MANOVA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS
(Study Kasus Pada SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian Jalan Kusumanegara No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta)
TUG AS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Jurusan Statistika
Disusun Oleh:
Nama : Ari Widyastuti
NIM : 01 611 046
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA 2005
\
\
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
MANOVA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS
(Study Kasus Pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Jalan Kusumanegara
No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta)
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Nama: Ari Widyastuti
NIM : CH 611 046
Tugas Akhir ini telah disyahkan dan disetujui untuk diuji
pada tanggal 17 Oktober 2005
Pembimbing I Pembimbing II
(Kariyam, M. Si)' (Suharno, SP, MP)
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
MANOVA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS
(Study Kasus Pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Jalan Kusumanegara No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta)
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Nania : Ari Widyastuti
NIM : 01 611 046
Telah Dipertahankan di Hadapan Penguji Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia
Tim Penguji:
1. Akhmmad Fauzy, Ph.D 2. Abdurrahman, M.Si 3. Suharno, SP, MP 4. Kariyam, M.Si
Mengetahui,
Deka^^^ltaisAMa^matika dan Ilmu Pengetahuan Alam
,-ffTT''' T/nivCTsjtas Islam Indqnesia /
graha, M.Si)
i n
JilRamdulluafii ro66iCa(amin,
<Puji syufoir fyhadirat JAttah S'WT,
Mas <$idfa)-(Hya TugasMfat ini dapat terse(esau\an dengan tancar,
Shofmvat serta satarn setaCu tertantun untukJMabi 6esar Muhammad'SA'W.Untukmu:
?* "Kflfe^dan Neneb Ini untu^^aftan, untu^semua perih dan Rantu^ untubjsegata pegatdatam tuCang, untufaemua tangis datam do'a sepanjang hayat.
Maaf6eCum 6isa membuat &Ran 6angga.
^ Ayah dan I6unda tercinta. Ini untu^Rafian, untu^segata db,a dan ^asih sayang, untu^fesabaran datam setiap %esaCafian%u, untu&egah tangisyang ta^terdengar.
IV
KATA PENGANTAR
7$3> \Jt}#Sg!F-
_,^.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil 'alamin, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan kemurahan-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan lugas Akhir
ini dengan baik.
Tugas Akhir ini disusun dalam rangka mamenuhi silabus yang telah ditentukan oleh Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia. Tugas Akhir ini merupakan salah satu cara bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang didapat, ke dalam suatu praktek nyata.
Selama Tugas Akhir dan penyusunan laporan ini, penyusun menyadari semuanya tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya banluan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penyusun menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Jaka Nugraha, M.Si, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Rohmatul Fajriyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Kariyam, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan
semangat dan membimbing dengan sabar.
4. Bapak Suharno, SP, MP selaku Dosen Pembimbing II yang banyak memberikan waktu dan memberi banyak pengetahuan tentang pertanian.
5. Kakek dan Nenek, terima kasih untuk semua perih dan kantuk, untuk segala
v u
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dan akhirnya penyusun menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan guna
penyempumaan laporan pada masa yang akan datang.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, Oktober 2005
Penyusun
IX
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL j
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
SURAT PERNYATAAN vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xjv
INTISARI Xv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Batasan Penelitian 3
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB II. LANDASAN TEORI PENUNJANG
2.1. Gambaran Umum Jagung 5
2.1.1. Tanaman Jagung 5
2.1.2. Taksonomi dan Mortblogi Jagung 7
2.1.2.1. Taksonomi Jagung 7
2.1.2.2. Morfologi Jagung 7
2.1.2.3. Fisiologi Jagung 9
2.1.3. Varietas Jagung 11
2.1.4. Manfaat Jagung 12
2.1.5. Syarat Tumbuh Jagung 13
2.1.6. Sistem Pembudidayaan Jagung 15
2.2. Manova 21
2.2.1. Pengertian Manova 21
2.2.2. Manova Satu Faktor 22
2.2.3. Langkah-langkah Manova 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31
3.2. Variabel Penelitian 31
3.3. Tahap Pengumpulan Data 33
3.3.1. Sumber Data 33
3.3.2. Metode Pengumpulan Data 33
3.3.2.1. Metode Dokumentasi 33
3.3.2.2. Metode Interview 33
XI
3.4. Populasi dan Sampel 36
3.4.1. Populasi 36
3.4.2. Sampel 37
3.5. Tahap Pengolahan Data 37
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Manova pada Pertumbuhan Jagung Manis 42
4.2. Manova pada Hasil Produksi Jagung Manis 46
BABV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 50
DAFTAR PUSTAKA
x u
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel I. Kandungan Zat Gizi Jagung Manis (Sweet Corn) dan Jagung Biasa
Tiap 100 gr Berat yang Dapat di Makan 6
Tabel2. MANOVA satu arah 24
Tabel 3. Dosis Pemupukan Dasar (Kg/38.10 m2) 20
Tabel 4. Data Jagung Manis 34
Tabel 5. Deskriptive Data 40
Xlll
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Layout Percobaan (Blok Acak Sempurna) 36
Gambar 2. Tabel Box'M 43
Gambar 3. Pemeriksaan Multinormal 44
Gambar 4. Multivariate Test 45
Gambar 5. Tabel Box'M 46
Gambar 6. Pemeriksaan Multinormal 47
Gambar 7. Multivariate Test 48
xiv
MANOVA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS
(Study Kasus Pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Jalan Kusumanegara No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta)
Oleh: Ari Widyastuti
Dibawah Bimbingan : 1. Kariyam, M.Si.
2. Suharno, SP, MP.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di kebun Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jalan Kusumanegara No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta. dari tanggal 8 Maret sampai dengan 12 Mei 2005, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Untuk keperluan tersebut, dilakukan analisis pada data tanaman jagung manis dengan menggunakan teknik MANOVA satu arah. Dari hasil analisis data, disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil tanamanjagung manis.
Kata Kunci: Jagung manis, Manova satu arah
x v
MANOVA IN THE GROWTH AND SWEET CORN'S PRODUCTION
(Study Case in Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian,in Kusumanegara Street Number.2 Daerah Istimewa Yogyakarta)
By: Ari Widyastuti
Under Guidance : 1. Kariyam, M.Si.
2. Suharno, SP, MP.
ABSTRACT
This research is done in Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian's field (STPP), in Jalan Kusumanegara Street Number. 2 Daerah Istimewa Yogyakarta, on March, 8 until may, 12 2005, and thepurpose are to know the effect ofcutting in the growth and the sweet corn'sproduction. For this need, the research should be done by analyzing data but in sweet corn we use one way manova technique.
From the result of analyzing data, we conclude that there is no significant effect from the cutting to the growth and the sweet corn's production.
Key Word : One way Manova, Sweet Corn
x v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan. Jagung merupakan sumber karbohidarat kedua setelah beras, jadi tidaklah mengherankan jika di
Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah nasi. Dalam
perkembangannya, jagung yang dikonsumsi oleh manusia tersaji dalam berbagai bentuk penyajian. Buah jagung yang masih muda, biasanya disajikan dalam bentuk jagung rebus atau jagung bakar. Selain itu, ada juga tepung jagung yang lebih kita kenal dengan sebutan tepung maizena. Jagung juga dapat berfungsi
sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri.
Dari banyak manfaat yang dimil;ki oleh jagung, ditambah lagi dengan"
kebutuhan pasar yang selalu meningkat dan harga jual yang tinggi menjadi salah satu faktor yang menggugah petani untuk lebih mengembangkan produktifitas jagung, termasukjenis jagung manis (sweet corn). Hal ini didukungjuga dari segi
geografis Indonesia yang memiliki beberapa keuntungan. Selain iklim dan lahan
yang subur, letaknya yang berada di daerah tropis makin memberi kesempatan kepada hampir semua jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik.
Jagung manis (sweet corn), merupakan jenis jagung yang belum lama dikenal
dan baru dikembangkan di Indonesia. Jagung manis semakin populer dan banyak
dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan jagung biasa.
Selain itu jenis ini memiliki umur produksi yang lebih pendek sehingga sangat
menguntungkan dari segi produksi.
Rendahnya produktivitas jagung manis di dalam negeri, diantaranya dikarenakan oleh penggunaan benih yang kurang bermutu dan penggunaan teknologi yang seadanya, dari mulai penanaman hingga pada masalah
pengemasan dan penyimpanan. *> Namun demikian, beberapa kendala di atas tidaklah menyurutkan semangat para petani untuk terus mencari cara terbaik dalam meningkatkan produktifitas jagung manis.
Dewasa ini mulai diterapkan sistem budidaya tanaman yang lebih maju.
Dengan menerapkan berbagai teknik dan memaksimalkan sarana yang ada, petani berusaha mendapatkan cara terbaik untuk mendapatkan hasil produksi jagung
manis yang optimal.
Alokasi nutrisi yang tidak tepat guna dalam komponen tanaman akan menghambat pertumbuhan, yang kemudian akan mengakibatkan hasil produksi
menjadi tidak maksimal. Berpangkal dari sinilah, petani melakukan salah satu
usaha dengan cara melakukan pemangkasan terhadap tanaman jagung manis, yaitu pemangkasan bunga jantan, pemangkasan amplok/tongkol semu, dan pemangkasan daun kuning. Dengan membandingkannya terhadap suatu kontrol yang ada (tanaman jagung manis yang tidak di pangkas), diharapkan dapat diketahui apakah pemangkasan yang dilakukan akan berpengaruh baik terhadap
pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung manis.
Pemangkasan daun tua yang menguning atau daun ternaungi bertujuan
*} Tim Penulis, P.S, 1992. Sweet Com Baby Corn., Penebar Swadaya Jakarta
meminimalisir hilangnya nutrisi hasil fotosintesis. Karena daun tersebut tidak
menghasilkan fotosintat, tetapi malah sebaliknya hanya menggunakannya.
Pemangkasan amplok atau tongkol semu bertujuan memfokuskan pasokan nutrisi
hasil fotosintesis pada tongkol utama, sehingga tidak terbentuk tongkol ompong atau kosong. Begitu pula dengan pemangkasan bunga jantan, yang bertujuan agar hasil fotosintetis bisa tersedot lebih kuat kepada organ tanaman yang lain yaitu bunga betina atau tongkol, sehingga produksi jagung manis bisa lebih optimal.
Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari hasil pemangkasan, maka dilakukan suatu uji statistik dengan menggunakan manova.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian
ini akan dibahas tentang:
1. Apakah pemangkasan akan mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman jagung
manis?
2. Apakah pemangkasan akan mempengaruhi produksi pada tanaman jagung
manis?
1.3. Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Varietas jagung yang diamati adalah jagung manis / sweet corn (Zea Mays
Saccharata Sturt).
2. Pengamatan berlangsung dari tanggal 8 Maret sampai dengan 12 Mei 2005
dengan area penanaman di kebun Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jalan Kusumanegara No.2 Yogyakarta.
3. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan metode Manova Satu
Faktor.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap pertumbuhan tanaman jagung
manis.
2. Mengetahui pengaruh pemangkasan terhadap produksi tanaman jagung manis.
1.5. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Menjadi masukan bagi para petani dan pemulia tanaman jagung tentang teknik pemangkasan dalam usaha peningkatan produktifitas jagung manis.
2. Memberikan tambahan pengetahuan mengenai penggunaan statistik Manova.
3. Mengetahui sejauh mana aplikasi statistik dalam suatu penelitian secara nyata
dalam usahanya memecahkan suatu permasalahan.
BAB II
LANDASAN TEORI PENUNJANG
2.1. Gambaran Umum Jagung
2.1.1. Tanaman Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman cerealea dari keluarga
graminiae. Jagung berasal dari Amerika dan tersebar ke Asia dan Afrika melalui
kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang Belanda menyebutnya mais dan orang Inggris menamakannya corn. *'
Jagung manis (sweet corn) termasuk keluarga Graminiae dari suku Maydae yang pada mulanya berkembang dari tanaman jagung tipe dent dan flint.
Tanaman jagung tipe dent disebut juga jagung gigi kuda (zea mays identata), mempunyai lekukan di puncak bijinya, hal ini dikarenakan adanya pati keras pada bagian pinggirdan pati lembek padabagian puncak biji.
Tanaman jagung tipe flint disebut juga jagung mutiara (zea mays indurate), mempunyai biji dengan bentuk agak bulat, bagian luarnya keras dan licin, yang disebabkan oleh bagian endosperm yang terdiri dari pati keras. Dari kedua tipe tanaman jagung inilah tanaman jagung manis berkembang.
Jagung manis (sweet corn), merupakan jenisjagung yang belum lama dikenal
Tim Penulis, P.S, 1992. Sweet Com Baby Corn., Penebar Swadaya Jakarta
2.1.2. Taksonomi dan Morfologi Jagung
2.1.2.1. Taksonomi JagungSistematika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Spermatophita (tumbuhan berbiji) Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Classis : Monocotyledone (berkeping satu) Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
2.1.2.2. Morfologi Jagung
• Akar
Akar tanaman jagung akan berkembang dengan baik pada kondisi tanah yang memenuhi syarat tumbuhnya. Sistem perakaran tanaman jagung terdiri dari akar primer, akar lateral atau akar horizontal, dan akar udara. Akar primer adalah akar yang tumbuh kebawah yang pertama kali muncul pada saat biji berkecambah.
Akar lateral adalah akar yang tumbuh memanjang ke samping. Akar udara adalah akar yang tumbuh dari buku-buku diatas permukaan tanah.
• Batang
Tanaman jagung memiliki batang dengan bentuk bulat agak pipih, beruas-
ruas dan umumnya tidak bercabang. Tinggi batang tanaman jagung berbeda-beda
tergantung varietasnya. Untuk varietas berumur pendek (genjah) ada yang mempunyai tinggi sampai 90 cm. bahkan tanaman jagung jenis pop corn (zea mays everta sturt) tingginya hanya sekitar 50 cm. Pertumbuhan batang tidak
hanya memanjang tetapi juga mengalami pertumbuhan kesamping atau membesar hingga mencapai diameter 3 sampai 4 cm.
• Daun
Daun memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tanaman terutama dalam
hal penentuan produksi, karena di dalam daun inilah terjadi beberapa aktifitas pengolahan nutrisi tanaman diantaranya fotosintesis. Daun tanaman jagung tumbuh ditiap ruas batang. Kelopak daun biasanya melingkari dan membungkus sebagian batang, tetapi kadang ada juga yang menutup kcsduruhan batang hingga buku-bukunya tidak nampak. Daun ini berbentuk pipa, mempunyai lebar 4 cm sampai 15 cm dan panjang 30 cm sampai 150 cm. Besar kecil dan panjang pendeknya daun biasanya dipengaruhi oleh letak daun terhadap batang. Daun
yang pertama kali dibentuk akan berukuran kecil.
• Bunga
Dalam daun terdapat dua jenis bunga yang berumah satu. Bunga jantan (staminate) tumbuh di ujung batang dan tersusun dalam malai. Bunga betina
tersusun dalan tongkol dan tertutup oleh klobot. Bunga ini muncul dari ketiak daun yang terletak pada pertengahan batang. Setiap bunga mempunyai tangkai putik yang terus memanjang keluar dari kelobot sampai bunga dibuahi.
Kumpulan dari tangkai putik ini sering disebut sebagai rambut jagung.
Penyerbukan tanaman jagung umumnya terjadi secara silang. Hal ini karena tepung sari sudah siap membuahi I sampai 2 hari sebelum bunga betina siap dibuahi. Karena itulah sifat-sifat keturunan tanaman jagung sering tidak sama
dengan sifat induknya.
• Buah (biji)
Biji jagung terletak pada tongkol atau janggel yang tersusun memanjang.
Pada tanaman jagung biasanya akan terbentuk 1 sampai 2 tongkol dengan biji yang memiliki bentuk dan variasi yang bermacam-macam. Perkembangan biji
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain varietas tanaman, nutrisi dalam tanahdan faktor lingkungan lain, seperti sinar matahari dan kelembaban udara. Angin panas dan kcring dapat mengakibatkan tepung sari tidak keluar dari pembungkus sehingga akan menghambat jalannya penyerbukan.
2.1.2.3. Fisiologi Jagung
• Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan tanaman jagung dibedakan kedalam dua stadia
pertumbuhan, yaitu:a. Stadia Vegetatif
Stadia ini meliputi fase berkecambah, hingga sampai pada fase pertumbuhan vegetatif (akar, batang, dan daun) yang cepat dan kemudian melambat
(premordiat) seiring dimulainya stadia generatif.Proses perkecambahan ini dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Masuknya air yang berfungsi melunakkan kulit biji.
Biji yang dikecambahkan, menycrap air dan udara hingga terjadi
pembengkakan.
2. Metabolisme atau perubahan bioiogi dan kimia (biokhemis) dalam biji.
Perpaduan antara air dan udara (aerasi) yang bagus pada temperatur optimum (18° C sampai 21 °C) mempercepat terjadinya proses
metabolisme dalam biji.
3. Pembelahan sel-sel pada jaringan titik tumbuh (akar dan batang) diikuti dengan calon akar yang menembus kulit biji.
Proses biokhemis memacu pernafasan sehingga menghasilkan energi.
Energi inilah yang kemudian menjadi sumber tenaga pada pembelahan sel-
sel titik tumbuh jaringan
b. Stadia Generatif
Stadia ini ditandai dengan dimulainya pembentukan primordial atau inisiasi, yaitu suatu proses berhentinya fase vegetatif berubah ke fase generatif. Stadia generatif berlangsung dari terbentuknya primordial hingga pada antesis, yaitu peristiwa jatuhnya tepung sari ke kepala putik. Selanjutnya proses berlanjut pada fase masak yaitu fase perkembangan biji atau buah hingga nantinya siap
dipanen.
c. Stadia Pengisian atau Pemasakan Biji
Stadia ini dimulai sejak terjadinya penyerbukan (antesis), masak susu, masak tepung, masak fisiologis, hingga masak penuh.
10
<i I't nyt i ImiIiiiii dim I't iiiIiiiiiIhhi
I'rir/i-.rhnhm fiiniu );iinitii;iti in'/iiny hih-.nn <;> »<.rj;;/Ji ')<:n,v;jn hunUjun
angin, tepung sari yang telah masak kemudian jatuh pada kepala putik. letak bunga jantan dan bunga betina yang tidak pada satu tempat memungkinkan terjadinya penyerbukan secara silang.
Dalam proses penyerbukan, tepung sari tidak harus menempel pada kepala putik, hanya pada tangkai putik pun penerbukan juga dapat berlangsung. Rambut jagung yang mulai keluar dari kelobot menujukkan bahwa bunga betina sudah masak dan siap dibuahi.
2.1.3. Varietas Jagung
Jenis tanaman jagung dapat dikelompokkan berdasarkan umur tumbuh dan bentuk biji. Berdasarkan umur tumbuh, tanaman jagung terbagi kedalam 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah), yaitu tanaman jagung yang berumur 75 sampai 90 hari. Contohnya: Genjah Warangan, Genjah, Kertas, Abimanyu, dan Arjuna.
2. Berumur sedang, yaitu tanaman jagung yang berumur sekitar 90 sampai 120 hari. Contohnya: Hibrida CI, Hibrida CPI dan CP2, Hibrida IPB4, Hibrida Pioner 2, Malin, Metro, dan Pandu.
3. Berumur Panjang, yaitu tanaman jagung yang berumur lebih dari 120 hari.
Contohnya: Kania Putih, Bastar. Kuning, Bisma, dan llarapan.
11
Berdasarkan bentuk biji, tanaman jagung di bagi kedalam 7 golongan:
1. Dent Corn 5. Flour Corn
2. Flint Corn 6. Pod Corn
3. Sweet Corn 7. Waxy Corn
4. Pop Corn
Varietas unggul tanaman jagung selalu berasal dari benih yang bermutu dan
bervarietas unggul. Varietas unggul itu sendiri terbagi menjadi 2 golongan, yaitu jagung hibrida danjagung bersari bebas (composite).
Nama beberapa varietas tanaman jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar, Kuning, Bisma, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hibrida CI, C7, CI I (Hibrida Cargil I. 7, 11), Hibrida 1PB 4, Kalingga, Kania Putih. Malin, Metro, Nakula, Pandu. Parikesit, Pcrmadi. Sadewa, Wiyasa, Bogor,
dan Composite-2.
2.1.4. Manfaat Jagung
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan. Di Indonesia, jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi. Di daerah madura, jagung
banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok.Hampir seluruh bagian dari tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam keperluan, antara lain:a. Batang jagung berguna sebagai lanjaran/turus, sebagai bahan kertas/pulp.
Batang dan daun muda berguna sebagai pakan ternak. Batang dan daun tua berguna sebagai pupuk hijau/kompos. Batang dan daun kering berguna
sebagai kayu bakar
b. Buah jagung muda (putren) berguna sebagai sayuran, dibuat bergedel,
bakwan/sambel goreng.c. Biji jagung tua bisa dugunakan sebagai pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung, bihun, bahan campuran kopi, biscuit, pakan ternak, bahan
baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat. dan industri textil.Di Indonesia, daerah-daerah utama penghasil tanaman jagung adalah Jawa
Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Khusus di daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensil" karena kondisi tanah dan ilklimnya sangat mcndukung untuk
pertumbuhan tanaman ini.
2.1.5. Syarat Tumbuh Jagung
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat mcnyesuaikan diri dengan lingkungan diluar daerah tersebut. Tanaman jagung tidak menuntut syarat petumbuhan yang ketat. Tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan yang optimal, jagung menghendaki beberapa persyaratan.
a. Iklim
Tanaman jagung menghendaki daerah-daerah yang beriklim sedang
hingga beriklim sub-tropis atau tropis basah, Tanaman jagung akan tumbuh
dengan baik pada suhu antara 21" sampai 34"C. Di Indonesia, suhu
semacam ini dapat ditemui di daerah pada ketinggian antara 0 sampai 600
meter diatas permukaan taut.14
Tanaman jagung juga memerlukan sinar matahari yang cukup.
Pertumbuhan tanaman jagung pada tempat-tempat yang teduh bisa menghambat proses pembentukan buah. Selain itu ketersediaan air yang cukup juga sangat dibutuhkan, terutama pada pertumbuhan awal (stadia vegetatif dan generatif). Untuk lahan yang tidak beririgasi, tanaman jagung menghendaki curah hujan antara 85 sampai 100 mm per bulan merata sepanjang pertumbuhannya.
b. Media Tanam
Tanah gembur, subur, ber-drainase baik (pH antara 5,6 - 7,2), akan meningkatkan kualitas pertumbuhan. Tanah dengan kemiringan < 8% baik
juga ditanami jagung, karena kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
Untuk kemiringan > 8% sebaiknya di buat terasering.
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: tanah andosol (berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, dan tanah berpasir. Untuk tanah dengan tekstur berat, sebaiknya diolah dahulu sebelum ditanami.
c. Daerah Tanam
Tanaman jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah
sampai pada daerah pegunungan yang mempunyai ketinggian antara 1000
sampai I800 meter diatas permukaan ari laut (dpi).2.1.6. Sistem Pembudidayaan Jagung
• Pembibitan
Benih yang digunakan sebaiknya hermuiu linggi dan merupakan variolas unggul. baik dari segi llsik meupun genetik. Keunguulan dari benih bergantunu pada kesehatan, kemurnian dan daya tumbuh benih Si fat unggul dari benih
bermutu adalah sebagai berikut:
1. Daya tumbuh besar
2. Tidak tercampur dengan benih atau varietas yang lain
3. Tidak mengandung kotoran 4. Tidak tercemar hama dan penyakit 5. Produktifitas tinggi
6. Umur pendek
7. Tahan dengan serangan penyakit utama
Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi jagung hibrida memiliki beberapa kelemahan, yaitu selain harganya mahal dan hanya dapat digunakan dalam 2kali turunan, benih jenis ini
juga hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas.
• Penanaman
I. Waktu Tanam
Tanaman jagung dapat ditanam secara mono-kultur maupun tumpang sari.
Waktu penanaman pada kedua cara ini harus selalu disesuaikan dengan
ketersediaan air. Pada lahan sawah irigasi, tanaman jagung ditanam pada musim
kemarau. Pada lahan sawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim penghujan.
Pada lahan kering, tanaman jagung ditanam pada awal dan akhir musim penghujan.
2. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan memberikan suatu kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan akar. Selain itu, pengolahan tanah yang baik
akan memperbaiki system draenase dan aerasi. Beberapa aturan dalam pengolahan tanah yang baik diantaranya:
a. Tanah diolah pada kondisi lembab tetapi tidak boleh terlalu basah.
b. Tanah yang sudah gembur hanya memerlukan pengolahan pada tempat barisan tanaman. Pada daerah ini, tanah dicangkul sedalam 15 cm lain
diratakan.
c. Tanah yang keras memerlukan ekstra pengolahan. Pertama-tama tanah dicangkul atau dibajak, lalu dihaluskan dan kemudian baru diratakan.
d. Setelah pengolahan tanah selesai, kemudian setiap 3 m dibuat saluran draenase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran antara 25 sampai 30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini sangat dibutuhkan pada kondisi tanah dengan draenase yang jelek.
3. Jarak Tanam
Jarak tanam sangat bergantung pada umur panen tanaman. Makin panjang umur panen, tanaman akan makin tinggi dan besar, dan inakin meembutuhkan tempat. Beberapa aturan jarak tanam adalah sebagai berikut:
a. Tanaman berumur dalam (lama): 40 - 100 cm (2 tanaman per lubang)
b. Tanaman berumur sedang: 25 - 75 cm (I tanaman per lubang) c. Tanaman berumur pendek: 20 - 50 cm (I tanaman per lubang)
4. Membuat Lubang TanamLubang tanaman dibuat sesuai dengan jarak tanamnya. Tahap-tahap membuat
lubang tanam adalah sebagai berikut:a. Ambil 2 tali ± 10 m. Tiap jarak antar barisan. tali ditandai. Tali direntangkan dan dipatok di pinggir patokan (sebut sebagai tali a). Tali lainnya direntangkan dan dipatok sejajar, tetapi berada diseberang lahan (sebut
sebagai tali b)
b. Ambil tali yang panjangnya sama dengan jarak antara 2 tali yang sudah dipatok. Pada setiap jarak dalam barisan, tali ini ditandai. Kedua ujung tali ini diikat pada patok (sebut sebagai tali c)
c. Rentangkan tali tersebut diatas patokan. Ujung yang satu menyentuh tanda paling pinggir di tali a, ujung lainnya menyentuh tanda paling pinggir di tali b.
d. Setiap tanda yang terdapat pada tali c merupakan petunjuk tempat lubang tanaman. Tanah didekat tanda ini lalu di tugal untuk membuat lubang tanam.
Pada jarak 7 cm di kiri kanan tali c dibuat parit sedalam 10 - 15 cm untuk
lubang pupuk.e. Apabila seluruh tanah didekat tanda sudah digali, tali c digeser untuk membuat barisan lubang tanam selanjutnya.
5. Penanaman
Saat penanaman berlangsung, sebaiknya tanah berada dalam kondisi lembab tetapi tidak tergenang, Pembuatan lubang tanam dan penanaman biasanya
17
memerlukan 4 orang tenaga kerja (2 membuat lubang, 1 memasukkan benih, 1 memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang). Banyaknya benih yang dimasukkan, tergantung pada banyak tanaman yang kita harapkan akan tumbuh pada tiap lubang tanam. 3 benih tiap lubang jika kita mengharapkan 2 tanaman yang akan tumbuh, dan 2 benih tiap lubang jika kita menginginkan 1 tanaman
yang akan tumbuh.6. Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman dilakukan dengan tujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh. Kegiatan ini biasanya dilakukan 7-10 hari sesudah tanam dengan jumlah dan jenis benih serta perlakuan sama dengan sewaktu penanaman.
Penjarangan berguna untuk menentukan banyak tanaman yang akan kita biarkan tumbuh dalam tiap lubangnya. Pemotongan tanaman yang tidak kita kehendaki pertumbuhannya bisa dilakukan dengan memotongnya langsung dari pangkal batang tepat diatas permukaan tanah. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu
akar tanaman lain yang kita kehendaki untuk tumbuh.
• Penyiangan dan Pernbumbunan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali dengan menggunakan koret, hal ini bertujuan untuk membersihkan lahan dari gulma. Selain dapat bersaing dalam memperoleh zat makanan dan sinar matahari, gulma juga dapat digunakan sebagai tempat bersembunyi dan berkembang biak hama penyakit.
Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 6 minggu bersamaan
dengan waktu pemupukan. Hal ini bertujuan untuk memperkokoh posisi batang
dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya
aerasi.
• Pemupukan
Pada pemupukan, takaran yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah. Rata-rata takaran yang digunakan adalah 150 200 kg/ha Urea.
75 kg/ha TSP, dan 100 kg/ha KCL. Pemberian pupuk pada tanaman jagung
dilakukan secara bertahap, yaitu:
Tahap I. - Urea + -KCL + seluruh TSP. Diberikan pada saat masa tanam.
Diberikan pada parit yang dibuat dikanan kiri barisan tanaman, lalu
kemudian ditutup.Tahap II -
Urea + -KCL. Diberikan pada saat umur tanaman 1 bulan.
Diberikan pada parit dikanan kiri tanaman sejauh 10 cm dengan kedalaman 7- 10 cm, kemudian ditutup dengan tanah dan dipadatkan.
Pada daerah dengan pH < 5, tanah harus diberi kapur terlebih dahulu. 1 - 3 ton pada 2 - 3 tahun, dengan disebar secara merata atau pada barisan tanaman.
Sekitar 1bulan sebelum masa tanam atau 300 kg / ha / musim tanam, disebar pada
barisan tanaman.
• Pengendalian Hama
Hama yang biasanya ditemukan pada tanaman jagung diantaranya adalah lalat
bibit, ulat agrotis, ulat daun, pengerek daun, ulat tongkol, ulat tanah. dan pengerek
2. Memanen dan Penanganan
Tanaman jagung dipanen dengan cara memotong tongkol berikut kelobotnya.
Untuk jagung rebus dan sayur, begitu selesai panen bisa langsung dikonsumsi.
Sedangkan untuk keperluan ternak, benih dan tepung, jagung segera dikupas dan dijemur hingga kadar airnya menjadi 9% - 11%, yaitu kira-kira 7 - 8 hari
penjemuran.
Setelah mengalami penjemuran, jagung bisa langsung disimpan, dijual, atau dipipil terlebih dahulu. Pemipilan untuk keperluan benih sebaiknya dilakukan dengan tangan, ini bertujuan agar biji tidak rusak, Penyimpanan dapat dilakukan dalam karung dan diletakkan di tempat kering dan teduh.
Penyimpanan benih dalam waktu lama dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Benih pipilan dimasukkan ke dalam kantong terigu.
b. Kantong terigu berisi benih dimasukkan ke dalam drum dengan batasan kayu
agar kantong tidak langsung menyentuh drum.c. Di tambahkan kapur untuk menyerap air dari udara.
d. Drum di tutup rapat dan simpan ditempat kering dan teduh.
2.2. Manova
2.2.1. Pengertian Manova
MANOVA ( Multivariate Analysis of Variance ) adalah suatu teknik untuk
menentukan efek atau pengaruh dari variabel independent terhadap variabel
dependen. MANOVA yang merupakan perluasan dari ANOVA, memiliki
22
dalam suatu analisis secara bersama-sama. Dalam MANOVA, terdapat lebih dari satu variabel independen dan p variabel dependen, dengan variabel independen berupa data kategorik dan variabel dependen berupa data kontinyu. *'
2.2.2. Manova Satu Faktor
Manova satu faktor adalah suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dalam satu group dengan
beberapa variabel dependen yang ada.Observasi Multivariat pada Y Populasi 1 : Yn,Yn,...Jln Populasi 2: Y2l,Y22,...Y2n
Populasi k:Ykl,Yk2,....Y^
Observasi ke-i dari populasi ke-j dimodelkan dalam bentuk
Yv=P + Tj+ev, i=l,2,...,n,, j = l,2,...,k (2.2.1)
Dimana:
pi = keseluruhan efek dari vektor hasil
r, =efek perlakuan ke-j dengan ^ «,r, =0
sy = residual, suatu variabel independen Np(0,Z)
*)Sharma, S. 1996, Applied Multivariate Techniques, New York : John Wiley andSons Hal 342
Manova yang digunakan jika ada dua atau lebih variabel dependen yang memjsnunyai hubungan spesifik, untuk membandingkan group yang berbeda pada variabel dependen yang bertujuan ellsiensi secara statistik.
c. Hakekat Multivariate Question
Manova yang digunakan tidak hanya untuk menaksir seluruh perbedaan tetapi juga menaksir perbedaan antara kombinasi variabel dependen
2. Pemilihan Design Manova
Design atau rancangan Manova yang digunakan pada penelitian ini adalah manova satu faktor dengan empat perlakuan dan enam variabel dependen.
3. Asumsi Analisis
a. Antar Pengamatan Harus Independen
Hal yang sangat mendasar dan juga serius, adalah ketika terjadi suatu pelanggaran, yaitu tidak adanya kebebasan antar pengamatan. Dalam kebanyakan pengamatan, asumsi ini dengan mudah dilanggar. Ketergantungan di antara pengamatan atau perlakuan, mempunyai akibat yang akan mempengaruhi hasil
observasi.
b. Homogenitas Matrik Varian Kovarians
Asumsi kedua yang harus dipenuhi dalam MANOVA adalah kesamaan
matriks kovariansi (]T ) antar group pada variabel dependen. Untuk menguji
homogenitas matrik varian kovarian dapat menggunakan nilai Box'M dengan
tingkat signifikansi tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.
26
Misalkan terdapat n data dari suatu sampel yang terdiri dari dua variabel acak, x, dan x2 maka kovariansi sampel adalah:
0"i2 =-X(*i< -*iX*2,-*2)
(2.3.1)dimana x,adalah mean sampel ke-i
Sedangkan penduga tak bias kovariansi populasi dari x, dan x, dengan symbol
S n dapat dinyatakan dengan:(2.3.2)
dengan x, adalah rata-rata sampel untuk x,. Sedangkan pada data populasi, untuk variabel x, =x2 =x kovariansi pada kedua persamaaan diatas dinyatakan sebagai variansi sampel variabel x, dengan simbol S,, = S22 = S n .
Untuk data sampel berukuran n yang terdiri dari p variabel acak x,,.x2,....*/,maka varians dan kovarians tersebut dapat disusun menjadi sebuah matriks yang disebut matriks varians kovarians dengan simbol S„ .
S„ =
'12 ^21
\su sl2 ... slr
*,, s21 ... .S':/,
Matriks varians-kovarians berdasarkan data sampel merupakan matriks bujur sangkar yang simetris. Karena untuk setiap elemen matriks tersebut S12 =
S2I ataucr,, = a-,,.
(2.3.3)
O
S=J_£(r/-.vXv,-x),J=l.2 k
/-.i
Uji Hipotesis
H o: i-w = 2-/./J,/ —LrA = l*ri>K
H,: Minimal ada salah satu matrik v; rian kovarian yang berbeda Tingkat Signifikasi
a = 0.05
Statistik Uji
Statistik uji adalah MC"1
Dimana:
M=Z("/-0lnN-Z(",-0ln|5,|
/»i
c-i =,_ 2p2+3p~\
6(p +\)(k-\) -(«."') £(„,_,)
27
(2.3.4)
(2.3.5)
(2.3.6)
Daerah Kritis
TolakHojika, MC"1 >X2 (a: '/i (k-- l)p(p+ I))
Kesimpulan- Ho diterima jika nilai signifikan pada Box'M • a - 0,05 atau MC '
X2(ar;'/2(k-l)p(p+l))
- Ho ditolak jika nilai signillkasi pada Box'M < a -- 0.05 atau MC"1 >
X2(a;l/a(k-l)p(p+l))
28
c. Uji Multinormal
Densitas normal multivariat p dimensi untuk vektor random
X=[A',,A'2,'",Ar J mepunyai bentuk:
/(*K ,A e^-'n'{x-'] (2.3.7)
2n/l W1
Beberapa sifat penting dari distribusi normal multivariat adalah bila X berdistribusi normal multivariat, maka:
a. Kombinasi linear dari komponen-komponen X akan berdistribusi normal
multivariat.
b. Semua himpunan bagian dari komponen-komponen X berdistribusi normal
multivariat.
c. Kovarian nol mengakibatkan komponen yang bersangkutan independen.
Pemeriksaan data multinormal, dapat dilakukan dengan cara mengkonstruksikan plotChi-kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghitung jarak tergeneralisasi
d, =[x-zjs-\x -*],]= \.2 n (2.3.8)
b. Mengurutkan d] :r/m <t/(2) •••<c/^
c. Membuat Pot {d];xlpU ~\I2)I ri) dimana x\ ((./ -1/2)/«) adalah presentil
100 . — untuk distribusi Chi-squere dengan derajat bebas p.
29
d. Plot akan mendekati garis lurus bila data memang berdistribusi normal multivariat. Kelengkungan garis menunjukan adanya penyimpangan dari
normal itas.
4. Interpretasi Hasil
Langkah-langkah pengujian interpretasi hasil:
a. Hipotesis
"• o • 2-//' = L/'h.) ~*-i<A ~ 2->rnK
H,: Minimal ada salah satu rata-rata dari keempat tipe pemangkasan yang
berbeda
b. Tingkat signiflkasi
a =0.05
c. Daerah kritis
Tolak Ho jika L-
d. Statistik uji
(l"/-g-l)'
g-1
L =
(l»/-g-l)'
>%-iWi„rS-,)(ff)
(2.4.1)
e. Kesimpulan
- H„ diterima jika nilai signiflkansi Wiik's Lambda > o= 0.05 atau L <
/r2(^-i).2(v„,_.4f-i)(«)
- H(l ditolak jika nilai signiflkasi Wiik's Lambda < «= 0.05 atau I. >
F2(„-\).2(Zn,-x-\)(a)
30
5. Uji Perbandingan Ganda dengan Metode Tukey
Pengujian ini dilakukan jika suatu kesimpulan dalam suatu analisis variansi
memberikan hasil menolak H0, yang berarti bahwa paling sedikil ada satu rata-rata perlakuan yang berbeda dengan yang lain. Berpangkal dari hal itulah.
selanjutnya ingin diketahui kelompok mana yang mempunyai perlakuan berbeda
dan bagaimana posisi peringkat dari masing-masing kelompok tersebut.Metode Tukey dapat digunakan untuk observasi dengan ukuran-ukuran sampel sama. Untuk memperoleh interval konvidensi bersama selisih (//,,-//„),
dapat dilakukan beberapa perhitungan sebagai berikut:s2 =SKR =-j-L- f (m ~I).v; =-1 Yv; (2.5.1)
Q(k;k(m-l);a)-^L (2.5.2)
Vm
dimana S2 adalah sesatan kuadrat rata-rata, m adalah ukuran sampel tiap
treatment/perlakuan dan k adalah varietas. Dengan interval konvidensi adalah:
(*a -xH)-Q{k;k{m-\),a)-= <nA - nti <{xA -XH)+Q{k•,k{m-\},a)-
' I— ^ r*As r*H ^ VVA * « / ' KV"'"V" '/'"•/ /—Vffl VW
Interval konvidensi yang memuat nol, menyatakan bahwa perbandingan
masing-masing pasangan menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata dalam
populasi.BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kebun Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jalan Kusumanegara No.2 Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian berlangsung
dari tanggal 8 Maret sampai dengan 12 Mei 2005.3.2. Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini, terdiri dari:
1. P0= tanaman jagung manis tanpa pemangkasan (IP)
2. P, = tanaman jagung manis dengan pemangkasan bunga jantan (PBJ) 3. P, = tanaman jagung manis dengan pemangkasan amplok (PA)
4. P.,= tanaman jagung manis dengan pemangkasan daun tua dan daun yang
menguning (PDK)
Variabel dependen terdiri dari :
1. tinggi tanaman 4. panjang tongkol 2. berat basah 5. lingkar tongkol 3. berat kering 6. berat tongkol
Variabel-variabel dependen diatas terbagi kedalam dua komponen. sebagai
31
32
berikut:
1. Komponen Pertumbuhan a. Tinggi Tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada umur tanaman 55 hari setelah tanam. Pengukuran dilakukan dari pangkal sampai ujung daun tanaman jagung dengan menggunakan meteran.
b. Berat Basah Tanaman
Pengukuran berat basah tanaman dilakukan pada masa panen, dengan cara memotong pada pangkal batang, dilayukan, dankemudian ditimbang.
c. Berat Kering Tanaman
Pengukuran berat kering dilakukan dengan menimbang batang dan daun
tanaman jagung manis yang telah dijemur selama 7 hari.2. Komponen Produksi a. Panjang tongkol
Pengukuran tongkol jagung manis dilakukan dengan mengukur panjang tongkolnya dari pangkal tongkol sampai batas akhir buah jagung.
b. Lingkar tongkol
Pengukuran lingkar tongkol dilakukan dengan mengunakan tali yang dilingkarkan pada bagian tengah tongkol jagung manis dan kemudian tali
diukur panjangnya dengan pengaris.c. Berat tongkol
Berat tongkol didapat dari pengukuran tongkol yang sudah dipanen,
dipotong, dan disisakan 3 lembar kelobot, kemudian ditimbang.
33
3.3. Tahap Pengumpulan Data
3.3.1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil dari penelitian Suharno, dosen pada Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Yogyakarta tahun 2005.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan sejak dilakukan pengamatan pertama pada tanaman, yaitu dimulai dari umur 7 hari setelah masa tanam hingga 7 hari setelah tanaman dipanen. Data yang dikumpulkan mencakup 2 komponen pengukuran yang diteliti, yaitu komponen pertumbuhan dan komponen produksi.
3.3.2.1. Metode Dokumentasi
Metode ini, adalah suatu cara mendapatkan data atau informasi dengan menggunakan dokumen atau catatan tertulis dari pihak pengelola maupun literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.
3.3.2.2. Metode Interview
Metode ini adalah suatu metode yang menghasilkan data atau informasi berdasarkan kegiatan wawancara atau tanya jawab langsung dengan peneliti.
Berdasarkan metode intervew, didapat informasi sebagai berikut:
1. Benih
Benih yang digunakan adalah Sweet Corn (/,,, 2. Persiapan lahan
6»
Lahan dengan ukuran 24 m x 56 m dibajak dan diratakan dengan
menggunakan traktor, dan dibuat saluran air dengan cangkul sedalam 15cmsampai 20 cm. Lahan kemudian dibagi menjadi 8 baris blok percobaan dan dibagi lagi menjadi 4 plot atau petakperlakuan dengan luas 38.10 m2.
3. Penanaman
Sebelum bibit ditanam, dilakukan pemupukan dasar pada masing-masing
petak percobaan. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 80 cm x 40 cmdengan banyak benihtanam 2 sampai 3 biji per lubang tanam.
Tabel 3. Dosis Pemupukan Dasar (Kg/38.10 m 2)
Petak Percobaan
Pupuk
Bokashi
Urea SP-36 KCL
Po 238 2.3 1.5 1.5
P, 238 2.3 1.5 1.5
P2 238 2.3 1.5 1.5
P3 238 2.3 1.5 1.5
Jumlah 952 9.2 6 6
4. Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada umur tanaman 1 minggu setelah tanam dengan menggunakan benih yang sama. Penyulaman dilakukan dengan tujuan
mengganti tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal.5. Pemupukan
Pemupukan pertama, dilakukan sebelum tanam, menggunakan pupuk kandang + SP 36 + Urea. Pemupukan kedua, dilakukan 2 minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea 144 gr tiap petak dan pupuk KCL 325 gr
34
35
tiap petak, yang diberikan dengan cara dilarik.
6. Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila terlihat gulma yang tumbuh di sekitar tanaman
dan sekitarlahan tanam. Penyiangan dilakukan dengan menggunakan cangkul
dan kored.
7. Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan hampir bersamaan dengan penyiangan, yaitu pada
umur tanaman 2 sampai 3 minggu setelah tanam.8. Pengairan
Pengairan dilakukan dengan menggunakan irigasi setengah teknis, yaitu
menggunakan pompa air dengan cara digenangi pada saluran.9. Pemangkasan/Penjarangan
Dilakukan di tiap petak yaitu untuk P, (pemangkasan bungajantan) dilakukan dengan memangkas bunga jantan setelah bunga mekar dan telah menyerbuki.
Ini ditandai dengan sudah layunya bunga dan rambut pada tongkol buah.
P2 (pemangkasan amplok) dilakukan dengan memangkas tongkol yang tumbuh lebih dari satu atau tongkol yang menumpang pada tongkol utama.
Pemangkasan ini dilakukan dengan cara menyempal tongkol menggunakan tangan. P3 (pemangkasan daun tua dan daun yang menguning) pemangkasan ini dilakukan tiap minggu, yaitu dengan cara memangkas daun sejak daun bagian bawah mulai menguning atau yang ternaungi.
10. Pengendalian Hama
Hama yang sering menyerang tanaman adalah lalat bibit, ulat daun, dan ulat
penggerek tongkol. Pengendalian hama disini, dilakukan dengan cara alami
atau fisik, yaitu dengan dibunuh.11. Panen
Pemanenan dilakukan setelah tanaman jagung menunjukkan masak fisiologis, yaitu dicirikan dengan berubahnya rambut tongkol menjadi berwarna hitam.
Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 65 hari setelah tanam.
3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan banyaknya jagung yang dihasilkan dari penanaman pada lahan dengan menggunakan model rancangan blok acak sempurna. Sebanyak 2 biji tiap lubang tanam yang masing-masing berjarak 40 cm x 80 cm, dan 8 kali ulangan untuk setiap variabel penelitian.
Blokl Blok 2
Blok 3
Blok 4 Blok 5
Blok 6
Blok 7
Blok 8
Pi Po P2 P3
P2 Po P3 P, Pi P3 P2 Po Pi P2 Po p3 Pi Po P2 p3 P2 Po P3 ?!
P. p3 P2 Po P, P2 Po P3
Gambar I. Layout Percobaan (Blok Acak Sempurna)
36
3.4.2. Sampel
Dalam penelitian, diambil sampel 5 pohon secara acak dalam setiap plot, untuk tiap variabel pengukuran. Sampel data tinggi tanaman, diukur pada 55 har setelah tanam. Setelah masa panen, kita melakukan pengukuran untuk mendapatkan data berat basah, panjang tongkol, lingkar tongkol, dan berat tongkol. Data berat kering, didapat dari hasil penimbangan tanaman saat berat kering telah stabil, yaitu tanaman jagung yang telah menjalani 7 hari penjemuran.
3.5. Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data, dilakukan dengan bantuan software Statistical Product and
Service Solution (SPSS) versi 10.0. Dalam penelitian ini digunakan analisis multivariat dengan metode manova untuk mengetahui keberadaan efek pemangkasan pada pertumbuhan dan hasil produksi tanaman jagung manis.
Tahapan-tahap yang dilakukan yaitu:
a. Menentukan tipe dari masalah penelitian
Data dalam analisis ini merupakan kategori Structure Multivariate Question.
b. Memilih desain MANOVA
Terdapat satu group variabel independen yang digunakan, maka kita gunakan MANOVA satu faktor dengan 6 variabel dependen yang terdiri dari 3 variabel komponen pertumbuhan dan 3 variabel komponen produksi.
c. Menguji asumsi homogenitas matrik varians kovarians dan multinormal
d. Menginterpretasi hasil apakah terdapat perbedaan matrik rata-rata antara
ketiga jenis pemangkasan.37
e. Uji perbandingan berganda dengan menggunakan uji Tukey untuk mengetahui jenis pemangkasan apa yang pempunyai pengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis.
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dengan tujuan mengetahui apakah terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil produksi pada tanaman jagung manis terhadap pemangkasan, maka digunakan teknik analisis MANOVA satu faktor. Adapun data-datanya adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Data Jagung Manis
Pemangkasan
Komponen Produksi Kornponen Pertumbuhan
Tinggi T Berat | Berat
tanaman basah kering Berat
tongkol
Lingkar tongkol
Panjang tongkol
Tanpa 198 14.5 16.7 170.4 T300.00 110
Tanpa 'I'unpu
240 198,
16.0
153 ""
20.0
18.4' ._ 2--—
154.8 160.4
142.4"
205.0 x
221.0
"795.6""""
211.5 1
340.00
320.00"
340.00 90
84
" 120
Tanpa 202 13.0
Tanpa 224 \ 16.5 18.5 582.00 140
Tanpa 194/ 16.3 1 14.4 470.00 100
Tanpa 184"T 14.4 r 15.8 238.0tT^ 82
Tanpa 197 ', 15.7 16.2 430.00 100
Bunga'jantan 200 14.9 17.4 157.6" 41)0.001 138^
Bunga jtintan 200 14.6 19.0 153.6 320.00 78
Bunga jantan 204 15.1 17.4 167.3 340.00 120 Bunga jantan 224 15.9 20.9 156.6 380.00 120 Bunga jantan 224 16.1 18.6 209.2 498.00 168 Bunga jantan 251 16.2 17.9 188.6 372.50 86
Bunga jantan 240 14.6 18.4 228.0 466.00 102 Bunga jantan 239 15.6 18.3 201.1 445.00 122
Amplok 158 13.6 17.6 166.8 404.00 136
Amplok 240 14.7 17.2 150.6 346.00 j 82
Ampjok 206 15.8 19.0 152.2 302.00 82
Amplok 240 14.6 18.7 155.8 300.00 77
Amplok 183 16.4 19.2 208.4 506.00 164
Amplok 218 16.3 19.8 206.7 641.70 81
Amplok 220 15.3 18.7 195.2 368.00 86
Amplok 207 16.0 19,2 210.0 505.20 124
Daun kuning 200 14.8 15.7 137.6 316.67 110
Daun kuning 180 16.5 19.6 166.8 "280.00 70 Daun kuning 240 16.6 19.8 157.0 402.00 156
Daun kuning 142 13.1 17.4 160.8 290.00 62
Daun kuning 232 15.8 18.8 213.4 462.00 132
Daun kuning 181 15.5 16.9 182.2 556.00 100
Daun kuning 200 14.6 17.7 212.8 442.00 112 Daun kuning 204 15.3 17.8 197.6 486,00 102 Sumber : data hasil peneliti
39
40
Data penelitian terdiri dari 4 variabel independen. yaitu P0= tanaman jagung manis tanpa pemangkasan (TP), P,= tanaman jagung manis dengan pemangkasan bunga jantan (PBJ), P2 = tanaman jagung manis dengan pemangkasan amplok (PA), dan P,=
tanaman jagung manis dengan pemangkasan daun tua dan daun yang menguning (PDK). Data terdiri dari 6 variabel dependen, yaitu tinggi tanaman (TNGGITN), berat basah tanaman (BRT_BSH), berat kering tanamam (BRT KRG), panjang tongkol (PJG_TONG), lingkar tongkol (L1NK_T0NG), dan berat tongkol (BRTJTONG).
Adapun deskriptif data adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Deskriptif Data
Statistic 204763 ""
e a n
Sd.Error 6.43"""
Std.Dcviasi
18.20
Variansi
331.125"
BRT TUNG
LINK TONCi 15.213 0.418 1.181 1396
Po
PJG TONG 17.513 0.728 2.058 4.236
TNGGl IN 183.013 10.515 29742 888.590
BRT BSH 377,5000 38.8950 100.01 P 12102.571
BRT KRG 103.25 6.94 19.62 385.071
BRT TONG 222.75 701 19.82 392.786
LINK TONCi 15.375 0.233 0.658 0.434
p,
PJG TONG 18.488 0.398 1.124 1.264
TNGGl TN 182.750 9.931 28.089 788.983
BRT BSH 402.6875 21.9917 62.2018 3869.067
BRT KRG 116.79 10.15 28.72 824.733
BRT TONG 209.00 9.83 27.81 773.429
LINK TONG 15.337 0.345 0.977 0.954
p2 TNGGl TNPJG TONG 18.675180.173 0.3069.490 0.86626.842 0.751720,501
BRT BSH 421.6125 42.3727 119.8482 14363.590
BRT KRG 104.00 11.63
10.95
32.89 30.96
1082.000
"958.554
BRT TONG 197.38
LINK TONG 15.275 0.401 1.134 1.285
p. PJG TONG 17.963 0.490 1385 1.917
TNGGl TN 178.525 9.782 27.664 765.462
BRT BSH 404.3338 35.5160 100.4544 10091.091
BRT KRG 105.30 10.78 30.50 930.000
Sumber : output software SPSS
41
A. Komponen Pertumbuhan a. Tinggi Tanaman
Rata-rata tinggi tanaman jagung tanpa pemangkasan sebesar 183.013 cm, pada pemangkasan bunga jantan sebesar 182.750 cm, pada pemangkasan amplok sebesar 180.173 cm, dan pada pemangkasan daun tua dan daun yang menguning
sebesar 178.525 cm.
b. Berat Basah Tanaman
Rata-rata berat basah tanaman jagung tanpa pemangkasan sebesar 377.5000 gr, pada pemangkasan bunga jantan sebesar 402.6875 gr, pada pemangkasan amplok sebesar 421.6125 gr, dan pada pemangkasan daun tua dan daun yang menguning sebesar 404.3338 gr.
c. Berat Kering Tanaman
Rata-rata berat kering tanaman jagung tanpa pemangkasan sebesar 103.25 gr, pada pemangkasan bunga jantan sebesar 116.79 gr, pada pemangkasan amplok sebesar 104.00 gr, dan pada pemangkasan daun tua dan daun yang menguning sebesar 105.50 gr.
B. Komponen Produksi a. Berat Tongkol
Rata-rata berat tongkol pada tanaman tanpa pemangkasan sebesar 204.63 gr, pada pemangkasan bunga jantan sebesar 222.75 gr, pada pemangkasan amplok sebesar 209.00 gr, dan pada pemangkasan daun tua dan daun yang menguning sebesar 197.38 gr.
2. Asumsi Analisis
a. Homogenitas Matrik Varians Kovarian
Box's Test of Equality of Covarlance Matrices "
Box's M 21 926
F 975
df1 18
df2 2770
Slo.. 487
Tests the null hypothesis that the observed covariance matrices ot the dependent variables are equal across groups.
a Design Intercept+PANGKAS
Gambar 2. Tabel Box'M
• Uji Hipotesis
'' o• 2-i a' ~2-i i'hj ~ 2-i >'a ~~ 2-* ''"*'
(matrik varian kovarian keempat jenis pemangkasan sama) H |: Minimal ada salah satu matrik varian kovarian yang tidak sama
• Tingkat Signifikansi
a = 0.05
• Statistik Uji
Nilai signifikansi Box's M
• Daerah Kritis
Hu ditolakjika nilai signifikansi Box's M < a ••-- 0.05 H0 diterima jika nilai signifikansi Box's M > a - 0.05
• Kesimpulan
Dari output diatas. didapat nilai signifikansi Box's M sebesar 0.487, yaitu lebih besar dari nilai a = 0.05, kesimpulannya, kita menerima II0. Dengan kata lain.
43
44
matrik varian kovarian dari keempat jenis pemangkasan pada data pertumbuhan jagung manis adalah sama. Hal ini menjadi dasar untuk kita melakukan analisis
lebih lanjut secara bersama-sama,
b. Uji Multinormal
Dari output gambar dibawah ini, terlihat bahwa plot data pertumbuhan jagung manis mendekati suatu garis lurus. Kecenderungan itu menunjukkan bahwa data pertumbuhan jagung manis telah memenuhi asumsi multinormal.
Pemeriksaan MUti Normal
10 -
s ,.
f
♦
1 •! i i i i i i
0 J 4 6 8 10 1? 14
Harga dij
Gambari. Pemeriksaan Multinormal
c. Interpretasi Hasil
Setelah diketahui data telah memenuhi asumsi bahwa matrik varian kovarian
keempat jenis pemangkasan adalah sama dan memenuhi asumsi multinormal, maka
kita bisa melanjutkan pada analisis berikutnya.