• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian pada PT. Daya Adira Mustika: Pendekatan dengan Teori Saluran Ditribusi Pemasaran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian pada PT. Daya Adira Mustika: Pendekatan dengan Teori Saluran Ditribusi Pemasaran."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Marketing distribution makes company to compete in grabbing consumer market. Through distribution usage, company can give added value at product causing can be exploited and applied by consumer without less the product value.

In comprehending effectiveness marketing distribution is required some element between it: form distribution channel, level distribution channel, decisions of distribution channel, evaluation by distributor, strategies number of media, and determination strategies of dealer position. Hence, the purpose this researcher is study distribution channel in company and theory comparative analysis and practice channel of distribution marketing in company.

Researcher applies qualitative researcher method and observation in of case study. The sample applied is PT Daya Adira Mustika is manufacturing business in the field of distribution motorbike Honda. the period to collects data to be March 7th up to April 22nd, 2007.

Result of this researcher concludes that form distribution channel in PT. Daya Adira Mustika that is distributor medium center as whole seller and dealer Honda as retailer. Level of distribution channel in PT. Daya Adira Mustika from starting level zero until level two with using medium and also sale done by directly to consumer. In decision of distribution channel in PT. Daya Adira Mustika does the planning distribution channel by using place comfort criterion, various product and supporter service who provided by company. While in decision of distribution channel use management criterion of distribution channel. In evaluate a distribution channel of the motorbike in PT. Daya Adira Mustika use operation criterion to revenue and expenditure of motorbike every day. In strategy media number in PT. Daya Adira Mustika applies selective distribution system. While in determination strategy of dealer position, where position of dealer Honda stays on Tiffany. While dynamics distribution channel applied by PT. Daya Adira Mustika is vertical marketing system.

(2)

dalam merebut pasar konsumen. Melalui penggunaan saluran distribusi, perusahaan dapat memberikan nilai tambah pada produk sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh konsumen tanpa mengurangi nilai produk tersebut.

Dalam memahami keefektifan saluran distribusi pemasaran dibutuhkan beberapa elemen diantaranya: bentuk saluran distribusi, tingkat saluran distribusi, keputusan-keputusan saluran distribusi, evaluasi yang dilakukan oleh distributor, stratetgi-strategi jumlah perantara, dan strategi-strategi penentuan posisi dealer. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah mengkaji saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan menganalisis perbandingan teori dan praktek saluran distribusi pemasaran yang dijalankan perusahaan.

Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dan observasi dalam bentuk studi kasus. Sampel yang digunakan adalah PT Daya Adira Mustika ini merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pendistribusian sepeda motor Honda. Periode waktu yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah pada tanggal 7 Maret 2007 sampai 22 April 2007

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk saluran distribusi yang digunakan PT. Daya Adira Mustika menggunakan perantara distributor center sebagai whole seller dan dealer Honda sebagai pengecer. Tingkat saluran distribusi yang digunakan PT. Daya Adira Mustika dari mulai level nol sampai level dua baik dengan menggunakan perantara maupun penjualan yang dilakukan langsung ke konsumen. Dalam keputusan saluran distribusi PT. Daya Adira Mustika melakukan rancangan saluran distribusinya dengan menggunakan kriteria kenyamanan tempat, variasi produk dan layanan pendukung yang disediakan oleh perusahaan. Sedangkan dalam keputusan saluran distribusinya menggunakan kriteria manajemen saluran distribusi. Dalam evaluasi saluran distribusi sepeda motornya PT. Daya Adira Mustika menggunkan kriteria pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran sepeda motor setiap harinya. Dalam strategi jumlah perantara PT. Daya Adira Mustika menerapkan sistem distribusi selektif. Sedangkan dalam strategi penentuan posisi dealer, dimana posisi dealer Honda berada pada posisi tiffany Sedangkan dinamika saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Daya Adira Mustika adalah sistem pemasaran vertikal.

(3)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….. x

ABSTRAK ………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Identifikasi masalah ……… 10

1.3 Batasan Masalah ………. 11

1.4 Maksud dan Tujuan Masalah ………. 12

1.5 Kegunaan Masalah ………... 12

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ………... 13

1.7 Kerangka Penelitian ………. 14

1.8 Sistematika Penelitian ……… 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perusahaan dan Pemasaran ……… 17

(4)

2.4 Supply Chain Value Downstrem Dan Bauran Pemasaran …... 34

2.5 Pengertian Saluran Pemasaran/Saluran Distribusi ………….. 38

2.6 Bentuk-Bentuk Perantara ………... 42

2.7 Tingkat-Tingkat Saluran ………. 45

2.8 Manajemen Saluran Distribusi ………... 48

2.9 Keputusan Rancangan – Saluran ………. 49

2.9.1 Menganalisis Level Output Jasa Yang Diinginkan Pelanggan ……….. 50

2.9.2 Menetapkan Tujuan Dan Kendala Saluran ………… 51

2.9.3 Mengidentifikasi Alternatif Saluran Utama ……….. 52

2.9.4 Mengevaluasi Alternatif Utama ……… 55

2.10 Strategi Penentuan Posisi Pengecer ………... 57

2.11 Dinamika Saluran ………... 59

2.12 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Dalam Menentukan Saluran Distribus……….... 61

2.12.1 Faktor Pasar ………. 61

2.12.2 Faktor Barang ………. 62

2.12.3 Faktor Perusahaan ……… 64

2.12.4 Faktor Perantara ………. 65

(5)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ……… 68

3.2 Objek Penelitian ……….… 70

3.3 Metode Pengambilan Sampel ……….… 71

3.4 Metode Pengumpulan Data ……… 72

3.5 Definisi Operasional ……….. 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Ojek Penelitian ……….… 83

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….…. 83

4.1.2 Struktur organisasi ……….….. 85

4.1.3 Jenis-Jenis Sepeda Motor Honda .………... 90

4.2 Pembahasan ……….…... 94

4.2.1 Supply Chain Value (Supply Chain Management) …. 95 4.2.2 Bentuk Saluran Distribusi ……….…... 106

4.2.3 Tingkat Saluran Ditribusi……….…... 107

4.2.4 Keputusan Manajemen Saluran Distribusi ………... 112

4.2.5 Mengvaluasi Distributor Dalam Saluran Pemasaran……….… 115

4.2.6 Strategi Jumlah Perantara ……….… 116

4.2.7 Strategi Penentuan Posisi Dealer ……….… 116

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………... 138

5.2 Batasan Masalah ………... 141

5.3 Untuk Penelitian Mendatang ………... 141

5.4 Saran ………. 141

DAFTAR PUSTAKA

GAMBAR

LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data ………. 76

Tabel 3.2 Bagan Definisi Operasional ………. 77

Tabel 4.1 Perbandingan Teori Dan Praktek Sepeda Motor Honda ... 119

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Supply Chain Yang Disederhanakan ………….. 23

Gambar 2.2 Lima Arus Pemasaran Yang Berbeda Dalam Saluran Pemasaran ………... 36

Gambar 2.3 Strategi Perencanaan Saluran Distribusi ……….. 41

Gambar 2.4 Bentuk-Bentuk Perantara ……….. 42

Gambar 2.5 Saluran Pemasaran Barang Konsumen ………... 46

Gambar 2.6 Saluran Pemasaran Barang Industri ……….. 47

Gambar 2.7 Pola Penentuan Posisi Eceran ……….. 58

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Daya Adira Mustika.

Lampiran 2 Dokumen yang Berhubungan dengan proses pendistribusian

sepeda motor Honda.

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai perusahaan dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat untuk

melakukan penawaran ke pasar sehingga dapat memuaskan konsumen. Hal

ini didukung oleh Christopher (1992) yang menyatakan bahwa persaingan

antar perusahaan makin sengit dan bukan lagi antara satu perusahaan dengan

perusahaan yang lain, melainkan antara satu supply chain dengan supply

chain yang lain. Kondisi ini menyebabkan keberadaan sebuah perusahaan

sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya perusahaan memenangkan

persaingan tersebut (Lowson, 2003; Day, 1994; Stalk et al, 1992 dalam

Chan, 2005).

Dalam memenangkan persaingan, suatu perusahaan dihadapkan

dengan lingkungan pemasaran yang selalu berubah. Hal ini didukung oleh

Kotler (2005:135) yang menyatakan bahwa lingkungan pemasaran berubah

dengan kecepatan yang semakin meningkat sehingga dibutuhkan informasi

pasar seketika yang lebih besar dari waktu lalu. Selain itu, lingkungan

pemasaran ini dapat menyebabkan terjadinya pergeseran yang hebat sekali

dari pemesanan lokal ke nasional dan akhirnya ke global, dari kebutuhan

pembeli ke keinginan pembeli, serta dari persaingan harga ke persaingan

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Oleh karena itu, dalam menghadapai lingkungan pemasaran yang

semakin berubah maka salah satu kegiatan yang harus dikelola dalam

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan adalah pemasaran (Kotler,

2003:XV). Kegiatan pemasaran berhubungan dengan keseluruhan proses

untuk memasuki pasar, membangun posisi yang mampu menghasilkan laba,

dan membangun relasi pelanggan yang setia dan peranan ini dapat terjadi

jika semua departemen saling bekerja sama (Kotler, 2003:XV).

Dengan melihat pentingnya kegiatan pemasaran dalam perusahaan

maka Saladin (1991) mendefinisikan bahwa pemasaran adalah kegiatan

manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

manusia melalui proses pertukaran. Selain itu, pengertian ini mengandung

beberapa simpulan yaitu: pemasaran merupakan kegiatan perusahaan dalam

membuat rencana, menentukan harga, promosi serta mendistribusikan

barang dan jasa yang berorientasi kepada pelanggan yang ada dan potensial.

Maka dari itu, pemasaran tidak hanya merupakan departemen

perusahaan yang memiliki tugas terbatas hanya pada mengelola periklanan,

mengirim surat langsung, mencari keunggulan penjualan, memberikan

pelayanan pelanggan tetapi pemasaran harus menjadi tugas perusahaan

secara keseluruhan serta mendukung visi, misi dan perencanaan strategi

perusahaan (Saladin, 1991).

Hal ini juga didukung oleh Kotler (2003:XV) yang menjelaskan bahwa

pemasaran berhubungan dengan memusatkan siapa yang diinginkan

(10)

dipenuhi, produk dan jasa apa saja yang akan ditawarkan, berapa tingkat

harga yang akan ditetapkan, komunikasi apa yang akan diterima dan

disampaikan, saluran distribusi apa yang akan digunakan, dan kemitraan apa

yang akan dikembangkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inti kegiatan pemasaran

agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

hidup perusahaan adalah menciptakan dan mengirimkan nilai yang unggul

(Kotler, 2003). Ada lima faktor yang harus diperhatikan, diantaranya

memahami nilai pelanggan (understanding customer value), menciptakan

nilai pelanggan (creating customer value), menciptakan nilai pelanggan

(delivering customer value), memberikan nilai pelanggan (capturing

customer value), merebut dan mempertahankan nilai pelanggan (sustaining customer value). Berbagai kegiatan ini mempengaruhi kesuksesan

perusahaan, untuk itu pemasar perlu memahami konsep value chain dan

value delivery network (supply chain value).

Supply chain merupakan proses penyampaian produk/nilai ke pemakai

akhir melalui berbagai marketing channel yaitu distributor, ritel, pedagang

dan sebagainya yang bertujuan agar produk dapat bernilai tinggi (Zabidi,

2001).

Kotler (2005) menggambarkan supply chain sebagai saluran yang lebih

panjang yang terentang dari bahan baku komponen, hingga produk akhir

yang disampaikan kepada pembeli akhir. Dalam hal ini, supply chain

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

supply chain value, suatu perusahaan yang beroperasi dalam pengelolaan

perpindahan barang dan material pada supply chain produksi harus dapat

meningkatkan kinerja organisasi dan daya saing sehingga sanggup bersaing

dalam dunia bisnis (Lowson, 2003; Day, 1994; Stalk et al, 1992 dalam

Chan, 2005).

Agar sistem rantai nilai ini berjalan dengan baik dan dapat sampai ke

konsumen akhir, pemasar memerlukan suatu proses pengiriman nilai akhir

produk tersebut dengan menggunakan value delivery network (supply

chain). Agar value delivery network ini berjalan dengan sukses dalam

perusahaan diperlukan faktor-faktor yang akan menjadi kunci sukses

penyampai produk perusahaan, diantaranya pemasok, distributor, dan

pelanggan atau konsumen (Kotler, 2003).

Untuk menciptakan suatu kegiatan penyampaian nilai akhir dari

sebuah produk dibutuhkan perencanaan agar proses penyampaian berjalan

dengan baik. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan suatu alat untuk

merencanakan proses tersebut, yang disebut dengan supply chain

management.

Kegiatan supply chain management diperlukan untuk mengelola

supply chain value. Yang mana supply chain value ini sangat dibutuhkan

oleh perusahaan yang bergerak dalam pendistribusian sebagai salah satu

staretgi persaingan antar perusahaan. supply chain value ini terdiri dari

supply chain value downstream dan supply chain value upstream (Kotler,

(12)

Penelitian ini lebih memfokuskan kajiannya dengan mengarah pada

supply chain value downstream. Hal ini disebabkan karena penelitian lebih

menekankan pada bagaimana cara pemyampaian suatu nilai sebuah produk

agar sampai ke pelanggan akhir.

Selain itu, penggunaan supply chain value downstream ini,

disebabkan karena perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang pendistribusian sepeda motor. Hal ini disebabkan karena

kegiatan perusahaan berkaitan dengan nilai akhir dari sebuah produk untuk

dikirimkan ke konsumen akhir sehingga produk dapat bernilai lebih tinggi.

Hal ini didukung oleh Kotler (2003) yang mengatakan bahwa saat ini

pemasar sudah mulai terfokus pada sisi jaringan yang berharap pada

pelanggan atau konsumen akhir.

Salah satu alasan lain mengapa penelitian ini mengarah pada supply

chain value downstream karena keberhasilan suatu produk bukan hanya

dilihat dari produk, manfaat produk, merek yang dipakai tetapi juga

bagaimana produk tersebut sampai pada konsumen akhir (McCarthy, 1983).

Bowersox (1969) dalam Mentzer (1989) menjelaskan bahwa dalam

memberikan utilitas, pedagang dan produsen selalu dituntut untuk

mendistribusikan barang secara fisik. Selain itu, Bowersox (1969) Mentzer

(1989) juga menjelaskan bahwa sebelum barang ditempatkan dalam suatu

konteks waktu dan ruang yang akan memberi peluang bagi pelanggan untuk

menikmati atribut fisik dan psikologis yang berkaitan dengan pemilikan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 6

pembeli. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

betapa pentingnya saluran pemasaran bagi perusahaan agar dapat

menciptakan barang yang memiliki nilai tinggi bagi pembeli.

Hal ini juga didukung oleh Kotler (1997) yang menjelaskan bahwa

saluran pemasaran yang dipilih perusahaan sangat mempengaruhi semua

keputusan pemasaran lain. Sebagai contoh: penetapan harga perusahaan

tergantung pada apakah perusahaan menggunakan pedagang masal atau

butik berkualitas tinggi, begitu juga keputusan saluran pemasaran perusahan

melibatkan komitmen yang cukup lama pada perusahaan lain (Kotler, 1997).

Selain itu, berbagai perusahaan dapat mengoperasikan saluran informasi dan

penjualan baru yang ampuh dengan jangkauan geografis yang meningkat

pesat untuk menginformasikan dan mempromosikan produk mereka (Kotler,

2005:3).

Melihat pentingnya kegiatan pemasaran bagi suatu perusahaan yang

berhubungan dengan supply chain management downstream maka kegiatan

ini perlu didukung oleh program pemasaran yang dikenal dengan sebutan

bauran pemasaran atau marketing mix (Kotler, 2003). Bauran pemasaran

adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-

menerus mencapai tujuan pemasaranya di pasar sasaran (Kotler, 2003).

Saladin (1991) mengemukakan empat elemen bauran pemasaran (4P)

yaitu: produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan saluran

distribusi (place). Selain itu, Kotler (2005:116) menambahkan 3 elemen

(14)

(physical evidence). Penelitian ini lebih menekankan pada bauran pemasaran

khususnya saluran pemasaran atau distribusi (place)

Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua

kegiatan atau fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status

pemilikannya dari produsen ke konsumen (Saladin, 1991:5).

Kotler (2003:507) menjelaskan bahwa suatu perusahaan manufaktur

yang meluncurkan sebuah produk fisik memerlukan tiga saluran

pendistribusian yaitu: saluran penjualan, saluran pengiriman, dan saluran

perbaikan. Untuk lebih jelasnya, peneliti menggunakan contoh perusahaan

komputer untuk menjelaskan tiga saluran tersebut, dimana perusahaan

komputer menggunakan telepon sebagai saluran penjualannya, sedangkan

jasa pos kilat sebagai saluran pengirimannya, dan petugas reparasi lokal

sebagai saluran perbaikannya (Kotler, 1997).

Berdasarkan perusahaan yang diteliti maka penelitian ini lebih

menekankan pada saluran pengiriman sepeda motor Honda. Tetapi

perusahaan juga melengkapi kegiatannya dengan menyediakan kegiatan

penjualan dan perbaikan sebagai fungsi untuk melengkapi kebutuhan

konsumen, namun tidak dibahas dalam penelitian ini.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasar dalam mengirimkan nilai pada

konsumen perlu memahami konsep supply chain value, dimana lebih

mengarah pada downstream, sehingga produk dapat bernilai tinggi bagi

(15)

BAB I PENDAHULUAN 8

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya mengenai

pentingnya rantai nilai (supply chain value) khususnya mengenai pandangan

downstream. Maka selanjutnya bagaimana mengembangkan dan

menerapkan fungsi-fungsi yang ada agar dapat membantu mempermudah

proses pendistribusian sebuah produk sehingga dapat menciptakan nilai

yang lebih baik bagi konsumen akhir.

Dalam penelitian ini, peneliti juga ingin mengetahui bagiamana

hubungan pemakaian teknologi informasi sebagi alat yang membantu dalam

kegiatan proses ditribusi dalam memenuhi kebutuhan informasi dan kegiatan

pendistribusian bagi pelanggan serta bagimana cara-cara atau aturan

dealer-dealer perusahaan agar dapat bekerjasama dengan perusahaan distributor.

Maka dari itu, beberapa elemen yang diteliti untuk dapat menganalisis

pengembangan hubungan antara perantara dan konsumen agar dapat bekerja

sama dalam proses distribusi sehingga menciptakan nilai yang lebih baik

bagi konsumen akhir terdiri dari: bentuk saluran distribusi, tingkat saluran

distribusi, keputusan-keputusan manajemen saluran distribusi, evaluasi yang

dilakukan oleh distributor, stratetgi-strategi jumlah perantara,

strategi-strategi penentuan posisi dealer-dealer Honda, dan dinamika saluran

penjualan.

Bentuk-bentuk saluran distribusi mengidenfikasi bagaimana saluran

pemasaran yang digunakan oleh perusahaan, diantaranya apakah perusahaan

(16)

perusahaan, seperti menggunakan middlemen, merchant middlemen, agent

middlemen, whole seller, retailer, dan facilitator (Saladin, 2003).

Tingkatan distribusi merupakan suatu lapisan perantara yang

melakukan tugas-tugas dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih

dekat ke pembeli akhir (Kotler & Amstrong, 2000:9). Tingkat saluran

distribusi terdiri dari saluran pemasaran konsumen dan industri, dimana

keduanya memiliki 4 tingkatan dari mulai nol tingkat sampai tiga tingkat

dengan jumlah tingkat saluran yang berbeda-beda.

Keputusan-keputusan manajemen saluran distribusi menggunakan cara

sebagai berikut memilih anggota saluran, melatih anggota saluran,

memotivasi anggota saluran, mengevalusi anggota saluran, dan memotivasi

anggota saluran (Kotler, 2000).

Dalam mengevaluasi saluran pemasaran yang digunakan dalam proses

distribusi yaitu dengan memakai kriteria ekonomi, kriteria pengendalian dan

kriteria adaptasi (Kotler, 2002).

Strategi dalam jumlah perantara disini adalah bagimana jumlah

perantara yang digunakan oleh perusahaan, strategi ini terdiri dari distribusi

eksklusif, distribusi selektif dan distribusi intensif (Kotler, 2005).

Sedangkan strategi penentuan posisi pengecer dibagi menjadi empat,

yaitu Bloomigdale’s, tiffany, sunglass hut, wall-mart (Kotler, 2002).

Penelitian ini juga membahas dinamika saluran distribusi yang muncul

dalam perkembangan bisnis pendistribusian, sehingga Kotler (2002)

(17)

BAB I PENDAHULUAN 10

sebagai berikut: sistem pemasaran vertikal, sistem pemasaran horizontal, dan

sistem pemasaran multi-saluran.

Penelitian ini mengambil sampel salah satu perusahaan yang bergerak

di bidang manufaktur, disini perusahaan yang diteliti lebih mengarah pada

kegiatan distribusi sepeda motor Honda yaitu PT. Daya Adira Mustika,

berlokasi di jalan Cibereum No.26 Bandung.

PT Daya Adira Mustika merupakan salah satu perusahaan main dealer

untuk wilayah Jawa Barat untuk sepeda motor Honda, sehingga unit-unit

sepeda motor yang akan dikirim ke wilayah ini khususnya untuk

dealer-dealer Honda terlebih dahulu akan disimpan di PT Daya Adira Mustika.

Semua kegiatan pendistribusian unit-unit sepeda motor di mulai dari gudang

PT Daya Adira Mustika.

Dengan melihat pentingnya praktek saluran distribusi pemasaran yaitu

menyalurkan produk sampai ke konsumen maka peneliti mengkaji

pendekatan saluran distribusi pemasaran dalam penulisan skripsi dengan

judul: “KAJIAN PADA PT. DAYA ADIRA MUSTIKA:

PENDEKATAN DENGAN TEORI SALURAN DITRIBUSI PEMASARAN”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

(18)

2. Termasuk pada tingkat saluran distribusi apakah PT. Daya Adira

Mustika?

3. Bagaimana mendesain keputusan manajemen saluran distribusi

distributor PT. Daya Adira Mustika?

4. Bagaimana evaluasi yang dilakukan distributor PT. Daya Adira Mustika

dalam saluran pemasarannya?

5. Bagaimana strategi jumlah perantara PT. Daya Adira Mustika??

6. Bagaimana strategi penentuan posisi dealer-dealer Honda PT. Daya

Adira Mustika?

7. Bagaimana dinamika saluran penjualan yang digunakan PT. Daya Adira

Mustika?

1.3 Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan dapat lebih fokus, maka

dilakukan batasan masalah dalam penelitian, bauran pemasaran yang

dianalisis adalah place (saluran pemasaran atau saluran distribusi). Saluran

distribusi yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya bentuk saluran

distribusi, tingkat saluran distribusi, keputusan-keputusan saluran distribusi,

evaluasi yang dilakukan oleh distributor, stratetgi-strategi jumlah perantara,

(19)

BAB I PENDAHULUAN 12

1.4 Maksud dan Tujuan Masalah

Maksud peneliti ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai

bahan untuk penyusunan skripsi guna memenuhi salah satu prasyarat

kelulusan Tingkat Strata-1 (S1) Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menganalisis praktek saluran distribusi pemasaran yang dilakukan oleh PT.

Daya Adira Mustika Bandung, dan mencari strategi-strategi saluran

pemasaran yang dapat di kembangkan oleh perusahaan.

1.5 Kegunaan Masalah

Dengan dilakukannya penelitian ini maka diharapkan hasil dari penelitian ini

berguna bagi :

1. Perkembangan ilmu

Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu perkembangan ilmu,

dan memperluas wawasan khususnya mengenai peranan saluran

pemasaran atau saluran distribusi.

2. Peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan berfikir dan pengalaman dalam

menganalisa suatu masalah dengan menggunakan teori-teori yang telah

peneliti dapat selama kuliah dengan praktek nyata dalam dunia kerja,

yang tentunya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

(20)

3. Perusahaan

Diharapakan dapat menjadi bahan masukan dalam merekomendasikan

kebijakan perancangan bauran pemasaran, khususnya pada bagian

pendistribusian sehingga produk dapat tersebar dan mudah didapatkan

oleh konsumen.

4. Pihak lain

Hasil studi ini diharapakan dapat menjadi masukan yang berguna bagi

berbagai pihak yang berkepentingan untuk mengetahui pentingnya

perancangan bauran pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan,

menjadi bahan referensi bila diperlukan juga sebagai bahan

perbandingan antara teori dan praktek.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini ingin menganalisis praktek saluran pemasaran atau saluran

distribusi sepeda motor Honda di PT. Daya Adira Mustika yang mana

perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi yang menjual barang

berwujud dan tahan lama (durable goods). Penelitian ini menggunakan

metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara langsung.

Dalam penelilitin ini bagian-bagian saluran distribusi yang diteliti

adalah bentuk saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan, tingkat

saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan untuk mempermudah unit

sepeda motor Honda didapatkan oleh konsumen, keputusan-keputusan

(21)

BAB I PENDAHULUAN 14

motor Honda, evaluasi yang dilakukan oleh distributor dalam

pendistribusian sepeda motor Honda, stratetgi-strategi jumlah perantara yang

digunakan oleh perusahaan, dan strategi-strategi penentuan posisi

dealer-dealer Honda.

1.7 Kerangka Penelitian

(22)

1.8 Sistematika Penelitian

Adapun sistematika penulisan skripsi yang peneliti lakukan terdiri dari

5 (lima) bab dengan perincian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, identifiksi

masalah, batasan masalah, manfaat dan tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka pemikiran, serta sistematika

penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi mengenai landasaran teori hipotesis yang terdiri dari

pembahasan mengenai perusahaan, pembahasan mengenai pemasaran,

pembahasan mengenai bauran pemasaran yaitu saluran pemasaran atau

saluran distribusi.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi mengenai desain penelitian yang menggunakan observasi

(23)

BAB I PENDAHULUAN 16

BAB IV : Pembahasan

Bab ini berisi mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi,

dan kajian dengan pendekatan teori saluran distribusi pada PT. Daya Adira

Mustika.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi mengenai kesimpulan, implikasi manajerial, keterbatasan

(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap objek penelitian mengenai “Kajian Pada

PT. Daya Adira Mustika: Pendekatan Dengan Saluran Distribusi”, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan, kegiatan pendistribusian sepeda motor

Honda jika dikaitkan dengan teori-teori dalam kajian pustaka sudah sesuai

dengan beberapa teori saluran distribusi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada kesimpulan yang dibuat oleh penulis, sebagai berikut :

1. Bentuk saluran distribusi yang di gunakan oleh PT Daya Adira Mustika

adalah menggunakan perantara dealer-dealer Honda yang resmi, dan

membangun kerjasama dengan perusahan leasing sebagai penunjang

agar unit sepeda motor Honda mudah untuk didapat.

2. PT Daya Adira Mustika menggunakan tingkat saluran distribusi yang

sederhana, dimana PT Daya Adira Mustika menyediakan dealer resmi

langsung di perusahaannya sehingga konsumen yang sengaja hanya

melihat saja dapat langsung memesan di dealer Honda yang ada di Daya

Adira Mustika jika tertarik pada unit sepeda motor Honda. PT Daya

Adira Mustika juga menggunakan perantara baik perantara resmi seperti

dealer-dealer Honda maupun bekerjasama dengan perusahaan leasing.

(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 139

tersebut karena unit yang telah sampai pada perantara-perantara akan

langsung dikirimkan kepada konsumen akhir.

3. Untuk menjangkau konsumen akhir startegi PT Daya Adira Mustika

memiliki sekitar 190 dealer-dealer resmi Honda dalam strategi jumlah

perantaranya. Strategi ini cukup baik dan sampai saat ini PT Daya Adira

Mustika masih dapat mengkontrol kegiatan-kegiatan dealer-dealer yang

bekerjasama dengan perusahaan.

4. Dalam memberikan layanan kepada konsumennya PT Daya Adira

Mustika menyedikan tempat yang memilki kenyamanan yang cukup

baik, dan menyediakan layanan service unit sepeda motor Honda.

5. Evaluasi yang dilakukan oleh PT Daya Adira Mustika dalam

pendistribusian sepeda motor dengan cara pengendalian pengiriman dan

penerimaan sepeda motor ke dealer-dealer setiap hari yang dilakukan

oleh bagian gudang atau penyimpanan unit sepeda motor Honda.

Sehingga jika ada kesalahan dalam pengriman dapat tertangani dengan

baik oleh perusahaan.

6. Hampir semua dealer-dealer resmi Honda memiliki rancangan dealer

yang sama, sehingga memiliki ciri khas perusahaan sepeda motor Honda

dengan menempelkan logo Honda di setiap dealernya. Tujuannya supaya

(26)

7. PT Daya Adira Mustika menggunakan sistem pemasaran vertical untuk

memudahkan kegiatan saluran distribusinya, dimana peoses produksi

dan pendistribusian sepeda motor Honda tepusat dibawah kepemimpinan

tunggal.

8. Kegiatan Supply Chain Management di PT Daya Adira Mustika sebagai

perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian sepeda motor

Honda sangatlah penting, sehingga dalam kegiatan Supply Chain

Management mereka bekerjasama dengan bagian-bagian lain untuk

membentuk tim sehingga dapat menghasilkan sesuatu barang atau di

ssini adalah model sepeda motor yang baru yang sangat bermanfaat dan

sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.

9. Penulis juga mencoba untuk mencari perkembangan-perkembangan

saluran distribusi untuk mendukung proses saluran distribusi agar dapat

berjalan dengan baik, salah satunya perusahaan harus mengembangkan

strategi Physical Ditribution Service Strategy. Di sini perusahaan wajib

memberikan layanan yang sangat memuaskan bagi pelangganya.

Maksud dari pelayanan bukan pada produk, tetapi layanan pada bisnis

distribusi produk agar sampai pada pelanggan. Kegiatan layanan yang

ada di PT. Daya Adira Mustika untuk saat ini sudah cukup baik. Yang

perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah tempat penyimpanan sepeda

(27)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 141

5.2 Batasan Masalah

Batasan dalam penelitian ini adalah peneliti hanya mengevaluasi enam

elemen yang berhubungan dengan kegiatan saluran distribusi, di antaranya:

bentuk saluran distribusi, tingkat saluran distribusi, keputusan-keputusan

manajemen saluran distribusi, evaluasi yang dilakukan oleh distributor,

stratetgi-strategi jumlah perantara, strategi-strategi penentuan posisi

dealer-dealer Honda, dan dinamika saluran penjualan.

Selain itu, peneliti hanya menggunakan satu perusahaan dalam

penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode explolatori sehingga

belum ada alat ukur untuk mengukur keefektifan saluran distribusi

pemasaran.

5.3 Untuk Penelitian Mendatang

Diharapakan dalam penelitian mendatang, penelitian yang akan dilakukan

selanjutnya dapat mencari alat ukur yang dapat menguji keefektifan saluran

distribusi sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang berhubungan

dengan saluran distribusi mempengaruhi kepuasan konsumen.

5.4 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan saran yang

diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perkembangan

(28)

1. Pada dasarnya kegiatan pendistribusian sepeda motor Honda sudah sesui

dengan teori-teori yang ada. Tetapi untuk melengkapi agar proses

distribusi bisa berjalan dengan baik maka perlu mengembangkan

strategi-strategi baru supaya proses distribusi dapat lebih efektif lagi

untuk meningkatkan loyalitas dealer dan juga kepuasan konsumen.

2. PT Daya Adira Mustika sebaiknya mulai menerapkan strategi Physical

Distribution Service untuk memberikan kebutuhan layanan distribusi

sepeda motor Honda kepada dealer-dealer yang bekerjasama dengan

perusahaan. Layanan-layanan yang perlu dikembangkan diantaranya

kehandalan penyimpanan, penunjang inventory saat promosi,

ketersediaan barang, konsistensi pengiriman, kondisi barang saat

pengiriman, dan yang paling penting dalam proses pendistribusian

sepeda motor Honda adalah waktu pengiriman unit sepeda motor Honda.

3. Berdasarkan hasil penelitian penulis, kegiatan-kegiatan yang

menyangkut Supply Chain harus lebih diperhatikan, karena kegiatan

Supply Chain memerlukan kerjasama dari setiap bagian sehingga dapat

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Angipora, Matius. (2002). ”Dasar-Dasar Pemasaran”. Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perdana.

Chan, Joseph. (2005). ”Competitive Strategies And Manufacturing Logistics: An

Empirical Study Of Hong Kong Manufacturers ”, International Journal Of

Physical Distribution & Logistics Management.

Cooper, Donald, Pamela S. Schindler. ( 2003). “ Business Research Methods”, International Edition, McGraw-Hill.

Fuad, M.H, Christine, Nurlela, Sugiarto, Y.E.F, Paulus. (2000). “Pengantar

Bisnis”. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. (2005). ”Manajemen Pemasaran”. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip. (2005). ”Manajemen Pemasaran”. Edisi Kesebelas. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks.

Kotler, Philip. (2002). ”Manajemen Pemasaran”. Edisi Mienium. Jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip. (1997). ”Manajemen Pemasaran”. Jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong (2001). ”Prinsip-Prinsip Pemasaran”. Edisi Kedelapan. Jakarta: PT. Erlangga.

Koentjaraningrat (1993). ”Metode-Metode Penelitian Masyarakat”. Edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kwan-San Chin, and Rao Tummala, and Jendy Leung, Xiaoqing Tang. (2004). “A

Study On Supply Chain Management Practices: The Hong Kong Manufacturing Perspective”, International Journal Of Physical

Distribution & Logistics Management.

Lamb, Charles w, Joseph f. Hair, Jr. and Carl McDaniel. (2001). “Pemasaran”. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.

(30)

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Saladin, Djaslim. (1991). ”Unsur-Unsur Inti Pemasaran Dan Manajemen

Pemasaran”. Mandar Maju.

Santoso, S. Tjiptono, F. (2002). “Riset Pemasaran”. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Stanton, William. (1994). ”Fundamentals Of Marketing”. Tenth Edition. McGraw Hill.

Subiyanto, Ibnu. (1993). ”Metode Penelitian”. Edisi Ketiga. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan.

Sugiono (2002). ”Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alvabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Kaitannya dengan penelitian ini tentunya persoalan pembacaan dan penafsiran terhadap konsepsi tradisi lokal Bali menjadi dasar pemaparan untuk melihat bagaimana

Paparan di atas memperlihatkan bahwa pemberian kompos jerami antara lain berfungsi; (1) sebagai bahan atau agent pemulih kesehatan & kualitas (soil health and

Karena yang penting dalam Arsitektur Tropis adalah rancangan tersebut sanggup mengatasi problematika iklim tropis hujan deras, terik radiasi matahari, suhu udara

Dimensi f merupakan nilai yang bersifat nyata dari suatu kriteria yang dituliskan dalam fungsi, f : K → R dan tujuannya berupa prosedur optimasi untuk setiap alternatif

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Pengaruh Fixed Asset Intensity ,

61,5% responden yang sudah melakukan hubungan seksual tidak menggunakan alat kontrasepsi (Guntoro Utamadi, “Remaja dan Kecelakaan”, Harian Kompas, 5 April 2002, hlm.

(1) Dalam rangka penyetoran Pajak Daerah secara elektronik, Bank Penerima/Non Bank Penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) melakukan transfer ke Rekening

Sebagian besar lainnya (68,78 persen) belum pernah mengikuti pelatihan/kursus/magang. Secara keseluruhan, sifat kewirausahaan pengusaha industri kreatif UMKM di Kota