• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016."

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Tellu, Silvya Vidensiana “Parafrasa Kata Nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah Karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu Edisi Januari 2016”. Skripsi Strata 1 (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Skripsi ini mengkaji parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, dan (ii) faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016 serta mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Objek penelitian ini adalah parafrasa kata nominal. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap hasil mencatat kata, kata ulang, dan kata majemuk dari www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karangan Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, serta harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Untuk menjawab kedua permasalahan, (i) peneliti menerapkan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan dilanjutkan menggunakan teknik ganti. Permasalahan, (ii) diterapkan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan dilanjutkan menggunakan teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil analisis data disajikan dengan dua teknik yaitu (i) teknik informal menggunakan kata-kata biasa, (ii) teknik formal digunakan tabel dan gambar.

Hasil penelitian ini ada dua. Pertama, diperoleh parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, yaitu (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Hasil penelitian yang kedua adalah faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa nominal. Faktor yang diperoleh adalah (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5) penghalusan makna.

(2)

x ABSTRACT

Tellu, Silvya Vidensiana. 2016. “Nominal Words Paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016” . An Undergraduate thesis Indonesian Letter. Indonesian Letter Study Program, the faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This study disscused the nominal paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. There are two problems in this research. They are (i) nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016, and (ii) the factors that cause nominal words paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016.

The objective of this research is to describe the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. Describing the factors which make the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel entitled Ayah by Andrea Hirata, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016.

The object of this study is nominal words paraphrase. The data is gathered using Simak method. The techniques are Uninvolved Conversation Observation Technique (Teknik Simak Bebas Libat Cakap). The result of writing on the word synonym, repeat words, compound words, phrase, and clause that are taken from www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. In order to answer the formulated problems (i) the researcher applies distributional method using Segmenting immediate constituents technique techniques and is followed by substitute technique. The second problem is analyzed by method and Pilah Unsur Penentu (PUP) and is followed byConnecting and Comparing technique. The result of the data analysis are presented with two different techniques. They are (1) informal technique using ordinary words, (ii) formal techniques using tables and pictures.

There are two results of this study. First, there are nominal words paraphrase found in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. They are (i) nominal original words paraphrase, (ii) nominal affix words paraphrase, (iii) nominal repeat words paraphrase, dan (iv) nominal compound words paraphrase. The factors which make nominal words paraphrase occur are (1) the influence of foreign language, (2) the influence of local language, (3) special terms and usual words, (4) variety of literature and daily language, and (5) refine meaning.

(3)

i

PARAFRASA KATA NOMINAL

DALAM www.maribelajarbk.web.id, NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA, DAN HARIAN KOMPAS MINGGU EDISI JANUARI 2016

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Silvya Vidensiana Tellu NIM: 124114015

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat

karunia-Nya, tugas akhir ini dapat diselesaikan. Proses pengerjaan skripsi yang

penulis lalui ini sangat penulis syukuri sebagai syarat kelulusan program sarjana.

Proses penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,

baik pihak yang terlibat secara langsung dalam penelitian ini maupun pihak yang

tidak terlibat secara langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan berikut.

1. Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi I, terima

kasih atas bantuan dan kesabaran dalam membimbing penulis.

2. Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum. selaku dosen pembimbing

skripsi II, terima kasih atas bantuan dan kesabaran dalam membimbing

penulis.

3. Para dosen program studi Sastra Indonesia yangbelum disebut: Dr. Paulus

Ari Subagyo, M.Hum (Dosen Pendamping Akademik); Susilawati Endah

Peni Adji, S.S., M.Hum; Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum; Dra. Fransisca

Tjandrasih Adji M.Hum; Drs. Bernadus Rahmanto, M. Hum; Drs. F.X.

Santosa, M.S., serta dosen-dosen pengampu mata kuliah tertentu yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

4. Staf Sekretariat Fakultas Sastra yang membantu peneliti selama masa

(9)
(10)

viii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Bahkan saat aku jatuh dan menyakiti diriku sendiri, aku tetap berlari menuju

impianku.”Bangtansonyeondan “Young Forever”

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak Marcelinus Tellu dan Mama Mathilda Detu

(11)

ix ABSTRAK

Tellu, Silvya Vidensiana “Parafrasa Kata Nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah Karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu Edisi Januari 2016”. Skripsi Strata 1 (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma

Skripsi ini mengkaji parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, dan (ii) faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016 serta mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Objek penelitian ini adalah parafrasa kata nominal. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap hasil mencatat kata, kata ulang, dan kata majemuk dari www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karangan Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015, serta harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Untuk menjawab kedua permasalahan, (i) peneliti menerapkan metode agih dengan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL) dan dilanjutkan menggunakan teknik ganti. Permasalahan, (ii) diterapkan metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan dilanjutkan menggunakan teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan teknik hubung banding membedakan (HBB). Hasil analisis data disajikan dengan dua teknik yaitu (i) teknik informal menggunakan kata-kata biasa, (ii) teknik formal digunakan tabel dan gambar.

Hasil penelitian ini ada dua. Pertama, diperoleh parafrasa nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, novel Ayah karya Andrea Hirata, dan harian Kompas Minggu edisi Januari 2016, yaitu (i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Hasil penelitian yang kedua adalah faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa nominal. Faktor yang diperoleh adalah (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5) penghalusan makna.

(12)

x ABSTRACT

Tellu, Silvya Vidensiana. 2016. “Nominal Words Paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016” . An Undergraduate thesis Indonesian Letter. Indonesian Letter Study Program, the faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This study disscused the nominal paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. There are two problems in this research. They are (i) nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016, and (ii) the factors that cause nominal words paraphrase at www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016.

The objective of this research is to describe the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016. Describing the factors which make the nominal words paraphrase in www.maribelajarbk.web.id, a novel entitled Ayah by Andrea Hirata, and Kompas Daily on every Sunday on January Edition 2016.

The object of this study is nominal words paraphrase. The data is gathered using Simak method. The techniques are Uninvolved Conversation Observation Technique (Teknik Simak Bebas Libat Cakap). The result of writing on the word synonym, repeat words, compound words, phrase, and clause that are taken from www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. In order to answer the formulated problems (i) the researcher applies distributional method using Segmenting immediate constituents technique techniques and is followed by substitute technique. The second problem is analyzed by method and Pilah Unsur Penentu (PUP) and is followed byConnecting and Comparing technique. The result of the data analysis are presented with two different techniques. They are (1) informal technique using ordinary words, (ii) formal techniques using tables and pictures.

There are two results of this study. First, there are nominal words paraphrase found in www.maribelajarbk.web.id, a novel by Andrea Hirata entitled Ayah published in 2015, and Kompas Daily newspaper which published on every Sunday on January 2016. They are (i) nominal original words paraphrase, (ii) nominal affix words paraphrase, (iii) nominal repeat words paraphrase, dan (iv) nominal compound words paraphrase. The factors which make nominal words paraphrase occur are (1) the influence of foreign language, (2) the influence of local language, (3) special terms and usual words, (4) variety of literature and daily language, and (5) refine meaning.

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ... v

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Tinjauan Pustaka ... 6

(14)

xii

1.6.1 Pengertian Parafrasa ... 8

1.6.2 Pengertian Kata ... 9

1.6.3 Kata Nomina ... 9

1.6.4 Kata Asal ... 9

1.6.5 Kata Berimbuhan ... 10

1.6.6 Kata Ulang ... 10

1.6.7 Kata Majemuk ... 11

1.7 Metode dan Teknik Penelitian ... 12

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 12

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data ... 15

1.7.3 Metode Penyajian Analisis Data ... 15

1.8 Sistematika Penyajian ... 15

BAB II PARAFRASA KATA NOMINAL 2.1 Pengantar ... 17

2.2 Parafrasa Kata Asal Nominal ... 17

2.3 Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal... 24

2.4 Parafrasa Kata Ulang Nominal... 26

2.5 Parafrasa Kata Majemuk Nominal ... 30

BAB III FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PARAFRASA NOMINAL 3.1 Pengantar ... 33

(15)

xiii

3.2.1 Parafrasa Kata Nominal Model ... 33

3.2.2 Parafrasa Kata Nomina Restoran ... 34

3.2.3 Parafrasa Kata Nominal Drainase ... 35

3.2.4 Parafrasa Kata Nominal Instruktur ... 35

3.2.5 Parafrasa Kata Nominal Wig ... 36

3.2.6 Parafrasa Kata Nominal Asumsi ... 37

3.2.7 Parafrasa Kata Nomina Konvensi ... 37

3.2.8 Parafrasa Kata Nominal Solusi ... 38

3.2.9 Parafrasa Kata Nominal Investor ... 39

3.3 Pengaruh Bahasa Daerah... 39

3.3.1 Parafrasa Kata Ulang Nominal Umbul- umbul ... 39

3.4 Istilah Khusus dan Kata Umum ... 40

3.4.1 Parafrasa Kata Nominal Serebrum ... 40

3.4.2 Parafrasa Kata Nomina Nakhoda ... 41

3.4.3 Parafrasa Kata Nominal Markonis ... 42

3.4.4 Parafrasa Kata Nominal Komponis ... 42

3.4.5 Parafrasa Kata Ulang Nominal Mata-mata ... 43

3.4.6 Parafrasa Kata Nomina Glosarium ... 44

3.5 Perbedaan Ragam Sastra dan Harian ... 44

3.5.1 Parafrasa Kata Nominal Panitera ... 44

(16)

xiv

3.6.1 Parafrasa Kata Nominal Buruh ... 45

3.6.2 Parafrasa Kata Nominal Kuli ... 46

3.6.3 Parafrasa Kata Nominal Penjara ... 46

3.6.4 Parafrasa Kata Nominal Komplotan ... 47

3.6.5 Parafrasa Kata Ulang Nominal Bulan-bulanan ... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 49

4.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 54

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sinonim antara Satuan Bahasa ... 1

Tabel 2. Parafrasa Kata Asal Nominal ... 23

Tabel 3. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal ... 26

Tabel 4a. Parafrasa Kata Ulang Nominal ... 29

Tabel 4b. Parafrasa Kata Ulang Nominal Semu ... 29

(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Parafrasa Kata Asal Nominal ... 17

Gambar 2. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal ... 24

Gambar 3. Parafrasa Kata Ulang Nominal ... 26

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Chaer (2009:87-88) memaparkan bahwa sinonim tidak hanya terjadi antara

kata, tetapi juga banyak terjadi antara satuan-satuan bahasa lainnya,misalnya:

Tabel 1: Sinonim antara Satuan Bahasa

No. Satuan Lingual 1 Satuan Lingual 2 Hal

1 dia -nya morfem terikat - morfem

bebas

2 buruk Jelek kata - kata

3 meninggal tutup usia kata - frasa

4 ayah ibu orang tua frasa -frasa

5 adik menendang

bola

bola ditendang adik kalimat - kalimat

Dalam skripsi ini peneliti memandang hubungan semacam itu sebagai

parafrasa. Misalnya, artis berparafrasa dengan seniman, ulah berparafrasa dengan

tingkah laku, atau domisili berparafrasa dengan tempat tinggal. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor misalnya faktor bahasa asing, contohnya kata wig

dengan frasa rambut palsu. Peneliti membaca dan menemukan data berupa kata

(20)

terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Sebagai

penutur asli bahasa Indonesia, peneliti memparafrasakan kata nominal tersebut

dengan satuan kebahasaan lainnya yang masih mempunyai arti atau makna yang

sama dengan kata nominal tersebut. Peneliti memparafrasakan kata-kata nominal

yang telah ditemukan tersebut ke dalam empat kategori yaitu (i) parafrasa kata

asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii) parafrasa kata ulang

nominal,dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal.

Peneliti menemukan beberapa data dari www.maribelajarbk.web.id berupa

parafrasa kata nomina sebagai berikut.

(1) Ebi = udang kering (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16).

(2) Glosarium = kamus singkat (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16).

(3) Kisi-kisi = terali (www.maribelajarbk.web.id,29-01-16

Ketiga data tersebut merupakan contoh parafrasa kata nominal. Contoh (1)

dan (2) merupakan parafrasa kata asal nomina. Contoh (3) merupakan parafrasa

kata ulang nominal.

Peneliti juga menemukan beberapa kata nominal dari novel Ayah karya

Andrea Hirata yang terbit pada tahun 2015. Beberapa contoh kata nomina yang

peneliti temukan misalnya markonis, nakhoda, mata-mata pada contoh berikut:

(4) Markoni dinamai begitu agar menjadi seorang markonis (Ayah, 2015: 17).

(5) Atasan Markonis satu-satunya hanya nakhoda, Ayahnya menyemangati Markoni. (Ayah, 2015: 18).

(21)

Peneliti memparafrasakan kata-kata yang bercetak miring pada ketiga

contoh di atas dengan satuan lingual berikut.

(4a)Markoni dinamai begitu agar menjadi seorang pelayan telekomunikasi kapal.

(5a) Atasan Markonis satu-satunya hanya kapten kapal, Ayahnya menyemangati Markoni.

(6a)Untuk keperluan itu dia punya pengintai , yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri. (Ayah, 2015: 40)

Contoh (4) dan (4a) serta (5) dan (5a) merupakan parafrasa kata asal

nominal. Contoh (6) dan (6a) merupakan parafrasa kata ulang nominal.

Selain internet dan novel, peneliti juga menemukan beberapa kata dari

Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Beberapa contoh kata yang peneliti

temukan misalnya wig, pajak, dan imbalan pada contoh berikut.

(7) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma.(Kompas, 17 Januari 2016: 30)

(8) Kaum kaya, menurut Oxfam, menumpuk kekayaan dengan menghindari pajak. (Kompas, 24 Januari 2016:5)

(9) Untuk Blankfein, ini artinya ada imbalan ekstra baginya dengan rata-rata Rp 30 miliar per bulan. (Kompas, 24 Januari 2016: 5)

Peneliti memparafrasakan kata-kata yang bercetak miring pada contoh (7),

(8), dan (9) dengan satuan lingual berikut.

(7a)Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma.

(8a)Kaum kaya, menurut Oxfam, menumpuk kekayaan dengan menghindari pungutan wajib.

(22)

Contoh (7) dan (7a) serta (8) dan (8a) merupakan parafrasa kata asal

nominal, sedangkan contoh (9) dan (9a) merupakan parafrasa kata berimbuhan

nominal.

Munculnya parafrasa kata nominal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor,

misalnya faktor pengaruh bahasa asing. Perhatikan contoh berikut!

(10) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma (Kompas, 17 Januari 2016: 30)

(10a)Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma.

Kata wig pada contoh (10) berparafrasa dengan frasa rambut palsu pada

contoh (10a). Kata wig merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu

‘wig’ yang bermakna rambut palsu (Salim, 2006: 2603). Kata wig ini sudah

menjadi bagian dari bahasa Indonesia (lihat Sugono, 2008: 1561). Frasa Rambut

palsu (10a) dapat menggantikan kata wig (10) karena mempunyai makna yang

saling berhubungan. Hubungan sinonim tersebut terjadi karena penggunaan dua

bahasa yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.2.1 Apa sajakah parafrasa kata nominal yang terdapat dalam

www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan

(23)

1.2.2 Apa sajakah faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal

yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya

Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan parafrasa kata

nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan

Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Secara khusus, tujuan penelitian ini

dapat dirinci sebagai berikut.

1.3.1 Mendeskripsikan kategori parafrasa kata nominal yang terdapat dalam

www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian

Kompas Minggu edisi Januari 2016.

1.3.2 Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab munculnya parafrasa kata

nominal yang terdapat dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah

karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah parafrasa kata nominal dan penyebab timbulnya

parafrasa kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya

Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Manfaat dari

penelitian ini ada dua, yaitu manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil

penelitian ini bermanfaat bagi bidang semantik yaitu untuk memperkaya variasi

(24)

para penulis dan juga menambah data untuk penyusunan tesaurus bahasa

Indonesia.

1.5 Tinjauan pustaka

Pembicaraan tentang parafrasa berdekatan dengan sinonim. Sejauh

pengetahuan peneliti, baru diperoleh beberapa tulisan mengenai sinonim sebagai

berikut.

Notosudirjo (1979) dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan Bahasa

Indonesia Baru menjelaskan contoh-contoh kata yang bersinonim dalam bahasa

Indonesia. Selain sinonim, Notosudirjo juga menjelaskan mengenai hominim,

ungkapan, peribahasa, kata-kata baru, gejala bahasa, gaya bahasa, penyingkatan

kata-kata beserta contoh-contohnya.

Penelitian mengenai analisis sinonim pernah dilakukan Utami (2010)

dalam tesisnya yang berjudul Kajian Sinonim Nomina Dalam bahasa Indonesia.

Dalam tesisnya tersebut dijelaskan bahwa kebanyakan nomina dalam Bahasa

Indonesia bersinonim dekat (near synonym); terdapat ciri semantik general

(umum) di antara pasangan nomina yang bersinonim; pasangan nomina dalam

bahasa Indonesia yang bersinonim ternyata hanya bersinonim dekat (near

synonym) disebabkan adanya beberapa ciri pembeda (adanya perbedaan rasa

estetis pemakai bahasa, ada perbedaan media kalimat yang menggunakan

kata-kata bersinonim, adanya ketidaklaziman penggunaan kata-kata yang dianggap

(25)

bersinonim); dan ada beberapa kata yang selama ini dikelompokkan ke dalam

sinonim, tetapi sebenarnya merupakan anggota dari kehiponiman.

Rahmatika (2013) dalam skripsinya yang berjudul Sinonim Nomina dan

Adjektiva Dialek Banyumasan mengklasifikasikan wujud dan faktor penyebab

sinonim nomina dan adjektiva dalam dialek Banyumasan. Wujud sinonim

berwujud leksem dan leksem, leksem tunggal dengan leksem majemuk, leksem

tunggal dengan frasa, leksem majemuk dengan leksem tunggal, dan frasa dengan

frasa. Faktor penyebab yang ditemukan adalah waktu, wilayah, penutur, dan

sosial, nuansa makna dan bidang pemakaian atau kegiatan.

Raviqa (2014) dalam skripsinya yang berjudul Diskriminasi Penggunaan

Sinonim Verba dalam bahasa Indonesia mengkaji perbedaan penggunaan sinonim

kata kerja dalam bahasa Indonesia serta mendeskripsikan faktor-faktor yang

menyebabkan perbedaan penggunaan sinonim kata kerja dengan anggota

sinonimnya tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa analisis distribusi

memunculkan dua kemungkinan karakteristik. Kemungkinan yang pertama, yaitu

sejumlah kata kerja yang memiliki kemungkinan untuk berdistribusi secara pararel

dengan semua anggota sinonimnya dan kemungkinan yang kedua tidak dapat

saling bersubstitusi secara paralel dengan semua anggota sinonimnya dan

kemungkinan yang kedua tidak dapat saling bersubstitusi(berdistribusi secara

komplementer) dengan semua anggota sinonimnya.Adanyaperbedaan penggunaan

kata kerja dengan anggota sinonimnya disebabkan oleh beberapa faktor yakni

kelaziman pemakaian (keterbatasan kolokasi), nilai rasa (makna emotif), serta

(26)

yang menyebabkan perbedaan penggunaan kata kerja dengan anggota sinonimnya

tersebut dalam sebuah konteks, perbedaan nuansa yang dihasilkan terletak pada

aspek cara, proses, alat, bahan, media, tujuan, serta objek yang dikandung oleh

kata.

Dalam skripsi ini peneliti akan menunjukkan adanya fenomena parafrasa

kata nominal dengan data yang diperoleh dari www.maribelajarbk.web.id, Novel

Ayah karya Andrea Hirata, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Dengan penelitian ini diharapkan pemahaman sinonim dan parafrasa bisa

dibedakan.

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini dipaparkan pengertian parafrasa, pengertian kata,

kata nomina, kata asal, kata berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk

1.6.1 Pengertian Parafrasa

Kridalaksana (1993) dalam Kamus Linguistik Edisi Ketiga menyebutkan

bahwa parafrasa merupakan pengungkapan kembali konsep dengan cara lain

dalam bahasa yang sama, tanpa mengubah maknanya, dengan memberi

kemungkinan penekanan yang agak berlainan (Kridalaksana, 1993: 154). Selain

itu parafrasa juga berarti bentuk lain (serta makna yang lain) dengan informasi

(27)

1.6.2 Pengertian Kata

Kata merupakan satuan gramatikal kecil dalam tatanan kategori satuan

kebahasaan. Baryadi (2011) mendefenisikan kata ke berbagai sudut pandang

sebagai berikut.

Setidaknya ada tiga sudut pandang yang digunakan untuk mendefenisikan kata. Pertama, dari posisinya dalam satuan-satuan gramatikal, kata dapat dimengerti sebagai satuan gramatikal yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang menjadi unsur langsung pembentuk frasa tau kalimat. Kedua, dari sudut bahasa lisan, kata dapat dimengerti sebagai deretan bunyi atau fonem yang mengandung arti yang diucapkan dalam satu kecapan. Ketiga, dari sudut bahasa tulis, kata adalah deretan huruf yang mengandung arti yang penulisannya dalam kalimat dibatasi oleh spasi (Baryadi, 2011:18).

1.6.3 Kata Nomina

Kata nomina atau kata benda merupakan salah satu kategori kata atau

kelas kata. Baryadi (2011) dalam bukunya yang berjudul Morfologi Dalam Ilmu

Bahasa menyebutkan bahwa kata benda atau nomina merupakan kata yang

menyatakan benda atau yang dibendakan (Baryadi, 2011: 20).

1.6.4 Kata Asal

Baryadi (2011) dalam bukunya Morfologi Dalam Ilmu Bahasa

menyebutkan bahwa kata asal atau kata bermorfem tunggal (monomorfemik)

sebagai morfem asal bebas karena memenuhi syarat sebagai kata (Baryadi, 2011:

(28)

1.6.5 Kata Berimbuhan

Kata berimbuhan merupakan hasil dari proses pembentukkan kata jadian

dengan cara melekatkan imbuhan pada bentuk dasar (Bariady, 2011:40). Contoh

kata berimbuhan tersebut misalnya secuil, imbalan, obrolan, dan sebagainya.

1.6.6 Kata Ulang

Kata ulang merupakan kata yang dihasilkan melalui proses pembentukan

kata jadian dengan cara mengulang bentuk dasar. Pembentukan kata ulang dapat

dilakukan melalui (i) pengulangan seluruh, (ii) pengulangan sebagian, (iii)

pengulangan dengan variasi fonem, (iv) pengulangan yang berkombinasi dengan

pengimbuhan, (v) pengulangan progresif, (vi) pengulangan regresif (Baryadi,

2011: 47-48).

Ramlan (1980) dalam bukunya yang berjudul Morfologi: Suatu Tinjauan

Deskriptif mengklasifikasikan macam-macam proses pengulangan. Berdasarkan

cara mengulang bentuk dasarnya, pengulangan dapat digolongkan menjadi empat

golongan yaitu:

1. Pengulangan Seluruh

Pengulangan seluruh ialah pengulangan seluruh bentuk dasar,

tanpa perubahan fonem, dan tidak berkombinasi dengan proses

pembubuhan afiks (Ramlan, 1980: 41). Misalnya:

Sepeda sepeda-sepeda

Buku buku-buku

(29)

2. Pengulangan Sebagian

Proses pengulangan sebagian di sini hanya mengulang sebagian

dari bentuk dasarnya. Ramlan (1980) menjelaskan bahwa bentuk dasar

tidak diulang seluruhnya, misalnya bentuk tunggal hanyalah lelaki dari

bentuk dasar laki, pertama-tama dari bentuk dasar pertama.

3. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Proses Pembubuhan Afiks

Proses pengulangan ini terjadi bersama-sama dengan proses

pembubuhan afiks dan bersama-sama pula mendukung satu fungsi,

misalnya: rumah menjadi rumah- rumahan, orang menjadi

orang-orangan.

4. Pengulangan dengan Perubahan Fonem

Pengulangan yang termasuk golongan ini seperti kata gerak-gerik,

kisi-kisi, atau umbul-umbul. Ramlan (1980) mengatakan bahwa kata

ulang yang termasuk golongan ini sebenarnya sangat sedikit.

1.6.7 Kata Majemuk

Kata majemuk merupakan hasil dari proses penggabungan dua bentuk

dasar atau lebih. Bentuk dasar yang terlibat adalah morfem asal atau leksem.

Baryadi (2011) dalam bukunya Morfologi Dalam Ilmu Bahasa menjelaskan ada

lima jenis kata majemuk, yaitu (i) kata majemuk subordinatif, (ii) kata majemuk

koordinatif, (iii) kata majemuk berproleksem, (iv) kata majemuk sintesis

(Kridalaksana 1989a: 109), dan (v) kata majemuk unik (Ramlan 1983 : 72)

(30)

Ramlan (1980) menyebutkan bahwa kata majemuk ialah kata yang terdiri

dari dua kata sebagai unsurnya. Di samping itu ada juga kata majemuk yang

terdiri dari satu kata dan satu pokok kata sebagai unsurnya (Ramlan, 1980: 47).

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni (i) pengumpulan data,

(ii) analisis data, (iii) penyajian analisis data. Berikut uraian masing-masing tahap

dalam penelitian ini.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah parafrasa kata nominal. Data diperoleh dari

sumber tertulis yaitu dari www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea

Hirata yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari

2016.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Metode

simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyimak,

yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 2015: 203). Teknik yang

digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau teknik

simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa kata dan

parafrasa nomina. Data yang sudah terkumpul dan dicatat pada kartu data tersebut

diklasifikasikan berdasarkan kategori atau jenisnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Langkah kedua dari penelitian ini adalah menganalisis data yang telah

(31)

agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya

justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 18)

dengan teknik dasar, teknik bagi unsur langsung atau teknik BUL dan teknik

lanjutan yaitu teknik ganti. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara

mengganti satuan kebahasaan tertentu di dalam suatu konstruksi dengan satuan

kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan. Teknik ganti itu

berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori satuan kebahasaan

terganti dengan satuan kebahasaan penggantinya (Kesuma, 2007: 58).

Contoh teknik ganti dapat dilihat pada data berikut:

(11) Atasan Markoni satu-satunya hanya nakhoda. (Ayah, 2015:18)

(11a) Atasan Markoni satu-satunya hanya kapten kapal.

(12) Jika pemikiran itu dijadikan proposal skripsi mahasiswa tingkat akhir, pasti dosen pembimbing akan mengangguk tanpa ragu. (Ayah, 2015: 16)

(12a) Jika pemikiran itu dijadikan rancangan kerja skripsi mahasiswa tingkat akhir, pasti dosen pembimbing akan mengangguk tanpa ragu.

(13) Sebagaimana dikatakan Wakil Presiden Tiongkok Li Yuanchao, investasi tersebut dikenal sarat dengan permainan dan penipuan demi keuntungan segelintir orang, tetapi merugikan publik. (Kompas, 24 Januari 2016: 5)

(13a) Sebagaimana dikatakan Wakil Presiden Tiongkok Li Yuanchao, investasi tersebut dikenal sarat dengan permainan dan penipuan demi keuntungan sekumpulan kecil orang, tetapi merugikan publik.

Selanjutnya peneliti menggunakan metode padan, yaitu metode yang alat

penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang

(32)

penentu, dan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding menyamakan (atau

teknis HBS) dan teknik hubung banding membedakan (atau teknik HBB) .

Teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP adalah teknik yang alatnya

ialah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya (Sudaryanto,

2015: 25). Teknik ini digunakan untuk memilah-milah atau menggolongkan

parafrasa kata nomina yang telah peneliti peroleh ke dalam faktor-faktor penyebab

munculnya parafrasa nominal.

Teknik lanjutan hubung banding menyamakan (HBS) dan hubung banding

membedakan (HBB) adalah teknik analisis data dengan cara mencari semua

kesamaan dan perbedaan yang ada diantara kedua hal yang dibandingkan

(Sudaryanto, 2015: 31). Teknik lanjutan tersebut digunakan untuk menganalisis

penyebab munculnya parafrasa kata nominal dengan mencari kesamaan dan

perbedaan yang ada di antara kedua hal yang dibandingkan, misalnya kata wig dan

frasa rambut palsu. Kedua satuan lingual tersebut memiliki hubungan makna

yaitu ‘rambut tiruan sebagai penutup kepala’ (Sugono, 2008: 1561). Namun, kata

wig berasal dari bahasa Inggris dan frasa rambut palsu dari bahasa Indonesia.

Hubungan tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda seperti

terlihat pada contoh (14) dan (14a) berikut:

(14) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma. (Kompas, 17 Januari 2016: 30)

(33)

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis

Setelah melalui tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap

penyajian hasil analisis data. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan

menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian ini disajikan dengan

menggunakan metode formal yaitu memanfaatkan berbagai lambang, tanda,

singkatan dan sejenisnya (Sudaryanto 2015: 241). Tanda yang digunakan meliputi

tanda kurung biasa (()), gambar, serta tabel. Penyampaian hasil analisis data

dalam penelitian ini juga menggunakan metode informal yaitu metode penyajian

yang perumusannya menggunakan kata-kata biasa.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab I berupa

pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,

dan sistematika penyajian. Latar belakang berisi pernyataan mengenai objek

penelitian ini beserta alasan-alasannya. Rumusan masalah berisi paparan

mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan objek penelitian ini. Tujuan

penelitian berisi deskripsi tujuan dilakukannya penelitian ini. Manfaat penelitian

menguraikan manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini. Tinjauan

pustaka memaparkan tentang hasil kajian pustaka yang pernah mengkaji tentang

sinonim. Landasan teori mendeskripsikan teori yang digunakan dalam penelitian.

Metode penelitian memaparkan metode dan teknik pada tahap pengumpulan data,

(34)

penyajian menguraikan tentang bab beserta bagian-bagian dalam penelitian ini.

Bab II berisi uraian klasifikasi parafrasa kata nominal dalam

www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada

tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016. Bab III berisi uraian

mengenai faktor penyebab munculnya parafrasa kata nominal dalam

www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata yang terbit pada

tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Bab IV merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil analisis data

dan saran untuk peneliti selanjutnya terhadap hal-hal yang belum dikaji dalam

(35)

BAB II

PARAFRASA KATA NOMINAL

2.1 Pengantar

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan beberapa parafrasa kata

nominal. Ada kalanya di dalam hubungan parafrasa ini ditemukan juga

kesinoniman. Misalnya kata perahu dengan kata bahtera, kata pelataran dengan

kata halaman, kata ulang mata-mata dengan kata pengintai, serta kata majemuk

gulung tikar dengan kata bangkrut. Parafrasa kata nominal yang diperoleh adalah

(i) parafrasa kata asal nominal, (ii) parafrasa kata berimbuhan nominal, (iii)

parafrasa kata ulang nominal, dan (iv) parafrasa kata majemuk nominal. Peneliti

mengambil beberapa contoh dalam setiap subbab berikut.

2.2 Parafrasa Kata Asal Nominal

Hubungan parafrasa kata asal nominal dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Parafrasa Kata Asal Nominal

Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut.

(15) Taplak bermotif melayu tradisional dirajut khusus oleh istri Amirza. (Ayah, 2015:7)

Kata Asal Nominal

(36)

(15a) Kain meja bermotif melayu tradisional dirajut khusus oleh istri

Keberadaan parafrasa kata asal nomina juga terdapat pada contoh berikut.

(16) Kalau tak puas dengan kostum digital itu, pengunjung bisa menyewa kostum sungguhan dan berfoto di ruangan yang ditata serupa istana

dalam serial “Jewel in The Palace”. (Kompas, 3 Januari 2016: 30)

(16a) Kalau tak puas dengan pakaian khusus digital itu, pengunjung bisa menyewa kostum sungguhan dan berfoto di ruangan yang ditata

serupa istana dalam serial “Jewel in The Palace”.

Parafrasa nominal pakaian khusus pada contoh (16a) dapat menggantikan

kata asal nominal kostum pada contoh (16). Hal tersebut terjadi karena kata asal

nominal kostum mempunyai makna pakaian khusus (dapat pula merupakan

pakaian seragam) bagi perseorangan, regu olahraga, rombongan, kesatuan, dsb dl

upacara, pertunjukan, dsb (Sugono, 2008: 737).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(17) Bersiaplah merespons ulah sang bintang demi membuat foto-foto seromantis adegan-adegan “We Got Married”. (Kompas, 3 Januari 2016: 30)

(17a) Bersiaplah merespons tingkah laku sang bintang demi membuat foto-foto seromantis adegan-adegan “We Got Married”.

Parafrasa nominal tingkah laku pada contoh (17a) dapat menggantikan kata

(37)

ulah mempunyai makna gerak-gerik, kelakuan, perangai, perbuatan, perilaku,

polah, ragam, sepak terjang, sikap, telatah tindak-tanduk, tindakan, tingkah laku

(Sugono, 2009: 636).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(18) Mengingat kantor majalah itu berada di Jakarta, atas pertimbangan praktis, dengan kondisi teknologi komunikasi tahun 1970, tidak terlalu berlebihan jika pertimbangan atas domisili menjadi salah satu faktor penentu. (Kompas, 10 Januari 2016: 13)

(18a) Mengingat kantor majalah itu berada di Jakarta, atas pertimbangan praktis, dengan kondisi teknologi komunikasi tahun 1970, tidak terlalu berlebihan jika pertimbangan atas tempat tinggal menjadi salah satu faktor penentu.

Parafrasa nominal tempat tinggal pada contoh (18a) dapat menggantikan

kata asal nominal domisili pada contoh (18). Hal tersebut terjadi karena kata asal

nominal domisili mempunyai makna adres, alamat, kediaman, kedu-dukan, tempat

tinggal (Sugono, 2009: 161).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(19) Di atas mezbah Bait Allah, ia membangun sebuah mezbah baru yang dipersembahkan untuk Zeus, dewa Yunani. (Kompas, 24 Januari 2016: 4)

(19a) Di atas mezbah Bait Allah, ia membangun sebuah tempat persembahan baru yang dipersembahkan untuk Zeus, dewa Yunani.

Parafrasa nominal tempat persembahan pada contoh (19a) dapat

menggantikan kata asal nominal mezbah pada contoh (19). Hal tersebut terjadi

(38)

binatang yang akan dikurbankan; 2 meja tinggi, terbuat dr kayu, batu, ; dsb tempat

mempersembahkan kurban (Sugono, 2008: 891).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(20) Meski demikian, Rahmat menilai paradigma masyarakat dalam menghadapi bencana harus diubah. (Kompas, 17 Januari 2016: 9)

(20a) Meski demikian, Rahmat menilai kerangka berpikir masyarakat dalam menghadapi bencana harus diubah.

Parafrasa nominal kerangka berpikir pada contoh (20a) dapat

menggantikan kata asal nominal paradigma pada contoh (20). Hal tersebut terjadi

karena kata asal nominal paradigma mempunyai makna 1 Ling daftar semua

bentukan dr sebuah kata yg memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tsb; 2

model dl teori ilmu pengetahuan; 3 kerangka berpikir (Sugono, 2008: 1019).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(21) Namun proses penghitungan yang disiarkan langsung oleh televisi itu memperlihatkan Tsai meraup 60 persen suara, jauh di atas dukungan untuh Chu, sebesar 30 persen. (Kompas, 17 Januari 2016: 4)

(21a) Namun rangkaian tindakan proses penghitungan yang disiarkan langsung oleh televisi itu memperlihatkan Tsai meraup 60 persen suara, jauh di atas dukungan untuh Chu, sebesar 30 persen.

Parafrasa nominal rangkaian tindakan pada contoh (21a) dapat

menggantikan kata asal nominal proses pada contoh (21). Hal tersebut terjadi

karena kata asal nominal proses mempunyai makna 1 runtunan perubahan

(39)

pengolahan yang menghasilkan produk; 3 perkara dl pengadilan (Sugono, 2008:

1106).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(22) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi kuli. (Kompas, 17 Januari 2016: 4)

(22a) Ternyata, tak mudah mencari pekerjaan meski hanya ingin menjadi pekerja kasar.

Parafrasa nominal pekerja kasar pada contoh (22a) dapat menggantikan

kata asal nomina kuli pada contoh (22). Hal tersebut terjadi karena kata asal

nominal kuli mempunyai makna 1 orang yang bekerja dng mengandalkan

kekuatan fisiknya (spt membongkar muatan kapal, mengangkut barang dr stasiun

satu tempat ke tempat lain); pekerja kasar; 2 Sos penduduk desa keturunan

pendiri atau sesepuh desa yang mempunyai hak suara dl pemilihan kepala desa,

mempunyai kewajiban penuh melakukan pekerjaan desa (Sugono, 2008: 753).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(23) Pertama-tama investor harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko. (Kompas, 17 Januari 2016: 12)

(23a) Pertama-tama penanam modal harus memahami bahwa investasi merupakan tindakan dalam bentuk finansial yang mengandung risiko.

Parafrasa nominal penanam modal pada contoh (23a) dapat menggantikan

kata asal nominal investor pada contoh (23). Hal tersebut terjadi karena kata asal

(40)

menanamkan uangnya d1 usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan (Sugono,

2008: 546).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(24) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan serebrum pasien itu.

(24a) Tumor jinak sempat melumpuhkan jaringan otak besar pasien itu.

Parafrasa nominal otak besar pada contoh (24a) dapat menggantikan kata

asal nomina serebrum pada contoh (24). Hal tersebut terjadi karena kata asal

nominal serebrum mempunyai makna otak yg mengisi rongga tengkorak bagian

atas; otak besar (Sugono, 2008: 1285).

Keberadaan parafrasa kata asal nominal juga terdapat pada contoh berikut.

(25) Teori pendidikan itu bermula dari asumsi bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. (Ayah, 2015:21)

(25a) Teori pendidikan itu bermula dari dugaan dasar bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak.

Parafrasa nominal dugaan dasar pada contoh (25a) dapat menggantikan

kata asal nominal asumsi pada contoh (25). Hal tersebut terjadi karena kata asal

nominal asumsi mempunyai makna 1 dugaan yg diterima sbg dasar; 2 landasan

(41)

Tabel 2. Parafrasa Kata Asal Nomina

No Kata Asal Parafrasa

1 Proses rangkaian tindakan

2 Paradigma kerangka berpikir

3 Kapasitas kemampuan produksi

4 Investor penanam modal

5 Mezbah tempat persembahan

6 Evakuasi Pengungsian

7 Evaluasi Penilaian

8 Sanksi Hukuman

9 Serebrum otak besar

10 Target Sasaran

11 Asumsi Anggapan

12 Bahtera Perahu

13 Citra Gambaran

14 Disparitas Perbedaan

15 Divestasi Pelepasan

16 Dominasi Penguasaan

17 Donasi Bantuan

18 Kuli pekerja kasar

19 Kostum pakaian khusus

(42)

2.3 Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal

Hubungan parafrasa kata berimbuhan nomina dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 2. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal

Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut

(26) Kita tidak bicara obrolan sehari-hari di sini, tapi kita bicara kalimat-kalimat hukum. (Ayah, 2015: 200)

(26a) Kita tidak bicara percakapan ringan sehari-hari di sini, tapi kita bicara kalimat-kalimat hukum.

Parafrasa nomina percakapan ringan pada contoh (26a) dapat

menggantikan kata berimbuhan nominal obrolan pada contoh (26). Hal tersebut

terjadi karena kata berimbuhan nominal obrolan (26) mempunyai makna barak,

bual, cakap angin, celoteh, kecek, kicauan, omong kosong, ocehan, tahi angin

(Sugono, 2009: 404).

Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(27) Mereka itu satu komplotan, tukang bikin onar! (Ayah, 2015: 212) Kata Berimbuhan

(43)

(27) Mereka itu satu persekutuan, tukang bikin onar!

Parafrasa nominal persekutuan pada contoh (27a) dapat menggantikan

kata berimbuhan nominal komplotan pada contoh (27). Hal tersebut terjadi karena

kata berimbuhan nominal komplotan (27) mempunyai makna 1 geng, gerombolan,

kawanan, 2 intrik, kolusi, konspirasi, persekongkolan (Sugono, 2009: 310).

Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(28) Di beranda rumah itu Sabari akan menggendong si bayi mungil, mengayunnya dalam pelukan. (Ayah, 2015: 178)

(28a)Di beranda rumah itu Sabari akan menggendong si bayi mungil, mengayunnya dalam dekapan.

Parafrasa nominal dekapan pada contoh (28a) dapat menggantikan kata

berimbuhan nominal pelukan pada contoh (28). Hal tersebut terjadi karena kata

berimbuhan nominal pelukan (28) mempunyai makna dekapan, rangkulan

(Sugono, 2009 : 432).

Keberadaan parafrasa kata berimbuhan nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(29) Sebagai pemimpin pabrik, merasa terhormat dia membaca bahwa Sabari sangat mencintai pekerjaan dan rekan-rekan kerjanya, dan bahwa dia telah bertekad untuk menjadi pegawai teladan paling tidak tujuh kali berturut-turut. (Ayah, 2015: 185)

(29a)Sebagai orang yang memimpin pabrik, merasa terhormat dia membaca bahwa Sabari sangat mencintai pekerjaan dan rekan-rekan kerjanya, dan bahwa dia telah bertekad untuk menjadi pegawai teladan paling tidak tujuh kali berturut-turut.

Parafrasa nomina orang yang memimpin pada contoh (29a) dapat

(44)

terjadi karena kata berimbuhan nomina pemimpin (29) mempunyai makna

dekapan, rangkulan1 orang yg memimpin; petunjuk; buku petunjuk (pedoman)

(Sugono, 2009 : 1075).

Tabel 3. Parafrasa Kata Berimbuhan Nomina

No Kata Berimbuhan Parafrasa

1 Keajaiban ketakjuban

2 Komplotan persekutuan

3 Ayunan buaian

4 Pemandu penunjuk jalan

5 Tabungan simpanan

6 Gelandangan tunawisma

7 Gunjingan gosip

8 Imbalan upah balas jasa

9 Pelataran halaman

2.4 Parafrasa Kata Ulang Nomina

Hubungan parafrasa kata ulang nominal dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Parafrasa Kata Ulang Nominal

Kata Ulang Nominal

(45)

Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut.

(30) Kisi-kisi jendela rumah Ani rusak.

(30a)Terali jendela rumah Ani rusak.

Parafrasa nominal terali pada contoh (30a) dapat menggantikan kata ulang

semu nominal kisi-kisi pada contoh (30). Hal tersebut terjadi karena kata ulang

semu nominal kisi-kisi (30) mempunyai makna 1 jari-jari,jeruji, ruji-ruji, terali, 2

celah, ganggang (Sugono, 2009 : 307).

Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(31) Bahwa ayahnya telah menjadi bahan olok-olok dan dia iba melihat ayahnya diperlakukan seperti itu. (Ayah, 2015: 331)

(31a)Bahwa ayahnya telah menjadi bahan ejekan dan dia iba melihat ayahnya diperlakukan seperti itu.

Parafrasa nominal ejekan pada contoh (31a) dapat menggantikan kata ulang

semu nominal olok-olok pada contoh (31). Hal tersebut terjadi karena kata ulang

semu nominal olok-olok (31) mempunyai makna 1 banyolan, canda, garah-garah,

gurauan, kecandaan, kelakar, seloroh, sendau-gurau, 2 cemooh, ejekan, travesti

(Sugono, 2009 :406).

Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(46)

(32a)Untuk keperluan itu dia punya pengintai, yaitu salah seorang kawan terdekat Lena, Zuraida, yang senang saja disogok Sabari dengan buah nangka hasil kebun sendiri.

Parafrasa nominal pengintai pada contoh (32a) dapat menggantikan kata

ulang nominal mata-mata pada contoh (32). Hal tersebut terjadi karena kata ulang

nominal mata-mata (32) mempunyai makna 1 cuak, polis, peluluk, pelolok, agen

rahasia, intel, jasus, penelik, penyuluh, polisi rahasia, sekaut, seko, upas,

kepetangan, pengaman, pengawal, reserse, spionase, pengintai. (Sugono, 2009 :

377).

Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(33) Dilihatnya sekeliling, tak ada siapa-siapa, dibukanya rapor itu pelan- pelan, jantungnya berdebar. (Ayah, 2015: 82)

(33a)Dilihatnya sekeliling, tak ada orang lain, dibukanya rapor itu pelan- pelan, jantungnya berdebar.

Parafrasa nominal orang lain pada contoh (33a) dapat menggantikan kata

ulang nominal siapa-siapa pada contoh (33). Hal tersebut terjadi karena kata

ulang nominal siapa-siapa (33) mempunyai makna 1 siapa orang-orang (yg); 2

siapa pun; siapa jua; 3 barang siapa; 4 orang sembarangan; orang lain (Sugono,

2008: 1299).

Keberadaan parafrasa kata ulang nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(47)

(34a)Dia sedikit limbung sebab telah enam tahun keinginan itu pingsan

Parafrasa kata nominal keinginan pada contoh (34a) dapat menggantikan

kata ulang nominal cita-cita pada contoh (34). Hal tersebut terjadi karena kata

ulang nominal cita-cita (34) mempunyai makna 1 keinginan (kehendak) yg selalu

ada di dl pikiran; 2 tujuan yg sempurna (yg akan dicapai atau dilaksanakan)

(Sugono, 2008: 26-270).

Tabel 4a. Parafrasa Kata Ulang Nominal

Tabel 4b. Parafrasa Kata Ulang Nomina Semu

No Kata Ulang Parafrasa

1 Umbul – umbul bendera yang beraneka warna

2 Desas- desus rumor

No Kata Ulang Parafrasa

1 Gerak-gerik tingkah laku

2 Bulan- bulanan sasaran

3 Cita- cita keinginan

(48)

2.5 Parafrasa Kata Majemuk Nominal

Hubungan parafrasa kata majemuk nomina dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 4. Parafrasa Kata Majemuk Nominal

Hal tersebut dapat ditemukan pada contoh berikut.

(35) Melalui kawannya, anak buah kapal feri Bangka- Belitong, dia mendapat menu Restoran Copa Cabana, Pangkal pinang. (Ayah, 2015: 227)

(35a)Melalui kawannya, awak kapal feri Bangka- Belitong, dia mendapat menu Restoran Copa Cabana, Pangkal pinang.

Parafrasa nominal awak pada contoh (35a) dapat menggantikan kata

majemuk nominal anak buah pada contoh (35). Hal tersebut terjadi karena kata

majemuk nominal anak buah (35) mempunyai makna 1 anggota kelompok,

anggota pasukan, anggota regu, personel, cantrik, cekel, murid, 2 antek, awak,

bawahan, begundal, kaki tangan, pengikut, peserta, pion (Sugono, 2009 24).

Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(36) Atau, boleh pula motor BSA yang sangat hebat itu dicuri orang sekalian sehingga sore itu dia tak pergi ke toko obat, atau perusahaan yang membuat aspirin gulung tikar sehingga di dunia ini tidak ada lagi aspirin. (Ayah, 2015: 302)

Kata Majemuk

(49)

(36a) Atau, boleh pula motor BSA yang sangat hebat itu dicuri orang sekalian sehingga sore itu dia tak pergi ke toko obat, atau perusahaan yang membuat aspirin bangkrut sehingga di dunia ini tidak ada lagi aspirin.

Parafrasa nominal bangkrut pada contoh (36a) dapat menggantikan kata

majemuk nominal gulung tikar pada contoh (36). Hal tersebut terjadi karena kata

majemuk nominal gulung tikar (36) mempunyai makna ambruk, bangkrut, benjut,

berantakan, boyak, bubar, hancur, jatuh, kolaps cak, jeblok, pailit, remuk, seman.

(Sugono, 2009: 210).

Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(37) Aku mau membeli air raksa, akan kukeraskan kalian berdua ini, lalu kutempel di dinding. (Ayah, 2015: 314)

(37) Aku mau membeli merkurium, akan kukeraskan kalian berdua ini, lalu kutempel di dinding.

Parafrasa nominal merkurium pada contoh (37a) dapat menggantikan kata

majemuk nominal air raksa pada contoh (37). Hal tersebut terjadi karena kata

majemuk nominal air raksa (37) mempunyai makna merkurium (Sugono, 2009:

10)

Keberadaan parafrasa kata majemuk nominal juga terdapat pada contoh

berikut.

(38) Penjelajahan mereka dari Krui ke Tulang Bawang meliputi wilayah Lampung pesisir, Pubian, dan Abung dengan perbendaharaan kata yang berbeda. (Ayah, 2015: 321)

(50)

Parafrasa nominal kosakata pada contoh (38a) dapat menggantikan kata

majemuk nominal perbendaharaan kata pada contoh (38). Hal tersebut terjadi

karena kata majemuk nominal perbendaharaan kata (38) mempunyai makna

glosari, kosakata, leksikon, vokabuler (Sugono, 2009: 76)

Tabel 5. Parafrasa Kata Majemuk Nominal

No Kata Majemuk Parafrasa

1 Anak Buah awak

2 Air raksa merkurium

3 Gulung tikar bangkrut

(51)

BAB III

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PARAFRASA

KATA NOMINAL

3.1 Pengantar

Hasil penelitian ini adalah beberapa faktor penyebab terjadinya parafrasa

kata nominal dalam www.maribelajarbk.web.id, Novel Ayah karya Andrea Hirata

yang terbit pada tahun 2015, dan Harian Kompas Minggu edisi Januari 2016.

Faktor- faktor tersebut yaitu (1) pengaruh bahasa asing, (2) pengaruh bahasa

daerah, (3) istilah khusus dan kata umum, (4) ragam sastra dan harian, dan (5)

penghalusan makna

3.2 Pengaruh Bahasa Asing

Beberapa contoh parafrasa kata nominal yang ditemukan dapat dilihat

pada subbab berikut.

3.2.1 Parafrasa Kata Nominal Model

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(39) Baju itu merupakan model pakaian terbaru di butik kami.

(52)

Kata model pada contoh (39) berparafrasa dengan kata contoh pada contoh

(39a). Kata model merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „model‟

yang bermakna 1 model, jenis, 2 contoh (dalam bentuk kecil), 3 orang atau hal

yang pantas ditiru, teladan, 4 orang yang berpose untuk dilukis atau dipotret, 5

peragawan, peragawati, 6 orang yang serupa dengan (Salim, 1990: 1194-1195).

Kata model diserap dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan lebih

sering digunakan pada konteks-konteks kalimat tertentu. Hubungan parafrasa

tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang berbeda.

3.2.2 Parafrasa Kata Nominal Restoran

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(40) Restoran itu menyediakan menu andalan ikan bakar keju.

(40a)Rumah makan itu menyediakan menu andalan ikan bakar keju.

Kata restoran pada contoh (40) berparafrasa dengan rumah makan pada

contoh (40a). Kata restoran merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris

yaitu „restaurant‟ yang bermakna restoran (Salim, 2006: 1948). Rumah makan

(40a) dapat menggantikan kata restoran (40a) karena mempunyai makna yang

saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan,

penggunaan kedua satuan lingual tersebut berbeda. Kata restoran lebih banyak

digunakan pada tempat makan modern sedangkan rumah makan lebih sering

(53)

Padang‟. Hubungan parafrasa tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang

berbeda.

3.2.3 Parafrasa Kata Nominal Drainase

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nomina yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(41) Banjir tidak lagi menjadi momok karena drainase terkontrol. (Kompas, 3 Januari 2016: 10)

(41a)Banjir tidak lagi menjadi momok karena saluran air terkontrol.

Kata drainase pada contoh (41) berparafrasa dengan saluran air pada

contoh (41a). Kata drainase merupakan kata yang berasal dari bahasa Prancis

„drain‟ yang bermakna saluran kuras (Labrousse, 1984: 711). Saluran air (41a)

dapat menggantikan kata drainase pada contoh (41) karena mempunyai makna

yang saling berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan,

saluran air pada contoh (41a) lebih sering digunakan daripada kata drainase (41).

3.2.4 Parafrasa Kata Nominal Instruktur

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(42) Panitia syukuran di desa kami mengundang instruktur tari tradisional dari Yogyakarta.

(54)

Kata instruktur pada contoh (42) berparafrasa dengan kata pelatih pada

contoh (42a). Kata instruktur merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris

yaitu „instructor‟ yang bermakna 1 guru, pelatih. 2 tingkatan guru di dan

universitas di Amerika, rektor (Salim, 1990: 976). Kata pelatih (42a) dapat

menggantikan kata instruktur pada contoh (42) karena mempunyai makna yang

saling berhubungan. Parafrasa kata nominal tersebut terjadi karena penggunaan

dua bahasa yang berbeda.

3.2.5 Parafrasa Kata Nominal Wig

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(43) Denny memakai wig keriting biar mirip Rhoma. (Kompas, 17 Januari 2016: 30)

(43a)Denny memakai rambut palsu keriting biar mirip Rhoma.

Kata wig pada contoh (43) berparafrasa dengan rambut palsu pada contoh

(43a). Kata wig merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu „wig‟ yang

bermakna rambut palsu (Salim, 2006: 2603). Kata wig ini sudah menjadi bagian

dari bahasa Indonesia (lihat Sugono, 2008: 1561). Rambut palsu (43a) dapat

menggantikan kata wig (43) karena mempunyai makna yang saling berhubungan.

Parafrasa kata nomina tersebut terjadi karena penggunaan dua bahasa yang

(55)

3.2.6 Parafrasa Kata Nominal Asumsi

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nominal yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

(44) Teori pendidikan itu bermula dari asumsi bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak. (Ayah, 2015:21)

(44a)Teori pendidikan itu bermula dari dugaan dasar bahwa semangat orang untuk beranak itu tak pernah surut, akibatnya murid sekolah akan semakin banyak, otomatis guru akan semakin banyak.

Kata asumsi pada contoh (44) berparfrasa dengan dugaan dasar pada

contoh (44a). Kata asumsi merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu

„assumption‟ yang bermakna 1 dugaan. 2 anggapan dasar, asumsi.3

pengambilalihan. 4 perhitungan perkiraan (Salim, 2006: 139). Dugaan dasar

(44a) dapat menggantikan kata asumsi (44) karena mempunyai makna yang saling

berhubungan. Meskipun mempunyai makna yang saling berhubungan, kata

asumsi pada contoh (44) lebih sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari

daripada dugaan dasar pada contoh (44a). Parafrasa kata nominal tersebut terjadi

karena penggunaan dua bahasa yang berbeda.

3.2.7 Parafrasa Kata Nominal Konvensi

Berikut contoh munculnya parafrasa kata nomina yang dipengaruhi oleh

bahasa asing:

Gambar

Tabel 1. Sinonim antara Satuan Bahasa ..........................................................
Gambar 2. Parafrasa Kata Berimbuhan Nominal ........................................
Tabel 1: Sinonim antara Satuan Bahasa
Gambar 1. Parafrasa Kata Asal Nominal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Kusyanto (2008) yang yang menyatakan bahwa kenyamanan dalam bekerja berpengaruh besar terhadap hasil kinerja yang memuaskan oleh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya produk penghimpunan dana di BMT An-Nawawi Berjan Purworejo yaitusimpanan insani dan zamani, akan tetapi yang paling banyak

Penyebaran patogen adalah melalui biji, pacang tomat, tanah, dan terinfeksi dari tanaman transplanting atau tanah yang terikut dari tanaman transplanting.. Patogen dapat

Walau akhirnya saya sampai ke tempat tersebut, saya menyadari penyebab masalah adalah karena tidak membawa peta dan informasi memadai tentang area tersebut, sehingga saya

Pada saat gaya apung lebih besar dari berat total balon, maka pada saat itu pula secara perlahan-lahan balon udara akan naik.. Awak balon yang berada di keranjang(basket)

Selain itu, kualitas yogurt yang baik uga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, enis bakteri yang digunakan dalam #ermentasi, *ara ditentukan oleh kadar lemak

Pengukuran medan magnetik menggunakan metode jembatan wheatstone juga dikembangkan pada aplikasi pengukuran medan magnetik pada larutan yang mengandung besi (Fe 2+ ),

The article is divided into three sections: an overview of why some candidates do not pass the Paper F8 exam, an explanation of how to obtain marks in knowledge and