UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN SAINS PADA POKOK BAHASAN PESAWAT
SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
KONKRIT DI KELAS V SD NEGERI No. 056616
PSR XII KOTA LAMA KECAMATAN
SECANGGANG
TP. 2011-2012
SKRIPS I
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
EKA PRAMITHA 071211920331
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SAINS PADA POKOK BAHASAN PESAWAT
SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI KELAS V SD NEGERI No. 056616
PSR XII KOTA LAMA KECAMATAN SECANGGANG TP. 2010-2011
ABSTRAK
Eka Pramitha NIM. 071211920331. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains sub pokok bahasan pesawat sederhana di kelas V SD Negeri No.056616 Psr XII Kota Lama Kecamatan Secanggang dalam memahami pengertian, jenis dan fungsi pesawat sederhana pada saat proses pembelajaran dan untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri No.056616 Psr XII Kota Lama Kecamatan Secanggang Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 37 orang. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Untuk memperolah data dalam penelitian ini digunakan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk uraian. Tes Hasil Belajar I berjumlah 10 soal, tiap butir soal terdiri atas bagian a dan bagian b dan Tes Hasil Belajar II berjumlah 10 soal. Digunakan lembar pengamatan (observasi) sebanyak lima kali pertemuan. Sebelum tes diberikan terlebih dahulu divalidasi dengan bantuan tiga orang validator yang merupakan pakar didalam bidangnya.
Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) Tes hasil belajar I di siklus I diperoleh 20 orang (53,1%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar (yang mendapat nilai minimal 65) dan 17 orang (46,9%) yang belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66. (2) Tes hasil belajar II pada siklus II diperoleh 30 orang (87,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 7 orang (12,5%) belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 86. Maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 34,4% dan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 20. (3) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan media konkrit berjalan dengan sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan pesawat sederhana dengan menggunakan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembahasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah. ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 7
A. Kajian Teoritis ... 7
1. Pengertian Hasil Belajar ... 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 9
3. Pengertian Media Konkrit ... 10
4. Hakekat Pembelajaran Sains ... 19
B. Kerangka Konseptual. ... 24
C. Hipotesis Tindakan. ... 25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 26
D. Desain Penelitian ... 27
E. Prosedur Penelitian ... 28
F. Teknik Analisa Data ... 32
G. Jadwal Penelitian ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN ... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 34
1.1 Permasalahan I ... 34
1.2 Alternatif Pemecahan I (Rencana Tindakan I) ... 35
1.3Pelaksanaan Tindakan I... 37
1.4Observasi I ... 40
1.5Analisis Data I ... 42
1.6Refleksi I ... 47
2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 49
2.1 Permasalahan II ... 49
2.2 Alternatif Pemecahan II (Rencana Tindakan II) ... 49
2.3 Pelaksanaan Tindakan II ... 51
2.4 Observasi II ... 55
2.5 Analisis Data II ... 56
2.6 Refleksi II ... 62
B. Temuan Penelitian ... 62
C. Pembahasan Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Variabel Hasil Belajar ... 32
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 34
Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa I ... 43
Tabel 4.3 Paparan Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ... 44
Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa II ... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Plank SD No. 05661 Psr. XII Kota Lama. Kec. Sicanggang ... 87
Gambar 2. Visi dan Misi SD No. 05661 Psr. XII Kota Lama. Kec. Sicanggang ... 87
Gambar 3. Peneliti Memberikan Penjelasan Materi Pada Siklus I ... 88
Gambar 4. Siswa Mendengarkan materi Pembelajaran Siklus I ... 88
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Latihan Pada Siklus I ... 89
Gambar 6. Peneliti Memberikan Penjelasan Materi Pada Siklus II ... 89
Gambar 7. Siswa Mendengarkan Materi Pembelajaran Siklus II... 90
Gambar 8. Peneliti Menunjukkan Salah satu Fungsi Pesawat Sederhana ... 90
Gambar 9. Peneliti Menyuruh Siswa Menjukkan Pesawat Sederhana Melalui Media Konkrit ... 91
Gambar 10.Siswa Memepragakan Langsung Cara Kerja dari Pesawat Sederhana ... 91
Gambar 11. Peneliti Menjukkan Jenis-Jenis Pesawat Sederhana Melalui Media Konkrit ... 92
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ... 71
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) Siklus II ... 77
Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 82
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siswa... 83
Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 85
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input
siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang
ditetapkan. Sebagai sebuah proses sengaja maka pendidikan harus dievaluasi
untuk melihat apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
diinginkan dan apakah proses yang dilakukan efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogie” yang
terbentuk dari kata “pais” yang berarti anak dan “again” yang berarti
membimbing. Dari arti kata itu maka dapat didefenisikan bahwa pendidikan
adalah: bimbingan/ pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa
secara sengaja agar anak menjadi dewasa. Dalam perkembangannya pendidikan
tidak lagi bersifat natural- instinktif, tetapi prosesnya dapat dimanipulasikan untuk
mengoptimalkan hasil belajar. Usaha-usaha itu mendorong berkembangnya
pendidikan sebagai ilmu yang sistematis.
Menurut Slameto (2003:76) “belajar yang efesien dapat tercapai apabila
dapat menggunakan /metode belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil
semaksimal mungkin”. Guru sebagai salah satu komponen dalam dunia
pendidikan harus mempunyai tanggung jawab dalam mengelola proses belajar
mengajar menjadi lebih efektif, dinamis, efesien dan positif. Hal ini sesuai dengan
yang dikemukakan Baharuddin (2007:19) bahwa “Dalam kegiatan belajar mengajar
suatu metode cocok untuk pokok bahasan yang lain. Dengan demikian media yang baik
adalah media yang sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari oleh anak atau peserta
didik.”
Kualitas suatu pendidikan selalu mengacu pada hasil belajar siswa, dimana
kualitas pendidikan yang baik merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Kualitas pendidikan yang masih rendah menjadi sorotan yang tajam dan
merupakan masalah yang sangat besar di Indonesia. Sains berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dlam menerapkannya
di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Kenyataannya di sekolah pada umumnya menunjukkan bahwa kondisi
pengajaran sains saat ini menujukkan peluang yang luas untuk diadakan upaya
perbaikan. Dalam pembahasan sains tidak cukup hanya menekankan pada produk
tapi yang lebih penting adalah membuktikan atau mendapatkan suatu teori. Ada
beberapa materi yang membutuhkan suatu pengamatan, agar nantinya siswa dapat
lebih memahami materi tersebut.
Pesawat sederhana marupakan salah satu sub pokok bahasan yang
diajarkan di kelas V SD, dan untuk mengajarkan materi pesawat sederhana tidak
mengaktifkan siswa melalui pengamatan agar siswa lebih memahami materi
pesawat sederhana tersebut. Dengan menggunakan alat media konkrit proses
penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,
sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa juga dapat
mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran
berlangsung. Pembelajaran dengan menggunakan media langsung dapat membuat
pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sihingga menghindari
verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat).
Pembelajaran sains banyak yang menekankan pada pemberian pada
media. Media konkrit adalah : Alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media konkrit juga sebagai alat
bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu
tugas guru dalam menyampikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media konkrit,
maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik,
terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks. Proses penerimaan siswa
terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan
memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kepada
siswa SD kelas V dengan mengaktifkan siswa secara langsung dalam
dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Sains
Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Dengan Menggunakan Media Konkrit di
Kelas V SD Negeri No. 056616 Psr. XII Kota Lama Kecamatan. Secanggang
Tahun Pembelajaran 2010/2011”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasi beberapa
permasalahan yang berhubungan mata pelajaran sains, diantaranya :
1. Siswa merasa bosan dalam pembelajaran sains, karena penyampaian isi
pelajaran hanya dengan kata-kata (verbalisme).
2. Aktivitas pembelajaran berpusat pada guru, karena guru hanya terfokus pada
buku pelajaran.
3. Guru kurang menggunakan media konkrit dalam setiap kegiatan
pembelajaran terutama dalam pembelajaran pokok bahasan pesawat
sederhana.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan terarah, peneliti merasa perlu adanya
batasan masalah. Adapun masalah yang diteliti dibatasi pada upaya meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains melalui penggunaan media konkrit
dan yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 056616 Psr.
XII Kota Lama Kecamatan Secanggang. Pada pokok bahasan yang diteliti dibatasi
D. Rumusan Masalah.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,
maka yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
Apakah penggunaan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Sains Materi Bahasan Pesawat Sederhana di kelas V SD Negeri
056616 Psr. XII Kota Lama Kecamatan Secanggang.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penggunaan media konkrit dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Sains Sub Pokok Bahasan Pesawat Sederhana di kelas
V SD Negeri 056616 Psr. XII Kota Lama Kecamatan Secanggang.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1.Bagi guru.
a. Mengembangkan wawasan berfikir guru sebagai wacana bagi guru dalam
mengajar untuk mengembangkan media pengajaran dengan media konkrit
b. Guru dapat meningkatkan profesionalisme dalam mengajar
c. Sebagai barometer keberhasilan dalam pelakasaaan kegiatan belajar
mengajar melalui peneliti tindakan kelas.
2.Bagi sekolah.
a.Sebagai wacana untuk meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui
b.Hasil penelitian sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan
efesiensi pembelajaran.
3. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya
a. Menambah pengetahuan peneliti dalam dunia pendidikan khususnya tentang
penelitian tindakan kelas.
b. Agar peneliti selanjutnya dapat menjadikan referensi untuk mengadakan
penelitian yang sejenis.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian tindakan
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad Azhar. 1996. Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Darmojo, dkk, 1993, Pengelolaan Pengajaran Sains, Rineka Cipta, Jakarta. Dahar, Ratna Wilis 1988, Teori-teori Belajar Jakarta: P2LPTK.
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hadi Amirul dan Haryono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, Oemar., (2003), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta.
Handayani. 2002. Sains Kelas V SD. Penerbit Yudhistira, Jakarta Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar, Surakarta: Pustaka Pelajar. Nasution, 1993, Didaktik Asas-asas Mengajar Jakarta: Bumi Aksara.
Ruseffendi, E. T 1980, Pengajaran Sains Modrn untuk Orang Tua Murid, Guru, dan SPG, Seri 5, Bandung: Tarsito.
Samatowa 2006. Penelitian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains Sekolah Dasar. Depdiknas: Jakarta.
Siahaan, P. 2005. Proses Belajar Mengajar, Medan: Unimed.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Subino, S 1987, Konstruksi dan Aanalisis Tes Jakarta: Ditjen Dikti.
Sudjana, Nana 1996, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah
Bandung: Sinar Baru.
Suharsimi, Arikunto. 2008, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: BumiAksara.
Sutesno, 1984, Media konkrit dan Media Pendidikan Jakarta: PT. Dharma Karsa Utama.
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajran Inovatif Pogresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
User dan Ruijter, 2002. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan Jakarta Gramedia.
Wardani, Igak. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka
Wina Putra , 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran : Jakarta, Kencana Winkel, WS, 1999, Psikologi Pengajaran Jakarta: PT Grasindo. Zain Aswan. 2006. Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.