PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR ALJABAR UNTUK SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI
SERDANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh :Lenni Noprida Lubis NIM. 408311028
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2012/2013
Lenni Noprida Lubis (NIM. 408311028) ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan pada semester ganjil kelas VII Tahun Ajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah kelas VII-8 SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan yang berjumlah 36 siswa dan adapun objek penelitiannya yaitu : validitas dan reliabilitas yang dikembangkan, tingkat kesukaran dan daya beda soal aljabar serta hasil belajar aljabar siswa dan kesulitan siswa dalam menjawab soal aljabar.
Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar, obsevasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah validitas tes, reliabilias tes, tingkat kesukaran tes, daya pembeda tes, tingkat penguasaan siswa dan ketuntasan belajar siswa.
Hasil uji reliabilitas diperoleh rhitung uji coba = 0,67 dan rhitung test = 0,57; dengan rtabel = 0,329 diperoleh uji coba dan test secara keseluruhan reliabel. Uji validitas pada 15 item soal dengan rtabel=0,329 diperoleh pada uji coba dan test terdapat 15 item soal valid. Uji tingkat kesukaran diperoleh pada uji coba terdapat 15 soal yang berkriteria sedang dan tes dari 15 item terdapat 15 soal berkriteria sedang. Uji daya pembeda soal dari 15 item pada uji coba diperoleh 4 item berdaya beda baik, 11 item berdaya beda cukup dan pada test terdapat 1 item berdaya beda baik dan 14 soal yang berdaya beda cukup.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN
AJARAN 2012 2013” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Prof.
Dian Armanto, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal
sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Bapak Drs. M. Manulang, M.Pd dan Ibu Drs. Nerli
Khairani, M.Pd serta Dr.Edy Surya,M.Si dan Drs.Yasifati Hia, M.Si selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd
selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran – saran
dalam perkuliahan. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof.
Drs. Motlan, Msc, Ph.D selaku Dekan FMIPA beserta pembantu dekan I, II dan III
dilingkungan FMIPA UNIMED. Bapak Prof. Dr. Mukhtar , M.Pd selaku Ketua Jurusan
Matematika, dan Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika, serta
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran
selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada Bapak Drs. Hamiruddin, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP
Negeri 2 Percut Sei Tuan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian, taerima kasih juga kepada guru bidang studi Matematika Ibu Madelinar Sianturi,
S.Pd telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada yang tercinta Ayahanda Umar
Lubis dan Ibunda tersayang Nursiah Siregar yang telah begitu banyak memberikan kasih
sayang, doa, dorongan, motivasi, semangat dan dukungan moral dan materil kepada penulis
dalam menyelesaikan studi hingga di UNIMED. Kepada abangda M. Nazli Lubis beserta
istrinya serta abangda Ismail Fahri Lubis, terimakasih juga kepada kakanda Yuslina Wati
Rahma Lubis dan Adnan Azmi Lubis yang selalu setia mendampingi penulis dengan penuh
kasih sayang dan cinta yang begitu mendalam, memberi semangat hidup hingga terselesainya
skripsi ini, serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doa, dukungan, semangat
dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
Ucapan terima kasih kepada teman – teman seperjuangan yang selalu memberi doa
dan dukungan yaitu Syahrida Khairani (cang), Devi Handayani Harahap (odol), Lisa Sahara
Nasution (gadang), Dian Novita Sari Simamora (nenek), Sanyasa Munthe (anak ine), serta
mahasiswa jurusan pendidikan Matematika stambuk 2008 khususnya untuk teman-teman sekelas Matematika Ekstensi A’08 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ramadhon Siregar yang telah memotivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.Aamiin…
Medan, Januari 2013
Penulis,
Lenni Noprida Lubis
DAFTAR ISI
2.1.5. Pengembanagan Tes Hasil Belajar 33
2.1.5.1. Kualitas Tes 33
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 61
3.1.2. Waktu Penelitian 61
3.2. Subjek dan Objek Penelitian 61
3.3. Jenis Penelitian 61
3.4. Defenisi Operasional 63
3.5. Metode Pengumpulan Data 64
3.5.1. Tes Hasil Belajar 64
3.7.5.1. Tingkat Penguasaan Siswa pada Pre Test dan Post Test 73
3.7.6. Ketuntasan Belajar Siswa 74
3.7.7. Menganalisis Hasil Observasi 75
3.7.8. Menganalisis Hasil Wawancara 76
3.7.9. Penskoran dan Penafsiran Tes Diagnostik 78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 80
4.1.1. Pengembangan Tes Hasil Belajar 80
4.1.1.1. Validitas 80
4.1.1.2. Reliabilitas 81
4.1.1.3. Taraf Kesukaran atau Tingkat Kesukaran 81
4.1.1.4. Daya Pembeda 82
4.1.2. Tingkat Penguasaan Siswa 85
4.1.2.1. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada uji coba 85
4.1.2.2. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa pada Test 85
4.1.3. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa 86
4.1.3.1. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada Uji Coba 86
4.1.3.2. Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa pada test 87
4.1.4.1. Analisis Hasil Observasi Proses Pembelajaran 87
4.1.4.2. Analisis Hasil Observasi Siswa 89
4.1.5. Analisis Penyebab Kesulitan Siswa 90
4.1.5.1. Analisis Penyebab Kesulitan pada Siswa Uji Coba 90
4.1.5.2. Analisis Penyebab Kesulitan pada Siswa Test 97
4.2. Pembahasan Penelitian 103
4.2.1. Validitas 103
4.2.2. Realibiitas 104
4.2.3. Tingkat Penguasaan Siswa 104
4.2.4. Ketuntasan Belajar Siswa 104
4.2.5. Observasi 104
4.2.6. Wawancara 104
4.2.7. Diskusi Hasil Penelitian 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 106
5.2. Saran 107
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Langkah-langkah peggunaan Metode 67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 108
Lampiran 2 Kisi-Kisi Tes Awal (Uji Coba) 117
Lampiran 3 Uji Coba (Tes Awal) 118
Lampiran 4. Pedoman Penskoran Uji Coba 120
Lampiran 5 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 122
Lampiran 6 Soal Tes Hasil Belajar 123
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar 125
Lampiran 8 Kunci Jawaban Uji Coba 127
Lampiran 9 Kunci jawaban Tes Hasil Belajar 130
Lampiran 10 Lembaran Pengamatan Kemampuan Guru
Mengelola Pembelajaran 133
Lampiran 11 Lembaran Observasi Siswa 136
Lampiran 12 Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Uji Coba 138
Lampiran 13 Uji coba Validitas dan Reliabilitas Test 142
Lampiran 14 Perhitungan Validitas Uji Coba 140
Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba 142
Lampiran 16 Perhitungan Validitas Test 144
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Test 148
Lampiran 18 Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba 150
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran Uji Coba 154
Lampiran 20 Perhitungan Daya Pembeda Tes 158
Lampiran 21 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 165
Lampiran 22 Perhitungan Nilai Uji Coba 167
Lampiran 23 Perhitungan Nilai Test 168
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang MasalahPendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun manusia berada.
Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit
berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus
betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu
bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.
Pendidikan menjadi permasalahan besar yang menyangkut nasib dan
masa depan bangsa dan Negara. Permasalah rumit yang tetap menghadang
pendidikan kita masih saja akan berkisar pada aspek kualitas, relevansi dan
peningkatan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Dari aspek kualitas, pendidikan kita memang sungguh sangat
memprihatinkan terutama pendidikan di luar jawa, yang jika dibandingkan dengan
pendidikan di Jawa memiliki kesenjangan yang amat lebar, meskipun demikian
bukan berarti pendidikan di Jawa memiliki kualitas yang memadai. Persoalan ini
sungguh menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah untuk
mempersempit kesenjangan kualitas antara Jawa-luar Jawa dan Desa-Kota.
Terlebih-lebih dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang demikian
pesat, kesenjangan kualitas pendidikan akan semakin terbuka sangat tajam. Bila
hal ini tidak segera diatasi, dalam jangka panjang akan berakibat pada
kesenjangan sosial, yang pada akhirnya akan menjadi benih-benih persoalan di
bidang lainnya. Sutikno (2006:25)
Empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang direncanakan oleh
UNESCO yang perlu dikembangkan oleh lembaga pendidikan formal yaitu:1.
learning to know ( belajar untuk mengetahui), 2. Learning to do ( belajar untuk
melakukan sesuatu), 3. Learning to be (belajar untuk menjadi seseorang ) 4.
2
Pendidikan yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat
atau kebutuhan dari daerah tempat dilangsungkan pendidikan. Mengenai
kecenderungan merosotnya pencapai pendidikan selama ini, langkah antisipatif
yang perlu ditempuh adalah mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat
terhadap dunia pendidikan, peningakatan kualitas dan relevansi pendidikan, serta
perbaikan manejemen di setiap jenjang, jalur dan jenis pendidikan. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan di daerah, khususnya di kabupaten/kota,
seharusnya di kaji lebih dulu kondisi objektif dan unsur-unsur yang terkait pada
mutu pendidikan, Sutikno (2006 : 5).
Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan melakukan serangkaian
pembenahan terhadap segala persoalan yang dihadapi. Pembenahan itu dapat
berupa pembenahan terhadap kurikulum pendidikan yang dapat memberikan
kemampuan dan keterampilan dasar minimal, menerapkan konsep belajar tuntas
dan membangkitkan sikap kreatif demokratis dan mandiri.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
menyelenggarakan dan melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi
berbagai mata pelajaran harus meningkatkan mutu pendidikannya, di mana
matematika salah satu mata pelajaran di sekolah yang merupakan pelajaran yang
sangat berguna dan banyak memberikan bantuan dalam keahlian dan kejuruan.
Matematika merupakan pondasi atau dasar untuk mendukung teknologi pada era
sekarang ini, untuk menumbuhkan kemampuan-kemampuan ini diperlukan
penguasaan matematika secara baik dan benar.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di
masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Oleh karena
itu matematika dijadikan salah satu pelajaran yang diajarkan mulai dari sekolah
dasar, menengah hingga perguruan tinggi.
3
Cockrooff dalam Abdurrahman ( 2003: 253) mengemukakan : matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1. Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam beragai cara, 5. Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keuangan, 6. Memberi kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang akan datang.
Mengingat peranan matematika seharusnya menjadi mata pelajaran yang
menarik dan menyenangkan, sehingga menimbulkan keinginan dan semangat
siswa dalam mempelajarinya. Namun dari apa yang telah dipelajari ditemukan
bahwa ada kesan sebagian siswa menganggap sulit dan tidak menyukai pelajaran
ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa memang matematika memerlukan
penguasaan yang baik dan benar juga menuntut intelektualitas yang relatif tinggi
sehingga sebagian siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.
Sampai saat ini kenyataan di lapangan pendidikan menunjukkan bahwa
masih banyak dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam memecahkan
persoalan-persoalan matematika. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
belum seperti yang diharapkan. Hal tersebut dapat di lihat dari hasil belajar yang
kurang memuaskan.
Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata
pelajaran matematika, para pendidik atau guru dituntut untuk selalu meningkatkan
diri baik dalam pengetahuan matematika maupun pengelolaan proses belajar
mengajar. Hal ini dimaksudkan agar para siswa dapat mempelajari matematika
dengan baik dan benar sehingga mereka mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Keanekaragaman kemampuan intelektual siswa khususnya dalam
matematika di SMP sangat bervariasi. Kemampuan ini menyangkut kemampuan
untuk: mengingat kembali, memahami, menginterpretasi informasi, memahami
makna simbol dan memanipulasinya, mengabstraksi, menggeneralisasi, menalar,
memecahkan masalah, dan masih banyak lagi. Sikap dan perangai siswa pun
beraneka ragam, baik dalam menanggapi pembelajaran pada umumnya maupun
4
yang menyangkut siswa itu juga berkembang bersama lingkungan belajarnya, baik
yang langsung dirasakan siswa maupun yang tidak langsung. Metodologi dan
segala aspek pembelajaran yang diciptakan guru, bahan ajar, sumber belajar,
media, dan situasi kelas juga membantu memberikan dorongan maupun hambatan
dalam siswa belajar. Guru yang ‘berhasil’ dapat relatif mudah menjajagi
kemampuan, nilai/sikap dan minat para siswanya. Dengan demikian, guru akan
dapat menyelaraskan atau memodifikasi kegiatan sehingga siswa dapat
memahami bahan ajar yang dikembangkan guru untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Jika kurang lancar, atau dirasakan siswa mengalami hambatan, maka
pada saat pertama diketahui hal itu, guru harus memandangnya sebagai suatu
masalah yang harus dipecahkan. Ketidakberhasilan siswa jangan dipandang
sebagai hal yang biasa saja terjadi untuk matematika. Dengan kata lain, adalah hal
yang biasa apabila ada siswa yang berhasil dan ada pula yang tidak. Kejelian
melihat atau merasakan situasi, serta kemampuan guru untuk menyadari dan
kemudian menjadikan ketidakberhasilan siswa sebagai tantangan terhadap
keberhasilan guru merupakan suatu langkah awal keberhasilan guru, yang berarti
juga keberhasilan siswa sebagai subjek belajar. Dorongan guru untuk
memecahkan masalah kesulitan siswa merupakan salah satu unsur dalam
pengembangan profesi guru.
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa merupakan salah satu indikasi
bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar. Mereka memerlukan bantuan
secara tepat dan sedini mungkin agar kesulitan yang mereka hadapi dapat segera
teratasi. Agar bantuan yang diberikan dapat berhasil dan efektif, terlebih dahulu
kita harus memahami dimana letak kesulitan yang mereka hadapi. Salah satu
tekhnik untuk menganalisis kesulitan belajar yaitu dengan tes hasil belajar. Kata
tes berasal dari bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan
logam-logam mulia yang dimaksud disini adalah dengan menggunakan alat
berupa piring akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang bernilai tinggi.
Dalam perkembangannya dan seiiring kemajuan zaman tes berarti ujian atau
5
Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian tes, menurut
Anne Anastasi dalam karya tulisnya yang berjudul Psychological Testing, yang
dimaksud dengan tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif
sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat digunakan sebagai cara
untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingklah laku individu.
Menurut Lee J. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of Psychological
Testing, tes merupakan suatu perosedur yang sistematis untuk membandingkan
tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut Goodenough, tes adalah
suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau kelompok
individu, yang dimaksud untuk membandingkan kecakapan satu sama lain.
Tes sebagai salah satu teknik pengukuran dapat didefinisikan A test will be defined as a systematic procedure for measuring a sample of an individual’s
behaviour (Brown,1970:2). Definisi tersebut mengandung dua hal pokok yang
perlu di perhatikan dalam memahami makna tes, yaitu Pertama adalah kata
systematic procedure yang artinya bahwa suatu tes harus disusun, dilaksanakan
(diadministrasikan) dan diolah berdasarkan aturan-aturan tertentu yang telah
ditetapkan. Sistematis di sini meliputi tiga langkah, yaitu (a) sistematis dalam isi,
artinya butir-butir soal (item) suatu tes hendaknya disusun dan dipilih berdasarkan
kawasan dan ruang lingkup tingkah laku yang akan dan harus diukur atau dites,
sehingga tes tersebut benar-benar tingkat validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan, (b) sistematis dalam pelaksanaan (administrasi) artinya
tes itu hendaknya dilaksanakan dengan mengikuti prosedur dan kondisi yang telah
ditentukan ; dan (c) sistematis di dalam pengolahannya, artinya data yang
dihasilkan dari suatu tes diolah dan ditafsirkan berdasarkan aturan-aturan dan
tolak ukur (norma) tertentu. Kedua adalah measuring of an individual’s is
behaviour yang artinya bahwa tes itu hanya mengukur suatu sampel dari suatu
tingkah laku individu yang dites. Tes tidak dapat mengukur seluruh (populasi)
tingkah laku, melainkan terbatas pada isi (butir soal) tes yang bersangkutan.
Suatu tes akan berisiskan pertanyaan-pertanyaan dan atau soal-soal yang harus
dijawab dan atau dipecahkan oleh individu yang dites (testee), maka disebut tes
6
menyatakan bahwa The type of ability test that describes what a person has
learned to do is called an achievement test (Thordike & Hagen, !975:5).
Berdasarkan pendapat itu, tes hasil belajar biasanya terdiri dari sejumlah butir soal
yang memiliki tingkat kesukaran tertentu (ada yang mudah, sedang, dan sukar).
Tes tersebut harus dapat dikerjakan oleh siswa dalam waktu yang sudah
ditentukan. Oleh karena itu, tes hasil belajar merupakan power test. Maksudnya
adalah mengukur kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan atau
permasalahan.
Dari penjelasan di atas maka perlu dikembangkannya suatu tes untuk dapat
mengetahui kevalidan dan kerealibilitasan tes yang akan digunakan dalam
mengukur kemampuan siswa. Diharapkan tes yang akan dikembangkan dapat
digunakan di dalam pembelajaran matematika khususnya materi aljabar.
Berdasarkan penelitian Trisna Indah H. Sianipar (2007) kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal faktorisasi aljabar adalah : 1. sebagian siswa
masih lemah dalam materi prasyarat, yaitu operasi bilangan bulat, 2. Siswa kurang
teliti dalam melakukan perhitungan, 3. Siswa mengalami kebingungan ketika soal
diberikan karena tidak memahami makna soal sehingga tidak mampu menuliskan
apa yang diketahui dan apa yang ditanya, 4. Siswa kesulitan dalam
menerjemahkan soal cerita menjadi bentuk kalimat matematika (bentuk aljabar).
Berdasarkan penelitian Gonan Rumapea (2006) mengatakan bahwa pemahaman
awal seluruh siswa terhadap pokok bahasan operasi aljabar masih sangat rendah.
Seluruh siswa memperoleh tingkat penguasaan di bawah 54%. Berdasarkan hasil
penelitian Reinna Aprillia Sinaga (2007) yang melakukan tes awal pada pokok
bahasan Operasi Bentuk Aljabar dengan melakukan tes awal diperoleh 11 siswa
berada pada kelompok tinggi (nilai tertinggi 85 dan rata-rata tes siswa 79,77), 18
siswa berada pada kelompok sedang (nilai tertinggi 72,5 rata-rata tes siswa
63,47), dan11 siswa berada pada kelompok rendah ( nilai tertinggi 52,5 rata-rata
tessiswa 41,81).
Setelah pokok bahasan faktorisasi suku aljabar diterapkan dengan
menggunakan pembelajaran aljabar berdasarkan metode pembelajaran ATI
7
suku aljabar. Sementara 32 orang siswa lainnya sudah berhasil memahami pokok
bahasan faktorisasi suku aljabar. Dari data tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa penguasaan siswa pada materi faktorisasi suku aljabar berdasarkan metode
pembelajaran ATI adalah sedang,( Trisna Indah H. Sianipar, 2007 : 30). Secara
keseluruhan guru dalam mengelola situasi dan kegiatan pembelajaran yang
berpedoman pada model Quantum Teaching sudah terkategori baik. Hal tersebut
dapat dilihat pada hasil observasi dengan rata-rata 2,8. Namum masih terdapat
kesalahan-kesalahan seperti: kurang baik dalam menjaga kekondusifan kelas,
penggunaan waktu belum efektif dan efesien, dalam melakukan pertanyaan
peneliti masih terfokus kepada sebagian/beberapa siswa saja. Dari uraian tersebut
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model Quantum Teaching belum tuntas
dan belum sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dilakukan pembelajaran
kembali dengan model Quantum Teaching sehingga dapa memungkinkan
peningkatan hasil belajar pada penelitian selanjutnya, (Gonan Rumapea ,2006 :
52).
Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul : “Pengembangan Tes Hasil Belajar Aljabar Untuk Siswa
Kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran
2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat didefenisikan
masalah tersebut sebagai berikut :
1. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit.
2. Kemampuan matematika dasar/kemampuan hitung siswa masih rendah
3. Tes yang disajikan kepada siswa belum dapat membantu kesulitan belajar
siswa
8
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dengan memperhitungkan keterbatasan
kemampuan, dana, dan waktu, maka penelitian ini dibatasi pada “Pengembangan
Tes Hasil Belajar Aljabar Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan
TA 2012/2013”
Agar penelitian ini dapat mencapai sasaran yang ditetapkan, ruang lingkup
penelitian ini terbatas pada :
1. Objek yang akan diteliti pengembangan tes hasil belajar pada bidang studi
matematika.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan
Tahun Ajaran 2012/2013
3. Materi pokok yang akan disajikan dalam penelitian ini adalah aljabar
4. Efektifitas pembelajaran terbatas pada hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Percut Sei Tuan
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan
diteliti dapat dirumuskan yaitu :
1. Bagaimana validitas butir tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan
aljabar yang dikembangkan?
2. Bagaimana reliabilitas butir tes hasil beljar matematika pada pokok bahasan
aljabar yang dikembangkan?
3. Bagaimana hasil belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal-soal
aljabar di kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013?
4. Kesulitan apa yang dialami siswa ketika belajar matematika khususnya dalam
9
1.5Tujuan Penelitian
Beranjak dari rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui validitas butir tes hasil belajar matematika pada pokok
bahasan aljabar yang dikembangkan
2. Untuk mengetahui reliabilitas butir tes hasil belajar matematika pada pokok
bahasan aljabar yang dikembangkan
3. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dalam menyelesaikan
soal-soal aljabar dikelas VII SMP Negeri 2 Medan Tembung Tahun Ajaran
2012/2013
4. Untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa ketika belajar
matematika khususnya dalam menyelesaikan soal-soal aljabar
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberisumbangan pemikiran dan
masukan berarti bagi semua pihak, terutama :
1. Diharapkan penelitian ini menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti
dalam menyusun dan mengembangkan butir soal untuk melaksanakn tugas
sebagai pendidik di masa yang akan datang.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru tentang penyusunan tes
hasil belajar matematika yang baku khususnya dalam materi aljabar
3. Sebagai bahan masukan / pertimbangan bagi sekolah dalam pengambilan
kebijakan pendidikan.
4. Penelitian ini dapat menambah keragaman tes yang telah ada sebelumnya.
5. Sebagai bahan masukan / bahan pertimbangan bagi peneliti yang lain dalam
menyusun dan mengembangkan tes hasil belajar maematika dan
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Validitas tes hasil belajar dari rumus validitas product moment dari 15 soal uji
coba dan 15 soal tes semua soal dapat dinyatakan valid.
2. Reliabilitas tes hasil belajar dari rumus Alpha Cronbach dengan reliabel uji
coba 0,67 dan reliabel tes 0,57 dengan catatan rtabel = 0,329 untuk n = 36.
Maka untuk soal uji coba dan test dapat dinyatakan reliable.
3. Hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan tahun ajaran
2012/2013 dapat dilihat dari hasil penelitian diperoleh dari 36 siswa yang
mengikuti pembelajaran terdapat 27 siswa atau 75% siswa berhasil menguasai
materi pada uji coba dan terdapat 28 siswa atau 77,8% siswa yang berhasil
menguasai materi pada test. Untuk uji coba terdapat 27 siswa atau 75% yang
telah mencapai daya serap (tuntas) 65% dan untuk test terdapat 28 siswa
atau 77,8% yang telah mencapai daya serap (tuntas) 65% sehingga
ketuntasan belajar siswa secara klasikal dikatakan tuntas.. Rata-rata hasil
observasi pembelajaran yang diperoleh adalah 3,25 dan rata-rata hasil
observasi siswa diperoleh 3,00 sehingga dinyatakan pembelajaran berjalan
baik.
4. Pada penelitian yang dilakukan ternyata banyak hal yang terjadi berkaitan
dengan penyebab kesulitan dan kelemahan siswa. Dalam hal ini siswa tidak
dapat menerjemahkan masalah ke dalam bahasa pengetahuan, kurang teliti
dalam hal mengidentifikasi alur penyelesaian masalah, selain itu juga faktor
kurang termotivasi, kurangnya rasa ingin tahu dan penasaran untuk lebih
81
seluruh keadaan tersebut dapat mempengaruhi dan menyebabkan kelemahan
dan kesulitan siswa.
5.2.Saran
Adapun saran yang dapat diajukan berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
hasil penelitian ini adalah:
1. Validasi soal dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa pakar yang
sudah berpengalaman untuk menilai soal baru yang dirancang tersebut
sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahanynya dan kekuatannya.
Validasi soal juga dapat dilakukan dengan memmberikan langsung kepada
siswa yang pernah mempelajari materi soal tersebut kemudian dari hasil
pengerjaan mereka dapat diketahui kelemahan dan kekuatan soal tersebut.
2. Sebaiknya diadakan penelitian lanjutan mengenai penyusunan tes hasil belajar
matematika selain pokok bahasan aljabar.
3. Sebaiknya guru menggunakan tes hasil belajar untuk mengetahui kelemahan
dan kesulitan siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika agar
nantinya dapat mengetahui hasil belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
4. Perlu diadakannya pengajaran remedial sebagai tindak lanjut dari hasil tes
hasil belajar ini mengenai pengetahuan prasyarat, miskonsepsi, pematangan
konsep, perhitungan matematis.
5. Diharapkan soal yang dikembangkan dapat digunakan di sekolah, minimal di
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta
Emzir,M.Pd, (2010),Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam_Universitas Negeri Medan., (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart
Oprasional (SOP) ke pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.
Munawar, I., (2008), Pengertian Belajar, http://indramunawar.blogspot.com (Diakses pada tanggal 15 juni 2012)
Muslim, A., (2010), Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika, http://arifinmuslim.blogspot.com (Diakses pada tanggal 15 Maret 2012)
Purwanto, (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Rumapea, Gonan, (2011), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Quantum Teaching Pada Pokok Bahasan Aljabar di VII SMP Negeri 1 SetiaJanji T.A 2011/2012, FMIPA : UNIMED
Samad, Abdul, (2010), Metode Penelitian Pengembangan,
file:///D:/BAHAN%20SKRIPSI/metode-penelitian-pengembangan.html(diakses pada tanggal 15 Maret2012)
Sari, P.S., (2007), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana, Jakarta
Sianipar, Trisna Indah, (2008), Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Sinaga, Reinna Aprilia, (2008), Penerapan Model Brainstorming untuk
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Operasi Bentuk Aljabar di Kelas VII SMP Negeri 15 Medan T.A 2009/20111, FMIPA,
UNIMED
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktoryang Mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statiska, Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Sutikno, S., (2006), Pendidikan Sekarang dan Masa Depan, NTP Press, Mataram.
Trisnawati,Reenha.(2011), Pendekatan Penelitian dan Pengemnbangan(R & D), file:///D:/BAHAN%20SKRIPSI/metode-penelitian-pengembangan.html (diakses