• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING STICK TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA SISWA KELAS VII SMP PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK TALKING STICK TERHADAP KEMAMPUAN MENCERITAKAN TOKOH IDOLA SISWA KELAS VII SMP PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN

TEKNIK TALKING STICK TERHADAP KEMAMPUAN

MENCERITAKAN TOKOH IDOLA SISWA KELAS

VII SMP PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI FATIMAH

NIM 208311119

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Februari 2013

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Siti Fatimah, NIM 208311119. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Talking Stick Terhadap Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Siswa Kelas VII SMP Perguruan Budi Agung Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih adanya siswa yang cenderung sulit untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bercerita. Kesulitan tersebut timbul karena kurangnya sikap percaya diri siswa dalam bercerita dan model pembelajaran yang dipakai guru bersifat monoton dan kurang memotivasi siswa . Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran menceritakan tokoh idola belum memenuhi indikator tercapainya tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengujicobakan model kooperatif dengan teknik talking stick dalam pembelajaran menceritakan tokoh idola.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu one group dengan pretest -posttest desain kelompok tunggal yang dilakukan pada anggota populasi, yaitu kelas VII SMP Perguruan Budi Agung Medan dengan sampel penelitian kelas VII-2 sebagai kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen diberi tes kemampuan menceritakan tokoh idola sebelum dan sesudah menggunakan model kooperatif dengan teknik talking stick.

Dari distribusi data yang diperoleh: 1) kelompok pretest memiliki rata-rata 67.42, dengan standar deviasi sebesar 1.29 ; dan 2) kelompok posttest memiliki rata-rata 78.85 dengan standar deviasi sebesar 1.26.

Hasil perhitungan uji normalitas diperoleh: 1) kelompok pretest memperoleh harga Lh (Lhitung ) = 0.1622 dan Lt (Ltabel) = 0.227. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu 0.1622< 0.227. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menceritakan tokoh idola tanpa menggunakan model kooperatif dengan teknik talking stick berdistribusi normal; dan 2) kelompok posttest memperoleh harga Lh (Lhitung) = 0.1833 dan Lt (Ltabel) = 0.227. Ternyata Lhitung < Ltabel yaitu 0.1833< 0.227. Hal ini membuktikan bahwa data hasil pembelajaran menceritakan tokoh idola dengan menggunakan model kooperatif dengan teknik talking stick berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji homogenitas varians kelompok sampel yang diteliti diperoleh F hitung = 1.05 dan F tabel = 2.48. Harga Fhitung < Ftabel yaitu 1.05< 2.48. Hal ini membuktikan bahwa variansi populasi adalah homogen.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat mennyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun, dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

 Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan  Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.  Ibu Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia, dan Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

 Bapak Suprakisno, M.Pd., selaku Pembimbing Skripsi, Ibu Dra. Inayah Hanum, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik, dan Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

 Ibu Hj. Mega Warni, BA., selaku Kepala Sekolah SMP Perguruan Budi Agung Medan, yang telah memberi banyak kemudahan bagi penulis dalam mengumpulkan data penelitian.

 Teristimewa kepada keluarga besar penulis, ayahanda terkasih H.M.Padhil Daulay, dan Ibunda tercinta Masnah Lubis serta adik-adikku (Islamuddin Akbar, Muhammad Iqbal, Nur Fitriani dan Muhammad Imam Mustaqim), Atok, Etek Fadilah dan Abangda Muhammad Khoir Nasution dan seluruh keluarga besar yang telah banyak memberikan motivasi agar penulis dapat menyelesaikan studi di FBS Unimed

 Teman-teman seperjuanganku Ekstensi B dan seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia stambuk 2008, FBS Unimed.

 Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Semoga semua bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(8)
(9)

iii

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 8

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif...10

a. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif...11

b. Keunggulan Pembelajaran Kooperatif...14

c. Kelemahan Pembelajaran Koopeartif...14

3. Hakikat Teknik Taking Stick...15

a. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Teknik Talking Stick...17

b. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Talking Stick...18

c. Aplikasi Kooperatif Teknik Talking Stick...18

4. Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola...20

a. Pengertian Menceritakan Tokoh Idola...20

b. Langkah-langkah Menceritakan Tokoh Idola...22

c. Penilaian Menceritakan Tokoh Idola...23

B. Kerangka Konseptual...26

C. Hipotesis Penelitian...28

BAB III METODE PENELITIAN...29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian...29

B. Populasi dan Sampel Penelitian...29

1. Populasi Penelitian...29

2. Sampel Penelitian ...30

C. Metode Penelitian...31

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian...31

E. Desain Eksperimen Penelitian...32

F. Jalannya Eksperimen...33

G. Instrumen Penelitian...35

H. Organisasi Pengolahan Data...40

(10)

iv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...45

A. Deskripsi Data ... 45

B. Analisis Data ... 47

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 54

D. Uji Hipotesis ... 60

E. Temuan Penelitian ... 61

F. Pembahasan Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Simpulan ... 79

B. Saran ... 80

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 83

Lampiran 2 Instrumen Soal ... 94

Lampiran 3 Hasil Kerja Siswa ... 96

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 100

Lampiran 5 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilifors ... 101

Lampiran 6 Tabel Z ... 102

Lampiran 7 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi T ... 103

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest ... 49

Gambar 4.2 Frekuensi Hasil Pretest ... 50

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest ... 52

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan merupakan salah satu wadah yang memiliki peranan

penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan menjamin kelangsungan

hidup suatu bangsa. Oleh sebab itu, pendidikan harus dilaksanankan

sebaik-baiknya guna mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa.

Harapan dan cita-cita bangsa itu akan terwujud salah satunya dengan cara

meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidika tidak terlepas dari

proses pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan

untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi baik secara

lisan maupun tulisan, dalam hal ini khususnya dalam keterampilan berbicara.

Terdapat satu kompetensi yang harus dicapai siswa, yaitu mampu

menceritakan tokoh idola. Hal itu terdapat dalam Kurikulum Satuan Tingkat

Pendidikan (KTSP) dengan standar kompetensi: mengungkapkan pikiran,

perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan

telepon, dengan kompetensi dasar: menceritakan tokoh idola dengan

mengemukakan identitas tokoh, keunggulan, dan alas an mengidolakannya

dengan pilihan kata yang sesuai. Oleh karena itu, menceritakan tokoh idola

merupakan salah satu cara meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Hal di atas menandakan bahwa keterampilan berbicara, khususnya

menceritakan tokoh idola adalah salah satu pembelajaran yang penting untuk

(14)

dilaksanakan dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Namun

pentingnya kegiatan pembelajaran tersebut tidak sinkron dengan hasil yang

ditunjukkan di lapangan.

Berdasarkan pengalaman yang dialami selama mengadakan PPLT,

ditemukan fenomena bahwa siswa cenderung sulit mengungkapkan pikiran dan

perasaan dalam bercerita. Setidaknya ada tiga hal yang mendasari hal ini, yaitu

pertama, siswa tidak memiliki sikap percaya diri bercerita. Kedua, model

pembelajaran yang dipakai guru monoton. Ketiga, kurangnya motivasi dari guru.

Akibatnya, siswa tidak percaya diri dan mengalami kesulitan dalam menceritakan

tokoh idola.

Salah satu faktor penyebabnya seperti dikemukakan oleh Nuraeni (2002),

yang menyatakan masih banyak siswa yang beranggapan bahwa berbicara adalah

suatu pekerjaan yang mudah dan tidak perlu untuk dipelajari. Kenyataannya tidak

semua siswa berani dan mau berbicara di depan kelas, sebagai akibat dari

kurangnya latihan berbicara. Akibatnya jika guru tidak benar-benar memberikan

perhatian terhadap keterampilan berbicara itu, akan terabaikan pengajarannya.

Kemungkinan guru akan lebih menekankan keterampilan berbahasa tertulis dan

mengabaikan keterampilan berbahasa lisan.

Selain penyebab yang dikemukakan di atas, hal yang menjadi faktor

penyebab rendahnya kemampuan siswa berbicara khususnya dalam menceritakan

tokoh idola adalah sikap kurang percaya diri siswa. Siswa cenderung tidak yakin

akan kemampuan dirinya untuk berbicara di depan orang banyak. Hal ini

(15)

mengatakan bahwa prestasi belajar rendah, sebesar 20,69% disebabkan oleh

keyakinan atau kepercayaan diri siswa. Selainitu, kurang tepatnya model yang

digunakan guru untuk merangsang sikap percaya diri siswa dan keterampilan

berbicara siswa dalam menceritakan tokoh idola. Padahal seperti diketahui,

pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan modal bagi seorang guru

untuk dapat meningkatkan gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Bertolak dari fenomena di atas, khususnya terkait dengan kurang tepatnya

model yang digunakan guru, maka upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam menceritakan tokoh idola adalah dengan

menggunakan model pembelajaran yang aktif dan tidak membosankan. Usaha

yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam

pembelajaran menceritakan tokoh idola adalah dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stick.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pendekatan pengajaran atau

metodologi yang menggunakan berbagai teknik pengajaran. Sistem pembelajaran

kooperatif dapat juga didefenisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok

yang terstruktur dimana dalam belajar kooperatif siswa diharapkan untuk

mendiskusikan pelajaran pada teman dan kelompoknya masing-masing.

Sanjaya (2010: 242) mengemukakan, “ pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan/tim

kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).”

(16)

olehsiswa secara berkelompok dengan kemampuan yang berbeda-beda untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Tarmizi (dalam http://tarmizi.wordpress.com) talking stick

termasuk salah satu teknik pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini dilakukan

dengan membentuk siswa dalam beberapa kelompok kecil secara heterogen untuk

melakukan diskusi tentang materi yang sedang dipelajari. Selanjutnya guru akan

mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan bantuan tongkat, siapa yang

memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa

mempelajari materi pokoknya.. Tongkat akan pindah ke orang lain (siswa) apabila

ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan

berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan

pendapatnya. Apabila semua telah mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu

dikembalikan lagi ke guru. Maka melalui teknik tersebut, siswa diharapkan

mampu meningkatkan keterampilan berbicaranya dalam menceritakan tokoh

idola.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif sangat berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa. Kenyataan ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian dari Nana

Rosdiana, NIM 041031012 dengan judul skripsi: “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif terhadap Kemampuan Menulis Karya Ilmiah oleh Siswa

Kelas XI SMA Swasta Yayasan Pendidikan Hasanuddin Medan tahun

Pembelajaran 2008/2009” dimana beliau menyimpulkan bahwa dengan

pendekatan pembelajaran kooperatif yang diterapkan guru memberi dampak yang

(17)

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka akan diadakan sebuah

penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik

Talking Stick Terhadap Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola Siswa Kelas VII

SMP Perguruan Budi Agung Medan Tahun Pembelajarn 2012/2013.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka

masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. siswa tidak memiliki keterampilan berbicara yang baik,

2. kemampuan siswa dalam menceritakan tokoh idola masih rendah,

3. kurangnya percaya diri siswa untuk menceritakan tokoh idola sesuai

pendapatnya sendiri,

4. model pembelajaran yang dipakai guru bersifat monoton dan kurang

menarik,

5. keterampilan siswa menceritakan tokoh idola dengan pembelajaran

kooperatif dengan teknik talking stick.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian ini mencapai sasaran yang

diinginkan. Adapun batasan masalah penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran

kooperatif dengan teknik talking stick terhadap kemampuan menceritakan tokoh

(18)

2012/2013. Yang akan diceritakan adalah identitas tokoh, keunggulan tokoh, dan

alasan mengidolakannya.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas VII SMP

Perguruan Budi Agung Medan sebelum menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan teknik talking stick?

2. Bagaimana kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas VII SMP

Perguruan Budi Agung Medan sesudah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan teknik talking stick?

3. Adakah pengaruh pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stick

terhadap kemampuan menceritakan tokoh idola oleh siswa kelas VII SMP

Perguruan Budi Agung Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas VII

SMP Perguruan Budi Agung Medan sebelum menggunakan pembelajaran

(19)

2. Untuk mengetahui kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas VII

SMP Perguruan Budi Agung Medan sesudah menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan teknik talking stick.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh pembelajaran kooperatif dengan

teknik talking stick terhadap kemampuan menceritakan tokoh idola oleh

siswa kelas VII SMP Perguruan Budi Agung Medan Tahun Pembelajaran

2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu

pendidikan. Secara rinci manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. sumbangan pengetahuan dalam penggunaan pembelajaran kooperatif

dengan teknik talking stick pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

b. para guru bahasa Indonesia dapat mengkaji kelebihan dan kekurangan dari

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan

teknik talking stick ini.

c. sebagai motivasi belajar siswa dengan menggunakan teknik talking stick.

2. Manfaat Praktis

a. sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia termasuk

peneliti dalam mengajar nantinya.

b. sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah yang bersangkutan agar dapat

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pembelajaran kooperatif

dengan teknik talking stick terhadap kemampuan menceritakan tokoh idola siswa

kelas VII SMP Perguruan Budi Agung Medan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perolehan nilai rata-rata kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas

VII SMP Perguruan Budi Agung Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013

tanpa menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stick

(pretest) adalah 67,42 kategori cukup.

2. Perolehan nilai rata-rata kemampuan menceritakan tokoh idola siswa kelas

VII SMP Perguruan Budi Agung Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stick

(posttest) adalah 78,85 kategori baik.

3. Ada pengaruh yang signifikan sesudah adanya perlakuan dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif teknik talking stick terhadap

kemampuan menceritakan tokoh idola siswa SMP Perguruan Budi Agung

Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(21)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis juga menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menceritakan tokoh idola,

pembelajaran kooperatif dengan teknik talking stick mempunyai pengaruh

yang baik terhadap hasil belajar menceritakan tokoh idola siswa dengan

adanya peningkatan nilai rata-rata siswa. Sehingga pembelajaran ini dapat

menjadi salah satu alternatif mengajar bagi guru karena terbukti bahwa

nilai rat-rata siswa meningkat setelah adanya perlakuan dengan

pembelajaran ini

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam hal ketercapaian indikator

faktor nonkebahasaan guna memberikan masukan yang membangun bagi

dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan kemampuan berbicara

siswa dalam menceritakan tokoh idola

3. Pada penelitian selanjutnya, hendaknya peneliti dapat menyesuaikan

waktu dengan baik dan meneliti seluruh sampel yang ada. Sehingga data

Gambar

Gambar 4.1    Distribusi Frekuensi Hasil Pretest ...........................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kegiatan membaca bacaan berjudul “Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia”, siswa dapat menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan dalam upaya membangun masyarakat Indonesia

1) PPL di MAN YOGYAKARTA III memberikan sarana dan wahana kepada mahasiswa PPL Universitas Negeri Yogyakarta sebagai calon pendidik yang profesional. 2) Kegiatan PPL

and partial translation relates to the extent of source language text, which is submitted to the translation process.. In a full translation the en- tire text is submitted to

Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu “Bahwa pemberian program kesejahteraan karyawan

dalam udang yang t elah dibekukan masih dapat dit erima ialah lebih kecil dari 500. Dengan.. pencucian ini diharapkan j umlah mikroba dapat

Satar Mese Barat, maka dengan ini kami mengundang saudara/I untuk melakukan Pembuktian Kualifikasi terhadap Dokumen Penawaran saudara yang akan dilaksanakan pada :.

 Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Harga : Memenuhi Syarat dan Wajar. Demikian untuk diketahui dan dapat dipergunakan

Latar belakang dari penelitian ini adalah belum adanya analisis tingkat kebugaran jasmani untuk para anak didik di Maestro Futsal Academy yang dikaitkan dengan