UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL)
PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 112192 NEGERI LAMA KEC. BILAH HILIR
T.A 2013 / 2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperloleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Oleh :
AGUS PERJUANGAN Nim : 071211920198
PGSD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) PASA
PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI 112192 NEGERI LAMA KEC.BILAH HILIR T.A 2013/2014
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada pelajaran sains pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya di kelas V SD Negeri 112192 Negeri Lama Kec. Bilah Hilir T.A 2013/2014.
subkek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V sebanyak 38 orang siswa dengan perincian 17 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu teknik yang digunakan untuk mengungkapkan fakta dan jelas tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada objek peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi dan angket. Objek peneilitian ini adalah aktivitas siswa dan minat belajar siswa pada pelajaran sains okok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL).
Penelitian ini menggunakan dua siklus, siklus I ndan II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti memberikan pratindakan untuk mengetahui minat belajar siswa pada pelajaran sains khususnya pada pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya. Kemudian diakhir siklus I dan II dilakukan penyebaran angket.
Berdasarkan analisis data dijelaskan bahwa pada saat awal tindakan rata-rata minat belajar siswa tergolong rendah sebanyak 22 orang siswa (57,9%), minat belajar tergolong sedang sebanyak 12 orang siswa (31,6%) minat belajar tergolong tinggi sebanyak 4 orang siswa (10.5%). Pada siklus I minat belajar tergolong rendah sebanyak 4 orang siswa (10,5%), minat belajar tergolong sedang 19 (50%), minat belajar tergolong tinggi sebanyak 15 orang siswa (39,5%). Pada siklus II minat belajar siswa tergolong sedang sebanyak 7 orang siswa (18,4%), minat belajar tergolong tinggi sebanyak 32 orang siswa (81,6%).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupak an salah satu usaha yang bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan merupakan suatu kunci pokok untuk
mencapai cita-cita suatu bangsa. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut tentunya
perlu usaha yang maksimal dari guru, dimana pada saat menyampaikan pelajaran
guru mampu membangkitkan minat dan keantusiasan siswa dalam belajar,
sehingga terciptanya siswa yang terampil dan berintelektual. Tetapi kenyataannya
hal tersebut tidak tercapai. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas &mbelajaran
sehari-hari di kelas.
Salah satu yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini adalah rendahnya
mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
pendidikan di Sekolah Dasar.
Pembelajaran Sains merupakan pembelajaran yang menempatkan aktifitas
nyata anak dengan berbagai objek yang dilihat dan dipelajari dan merupakan hal
utama yang perlu dikembangkan. Kesempatan harus diberikan pada anak untuk
bersentuhan langsung dengan objek yang akan atau sedang dipelajari. Dalam
pembelajaran seperti ini anak langsung berbuat dan belajar mengenai apa yang
dinamakan Sains. Siswa dibimbing melakukan penelusuran masalah. Mencari
penjelasan mengenai apa yang dilihat, mengembangkan kemampuan fisik
(motorik) dan melatih penalaran untuk mencari pemecahan masalah dengan
melakukan eksperimen yang relevan.
2
Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasan kumpulan pengetahuan yang
berupa faktafakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Sains diharapkan menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara alamiah.
Dalam kenyataannya banyak siswa yang tidak berminat dalam belajar
terutama pada pelajaran sains. Hal ini mungkin di karenakan oleh siswa tidak
menyukai pelajaran sains, karena mereka menganggap pelajaran ini sangat sulit.
Atau mungkin juga pelajaran tersebut sangat membosankan bagi siswa, sehingga
ia mencari kesibukan lain seperti bermain didalam kelas pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung tanpa memperdulikan guru yang sedang menerangkan
pelajaran di depan kelas, ditambah lagi dengan cara atau sistem pengajaran guru
yang kurang maksimal dengan tidak menggunakan strategi pembelajaran ketika.
menyampaikan materi pelajaran sehingga kegiatan pembelajaran kurang
menarik perhatian siswa. Suatu proses ataupun kegiatan belajar mengajar akan
dapat berlangsung secara efektif dan efisien apabila dalam pelaksanaannya
melibatkan komponen belajar-mengajar yang sesuai dan tepat. Sebagaimana
diketahui bahwa subjek yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam suatu
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar adalah guru dan siswa, namun untuk
3
digunakan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat sesuai dengan materi
pelajaran, agar tujuan pembelajaran ddapat tercapai sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam pelajaran sains terutama pada pokok bahasan cahaya dan
sifat-sddnya, merupakan bahasan yang sulit untuk dimengerti oleh siswa jika hanya di
aprdLan dengan menggunakan metode ceramah. Maka untuk itu perlu
emggunakan strategi pembelajaran yaitu pendekatan kontekstual (Contextual
Teaching and Learning), karena dengan menggunakan pendekatan kontekstual
secara tepat dapat membuat pengajaran yang lebih konkret. Dalam hal ini
peadekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) berguna untuk
menimbulkan minat belajar siswa.
Pembelajaran Sains yang dilakukan di SD Negeri 112192 Negeri Lama
iremyata guru kelas dalam mengajar cenderung bersifat informatif atau hanya
tcansfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga siswa belurn terlibat
secara alfif dalam proses pembelajaran. Siswa juga belum sepenuhnya menyukai
pelajaran Sains yang disebabkan oleh kurangnya minat belajar maupun
kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Selain itu, alat peraga di Sekolah Dasar
Negeri 112192 thususnya untuk mata pelajaran Sains juga terbatas sehingga
mengakibatkan minat siswa terhadap mata pelajaran Sains berkurang,
berdasarkan observasi peaeliti.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, diperlukan strategi
pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
secara optimal yaitu dengan menggunakan pendekatan kontekstual atau
4
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami. Bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. '
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul : "Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SDN 112192 Negeri Lama Kec. Bilah Hilir T.A 2013/2014".
1.5 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalallan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya minat siswa pada pelajaran sains.
2. Siswa bersikap pasif dalam belajar sains.
3. Kurangnya variasi model belajar yang digunakan guru.
4. Tidak adanya sarana dan prasarana belajar yang menunjang.
5. Pendekatan pembelajaran yang digunakan selama ini masih bersifat
konvensional dan monoton (kurang bervariasi).
1.6 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan penelitian ini perlu
dilakukan pembatasan masalah yaitu : "Upaya Meningkatkan Minat Belajat Siswa
Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstua.l (Contextual Teaching and
Learning) Pada Pelajaran Sains Di Kelas V SDN 112192 Negeri Lama Kec. Bilah
5
1.7 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan
menggunakan pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya di
kelas V SD Negeri 112192 Negeri Lama Kec. Bilah Hiiir T.A 2013/2014.
1.8 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rurnusan masalah diatas maka tujuan enelitian ini adalah :
Untuk mengetahi minat belajar siswa dengan pendekatan kontekstual ( CTL )
materi pokok cahaya dan sifat-sifatnya di Was V SD Negeri 112192 Negeri Lama
Kec. Bilah Hiiir T.A 2013/2014.
1.9 Manfaat Hasil Penelitian
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran diharapkan hasil penelitian ini
bermanfaat seperti berikut:
1. Bagi Siswa
Melalui penggunaan pendekatan kontekstual diharapkan dapat menumbuhkan
minat siswa dalam belajar sains dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan pada guru dan calon guru tentang pendekatan kantekstual
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan/referensi sebagai masukan atau
6
4. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti dalam menjalankan tugas sebagai
pengajar dimasa yang akan datang.
5. Bagi Peneliti LAin
Menjadi bahan informasi dalam ilmu pengetahuan dan langkah-langkah dalam
meningkatkan kualitas belajar anak didik melalui pembelajaran yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
h. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang dilakukan terhadap peningkatan minat
belajar siswa pada pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan
pendekatan kontekstual di SD Negeri 112191 Negeri Lama Kec. Bilah Hilir, maka
peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Minat siswa SD Negeri 112191 Negeri Lama Kec. Bilah Hilir pada pelajaran
Sains pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan
pendekatan cenderung lebih besar ketertarikan siswa bila dibandingkan dengan
tanpa menggunakan pendekatan kontekstual.
2. Rata-rata minat belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan pendekatan
kontekstual lebih baik dari pada sebelumnya.
3. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa dengan
menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan minat belajar siswa
khususnya pada pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dapat ditingkatkan, hal
ini dapat dilihat dari rata-rata pratindakan sebesar 59,12, pada siklus I
meningkat menjadi 66,7 dan pada siklus 11 mangalami peningkatan menjadi
i. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan diatas selanjutnya diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada guru yang ingin menerapkan model pembelajaran CTL sebaiknya
mengaitkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari yaitu
dengan konteks lingkungan, pribadinya, sosialnya, dan budayanya.
2. Sebaiknya penerapan model pembelajaran CTL dilaksanakan untuk
meningkatkan minat belajar siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. 3.
Diharapkan kepada guru sebelum memberi tugas-tugas, hendaknya materi
pelajaran dijelaskan dengan contoh-contoh pada kehidupan sehari-hari siswa,
selalu menberikan kesempatan kepada siswa unttuk bertanya agar siswa
benar-benar memahami materi yang diajarkan dan dapat menyelesaikan tugastugas
yang diberikan oleh guru dengan baik.
3. Siswa diharapkan lebih banyak melakukan latihan-latihan dirumah dan
disarankan untuk tidak malu atau takut bertanya pada guru pada materi yang
DAFTAR PUSTAKA
Abdutlah. 1998. Pengertian Pendidakan Ipa (online), dalam
http://izzatinkamala.wordpress.com/2008/06/19/pen eg
rtian-pendidikan ipa/diakses 26 April.
Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksaraa ..., 1991. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. IPA S Saling Temas.
Jakarta: Pusat Perbukuan. Daryanto: 2009. Panduan Proses
Pembelajaran. Jakarta: Publisher.
Elanie B. Jhonson, 2002. Contextual Teaching & Learning. Menjadikan
Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna.
California: Corwin Press, Inc, Thousan Oask.
Gie The Liang. 2000. Cara belajar Yang Baik Bagi Siswa. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University.
Nasution, T dan Nurhalizah. 1999. Peranan Orang Tua dalam
Meningkatkan Prestasi Anak. Jakarta: Gunung Mulia.
Nurhayati, Nunung. 2006. Ringkasan dan Bank Soal SAINS. Bandung: Yrama Widya. Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjono, Anas. 2000. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:
Rajagrafindo Persada. Sumaji, dkk. 1998. Pendidikrxn Sains Yang
Humanitis. Yogyakarta: Kanisius.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.