• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bab ini akan menjelaskan tentang pembahasan dari hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan. Hasil penelitian ini mencakup observasi uji coba sebuah metode, analisis data hasil skala sikap mengenai respon siswa terhadap penerapan metode matematika dalam proses pembelajaran di dalam kelasserta hasil tes yang menunjukkan prestasi belajar matematika siswa.

A. Deskripsi Data

Penelitian ini bertujun untuk mengetahui apakan metode pembelajaran yang di ujicobakan ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.Dalam penelitian ini, metode yang di ujicobakan adalah metode Inquiry. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII, yang terfokus di kelas VIII C sebagai kelas eksprimen (pembelajaran yang menggunakan metode Inquiry) dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol (tanpa penerapan metode Inquiry) dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar dengan sub materi yang diambil adalah tentang Unsur-unsur pada kubus, balok, prisma, dan limas dan tentang jarring-jaring bangun ruang sisi datar.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian adalah berupa data yang selanjutnya dianalisis setelah semua data terkumpul.Kemudian tahap terakhir adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji u.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemudian nilai tes tersebut dianalisis menggunakan bantuan SPSS 17.0 dan program Excel. Sedangkan data respon siswa dianalisis secara deskriptif menggunakan program excel.

1. Responsiswa atau sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dalam proses pembelajaran

Data respon siswa diperoleh menggunakan angket yang disebar pada kelas eksperimen yaitu siswa kelas VIII C yang berjumlah 42 siswa,

(2)

namun ketika pengumpulan angket hanya terdapat 36 siswa.Acuan yang digunakan dalam pensekoran angket adalah skala liker dengan 5 alternatif jawaban.Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan aspek sikap yaitu kepercayaan, menghargai, kesenangan dan motivasi, yang diselaraskan dengan prinsip-prinsip yang harus ada dalam penggunaan metode inquiry yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual, interaksi, bertanya, belajar untuk berpikir dan keterbukaan,kemudiandibagi menjadi beberapa indikator untuk mempermudah pembuatan angket.

a. Aspek kepercayaan

Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek kepercayaan berdasarkan indikator.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa lebih aktif di kelas.

Tabel 4.1

Respon siswa berdasarkan indikator siswa lebih aktif di kelas

No Item Skor F Jumlah Skor Persentase

1, 2

SS (5) 11 55 20,52

S (4) 37 148 55,22

R (3) 19 57 21,27

TS (2) 3 6 2,24

STS (1) 2 2 0,75

Jumlah 72 268 100

Skor Maksimal 360

Persentase Rata-rata 74,44

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 1 dan 2 dari jumlah responden 36 siswa mengenai keaktifan siswa di dalam kelas dengan persentase 20,52% sangat setuju, 55,22% setuju, 21,27% ragu-ragu, 2,24% tidak setuju dan 0,75%

(3)

sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan keaktifan siswa di dalam kelas dengan total persentaserata-rata 74,44%, termasuk dalam kategori kuat.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa percaya akan kemampuan yang dimilikinya.

Tabel 4.2

Respon siswa berdasarkan indicator siswa percaya akan kemampuan yang dimilikinya.

No

Item Skor F Jumlah Skor Persentase

3, 4, 5, 6

SS (5) 10 50 11,01

S (4) 52 208 45,81

R (3) 42 126 27,75

TS (2) 31 62 13,66

STS (1) 8 8 1,76

Jumlah 143 454 100

Skor Maksimal 720

Persentase Rata-rata 63,06

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 3, 4, 5 dan 6 dari jumlah responden 36 siswa mengenai kepercayaan siswa akan kemampuan yang dimilikinya dengan persentase 11,01% sangat setuju, 45,81% setuju, 27,75% ragu-ragu, 13,66% tidak setuju dan 1,76% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkankepercayaan siswa akan kemanpuan yang dimilikinya dengan total prosentase rata-rata 63,06%, termasuk dalam kategori kuat.

(4)

b. Aspek menghargai

Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek menghargai berdasarkan indikator.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas.

Tabel 4.3

Respon siswa berdasarkan indikator siswa bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas

No Item Skor F Jumlah Skor Persentase

7, 8, 9

SS (5) 27 135 32,69

S (4) 53 212 51,33

R (3) 15 45 10,90

TS (2) 10 20 4,84

STS (1) 1 1 0,24

Jumlah 106 413 100

Skor Maksimal 540

Persentase Rata-rata 76,48

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 7, 8 dan 9 dari jumlah responden 36 siswa mengenai kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dengan persentase 32,69% sangat setuju, 51,33% setuju, 10,90% ragu-ragu, 4,84%

tidak setuju dan 0,24% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas dengan total persentase rata-rata 76,48%, termasuk dalam kategori kuat.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indicator siswa mengetahui pentingnya mempelajari matematika.

(5)

Tabel 4.4

Respon siswa berdasarkan indikator siswa mengetahui pentingnya mempelajari matematika

No

Item Skor F Jumlah Skor Persentase

10, 11

SS (5) 23 115 40,49

S (4) 30 120 104,35

R (3) 15 45 39,13

TS (2) 2 4 3,48

STS (1) 0 0 0

Jumlah 70 284 187,45

Skor Maksimal 360

Persentase Rata-rata 78,89

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 10 dan 11 dari jumlah responden 36 siswa mengenai pengetahuan siswa terhadap pentingnya mempelajari matematika dengan persentase 40,49% sangat setuju, 104,35% setuju, 39,13%

ragu-ragu, 3,48% tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menambah pengetahuan siswa terhadap pentingnya mempelajari matematika dengan total persentase rata-rata 78,89%, termasuk dalam kategori kuat.

c. Aspek kesenangan

Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek kesenangan berdasarkan indikator.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator siswa senang mengikuti pelajaran matematika.

(6)

Tabel 4.5

Respon siswa berdasarkan indikator siswa senang mengikuti pelajaran matematika

No Item Skor F Jumlah Skor Persentase

12, 13, 14, 15,

16, 17

SS (5) 24 120 16,53

S (4) 83 332 45,73

R (3) 76 228 31,40

TS (2) 21 42 5,79

STS (1) 4 4 0,55

Jumlah 208 726 100

Skor Maksimal 1080

Persentase Rata-rata 67,22

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 12, 13, 14, 15, 16 dan 17 dari jumlah responden 36 siswa mengenai seberapa senangnya siswa mengikuti pelajaran matematika dengan persentase 16,53% sangat setuju, 45,73% setuju, 31,40%

ragu-ragu, 5,79% tidak setuju dan 0,55% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat menumbuhkan kesenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan total persentase rata-rata 67,22%, termasuk dalam kategori kuat.

d. Aspek motivasi

Berikut ini adalah tabel yang disajikan dari hasil perhitungan respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry dengan aspek motivasi berdasarkan indikator.

Berikut ini adalah tabel mengenai respon sikap siswa berdasarkan indikator keinginan untuk belajar matematika.

(7)

Tabel 4.6

Respon siswa berdasarkan indilator keinginan untuk belajar matematika

No Item Skor F Jumlah Skor Persentase

18, 19, 20, 21, 22,

23, 24

SS (5) 47 235 26,73

S (4) 95 380 43,23

R (3) 72 216 24,57

TS (2) 19 38 4,32

STS (1) 10 10 1,14

Jumlah 243 879 100

Skor Maksimal 1260

Persentase Rata-rata 69,76

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa untuk pernyataan item 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 24 dari jumlah responden 36 siswa mengenai keinginan siswa untuk belajar matematika dengan persentase 26,73% sangat setuju, 43,23% setuju, 24,57% ragu-ragu, 4,32% tidak setuju dan 1,14% sangat tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Inquiry dapat meningkatkan keinginan siswa untuk belajar matematika dengan total persentase rata-rata 69,76%, termasuk dalam kategori kuat.

Dari hasil di atas sudah diketahui nilai skor maksimal dan skor rata-rata dari tiap indikator. Berikut ini adalah rekaptulasi skala respon sikap siswa terhadap penerapan metode Inquiry yang sudah dikelompokkan sesuai dengan aspek.

(8)

Tabel 4.7

Rekaptulasi skor respon sikap siswa terhadap penggunaan metode Inquiry

Dari tabel di atas dapat disimpulkan rata-rata persentase dari setiap aspek sikap siswa terhadap penbelajaran matematika.Untuk aspek kepercayaan memiliki rata-rata persentase sebesar 68,75%, aspek menghargai memiliki rata-rata persentasesebesar 77,68%, aspek kesenangan memiliki rata-rata persentase sebesar 67,22%

dan aspek motivasi memiliki rata-rata persentase sebesar 69,76%.

Tabel 4.8

Rekaptulasi Kriteria respon siswa menurut Sugiyono

Aspek Rata-rata Persentase (%)

Per Aspek Kriteria

Kepercayaan 68,75 Kuat

Menghargai 77,68 Kuat

Kesenangan 67,22 Kuat

Motivasi 69,76 Kuat

Aspek Indikator Skor

Maksimal

Jumlah

Skor Persentase

(%) Per Indikator

Rata-rata Persentase

(%) Per Aspek

kepercayaan

Siswa lebih aktif di

kelas 360 268 74,44

68,75 Siswa percaya akan

kemampuan yang dimilikinya

720 454 63,06

Menghargai

Siswa bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas

540 413 76,48

77,68 Siswa mengetahui

pentingnya mempelajari matematika

360 284 78,89

Kesenangan

Siswa senang mengikuti pelajaran matematika

1080 726 67,22 67,22

Motivasi Keinginan untuk

belajar matematika 1260 879 69,76 69,76

(9)

Tabel di atas dapat di gambarkan dengan diagram batang di bawah ini:

Gambar 4.1

Rekaptulasi angket terhadap respon sikap siswa

Dari diagram di atas diketahui rata-rata persentase setiap aspek. Ditunjukkan bahwa untuk aspek kepercayaan dengan rata-rata persentase 68,75% termasuk kategori kuat, aspek menghargai dengan rata-rata persentase 77,68% termasuk kategori kuat, aspek kesenangan dengan rata-rata persentase 67,22% termasuk kategori kuat dan aspek motivasi dengan rata-rata persentase 69,76%

termasuk kategori kuat. Ternyata semua aspek sikap siswa yang diukur hampir memiliki rata-rata persentase yang sama, sehingga semua aspek termasuk dalam kategori yang sama yaitu kuat.

Dari semua aspek yang diukur, dapat dicari rata-ratanya yaitu sebesar 70%.

2. Prestasi belajar matematika siswa

Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data tentang prestasi belajar matematika siswa melalui tes. Data yang diperoleh

60 65 70 75 80

Aspek

Angket

Respon Sikap Siswa

kepercayaan 68,75%

Menghargai 77,68%

Kesenangan 67,22%

Motivasi 69,76%

(10)

merupakan nilai yang diperoleh siswa selama penelitian berlangsung, baik siswa yang di kelasnya menggunakan metode Inquiry dalam proses pembelajarannya, dalam hal ini dinamakan kelas eksperimen, maupun yang tidak menggunakan metode Inquiry dalam proses pembelajarannya, dalam hal ini dinamakan kelas kontrol.

Tes yang diberikan pada siswa adalah tes yang berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dijelaskan ketika proses pembelajaran selama penelitian berlangsung yaitu tentang pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

a. Hasil tes kelas eksperimen (penerapan pembelajaran dengan menggunaan metode Inquirypada pembelajaran matematika)

1) Pretes

Sebelum menerapkan metode yang akan diteliti, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengambil data berupa hasil tes matematika siswa atau dalam hal ini dinamakan pre-test. Data pre- test ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan skorPretes terdapat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Skor Hasil Pretes Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Skor Pretes

1 Agnes Hartanti 50

2 Aldhi Alexander A. A 53

3 Aleli 58

4 Algi Lasandi 53

5 Alif Nur Amarullah 45

6 Aries Prasetyo 57

7 Arika 48

8 Bellinda Aulia Dita 59

9 Desty Rahmayanti 63

10 Dian Novita 19

11 Dita Tiyani 55

12 Erika Rakhim 51

13 Eva Purnamasari 57

14 Evi Rossiana 61

15 Faris Abdul Haq 45

(11)

16 Ike Octavia 49

17 Jevi Frizal Azhar 77

18 Jodi Irawan 57

19 Khoirudin 59

20 Lutfiah Meydiana 56

21 M. Yoga Pratama 63

22 Muhammad Taufan K. P 37

23 Nindiya Nur Azizah 66

24 Novia Indriyanti 24

25 Prafieta Amarta 57

26 Rhakmat Adiyansah 53

27 Riyan Toni 57

28 Rizki Aldiansyah Faisal 58

29 Rohiman 78

30 Rubiyanto 49

31 Ryan Gunawan 52

32 Salim Wahid 87

33 Salma Faradiba 53

34 Sri Rahayu 59

35 Suseno Adji 52

36 Susiana 51

37 Teguh Prayogi 88

38 Tiya Anita 52

39 Tri Mutia 74

40 Voni Anggreani 49

41 Yani 65

42 Yuli Rahmawati 81

Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.

Tabel 4.10

Ketercapaian KKM Skor Pretes

Nilai Frekuensi Persentase KKM

0 – 74 37 88% Belum tercapai

75 – 100 5 12% Sudah tercapai

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 37 siswaatau 88% dari

(12)

jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 5 siswa atau sebesar 12%.

Adapun diagram hasil belajar pretes kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar 4.2

Nilai Pretes kelas eksperimen

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 88% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 12%. Artinya hanya 12% dari hasil pretes yang mencapai nilai KKM dan 88% lainnya belum mencapai KKM.

2) Postes

Data nilai postes ini diperoleh dari hasil belajar matematika siswa setelah diterapkannya metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas. Data postes ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan skor Postes terdapat dalam tabel berikut ini:

0 - 74 Di bawah KKM 88%

75 - 100 Mencapai KKM

12%

Nilai Pretes

(13)

Tabel 4.11

Skor Hasil Postes Kelas Eksperimen

No. Nama Siswa Skor Postes

1 Agnes Hartanti 57

2 Aldhi Alexander A. A 96

3 Aleli 82

4 Algi Lasandi 88

5 Alif Nur Amarullah 82

6 Aries Prasetyo 90

7 Arika 57

8 Bellinda Aulia Dita 87

9 Desty Rahmayanti 72

10 Dian Novita 50

11 Dita Tiyani 99

12 Erika Rakhim 64

13 Eva Purnamasari 100

14 Evi Rossiana 83

15 Faris Abdul Haq 49

16 Ike Octavia 71

17 Jevi Frizal Azhar 97

18 Jodi Irawan 69

19 Khoirudin 80

20 Lutfiah Meydiana 61

21 M. Yoga Pratama 55

22 Muhammad Taufan K. P 48

23 Nindiya Nur Azizah 90

24 Novia Indriyanti 91

25 Prafieta Amarta 65

26 Rhakmat Adiyansah 79

27 Riyan Toni 81

28 Rizki Aldiansyah Faisal 98

29 Rohiman 100

30 Rubiyanto 84

31 Ryan Gunawan 84

32 Salim Wahid 94

33 Salma Faradiba 64

34 Sri Rahayu 80

35 Suseno Adji 73

36 Susiana 66

37 Teguh Prayogi 97

38 Tiya Anita 87

39 Tri Mutia 89

40 Voni Anggreani 65

41 Yani 97

42 Yuli Rahmawati 86

(14)

Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.

Tabel 4.12

Ketercapaian KKM Skor Postes

Nilai Frekuensi Persentase KKM

0 - 74 16 38% Belum tercapai

75 - 100 26 62% Sudah tercapai

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 16 siswaatau 38% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 26 siswa atau sebesar 62%. Artinya terdapat perbedaaan hasil belajar antara nilai pretes dan postes sebelum dan sesudah penerapan metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas.

Gambar 4.3

Nilai Postes kelas eksperimen

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 38% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 62%. Artinya hanya 62% dari hasil postes yang mencapai nilai KKM dan 38% lainnya belum mencapai KKM.

0 - 74 Di bawah KKM

38%

75 - 100 Mencapai

KKM 62%

Nilai Postes Kelas Eksperimen

(15)

Sehingga prestasi belajar matematika siswa sudah baik setelah penerapan pembelajaran menggunaan metode Inquiry.

3) N-Gain Kelas Eksperimen

Mengacu dari rumus N-Gain yang telah ditulis pada bab 3, kita akan mencari N-Gain dari data tiap murid, perhitungannya adalah sebagai berikut:

𝑔 = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

g1 = 57−50 100−50

=

7

50 = 0,14

Setelah dihitung, didapat N-Gain siswa yang pertama sebesar 0,14. Untuk N-Gain yang kedua sampai terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13

N-Gain kelas eksperimen

No. Nama Siswa Pretes Postes N-Gain Kriteria

1 Agnes Hartanti 50 57 0,14 Rendah

2 Aldhi Alexander A. A 53 96 0,91 Tinggi

3 Aleli 58 82 0,57 Sedang

4 Algi Lasandi 53 88 0,74 Tinggi

5 Alif Nur Amarullah 45 82 0,67 Sedang

6 Aries Prasetyo 57 90 0,77 Tinggi

7 Arika 48 57 0,17 Rendah

8 Bellinda Aulia Dita 59 87 0,68 Sedang

9 Desty Rahmayanti 63 72 0,24 Rendah

10 Dian Novita 19 50 0,38 Sedang

11 Dita Tiyani 55 99 0,98 Tinggi

12 Erika Rakhim 51 64 0,27 Rendah

13 Eva Purnamasari 57 100 1,00 Tinggi

14 Evi Rossiana 61 83 0,56 Sedang

15 Faris Abdul Haq 45 49 0,07 Rendah

16 Ike Octavia 49 71 0,43 Sedang

17 Jevi Frizal Azhar 77 97 0,87 Tinggi

18 Jodi Irawan 57 69 0,28 Rendah

(16)

19 Khoirudin 59 80 0,51 Sedang

20 Lutfiah Meydiana 56 61 0,11 Rendah

21 M. Yoga Pratama 63 55 -0,22 Rendah

22 Muhammad Taufan K. P 37 48 0,17 Rendah

23 Nindiya Nur Azizah 66 90 0,71 Tinggi

24 Novia Indriyanti 24 91 0,88 Tinggi

25 Prafieta Amarta 57 65 0,19 Rendah

26 Rhakmat Adiyansah 53 79 0,55 Sedang

27 Riyan Toni 57 81 0,56 Sedang

28 Rizki Aldiansyah Faisal 58 98 0,95 Tinggi

29 Rohiman 78 100 1,00 Tinggi

30 Rubiyanto 49 84 0,69 Sedang

31 Ryan Gunawan 52 84 0,67 Sedang

32 Salim Wahid 87 94 0,54 Sedang

33 Salma Faradiba 53 64 0,23 Rendah

34 Sri Rahayu 59 80 0,51 Sedang

35 Suseno Adji 52 73 0,44 Sedang

36 Susiana 51 66 0,31 Sedang

37 Teguh Prayogi 88 97 0,75 Tinggi

38 Tiya Anita 52 87 0,73 Tinggi

39 Tri Mutia 74 89 0,58 Sedang

40 Voni Anggreani 49 65 0,31 Sedang

41 Yani 65 97 0,91 Tinggi

42 Yuli Rahmawati 81 86 0,26 Rendah

Jumlah 2377 3307 22,103

Sedang

Rata-rata 56,60 78,74 0,53

Dengan melihat N-Gain tabel di atas, kita dapat menghitung rata-rata N-Gain kelas eksperimen. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan Excel sehingga didapat rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,53 yang termasuk kategori sedang.

Adapun deskriptif data hasil tes tentang hasil belajar siswa kelas eksperimen berdasarkan output SPSS 17 sebagai berikut:

a) Pretes Kelas Eksperimen

1. Mean atau rata-rata hasil tes adalah 56,595 2. Titik tengah atau median hasil tes sebesar 56,500

(17)

3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 184,539 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 19,000

5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 88,000 b) Postes Kelas Eksperimen

1. Rata-rata atau mean hasil tes adalah 78,738 2. Titik tengah atau media hasil tes sebesar 82,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 238,783 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 48,000

5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 100,000

b. Hasil tes kelas kontrol (penerapan pembelajaran dengan menggunaan metode Inquiry pada pembelajaran matematika)

1) Pretes

Langkah awal yang dilakukan di kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen, yaitu mengambil data berupa hasil tes matematika siswa atau dalam hal ini dinamakan pretes. Data pretes ini diperoleh melalui tes dalam bentuk esay sebanyak 10 soal. Adapun skor hasil pretes kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Skor Hasil Pretes Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Skor Pretes

1 Abdul Rohman 66

2 Abi Putra Prasetyo 58

3 Agas 73

4 Alifsyahiroh 40

5 Ananda Nurwahyu Pradana 64

6 Auliya Arifah 66

7 Ayu Lestari 62

8 Desi Rahmadani 54

9 Devi Ameliya Putri 61

10 Dewi Novitasari 41

11 Endang Yustika 62

12 Eni Iriyanti 66

13 Fauzi Andriyanto 75

14 Ine Rachim 67

15 Inka Fitriani 52

(18)

16 Jovian Alexander S 42

17 Juhaidah 68

18 Khofifah 52

19 Khoriro Fatimah 42

20 M0 Hafsiin Basri 75

21 M0 Ridwan Rifangi 85

22 M0 Syarif Hidayatulloh 76

23 Mega Nur Fadillah 65

24 Muhammad Ikhsan 65

25 Nanti Purwanti 42

26 Nuhi Arsalan 49

27 Nur Erifah 63

28 Onyk Amanda 60

29 Prayoga 33

30 Resky Bagas Saputra 52

31 Ridha Naisa 51

32 Rizaldi Santosa 37

33 Robi Maulana Ardiantoro 29

34 Sahrul Maulidin 55

35 Saputra 55

36 Sri Rodiya 78

37 Susanto 58

38 Vepi Ameliani 57

39 Vivi Erfhia Rachmawati 40

40 Wahyu Abimanyu 48

41 Yulia Putri 66

42 Yuntika 62

Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.

Tabel 4.15

Ketercapaian KKM Skor Pretes Nilai Frekuensi Persentase KKM

0 - 74 37 88% Belum tercapai

75 - 100 5 12% Sudah tercapai

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 37 siswa atau 88% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM

(19)

sebanyak 5 siswa atau sebesar 12%. Adapun diagram hasil belajar pretes kelas kontrol dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Gambar 4.4

Nilai Pretes Kelas Kontrol

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 88% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 12%. Artinya hanya 12% dari hasil pretes yang mencapai nilai KKM dan 88% lainnya belum mencapai KKM.

2) Postes

Data nilai postes ini diperoleh dari hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yang dalam penilaian ini tidak diterapkan metode Inquiry dalam proses pembelajaran di kelas. Data postes ini diperoleh melalui tes esay sebanyak 10 soal. Hasil perolehan nilai Postes terdapat dalam tabel berikut ini:

0 - 74 Di bawah KKM

88%

75 - 100 Mencapai KKM

12%

Nilai Pretes Kelas Kontrol

(20)

Tabel 4.16

Skor Hasil Postes Kelas Kontrol

No. Nama Siswa Skor Postes

1 Abdul Rohman 63

2 Abi Putra Prasetyo 58

3 Agas 58

4 Alifsyahiroh 57

5 Ananda Nurwahyu Pradana 84

6 Auliya Arifah 62

7 Ayu Lestari 67

8 Desi Rahmadani 63

9 Devi Ameliya Putri 75

10 Dewi Novitasari 61

11 Endang Yustika 74

12 Eni Iriyanti 77

13 Fauzi Andriyanto 90

14 Ine Rachim 77

15 Inka Fitriani 44

16 Jovian Alexander S 93

17 Juhaidah 78

18 Khofifah 61

19 Khoriro Fatimah 58

20 M0 Hafsiin Basri 74

21 M0 Ridwan Rifangi 61

22 M0 Syarif Hidayatulloh 46

23 Mega Nur Fadillah 67

24 Muhammad Ikhsan 58

25 Nanti Purwanti 52

26 Nuhi Arsalan 53

27 Nur Erifah 85

28 Onyk Amanda 68

29 Prayoga 50

30 Resky Bagas Saputra 88

31 Ridha Naisa 74

32 Rizaldi Santosa 85

33 Robi Maulana Ardiantoro 94

34 Sahrul Maulidin 89

35 Saputra 79

36 Sri Rodiya 82

37 Susanto 70

38 Vepi Ameliani 76

39 Vivi Erfhia Rachmawati 61

40 Wahyu Abimanyu 42

41 Yulia Putri 50

42 Yuntika 55

(21)

Dari tabel di atas, dapat dikelompokkan sesuai kategori Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.

Tabel 4.17

Ketercapaian KKM skor postes Nilai Frekuensi Persentase KKM

0 - 74 27 64% Belum tercapai

75 - 100 15 36% Sudah tercapai

Jumlah 42 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 27 siswa atau 64% dari jumlah siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa atau sebesar 36%.

Gambar 4.5

Nilai Postes Kelas Kontrol

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang mendapat nilai antara 0 sampai 74 sebesar 64% dan nilai antara 75 sampai 100 sebesar 36%. Artinya hanya 36% dari hasil postes yang mencapai nilai KKM dan 64% lainnya belum mencapai KKM.

0 - 74 Di bawah KKM

64%

75 - 100 Mencapai KKM

36%

Nilai Postes Kelas Kontrol

(22)

3) N-Gain Kelas Kontrol

Mengacu dari rumus N-Gain yang telah ditulis pada bab 3, kita akan mencari N-Gain dari data tiap murid, perhitungannya adalah sebagai berikut:

𝑔 = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑆𝑘𝑜𝑟𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

g1 = 66−63

100−63

=

−3

37 = -0,09

Setelah dihitung, didapat N-Gain siswa yang pertama sebesar -0,09. Untuk N-Gain yang kedua sampai terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.18 N-Gain kelas kontrol

No. Nama Siswa Pre Tes Post Tes N-Gain Kriteria

1 Abdul Rohman 66 63 -0,09 Rendah

2 Abi Putra Prasetyo 58 58 0,00 Rendah

3 Agas 73 58 -0,56 Rendah

4 Alifsyahiroh 40 57 0,28 Rendah

5 Ananda Nurwahyu .P 64 84 0,56 Sedang

6 Auliya Arifah 66 62 -0,12 Rendah

7 Ayu Lestari 62 67 0,13 Rendah

8 Desi Rahmadani 54 63 0,20 Rendah

9 Devi Ameliya Putri 61 75 0,36 Sedang

10 Dewi Novitasari 41 61 0,34 Sedang

11 Endang Yustika 62 74 0,32 Sedang

12 Eni Iriyanti 66 77 0,32 Sedang

13 Fauzi Andriyanto 75 90 0,60 Sedang

14 Ine Rachim 67 77 0,30 Sedang

15 Inka Fitriani 52 44 -0,17 Rendah

16 Jovian Alexander S 42 93 0,88 Tinggi

17 Juhaidah 68 78 0,31 Sedang

18 Khofifah 52 61 0,19 Rendah

19 Khoriro Fatimah 42 58 0,28 Rendah

20 M0 Hafsiin Basri 75 74 -0,04 Rendah

21 M0 Ridwan Rifangi 85 61 -1,60 Rendah

22 M0 Syarif Hidayatulloh 76 46 -1,25 Rendah

(23)

23 Mega Nur Fadillah 65 67 0,06 Rendah

24 Muhammad Ikhsan 65 58 -0,20 Rendah

25 Nanti Purwanti 42 52 0,17 Rendah

26 Nuhi Arsalan 49 53 0,08 Rendah

27 Nur Erifah 63 85 0,59 Sedang

28 Onyk Amanda 60 68 0,20 Rendah

29 Prayoga 33 50 0,25 Rendah

30 Resky Bagas Saputra 52 88 0,75 Tinggi

31 Ridha Naisa 51 74 0,47 Sedang

32 Rizaldi Santosa 37 85 0,76 Tinggi

33 Robi Maulana Ardiantoro 29 94 0,92 Tinggi

34 Sahrul Maulidin 55 89 0,76 Tinggi

35 Saputra 55 79 0,53 Sedang

36 Sri Rodiya 78 82 0,18 Rendah

37 Susanto 58 70 0,29 Rendah

38 Vepi Ameliani 57 76 0,44 Sedang

39 Vivi Erfhia Rachmawati 40 61 0,35 Sedang

40 Wahyu Abimanyu 48 42 -0,12 Rendah

41 Yulia Putri 66 50 -0,47 Rendah

42 Yuntika 62 55 -0,18 Rendah

Jumlah 2412 2859 7,07

Rendah

Rata-rata 57,43 68,07 0,17

Dengan melihat N-Gain tabel di atas, kita dapat menghitung rata-rata N-Gain kelas kontrol. Untuk mempermudah perhitungan penulis menggunakan Excel sehingga didapat rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,17 yang termasuk kategori rendah.

Adapun deskriptif data hasil test tentang hasil belajar siswa kelas kontrol berdasarkan output SPSS 17.0 sebagai berikut:

a) Pretes Kelas Kontrol

1. Mean atau rata-rata hasil tes adalah 57,428 2. Titik tengah atau median hasil tes sebesar 59,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 167,909 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 29,000

5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 85,000

(24)

b) Postes Kelas Kontrol

1. Rata-rata atau mean hasil tes adalah 68,071 2. Titik tengah atau media hasil tes sebesar 67,000 3. Keberagaman atau variance hasil tes sebesar 197,629 4. Nilai minimum hasil tes sebesar 42,000

5. Nilai maksimum hasil tes sebesar 94,000

Dari data yang didapat, rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,53 dengan kategori sedang sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol sebesar 0,17 dengan kategori rendah, bisa dilihat bahwa terdapat perbedaan kenaikan dari kelas eksperimen dan kontrol. Dalam hal ini kelas eksperimen lebih terlihat kenaikannya atau peningkatannya dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki prestasi yang baik setelah menerapkan metode inquiry dalam pembelajarannya.

B. Analisis Data

1. Uji prasyarat hipotesis a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui gambaran awal distribusi data residual (error) terhadap penerapan metode inquiry dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Penulis menggunakan bantuan software SPSS 17.0 untuk menghitung uji normalitas dengan memasukan nilai N-gain dari kedua kelas (eksperimen dan kontrol). Hasil perhitungan data adalah sebagai berikut.

(25)

Tabel 4.19

Output SPSS Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

N_Gain Eksperimen ,098 42 .200* ,967 42 ,258

Kontrol ,144 42 ,028 ,873 42 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel diatas, pengujian normalitas error dengan uji Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 17.0 diperoleh nilai signifikansi kelas ekperimen sebesar 0,200 dan nilai signifikansi kelas kontrol sebesar 0,028 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dengan demikian p-value Kolmogorov-Smirnovada yang lebih dari 0,05 dan ada juga yang kurang dari 0,05 yakni 0,200 > 0,05 dan 0,028 < 0,05 maka untuk kelas eksperimen Ha artinya error berdistribusi normal, untuk kelas kontrol tidak berdistribusi normal.

b. Uji homogenitas dua varians

Setelah dilakukan uji normalitas, kemudian dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau heterogen. Uji homogen dalam penelitian ini menggunakan uji Levene Test. Hasil yang diperoleh dari hasil penggunaan SPSS 17.0 dengan rumus Levene Test adalah sebagai berikut.

Tabel 4.20

Output SPSS Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances N_Gain

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2,175 1 82 ,144

Berdasarkan tabel di atas, uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 17.0 uji Levene Test diperoleh nilai signifikanasi 0,144 dengan

(26)

taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian nilai signifikan > α maka Ho diterima artinya tidak ada perbedaan varian (homogen). Jadi dapat disimpulkan bahwa data penerapan metode inquiry (X) dan prestasi belajar matematika siswa (Y) pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar bervarian homogen.

2. Uji hipotesis

a. Uji U (Mann Whitney)

Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas di atas diperoleh kesimpulan data nomal dan tidak normal serta homogen, maka penulis menggunakan uji nonparametik untuk uji hipotesis. Uji nonparametik dalam penelitian ini menggunakan Uji Mann Whitney sebagai alternatif uji-t. Hasil perhitungan uji-U dengan menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.21

Output SPSS Group Statistik

Ranks

Kelas N Mean Rank Sum of Ranks

N_Gain Eksperimen 42 52,05 2186,00

Kontrol 42 32,95 1384,00

Total 84

Tabel 4.22 Output SPSS Uji U

Test Statisticsa

N_Gain

Mann-Whitney U 481,000

Wilcoxon W 1384,000

Z -3,588

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: Kelas

Berdasarkan tabel di atas, uji Mann Whitney dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh Z = -3,588 dan Signifikansi 2- tailed sebesar 0,000. Karena Signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho

(27)

ditolakdan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode inquiry terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

C. Pembahasan

Setelah memperoleh data hasil dari penelitian dilapangan dan pengolahan data uji prasyarat dan uji hipotesis maka didapatkan hasil perhitungan statistik. Analisis data diawali dengan menganalisis apakah setiap sample berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas bahwa data ada yang berdistribusi normal dan ada yang tidak berdistribusi normal karena nilai signifikansi ada yang lebih dan ada yang kurang dari 0,05 yaitu 0,200 dan 0,028. Selanjutnya pengujian homogenitas untuk mengetahui bahwa data berasal dari varian yang homogen atau heterogen. Pengujian homogenitas menggunakan uji Levene Test dengan α = 0,05. Hasil uji homogenitas dengan SPSS 17.0 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,142. Karena signifikansi 0,142 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut mempunyai varian yang sama atau homogen.

berdasarkan hasil di atas data berasal dari distribusi yang tidak normal dan homogen maka dihitung uji hipotesis dengan menggunakan Uji Mann Whitney. Hasil perhitungan Uji Mann Whitney di atas dengan Z sebesar - 3,588 dan signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh penerapan metode inquiry terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar di kelas VIII SMPN 2 Plered.

Berdasarkan hasil perhitungan angket respon sikap siswa terhadap penerapan metode inquiry didapat bahwa untuk aspek kepercayaan dengan rata-rata persentase 68,75% termasuk kategori kuat, aspek menghargai dengan rata-rata persentase 77,68% termasuk kategori kuat, aspek kesenangan dengan rata-rata persentase 67,22% termasuk kategori kuat dan aspek motivasi dengan rata-rata persentase 69,76% termasuk kategori kuat.

(28)

Dari semua aspek yang diukur, dapat dicari rata-ratanya yaitu sebesar 70%

termasuk dalam kategori yang sama yaitu kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inquiry di kelas VIII C SMPN 2 Plered tahun ajaran 2013-2014 dapat diterima dengan baik oleh para siswa.

Rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol (tidak menggunakan metode inquiry) yaitu sebesar 68,07 pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Adapun hasil analisis data menunjukan bahwa rata- rata peningkatan nilai siswa atau prestasi adalah sebesar 17% dengan kategori rendah.

Rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang dilakukan setelah menggunakan metode inquiry yaitu sebesar 78,74 pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Adapun hasil analisis data menunjukan bahwa rata-rata peningkatan nilai siswa atau prestasi adalah sebesar 53% dengan kategori sedang, setelah menggunakan metode inquiry.

Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai signifikansi 0,05 dan thitung sebesar -3,588.

Berdasarkan hasil analisis semua data yang diperoleh selama penelitian baik teori maupun hasil tes, maka hipotesis penelitian dapat diterima. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode inquiry dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII C SMPN 2 Plered pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun

Cara pengambilan data, yaitu: (a) data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes pada siswa, (b) data observasi proses belajar diambil dari hasil observasi

panjang, hasil penelitian menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif signifikan terhadap return AALI dan LSIP, kurs berpengaruh positif signifikan terhadap return

Selain itu penelitian di bidang yang sama juga menyimpulkan bahwa dengan aplikasi berbasis web akan mempermudah dalam melakukan pemesanan makanan dan selain itu

Melihat perkembangan teknologi pada jaman sekarang, penggunaan teknologi 3D mulai digunakan dan dikembangkan, termasuk pemetaan dalam suatu area atau gedung tertentu.Untuk

Dari uraian di atas dapat disimpulkan; (1) manajemen lembaga pendidikan islam adalah suatu upaya untuk meningkatkan kualitas pendayagunaan sumber-sumber pendidikan Islam dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengujian secara parsial bahwa faktor fundamental perusahaan meliputi : Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan