PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR,
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF BIOLOGI SISWA
DI SMA NEGERI 17 MEDAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
MAHARANI GULTOM NIM. 8116173012
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
MAHARANI GULTOM. Perbandingan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry terhadap Hasil Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kemampuan Berpikir Kreatif Biologi Siswa di SMA Negeri 17 Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Maret 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar, (2) Kemampuan berpikir kritis, dan (3) kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan pembelajaran PBL dan inquiry pada materi jamur (fungi) di kelas X SMA N 17 Medan. Metode penelitian menggunakan quasi-eksperimen dengan sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang ditentukan dengan teknik random sampling yaitu kelas A yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran PBL dan kelas B yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran inquiry. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar, tes kemampuan berpikir kritis dan tes kemampuan berpikir kreatif. Teknik analisis data menggunakan analisis Independent Sample t test pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan bantuan SPSS 19.0.
Hasil penelitian menunjukan : (1) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan inquiry secara statistik tidak berbeda nyata (t = 0,497, P = 0,621> 0,05), (2) kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan inquiry secara statistik tidak berbeda nyata (t = 1,801; P = 0,076> 0,05), dan (3) kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan inquiry secara statistik tidak berbeda nyata (t = 1,494; P = 0,139> 0,05). Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini diharapkan kepada guru untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran PBL dalam pembelajaran biologi tentang jamur (fungi) dalam upaya meningkatkan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
ii ABSTRACT
MAHARANI GULTOM. The Comparison of Students’ Biology Achievement Learning, Critical Thinking Skills and Creative Thingking Skills by Using Problem Based Learning (PBL) and Inquiry Learning Strategy in SMA Negeri 17 Medan. A Thesis. Medan: Biology Study Program, Postgraduate School, The State University of Medan, March 2014.
This study aims to know: (1) the difference of students’ learning achievement, (2) critical thinking skills and (3) creative thinking skills in biology by using PBL and inquiry learning strategy at the topic fungi in the tenth grade of SMA N 17 Medan. The research method used quasi-experiment with the sample 2 classes chosen by using random sampling technique namely class A learnt by using PBL learning strategy and class B learnt by using inquiry learning strategy. The research consisted of the student’s achievement test, critical thinking skill test and creative thinking skill test. The technique of data analysis was Independent Sample t test at the level of significance α = 0.05 by using SPSS 19.0.
The research result showed: (1) the students’ learning achievement taught by using PBL and the students taught by using inquiry there was no statistically significant different (t = 0,497, P = 0,621> 0,05), (2) the students’ critical thinking skills taught by using PBL and the students learnt by using inquiry there was no statistically significant different (t = 1,801; P = 0,076> 0,05), and (3) the students’ creative thinking skills taught by using PBL and the students learnt by using inquiry there was no statistically significant different (t = 1,494; P = 0,139> 0,05). In following up of this research, the teachers are expected to use PBL learning strategy in biology about fungi in order to improve students’ learning achievement, critical thinking skills, and creative thinking skills.
iii KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis yang berjudul “Perbandingan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry terhadap Hasil Belajar,
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Biologi Siswa Di SMA Negeri 17 Medan” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam selalu
dipersembahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat
bagi alam semesta.
Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan
ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis
sampaikan kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, dan M.Si., Bapak Prof. Dr. rer.nat.
Binari Manurung, M.Si., selaku Dosen Pembimbing, yang tulus dan penuh
perhatian memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan waktunya kepada penulis
sejak awal penulisan sampai penyelesaikan tesis ini.
Penulis juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih kepada Ibu Dr.
Elly Djulia, M. Pd., Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si., dan Bapak Dr. Hasruddin,
M.Pd., selaku narasumber yang telah memberikan masukan dan saran untuk
kesempurnaan tesis ini. Kepada Bapak Drs. Ashar Hasairin, M. Si., dan Bapak
iv
kemampuan berpikir kritis dan tes kemampuan berpikir kreatif yang telah banyak
memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMA Negeri
17 Medan, seluruh guru, dan siswa/i atas bantuan dan kerjasamanya sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Kepada teman-teman seperjuangan
Pendidikan Biologi kelas A angkatan XX dan seluruh keluarga besar Program
Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta
semua pihak yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian untuk penulisan
tesis ini.
Ucapan Terimakasih yang teristimewa juga diucapkan kepada kedua
Orang Tua Tercinta H. A. Haris Gultom dan Hj. Nurcahaya Sitompul, S. PdI atas
Doa, dorongan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun materil sehingga
Ananda dapat menyelesaikan Studi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada
kakanda Fadlan Gultom, SH, M.Kn., kakanda Jamal Syukri Gultom, ST., adinda
Bobby Rahman Gultom, adinda Rabiatul Adawiyah Gultom dan seluruh keluarga
besar atas doa dan dukungan yang telah diberikan.
Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran
dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,
semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
v
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
2.1.1. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 8
2.1.2. Hakikat Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) ... 8
2.1.3. Hakikat Pembelajaran Inquiry ... 11
2.1.4. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 14
2.1.5. Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking) ... 17
2.1.6. Kemampuan Berpikir Kreatif... 20
2.2. Penelitian Relevan ... 23
2.3. Kerangka Berpikir ... 25
2.4. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III. METODE PENELITIAN... 31
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
3.2. Populasi dan Sampel ... 31
3.3. Desain Penelitian ... 31
3.4. Definisi Operasional... 32
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 38
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41
3.8. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1. Hasil Penelitian ... 46
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 46
4.1.2. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 47
vi
4.2. Pengujian Hipotesis ... 50
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53
4.4. Keterbatasan Penelitian ... 64
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 66
5.1. Simpulan ... 66
5.2. Implikasi ... 67
5.3. Saran ... 68
viii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil Ujian Akhir Semester Mata pelajaran Biologi SMA
Negeri 17 Medan………. 2
Tabel 3.1 Desain Eksperimen dengan menggunakan Pretest posttest control group design………... 32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Jamur (Fungi)………... 34
Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis…….………... 35
Tabel 3.4. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif ………... 37
Tabel 4.1. Data Kemampuan Awal Siswa (Pretest)………. 46
Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Siswa (Posttest)………. 47
Tabel 4.3. Data Kemampuan Awal Berpikir Kritis Siswa………... 48
Tabel 4.4. Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (posttest)…………. 48
Tabel 4.5. Data Awal Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (pretest)….. 49
vii DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ……… 41
Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 17 Medan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry tentang jamur (fungi) (t = 0,497, P = 0,621)…. 51 Gambar 4.2. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA
Negeri 17 Medan yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry tentang jamur (fungi) (t = 1,801; P = 0,076)………... 52 Gambar 4.3. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus……….. 74
Lampiran 2. RPP Kelas PBL ………... 75
Lampiran 3. RPP Kelas Inquiry ………... 87
Lampiran 4. LKS Kelas PBL ………... 99
Lampiran 5. LKS Kelas Inquiry………... 109
Lampiran 6. Tes Hasil Belajar ………. 120
Lampiran 7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ……….... 125
Lampiran 8. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif………... 128
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Instrumen ………. 132
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda Instrumen ………. 135
Lampiran 11. Data Hasil Penelitan ……… 138
Lampiran 12. Hasil Analisis Data Penelitian (SPSS Ver. 19.0 for Windows) ………. 140 Lampiran 13. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Tesis ……….. 146
Lampiran 14. Surat Pernyataan Validasi Instrumen Penelitian ……. 147
Lampiran 15. Surat Izin Melakukan Penelitian dari PPs UNIMED... 149
Lampiran 16. Surat Izin Melakukan Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Medan………... 151
Lampiran 17. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Sekolah .………... 152
Lampiran 18. Undangan Ujian Tesis ………. 153
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Pada era informasi global seperti sekarang ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi yang pesat menuntut setiap individu menjadi manusia
berkualitas yang memiliki kemampuan dalam memperoleh, memilih, mengelola,
dan menindaklanjuti informasi untuk dimanfaatkan dalam kehidupan yang
dinamis, sarat tantangan, dan penuh kompetisi. Salah satu keterampilan yang
dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking) (Herman, 2007).
Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) yang terdiri dari
berpikir kritis dan kreatif. Berpikir kritis dan kreatif merupakan dua kemampuan
yang dapat mendorong seseorang untuk senantiasa memandang setiap
permasalahan yang dihadapi secara kritis serta mencoba mencari jawabannya
secara kreatif (Risnanosanti, 2009). Johnson (2010) mengemukakan bahwa
kemampuan berpikir kritis dan kreatif memungkinkan siswa untuk mempelajari
masalah secara sistematis, menghadapi berjuta tantangan dengan cara
terorganisasi, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang permasalahan
yang dipandang relatif baru.
Namun proses pembelajaran sains yang selama ini terjadi disekolah belum
mengembangkan kecakapan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapinya. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan
anak untuk menghafal informasi, siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun
2
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2012).
Rofi’udin (2000 dalam Arnyana, 2006) mengemukakan adanya keluhan tentang
rendahnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang dimiliki oleh lulusan
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Rendahnya kemampuan berpikir siswa ini dapat dilihat dari hasil
kemampuan sains anak-anak Indonesia, dimana skor yang dicapai oleh
siswa-siswi Indonesia masih rendah. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian PISA
(Program for International Student Assessment) tahun 2003, 2006 dan 2009
menyatakan bahwa kemampuan siswa-siswi Indonesia dalam bidang sains masih
sangat memprihatinkan. Rendahnya kemampuan siswa Indonesia juga terlihat dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh Trends in International Mathematics and
Science Studies (TIMSS), menunjukkan pengetahuan sains siswa Indonesia
menempati urutan ke-40 dari 42 negara. Ini artinya bahwa siswa-siswi Indonesia
tersebut diduga baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah berdasarkan fakta
sederhana (Sulistiyo, 2012).
Kemampuan berpikir siswa yang masih rendah tergambar juga di SMA
Negeri 17 Medan, dimana siswanya masih memiliki kemampuan dalam bidang
sains yang masih rendah demikian juga hasil belajarnya. Rendahnya hasil belajar
siswa kelas X SMA Negeri 17 pada mata pelajaran IPA khusunya mata pelajaran
Biologi untuk nilai hasil ujian akhir semester, telah disajikan pada Tabel 1. 1.
Tabel 1.1 Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Biologi Siswa di SMA Negeri 17 Medan
No Tahun Pelajaran Nilai Rata-Rata
1 Gasal 2011/2012 62
2 Genap 2011/2012 63
3 Gasal 2012/2013 66
3
Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ujian semester
yang dicapai siswa masih jauh dari standar ketuntasan belajar yang diharapkan
yaitu 68.
Materi Biologi SMA khususnya di kelas X tentang fungi (jamur)
merupakan salah satu materi penting yang harus dipelajari siswa karena
berhubungan dengan kehidupan sehari-sehari. Namun, pada prakteknya proses
pembelajaran tentang fungi (jamur) yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
masih berorientasi guru (teacher center). Siswa tidak terbiasa belajar dengan
diawali permasalahan-permasalahan, sehingga masih belum mampu mengaktifkan
siswa secara optimal dalam kegiatan belajar dan belum mampu membiasakan
siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Berdasarkan hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir siswa dalam
pembelajaran tersebut maka perlu diterapkan strategi yang tepat untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
Strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan salah satu
kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui pendekatan masalah. Siswa
dimotivasi untuk mengelaborasi permasalahan melalui kegiatan kooperatif dengan
arahan guru. Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang lebih
menekankan pada aktivitas siswa dan menjadikan siswa lebih banyak berinteraksi
dengan objek dan peristiwa sehingga siswa memperoleh pemahaman
(konstruktivisme). Peran guru hanya sebagai fasilitator bukan penstransfer
pengetahuan (Herman, 2007). Selanjutnya Ibrahim dan Nur (2005)
mengemukakan, bahwa pembelajaran berbasis masalah memiliki tujuan untuk
4
belajar sebagai peran orang dewasa dengan melibatkan mereka dalam pengalaman
nyata dan menjadi pelajar otonom dan mandiri.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis, kreatif dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan yang sesuai dari materi pelajaran. Pembelajaran
berbasis masalah dirancang untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam situasi berorientasi masalah. Pembelajaran berbasis masalah dikembangkan
untuk membantu kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan
intelektual dan belajar menjadi pembelajaran yang otonom. Hasil penelitian Bilgin
et al (2009) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning/PBL) membantu siswa untuk memecahkan masalah dan
meningkatkan kemampuan berpikirnya dalam konteks nyata atau membangun
sendiri konsep yang telah dipelajarinya.
Inquiry juga dilaporkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap sains
dan mengembangkan keterampilan belajar sains (Zion, dkk, 2004; Chin dan Chia,
2005; Arnyana, 2006). Pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran
yang menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam
proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah. Siswa ditempatkan sebagai
subjek yang belajar (Sohibi dan Siswanto, 2012).
Dengan kelebihan yang ada dalam PBL dan inquiry, maka perlu diteliti
penggunaan kedua strategi pembelajaran di sekolah sebagai solusi agar siswa
5
kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang diharapkan bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan itulah maka penelitian yang mengkaji
perbandingan strategi pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan inquiry
dalam meningkatan hasil belajar, kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
dalam mata pelajaran biologi di SMA Negeri 17 Medan telah dilakukan.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi
beberapa masalah berhubungan dengan pembelajaran biologi disekolah, antara
lain:
1. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa masih rendah dalam proses
pembelajaran.
2. Proses pembelajaran di dalam kelals diarahkan kepada kemampuan siswa
untuk menghafal informasi.
3. Masih rendahnya hasil belajar Biologi siswa kelas X SMA Negeri 17
Medan.
4. Proses pembelajaran biologi masih berorientasi kepada guru (teacher
center).
5. Materi jamur (fungi) berhubungan dengan kehidupan nyata menuntut
kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa belum dibelajarkan secara
optimal.
6. Siswa tidak terbiasa belajar dengan diawali permasalahan-permasalahan,
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
7. Strategi atau pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang
6
1.3Batasan Masalah
Identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya menunjukkan
bahwa adanya permasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya maka
penelitian ini perlu dibatasi supaya apa yang diteliti menjadi lebih terfokus pada
permasalahan yang mendasar dan memberikan dampak yang luas terhadap hasil
belajar, kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Berkaitan dengan hal tersebut,
maka penelitian ini membatasi permasalahan pada: 1) Penerapan strategi
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) serta inquiry (guided
inquiry); 2) Materi pelajaran dalam penelitian ini mengenai jamur (fungi); 3)
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif taksonomi Bloom (C1-C6), kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif siswa.
1.4Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran
inquiry di SMA Negeri 17 Medan?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis biologi
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan strategi
pembelajaran inquiry di SMA Negeri 17 Medan?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif
biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dan
7
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Perbedaan hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di SMA Negeri 17
Medan.
2. Perbedaan kemampuan berpikir kritis biologi siswa yang dibelajarkan
menggunakan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di
SMA Negeri 17 Medan.
3. Perbedaan kemampuan berpikir kreatif biologi siswa yang dibelajarkan
menggunakan strategi pembelajaran PBL dan strategi pembelajaran inquiry di
SMA Negeri 17 Medan.
1.6Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan
pemkiran dan bahan acauan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga
pendidikan dan penelitian selanjutnya, yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang
menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dan inquiry. Selain itu dapat
memperkaya khasanah ilmu penngetahuan guna meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pembelajaran Biologi.
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru Biologi
sebagai salah satu pertimbangan bagi guru untuk menentukan strategi
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam menyampaikan materi dalam
pembelajaran biologi dan meningkatkan kompetensi guru dalam upaya
menciptakan suasana pembelajaran yang efisien dengan hasil belajar yang
66 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat
diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dengan siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry di SMA Negeri 17 Medan.
Namun demikian hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran inquiry.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kritis biologi
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dengan siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry di SMA Negeri 17 Medan.
Namun demikian kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran inquiry.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif biologi
siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran PBL dengan siswa yang
dibelajarkan dengan strategi pembelajaran inquiry di SMA Negeri 17 Medan.
Namun demikian kemampuan berpikir kreatif siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran PBL lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan
67
5.2.Implikasi
Proses pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) di SMA memiliki
peran penting dalam menghasilkan siswa yang berkualitas, yaitu manusia yang
mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu dan
permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia sehari-hari. Oleh karena itu untuk mempelajari IPA diperlukan
adanya kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif pada diri siswa
agar dapat mempelajari IPA dengan mudah dan mampu menyelesaikan masalah
berdasarkan aturan, pola, atau logika tertentu.
Maka seorang guru dituntut untuk dapat merancang perencanaan dan
memilih strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi sehingga siswa
dapat ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih
mudah memahami materi. Untuk mengoptimalkan siswa aktif dalam belajar,
maka kegiatan pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, sehingga guru dapat
menggunakan strategi pembelajaran yang mengarahkan siswa aktif di antaranya
strategi pembelajaran PBL dan inquiry.
Penerapan strategi pembelajaran PBL maupun inquiry di dalam kelas
bukanlah hal yang mudah, sehingga guru harus merancang perencanaan
pembelajaran dan menyediakan alokasi waktu yang sesuai agar semua materi
yang dibelajarkan kepada siswa dapat tersampaikan dengan baik dan benar, serta
mampu dipahami dan diingat siswa serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Siswa juga diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam belajar dan
68
sumber belajar yang memadai kepada siswa, mengatur lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga siswa merasa senang dan nyaman belajar.
Melalui penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry, diharapkan
dapat melibatkan siswa secara aktif dalam belajar serta mampu mengasah dan
melatih kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam
memecahkan berbagai permasalahan dalam belajar.
5.3.Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hendaknya dalam mengajarkan materi IPA khususnya jamur (fungi), guru
tidak hanya menyampaikan konsep-konsep saja, namun diharapkan dapat
merancang dan menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengarahkan
siswa untuk terlibat aktif dalam belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis
siswa dan berpikir kreatif siswa. Dalam hal ini guru dianjurkan menggunakan
strategi pembelajaran PBL.
2. Penerapan strategi pembelajaran PBL dan inquiry yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar dan melatih kemampuan berpikir kritis dan
berpikir kreatif siswa dapat dikembangkan dan dimodifikasi lebih luas pada
materi IPA, dan mata pelajaran lainnya;
3. Kepada para peneliti pendidikan untuk melakukan penelitian lanjutan tentang
pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar, kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir kreatif siswa, serta mengkaji
69
kemampuan berpikir kreatif siswa secara menyeluruh dalam jangka waktu
yang lebih lama dan pada lingkup yang lebih luas. Sehingga menambah
cakrawala dan wawasan, serta dapat bermanfaat sebagai penyeimbang teori
maupun sebagai reformasi dunia pendidikan khususnya dalam penerapan
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Abidin, M. 2010. Menjadi Kreatif dengan Menulis. Malang: UIN-Maliki Press.
Ali dan Asrori. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arnyana, I. B. P. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3: 496-515.
Awang, H., Ramly, I. 2008. Creative Thinking Skill Approach Through Problem Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering Classroom. International Journal of Human and Social Sciences, 3 (1),18-23.
Bilgin, I. 2009. The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.
Brickman, P., Gormally, C., Armstrong, N., Hallar, B. 2009. Effects of Inquiry based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning, 3 (2).
Chin, C. dan Chia, L. G. 2005. Problem-Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work. Science Education, 90 (1): 44-67.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Dimyanto dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. B dan Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieka Cipta.
Ennis, R. H., Gardiner. W. L., Morrow. R., Paulus, D., dan Ringel, L. 1964. The Cornell Clas-Reasoning Test, Form X. Champaign: Illinois Critical Thinking Project, Department of Educational Policy Sudies, University of Illinois at Urbana-Champaign.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
71
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Happy, N ., Listyani, E. 2011. Improving The Mathematic Critical And Creative Thinking Skills In Grade 10th SMA Negeri 1 Kasihan Bantul On Mathematics Learning Through Problem-Based Learning. Proceeding International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education, 823 843.Yogyakarta: Juli 2011.
Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Siswa Sekolah Menengah Pertama. Educationist, I (I): 47-56.
Irianto, A. 2010. Statistik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ibrahim, M. dan Nur, M. 2005. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Edisi 2. Surabaya: Unesa University Press.
Johnson, E. B. 2010. Contextual Teaching and Learning: menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: Kaifa.
Masek, A. dan Yamin, S. 2012. The Impact of Instructional Methods on Critical Thinking: A Comparison of Problem-Based Learning and Conventional Approach in Engineering Education. International Scholarly Research Network ISRN Education: 1-6.
Muhidin, S. A. dan Abdurrahman, M. 2009. Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar, U. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Parr, B., dan Edwards, M. C. 2004. Inquiry-Based Instruction In Secondary Agricultural Education: Problem-Solving-An Old Friend Revisited. Journal of Agricultural Education, 45 (4).
Puspitasari, L., Santosa, S., dan Harlita. 2012. The Influence Of Problem Based Learning Model Towards Student’s Creative Thinking Skill In Biology Grade X At SMA Negeri 2 Surakarta In Academic Year 2011/2012. Bioedukasi, 5 (2): 61-72.
72
Risnanosanti. 2009. Penggunaan Pembelajaran Inkuiri Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA Di Kota Bengkulu. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika,441-452.Yogyakarta: Desember 2009.
Riyanto, Y. 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rusche, S. N., and Jason, K. 2011. “You Have to Absorb Yourself in It”: Using Inquiry and Reflection to Promote Student Learning and Self-knowledge. Teaching Sociology, 39(4): 338– 35.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sanjaya, W. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A. M. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Semiawan, C. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.
Setiawan, N. 2008. Penerapan Pengajaran Konstektual Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja, Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 2, 42-59.
Sohibi, M., dan Siswanto, J. 2012. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 3(2): 135-144.
Sugihartono., Nur Fatiyah, K., Harahap, F., Setiawati, F. A., Nurhayati, S. R., 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sulistiyo. 2012. Refleksi Akhir Tahun 2012 Pengurus Besar PGRI. www.pgri.or.id. Diakses tanggal 21 Juni 2013.
73
Suryadi, D., Herman, T. 2008. Eksplorasi Matematika Pembelajaran Pemecahan Masalah. Jakarta: Karya Duta Wahana.
Syah, M. 2003. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wati, D. U., Rahman, A. 2013. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas VIIA SMP Negeri 2 Lamongan. Kajian Moral dan Kewarganegaraan. 1(1).
Varughese, V. K. 2010. Research Article: Academic Achievement of International Biological Science Students Under Two Teaching Regimes. Bioscience Education, 16.