• Tidak ada hasil yang ditemukan

fuatu transformasi pada bidang V merupakan fungsibijektif dari V ke V.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "fuatu transformasi pada bidang V merupakan fungsibijektif dari V ke V."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pengertian Transformasi

Definisi:

Suatu transformasi pada bidang V merupakan fungsi

bijektif dari V ke V.

Dengan kata lain T: V → V merupakan suatu transformasi jika T merupakan fungsi bijektif, dengan V = {(x,y) | x,y ϵ R}.

Fungsi bijektif adalah fungsi yang injektif dan fungsi

(3)

Fungsi

Fungsi Injektif

Fungsi Surjektif

Suatu fungsi f dari himpunan A kedalam

(into) himpunan B, adalah suatu pengawanan yang memasangkan setiap

anggota A dengan tepat satu anggota B. Dengan notasi matematika dapat dituliskan f : A ⟶ B

merupakan fungsi jika a, b di A, a = b maka f(a) = f(b).

Fungsi f : A ⟶ B disebut fungsi injektif (satu-satu), jika untuk sebarang a, b di A dengan f(a) = f(b) maka

(4)

Ilustrasi Fungsi

(5)

CONTOH

1. I: V ⟶ V yang didefinisikan sebagai I(x,y) = (x,y) untuk setiap (x,y) di V merupakan transformasi, karena I merupakan fungsi bijektif. Selanjutnya I disebut transformasi identitas.

2. Bijektif apabila dia harus surjektif dan injektif.

Misalkan 𝑓 𝑥, 𝑦 = (𝑥 + 2, 2𝑦) atau 𝑥′

𝑦′ = 𝑥 + 22𝑦 → 𝑥′, 𝑦′ = (𝑥 + 2, 2𝑦)

sehingga diperoleh 𝑥′ = 𝑥 + 2 dan 𝑦′ = 2𝑦. Misalkan pada titik 𝐴(2,3) →

(6)

CONTOH

Perkawanan T: V → V dengan 𝑇 𝑥, 𝑦 = (2𝑥, 𝑥 + 𝑦) untuk setiap (x,y) di V merupakan transformasi, karena:

 Perkawanan tersebut merupakan fungsi T: V → V.

 Merupakan fungsi Bijektif (Injektif dan Surjektif). Bukti:

 Akan dibuktikan bahwa T merupakan fungsi dari V ke V. Jawab:

∃𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉 ∋ 𝐴 = 𝐵, akan dibuktikan T(A) = T(B).

Misal 𝐴 = {𝑥, 𝑦} dan 𝐵 = {𝑢, 𝑣} dengan 𝑥, 𝑦, 𝑢, 𝑣 ∈ 𝑉.

Karena 𝐴 = 𝐵 maka x = u dan y = v s.d.h. 2𝑥 = 2𝑢 dan 𝑥 + 𝑦 = 𝑢 + 𝑣. Berakibat 𝑇 𝐴 = 2𝑥, 𝑥 + 𝑦 = 2𝑢, 𝑢 + 𝑣 = 𝑇(𝐵).

(7)

CONTOH

 Akan dibuktikan bahwa T fungsi satu-satu (Fs. Injektif). Bukti:

(8)

LATIHAN

Diketahui 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 + 2,2𝑦 . Tentukanlah: a. Apakah f merupakan transformasi?

b. Gunakan rumus f (x,y) pada titik P (-3,2).

c. Gunakan rumus f (x,y) pada garis 2x – y – 2 = 0.

(9)

ISTILAH DALAM TRANSFORMASI

1. Unsur Tetap

(10)

1. UNSUR TETAP

Definisi:

Suatu titik A di V disebut titik tetap dari transformasi T jika T(A)=A. Kemudian suatu garis

g disebut garis tetap dari transformasi T jika T(g) =

g.

Contoh:

Apakah T(x,y) = (x + 4, y – 3) memiliki titik tetap? Jawab:

Misalkan P (x,y) adalah titik tetap. Maka T(P) = (x + 4, y – 3) = P = (x,y) x + 4 = x → 4 = 0

y – 3 = y → -3 = 0

Jadi T tidak punya titik tetap.

Soal Latihan:

(11)

2. Kolineasi

Suatu transformasi T disebut punya sifat kolineasi jika t memetakan garis menjadi garis lagi.

Oleh karena suatu refleksi adalah suatu kolineasi maka setengah putaran juga suatu kolineasi. Ini tidak mengherankan sebab setiap isometri adalah suatu kolineasi.

Suatu transformasi disebut kolineasi jika hasil transformasi sebuah garis (lurus) akan berupa garis lagi.

(12)

2. Kolineasi

(cont’d)

T : (x,0) →(x,x + 1)

Rumus transformasinya adalah 𝑥′

𝑦′ = 𝑥 + 1𝑥 . Apakah 𝑓 𝑥, 𝑦 = (𝑥, 𝑥 + 2𝑦)

(13)

3. Identitas

Definisi:

(14)

4. Isometri

Definisi:

Transformasi T disebut Isometri, jika untuk setiap A,B di V berlaku |AB|=|T(A)T(B)| (jika

T(A)=A’ dan T(B)=B’). Dalam istilah lain, seringkali suatu transformasi disebut isometri jika mempertahankan jarak.

Def: T Isometri jika |AB|=|T(A)T(B)| = |A’B’|

Contoh:

Diketahui T(x,y) = (y,4x). Apakah T Isometri? Bukti:

(15)

4. Isometri

(cont’d)

Soal:

(16)

5. Involusi

Definisi:

Suatu transformasi V merupakan involusi, jika V tidak sama dengan I dan berlaku V2=I. Ini berarti V=V-1.

Suatu transformasi yang inversnya adalah transformasi itu sendiri dinamakan involusi. Berdasarkan penjelasan di atas, jelas bahwa refleksi garis adalah suatu involusi.

Contoh:

Diketahui T(x,y) = (-x, kx+y). Tunjukkan T involusi? Bukti:

Dengan cara komposisi

T(x,y) = (-x, kx+y)

(17)
(18)

Teorema 1:

Misal T suatu transformasi. Jika T isometri maka T kolineasi.

Bukti:

∃𝑔 ∈ 𝑉, ambil dua titik A dan B di 𝑔 dimana 𝐴, 𝐵 ∈ 𝑉.

Misal 𝐴′ = 𝑇 𝐴 dan 𝐵′ = 𝑇 𝐵 . Lalu l merupakan garis yang melalui A’ dan B’. Selanjutnya akan dibuktikan bahwa T(g) = l atau g = l (pembuktian dilakukan dengan cara menunjukkan bahwa T(g)l dan lT(g) ).

1. Akan dibuktikan bahwa l T(g).

Timbul kontradiksi, maka pengandaian bahwa D’ diluar salah. Berarti D’ pada l dan A’ – D’ – B’. Terbukti

T(g) l.

2. Akan dibuktikan bahwa T(g) l.

Bukti:

Misal ∃ 𝑄′ pada l.

Karena T bijektif maka terdapat Q dengan T(Q) = Q’.

Misalkan Q diluar g, dengan ketidaksamaan segitiga dibuktikan bahwa Q harus pada g, sehingga Q’ = T(Q) harus pada l = T(g).

(19)

Teorema 2:

Isometri mempertahankan besar sudut.

Bukti:

Ambil sebarang sudut < ABC di V dengan m(<ABC) = γ.

Akan dibuktikan peta dari sudut <ABC berupa sudut dan besarnya sama. Misalkan berturut-turut A’=T(A), B’=T(B) dan C’=T(C).

Berdasarkan definisi Isometri < ABC dan < A’B’C’ kongruen. Akibatnya

m(<ABC)=m(<A’B’C’)=γ.

(20)

Teorema 3:

Isometri mempertahankan kesejajaran. Misal T isometri, missal g || l, maka T(g) || T(l).

Bukti:

Ambil sebarang garis g dan l.

Misal g’=T(g) dan l’=T(l).

Akan dibuktikan g’//l’.

Andaikan g’ tidak sejajar l’.

Akibatnya g’ dan l’ berpotongan. Sehingga terdapat titik Q di V sedemikian sehingga T(P)=Q. Dan karena Q=(g’, l’) maka P=(g,l).

Kontradiksi dengan yang diketahui bahwa g//l.

(21)

Akibat dari ketiga teorema tersebut

:

Isometri adalah suatu kolineasi yang

mempertahankan keantaraan, ruas garis, sinar

garis, sudut, besar sudut, ketegaklurusan,

(22)

Komposisi (Hasil Kali) Dua Transformasi

Definisi:

Jika V dan W merupakan transformasi, berkenaan dengan sifat V dan W sebagai fungsi, maka dapat didefinisikan komposisi atau hasil kali dari V dan W. Seperti halnya menyusun komposisi dua fungsi maka komposisi dari V∘W, W dikerjakan dahulu baru V.

Jadi V ∘ W(A) = V(W(A)).

(23)

Teorema:

Hasil kali dua transformasi merupakan transformasi.

Contoh:

Diberikan dua transformasi U dan W dengan aturan U((x,y))=(x+2, -y) dan W((x,y))=(x, 2y). a. Tulis rumus WU

(24)

Tugas

1. Diketahui f(x,y) = (2x, 3-2y). Buktikanlah: a. Apakah f merupakan transformasi?

b. Gunakan rumus f(x,y) pada titik P(-3,2).

c. Gunakan rumus f(x,y) pada garis 2x – y + 2 = 0.

d. Gambar ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐴′𝐵′𝐶′ jika titik A(3,1), B(0,-2), C(-2,1) dan 𝑇 ∆𝐴𝐵𝐶 =

𝐴′𝐵′𝐶′.

e. Apakah memiliki titik tetap?

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian pembentukan kurva S dari proses kinetika transformasi baja mangan Hadfield dengan komposisi paduan mangan (Mn) 11,34% Wt dan karbon (C) 1,059% Wt akibat

Transformasi hemoragik dapat didefinisikan sebagai area perdarahan pada jaringan otak yang mengalami iskemia yang terjadi setelah kejadian stroke iskemia akut, dan secara

Dari uraian pembahasan di atas, terlihat bahwa untuk dapat menjelaskan sifat objek geometri Euclid pada bidang agar dapat dijelaskan secara analitik dan aljabar,

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya

Dengan semua hasil yang ada, yang telah dihitung menggunakan model-model transformasi yang tersebut diatas, hasil tersebut dibandingkan dengan nilai koordinat

Dengan semua hasil yang ada, yang telah dihitung menggunakan model-model transformasi yang tersebut diatas, hasil tersebut dibandingkan dengan nilai koordinat titik sekutu

Dengan semua hasil yang ada, yang telah dihitung menggunakan model-model transformasi yang tersebut diatas, hasil tersebut dibandingkan dengan nilai koordinat titik sekutu

Kedua rumusan/metode tersebut (yaitu rumusan titik tengah dan metode transformasi affine) akan digunakan untuk menunjukkan bahwa kumpulan titik-titik tengah segmen