• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi (studi kasus dieEmpat cabang Hotel Santika).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel pemoderasi (studi kasus dieEmpat cabang Hotel Santika)."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL

COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.

Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).

(3)

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengetahuanmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan

meluruskan jalanmu.”

(Amsal 3: 5-6)

Kupersembahkan untuk:

Ayahku Cyrillus Sigit Bawaprasetya dan Mamaku Nilasari

Adikku tersayang, Valentino Banyu Biru

Keluarga besar Harsono dan Yasin

Semua yang aku sayangi

(8)

v MOTTO

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”

(Amsal 1:7)

“Education is not the learning of facts, but the trainning of the mind to think.” – Albert Einstein

“Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia menangis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh

(9)

vi

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN

ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Dimajukan dan diuji pada tanggal 10 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

Yang membuat pernyataan,

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Laurensia Kinanthi Rosa Utami

Nomor Mahasiswa : 122114092

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus di Empat cabang Hotel Santika)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 31 Agustus 2016

Yang menyatakan,

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini betujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma.

2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto Akt., M.Si., QIA., CA selaku Dosen

Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam

penyelesaian skripsi.

3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

membagikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.

4. Jajaran manajer di empat cabang Hotel Santika yang turut membantu dalam

mendapatkan data dan memberi ijin penelitian.

5. Ayah dan Mama yang selalu berusaha memberikan pendidikan yang layak

untuk anak-anaknya, dan selalu memberikan semangat serta doa bagi penulis.

6. Nenekku, Ibu Sukartinem beserta keluarga besar Harsono dan Yasin yang

selalu merawat dan mendoakan penulis. Tante Rita yang membantu penulis

(12)

ix

7. Adikku, Valentino Banyu Biru yang selalu memberikan semangat melalui

doa dan perbuatan mengalah ketika menggunakan laptop.

8. Sahabat kesayangan, Wieke, Miktam, Sonya Lui, Cecil, Mbak Ima yang

selalu ada memberikan semangat ketika sedih maupun susah.

9. Saudaraku, Mbak Rosi, Mas Evo, Mbak Zeeta, dan Kak Gamar yang selalu

ada mendampingi masa-masa sulit, memberi semangat, dan memberikan

banyak tawa bagi penulis.

10.Teman-teman yang selalu membuat semangat kembali, Dieta, Monika, Uye,

Ve, Anya, Mbak Dio, Merie.

11.Teman-teman saat kuliah, Oyon, Thomas, Ade, Danis dan teman-teman kelas

MPAT, Dyah, Selo, Ricky, Fransiska Puji, Fransiska Julia, Oca, Junita,

Sonya, Beka, dan Mita, serta Mika yang menemani mencari tempat

penelitian.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2016

(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 13

D. Kinerja Manajemen ... 14

E. Komitmen Organisasi ... 18

F. Rerangka Pemikiran ... 19

G. Pengembangan Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Populasi ... 27

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 28

D. Jenis dan Sumber Data ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data... 28

F. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 41

(14)

xi

C. Pembahasan ... 66

BAB VI PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 77

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner... 30

Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere ... 44

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif... 55

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Data ... 57

Tabel 5.3 Hasil Uji Reabilitas Data ... 58

Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas... 60

Tabel 5.5 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Nilai Tolerance dan VIF 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak I ... 62

Tabel 5.7 Hasil uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak II ... 62

Tabel 5.8 Hasil Uji Glejser ... 63

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Corporate Hotel Santika ... 46

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas... 59

(17)

xiv ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).

(18)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL

COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES

Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.

Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan berbagai macam

informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya dalam proses

pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi keuangan tersebut adalah

memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang tepat untuk

mengalokasikan sumber daya yang terbatas pada aktivitas bisnis dan ekonomi.

Pemilihan dan penetapan sebuah keputusan bisnis melibatkan aspek-aspek

perilaku dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak

dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan

informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akuntansi bukanlah sesuatu

yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan

perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiyah dan Indriantoro dalam Ikhsan dan

Ishak, 2005: 1).

Pada era globalisasi saat ini, berbagai macam organisasi sedang fokus

pada peningkatan ekonomi termasuk hotel. Bagi hotel-hotel kecil yang

memiliki aktivitas yang sederhana, tentu saja pimpinan hotel mampu

mengendalikan aktivitas dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada.

Tetapi bagi hotel besar, pimpinan hotel tidak akan mampu menjalankan

(20)

Pemilik hotel membutuhkan manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan

unit organisasinya untuk mencapai tujuannya. Fungsi manajerial yang utama

adalah perencanaan dan pengendalian. Perencanaan mencakup penetapan

tujuan, menyusun dasar pemikiran, menentukan tindakan demi mencapai

tujuan, menciptakan kegiatan yang diperlukan demi mencapai tujuan dan

menyusun tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Pengendalian

merupakan proses yang menjamin akan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara

efisien sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Organisasi dibidang perhotelan di Indonesia berkembang secara pesat.

Agar hotel dapat mencapai tujuannya yang hendak dicapai, hotel harus

melaksanakan fungsi-fungsi manajerial terutama fungsi perencanaan.

Komponen utama untuk menjalankan fungsi perencanaan yakni dengan

membuat anggaran oleh manajer. Anggaran dibuat sebagai alat membantu

manajemen untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional atau

keuangan untuk pengendalian yang lebih efektif. Menurut Mulyadi (2001:

488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara

kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang

lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Menurut Hansen dan Mowen (2004: 354), anggaran adalah suatu rencana

kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter yang digunakan untuk

menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi.

Anggaran sangat penting bagi perusahaan, maka dibutuhkan penyusunan

(21)

kepentingan setiap departemen yang terkait dalam pelaksanaannya. Anggaran

yang baik memerlukan partisipasi dalam penyusunannya oleh berbagai pihak

dalam perusahaan, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat

bawah. Pihak-pihak tersebut memiliki peran penting dalam mempersiapkan

dan mengevaluasi berbagai alternatif keputusan dari partisipasi dalam proses

penyusunan anggaran. Evaluasi dan umpan balik kinerja manajerial dilakukan

secara berkala sehingga akan meningkatkan efisiensi organisasi dengan

mengindikasikan sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang

berikutnya (Ikhsan dan Ishak 2005: 182).

Komponen yang kedua adalah fungsi pengendalian suatu hotel

membutuhkan informasi keuangan dengan cepat agar para manajer

(pengambil keputusan) dapat mengambil keputusan dengan cepat sehingga

hotel dapat memenangkan persaingan. Peningkatan ekonomi suatu hotel

digunakan sebagai dasar dalam memilih informasi yang relevan untuk

pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi akuntansi saat ini

memungkinkan informasi keuangan dapat tersedia dengan cepat. Menurut

Ikhsan dan Ishak (2005: 21), kesempurnaan teknis tidak pernah mampu

mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi organisasi

bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala

prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana perilaku

orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana. Ada

beberapa hal penting dalam perilaku organisasi, salah satunya yaitu komitmen

(22)

seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan

tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam

organisasi itu (Ikhsan dan Ishak, 2005: 35).

Pengaruh positif dan negatif partisipasi penyusunan anggaran terhadap

kinerja manajerial dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu. Keadaan ini

dijelaskan dengan pendekatan kontijensi, dimana pendekatan ini memberi

gagasan bahwa sifat hubungan yang terdapat dalam partisipasi penyusunan

anggaran dengan kinerja manajerial harus sesuai dengan berbagai macam

aspek organisasi dan berbeda pada setiap situasinya. Kemungkinan hubungan

partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang bertindak sebagai variabel moderating.

Pentingnya partisipasi dalam penyusunan anggaran dan komitmen

organisasi terhadap kinerja manajerial, maka dilakukan penelitian tentang:

“Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika?

2. Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara partisipasi

penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel

Santika?

C. Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh positif partisipasi penyusunan anggaran

terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika.

2. Untuk mengetahui komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat

cabang Hotel Santika.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi empat cabang Hotel Santika

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan

(24)

manajemen menurut perusahaan dilihat dari partisipasi penyusunan

anggaran dan komitmen organisasi. Selain itu, hasil penelitian ini

diharapkan dapat berguna sebagai evaluasi dan sumbangan pemikiran

bagi empat cabang Hotel Santika dalam menerapkan partisipasi

penyusunan anggaran lebih efektif demi peningkatan kinerja

manajerial.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam

pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang akuntansi

manajemen.

3. Bagi Penulis

Peneliti dapat memperdalam pengetahuan peneliti di bidang

akuntansi manajemen khususnya partisipasi penyusunan anggaran dan

komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajemen.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun

referensi bagi peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang

sama. Penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi

(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Motivasi

Ikhsan dan Ishak (2005: 52) menuliskan pada pertengahan tahun

1960-an, Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi ke dalam beberapa

faktor. Teori ini memiliki pengaruh terhadap kedua jenis perilaku. Asumsi

terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah faktor yang mempunyai

pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang

menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Herzberg mengusulkan bahwa

signifikansi hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi adalah tinggi.

Faktor-faktor yang meliputi: kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan,

hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi:

prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.

B. Anggaran

1.Definisi dan Peran Anggaran

Pada umumnya, anggaran merupakan sebuah rencana keuangan

untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Menurut Mulyadi

(2001: 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

(26)

ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran

merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan

rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan

program. Penyusunan anggaran biasa juga diartikan sebagai perencanaan

laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana

operasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan

laba-rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca, kas, dan modal kerja

yang diproyeksikan di masa yang akan datang.

Bragg (2014: 1) mendefinisikan anggaran adalah dokumen tentang

ramalan hasil dan posisi keuangan perusahaan bisnis tertentu, untuk satu

atau lebih periode. Setidaknya anggaran berisi estimasi laporan laba- rugi

yang menggambarkan hasil keuangan yang diantisipasi. Nafarin (2007:

11) mengungkapkan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif

(satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah

disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai

kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka

waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat

juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

2.Kegunaan Anggaran

Kegunaan anggaran pada umumnya adalah untuk perencanaan dan

pengendalian. Menurut Bragg (2014: 1), kegunaan utama anggaran

(27)

dapat dikaitkan dengan rencana bonus untuk mengarahkan aktivitas

setiap karyawan di entitas tertentu.

Mulyadi (2001: 489) menyatakan bahwa penyusunan anggaran

dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian sasaran tentang

program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan

teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem

informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan

yang direncanakan sebelumnya.

Adanya anggaran ini memudahkan manajemen untuk mengarahkan

jalannya perusahaan untuk mencapai sasaran dengan mengorbankan

sumber daya tertentu. Manajemen puncak mendapatkan kemudahan

untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari kinerja manajemen unit

organisasi.

3.Karakteristik Anggaran

Menurut Mulyadi (2001: 491), anggaran memiliki karakteristik

sebagai berikut:

a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain

keuangan.

b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang

berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab

(28)

d. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang

lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

e. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi

tertentu.

f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan

dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

4.Fungsi Anggaran

Menurut Supriyono (1999: 343), anggaran mempunyai beberapa

macam fungsi diantaranya sebagai berikut:

a. Fungsi Perencanaan

Langkah pertama dalam perencanaan adalah penentuan tujuan.

Setelah menentukan tujuan, selanjutnya merumuskan strategi dan

kebijaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, kemudian

dituangkan ke dalam anggaran periodik agar dapat dinilai dan

ditinjau kembali kemajuan yang dicapai.

b. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana

dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi

agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan.

Koordinasi harus diusahakan karena individu di dalam organisasi

memiliki persepsi dan kepentingan yang berbeda terhadap tujuan

(29)

c. Fungsi Komunikasi

Organisasi harus menentukan saluran komunikasi melalui dan

berbagai unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi

penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi,

kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang

timbul. Setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran

harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan pengendalian

periodik.

d. Fungsi Motivasi

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para

pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.

Motivasi ini didorong dengan adanya pemberian insentif kepada

mereka yang mencapai tujuan dan sekaligus untuk mengukur

prestasi para pelaksana.

e. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi

Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena

anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para

pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran

tersebut. Penyimpangan digunakan sebagai dasar evaluasi atau

penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan

(30)

f. Fungsi Pendidikan

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer

tentang bagaimana bekerja secara terinci pada pusat

pertanggungjawaban yang dipimpin dan menghubungkan dengan

pusat pertanggung jawaban lain di dalam orang yang bersangkutan.

5.Keunggulan Anggaran

Keunggulan yang dapat diperoleh apabila perusahaan menerapkan

penyusunan anggaran yang baik adalah sebagai berikut (Prawironegoro

dan Purwanti 2008: 13):

a. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu analisis data

historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahannya

kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di

masa mendatang.

b. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis

dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku

untuk membuat program kerja di masa mendatang.

c. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional

dan keuangan.

d. Sebagai sumber rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif semua

(31)

e. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab

semua level manajer.

6.Kelemahan Anggaran

Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008: 13) terdapat beberapa

kelemahan anggaran antara lain:

a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau

belum tentu mendekati kenyataan.

b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa

mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam

pemikiran pembuat anggaran.

c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam peyusunan anggaran

maupun dalam pelaksanaannya.

d. Pembuat anggaran (kepala seksi, bagian, divisi) sering berpikir

subjektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja.

e. Anggaran pada umumnya sangat idelistik sehingga sulit dicapai dan

dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Robbins (2003: 179), partisipasi merupakan suatu konsep

dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat

tertentu bersama atasannya. Menurut Rahayu dan Rachman (2013: 11),

(32)

penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh karyawan (manajer pada

semua tingkatan) dalam organisasi. Di dalam penganggaran partisipatif

melibatkan dan adanya pengaruh individu dalam proses penyusunan

anggaran. Pendekatan ini sebagai metode penyusunan anggaran yang paling

efektif, tetapi apabila terlalu banyak partisipasi dan diskusi maka proses

penyusunan anggaran akan memerlukan banyak waktu dan mahal.

D. Kinerja Manajemen

1.Definisi Kinerja Manajemen

Menurut Mulyadi (2001: 415), penilaian kinerja adalah penentuan

secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi

dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok adanya penilaian kinerja adalah

untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan

dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar

membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Jadi dapat

disimpulkan, kinerja manajemen merupakan hasil kerja yang dicapai

sebuah manajer dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

(33)

2.Manfaat Penilaian Kinerja Manajemen

Penilaian kinerja perusahaan merupakan kegiatan yang harus

dilakukan oleh perusahaan. Menurut Rudianto (2006: 311), manfaat bagi

manajemen dengan adanya penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui

pemotivasian karyawan secara maksimum.

b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan

karyawan.

c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan

dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program

pelatihan karyawan.

d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana

atasan mereka menilai kinerja mereka.

e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

3. Tahap Penilaian Kinerja

Menurut Mulyadi (2001: 420), penilaian kinerja tidak dapat dilakukan

hanya pada satu tahap, tetapi ada dua tahap, yaitu:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan fase perencanaan para manajer yang

membawahi suatu unit organisasi tertentu. Fase ini digunakan untuk

pemberian informasi yang jelas kepada manajer sebelum memulai

(34)

1) Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang

bertanggungjawab.

Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang ketika diminta

bertanggung jawab akan sesuatu adalah menentukan dengan jelas batasan

pertanggungjawaban yang menjadi wewenangnya. Ia diberi wewenang

untuk mempengaruhi secara signifikan berbagai variabel yang

menentukan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

2) Penetapan kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja.

Manajemen puncak harus mengetahui bahwa setiap manajer bertindak

sesuai dengan tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan perusahaan dengan

tindakan manajer ini dipengaruhi oleh prosedur yang digunakan untuk

menilai kinerja manajer karena penilaian kinerja memaksa setiap manajer

untuk bertindak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam kriteria kerja.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kriteria

kinerja manajer adalah:

a) Dapat diukur atau tidaknya kriteria.

b) Rentang waktu sumber daya dan biaya.

c) Bobot yang diperhitungkan atas kriteria.

(35)

b. Tahap penilaian

Tahap penilaian merupakan pengukuran hasil kerja para manajer

dibandingkan dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati. Terdapat tiga tahap

rinci, yaitu:

1) Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Evaluasi kerja dilakukan melalui cara membandingkan antara hasil

pengukuran kinerja secara periodik dengan tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari

yang telah ditetapkan dalam standar.

Penyimpangan kinerja dari tujuan yang telah ditetapkan perlu

dianalisis untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut

dan dapat sebagai perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Manajemen

harus memperhatikan dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan

yang merugikan maupun menguntungkan.

3) Menegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk

mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

Tahap akhir dalam penilaian kinerja adalah tahap koreksi untuk

menegakkan perilaku yang diinginkan dan mencegah terjadinya kembali

perilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk

(36)

E. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang

karyawan memihak pada satu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan

mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Ikhsan dan

Ishak (2005: 35-36) menuliskan beberapa pendapat para ahli tentang

komitmen organisasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen karyawan pada

organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka

atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja.

2. Aranya, dkk (1980) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai:

a. Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan serta

nilai-nilai dari organisasi dan atau profesi.

b. Suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna

kepentingan organisasi dan atau profesi.

c. Suatu kepentingan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi

dan atau profesi.

3. Meyer dan Allen (1991, 1997) mengemukakan tiga komponen mengenai

komitmen organisasi, yang antara lain adalah:

a. Komitmen afektif

Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari

organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap

(37)

b. Komitmen kontinu

Komitmen ini muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu

organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,

atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.

c. Komitmen normatif

Komitmen ini timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan

bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki kesadaran

bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang

seharusnya dilakukan.

F. Rerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran merupakan uraian yang digunakan untuk

mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang ada, yaitu

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial

dimediasi oleh komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Penelitian

ini mencoba membangun rerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan

pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Partisipasi

penyusunan anggaran merupakan sebuah mekanisme komunikasi dan

pertukaran informasi sehingga manajemen memperoleh pemahaman yang

jelas tentang pekerjaan mereka. Adanya partisipasi memungkinkan mereka

memperbaiki kesalahan yang ada sehingga mempengaruhi kinerja manajerial.

(38)

untuk memperbaiki kesalahan dengan memanfaatkan partisipasi penyusunan

anggaran sehingga dapat mencapai kinerja yang diharapkan.

Muharrom (2014), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Direktorat

Jendral Perbendaharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh

langsung partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.

Partisipasi penyusunan anggaran juga berpengaruh secara signifikan terhadap

komitmen organisasi dan persepsi inovasi. Namun, partisipasi penyusunan

anggaran tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja manjerial

melalui variabel intervening komitmen organisasi dan persepsi organisasi.

Hapsari (2010), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan

komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi komitmen organisasi dan locus of

control juga positif dan signifikan hubungannya dengan partisipasi

penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.

Rerangka pemikiran ini digunakan untuk mempermudah jalan

pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas, terkait adanya pengaruh

antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial secara

(39)

penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dimediasi oleh komitmen

organisasi sebagai variabel moderating.

Adapun rerangka konseptual penelitian ini ditunjukkan dengan gambar

2.1. Partisipasi penyusunan anggaran dalam model penelitian ini merupakan

variabel independen yang mempengaruhi kinerja manajerial yang merupakan

variabel dependen, dipengaruhi oleh komitmen organisasi yang merupakan

variabel moderating.

Gambar 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran Penelitian

G. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

dalam penelitian dan kebenarannya akan diuji secara empiris.

1.Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial

Supriyono (2004) mengungkapkan bahwa di Indonesia, pengaruh

antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajemen

adalah positif secara signifikan. Hal tersebut sejalan dengan teori

Partisipasi

penyusunan

anggaran

Kinerja

Manajerial

Komitmen

(40)

motivasi yang menyebutkan bahwa seorang bertindak karena adanya

motivasi dari dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Manajer yang

dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran mempunyai kesempatan

untuk menyumbangkan ide dan pengetahuannya, sehingga kebutuhan

untuk aktualisasi diri terpenuhi.

Supriyono (1987) mengungkapkan proses pengendalian manajemen

dikenal dengan adanya dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi formal

dan komunikasi informal. Komunikasi formal dalam pengendalian

manajemen meliputi tahap-tahap sebagai berikut: (1) penyusunan

program, (2) penyusunan anggaran, (3) pelaksanaan dan pengukuran, (4)

pelaporan analisis. Pada penyusunan anggaran setiap program yang telah

disusun diterjemahkan ke dalam anggaran setiap pusat petanggung

jawaban sehingga prestasi pusat pertanggung jawaban tersebut dapat

diukur. Standar dan anggaran merupakan alat pembanding yang lebih

baik dibandingkan ukuran lainnya. Pengukuran prestasi dilakukan secara

periodik dengan melakukan pembandingan antara realisasi prestasi

dengan prestasi yang diharapkan. Pembandingan tersebut digunakan

untuk mengetahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tertentu

memuaskan atau tidak. Efektifitas keputusan yang dibuat dalam proses

pengendalian manajemen tergantung pada: (1) dukungan yang diterima

dari semua manusia dalam organisasi, (2) kualitas pembuat keputusan itu

(41)

Ikhsan dan Ishak (2005: 149-150) menyatakan untuk maju secara

kronologis, disusunlah anggaran yang membebankan target biaya dan

pendapatan kepada setiap segmen jaringan. Hal ini merupakan basis

untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab atas kegiatan

setiap unit organisasi. Karakteristik dari anggaran pertanggung jawaban

adalah bahwa manajer pusat pertanggung jawaban terbebani target

kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka

kendalikan. Dengan membandingkan biaya-biaya yang dapat

dikendalikan kepada masing-masing kepala dari pusat biaya, manajemen

akan mempunyai suatu dasar yang wajar untuk membandingkan kinerja

aktual dengan kinerja yang diharapkan guna menilai efektivitas dari

penyelia pusat biaya di seluruh tingkatan organisasi, dan untuk

mengidentifikasi penyebab dari inefisiensi.

Supriyono (1989) menyatakan pengungkapan prestasi manajer pusat

biaya kebijakan sangat berbeda dengan pengukuran prestasi manajer

pusat biaya teknik. Dalam pusat biaya teknik, laporan prestasi digunakan

untuk menilai efisiensi pusat biaya teknik dan efisiensi tersebut

menggambarkan prestasi manajernya. Di lain pihak, dalam pusat biaya

kebijakan, laporan prestasi tidak digunakan untuk menilai efisiensi pusat

biaya kebijakan. Perlu disadari bahwa anggaran pusat biaya kebijakan

merupakan kesanggupan manajernya untuk melaksanakan tugas yang

direncanakan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggarannya tanpa

(42)

prestasi pusat biaya kebijakan digunakan untuk menjamin bahwa tugas

yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang telah

dianggarkan, dan tidak ada pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa

persetujuan manajemen puncak terlebih dahulu. Hasil peneilitian Hapsari

(2010) menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran

berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang

dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan adanya pengaruh positif

partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Indarto dan

Ayu (2011) melakukan penelitian yang menunjukkan partisipasi

penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian pengaruh antara

partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dengan

menarik hipotesis:

H1: Partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja manajerial.

2.Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kinerja Manajerial

Penelitian ini muncul karena adanya gagasan bahwa partisipasi dalam

penyusunan anggaran berhubungan dengan komitmen organisasi yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hasil penelitan

Hasil penelitian Hapsari (2010) menunjukkan adanya hubungan positif

komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan

(43)

perusahaan, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap partisipasi

anggaran dan kinerja manajerial.

Penelitian yang dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan bahwa

komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggaran

kinerja manajerial. Ikhsan dan Ishak (2005: 175) mengungkapkan

partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih

besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga

meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung

untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam

penetapan tujuan. Partisipasi berarti juga berkaitan dengan penurunan

tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Hal ini

disebabkan karena orang yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan

mengetahui bahwa tujuan tersebut wajar dan dapat dicapai. Ikhsan dan

Ishak (2005: 36) karyawan yang memiliki mempunyai komitmen afektif

(loyalitas), akan cenderung tetap tinggal (bekerja dalam perusahaan).

Mereka akan merekomendasikan kepada orang lain bahwa tempat

kerjanya merupakan tempat yang bagus. Mereka akan dengan sukarela

melakukan pekerjaan tambahan untuk perusahaan dan memberikan

saran-saran bagi perbaikan serta kemajuan organisasi. Hasil penelitian

Indarto dan Ayu (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif komitmen

organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja

(44)

hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja

manajerial

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian kembali hubungan

antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial

dengan menarik hipotesis:

H2: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif

kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika

(45)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan dengan

mengumpulkan data dan penelitian yang rinci terhadap suatu objek

tertentu selama kurun waktu tertentu. Kesimpulan yang didapat dari

penelitian ini hanya berlaku untuk perusahaan yang menjadi objek

penelitian.

B. Populasi

Populasi merupakan kumpulan beberapa individu dengan kualitas

serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah

para manajer per departemen yang bekerja di empat cabang Hotel Santika

meliputi Hotel Santika Premiere cabang Yogyakarta sebanyak 9 orang,

Hotel Santika Premiere cabang Bekasi sebanyak 9 orang, Hotel Santika

Premiere cabang Bintaro sebanyak 8 orang, dan Hotel Santika Premiere

cabang Semarang sebanyak 9 orang. Jumlah populasi penelitian ini

sebanyak 35 orang. Populasi dalam penelitian ini meliputi manajer

Housekeeping Departement, manajer Accounting Departement, manajer

Front Office Departement, manajer Enggineering Departement, manajer

Food and Baverage Departement, manajer Human Resources

(46)

Penelitian ini dilakukan di Hotel Santika karena terjadinya

permasalahan penurunan kinerja manajerial akibat utang yang belum

tertagih dan adanya karyawan yang sering tidak masuk kerja tanpa

keterangan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kinerja

manajerial.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian akan dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika.

2. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2016.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yang merupakan data primer (diperoleh secara langsung dari responden).

Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner berskala likert yang

dibagikan kepada para manajer di empat cabang Hotel Santika.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Kuesioner atau Angket

Arikunto (2006: 151) menjelaskan angket adalah pernyataan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

(47)

Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 199), angket atau kuesioner

merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab.

Data yang diproleh dengan cara membagikan kuesioner kepada

para responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan yang telah tersusun

secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan dapat diajukan

kepada setiap responden. Kuesioner berisi pertanyaan terstruktur yang

nantinya responden akan memberikan tanda centang ( √ ) pada jawaban

yang dipilih.

Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara menyerahkan

kuesioner kepada manajer Human Resource Development (HRD)

kemudian dibagikan kepada seluruh manajer per departemen di cabang

Hotel Santika dan/atau mengirimkan kuesioner melalui email kepada

seluruh manajer per departemen di cabang Hotel Santika. Dengan

mempertimbangkan lokasi responden di empat cabang Hotel Santika

yang berjauhan, maka jangka waktu pengisian dan pengembalian

kuesioner ini 1 bulan setelah kuesioner diserahkan kepada responden.

Kuesioner yang telah diisi oleh responden akan diambil dan/atau

dikirim melalui email.

Data yang dianalisis adalah data kuesioner yang dikembalikan

(48)

waktu yang ditentukan. Kuesioner yang dianalisis mengandung skor

masing pilihan disetiap pertanyaan. Berikut skor untuk

masing-masing pilihan ditunjukkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner

Pilihan Keterangan Skor

STS Sangat Tidak Setuju 1

TS Tidak Setuju 2

CS Cukup Setuju 3

S Setuju 4

SS Sangat Setuju 5

2) Wawancara

Sugiyono (2004) menjelaskan wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk mengemukakan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dan responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

Wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada

responden secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

Hasil dari wawancara, peneliti memperoleh informasi mengenai

sejarah organisasi, struktur organisasi, visi dan misi organisasi, dan

(49)

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk

memberikan gambaran statistik data berupa mean, sum, standar

deviasi, variance, range, dan lain-lain, dan untuk mengukur distribusi

data apakah normal atau tidak dengan ukuran skewness dan kurtosis.

Selain itu, analisis ini dapat digunakan untuk mencari nilai Z (Z score)

yang digunakan untuk melihat data yang outlier, yaitu data yang

menyimpang jauh dari rata-ratanya (Priyatno 2012: 38).

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen

data dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dikatakan valid

jika terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Hal ini

menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap

suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau

pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan

bentuk kuesioner atau angket dengan tujuan mengungkap sesuatu.

Pengujian validitas item dengan korelasi Pearson yaitu dengan

cara mengorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian

pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r

(50)

positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika

r hitung ≤ r tabel maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno 2012:

110).

b. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan

data atau jawaban yang sama pula. Untuk uji reabilitas, semua item

yang valid dimasukkan sedangkan yang tidak valid tidak

dimasukkan dalam uji reabilitas. Hasil dari analisis reabilitas

adalah dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu

instrumen dikatakan reliabel atau tidak dengan menggunakan batas

nilai Alpha 0,6 (Priyatno 2012). Jika Cronbach Alpha suatu

variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan instrumen

penelitian telah reliabel, jika Cronbach Alpha suatu variabel lebih

kecil dari 0,6 maka instrumen penelitian tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut

dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam

model regresi linier yaitu residual terdistribusi normal, tidak hanya

multikolinearitas, tidak hanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya

(51)

dengan tujuan untuk memperoleh model regresi dengan estimasi yang

tidak bias dan pengujian dapat dipercaya (Priyatno 2012: 143).

a. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2012), uji normalitas pada model regresi

digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari

regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara

normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat

penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P

Plot of regression standardized residual atau dengan uji One

Sample Kolmogorov Smirnov.

1) Metode Grafik

Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu

dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada

grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual.

Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik

menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai

residual nilai tersebut telah normal.

2) Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov

Uji One Sample Kolmogorov Smirnov digunakan untuk

mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi

normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini

(52)

normal atau tidak. Residual terdistribusi normal jika nilai

signifikansi lebih dari 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Priyatno (2012) menjelaskan multikolinearitas adalah

keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi

yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen.

Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas

(korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa metode uji

multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation

Factor (VIF) pada mdel regresi atau dengan membandingkan nilai

koefisien determinasi individual (r²) dengan nilai determinasi

secara serentak (R²).

1) Dengan Melihat Nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF)

pada Model Regresi

Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari

multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF (Variance

Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai angka

Tolerance lebih dari 0,1.

2) Dengan membandingkan Nilai Koefisien Determinasi

Individual (r²) dengan Nilai Determinasi secara Serentak (R²)

Dalam metode ini, cara yang ditempuh adalah dengan

(53)

independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefisien

r² untuk setiap variabel yang diregresikan. Selanjutnya nilai r²

tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R².

Kriteria pengujiannya yaitu jika r² > R² maka terjadi

multikolinearitas dan jika r² < R² maka tidak terjadi

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2012), hetroskedastisitas adalah keadaan di

mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model

regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut

macam-macam uji heterokedastisitas:

1) Uji Glejser

Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel

independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai

signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual

lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

2) Melihat Pola Titik-titik pada Scatterplots Regresi

Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot

antara standardizied predicted value (ZPRED) dengan

sutentizied residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada

(54)

Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual

(Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan:

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka terjadi

heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA)

Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan

analisis regresi moderasi yang menggunakan pendekatan analitik yang

mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar untuk mengontrol

pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu

variabel prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan

(55)

1) Hipotesis 1

Hipotesis 1 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap

kinerja manajerial, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai

berikut:

: Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap

kinerja manajerial.

: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

manajerial.

2) Hipotesis 2

Hipotesis 2 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap

kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel

moderating, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai berikut:

: Partisipasi penyusunan anggaran tidak mempengaruhi secara

positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut tidak semakin kuat

ketika komitmen organisasi tinggi.

: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika

(56)

Model persamaan regresi dengan variabel pemoderasi menurut Ghozali

(2011: 225) untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

Ket:

Y = kinerja manajerial

= variabel partisipasi penyusunan anggaran

= variabel komitmen organisasi

= variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi

= koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran = koefisien regresi variabel komitmen organisasi

= koefisien regresi interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi

= konstanta

a.Uji F

Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk

mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui

apakah variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi

berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial.

Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Apabila tingkat

signifikansi nilai F, yaitu sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel

partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi secara simultan

berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sebaliknya, jika tingkat sig. >

(57)

anggaran dan komitmen organisasi secara simultan tidak berpengaruh

terhadap kinerja manajerial.

b. Uji t

Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan

atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui

apakah: (1) variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara

signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial; dan (2) variabel

partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial. Pengujian

menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi.

Pada hipotesis 1, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu sig. < 0,05 maka

ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh

terhadap kinerja manajerial. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka tidak

ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak

berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Begitu pula dengan hipotesis 2, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu

sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan

anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan komitmen

organisasi sebagai variabel moderasi. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka

(58)

terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel

moderasi.

Analisis data menggunakan program SPSS versi 20 (Statistical Product and

(59)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan anak perusahaan Kompas

Gramedia yang didirikan oleh: Jakob Oetama dan Petrus Kanisius (PK)

Ojong

Dari sekian banyak usaha di bawah bendera Kompas Gramedia, yang

mempunyai visi menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu &

tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang

menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, mengharagai kebhinekaan dan

adil sejahtera. Perusahaan melakukan diversifikasi usaha kebidang lain yakni

bidang usaha jasa perhotelan. Dan pada tahun 1981 terbentuklah PT.

Grahawita Santika sebagai Corporate Grup Santika Indonesia Hotels &

Resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang lain/investor.

Nama Grahawita Santika, juga berasal dari bahasa Sansekerta yang

memiliki arti “Rumah Wisata yang kokoh dan Damai”, merupakan

cerminan dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan

system manajemen yang tangguh.

Adapun Kelompok Usaha di Kompas Gramedia (KG) antara lain

meliputi :

1. Kelompok Kompas.

(60)

3. Group of Magazine

4. Group of Regional News Paper: Tribun

5. Group of Book Publishing: Gramedia Pustaka Utama (GPU), Elex Media

Komputindo, Grasindo, KPG, M & C Comics,

6. Group of Education: ELTI, Universitas Multimedia Nusantara

7. Group of Sport Health Media: Bola, Senior, Sport Centre

8. Group of Radio Radio: Sonora, Motion FM

9. Group of Retail Business: Toko Buku Gramedia, Graha Kerindo Utama

(GKU – Tisu Tessa)

10.Group of Hotels & Resorts: Santika Hotels & Resorts

11.Group of TV: Kompas TV, K Vision

PT. Grahawita Santika terdapat 3 brands di bawah payung Santika

Indonesia Hotels & Resorts. Mereka adalah brand Hotel Santika Premiere

untuk hotel berbintang 4, brand Hotel Santika untuk hotel berbintang 3 dan

brand Hotel Amaris untuk hotel berbintang 2.

Hotel Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan

memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist

modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada.

Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian

dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.

Berbeda dengan Hotel Santika Premiere, Hotel Santika juga

(61)

amenities, fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainny sedangkan secara

phisik; eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol perubahannya.

Dan untuk keramahtamahan pelayanannya yang khas Indonesian Home tetap

dipertahankan baik pada brand Hotel Santika Premiere maupun Hotel

Santika.

B. Letak Perusahaan

Penelitian ini dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika Premiere,

diantaranya cabang Yogyakarta, Bekasi, Bintaro, dan Semarang. Hotel

Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan memakai

gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist modern dan

diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada. Brand ini dapat

digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian dilakukan

terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan

yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.

Hotel Santika Premiere adalah kategori tertinggi pada kelompok

Santika Indonesia Hotels & Resorts. Sentuhan kemewahan jelas terlihat dan

terasa di semua produk sehingga memberikan rasa nyaman yang berkelas

kepada semua tamu hotel. Pemilik, jumlah kamar, alamat, dan nomor telpon

empat cabang Hotel Santika yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan

(62)

Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ................................  Gambar 4.1 Struktur Organisasi Corporate Hotel Santika .....................
Gambar 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran Penelitian
Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner
tabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sumarno (2005) menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial,

Pengaruh Partisipasi Dalam i penyusunan Anggaran i Terhadap Kinerja i Manajerial Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Bank Devisa Persero Di

partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kultur organisasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial; dan (3) Interaksi partisipasi penyusunan

Peneliti lain yang menguji pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan budaya organisasi sebagai variabel moderating yaitu Ika Rochmawati

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK PERKREDITAN

2010 .” Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Komitmen Organisasi dan Locus Of Control Sebagai Variabel Moderating ( Studi

Karena partisipasi anggaran diasosiasikan mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial yaitu partisipasi dalam penyusunan anggaran sebagai suatu mekanisme pertukaran

Penelitian ini membahas tentang pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial melalui komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel