• Tidak ada hasil yang ditemukan

Novel Grafis Rectoverso.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Novel Grafis Rectoverso."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

IV-i

ABSTRAK

Novel grafis merupakan sebuah pergerakan sequential art yang sedang berkembang di Indonesia, namun sangat disayangkan perkembangan tersebut berjalan begitu lambat sehingga belum banyak orang mengetahuinya.

Kurang banyaknya komikus atau illustrator yang bereksplorasi dalam ranah novel grafis menjadikan media ini kurang dikenali. Sulitnya untuk menemukan atau membuat sebuah novel grafis dengan alur cerita yang berbobot juga menjadi sebuah hambatan dalam perkembangannya. Penulis mengadaptasi karya sastra dalam negeri dengan alur cerita yang bagus dan unik, karena penulis ingin menunjukkan kekuatan alur cerita yang dimiliki oleh karya dalam negri.

Berdasarkan hasil pengamatan, novel grafis dapat menjadi media yang populer di kalangan remaja dan dewasa. Media ini dapat menjadi media jembatan bagi para penikmat visual dan pembaca karya sastra untuk lebih mengenali dunia yang berbeda. Novel grafis menyediakan sebuah pendekatan yang lebih mudah dimengerti dalam pengungkapan sebuah cerita.

(2)

IV-ii

DAFTAR ISI

Abstrak………. i

Lembar Pengesahan ……… ii

Kata Pengantar………. iii

Lembar Orisinalitas………. v

Daftar Isi ………. vi

Daftar Gambar ……… ix

Daftar Tabel ……… xii BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah ……….. I-1 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.1 Rumusan Masalah ……… I-3 1.2 Ruang Lingkup ………. I-3 1.3 Tujuan Perancangan ………. I-4 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data ………. I-5 1.4.2 Teknik Pengumpulan Data ……… I-5 1.5 Skema Perancangan ………... I-6 BAB II Landasan Teori

(3)

IV-iii

2.4 Rectoverso ……….. II-11

2.5 Warna ………. II-12

BAB III Data dan Analisa Masalah 3.1 Data dan Fakta

3.1.1 Biografi Penulis ……….. III-1 3.1.2 Rectoverso……… III-2 3.2 Tinjauan Proyek Sejenis

3.2.1 Selamat Pagi Urbaz ………. III-6 3.2.2 Curhat Tita Back In Bandung ………. III-7 3.2.3 Blankets ………... III-8 3.3 Data Observasi ……….... III-9 3.4 Analisa Masalah ……….. III-12

3.5 SWOT ……… III-14

BABIV Pemecahan Masalah

4.1 Konsep Komunikasi ……… IV-1 4.2 Konsep Kreatif

4.2.1 Elemen Komik ………. IV-2 4.2.2 Perancangan Novel Grafis ………... IV-3 4.3 Konsep Media ……….. IV-9 4.4 Hasil Karya

4.4.1 Media Promosi

a. Poster ……… IV-13

(4)

IV-iv

d. Tas Kanvas ……… IV-15 e. CD Lagu ……….. IV-16 f. Gift Card ……….. IV-16 g. Pembatas Buku ………. IV-17

h. Pin ………. IV-18

4.4.2 Novel Grafis Rectoverso

a. Cover Buku ………... IV-18 b. Endpaper ………... IV-19 c. Halftitle ………. IV-20 d. Colophon ……….. IV-21 e. Daftar Isi ……….. IV-22 f. Splash Page ……….. IV-23 g. Halaman Lagu ………. IV-23 h. Halaman Monochromatic ………. IV-24 4.5 Budgeting ………. IV-25 BABV Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan ……… V-1 5.2 Saran ………. V-1 Daftar Pustaka

Saran dan Komentar Dosen Penguji Data Penulis

(5)

IV-v

DAFTAR GAMBAR

(6)

IV-vi

(7)

IV-vii

(8)

IV-viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tingkat Kegemaran Membaca Komik dan Karya Sastra …. III-9 Tabel 2 Tingkat Ketidaktahuan Publik Terhadap Novel Grafis …… III-10 Tabel 3 Tingkat Ketidaktahuan Publik Terhadap Perkembangan Novel Grafis

di Indonesia ……….. III-10 Tabel 4 Tingkat Ketidaktahuan Publik Terhadap Cerita yang Ditawarkan oleh

Novel Grafis ………. III-10 Tabel 5 Tingkat Ketertarikan Publik Untuk Membaca Novel Grafis

………... III-11 Tabel 6 Tingkat Kesulitan Publik dalam Memvisualisasikan Karya Sastra

……….. III-11 Tabel 7 Tingkat Dukungan Publik dalam Mengadaptasi Karya Sastra

……….. III-11 Tabel 8 Tingkat Ketidaktahuan Publik akan Rectoverso …………. III-12 Tabel 9 Tingkat Ketertarikan Publik akan Novel Grafis Rectoverso

(9)

BAB I Pendahuluan

Beberapa tahun terakhir ini ”gaung” novel grafis Indonesia mulai terdengar namun sangat disayangkan bahwa perkembangan ini belum diketahui oleh orang banyak. Perkembangannya sangat suram, anak-anak muda menganggap hal yang bergambar termasuk komik. Orang dewasa yang mencintai novel menganggap komik tidak sastrawi.

Novel grafis yang dikenal kebanyakan orang Indonesia merupakan novel grafis terjemahan DC dan Marvel yang mengalami reduksi makna menjadi komik superhero.

Mengapa novel grafis menjadi sebuah perhatian? Novel grafis merupakan pergerakan komik yang sedang berkembang di dunia, tidak berarti Indonesia menutup mata terhadap hal ini. Dengan meperkenalkan novel grafis sesuai “visi” Eisner setidaknya kalangan dewasa berpikir ulang atas dogma “komik untuk anak-anak”.

Penulis mendapati belum banyaknya karya sastra yang diadaptasi ke dalam bentuk novel grafis kebanyakan karya sastra diangkat menjadi film. Penulis melihat kesempatan mempopulerkan novel grafis kepada masyarakat dengan mengangkat salah satu karya sastra sastrawan terkenal kemudian mengadaptasinya menjadi novel grafis. Merunut pada pernyataan Mirna Yulistianti yang dimuat di Koran Kompas; edisi 8 Agustus 2008; banyak produk dalam negeri yang potensial dibuat menjadi novel grafis, tapi masih jarang yang mengajukannya.

(10)

BAB I Pendahuluan

_________________________________________________________________ I-2

tersebut, Dewi Lestari; berdasarkan karya-karya sebelumnya publik tidak pernah kecewa selain itu karya Dewi Lestari telah memasuki jajaran sepuluh karya sastra terpopuler berdasarkan survey Metro TV. Berdasarkan hasil survey tersebut maka penulis memilih karya Dewi Lestari untuk diadaptasikan menjadi novel grafis.

Penulis melihat Rectoverso sebagai sebuah karya sastra yang memberikan ruang eksplorasi bagi bahasa rupa di dalamnya. Rectoverso merupakan karya hibrida dimana Dewi Lestari sebagai penyanyi dan Dee sebagai penulis bersanding dan mempersembahkan sebelas cerita sederhana yang diartikan melalui mata dan telinga. Pembaca yang mengalami kesulitan memaknai cerita dapat mendengarkan lagu dari setiap cerita untuk menemukan titik maksimal Rectoverso. Penulis mengangkat Rectoverso melalui media novel grafis dimana pembaca tidak hanya menikmati setiap cerita melewati bahasa kata namun bahasa rupa.

Dengan mengadaptasikan Rectoverso secara tidak langsung target audience mulai merasakan perbedaan di antara novel grafis dan komik biasa. Dapat dikatakan bahwa ini adalah cara komik untuk memasuki pasar yang lebih luas dengan maksud untuk mendobrak dogma format komik adalah bacaan ringan yang diperuntukan untuk kalangan anak-anak.

Format novel grafis dapat menjadi terobosan agar lebih banyak orang mengenali kembali karya sastra yang dianggap terlalu sulit oleh orang muda, perlu diterbitkan kembali dalam bentuk novel grafis. 1

Novel grafis dapat mengurangi jumlah teks dalam sebuah karya menjadi sesuai kebutuhan dan memberikan pembaca cerita lengkap yang dapat mereka selesaikan dalam waktu yang lebih sesuai/ masuk akal.2

Apakah Anda tahu bahwa dengan menambah bahasa rupa ke dalam karya sastra publik akan lebih mudah mengingat setiap karakter, kejadian, dll di dalam cerita dengan lebih baik. Menurut Jerome Bruner (psikolog New York University) seseorang akan mengingat 20% hal melalui bahasa kata namun dengan bahasa rupa dan kata akan menjadi 80%.3

1

B.E. Satrio, “Novel Grafis, Komik atau Sastra?”. Kompas. 15 Oktober 2005. 2

Leone Tiemensma, “Visual Literacy: to comics or not to comics? Promoting literacy using comics”(Milan, 2009).

3

(11)

BAB I Pendahuluan

_________________________________________________________________ I-3

Menurut Koran Kompas; edisi 8 Agustus 2008; Genre novel grafis belum tenar. Ini mengakibatkan komikus jarang bermain di ranah novel grafis. Mereka bertahan di komik.

Hal yang sama diungkapkan oleh Rendra M. Ridwan, Creative Director Sekolah Komik Pipilaka Bandung; salah satu hal yang memicu hadirnya novel grafis adalah karena komik tipis dengan ceritanya yang ringan seperti Superman itu dianggap kekanak-kanakan. Untuk memasuki pasar yang lebih berat, perlu bentuk lain, diangkatlah novel grafis.

Melalui karya Tugas Akhir ini penulis ingin memperkenalkan novel grafis karya dalam negeri kepada publik sehingga dogma ‘komik untuk anak-anak sedangkan novel untuk orang dewasa’ setidaknya dapat berubah. Novel grafis yang notabene merupakan salah satu bentuk komik juga dapat dinikmati oleh kalangan dewasa, selain itu kalangan remaja dapat mengenali karya sastra melalui media yang dekat dengan mereka.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan masalah dalam perancangan novel grafis Rectoverso antara lain :

a. Masalah utama adalah banyak karya sastra bermutu yang berpotensi menjadi novel grafis tapi masih jarang yang mengajukannya.

b. Bagaimana mengadaptasikan Rectoverso ke dalam novel grafis? c. Bagaimana novel grafis Rectoverso tampil berbeda dari komik pada

umumnya dari segi visual dan perancangan secara keseluruhan?

d. Bagaimana mengemas novel grafis Rectoverso agar tepat mengenai target audience?

1.2.2 Ruang Lingkup

Batasan masalah pada perancangan novel grafis Rectoverso adalah: a. Perancangan meliputi tampilan novel grafis Rectoverso.

(12)

BAB I Pendahuluan

_________________________________________________________________ I-4

Ruang Lingkup : a. Segmentasi :

Usia : 17-25 tahun (primer), 26-40 tahun (sekunder) Gender : pria dan wanita

Pendidikan : SMA-kuliah

Ekonomi : sosial menengah sampai menengah atas Pekerjaan : pelajar, mahasiswa, dan kaum professional. b. Psikografi :

Untuk mereka yang gemar membaca atau penikmat visual semata. Mereka merupakan orang-orang yang tidak menutup diri terhadap kemungkinan baru.

c. Demografi : Bandung dan sekitarnya

Tidak tertutup kemungkinan bahwa segmentasi akan melebar dari yang telah ditentukan karena visual dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa harus dimengerti oleh yang bersangkutan.

Lingkup perancangan akan meliputi perancangan novel grafis secara kreatif mulai dari tampilan buku, visualisasi, gaya bercerita hingga media yang digunakan dalam mendukung tampilan novel grafis.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan novel grafis Rectoverso adalah: a. Memberikan pengalaman dalam memvisualisasikan karya sastra

menjadi karya visual dengan ambisi yang sama.

b. Memperkenalkan novel grafis sebagai media baru untuk bereksperimen memperluas khazanah dunia komik Indonesia c. Memanfaatkan pengadaptasian Rectoverso menjadi novel grafis

(13)

BAB I Pendahuluan

_________________________________________________________________ I-5

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data

Pencarian data dari studi kepustakaan, juga pencarian data internet sebagai data pelengkap.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa cara yang dipergunakan dalam pengumpulan data di antaranya adalah:

a. Penelitian pustaka

Penelitian pustaka dilakukan dengan mencari informasi yang dibutuhkan melalui media cetak.

b. Penelitian lapangan

Penelitian lapangan dilakukan dengan menyebar angket ke sampel yang telah ditentukan.

(14)

BAB I Pendahuluan

_________________________________________________________________ I-6

Latar Belakang Masalah

Memperkenalkan novel grafis Indonesia melalui pengadaptasian karya sastra Rectoverso.

Rumusan Masalah

Memvisualisasikan Rectoverso menjadi novel grafis melalui perancangan visual yang menarik.

Tujuan Perancangan

Mengsosialisasikan novel grafis kepada masyarakat Indonesia, khususnya Bandung.

Identifikasi Masalah

Menganalisa ketertarikan masyarakat terhadap novel grafis hasil adaptasi karya sastra dalam negri.

Konsep Perancangan

Merancang novel grafis melalui konsep desain modern dan colorful. Konsep dilihat melalui target audience dan cerita yang disajikan.

Perancangan Media

Novel grafis

Evaluasi Desain

Final Artwork

Perancangan Kreatif

CD, gimmick

Alternatif Desain

(15)

BAB V Penutup V-1

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perancangan novel grafis Rectoverso, penulis mengambil kesimpulan bahwa:

1. Banyak karya sastra bermutu yang berpotensi untuk dijadikan novel grafis hanya saja masih sedikit orang yang berani bereksplorasi dalam ranah tersebut.

2. Bahasa visual dapat mengungkapkan kiasan verbal yang rumit dalam sebuah cerita menjadi lebih mudah dimengerti.

3. Untuk menekankan perbedaan dengan komik pada umumnya di Indonesia, maka perancangan novel grafis Rectoverso memiliki ciri khasnya tersendiri yaitu, elemen dekoratif yang konstan digunakan dari awal hingga akhir cerita. Elemen tersebut tidak hanya berfungsi sebagai penghias semata namun menjadi structural support dalam sebuah cerita.

4. Melalui pemvisualisasian yang colorful dan mudah dikenali maka novel sastra dapat dinikmati oleh kalangan yang yang lebih luas terutama target audience.

5.2 Saran

Penulis berharap agar lebih banyak komikus atau illustrator yang berani untuk merambah ranah baru dalam dunia komik Indonesia untuk meningkatkan apresiasi serta kecintaan warga terhadap produk lokal yang sekarang ini makin terhimpit oleh produk luar negri.

(16)

IV-1

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER ACUAN: BUKU

Abhidana, Vashti Trisawati. “Cinta dan Tragedi Selimut”. Dalam Sequen, No.3, Vol.1, Jakarta: Yayasan Kaji Gambar

Bruner, Jerome.1996. “ Oral and Visual Information”. Dalam Paul Martin Lester (Ed.) 1996. Synthatic Theory of Visual Communication, Fullerton: California State University.

Campbell, Julia. 2004. Picture This: Inside Graphic Novel. Literary Cavalcade.

Edmunds, Tracy. 2006. Why Should Kids Reads Comics?. Literary Cavalcade.

Eisner, Will. 1985. Comics and Sequential Art. Tamarac: Poorhouse Press. Lestari, Dewi, 2009. Rectoverso. Jakarta: Goodfaith Production.

Manurung, Rosida. T. 2003. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Masdiono, Toni. 1998. 14 Jurus Membuat Komik. Jakarta: Creative Media Centre.

McCloud, Scott. 1993. Understanding Comics: The Invisible Art. Northampton: Kitchen Sink Press.

Satrio, B.E. 2005. “Novel Grafis: Komik atau Sastra?”. Dalam Kompas, 15 Oktober 2005. Jakarta.

(17)

IV-2

SUMBER ACUAN: INTERNET

http: //dee-idea.blogspot.com/2008/09/setiap-karya-adalah-anak-jiwa.html http://review_indicomic.blogspot.com

http://www.squidoo.com/member/login/colormeaning.html http://www.color-wheel-pro.com/index.html

(18)

IV-3

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Saran :

 Pertegas definisi novel grafis yang dipakai

 Perhatikan implementasi desain dimana fungsi dan estetika yang berkaitan

dengan novel grafis.

 Pergunakan strategi pemasaran yang berbeda dari Dewi Lestari dengan

menggabungkan lagu dan cerita sebagai 1 kejawatan.

Perhatikan desain pada media pendukung (gift card)

Komentar :

(19)

IV-4

DATA PENULIS

Data Pribadi

Nama : Ozora Rahyu

Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 23 Agustus 1987 Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Perum Sukaluyu C 2 / 63 No. 191 Bandung 40123

Indonesia

Telepon : +6281321884855 Or +62222510227 E-mail : geraldus_wiegmans@yahoo.com

ozora_rahyu@rocketmail.com Deviant website : www.geraldus.deviantart.com

Portfolio website : www.ozorawonderland.daportfolio.com

Pendidikan :

1998 Tamat dari SDK 6 BPK Penabur Bandung 2001 Tamat dari SLTPK 4 BPK Penabur Bandung 2004 Tamat dari SMUK 3 BPK Penabur Bandung 2008 Tamat dari Universitas Kristen Maranatha Program Studi D-III Seni Rupa dan Desain IPK : 3,67

Pengalaman Kerja :

2007-2008 freelance graphic designer ORACLE clothing distro. 2008 freelance illustrator Comic Tribe Studio

2008 magang di Blindspot Studio

(20)

IV-5

Pameran dan Penghargaan :

2006, “Open House” FSRD Universitas Kristen Maranatha 2008, Finalis “Suicide Girl” Desktop Wallpaper Contest 2008, Anggota KCB Manyala

2008, Pameran Komikultur Institut Teknologi Bandung

2009, diliput dalam Mollinda Newsletter sebagai Favorite Storybook Illustration 2009, diliput dalam Semi-Sane Madman Newsletter sebagai Digital Fantasy 2009, Pameran Pasar Komik Bandung

Hasil Karya :

2008, Komik Seri Penemuan Permen, Gramedia Pustaka Utama 2008, Komik Seri Penemuan Rumah, Gramedia Pustaka Utama 2008, Au Nom De La Luna, Komikultur ITB

2009, Komik Seri Penemuan Game, Gramedia Pustaka Utama 2009, Komik Seri Penemuan Obat, Gramedia Pustaka Utama 2009, Bon Voyage, Mollinda Newsletter

2009, Alice in Magical land, Semi-Sane Madman Newsletter 2009, Because of You, Pasar Komik Bandung

Gambar

Gambar 41 Cover Buku ………………………………………………. IV-18

Referensi

Dokumen terkait

Otomatis untuk mengeluarkannya butuh tekanan lebih besar, sehingga orang yang mengalami sembelit akan mengejan dengan sangat kuat saat buang air besar yang berdampak pada

Pemberian perlakuan pupuk organik cair pada tanaman kopi liberika memberikan peningkatan pertumbuhan tanaman dari semua variabel pengamatan yaitu pertambahan tinggi

 batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas tidak luas , sehingga penutupan luka dengan )epat terjadi. ekanan rendah pada sistem arteri

• Saat Anda memutar file audio dengan data lagu yang ditambahkan menggunakan KENWOOD Music Editor Light atau KENWOOD Music Control, Anda dapat mencari file audio berdasarkan

Penerapan metode FAHP pada sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan tenaga honorer universitas khairun dapat dilakukan dengan menentukan 4 kriteria yaitu

Pada gambar dibawah ini merupakan hasil akhir dari proses desain dan menghasilkan gambar perspektif dari suasana galeri Rumah Batik Jawa Timur, nampak sekali

Perubahan fasad bangunan di kawasan kampung Laweyan disebabkan oleh status kepemilikan, perpektif pewaris dan faktor ekonomi, pola berdagang dengan dukungan teknologi.

• Kain putih pembungkus piksis yang dibawa dari gereja harus dibuka, lalu piksis diletakkan di atas kain bersih yang sudah disediakan (menggantikan kain putih pembungkus piksis