• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Identitas Etnis Pada Individu Muslim Dewasa Awal Etnis Tionghoa Jama'ah Masjid "X" Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Identitas Etnis Pada Individu Muslim Dewasa Awal Etnis Tionghoa Jama'ah Masjid "X" Kota Bandung."

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Indentitas Etnis Pada Individu Muslim Dewasa Awal Etnis Tionghoa Jama’ah Masjid “X” Kota Bandung”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran identitas etnis pada individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid “X” Kota Bandung. Rancangan penelitian yang diajukan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah identitas etnis. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan ukuran sampel 20 orang.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur identitas etnis merupakan alat ukur yang diciptakan Jean S. Phinney (1992) yaitu The Multigroup Ethnic Identity Measures (MEIM) yang terdiri dari 14 item. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian disajikan dengan teknik distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasilnya adalah sejumlah 50% responden memiliki status achieved ethnic identity, 40% responden memiliki status identitas unexamined ethnic identity yang terdiri dari 25% responden memiliki status foreclosure ethnic identity dan 15% responden memiliki status diffuse ethnic identity. Sisanya, yaitu 10% responden memiliki status search ethnic identity.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagian (50%) responden memiliki status achieved ethnic identity, responden menunjukkan usaha untuk mencari informasi lebih banyak mengenai etnisnya dan menjalankan keputusan untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan etnisnya. Sebagian lain (40%) responden memiliki status identitas unexamined ethnic identity, yang terdiri dari 25% responden memiliki status foreclosure ethnic identity, responden kurang menunjukkan usaha mencari informasi lebih banyak lagi dari yang diberikan oleh kedua orang tuanya mengenai etnisnya, namun mereka tetap ikut aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan etnisnya; dan 15% responden memiliki status diffuse ethnic identity, responden menunjukan kurangnya usaha untuk mencari informasi lebih banyak lagi mengenai etnisnya dan mereka juga tidak berkomitmen untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan etnisnya. Sisanya, yaitu 10% responden memiliki status search ethnic identity, individu menunjukkan usaha untuk mencari informasi lebih banyak mengenai etnisnya akan tetapi tidak mengambil keputusan untuk aktif terlibat pada kegiatan-kegiatan etnisnya.

Saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah bagi penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian pada jama’ah Masjid “X” yang berada di daerah lain seperti Jakarta, Cirebon, Surabaya, Yogyakarta, Cilacap dan Tanggerang sehingga dengan demikian dapat diketahui apakah ada perbedaan status identitas etnis jika berada di tengah-tengah kebudayaan mayoritas yang berbeda, serta dapat mengaitkan identitas etnis dengan variabel lain seperti agama yang lain atau dengan pola asuh pada orangtua yang berbeda agama. Sedangkan saran guna laksana adalah agar jama’ah etnis Tionghoa yang belum mengetahui adat-istiadat etnis Tionghoa dan hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam dapat lebih lagi mempelajarinya dan bagi Masjid “X” diharapkan dapat lebih lagi membudayakan adat-istiadat dan nilai-nilai etnis Tionghoa di kalangan muslim beretnis Tionghoa dengan cara mengajak masyarakat muslim Tionghoa secara umum untuk mengikuti pendalaman mengenai pengetahuan dan pemahaman yang lebih mengenai budayanya yang tidak bertentangan dengan agama Islam.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK ...……….. ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI……….………… vi

DAFTAR BAGAN... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN………...… 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.3.1 Maksud Penelitian... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian... 10

1.4 Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis... 11

1.5 Kerangka Pikir... 11

(3)

2.1 Identitas Etnis... 23

2.1.1 Pengertian Identitas Etnis... 23

2.1.2 Kerangka pikir konseptual dalam penelitian mengenai identitas etnis... 23

2.1.2.1 Teori Identitas Sosial ... 24

2.1.2.2 Akulturasi sebagai Kerangka Pikir untuk mempelajari identitas etnis ... 25

2.1.2.3 Pembentukan Etnis ... 27

2.1.3 Komponen-komponen Identitas Etnis... 31

2.2 Dewasa Awal... 36

2.3 Budaya Tionghoa ... 37

2.3.1. Penyebaran Budaya Tionghoa ... 37

2.3.2. Latar Belakang Kebudayaan Orang Tionghoa di Indonesia 38 2.3.3. Ajaran-Ajaran pada Masyarakat Etnik Tionghoa ... 42

2.3.4. Nilai-nilai Familiisme ... 47

2.3.5. Kehidupan Tradisional Masyarakat Tionghoa di Indonesia 49 2.3.6. Upacara-upacara Tradisi Tionghoa ... 50

2.3.7. Stereotipe Negatif Terhadap Orang Keturunan Tionghoa di Indonesia ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 52

3.1 Rancangan Penelitian……….. 52

(4)

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional….……… 53

3.3.1 Variabel Penelitian... 53

3.3.2 Definisi Operasional... 53

3.3.2.1 Eksplorasi dan Komitmen... 53

3.3.2.2 Identitas Etnis... 53

3.4 Alat Ukur...……… 54

3.4.1 Alat Ukur...……….. 54

3.4.2 Prosedur Pengisian ………... 55

3.4.3 Sistem Penilaian... 55

3.4.4 Data Pribadi dan Data Penunjang……… 56

3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur……….... 56

3.4.5.1 Validitas Alat Ukur ... 56

3.4.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 58

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel……….. 59

3.5.1 Populasi Sasaran……….. 59

3.5.2 Karakteristik Populasi ... 59

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel……… 59

3.6 Teknik Analisis Data……… 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 61

(5)

4.3. Pembahasan ………. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 80

5.1 Kesimpulan ………...……... 80

5.2 Saran ……… 81

DAFTAR PUSTAKA... 83

DAFTAR RUJUKAN... 84 LAMPIRAN

(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gambaran Alat ukur

Tabel 4.1 Nama Yang Dimiliki Responden

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.3 Pendidikan Responden

Tabel 4.4 Usia Responden

Tabel 4.5 Lama Memeluk Islam

Tabel 4.6 Gambaran Status Identitas Etnis Responden

Tabel 4.7 Crosstab Status Identitas Etnis Dengan Komponen Identitas

Etnis

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Pengambilan Data

Lampiran 2 Tabel Validitas Alat Ukur

Lampiran 3 Tabel Reliabilitas Alat Ukur

Lampiran 4 Data Mentah

Lampiran 5 Tabel Pengelompokan Status Identitas Etnis

Lampiran 6 Tabel Pengelompokan Komponen Identitas Etnis

Lampiran 7 Tabel Crosstabs Crosstabs Status Identitas Etnis Dengan

Faktor Internal yang Mempengaruhi.

Lampiran 8 Tabel Crosstabs Status Identitas Etnis Dengan Komponen

Identitas Etnis

Lampiran 9 Tabel Crosstab Status Identitas Etnis Dengan Masing-masing

Item

Lampiran 10 Crosstab Status Identitas Etnis Dengan Data Penunjang

(9)

MULTIPLE ETHNIC IDENTITY MEASUREMENT by Phinney

Di Indonesia, terdapat berbagai macam etnis yang memiliki berbagai macam

latar belakang budaya maupun bahasa. Beberapa contoh nama kelompok etnis adalah:

Sunda, Tionghoa, Jawa, Manado, Batak dan sebagainya. Setiap orang terlahir dalam

satu kelompok etnis atau kadang-kadang dua kelompok etnis, namun tiap individu

berbeda dalam mempersepsi bagaimana pentingnya etnisitas mereka bagi mereka,

bagaimana perasaan mereka tentang etnisitasnya dan seberapa banyak perilaku

mereka yang dipengaruhi oleh etnisitas tersebut.

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Di dalam kuesioner ini terdapat pernyataan-pernyataan tentang etnisitas

Saudara, apa yang Saudara lakukan atau bagaimana perasaan Saudara mengenai

etnisitas yang Saudara miliki. Tugas Saudara adalah memilih satu dari empat pilihan

jawaban yang Saudara anggap sesuai dengan diri Saudara dengan cara memberikan

TANDA SILANG (X) pada kolom yang telah disediakan.

Jawaban SS : Sangat Setuju, jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan yang ada

Jawaban S : Setuju, jika Saudara setuju pernyataan yang ada.

Identitas diri

Nama : ...

Apakah Saudara memiliki nama Mandarin? Beri tanda silang (X) pada jawaban Saudara

• Ya

• Tidak

(10)

Jawaban STS: Sangat Tidak Setuju, jika Saudara sangat tidak setuju dengan

pernyataan yang ada.

NO. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya meluangkan waktu untuk mencoba mencari tahu

lebih banyak tentang kelompok etnis Tionghoa, seperti

bagaimana sejarahnya, tradisi dan adatnya.

2. Saya aktif dalam organisasi atau kelompok sosial

dimana kebanyakan anggotanya beretnis Tionghoa.

3. Saya mengerti dengan jelas mengenai latar belakang

kebudayaan etnis Tionghoa dan apa artinya bagi

kehidupan saya.

4. Saya berpikir banyak tentang bagaimana kehidupan saya

dipengaruhi oleh keanggotaan saya sebagai anggota

kelompok etnis Tionghoa.

5. Saya merasa bahagia karena saya menjadi bagian dari

kelompok etnis Tionghoa.

6. Saya tidak terlalu menghayati peran etnisitas Tionghoa

dalam kehidupan saya.

7. Saya tidak menghabiskan banyak waktu untuk mencoba

mempelajari lebih banyak lagi tentang budaya dan

(11)

kelompok etnis Tionghoa, dimana dalam hal ini saya

juga mengerti bagaimana hubungan kelompok etnis

Tionghoa dan kelompok etnis lainnya.

10. Saya berdikusi dengan orang-orang kelompok etnis

Tionghoa untuk mempelajari latar belakang budaya

Tionghoa lebih mendalam.

11. Saya merasa bangga terhadap etnis Tionghoa dan

menjadi anggota etnis Tionghoa merupakan suatu

prestasi yang membanggakan bagi saya.

12. Saya turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

praktis budaya Tionghoa, seperti menikmati makanan

khas, musik khas atau kebiasaan-kebiasaan khas etnis

Tionghoa.

13. Saya merasakan kedekatan yang kuat dengan kelompok

etnis Tionghoa yang saya miliki.

14. Saya senang dengan latar belakang dan budaya etnis

(12)

Data Penunjang

Petunjuk pelaksanaan:

Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan etnis Tionghoa. Saudara diharapkan memilih pilihan yang sesuai dengan keadaan diri Saudara dengan memberikan tanda silang (X) atau mengisi titik-titik pada tempat yang telah disediakan. Perhatikan untuk beberapa instruksi cara pengisian yang berbeda dari beberapa pertanyaan yang ada.

1. Sebagai etnis Tionghoa, apakah Saudara mengetahui latar belakang dan sejarah etnis Tionghoa yang ada di Indonesia?

a. Ya b. Tidak

2. Sebagai etnis Tionghoa, Saudara memandang diri Saudara ... a. Masih memegang kuat tradisi Tionghoa yang masih murni (totok)

b. Tradisi yang dipegang sudah berbaur dengan budaya lain yaitu budaya ...

c. Tradisi Tionghoa sudah sama sekali saya tinggalkan

3. Jika Saudara menjawab pilihan c pada nomor 2, apa alasan Saudara?

a. Karena orangtua saya memang sudah tidak memegang adat istiadat tersebut dan tidak diwariskan kepada saya

b. Karena orangtua saya lebih mengenal adat istiadat etnis lain daripada adat istiadat etnis Tionghoa dan adat istiadat tersebut yang diwariskan kepada saya c. Karena orangtua saya berasal dari campuran antara etnis Tionghoa dan etnis

(13)

4. Waktu Saudara kecil, Saudara tinggal bersama ... a. Orangtua

b. Saudara c. ...

Sampai usia ...

5. Saat ini, Saudara tinggal di ... a. Rumah bersama orangtua

b. Rumah saudara c. Rumah sendiri d. ...

6. Lingkungan tempat tinggal Saudara, mayoritas bersuku bangsa... a. Tionghoa

b. Sunda c. Jawa d. Batak

e. Lain-lain, yaitu :………...

7. Sejak kecil, nilai-nilai budaya yang lebih ditanamkan dalam keluarga Saudara adalah ...

a. Budaya Tionghoa b. Budaya Sunda

c. Budaya suku bangsa lain, yaitu ...

8. Kebanyakan teman akrab Saudara berasal dari suku bangsa a. Tionghoa

b. Sunda c. Jawa d. Batak

(14)

9. Saudara lebih banyak menghabiskan waktu dengan melakukan aktivitas bersama...

a. Orang-orang yang sama-sama berasal dari keturunan Tionghoa b. Orang-orang yang berasal dari suku yang berbeda.

c. Sama banyaknya

10.Media massa yang tersedia di tempat tinggal Saudara : a. Saluran televisi

b. Bacaan

c. Lain-lain, yaitu……….

11.Saudara lebih menyukai dan menikmati hiburan yang

a. Bernuansa Indonesia (tayangan Indonesia, musik Indonesia, bacaan Indonesia, dll)

b. Bernuansa Cina (tayangan Mandarin, musik Mandarin, bacaan Mandarin, dll) c. a dan b

d. Lain-lain, yaitu :……...

12.Saudara mengetahui dan mengenal budaya Tionghoa dari ... a. Orangtua

b. Kakek-Nenek c. Saudara d. Teman e. Media massa

f. Lain-lain, yaitu :……...

13.Saudara lebih menghayati dan mengakui diri Saudara sebagai suku bangsa ... a. Tionghoa

b. Sunda c. Jawa

(15)

(a) pada pertanyaan no 13.

14.Pengaruh paling besar sehingga Saudara merasa dan memilih mengakui diri sebagai orang Tionghoa berasal dari...

a. Keluarga b. Teman c. Agama d. Media massa

e. Lain-lain, yaitu :……...

15.Yang paling mendukung Saudara dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Saudara sebagai etnis Tionghoa ialah ...

a. Keluarga b. Teman c. Agama d. Media massa

e. Lain-lain, yaitu :……...

16.Yang paling menghambat Saudara dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Saudara sebagai etnis Tionghoa ialah ...

a. Keluarga b. Teman c. Agama d. Media massa

(16)

lebih dari satu dan diminta untuk memberi contoh pada jawaban yang anda

pilih.

17.Kebudayaan Tionghoa yang anda ketahui:

a. Sopan santun: ... b. Upacara peringatan (kelahiran/kematian) : ... c. Kesenian Tradisional : ... d. Bahasa Mandarin(HokKian,Khe, dll)... e. Hari raya Tionghoa : ... f. Tidak tahu

18.Kebudayaan Tionghoa yang anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari: a. Sopan santun: ... b. Upacara peringatan (kelahiran/kematian) : ... c. Kesenian Tradisional : ... d. Bahasa Mandarin (Hok Kian, ke, dll) ... e. Hari raya Tionghoa : ... f. Tidak ada

19.Sejak kapan Saudara memeluk agama Islam? a. Sejak lahir

b. Sejak menikah

c. Sejak usia ...

20.Alasan Saudara untuk memeluk agama Islam adalah ... a. Saya menyakini agama Islam adalah yang terbaik bagi saya b. Orangtua saya beragama Islam

c. Pasangan saya beragama Islam d. ...

(17)

adat-22.Saudara mengetahui hal-hal yang bertentangan dan sejalan antara adat-istiadat etnis Tionghoa dengan ajaran agama Islam dari ...

a. Orangtua b. Ustad

c. Pasangan hidup d. Teman

e. ...

*Di pertanyaan no 23 dan 24 Saudara diperkenankan untuk memilih jawaban

lebih dari satu.

23.Menurut Saudara, hal-hal yang menunjukan pertentangan antara adat-istiadat etnis Tionghoa dengan ajaran agama Islam adalah

a. Tidak memakan daging babi

b. Tidak melakukan upacara sembahyang kepada leluhur dan arwah nenek moyang

c. Tidak melakukan upacara kematian d. Tidak memuja banyak dewa

e. ...

24.Menurut Saudara, hal-hal yang sejalan antara adat-istiadat etnis Tionghoa dengan ajaran agama Islam adalah

a. Berbakti dan menghormati orang tua dan orang yang dituakan

b. Membina hubungan yang baik dengan sesama manusia dan menyayangi semua makhluk

c. Etos kerja yang baik dan bekerja keras d. Tolong menolong diantara anggota keluarga

(18)

Validitas Alat Ukur

No Item Validitas Keterangan

1 0.9019 Diterima

2 0.9001 Diterima

3 0.8949 Diterima

4 0.8945 Diterima

5 0.9037 Diterima

6 0.9087 Diterima

7 0.9003 Diterima

8 0.9002 Diterima

9 0.8978 Diterima

10 0.8949 Diterima

11 0.8961 Diterima

12 0.8958 Diterima

13 0.9018 Diterima

(19)

Reliabilitas Alat Ukur

N %

Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 20 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(20)

Data Mentah

XI X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14

1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3

3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3

4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2

5 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2

6 2 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3

7 3 3 4 3 4 1 2 3 4 2 3 3 4 3

8 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2

9 3 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3

10 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2

11 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

12 3 2 3 3 3 1 2 4 3 2 3 3 4 4

13 3 3 2 1 4 2 1 3 3 1 2 1 1 2

14 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3

15 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3

16 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3

17 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

18 4 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4

19 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3

(21)
(22)
(23)

Crosstabs status identitas etnis dengan nama yang dimiliki, jenis kelamin,

pendidikan dan usia.

Lampiran 7.1 Nama yang dimiliki

Status identitas etnis % within status identitas etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 7.2 Jenis kelamin

Status identitas etnis

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 1 1 5 9

% within jenis kelamin 22.2% 11.1% 11.1% 55.6% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 20.0% 50.0% 50.0% 45.0%

laki-laki

% of Total 10.0% 5.0% 5.0% 25.0% 45.0%

Count 1 4 1 5 11

% within jenis kelamin 9.1% 36.4% 9.1% 45.5% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% 80.0% 50.0% 50.0% 55.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(24)

Status identitas etnis % within status identitas etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total % within status identitas etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(25)

Crosstabs status identitas etnis dengan komponen ethnic behavior and practices, komponen ethnic identity achievement dan komponen affirmation and belonging.

Lampiran 8.1 Ethnic behaviour & practices (exploration & commitment)

Status identitas etnis

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 3 1 9 13

% within ethnic behavior

and practices .0% 23.1% 7.7% 69.2% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 60.0% 50.0% 90.0% 65.0%

tinggi

% of Total .0% 15.0% 5.0% 45.0% 65.0%

Count 3 2 1 1 7

% within ethnic behavior

and practices 42.9% 28.6% 14.3% 14.3% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 40.0% 50.0% 10.0% 35.0%

% within ethnic behavior

and practices 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 8.2 Ethnic identity achievement

Lampiran 8.2.1 Ethnic identity achievement (exploration)

Status identitas etnis

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 0 2 9 12

% within ethnic identity

achievement (exploration) 8.3% .0% 16.7% 75.0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% 100.0% 90.0% 60.0%

tinggi

% of Total 5.0% .0% 10.0% 45.0% 60.0%

Count 2 5 0 1 8

% within ethnic identity

achievement (exploration) 25.0% 62.5% .0% 12.5% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 100.0% .0% 10.0% 40.0%

% within ethnic identity

achievement (exploration) 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(26)

Status identitas etnis

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 1 2 9 12

% within ethnic identity achievement

(commitment)

.0% 8.3% 16.7% 75.0% 100.0%

% within status identitas

etnis .0% 20.0% 100.0% 90.0% 60.0%

tinggi

% of Total .0% 5.0% 10.0% 45.0% 60.0%

Count 3 4 0 1 8

% within ethnic identity achievement

(commitment)

37.5% 50.0% .0% 12.5% 100.0%

% within status identitas

etnis 100.0% 80.0% .0% 10.0% 40.0%

% within ethnic identity achievement

(commitment)

15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

% within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 8.3 Affirmation and belonging (commitment)

Status identitas etnis

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 5 1 10 17

% within affirmation and

belonging 5.9% 29.4% 5.9% 58.8% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% 100.0% 50.0% 100.0% 85.0% tinggi

% of Total 5.0% 25.0% 5.0% 50.0% 85.0%

Count 2 0 1 0 3

% within affirmation and

belonging 66.7% .0% 33.3% .0% 100.0%

% within status identitas

etnis 66.7% .0% 50.0% .0% 15.0%

% within affirmation and

belonging 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(27)

Crosstabs status identitas etnis dengan masing-masing item MEIM

Lampiran 9.1 Item 1

Status identitas etnis Saya meluangkan waktu untuk mencoba mencari tahu

lebih banyak tentang kelompok etnis Tionghoa, seperti

bagaimana sejarahnya, tradisi dan adatnya Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 3 0 1 5

% within item 1 20.0% 60.0% .0% 20.0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% 60.0% .0% 10.0% 25.0% % within status identitas

etnis 66.7% 40.0% 100.0% 50.0% 55.0%

setuju

% of Total 10.0% 10.0% 10.0% 25.0% 55.0%

Count 0 0 0 4 4

% within item 1 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 40.0% 20.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.2 Item 2

Status identitas etnis Saya aktif dalam organisasi atau kelompok sosial dimana

kebanyakan anggotanya beretnis Tionghoa Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 3 1 2 8

% within item 2 25.0% 37.5% 12.5% 25.0% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 60.0% 50.0% 20.0% 40.0% % within status identitas

etnis 33.3% 40.0% 50.0% 70.0% 55.0%

setuju

% of Total 5.0% 10.0% 5.0% 35.0% 55.0%

Count 0 0 0 1 1

% within item 2 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 10.0% 5.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(28)

Status identitas etnis Saya mengerti dengan jelas mengenai latar belakang

kebudayaan etnis Tionghoa dan apa artinya bagi

kehidupan saya Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 3 3 1 1 8

% within item 3 37.5% 37.5% 12.5% 12.5% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 60.0% 50.0% 10.0% 40.0% % within status identitas

etnis .0% 40.0% 50.0% 50.0% 40.0%

setuju

% of Total .0% 10.0% 5.0% 25.0% 40.0%

Count 0 0 0 4 4

% within item 3 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 40.0% 20.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.4 Item 4

Status identitas etnis Saya berpikir banyak tentang bagaimana kehidupan saya

dipengaruhi oleh keanggotaan saya sebagai anggota

kelompok etnis Tionghoa Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 0 0 0 1

% within item 4 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 33.3% 80.0% 50.0% 10.0% 35.0% % within status identitas

etnis 33.3% 20.0% 50.0% 60.0% 45.0%

setuju

% of Total 5.0% 5.0% 5.0% 30.0% 45.0%

Count 0 0 0 3 3

% within item 4 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 30.0% 15.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(29)

Status identitas etnis Saya merasa bahagia karena saya menjadi bagian dari

kelompok etnis Tionghoa. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 1 1 0 4

% within item 5 50.0% 25.0% 25.0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 20.0% 50.0% .0% 20.0% % within status identitas

etnis .0% 80.0% 50.0% 70.0% 60.0%

setuju

% of Total .0% 20.0% 5.0% 35.0% 60.0%

Count 1 0 0 3 4

% within item 5 25.0% .0% .0% 75.0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% 30.0% 20.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.6 Item 6

Status identitas etnis Saya tidak terlalu menghayati peran etnisitas Tionghoa

dalam kehidupan saya. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 1 0 2 3

% within item 6 .0% 33.3% .0% 66.7% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% .0% 20.0% 15.0% % within status identitas

etnis 100.0% 60.0% 100.0% 20.0% 50.0% setuju

% of Total 15.0% 15.0% 10.0% 10.0% 50.0%

Count 0 1 0 5 6

% within item 6 .0% 16.7% .0% 83.3% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% .0% 50.0% 30.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 10.0% 5.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(30)

Status identitas etnis Saya tidak menghabiskan banyak waktu untuk mencoba

mempelajari lebih banyak lagi tentang budaya dan

sejarah etnis Tionghoa. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 0 0 0 1

% within item 7 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 33.3% 100.0% 100.0% 50.0% 65.0% setuju

% of Total 5.0% 25.0% 10.0% 25.0% 65.0%

Count 1 0 0 4 5

% within item 7 20.0% .0% .0% 80.0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% 40.0% 25.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 10.0% 5.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.8 Item 8

Status identitas etnis Saya memiliki rasa persaudaraan yang kuat terhadap

kelompok etnis Tionghoa. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 1 2 1 6

% within item 8 33.3% 16.7% 33.3% 16.7% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 20.0% 100.0% 10.0% 30.0% % within status identitas

etnis 33.3% 80.0% .0% 60.0% 55.0%

setuju

% of Total 5.0% 20.0% .0% 30.0% 55.0%

Count 0 0 0 3 3

% within item 8 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 30.0% 15.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(31)

Status identitas etnis Saya cukup mengerti apa arti keanggotaan saya dalam

kelompok etnis Tionghoa, dimana dalam hal ini saya juga mengerti bagaimana hubungan kelompok etnis Tionghoa

dan kelompok etnis lainnya. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 1 0 0 3

% within item 9 66.7% 33.3% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 20.0% .0% .0% 15.0% % within status identitas

etnis 33.3% 80.0% 100.0% 40.0% 55.0%

setuju

% of Total 5.0% 20.0% 10.0% 20.0% 55.0%

Count 0 0 0 6 6

% within item 9 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 60.0% 30.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.10 Item 10

Status identitas etnis Saya berdikusi dengan orang-orang kelompok etnis

Tionghoa untuk mempelajari latar belakang budaya

Tionghoa lebih mendalam. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 0 0 0 1

% within item 10 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 66.7% 100.0% .0% 30.0% 50.0%

tidak setuju

% of Total 10.0% 25.0% .0% 15.0% 50.0%

Count 0 0 2 5 7

% within item 10 .0% .0% 28.6% 71.4% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% 100.0% 50.0% 35.0%

setuju

% of Total .0% .0% 10.0% 25.0% 35.0%

Count 0 0 0 2 2

% within item 10 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 20.0% 10.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(32)

Status identitas etnis Saya merasa bangga terhadap etnis Tionghoa dan

menjadi anggota etnis Tionghoa merupakan suatu

prestasi yang membanggakan bagi saya. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 3 1 2 1 7

% within item 11 42.9% 14.3% 28.6% 14.3% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 20.0% 100.0% 10.0% 35.0% tidak setuju

% of Total 15.0% 5.0% 10.0% 5.0% 35.0%

Count 0 4 0 7 11

% within item 11 .0% 36.4% .0% 63.6% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 80.0% .0% 70.0% 55.0%

setuju

% of Total .0% 20.0% .0% 35.0% 55.0%

Count 0 0 0 2 2

% within item 11 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 20.0% 10.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.12 Item 12

Status identitas etnis Saya turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan praktis

budaya Tionghoa, seperti menikmati makanan khas, musik khas atau kebiasaan-kebiasaan khas etnis

Tionghoa. Diffuse Foreclosure Search Achieved

Total

Count 1 0 0 0 1

% within item 12 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 66.7% 80.0% 100.0% 20.0% 50.0%

tidak setuju

% of Total 10.0% 20.0% 10.0% 10.0% 50.0%

Count 0 1 0 8 9

% within item 12 .0% 11.1% .0% 88.9% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% .0% 80.0% 45.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(33)

Status identitas etnis Saya merasakan kedekatan yang kuat dengan kelompok

etnis Tionghoa yang saya miliki. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 0 0 0 1

% within item 13 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 66.7% .0% 100.0% 10.0% 25.0%

tidak setuju

% of Total 10.0% .0% 10.0% 5.0% 25.0%

Count 0 4 0 5 9

% within item 13 .0% 44.4% .0% 55.6% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 80.0% .0% 50.0% 45.0%

setuju

% of Total .0% 20.0% .0% 25.0% 45.0%

Count 0 1 0 4 5

% within item 13 .0% 20.0% .0% 80.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% .0% 40.0% 25.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 9.14 Item 14

Status identitas etnis Saya senang dengan latar belakang dan budaya etnis

Tionghoa. Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 3 2 0 1 6

% within item 14 50.0% 33.3% .0% 16.7% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 40.0% .0% 10.0% 30.0%

tidak setuju

% of Total 15.0% 10.0% .0% 5.0% 30.0%

Count 0 3 2 6 11

% within item 14 .0% 27.3% 18.2% 54.5% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 60.0% 100.0% 60.0% 55.0%

setuju

% of Total .0% 15.0% 10.0% 30.0% 55.0%

Count 0 0 0 3 3

% within item 14 .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 30.0% 15.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(34)

Crosstabs status identitas etnis dengan data penunjang

Lampiran 10.1 Item 1

Status identitas etnis Pengetahuan tentang latar belakang dan sejarah etnis

Tionghoa yang ada di Indonesia Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 4 1 9 14

Lampiran 10.2 Item 2

(35)

Status identitas etnis Alasan sudah tidak memegang adat-istiadat Tionghoa

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total Count

2 1 0 0 3

% within alasan tidak memegang

adat-% within alasan tidak memegang

adat-% within alasan tidak memegang

adat-% within alasan tidak memegang

adat-Lampiran 10.4 Item 4

Status identitas etnis Tempat tinggal ketika kecil

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 5 2 9 18

% within tempat tinggal

ketika kecil 11.1% 27.8% 11.1% 50.0% 100.0% % within status identitas etnis 66.7% 100.0% 100.0% 90.0% 90.0% Orangtua

% of Total 10.0% 25.0% 10.0% 45.0% 90.0%

Count 1 0 0 0 1

% within tempat tinggal

ketika kecil 100.0% .0% .0% .0% 100.0%

% within status identitas etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% Saudara

% of Total 5.0% .0% .0% .0% 5.0%

Count 0 0 0 1 1

% within tempat tinggal

ketika kecil .0% .0% .0% 100.0% 100.0%

% within tempat tinggal

ketika kecil 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0% % within status identitas etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

(36)

Status identitas etnis Tempat tinggal saat ini

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 3 0 5 8

% within tempat tinggal saat

ini .0% 37.5% .0% 62.5% 100.0%

% within tempat tinggal saat

ini 25.0% 16.7% 16.7% 41.7% 100.0%

% within tempat tinggal saat

ini 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

% within status identitas etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 10.6 Item 6

Status identitas etnis Mayoritas suku bangsa di lingkungan tempat tinggal

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 1 0 3 4

% within mayoritas suku .0% 25.0% .0% 75.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% .0% 30.0% 20.0%

Tionghoa

% of Total .0% 5.0% .0% 15.0% 20.0%

Count 3 4 2 7 16

% within mayoritas suku 18.8% 25.0% 12.5% 43.8% 100.0% % within status identitas

etnis 100.0% 80.0% 100.0% 70.0% 80.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 10.7 Item 7

Status identitas etnis Nilai-nilai budaya yang lebih ditanamkan dalam keluarga

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 1 2 2 7 12

% within budaya yang

ditanamkan 8.3% 16.7% 16.7% 58.3% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% 40.0% 100.0% 70.0% 60.0%

Tionghoa

% of Total 5.0% 10.0% 10.0% 35.0% 60.0%

Count 2 3 0 3 8

% within budaya yang

ditanamkan 25.0% 37.5% .0% 37.5% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 60.0% .0% 30.0% 40.0%

Budaya yang ditanamkan

Sunda

(37)

Status identitas etnis Kebanyakan teman akrab berasal dari suku bangsa

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 1 1 4 6

% within teman akrab .0% 16.7% 16.7% 66.7% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 20.0% 50.0% 40.0% 30.0%

Tionghoa

% of Total .0% 5.0% 5.0% 20.0% 30.0%

Count 2 4 1 6 13

% within teman akrab 15.4% 30.8% 7.7% 46.2% 100.0% % within status identitas

etnis 66.7% 80.0% 50.0% 60.0% 65.0%

Sunda

% of Total 10.0% 20.0% 5.0% 30.0% 65.0%

Count 1 0 0 0 1

% within teman akrab 100.0% .0% .0% .0% 100.0% % within status identitas

etnis 33.3% .0% .0% .0% 5.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 10.9 Item 9

Status identitas etnis Lebih banyak menghabiskan waktu dengan melakukan

aktivitas bersama... Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 2 1 0 1 4

Lampiran 10.10 Item 10

Status identitas etnis Media massa yang tersedia di tempat tinggal

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

(38)

identitas etnis .0% 20.0% .0% 10.0% 10.0%

Lampiran 10.11 Item 11

Status identitas etnis Lebih menyukai dan menikmati hiburan yang...

(39)

Status identitas etnis Mengetahui dan mengenal budaya Tionghoa dari ....

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Lampiran 10.13 Item 13

Status identitas etnis Lebih menghayati dan mengakui diri sebagai suku bangsa ...

(40)

Count 0 0 1 0 1

Lampiran 10.14 Item 14

Status identitas etnis Pengaruh paling besar sehingga merasa dan memilih

mengakui diri sebagai orang Tionghoa berasal dari...

Diffuse Foreclosure Search Achieved

Total

identitas etnis 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Total

% of Total

15.00% 25.00% 10.00% 50.00% 100.00%

Lampiran 10.15 Item 15

Status identitas etnis Yang paling mendukung dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan sebagai etnis Tionghoa

Diffuse Foreclosure Search Achieved

(41)

% within

identitas etnis 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% Total

% of Total

15.00% 25.00% 10.00% 50.00% 100.00%

Lampiran 10.16 Item 16

Status identitas etnis Yang paling menghambat dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan sebagai etnis Tionghoa Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

(42)

Status identitas etnis Kebudayaan Tionghoa yang diketahui

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 5 1 9 15

% within Kebudayaan

Tionghoa yang diketahui .0% 33.3% 6.7% 60.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% 100.0% 50.0% 90.0% 75.0% % within status identitas

etnis 100.0% .0% 50.0% 10.0% 25.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 10.18 Item 18

Status identitas etnis Kebudayaan Tionghoa yang diterapkan

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Count 0 0 0 3 3

% within Kebudayaan

Tionghoa yang diterapkan .0% .0% .0% 100.0% 100.0% % within status identitas

etnis .0% .0% .0% 30.0% 15.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 70.0% 85.0% % within status identitas

etnis 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% Total

% of Total 15.0% 25.0% 10.0% 50.0% 100.0%

Lampiran 10.19 Item 19

Status identitas etnis Sejak …. memeluk agama Islam

(43)

agama Islam .0% 16.7% 16.7% 66.7% 100.0%

Lampiran 10.20 Item 20

Status identitas etnis Alasan untuk memeluk agama Islam

Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Lampiran 10.21 Item 21

Status identitas etnis Mengetahui hal-hal yang bertentangan dan sejalan

antara adat-istiadat etnis Tionghoa dengan ajaran

(44)

Status identitas etnis Mengetahui hal-hal yang bertentangan dan sejalan

antara adat-istiadat etnis Tionghoa dengan ajaran agama

Islam dari ... Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

Lampiran 10.23 Item 23

Status identitas etnis Pertentangan antara adat-istiadat Tionghoa dan agama

(45)

Count 1 3 0 3 7

Lampiran 10.24 Item 24

Status identitas etnis Hal-hal yang sejalan antara adat-istiadat etnis Tionghoa

dengan ajaran agama Islam Diffuse Foreclosure Search Achieved Total

(46)

Gambaran Yayasan ”HKO”

Pada tahun 1991, sejumlah tokoh Islam yang berasal dari Muhamaddiyah, NU,

Al-Wasliyah, ICMI, KAHMI dan beberapa keturunan Tionghoa mendirikan Yayasan

HKO. Tujuan yayasan ini adalah sebagai tempat memberikan informasi mengenai

agama Islam kepada etnis Tionghoa.

Yayasan ini terletak di Pecinan Jakarta. Tempat ini juga berfungsi sebagai masjid,

sehingga lebih sering dikenal dengan nama Masjid ”X”. Yayasan ini juga dibuat

untuk membuat kedekatan antara etnis Tionghoa yang beragama Islam dengan etnis

lainnya.

Yayasan HKO merasa jika etnis Tionghoa yang beragama Islam membutuhkan

tempat untuk menggali ajaran agama Islam secara lebih mendalam sehingga yayasan

ini merasa perlu untuk mendirikan cabang-cabang di daerah lain. Hingga saat ini,

Yayasan HKO memiliki cabang-cabang di kota Bandung, Cirebon, Surabaya,

Yogyakarta, Cilacap dan Tanggerang.

Yayasan HKO yang berada di Bandung, juga lebih dikenal dengan nama

Masjid ”X”. Yayasan ini didirikan pada pertengahan bulan Desember tahun 1996 dan

mulai beraktivitas pada awal tahun 1997. Adapun kegiatan yang dilakukan di Yayasan

HKO ini adalah pelayanan shalat 5 waktu, shalat Jumat, shalat Tarawih, shalat Idul

Fitri dan Idul Adha, penerimaan penitipan zakat dan infaq, pelayanan konseling,

pendampingan mu’alaf, bimbingan baca Al-qur’an, kursus bahasa Mandarin, kursus

shufa, penjualan buku Islam, pembuatan album religi dengan sentuhan budaya

(47)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara multietnis. Etnis Tionghoa merupakan salah satu

etnis yang diakui secara resmi di Indonesia sejak masa Pemerintahan Reformasi

yang dipimpin oleh Presiden Abdulrahman Wahid. Etnis Tionghoa yang tinggal di

Indonesia saat ini merupakan keturunan dari leluhur mereka yang berimigrasi

secara periodik dan bergelombang sejak ribuan tahun lalu

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia).

Awalnya, orang Tionghoa datang ke Indonesia dengan cara berdagang,

mereka hidup rukun dan damai serta membaur dengan etnis lainnya. Ketika

Belanda datang ke Indonesia, mereka melihat keeratan hubungan antara etnis

Tionghoa dengan kaum pribumi (sebutan yang diberikan bagi penduduk asli

Indonesia pada saat pemerintahan Belanda) dapat membahayakan keinginan

pemerintah Belanda saat itu untuk menguasai Indonesia. Untuk merenggangkan

hubungan antara etnis Tionghoa dengan kaum pribumi maka pemerintah Belanda

mulai membuat kebijakan dan peraturan. Pemerintah Belanda membagi

orang-orang yang tinggal di Indonesia menjadi tiga golongan, golongan pertama adalah

orang Belanda dan bangsa Eropa lainnya, golongan kedua adalah

orang-orang keturunan Tionghoa, India, Arab dan golongan ketiga adalah kaum pribumi.

(48)

Kedudukan yang lebih tinggi daripada kaum pribumi saat itu, ditanggapi

secara positif oleh etnis Tionghoa karena menguntungkan mereka. Di lain pihak

terjadi kecemburuan sosial dari etnis lainnya. Akhirnya saat Indonesia merdeka,

yaitu pada masa pemerintahan Presiden Ir. Soekarno, etnis Tionghoa tidak lagi

mendapatkan keistimewaan seperti yang didapatkan ketika Indonesia dikuasai

oleh Pemerintah Belanda (http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia).

Seiring dengan berjalannya waktu, kecemburuan yang timbul terhadap etnis

Tionghoa menimbulkan pengucilan dan steriotipe tertentu terhadap etnis

Tionghoa yang diwariskan secara turun-temurun oleh etnis lainnya. Di sisi lain,

sebagian etnis Tionghoa sendiri masih memandang dirinya memiliki kedudukan

yang lebih tinggi dibandingkan etnis yang lain di Indonesia sehingga ada

kecenderungan lebih suka bergaul dan berkelompok hanya dengan sesama etnis

Tionghoa. Tidak heran jika etnis Tionghoa dianggap eksklusif. Selain itu, mereka

masih memegang teguh dan menjalankan nilai-nilai kebudayaan dan adat-istiadat

warisan leluhurnya tanpa ada keinginan untuk berbaur dengan etnis lain.

Adat-istiadat etnis Tionghoa mengenal empat puluh nilai yang harus dipegang,

diantaranya adalah mengabdi kepada orang tua, jujur, mempunyai sopan santun,

dapat dipercaya, menjaga keperawanan (pada wanita), pendidikan tinggi, cinta

kepada tanah leluhur (Tiongkok), hemat, setia kepada atasan, konservatif, puas

dengan keadaan sekarang, kerja keras, menjaga gengsi, prinsip keadilan dan

merasa kebudayaan sendiri lebih unggul (Linda, 2008). Dari keseluruhan nilai

(49)

kepada tanah leluhur dan melakukan ritual atau upacara tradisi

(http://id.wikipedia.org/wiki/Tionghoa-Indonesia).

Etnis Tionghoa juga mengenal empat nilai familiisme, yaitu anak harus

berbakti kepada orangtua, pemujaan kepada leluhur, penggunaan nama keluarga

(marga) dan sebutan kekeluargaan. Disamping nilai-nilai dan nilai familisme yang

harus dipegang, terdapat juga delapan upacara tradisi besar yang harus

dilaksanakan. Upacara tersebut diantaranya adalah Sin Cia yang merupakan

upacara tahun baru Cina dan Ceng Beng yang merupakan hari untuk membersihkan kuburan dan sembahyang kepada nenek moyang.

Setiap orang dari etnis Tionghoa mengetahui nilai-nilai kebudayaan dan

adat-istiadat yang dianggap penting oleh etnisnya. Penanaman nilai-nilai kebudayaan

tersebut biasanya didapat dari orangtua secara turun temurun terutama diwariskan

melalui garis keturunan ayah. Keharusan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan

dan adat-istiadat yang diwariskan oleh orangtua dan leluhur membuat setiap orang

dari etnis Tionghoa merasa bertanggung jawab dengan kebudayaan dan nilai-nilai

tersebut. Tanggung jawab mengenai kebudayaan dan nilai-nilainya menjadi

penting bagi seseorang saat ia memasuki fase perkembangan dewasa awal. Pada

tahap ini, seseorang akan melakukan eksplorasi sosial dalam berteman dan

memilih pasangan. Saat ini pun seseorang akan mengambil dan membuat suatu

keputusan secara luas tentang karier, nilai-nilai, keluarga dan relasi interpersonal,

serta tentang gaya hidup yang berhubungan dengan pembentukan citra diri dan

kemandirian mereka sebagai orang dewasa (Santrock, 2004). Termasuk di

dalamnya adalah pengambilan keputusan mengenai identitas etnis mereka.

(50)

Identitas etnis didefinisikan sebagai bagian dari konsep diri individu yang

diturunkan dari pengetahuannya atas keanggotaan dirinya dalam suatu kelompok

sosial, beserta nilai-nilai dan signifikansi emosional yang terikat pada

keanggotaan tersebut. Saat seseorang menyadari dan menerima identitas etnisnya

maka konsep dirinya akan terbentuk dengan baik dan individu tersebut dapat lebih

terbuka untuk bergaul dengan rasa nyaman. Seorang etnis Tionghoa dengan

identitas etnis yang kuat akan memiliki penghayatan diri sebagai etnis Tionghoa.

Ia akan berusaha untuk memegang nilai-nilai kebudayaan dan adat-istiadat etnis

Tionghoa serta merasa sebagai bagian dari etnis tersebut di tengah-tengah etnis

lainnya.

Pembentukan identitas etnis ditentukan oleh dimensi eksplorasi dan dimensi

komitmen yang dimiliki seseorang. Dimensi eksplorasi diekspresikan melalui

komponen ethnic identity achievement dan komponen ethnic behavior and practices. Dimensi komitmen diekspresikan melalui komponen ethnic identity achievement, komponen ethnic behavior and practices dan komponen affirmation and belonging. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam dan dari luar diri. Faktor yang berasal

dari luar diri adalah kontak budaya sedangkan salah satu faktor yang

mempengaruhi pembentukan identitas etnis yang berasal dari dalam diri adalah

agama.

Sebenarnya, adat-istiadat dan nilai-nilai kebudayaan etnis Tionghoa

(51)

waktu, etnis Tionghoa yang pada awalnya memeluk agama Budha, Taoisme dan

Kong Hu Cu mulai beralih ke agama Kristen, namun ada juga sebagian kecil etnis

Tionghoa yang memeluk agama Islam, karena perkawinan dengan etnis lain yang

beragama Islam atau masuk Islam karena keinginannya sendiri (Hidayat, 1993).

Keputusan untuk memeluk agama Islam merupakan hal yang ditentang oleh

sebagian besar etnis Tionghoa sendiri. Bagi mereka, agama Islam digambarkan

sebagai agama yang pemeluknya suka berpoligami sedangkan hal itu bertentangan

dengan nilai kesetiaan yang dipegang oleh etnis Tionghoa (www.republika.com).

Oleh karenanya etnis Tionghoa yang beragama Islam biasanya mengalami

tekanan dalam hal perasaan. Mereka dikucilkan oleh keluarganya, tak jarang

mereka tidak dianggap lagi sebagai bagian dari keluarga besarnya (Ustad Fung

Fung, Masjid ”X”). Meskipun mereka mengalami tekanan dari kelompok

etnisnya, namun mereka tetap bertahan dengan keyakinan barunya itu. Di sisi lain

mereka pun tetap mempertahankan dan menjalankan adat-istiadat dan nilai-nilai

etnis Tionghoa yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam sebagaimana

pemahaman yang didapat dari pemuka agama Masjid ”X”.

Mereka selalu berkumpul pada hari Minggu untuk mengekspresikan

eksplorasi mereka. Mereka akan bertanya mengenai hal-hal yang tidak mereka

mengerti mengenai ajaran agama Islam dan mereka dapat bertukar pikiran satu

dengan yang lainnya mengenai adat-istiadat etnis Tionghoa yang bertentangan

dan sejalan dengan ajaran agama Islam. Selain itu juga, mereka akan mendapat

pengetahuan yang lebih banyak mengenai kebudayaan dan adat-istiadat etnis

Tionghoa. Dengan eksplorasi mereka untuk mencari tahu lebih banyak mengenai

(52)

etnis Tionghoa dan komitmen mereka untuk tetap memegang dan menjalankan

adat-istiadat serta nilai-nilai etnis Tionghoa, maka sebagian besar etnis Tionghoa

jama’ah Masjid ”X” diduga akan memiliki status achieved ethnic identity.

Ada beberapa kebiasaan dari etnis Tionghoa yang bertentangan dengan ajaran

agama Islam, yaitu memakan daging babi. Larangan ini memiliki banyak versi

keyakinan dan cerita. Ada yang mengatakan larangan tersebut merupakan suatu

ujian untuk melawan hawa nafsu. Selain itu ada beberapa sumber yang

mengatakan babi memiliki gen yang mirip dengan manusia, sehingga bila

seseorang memakan dagingnya, maka individu itu dikatakan kanibal padahal

dalam kebudayaan Tionghoa, memakan daging babi adalah suatu kebiasaan. Ada

juga yang mengatakan jika dalam babi terdapat cacing pita yang dapat

menyebabkan penyakit bagi manusia, larangan tersebut dibuat demi kesehatan

manusia sendiri (Ustad Fung Fung, Masjid “X”).

Hal lain yang menunjukkan pertentangan antara agama Islam dan kebudayaan

Tionghoa adalah dalam hal penguburan. Dalam agama Islam seseorang yang

meninggal dunia tidak boleh dikubur dengan berpakaian, orang yang meninggal

hanya dikubur menggunakan kain kafan kecuali jika orang yang meninggal

tersebut mengalami kecelakaan yang menyebabkan tubuhnya hancur, sedangkan

dalam kebudayaan Tionghoa seseorang yang meninggal akan dikubur

menggunakan pakaian dan menggunakan peti (tembela). Perbedaan yang paling

menyolok antara kebudayaan Tionghoa dan agama Islam adalah upacara

(53)

sesuatu yang tabu bagi agama Islam karena hanya ada satu wujud yang patut

disembah manusia yaitu Allah.

Di balik perbedaan-perbedaan antara kebudayaan Tionghoa dan agama Islam,

ada hal-hal yang sejalan. Hal ini terlihat dari penghormatan kepada orangtua

karena dalam ajaran agama Islam dikatakan pemeluknya harus menghormati

Allah dan orangtua. Jika seseorang tidak direstui oleh orangtuanya maka Allah

pun tidak akan merestuinya. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam

budaya Tionghoa, penghormatan terhadap orang tua merupakan nilai yang

dijunjung tinggi. Selain itu, orang Tionghoa yang beragama Islam juga merayakan

hari raya kebudayaan Tionghoa tanpa menyertakan upacara penyembahan kepada

nenek moyang, seperti hari raya Imlek yang merupakan perayaan tahun baru atau

awal dari musim semi dan merupakan ucapan syukur atas datangnya musim baru,

namun perayaan ini dilakukan dengan cara melakukan sembahyang bersama di

masjid dan melakukan ritual yang tidak bertentangan dengan agama Islam

(www.muslimtionghoa.multiply.com).

Berdasarkan wawancara dengan lima individu muslim dewasa awal keturunan

Tionghoa jama’ah Masjid “X” Kota Bandung, tiga orang (60%) memperlihatkan

dimensi eksplorasi dan komitmen yang tinggi. Dimensi eksplorasi yang tinggi

diekspresikan komponen ethnic identity achievement yang tinggi. Mereka

mengatakan jika mereka mencari tahu mengenai nilai-nilai dan sejarah etnis

Tionghoa dari orangtua mereka dan melalui majalah serta sumber berita lainnya.

Mereka berusaha untuk lebih mengetahui kebudayaan dan nilai-nilai etnis

Tionghoa karena mereka menganggap bahwa mengetahui dan mempelajari

(54)

budaya Tionghoa sangat penting. Dengan pengetahuan yang banyak mengenai

kebudayaan Tionghoa maka mereka akan semakin kagum dan bangga terhadap

kebudayaan mereka sendiri, lagipula ada nilai-nilai dan adat-istiadat yang baik

yang harus tetap dipertahankan. Dimensi eksplorasi yang tinggi juga

diekspresikan oleh komponen ethnic behavior and practice. Mereka bersedia

untuk mencari tahu mengenai kegiatan etnis Tionghoa seperti bahasa Mandarin,

mempelajari musik dan lagu-lagu etnis Tionghoa, atau mencari tahu hari raya

etnis Tionghoa.

Dimensi komitmen yang tinggi diekspresikan oleh komponen affirmation and

belonging yang tinggi. Mereka mereka merasa bangga sebagai etnis Tionghoa, meskipun mereka memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan ketika

mereka kecil yaitu mendengar panggilan akew, amoi atau cina yang melecehkan mereka sebagai etnis Tionghoa. Menurut mereka, mereka harus bersyukur karena

Tuhan telah menciptakan mereka sebagai etnis Tionghoa. Selain itu juga, dalam

Al-qur’an dikatakan bahwa Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia secara

berbeda-beda termasuk memiliki etnis dan budaya yang berbeda agar dapat saling

mengenal dan saling melengkapi.

Selain itu, komitmen yang tinggi juga diekspresikan oleh komponen ethnic

behavior and practices serta komponen ethnic identity achievement, yaitu tetap memegang dan berusaha dipertahankan nilai-nilai dan adat-istiadat etnis Tionghoa

selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Mereka mengatakan jika

(55)

bahasa Mandarin, menikmati dan memainkan musik etnis Tionghoa, menyanyikan

lagu-lagu etnis Tionghoa, menggunakan pakaian khas pada waktu tertentu,

memakan makanan atau masakan khas tetapi yang tidak menggunakan daging

babi, mengikuti perayaan hari raya tetapi tidak melakukan sembahyang kepada

dewa atau arwah nenek moyang, dan menggunakan nama Mandarin sebagai

ekspresi dari eksplorasi mereka.

Dua orang (40%) dari etnis Tionghoa yang diwawancarai memiliki dimensi

eksplorasi dan komitmen yang rendah. Dimensi eksplorasi yang rendah

diekspresikan oleh komponen ethnic identity achievement yang rendah dan

komponen ethnic behavior and practice yang rendah pula. Mereka kurang mencari tahu nilai-nilai, adat-istiadat dan sejarah etnis Tionghoa. Bagi mereka

mengetahui kebudayaan Tionghoa dan sejarah etnis Tionghoa yang tinggal di

Indonesia tidak terlalu penting. Mereka hanya mengetahui hal itu berdasarkan

cerita dari orangtua ketika mereka masih kecil. Sedangkan dimensi komitmen

yang rendah diekspresikan oleh komponen affirmation and belonging, komponen

ethnic behavior and practices dan komponen ethnic identity achievement yang rendah. Mereka tidak merasa bangga dengan keadaan dirinya sebagai etnis

Tionghoa, apalagi ketika mereka mendapat panggilan yang melecehkan seperti

amoi, akew, atau cina. Bahkan salah seorang dari mereka mengatakan bahwa ia akan lebih bangga dikatakan sebagai bangsa Indonesia. Alasannya adalah karena

merasa dibuang dari keluarganya yang beretnis Tionghoa sebab ia dan suaminya

memeluk agama Islam. Mereka lebih banyak mengikuti ajaran Islam dan hidup

(56)

berbaur dengan etnis mayoritas dibandingkan mengikuti upacara kebudayaan dan

nilai-nilai etnis Tionghoa.

Berdasarkan fakta yang didapat melalui hasil wawancara, maka peneliti ingin

meneliti mengenai gambaran identitas etnis pada individu muslim dewasa awal

keturunan Tionghoa jama’ah Masjid ”X” Kota Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Seperti apakah gambaran identitas etnis pada individu muslim dewasa awal

etnis Tionghoa jama’ah Masjid ”X” Kota Bandung.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

identitas etnis pada individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid

“X” Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai identitas etnis

pada individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid “X” Kota

(57)

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1Kegunaan Teoretis

• Untuk menambah pemahaman mengenai identitas etnis dalam bidang

Psikologi khususnya Psikologi Lintas Budaya.

• Memberikan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian mengenai identitas etnis pada individu muslim dewasa awal

etnis Tionghoa.

1.4.2Kegunaan Praktis

• Memberikan informasi mengenai identitas etnis bagi individu muslim

dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid ”X” Kota Bandung agar

mereka lebih memahami identitas etnis mereka masing-masing dan lebih

menghargai diri mereka sebagai etnis Tionghoa dalam melakukan

penyesuaian di tengah-tengah etnis lain.

• Memberikan informasi kepada masyarakat Tionghoa secara umum

mengenai identitas etnis yang dimiliki oleh individu muslim dewasa

awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid ”X” Kota Bandung agar dapat tetap

menerima keberadaan mereka sebagai etnis Tionghoa meskipun

memiliki keyakinan yang berbeda.

1.5Kerangka Pikir

Individu dewasa awal merupakan individu yang telah meninggalkan masa

remaja yang biasanya masih tergantung kepada orangtua. Pada tahap ini, individu

(58)

juga belum sepenuhnya menunjukkan tanggung jawab dan kemandirian sebagai

orang dewasa. Ciri khas pada individu dewasa awal adalah adanya perilaku

mencoba-coba dan eksplorasi. Individu yang sedang berada pada masa ini

seringkali mencari jenis pekerjaan yang mereka inginkan, membentuk citra diri

mereka, dan gaya hidup seperti apa yang ingin mereka jalani (misalnya melajang

atau menikah). Di samping itu juga, pada tahap ini individu memiliki kemampuan

untuk membuat keputusan secara luas tentang karier, nilai-nilai, keluarga dan

hubungan, serta tentang gaya hidup (Santrock, 2004), termasuk dalam membuat

keputusan mengenai identitas etnis mereka.

Demikian juga dengan individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah

Masjid ”X” Kota Bandung. Mereka mulai mengeksplorasi etnis mereka serta hal

apa saja yang menjadi nilai-nilai kebudayaan dan adat-istiadat etnis Tionghoa.

Mereka juga mulai menghubungkan identitasnya dengan orang lain. Selanjutnya

mereka membuat keputusan mengenai identitas etnis mereka melalui nilai-nilai

dan adat-istiadat yang ditanamkan oleh kedua orangtua mereka. Nilai-nilai

kebudayaan dan adat-istiadat etnis Tionghoa diwariskan melalui garis keturunan

dari pihak ayah karena etnis Tionghoa menganut sistem kekerabatan patrilineal.

Nilai-nilai kebudayaan dan adat-istiadat yang didapat dari leluhur dan orangtua

tersebut harus dipegang teguh dan dipertahankan oleh individu dewasa awal.

Keharusan mempertahankan kebudayaan yang telah diwariskan oleh orangtua dan

leluhur membuat setiap individu etnis Tionghoa merasa bertanggung jawab

(59)

Identitas etnis didefiniskan sebagai konsep diri individu yang diturunkan dari

pengetahuannya atas keanggotaan dirinya dalam suatu kelompok sosial, beserta

nilai-nilai dan signifikansi emosional yang terikat pada keanggotaan tersebut.

Identitas Etnis hanya berarti dalam situasi-situasi tatkala dua kelompok etnis

(kelompok etnis mayoritas dan minoritas) ada dalam suatu kontak dalam suatu

jangka waktu tertentu. Identitas etnis juga merupakan sesuatu yang dinamis, dapat

berubah sesuai konteksnya.

Pembentukan identitas etnis seseorang ditentukan oleh dua dimensi, yaitu

eksplorasi dan komitmen. Dimensi eksplorasi merupakan suatu periode

perkembangan identitas individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa untuk

memilih dari pilihan-pilihan yang berarti baginya dan pada akhirnya

mengembangkan dan mencari tahu bahkan terjun dalam pilihannya. Dimensi

komitmen terjadi ketika individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah

Masjid “X” Kota Bandung menunjukkan keterikatan pada apa yang akan mereka

pilih dan apa yang mereka lakukan. Beberapa individu dewasa awal belum

melakukan keduanya atau ada yang sudah melakukan salah satunya bahkan ada

yang sudah dapat melakukan keduanya (Phinney, 1989, dalam Organista, Pamela

Balls., Kevin M. Chun., Gerardo Marin, 1998).

Dimensi eksplorasi dapat diekspresikan melalui komponen ethnic identity

achievement dan komponen ethnic behavior and practices. Sedangkan dimensi komitmen ditunjukkan melalui komponen ethnic identity achievement, komponen

ethnic behavior and practices dan komponen affirmation and belonging. Komponen ethnic identity achievement menunjukan eksplorasi individu lewat

(60)

pencarian informasi yang lebih mendalam mengenai etnis Tionghoa dari berbagai

sumber. Seperti yang dilakukan oleh individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa

jama’ah Masjid “X” Kota Bandung, mereka mencari tahu sejarah dan adat-istiadat

serta nilai-nilai yang dimiliki oleh etnis Tionghoa dari berbagai media massa dan

bertanya kepada orangtua, saudara serta teman mereka.

Komponen ini pun menunjukan komitmen individu, yaitu melalui keputusan

mereka untuk melakukan adat-istiadat serta nilai-nilai etnis Tionghoa. Hasil yang

didapat dari pencarian informasi yang lebih mendalam mengenai etnis Tionghoa

adalah pengetahuan akan budaya tersebut, termasuk pengetahuan akan hal yang

bertentangan dan yang sejalan dengan ajaran agama Islam yang mereka yakini.

Dengan demikian individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid

“X” Kota Bandung dapat mengantisipasi prilaku yang tepat untuk ditunjukkan,

misalnya ketika mereka mengadakan perayaan hari raya Sin Cia. Mereka akan

tetap berkumpul bersama keluarga untuk makan bersama dan membagikan

angpao tetapi tanpa melakukan sembahyang kepada arwah nenek moyang.

Komponen ethnic behavior and practices menunjukan eksplorasi sekaligus

komitmen indvidu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid “X” Kota

Bandung. Individu berpartisipasi dalam suatu kegiatan etnis yang merupakan

wujud dari eksplorasinya terhadap etnis Tionghoa dan sekaligus akan

menunjukkan bentuk komitmennya dengan menjalankan keputusannya untuk aktif

terlibat dalam kegiatan-kegiatan etnis yang dipilihnya, seperti menggunakan

(61)

memainkan alat musik tradisional etnis Tionghoa dan belajar menulis kaligrafi

Cina (shufa).

Dimensi komitmen individu juga dapat diekspresikan oleh komponen

affirmation and belonging. Perasaan memiliki kepada salah satu kelompok etnis akan diiringi dengan perilaku positif dan perasaan bangga terhadap kelompok

etnisnya. Individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid “X” Kota

Bandung merasa bangga sebagai etnis Tionghoa dan mengakui dirinya sebagai

etnis Tionghoa ketika memperkenalkan diri kepada orang lain, baik dengan

sesama etnis Tionghoa maupun ketika berhadapan dengan etnis lain.

Perasaan memiliki yang kuat terhadap suatu etnis akan terlihat pada situasi

walaupun individu mengalami pengalaman dikucilkan, dibedakan, atau

dipisahkan dari anggota kelompok lainnya namun individu tersebut akan tetap

mengakui dirinya sebagai etnis tertentu dan bangga terhadap etnisnya. Hal ini pun

terlihat dari individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid ”X”

Kota Bandung. Meskipun ketika mereka kecil pernah mendapatkan perlakukan

yang kurang menyenangkan dari etnis lainnya seperti mendengar panggilan amoi

atau akew dengan cara yang melecehkan mereka namun mereka tetap merasa bangga sebagai etnis Tionghoa dan mengakui diri mereka sebagai etnis Tionghoa.

Melalui dimensi eksplorasi dan komitmen yang ditunjukan lewat

komponen-komponen yang telah disebutkan di atas, akan terbentuk status identitas etnis.

Status identitas etnis yang pertama adalah unexamined ethnic identity (meliputi

status diffuse ethnic identity dan foreclosure ethnic identity). Pada status ini, individu muslim dewasa awal etnis Tionghoa jama’ah Masjid “X” belum

Gambar

Tabel Pengelompokan Status Identitas Etnis
Tabel Pengelompokan Komponen Identitas Etnis

Referensi

Dokumen terkait

aset tidak berwujud dengan komponen modal manusia, modal inovasi, modal pelanggan, keunggulan bersaing dan kinerja keuangan pada usaha komoditas Sapi, Jagung dan

•dan menganut pandangan benar, dan ia melihat bahwa ketika hancurnya jasmani, setelah kematian, ia muncul kembali dalam kondisi menderita, di alam tujuan kelahiran yang

Selanjutnya kegiatan eksperimen dilakukan sebagai berikut: (a) melaksanakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman dan penalaran matematis sebelum diberikan

Mayarakat urban khususnya mahasiswa memiliki karakter yang menginginkan kebaruan, untuk itu konsep desain interior toko buku yang disarankan adalah gaya urban yang memiliki

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini sebagai petunjuk teknis yang dijadikan dasar/landasan dalam pelaksanaan kegiatan bantuan untuk Wirausaha

Antarmuka halaman utama adalah antarmuka yang berisi semua fitur aplikasi yaitu fitur untuk melakukan prediksi lokasi pengguna saat ini yang ditunjukan dengan

karena dengan kehendak-Nya juga penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan judul Tradisi Batagak Pangulu di Minangkabau: Studi di Nagari Piobang, Kecamatan Payakumbuh,

Kajian ini sangat perlu dijalankan kerana melalui kajian yang dijalankan oleh pengkaji mendapati pelajar-pelajar sangat memerlukan satu modul asas bahasa Arab untuk digunakan