PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
SYAHRIANA NIM. 709330053
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penerapan Self Assessment
System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak. Penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan peneliti. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
skripsi ini. Dan tidak lupa peneliti menghanturkan rasa hormat paling dalam kepada orang tua peneliti, Ayahanda Syahlan Asiri dan Ibunda Arpina yang telah memberikan dukungan moril, semangat, dan doa agar terselesaikannya skripsi ini.
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
iii
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan. Dan selaku Dosen Penguji I yang telah
meluangkan waktunya dalam memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Jumiadi AW, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membantu atas segala masalah yang berhubungan dengan akademik perkuliahan.
7. Bapak OK. Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing skripsi
peneliti yang senantiasa memberikan waktu dan ilmunya dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Bapak Chandra Situmenang, SE, M.SM, Ak, selaku Dosen Penguji II yang
telah memberikan kritik dan saran yang membangun.
9. Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si, selaku Dosen Penguji III yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun.
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh perkuliahan.
11. Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu dalam pengurusan
administrasi.
12. Adinda Sri Hidayani dan Ardian Anta Sari, yang telah memberi semangat dan
iv
13. Sahabat-sahabat terbaik, Ira, Siah, Erlina, Lailatun, Intan, Nando, Musang,
Yeri, Sri, terima kasih untuk dukungannya selama ini.
14. Teman-teman seperjuangan, Yuni, Meli, Khafni, Dian, Bunga, Rury, Laylan,
Muni. Kakak stambuk, Agung, Fachrur, Amrizal, Dewi. Dan adik-adik stambuk yang telah memberi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.
15. Dan para pihak yang telah membantu memberi dukungan dan motivasinya
kepada peneliti.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Medan, 5 Juli 2013 Peneliti
i
ABSTRAK
Syahriana. 709330053. Skripsi: Pengaruh Penerapan Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.2012.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah sistem self assessment berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan pada KPP Pratama Medan Barat. Jenis data yang dipakai adalah data sekunder. Data yang digunakan meliputi SPT masa badan, wajib pajak badan efektif, dan realisasi pajak, dengan jumlah sampel 36 dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Data diperoleh dari KPP Pratama Medan Barat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis data yang terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda, dengan uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi (R2).
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial SPT masa badan berpengaruh signifikan terhadap realisasi pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (0,022 < 0,05), dan wajib pajak badan efektif tidak berpengaruh signifikan terhadap realisai pajak, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi (0,141 > 0,05). Secara simultan SPT masa badan dan wajib pajak badan efektif berpengaruh signifikan terhadap realisasi pajak pada KPP Pratama Medan Barat, dengan nilai signifikansi (0,015 < 0,05).
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah SPT masa badan diterima sebagai media pelaksanaan self assessment system terhadap realisasi pajak sebagi wujud dari tingkat kepatuhan wajib pajak badan. Sedangkan wajib pajak badan efektif tidak berpengaruh terhadap realisasi.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1 Pengertian Pajak ... 8
2.1.2 Fungsi Pajak ... 8
2.1.3 Jenis Pajak ... 9
2.1.4 Tata Cara Pemungutan Pajak ... 10
2.1.5 Self Assessment System ... 11
2.1.6 Wajib Pajak ... 13
2.1.7 Surat Pemberitahuan (SPT) ... 14
2.1.8 Kepatuhan ... 15
2.1.9 Ajaran Tentang Timbulnya Hutang Pajak ... 17
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18
2.3 Kerangka Berfikir ... 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 24
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.2 Populasi dan Sample ... 24
3.2.1 Populasi ... 24
3.2.2 Sampel ... 24
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 25
3.5 Variabel Penelitian ... 26
3.6 Definisi Operasional ... 26
3.7 Metode dan Teknik Analisis Data ... 27
3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 28
3.7.1.1 Uji Normalitas ... 28
3.7.1.2 Uji Multikolinearitas ... 29
3.7.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 29
3.7.1.4 Uji Autokorelasi ... 29
3.8 Analisis Regresi Berganda ... 30
3.9 Pengujian Hipotesis ... 31
3.9.1 Uji t ... 31
3.9.2 Uji F ... 32
3.9.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1 Hasil Pembahasan ... 34
4.1.1 Gambaran Umum Populasi ... 34
4.1.2 Gambaran Umum Sampel ... 34
4.1.3 Gambaran Umum KPP Pratama Medan Barat ... 34
4.1.3.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Barat .. 34
4.1.3.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Barat 36 4.1.3.3 Bidang Kerja dan Fungsi Organisasi Instansi 37
4.1.4 Hasil Pengumpulan Data ... 38
4.1.4.2 Jumlah Wajib Pajak Badan Efektif ... 39
4.1.4.3 Realisasi Pajak ... 40
4.1.5 Hasil Pengujian Data ... 41
4.1.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 41
4.1.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 42
4.1.5.2.1 Uji Normalitas ... 42
4.1.5.2.2 Uji Multikolinearitas ... 44
4.1.5.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 45
4.1.5.2.4 Uji Autokorelasi ... 46
4.1.5.3 Analisis Regresi Berganda ... 47
4.1.5.4 Pengujian Hipotesis ... 49
4.1.5.4.1 Uji t ... 49
4.1.5.4.2 Uji F ... 50
4.1.5.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 51
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
5.1 Kesimpulan ... 56
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 19
Tabel 4.1 Jumlah SPT Masa Badan Diterima KPP Pratama Medan Barat . 38 Tabel 4.2 Jumlah Wajib Pajak Badan Efektif KPP Pratama Medan Barat . 39 Tabel 4.3 Realisasi Pajak KPP Pratama Medan Barat ... 40
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif ... 41
Tabel 4.5 Uji Normalitas ... 42
Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 43
Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ... 44
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ... 46
Tabel 4.9 Uji Regresi Berganda ... 47
Tabel 4.10 Uji t ... 49
Tabel 4.11 Uji F ... 50
DAFTAR GAMBAR
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk menjalankan pemerintahan, membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut berasal dari berbagai sumber penghasilan antara lain kekayaan alam, barang-barang yang dikuasai oleh pemerintah, denda-denda, atau warisan
yang diberikan kepada Negara, hibah, wasiat, dan pajak.
Di Indonesia penghasilan Negara yang paling besar adalah pajak. Pajak
merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan
negara dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari peranan pemerintah yang telah memperbaiki sistem perpajakan nasional agar
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih mandiri dalam pembiayaan negara yang artinya tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri.
Indonesia menerapkan Self Assessment System (SAS) sejak tahun 1983,
yang sebelumnya memakai Official Assesment System (OAS). Berubahnya penggunaan OAS ke SAS dianggap sebagai reformasi yang besar karena OAS
tidak melibatkan keaktifan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sedangkan SAS melibatkan peran keaktifan WP dalam penentuan
2
terutang dan yang telah dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan (Banu, 2008). Self assessment system merupakan
sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak terutangnya sesuai dengan peraturan perundang
- undangan perpajakan yang berlaku (Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan).
Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstentifikasi penerimaan
pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak yang ditempuh dengan mencari wajib pajak baru, baik wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan, agar
jumlah wajib pajak semakin meningkat. Dalam hal ini wajib pajak badan, mengingat besarnya kontribusi pajak atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh wajib pajak badan dan melibatkan banyak pihak.
Dalam pelaksanaan self assessment system Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan instrumen yang sangat penting sebagai media untuk melaporkan
hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan, mulai dari identitas, kegiatan usaha, jumlah pajak terutang oleh wajib pajak badan, hingga jumlah harta yang semuanya berkaitan dengan perpajakan (Tarjo, 2006). Pemahaman wajib pajak
tentang prosedur perpajakan, rasa tanggung jawab, dan pemeriksaan oleh fiskus menentukan keberhasilan pemungutan dengan sistem ini. Hal ini berarti adanya
kesinambungan kerja antara wajib pajak dengan aparatur perpajakan (Sri, 2011). Jika sebelumnya, dengan sistem official assessment, wajib pajak tidak diberikan
3
Sehingga memungkinkan meningkatnya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Wajib pajak yang tepat waktu dalam menyampaikan SPT nya dapat dikatakan sebagai wajib pajak efektif. Wajib pajak efektif adalah wajib pajak baik
orang pribadi maupun badan yang memenuhi kewajiban perpajakannya berupa memenuhi kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa dan atau Tahunan sebagaimana mestinya (Surat Edaran DJP Nomor SE-89/PJ/2009).
Penerimaan pajak yang optimal dapat dilihat dari berimbangnya tingkat penerimaan pajak aktual dengan penerimaan pajak potensial atau tidak terjadi tax
gap (celah pajak). Menurut James yang dikutip oleh Gunadi (2005: 4) menyatakan
bahwa “Besarnya tax gap mencerminkan tingkat kepatuhan membayar pajak (tax
compliance)”. Oleh karena itu, kepatuhan wajib pajak merupakan faktor utama
yang mempengaruhi realisasi penerimaan pajak, yaitu sampai dimana wajib pajak mematuhi undang-undang perpajakan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Dalam pelaksanaan perpajakan terdapat perbedaan kepentingan antara pemerintah dan wajib pajak. Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak sekecil mungkin, karena dengan membayar pajak berarti mengurangi kemampuan wajib
pajak. Dilain pihak pemerintah memerlukan dana untuk membiayai pengeluaran dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, yang sebagian besar berasal dari
penerimaan pajak. Adanya perbedaan kepentingan tersebut menyebabkan wajib pajak cenderung untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak secara ilegal.
4
penelitian, pengawasan, dan pelayanan dalam hubungan dengan pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan dari wajib pajak, sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, baik formal
maupun material yang tujuannya untuk menguji dan meningkatkan kepatuhan perpajakan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (Priantara, 2000), kepatuhan ini juga sangat berdampak pada realisasi pajak.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggungjawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. Fungsi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yaitu melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan
dan ekstentifikasi wajib pajak, penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan masa dan atau tahunan serta berkas wajib pajak, penerimaan pajak, penagihan,
pemeriksaan, penerapan sanksi perpajakan, dan pelaksanaan administrasi kantor pelayanan pajak sehingga dengan demikian kantor pelayanan pajak mempunyai peranan yang sangat besar dalam pelaksanaan administrasi perpajakan nasional.
Terlaksananya tugas dan peranan dari kantor pelayanan pajak akan sangat penting dalam pemenuhan target penerimaan pajak nasional (Nugraha, 2012: 4).
Dari uraian diatas maka disimpulkan bahwa besarnya penerimaan atau realisasi pajak dapat dipengaruhi oleh kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
5
judul “Pengaruh Penerapan Self Assessment System Terhadap Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apakah reformasi perpajakan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat?
2. Apakah perbedaan kepentingan antara pemerintah dan wajib pajak dalam pelaksanaan perpajakan mempengaruhi perilaku wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Medan Barat?
3. Apakah SPT Masa badan diterima berpengaruh terhadap realisasi pajak
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat?
4. Apakah wajib pajak badan efektif berpengaruh terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat?
5. Apakah ada hubungan signifikan antara SPT Masa badan diterima, dan wajib pajak badan efektif terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan
6
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada jumlah SPT Masa badan diterima, dan jumlah
wajib pajak badan efektif, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap realisasi pajak sebagai wujud nyata dari kepatuhan wajib pajak badan pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Barat.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah jumlah SPT Masa badan diterima berpengaruh secara parsial terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat?
2. Apakah jumlah wajib pajak badan efektif berpengaruh secara parsial terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Barat?
3. Apakah jumlah SPT Masa badan diterima, dan jumlah wajib pajak badan efektif secara simultan berpengaruh terhadap realisasi pajak pada Kantor
7
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh jumlah SPT Masa badan diterima secara parsial terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
2. Pengaruh jumlah wajib pajak badan efektif secara parsial terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. 3. Pengaruh jumlah SPT Masa badan diterima, dan jumlah wajib pajak
badan efektif secara simultan terhadap realisasi pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan serta wawasan mengenai pengaruh penerapan self assessment system terhadap tingkat kepatuhan
wajib pajak badan pada KPP Pratama Medan Barat dan dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam memperbaiki cara berfikir penulis menganalisis dan memecahkan masalah dengan metode ilmiah.
2. Bagi akademik, dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan atau literatur mengenai kepatuhan wajib pajak.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau tambahan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya, khususnya
56 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa jumlah SPT masa badan
memiliki pengaruh signifikan terhadap realisasi pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Berdasarkan nilai signifikan
dimana (0,022 < 0,05), maka keputusannya adalah Ha diterima.
2. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa jumlah Wajib Pajak badan efektif tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap realisasi pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,141 > 0,05), maka keputusannya adalah Ha ditolak.
3. Secara simultan dapat disimpulkan bahwa jumlah SPT masa badan diterima, dan jumlah Wajib Pajak badan efektif berpengaruh signifikan terhadap realisasi pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.
57
5.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk dapat meningkatkan kesadaran dan niat baik masyarakat dalam membayar sendiri pajaknya, maka perlu banyak dilakukan sosialisasi dan
penyuluhan masyarakat akan pentingnya kegunaan pajak. Tentunya hal ini juga menuntut fiskus dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, agar tercapai tujuan negara dalam menyukseskan
pembangunan melalui pajak.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini dapat
menambah variabel independen, dependen, moderating, intervening yang memiliki kemungkinan untuk berpengaruh terhadap hubungan antara self assessment system terhadap realisai pajak, seperti pelayanan pajak,
jumlah wajib pajak terdaftar, dan lain-lain. Karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki hubungan dengan
realisasi pajak.
3. Penggunaan data yang lebih lengkap dan rentang periode waktu penelitian yang lebih panjang sehingga lebih mampu untuk dapat
58
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan. Adapun keterbatasan – keterbatasan
tersebut antara lain:
1. Penelitian ini hanya mengambil dua buah variabel yaitu jumlah SPT
masa badan diterima, dan jumlah Wajib Pajak badan efektif sebagai variabel bebas (independent). Namun, sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi realisasi pajak.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2009 hingga tahun 2011.
59
56
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistyo. 2010. Metode Penelitian. Jakarta : Penaku.
Dewi, Citra. 2010. Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System PPN Dengan Media e-SPT Terhadap Kepatuhan Formal PKP. Surabaya.
Direktorat Jenderal Pajak. Pelaporan Pajak. http://www.pajak.go.id/content/ pelaporan-pajak. Diakses pada tanggal 4 Desember 2012.
Erlina dan Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Medan : Universitas Sumatera Utara Press.
Ernawati, Sri. 2011. “Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Usaha Dibidang Perdagangan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin”. Jurnal SPRED Volume 1 No 1 Halaman 74 – 86. Banjarmasin: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Fakultas Ekonomi. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan : Universitas
Negeri Medan.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama. Semarang : Universitas Diponegoro.
Gunadi. 2005. “Fungsi Pemeriksaan Peningkatan Kepatuhan Pajak”. Jurnal Perpajakan Indonesia Volume 5 Halaman 4-9.
Hariyanto, Bambang. Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Ahli. http://www.ayopelajari.blogspot.com/2012/06/pengertian-kepatuhan wajib-pajak.html. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman – Pengalaman. Yogyakarat : BPFE.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
Mardiasmo. 2008. Perpajakan, Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi.
Munawarah. 2010. Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan PPh Pada KPP Pratama Medan Petisah. Medan : Universitas Sumatera Utara.
60
Natalia, Gloria. 2011. Pengaruh Pengawasan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak. Medan : Universitas Negeri Medan.
Nugraha, Agung. 2012. Pengaruh Jumlah Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhdap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Medan : Universitas Negeri Medan.
Nurmantu, Safri. 2003. Pengantar Perpajakan. Edisi 2. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Priantara, Diaz. 2000. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, Edisi Pertama. Jakarta : Djambatan.
Priyatno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : Mediakom.
Rahayu, Sri. 2009. ”Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Akuntansi Volume 1 No 2. Universitas Kristen Maranatha.
Rambe, Atika. 2009. Pengaruh Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada KPP DKI Jakarta. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.03/2003. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-89/PJ/2009 Tentang Tatacara Penanganan Wajib Pajak Non Efektif. Jakarta.
Republik Indonesia. 2000. Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-01/PJ.9/20 Tentang Pengawasan Penyampaian SPT Tahunan. Jakarta.
Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta.
Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Saidi, Djafar. 2007. Perlindungan Hukum Wajib Pajak Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak. Jakarta : Salemba Empat.
61
Sitompul. 2008. Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian SPT Masa Secara E-Filling Pada KPP Pratama Medan Kota. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Suandy, Erly. 2002. Hukum Pajak. Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ketiga. Bandung : Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. 2007. Buku 1 Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern, Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Suharyadi dan Purwanto. 2008. Buku 2 Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Edisi Kedua. Jakarta : Salemba Empat.
Suparman, Agus. Sistem Self Assessment.http://www.pajaktaxes.blogspot.com/ 2011/02/sistem-selfassessment.html. Diakses pada tanggal 2 Desember 2012.
Susy, Euphrasia. 2010. “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Badan”. Jurnal Ekonomi Bisnis Volume 15 No 1 Halaman 58 – 65. Depok: Universitas Gunadarma.
Tarjo dan Indra Kusumawati. 2006. “Analisis Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Pelaksanaan Self Assessment System: Suatu Studi Di Bangkalan”. Jurnal Akuntansi Indonesia Volume 10 No 1 Halaman 101 – 120. Bangkalan: Universitas Trunojoyo.
Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia, Edisis Ketujuh. Jakarta : Salemba Empat.