Pada bab ini akan menjelaskan tentang pembahasan dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan. Hasil penelitian ini mencakup observasi uji coba sebuah metode, analisis data hasil skala sikap mengenai respon siswa terhadap penerapan metode matematika dalam proses pembelajaran di dalam kelasserta hasil tes yang menunjukkan prestasi belajar matematika siswa.
A. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujun untuk mengetahui apakan metode pembelajaran yang di ujicobakan ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.Dalam penelitian ini, metode yang di ujicobakan adalah metode Inquiry. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII, yang terfokus di kelas VIII C sebagai kelas eksprimen (pembelajaran yang menggunakan metode Inquiry) dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol (tanpa penerapan metode Inquiry) dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan sub materi yang diambil adalah tentang Unsur-unsur pada kubus, balok, prisma, dan limas dan tentang jarring-jaring bangun ruang sisi datar.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian adalah berupa data yang selanjutnya dianalisis setelah semua data terkumpul.Kemudian tahap terakhir adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji u.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian nilai tes tersebut dianalisis menggunakan bantuan SPSS 17.0 dan program Excel. Sedangkan data respon siswa dianalisis secara deskriptif menggunakan program excel.
1. Responsiswa atau sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dalam proses pembelajaran
Data respon siswa diperoleh menggunakan angket yang disebar pada kelas eksperimen yaitu siswa kelas VIII C yang berjumlah 42 siswa,
namun ketika pengumpulan angket hanya terdapat 36 siswa.Acuan yang digunakan dalam pensekoran angket adalah skala liker dengan 5 alternatif jawaban.Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan aspek sikap yaitu kepercayaan, menghargai, kesenangan dan motivasi, yang diselaraskan dengan prinsip-prinsip yang harus ada dalam penggunaan metode inquiry yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, interaksi, bertanya, belajar untuk berpikir dan keterbukaan,kemudiandibagi menjadi beberapa indikator untuk mempermudah pembuatan angket.
a. Aspek kepercayaan
Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek kepercayaan berdasarkan indikator.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa lebih aktif di kelas.
Tabel 4.1
Respon siswa berdasarkan indikator siswa lebih aktif di kelas
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
1, 2
SS (5) 11 55 20,52
S (4) 37 148 55,22
R (3) 19 57 21,27
TS (2) 3 6 2,24
STS (1) 2 2 0,75
Jumlah 72 268 100
Skor Maksimal 360
Persentase Rata-rata 74,44
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 1 dan 2 dari jumlah responden 36 siswa mengenai keaktifan siswa di dalam kelas dengan persentase 20,52% sangat setuju, 55,22% setuju, 21,27% ragu-ragu, 2,24% tidak setuju dan 0,75%
sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan keaktifan siswa di dalam kelas dengan total persentaserata-rata 74,44%, termasuk dalam kategori kuat.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa percaya akan kemampuan yang dimilikinya.
Tabel 4.2
Respon siswa berdasarkan indicator siswa percaya akan kemampuan yang dimilikinya.
No
Item Skor F Jumlah Skor Persentase
3, 4, 5, 6
SS (5) 10 50 11,01
S (4) 52 208 45,81
R (3) 42 126 27,75
TS (2) 31 62 13,66
STS (1) 8 8 1,76
Jumlah 143 454 100
Skor Maksimal 720
Persentase Rata-rata 63,06
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 3, 4, 5 dan 6 dari jumlah responden 36 siswa mengenai kepercayaan siswa akan kemampuan yang dimilikinya dengan persentase 11,01% sangat setuju, 45,81% setuju, 27,75% ragu-ragu, 13,66% tidak setuju dan 1,76% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkankepercayaan siswa akan kemanpuan yang dimilikinya dengan total prosentase rata-rata 63,06%, termasuk dalam kategori kuat.
b. Aspek menghargai
Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek menghargai berdasarkan indikator.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas.
Tabel 4.3
Respon siswa berdasarkan indikator siswa bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
7, 8, 9
SS (5) 27 135 32,69
S (4) 53 212 51,33
R (3) 15 45 10,90
TS (2) 10 20 4,84
STS (1) 1 1 0,24
Jumlah 106 413 100
Skor Maksimal 540
Persentase Rata-rata 76,48
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 7, 8 dan 9 dari jumlah responden 36 siswa mengenai kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dengan persentase 32,69% sangat setuju, 51,33% setuju, 10,90% ragu-ragu, 4,84%
tidak setuju dan 0,24% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dengan total persentase rata-rata 76,48%, termasuk dalam kategori kuat.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indicator siswa mengetahui pentingnya mempelajari matematika.
Tabel 4.4
Respon siswa berdasarkan indikator siswa mengetahui pentingnya mempelajari matematika
No
Item Skor F Jumlah Skor Persentase
10, 11
SS (5) 23 115 40,49
S (4) 30 120 104,35
R (3) 15 45 39,13
TS (2) 2 4 3,48
STS (1) 0 0 0
Jumlah 70 284 187,45
Skor Maksimal 360
Persentase Rata-rata 78,89
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 10 dan 11 dari jumlah responden 36 siswa mengenai pengetahuan siswa terhadap pentingnya mempelajari matematika dengan persentase 40,49% sangat setuju, 104,35% setuju, 39,13%
ragu-ragu, 3,48% tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menambah pengetahuan siswa terhadap pentingnya mempelajari matematika dengan total persentase rata-rata 78,89%, termasuk dalam kategori kuat.
c. Aspek kesenangan
Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek kesenangan berdasarkan indikator.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa senang mengikuti pelajaran matematika.
Tabel 4.5
Respon siswa berdasarkan indikator siswa senang mengikuti pelajaran matematika
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
12, 13, 14, 15,
16, 17
SS (5) 24 120 16,53
S (4) 83 332 45,73
R (3) 76 228 31,40
TS (2) 21 42 5,79
STS (1) 4 4 0,55
Jumlah 208 726 100
Skor Maksimal 1080
Persentase Rata-rata 67,22
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 dari jumlah responden 36 siswa mengenai seberapa senangnya siswa mengikuti pelajaran matematika dengan persentase 16,53% sangat setuju, 45,73% setuju, 31,40%
ragu-ragu, 5,79% tidak setuju dan 0,55% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan total persentase rata-rata 67,22%, termasuk dalam kategori kuat.
d. Aspek motivasi
Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek motivasi berdasarkan indikator.
Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator keinginan untuk belajar matematika.
Tabel 4.6
Respon siswa berdasarkan indilator keinginan untuk belajar matematika
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
18, 19, 20, 21, 22,
23, 24
SS (5) 47 235 26,73
S (4) 95 380 43,23
R (3) 72 216 24,57
TS (2) 19 38 4,32
STS (1) 10 10 1,14
Jumlah 243 879 100
Skor Maksimal 1260
Persentase Rata-rata 69,76
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 24 dari jumlah responden 36 siswa mengenai keinginan siswa untuk belajar matematika dengan persentase 26,73% sangat setuju, 43,23% setuju, 24,57% ragu-ragu, 4,32% tidak setuju dan 1,14% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar matematika dengan total persentase rata-rata 69,76%, termasuk dalam kategori kuat.
Dari hasil di atas sudah diketahui nilai skor maksimal dan skor rata-rata dari tiap indikator. Berikut ini adalah rekaptulasi skala respon sikap siswa terhadap penerapan metode Inquiry yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek.
Tabel 4.7
Rekaptulasi skor respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry
Dari tabel di atas dapat disimpulkan rata-rata persentase dari setiap aspek sikap siswa terhadap penbelajaran matematika.Untuk aspek kepercayaan memiliki rata-rata persentase sebesar 68,75%, aspek menghargai memiliki rata-rata persentasesebesar 77,68%, aspek kesenangan memiliki rata-rata persentase sebesar 67,22%
dan aspek motivasi memiliki rata-rata persentase sebesar 69,76%.
Tabel 4.8
Rekaptulasi Kriteria respon siswa menurut Sugiyono
Aspek Rata-rata Persentase (%)
Per Aspek Kriteria
Kepercayaan 68,75 Kuat
Menghargai 77,68 Kuat
Kesenangan 67,22 Kuat
Motivasi 69,76 Kuat
Aspek Indikator Skor
Maksimal
Jumlah
Skor Persentase
(%) Per Indikator
Rata-rata Persentase
(%) Per Aspek
kepercayaan
Siswa lebih aktif di
kelas 360 268 74,44
68,75 Siswa percaya akan
kemampuan yang dimilikinya
720 454 63,06
Menghargai
Siswa bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas
540 413 76,48
77,68 Siswa mengetahui
pentingnya mempelajari matematika
360 284 78,89
Kesenangan
Siswa senang mengikuti pelajaran matematika
1080 726 67,22 67,22
Motivasi Keinginan untuk
belajar matematika 1260 879 69,76 69,76
Tabel di atas dapat di gambarkan dengan diagram batang di bawah ini:
Gambar 4.1
Rekaptulasi angket terhadap respon sikap siswa
Dari diagram di atas diketahui rata-rata persentase setiap aspek. Ditunjukkan bahwa untuk aspek kepercayaan dengan rata-rata persentase 68,75% termasuk kategori kuat, aspek menghargai dengan rata-rata persentase 77,68% termasuk kategori kuat, aspek kesenangan dengan rata-rata persentase 67,22% termasuk kategori kuat dan aspek motivasi dengan rata-rata persentase 69,76%
termasuk kategori kuat. Ternyata semua aspek sikap siswa yang diukur hampir memiliki rata-rata persentase yang sama, sehingga semua aspek termasuk dalam kategori yang sama yaitu kuat.
Dari semua aspek yang diukur, dapat dicari rata-ratanya yaitu sebesar 70%.
2. Prestasi belajar matematika siswa
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa melalui tes. Data yang diperoleh
60 65 70 75 80
Aspek
Angket
Respon Sikap Siswa
kepercayaan 68,75%
Menghargai 77,68%
Kesenangan 67,22%
Motivasi 69,76%
merupakan nilai yang diperoleh siswa selama penelitian berlangsung, baik siswa yang di kelasnya menggunakan metode Inquiry dalam proses pembelajarannya, dalam hal ini dinamakan kelas eksperimen, maupun yang tidak menggunakan metode Inquiry dalam proses pembelajarannya, dalam hal ini dinamakan kelas kontrol.
Tes yang diberikan pada siswa adalah tes yang berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan ketika proses pembelajaran selama penelitian berlangsung yaitu tentang pokok bahasan bangun ruang sisi datar.
a. Hasil tes kelas eksperimen (penerapan pembelajaran dengan menggunaan metode Inquirypada pembelajaran matematika)
1) Pretes
Sebelum menerapkan metode yang akan diteliti, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengambil data berupa hasil tes matematika siswa atau dalam hal ini dinamakan pre-test. Data pre- test ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan skorPretes terdapat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.9
Skor Hasil Pretes Kelas Eksperimen
No. Nama Siswa Skor Pretes
1 Agnes Hartanti 50
2 Aldhi Alexander A. A 53
3 Aleli 58
4 Algi Lasandi 53
5 Alif Nur Amarullah 45
6 Aries Prasetyo 57
7 Arika 48
8 Bellinda Aulia Dita 59
9 Desty Rahmayanti 63
10 Dian Novita 19
11 Dita Tiyani 55
12 Erika Rakhim 51
13 Eva Purnamasari 57
14 Evi Rossiana 61
15 Faris Abdul Haq 45
16 Ike Octavia 49
17 Jevi Frizal Azhar 77
18 Jodi Irawan 57
19 Khoirudin 59
20 Lutfiah Meydiana 56
21 M. Yoga Pratama 63
22 Muhammad Taufan K. P 37
23 Nindiya Nur Azizah 66
24 Novia Indriyanti 24
25 Prafieta Amarta 57
26 Rhakmat Adiyansah 53
27 Riyan Toni 57
28 Rizki Aldiansyah Faisal 58
29 Rohiman 78
30 Rubiyanto 49
31 Ryan Gunawan 52
32 Salim Wahid 87
33 Salma Faradiba 53
34 Sri Rahayu 59
35 Suseno Adji 52
36 Susiana 51
37 Teguh Prayogi 88
38 Tiya Anita 52
39 Tri Mutia 74
40 Voni Anggreani 49
41 Yani 65
42 Yuli Rahmawati 81
Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.
Tabel 4.10
Ketercapaian KKM Skor Pretes
Nilai Frekuensi Persentase KKM
0 – 74 37 88% Belum tercapai
75 – 100 5 12% Sudah tercapai
Jumlah 42 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 37 siswaatau 88% dari
jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 12%.
Adapun diagram hasil belajar pretes kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Gambar 4.2
Nilai Pretes kelas eksperimen
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 88% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 12%. Artinya hanya 12% dari hasil pretes yang mencapai nilai KKM dan 88% lainnya belum mencapai KKM.
2) Postes
Data nilai postes ini diperoleh dari hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas. Data postes ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan skor Postes terdapat dalam tabel berikut ini:
0 - 74 Di bawah KKM 88%
75 - 100 Mencapai KKM
12%
Nilai Pretes
Tabel 4.11
Skor Hasil Postes Kelas Eksperimen
No. Nama Siswa Skor Postes
1 Agnes Hartanti 57
2 Aldhi Alexander A. A 96
3 Aleli 82
4 Algi Lasandi 88
5 Alif Nur Amarullah 82
6 Aries Prasetyo 90
7 Arika 57
8 Bellinda Aulia Dita 87
9 Desty Rahmayanti 72
10 Dian Novita 50
11 Dita Tiyani 99
12 Erika Rakhim 64
13 Eva Purnamasari 100
14 Evi Rossiana 83
15 Faris Abdul Haq 49
16 Ike Octavia 71
17 Jevi Frizal Azhar 97
18 Jodi Irawan 69
19 Khoirudin 80
20 Lutfiah Meydiana 61
21 M. Yoga Pratama 55
22 Muhammad Taufan K. P 48
23 Nindiya Nur Azizah 90
24 Novia Indriyanti 91
25 Prafieta Amarta 65
26 Rhakmat Adiyansah 79
27 Riyan Toni 81
28 Rizki Aldiansyah Faisal 98
29 Rohiman 100
30 Rubiyanto 84
31 Ryan Gunawan 84
32 Salim Wahid 94
33 Salma Faradiba 64
34 Sri Rahayu 80
35 Suseno Adji 73
36 Susiana 66
37 Teguh Prayogi 97
38 Tiya Anita 87
39 Tri Mutia 89
40 Voni Anggreani 65
41 Yani 97
42 Yuli Rahmawati 86
Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.
Tabel 4.12
Ketercapaian KKM Skor Postes
Nilai Frekuensi Persentase KKM
0 - 74 16 38% Belum tercapai
75 - 100 26 62% Sudah tercapai
Jumlah 42 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 16 siswaatau 38% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 26 siswa atau sebesar 62%. Artinya terdapat perbedaaan hasil belajar antara nilai pretes dan postes sebelum dan sesudah penerapan metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas.
Gambar 4.3
Nilai Postes kelas eksperimen
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 38% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 62%. Artinya hanya 62% dari hasil postes yang mencapai nilai KKM dan 38% lainnya belum mencapai KKM.
0 - 74 Di bawah KKM
38%
75 - 100 Mencapai
KKM 62%
Nilai Postes Kelas Eksperimen
Sehingga prestasi belajar matematika siswa sudah baik setelah penerapan pembelajaran menggunaan metode Inquiry.
3) N-Gain Kelas Eksperimen
Mengacu dari rumus N-Gain yang telah ditulis pada bab 3, kita akan mencari N-Gain dari data tiap murid, perhitungannya adalah sebagai berikut:
𝑔 = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
g1 = 57−50 100−50
=
750 = 0,14
Setelah dihitung, didapat N-Gain siswa yang pertama sebesar 0,14. Untuk N-Gain yang kedua sampai terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.13
N-Gain kelas eksperimen
No. Nama Siswa Pretes Postes N-Gain Kriteria
1 Agnes Hartanti 50 57 0,14 Rendah
2 Aldhi Alexander A. A 53 96 0,91 Tinggi
3 Aleli 58 82 0,57 Sedang
4 Algi Lasandi 53 88 0,74 Tinggi
5 Alif Nur Amarullah 45 82 0,67 Sedang
6 Aries Prasetyo 57 90 0,77 Tinggi
7 Arika 48 57 0,17 Rendah
8 Bellinda Aulia Dita 59 87 0,68 Sedang
9 Desty Rahmayanti 63 72 0,24 Rendah
10 Dian Novita 19 50 0,38 Sedang
11 Dita Tiyani 55 99 0,98 Tinggi
12 Erika Rakhim 51 64 0,27 Rendah
13 Eva Purnamasari 57 100 1,00 Tinggi
14 Evi Rossiana 61 83 0,56 Sedang
15 Faris Abdul Haq 45 49 0,07 Rendah
16 Ike Octavia 49 71 0,43 Sedang
17 Jevi Frizal Azhar 77 97 0,87 Tinggi
18 Jodi Irawan 57 69 0,28 Rendah
19 Khoirudin 59 80 0,51 Sedang
20 Lutfiah Meydiana 56 61 0,11 Rendah
21 M. Yoga Pratama 63 55 -0,22 Rendah
22 Muhammad Taufan K. P 37 48 0,17 Rendah
23 Nindiya Nur Azizah 66 90 0,71 Tinggi
24 Novia Indriyanti 24 91 0,88 Tinggi
25 Prafieta Amarta 57 65 0,19 Rendah
26 Rhakmat Adiyansah 53 79 0,55 Sedang
27 Riyan Toni 57 81 0,56 Sedang
28 Rizki Aldiansyah Faisal 58 98 0,95 Tinggi
29 Rohiman 78 100 1,00 Tinggi
30 Rubiyanto 49 84 0,69 Sedang
31 Ryan Gunawan 52 84 0,67 Sedang
32 Salim Wahid 87 94 0,54 Sedang
33 Salma Faradiba 53 64 0,23 Rendah
34 Sri Rahayu 59 80 0,51 Sedang
35 Suseno Adji 52 73 0,44 Sedang
36 Susiana 51 66 0,31 Sedang
37 Teguh Prayogi 88 97 0,75 Tinggi
38 Tiya Anita 52 87 0,73 Tinggi
39 Tri Mutia 74 89 0,58 Sedang
40 Voni Anggreani 49 65 0,31 Sedang
41 Yani 65 97 0,91 Tinggi
42 Yuli Rahmawati 81 86 0,26 Rendah
Jumlah 2377 3307 22,103
Sedang
Rata-rata 56,60 78,74 0,53
Dengan melihat N-Gain tabel di atas, kita dapat menghitung rata-rata N-Gain kelas eksperimen. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan Excel sehingga didapat rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,53 yang termasuk kategori sedang.
Adapun deskriptif data hasil tes tentang hasil belajar siswa kelas eksperimen berdasarkan output SPSS 17 sebagai berikut:
a) Pretes Kelas Eksperimen
1. Mean atau rata-rata hasil tes adalah 56,595 2. Titik tengah atau median hasil tes sebesar 56,500
3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 184,539 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 19,000
5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 88,000 b) Postes Kelas Eksperimen
1. Rata-rata atau mean hasil tes adalah 78,738 2. Titik tengah atau media hasil tes sebesar 82,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 238,783 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 48,000
5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 100,000
b. Hasil tes kelas kontrol (penerapan pembelajaran dengan menggunaan metode Inquiry pada pembelajaran matematika)
1) Pretes
Langkah awal yang dilakukan di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen, yaitu mengambil data berupa hasil tes matematika siswa atau dalam hal ini dinamakan pretes. Data pretes ini diperoleh melalui tes dalam bentuk esay sebanyak 10 soal. Adapun skor hasil pretes kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14
Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol
No. Nama Siswa Skor Pretes
1 Abdul Rohman 66
2 Abi Putra Prasetyo 58
3 Agas 73
4 Alifsyahiroh 40
5 Ananda Nurwahyu Pradana 64
6 Auliya Arifah 66
7 Ayu Lestari 62
8 Desi Rahmadani 54
9 Devi Ameliya Putri 61
10 Dewi Novitasari 41
11 Endang Yustika 62
12 Eni Iriyanti 66
13 Fauzi Andriyanto 75
14 Ine Rachim 67
15 Inka Fitriani 52
16 Jovian Alexander S 42
17 Juhaidah 68
18 Khofifah 52
19 Khoriro Fatimah 42
20 M0 Hafsiin Basri 75
21 M0 Ridwan Rifangi 85
22 M0 Syarif Hidayatulloh 76
23 Mega Nur Fadillah 65
24 Muhammad Ikhsan 65
25 Nanti Purwanti 42
26 Nuhi Arsalan 49
27 Nur Erifah 63
28 Onyk Amanda 60
29 Prayoga 33
30 Resky Bagas Saputra 52
31 Ridha Naisa 51
32 Rizaldi Santosa 37
33 Robi Maulana Ardiantoro 29
34 Sahrul Maulidin 55
35 Saputra 55
36 Sri Rodiya 78
37 Susanto 58
38 Vepi Ameliani 57
39 Vivi Erfhia Rachmawati 40
40 Wahyu Abimanyu 48
41 Yulia Putri 66
42 Yuntika 62
Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.
Tabel 4.15
Ketercapaian KKM Skor Pretes Nilai Frekuensi Persentase KKM
0 - 74 37 88% Belum tercapai
75 - 100 5 12% Sudah tercapai
Jumlah 42 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 37 siswa atau 88% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM
sebanyak 5 siswa atau sebesar 12%. Adapun diagram hasil belajar pretes kelas kontrol dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.4
Nilai Pretes Kelas Kontrol
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 88% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 12%. Artinya hanya 12% dari hasil pretes yang mencapai nilai KKM dan 88% lainnya belum mencapai KKM.
2) Postes
Data nilai postes ini diperoleh dari hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yang dalam penilaian ini tidak diterapkan metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas. Data postes ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan nilai Postes terdapat dalam tabel berikut ini:
0 - 74 Di bawah KKM
88%
75 - 100 Mencapai KKM
12%
Nilai Pretes Kelas Kontrol
Tabel 4.16
Skor Hasil Postes Kelas Kontrol
No. Nama Siswa Skor Postes
1 Abdul Rohman 63
2 Abi Putra Prasetyo 58
3 Agas 58
4 Alifsyahiroh 57
5 Ananda Nurwahyu Pradana 84
6 Auliya Arifah 62
7 Ayu Lestari 67
8 Desi Rahmadani 63
9 Devi Ameliya Putri 75
10 Dewi Novitasari 61
11 Endang Yustika 74
12 Eni Iriyanti 77
13 Fauzi Andriyanto 90
14 Ine Rachim 77
15 Inka Fitriani 44
16 Jovian Alexander S 93
17 Juhaidah 78
18 Khofifah 61
19 Khoriro Fatimah 58
20 M0 Hafsiin Basri 74
21 M0 Ridwan Rifangi 61
22 M0 Syarif Hidayatulloh 46
23 Mega Nur Fadillah 67
24 Muhammad Ikhsan 58
25 Nanti Purwanti 52
26 Nuhi Arsalan 53
27 Nur Erifah 85
28 Onyk Amanda 68
29 Prayoga 50
30 Resky Bagas Saputra 88
31 Ridha Naisa 74
32 Rizaldi Santosa 85
33 Robi Maulana Ardiantoro 94
34 Sahrul Maulidin 89
35 Saputra 79
36 Sri Rodiya 82
37 Susanto 70
38 Vepi Ameliani 76
39 Vivi Erfhia Rachmawati 61
40 Wahyu Abimanyu 42
41 Yulia Putri 50
42 Yuntika 55
Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.
Tabel 4.17
Ketercapaian KKM skor postes Nilai Frekuensi Persentase KKM
0 - 74 27 64% Belum tercapai
75 - 100 15 36% Sudah tercapai
Jumlah 42 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 27 siswa atau 64% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa atau sebesar 36%.
Gambar 4.5
Nilai Postes Kelas Kontrol
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 64% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 36%. Artinya hanya 36% dari hasil postes yang mencapai nilai KKM dan 64% lainnya belum mencapai KKM.
0 - 74 Di bawah KKM
64%
75 - 100 Mencapai KKM
36%
Nilai Postes Kelas Kontrol
3) N-Gain Kelas Kontrol
Mengacu dari rumus N-Gain yang telah ditulis pada bab 3, kita akan mencari N-Gain dari data tiap murid, perhitungannya adalah sebagai berikut:
𝑔 = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠
g1 = 66−63
100−63
=
−337 = -0,09
Setelah dihitung, didapat N-Gain siswa yang pertama sebesar -0,09. Untuk N-Gain yang kedua sampai terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.18 N-Gain kelas kontrol
No. Nama Siswa Pre Tes Post Tes N-Gain Kriteria
1 Abdul Rohman 66 63 -0,09 Rendah
2 Abi Putra Prasetyo 58 58 0,00 Rendah
3 Agas 73 58 -0,56 Rendah
4 Alifsyahiroh 40 57 0,28 Rendah
5 Ananda Nurwahyu .P 64 84 0,56 Sedang
6 Auliya Arifah 66 62 -0,12 Rendah
7 Ayu Lestari 62 67 0,13 Rendah
8 Desi Rahmadani 54 63 0,20 Rendah
9 Devi Ameliya Putri 61 75 0,36 Sedang
10 Dewi Novitasari 41 61 0,34 Sedang
11 Endang Yustika 62 74 0,32 Sedang
12 Eni Iriyanti 66 77 0,32 Sedang
13 Fauzi Andriyanto 75 90 0,60 Sedang
14 Ine Rachim 67 77 0,30 Sedang
15 Inka Fitriani 52 44 -0,17 Rendah
16 Jovian Alexander S 42 93 0,88 Tinggi
17 Juhaidah 68 78 0,31 Sedang
18 Khofifah 52 61 0,19 Rendah
19 Khoriro Fatimah 42 58 0,28 Rendah
20 M0 Hafsiin Basri 75 74 -0,04 Rendah
21 M0 Ridwan Rifangi 85 61 -1,60 Rendah
22 M0 Syarif Hidayatulloh 76 46 -1,25 Rendah
23 Mega Nur Fadillah 65 67 0,06 Rendah
24 Muhammad Ikhsan 65 58 -0,20 Rendah
25 Nanti Purwanti 42 52 0,17 Rendah
26 Nuhi Arsalan 49 53 0,08 Rendah
27 Nur Erifah 63 85 0,59 Sedang
28 Onyk Amanda 60 68 0,20 Rendah
29 Prayoga 33 50 0,25 Rendah
30 Resky Bagas Saputra 52 88 0,75 Tinggi
31 Ridha Naisa 51 74 0,47 Sedang
32 Rizaldi Santosa 37 85 0,76 Tinggi
33 Robi Maulana Ardiantoro 29 94 0,92 Tinggi
34 Sahrul Maulidin 55 89 0,76 Tinggi
35 Saputra 55 79 0,53 Sedang
36 Sri Rodiya 78 82 0,18 Rendah
37 Susanto 58 70 0,29 Rendah
38 Vepi Ameliani 57 76 0,44 Sedang
39 Vivi Erfhia Rachmawati 40 61 0,35 Sedang
40 Wahyu Abimanyu 48 42 -0,12 Rendah
41 Yulia Putri 66 50 -0,47 Rendah
42 Yuntika 62 55 -0,18 Rendah
Jumlah 2412 2859 7,07
Rendah
Rata-rata 57,43 68,07 0,17
Dengan melihat N-Gain tabel di atas, kita dapat menghitung rata-rata N-Gain kelas kontrol. Untuk mempermudah perhitungan penulis menggunakan Excel sehingga didapat rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,17 yang termasuk kategori rendah.
Adapun deskriptif data hasil test tentang hasil belajar siswa kelas kontrol berdasarkan output SPSS 17.0 sebagai berikut:
a) Pretes Kelas Kontrol
1. Mean atau rata-rata hasil tes adalah 57,428 2. Titik tengah atau median hasil tes sebesar 59,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 167,909 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 29,000
5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 85,000
b) Postes Kelas Kontrol
1. Rata-rata atau mean hasil tes adalah 68,071 2. Titik tengah atau media hasil tes sebesar 67,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 197,629 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 42,000
5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 94,000
Dari data yang didapat, rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,53 dengan kategori sedang sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,17 dengan kategori rendah, bisa dilihat bahwa terdapat perbedaan kenaikan dari kelas eksperimen dan kontrol. Dalam hal ini kelas eksperimen lebih terlihat kenaikannya atau peningkatannya dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki prestasi yang baik setelah menerapkan metode inquiry dalam pembelajarannya.
B. Analisis Data
1. Uji prasyarat hipotesis a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui gambaran awal distribusi data residual (error) terhadap penerapan metode inquiry dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Penulis menggunakan bantuan software SPSS 17.0 untuk menghitung uji normalitas dengan memasukan nilai N-gain dari kedua kelas (eksperimen dan kontrol). Hasil perhitungan data adalah sebagai berikut.
Tabel 4.19
Output SPSS Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
N_Gain Eksperimen ,098 42 .200* ,967 42 ,258
Kontrol ,144 42 ,028 ,873 42 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel diatas, pengujian normalitas error dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 17.0 diperoleh nilai signifikansi kelas ekperimen sebesar 0,200 dan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,028 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian p-value Kolmogorov-Smirnovada yang lebih dari 0,05 dan ada juga yang kurang dari 0,05 yakni 0,200 > 0,05 dan 0,028 < 0,05 maka untuk kelas eksperimen Ha artinya error berdistribusi normal, untuk kelas kontrol tidak berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas dua varians
Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau heterogen. Uji homogen dalam penelitian ini menggunakan uji Levene Test. Hasil yang diperoleh dari hasil penggunaan SPSS 17.0 dengan rumus Levene Test adalah sebagai berikut.
Tabel 4.20
Output SPSS Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances N_Gain
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,175 1 82 ,144
Berdasarkan tabel di atas, uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 17.0 uji Levene Test diperoleh nilai signifikanasi 0,144 dengan
taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian nilai signifikan > α maka Ho diterima artinya tidak ada perbedaan varian (homogen). Jadi dapat disimpulkan bahwa data penerapan metode inquiry (X) dan prestasi belajar matematika siswa (Y) pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar bervarian homogen.
2. Uji hipotesis
a. Uji U (Mann Whitney)
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas diperoleh kesimpulan data nomal dan tidak normal serta homogen, maka penulis menggunakan uji nonparametik untuk uji hipotesis. Uji nonparametik dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney sebagai alternatif uji-t. Hasil perhitungan uji-U dengan menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.21
Output SPSS Group Statistik
Ranks
Kelas N Mean Rank Sum of Ranks
N_Gain Eksperimen 42 52,05 2186,00
Kontrol 42 32,95 1384,00
Total 84
Tabel 4.22 Output SPSS Uji U
Test Statisticsa
N_Gain
Mann-Whitney U 481,000
Wilcoxon W 1384,000
Z -3,588
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: Kelas
Berdasarkan tabel di atas, uji Mann Whitney dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh Z = -3,588 dan Signifikansi 2- tailed sebesar 0,000. Karena Signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolakdan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode inquiry terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.
C. Pembahasan
Setelah memperoleh data hasil dari penelitian dilapangan dan pengolahan data uji prasyarat dan uji hipotesis maka didapatkan hasil perhitungan statistik. Analisis data diawali dengan menganalisis apakah setiap sample berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas bahwa data ada yang berdistribusi normal dan ada yang tidak berdistribusi normal karena nilai signifikansi ada yang lebih dan ada yang kurang dari 0,05 yaitu 0,200 dan 0,028. Selanjutnya pengujian homogenitas untuk mengetahui bahwa data berasal dari varian yang homogen atau heterogen. Pengujian homogenitas menggunakan uji Levene Test dengan α = 0,05. Hasil uji homogenitas dengan SPSS 17.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,142. Karena signifikansi 0,142 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.
berdasarkan hasil di atas data berasal dari distribusi yang tidak normal dan homogen maka dihitung uji hipotesis dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil perhitungan Uji Mann Whitney di atas dengan Z sebesar - 3,588 dan signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh penerapan metode inquiry terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMPN 2 Plered.
Berdasarkan hasil perhitungan angket respon sikap siswa terhadap penerapan metode inquiry didapat bahwa untuk aspek kepercayaan dengan rata-rata persentase 68,75% termasuk kategori kuat, aspek menghargai dengan rata-rata persentase 77,68% termasuk kategori kuat, aspek kesenangan dengan rata-rata persentase 67,22% termasuk kategori kuat dan aspek motivasi dengan rata-rata persentase 69,76% termasuk kategori kuat.
Dari semua aspek yang diukur, dapat dicari rata-ratanya yaitu sebesar 70%
termasuk dalam kategori yang sama yaitu kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inquiry di kelas VIII C SMPN 2 Plered tahun ajaran 2013-2014 dapat diterima dengan baik oleh para siswa.
Rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol (tidak menggunakan metode inquiry) yaitu sebesar 68,07 pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Adapun hasil analisis data menunjukan bahwa rata- rata peningkatan nilai siswa atau prestasi adalah sebesar 17% dengan kategori rendah.
Rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang dilakukan setelah menggunakan metode inquiry yaitu sebesar 78,74 pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Adapun hasil analisis data menunjukan bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa atau prestasi adalah sebesar 53% dengan kategori sedang, setelah menggunakan metode inquiry.
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,05 dan thitung sebesar -3,588.
Berdasarkan hasil analisis semua data yang diperoleh selama penelitian baik teori maupun hasil tes, maka hipotesis penelitian dapat diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode inquiry dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII C SMPN 2 Plered pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.