• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesalahan siswa kelas VII E Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk materi aritmetika sosial tahun ajran 2016 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kesalahan siswa kelas VII E Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk materi aritmetika sosial tahun ajran 2016 2017"

Copied!
262
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII E

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA UNTUK MATERI ARITMETIKA SOSIAL

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh Emiliana NIM: 131414026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena

mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia

tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

(Ulangan 31:6)

Skripsi ini saya persembahan untuk Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Kedua

orang tua dan adik saya satu-satunya, keluarga dan sahabat, teman-teman, dan

(5)
(6)
(7)

vii ABSTRAK

Emiliana. 131414026. 2017. “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII E Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk Materi Aritmetika Sosial Tahun Ajaran 2016/2017.”

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk: 1) mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa untuk materi aritmetika sosial; 2) mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan untuk materi aritmetika sosial; 3) mendeskripsikan rancangan program remidi yang dapat dilakukan guru untuk mengurangi kesalahan yang dibuat siswa untuk materi aritmetika sosial.

Subjek penelitian ini adalah 44 siswa kelas VII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi (pengamatan), tes, dan wawancara. Instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar tes tertulis, dan pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian ini secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori analisis kesalahan menurut teori Newman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa yaitu: (a) kesalahan membaca sebesar 7,14%, (b) kesalahan memahami soal sebesar 17,14%, (c) kesalahan mentransformasi sebesar 32,14%, (d) kesalahan keterampilan proses sebesar 38,57%, (e) kesalahan menuliskan jawaban sebesar 5%, (f) kesalahan kecerobohan sebesar 41,02%.

Faktor penyebab kesalahan antara lain: (a) siswa lupa definisi bruto, netto, dan tara, (b) siswa kurang memahami isi soal terkait dengan biaya operasional dan kurang memahami soal terdapat diskon sekaligus pajak, (c) siswa terbiasa setelah menggunakan operasi perkalian lalu operasi pengurangan, (d) siswa kurang memahami konsep pembulatan dalam matematika, bruto, netto, tara, dan pajak, (e) siswa tidak tahu dan lupa rumus (f) siswa lupa satuan netto, (g) siswa terburu-buru mengerjakan soal, (h) siswa tidak tahu mana yang terlebih dahulu harus dikerjakan, (i) siswa tidak teliti dan tidak fokus membaca soal dan mengerjakan soal, (j) siswa tidak teliti dalam perhitungan, dan (k) siswa tidak mengoreksi kembali jawaban, dan terburu-buru ingin cepat selesai.

Rancangan program remedial terdiri dari: (a) kesalahan memahami soal yaitu: membaca dan memahami soal dengan saksama, menuliskan diketahui dan ditanyakan dan menjelaskan kembali isi soal yang dipahami, (b) kesalahan mentransformasi yaitu: menterjemahkan bahasa sehari-hari yang diketahui ke simbol matematika, menterjemahkan bahasa sehari-hari yang ditanyakan ke simbol matematika dan menghubungkan yang diketahui dan ditanyakan, (c) kesalahan keterampilan proses yaitu: memberikan soal secara bertahap dengan tingkat kesulitan soal, yaitu dari soal yang mudah dengan melibatkan satu atau dua konsep ke soal yang sedikit rumit dengan melibatkan beberapa konsep, agar proses berpikir siswa dapat terkonstruksi dengan baik.

(8)

viii

ABSTRACT

Emiliana. 131414026. 2017. “The Error Analysis of Students in Class VII E Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School for Social Arithmetic Topic at the Academic Years of 2016/2017. “

The aims of this research were: 1) to identify the students error in social arithmetic; 2) to describe the factors causing the students error in social arithmetic; 3) to describe the appropriate design of the remedial program in order to decrease the students error in social arithmetic.

The subjects of this research were 44 students of class VII E Pangudi Luhur 1 Yogyakarta junior high school at the academic years of 2016/2017. The type of this research was descriptive qualitative. The methods which were used to collect the data were observation, test, and interview. The instruments of this research were observation sheet, test sheet, and interview guideline. The data were analyzed in qualitative and quantitative ways. The Newman theory of error analysis was applied in this research.

The research showed that (1) the types of the students error were (a) the percentage of reading error was 7,14%, (b) the percentage of comprehension error was 17,14%, (c) the percentage of transformation error was 32,14%, (d) the percentage of process skill error was 38,57%, (e) the percentage of encoding error was 5%, and (f) the percentage of careless error was 41,02%.

The factors which caused the errors were (a) students forgot the definition of gross, net, and tare, (b) students did not have the meaning operating costs and about discount, and taxes, (c) the students habit of doing multiplication first then subtraction, (d) students did not have understanding about rounding, gross, net, tare, and taxes concept (e) students forgot the formula and didi not know the formula, (f) students forgot the net unit, (g) students rush answer the questions, (h) students did not understand that about they must to do, (i) students careless and did not focus in reading and answering the questions, (j) students careless in calculating, and (k) students did not recheck the answers, and rushed in completing the answer.

The design of remedial program consisting of: (a) comprehension error: reading and understanding the question carefully, writing what were indicated and asked and re explaining the meaning of the questions, (b) transformation error: translating the daily language which were indicated and asked in the questions into mathematics symbol, and connecting which were indicated and asked in the questions, (c) process skill error: giving the questions based on the degree of difficulty, from the easiest by involving one or two concepts into more complicated questions by involving several concepts to direct the students' way of thinking.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA UNTUK MATERI ARITMETIKA SOSIAL TAHUN AJARAN 2016/2017” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika. Penulis menyadari

bahwa selama proses penyusunan skripsi ini banyak mendapatkan dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematikan

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

dan dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu,

memberikan pengarahan dan sumbangan pemikirannya dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

5. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku Kepala SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

6. F. Anggar Cahyanti, S.Pd., selaku guru matematika kelas VII E SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta yang telah bersedia membantu selama penulis

(10)

x

7. Siswa-siswi kelas VII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah terlibat

aktif dalam proses pembelajaran dan berbagai hal yang penulis butuhkan

dalam penelitian ini.

8. Segenap dosen Progam Studi Pendidikan Matematika dan seluruh staf

Jurusan Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam.

9. Kedua orangtuaku Mama Mawaniyati dan Bapak Yustinus Ngongo, adikku

Margareta Selvia, bibiku Fransiska Erni dan Magdalena Irawati, serta

keluarga besarku yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih banyak

atas doa, semangat dan materil yang diberikan selama ini.

10. Gerardus Wibisono yang banyak membantu dan memotivasi dan kak Eva

yang selalu menjadi tempat konsultasi selama penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan yang tiada hentinya memberikan bantuan dan

motivasi: Triastuti Sanda, Theodora Dian, Yosep Cahyo Ardi, Agustina

Dhevin Merinda, Rosa Dina, dan Franciska Vitriyanti serta teman-teman

Pendidikan Matematika angkatan 2013 yang telah memberikan dukungannya.

12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang

bersifat membangun agar kekurangan pada skripsi ini dapat diperbaiki. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Pembatasan Masalah ... 6

E. Penjelasan Istilah ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Proses Belajar ... 10

B. Hasil Belajar ... 11

C. Analisis Kesalahan ... 12

D. Remedial ... 16

E. Aritmetika Sosial ... 18

F. Penelitian yang Relevan ... 16

(12)

xii

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Subjek Penelitian ... 26

C. Objek Penelitian ... 27

D. Bentuk Data ... 27

E. Metode Pengumpulan Data ... 29

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 35

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 39

I. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Jenis Kesalahan ... 43

1. Deskripsi Hasil Pengamatan ... 43

2. Deskripsi Hasil Tes ... 51

3. Deskripsi Hasil Wawancara ... 127

B. Jenis Kesalahan dan Faktor Penyebab ... 178

C. Rancangan Program Remedial ... 180

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 184

A. Kesimpulan ... 184

B. Saran ... 186

DAFTAR PUSTAKA ... 188

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran ... 32

Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Hasil Belajar ... 33

Tabel 3.3 Indikator Klasifikasi Kesalahan Menurut Teori Newman ... 36

Tabel 4.1 Klasifikasi Kesalahan Berdasarkan Deskripsi Hasil Tes ... 125

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Siswa tidak menuliskan diketahui, ditanya dan rumus ... 44

Gambar 4.2 Guru tidak menuliskan rumus ... 45

Gambar 4.3 Siswa tidak tepat dalam perhitungan ... 47

Gambar 4.4 Siswa ketahuan menyalin pekerjaan teman ... 47

Gambar 4.5 Guru mengerjakan contoh soal dipapan tulis ... 48

Gambar 4.6 Guru tidak menjelaskan variabel x pada penyelesiaan no 18 ... 49

Gambar 4.7 Guru tidak menjelaskan variabel x pada penyelesiaan no 19 ... 50

Gambar 4.8 Guru tidak menjelaskan variabel x pada penyelesiaan no 20 ... 50

Gambar 4.9 Siswa tidak tepat menuliskan nominal saat menjawab soal ... 51

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian dari Program Studi ... 191

Lampiran A.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ... 192

Lampiran A.3 Soal Tes Pendahuluan ... 193

Lampiran A.4 Kunci Jawaban Soal Tes Pendahuluan ... 194

Lampiran A.5 Hasil Tes Pendahuluan ... 196

LAMPIRAN B Lampiran B.1 Lembar Observasi ... 206

Lampiran B.2 Hasil Observasi Pertemuan Pertama ... 207

Lampiran B.3 Hasil Observasi Pertemuan Kedua ... 208

Lampiran B.4 Hasil Observasi Pertemuan Ketiga ... 209

Lampiran B.5 Hasil Observasi Pertemuan Keempat ... 210

Lampiran B.6 Hasil Observasi Pertemuan Kelima ... 211

Lampiran B.7 Soal Tes Kode A ... 212

Lampiran B.8 Soal Tes Kode B ... 213

Lampiran B.9 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Kode A ... 214

Lampiran B.10 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Kode B ... 218

Lampiran B.11 Pedoman Wawancara ... 222

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika mempunyai peranan yang sangat esensial untuk ilmu lain,

yang utama sains dan teknologi (Hudojo, 1988:74). Matematika merupakan

ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Matematika bukan hanya

sekedar mata pelajaran yang harus ditempuh pada jenjang pedidikan, tetapi

ada tujuan secara umum mengapa matematika diajarkan di berbagai jenjang

pendidikan. Menurut Soedjadi (1999/2000:43) tujuan diberikannya

pendidikan matematika salah satunya adalah untuk mempersiapkan siswa

agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam

kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Matematika berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari yang

dapat membantu dalam memecahkan masalah seperti masalah yang sederhana

misalnya masalah berhitung dan bernalar. Banyak siswa yang memandang

matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari, sehingga pelajaran

matematika ditakuti oleh siswa karena tidak mudah untuk dipahami. Hal ini

disebabkan karena matematika memiliki objek kajian yang abstrak bagi

siswa. Banyak siswa yang merasa ada hambatan-hambatan tertentu dalam

mempelajari matematika maupun mengerjakan soal-soal matematika. Adanya

(17)

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa tersebut. Kesalahan muncul akibat dari siswa

mengalami kesulitan belajar.

Saat peneliti melakukan kegiatan diagnosis, remediasi dan pengayaan

pada salah satu siswa SMP kelas VII dengan materi aritmetika sosial, peneliti

menemukan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal

aritmetika sosial. Dari tugas diagnosis, remediasi dan pengayaan tersebut

peneliti tertarik untuk meneliti apakah masalah yang terjadi pada siswa

tersebut juga terjadi pada siswa yang lain dan pada sekolah yang berbeda

pula.

Materi aritmetika sosial ada di semseter genap hanya pada kurikulum

2013. Di Yogyakarta terdapat beberapa sekolah yang ,menggunakan

kurikulum 2013, salah satunya yaitu SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakrta.

Peneliti lalu melakukan observasi dan bertemu dengan guru mata pelajaran

matematika SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Untuk mengetahui apakah

siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal aritmetika sosial,

peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas

VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan peneliti mengadakan tes

pendahuluan untuk 9 siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

yang sudah pernah mempelajari materi aritmetika sosial. Berdasarkan hasil

wawancara bersama guru bidang studi matematika kelas VII dan hasil tes

pendahuluan untuk 9 siswa kelas VIII dapat disimpulkan bahwa siswa

mengalami kesulitan untuk materi aritmetika sosial, sehingga peneliti

(18)

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama guru bidang

studi matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta peneliti

mendapatkan informasi bahwa banyak siswa yang mengalami kesalahan

dalam mengerjakan soal aritmetika sosial. Hal ini disebabkan karena soal-soal

aritmetika sosial berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga

membuat siswa sulit untuk menterjemahkan terlebih dahulu dari soal

ceritanya ke bentuk aljabar dibandingkan dengan langsung mengerjakan soal

yang sudah dalam bentuk aljabar.

Berdasarkan hasil tes pendahuluan untuk 9 siswa kelas VIII peneliti

menemukan 7 dari 9 siswa tidak menuliskan informasi yang ada pada soal

seperti tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada

soal, namun pada soal peneliti juga tidak mencantumkan bahwa siswa harus

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada soal. Siswa

hanya melakukan perhitungan tanpa menuliskan jawaban dari pertanyaan

pada soal di akhir jawaban, dari 9 siswa hanya 1 siswa yang menuliskan

kesimpulan pada akhir jawaban.

Ada 4 soal yang dibuat untuk dikerjakan 9 siswa. Soal 1 terkait

dengan menentukan harga pembelian, harga penjualan, untung dan besar

keuntungan. Dari hasil tes menunjukkan 9 siswa dapat menentukan harga

pembelian, 8 siswa dapat menentukan harga penjualan, 8 siswa dapat

menentukan untung atau rugi, dan 8 siswa dapat menghitung besar

keuntungan. Soal 2 terkait dengan menentukan rugi, besar kerugian, dan

(19)

keuntungan atau kerugian, 6 siswa dapat menghitung besar kerugian, dan 4

siswa dapat menentukan persentase kerugian tetapi 2 dari 4 siswa tidak

menuliskan dalam bentuk persen. Soal 3 terkait dengan menentukan harga

beli setelah mendapat diskon. Dari hasil tes menunjukkan 5 siswa dapat

menentukan besar diskon tetapi 2 dari 5 siswa tersebut kurang teliti dalam

perhitungan dan 3 siswa dapat menentukan harga pembelian tetapi 1 dari 3

siswa tersebut kurang teliti dalam perhitungan. Soal 4 terkait dengan konsep

netto dan tara. Dari hasil tes menunjukkan 2 siswa dapat menentukan besar

netto dan 3 siswa dapat menentukan besar tara tetapi 2 dari 3 siswa tersebut

kurang teliti dalam melakukan perhitungan.

Berdasarkan hasil tes pendahuluan yang telah diberikan kepada 9

siswa kelas VIII dapat disimpulkan bahwa 9 siswa tersebut masih kurang

dalam menentukan persentase keuntungan dan kerugian, diskon, bruto, tara,

dan netto. Sehingga dari hasil tes pendahuluan tersebut peneliti hanya akan

melakukan penelitian pada materi aritmetika yang meliputi persentase

keuntungan dan kerugian, diskon, bruto, tara, dan netto.

Salah satu cara untuk mengetahui kesalahan yang dialami siswa yaitu

dengan menganalisis kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan

soal-soal matematika. Dengan menganalisis kesalahan yang dialami siswa dan

dibantu dengan wawancara diharapkan guru dapat mengetahui penyebab

kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika dan

dapat memberikan petunjuk kepada siswa untuk mengurangi

(20)

melakukan penelitian mengenai “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII E

Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk Materi

Aritmetika Sosial”.

Kesalahan yang dilakukan siswa dapat dikurangi dengan mengadakan

pengajaran remedial. Remedial adalah kegiatan penanganan dan memperbaiki

atau membetulkan kesulitan belajar yang dialami siswa agar siswa dapat

mengikuti proses pembelajaran reguler dengan baik. Pengajaran remedial

merupakan bagian dari proses pengajaran secara keseluruhan. Oleh sebab itu,

pengajaran remedial penting untuk diperhatikan dan dipahami karena

memiliki fungsi khusus, yaitu membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar (Irham dan Wiyani, 2014:291). Guru perlu menentukan pendekatan

dan metode yang tepat untuk membantu menangani kesalahan-kesalahan

yang dilakukan siswa agar kesalahan-kesalahan tersebut dapat dikurangi dan

tidak terulang kembali pada pokok bahasan matematika yang lain.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut, maka didapat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa untuk materi aritmetika

sosial ?

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan

(21)

3. Bagaimana rancangan program remedi yang dapat dilakukan guru untuk

membantu siswa dalam mengurangi kesalahan yang dibuat siswa untuk

materi aritmetika sosial?

C. Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah

diatas, antara lain :

1. Mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa untuk

materi aritmetika sosial.

2. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami

kesalahan untuk materi aritmetika sosial.

3. Mendeskripsikan rancangan program remidi yang dapat dilakukan guru

untuk mengurangi kesalahan yang dibuat siswa untuk materi aritmetika

sosial.

D. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi subjek penelitian

adalah siswa kelas VII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, tahun ajaran

2016/2017 dan materi pada penelitian ini yaitu materi aritmetika sosial

meliputi menentukan persentase keuntungan dan kerugian, diskon, bruto, tara,

(22)

E. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk Materi

Aritmetika Sosial” ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak

menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda. Istilah-istilah tersebut yaitu:

1. Analisis

Analisis adalah usaha untuk meyelidiki kesalahan yang dilakukan

siswa untuk materi aritmetika sosial meliputi persentase keuntungan dan

kerugian, diskon, bruto, tara, netto dan pajak.

2. Kesalahan

Kesalahan merupakan kekeliruan yang dilakukan siswa untuk

materi aritmetika sosial yang langsung terlihat dari hasil pekerjaan

tertulis siswa.

3. Program Pengajaran Remedial

Program pengajaran remedial merupakan kegiatan pengajaran

untuk memperbaiki atau membetulkan kesalahan yang dilakukan siswa.

4. Aritmetika Sosial

Aritmetika sosial merupakan materi matematika yang menyangkut

kehidupan sosial, terutama penggunaan mata uang dan berat suatu

(23)

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan di harapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

a. Membantu siswa mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan

untuk materi aritmetika sosial.

b. Membantu siswa mengetahui faktor penyebab siswa melakukan

kesalahan untuk materi aritmetika sosial.

c. Diharapkan menjadi pembelajaran bagi siswa agar tidak mengulangi

kesalahan yang sama untuk pokok bahasan matematika yang lain,

setelah mengetahui kesalahan yang dilakukan untuk materi aritmetika

sosial.

2. Bagi Guru

Penelitian ini di harapkan dapat membantu guru untuk mengetahui

jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan yang dilakukan siswa

untuk materi aritmetika sosial. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat

digunakan oleh guru sebagai bahan pertimbangan menyusun bahan

pembelajaran dalam usaha meningkatkan kualitas kegiatan belajar dan

hasil belajar matematika. Karena guru dapat memberikan petunjuk

kepada siswa sehingga siswa tidak melakukan kesalahan yang sama.

Program pengajaran remedial pada penelitian ini diharapakan dapat

memberikan petunjuk pada guru untuk menangani siswa yang mengalami

(24)

mengurangi kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan

soal-soal matematika dengan mengadakan program pengajaran remedial yang

sesuai dengan jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti

tentang kesalahan-kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan

siswa untuk materi aritmetika sosial, agar dapat menjadi salah satu bekal

peneliti kelak menjadi seorang guru. Program pengajaran remedial yang

dibuat pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk

membantu peneliti menangani dan memperbaiki kesalahan-kesalahan

(25)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Proses Belajar

Proses belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung

terus menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman

baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah. Proses belajar

bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih sebagai

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru (Suyono

dan Hariyanto, 2011:127).

Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku

kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan

tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju

daripada keadaan sebelumnya (Syah, 1999:109).

Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat

saraf individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena

terjadi secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar

hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda

dengan sebelumnya. Perubahan perilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan,

afektif, maupun psikomotoriknya (Baharuddin dan Wahyuni, 2015:20).

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan pengertian proses

(26)

membawa perubahan pemikiran dan tingkah laku siswa ke arah yang lebih

baik.

B. Hasil Belajar

Menurut Nawawi (dalam Susanto, 2013:5) hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar yaitu

perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto,

2013:5).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989:22). Selaras

dengan hal tersebut, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan

tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku

(Aunurrahman, 2009:37).

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan pengertian hasil

belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan siswa yang berkaitan

dengan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dan

(27)

C. Analisis Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:47) analisis adalah

penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:566) kesalahan

adalah kekhilafan, kekeliruan. Menurut Sukirman (dalam Sahriah, 2012:2)

kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya

sistematis, konsisten, maupun insedental pada daerah tertentu. Menurut

Rahmat Basuki (dalam Sahriah, 2012:2) kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal-soal adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi dan

kesalahan ceroboh, dengan kesalahan dominan adalah kesalahan konsep. Dari

penjelasan diatas maka dapat disimpulkan pengertian kesalahan adalah

kekeliruan terhadap sesuatu yang dianggap benar pada hal-hal tertentu,

misalnya dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

Analisis kesalahan matematika menurut Reisman dapat dilakukan

dengan memeriksa pekerjaan siswa atau meminta penjelasan cara siswa

memecahkan masalah. Pemeriksaan perlu mengamati metode dan

menentukan proses yang digunakan dalam metode tersebut (Sriati, 1994:5).

Clements (1980) melakukan analisis dengan wawancara terstruktur

menggunakan hirarki Newman atau Casey (Sriati, 1994:6).

Analisis kesalahan mempunyai langkah-langkah yang meliputi

(Tarigan, 1988:67) :

1) Pengumpulan sampel kesalahan

(28)

3) Penjelasan kesalahan

4) Pengklasifikasian kesalahan

5) Pengevaluasian kesalahan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori analisis kesalahan menurut

teori Newman. Menurut Newman (dalam Clements, 1980:3) dalam

menyelesaikan masalah sesorang harus melalui tahap membaca masalah,

memahami apa yang telah dibaca, kemudian melakukan transformasi untuk

model matematika yang sesuai, kemudian menerapkan keterampilan proses

yang diperlukan, kemudian menuliskan jawabannya.

Newman mengkategorikan kesalahan menjadi (1) Reading Error

atau kesalahan membaca, (2) Comprehension Error atau kesalahan

memahami, (3) Transformation Error atau kesalahan mentransformasi, (4)

Process Skill Error atau kesalahan keterampilan proses, (5) Encoding Error

atau kesalahan menuliskan jawaban, (6) Careless Error atau kesalahan

kecerobohan. Menurut peneliti teori analisis kesalahan Newman sesuai

dengan judul tugas akhir yang dibuat peneliti.

Berdasarkan pedoman wawancara analisis kesalahan menurut

Newman, pewawancara akan meminta kepada murid yang awalnya

memberikan jawaban yang salah untuk mencoba menjawab pertanyaan

tersebut sekali lagi. Pewawancara akan menunggu tanpa memberikan bantuan

kepada siswa tersebut, pewawancara akan meminta murid untuk menangapi

pernyataan berikut (Clements, 1980:9) :

(29)

2) Katakan dari soal apa yang diminta untuk Anda lakukan.

3) Katakan bagaimana menemukan jawaban dari soal itu.

4) Tunjukkan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan jawabannya.

Katakan apa yang Anda lakukan saat mengerjakan soal itu.

5) Sekarang tuliskanlah jawaban atas soal itu.

Dalam White (2005:17) dan dalam Amin Suyitno dan Hardi Suyitno

(2015:531), pengklasifikasian kesalahan menurut Newman adalah sebagai

berikut:

1) Reading Error atau kesalahan membaca

Siswa tidak bisa membaca kata kunci atau simbol yang disampaikan

dalam soal dan siswa tidak bisa mengartikan makna dari simbol yang

menghalanginya untuk memproses lebih lanjut ke pemecahan masalah

yang tepat.

2) Comprehension Error atau kesalahan memahami

Siswa bisa membaca semua kata dalam soal, tetapi tidak bisa

memahami semua arti kata dalam soal, tidak menuliskan dan menjelaskan

apa yang diketahui dan apa ditanyakan pada soal. selain itu tidak bisa

memproses lebih lanjut ke pemecahan masalah yang tepat.

3) Transformation Error atau kesalahan mentransformasi

Siswa mengerti apa yang ditanyakan oleh soal tapi tidak bisa

mengidentifikasi operasi atau deretan operasi yang tepat yang dibutuhkan

(30)

digunakan untuk memecahkan masalah, dan tidak bisa menentukan operasi

matematika yang digunakan untuk memecahkan masalah.

4) Process Skill Error atau kesalahan keterampilan proses

Siswa mampu mengidentifikasi operasi yang tepat, atau deretan

operasi yang tepat, tetapi tidak dapat melakukan perhitungan dengan tepat.

Tidak dapat menentukan proses atau algoritma yang tepat, meskipun sudah

mampu menentukan rumus yang tepat untuk pemecahan masalah.

5) Encoding Error atau kesalahan menuliskan jawaban

Siswa mengerjakan secara tepat dan mendapatkan solusi dari

masalah namun tidak bisa menuliskannya dalam bentuk kata-kata yang

bisa diterima, sehingga menyebabkan perubahan makna dari jawaban

tersebut. Tidak bisa menuliskan kesimpulan dengan tepat.

6) Careless atau kecerobohan

Siswa menjawab salah pada kesempatan pertama dalam hal ini saat

tes tertulis tetapi menjawab secara tepat pada kesempatan kedua dalam hal

ini wawancara.

Kesalahan berkaitan erat dengan kesulitan belajar siswa. Kesalahan

disebabkan oleh adanya siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan

belajar matematika ditandai oleh ketidakmampuan siswa dalam memecahkan

masalah matematika. Kesulitan yang dialami oleh anak yang berkesulitan

matematika seperti kelemahan dalam menghitung, kesulitan dalam

mentransfer pengetahuan, pemahaman bahasa matematika yang kurang, dan

(31)

Suwarsono (dalam Maria, 2016:13) mengklasifikasikan faktor

penyebab kesulitan siswa dalam belajar matematika dari faktor kognitif dan

faktor nonkognitif. Faktor kognitif meliputi hala-hal yang berhubungan

dengan kemampuan intelektual dan cara siswa memproses dan mencerna

materi matematika dalam pikirannya. Faktor nonkognitif meliputi sikap,

kepribadian, emosional, cara belajar, suasana rumah dan lain-lain. Pada

penelitian ini peneliti akan melihat faktor penyebab kesalahan siswa dari

aspek kognitif.

Menurut Malau (dalam Sahriah, 2012:2) penyebab kesalahan yang

sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat

dilihat dari beberapa hal antara lain disebabkan kurangnya pemahaman atas

materi prasyarat maupun materi pokok yang dipelajari, kurangnya

penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus,

salah perhitungan, kurang teliti dan lupa konsep. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru bidang studi matematika SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta, penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

memecahkan masalah matematika antara lain disebabkan kurangnya

semangat untuk belajar, kurangnya pemahaman tentang materi, lupa konsep,

dan kurang teliti.

D. Remedial

Remedi berasal dari bahasa latin, yang berarti yang menyembuhkan

(32)

1989:49). Pengertian remedi mencakup diagnosis/penentuan,

penanggulangan/penanganan, perawatan/penyembuhan, perbaikan/koreksi

(Tarigan, 1989:48). Remediasi dalam pendidikan adalah tindakan atau proses

penyembuhan/peremedian atau penanggulangan ketidakmampuan atau

masalah-masalah pembelajaran (Tarigan, 1989:49-50).

Program remedial dilaksanakan dan diberikan apabila ada siswa

yang mengalami kesulitan belajar. Program remedi pada dasarnya berusaha

membantu siswa memecahkan permasalahan belajarnya agar ia mampu

mencapai kesuksesan dalam belajar sehingga dapat mengikuti proses

pembelajaran di kelas reguler tanpa mengalami kesulitan. Program

pengajaran remedial adalah program pengajaran khusus yang bertujuan untuk

memperbaiki dan mengatasi semua faktor yang menyebabkan adanya

kesulitan belajar pada siswa (Irham dan Wiyani, 2014:288).

Remedial teaching berasal dari kata remedy (inggris) yang artinya

menyembuhkan. Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu

bentuk pengajaran yang sifatnya menyembuhkan atau membetulkan atau

dengan singkat: pengajaran yang membuat menjadi baik (Ahmadi dan

Supriyono, 1991:144).

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan pengertian remedial

adalah kegiatan yang memperbaiki dan mengatasi serta penanganan terhadapa

(33)

E. Aritmetika Sosial

1. Persentase Keuntungan dan Kerugian

Untung adalah harga penjualan dikurang harga pembelian, dengan

syarat harga penjualan lebih dari harga pembelian. Persentase

keuntungan digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari

suatu penjualan terhadap modal yang dikeluarkan.

Persentase keuntungan = 100% .

Rugi adalah harga pembelian dikurang harga penjualan, dengan

syarat harga penjualan kurang dari harga pembelian. Persentase kerugian

digunakan untuk mengetahui persentase kerugian dari suatu penjualan

terhadap modal yang dikeluarkan.

Persentase kerugian =

100% .

2. Rabat atau Diskon

Rabat artinya potongan harga atau lebih dikenal dengan istilah

diskon. Diskon adalah potongan harga suatu barang, yang biasanya

dalam bentuk persen (%).

Misalkan : a % adalah diskon suatu barang, maka

Nilai diskon (dalam satuan barang) = � harga barang sebelum

diskon

Harga Bersih = Harga Kotor – Rabat (Diskon)

(34)

3. Bruto, Tara, dan Netto

Bruto atau sering disebut berat kotor adalah berat suatu barang

dengan kemasannya. Netto atau sering disebut berat bersih adalah berat

suatu barang tanpa kemasannya. Tara adalah berat kemasan suatu barang.

4. Pajak

Pajak adalah besaran nilai suatu barang atau jasa yang wajib

dibayarkan oleh masyarakat kepada pemerintah.dalam transaksi jual beli

terdapat jenis pajak yang harus dibayar oleh pembeli, yaitu Pajak

Pertambahan Nilai (PPN). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak

yang harus dibayarkan oleh pembeli kepada penjual atas

konsumsi/pembelian barang atau jasa. Biasanya besarnya PPN adalah

10% dari harga jual.

F. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Arti Sriati (1994)

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis kesalahan terutama

kesalahan umum, sumber dan penyebab kesalahan dalam pemecahan

masalah metematika, serta menentukan aspek kognitif mana tingkat Bruto = Netto + Tara

Netto = Bruto – Tara

Tara = Bruto – Netto

Persentase Netto dapat dirumuskan

%Netto = Ne o

Br o %

Persentase Tara dapat dirumuskan

%Tara = Tara

(35)

kesalahan paling tinggi. Obyek penelitian meliputi jenis-jenis kesalahan

siswa dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan aljabar dan

trigonometri. Populasi sasaran adalah siswa SMA kelas 1 di provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta, populasi penelitian ialah siswa SMA kelas 1

di Kotamadya Yogyakarta, sedangkan sampel terdiri atas 314 siswa dari

delapan sekolah dari empat rumpun.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling rumpun

dua tahap. Rumpun ditentukan atas dasar Nilai Evaluasi Belajar Tahap

Akhir Nasional Murni (NEM) SMP terendah siswa masuk. Rumpun

pertama, kedua dan ketiga berturut-turut terdiri atas sekolah dengan NEM

siswa masuk tidak kurang dari 48, 42, dan 36. Rumpun keempaat terdiri

atas sekolah dengan NEM minimal siswa masuk kurang dari 36.

Data di dapat dengan dua tes obyektif pilihan ganda. Jenis, sumber,

dan penyebab kesalahan ditentukan dengan analisis kesalahan melalui

pedoman analisis dan wawancara. Wawancara terhadap siswa dilakukan

untuk menentukan sumber dan penyebab yang belum diperoleh dalam

analisis. Wawancara juga dilakukan terhadap guru untuk mempertegas dan

menambah informasi dari siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesalahan aspek

analisis lebih tinggi daripada tingkat kesalahan aspek komputasi dan

pemahaman pada aljabar maupun trigonometri. Analisis kesalahan

menunjukkan adanya kesalahan terjemahan, kesalahan strategi, kesalahan

(36)

trogonometri antara lain: (a) kesalahan strategi, (b) kesalahan terjemahan,

(c) kesalahan tanda, (d) kesalahan tanpa pola, dan (e) kesalahan tebakan.

Kurangnya latihan pemecahan masalah terlihat dari hasil analisis

yang menunjukkan bahwa kesalahan terjemahan dan kesalahan strategi

merupakan kesalahan umum pada pokok bahasan aljabar, dan kesalahan

strategi merupakan kesalahan umum dalam trigonometri. Kesalahan

terjemahan bersumber pada bahasa, sedangkan kesalahan strategi

bersumber pada kurangnya variansi latihan. Kesalahan tanpa pola dan

kesalahan tebakan merupakan kesalahan umum pada aljabar maupun

trigonometri. Penyebab kesalahan antara lain: kelemahan pemahaman

konsep, kelupaan, keterbatasan latihan, dan penguasaan terhadap

prasyarat. Kebanyakan kesalahan umum yang ditemukan menyiratkan

adanya kesulitan belajar siswa.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Astutik dan Lambang Kurniawan

(2015)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis

kesalahan dan mengidentifikasi kesalahan siswa, persentase kesalahan

siswa, serta faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa melakukan

kesalahan terkait dengan materi aritmetika sosial. Penelitian menggunakan

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan

untuk mendeskripsikan proporsi kesalahan siswa dalam menyelesaikan

(37)

Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-A MTS Almuawanah

Minggir Candi Sidoarjo yang dipilih satu kelas untuk pelaksanaan tes,

kemudian dari satu kelas tersebut dipilih 4 siswa dengan kesalahan

terbanyak atau dengan kata lain dengan nilai terendah sebagai responden

dalam wawancara. Aspek-aspek rancangan penelitian yaitu : a) Observasi

lapangan, b) penyusunan soal, c) validasi soal tes, d) pelaksanaan tes, e)

pemeriksaan hasil, f) penentuan subyek, g) wawancara, h) analisis data, i)

hasil analisis data. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis,

wawancara, dan triangulasi.

Jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu kesalahan konsep,

prinsip dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan jenis-jenis kesalahan

siswa adalah kesalahan konsep (37,73%), prinsip (50%), dan teknik

(50%). Faktor-faktor penyebab kesalahan siswa yaitu a) siswa tergesa-gesa

dalam menjawab soal, b) siswa belum siap menjalani tes atau dengan kata

lain siswa tidak belajar, c) siswa tidak memahami maksud dari soal, d)

siswa kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan tes soal.

G. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama guru

kelas VII bidang studi matematika SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, semua

sekolah pasti ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari

matematika, tidak ada sekolah yang muridnya pintar semua. Disemua materi

(38)

disetiap kelas pasti ada anak yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan

belajar yang dialami siswa mengakibatkan siswa melakukan kesalahan dalam

mengerjakan soal matematika. Peneliti mendapatkan informasi bahwa banyak

siswa yang mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal aritmetika sosial.

Hal ini disebabkan karena soal-soal aritmetika sosial berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari, sehingga membuat siswa sulit untuk menerjemahkan

terlebih dahulu dari soal cerita kebentuk aljabar dibandingkan dengan

langsung mengerjakan soal yang sudah dalam bentuk aljabar.

Peneliti juga memberikan soal pendahuluan untuk 9 siswa kelas VIII

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Pemberian soal pendahuluanuntuk siswa

kelas VIII bertujuan untuk mengetahui apakah siswa melakukan kesalahan

dalam mengerjakan soal aritmetika sosial. Ternyata terdapat siswa yang

melakukan kesalahan karena lupa dengan konsep dan kurang teliti dalam

perhitungan. Oleh karena itu peneliti melakukan analisis kesalahan untuk

mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

aritmetika sosial dan penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut.

Proses analisis kesalahan diawali dengan melakukan observasi dikelas

selama guru mengajar materi aritmetika sosial, untuk mengetahui kegiatan

proses belajar mengajar dikelas. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui

kesalahan yang dilakukan guru dan kesalahan yang dilakukan siswa selama

proses belajar mengajar materi aritmetika sosial. Observasi kesalahan guru

dilakukan untuk mengetahui apakah kesalahan yang dilakukan siswa karena

(39)

menyelesaikan penjelasan pokok bahasan aritmetika sosial, siswa akan

diberikan soal tes tertulis untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi aritmetika sosial dan mengetahui apakah siswa melakukan kesalahan

dalam mengerjakan soal-soal aritmetika sosial. Dari hasil tes peneliti akan

memberikan dugaan awal kesalahan yang dilakukan siswa sesuai dengan

klasifikasi kesalahan menurut Newman.

Kemudian peneliti melakukan wawancara sesuai dengan pedoman

wawancara menurut Newman untuk siswa yang diduga melakukan kesalahan.

Hal ini bertujuan untuk memberikan kategori kesalahan yang dilakukan siswa

menurut teori analisis kesalahan Newman. Selain menggunakan pedoman

wawancara menurut Newman yang sedikit dimodifikasi, peneliti juga akan

menambahkan beberapa pertanyaan saat melakukan wawancara untuk

mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal

aritmetika sosial.

Setelah menemukan kesalahan yang dialami siswa dan penyebab

siswa melakukan kesalahan diharapkan hal tersebut sebagai petunjuk bagi

guru untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa untuk

materi aritmetika sosial. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru untuk

mengurangi kesalahan tersebut adalah dengan membuat rancangan program

remedial yang sesuai untuk jenis kesalahan yang dilakukan siswa untuk

(40)

Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir dalam penelitian ini

digambarkan pada diagram berikut ini.

Observasi kesalahan yang di lakukan Guru Proses Pembelajaran

Aritmetika Sosial

Tes untuk mengetahui

kesalahan siswa Klasifikasi Kesalahan : 1. Kesalahan membaca 2. Kesalahan memahami

soal

3. Kesalahan transformasi 4. Kesalahan keterampilan

proses

5. Kesalahan menuliskan jawaban

Hasil tes di analisis

Wawancara

Program Remedial

Jenis kesalahan

Penyebab kesalahan

(41)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa untuk materi aritmetika sosial pada siswa kelas VII E SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah

penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang

secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2008:60).

Peneliti menggunakan penelitian deskriptif karena penelitian ini

berupa mendeskripsikan peristiwa yang dianalisis sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya yang terjadi dilapangan. Peneliti akan menganalisis secara

kualitatif dan kuantitatif mengenai jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada materi aritmetika sosial yang terjadi sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya pada siswa kelas VII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta dan

menghitung berapa besar persentase kesalahan untuk setiap jenis kesalahan

yang dilakukan oleh siswa.

B. Subjek Penelitian

Banyak kelas pada kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun

(42)

kelas VII E SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

Subjek penelitian ini berjumlah 44 siswa. Kelas VII E dipilih atas

rekomendasi dari guru bidang studi matematika yang mengampu dikelas

tersebut.

C. Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

untuk materi aritmetika sosial meliputi persentase, diakon, bruto, tara, netto,

dan pajak dan penyebab siswa melakukan kesalahan-kesalahan tersebut.

D. Bentuk Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang

menunjukkan fakta atau juga dapat didefinisikan data merupakan kumpulan

fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya

sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk menarik suatu kesimpulan

(Siregar, 2013:16). Data dalam penelitian ini berupa bentuk data kualitatif

dan bentuk data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka (Siregar, 2013:17).

Bentuk data kuantitatif berupa besar persentase yang melakukan kesalahan

membaca, kesalahan memahami soal, kesalahan transformasi, kesalahan

keterampilan proses, kesalahan menuliskan jawaban, dan kesalahan

(43)

Data kualitatif adalah data yang berupa pendapat (pernyataan) atau

judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata-kata atau

kalimat (Siregar, 2013:16-17). Bentuk data kualitatif berupa paparan terhadap

hasil pengamatan (observasi), hasil tes, dan hasil wawancara. Bentuk data

kualitatif sebagai berikut.

1. Hasil Pengamatan (Observasi)

Data hasil observasi berupa data mengenai kesalahan yang

dilakukan guru saat menjelaskan mengenai materi aritmetika sosial dan

kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal-soal latihan

mengenai materi aritmetika sosial.

2. Hasil Tes

Data hasil tes berupa deskripsi kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan peneliti dan klasifikasi

kesalahan yang dilakukan siswa dengan menggunakan klasifikasi

menurut teori Newman.

3. Hasil Wawancara

Data hasil wawancara berupa deskripsi hasil wawancara dengan

siswa terkait dengan hasil tes yang siswa kerjakan, jenis kesalahan yang

dibuat oleh siswa, dan mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan

(44)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

sebagai berikut.

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan atau observasi merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan

dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang

memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang

rapat, dsb (Sukmadinata, 2008:220).

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung selama proses pembelajaran materi

aritmetika sosial. Peneliti mengamati kesalahan yang dilakukan siswa

dan kesalahan yang dilakukan guru. Kesalahan yang dilakukan guru saat

memberikan penjelasan yang berkaitan dengan materi aritmetika sosial.

Mengamati kesalahan yang dilakukan siswa saat mengerjakan soal di

papan tulis, mengerjakan soal di buku pekerjaan, dan menjawab

pertanyaan dari guru. Mengamati kesalahan yang dilakukan guru untuk

mengetahui apakah kesalahan yang dilakukan siswa karena terbiasa

mengikuti langkah pengerjaan yang dilakukan guru selama proses belajar

(45)

2. Tes Tertulis

Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes

hasil belajar (achievement tests) dan tes spikologi (psychological tests).

Tes hasil belajar kadang-kadang disbeut juga tes prestasi belajar,

mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu

tertentu (Sukmadinata, 2008:223).

Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar siswa yaitu tes

tertulis yang diberikan pada siswa untuk materi aritmetika sosial meliputi

presentase, diskon, bruto, netto, tara dan pajak. Tes tertulis berupa tes

subjektif yang berbentuk esai (uraian).

Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang

memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.

Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti; uraikan,

jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.

Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar

5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90 s.d 120 menit (Arikunto,

2012:177).

Pemberian tes tertulis ini untuk mengelompokkan siswa yang

melakukan kesalahan pada materi aritmetika sosial yang meliputi

presentase, diskon, bruto, netto, tara dan pajak. Tes tertulis ini dibedakan

menjadi soal kode A dan kode B, atas permintaan dari guru bidang studi

matematika yang mengampu di kelas VII E. Konsep yang termuat pada

(46)

kode A dan kode B adalah bilangan yang termuat pada setiap soal.

Pengerjaan tes tertulis diberikan waktu selama 60 menit yang terdiri atas

6 soal. Soal nomor 1 memuat pertanyaan yang terkait dengan konsep

persentase keuntunga. Soal nomor 2 memuat pertanyaan yang terkait

dengan konsep persentase kerugian. Soal nomor 3 memuat pertanyaan

yang terkait dengan konsep diskon. Soal nomor 4 memuat pertanyaan

yang terkait dengan konsep diskon dan pajak. Soal nomor 5 dan 6

memuat pertanyaan yang terkait dengan konsep bruto, netto, dan tara.

3. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,

1988:148).

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali

yaitu wawancara bersama guru bidang studi matematika dan wawancara

bersama siswa yang menajdi subjek penelitian yang diduga melakukan

kesalahan. Wawancara bersama guru dilakukan di awal penelitian untuk

mengetahui kesulitan belajar dan kesalahan yang dialami siswa dalam

mempelajari materi aritmetika sosial. Wawancara pada siswa

dimaksudkan untuk mengetahui kesalahan apa yang dilakukan siswa,

(47)

penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut untuk materi aritmetika

sosial.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar

pengamatan (observasi), tes tertulis, dan pedoman wawancara.

1. Lembar Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran materi

aritmetika sosial, yaitu sebanyak 5 kali pertemuan. Tujuan observasi

untuk melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan guru dan yang

dilakukan siswa selama proses pembelajaran materi aritmetika sosial.

Lembar observasi telah divalidasi oleh pakar yaitu dosen pembimbing

skripsi. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar pengamatan proses

[image:47.595.85.515.226.648.2]

pembelajaran.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran

No Aspek yang diamati

1. Mengamati kesalahan yang dilakukan guru dalam proses menjelaskan materi kepada siswa.

2. Mengamati kesalahan yang dilakukan siswa dalam proses mengerjakan soal latihan di papan tulis maupun di buku catatan serta proses siswa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru.

2. Lembar Tes Tertulis

Tes tertulis dilakukan agar peneliti dapat mengklasifikasikan

(48)

kurikulum yang berlaku di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta yaitu

kurikulum 2013. Soal tes tertulis telah divalidasi oleh pakar yaitu guru

mata pelajaran matematika dan dosen pembimbing skripsi. Soal tes

tertulis terdiri dari 6 soal yang berkaitan dengan persentase keuntungan

dan kerugian, diskon, bruto, netto, tara, dan pajak. Soal tes tertulis terbagi

menjadi dua kode yaitu kode A dan kode B. Hal ini merupakan

permintaan dari guru mata pelajaran matematika agar tidak ada

kesempatan siswa yang duduk sebangku untuk bekerjasama dalam

mengerjakan soal yang diberikan. Berikut ini merupakan indikator

[image:48.595.86.536.240.757.2]

pencapaian hasil belajar.

Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Hasil Belajar

Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Semester

Indikator Soal Bentuk Soal

Jumlah soal 3.11 Menganalisis

aritmetika sosial (penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, netto, tara) 4.11 Menyelesaik an masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan, Aritme tika Sosial

VII/2 Menentukan harga jual jika diketahui persentase keuntungan

Uraian 1

Menghitung persentase kerugian

1

Menentukan harga yang dibeli jika diketahui diskon atau rabat dari suatu barang.

1

Menentukan harga yang dibeli jika diketahui diskon atau rabat dan

(49)

Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Semester

Indikator Soal Bentuk Soal Jumlah soal pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase, bruto, netto, tara)

pajak dari suatu barang. Menentukan besar netto dari suatu produk atau barang jika diketahui besar bruto dan tara.

1

Menentukan harga

penjualan jika diketahui netto suatu barang.

1

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini dibuat berdasarkan indikator pada

klasifikasi kesalahan menurut teori Newman dan pertanyaan tambahan

untuk mengetahui penyebab siswa melakukan kesalahan. Pedoman

wawancara ini divalidasi oleh pakar yaitu dosen pembimbing skripsi.

Pedoman wawancara memuat 18 pertanyaan yang terdiri dari 4

pertanyaan untuk tipe Reading Error atau kesalahan membaca, 3

pertanyaan untuk tipe Comprehension Error atau kesalahan memahami

soal, 3 pertanyaan untuk tipe Transformation Error atau kesalahan

mentransformasi, 3 pertanyaan untuk tipe Process Skill Error atau

kesalahan keterampilan proses, 2 pertanyaan untuk tipe Encoding Error

atau kesalahan menuliskan jawaban, dan 3 pertanyaan untuk pertanyaan

(50)

G. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah

dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,

gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2008:247). Teknik analisis data pada

penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis

data kuantitatif.

Data penelitian kuantitatif diperoleh dari hasil wawancara. Hasil

wawancara jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa akan diakumulasikan

dari 44 siswa berapa siswa melakukan Reading Error atau kesalahan

membaca, Comprehension Error atau kesalahan memahami soal, kesalahan

transformasi Transformation Error atau kesalahan mentransformasi, Process

Skill Error atau kesalahan keterampilan proses, Encoding Error atau

kesalahan menuliskan jawaban, dan Careless Error atau kesalahan

kecerobohan. Kemudian, kesalahan tersebut akan disajikan dalam bentuk

persentase, berapa besar persentase kesalahan untuk Reading Error atau

kesalahan membaca, Comprehension Error atau kesalahan memahami soal,

kesalahan transformasi Transformation Error atau kesalahan

mentransformasi, Process Skill Error atau kesalahan keterampilan proses,

Encoding Error atau kesalahan menuliskan jawaban, dan Careless Error atau

kesalahan kecerobohan.

Data penelitian kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan

(51)

aspek yang diamati. Hasil wawancara dideskripsikan secara kualitatif sesuai

dengan klasifikasi kesalahan dan pedoman wawancara yang telah dibuat.

Mendeskripsikan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi

matematika dan siswa. Menurut Miles dan Huberman (Emzir, 2012:129) ada

tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan,

penyederhanaan, abstraksi, dan pentrasformasian “data mentah” yang

terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi

data/pentransformasian proses terus-menerus setelah kerja lapangan,

hingga laporan akhir lengkap. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis

yang mempertajam, memiih, memofokuskan, membuang, dan menyusun

data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan

[image:51.595.88.515.223.753.2]

diverifikasi (Emzir, 2012: 129-130).

Tabel 3.3 Indikator Klasifikasi Kesalahan Menurut Teori Newman

No Klasifikasi Kesalahan Indikator Kesalahan 1. Kesalahan membaca

atau Reading Error

 Siswa tidak dapat menemukan kata kunci  Siswa tidak dapat mengartikan simbol

yang ada pada soal

 Siswa salah dalam menuliskan kembali soal pada saat mengerjakan soal

2. Kesalahan memahami

soal atau

Comprehension Error

 Siswa tidak dapat memahami keseluruhan isi dari soal

 Siswa kurang tepat menuliskan apa yang diketahui pada soal

 Siswa kurang tepat menuliskan apa yang ditanyakan pada soal

3. Kesalahan

transformasi atau Transformation Error

 Siswa tidak dapat mengidentifikasi langkah untuk menyelesaikan soal

(52)

No Klasifikasi Kesalahan Indikator Kesalahan

kalimat soal ke dalam kalimat simbol matematika

 Siswa tidak dapat menentukan rumus yang diperlukan pada soal

 Siswa tidak dapat menentukan operasi matematika yang diperlukan pada soal 4. Kesalahan

keterampilan proses atau Process Skill Error

 Siswa tidak dapat menentukan proses atau algoritma yang tepat untuk menyelesaikan soal

 Siswa tidak dapat melakukan perhitungan yang tepat

5. Kesalahan menuliskan jawaban atau Encoding Error

 Siswa tidak dapat menuliskan kesimpulan yang tepat.

6. Kesalahan

kecerobohan atau Careless

 Siswa menjawab salah pada saat tes tertulis tetapi menjawab secara tepat pada saat wawancara.

Tahap reduksi data dalam penelitian ini :

a. Data dari hasil observasi selama proses pembelajaran disusun dalam

bahasa yang baik yang dapat dipahami semua orang, kemudian

ditransformasikan dalam catatan sebagai data untuk penarikan

kesimpulan.

b. Melihat hasil tes dari pekerjaan siswa, kemudian memberikan

dugaan awal atas kesalahan yang dilakukan siswa untuk

diwawancarai. Dugaan awal ini merupakan kesalahan apa yang

dilakukan siswa dan pengklasifikasian jenis kesalahan yang

dilakukan siswa yang terlihat pada hasil pekerjaan siswa berdasarkan

indikator kesalahan yang telah di buat.

c. Dari hasil pekerjaan siswa akan dikelompokkan siswa yang diduga

(53)

oleh peneliti. Hasil pekerjaan siswa yang akan menjadi topik dalam

wawancara.

d. Data mentah hasil wawancara peneliti bersama siswa yang diduga

melakukan kesalahan akan dirangkum hal-hal yang penting dan

disusun dengan bahasa yang baik agar dapat dipahami, kemudian

ditransformasikan kedalam catatan sebagai data untuk penarikan

kesimpulan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini

dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan

sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart

dan sejenisnya (Sugiyono, 2013:249).

Penyajian data dalam penelitian ini merupakan hasil observasi,

hasil tes untuk bahan wawancara, dan hasil wawancara yang disajikan

secara deskripsi lengkap sesuai reduksi data. Hasil observasi akan

disajikan dalam bentuk gambar dan dideskripsikan. Hasil pekerjaan siswa

juga akan disajikan dalam bentuk gambar untuk menunjukkan bahwa

siswa tersebut memang melakukan kesalahan sesuai dengan klasifikasi

kesalahan menurut teori Newman. Kemudian untuk hasil wawancara

(54)

3. Penarikan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan

verifikasi kesimpulan (Emzir, 2012:133). Pada tahap ini data yang telah

direduksi dan disajikan akan dianalisis atau dicermati dengan baik untuk

penarikan kesimpulan. Agar setiap kesimpulan yang diperoleh dapat

menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian ini. Penarikan kesimpulan

pada penelitian ini adalah jenis kesalahan yang dilakukan siswa. Dari

hasil wawancara pula dapat ditarik kesimpulan penyebab siswa

melakukan jenis kesalahan tersebut. Setelah ditarik kesimpulan jenis

kesalahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan, peneliti membuat

rancangan program remedi yang dapat membantu siswa dalam

mengurangi kesalahan tersebut.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan 1. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap persiapan :

a. Datang ke sekolah menemui guru bidang studi matematika, untuk

meminta izin melakukan penelitian bersama guru bidang studi

matematika tersebut. Kemudian, peneliti diminta menyerahkan surat

izin penelitian ke ruang tata usaha.

b. Meminta surat izin penelitian di sekretariat JPMIPA.

c. Menyerahkan surat izin penelitian ke ruang tata usaha SMP Pangudi

(55)

d. Menemui wakil kepala sekolah bagian kurikulum, meminta izin

melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

e. Menemui guru bidang studi matematika untuk memberitahu bahwa

peneliti di izinkan melakukan penelitian di sekolah dan peneliti akan

melakukan penelitian bersama kelas yang di ampuh guru bidang

studi matematika tersebut.

f. Datang ke sekolah menemui guru bidang studi untuk menjadwalkan

kegiatan wawancara.

g. Melakukan wawancara bersama guru bidang studi matematika di

sekolah.

h. Melakukan tes pendahuluan bersama 9 siswa kelas VIII SMP

Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

i. Membuat instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi,

soal tes tertulis dan pedoman wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap pelaksanaan yaitu :

a. Peneliti melakukan pengamatan (observasi) di kelas VII E.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru

dalam proses pembelajaran di kelas serta mengamati

kesalahan-kesalahan yang dibuat guru dan kesalahan-kesalahan-kesalahan-kesalahan yang dibuat

Gambar

Tabel 3.3 Indikator Klasifikasi Kesalahan Menurut Teori Newman  ..............  36
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Tabel 3.2 Indikator Pencapaian Hasil Belajar
Tabel 3.3 Indikator Klasifikasi Kesalahan Menurut Teori Newman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari data yang penulis peroleh, penulis menemukan permasalahan yang ada pada CV Serelos Palembang yaitu perusahaan belum tepat dalam memasukkan unsur-unsur harga

Analisis gerombol yang dilakukan pada 21 genotipe cabai rawit dengan menggunakan 23 karakter pada nilai ketidakmiripan (jarak euclid) 25, semua genotipe cabai rawit yang

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Kemampuan

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati bahwa pemberian konsentrasi larutan nutrisi AB Mix yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah

Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa strategi promosi merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau membeli produk

Penelitian dilakukan dua tahapan yaitu tahapan pertama yaitu tahapan dengan dilakukan ekstraksi ciri dan preprocessing dengan mengambil beberapa contoh data suara hukum

Pengelolaan penambangan minyak tradisional Desa Ledok, masyarakat penambang harus memenuhi kewajiban yang ditentukan, yaitu terdaftar sebagai anggota dalam jamsostek, membayar