BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang pesat telah menuntut perusahaan untuk dapat bertahan
dan bersaing di dalam lingkungan bisnis. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam
lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus menentukan orang-orang
tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam pengelolaan
perusahaan tersebut (Riyadi, 2007).
Pengelolaan perusahaan yang baik tidak lepas dari pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen yang ada. Fungsi-fungsi manajemen tersebut, yaitu: perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian (Bateman dan Snell, 2008:21).
Keempat fungsi manajemen tersebut merupakan dasar bagi para manajer untuk
melaksanakan aktivitas manajemen.
Salah satu fungsi yang penting dari fungsi manajemen adalah perencanaan.
Perencanaan yang cermat merupakan proses yang harus dilakukan oleh manajer. Tanpa
adanya perencanaan yang cermat, maka kesehatan dari suatu organisasi akan terganggu.
Kegagalan dalam perencanaan, baik formal maupun informal, dapat menimbulkan
Bab I Pendahuluan
harus memahami kemampuan sumber daya dari organisasinya dan memiliki rencana
yang terperinci terkait dengan penggunaan sumber daya tersebut. Perencanaan
merupakan identifikasi tujuan dan tindakan-tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam
perencanaan adalah penganggaran (Hansen et al, 2009:249).
Anggaran adalah dokumen tertulis yang menyatakan harapan dan konsekuensi
keuangan dari strategi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode yang
akan datang (Clowes dan Scriven, 2011:19). Menurut Harry Azhar Azis selaku ketua
dari Badan Pemeriksa Keuangan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mampu
mempertanggungjawabkan beberapa anggaran yang telah diajukan (Sutianto, 2015).
Terjadinya fenomena tersebut menjadikan anggaran sebagai variabel penelitian yang
penting untuk dilakukan. Anggaran secara khusus digambarkan sebagai data kuantitatif
atau ungkapan keuangan dari rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang
perusahaan, yang memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan tersebut (Hansen
et al, 2009:249). Oleh karena itu, penyusunan anggaran merupakan proses yang sangat
penting untuk dilakukan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Keberhasilan dalam suatu program anggaran sebagian besar ditentukan dengan
mekanisme dalam penyusunan anggaran tersebut (Garrison dan Noreen, 2003:377).
Kemutlakan otoritas manajer tingkat atas akan menyebabkan anggaran yang ditetapkan
bersifat subyektif dan menekan manajer tingkat bawah sehingga akan mengakibatkan
inefisensi (Yusfaningrum dan Ghozali, 2005). Manajer tingkat atas sebaiknya
organisasi yang realistis dan diharapkan dapat dicapai oleh bawahannya. Suasana yang
tepat merupakan hal yang penting dalam keberhasilan penganggaran. Salah satu teknik
yang seringkali terbukti dalam menciptakan suasana yang sehat dalam program
anggaran adalah anggaran partisipatif atau partisipasi dalam penyusunan anggaran
(Edmonds et al, 2000:307).
Partisipasi dalam penyusunan anggaran berarti keikutsertaan para manajer dalam
memutuskan bersama dengan komite anggaran mengenai rangkaian kegiatan di masa
depan yang akan ditempuh oleh para manajer tersebut dalam pencapaian sasaran
anggaran (Mulyadi, 2001:513). Setiap tingkatan dalam suatu organisasi sebaiknya
bekerja sama dalam proses penyusunan anggaran. Manajer tingkat atas pada umumnya
kurang memahami aktivitas operasi keseharian organisasi secara rinci, sehingga manajer
tingkat atas akan lebih mengandalkan manajer tingkat bawah untuk menghasilkan data
yang lebih terperinci dalam proses penyusunan anggaran. Di sisi lain, manajer tingkat
atas memiliki pemahaman dalam strategi organisasi secara keseluruhan yang juga
merupakan hal penting. Setiap pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
sebaiknya berusaha semaksimal mungkin dalam upaya kerja sama untuk menghasilkan
anggaran yang terintegrasi (Garrison dan Noreen, 2003:378). Penyusunan anggaran yang
efektif merupakan gabungan dari dua pendekatan penyusunan anggaran, yaitu:
pendekatan dari atas-ke-bawah dan pendekatan dari bawah-ke-atas. Pendekatan ini
seringkali disebut sebagai anggaran partisipatif atau partisipasi dalam penyusunan
anggaran (Anthony dan Govindarajan, 2005:86). Partisipasi dalam penyusunan
Bab I Pendahuluan
manajer tingkat bawah. Adanya keikutsertaan manajer tingkat bawah dalam penyusunan
anggaran, akan menciptakan peluang bahwa sasaran dalam anggaran yang disusun
menjadi tujuan pribadi manajer tersebut, sehingga menghasilkan keselarasan tujuan yang
lebih baik antara manajer tingkat bawah dan manajer tingkat atas. Peningkatan dalam
rasa tanggung jawab dan tantangan yang melekat dalam proses penyusunan anggaran
partisipatif akan memberikan insentif non keuangan yang pada akhirnya akan
mengarahkan manajer kepada tingkat kinerja yang lebih tinggi (Hansen dan Mowen,
2005:90).
Lebih lanjut, partisipasi seluruh tingkatan manajer dalam penyusunan anggaran
dapat meningkatkan komitmen manajer kepada organisasinya (Indarto dan Ayu, 2011).
Komitmen manajer kepada organisasinya yang seringkali disebut sebagai komitmen
organisasi adalah keadaan dimana seorang manajer mengidentifikasi suatu organisasi
dan tujuan dari organisasi tersebut serta keinginan manajer untuk mempertahankan
keanggotaannya di dalam organisasi tersebut (Robbins dan Judge, 2007:74). Komitmen
organisasi memberikan berbagai macam hasil terhadap organisasi. Penelitian-penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
antara komitmen organisasi dan hasil yang diinginkan oleh organisasi seperti tingginya
tingkat kinerja, rendahnya tingkat perputaran karyawan, dan rendahnya tingkat
ketidakhadiran karyawan (Luthans, 2002: 237).
Jadi dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran dan komitmen kepada
manajer tingkat bawah dalam penyusunan tujuan yang tertuang di dalam anggaran serta
adanya keinginan manajer untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka merealisasikan
tujuan organisasi yang pada akhirnya akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi.
Beberapa penelitian tentang partisipasi dalam penyusunan anggaran dan komitmen
organisasi telah dilakukan. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan dengan menjadikan
komitmen organisasi dan beberapa faktor-faktor lain sebagai variabel intervensi maupun
moderasi. Namun, terdapat perbedaan-perbedaan dalam hasil-hasil dari penelitian
tersebut.
Penelitian Leslie Kren (1992), Slamet Riyadi (2007), Kusnasriyanti Yusfaningrum
(2005), dan Killian Ogiedu (2013) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial.
Penelitian Melek Eker (2009) dan Stefani Lily Indarto (2011) menyebutkan bahwa
terdapat hubungan positif dan signifikan antara komitmen organisasi dan kinerja
manajerial. Penelitian Milani (1975) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif
namun lemah antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial,
sedangkan dalam penelitian lainnya menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan
langsung antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial (Sinuraya,
2009).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel intervensi
Bab I Pendahuluan
sebagai variabel intervensi maupun moderasi, melainkan sebagai variabel independen.
Penelitian ini disusun dengan judul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial
2. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial
3. Seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen
organisasi terhadap kinerja manajerial
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
manajerial.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan
komitmen organisasai terhadap kinerja manajerial.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi
pembaca terutama yang berkaitan dengan partisipasi anggaran, komitmen
organisasi, dan kinerja manajerial. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan referensi untuk penelitian-penelitan sejenis.
2. Manfaat bagi praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan manajer
terkait akuntansi manajemen khususnya dalam bidang sistem pengendalian
manajemen yang berfokus kepada pengaruh partisipasi dalam penyusunan
Bab V Simpulan dan Saran
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya menggunakan komitmen organisasi sebagai variabel intervensi
maupun moderasi. Sedangkan pada penelitian ini, komitmen organisasi tidak dijadikan
sebagai variabel intervensi maupun moderasi, melainkan sebagai variabel independen.
Berdasarkan hasil analisis data, kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis1 dalam penelitian ini diterima.
Hal tersebut menginterpretasikan bahwa partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja manajerial.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis 2 dalam penelitian ini ditolak,
artinya secara parsial komitmen organisasi tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja manajerial.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima.
dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi,
sedangkan sisanya sebesar 84,8% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model.
5.2. Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang dapat diberikan
peneliti yaitu:
1. Bagi perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat sebaiknya menitikberatkan
penerapan pola partisipasi dalam merumuskan anggaran perusahaan, oleh sebab
kemungkinan besar dapat meningkatkan kinerja manajerial untuk kemajuan
perusahaan di masa yang akan datang.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti selanjutnya diharapkan
menambahkan variabel-variabel lainnya sehingga pembahasan terkait kinerja
manajerial akan lebih mendalam serta peneliti selanjutnya diharapkan
menggunakan lebih dari satu objek penelitian sehingga hasil dari penelitian dapat
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R.N., dan Govindarajan, V. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 11. (Diterjemahkan oleh: Kurniawan Tjakrawala). Salemba Empat. Jakarta.
Armstrong, M., dan Brown, D. (2006). Strategic Reward. Kogan Page Ltd. London.
Bateman, T.S., dan Snell, S.A., (2008). Manajemen: Kepemimpinan dan Kolaburasi dalam Dunia yang Kompetitif. Buku 1. Edisi 7. (Diterjemahkan oleh: Sungkono, C., dan Yulianto, A.). Salemba Empat.
Bishop, J.W., dan Scott, K.D. (1997). How Commitment Affects Team Performance. HR Magazine, No. 2, Vol. 42, Hal. 107-111.
BPP Learning Media. (2010). CIMA - C01 Fundamentals of Management Accounting. BPP Learning Media Ltd. London.
Clowes, R., dan Scriven, V. (2011). Budgeting: A Practical Approach. Edisi 2. Pearson Australia.
Djastuti, Indi. (2010). The Influence of Job Characteristics on Job Satisfaction, Organizational Commitment, and Managerial Performance. Jurnal Manajemen Bisnis, No. 2, Vol. 3, Hal. 145-166.
Eker, Melek. (2009). The Impact of Budget Participation on Managerial Performance via Organizational Commitment: A Study on The Top 500 Firms in Turkey. Ankara Üniversitesi SBF Dergisi, No. 4, Vol. 64, Hal. 117-136.
Edmonds, T.P., et. al. (2000). Fundamentals of Managerial Accounting. Edisi 1. McGraw-Hill.
Garrison, R.H., dan Noreen, E.W. (2003). Managerial Accounting. Edisi 10. McGraw-Hill.
Ghozali, H. Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Semarang.
Gibson, James L. (1997). Organisasi dan Manajemen. Erlangga. Jakarta.
Glaser, Barney G. (2009). Organizational Careers. Transaction Publishers. New Jersey.
Handoko, T. Hani. (1996). Pengantar Manajemen. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, D.R., dan Mowen, M.M. (2005). Management Accounting. Edisi 7. Thomson Learning.
Hansen, D.R, et. al. (2009). Cost Management: Accounting and Control. Edisi 6. South-Western Cengage Learning.
Harefa, Kornelius. (2008). Analisis Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komunikasi sebagai Variabel Moderating pada PT. Bank Negara Indonesia, TBK di Medan. Tesis Magister Ilmu Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 5. BPFE. Yogyakarta.
Hellriegel, D., dan Slocum Jr., J.W. (2004). Organizational Behavior. Edisi 10. Thomson Learning.
Indarto, S.L., dan Ayu, S.D. (2011). Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan melalui Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job Relevant Information (JRI). Seri Kajian Ilmiah, No. 1, Vol. 14, Hal. 1-44.
Jex, Steve M. (2002). Organizational Psychology: A Scientist-Practioner Approach. John Wiley and Sons Inc.
Koontz, H., dan O’Donnell, C. (1972). Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions. McGraw-Hill.
Kreitner, R., dan Kinicki, A. (2007). Organizational Behavior. Edisi 7. McGraw-Hill.
Kren, Leslie. (1992). Budgetary Participation and Managerial Performance: The Impact of Information and Environtmental Volatility. The Accounting Review, No. 3, Vol. 64, Hal. 511-526.
Luthans, Fred. (2002). Organizational Behavior. Edisi 5. McGraw-Hill. New York.
Mahoney, T.A., et. al. (1963). Development of Managerial Performance: A Research Approach. South-Western Publishing. Cincinnati.
Milani, K. (1975). The Relationship of Participation in Budget-Setting to Industrial Supervisor performance and Attitudes : A Field Study . The Accounting Review, Hal. 274-284.
Daftar Pustaka
Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.
Ogiedu, K.O., dan Odia, J. (2013). Relationship between Budget Participation, Budget Procedural Fairness, Organizational Commitment and Managerial Performance. Review of Public Administration and Management 3, Hal. 252-269.
Riyadi, Slamet. (2007). Pengaruh Desentralisasi, Motivasi, dan Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Majalah Ekonomi, 2, Th.XVII. Hal. 157-180.
Robbins, S.P., dan Judge, T.A. (2007). Organizational Behavior. Edisi 12. Pearson Education.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business. Jilid 1 dan 2. (Diterjemahkan oleh: Kwan Men Yon). Salemba Empat. Jakarta.
Sinuraya, Candra. (2009). Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Manajerial: Peran Kecukupan Anggaran dan Job Relevant Information sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi, No. 1, Vol. 1, Hal. 17-39.
Stoner, J., et. al. (1995). Management. Edisi 6. Prentice Hall. New Jersey.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Sukwiaty, et. al. (2007). Ekonomi 3. Edisi 2. Jilid 3. Yudhistira. Jakarta.
Sumarno, J. (2005). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Hal. 586-616.
Sunjoyo, et. al. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Alfabeta. Bandung.
Supomo, B., dan Indriantoro, N. (1998). Pengaruh Struktur dan Kultur Organisasi terhadap Keefektifan Partisipasi Anggaran dalam Peningkatan Kinerja Manajerial: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur. Kelola, No. 18, Hal. 61-68.
Sutianto, Feby Dwi. (2015). Ahok Sebut Ada 'Anggaran Siluman' Rp 12 T, Apakah BPK Akan Turun Tangan?. Detik Finance, 4 Maret 2015 diakses dari
http://finance.detik.com/read/2015/03/04/180846/2849737/4/ahok-sebut-ada-anggaran-siluman-rp-12-t-apakah-bpk-akan-turun-tangan pada tanggal 4 Maret
2015.
Terry, G.R., dan Rue, L. (1991). Dasar-Dasar Manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.
Ulupui, I.G.K. (2005). Pengaruh Partisipasi Anggaran, Persepsi Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Goal Commitment terhadap Kinerja Dinas. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. No. 2, Vol. 9, Hal. 98-112.
Umar, Husein. (2002). Evaluasi Kinerja Perusahaan: Teknik Evaluasi Bisnis, dan Kinerja Perusahaan secara Komprehensif,Kuantitatif, dan Modern. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wijayanti, Titik. (2012). Pengaruh Budaya dan Komitmen Organisasi serta Hubungannya antara Partisipasi Penganggaran dan Kinerja Manajerial Perusahaan AMDK di Pasuruan. Jurnal Manajemen Bisnis, No. 1, Vol. 2, Hal. 9-17.