• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAIRAN DARAT KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAIRAN DARAT KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT T.A 2011/2012."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI PERAIRAN DARAT KELAS X SMA

NEGERI 1 STABAT T.A. 2011/ 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AYU MUSTIKA HASAN

NIM. 308331014

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ayu Mustika Hasan

NIM : 308331014

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis jenis skripsi ini adalah benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri atau bukan merupakan pengalihan tulisan atau fikiran orang

lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau fikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari karya tulis atau skripsi ini terbukti atau dapat dibuktikan sebagai hasil

ciplakan atau fikiran orang lain maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012

Yang Membuat Pernyataan

(5)

v ABSTRAK

Ayu Mustika Hasan, NIM 308331014. Implementasi Model Pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perairan Darat Kelas X SMA Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2011 / 2012. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan Tahun 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Aktivitas belajar siswa pada materi perairan darat melalui implementasi model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition ( CIRC ), (2) Hasil belajar siswa pada materi

perairan darat melalui implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition ( CIRC ).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Stabat dengan subjek penelitian kelas X-B yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan berupa instrument soal dan pedoman observasi yang kemudian dianalisis dengan tekhnik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC ) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi perairan darat yang terdiri dari 64,16% pada siklus I menjadi 80,62% pada siklus II dengan rata-rata peningkatan aktivitas belajar 50,63%, (2) Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (

CIRC ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perairan darat yang

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Allah SWT yang diberikan kepada penulis sehingga

skripsi yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition ( CIRC ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perairan

Darat Kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.A 2011 / 2012 dapat diselesaikan dengan baik dan

sesuai dengan waktu yang direncanakan. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan studi guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Geografi pada Program Studi Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial UNIMED.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan,

bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Restu, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi

sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberi bimbingan,

sumbangan pikiran serta waktu dalam penulisan skripsi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak / Ibu dosen di lingkungan jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

6. Bapak Drs. Syafruddin., selaku kepala SMA Negeri 1 Stabat dan Bapak Zulkifli,

(7)

iv

7. Teristimewa buat Ayahanda Hasanuddin,SE dan ibunda Hetty Funiaty Siregar yang

telah bersusah payah dalam mengasuh, memberikan kasih sayang, memberikan do’a,

nasihat, motivasi dan pengorbanan yang tiada ternilai kepada penulis, terima kasih

atas dukungannya.

8. Kakanda Vika Septanty Hasan,S.H, Adinda Cici Puspita Hasan dan seluruh keluarga

besar alm.H.Saimin, terima kasih untuk semangat, dukungan dan do’anya. Ayu

sayang kalian.

9. Seseorang yang begitu berarti Bayu Arifianto yang selalu memberikan motivasi dan

untaian do’a tulusnya.

10.Keluarga besar B Ekstensi 2008, teristimewa teman seperjuangan noyakina,

nurhidayah, nilawati, toyibah, zulaikaa, zannah, suamadi, vanolo, nasrullah, paduan,

andi,yang telah mengisi hari-hari penulis selama perkuliahan. Semoga persahabatan

kita utuh.

11.Teman- teman A- B Reguler 2008, A- B Ekstensi 2008 dan adik- adik stambuk 2009,

2010, 2011, 2012 Jurusan Pendidikan Geografi UNIMED.

12.Teman- teman PPLT SMA Negeri 1 Stabat T.A 2011 / 2012. Terimakasih

dukungannya.

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Allah SWT dan

semoga skripsi ini dapat menjadi masukan bagi jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Agustus 2012

Ayu Mustika Hasan

(8)

vii

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 25

D. Jenis Penelitian...26

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 32

F. Pengembangan Instrument ... 36

G. Tehnik Analisa Data ... 37

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 40

B. Keadaan Fisik ... 40

C. Keadaan Non Fisik ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

(9)

viii

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Langkah-Langkah Dalam Setiap Siklus……… 31

2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas……… 32

3. Kisi-Kisi Soal Siklus I……… 36

4. Kisi-Kisi Soal Siklus II……… 36

5. Kategori Ketuntasan Penguasaan Materi Pelajaran……… 40

6. Tenaga Pengajar dan Pegawai di SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 45

7. Jumlah Siswa di SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 46

8. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 47

9. Sarana Belajar Geografi di SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 47

10.Frekuensi Nilai Post Test Siklus I……… 56

11.Frekuensi Nilai LKS Siklus I……… 57

12.Aktivitas Belajar Siswa Siklus I……… 57

13.Frekuensi Nilai Post Test Siklus II……….. 63

14.Frekuensi Nilai LKS Siklus II………. 64

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir……… 23

2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas……… 28

3. Peta Kabupaten Langkat……… 42

4. Peta Kecamatan Stabat……… 43

5. Denah Lokasi Penelitian……… 44

6. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 49

7. Siswa Mulai Membentuk Kelompok Belajar……… 51

8. Peneliti Menyampaikan Materi Pelajaran Kepada Siswa……… 53

9. Siswa Menyalin Poin Penting Dari Penjelasan Peneliti……… 54

10.Siswa Sedang Berdiskusi Pada Siklus I……… 55

11.Siswa Sedang Mengerjakan Post Test Pada Siklus I……… 56

12.Peneliti Kembali Menyampaikan Materi Pelajaran Pada Siklus II……… 60

13.Siswa Sedang Mendengarkan Penjelasan dari Peneliti……… 61

14.Siswa Sedang Berdiskusi Pada Siklus II……… 62

15.Siswa Sedang Mengerjakan Post Test Siklus II……… 63

(11)

x

5. Program Semester SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 85

6. Rincian Minggu Efektif SMA Negeri 1 Stabat Tahun 2012……… 91

7. Instrumen Penelitian Siklus I……… 93

8. Instrumen Penelitian Siklus II……….. 98

16.Perhitungan Taraf Kesukaran Tes Siklus I……… 117

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjadi pelaksana pembangunan

di segala bidang. Sesuai dengan Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sanjaya,

2007).

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis, serta bertanggung jawab (Sukardjo, 2009). Untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan – perbaikan

peningkatan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

maka proses belajar mengajar merupakan kegiatan inti yang harus ditingkatkan

sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya perubahan tingkah laku,

pengetahuan, maupun keterampilan dari diri siswa serta melakukan upaya

peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik. Dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok. Hal ini

(13)

2

berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada

bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik

yang dalam hal ini menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik.

Proses pembelajaran dalam pendidikan yang digunakan selama ini adalah

pembelajaran yang berpusat pada guru sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa serta

penyampaian materi pelajarannya masih menggunakan metode ceramah. Siswa

kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk membangun dan

menemukan sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya, sehingga siswa hanya

manghafalkan fakta-fakta dari buku dan bukan dari hasil menemukan serta

membangun sendiri pengetahuannya. Proses pembelajaran cenderung text book

oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari. Siswa kesulitan untuk

memahami konsep akademik seperti yang diajarkan selama ini, yaitu menggunakan

sesuatu yang abstrak dengan metode ceramah. Yang pada hakikatnya aktivitas

belajar siswa itu terdiri dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran,

interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, kerjasama kelompok,

aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, usaha siswa dalam mengikuti pembelajaran,

dan partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi pelajaran.

Guru harus memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, menyusun dan

mengembangkan serta menilai bahan atau materi, memilih strategi dan model

pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dalam upaya pencapaian tujuan

pembelajaran. Penentuan model pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan

belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena model

pembelajaran yang sesuai untuk materi pelajaran akan membantu peningkatan hasil

(14)

3

sangat penting. Guru sebagai fasilitator memberikan kemudahan kepada siswa dalam

menanamkan konsep yang menjadi tuntutan kurikulum. Sebagai dinamisator, guru

perlu menciptakan situasi dan kondisi hidup dan tidak monoton supaya semangat

belajar siswa dapat meningkat. Sebagai mediator, guru perlu bertindak sebagai media

terhadap siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai

evaluator, guru perlu menilai kemajuan siswa supaya siswa dapat melakukan

perbaikan – perbaikan sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Sebagai instruktur,

guru perlu memberikan perintah yang baik dan tepat dalam bentuk tugas – tugas

kepada siswa supaya siswa lebih aktif belajar (Sanjaya, 2007). Oleh karena

pentingnya peran guru, maka proses pengajaran hanya akan berlangsung manakala

ada guru dan tidak mungkin ada proses pembelajaran tanpa guru.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Stabat terhadap

guru bidang studi geografi terlihat bahwa guru masih menggunakan model

pembelajaran konvensional, yakni pembelajaran terpusat pada guru sehingga siswa

menjadi malas belajar, sehingga siswa kurang antusias mengikuti proses belajar

mengajar. Kemudian proses pembelajaran cenderung text book oriented dan tidak

terkait dengan kehidupan sehari-hari. Siswa menganggap bahwa materi Perairan

Darat merupakan salah satu materi yang sulit untuk dipelajari dan dipahami. Guru

juga merasa kesulitan dalam menyampaikan materi karena keterbatasan waktu dan

banyaknya materi yang tercakup pada materi perairan darat. Aktivitas belajar siswa

selama pembelajaran rendah, hal ini ditandai dengan kurangnya perhatian siswa

dalam mengikuti materi pelajaran yang disampaikan guru, respon siswa terhadap

pertanyaan yang diajukan guru pada saat proses pembelajaran, menyalin poin-poin

(15)

4

mengeluarkan pendapat atau idenya pada waktu diskusi kelompok berlangsung di

kelas. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Geografi yang

ditetapkan sekolah adalah 75. Namun pencapaian hasil belajar siswa masih belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum yang terlihat dari 55,63 % siswa tidak

tuntas dalam pembelajaran geografi.

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan agar

siswa lebih aktif di dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan model

pembelajaran dengan mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok yang

bersifat heterogen dimana pada masing-masing kelompok diberi wacana yang

berbeda sehingga akan terjadi proses diskusi, selanjutnya masing-masing kelompok

akan mempresentasikan hasil diskusinya dan guru kemudian akan memberikan

kesimpulan. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk lebih aktif dengan adanya

kelompok belajar dan diskusi serta berpikir bersama-sama dalam menyimpulkan

materi pelajaran agar siswa lebih mudah mengerti tentang materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

Implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) pada materi perairan darat dimaksudkan agar siswa lebih

mengerti dan lebih memahami jenis-jenis perairan darat dan menimbulkan minat

siswa dalam belajar sehingga akan meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dengan

sendirinya berdampak pada hasil belajar dan kompetensi dasar serta standar

(16)

5

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada materi

perairan darat di kelas X-B SMA Negeri 1 Stabat T.A. 2011/ 2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah : (1.) Siswa kurang antusias mengikuti proses belajar mengajar,

(2.) Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yakni

pembelajaran terpusat pada guru dengan metode ceramah sehingga siswa menjadi

malas belajar, (3.) Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran rendah, hal ini

ditandai dengan kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru

pada saat proses pembelajaran, kurangnya perhatian siswa dalam mengikuti materi

pelajaran yang disampaikan guru, menyalin poin-poin penting terkait materi yang

sedang dipelajari, enggan dan kurang bersemangat untuk mengeluarkan pendapat

atau idenya pada waktu diskusi kelompok berlangsung di kelas, 4.) Rendahnya hasil

belajar siswa dari Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan sekolah yaitu 75

yang terlihat dari 55,63 % siswa belum memenuhi Kritera Ketuntasan Minimum.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka pembatasan

masalah dalam penelitian ini : (1.) Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) pada materi Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T.

(17)

6

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada materi

Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T. A 2011/ 2012.

D. Perumusan Masalah

1. Apakah implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

materi Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T. A 2011/ 2012?

2. Apakah implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1 Stabat T. A 2011/ 2012?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan aktivitas belajar siswa melalui

implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) pada materi Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1

Stabaat T.A 2011 / 2012

2. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa melalui

implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) pada materi Perairan Darat di kelas X SMA Negeri 1

Stabat T.A 2011 / 2012

F. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

(18)

7

1. Bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat untuk mengambil

kebijakan di bidang peningkatan pendidikan dalam implementasi model

pembelajaran di sekolah

2. Bahan masukan bagi sekolah khususnya kepada kepala sekolah dan guru

SMA Negeri 1 Stabat dalam pengambilan keputusan implementasi model

pembelajaran yang dalam hal ini adalah model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) sebagai upaya meningkatkan

hasil belajar siswa

3. Bahan masukan bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan

dalam hal penulisan karya ilmiah yang berbentuk skripsi

4. Bahan referensi dan perbandingan bagi penulis lain yang ingin melakukan

(19)

71

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

berdasarkan penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu

sebesar 16,46 % dari siklus I menjadi 80,62 % pada siklus II dengan rata-rata

peningkatan aktivitas belajar siswa 50,63%. Dan jika dilihat dari setiap aspek

aktivitas belajar siswa yaitu aspek memperhatikan meningkat 7,29 %, aspek

bertanya 22,91 %, aspek menyalin 23,96 %, aspek memberi tanggapan 15,62

% dan aspek bersemangat 12,50 %. Dengan demikian model pembelajaran ini

dapat membantu siswa untuk meningkatkan aktivitas siswa selama

pembelajaran.

2. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perairan darat.

Hal ini dapat dilihat pada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I 71,87

% menjadi 87,50 % pada siklus II (tuntas secara klasikal) dengan rata-rata

peningkatan hasil belajar siswa 15,63%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang terterta diatas maka saran yang dapat diberikan

dalam penelitian ini adalah :

(20)

72

1. Aktivitas belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada materi

perairan darat dapat meningkat dari siklus I 64,16 % dengan kategori

sedang menjadi 80,62 % dengan kategori baik pada siklus II dengan

rata-rata peningkatan aktivitas belajar 50,63 %. Namun, untuk aspek memberi

tanggapan pada siklus II masih berada pada kategori sedang, dibandingkan

dengan aspek memperhatikan, bertanya, menyalin dan bersemangat yang

berada pada kategori baik. Oleh karena itu, guru bidang studi geografi perlu

memotivasi siswa agar lebih berani dalam hal menanggapi pada saat proses

pembelajaran seperti diskusi sedang berlangsung dikelas pada kesempatan

yang akan datang.

2. Hasil belajar siswa melalui implementasi model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) meningkat dari 71,87 % pada

siklus I menjadi 87,50 % pada siklus II dengan rata-rata peningkatan hasil

belajar siswa 15,63 %. Namun, masih ada 12,5 % siswa yang masih belum

memenuhi kriteria ketuntasan minimum pada siklus II. Oleh karena itu, guru

bidang studi geografi perlu merancang pembelajaran geografi yang

menyenangkan bagi siswa dan tersistematis melalui implementasi model

pembelajaran yang efektif, proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa

dan cara penyampaian yang mudah dipahami sehingga hasil belajar siswa

akan mengalami peningkatan pada masa yang akan datang. Hal ini tentunya

tidak khusus untuk guru geografi yang bersangkutan saja, tetapi diharapkan

(21)

73

penerapan model pembelajaran siswa aktif dalam rangka untuk meningkatkan

(22)

71

DAFTAR PUSTAKA

Adi Nur,Cahyono.2007.Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang 2001. Jurnal.Semarang : Universitas Negeri Semarang

Arikunto,Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Arikunto,Suharsimi.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Bumi Aksara

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Dede,Rosyada.2004.Paradigma Pendidikan Demokrasi.Jakarta : Prenada Media

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hasman.2009.Penerapan Model Pembelajaran CIRC Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Siswa SMA Negeri 4 Kendari. Skripsi. Sulawesi Tengah

Heri, Sutarno. 2010. Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Jurnal.Bandung: UPI

Inayah, Nurul. 2007. Keefektifan Penerapan Model CIRC Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Kelas VII SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi.Semarang: Jurusan Pendidikan Matematika UNY

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Kunandar.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Raja Perasada Grafindo

Noehi.2004. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Bandung : Rineka Cipta

Nurdin, Ibrahim. Hasil Belajar Fisika SLTP Terbuka Tanjung Sari Sumedang Jawa

Barat.Jurnal.Bandung

Sardiman. 2007. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta

Solihatin, E dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran

IPS. Jakarta: Bumi Aksara

(23)

72

Sukardjo, dan Komarudin, Ukim. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa

Sutrisno.2010.Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition.Jurnal. Semarang : IKIP

Sutrisno.2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) Dengan Metode Pemecahan Masalah Berbantuan Lembar Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Skripsi.

Uli,Tiara.2009. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition ( CIRC ) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi APBN dan APBD Kelas XI IS SMA Negeri 3 Pematang Siantar.Skripsi.

Medan : UNIMED

Virginia.2007. Keefektifan Model Pembelajaran CIRC Dengan Problem Solving

Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Kelas VII SMP Negeri 16 Semarang T.A. 2006/ 2007. Skripsi. Semarang.

Gambar

Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari S

Referensi

Dokumen terkait

hasil pengolahan ke dalam sistem pengkalan data 50 - Terkumpulnya data monitoring gempa April- Juni 2018. - Terupdatenya data monitoring gempa sampai dengan Juni

Dapatan kajian mendapati bahawa guru Pendidikan Islam sentiasa mengamalkan akhlak mulia dalam proses pengajaran dan pembelajaran di bilik darjah seperti kasih sayang, ikhlas,

[r]

Soporcoma: Soporcoma: reflek motoris terjadi hanya bila reflek motoris terjadi hanya bila dirangsang dengan rangsangan nyeriP. dirangsang dengan

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan di Sekolah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan bahwa sekolah ini sudah menerapkan kurikulum 2013

AHLI KESELAMATAN KERJA ADALAH TENAGA TEHNIS BERKEAHLIAN KHUSUS DARI LUAR DEPNAKER YANG DITUNJUK OLEH MENAKER UNTUK MENGAWASI DITAATINYA UNDANG-UNDANG INI

Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 Tahun 1985 Tentang Perusahaan Daerah Taru Martani Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang disahkan dengan