Transformasi Fourier Quaternion yang Didasarkan pada Bidang Ortogonal Split dengan Satu atau Dua Quaternion Murni
Sukardi, Mawardi Bahri, dan Naimah Aris
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin (UNHAS)
Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar 90245, Indonesia [email protected]
The Quaternion Fourier Transforms Based on Orthogonal Planes Split with One or Two Pure Quaternion
Sukardi, Mawardi Bahri, and Naimah Aris
Department of Mathematics
Faculty of Mathematics and Natural Sciences Hasanuddin University (UNHAS)
Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar 90245, Indonesia [email protected]
Abstrak
Transformasi Fourier quaternion merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui sinyal yang berupa quaternion. Dalam penelitian ini akan dikembangkan transformasinya menjadi sebuah transformasi yang berdasarkan quaternion split sehingga transformasinya dinamakan transformasi Fourier quaternion yang didasarkan pada bidang ortogonal split dengan satu atau dua quaternion murni. Dalam transformasi itu akan diselidiki sifat-sifatnya seperti penjumlahan, linear, pergeseran waktu, invers dan pergeseran frekuensi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sifat-sifat tersebut masih bawaan dari sifat transformasi Fourier.
Kata kunci: Transformasi Fourier quaternion, bidang ortogonal split, quaternion murni.
2 Abstract
The quaternion Fourier transformation is a method used to transform the quaternion signal. In this research it will be developed transformation on quaternion split so that the transform is called Fourier transformation quaternion based on orthogonal planes split with one or two pure quaternion. It also will be investigated some of its properties such as addition, linear, inverse, time shift, and frequency shift. The result in this study show that they correspond to Fourier transform properties.
Keywords: quaternion Fourier transform, orthogonal planes split, pure quaternion.
1. Pendahuluan
Quaternion pertama kali diperkenalkan oleh Sir William Rowan Hamilton (1809 β 1865 π) pada tahun 1843 M. Hamilton menemukan perkalian tertutup untuk bilangan kompleks empat- dimensi dari bentuk ππ₯ + ππ¦ + ππ§, dimana π2 = π2 = π2 = πππ = β1. Hamilton dijuluki dengan bilangan kompleks quaternion empat dimensi. Secara umum quaternion ditulis [π , π£], π β β , π£ β β3. Dimana π ini dikatakan bagian skalar dan π£ = (π₯, π¦, π§) adalah bagian vektor. [1]
Transformasi matematis digunakan terhadap suatu sinyal untuk mengetahui informasi yang terkandung dalam sinyal tersebut yang tidak dapat terbaca pada sinyal aslinya. Transformasi ini telah umum digunakan untuk merubah sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi.
Transformasi Fourier (TF) dikenal sebagai alat yang handal untuk menganalisis sinyal termasuk untuk pengolahan gambar. [2]
Transformasi Fourier riil atau kompleks diperluas menjadi transformasi Fourier quaternion dengan menggunakan aljabar quaternion, transformasi itu akan dikaji sifat sifatnya yang didasarkan pada bidang orthogonal split dengan menggunakan parameter dua unit quaternion murni π dan π. metode yang digunakan dalam pengkajian tersebut adalah metode literatur baik dari jurnal, buku atau penelitian yang dilakukan para ahli.
3 2. Aljabar Dasar Quaternion
Quaternion merupakan perluasan dari bilangan kompleks yang tidak komutatif yang diperkenalkan oleh Sri William Roman Hamilton pada tahun 1843 M. Secara umum quaternion memiliki bentuk himpunan yang dapat ditulis sebagai berikut:
β = {π + ππ₯ + ππ¦ + ππ§|π , π₯, π¦, π§ β β}
Setiap quaternion dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
π = π + ππ₯ + ππ¦ + ππ§ β β, π , π₯, π¦, π§ β β, dan quaternion mempunyai bentuk konjugat, yaitu:
πΜ = π β ππ₯ β ππ¦ β ππ§, ππΜ = πΜπΜ,
Pada bagian skalar konjugat quaternion tidak mengalami perubahan sedangkan untuk bagian vektor mengalami perubahan. Akar kuadrat dari perkalian quaternion dengan konjugatnya menghasilkan sebuah norm yang didefinisikan sebagai
βπβ = βππΜ = βπΜπ = βπ 2+ π₯2 + π¦2+ π§2, βππβ = βπββπβ.
Norm quaternion yang memiliki jarak satu disebut unit quaternion yang dapat ditulis sebagai
βπβ = 1.
Himpunan quaternion dinotasikan dengan β1. Bagian π£ = π β π =1
2(π β πΜ) = ππ₯ + ππ¦ + ππ§ disebut quaternion murni, dan ketika dikuadratkan menghasilkan bilangan negatif β(π₯2+ π¦2+ π§2). Setiap unit quaternion dapat ditulis sebagai berikut:
π = βπβ(cos π + π’ sin π) = ππ’π, Dengan π = βπβ cos π , βπ£β = βπβ sin π, dan π’ = π£
βπ£β= ββ1.
Invers dapat juga dikatakan sebagai konjugat dari quaternion yaitu:
πβ1 = πΜ
βπβ2 = πΜ, π β 0.
Bagian skalar dari quaternion didefinisikan sebagai
4 ππ(π) = π =1
2(π + πΜ)
Sedangkan skalar untuk perkalian dua buah quaternion didefinisikan sebagai ππ(ππ) = ππ(ππ) = π π β²β π₯π₯β²β π¦π¦β²β π§π§β²,
Dengan sifat linear yang dapat ditulis sebagai
ππ(πΌπ + π½π) = πΌππ(π) + π½ππ(π) = πΌπ + π½π β².
3. Bidang Ortogonal Split
Bidang ortogonal split dengan dua unit quaternion murni bebas linear dengan parameter π dan π dimana π2 = π2 = β1, π β Β±π, didefinisikan sebagai
πΒ± =1
2(π Β± πππ),
dan untuk satu unit quaternion murni (π = π) didefinisikan sebagai πΒ±=1
2(π Β± πππ).
Bidang ortogonal π+ dibangun oleh basis ortogonal quaternion {π β π, 1 + ππ} dan bidang orthogonal πβ dibangun oleh basis ortgonal quaternion {π + π, 1 β ππ}. Basis dari bidang ortogonal π+ dan πβ dapat dinterpretasikan dalam bentuk β4, yang dapat ditulis dalam bentuk himpunan sebagai berikut:
{π β π, 1 + ππ, π + π, 1 β ππ},
Oleh karena itu, dapat dipresentasikan dalam bentuk kombinasi linear untuk setiap quaternion π β β, dengan 4 koefisien bilangan riil π1, π2, π3, π4 β β, yaitu:
π = π1(1 + ππ) + π2(π β π) + π3(1 β ππ) + π4(π + π), Dimana
π+ = π1(1 + ππ) + π2(π β π) πβ = π3(1 β ππ) + π4(π + π),
Untuk bidang ortogonal π+ dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
(π1+ π2π)(1 + ππ) = (1 + ππ)(π1β π2π), (3.1)
5
dan untuk bidang ortogonal πβ dapat ditulis dalam bentuk sebagai berikut:
(π3+ π4π)(1 β ππ) = (1 β ππ)(π3+ π4π). (3.2) Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) diperoleh bentuk identitas dengan dua sudut π dan π yaitu:
ππππΒ±πππ= π(πβπ)ππΒ±= πΒ±π(πβπ)π. (3.3) 4. Transformasi Fourier Quaternion
Transformasi Fourier quaternion merupakan perluasan dari transformasi Fourier riil atau kompleks dengan menggunakan aljabar quaternion. Transformasi Fourier quaternion dapat singkat sebagai QFTs (Quaternion Fourier Transforms), dan secara umum QFTs mempunyai bentuk kompleks sebagai berikut:
πΉπ,π{β}(π) = β« πβ2 βππ₯1π€1β(π)πβππ₯2π€2π2π, (4.1) dengan fungsi modul quaternion β β πΏ1(β2; β), dimana π2π = ππ₯1ππ₯2 dan π, π β β2. Dan mempunyai bentuk invers yang dapat ditulis sebagai:
β(π) = 1
(2π)2 β« πππ₯1π€1πΉπ,π{β}(π)πππ₯2π€2π2π.
5. OPS-QFTs
Pada Persamaan (4) telah didefinisikan QFTs, dimana πΉπ,π{β}(π) adalah operator dari QFTs.
Dengan memisalkan β = ββ+ β+, βΒ± =1
2( β Β± πβπ) , maka berlaku πΉπ,π{β}(π) = πΉπ,π{ββ+ β+}(π)
= πΉπ,π{ββ}(π) + πΉπ,π{β+}(π)
Sehingga QFTs dapat ditulis dengan bentuk QFTs yang didasarkan pada quaternion split, sedemikian sehingga transformasi itu dapat katakan sebagai transformasi Fourier quaternion yang didasarkan pada bidang orotogonal split dengan dua unit quaternion murni dapat disingkat sebagai OPS-QFTs dari βΒ± dengan operator πΉΒ±π,π{β}(π).
Misalkan π = π₯1π€1 dan π = π₯2π€2, dengan mentransformasikan π β βπ dan π β βπ, berdasarkan pada Persamaan (3.1) dan Persamaan (3.2) maka basis bidang ortogonalnya
6
menjadi β+ = (β1β β2π)(1 + ππ) = (1 + ππ)(β1+ β2) dan ββ = (β3β β4π)(1 β ππ) = (1 β ππ)(β3 + β4π), maka OPS-QFTs memiliki bentuk sisi kiri dan sisi kanan yang termuat dalam teorema berikut:
Teorema 5.1 (OPS-QFTs dari πΒ±)
OPS-QFTs dari split βΒ± dengan dua unit quaternion murni bebas linear π dan π dari fungsi modul quaternion β β πΏ2(β2; β), mempunyai bentuk kompleks sebagai berikut:
πΉΒ±π,π{β}(π) = β« βΒ±(π)πβπ(π₯2π€2βπ₯1π€1)
β2
π2π = β« πβπ(π₯1π€1βπ₯2π€2)βΒ±(π)π2π
βπ
,
dengan π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2 dan π2π = ππ₯1ππ₯2. 6. Sifat-Sifat Dari OPS-QFTs
OPS-QFTs dari βΒ±π,π memiliki sifat-sifat sebagaimana sifat-sifat yang dimiliki trasnformasi Fourier, diantara sifat-sifat OPS-QFTs dengan dua quaternion murni termuat dalam teorema- teorema berikut:
Teorema 6.1 (Sifat Penjumlahan)
Jika QFTs βΒ±π,π dari OPS split βΒ± dan πΒ± dengan fungsi modul quaternion β, π β πΏ2(β2, β) maka berlaku
πΉΒ±π,π{β(π) + π(π)}(π) = πΉΒ±π,π{β(π)}(π) + πΉΒ±π,π{π(π)}(π) dimana π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2.
Teorema 6.2 (Sifat Linear)
Jika QFTs βΒ±π,π dari OPS split βΒ± dan πΒ± dengan fungsi modul quaternion β, π β πΏ2(β2, β) maka berlaku
πΉΒ±π,π{πΌβ(π) + π½π(π)}(π) = πΌπΉΒ±π,π{β(π)}(π) + π½πΉΒ±π,π{π(π)}(π) dimana π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2 dan πΌ, π½ β β.
7 Teorema 6.3 (Pergeseran Waktu)
Misalkan QFTs βΒ±π,π dari OPS split βΒ±(π) dengan fungsi modul quaternion β β πΏ2(β2, β) yang digeser oleh ππ= π₯01π1+ π₯02π2 β β2, yaitu
β0,Β±(π) = βΒ±(π β ππ), maka diperoleh:
Pergeseran waktu sisi kiri
πΉ0,Β±π,π{β(π)}(π) = πβπ(π₯01π€1βπ₯02π€2)πΉΒ±π,π{β(π β ππ)}(π).
Dan Pergeseran waktu sisi kanan
πΉ0,Β±π,π{β(π)}(π) = πΉΒ±π,π{β(π β π₯0)}(π)πβπ(π₯02π€2βπ₯01π€1), dengan π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2.
Definisi 6.1 (Invers)
Misalkan πΉΒ±π,π{β}(π) adalah operator dari OPS-QFTs dari βΒ±π,π dengan fungsi modul quaternion β β πΏ2(β2, β) maka OPS-QFTs dari βΒ±π,π mempunyai invers yang didefinsikan sebagai:
βΒ±π,π(π) = 1
(2π)2 β« ππ(π₯1π€1βπ₯2π€2)πΉΒ±π,π{β}(π)
β2
π2π
= 1
(2π)2 β« πΉΒ±π,π{β}(π)
β2
ππ(π₯2π€2βπ₯1π€1)π2π.
dengan π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2 dan π2π = ππ€1ππ€2. Teorema 6.4 (Invers)
Jika πΉΒ±π,π{β(π₯)}(π€) adalah operator dari OPS-QFTs βΒ±π,π dengan fungsi modul quaternion β β πΏ2(β2, β) maka berlaku
{πΉΒ±π,π{β(π₯)}(π€)}β1= βΒ±π,π(π), dengan π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2.
8 Teorema 6.5 (Pergeseran Frekuensi)
Misalkan bidang ortogonal split βΒ±(π) dengan fungsi modul quaternion β β πΏ2(β2, β) yang digeser oleh ππ = π€01π1+ π€02π2 β β2, yaitu
πΉ0,Β±π,π{β(π)}(π) = πΉΒ±π,π{β(π)}(π β ππ) Maka diperoleh pergeseran frekuensi sisi kanan
βΒ±(π) = βΒ±(π β ππ)ππ(π₯1π€01βπ₯2π€02). Dan pergeseran frekuensi sisi kiri
βΒ±(π) = ππ(π₯2π€02βπ₯1π€01)βΒ±(π β ππ).
Dengan π = π₯1π1+ π₯2π2 β β2, π = π€1π1+ π€2π2 β β2. 7. Kesimpulan
OPS-QFTs dengan dua quaternion murni memiliki sifat-sifat seperti sifat penjumlahan, linear, pergeseran waktu, invers dan pergeseran frekuensi. Sifat tersebut masih bawaan dari sifat transformasi Fourier. Penelitian lebih lanjut dapat dikaji sifat-sifat terutama sifat konvolusi, dan dapat juga dikembangkan dengan menggunakan komputasi dalam pengolahan citra yang berupa quaternion.
Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing utama Dr. Eng.
Mawardi Bahri, M.Si dan Pembimbing Pertama Naimah Aris, S.Si., M.Math.
Referensi
[1] E. B. Dam, K. Martin and L. Martin, "Quaternions, Interpolation and Animation,"
Universitetsparken 1, Denmark, 1998.
[2] Rusdin, M. Bahri and L. Haryanto, "Fourier Transforms and Their Properties," Master Thesis, 2011.
[3] J. Suter, "Geometric Algebra Primer," 2003.
9
[4] E. Hitzer and S. J. Sangwine, "The Orthogonal Planes Split Of Quaternions," in International Conference on Clifford Algebras and their Aplication in Mathematical Physics, Germany, 2011.
[5] K. Rubrecht, "Convolutions of hypercomplex Fourier transforms with applications in image processing," Universiteit Gent, 2013.
[6] J. P. Morais and S. Georgiev, Real Quaternionic Calculus Handbook, Jerman: Birkhauser, 2014.
[7] J. Y. Bin, "Quaternion and Rotations," 4 Februari 2015. [Online]. Available:
www.cs.iastate.edu. [Accessed 12 3 2015].
[8] E. Hitzer, "The orthogonal planes split of quaternions and its relation to quaternion geometry of rotations," Conference Series, vol. 597, pp. 1-10, 2015.
[9] E. Hitzer, "OPS-QFTs: A new type of quaternion Fourier transforms based on the orthogonal planes split with one or two general pure quaternions," vol. 1389, pp. 280-283, 2013.
[10] M. Bahri, E. Hitzer, A. Hayashi and R. Ashino, "An Uncertainty Principle for Quaternion Fourier Transform," Computer and Mathematics with Applications, vol. 56, no. 9, pp.
2398-2410, November 2008.
[11] E. Hitzer, "Quaternion Fourier Transform on Quaternion Fields and Generalizations,"
Advances in Applied Clifford Algebras, vol. 17, no. 3, pp. 497-517, 2007.