• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.1 Transformasi Linier Umum. Bukan lagi transformasi R n R m, tetapi transformasi linier dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "8.1 Transformasi Linier Umum. Bukan lagi transformasi R n R m, tetapi transformasi linier dari"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

8.1 Transformasi Linier Umum

Bukan lagi transformasi R

n

 R

m

, tetapi transformasi linier dari

ruang vektor V  vektor W.

(2)

Definisi

Jika T: V→W adalah suatu fungsi dari suatu ruang vektor V ke ruang vektor W, maka T disebut tranformasi linier dari V ke W jika untuk semua vektor u dan v pada V dan semua skalar c:

T (u+v) = T (u) + T (v)

T (cu) = cT (u)

(3)
(4)

Transformasi Linier

Pada kasus khusus dimana V=W, transformasi linierT:V→V disebut operator linier V.

(5)

Transformasi Nol

Pemetaan T:V→W , disebut transformasi nol jika ,

T (u+v) = 0  T (u) = 0, T (v) = 0 dan T (k u) = 0

Dengan demikian,

T (u+v) =T (u) +T (v) dan T (k u) = kT (u)

(6)

Operator Identitas

Pemetaan I: V→V yang didefinisikan oleh

I (v) = v disebut operator identitas pada V.

(7)

Dilation and Contraction operators

Jika V sebarang vektor dan k sebarang skalar, maka fungsi

T:V  V

yang didefinisikan oleh

T (v) = k v operator linier pada V

Dilation/Pelebaran V : k > 1

Contraction/ Penyempitan V: 0 < k < 1

(8)

Proyeksi Orthogonal

Jika W adalah sub ruang berdimensi terhingga dari

suatu ruang hasil kali dalam V, maka proyeksi orthogonal dari V pada W adalah transformasi yang didefinisikan

oleh:

T ( v ) = proj

w

v

(9)

Proyeksi Orthogonal

T (v ) = projwv

Jika S = {w1, w2, …, wr}  sebarang basis ortonormal untuk W, maka T (v ) :

T (v ) = proj

w

v = <v,w

1

>w

1

+ <v,w

2

>w

2

+…+<v,w

r

>w

r

Bukti bahwa T adalah suatu transformasi linier diperoleh dari sifat- sifat hasil kali dalam, sbb”:

T (u+v) = <u+v, w1>w1 + <u+v, w2>w2 +… +<u+v, wr> wr

= <u, w1>w1 + <u, w2>w2 +… + <u, wr>wr + <v, w1>w1 + <v, w2>w2 +… + <v, wr>wr

= T (u) + T (v) Dengan cara yang sama:

T (ku) = kT (u)

(10)

Computing an Orthogonal Projection

Anggap V = R3 memiliki hasil kali dalam Euclidean.

Vektor w1 = (1,0,0) dan w2 = (0,1,0) membentuk basis ortonormal bidang xy. Jika v = (x,y,z) adalah sebarang vektor R3 , proyeksi ortogonal dari R3 pada bidang xy adalah:

T (v ) = <v, w1>w1 + <v, w2>w2

= x (1, 0, 0) + y (0, 1, 0)

= ( x, y, 0 )

Proyeksi Ortogonal R3pada bidang xy

(11)

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R

n

Jika S = {w1 , w2 , …, wn } adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor V, dan

(v)s = (k1, k2, , kn )

adalah vektor koordinat relatif terhadap S dari suatu vektor v dalam V sehingga;

v = k1 w + k2 w2 + …+ kn wn

Definisikan T: V→Rn sebagai fungsi yang memetakan v pada vektor koordinat relatif terhadap S; yaitu,

T (v) = (v)s = (k1, k2, , kn )

(12)

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R

n

Fungsi T adalah suatu transformasi linier, dimana:

u = c1 w1+ c2 w2+ …+ cn wn dan v = d1 w1+ d2 w2+ …+ dn wn

Jadi

(u)s = (c1, c2, , cn ) dan (v)s = (d1, d2, , dn ) Tapi;

u+v = (c1+d1) w1+ (c2+d2) w2+…+ (cn+dn) wn k u = (kc1) w1 +(kc2) w2 +…+ (kcn) wn Sehingga;

(u+v)s = (c1+d1, c2+d2 , cn+dn ) (k u)s = (kc1, kc2, , kcn )

Dengan demikian;

(u+v)

s

= (u)

s

+ (v)

s

dan (k u)

s

= k (u)

s

(13)

Transformasi Linier Ruang Vektor V to R

n

Dengan demikian;

(u+v)s = (u)s + (v)s dan (k u)s = k (u)s

Jika persamaan dalam bentuk T, maka:

T (u+v) = T (u) + T (v) and T (k u) = kT (u)

Yang menunjukkan bahwa T adalah suatu transformasi linier.

REMARK. Penulisan dalam bentuk matriks:

[u+v] = [u]s +[v]s and [k u]s = k [u]s

(14)

Contoh : Transformasi linier p

n

ke p

n+1

Jika p = p(x) = C0 X + C1X2 + …+ CnX n+1 adalah polinom dalam Pn , maka fungsi T: Pn Pn+1 :

T (p) = T (p(x)) = xp(x)= C0 X + C1X2 + …+ CnX n+1 Fungsi T adalah suatu transformasi linier, dimana untuk skalar k dan sebarang polinom p1 dan p2 dalam Pn

T (p1+p2) = T (p1(x) + p2 (x)) = x (p1(x)+p2 (x))

= x p1 (x) + x p2 (x) = T (p1) +T (p2) dan

T (k p) = T (k p(x)) = x (k p(x))= k (x p(x))= k T(p)

(15)

Operator Linier dalam P

n

Jika p = p(x) = c0 X + c1X2 + …+ cnX n+1 adalah polinom dalam Pn , dan anggap a dan b

sebarang skalar. Fungsi T didefinisikan sbb:

T (p) = T(p(x)) = p (ax+b) = c0 + c1 (ax+b) + …+ cn(ax+b) n adalah suatu operator linier.

Contoh, jika ax+b = 3x – 5, maka T: P2 → P2 akan menjadi operator linier sbb:

T (c0 + c1x+ c2 x2 ) = c0 + c1 (3x-5) + c2 (3x-5) 2

(16)

A Linear Transformation Using an Inner Product

Jika V adalah suatu hasil kali dalam dan v0 adalah sebarang vektor tetap pada V.

Anggap T:V→R adalah transformasi yang memetakan suatu vektor v ke hasil kali dalamnya dengan v0 ;

yaitu,

T (v) = <v, v0>

Dari sifat-sifat suatu hasil kali dalam:

T (u+v) = <u+v, v0>= <u, v0> + <v, v0>

dan T (k u) = <k u, v0 > = k <u, v0 > = kT (u) Sehingga T adalah suatu transformasi linear..

(17)

Sifat-sifat Transformasi Linear

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear, maka untuk

sebarang vektor v1 dan v2 dalam V dan sebarang skalars c1 dan c2 , kita dapatkan:

T (c1 v1 + c2 v2) = T (c1 v1 ) + T (c2 v2) = c1T (v1 ) + c2T (v2) Dan secara lebih umum v1 , v2 , …, vn adalah vektor-vektor pada V dan c1 , c2 , …, cn adalah skalar, maka:

T (c1 v1 + c2 v2 +…+ cn vn ) = c1T (v1 ) + c2T ( v2 ) +…+ cnT ( vn )

 transformasi linear mempertahankan kombinasi linear.

1

)

1

)

(18)

Tiga Sifat Dasar Transformasi Linear

Theorem 8.1.1

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear, maka:

(a) T (0) = 0

(b) T (-v ) = -T (v ) untuk semua v dalam V

(c) T (v-w ) = T (v ) - T (w) untuk semua v dan w dalam V

Proof.

(a) Let v be any vector in V. Since v=0, we have T (0)=T (0v)=0T (v)=0

(b) T (-v) = T ((-1)v) = (-1)T (v)=-T (v) (c) v-w=v+(-1)w; thus,

T (v-w)= T (v + (-1)w) = T (v) + (-1)T (w)

= T (v) -T (w)

(19)

Mencari Transformasi Linear dari Bayangan Vektor Basis

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear dan {v1 , v2 , …, vn } adalah sebarang basis untuk V,

maka bayangan T (v) dari sebarang vektor v pada V dapat dihitung dari bayangan:

T (v1), T (v2), …, T (vn) dari vektor-vektor basis.

Nyatakan v sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basis;

v = c1 v1+ c2 v2+ …+ cn vn Gunakan rumus (1) untuk menulis:

T (v) = c1 T (v1) + c2 T (v2) + … + cn T (vn)

 Suatu transformasi linear secara lengkap ditentukan oleh bayangan sebarang vektor-vektor basis.

T (c1 v1 + c2 v2 +…+ cn vn ) = c1T (v1 ) + c2T ( v2 ) +…+ cnT ( vn )

(20)

Computing with Images of Basis Vectors

Contoh:

Tinjau basis S = {v1 , v2 , v3 } untuk R3 , dimana v1 = (1,1,1), v2 =(1,1,0), dan v3 = (1,0,0).

Anggap T: R3 →R2 adalah transformasi linear sedemikian sehingga:

T (v1)=(1,0), T (v2)=(2,-1), T (v3)=(4,3)

Carilah rumus untuk T (x1 , x2 , x3 ); kemudian gunakan untuk menghitung T (2,-3,5).

(21)

Computing with Images of Basis Vectors Jawab:

Nyatakan x = (x1 , x2 , x3 ) sebagai kombinasi linear v1 =(1,1,1), v2 =(1,1,0), and v3 = (1,0,0).

(x1 , x2 , x3 ) = c1 (1,1,1) + c2 (1,1,0) + c3 (1,0,0)

Dengan menyamakan komponen yang bersepadanan:

c1 + c2 + c3 = x1 c1 + c2 = x2 c1 = x3

c1 = x3 , c2 = x2 - x3 , c3 = x1 - x2

(22)

 c1 = x3 , c2 = x2 - x3 , c3 = x1 - x2 , sehingga Kombinasi Liner:

(x1 , x2 , x3 ) = x3 (1,1,1) + (x2 - x3 ) (1,1,0) + (x1 - x2 ) (1,0,0)

= x3 v1 + (x2 - x3 ) v2 + (x1 - x2 ) v3 Jadi transformasi linear:

T (x1 , x2 , x3 ) = x3 T (v1) + (x2 - x3 ) T (v2) + (x1 - x2 ) T (v3)

= x3 (1,0) + (x2 - x3 ) (2,-1) + (x1 - x2 ) (4,3)

= (4x1 -2x2 -x3 , 3x1 - 4x2 +x3) Dari rumus ini kita dapatkan

T (2 , -3 , 5 ) =(9,23)

(23)

Komposisi T

2

dengan T

1

Jika

T

1

:U

V

dan

T

2

:V

W

adalah transformasi linear, komposisi T2 dan T1 , dinotasikan

T

2 o

T

1 (baca“

T

2 circle

T

1 ”), adalah fungsi yang didefinisikan oleh rumus

(

T

2 o

T

1 )(u) = T2 (T1 (u)) (2) dimana u adalah vektor dalam

U

(24)

Theorem 8.1.2

Jika T1 :U→V dan T2 :V→W adalah transformasi linear maka (T2 o T1 ):U→W juga merupakan transformasi linear.

Proof. If u and v are vectors in U and c is a scalar, then it follows from (2) and the linearity of T1 andT2that (T2oT1 )(u+v) = T2(T1(u+v)) = T2 (T1(u)+T1 (v))

= T2(T1(u)) + T2 (T1(v))

= (T2 oT1 )(u) + (T2 oT1 )(v) and

(T2oT1 )(c u) = T2 (T1 (c u)) = T2 (cT1(u))

= cT2 (T1 (u)) = c (T2 oT1 )(u)

Thus, T2 oT1 satisfies the two requirements of a linear transformation.

(25)

Composition with the Identify Operator

Jika

T:V

V

adalah sebarang operator linear dan jika

I:V

V

adalah operator identitas, maka untuk semua vektor v pada

V

kita dapatkan:

(

T o I

)(v) =

T

(

I

(v)) =

T

(v) (

I oT

)(v) =

I

(

T

(v)) =

T

(v)

Kita dapatkan bahwa

T o I

dan

I oT

sama dengan

T

;

 T o I

=

T

and

I oT

=

T

(3)

(26)

Contoh

(27)

Dapat disimpulkan bahwa komposisi bisa didefinisikan untuk lebih dari dua transformasi linear. Misalnya:

T

1

: U

V

and

T

2

: V

W

,dan

T

3

: W

Y

adalah transformasi linear, maka komposisi

T

3

o T

2

oT

1

didefinisikan oleh:

(4)

T

3

o T

2

oT

1

(28)

Contoh

Anggap T1 : P1 → P1 dan T2 : P2 → P2 adalah transformasi linear yang diberikan oleh rumus

T1(p(x)) = xp(x) dan T2 (p(x)) = p (2x+4) Komposisi (T2 。T1 ): P1 → P2 diberikan oleh rumus:

(T2 T1 )(p(x)) = (T2)(T1(p(x))) = T2 (xp(x)) = (2x+4)p (2x+4)

(29)

8.2 Kernel And Range

(30)

Definisi

ker(T ): the kernel of T

Jika T:V W adalah suatu transformasi linear, maka himpunan vektor pada V yang dipetakan T ke 0

disebut kernel dari T

R (T ): the range of T

Jika T:V W adalah suatu transformasi linear maka

himpunan semua vektor pada W yang merupakan

bayangan dibawah T yang paling tidak merupakan satu

vektor pada V disebut daerah hasil dari T

dinyatakan R(T).

(31)

Kernel and Range of a Matrix Transformation

Jika T

A

:R

n

→ R

m

adalah perkalian matriks A, m×n, maka

• the kernel of T

A

 nullspace of A

• the range of T

A

 column space of A

(32)

Kernel and Range of the Zero Transformation

Anggap T:V W adalah transformasi nol. Karena T memetakan setiap vektor pada V ke 0 ker(T ) = V.

Apabila 0 adalah satu-satunya bayangan di bawah T dari

vektor-vektor pada V, R (T ) = {0}.

(33)

Kernel and Range of the Identity Operator

Jika I:V V adalah operator identitas.

Dimana I (v) = v untuk semua vektor pada V , setiap vektor pada V adalah bayangan dari suatu vektor, yaitu vektor itu sendiri,

 R ( I ) = V .

Karena satu-satunya vektor yang dipetakan I ke 0 adalah 0,

 ker( I ) = {0}.

(34)

Theorem 8.2.1

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear , maka (a) The kernel of T is a subspace of V.

(b) The range of T is a subspace of W.

Proof (a).

Let v1 and v2be vectors in ker(T ), and let k be any scalar. Then

T (v1 + v2) = T (v1) + T (v2) = 0+0 = 0 so that v1+ v2 is in ker(T ).

Also,

T (k v1) = kT (v1) = k 0 = 0 so that k v1 is in ker(T ).

Proof (b).

Let w1 and w2 be vectors in the range of T , and let k be any scalar. There are vectors a1 and a2 in V such that T (a1) = w1 and T(a2) = w2 . Let a = a1 + a2and b = k a1 .

Then

T (a) = T (a1 + a2) = T (a1) + T (a2) = w1 + w2 and

T (b) = T (k a1) = kT (a1) = k w1

(35)

Peringkat dan Kekosongan Transformasi Linear

• rank (T): peringkat T

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T disebut

 peringkat dari T  rank(T).

• nullity (T): the nullity of T

Dimensi kernel disebut kekosongan dari T

 nullity (T).

(36)

Theorem 8.2.2

Jika A adalah suatu matriks mxn dan T

A

:R

n

→ R

m

adalah perkalian dengan A, maka

• nullity (T

A

) = nullity (A )

• rank (T

A

) = rank (A )

(37)

Teorema Dimensi untuk Transformasi Linear

• Theorem 8.2.3

Jika T:V W adalah suatu transformasi linear dari suatu ruang vektor V berdimensi n ke suatu ruang vektor W, maka

rank (T ) + nullity (T ) = n

 Transformasi linear peringkat ditambah kekosongan

sama dengan dimensi daerah asal.

(38)

Contoh

Jika T

A

: R

6

R

4

dikalikan oleh

A=

Cari peringkat dan kekosongan T

A

7 4

4 2

9 4

1 6

4 2

5 2

4 1

0 2

7 3

3 5

4 0

2

1

(39)

Bentuk baris-eselon tereduksi A:

Ada 2 baris tak-nol atau ada dua utama 1, maka;

Ruang baris dan ruang kolom berdimensi 2, sehingga

rank(A) = 2 Cari peringkat dan kekosongan dari matriks A sbb:

(40)

Untuk mencari kekosongan dari A, cari dimensi ruang penyelesaian dari sistem liner homogen Ax = 0

Ruang Null

Empat vektor membentuk suatu basis untuk ruang penyelesaian, sehingga;

kekosongan(A) = 4

(41)

rank(A) = 2  rank(T

A

) =2

kekosongan(A) = 4  kekosongan (T

A

) = 4

(42)

• rank (T): peringkat T

Jika T:V→W adalah suatu transformasi linear, maka dimensi daerah hasil dari T disebut

 peringkat dari T  rank(T).

• nullity (T): the nullity of T

Dimensi kernel disebut kekosongan dari T

 nullity (T).

Jika A adakah suatu matriks mxn dan T

A

:R

n

→ R

m

adalah perkalian dengan A, maka

nullity (T

A

) = nullity (A )  Kernel T

A

rank (T

A

) = rank (A )  rank T

A

Referensi

Dokumen terkait

Soal Ulangan Tengah Semester Gasal SMK Darun Najah Page 1 Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara!. member tanda silang pada huruf a, b, c,

Selain itu, apa yang terjadi dalam konflik Semenanjung Korea terutama hubungan yang terjadi antara Korea Utara – China dan Korea Selatan – Amerika Serikat tidak terlepas dari apa

Simpulan bisa diambil penulis berdasarkan dari konsep pengambilan keputusan dari Lovell adalah keputusan Jepang yang melakukan investasi dalam proyek PLTU Batang tidak bisa

Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa mahasiswa dan mahasiswi yang kuliah di Unpad kampus Jatinangor meskipun bahasa pertamanya bukan bahasa Sunda mulai menggunakan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Purifikasi Fraksi

Desa Sidodadi dan Karanglo Kecamatan Tawangnangu Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan motivasi wirausaha mitra; 2) meningkatkan pemahaman mitra

Selama dan sesudah reaktor PLTN mulai beroperasi, semua sampel filter aerosol dan iodin dari fasilitas kontrol effluen di cerobong harus dikontrol analisisnya dengan spektrometri

a. Daftar item kegiatan yang berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan yang ada dalam rencana pelaksanaan pembangunan. Urutan pekerjaan dari daftar item kegiatan tersebut