ABSTRAK
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL
COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.
Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengetahuanmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu.”
(Amsal 3: 5-6)
Kupersembahkan untuk:
Ayahku Cyrillus Sigit Bawaprasetya dan Mamaku Nilasari
Adikku tersayang, Valentino Banyu Biru
Keluarga besar Harsono dan Yasin
Semua yang aku sayangi
v MOTTO
“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”
(Amsal 1:7)
“Education is not the learning of facts, but the trainning of the mind to think.” – Albert Einstein
“Wanita yang kuat adalah ketika 7 milyar orang di dunia tidak pernah tahu dia menangis. Terus berusaha, tidak menyerah. Terus berdiri, setiap kali jatuh
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN
ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika
Dimajukan dan diuji pada tanggal 10 Agustus 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Laurensia Kinanthi Rosa Utami
Nomor Mahasiswa : 122114092
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus di Empat cabang Hotel Santika)” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royality kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Agustus 2016
Yang menyatakan,
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini betujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto Akt., M.Si., QIA., CA selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
penyelesaian skripsi.
3. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan.
4. Jajaran manajer di empat cabang Hotel Santika yang turut membantu dalam
mendapatkan data dan memberi ijin penelitian.
5. Ayah dan Mama yang selalu berusaha memberikan pendidikan yang layak
untuk anak-anaknya, dan selalu memberikan semangat serta doa bagi penulis.
6. Nenekku, Ibu Sukartinem beserta keluarga besar Harsono dan Yasin yang
selalu merawat dan mendoakan penulis. Tante Rita yang membantu penulis
ix
7. Adikku, Valentino Banyu Biru yang selalu memberikan semangat melalui
doa dan perbuatan mengalah ketika menggunakan laptop.
8. Sahabat kesayangan, Wieke, Miktam, Sonya Lui, Cecil, Mbak Ima yang
selalu ada memberikan semangat ketika sedih maupun susah.
9. Saudaraku, Mbak Rosi, Mas Evo, Mbak Zeeta, dan Kak Gamar yang selalu
ada mendampingi masa-masa sulit, memberi semangat, dan memberikan
banyak tawa bagi penulis.
10.Teman-teman yang selalu membuat semangat kembali, Dieta, Monika, Uye,
Ve, Anya, Mbak Dio, Merie.
11.Teman-teman saat kuliah, Oyon, Thomas, Ade, Danis dan teman-teman kelas
MPAT, Dyah, Selo, Ricky, Fransiska Puji, Fransiska Julia, Oca, Junita,
Sonya, Beka, dan Mita, serta Mika yang menemani mencari tempat
penelitian.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
C. Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 13
D. Kinerja Manajemen ... 14
E. Komitmen Organisasi ... 18
F. Rerangka Pemikiran ... 19
G. Pengembangan Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Populasi ... 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian... 28
D. Jenis dan Sumber Data ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data... 28
F. Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 41
xi
C. Pembahasan ... 66
BAB VI PENUTUP ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Keterbatasan Penelitian ... 71
C. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 74
LAMPIRAN ... 77
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner... 30
Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere ... 44
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif... 55
Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Data ... 57
Tabel 5.3 Hasil Uji Reabilitas Data ... 58
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas... 60
Tabel 5.5 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Nilai Tolerance dan VIF 61 Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak I ... 62
Tabel 5.7 Hasil uji Multikolinearitas dengan Koefisien Determinasi dan Determinasi Serentak II ... 62
Tabel 5.8 Hasil Uji Glejser ... 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... 21
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Corporate Hotel Santika ... 46
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas... 59
xiv ABSTRAK
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Studi Kasus di Empat Cabang Hotel Santika
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dan pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan komitmen organisasi di empat cabang Hotel Santika. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner dan wawancara para manajer unit per departemen di empat cabang Hotel Santika.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) adanya pengaruh positif antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 1 diterima); (2) komitmen organisasi dapat memoderasi pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial (hipotesis 2 diterima).
xv ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BUDGET PARTICIPATION TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE WITH ORGANIZATIONAL
COMMITMENT AS MODERATING VARIABLES
Laurensia Kinanthi Rosa Utami NIM : 122114092 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2012
The purposes of this research are to determine the influence of budget participation toward managerial performance, and the influence of budget participation toward managerial performance by using organizational commitment in four branches of Hotel Santika.The research is a case study. The data were taken by distributing questionnaire and interview managers unit per departement in four branches of Hotel Santika.
Results of the research are: (1) There are positive impacts from budget participation toward managerial performance (hypothesis 1 is accepted), (2) Organizational comitmment can moderate the impacts from budget participation to managerial performance (the hypothesis 2 is accepted).
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan berbagai macam
informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi keuangan tersebut adalah
memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang tepat untuk
mengalokasikan sumber daya yang terbatas pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Pemilihan dan penetapan sebuah keputusan bisnis melibatkan aspek-aspek
perilaku dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak
dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan
informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Akuntansi bukanlah sesuatu
yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring dengan
perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiyah dan Indriantoro dalam Ikhsan dan
Ishak, 2005: 1).
Pada era globalisasi saat ini, berbagai macam organisasi sedang fokus
pada peningkatan ekonomi termasuk hotel. Bagi hotel-hotel kecil yang
memiliki aktivitas yang sederhana, tentu saja pimpinan hotel mampu
mengendalikan aktivitas dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
Tetapi bagi hotel besar, pimpinan hotel tidak akan mampu menjalankan
Pemilik hotel membutuhkan manajemen untuk mengkoordinasi kegiatan
unit organisasinya untuk mencapai tujuannya. Fungsi manajerial yang utama
adalah perencanaan dan pengendalian. Perencanaan mencakup penetapan
tujuan, menyusun dasar pemikiran, menentukan tindakan demi mencapai
tujuan, menciptakan kegiatan yang diperlukan demi mencapai tujuan dan
menyusun tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Pengendalian
merupakan proses yang menjamin akan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
efisien sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Organisasi dibidang perhotelan di Indonesia berkembang secara pesat.
Agar hotel dapat mencapai tujuannya yang hendak dicapai, hotel harus
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial terutama fungsi perencanaan.
Komponen utama untuk menjalankan fungsi perencanaan yakni dengan
membuat anggaran oleh manajer. Anggaran dibuat sebagai alat membantu
manajemen untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional atau
keuangan untuk pengendalian yang lebih efektif. Menurut Mulyadi (2001:
488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang
lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Hansen dan Mowen (2004: 354), anggaran adalah suatu rencana
kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter yang digunakan untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi.
Anggaran sangat penting bagi perusahaan, maka dibutuhkan penyusunan
kepentingan setiap departemen yang terkait dalam pelaksanaannya. Anggaran
yang baik memerlukan partisipasi dalam penyusunannya oleh berbagai pihak
dalam perusahaan, dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat
bawah. Pihak-pihak tersebut memiliki peran penting dalam mempersiapkan
dan mengevaluasi berbagai alternatif keputusan dari partisipasi dalam proses
penyusunan anggaran. Evaluasi dan umpan balik kinerja manajerial dilakukan
secara berkala sehingga akan meningkatkan efisiensi organisasi dengan
mengindikasikan sasaran yang harus direvisi untuk siklus perencanaan yang
berikutnya (Ikhsan dan Ishak 2005: 182).
Komponen yang kedua adalah fungsi pengendalian suatu hotel
membutuhkan informasi keuangan dengan cepat agar para manajer
(pengambil keputusan) dapat mengambil keputusan dengan cepat sehingga
hotel dapat memenangkan persaingan. Peningkatan ekonomi suatu hotel
digunakan sebagai dasar dalam memilih informasi yang relevan untuk
pengambilan keputusan. Kemajuan teknologi akuntansi saat ini
memungkinkan informasi keuangan dapat tersedia dengan cepat. Menurut
Ikhsan dan Ishak (2005: 21), kesempurnaan teknis tidak pernah mampu
mencegah orang untuk mengetahui bahwa tujuan jasa akuntansi organisasi
bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala
prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana perilaku
orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana. Ada
beberapa hal penting dalam perilaku organisasi, salah satunya yaitu komitmen
seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi itu (Ikhsan dan Ishak, 2005: 35).
Pengaruh positif dan negatif partisipasi penyusunan anggaran terhadap
kinerja manajerial dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu. Keadaan ini
dijelaskan dengan pendekatan kontijensi, dimana pendekatan ini memberi
gagasan bahwa sifat hubungan yang terdapat dalam partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial harus sesuai dengan berbagai macam
aspek organisasi dan berbeda pada setiap situasinya. Kemungkinan hubungan
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain yang bertindak sebagai variabel moderating.
Pentingnya partisipasi dalam penyusunan anggaran dan komitmen
organisasi terhadap kinerja manajerial, maka dilakukan penelitian tentang:
“Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika?
2. Apakah komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel
Santika?
C. Tujuan Penelitian
Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh positif partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja manajerial di empat cabang Hotel Santika.
2. Untuk mengetahui komitmen organisasi memoderasi pengaruh antara
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial di empat
cabang Hotel Santika.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi empat cabang Hotel Santika
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan
manajemen menurut perusahaan dilihat dari partisipasi penyusunan
anggaran dan komitmen organisasi. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna sebagai evaluasi dan sumbangan pemikiran
bagi empat cabang Hotel Santika dalam menerapkan partisipasi
penyusunan anggaran lebih efektif demi peningkatan kinerja
manajerial.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang akuntansi
manajemen.
3. Bagi Penulis
Peneliti dapat memperdalam pengetahuan peneliti di bidang
akuntansi manajemen khususnya partisipasi penyusunan anggaran dan
komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajemen.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun
referensi bagi peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang
sama. Penelitian ini diharapkan dapat menambah motivasi
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Motivasi
Ikhsan dan Ishak (2005: 52) menuliskan pada pertengahan tahun
1960-an, Herzberg mengajukan suatu teori motivasi yang dibagi ke dalam beberapa
faktor. Teori ini memiliki pengaruh terhadap kedua jenis perilaku. Asumsi
terpenting dari bentuk teori Herzberg adalah faktor yang mempunyai
pengaruh positif dalam motivasi dan menjadi bahan perbedaan yang
menyenangkan dari seluruh pengaruh negatif. Herzberg mengusulkan bahwa
signifikansi hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi adalah tinggi.
Faktor-faktor yang meliputi: kebijakan perusahaan, kondisi pekerjaan,
hubungan perseorangan, keamanan kerja dan gaji. Faktor motivasi meliputi:
prestasi, pengakuan, tantangan pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.
B. Anggaran
1.Definisi dan Peran Anggaran
Pada umumnya, anggaran merupakan sebuah rencana keuangan
untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Menurut Mulyadi
(2001: 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan
ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran
merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan
rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan
program. Penyusunan anggaran biasa juga diartikan sebagai perencanaan
laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana
operasional yang implikasi keuangannya dinyatakan dalam laporan
laba-rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca, kas, dan modal kerja
yang diproyeksikan di masa yang akan datang.
Bragg (2014: 1) mendefinisikan anggaran adalah dokumen tentang
ramalan hasil dan posisi keuangan perusahaan bisnis tertentu, untuk satu
atau lebih periode. Setidaknya anggaran berisi estimasi laporan laba- rugi
yang menggambarkan hasil keuangan yang diantisipasi. Nafarin (2007:
11) mengungkapkan bahwa anggaran adalah suatu rencana kuantitatif
(satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah
disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka
waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat
juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.
2.Kegunaan Anggaran
Kegunaan anggaran pada umumnya adalah untuk perencanaan dan
pengendalian. Menurut Bragg (2014: 1), kegunaan utama anggaran
dapat dikaitkan dengan rencana bonus untuk mengarahkan aktivitas
setiap karyawan di entitas tertentu.
Mulyadi (2001: 489) menyatakan bahwa penyusunan anggaran
dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian sasaran tentang
program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan
teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem
informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan
yang direncanakan sebelumnya.
Adanya anggaran ini memudahkan manajemen untuk mengarahkan
jalannya perusahaan untuk mencapai sasaran dengan mengorbankan
sumber daya tertentu. Manajemen puncak mendapatkan kemudahan
untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari kinerja manajemen unit
organisasi.
3.Karakteristik Anggaran
Menurut Mulyadi (2001: 491), anggaran memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain
keuangan.
b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang
berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab
d. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang
lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
e. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi
tertentu.
f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan
dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.
4.Fungsi Anggaran
Menurut Supriyono (1999: 343), anggaran mempunyai beberapa
macam fungsi diantaranya sebagai berikut:
a. Fungsi Perencanaan
Langkah pertama dalam perencanaan adalah penentuan tujuan.
Setelah menentukan tujuan, selanjutnya merumuskan strategi dan
kebijaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, kemudian
dituangkan ke dalam anggaran periodik agar dapat dinilai dan
ditinjau kembali kemajuan yang dicapai.
b. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana
dan tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam organisasi
agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan.
Koordinasi harus diusahakan karena individu di dalam organisasi
memiliki persepsi dan kepentingan yang berbeda terhadap tujuan
c. Fungsi Komunikasi
Organisasi harus menentukan saluran komunikasi melalui dan
berbagai unit dalam organisasi tersebut. Komunikasi meliputi
penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi,
kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan penyimpangan yang
timbul. Setiap orang yang bertanggung jawab terhadap anggaran
harus dinilai mengenai prestasinya melalui laporan pengendalian
periodik.
d. Fungsi Motivasi
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para
pelaksana di dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.
Motivasi ini didorong dengan adanya pemberian insentif kepada
mereka yang mencapai tujuan dan sekaligus untuk mengukur
prestasi para pelaksana.
e. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena
anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para
pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran
tersebut. Penyimpangan digunakan sebagai dasar evaluasi atau
penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan masa yang akan
f. Fungsi Pendidikan
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer
tentang bagaimana bekerja secara terinci pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpin dan menghubungkan dengan
pusat pertanggung jawaban lain di dalam orang yang bersangkutan.
5.Keunggulan Anggaran
Keunggulan yang dapat diperoleh apabila perusahaan menerapkan
penyusunan anggaran yang baik adalah sebagai berikut (Prawironegoro
dan Purwanti 2008: 13):
a. Hasil analisis lingkungan internal perusahaan yaitu analisis data
historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahannya
kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di
masa mendatang.
b. Hasil analisis lingkungan eksternal yang menjelaskan peluang bisnis
dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku
untuk membuat program kerja di masa mendatang.
c. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional
dan keuangan.
d. Sebagai sumber rasa tanggung jawab dan partisipasi aktif semua
e. Sebagai dasar untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab
semua level manajer.
6.Kelemahan Anggaran
Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008: 13) terdapat beberapa
kelemahan anggaran antara lain:
a. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau
belum tentu mendekati kenyataan.
b. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa
mendatang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam
pemikiran pembuat anggaran.
c. Sering terjadi konflik kepentingan dalam peyusunan anggaran
maupun dalam pelaksanaannya.
d. Pembuat anggaran (kepala seksi, bagian, divisi) sering berpikir
subjektif, mementingkan seksinya, bagiannya, atau divisinya saja.
e. Anggaran pada umumnya sangat idelistik sehingga sulit dicapai dan
dapat mengakibatkan para pelaksana frustasi.
C. Partisipasi Penyusunan Anggaran
Menurut Robbins (2003: 179), partisipasi merupakan suatu konsep
dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat
tertentu bersama atasannya. Menurut Rahayu dan Rachman (2013: 11),
penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh karyawan (manajer pada
semua tingkatan) dalam organisasi. Di dalam penganggaran partisipatif
melibatkan dan adanya pengaruh individu dalam proses penyusunan
anggaran. Pendekatan ini sebagai metode penyusunan anggaran yang paling
efektif, tetapi apabila terlalu banyak partisipasi dan diskusi maka proses
penyusunan anggaran akan memerlukan banyak waktu dan mahal.
D. Kinerja Manajemen
1.Definisi Kinerja Manajemen
Menurut Mulyadi (2001: 415), penilaian kinerja adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi
dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Tujuan pokok adanya penilaian kinerja adalah
untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan
dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Jadi dapat
disimpulkan, kinerja manajemen merupakan hasil kerja yang dicapai
sebuah manajer dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
2.Manfaat Penilaian Kinerja Manajemen
Penilaian kinerja perusahaan merupakan kegiatan yang harus
dilakukan oleh perusahaan. Menurut Rudianto (2006: 311), manfaat bagi
manajemen dengan adanya penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan secara maksimum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan
karyawan.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana
atasan mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
3. Tahap Penilaian Kinerja
Menurut Mulyadi (2001: 420), penilaian kinerja tidak dapat dilakukan
hanya pada satu tahap, tetapi ada dua tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan fase perencanaan para manajer yang
membawahi suatu unit organisasi tertentu. Fase ini digunakan untuk
pemberian informasi yang jelas kepada manajer sebelum memulai
1) Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang
bertanggungjawab.
Langkah pertama yang harus dilakukan seseorang ketika diminta
bertanggung jawab akan sesuatu adalah menentukan dengan jelas batasan
pertanggungjawaban yang menjadi wewenangnya. Ia diberi wewenang
untuk mempengaruhi secara signifikan berbagai variabel yang
menentukan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
2) Penetapan kriteria yang digunakan untuk mengukur kinerja.
Manajemen puncak harus mengetahui bahwa setiap manajer bertindak
sesuai dengan tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan perusahaan dengan
tindakan manajer ini dipengaruhi oleh prosedur yang digunakan untuk
menilai kinerja manajer karena penilaian kinerja memaksa setiap manajer
untuk bertindak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan dalam kriteria kerja.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kriteria
kinerja manajer adalah:
a) Dapat diukur atau tidaknya kriteria.
b) Rentang waktu sumber daya dan biaya.
c) Bobot yang diperhitungkan atas kriteria.
b. Tahap penilaian
Tahap penilaian merupakan pengukuran hasil kerja para manajer
dibandingkan dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati. Terdapat tiga tahap
rinci, yaitu:
1) Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Evaluasi kerja dilakukan melalui cara membandingkan antara hasil
pengukuran kinerja secara periodik dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2) Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari
yang telah ditetapkan dalam standar.
Penyimpangan kinerja dari tujuan yang telah ditetapkan perlu
dianalisis untuk menentukan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut
dan dapat sebagai perencanaan tindakan untuk mengatasinya. Manajemen
harus memperhatikan dan menganalisis penyimpangan-penyimpangan
yang merugikan maupun menguntungkan.
3) Menegakkan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk
mencegah perilaku yang tidak diinginkan.
Tahap akhir dalam penilaian kinerja adalah tahap koreksi untuk
menegakkan perilaku yang diinginkan dan mencegah terjadinya kembali
perilaku yang tidak diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan untuk
E. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang
karyawan memihak pada satu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, dan
mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Ikhsan dan
Ishak (2005: 35-36) menuliskan beberapa pendapat para ahli tentang
komitmen organisasi, diantaranya sebagai berikut:
1. Robinson (1996) mengemukakan bahwa komitmen karyawan pada
organisasi merupakan salah satu sikap yang mencerminkan perasaan suka
atau tidak suka seorang karyawan terhadap organisasi tempat dia bekerja.
2. Aranya, dkk (1980) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai:
a. Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan serta
nilai-nilai dari organisasi dan atau profesi.
b. Suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna
kepentingan organisasi dan atau profesi.
c. Suatu kepentingan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi
dan atau profesi.
3. Meyer dan Allen (1991, 1997) mengemukakan tiga komponen mengenai
komitmen organisasi, yang antara lain adalah:
a. Komitmen afektif
Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari
organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap
b. Komitmen kontinu
Komitmen ini muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu
organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.
c. Komitmen normatif
Komitmen ini timbul dari nilai-nilai diri karyawan. Karyawan
bertahan menjadi anggota suatu organisasi karena memiliki kesadaran
bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang
seharusnya dilakukan.
F. Rerangka Pemikiran
Rerangka pemikiran merupakan uraian yang digunakan untuk
mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang ada, yaitu
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial
dimediasi oleh komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Penelitian
ini mencoba membangun rerangka pemikiran teoritis yang menggambarkan
pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Partisipasi
penyusunan anggaran merupakan sebuah mekanisme komunikasi dan
pertukaran informasi sehingga manajemen memperoleh pemahaman yang
jelas tentang pekerjaan mereka. Adanya partisipasi memungkinkan mereka
memperbaiki kesalahan yang ada sehingga mempengaruhi kinerja manajerial.
untuk memperbaiki kesalahan dengan memanfaatkan partisipasi penyusunan
anggaran sehingga dapat mencapai kinerja yang diharapkan.
Muharrom (2014), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial pada Direktorat
Jendral Perbendaharaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh
langsung partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Partisipasi penyusunan anggaran juga berpengaruh secara signifikan terhadap
komitmen organisasi dan persepsi inovasi. Namun, partisipasi penyusunan
anggaran tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja manjerial
melalui variabel intervening komitmen organisasi dan persepsi organisasi.
Hapsari (2010), melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan
komitmen organisasi dan locus of control sebagai variabel moderating.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja manajerial. Hasil interaksi komitmen organisasi dan locus of
control juga positif dan signifikan hubungannya dengan partisipasi
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Rerangka pemikiran ini digunakan untuk mempermudah jalan
pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas, terkait adanya pengaruh
antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial secara
penyusunan anggaran dan kinerja manajerial dimediasi oleh komitmen
organisasi sebagai variabel moderating.
Adapun rerangka konseptual penelitian ini ditunjukkan dengan gambar
2.1. Partisipasi penyusunan anggaran dalam model penelitian ini merupakan
variabel independen yang mempengaruhi kinerja manajerial yang merupakan
variabel dependen, dipengaruhi oleh komitmen organisasi yang merupakan
variabel moderating.
Gambar 2.1 Bagan Rerangka Pemikiran Penelitian
G. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
dalam penelitian dan kebenarannya akan diuji secara empiris.
1.Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial
Supriyono (2004) mengungkapkan bahwa di Indonesia, pengaruh
antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajemen
adalah positif secara signifikan. Hal tersebut sejalan dengan teori
Partisipasi
penyusunan
anggaran
Kinerja
Manajerial
Komitmen
motivasi yang menyebutkan bahwa seorang bertindak karena adanya
motivasi dari dalam dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Manajer yang
dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran mempunyai kesempatan
untuk menyumbangkan ide dan pengetahuannya, sehingga kebutuhan
untuk aktualisasi diri terpenuhi.
Supriyono (1987) mengungkapkan proses pengendalian manajemen
dikenal dengan adanya dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi formal
dan komunikasi informal. Komunikasi formal dalam pengendalian
manajemen meliputi tahap-tahap sebagai berikut: (1) penyusunan
program, (2) penyusunan anggaran, (3) pelaksanaan dan pengukuran, (4)
pelaporan analisis. Pada penyusunan anggaran setiap program yang telah
disusun diterjemahkan ke dalam anggaran setiap pusat petanggung
jawaban sehingga prestasi pusat pertanggung jawaban tersebut dapat
diukur. Standar dan anggaran merupakan alat pembanding yang lebih
baik dibandingkan ukuran lainnya. Pengukuran prestasi dilakukan secara
periodik dengan melakukan pembandingan antara realisasi prestasi
dengan prestasi yang diharapkan. Pembandingan tersebut digunakan
untuk mengetahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tertentu
memuaskan atau tidak. Efektifitas keputusan yang dibuat dalam proses
pengendalian manajemen tergantung pada: (1) dukungan yang diterima
dari semua manusia dalam organisasi, (2) kualitas pembuat keputusan itu
Ikhsan dan Ishak (2005: 149-150) menyatakan untuk maju secara
kronologis, disusunlah anggaran yang membebankan target biaya dan
pendapatan kepada setiap segmen jaringan. Hal ini merupakan basis
untuk mengevaluasi kinerja orang yang bertanggung jawab atas kegiatan
setiap unit organisasi. Karakteristik dari anggaran pertanggung jawaban
adalah bahwa manajer pusat pertanggung jawaban terbebani target
kinerja hanya untuk pos-pos pendapatan dan biaya yang dapat mereka
kendalikan. Dengan membandingkan biaya-biaya yang dapat
dikendalikan kepada masing-masing kepala dari pusat biaya, manajemen
akan mempunyai suatu dasar yang wajar untuk membandingkan kinerja
aktual dengan kinerja yang diharapkan guna menilai efektivitas dari
penyelia pusat biaya di seluruh tingkatan organisasi, dan untuk
mengidentifikasi penyebab dari inefisiensi.
Supriyono (1989) menyatakan pengungkapan prestasi manajer pusat
biaya kebijakan sangat berbeda dengan pengukuran prestasi manajer
pusat biaya teknik. Dalam pusat biaya teknik, laporan prestasi digunakan
untuk menilai efisiensi pusat biaya teknik dan efisiensi tersebut
menggambarkan prestasi manajernya. Di lain pihak, dalam pusat biaya
kebijakan, laporan prestasi tidak digunakan untuk menilai efisiensi pusat
biaya kebijakan. Perlu disadari bahwa anggaran pusat biaya kebijakan
merupakan kesanggupan manajernya untuk melaksanakan tugas yang
direncanakan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggarannya tanpa
prestasi pusat biaya kebijakan digunakan untuk menjamin bahwa tugas
yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang telah
dianggarkan, dan tidak ada pengeluaran dapat melampaui anggaran tanpa
persetujuan manajemen puncak terlebih dahulu. Hasil peneilitian Hapsari
(2010) menunjukkan partisipasi dalam penyusunan anggaran
berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian yang
dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan adanya pengaruh positif
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Indarto dan
Ayu (2011) melakukan penelitian yang menunjukkan partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian pengaruh antara
partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dengan
menarik hipotesis:
H1: Partisipasi penyusunan anggaran memiliki pengaruh positif
terhadap kinerja manajerial.
2.Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Kinerja Manajerial
Penelitian ini muncul karena adanya gagasan bahwa partisipasi dalam
penyusunan anggaran berhubungan dengan komitmen organisasi yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Hasil penelitan
Hasil penelitian Hapsari (2010) menunjukkan adanya hubungan positif
komitmen organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan
perusahaan, semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap partisipasi
anggaran dan kinerja manajerial.
Penelitian yang dilakukan Rejeki (2012) menunjukkan bahwa
komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap partisipasi anggaran
kinerja manajerial. Ikhsan dan Ishak (2005: 175) mengungkapkan
partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih
besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung
untuk meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam
penetapan tujuan. Partisipasi berarti juga berkaitan dengan penurunan
tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. Hal ini
disebabkan karena orang yang berpartisipasi dalam penetapan tujuan
mengetahui bahwa tujuan tersebut wajar dan dapat dicapai. Ikhsan dan
Ishak (2005: 36) karyawan yang memiliki mempunyai komitmen afektif
(loyalitas), akan cenderung tetap tinggal (bekerja dalam perusahaan).
Mereka akan merekomendasikan kepada orang lain bahwa tempat
kerjanya merupakan tempat yang bagus. Mereka akan dengan sukarela
melakukan pekerjaan tambahan untuk perusahaan dan memberikan
saran-saran bagi perbaikan serta kemajuan organisasi. Hasil penelitian
Indarto dan Ayu (2011) menunjukkan adanya pengaruh positif komitmen
organisasi terhadap partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja
manajerial
Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengujian kembali hubungan
antara partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial
dengan menarik hipotesis:
H2: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif
kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan dengan
mengumpulkan data dan penelitian yang rinci terhadap suatu objek
tertentu selama kurun waktu tertentu. Kesimpulan yang didapat dari
penelitian ini hanya berlaku untuk perusahaan yang menjadi objek
penelitian.
B. Populasi
Populasi merupakan kumpulan beberapa individu dengan kualitas
serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah
para manajer per departemen yang bekerja di empat cabang Hotel Santika
meliputi Hotel Santika Premiere cabang Yogyakarta sebanyak 9 orang,
Hotel Santika Premiere cabang Bekasi sebanyak 9 orang, Hotel Santika
Premiere cabang Bintaro sebanyak 8 orang, dan Hotel Santika Premiere
cabang Semarang sebanyak 9 orang. Jumlah populasi penelitian ini
sebanyak 35 orang. Populasi dalam penelitian ini meliputi manajer
Housekeeping Departement, manajer Accounting Departement, manajer
Front Office Departement, manajer Enggineering Departement, manajer
Food and Baverage Departement, manajer Human Resources
Penelitian ini dilakukan di Hotel Santika karena terjadinya
permasalahan penurunan kinerja manajerial akibat utang yang belum
tertagih dan adanya karyawan yang sering tidak masuk kerja tanpa
keterangan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas kinerja
manajerial.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian akan dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika.
2. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2016.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yang merupakan data primer (diperoleh secara langsung dari responden).
Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner berskala likert yang
dibagikan kepada para manajer di empat cabang Hotel Santika.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Kuesioner atau Angket
Arikunto (2006: 151) menjelaskan angket adalah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 199), angket atau kuesioner
merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
Data yang diproleh dengan cara membagikan kuesioner kepada
para responden yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan yang telah tersusun
secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan dapat diajukan
kepada setiap responden. Kuesioner berisi pertanyaan terstruktur yang
nantinya responden akan memberikan tanda centang ( √ ) pada jawaban
yang dipilih.
Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara menyerahkan
kuesioner kepada manajer Human Resource Development (HRD)
kemudian dibagikan kepada seluruh manajer per departemen di cabang
Hotel Santika dan/atau mengirimkan kuesioner melalui email kepada
seluruh manajer per departemen di cabang Hotel Santika. Dengan
mempertimbangkan lokasi responden di empat cabang Hotel Santika
yang berjauhan, maka jangka waktu pengisian dan pengembalian
kuesioner ini 1 bulan setelah kuesioner diserahkan kepada responden.
Kuesioner yang telah diisi oleh responden akan diambil dan/atau
dikirim melalui email.
Data yang dianalisis adalah data kuesioner yang dikembalikan
waktu yang ditentukan. Kuesioner yang dianalisis mengandung skor
masing pilihan disetiap pertanyaan. Berikut skor untuk
masing-masing pilihan ditunjukkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Skor Pilihan Kuesioner
Pilihan Keterangan Skor
STS Sangat Tidak Setuju 1
TS Tidak Setuju 2
CS Cukup Setuju 3
S Setuju 4
SS Sangat Setuju 5
2) Wawancara
Sugiyono (2004) menjelaskan wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk mengemukakan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dan responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.
Wawancara dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada
responden secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan.
Hasil dari wawancara, peneliti memperoleh informasi mengenai
sejarah organisasi, struktur organisasi, visi dan misi organisasi, dan
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk
memberikan gambaran statistik data berupa mean, sum, standar
deviasi, variance, range, dan lain-lain, dan untuk mengukur distribusi
data apakah normal atau tidak dengan ukuran skewness dan kurtosis.
Selain itu, analisis ini dapat digunakan untuk mencari nilai Z (Z score)
yang digunakan untuk melihat data yang outlier, yaitu data yang
menyimpang jauh dari rata-ratanya (Priyatno 2012: 38).
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen
data dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item dikatakan valid
jika terjadi korelasi yang signifikan dengan skor totalnya. Hal ini
menunjukkan adanya dukungan item tersebut dalam mengungkap
suatu yang ingin diungkap. Item biasanya berupa pertanyaan atau
pernyataan yang ditujukan kepada responden dengan menggunakan
bentuk kuesioner atau angket dengan tujuan mengungkap sesuatu.
Pengujian validitas item dengan korelasi Pearson yaitu dengan
cara mengorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian
pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria menggunakan r
positif dan r hitung ≥ r tabel maka item dapat dinyatakan valid, jika
r hitung ≤ r tabel maka item dinyatakan tidak valid (Priyatno 2012:
110).
b. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan
data atau jawaban yang sama pula. Untuk uji reabilitas, semua item
yang valid dimasukkan sedangkan yang tidak valid tidak
dimasukkan dalam uji reabilitas. Hasil dari analisis reabilitas
adalah dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu
instrumen dikatakan reliabel atau tidak dengan menggunakan batas
nilai Alpha 0,6 (Priyatno 2012). Jika Cronbach Alpha suatu
variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan instrumen
penelitian telah reliabel, jika Cronbach Alpha suatu variabel lebih
kecil dari 0,6 maka instrumen penelitian tidak reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi beberapa asumsi yang kemudian disebut
dengan asumsi klasik. Asumsi klasik yang harus terpenuhi dalam
model regresi linier yaitu residual terdistribusi normal, tidak hanya
multikolinearitas, tidak hanya heteroskedastisitas, dan tidak adanya
dengan tujuan untuk memperoleh model regresi dengan estimasi yang
tidak bias dan pengujian dapat dipercaya (Priyatno 2012: 143).
a. Uji Normalitas
Menurut Priyatno (2012), uji normalitas pada model regresi
digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari
regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara
normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P
Plot of regression standardized residual atau dengan uji One
Sample Kolmogorov Smirnov.
1) Metode Grafik
Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu
dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada
grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual.
Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-titik
menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai
residual nilai tersebut telah normal.
2) Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
Uji One Sample Kolmogorov Smirnov digunakan untuk
mengetahui distribusi data, apakah mengikuti distribusi
normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini
normal atau tidak. Residual terdistribusi normal jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Priyatno (2012) menjelaskan multikolinearitas adalah
keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi
yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen.
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas
(korelasinya 1 atau mendekati 1). Beberapa metode uji
multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation
Factor (VIF) pada mdel regresi atau dengan membandingkan nilai
koefisien determinasi individual (r²) dengan nilai determinasi
secara serentak (R²).
1) Dengan Melihat Nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF)
pada Model Regresi
Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari
multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF (Variance
Inflation Factor) kurang dari 10 dan mempunyai angka
Tolerance lebih dari 0,1.
2) Dengan membandingkan Nilai Koefisien Determinasi
Individual (r²) dengan Nilai Determinasi secara Serentak (R²)
Dalam metode ini, cara yang ditempuh adalah dengan
independen lainnya, dengan tujuan mengetahui nilai koefisien
r² untuk setiap variabel yang diregresikan. Selanjutnya nilai r²
tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R².
Kriteria pengujiannya yaitu jika r² > R² maka terjadi
multikolinearitas dan jika r² < R² maka tidak terjadi
multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2012), hetroskedastisitas adalah keadaan di
mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut
macam-macam uji heterokedastisitas:
1) Uji Glejser
Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel
independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai
signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual
lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
2) Melihat Pola Titik-titik pada Scatterplots Regresi
Metode ini dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot
antara standardizied predicted value (ZPRED) dengan
sutentizied residual (SRESID), ada tidaknya pola tertentu pada
Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
(Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA)
Uji interaksi atau Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan
analisis regresi moderasi yang menggunakan pendekatan analitik yang
mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar untuk mengontrol
pengaruh variabel moderator. Untuk menggunakan MRA dengan satu
variabel prediktor (X), maka kita harus membandingkan tiga persamaan
1) Hipotesis 1
Hipotesis 1 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai
berikut:
: Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
2) Hipotesis 2
Hipotesis 2 menguji pengaruh antara partisipasi anggaran terhadap
kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel
moderating, maka dalam pengujian hipotesis diskriptif sebagai berikut:
: Partisipasi penyusunan anggaran tidak mempengaruhi secara
positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut tidak semakin kuat
ketika komitmen organisasi tinggi.
: Partisipasi penyusunan anggaran mempengaruhi secara positif kinerja manajerial, pengaruh tersebut semakin kuat ketika
Model persamaan regresi dengan variabel pemoderasi menurut Ghozali
(2011: 225) untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
Ket:
Y = kinerja manajerial
= variabel partisipasi penyusunan anggaran
= variabel komitmen organisasi
= variabel interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi
= koefisien regresi variabel partisipasi penyusunan anggaran = koefisien regresi variabel komitmen organisasi
= koefisien regresi interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi
= konstanta
a.Uji F
Uji F atau uji koefisien regresi secara bersama-sama digunakan untuk
mengetahui apakah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui
apakah variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial.
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Apabila tingkat
signifikansi nilai F, yaitu sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel
partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Sebaliknya, jika tingkat sig. >
anggaran dan komitmen organisasi secara simultan tidak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
b. Uji t
Uji t atau uji koefisien regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui
apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan
atau tidak terhadap variabel dependen. Dalam hal ini untuk mengetahui
apakah: (1) variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial; dan (2) variabel
partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap kinerja manajerial. Pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi.
Pada hipotesis 1, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu sig. < 0,05 maka
ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh
terhadap kinerja manajerial. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka tidak
ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan anggaran tidak
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Begitu pula dengan hipotesis 2, apabila tingkat signifikansi nilai t, yaitu
sig. < 0,05 maka ditolak, artinya variabel partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dengan komitmen
organisasi sebagai variabel moderasi. Apablia tingkat sig. > 0,05 maka
terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel
moderasi.
Analisis data menggunakan program SPSS versi 20 (Statistical Product and
41 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan anak perusahaan Kompas
Gramedia yang didirikan oleh: Jakob Oetama dan Petrus Kanisius (PK)
Ojong
Dari sekian banyak usaha di bawah bendera Kompas Gramedia, yang
mempunyai visi menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu &
tersebar di Asia Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang
menciptakan masyarakat terdidik, tercerahkan, mengharagai kebhinekaan dan
adil sejahtera. Perusahaan melakukan diversifikasi usaha kebidang lain yakni
bidang usaha jasa perhotelan. Dan pada tahun 1981 terbentuklah PT.
Grahawita Santika sebagai Corporate Grup Santika Indonesia Hotels &
Resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang lain/investor.
Nama Grahawita Santika, juga berasal dari bahasa Sansekerta yang
memiliki arti “Rumah Wisata yang kokoh dan Damai”, merupakan
cerminan dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan
system manajemen yang tangguh.
Adapun Kelompok Usaha di Kompas Gramedia (KG) antara lain
meliputi :
1. Kelompok Kompas.
3. Group of Magazine
4. Group of Regional News Paper: Tribun
5. Group of Book Publishing: Gramedia Pustaka Utama (GPU), Elex Media
Komputindo, Grasindo, KPG, M & C Comics,
6. Group of Education: ELTI, Universitas Multimedia Nusantara
7. Group of Sport Health Media: Bola, Senior, Sport Centre
8. Group of Radio Radio: Sonora, Motion FM
9. Group of Retail Business: Toko Buku Gramedia, Graha Kerindo Utama
(GKU – Tisu Tessa)
10.Group of Hotels & Resorts: Santika Hotels & Resorts
11.Group of TV: Kompas TV, K Vision
PT. Grahawita Santika terdapat 3 brands di bawah payung Santika
Indonesia Hotels & Resorts. Mereka adalah brand Hotel Santika Premiere
untuk hotel berbintang 4, brand Hotel Santika untuk hotel berbintang 3 dan
brand Hotel Amaris untuk hotel berbintang 2.
Hotel Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan
memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist
modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada.
Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian
dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.
Berbeda dengan Hotel Santika Premiere, Hotel Santika juga
amenities, fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainny sedangkan secara
phisik; eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol perubahannya.
Dan untuk keramahtamahan pelayanannya yang khas Indonesian Home tetap
dipertahankan baik pada brand Hotel Santika Premiere maupun Hotel
Santika.
B. Letak Perusahaan
Penelitian ini dilaksanakan di empat cabang Hotel Santika Premiere,
diantaranya cabang Yogyakarta, Bekasi, Bintaro, dan Semarang. Hotel
Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan memakai
gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist modern dan
diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan tren yang ada. Brand ini dapat
digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian dilakukan
terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.
Hotel Santika Premiere adalah kategori tertinggi pada kelompok
Santika Indonesia Hotels & Resorts. Sentuhan kemewahan jelas terlihat dan
terasa di semua produk sehingga memberikan rasa nyaman yang berkelas
kepada semua tamu hotel. Pemilik, jumlah kamar, alamat, dan nomor telpon
empat cabang Hotel Santika yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan
Tabel 4.1 Letak Empat Cabang Hotel Santika Premiere