• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERIMAAN dan PERSIAPAN BAHAN BAKU UDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERIMAAN dan PERSIAPAN BAHAN BAKU UDANG"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENERIMAAN dan PERSIAPAN

BAHAN BAKU UDANG

BAGIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

(2)

PENERIMAAN dan PERSIAPAN

BAHAN BAKU UDANG

Penyusun: Wahyudi

Editor:

Ir. Soesarsono Wij andi M. Sc

BAGIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

KATA PENGANTAR

Salah sat u t ant angan pendidikan, t ermasuk pendidikan menengah kej uruan

adalah bagaimana membuat pendidikan it u, t erut ama t amat annya sel alu mut ahir

sesuai dengan perkembangan dan t unt ut an dunia kerj a. Menghadapi t ant angan

unt uk selalu menyesuaikan pendidikan dengan dunia kerj a it u t elah dit anggapi ol eh

Depert emen Pendidikan Nasional , khususnya Direkt orat Pendidikan Menengah

Kej uruan (Dit Dikmenj ur), Direkt orat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Dit j en

Dikdasmen) melalui berbagai kebij akan dan kegiat an t ermasuk upaya st andarisasi

kompet ensi prof esi dan memut akhirkan kurikulum Pendidikan Menengah Kej uruan

(SMK) berdasarkan pada kompet ensi (Compet ency-based Cur r i cul um).

Kurikulum berdasarkan kompet ensi yang dikembangkan j uga didasarkan pada

pert imbangan f akt or sosial ekonomi bangsa, sehingga berisf at luwesmul t i ent r y dan

mul t y exi t . Kurikulum yang demikian it u memungkinkan pesert a didik bukan hanya

dapat masuk dan keluar saat - t ert ent u, t et api j uga set iap saat keluar t elah memiliki

sat u at au l ebih ket erampil an unt uk hidup (l i f e ski l l s). Sal ah sat u sarana pent ing yang

mut lak diperlukan unt uk mencapai t uj uan pendidikan t ersebut adalah ket ersediaan

bahan aj ar berupa modul unt uk proses belaj ar dan berlat ih.

Mel alui bant uan Pemerint ah Jerman melalui IGI dan pinj aman ADB pada

t ahun 2003 ant ara lain unt uk Bidang Pert anian t elah dibuat t ambahan 20 modul

Bidang Keahlian Budidaya Ikan, 17 modul Bidang Keahlian Budidaya Ternak dan 18

modul Bidang Keahlian THP (Agroindust ri). Diharapkan agar bahan aj ar modul

t ersebut dapat dimanf aat kan oleh siswa dan guru SMK, sehingga memberikan

kont ribusi pada upaya peningkat an mut u SMK Pert anian.

Jakart a,

Direkt ur Pendidikan Menengah Kej uruan

( )

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PETA KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK KOMPETENSI ii

SENARAI viii

I. PENDAHULUAN 1

A. PRASYARAT 4

B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 4

C. TUJUAN PEMBELAJARAN 6

D. KOMPETENSI 7

E. CEK KEMAMPUAN 10

II. PEMBELAJARAN 11

A. RENCANA BELAJAR SISWA 11

B. KEGIATAN BELAJAR SISWA 12

1. Pengenalan Komodit as, Teknik Proses Pembekuan Udang dan Sanit asi

12

a. Rangkuman 26

b. Tes Format if 27

c. Lembar Kunci Jawaban 28

2. Menerima dan Menimbang, Menangani Bahan Masuk dan

Menimbun Hasil Penanganan

30

a. Rangkuman 36

b. Tes Format if 38

c. Lembar Kunci Jawaban 39

d. Lembar Kerj a 1 Menerima dan Menimbang Udang 41

Lembar Kerj a 2 Memot ong Kepala 42

Lembar Kerj a 3 Menangani Bahan Masuk 43

Lembar Kerj a 4 Menimbun Hasil Penanganan 45

IV. EVALUASI 48

(5)

Identifikasi

Penanganan

Pengeringan

Pencampuran

Pengemasan

Penyimpanan

Pengecilan Ukuran

Ekstraksi

Proses Termal

Distilasi

Fermentasi

Bisnis Mandiri

Satu / Lebih Sub Kelompok

Pengawetan

PETA KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN THP (AGROINDUSTRI)

KELOMPOK SUB KELOMPOK

UMUM

INTI

PILIHAN

UMUM 1

UMUM 2

(6)

JUDUL UNIT STANDAR KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN: THP (Agroindustri)

NO KODE INDONESIA JUDUL UNIT STANDAR KOMPETENSI

AGIGEN KOMPETENSI UMUM

1 AGIGENCOM 001. A Mengkomunikasikan Inf ormasi Tempat Kerj a 2 AGIGENMT 002. A Menggunakan Konsep Mat emat is Dasar

3 AGIGENIDAG 003. A Mengident if ikasi Bahan / Komodit as Pert anian 4 AGIGENIDEQ 004. A Mengident if ikasi Peralat an Digunakan

5 AGIGENBS 005. A Mengumpul kan Dat a/ Inf ormasi Harga Bahan 6 AGIGENGMP 006. A Mengikut i Prosedur Kerj a Menj aga Prakt ik

Pengol ahan yang Baik (GMP)

7 AGIGENOHS 007. A Mengikut i Prosedur Menj aga Kesehat an dan Keselamat an (Kerj a) K3

8 AGIGENMP 008. A Mengikut i Pemeriksa dan Pemilahan Bahan/ Produk 9 AGIGENQC 009. A Mengikut i Prosedur Kerj a Menj aga Mut u

10 AGIGENQC 010. A Menerapkan Sist em dan Prosedur Mut u 11 AGIGENIP 011. A Membersihkan Peralat an di Tempat 12 AGIGENSA 012. A Membersihkan dan Sanit asi Peral at an

13 AGIGENGMP 013. A Mengimpl ement asikan Prosedur Prakt ik Berproduksi yang Baik (GMP)

14 AGIGENOHS 014. A Menerapkan Sist em dan Prosedur Keselamat an dan Kesehat an (K3)

15 AGIGENOHS 015. A Memant au Penerapan Kebij akan dan Prosedur K3

AGICOR KOMPETENSI INTI

AGICORFS Kompetensi Inti untuk keamanan Pangan

16 AGICORFS 016. A Mengikut i Prosedur Kerj a Menj aga Keamanan Pangan 17 AGICORFS 017. A Menerapkan Program dan Prosedur Keamanan

Pangan

AGICORID Kompetensi Inti untuk Identifikasi 18 AGICORIDFL 018. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Curai 19 AGICORIDNF 019. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Noncurai 20 AGICORIDVG 020. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Sayuran Segar 21 AGICORIDFW 021. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Bunga Segar 22 AGICORIDFR 022. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Buah-buahan

Segar

23 AGICORIDAN 023. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Hasil Ternak 24 AGICORIDFS 024. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Ikan

25 AGICORIDBY 025. A Mengident if ikasi Bahan/ Komodit as Hasil Samping

AGICORHD Kompetensi Inti untuk Penanganan

26 AGICORHDMN 026. A Mel aksanakan Tugas Penanganan secar a Manual 27 AGICORHDRM 027. A Memproses Awal (Pre-process) Bahan Ment ah 28 AGICORHDHR 028. A Menerima dan Mempersiapkan Bahan

(7)

NO KODE INDONESIA JUDUL UNIT STANDAR KOMPETENSI 30 AGICORHDHP 030. A Menangani dan Menumpuk/ Menimbun Bahan 31 AGICORHDHS 031. A Mengemas dan Menyimpan Bahan

AGICORDR Kompetensi Inti untuk Pengeringan 32 AGICORDRDO 032. A Mengoperasikan Proses Pengeringan 33 AGICORDRDN 033. A Mengoperasikan Pengeringan Alami 34 AGICORDRDA 034. A Mengoperasikan Pengeringan Buat an 35 AGICORDRDE 035. A Mengoperasikan Proses Evaporasi

36 AGICORDRDC 036. A Mengoperasikan Pengeringan Modif ikasi Udara 37 AGICORDRFD 037. A Mengoperasikan Pengeringan Beku

AGICORMX Kompetensi Inti untuk Pencampuran 38 AGICORMXMB 038. A Mempersiapkan Campuran Dasar 39 AGICORMXMW 039. A Mencampur Bahan Basah/ Semi Basah 40 AGICORMXMB 040. A Mencampur Bahan Kering

41 AGICORMXMM 041. A Memil ih Bahan, Cara dan Peralat an Pencampuran

AGICORPK Kompetensi Inti untuk Pengemasan 42 AGICORPKPN 042. A Mengident if ikasi Bahan Kemasan Alami 43 AGICORPKPA 043. A Mengident if ikasi Bahan Kemasan Buat an

44 AGICORPKPM 044. A Memil ih Cara, Bahan Kemasan dan Alat Pengemasan Manual

45 AGICORPKPM 045. A Mengemas Secara Manual

46 AGICORPKPO 046. A Mengoperasikan Proses Pengemasan

47 AGICORPKPC 047. A Menerapkan Prinsip Pengemasan Komodit as Pert anian

48 AGICORPKPE 048. A Memil ih Cara, Bahan Kemasan dan Alat Pengemasan Masinal

49 AGICORPKPS 049. A Mengoperasikan Proses Pada Sist em Pengemasan 50 AGICORPKGD 050. A Membuat Desain Graf is Kemasan

AGICORST Kompetensi Inti untuk Penyimpanan 51 AGICORSTSO 051. A Mengoperasikan Proses Penyimpanan 52 AGICORSTSP 052. A Menent ukan Cara dan Peralat an Perlakuan

Prapenyimpanan Dingin

53 AGICORSTSD 053. A Mengident if ikasi dan Memant au Serangan Rodent a Gudang

54 AGICORSTSD 054. A Mengendal ikan Hama Tikus/ Rodent a Gudang 55 AGICORSTSI 055. A Mengident if ikasi dan Memant au Serangan

Serangga/ Tungau Gudang

56 AGICORSTSF 056. A Mengident if ikasi Cendawan dan Serangannya pada Komodit as/ Produk

57 AGICORSTSN 057. A Menent ukan Cara dan Peralat an Penyimpanan Alami

(8)

NO KODE INDONESIA JUDUL UNIT STANDAR KOMPETENSI 58 AGICORZRZC 058. A Mel akukan Proses Pemot ongan

59 AGICORZRZL 059. A Mel akukan Proses Pengirisan 60 AGICORZRZO 060. A Mel akukan Proses Pencacahan 61 AGICORZRZS 061. A Mel akukan Proses Pemarut an 62 AGICORZRZM 062. A Mel akukan Proses Penggilingan 63 AGICORZRZG 063. A Mengoperasikan Proses Grinding

AGICOREX Kompetensi Inti untuk Ekstraksi 64 AGICOREXSL 064. A Mel akukan Proses Ekst raksi Padat -Cair 65 AGICOREXLL 065. A Mel akukan Proses Ekst raksi Cair-Cair

AGICORDT Kompetensi Inti untuk Distilasi 66 AGICORDTDW 066. A Mel akukan Dist ilasi Biasa

67 AGICORDTWD 067. A Mel akukan Dist ilasi Uap

68 AGICORDTVD 068. A Mel akukan Dist ilasi Tekanan Rendah

AGICORFT Kompetensi Inti untuk Fermentasi 69 AGICORFTFO 069. A Mengoperasikan Proses Ferment asi

70 AGICORFTID 070. A Mengident if ikasi Bahan, Cara dan Peralat an Ferment asi

71 AGICORFTSF 071. A Mengoperasikan Proses Ferment asi pada Media Padat

72 AGICORFTLF 072. A Mengoperasikan Proses Ferment asi pada Media Cair

AGICORBS Kompetensi Inti untuk Bisnis Mandiri

73 AGICORBSBI 073. A Mengumpul kan Berbagai Dat a/ Inf ormasi Bisnis 74 AGICORBSBO 074. A Mengevaluasi Diri dan Menent ukan Jenis Bisnis akan

Digarap

75 AGICORBSSM 075. A Mengadakan/ Membeli St ok Bahan Baku dan Bahan Lain

76 AGICORBSPD 076. A Mengoperasikan Proses Produksi

77 AGICORBSBP 077. A Mengemas dan Menyiapkan Produk unt uk Dipasarkan 78 AGICORBSBD 078. A Menyiapkan Berbagai Dokumen unt uk Laporan Bisnis 79 AGICORBSBE 079. A Menyiapkan Dokumen unt uk Evaluasi Bisnis

AGIOPT KOMPETENSI PILIHAN

80 AGIOPTFTPB 080. A Berpart isipasi secara Ef ekt if di Pabrik Rerot ian 81 AGIOPTFPMX 081. A Mel akukan Proses Pencampuran Bahan Adonan 82 AGIOPTFTDG 082. A Mengoperasikan Proses Pembent ukan Adonan 83 AGIOPTFTFP 083. A Mel akukan Proses Pengembangan Akhir dan

Pemanggangan Rot i

84 AGIOPTFTBK 084. A Mel akukan Proses Produksi Rot i 85 AGIOPTEXSL 085. A Mel akukan Proses Produksi Pat i

(9)

NO KODE INDONESIA JUDUL UNIT STANDAR KOMPETENSI 88 AGIOPTFTNC 088. A Memproduksi Nat a de Coco

89 AGIOPTFTTP 089. A Mel akukan Proses Membuat Tempe 90 AGIOPTFTVG 090. A Memproduksi Asinan Sayuran 91 AGIOPTPRAN 091. A Memproduksi Teri Medan 92 AGIOPTPRAN 092. A Memproduksi Telur Asin 93 AGIOPTPRDR 093. A Memproduksi Pisang Sale 94 AGIOPTPRFR 094. A Memproduksi Manisan Buah 95 AGIOPTPRFRI 095. A Memproduksi Selai Buah (Jam) 96 AGIOPTZRZB 096. A Mel akukan Proses Penghancuran 97 AGIOPTZRZG 097. A Mel akukan Proses Produksi Tepung 98 AGIOPTZRZP 098. A Mengoperasikan Proses Pell et ing

99 AGIOPTBSBD 099. A Menyerahkan Konsep laporan Kepada Pihak Berkepent ingan

100

AGIOPTBSBK 100. A

Membuat Laporan Teknis dan Keuangan Bisnis Mandiri

101 AGIOPTBSBR 101. A Mel akukan Persiapan unt uk Present asi

102 AGIOPTBSBBR 102. A Mel akukan Present asi Laporan dan Mencat at Umpan Balik

(10)

SENARAI

Air Blast Freezer : Ruang pembekuan, didal amnya t erdapat aliran udara

dingin yang cepat , yang menyebabkan pembekuan

bahan yang dikenainya.

BS : Below st andar ( dibawah st andar)

Cephalot horax : Bagian t ubuh udang yang merupakan kesat uan dari

kepala dan dada

Col d box : Kot ak dingin unt uk menyimpan yang berinsulasi

Cold st orage : Ruang penyimpanan dingin ( cooling dan f reezing)

Cont act Plat e Freezer : Alat pembeku menyerupai lemari, t erdapat rak-rak

yang berupa plat logam dan dialirkan ref rigeran. Suhu

mencapai -40 C

Glazing : Pemberian lapisan es / air dipermukaan udang set elah

pembekuan

Grading : Pengelompokan berdasarkan ukuran at au berat

Head on

Head of f

Peel ed

:

:

:

Udang yang dibekukan dalam keadaan ut uh, t anpa

dikulit i at au dipot ong kepalanya.

Udang yang dibekukan sesudah dipisahkan kepalanya,

t et api t idak dikulit i

Udang yang dibekukan sesudah dikupas kulit nya dan

dipisahkan kepal anya.

Quik f reezing : Pembekuan dengan cepat

Ref rigerant : Media pendingin misalnya Freon

Size : Ukuran

(11)

I. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara kepulauan yang t erdiri dari 13. 667 pulau t erlet ak di

ant ara Samudera Pasif ik dan Hindia. Keadaan beriklim t ropis menj adikan Indonesia

sebagai salah sat u negara Asia Tenggara yang memiliki ekosist em pant ai yang sangat

produkt if di dunia dan sangat sesuai bagi usaha budidaya air payau dan pemanf aat an

hasil l aut lainnya. Kekayaan sumber daya alam memberikan st at us bagi Indonesia

sebagai produsen budidaya perairan maupun pot ensi pengembangannya secara alamiah.

Udang merupakan salah sat u produk hasil laut yang disukai dan banyak dikonsumsi

oleh masyarakat walaupun ada diant ara konsumen yang peka (alergi) t erhadapnya.

Dibandingkan dengan binat ang darat , daging udang mempunyai eat i ng qual i t y yang l ebih

baik karena t idak liat , homogen sert a t idak mengandung pembuluh – pembuluh darah

yang besar dan ot ot – ot ot .

Udang sangat digemari dipasaran karena rasanya yang khas, oleh karena it u

pemasaran udang dalam bent uk segar sangat disukai oleh konsumen. Salah sat u cara

unt uk mempert ahankan mut u dan kesegaran dari udang yang hendak dipasarkan adalah

dengan cara pembekuan. Bagian addomen merupakan bagian t ubuh udang yang

diperdagangkan dal am keadaan beku. Ol eh karena it u dal am perdagangan dikenal udang

headl essyait u udang t anpa kepala.

Karena kandungan prot einnya yang t inggi, maka udang t ermasuk komodit as yang

mudah rusak yang disebabkan oleh kegiat an-kegiat n enzim dan bakt eri, oleh karena it u

penanganan udang sangat mempengaruhi mut u hasil ol ahan. Unt uk menj aga agar

mut unya t et ap baik t elah ada st andarisasi mut u yang mencakup bahan baku, met ode

penanganan, met ode pendinginan dan sanit asi, baik yang dilaksanakan dalam pabrik

maupun dal am pemasaran dan dist ribusi.

Kualit as dan kesegaran udang harus t et ap dij aga dengan baik sehingga udang

t ersebut sampai ke pasar at au ke t angan konsumen. Penanganan hasil panen merupakan

t indakan t eknis, yait u penanganan secara f isis mekanis berkait an dengan proses lebih

lanj ut .

Penanganan udang hasil panen harus dilakukan dengan cepat , karena kualit as

udang mudah rusak. Kesal ahan at au ket erlambat an penanganan mengakibat kan udang

t idak bisa diharapkan menj adi komodit as ekspor.

Unt uk mempert ahankan agar mut u udang t et ap baik, harus dit angani dengan hat i –

hat i dan j angan sembarangan, penanganan t ersebut yang harus diperhat ikan adalah

kebersihan peralat an yang digunakan, penanganan harus cepat dan cermat , hindarkan

(12)

air bersih memasukkan ke dalam keranj ang, ember at au t ong dan disiram dengan air

bersih, lebih baik lagi dari mulai awal menggunakan es bat u unt uk mendinginkannya,

dan mengelompokkannya menurut j enis dan ukurannya.

Sepert i t elah dij elaskan di at as, udang merupakan salah sat u komodit as ekspor.

Umumnya konsumen lebih menyukai udang segar, dikarenakan proses selanj ut nya dapat

lebih bervariasi. Oleh karena it u penanganan udang t erut ama dit uj ukan agar udang

set el ah dit angkap t et ap segar. Ini dapat dicapai dengan pendinginan dan pembekuan .

Pengert ian udang beku adalah udang segar yang t elah dicuci bersih, didinginkan

unt uk mempert ahankan suhu udang sekit ar 0 ºC, kemudian baik langsung maupun

set elah mengalami perlakukan pendahuluan, segera dibekukan pada suhu rendah

maksimum -45ºC sehingga suhu pusat produk akhir menj adi maksimum -18ºC dan

kemudian disimpan pada t empat penyimpanan dengan suhu maksimum -25 ºC dengan

f lukt uasi suhu1º C. Met ode yang digunakan adalah ai r bl ast f reezi ng dan cont act pl at e

f r eezi ng.

Penerimaan dan penimbangan adal ah kegiat an awal dal am pengadaan bahan baku,

yang dil akukan di indut ri pengolahan pada saat udang dipasok dari suplier. Kegiat an

yang ber kait an dengan hal ini membut uhkan kompet ensi pegawai yang memahami

t ent ang keselamat an dan kesehat an kerj a, kebiasaan berproduksi yang baik dan SOP

t erkait yang berl aku unt uk bahan yang dit angani. mampu mempersiapkan peralat an yang

dibut uhkan sesuai syarat yang t elah dit ent ukan.

Selama melakukan pemeriksaan dan penimbangan harus dilakukan dengan benar

dan j uj ur sert a melaporkan dalam f ormat yang baku sesuai hasil pemeriksaan

t erhadap berat dan mut u barang yang dit erima. Kunci ut ama pekerj aan ini adalah

kej uj uran, penget ahuan t ent ang spesif ikasi dan mut u bahan, penget ahuan t ent ang

kont rak pengadaan bahan sert a kepat uhan unt uk segera melaporkan pada at asan

t erhadap masalah yang dihadapi unt uk dikonf ir masikan dan disel esaikan.

Bahan yang t elah dit erima sesuai dengan prasyarat penerimaan segera dit angani,

mengingat udang adalah komodit as yang mudah rusak. Kegiat an penanganan yang

dil akukan mel iput i mencuci dari kot oran, membuang bagian yang t idak diinginkan sesuai

st andar produk misalnya membuang kepala udang dan kot oran. Pekerj aan ini harus

dil akukan sesuai St andar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di perusahaan.

Apabil a kegiat an penanganan membut uhkan wakt u yang lebih banyak karena

sediaan barang melebihi kapasit as kerj a, maka yang harus dilakukan adalah menimbun

hasil penanganan. Penimbunan dilakukan bila bahan yang masuk melebihi kapasit as

bagian penanganan at au kondisi udang masih sangat sul it unt uk dihilangkan kepala

(13)

Penguasaan kompet ensi di at as sangat pent ing karena dapat menj amin keaj egan

suat u produksi. Kegiat an penerimaan dan penimbangan, penanganan bahan sert a

menimbun hasil penanganan yang dilakukan secara baik dan t epat akan memperkecil

gangguan produksi. Gangguan pada proses produksi akan mengakibat kan pada kualit as

produk yang dit erima konsumen, menganggu kelancaran pemasaran, menghilangkan

kepercayaan t erhadap perusahaan yang bersangkut an.

Modul Penerimaan dan Persiapan Bahan Baku Udang disusun berdasarkan

pendekat an kompet ensi yang pada akhirnya pesert a dikl at dapat menguasai penanganan

dan pengolahan udang segar yang dibekukan khususnya kompet ensi melakukan

peneriman, penimbangan, penanganan bahan masuk ( pembuangan kepala dan

pencucian ) sert a melakukan penimbunan sesuai st andar operasional prosedur di

(14)

A. PRASYARAT

Unt uk memudahkan pesert a diklat di dalam memahami unit modul ini, maka

sebaiknya t elah memahami t erlebih dahulu :

1. Berbagai j enis/ macam dan sif at f isis sert a f isiologis hasil perikanan

2. Berbagai cara panen hasil perikanan

3. Berbagai f akt or penyebab kerusakan bahan

4. Berbagai perast uran pada peruasahaan set empat

5. Kont rak bisnis pemasokan bahan baku oleh perusahaan bersangkut an

B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini merupakan modul unt uk mencapai Kompet ensi Int i menyangkut kegiat an

Menerima dan Mempersiapkan bahan baku (udang segar), t erdiri dari beberapa Kegiat an

Belaj ar yang secar a t ot al memerlukan 2 Jam unt uk kegiat an/ kerj a f isik

a. Petunj uk Bagi Peserta Diklat

1. Modul Penerimaan dan Persiapan Bahan Baku Udang disaj ikan dalam dua unit

kegiat an belaj ar.

2. Unit kegiat an belaj ar 1 sif at nya memberikan penget ahuan dan pemahaman

t ent ang penget ahuan bahan komodit as udang dan t eknik pengol ahan udang beku,

agar mempermudah pesert a diklat unt uk melakukan kegiat an sesuai kompet ensi

menerima dan mempersiapkan bahan khususnya komodit as udang.

3. Unit belaj ar 2 membahas t ent ang kompet ensi menimbang, menangani bahan

masuk dan menimbun hasil dari bagian proses kegiat an memproduksi udang beku.

4. Set elah mampu menguasai modul ini, pesert a diklat dapat mengaj ukan rencana

konsul at si awal kepada inst rukt ur ( assesor int er nal ) dalam rangka sert if ikasi.

5. Rundingkan dengan inst rukt ur wakt u pelaksanaan penilaian sampai pesert a

diklat mendapat pengakuan kompent en melakukan menimbang, menangani

bahan masuk dan menimbun hasil penanganan di indust ri pengolahan udang.

b. Petunj uk Bagi Instruktur

1. Mewaj ibkan inst rukt ur mempersiapkan at au mengusahakan ket ersediaan bahan

baku dan bahan t ambahan maupun peral at an yang diperlukan.

2. Membagi kelompok kerj a at as pesert a dikl at , sehingga memudahkan pelaksanaan

kegiat an sebelum menimbang, menangani bahan masuk dan menimbun hasil

(15)

3. Lakukan kunj ungan (exur si ) dengan pesert a diklat ke indust ri pengol ahan udang

unt uk mendapat wawasan dan penget ahuan t ent ang bahan baku, peralat an dan

proses pr oduksi.

4. Demonst rasikan kegiat an penanganan udang set iap unit kompet ensi sehingga

pada t ahapan berikut nya pesert a diklat dapat melakukan secara mandiri.

Inst rukt ur seyogj anya kompet en. Dat angkan inst rukt ur t amu dari indust ri

pengol ahan udang set empat apabila mengalami kesulit an

5. Inst rukt ur memberikan kesempat an kepada pesert a diklat unt uk melakukan

pengulangan set iap unit kompet ensi yang akhirnya pesert a diklat mampu

melakukan kegiat an one man one j obsesuai unj uk kerj a st andar indust ri.

6. Inst rukt ur merencanakan proses penilaian meliput i kegiat an merencanakan

penilaian, mempersiapkan pesert a, menyelenggarakan penilaian dan meninj au

ulang penilaian.

a. Tahap merencanakan penilaian : inst rukt ur perlu mengident if ikasi kont eks dan t uj uan bagi penilaian, mengident if ikasi bukt i apa yang diperlukan,

memilih met oda dan mengembangkan alat -alat penilaian, membangun sebuah

prosedur pengumpulan bukt i dan mengorganisir penil aian.

b. Tahap mempersiapkan peserta: ident if ikasi dan j elaskan t uj uan penilaian, membahas unit yang sedang dinilai dan memast ikan bahwa pesert a diklat

mengert i, membahas kebij akan apa saj a yang relevan unt uk memast ikan

pesert a mengert i implikasinya, mengident if ikasi kesempat an mengumpulkan

bukt i, memast ikan pesert a diklat mengert i t ent ang krit eria unj uk kerj a.

c. Tahap menyelenggarakan penilaian: inst rukt ur perlu mengumpulkan bukt i, membuat keput usan penilaian, mencat at hasil dan memberikan umpan balik

penil aian kepada pesert a.

d. Tahap meninj au ulang penilaian : inst rukt ur perlu meninj au ulang met ode dan prosedur dengan orang yang relevan t ermasuk pesert a diklat ,

(16)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelaj ari modul ini peserta diklat mampu :

1. Aspek Pengetahuan

• Berbagai j enis hasil perikanan (dalam hal ini udang segar)

• Menget ahui cara menimbang dan mengenal berbagai alat t imbang

• Menget ahui t ahapan/ proses dalam menerima dan menimbang, menangani bahan

masuk dan menimbun hasil penanganan bahan baku (udang segar)

2. Aspek Sikap

• Disipl in, t asnggap dan cekat an melakukan pekerj aan

• Mel akukan sanit asi peral at an dan lingkungan kerj a

• Menerapkan higiene personalia

• Mel aksanakan cara dan kebiasaan berproduksi yang baik

3. Aspek Keterampilan

§ Menent ukan ket epat an j enis dan spesif ikasi saat menerima bahan baku

• Menent ukan f akt or mut u/ spesif ikasi sesuai dengan perj anj ian yang ada

• Menimbang bahan baku yang dit erima apakah sesuai dengan kesepakat an

• Menent ukan ket ert erimaan berdasarkan j enis dan spesif ikasi yang disepakat i

apakah dit olak, dit erima langsung at au dit erima dengan kompensasi t ert ent u

(17)

D. KOMPETENSI MENERIMA DAN MEMPERSIAPKAN BAHAN Kode Unit :

AGICORHDHR 028. A Judul Unit :

Menerima dan Mempersiapkan Bahan Uraian Unit :

Unit ini merupakan unit kompet ensi int i, mencakup penget ahuan dan

ket erampilan unt uk menerima barang ( baku ) yang t iba dan mempersiapkannya unt uk

proses selanj ut nya.

Sub Kompetensi Kriteria Unj uk Kerj a

1. Menerima dan menimbang 1. 1. Peralat an t imbang, f ormat dan alat t ulis unt uk pemeriksaan, penimbangan dan laporan hasil pemeriksaan disediakan / disiapkan.

1. 2. Salinan dokumen perj anj ian dengan pemasok t ersedia.

1. 3. Fasilit as penerimaan dan penyiapan bahan yang dat ang t ersedia dan bersih (siap dipakai).

1. 4. Bahan dit erima dan diperiksa kualit asnya sesuai prosedur di t empat kerj a

1. 5. Bahan dit imbang dan hasilnya dilaporkan

2. Menangani bahan masuk 2. 1. Peralat an dan f asil it as t erkait dengan j enis bahan unt uk proses penanganannya t ersedia dan siap digunakan.

2. 2. Prosedur kerj a t ersedia dan j uga bahan t erkait cukup memadai dal am art i j umlah dan mut unya. 2. 3. Bahan dit angani sesuai dengan SOP dit empat

kerj a

3. Menimbun hasil penanganan 3. 1 Perl engkapan dan ruang yang memenuhi syarat t ersedia sesuai dengan j umlah dan j enis bahan yang dit angani.

(18)

Persyaratan Unj uk Kerja

1. Konteks Unit Kompetensi

Unit kompet ensi ini unt uk proses / kegiat an awal produksi suat u agroindust ri

khususnya t erkait dengan penerimaan dan penanganan bahan ( baku ) yang baru t iba di

pabr ik. Karena j enis indust ri dan ragam bahan cukup banyak, maka unit ini merupakan

unit ‘ generik ‘ , yait u dapat digunakan unt uk masing–masing j enis bahan sepanj ang

t ersedia prosedur bakunya ( SOP ).

2. Kebij akan/ Prosedur Tersedia

Berbagai prosedur kerj a t ermasuk SOP unt uk j enis bahan (komodit as) bersangkut an

harus ada, selain j uga perundangan t erkait , KKB, K3 dan perat uran / t at a t ert ib

diperusahaan bersangkut an.

3. Peralatan dan Fasilitas Yang Diperlukan

Peralat an dan f asilit as yang diperlukan dapat berbeda ant ara sat u j enis bahan

dengan bahan lain, bahkan unt uk j enis t ert ent u bersif at khusus. Oleh karena it u

peralat an / perlengkapan, f asilit as dan berbagai bahan t erkait yang diperlukan harus

t ersedia dan siap digunakan.

Acuan Penilaian 1. Prosedur Penilaian

Unit ini harus dinilai melalui :

• Peragaan ket erampil an–ket erampilan prakt ek baik di t empat kerj a maupun dalam

bent uk simulasi dimana disediakan perl engkapan minimum yang diperlukan.

• Penil aian kemampuan penunj ang, berupa j awaban t erhadap pert anyaan–pert anyaan

lisan dan t ert ulis yang st andar.

• Unt uk st andar kompet ensi dit empat kerj a, penilaian lain yang dianggap perlu dapat

dil akukan, ant ara lain laporan pihak ket iga, dan kaj ian t erhadap buku cat at an

laborat orium, dan laporan pesert a

2. Persyaratan Awal atau kaitan dengan Unit Kompetensi lain.

Unit ini memerlukan penget ahuan dan ket erampilan awal menent ukan dan

memilah j enis bahan / komodit as ( Unit kompet ensi mengident if ikasi komodit as

pert anian ).

(19)

Berbagai penget ahuan dan ket erampil an penunj ang diperlukan unt uk dapat

melaksanakan unit kompet ensi ini, ant ara lain :

a. Penget ahuan t ent ang kont rak pengadaan bahan

b. Penget ahuan t ent ang spesif ikasi mut u bahan

c. Penget ahuan t ent ang lingkunp kerj a dan t anggung j awab

d. Penget ahuan t ent ang cara dan kebiasaan berproduksi yang baik (GMP)

e. Penget ahuan / ket erampilan berhit ung, menimbang, memilah, memindahkan dan

menimbun.

f . Mencat at dan membuat laporan.

g. Penget ahuan / pemahaman t ent ang K3, kebersihan, dan SOP t erkait yang

berl akukan unt uk bahan yang dit angani.

h. Memil iki sikap ment al posit if ant ara lain disiplin, j uj ur, r asa t anggung j awab, dan

lain-lain.

4. Aspek Kritis Penilaian

Aspek l ain dapat dipert imbangkan sepert i laporan kerj a yang berkait an dengan

unit ini, laporan pihak ket iga, buku cat at an t empat kerj a/ pabrik/pi l ot

pl ant/ laborat orium, l ogshet, at au pengalaman obyekt if (dapat dibukt ikan)lainnya dari

pesert a.

(20)

Isil ah kot ak di sebel ah pert anyaan berikut dengan memberi t anda “ “ j ika j awaban “

Ya “

No PERTANYAAN YA TIDAK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Apakah anda dapat menyebut kan j enis dan f ungsi alat ut ama dan pembant u dal am proses penimbangan udang ?

Apakah anda dapat menj elaskan hal – hal yang harus diperhat ikan sebelum memulai proses penimbangan, pembuangan kepala , pencucian dan penimbunan hasil penanganan ?

Apakah anda dapat menj elaskan t ent ang pent ingnya sanit asi lingkungan kerj a, hi gi ene per sonal i adan sanit asi peralat an ?

Apakah anda dapat menyebut kan langkah - langkah kerj a dal am proses pembuangan kepala ?

Apakah anda dapat menyebut kan langkah – langkah kerj a dal am proses pencucian udang ?

Apakah anda dapat menyebut kan t it ik krit is yang perlu diperhat ikan dal am t ahapan penimbangan, penumpukan , pembuangan kepala dan pencucian udang ?

Apakah anda dapat menj elaskan t ahapan dal am proses penimbangan udang ?

Apakah anda dapat menj elaskan alasan perl unya proses penimbunan hasil penanganan?

(21)

II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi :

Sub Kompetensi :

Jenis Kegiatan Tanggal/

Bulan Waktu

Tempat

Belaj ar Alasan Perubahan

Tanda tangan instruktur

Sub Kompetensi :

Jenis Kegiatan Tanggal/

Bulan Waktu

Tempat

Belaj ar Alasan Perubahan

Tanda tangan instruktur

Sub Kompetensi :

Jenis Kegiatan Tanggal/

Bulan Waktu

Tempat

Belaj ar Alasan Perubahan

(22)

B. KEGIATAN BELAJAR 1

PENGENALAN KOMODITAS, TEKNIK PROSES PEMBEKUAN UDANG DAN SANITASI

1. Tuj uan Kegiatan Pembelaj aran

• Menget ahui dan mengenal berbagai j enis udang

• Menget ahui dan memahami proses pengol ahan udang beku

• Menget ahui dan memahami sanit asi pengolahan udang.

2. Uraian Materi

Mat eri pembelaj aran yang disaj ikan dalam kegiat an belaj ar berikut ini meliput i

penget ahuan t ent ang j enis udang pot ensial, penanganan pasca penangkapan, produk

udang beku, dan kemunduran mut u.

a. Jenis Udang Potensial

Produksi udang di Indonesia t idak hanya berdasarkan penangkapan saj a melainkan

dihasilkan melalui usaha budidaya. Budidaya udang dilakukan di t ambak dan di kolam air

t awar. Pada dasarnya udang digolongkan ke dalam udang air laut dan udang air t awar.

Sesuai dengan pembagian habit at t ersebut , maka daerah lokasi sumber daya adalah

perairan l aut , perairan t awar dan perairan t ambak unt uk usaha budidaya.

Udang merupakan salah sat u hasil dari perikanan demer sal yait u perairan pant ai

sampai kedalaman 40 met er. Perairan air t awar yang pot ensial bagi udang galah ialah

semua perairan yang ada hubungannya dengan laut sepert i rawa, sungai dan danau.

Yang dimaksud dengan daerah perairan payau adalah daerah budidaya di t ambak dengan

salinit as 3-35 %.

Daerah t ambak yang baik adalah daerah yang dij angkau oleh pasang surut dengan

ket inggian 2 met er. Daerah yang baik unt uk pemeliharaan udang t ambak, khususnya

udang j erbung“ Whi t e “ dan udang dogol ialah perairan dengan salinit as l ebih dari 15 %.

sedangkan daerah yang memperoleh aliran air t awar, dengan salinit as kurang dari 15 %

lebih baik unt uk pemeliharaan udang windu. Jenis udang yang sering dikonsumsi dan

diol ah yait u :

(23)

Udang j erbung disebut j uga udang put ih “ Whit e Shrimp “ , ciri-cirinya ant ara l ain :

kulit nya t ipis dan l icin, warna put ih kekuningan dengan bint ik hij au dan ada yang

berwarna kuning kemerahan. Udang ini mempunyai j enis-j enis lain sepert i :

Udang Peci, warna kulit nya lebih gelap dan berbint ik hit am dengan nama dagang

Whi t e Shr i mp .

Udang Bambu, warna kulit nya kuning berbercak merah sepert i bambu dengan nama

dagangBamboo Shr i mp .

Udang Banana , warna kulit nya kuning sepert i kulit pisang dengan nama dagang

Banana Shr i mp .

2). Udang Flower ( Penaeussp )

Udang ini berwarna hij au kehit aman dengan garis melint ang coklat , kulit dan

kakinya agak kemerahan. Corak warnanya sepert i bunga dengan nama dagang Fl ower

Shr i mp .

3). Udang Windu / Pacet / T iger ( Penaeus monodon )

Udang ini kulit nya t ebal dan keras, berwarna hij au kebiruan dengan garis

melint ang yang lebih gelap, ada j uga yang berwarna kemerah-merahan dengan garis

melint ang coklat kemerahan. Nama dagang Tiger Shr imp.

4). Udang Cokong / Tokal / Galah / Fresh Wat er ( Macr obr achi um sp )

Udang ini adalah udang air t awar. Warnanya bermacam-macam, ada yang hij au

kebiruan, hij au kecoklat an, kuning kecoklat an dan berber cak seper t i udang windu t et api

bent uknya lebih bulat . Nama dagangnya Fresh Wat er Shr imp .

5). Udang Dogol ( Met apenaeus monocer os )

Udang ini kulit nya t ebal dan kasar, berwana merah muda agak kekuningan. Nama

dagangnya adalah Pink Shr imp , ada yang berwarna kuning kehij uan disebut yel l ow

Whi t e Shr i mp .

6). Udang Kucing “Cat Prawn

Udang ini kecil -kecil , yang pal ing besar berukuran 31 – 40 ekor/ l b. Warnanya hij au

dengan garis-garis melint ang kuning dan put ih. Ada j ug yang berwarna kuning dengan

(24)

7). Udang Medium

Yang t ermasuk j enis udang ini adal ah udang peci yang warnanya lebih gelap dan

berbint ik-bint ik hit am dan udang dogol yang warna kulit nya merah kecoklat an. Nama

dagangnyaMedi um Shr i mp.

8). Udang Sikat / Kipas ( Panul ir us sp )

Udang ini sepert i “ Lobst er “ t et api ukurannya lebih kecil dan kulit nya l ebih lunak

sert a agak kasar. Warna kulit kecoklat an bergaris-garis mel int ang. Nama dagangnya

Baby Sl i pper Lobst er .

9). Udang Karang / Barong ( Panul i r us sp )

Udang ini sepert i udang sikat t et api ukurannya ada yang besar dan kulit nya keras.

Warnanya ada bermacam-macam, ada yang hij au, coklat , coklat kemerahan dan hit am

kebiruan, biasanya berbint ik-bint ik put ih, merah at au coklat . Nama dagangnya “ Lobst er

“ .

b. Penanganan Pasca Penangkapan

Penanganan udang t anpa kepala dil akukan segera set elah udang t ert angkap dan

sampai diat as kapal, kepala udang dipisahkan. Sement ara it u udang yang berukuran

kecil dan ikan yang t ercampur bersama - sama dipisahkan j uga. Udang t anpa kepal a l al u

dicuci beberapa kali dengan air laut at au t awar yang bersih dan dingin dengan j alan

menambahkan bongkahan es kedalam air pencuci. Pencucian dilakukan sampai air

pencuci t idak keruh lagi. Secepat nya udang lalu di-es dengan dit imbun dengan es

hancuran yang cukup halus supaya es it u t idak melukai badan udang, at au udang t anpa

kepala diaduk dengan es sehingga seluruh badan diliput i es. Cara lain unt uk meng-es

udang adal ah dengan j al an berl apis ant ara udang dan es, yait u l apisan pert ama es l al u

lapisan udang, lapisan es lagi dan set erusnya.

Udang yang sudah di-es l al u disimpan dal am pal ka, at au bil a pembekuan dapat

dilakukan di at as kapal, udang langsung dibekukan segera selesai dicuci. Selama dalam

palka harus selalu dij aga agar udang yang di-es di dalam pet i at au keranj ang j angan

sampai kekurangan es. Udang segar it u harus selalu t ert ut up oleh lapisan es.

Penanganan udang ut uh dilakukan segera set elah udang sampai di at as kapal, lalu

dipil ih unt uk memisahkan udang yang berukuran besar dari campuran ikan dan udang

kecil. Disamping it u pemilihan j uga dilakukan unt uk mengumpulkan j enis udang yang

sama. . Pemilihan ini ant ara lain dimaksudkan unt uk memisahkan udang yang sudah rusak

(25)

Udang ut uh it u lalu dicuci bersih beberapa kali, kemudian dimasukkan kedalam

wadah kedap air ( misal nya drum pl ast ik ) yang sudah berisi air l aut at au air t awar yang

diberi bongkahan es. Drum-drum berisi udang it u lalu disimpan dit empat yang t eduh

at au didalam palka. Selama kapal berlayar bila air didalam drum sudah t erlihat keruh,

lalu digant i dengan air yang masih bersih dan dit ambah es. Udang didalam drum harus

selal u dij aga dalam keadaan dingin dengan air yang bersih sampai udang it u didarat kan

at au dij ual.

c. Produk Udang Beku

Diant ara udang-udang yang mempunyai nilai ekonomis adalah udang j erbung,

windu, dan dogol dengan nama dagang masing-masing whi t e shr i m banana, t i ger, dan

endeavour. Dewasa ini dikenal t iga macam produk udang beku yang sering dipasarkan

yait u :

§ Head on, yait u udang yang dibekukan dalam keadaan ut uh, t anpa dikulit i at au

dipot ong kepalanya. Produk ini merupakan komodit as yang t inggi permint aannya

dipasaran int ernasional dan mempunyai nilai yang cukup baik.

§ Head off, yait u udang yang dibekukan sesudah dipisahkan kepalanya, t et api t idak

dikulit i

§ Peeled, yait u udang-udang yang dibekukan sesudah dikupas kul it nya dan dipisahkan

kepalanya.

Unt uk produk Peeled dibedakan lagi menj adi t iga macam yait u :

§ Peeled Undevined (PUD) : kul it dikupas, daging ut uh t anpa dibelah dan ekor dibuang

§ Peeled and Devined (PND): kulit dikupas, punggung dibelah membuj ur, menggunakan pisau/ sil et yang t aj am dan t idak berkarat l al u usus dikel uarkan sert a

ekor dibuang

§ Peeled T ile On (PTO) hampir sama dengan PND, t et api ekor t idak dibuang

Mengingat udang merupakan bahan yang mudah rusak maka perlu mendapat

perl akuan pengolahan yang baik dan cermat . Pembekuan adalah penyimpanan bahan

pangan dalam keadaan beku, agar reaksi – reaksi enzimat is, reaksi – reaksi kimia sert a

pert umbuhan mikroba penyebab kerusakan dan kebusukan dapat dihambat . Pada proses

pembekuan ini digunakan bahan pendingin (r ef r i ger ant ) t ert ent u yang akan berubah dari

f ase cair ke f ase gas dengan menyerap panas dari sekel ilingnya.

Unt uk mencegah akibat negat if dari pembekuan sepert i t erj adinya krist al – krist al

(26)

suhu – 24 ºC sampai – 40 ºC. Udang segar dibekukan dengan baik dan disimpan pada suhu

dibawah – 17 ºC dapat t ahan sampai 6 bul an sedangkan unt uk udang cooked and peel ed

sekit ar 2 bulan.

Fakt or ut ama yang mempengaruhi mut u produk beku adal ah kesegaran bahan baku

ket ika dibekukan. Oleh karena it u dianj urkan bahwa selama penanganan, suhu udang

harus dij aga t et ap di bawah 4 ºC.

d. Tahap – Tahap Penting Pengolahan Udang Beku

Pembuangan kepala udang perlu dil akukan secepat nya, sebab dalam pembul uh –

pembul uh darah kepal a (cephal ot or ax) banyak t erdapat enzim pol yphenol oxidase yang

menyebabkan bl ack spot . Disamping it u bagian kepala merupakan sumber kont aminasi

sebab 75 % bakt eri pembusuk bersumber pada usus yang berada pada bagian ini. Juga

apabil a sel ama pengangkut an ke pabrik, udang didinginkan dengan air laut , maka masih

adanya kepal a akan menaikan kadar garam udang yang selanj ut nya mengakibat kan

daging menj adi liat karena t erj adi denat urasi prot ein. Pembuangan kepala j uga akan

menghemat t empat selama pengangkut an.

Pencucian udang merupakan hal yang pent ing, sebab j umlah bakt eri dari udang

yang baru dit angkap sekit ar 1000 sampai 1. 000. 000 per gram sedangkan j umlah bakt eri

dalam udang yang t elah dibekukan masih dapat dit erima ialah lebih kecil dari 500. 000

per gram. Oleh karena it u air pencuci dan air unt uk pengol ahan harus memenuhi syarat

sebagai air minum, diant aranya pH 6, 5 – 9, 0 dan sisa chlor 0, 2 – 0, 4 ppm. Dengan

pencucian ini diharapkan j umlah mikroba dapat dikurangi.

Gl azi ng didalam pembekuan bert uj uan unt uk mengurangi penguapan air dari bahan

sehingga pengeringan dapat dicegah. Pengeringan disini dapat t erj adi karena t ekanan

uap air pada permukaan bahan yang dibekukan lebih t inggi dari t ekanan uap air pada

permukaan pipa-pipa pendingin, karena suhu bahan lebih t inggi dari suhu pipa

pendingin. Gl azi ng dapat dil akukan dengan mengisikan sej uml ah air kedal am kot ak yang

berisi udang, set elah selesai pembekuan.

Perebusan udang pada pembuat an cooked and peel ed dan but t er f l y biasanya

dilakukan pada suhu 170 F sampai 212 F selama 5 sampai 20 menit . Penyusut an berat

selama perebusan 30 – 40%, hal ini dapat diperkecil hingga 15% dengan melakukan

perebusan menggunakan uap j enuh yang suhunya 225 F sampai 260 F dengan t ekanan 4

(27)

e. Proses Pembekuan Udang

1). Pencucian

Pencucian disini bert uj uan unt uk membersihkan udang dari kot oran – kot oran

mikroba yang t erdapat pada permukaannya sert a memisahkan udang dari pecahan –

pecahan es pendingin. Pencucian menggunakan air es yang suhunya 0 sampai 2 ºC.

2). Pemotongan Kepala

Proses ini hanya dil akukan t erhadap udang yang berasal dari pel el angan pasar ikan

dan dari hasil penangkapan kapal. Pembuangan ini dilakukan dilakukan secara manual

(dengan t angan). Penyusut an berat yang diakibat kan ol eh proses ini unt uk t iap – t iap

j enis udang berbeda. Pada udang yang kecil prosent ase berat kepal anya l ebih besar.

Udang j erbung penyusut annya 30-32%, udang windu 32%, udang dogol 35%, udang sudu

40%.

3). Pencucian II

Pencucian bert uj uan unt uk membersihkan udang dari kot oran – kot oran dan

mikroba yang t erdapat pada permukaannya sert a memisahkan udang dari pecahan –

pecahan es dingin. Pencucian menggunakan air es yang suhunya 0 sampai 2 ºC. Udang

yang t elah dipot ong kepala dicuci dengan larut an chl or (kaporit ) 10 ppm sebanyak 2 kali,

sel anj ut nya dil akukan sort asi.

4). Sortasi danGrading

Pada t ahap ini udang dipisah – pisahkan ant ara yang segar

sesuai dengan ukuran – ukurannya dan yang mut unya di bawah

st andar B. S ( below st andar) yang dit andai oleh warna kemerah

– merahan pada bagian punggung, t ekst ur lunak, t erj adinya

bl ack spot , at au t erj adinya kerusakan f isik sepert i ekor yanng

pat ah, kulit yang pecah. Proses ini j uga dilakukan dengan

t angan, walaupun demikian kecepat annya cukup t inggi yait u unt uk set iap mej a yang

t erdiri dari 4 orang karyawan dapat mencapai 120 sampai 140 Kg perj am.

Sort asi dilakukan menurut j enis, ukuran dan mut u. Berdasarkan krit eria mut u dilakukan

pemisahan sebagai berikut :

Udang

Mutu I Mutu II Rej ect (Ditolak/ dibuang)

§ Bent uk ut uh § Bent uk t idak ut uh sedikit cacat

§ Bent uk ut uh/ cacat

(28)

§ Warna bening, t ransparan

§ Warna pucat § Tidak berbau busuk

§ Tekst ur

kenyal/ el ast is

§ Tidak berbau busuk § Tekst ur lembek

§ Bau khas udang segar § Tekst ur lembek § Warna berubah menj adi merah

§ Kulit punggung ut uh § Kulit t ipis

§ Ekor ut uh § Tidak berlumut § Tidak berpasir

5). Penimbangan dan Penyusunan dalam Pan

Pada t ahap ini udang yang t elah dit imbang, dibersihkan

sat u persat u, kemudian disusun dalam pan. Penyusunan ini

bert uj uan agar udang beku yang dihasilkan t erlihat menarik.

6). Pengisian Pan dengan Air

Udang yang t el ah disusun dal am pan, dicuci beberapa kal i dengan air es, dan

kemudian baru diisi dengan sej umlah air es. Dengan adanya air es ini maka hasil

pembekuan nant i akan berupa balok – balok es.

7). Pembekuan

Pembekuan ini dilakukan dengan dua cara yait u dengan ai r bl ast f r eezer yang

mempunyai kapasit as sekit ar 10 t on dengan wakt u pembekuan 10 sampai 15 j am, dan

cont act pl at e f r eezer yang kapasit asnya 400 kg dengan wakt u pembekuan 4 j am. Suhu

pada saat akhir pembekuan – 34 sampai – 36 ºC

Set elah disort asi kemudian diat ur dalam wadah yang kedap air dengan berat

t ert ent u, kemudian diberi air sampai semua udang t erendam, lalu dibekukan dalam

ruang pembekuan pada suhu ant ara minus 45 C dan minus 35 C . Lama pembekuan

dapat bervariasi, karena dipengaruhi oleh :

§Jumlah udang yang dibekukan. Makin banyak udang yang dibekukan makin lama

pembekuannya.

§Alat pembeku yang digunakan. Cont act f r eezer (pembeku t ipe pl at ) l ebih cepat

membekukan bahan dari pada ai r bl ast f r eezer.

§Suhu pembekuan yang digunakan. Makin rendah suhu pembekuan, makin cepat

(29)

Produk yang t elah beku siap unt uk dipacking. Hasil pembekuan yang baik menampakkan

ciri – ciri sebagai berikut :

§Lapisan es rat a dan menut up seluruh permukaan produk

§Tidak t erj adi pengeringan pada permukaan produk at au t idak ada bagian yang

t elanj ang.

8). Glazing

Udang segera diglazing dengan t uj uan menambah lapisan es unt uk mencegah

pengeringan pada permukaan produk (dehidrasi) dan oksidasi selama penyimpanan dan

dist ribusi. Glazing dilakukan dengan mencel upkan balok – balok udang dalam air yang

t ercampur dengan hancuran es, yang suhunya sekit ar – 1 sampai 2 ºC.

9). Pembungkusan

Set elah gl azi ng, balok – balok udang it u kemudian dimasukkan ke dalam kant ong

pl ast ik pol y et hyl en (sebagai wadah primer), kemudian dimasukkan dalam i nner car t on

sebagai wadah sekunder dan diberi t anda pada bagian l uar i nner car t on sesuai dengan

j enis dan ukuran udang, i nner car t on yang t erbuat dari kart on berlapis lilin. Lapisan lilin

ini berguna unt uk mencegah penguapan air produk selama penyimpanan.

10). Pengepakan

Set elah dilakukan pembungkusan selanj ut nya dimasukkan ke dalam mast er cart on

(wadah t ert ier) sesuai dengan j enis dan ukuran udang. Set elah it umast er cart ondit ut up

dengan kert as berperekat , lalu diikat dengan t ali plast ik t ahan karat dan disambung

dengan met al pl at e Pengepakan menggunakan mast er car t on dimana set iap mast er

car t on berisi enam i nner cart on. Penggunaan i nner cart on hanya dilakukan unt uk

udang beku segar mut u I (f i r st gr ade). Sedangkan unt uk udang lainnya hanya

menggunakan kant ong pl ast ik l ain dan dipres l agi set el ah diberi et iket yang menunj ukan

ukuran udang. Mast er car t on dibuat dari kart on yang t idak berl apis l il in set el ah

pengepakan ini makamast er car t on disusun berdasarkan ukuran dan j enisnya, kemudian

siap unt uk disimpan dal am ruang pendingin unt uk siap diekspor.

Set elah pembekuan udang kemasan blok dikeluarkan dari f r eezi ng r oom, l al u

dicel upkan ke dal am bak f iber gl ass yang berisi air unt uk melepaskan balok udang dari

pan pembeku sert a menggelas (gl azi ng). Kemudian permukaan es diperiksa rat a at au

t idak. Bila permukaan es t idak rat a, maka dilakukan penyerut an dan bil a ada udang yang

t idak sel uruhnya t ert ut up es, maka udang t ersebut dikembal ikan ke dal am pan pembeku

(30)

Balok – balok udang t ersebut kemudian dimasukkan ke dalam kant ong plast ik pol y

et hyl en (sebagai wadah primer), lalu dimasukkan ke dalam i nner cart on sebagai wadah

sekunder dan diberi t anda pada bagian luar i nner car t on sesuai sesuai dengan j enis dan

ukuran udang.

Selanj ut nya dimasukkan ke dalam mast er car t on (wadah t ert ier) sesuai dengan

j enis dan ukuran udang. Set elah it u mast er cart on dit ut up dengan kert as berperekat ,

lalu diikat dengan t ali plast ik t ahan karat dan disambung dengan met al pl at e. Set elah

it u mast er car t on t ersebut dit umpuk berdasarkan ukuran dan j enisnya, kemudian siap

unt uk disimpan.

11). Penyimpanan Beku

Produk yang t erkemas disimpan dalam gudang beku (col d st or age) khusus unt uk

penyimpanan udang dan sej enisnya, t idak boleh dicampur dengan produk lain. Di dalam

col d st or age, dus – dus disusun bert umpuk – t umpuk sampai empat met er berdasarkan

ukuran, j enis udang dan met oda pendinginan. Penumpukan dilakukan dengan met ode

kunci lima.

Di at as l ant ai ruangan penyimpanan dingin diberi rangka kayu (pal l et ) set inggi kira

– kira 10 cm sebagai alas t umpukan dan suhu penyimpanan adalah – 15 ºC sampai – 20 ºC.

Cara penyimpanan dal am col d st or age harus diat ur sedemikian rupa sehingga

memungkinkan t erj adinya sirkulasi udara pada set iap kemasan. Jika memungkinkan

(31)

f. Kemunduran Mutu

Kerusakan dan kemundurun mut u pada udang beku yang sering t erj adi adalah

perubahan bau dan rasa, t ekt ur daging, rupa dan warna.

1). Bau dan Rasa

Sel ama penyimpanan beku di dal am col d st or age, udang secara lambat at au cepat

akan berubah bau dan rasanya, sampai akhirnya udang t ersebut t idak layak lagi

dimakan. Perubahan bau ( col d st or age smel l) dan rasa ini dapat menulari hasil l ain yang

disimpan bersama-sama, Makin lama disimpan, bau col d st or age ini makin kuat dan ini

berart i bahwa mut u dari udang beku it u j uga makin menurun.

2). Tekstur Daging

Daging udang lebih lunak t ekst urnya dari pada daging ikan, ol eh karena it u daging

udang lebih peka t erhadap perubahan t ekst ur sel ama penyimpanan (makin lam

disimpan, daging udang makin lunak).

Pada saat mulai dibekukan, daging udang mempunyai t ekst ur lunak elast is yang

bersif at agak lent ur bila dipij it sert a lembut mengandung air ( moi st l y succul ence).

Tekt ur ini akan berubah secara t idak waj ar menj adi kersa bersert a at au berongga

(spongy) selama penyimpanan beku. Selain it u bila daging udang segar diperas hanya

mengeluarkan sedikit cairan. Bila penyimpanan beku dilakukan secara kurang cermat ,

maka udang yang sudah lama disimpan akan banyak mengeluarkan cairan bila diperas.

3). Rupa dan Warna

Daging udang berubah dari warna t erang dan menarik menj adi buram, akhirnya

bewarna put ih susu sampai kekuning-kuningan. Pigment asi pada udang berubah dari

warna asl i hij au keabu-abuan menj adi kuning kemerah-merahan.

Perubahan warna dan rupa ini makin nyat a bila proses pengeringan (dehidrasi)

sudah l anj ut , dengan demikian parah t idaknya proses yang merugikan ini dengan mudah

dapat diket ahui. Kemunduruan mut u udang dengan mudah dapat diket ahui dengan

memperhat ikan rupa dan warna udang yang masih dalam keadaan beku yait u dengan

t erlihat nya bagian permukaan yang memut ih.

g. Sanitasi

Sebagaimana diket ahui udang dan hasil-hasil perairan lainnya merupakan bahan

makanan yang t erdiri dari prot ein, lemak, mineral, vit amin, air dan karbohidrat yang

t ersusun dengan perbandingan sedemikian rupa, sehingga mudah mengalami

pembusukan. Pembusukan ini t erj adi akibat , berbagai proses ant ara lain proses kimia

(32)

ol eh kegiat an-kegiat an bakt eri yang memang t elah ada, baik di dalam maupun dil uar

t ubuh udang, sert a adanya gangguan f isik pada daging udang t ersebut . Komposisi yang

t erdapat di dalam t ubuh udang adalah merupakan medium yang baik sekali bagi

pert umbuhan bakt eri-bakt eri t ersebut .

Unt uk dapat mempert ahankan mut u yang baik dari udang-udang segar maupun

ol ahan perl u sekali diadakan t indakan-t indakan secara t eknologis. Salah sat u diant ara

serangkaian t indakan-t indakan t ersebut adalah memelihara kebersihan dan kesehat an

sewakt u penanganan udang, at au dengan kat a lain, t indakan sanit asi dan higiene agar

mut u produk dapat dipert ahankan t et ap dalam keadaan baik.

Jadi t indakan-t indakan kebersihan it u pent ing sekali unt uk dua alasan, pert ama

ialah penj agaan akan t imbulnya keracunan makanan dan kedua dengan maksud unt uk

mengurangi t erj adinya pembusukan. Terhadap bahan makanan yang mengandung

prot ein dan t idak dibekukan, akan menj adi busuk t erut ama disebabkan kegiat an bakt eri.

Udang segar yang berhubungan dengan permukaan yang kot or akan segera

dit ulari/ kont aminasi, dan pada akhirnya pembusukan akan t erj adi. Kej adian di at as akan

bisa t erj adi dal am indust ri perikanan, misal nya di pal kah udang, di t oko-t oko pengecer,

di dal am ruang pengangkut an dari kendaraan selama pemuat an at au pembongkaran

udang.

Pet i-pet i udang yang baru dan bersih, kart on dan bahan pembungkus selalu harus

dipakai unt uk t ransport asi udang segar dan udang beku. Jika dipergunakan pet i-pet i

udang yang akan dipakai beberapa kal i pet i-pet i t ersebut harus dibuat dari bahan-bahan

yang t idak berkarat ( non cor r osive) dan selalu dalam keadaan bersih sesudah dipakai.

Semua sarana-sarana di darat yait u di t empat -t empat udang dimuat dan dibongkar

harus selalu bersih. Terhadap kesehat an pekerj a adalah pent ing sekali unt uk selalu

diperhat ikan. Perhat ian j uga selal u diadakan t erhadap pencucian ialah cara, bahan

yang dipakai unt uk mencuci, sert a t empat pencuciannya. Meskipun unt uk memenuhi

persyarat an akan memerlukan biaya banyak, namun bagi produk yang bermut u t inggi

akan memperoleh harga yang t inggi kalau dibandingkan dengan produk akhir yang

kurang baik mut unya, hal ini t idak akan t erlalu membebani.

Kebersihan dan kesehat an lingkungan harus diperhat ikan, dipelihara dan

dilaksanakan di dalam perusahaan-perusahaan pengolahan udang, at au hasil-hasil laut

l ainnya, supaya diperol eh mut u produksi yang baik dan t idak menimbul kan penyakit bil a

dimakan. Dalam hal ini t indakan sanit asi dan hygiene sewakt u penanganan udang perlu

diperhat ikan, mulai dari udang dit angkap sampai kepada udang t ersebut dit erima oleh

(33)

1. Sanitasi Bahan Mentah

Hygiene sesorang dapat pent ing peranannya dalam penanganan at au pengolahan

udang at au hasil laut lainnya. Set iap pekerj a dal am indust ri penanganan at au

pengol ahan udang harus memakai pakaian kerj a yang bersih dan bekerj a dengan t angan

yang bersih pul a. Mel engkapi dengan menggunakan sarung t angan, masker, t ut up kepal a

dan sepat u kerj a. Pakaian yang bersih dapat memberikan kesan-kesan sanit asi, sehingga

merangsang unt uk melakukan t indakan-t indakan yang sesuai dengan kebersihan baj u

yang dipakainya.

Perl engkapan dan wadah-wadah produk sert a air yang digunakan sewakt u

penanganan udang j uga dapat merupakan sumber kont aminasi. Oleh karena it u

pembersihan air dengan klorinisasi at au penambahan klor pada air sangat pent ing

peranannya. Udang-udang yang t elah busuk at au rusak sebaiknya dipisahkan, karena

merupakan sumber kont aminasi.

Dalam sanit asi bahan ment ah yang perlu dil akukan pert ama adalah mengadakan

penyort iran, yait u udang yang masih segar dan baik dipisahkan dengan udang yang t el ah

rusak at au busuk, kemudian dicuci sampai bersih benar sebelum dimasukkan ke dalam

t empat penyimpanan. Pencucian sebaiknya dilakukan beberapa kali. Sebab pencucian

yang dil akukan hanya sekali dengan air banyak, kurang menj amin kebersihannya.

Bagian-bagian yang paling banyak mengandung bakt eri misalnya isi perut , bagian

kepala, hendaknya dipisahkan dari bagian yang lain. Selain it u sebagaimana t elah

diket ahui bahwa salah sat u cara unt uk mendapat kan kebersihan, ialah dengan

mempergunakan air. Air yang digunakan unt uk pencucian pembilasan dan penyalur

produk akhir, harus memenuhi persyarat an air minum.

2. Sanitasi Tempat Penyimpanan

Tempat -t empat penyimpanan hendaklah selalu dalam keadaan bersih dan

diusahakan t idak kont ak dengan alat -alat dan bahan-bahan yang kot or. Suhu

kelembaban udara dalam t empat penyimpanan ini diat ur sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan syarat -syarat t eknologis yang diinginkan.

Bila bahan-bahan yang disimpan disini adalah udang-udang segar, sebaiknya

set elah udang-udang it u dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan it u, lalu kelembaban

dan suhu udara diat ur dan set elah it u dit ut up dan hanya dibuka bila sangat diperlukan

sekali. Tindakan ini dit uj ukan unt uk mencegah kont aminasi ol eh bakt eri yang dapat

membusukkan udang t ersebut , maupun oleh bakt eri-bakt eri yang dapat menimbulkan

(34)

Pembersihan t empat -t empat penyimpanan ini j uga dil akukan dengan cara asept ik.

Udang-udang yang dimasukkan ke dalam t empat penyimpanan, air harus sudah

dibersihkan t erlebih dahulu, dan j uga alat -al at yang dipakai unt uk penyimpanan selama

dal am pengangkut an haruslah selal u dal am keadaan bersih. Unt uk ini set elah alat -al at

ini dipakai harus dicuci, agar sewakt u dipakai berikut nya sudah siap dalam keadaan

bersih. Pembersihan yang paling baik ialah dengan cara penyemprot an air bert ekanan

t inggi kepada alat -alat ini sambil disikat dan lebih baik j ika dipergunakan sabun.

Kot oran-kot oran sering melekat di celah-celah at au poj ok alat -alat t ersebut . Oleh

karena it u celah-celah ini harus benar-benar bersih supaya j angan sampai menj adi

media berkembang biaknya bakt eri. Dalam hal ini t indakan yang dilakukan adalah

bersif at asept ik. Yait u pencuci hamaan dengan cara mekanis. Suhu ruangan alat

mengangkut udang segar harus cukup rendah (-2° C) agar supaya perkembang biakan

bakt eri dapat dicegah. Sepert i t el ah diket ahui pada suhu l ebih rendah dari 0° C, bakt

eri-bakt eri t idak dapat berkembang biak, keadaan ini disebut dengan st at i onai r .

3. Sanitasi Sarana Penanganan

Perlengkapan dan wadah produk sepert i palkah, pet i udang, harus t idak

menimbulkan bahaya kesehat an. Palkah dan pet i-pet i udang harus t erbuat dari bahan

yang baik dikonst ruksikan sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dan j uga harus

dirawat , sehingga t idak menimbulkan sumber penularan kepada produk.

Demikianlah j uga alat -alat bant u lainnya sepert i keranj ang, skop, mej a,

t imbangan, pisau, dan sebagainya yang dipergunakan. Hal ini dimaksudkan unt uk

menghindari t ert inggal nya bekas-bekas kot oran at au darah, pada al at -al at t ersebut yang

akan menularkan bakt eri-bakt eri yang t erbent uk it u kepada udang yang akan diolah at au

dit angani.

Pembersihan alat -alat t ersebut biasanya dilakukan dengan air biasa at au air sabun

(dit ergen) dengan memakai sikat , dan set elah it u dikeringkan. Usahakanlah

mempergunakan alat -alat yang t erbuat dari bahan-bahan yang t idak mudah berkarat .

Pembersihan pada al at -alat , geladak kapal, lant ai pelelangan, pengolahan, dan

sebagainya dapat dilakukan dengan air biasa at au di t er gen, dan disinf ekt an dalam

bat as-bat as yang t idak membahayakan manusia. Jadi al at -alat at au sarana yang

dipergunakan dal am penanganan ikan harus memenuhi syarat -syarat sanit asi dan hi gi ene

yang dit ent ukan. Di Indonesia, kit a banyak mengenal kaporit at au klor sebagai

desinf akt an yang digunakan dalam air pencuci yang pemakaiannya diat ur sebagai

(35)

No. Penggunaan Kepekatan (dalam ppm)

Pencuci permukaan licin (porselin, gelas, dsb)

Pencuci permukaan kayu licin

Pencuci permukaan kasar (pet i t ua, mej a aus,

bet on)

Larut an ini dapat dibuat dengan mencampur 1 gram klor dengan 1000 kg ( 1000 lit er

air).

4. Sarana Tempat Pengolahan

Hal yang perlu sekali mendapat perhat ian pada t empat pengolahan ini ialah

hindarkanlah adanya air kot or yang t ergenang, baik di hal aman maupun di dal am

ruangan t empat pengolahan. Oleh sebab it u buat lah sal uran-saluran air yang

sebaik-baiknya dan air kot or bekas pencucian bahan baku sert a bahan alat -alat hendaklah

dialirkan kesuat u t empat yang j auh dari kompleks t empat penanganan at au pengolahan

udang.

Sediakanlah t empat -t empat pembuangan kot oran yang t erat ur dan rapi sej umlah

yang diperl ukan, dan t empat -t enpat pembuangan kot oran ini harus t ert ut up. Bila

mungkin t empat kot oran-kot oran it u diisi dengan bahan-bahan ant isept ik supaya bakt eri

yang ada di dal amnya dapat t erbunuh.

Sumber kont aminasi lain yang harus diwaspadai adalah lalat . Unt uk menghindari

ini ruangan t empat pengolahan sert a pint u, cendela dan l ubang udara dit ut up dengan

kawat kasa. Ruangan t empat pengolahan at au penanganan dan halaman sekit arnya harus

senant iasa t erpelihara bersih, dan lant ai ruang pengolahan selalu dibersihkan dengan

(36)

C. RANGKUMAN

• Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku agar reaksi

enzimat is, reaksi kimia sert a pert umbuhan mikroba penyebab kerusakan dan

kebusukan dapat dihambat . Proses pembekuan adal ah yang paling sederhana dari

cara pengawet an udang

• Pembekuan udang sist em qui k f r eezi ng dil akukan pada suhu – 24 ºC sampai – 40 ºC.

Udang segar dibekukan dengan baik dan disimpan pada suhu dibawah – 17 ºC dapat

t ahan sampai 6 bulan sedangkan unt uk udangcooked and peel edsekit ar 2 bulan.

• Fakt or ut ama yang mempengaruhi mut u produk beku adalah kesegaran bahan baku

ket ika dibekukan. Oleh karena it u dianj urkan bahwa selama penanganan, suhu udang

harus dij aga t et ap di bawah 4 ºC.

• Pembuangan kepala udang perlu dilakukan unt uk menghindari bl ack spot , sumber

kont aminasi sebab 75 % bakt eri pembusuk bersumber pada usus yang berada pada

bagian ini, menghindari denat urasi prot ein. Pembuangan kepala j uga akan

menghemat t empat selama pengangkut an.

• Air unt uk pengol ahan harus memenuhi syarat sebagai air minimum, diant aranya pH

6, 5 – 9, 0 dan sisa chlor 0, 2 – 0, 4 ppm. Dengan pencucian ini diharapkan j umlah

mikroba dapat dikurangi.

Gl azi ng didalam pembekuan bert uj uan unt uk mengurangi penguapan air dari bahan

sehingga pengeringan dapat dicegah. Gl azing dapat dilakukan dengan mengisikan

sej uml ah air kedal am kot ak yang berisi udang, set elah sel esai pembekuan.

• Produk yang t erkemas disimpan dalam gudang beku (col d st or age) khusus unt uk

penyimpanan udang dan sej enisnya, t idak boleh dicampur dengan produk lain.

• Cara penyimpanan dal am col d st or age harus diat ur sedemikian rupa sehingga

(37)

D. TES FORMATIF

1. Jelaskan alasannya pada udang dilakukan proses pembuangan kepala !

2. Jelaskan mekanisme pembekuan qui k f r eezi ngdan cooked and peel ed!

3. Sebut kan t ahapan – t ahapan pembuat anf r esh shr i mp !

4. Dikenal 3 macam pengol ahan udang beku . Jelaskan !

5. Air yang digunakan dal am pengol ahan harus mempunyai syarat . Sebut kan syarat –

syarat t ersebut !

6. Jelaskan Fakt or ut ama yang mempengaruhi mut u produk beku !

7. Gl azi ng didal am pembekuan perlu dil akukan. Jelaskan t uj uan dari Gl azing

t ersebut !

8. Sebut kan ciri – ciri Hasil pembekuan yang baik pada proses pembekuan !

9. Jelaskan mengapa harus dilakukan pembekuan udang !

10. Coba sebut kan j enis – j enis dari udang Jerbung ( Penaeus mer gui ensi s ) dan

(38)

E. KUNCI JAWABAN

1. Pembuangan kepala udang perlu dilakukan unt uk menghindari bl ack spot , sumber

kont aminasi sebab 75 % bakt eri pembusuk bersumber pada usus yang berada pada

bagian ini, menghindari denat urasi prot ein. Pembuangan kepala j uga akan

menghemat t empat selama pengangkut an.

2. Unt uk mencegah akibat negat if dari pembekuan sepert i t erj adinya krist al – krist al es

yang besar dalam bahan, maka udang dibekukan dengan sist em qui k f r eezi ng pada

suhu – 24 ºC sampai – 40 ºC. udang segar dibekukan dengan baik dan disimpan pada

suhu dibawah – 17 ºC dapat t ahan sampai 6 bulan sedangkan unt uk udangcooked and

peel ed sekit ar 2 bulan.

3. Tahapan proses pembuat anFr esh Shr i mp adal ah sebagai berikut

a. Pembuangan kepala

b. Pencucian

c. Sort asi dan Gr ading

d. Penimbangan dan Penyusunan dal am Pan

e. Pengisian Pan dengan Air

f . Pembekuan

g. Gl azi ng

h. Pembungkusan

i. Pengepakan

4. Dikenal t iga macam produk udang beku yait u :

a. Head on, yait u udang yang dibekukan dalam keadaan ut uh, t anpa dikulit i at au

dipot ong kepalanya

b. Head off, yait u udang yang dibekukan sesudah dipisahkan kepalanya, t et api

t idak dikulit i

c. Peeled, yait u udang-udang yang dibekukan sesudah dikupas kulit nya dan

dipisahkan kepal anya.

5. Air unt uk pengolahan harus memenuhi syarat sebagai air minimum, diant aranya pH

6, 5 – 9, 0 dan sisa chlor 0, 2 – 0, 4 ppm. Dengan pencucian ini diharapkan j umlah

mikroba dapat dikurangi.

6. Fakt or ut ama yang mempengaruhi mut u produk beku adal ah kesegaran bahan baku

ket ika dibekukan. Oleh karena it u dianj urkan bahwa selama penanganan, suhu udang

harus dij aga t et ap di bawah 4 ºC.

7. Gl azi ng didalam pembekuan t uj uan dari Gl azi ng t ersebut bert uj uan unt uk

(39)

dapat dil akukan dengan mengisikan sej umlah air kedalam kot ak yang berisi udang,

set elah selesai pembekuan.

8. Pr oduk yang t elah beku siap unt uk dipacking. Hasil pembekuan yang baik

menampakkan ciri – ciri sebagai berikut :

§Lapisan es rat a dan menut up seluruh permukaan produk

§Tidak t erj adi pengeringan pada permukaan produk at au t idak ada bagian yang

t elanj ang.

9. Pembekuan udang merupakan hal yang pent ing, sebab j umlah bakt eri dari udang

yang baru dit angkap j umlahnya lebih dari 500. 000 per gram harus dit urunkan

10. j enis – j enis dari udang Jerbung ( Penaeus mer gui ensis ) dan ciri – cirinya sebagai

berikut :

• Udang Peci, warna kul it nya l ebih gel ap dan berbint ik hit am dengan nama dagang

Whi t e Shr i mp .

• Udang Bambu, warna kulit nya kuning berbercak merah sepert i bambu dengan

nama dagangBamboo Shr i mp .

• Udang Banana , warna kulit nya kuning sepert i kulit pisang dengan nama dagang

(40)

KEGIATAN BELAJAR 2

MENERIMA DAN MENIMBANG, MENANGANI BAHAN MASUK DAN MENIMBUN HASIL PENANGANAN

A. Tuj uan Kegiatan Pembelaj aran

Pesert a dikl at mampu melakukan dalam kegiat an :

§ Menerima dan menimbang bahan baku udang

• Membuang kepala udang set el ah kegiat an penimbangan

• Mencuci udang dari kot oran

• Menimbun hasil penanganan

B. Uraian Materi

Mat eri berikut adalah bagian proses pengolahan udang beku meliput i kegiat an

penerimaan dan menimbang, menangai bahan masuk dan menimbun hasil penanganan.

a. Menerima dan Menimbang Bahan

Kegiat an menerima bahan baku merupakan kegiat an awal produksi suat u

agroindut ri yang baru t iba di pabrik. Pet ugas t erlebih dahulu harus menyiapkan

berbagai keperluan yang berkait an dengan kegiat an dimaksud.

Krit eria unj uk kerj a yang dil akukan meliput i kegiat an persiapan berupa penyiapan

peral at an t imbang, f ormat unt uk pemeriksaan, peralat an alat t ulis, menyediakan salinan

dokumen perj anj ian dengan pemasok dan penyiapan t empat penerimaan sudah siap

dipakai dan memenuhi syarat kebersihan. Prosedur selanj ut nya adalah melakukan

pemeriksaan spesif ikasi bahan dan mut u, menimbang dan melaporkan hasilnya.

Ruang lingkup penerimaan mencakup semua cara dan kegiat an yang bert uj uan

unt uk mengenali dan menelusuri bahan dimulai saat menyimpan buku cat at an,

menerima barang, memeriksa, pengambilan sampel dan menent ukan st at us produk.

Pet ugas penerima harus mempunyai cat at an ident it as pengenalan barang yang

mencant umkan semua at au sebagian dari daf t ar berikut ini

§ Nomor P/ O (Pur chasi ng Or der) nomor pembelian dari perusahaan bersangkut an

§ Receipt No : Nomor menerima barang ( nomor surat t erima barang )

§ Invent ory Descr i pt i on : Jenis barang sesuai order ke suplier.

§ Nomor surat j alan dari suplier

§ Nomor mobil pengiriman dari suplier

§ Schedul e kedat angan yait u j adwal kedat angan barang sesuai order

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Kereta Informasi Kereta Pilihan Stasiun Tujuan ©H[WHQGª ©H[WHQGª ©H[WHQGª No Skenario pengujian Test case Hasil yang diharapkan Hasil pengujian kesimpulan 1

Dalam kaitannya kaitannya dengan dengan pengurangan pengurangan risiko risiko bencana bencana maka maka upaya upaya yang yang dapat dapat dilakukan dilakukan untuk untuk

Pengadaan program pelatihan bahasa Inggris diperlukan oleh guru kelas namun mereka mengharapkan teknis kegiatan dan pendekatan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan

“pesantren merupakan bagian integral dari masyarakat sekitarnya karena maju maupun tidaknya pesantren sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu peran kyai sebagai figur sentral

Juga dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebiasaan mencuci tangan sudah menjadi tradisi atau habbit di Kalangan anak-anak usia dini, namun problemnya ada pada

Walaupun mempunyai sepasang elektron bebas, tetapi karena adanya delokalisasi elektron dalam cincin aromatis, maka pirol tidak dapat bersifat basa, malahan bersifat asam yang

Tampilan Potongan Memanjang Embung Setail KG2 Dari tampilan visual pada Gambar 28 , hasil komputasi dari simulasi banjir rancangan kala ulang dalam 1, 2, 5, 10, 20, dan 25

Penyiaran lslam Wajib Kursus Bahasa Inggri s Berpeluang mendapat beasi swa 31 Achmad Khoirul Faqih 62002t10082 Manajemen Pendidikan Islam Wajib Kursus Bahasa Inggris