-RUHINYA 22
A. Pengertian dan Kedudukan Pendidikan Umum da
lam Pendidikan di Sekolah 22
1. Beberapa Pengertian dan Pandangan tentang
Pendidikan Umum 22
2. Kedudukan dan Peranan Pendidikan Umum di
Sekolah 28
B. Konsep tentang Penampilan Guru dalam Pelak
sanaan Tuga6 Mengajar 38
1. Koneep Mengajar yang Digunakan ... 38 2. Pengertian Penampilan Guru dalam Mengajar l±2
3. Beberapa JJenis Penampilan Guru dalam Pe
laksanaan Tugas Mengajar kk
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penampilan
Guru dalam Pelaksanaan Tugas Mengajar 68 1. Faktor Latar Belakang Pendidikan Guru .... 69
2. Pengalaman Kerja Guru 72.
D. Beberapa Hasil Penelitian yang Relevan 77
BAB III: RANCANGAN PENELITIAN 81
A. Tujuan Khusus Penelitian 82
B. Obyek dan Sumber Data Penelitian 33
C. Asumsi Penelitian 85
D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan
Data 87
.E. Pedoman Pengolahan Data 91
F. Prosedur Pengumpulan Data 91*
BAB IV: DESKRIPSI PENAMPILAN GURU PENDIDIKAN UMUM DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR PADA SMP
NEGERI 12 DI KOTA MADYA BANDUNG
99
A. Pelaksanaan Penelitian Lapangan
99
B. Penampilan Guru dalam Pelaksanaan Tugas
Mengajar , j02
1. Penampilan Guru Pendidikan Umum pada
Ta-hap Awal Pelajaran 102
2. Penampilan Guru Pendidikan Umum dalam
Melaksanakan Pelajaran 121
3. Penampilan Guru Pendidikan Umum dalam
Mengakhiri Pelajaran
139
4. Penampilan Guru Pendidikan Umum dalam
Pelaksanaan Tugas Mengajar
dilihat
dari
Latar Belakang Pendidikan Guru dan Penga
Halaman C. Pembaha6an Hasil Penelitian 179 BAB V : KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN ULASAN
KETER-BATASAN PENELITIAN 193
A. Kesimpulan 193
B. Rekomendasi 198
C. Keterbatasan Penelitian 206
D. Penutup 206
DAFTAR PUSTAKA 209
LAMPIRAN-LAMPIRAN 214
Lampiran A. Reduksi Data Penelitian 21 i* Lampiran B. Kesimpulan dan Tindak Lanjut 235
Lampiran C. Rangkuman 2Zf5
Lampiran D. Daftar Riwayat Hidup Penulis 251
Tabel Halaman
1 Aktivitas yang Ditampilkan Quru Pendidikan
Aga-ma pada Setiap Awal Pelajaran 106
2 Aktivitas yang Ditampilkan Guru PMP pada Seti
ap &wal Pelajaran 111
3 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Olahraga/Kesehatan pada Setiap Awal Pelajaran.. 115
if Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Ke-senian pada Setiap Awal Pelajaran * 119
5 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Aga-ma dalam Pelaksanaan Pelajaran 12if 6 Aktivitas yang Ditampilkan Guru PMP dalam Pe
laksanaan Pelajaran 129
7 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Olahraga/Kesehatan dalam Pelaksanaan Pelajaran 135 8 Aktivitas yang Ditampilkan tturu Pendidikan
Ke-senian dalam Pelaksanaan Pelajaran 137 9 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Aga-ma pada Setiap Akhin- Pelajaran 1Z+2 10 Aktivitas yang Ditampilkan Guru PMP pada Setiap
Akhir Pelajaran .. „ 1^6
11 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Olahraga/Kesehatan pada Setiap Akhir Pelajaran
150
12 Aktivitas yang Ditampilkan Guru Pendidikan
Kesenian pada Setiap Akhir Pelajaran
154
Tab el Halaman
13 Penampilan Guru Pendidikan Agama dalam
Pelak
sanaan Tugas Mengajar Dilihat dari Latar Bela
kang Pendidikan Guru dan Pengalaman Kerjanya .. 160
14 Penampilan Guru PMP dalam Pelaksanaan Tugas Mengajar Dilihat dari Latar Belakang Pendidik
an Guru dan Pengalaman Kerjanya 166
15 Penampilan Guru Pendidikan Olahraga/Kesehatan dalam Pelaksanaan Tugas Mengajar Dilihat dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja
nya 172
16 Penampilan Guru Pendidikan Kesenian dalam Pe
laksanaan Tugas Mengajar Dilihat dari Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pengalaman Kerja
nya 178
Bagan
Halaman
1 Program Pendidikan Umum menurut
Dressel, &
Margaret Lorimer
25
2 Analisis Metode Mengajar menurut R.D. Conners
if6
BAB I
PERMASALAHAN
Dalam bab ini disajikan berturut-turut uraian ten
tang (A) Latar belakang timbulnya masalah, (B) Masalah pe
nelitian, (C) Tujuan dan Manfaat penelitian,
(D) Alasan
pemilihan masalah
yang diteliti, (E) Kedudukan
studi dan
Wilayah masalah penelitian dan (F) Garis-garis besar te
sis.
A. Latar Belakang Timbulnya Masalah
Upaya mewujudkan manusia seutuhnya dan berkualitas,
adalah merupakan tujuan utama pendidikan nasional Indone sia. Secara operasional hal tersebut telah tertuang dalam
TAP-TAP MPR No. IV/MPR/1973, No. IV/MPR/1978,
No. II/MPR/
1983 dan No. II/MPR/1988 tentang GBHN. Dalam hubungan ini Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tentang pendidikan
antara lain menyatakan sebagai berikut.
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertu
juan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia,
yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tu-han Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepri-badian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
ber-tanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta
sehat jasmani dan rohani ...dan mampu menumbuhkan
dan memperdalam rasa cinta kesetiakawanan sosial, dan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa, (TAP MPR.RI No. II/MPR/1988).
Makna yang terkandung dalam tujuan pendidikan na
banyak tentang alam dan sesama serta Tuhannya, di lain
pi-hak membina cita rasanya serta mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya
bersa-ma orang lain di hadapan Tuhan. Ini berarti, bahwa pendi
dikan pada dasarnya adalah bertujuan memupuk cipta,
rasa
dan karsa. Oleh karena itu tujuan pendidikan di sekolah
bukanlah melulu sebagai pengalihan pengetahuan kepada sis
wa, tetapi lebih dari pada itu bertujuan membina sikap dan
nilai serta keterampilan yang dibutuhkan untuk
kelangsung-an hidup siswa. Semua itu akkelangsung-an menjadi bekal bagi siswa
un-mengenali diri, sesama manusia, lingkungan hidup dan Tuhan
Pencipta alam sernesta.
Dalam hubungan ini
B.S. Mardiatmadja (1986 :52) an
tara lain menyatakan, "...bila seseorang mengetahui diri
dalam konteks dengan sesama, lingkungan dan Tuhan, dia da pat mandini dalam relasi dengan yang lain. Dengan begitu dia menjadi manusia yang sebenar-benarnya dan seutuh-utuh-nya". Dapat pula dikatakan, bahwa "... pendidikan itu ha rus membantu agar seseorang secara tahu dan mau bertin-dak sebagai manusia dan bukan hanya secara insting saja", (N. Driyarkara, 1980 :69).
lihgkungan hidup dari anak didik. Darji Darmodiharjo (1982
: 31+) antara lain menjelaskan pula sebagai berikut.
Pendidikan pada dasarnya merupakan sebagian
da
ri kebudayaan, ialah kebudayaan yang mengarah
kepa
da peradaban, Kebudayaan dalam arti luas adalah
wu-jud perpaduan dari logika (pikiran), etika
(kemau-an), estetika (perasaan) dan praktika (karya)
yang
merupakan sistem nilai dan ide vital (gagasan)
pen-ting yang dihayati oleh sekelompok manusia
(masya-rakat) tertentu dalam kurun waktu tertentu pula.Memperhatikan kutipan yang dikemukakan di atas
maka
untuk mewujudkan manusia seutuhnya
dan berkualitas perlu
dilakukan usaha pendidikan. Pelaksanaannya di sekolah an tara lain ditujukan untuk pengembangan bidang-bidang lo
gika, etika, estetika serta praktika yang
didasari
oleh
sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan persekolahan perlu dimantapkan pelaksanaannya, termasuk perbaikan program pendidikan. Salah satu komponen pendi dikan yang merupakan modal dasar yang penting untuk me-ningkatkan peranan sekolah dalam mewujudkan manusia seu
tuhnya, adalah program pendidikan umum. Agar pelaksanaan
nya di sekolah berlangsung dengan lancar, maka diperlukan
hubungan edukatif yang baik antara pendidik dengan anak
didik. Hubungan tersebut dapat timbul apabila pendidik senantiasa menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung ja
siswa akan lebih mudah menyerap pengetahuan, memahami
dan
menghayati nilai dan sikap serta keterampilan yang lebih
terbina baik. Hal ini menempatkan unsur guru sebagaipenge-lola pengajaran yang mampu mengantarkan siswa ketujuan pen
didikan yang diidamkan menjadi amat penting. Meskipun
de-wasa ini telah berkembang berbagai teknologi kependidikan, namun keberadaan guru dalam setiap aktivitas pendidikan te tap diperlukan. Berbagai kegiatan pendidikan di sekolah,
terutama dalam kegiatan belajar-mengajar senantiasa tetap melibatkan keberadaan guru. Keberadaan guru tersebut sela-lu dipersela-lukan terutama karena peranannya, baik sebagai orang sumber dan pengelola kegiatan belajar-mengajar mau-pun sebagai problem solver dalam menangani berbagai perma-salahan yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar. Selain dari pada itu, guru berperan pula sebagai motivator dan inovator dalam kegiatan belajar-mengajar serta sebagai pengambil keputusan sehingga jalannya pelajaran dapat di-kendalikan sesuai dengan yang dikehendaki.
Sehubungan dengan ini, Depdikbud (1983b:IV)
mengemu-kakan pula sebagai berikut.
Dalam keseluruhan perangkat tenaga penggerak
sek-tor pendidikan, nampaknya guru merupakan tenaga
pe-laksana yang sangat menentukan. Di samping
faktor-faktor lain, maka faktor-faktor guru sebagai penggerak pro
ses belajar-mengajar memainkan peranan yang sangat
menentukan. Bagaimana tingkat keterlibatan subyek di
dik serta interaksi yang terjadi dalam proses
bela
faktor guru, apakah ia mampu mengembangkan
suatu
sistem instruksional ataukah tidak... Guru yang baik
selalu secara swadaya mau menerapkan berbagai
alter-natif pendekatan dalam pengelolaan proses
belajar-mengajar. ..
Pemikiran yang dikemukakan di atas memberi
petun
juk bahwa dalam pelaksanaan program pendidikan umum di se
kolah menuntut penampilan guru yang profesional, memiliki
pengetahuan yang luas dan tepat tentang bidang studi yang
menjadi tanggung jawabnya serta memiliki kemampuan teknik
mengajar yang memadai.
Oleh karena itu dengan tugas
ke-pendidikan yang semakin menantang dewasa ini, tidak cukup
jika yang dipikirkan hanyalah roda sistem ataukah sarana pendidikan, tetapi yang terutama sekali yang perlu diha-dapi adalah mutu para pengelola proses belajar-mengajar itu, yakni guru yang langsung bertatapan dengan siswa di kelas. Dalam hubungan ini, Sjarif Tajeb (1974 :1) menge-mukakan pula sebagai berikut ini.
Sejauh mana kita dapat meningkatkan mutu pendi dikan akan sangat dipengaruhi oleh kualitas guru yang langsung menyelenggerakan pendidikan. Berhasil-nya pembaharuan pendidikan, bagaimana pun sangat tergantung kepada guru yang harus menyampaikan ser
ta mentrapkan pembaharuan itu secara langsung ke
pada para siswa.
Guru yang berkualitas seperti yang dimaksudkan da
lam kutipan di atas dimaksudkan sebagai guru yang profe sional yang memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan
teknis yang memadai. Guru yang profesional biasanya sela
berhasil.
Dalam hubungan ini Sutermeister (1976 :25) an
tara lain mengemukakan pula bahwa keberhasilan kerja se-orang guru dalam melaksanakan tugasnya sangat ditentukan oleh penampilannya yang sesuai dengan tujuan yang
dike-hendaki dari suatu pekerjaan. Ada dua jenis penampilan gu ru yakni penampilan dalam pencapaian tujuan pendidikan, dan penampilan dalam melaksanakan tugas mengajar sehari-hari oleh setiap guru. Penampilan guru dalam melaksana
kan tugas mengajar tersebut dalam prakteknya berwujud se bagai kemampuan dalam mengajar yang ditunjang oleh bekal ilmu dan keterampilan yang diperoleh guru selama pendi dikan. Kemampuan dalam mengajar itu antara lain menam-pak dalam bentuk penguasaan bahan, kemampuan dalam menge-lola program belajar-mengajar, kemampuan mengelola kelas, kemampuan menggunakan media dan sumber belajar, kemampuan mengelola interaksi belajar-mengajar dan kemampuan meni-lal prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
Pelaksanaan tugas mengajar seperti yang dikemukakan di atas kiranya akan lebih berhasil jika dilakukan oleh guru yang profesional yang telah memperoleh pendidikan
pra-jabatan
dalam
waktu yang cukup lama, dan setelah men
jadi guru memperoleh pendidikan dalam-jabatan. Kedua ben
selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan baru
dalam
bidang pendidikan. Berdasarkan pemikiran sebagaimana
dike-mukakan di atas jelas sudah bahwa latar belakang pendidik an guru dipandang sebagai salah satu unsur yang dapat
men-jelaskan masalah penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar di sekolah. Bagaimana guru itu tampil pada seti
ap awal pelajaran, melaksanakan pelajaran dan mengakhiri
pelajaran sangat ditentukan oleh latar belakang pendidik
an guru itu sendiri.
Penampilan guru dalam mengajar dan pendidikan guru keduanya merupakan hasil belajar dalam arti yang luas. Bela jar yang dimaksudkan di sini tidak hanya terbatas pada pendidikan di sekolah saja, tetapi juga termasuk di dalam-nya penataran atau latihan yang diperoleh guru melalui pro gram khusus, seminar, lokakarya dan pengalaman guru dalam melaksanakan tugas mengajar. Jika demikian, maka pengala man kerja guru kiranya dapat pula diamati untuk
menjelas-kan masalah penampilan guru dalam mengajar. Ini mengandung
konsekuensi bahwa pengalaman kerja guru perlu dikenali se
cara benar, agar diketahui permasalahannya atau
keunggul-annya untuk kepentingan pembinaan guru. Oleh karena itu,
penelitian yang dilakukan dalam rangka penulisan tesis ini
B.' Masalah Penelitian
Dengan memperhatikan deskripsi latar belakang tim
bulnya masalah,
maka untuk keperluan pengamatan dan stu
di yang sistematik, masalah yang diteliti difokuskan pada
penampilan guru pendidikan umum dalam melaksanakan
tugas
mengajar di sekolah. Guru pendidikan umum yang dimaksudkan
di sini ialah guru agama, guru PMP, guru
olahraga/kesehat-an dolahraga/kesehat-an guru keseniolahraga/kesehat-an di SMP Negeri 12 Kota Madya Bolahraga/kesehat-andung. Adapun penampilan guru dalam penelitian ini diarti-kan sebagai keseluruhan kemampuan yang ditunjukdiarti-kan melalui perilaku mereka dalam mengajar sehari-hari di sekolah. Penampilan guru dalam mengajar seperti yang dikemukakan di atas ternyata mengandung pengertian yang luas. Di da-lamnya mencakup semua perbuatan yang dilakukan guru da lam mengajar baik yang bersifat verbal maupun non verbal.
Dalam hubungan dengan penelitian ini, maka penam pilan guru yang dimaksudkan di atas dibatasi pada perila
ku guru secara verbal yang dapat diamati meliputi aktivi
tas yang dilakukan guru pada awal pelajaran, tahap penya-jian pelajaran dan tahap akhir pelajaran. Keseluruhan pe nampilan guru yang akan diamati merujuk pada model menga
jar seperti yang dikembangkan oleh
R.D. Conners (1982),
pengajaran (post-active). Dalam penelitian ini, maka ak
tivitas guru yang ditampilkan pada tahap awal pelajaran
dianalisis melalui perilaku guru pada empat bidang studi program pendidikan umum dalam setiap memulai pelajaran
seperti: kegiatan rutin antara lain mempersiapkan kelas, menertibkan siswa, melakukan presensi, mengucapkan salam, dan mempersiapkan alat pelajaran; aktivitas lainnya meli-puti menarik perhatian dan memberi motivasi kepada siswa untuk menerima pelajaran baru, guru memberi acuan struk-tur pelajaran dengan menunjukkan tujuan pelajaran, menye-butkan pokok persoalan yang akan di bahas, rencana kerja dan pembagian waktu. Aktivitas lainnya yang tidak kalah
pentingnya yakni meliputi aktivitas guru dalam membuat kaitan antara topik pelajaran baru dengan topik pelajaran
yang sudah dikuasai siswa dan menanggapi situasi kelas se
cara keseluruhan.
Selanjutnya
aktivitas guru yang ditampilkan pada ta
hap pelaksanaan pelajaran
dianalisis berdasarkan perilaku
guru pada empat bidang studi tersebut khususnya
berkena-an dengberkena-an interaksi guru-siswa dalam kegiatberkena-an
belajar-mengajar,
pengelolaan
dan pengendalian kelas,
penyampai-an informasi materi pelajarpenyampai-an dpenyampai-an cara guru menyampaikpenyampai-an
materi
pelajaran tersebut, komunikasi guru dan siswa da
lam kegiatan belajar-mengajar, keaktifan siswa dalam bel
balikan, variasi dalam penggunaan metode
mengajar, sumber
belajar yang digunakan, memberikan motivasi,
menghargai
jawaban siswa yang sesuai dan yang tidak sesuai,
mendiag-nosa kesulitan belajar siswa, melakukan variasi kegiat an belajar-mengajar sesuai dengan perbedaan individu sis
wa, dan mengambil tindakan yang tepat jika siswa
menyim-pang dari tugas.
Sedangkan aktivitas guru yang ditampilkan pada tahap
akhir pelajaran dianalisis melalui perilaku guru pada em
pat bidang studi dalam mengakhiri pelajaran meliputi ak tivitas mengulas kembali pokok-pokok pelajaran atau me-ringkas secara garis besar materi pelajaran yang sudah di-ajarkan, memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, menilai pekerjaan siswa, melakukan pengajaran reme dial atau pengayaan dan menilai keefektifan proses bela jar-mengajar yang telah berlangsung.
Permasalahannya sekarang ialah apakah guru pada em
pat bidang studi pendidikan umum pada SMP Negeri 12, yakni
guru agama, guru PMP, guru olahraga/kesehatan dan guru ke
11
penelitian yaitu "penampilan guru pendidikan umum dalam
pelaksanaan tugas mengajar".
Penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar khu
susnya berkenaan dengan penampilan mereka pada awal pela
jaran, pelaksanaan pelajaran dan akhir pelajaran adalah
merupakan kompetensi hasil belajar dari setiap guru. Oleh
karena itu, penelitian terhadap ketiga aspek penampilan tersebut dilakukan dalam kaitannya dengan perbuatan bela jar yang dialami oleh setiap guru. Perbuatan belajar ini selanjutnya ditelaah dalam konteks latar belakang pendi dikan guru dan pengalaman kerjanya di lingkungan sekolah. Penelaahan kedua faktor tersebut dalam penelitian ini cu
kup masuk akal,
karena keefekttfan
penampilan guru dalam
pelaksanaan tugas mengajar menuntut persyaratan pendidik
an dan pengalaman kerja yang memadai.
Dalam penelitian ini, latar belakang pendidikan guru
pendidikan umum yang dipertimbangkan terutama berhubungan
dengan tingkat pendidikan yang pernah dicapai guru,
terma-suk di dalamnya pendidikan formal di lembaga pendidikan
guru (pendidikan pra-jabatan) dan pendidikan dalam-jabatan
yang diperoleh guru setelah menjadi guru seperti penataran
dan latihan yang diperoleh dalam program khusus.
Selanjutnya pengalaman kerja guru yang dipertimbang
kan dalam penelitian ini terutama berhubungan dengan penga
dalam pengembangan program bidang studi yang menjadi tang
gung jawabnya, pengalaman menerapkan hal-hal baru yang di
peroleh dari penataran, persentase mengajar dari keselu ruhan tugas guru di sekolah dan masa kerja sebagai guru.
Yang menjadi masalah sekarang, ialah apakah kedua faktor tersebut yakni latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman kerjanya dapat dijadikan sebagai petunjuk guna mengenali secara lebih mendalam penampilan guru dalam pe laksanaan tugas mengajar sehari-hari di sekolah. Artinya, apakah penampilan guru pada empat bidang studi program pendidikan umum dalam melaksanakan tugas mengajar terse
but dapat dipahami dengan mempelajari kondisi latar bela kang pendidikan guru dan pengalaman kerja mereka di ling-kungan sekolah. Dengan demikian dalam penelitian ini di samping menelaah masalah penampilan guru dalam pelaksana an tugas mengajar, juga memperhatikan faktor-faktor la
tar belakang pendidikan guru dan pengalaman kerjanya.
Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah
dike-mukakan inilah
diturunkan beberapa pertanyaan
penelitian
untuk dibahas secara mendalam sebagai berikut:
1• Bagaimanakah penampilan guru pendidikan umum
pa
da setiap awal pelajaran di SMP Negeri 12 yang menjadi
obyek penelitian ?
13
yang menjadi obyek penelitian ?
3. Bagaimanakah penampilan guru pendidikan umum ter
sebut pada setiap
akhir pelajaran di SMP Negeri 12
yang
menjadi obyek penelitian ?
if. Bagaimanakah pula penampilan guru pendidikan umum
dalam melaksanakan tugas mengajar pada SMP Negeri 12 ter
sebut dalam konteks latar belakang pendidikan guru, dan
pengalaman kerjanya ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempero leh gambaran tentang penampilan guru pendidikan umum da lam pelaksanaan tugas mengajar sehari-hari di sekolah.
Gambaran penampilan guru pendidikan umum tersebut selan
jutnya dicoba dipahami dengan mengamati kondisi latar be
lakang pendidikan guru dan pengalaman kerjanya.
Secara lebih khusus, penelitian ini bertujuan un tuk memperoleh informasi dan data tentang penampilan guru pendidikan umum pada empat bidang studi yakni guru agama, guru PMP, guru olahraga/kesehatan dan guru kesenian dalam hal: memulai pelajaran, melaksanakan pelajaran dan menga-khiri pelajaran pada SMP Negeri 12 di Kota Madya Bandung, Selain dari pada itu, penelitian ini bertujuan pula untuk mencoba memahami penampilan guru pendidikan umum pada em
belakang pendidikan guru dan pengalaman kerja mereka se
bagai guru.
Hasil studi ini yang difokuskan kepada masalah penam pilan guru pada empat bidang studi program pendidikan umum
kiranya dapat dijadikan sebagai masukkan bagi perbaikan pe
nampilan guru dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah,
khususnya dalam hal-hal sebagai berikut :
1. Menyajikan informasi dan data tentang penampilan
guru pada empat bidang studi program pendidikan umum dalam
melaksanakan tugas mengajar khususnya berkenaan dengan ak
tivitas mereka pada setiap awal pelajaran, tahap pelaksana
an pelajaran, dan akhir pelajaran di SMP Negeri 12 yang
menjadi obyek penelitian. Informasi dan data tersebut kira
nya bermanfaat untuk pembinaan guru pada empat
bidang
studi tersebut yakni guru agama, guru PMP, guru olahraga/
kesehatan dan guru kesenian. Bagi IKIP sendiri hasil pene
litian ini sangat bermanfaat sebagai masukkan dalam
rang-ka upaya perbairang-kan program pembinaan calon guru.
2. Mengungkapkan masalah penampilan guru pada empat
bidang studi program pendidikan umum dalam melaksanakan
tugas mengajar dalam konteks latar belakang pendidikan gu
ru dan pengalaman kerja mereka pada SMP Negeri 12
yang
menjadi obyek penelitian. Informasi tersebut juga
sangat
bermanfaat untuk mengetahui keunggulan-keunggulan dan
15
dengan pelaksanaan tugas mengajar di sekolah. Dengan jalan
ini dapatlah diketahui unsur-unsur yang menjadi tantangan-nya dalam upaya perbaikan penampilan guru dalam melaksana
kan tugas mengajar pada SMP Negeri 12.
3. Memberikan informasi tentang peranan guru di da
lam proses belajar-mengajar pendidikan umum. Peranan terse
but mengimplikasikan tentang pengetahuan dan kemampuan tek
nik apakah yang perlu dimiliki oleh guru pendidikan umum supaya selalu tampil secara baik dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah. Dengan demikian informasi ini dapat pula memberi manfaat bagi para penyelenggara pendidikan
khususnya IKIP dalam upaya pengadaan guru pendidikan umum
di sekolah menengah, baik mengenai kompotensi khusus
yang
harus dimiliki guru, sistem latihan dan program pengalaman
lapangan (PPL) yang diikuti para calon guru.
4. Jlka hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan
pertimbangan bahwa penampilan guru dalam mengajar dapat
di-jelaskan dari unsur guru sebagai pelaksana pengajaran, ma
ka pengenalan guru pada empat bidang studi program pendi
dikan umum di sekolah menjadi amat penting. Hal inipun sa
ngat membantu usaha pembinaan guru yang lebih terarah agar
lebih terampil dalam mengajar.
D. Alasan Pemilihan Masalah yang Diteliti
tugas mengajar" sebagai obyek penelitian dapat
diterang-kan sebagai berikut.
1. Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar
pendi
dikan umum, guru memegang peranan penting baik sebagai
pe-rencana, pelaksana di kelas dan sebagai penilai hasil bela
jar siswa. Bagaimana program pengajaran dipersiapkan
dan
situasi belajar-mengajar diciptakan, atau bagaimana
keter-libatan siswa dalam keseluruhan proses belajar-mengajar pa da akhirnya sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam me-rencanakannya. Dengan demikian pemilihan masalah penampil an guru dalam mengajar di SMP tersebut cukup masuk akal, guna mengamati praktek para guru pendidikan umum dalam me laksanakan tugas mengajar sehari-hari di sekolah, baik ten tang keunggulan maupun kekurangannya. Dengan jalan ini
da-patlah dilakukan usaha pembinaan guru yang lebih terarah. 2. Dalam pendidikan persekolahan, masalah penampil an guru dalam pelaksanaan tugas mengajar merupakan salah
satu masalah aktual dan menarik untuk dilakukan
peneliti-annya karena menyangkut upaya pewarisan nilai budaya bang-sa. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan da pat diungkap permasalahannya. Dengan jalan ini kiranya da pat diperoleh masukkan informasi yang sangat berharga gu na meningkatkan efektifitas pelaksanaan program pendidik an umum di sekolah yang menjadi obyek penelitian dan seko
17
3. Dalam masa Repelita V ini, mutu pendidikan
perse-kolahan semakin mendapat perhatian dari para pemimpin pen didikan. Untuk mewujudkan tujuan ini tidaklah cukup apabi-la yang dipikirkan hanyaapabi-lah sarana pendidikan, kurikulum
atau kelancaran perputaran roda sistem, tetapi terutama sekali adalah persyaratan mutu guru sehingga dapat melak
sanakan tugas mengajar secara benar dan berhasil. Itulah
sebabnya penelitian dalam rangka penulisan tesis ini le
bih di arahkan kepada raembahas masalah penampilan guru
dalam pelaksanaan tugas mengajar dilihat dari latar bela-kang pendidikan guru dan pengalaman kerjanya.
it. Dewasa ini banyak usaha dari berbagai pihak pe-nyelenggara pendidikan untuk menanggulangi permasalahan di bidang pendidikan, tetapi tampak usaha-usaha tersebut
belum memberikan hasil yang diharapkan. Sehubungan dengan
itu perlu dipikirkan konsep lainnya yang diperkirakan mem berikan lebih banyak kemungkinan untuk memperbaiki kuali-tas pendidikan. Untuk itu seyogyanya masalah penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar baik penampilan da lam membuka pelajaran, melaksanakan dan menutup pelajar
an perlu didalarai secara sungguh-sungguh sehingga
benar-benar dilakukan menurut kepentingannya dalam
kegiatan
belajar-mengajar.
dalam memulai pelajaran, melaksanakan dan mengakhiri pela jaran belum diteliti oleh siswa yang lainnya. Oleh kare na itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masuk kan informasi baru sekitar masalah penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar pada SMP Negeri yang menjadi
obyek penelitian. Masukan informasi tersebut kiranya da pat dijadikan bahan pertimbangan dalam pembinaan guru di
lapangan agar tampil lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
E. Kedudukan, SJ^l dan. WfUayah Masalah. Penelitian
1. KeflufluKan Studi
Di dalam program pendidikan umum,
perlu
dibedakan
ruang lingkup pembahasannya, agar mudah melaksanakan dan
memecahkan permasalahannya. Dengan mengenai
lingkup
pem-bahasan itu, maka dapat dibatasi permasalahan yang dite
liti dan pengambilan keputusan untuk usaha
pemecahannya
dapat lebih terarah.
Ada empat bidang pembahasan program pendidikan umum
dalam sistem pendidikan sekolah, yakni kurikulum, proses
belajar-mengajar, situasi dan penilaian. Karena
kompleks-nya bidang pembahasan pendidikan umum, maka penulis
ha-nya membatasi diri dengan memusatkan perhatian pada
bi
dang proses belajar-mengajar. Akan tetapi bidang proses
belajar-mengajar itu memuat pula banyak aspek di
19
sumber pelajaran, media belajar, evaluasi belajar,
siswa
yang belajar dan guru yang mengajar ..." (Roestiyah, 1982
: 2+7). Oleh karena itu, penelitian ini hanya membatasi pa da masalah guru yang mengajar, dan secara lebih khusus
la-gi "penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar pen
didikan umum".
Dengan demikian oleh karena studi yang sedang di
lakukan adalah membahas masalah penampilan guru dalam pe
laksanaan tugas mengajar, maka dapat dinyatakan bahwa ke
dudukan studi ini berada di dalam bidang proses bela.iar-menga.lar (PBM) pendidikan umum.
2. Wjlayah Masalah Penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan pada pembahasan ten
tang kedudukan studi, maka penelitian yang dilakukan da lam penulisan tesis ini lebih raemusatkan perhatian pada bidang proses belajar-mengajar dan sekaligus menjadi
wJL-XflYah masalah penelitian tesis ini.
Untuk kepentingan penelitian, penulis mengambil
se-bagian dari wilayah penelitian di atas yaitu yang berhu
bungan dengan penampilan guru pendidikan umum dalam pelak
sanaan tugas mengajar dilihat dari latar belakang
pendi
dikan guru dan pengalaman kerjanya. Dengan demikian yang
menjadi wilayah masalah dalam penelitian ini ialah
meli-puti kajian tentang:
(1) penampilan guru dalam
pelaksa
dalam memulai
pelajaran,
penampilan dalam melaksanakan
pelajaran, dan penampilan dalam akhir pelajaran,(2) la
tar belakang pendidikan guru dan (3) pengalaman kerja gu
ru. Wilayah masalah penelitian ini kemudian dijadikan
lan-dasan penyususnan rancangan penelitian dan penentuan pola
penelitian yang dilakukan.
F. Garis-garis Besar Tesis
Keseluruhan pembahasan dalam tesis ini disajikan da
lam lima bab. Penjelasan secara garis besar pembahasan tersebut dikemukakan sebagai berikut.
1. Permasalahan
Bab ini merupakan bab pengenalan masalah peneli tian yang memuat tentang latar belakang timbulnya masa lah, masalah penelitian dan perumuBannya, tujuan dan
man-faat penelitian, alasan pemilihan masalah, kedudukan stu di dan garis-garis besar tesis.
2. Landqsan Teorltjs,
Bab ini merupakan landasan teoritis mengenai
subs-tansl pokok dalam penelitian ini. Bagian pertama bab ini
membahas tentang konsep program pendidikan umum dan
ke-dudukannya dalam pendidikan di sekolah. Pembahasan ini di
maksudkan untuk meletakkan dasar pengertian dan pemahaman
21
sebagai rujukan pelaksanaan penelitian ini. Sedangkan pada
bagian terakhir dari bab ini, disajikan pula tentang fak
tor-faktor yang mempengaruhi penampilan guru dalam pelak
sanaan tugas mengajar dan informasi mengenai beberapa ha
sil penelitian yang ada hubungannya dengan masalah yang
di-bahas dalam penelitian ini.
3. Rancangan Penelitian
Bab ini menyajikan penjelasan mengenai hal-hal yang
bertalian dengan
tujuan khusus yang hendak dicapai
pada
akhir penelitian, obyek dan sumber data penelitian,
asum-si yang melandaasum-si penelitian,
metode penelitian dan
tek
nik pengumpulan data,
pedoman pengolahan data penelitian,
dan prosedur yang ditempuh dalam pengumpulan data. 4. Pelaksanaan dan Hasil-hasil Penelitian
Bab ini akan membahas langkah-langkah persiapan pe nelitian, pelaksanaan pengumpulan data, proses pengolahan
data penelitian, penyajian hasil penelitian dan pada ba gian terakhir bab ini, dikemukakan pula pembahasan hasil
penelitian.
5. Kesimpulan. dan Rekomendasi
Bab ini merupakan bagian terakhir tesis ini, yang memuat tentang kesimpulan hasil penelitian, dan beberapa
rekomendasi yang diperlukan untuk menjawab permasalahan
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
Bab III ini membahas hal-hal yang berhubungan deng
an rancangan penelitian yang dilakukan dalam rangka penu lisan tesis yakni: tujuan khusus penelitian, obyek dan sumber data penelitian, asumsi penelitian, metode dan tek nik pengumpulan data, pedoman pengolahan data dan prose
dur pengumpulan data.
Tujuan khusus penelitian. Dalam bagian ini dikemukakan tu
juan-tujuan khusus yang hendak dicapai pada akhir peneli
tian. Tujuan-tujuan khusus penelitian tersebut dirumuskan sesuai dengan masalah penelitian yang telah dijabarkan
terdahulu dalam bab permasalahan yakni Bab I.
Obyek dan sumber data penelitian. Dalam bagian ini di
jelaskan obyek dan sumber data penelitian. Mula-mula di
kemukakan karakteristik penampilan guru yang menjadi ob yek penelitian, kemudian membahas secara garis besar ber bagai unsur yang dijadikan sebagai sumber data.
Asumsi penelitian. Dalam bagian ini dikemukakan pula kai-dah-kaidah serta pemikiran yang melandasi penelitian.
Kaidah atau pemilkiran tersebut lalu dirumuskan berdasar
kan konsep atau teori yang relevan
sebagai rujukan pene
litian ini.
MatSlfi penelitian dan teknik pengumpulan data. Dalam ba
gian ini dibahas metode penelitian yang digunakan serta
penjelasan
sekilas mengenai teknik penelitian yang digu
nakan dalam pengumpulan data.
Pedoman pengolahan data. Pada bagian ini akan diuraikan
secara sekilas pedoman yang digunakan dalam
menganali-sis keseluruhan data penelitian. Mula-mula dikemukakan
secara garis besar proses unitisasi dan kategorisasi pa da tahap pengumpulan data, kemudian penjelasan tentang
cara peredukeian data, penyajian data, pengambilan kesim
pulan dan verifikasi data.
Proaedur peQgu.ffipu.lan 4a,ta. Dalam bagian ini akan di
kemukakan pula prosedur yang ditempuh dalam rangka pengum
pulan informasi atau data yang diperlukan dalam peneli
tian. Setelah itu dijelaskan pula tahapan pelaksanaan pe
nelitian sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Agar lebih mudah dipahami, maka rancangan peneli
tian seperti yang dikemukakan di atas perlu dibahas lebih
lanjut. Pembahasan tersebut selengkapnya dikemukakan se
bagai berikut ini.
A» Tu.1iian Khusus Penelitian.
Dengan memperhatikan analisis masalah dan
faktor-faktor yang dipertimbangkan
untuk dilakukan
penelitian,
serta rumusan tujuan umum penelitian sebagaimana
dikemu
kakan pada Bab I,
maka secara
lebih khusus
penelitian
ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai
hal-hal
83
1. Memperoleh
gambaran mengenai penampilan
guru
pendidikan umum pada setiap awal pelajaran pada SMP Nege
ri 12 di Kota Madya Bandung yang menjadi obyek penelitian. 2. Memperoleh gambaran mengenai penampilan guru pen
didikan umum dalam melaksanakan pelajaran pada SMP Negeri
12 di Kota Madya Bandung yang menjadi obyek penelitian. 3. Memperoleh gambaran mengenai penampilan guru pen
didikan umum dalam mengakhiri pelajaran pada SMP Negeri 12 di Kota Madya Bandung yang menjadi obyek penelitian.
i+. Menganalisis penampilan guru pendidikan umum da lam melaksanakan tugas mengajar, baik penampilan pada se tiap awal pelajaran, tahap melaksanakan pelajaran maupun tahap mengakhiri pelajaran pada SMP Negeri 12 tersebut di lihat dari latar belakang pendidikan guru dan pengalaman kerjanya di lingkungan sekolah.
B. Obyek dgn. Sumber Data Penelitian
Studi ini mengarahkan perhatian pada penelitian kualitatif. Oleh karena itu dalam penelitian ini tidak di lakukan penarikan sampel penelitian yang mewakili popula-si sebagaimana yang lazlm berlaku dalam penelitian
kuan-titatif.
Dalam hubungan ini Subino Hadisubroto
(1988:12-13) menjelaskan bahwa "... tujuan penyampelan bukannya un
tuk mendapatkan kesamaan data yang dapat digeneralisasi,
akan tetapi untuk merinci spesifikasi-spesifikasi data".
diutamakan ialah informasi atau data sebanyak-banyaknya
dan kaya serta bervariasi mengenai masalah penampilan gu
ru pendidikan umum dalam pelaksanaan tugas mengajar.
Selanjutnya sesuai dengan rencana, maka penelitian
ini mengambil tempat pada SMP Negeri 12 di Kota Madya Ban
dung. Dengan sendirinya yang menjadi obyek penelitian ia
lah mencakup seluruh karakteristik penampilan guru pendi
dikan umum dalam melaksanakan tugas mengajar pada SMP Ne
geri 12 tersebut. Karakteristik-karakteristik penampilan
guru yang dimaksudkan meliputi: (1) penampilan guru pada
setiap awal pelajaran; (2) penampilan guru dalam melaksa
nakan pelajaran; (3) penampilan guru dalam
mengakhiri
pelajaran; (i+) penampilan guru dalam mengajar dilihat da
ri unsur latar belakang pendidikan guru dan
pengalaman
kerjanya.
Selanjutnya untuk memperoleh data tentang penampil
an guru dalam mengajar digunakan dua sumber data,
yakni
sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam peneli
tian ini
sebagai sumber data primer ditetapkan guru pen
didikan umum yang mengajar pada SMP Negeri 12 yang terdi
ri dari
guru agama, guru PMP, guru olahraga/kesehatan,
dan guru kesenian yang
seluruhnya
berjumlah
sembilan
orang guru. Sedangkan yang menjadi sumber data
sekunder
terdiri dari: dokumen sekolah, kepala sekolah dan
85
banyak mengetahui perilaku guru pendidikan umum dalam me
laksanakan tugas mengajar. Pengecekan data dan informasi
melalui sumber sekunder dimaksudkan untuk meyakinkan
ke-benaran hasil penelitian. Demikian dengan melibatkan
ke-pala sekolah dan guru-guru sejawat dari sekolah yang
sa-ma sebagai sumber data, sa-maka dapatlah dicapai sampel pe
nelitian yang lebih bervariasi. Dengan jalan ini diharap kan dapat diperoleh informasi atau data yang lebih luas
dan mendalam.
C. Asumsi-asumsi Penelitian
Untuk menjawab dan menjelaskan permaaalahan secara
empiris, digunakan asumsi-asumsi penelitian sebagai beri
kut ini.
1. Pelaksanaan tugas mengajar di sekolah menuntut
adanya interaksi guru dan siswa dalam keseluruhan
proses
belajar-mengajar. Keberhasilan interaksi guru dan
siswa
dalam proses belajar-mengajar tersebut pada akhirnya
sa
ngat ditentukan oleh penampilan guru dalam pelaksanaan tu
gas mengajar
yang merupakan perwujudan dari seluruh
ke-mampuannya dalam memulai pelajaran, melaksanakan pelajar
an dan mengakhiri pelajaran.
2. Penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar
dalam bentuk tindakan antara lain bercirikan: mempersiap
kan siswa menerima pelajaran, membuat rumusan tentang tu
menggunakan metode-metode mengajar yang sesuai dengan tu juan pelajaran, mempersiapkan media belajar yang relevan dengan bahan pelajaran yang disajikan, menyusun alat eva luasi belajar-mengajar, dan memahami serta melayani mi
nat kelompok dan individu siswa.
3. Penampilan dalam mengajar antara lain berwujud
sebagai kompetensi profesional yang di tuntut bagi setiap
guru dalam melaksanakan tugas pendidikan di sekolah.
Makin profesional seorang guru dalam bidang tugasnya, ma kin baik pula penampilannya dalam mengajar, dan makin tinggi pula kualitas proses belajar-mengajar di sekolah.
4. Penampilan mengajar yang bermutu adalah
produk
dari saling interaksi berbagai faktor
yang satu sama la
in
saling; berkaitan.
Salah satu faktor yang berhubungan
langsung dengan penampilan mengajar tersebut ialah fak
tor guru
sebagai pelaksana
utama
kegiatan belajar-meng
ajar di sekolah.
5*
Latar belakang
pendidikan guru dan
pengalaman
mengajarnya
berperan atas penampilan mereka dalam melak
sanakan tugas mengajar. Oleh karena itu
penelaahan terha
dap penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar
di
lihat dari dua faktor tersebut adalah sangat masuk akal.
6. Penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar
adalah merupakan hasil dari proses pendidikan dan latihan
87
usaha peningkatan mutu proses belajar-mengajar di sekolah,
maka faktor pendidikan pra-jabatan dan dalam-jabatan guru merupakan aktivitas pendidikan yang perlu dilakukan secara
sungguh-sungguh dan terprogram.
7. Aktivitas yang ditampilkan oleh setiap guru dalam
keseluruhan proses belajar-mengajar menunjuk hal yang sa
ngat kompleks, meliputi aktivitas yang dilakukan pada ta
hap sebelum pengajaran (pre-active), aktivitas yang dilaku
kan pada tahap pengajaran (inter-active), dan aktivitas
yang dilakukan pada tahap sesudah pengajaran (post-active).
D. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan sebagai penelitian
yang bersifat ekanloratif deskriptif. Disebut eksploratif karena penelitian ini masih bersifat penjajakan yakniingin
mengetahui kondisi awal tentang penampilan guru pendidikan
umum dalam melaksanakan tugas mengajar, khususnya berkena
an dengan fenomena-fenomena tentang aktivitas yang dilaku
kan guru pada setiap awal pelajaran, pada tahap pelaksana an pelajaran dan yang dilakukan guru pada akhir pelajaran.
Lebih jauh penelitian ini dilakukan untuk memahami
penam
pilan guru pendidikan umum tersebut dalam pelaksanaan
tu
gas mengajar dalam hubungannya dengan latar belakang
pen
didikan guru dan pengalaman kerja
mereka. Sifat peneliti
penelitian naturalistik yang bertujuan "...mencari
makna
di belakang kelakuan atau perbuatan sehingga dapat memaha
mi masalah atau situasi (S. Nasution, 1988 :9). Penelitian ini disebut juga penelitian deskriptif karena bertujuan un tuk mengungkapkan keadaan nyata yang berlangsung di lapang an. Winarno Surakhmad (1982: 135) menyebut penelitian ini
sebagai penelitian yang "...a. memusatkan diri pada peme
cahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang. b. data
yang dikumpulkan dirumuskan dan kemudian dianalisis". Selanjutnya alat utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang langsung terjun ke lapangan
raengum-pulkan data atau informasi yang diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengamati perilaku guru pada waktu menga jar atau mewawancarai mereka setelah selesai mengajar, la lu mendiskusikan temuan data dengan kepala sekolah dan pa ra guru sejawat pada sekolah yang sama. Dengan jalan ini dapatlah diperoleh data tentang penampilan guru dalam pe laksanaan tugas mengajar secara lebih luas dan mendalam. Data hasil penelitian ini selanjutnya dijadikan acuan un tuk mengembangkan pola mengajar guru yang lebih sesuai un
tuk dipraktekkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Dalam hu
bungan ini S. Nasution (1988 :11) antara lain menjelaskan
pula sebagai berikut.Tujuan penelitian naturalistik bukanlah untuk
menguji hipotesis yang didasarkan atas teori terten
89
lambat laum mendapat bentuk tertentu berdasarkan
analisis data yang kian bertambah sepanjang
berlang-sungnya penelitian. Yang ingin dicapai ialah
teori
yang
"grounded",
yakni yang didasarkan atas data.
Untuk menganalisis masalah penampilan guru dalam pe
laksanaan tugas mengajar dalam hubungan dengan latar bela
kang pendidikan dan pengalaman kerja guru tersebut, maka
teori grounded ini turut pula mendapat perhatian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan sifat metode penelitian yang digunakan
seperti yang telah dikemukakan di atas yakni metode
eks-ploratif deskriptif. maka dalam pengumpulan data dipilih teknik pengamatan langsung (observasi) terhadap subyek pe
nelitian dan sebagai pelengkap juga digunakan teknik
wawan-cara. Penggunaan kedua teknik pengumpulan data tersebut
dalam penelitian ini dijelaskan secara garis besar seba
gai berikut.
a. Teknik observasi. Teknik ini digunakan untuk meng-amati adegan yang dilakukan guru pada waktu mengajar. Da lam penelitian ini, penulis menggunakan teknik "participant observation" untuk mengamati langsung perilaku guru pendi
dikan umum dalam mengajar. Data atau informasi yang hendak
dijaring dengan teknik observasi tersebut meliputi
semua
kepada siswa, melakukan kegiatan evaluasi pada setiap
akhir pelajaran dan melaksanakan program perbaikan. Seca ra lebih khusus, yang menjadi sasaran penelitian ialah
se-luruh fenomena tentang penampilan guru dalam mengajar, me
liputi aktivitas yang dilakukan guru pada tahap awal pela
jaran, pelaksanaan, dan akhir pelajaran.
15• Teknik wawancara. Teknik ini digunakan untuk me-wawancarai langsung para guru pada empat bidang studi program pendidikan umum, kepala sekolah dan wakilnya ser
ta guru sejawat pada SMP Negeri 12 yang menjadi obyek pe
nelitian. Tujuan wawancara ini ialah untuk memperoleh
dg-1&
©Sic dari para responden guru mengenai penampilan
me
reka dalam mengajar, latar belakang pendidikan dan penga
laman kerjanya sebagai guru.
Wawancara ini dilakukan secara terbuka, sehingga pa
ra guru pendidikan umum secara bebas memberikan informa
si atau penjelasan tentang praktek dan pengalaman
mereka
dalam mengajar. Pertanyaan dalam wawancara tersebut selalu
disesuaikan dengan jawaban yang disampaikan oleh para gu
ru berkenaan dengan
pengalaman kerja mereka sebagai guru.
Untuk mengungkap keterangan tentang hal-hal yang ada
dibe-lakang perilaku guru tersebut dalam mengajar, maka
perta
nyaan dalam wawancara senantiasa dirubah dan
disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Dengan sendirinya data yang
di
91
E. Pedoman Pengolahan Data
Proses analisis data berlangsung sejak tahap pengum
pulan data yakni meliputi: unitisasi
dan kategorisasi data,
pereduksian data,
penyajian data, mengambil kesimpulan dan
verifikasi data, S. Nasution (1988: 129) dan Subino (1988 :
19). Keempat unsur tersebut dijelaskan sebagai berikut. 1. Melakukan unitisasi dan kategorisasi. Mula-mula dilakukan peng"kode"an setiap data mentah yang diperoleh dari lapangan menurut guru bidang studi yakni guru pendi dikan agama, guru PMP, guru pendidikan olahraga/kesehatan, dan guru pendidikan kesenian. Peng"kode"an tersebut dila kukan dengan memperhatikan karakteristik-karakteristik se tiap data mentah dan mengelompokkannya menjadi unit-unit.
Berdasarkan unit-unit yang ada lalu ditetapkan kategorisa
si. Dalam penelitian ini, maka data mentah penampilan guru dalam mengajar dikategorisasi menjadi aktivitas yang dila kukan guru pada setiap awal pelajaran, tahap pelaksanaan
pelajaran, dan tahap akhir pelajaran. Sedangkan data latar
belakang pendidikan guru dikategorisasi menjadi tingkat pen
didikan yang pernah dicapai guru, pendidikan pra-jabatan,
dan pendidikan dalam-jabatan yang diperoleh setelah menja
di guru. Sedangkan data pengalaman kerja guru
dikategori
sasi menjadi pengalaman mengajar sebagai guru bidang studi,
masa kerja guru. Keseluruhan data lapangan yang memuat as
pek-aspek yang diteliti telah dibuat secara terinci dalam
catatan lapangan (field notes) yakni dalam Lampiran Khusus.
2. Ringkasan (Pereduksian) Data. Data mentah yang di
peroleh dari lapangan setelah diklasifikasi, kemudian di-ringkas supaya mudah dipahami. Reduksi data tersebut dila
kukan dengan cara membuat rangkuman terhadap aspek-aspek masalah yang diteliti meliputi penampilan guru dalam pelak
sanaan tugas mengajar mencakup aktivitas guru pada tahap awal pelajaran, pelaksanaan pelajaran dan akhir pelajaran, serta karakteristik latar belakang pendidikan guru dan
pengalaman kerja mereka di sekolah. Gambaran tentang ring kasan data dari keseluruhan aspek yang diteliti dapat di-perhatikan pada Lampiran A.
3« Penyajian Data. Laporan data yang diperoleh dari lapangan (field notes) dan reduksi data yang telah dibuat
dipandang belum cukup untuk mengungkap lebih jelas fenome-na-fenomena dan hubungan antara karakteristik data yang ba nyak. Oleh karena itu agar dapat melihat gambaran keselu ruhan aktivitas guru dalam mengajar, maka data hasil
pene-litiantersebut perlu ditata kembali yakni dalam bentuk ba
gan. Berdasarkan laporan data yang dituangkan dalam bagan
tersebut dapatlah dilakukan interpretasi data dan
93
guru pendidikan umum dalam pelaksanaan tugas mengajar (ha
sil penelitian) dengan konsep mengajar yang lazim
diguna
kan dalam pendidikan persekolahan di Indonesia. Sehubungan
dengan penelitian ini, maka pada Bab IV yang menyajikan ha sil penelitian telah dikembangkan 16 buah tabel yang menje
laskan gambaran keseluruhan penampilan guru pada empat bi
dang studi pendidikan umum tersebut dalam mengajar.
4. Mengambil kesimpulan dan Verifikasi. Langkah ter
akhir yang dilakukan dalam rangka pengolahan data peneli tian ialah membuat kesimpulan dan verifikasi data. Kesim pulan tersebut dilakukan untuk mengambil sari data hasil penelitian lapangan dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami. Tujuannya ialah untuk membuat data peneli
tian itu bermakna. Kesimpulan itu dirumuskan dengan menga-cu kepada fokus masalah dan pertanyaan penelitian yang te lah dikemukakan pada Bab I meliputi: penampilan guru pada tahap awal pelajaran, penampilan guru pada tahap pelaksana an pelajaran dan penampilan guru pada tahap akhir pelajar an, serta penampilan guru dalam konteks latar belakang pen didikan guru dan pengalaman kerjanya di sekolah.
Proses pengambilan kesimpulan tersebut berlangsung secara bertahap. Mula-mula dirumuskan kesimpulan sementara
dan setelah ada data baru masuk, lalu dilakukan verifikasi
data sampai menghasilkan kesimpulan akhir dan tindak
lanjutnya dapat diperhatikan pada Lampiran B.
F. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum turun lapangan, mula-mula dilakukan persiap an awal yakni menentukan fokus penelitian. Dengan demiki an maka dapatlah ditetapkan batas wilayah masalah peneli tian, tolok ukur informasi yang kelak dikumpulkan dan
me-netapkan paradigma penelitian yang dilakukan. Paradigma penelitian yang dimaksudkan di sini, mencakup semua aspek
yang dapat menjelaskan penampilan guru dalam pelaksanaan
tugas mengajar, latar belakang pendidikan guru dan penga laman kerjanya.
Sehubungan dengan hasil pra-survey, maka fokus pene
litian ini ditujukan untuk menelaah hal-hal sebagai
beri
kut ini.
Pertama, dari segi penampilan guru dalam pelaksanaan
tu
gas mengajar, perhatian ditujukan untuk mengamati
karak-teristik-karakteristik aktivitas guru pada setiap
awal
pelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan pelajaran,
dan aktivitas guru
pada setiap akhir pelajaran.
Hadjis, dari segi latar belakang pendidikan guru, perhati
an ditujukan untuk memperoleh informasi tentang: pendir
dikan terakhir yang dicapai guru, pendidikan pra-jabatan
guru, pendidikan dalam-jabatan yang diikuti guru setelah
menjadi guru seperti penataran dan latihan untuk mening
95
mengajar sehari-hari di sekolah.
Ketiga. dari segi pengalaman kerja guru, perhatian dituju
kan untuk memperoleh informasi tentang: pengalaman menga jar sebagai guru bidang studi pendidikan umum, partisipa
si guru dalam pengembangan program bidang studi, pengala
man menerapkan hal-hal baru yang diperoleh dari penataran dan masa kerja guru.
Persiapan lainnya yang dilakukan ialah menyelesai
kan surat izin meneliti dari pihak-pihak yang
berkepen-tingan, baik unsur lembaga penyelenggara pendidikan mau
pun unsur pemerintah. Surat-surat izin/rekomendasi mela kukan penelitian tersebut yaitu:
1. Surat Permohonan Izin Penelitian Akademik dari Rektor
IKIP Bandung, u.b. Pembantu Rektor I, Nomor 1372/PT.25. R.I/N/1987, tertanggal 4 Maret 1987.
2. Surat Rekomendasi Pemerintah Propinsi Daerah
Tingkat
I Jawa Barat, Direktorat Sosial Politik Nomor 070.1/
790, tertanggal 12 Maret 1987.
3. Surat Izin untuk melakukan penelitian dari Kepala
Kan-tor Wilayah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Pro
pinsi Jawa Barat, Nomor 9736/102/N/88.
Berdasarkan rekomendasi dari Kepala
Wilayah Depar
temen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat
lalu
jadwal penelitian. Setelah itu dilakukan pembicaraan deng
an para guru program pendidikan umum selaku responden su
paya mengetahui rencana penelitian ini dan bersedia mem
bantu pelaksanaannya. Selesai pembicaraan rencana peneli
tian ini, barulah dilakukan kegiatan pengumpulan data.
Pelaksanaan pengumpulan data tersebut dilakukan melalui
tahapan kegiatan sebagai berikut:
Pertama. tahap kegiatan orientasi
di sekolah (SMP Negeri
12) yang menjadi obyek penelitian, dilakukan selama
satu
minggu
dari tanggal 20 sampai dengan 25 Juni 1988. Kegi
atan yang dilakukan ialah mempelajari dokumen
sekolah
yang memuat daftar nama-nama guru, pendidikan dan masa kerja guru, format belajar-mengajar yang biasa digunakan guru serta kurikulum sekolah. Pada tahap ini juga dilaku
kan wawancara dengan Kepala Sekolah dan Wakilnya
untuk
mendapatkan gambaran tentang jenis kegiatan yang harus
di-persiapkan dan dilakukan setiap guru dalam keseluruhan
proses belajar-mengajar untuk satu jam pelajaran.
Ifdua,
tahap kegiatan eksplorasi di SMP Negeri 12
yang
menjadi obyek penelitian, dilakukan selama enam bulan yak
ni dari tanggal 5 Juli 1988 sampai dengan 1if Januari 1989.
Tahap ini merupakan kegiatan eksplorasi terpu sat
terha
97
tahap awal pelajaran, tahap pelaksanaan pelajaran dan ta
hap akhir pelajaran. Lebih dari pada itu, kegiatan
eks
plorasi ini di arahkan pula untuk mengorek unsur-unsur lainnya yang ada dibelakang penampilan guru dalam pelak
sanaan tugas mengajar tersebut yakni latar belakang pen
didikan guru dan pengalaman kerjanya. Dengan jalan ini
dapatlah diperoleh informasi dan data yang luas dan men-dasar tentang masalah penampilan guru dalam pelaksanaan
tugas mengajar sehari-hari di sekolah.
Ketiga. tahap kegiatan "member check" dilakukan selama
tiga minggu yakni bulan terakhir kegiatan penelitian, ber
langsung dari tanggal 11 sampai dengan 31 Januari 1989*
Tujuan kegiatan "member check" ini ialah untuk
memantap-kan informasi atau data penelitian yang diperoleh. Pada
tahap ini laporan data lapangan yang menggambarkan
selu-ruh kegiatan guru dalam mengajar dipelajari kembali, lalu
dikomunikasikan kepada para responden guru yang memberi
kan informasi tersebut dan kepala sekolah serta guru
se-jawat pada sekolah yang sama.
Tahap eksplorasi dan member check dilakukan seca
ra siklus, sehingga data hasil penelitian yang diperoleh
selalu diperbaiki, disempumakan dan dimantapkan
tingkat
kebenarannya.
Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan menurut
ada telah digunakan sebaik-baiknya dengan kegiatan pene
litian. Kegiatan observasi di kelas pada waktu guru meng
ajar dan wawancara kepada para guru pendidikan umum, ke pala sekolah dan guru sejawat telah dilakukan sesuai deng
an waktu yang disepakati bersama. Observasi terhadap peri
laku guru pendidikan umum dalam mengajar telah dilakukan
berulang kali sampai tidak ada fenomena yang lain muncul
untuk diamati. Wawancara juga telah dilakukan sesuai deng
KESIMPULAN, REKOMENDASI
DAN ULASAN
KETERBATASAN PENELITIAN"
Bab V ini adalah sebagai bab terakhir, menyajikan
beberapa kesimpulan hasil penelitian. Kesimpulan tersebut
pada dasarnya merupakan jawaban terhadap
pertanyaan-per
tanyaan penelitian sebagaimana dikemukakan dalam
Bab I.
Setelah itu dikemukakan beberapa rekomendasi yang berhu
bungan dengan hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan
tersebut. Pada bagian terakhir bab ini dikemukakan pula ulasan tentang keterbatasan penelitian dan penutup.
A. KesiBPAllan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan ha
sil penelitian, maka dalam bagian ini diturunkan
bebera
pa kesimpulan. Kesimpulan-kesimpulan hasil penelitian ter
sebut terutama berkenaan dengan empat permasalahan yang
diteliti yakni meliputi hal-hal sebagai berikut.
1. Masalah pertama, yakni berhubungan dengan penam pilan guru pendidikan umum pada tahap awal pela
jaran.
Sehubungan dengan masalah ini dapat disimpulkan bah
wa secara keseluruhan penampilan guru pendidikan umum da
lam awal pelajaran pada empat bidang studi yakni guru
PMP, guru agama, guru olahraga/kesehatan dan kesenian
19k
pada SMP Negeri 12 di kota madya Bandung
menunjukkan pe
nampilan yang belum maju. sehingga kurang menjamin kesiap
an siswa menerima pelajaran baru. Kegiatan yang dilakukan guru pada awal pelajaran cenderung kurang lengkap dan ha nya tertuju pada aktivitas-aktivitas tertentu saja seper
ti menarik perhatian dan memberikan motivasi kepada siswa untuk menerima pelajaran, mempersiapkan SATPEL dan
meng-hubungkan topik pelajaran baru dengan topik yang sudah di
kuasai siswa. Aktivitas-aktivitas lainnya yang tidak
ka-lah pentingnya kurang ditampilkan secara memadai, bahkan kurang dilakukan seperti penyampaian tujuan pelajaran ke
pada siswa, rincian tugas yang harus dikerjakan siswa se
cara individual dan kelompok, alokasi waktu untuk setiap tahap pelajaran dan persiapan alat pelajaran yang diguna kan dalam proses belajar-mengajar.
Dilihat dari penampilan guru menurut bidang studi, ternyata guru PMP relatif lebih baik atau lebih sesuai pe-nampllannya, karena lebih lengkap dan lebih utuh menampil kan aktivitas-aktivitas yang patut dilakukan pada setiap awal pelajaran dibandingkan dengan penampilan guru pada
tiga bidang studi lainnya yakni guru agama, guru olahra-ga/kesehatan dan kesenian.
2. Masalah kjftdjjja, yakni berhubungan dengan penampil
an guru dalam melaksanakan pengajaran.
bahwa secara keseluruhan penampilan guru pendidikan umum
dalam melaksanakan pengajaran di kelas pada empat bidang
studi yakni guru PMP, guru agama, guru olahraga/kesehatan
dan kesenian pada SMP Negeri 12 di kota madya Bandung me
nunjukkan penampilan yang belum maju. sehingga kurang men jamin mutu proses penyajian pelajaran. Kegiatan yang di lakukan pada tahap penyajian pelajaran tampak kurang leng kap dan hanya tertuju pada aktivitas-aktivitas tertentu saja seperti memberikan informasi kepada siswa tentang ma
teri pelajaran, mengajukan pertanyaan, pengarahan
guru
terhadap perilaku siswa yang menyimpang, dukungan guru terhadap langkah siswa yang sesuai dengan tujuan, penghar gaan guru terhadap jawaban siswa yang tepat atau tidak te pat. Aktivitas-aktivitas lainnya yang tidak kalah penting nya kurang ditampilkan secara memadai seperti sikap demo-kratis dalam mengajar, interaksi optimal antara guru deng an siswa dan antara siswa dengan siswa, kesempatan berta
nya bagi siswa, keaktifan siswa kurang, penggunaan metode mengajar kurang bervariasi, dan kurang penyesuaian isi dan gaya presentase pelajaran terhadap reaksi siswa yang tidak diharapkan.
196
tahap pelaksanaan pelajaran
dibandingkan dengan guru pa
da tiga bidang studi lainnya, yakni guru agama, guru olah
raga/kesehatan dan kesenian.
3. MasalaJi ketiga. yakni berhubungan dengan penam
pilan guru dalam mengakhiri pelajaran
Sehubungan dengan masalah ketiga ini, dapat disim
pulkan bahwa secara keseluruhan penampilan guru pendi
dikan umum dalam mengakhiri pelajaran pada empat bidang
studi yakni guru PMP, guru agama, guru olahraga/kesehatan
dan kesenian pada SMP Negeri 12 di kota madya Bandung me
nunjukkan penampilan yang belum maju, sehingga kurang men
jamin pemantapan pengetahuan yang dimiliki siswa. Kegiat
an yang dilakukan pada akhir pelajaran tampak belum leng
kap dan hanya tertuju pada beberapa aktivitas saja, yakni
memberitahukan batas waktu pelajaran, memberikan dorong
an kepada siswa untuk mempelajari pelajaran sekolah di ru
mah dan memberi salam. Aktivitas-aktivitas lainnya yang
tidak kalah pentingnya, kurang ditampilkan secara memadai bahkan tidak dilakukan seperti kegiatan untuk mengulas kembali pokok-pokok pelajaran atau meringkas secara garis
besar inti pokok pelajaran yang telah disajikan, penilai an penguasaan siswa terhadap pelajaran yang baru disaji
kan, penilaian mutu proses belajar-mengajar dan
kegiatan
pengajaran remedial serta pengayaan.
ternyata guru PMP relatif lebih baik atau lebih positif
pe-nampilannya, karena lebih lengkap dan menyeluruh menampil
kan aktivitas-aktivitas yang patut dilakukan pada
setiap
akhir pelajaran dibandingkan dengan penampilan guru
pada
tiga bidang studi lainnya yakni guru agama, guru olahraga/
kesehatan dan guru kesenian.
k» Masalah keempat. yakni yang berhubungan dengan
analisis penampilan guru dalam mengajar dalam
kon-teks latar belakang pendidikan dan pengalaman ker
janya.
Sehubungan dengan masalah keempat ini dapat dikemu
kakan kesimpulan sebagai berikut,
a. Bahwa penampilan guru dalam pelaksanaan tugas meng ajar di sekolah, baik penampilan pada tahap awal pelajaran,
melaksanakan pelajaran maupun tahap akhir pelajaran sangat
ditentukan oleh latar belakang pendidikan guru sebagai pe
laksana pengajaran termasuk pengalaman belajarnya yang di
peroleh dalam pendidikan pra-jabatan dan pendidikan dalam-jabatan guru. Semakin tinggi pendidikan guru, semakin baik pula penampilan guru dalam mengajar dan menghasilkan anak-anak dengan prestasi belajar yang lebih tinggi pula da ri pada mereka yang berpendidikan kurang (Moegiadi, cs.,
1976). Penampilan seperti itu ternyata tidak dapat dila kukan sepenuhnya oleh para guru yang berpendidikan kurang
198
seperti PGSLP yang dilakukan hanya dalam waktu
relatif
singkat.
b. Penampilan guru dalam pelaksanaan tugas mengajar
tersebut ternyata tidak selalu ditentukan oleh pengalaman kerja guru, baik itu pengalaman dalam mengajar bidang stu
di, lama mengajar, atau partisipasi lainnya yang berhubung an dengan tugas guru. Pengalaman kerja guru itu hanya ada artinya jika dilandasi oleh latar belakang pendidikan gu
ru yang profesional. Guru yang profesional selalu berusa
ha belajar dari pengalaman mengajarnya, lalu memperbaiki cara mengajarnya secara bersungguh-sungguh.
B. RekomendfiBl
Berdasarkan hasil-hasil penelitian, pembahasan dan
kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan di atas ma
ka pada bagian ini dikemukakan pula beberapa rekomendasi yang diperlukan. Rekomendasi tersebut berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut ini.
1 • Penampilan guru pada awal pela.jaran
a. Hasil penelitian mengimplikasikan, bahwa perlu pemantapan kembali aktivitas-aktivitas yang ditampilkan guru pada setiap awal pelajaran agar tercipta suasana si ap mental yang dapat menimbulkan perhatian dan motivasi
siswa dalam menerima pelajaran baru. Oleh karena itu ak tivitas-aktivitas yang ditampilkan guru dalam setiap awal
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menertibkan sis
wa atau memperkenalkan topik pelajaran baru, tetapi
men
cakup pula berbagai aktivitas yang sangat mendasar
yakni
menyampaikan tujuan pelajaran kepada siswa dan
menjelas
kan alasan-alasan untuk mencapai tujuan itu, menyampaikan
rincian tugas yang harus dikerjakan siswa, menyampaikan
alokasi waktu untuk setiap tahap kegiatan pelajaran, dan
mempersiapkan alat dan sumber pelajaran yang memadai. Bagi guru, aktivitas-aktivitas seperti itu kiranya dapat
mem-permudah guru untuk melangkah dalam tahap penyajian pela
jaran dan menjadikan proses belajar-mengajar itu lebih di
namis. Sedangkan bagi siswa, di samping siswa siap mental
menerima pelajaran baru, terutama sekali agar mereka da
pat mengetahui langkah-langkah pelajaran yang ditempuh,
tujuan pelajaran yang dikehendaki, tugas yang dilakukan
siswa dan bagaimana siswa melakukan tugas itu.
b. Sehubungan dengan implikasi hasil penelitian se
perti dikemukakan di atas (point a), maka keterampilan gu
ru dalam membuka pelajaran hendaknya lebih diintensifkan
dengan jalan meningkatkan pengetahuan guru yang lebih men dalam mengenai cara dan langkah-langkah dalam memulai
pelajaran serta keterampilan melaksanakan, Peningkatan ke
terampilan membuka pelajaran tersebut seyogyanya memberi
kan perhatian terhadap kemampuan guru dalam melakukan ak
200