• Tidak ada hasil yang ditemukan

Payakumbuh, Maret 2019 WALIKOTA PAYAKUMBUH RIZA FALEPI, ST, MT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Payakumbuh, Maret 2019 WALIKOTA PAYAKUMBUH RIZA FALEPI, ST, MT"

Copied!
256
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

Puji syukur dan ucapan Alhamdulillah, atas kerjasama dan kerja keras dari berbagai pihak, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2018 dapat dirampungkan. Penyusunan laporan ini berpedoman kepada Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini secara subtantif adalah dalam rangka mewujudkan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dengan menerapkan prinsip-prinsip transparasi dan akuntabilitas serta sebagai bentuk pertangungjawaban penyelengaraan pemerintahan kepada masyarakat dan kepada pemerintah sesuai dengan amanah atau mandat yang diterima.

Materi laporan antara lain menguraikan capaian sasaran dari visi dan misi Kepala Daerah yang dituangkan dalam RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2017- 2022 dengan menggunakan Indikator Kinerja Utama sebagai alat pengukurnya.

Tahun 2018 ini merupakan Tahun Pertama dari pelaksanaan RPJMD Kota Payakumbuh tahun 2017-2022, dan untuk masing-masing indikator telah ditetapkan target yang akan dicapai dari tahun 2017 sampai dengan 2022.

Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan di Kota Payakumbuh telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih ada beberapa indikator kinerja yang belum tercapai, dengan adanya laporan ini dapat sebagai sarana evaluasi agar kinerja kedepan menjadi lebih efektif dan efisien baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan dan koordinasi pelaksanaannya.

Akhir kata, kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja serta peningkatan kinerja dan komitmen bagi seluruh aparatur Pemerintah Kota Payakumbuh.

Payakumbuh, Maret 2019 WALIKOTA PAYAKUMBUH

RIZA FALEPI, ST, MT

(3)

ii

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang baik dan bersih (Clean and Good Governance) pada pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, merupakan hal yang harus dilakukan di era reformasi. Reformasi Birokrasi merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitifitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa, bernegara dan bertanah air. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Payakumbuh berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (Good Governance) dan berorientasi kepada hasil (Result Oriented Government), sesuai dengan kewenangannya dan manajemen pemerintahan yang diimplementasikan melalui Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP ini memuat Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Capaian Kinerja, Laporan Kinerja, dan Evaluasi internal sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran tersebut dapat terukur, dapat diuji dan dapat diandalkan.

Merujuk kepada Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 dan Peraturan Kota Payakumbuh Nomor 81 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh, untuk mewujudkan Visi lima tahun kedepan telah ditetapkan 5 Misi, 14 Sasaran Strategis dan 30 Indikator Kinerja Utama. Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk tahun Pertama (tahun 2018) periode perencanaan 2017- 2022 adalah sebagai berikut :

Misi I : Mewujudkan SDM yang handal, sehat dan kompetitif Misi I terdapat 5 sasaran dengan 6 indikator kinerja :

 Capaian indikator sasaran, sebanyak 6 indikator sasaran atau 100%

kategori sangat baik (lebih dari 100%).

(4)

iii

Misi II : Membangun Perekonomian Yang Tangguh, Unggul, Berdaya Saing Dan Berkeadilan Dengan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Dengan Memunculkan Gerakan Ekonomi Bersama

Misi II terdapat 5 sasaran dengan 7 indikator kinerja :

 Capaian indikator sasaran, sebanyak 5 indikator sasaran atau 71,43%

kategori sangat baik (lebih dari 100%) dan 1 indikator sasaran atau 14,28% kategori kurang (lebih dari 50% sd. 64,99 %) serta 1 indikator sasaran atau 14,28 % kategori sangat kurang (0% sd. 49,9%).

Misi III : Meningkatkan Penataan Kota, Ketersediaan Infrastruktur Dan Fasilitas Umum Yang Nyaman Dan Berkelanjutan

Misi III terdapat 3 sasaran dan 8 indikator kinerja :

 Capaian indikator sasaran, sebanyak 7 indikator sasaran atau 87,50 % kategori sangat baik (lebih dari 90% s/d 100%) dan 1 indikator sasaran atau 12,50% Baik (lebih dari 75,00% sd. 89,99%)

Misi IV : Menghadirkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik Dan Bersih

Misi IV terdapat 3 sasaran dan 5 indikator kinerja :

 Capaian indikator sasaran, sebanyak 5 indikator sasaran atau 100 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %).

Misi V : Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia Dan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Misi V terdapat 2 sasaran dan 4 indikator kinerja :

 Capaian indikator sasaran, sebanyak 4 indikator sasaran atau 100 % kategori baik sekali (lebih dari 100 %).

(5)

iv

Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah ditetapkan sebagaimana di atas, Hasil analisis pencapaian Pengukuran Kinerja terhadap 14 (empat belas) Sasaran Strategis dengan 30 (tiga puluh) Indikator Kinerja Utama, bahwa 27 indikator sasaran atau 86,67 % bermakna Sangat Baik, 1 indikator sasaran atau 3,33 % bermakna baik, 1 indikator sasaran atau 3,33 % bermakna kurang dan 1 indikator sasaran atau 3,33% bermakna sangat kurang. Jadi jika di total Rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh pada tahun 2018 sebesar 105,84%, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2017 sebesar 102,67 %, dan dikategorikan Sangat Baik. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh pada tahun 2018 bermakna Sangat Baik dan lebih meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2017 yaitu mengalami peningkatan sebesar 3,17%.

(6)

v

KATA PENGANTAR ... i

IKHTISAR EXEKUTIF ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Sejarah Kota Payakumbuh ... 3

1.4 Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja ... 4

1.5 Gambar Umum Kota Payakumbuh ... 5

1.6 Struktur Organisasi Perangkat Daerah .... 10

1.7 Sumber Daya Aparatur... 13

1.8 Perekonomian ... 14

1.9 Sistematika Penulisan... 19

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis ... 20

2.1 Penetapan Kinerja Tahun 2018... 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Evaluasi dan Analisis Kinerja Sasaran Strategis ... 34

3.2 Realisasi Anggaran ... 187

3.3 Capaian Prestasi dan Penghargaan ... 189

BAB IV PENUTUP ... 201 LAMPIRAN 1. Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor

81 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama Kota Payakumbuh Tahun 2017- 2022

2. Pernyataan Reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2018

(7)

vi

3. Revisi Perjanjian Kinerja ( Penetapan Kinerja Tahun 2018 )

4. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 5. Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh

(8)

vii

Tabel 1.1 Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh... 6 Tabel 1.2 Luas Penggunaan Tanah Menurut Jenisnya di Kota

Payakumbuh ... 7 Tabel 1.3 Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan

Kepadatan Kota Payakumbuh Tahun 2017 ... 9 Tabel 1.4 Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh per

Kecamatan Menurut Jenis Kelamin ………... 10 Tabel 1.5 Perkembangan Nilai dan Distribusi (persentase) Sektor

Ekonomi Dalam Pembentukan Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2015-2017 (jutaan-rupiah) Kota

Payakumbuh (2010=100)... 14 Tabel 1.6 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha

Tahun 2015-2017 Kota Payakumbuh (2010=100) ... 16 Tabel 1.7 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota

Payakumbuh dengan Kabupaten/ Kota Lain di

Sumatera Barat Tahun 2017 ... 17 Tabel 1.8 Laju inflasi Kota Payakumbuh tahun 2012-2016 ... 18 Tabel 2.1 Hubungan Hierarkis Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran .... 25 Tabel 2.2 Hasil Penyempurnaan Sasaran Strategis dan Indikator

Kinerja Dokumen Penetapan Kinerja Pemerintah Kota

Payakumbuh Tahun 2018 ... 26 Tabel 2.3 Revisi Perjanjian Kinerja Kota Payakumbuh Tahun

2018 ………... 28 Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... 30 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota

Payakumbuh Tahun 2018 ... 31 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kota

Payakumbuh Tahun 2018 ... 35 Tabel 3.4 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas

Layanan Pendidikan ……... 39 Tabel 3.5 Data Sekolah Dasar yang Berakreditasi di Kota

Payakumbuh Tahun 2014-2018...

40 Tabel 3.6 Data SMP yang Berakreditasi di Kota Payakumbuh

Tahun 2014-2018 ... 40 Tabel 3.7 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas

Kesehatan Masyarakat... 43 Tabel 3.8 Jumlah Kepesertaan JKN Kota Payakumbuh Tahun

2014-2018 ... 44 Tabel 3.9 10 Penyakit Terbanyak di Kota Payakumbuh Tahun

2012 – 2017 ... 48 Tabel 3.10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ………... 49

(9)

viii

Tabel 3.11 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pemberdayaan

Perempuan………... 51 Tabel 3.12 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Penanggula

ngan Kemiskinan dan Pengangguran ... 55 Tabel 3.13 Persentase Tingkat Kemiskinan di Sumatera Barat

tahun 2017 – 2018 ... 56 Tabel 3.14 Fluktuasi Tingkat Kemiskinan Kota Payakumbuh

dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Barat &

Nasional Tahun 2012-2018... 57 Tabel 3.15 Perbandingan Tingkat Pengangguran Antar Waktu Kota

Payakumbuh dengan Provinsi Sumatera Barat &

Nasional Tahun 2012-2018... 58 Tabel 3.16 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Prestasi

Atlet... 63 Tabel 3.17 Data Cabang Olahraga dan Jumlah Atlet Berprestasi

Tingkat Nasional Kota Payakumbuh Tahun 2018... 63 Tabel 3.18 Data Sarana dan Prasarana Olahraga Kota

Payakumbuh Tahun 2018... 64 Tabel 3.19 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Produktivitas

Sektor Strategis... 68 Tabel 3.20 Data Perkembangan Industri Tahun 2014-2018

Kota Payakumbuh... 76 Tabel 3.21 Jumlah Usaha Industri Berdasarkan Klasifikasi Usaha. 77 Tabel 3.22 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian

Tahun 2017 – 2018... 81 Tabel 3.23 Jumlah Teknologi yang Disampaikan oleh

Penyuluh... 84 Tabel 3.24 Jumlah Teknologi anjuran yang telah ditetapkan …... 84 Tabel 3.25 Jumlah dan Tipe Sarana dan Prasarana Pertanian yang

Dibangun pada Tahun 2014 –

2018…... 85 Tabel 3.26 Perkembangan Kelompok Usaha Pertanian Tahun 2014

- 2018... 86 Tabel 3.27 Jumlah Tenaga sektor Pertanian Tahun 2014-2018….. 86 Tabel 3.28 Jumlah Gapoktan yang Difasilitasi Permodalan Tahun

2014-2018………... 87 Tabel 3.29 Data Kunjungan Wisatawan Kota Payakumbuh Tahun

2014-2018…... 89 Tabel 3.30 Data Kepariwisataan Tahun 2014-2018…... 90 Tabel 3.31 Jumlah Atraksi Wisatawan Kota Payakumbuh Tahun

2014-2018…... 93 Tabel 3.32 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya iklim

usaha dan investasi di Kota Payakumbuh... 94 Tabel 3.33 Daftar Realisasi Perizinan Kota Payakumbuh 2018... 96 Tabel 3.34 Jumlah Realisasi Investasi di Kota Payakumbuh Tahun

2014-2018 ………...

117 Tabel 3.35 Perkembangan Jumlah Usaha di kota Payakumbuh

tahun 2014-2018………... 120

(10)

ix

Tabel 3.36 Data Jumlah koperasi yang RAT, Tidak RAT & yang tidak aktif, serta yang baru di Kota Payakumbuh tahun

2016-2018... 123 Tabel 3.37 Jenis Koperasi Kota Payakumbuh Tahun 2016-2018.... 124 Tabel 3.38 Persentase pertumbuhan Aset Koperasi Tahun 2016-

2018…... 126 Tabel 3.39 Persentase Peningkatan Sisa Hasil usaha (SHU)

Koperasi Tahun 2016-2018... 127 Tabel 3.40 Evaluasi Pencapaian Misi 2 Sasaran 3 Pengukuran

Kinerja... 128 Tabel 3.41 Data Pelayanan Air Minum Tahun 2018... 132 Tabel 3.42 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

pelayanan air minum... 133 Tabel 3.43 Hasil Capaian Indikator Persentase pelayanan air

minum... 134 Tabel 3.44 Kondisi Jalan Status Kota Kota Payakumbuh... 137 Tabel 3.45 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

panjang jalan status Kota dalam kondisi mantap... 138 Tabel 3.46 Hasil Capaian Indikator... 139 Tabel 3.47 Capaian Kinerja Persentase Sistem drainase skala kota 141 Tabel 3.48 Data Persentase Penggunaan Lahan yang Sesuai

dengan RTRW………... 142 Tabel 3.49 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

kesesuaian pemanfaatan ruang... 142 Tabel 3.50 Kondisi Daerah Irigasi Kota Payakumbuh... 145 Tabel 3.51 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

daerah irigasi berkinerja baik……….... 146 Tabel 3.52 Fasilitas Umum Perkotaan... 147 Tabel 3.53 Target dan Capaian Kinerja Indikator ketersediaan

fasilitas umum perkotaan... 148 Tabel 3.54 Status Mutu Air Berdasarkan Sample………... 152 Tabel 3.55 Indeks Kualitas Air (IKA) tahun 2018... 153 Tabel 3.56 Perhitungan indeks pencemaran udara Kota

Payakumbuh tahun 2018... 156 Tabel 3.57 Indeks Tutupan Lahan Kota Payakumbuh... 157 Tabel 3.58 Data Perhitungan IKTL Provinsi Sumatera Barat Tahun

2018 ... 157 Tabel 3.59 Target dan Capaian Kinerja Indikator Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup………... 158 Tabel 3.60 Target dan Capaian Kinerja Indikator persentase luas

kawasan kumuh... 162 Tabel 3.61 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas dan

Akuntabilitas Layanan Pemerintahan... 164

(11)

x

Tabel 3.62 Data Perangkat Daerah dengan Aplikasi Terintegrasi

Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2018... 170 Tabel 3.63 Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengamalan

Ajaran Agama………... 175 Tabel 3.64 Sekolah dengan Pendidikan Karakter……... 177 Tabel 3.65 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

sekolah dengan pendidikan karakter berkategori

baik... 178 Tabel 3.66 Capaian Kinerja Indikator Persentase peningkatan

zakat/wakaf, yang dikumpulkan melalui Lembaga/

Badan Zakat/Wakaf Tahun 2017 s/d 2018.. 180 Tabel 3.67 Target dan Capaian Kinerja Indikator Persentase

peningkatan zakat/wakaf, yang dikumpulkan melalui

Lembaga/ Badan Zakat/Wakaf ……….. 180 Tabel 3.68 Capaian Kinerja Sasaran Menguatnya Lembaga Agama

dan Adat dalam Tata Kehidupan Masyarakat………. 183 Tabel 3.69 Lembaga Keagamaan (MUI) yang aktif menjalankan

fungsinya………. 184 Tabel 3.70 Kriteria lembaga adat yang aktif………. 186 Tabel 3.66 Anggaran dan Realisasi Anggaran Program Yang

Menunjang Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2018 188

(12)

xi

Grafik 1.1 Penggunaan Lahan Tanah Tahun 2018 ... 8 Grafik 1.2 Kepadatan Penduduk Geografis Perkecamatan Tahun

2017

... 9 Grafik 1.3 Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan ….. 13 Grafik 1.4 Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Pendidikan .. 13 Grafik 3.1 AKB/1000 Kelahiran Kota Payakumbuh Tahun 2015-

2018 ... 45 Grafik 3.2 Kasus Kematian Ibu Melahirkan Tahun 2012 – 2018

... 46

Grafik 3.3 Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Tahun 2012 – 2018… 47 Grafik 3.4 Persentase Tingkat Kemiskinan Sumatera Barat Tahun

2012 – 2017………. 56

Grafik 3.5 Perbandingan Kontribusi 4 Sektor Strategis Kota Payakumbuh dengan Kota-Kota di Sumatera Barat Tahun 2017 ... 69 Grafik 3.6 Perkembangan Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap

PDRB Tahun 2013-2018... 70 Grafik 3.7 Perkembangan Kontribusi Sektor Industri Pengolahan

Kota Payakumbuh Tahun 2013-2017 dan Proyeksi Tahun 2018... 75 Grafik 3.8 Jumlah Usaha Industri Berdasarkan Klasifikasi Usaha... 77 Grafik 3.9 Perkembangan Kontribusi Sektor Pertanian terhadap

PDRB Tahun 2013-2017 dan Prediksi Tahun 2018... 80 Grafik 3.10 Perkembangan UMKM Tahun 2014-2018 di Kota

Payakumbuh... 121 Grafik 3.11 Persentase Pertumbuhan Aset Koperasi Tahun 2016-

2018... 126

(13)

1

1.1 LATAR BELAKANG

alam rangka penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih (clean and good governance) pada pengelolaan administrasi publik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, merupakan hal yang harus dilakukan di era reformasi. Reformasi Birokrasi merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitifitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa, bernegara dan bertanah air. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah daerah.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Bupati/Walikota menyusun Laporan Kinerja tahunan pemerintah Kabupaten/Kota Berdasarkan Perjanjian Kinerja yang Ditandatangani dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

D

(14)

2

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022. Realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran. Laporan Kinerja Kota Payakumbuh menjadi dokumen laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/ sasaran strategis instansi.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2018 merupakan Laporan Pelaksanaan Kinerja tahun Pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2017 – 2022.

Maksud disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/ kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu tahun 2018.

Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Payakumbuh adalah untuk memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun Anggaran 2018. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam Laporan Kinerja, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

(15)

3

perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik.

1.3 SEJARAH KOTA PAYAKUMBUH

Payakumbuh berasal dari kata Payau dan Kumbuah, dimana berdasarkan literatur lama Payau (Payo) dalam Bahasa Indonesia berarti rawa-rawa, dan Kumbuah adalah sejenis tanaman yang dulunya tumbuh subur di daerah rawa di kanagarian Koto Nan Gadang. Kota Payakumbuh berdiri pada tanggal 17 Desember 1970, melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 08 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintah Kotamadya Solok dan Payakumbuh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 19). Berdasarkan peraturan tersebut Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai daerah tingkat II dengan wilayah pemerintahan sendiri, dan tanggal 17 Desember ditetapkan menjadi hari jadi Kota Payakumbuh.

Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka status Pemerintahan Kotamadya Daerah Tingkat II Payakumbuh, berubah menjadi Kota Payakumbuh.

Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan terutama bagi Luhak Limo Puluah. Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wilayah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah.

Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Sejak keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia- Belanda waktu itu.Menurut tambo setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik. Pada tahun 1840, Belanda membangun jembatan batu untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang dikenal dengan nama Jembatan Ratapan Ibu.

(16)

4

Jembatan Ratapan Ibu

1.4 DASAR HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2018 dilakukan dengan berpedoman kepada peraturan perundang- undangan yang mengaturnya serta Peraturan Daerah terkait dengan Dokumen Perencanaan antara lain :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ;

6. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2017 – 2022.

7. Peraturan Walikota Payakumbuh Nomor 14 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

(17)

5

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh.

1.5 GAMBARAN UMUM KOTA PAYAKUMBUH 1. Kondisi Geografis

Secara Geografis Kota payakumbuh terletak antara 00°10’ - 00°17’

Lintang Selatan dan antara 100°35’ sampai dengan 100°45’ Bujur Timur dengan luas wilayah 80,43 Km². Kota Payakumbuh merupakan dataran sedang dengan ketinggian ±514 m di atas permukaan laut. Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan laut), dataran di Kota Payakumbuh berada pada rentang 450m-750m.

Pada posisi geografisnya, Kota Payakumbuh berbatasan dengan beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Harau dan Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Situjuh Limo Nagari Kabupaten Lima Puluh Kota.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Akabiluru dan Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Luhak dan Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.

Letak Kota Payakumbuh sangat strategis bila dilihat dari segi lalu lintas angkutan darat Provinsi Sumatera Barat – Provinsi Riau. Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang masuk dari arah Pekanbaru menuju kota-kota penting di Provinsi Sumatera Barat. Jarak Kota Payakumbuh ke Kota Pekan Baru ± 188 Km dan dapat ditempuh selama ± 4,5 jam perjalanan dengan angkutan pribadi, sedangkan jarak ke Kota Padang sebagai ibukota propinsi yaitu sejauh ± 120 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi selama ± 2,5 jam perjalanan.

(18)

6

Peta Administrasi Kota Payakumbuh

2. Luas Wilayah

Luas wilayah Kota Payakumbuh adalah 80,43 km² yang setara dengan 0,19% dari luas propinsi Sumatera Barat dan berbatasan langsung dengan lima Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Berdasarkan Peraturan Daerah nomor 6 Tahun 2008, Kota Payakumbuh dimekarkan dari 3 Kecamatan menjadi 5 Kecamatan, dimana pada tanggal 23 Desember 2008 peresmian Kecamatan Payakumbuh Selatan dan pada tanggal 24 Desember 2008 peresmian Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Pembagian wilayah administratif seperti pada tabel 1. 1:

Tabel 1.1

Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (Km²) Persentase 1 Payakumbuh Barat Tanjung Pauh 19,06 23,70 2 Payakumbuh Utara Padang Kaduduak 14,53 18,07 3 Payakumbuh Timur Balai Batimah 22,73 28,26 4 Payakumbuh Selatan Sawah Padang 14,68 18,25 5 Lamposi Tigo Nagari Sungai Durian 9,42 11,71

Total 80,43 100,00

Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2018

(19)

7

Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Payakumbuh Barat dengan luas 19,06 km² atau 23,70 persen, sementara Kecamatan Lamposi Tigo Nagori adalah yang paling kecil yaitu seluas 9,42 km² atau 11,71 persen.

Keadaan topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara daratan dan berbukit dengan ketinggian 514 m diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata 21°-32° celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 63%

sampai dengan 85%. Curah hujan di Kota Payakumbuh tergolong sedang yaitu rata-rata 1.797 mm sampai dengan jumlah hari hujan 118 hari setahun. Musim hujan pada umumnya terjadi pada bulan November sampai Mei dan musim kemarau pada bulan Juni sampai Oktober.

Pemanfaatan ruang atau lahan wilayah perencanaan merupakan bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan fungsi serta karakter kegiatan manusia dan alam. Penggunaan lahan Kota Payakumbuh saat ini adalah 34,21% lahan merupakan tanah sawah, dan sisanya 65,79% berupa tanah kering. Tanah kering ini sebagian besar dimanfaatkan untuk bangunan yaitu sebesar 36,08%, kebun/ladang 18,13%, dan lainnya 11,58%.

Penggunaan lahan Kota Payakumbuh tahun 2018 dapat dilihat lebih rinci pada tabel 1. 2 dibawah ini :

Tabel 1.2

Luas Penggunaan Tanah Menurut Jenisnya di Kota Payakumbuh

No Jenis Lahan Luas (Ha) Presentase (%) 1

.

Sawah 2.751,41 34,21

2 .

Tanah untuk bangunan dan

sekitarnya 2.969,60 36,08

3 .

Kebun/ladang 1.380,00 18,13

4 .

Kolam/tebat 14,00 0,17

5 .

Ditanami pohon (hutan rakyat)

358,00 4,40

6 .

Pengembalaan/Padang rumput

3,00 0,14

7 .

Lainnya 566,00 6,88

Jumlah 8.042,00 100.00

Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2018

(20)

8

Bila dilihat dari segi penggunaan tanah di Kota Payakumbuh, bagian terbesar yaitu 36,08% atau 2.969,60 Ha digunakan untuk tanah bangunan dan sekitarnya. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya luas sawah sebesar 2.751,41 Ha atau 34,21%, sedangkan luas lahan yang paling kecil persentasenya yaitu padang rumput sebesar 0,14%. Pertumbuhan penduduk yang semakin dinamis menjadi alibi perubahan ini.

Kota Payakumbuh dilalui oleh tiga buah sungai yang tergolong besar yaitu Batang Agam, Batang Sinamar dan Batang Lampasi. Batang Agam melewati Kota Payakumbuh di bagian tengah dan melaui 4 kecamatan yang ada. Batang Lampasi mempunyai anak sungai yaitu Batang Simantung dan Batang Pulau yang melewati Kecamatan Payakumbuh Utara. Batang Agam dan Batang Lampasi, akhirnya bermuara ke Batang Sinamar.

Disamping itu juga terdapat sungai kecil dengan kisaran lebar 5-6 meter yaitu Batang Pulau, Sungai Talang, Batang Sikandi dan Sungai Bai.

3. Aspek Demogafis

Laju pertumbuhan penduduk merupakan indikator yang menunjukkan kecepatan perubahan penduduk di suatu daerah. Data ini akan dapat membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan, khususnya mengenai penyediaan perumahan, pendidikan, dan fasilitas sosial lainnya yang secara keseluruhan mempengaruhi pola pemukiman penduduk dan struktur ruang daerah.

Selain itu, informasi mengenai jumlah dan laju pertumbuhan penduduk

36,08%

34,21%

0,17%

18,13%4,40 %0,14% 6,88%

Grafik 1. 1 : Penggunaan Lahan Tanah Tahun 2018

Bangunan Sawah kolam Ikan Kebun Hutan Rakyat Padang Rumput Lainnya

(21)

9

dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam menentukan target pemasukan melalui pajak/retribusi di masa yang akan datang.

Berdasarkan data dari PDA (Payakumbuh Dalam Angka) tahun 2018 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Payakumbuh diketahui jumlah penduduk tahun 2017 sebanyak 131.819 jiwa, yang terdiri dari 65.511 laki-laki dan 66.308 perempuan. Dari data tersebut terlihat penyebaran penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Payakumbuh Barat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.3

Sebaran Penduduk Menurut Luas Wilayah dan Kepadatan Kota Payakumbuh Tahun 2017

No Kecamatan Luas (Km.2)

Jumlah Penduduk

Tahun 2015

Jumlah Penduduk

Tahun 2016

Jumlah Penduduk

Tahun 2017

Kepadatan Penduduk

Tahun 2017 1 Payakumbuh

Barat

19,66 49.450 50.367 51.435 2.699 2 Payakumbuh

Utara 14,53 30.679 31.082 31.359 2.158

3 Payakumbuh Timur

22,73 27.634 27.954 28.253 1.234 4 Payakumbuh

Selatan

14,09 10.453 10.635 10.775 734 5 Lamposi Tigo

Nagari 9,42 9.610 9.769 9.997 1.061

Kota

Payakumbuh 80,43 127.826 129.807 131.819 1.639 Sumber : Payakumbuh Dalam Angka 2018

Kepadatan penduduk dapat dilihat dari beberapa sudut pandang antara lain kepadatan penduduk geografis, kepadatan penduduk agraris, kepadatan penduduk daerah terbangun, kepadatan penduduk kelompok umur, dan lain sebagainya.

Payakumbuh Barat; 2.699

Payakumbuh Timur; 1.234 Payakumbuh Utara; 2.158

Payakumbuh Selatan; 734

Lamposi Tigo Nagori; 1.061 GRAFIK 1. 2

KEPADATAN PENDUDUK GEOGRAFIS PERKECAMATAN TAHUN 2017

(22)

10

Kepadatan penduduk geografis menunjukkan jumlah penduduk pada suatu daerah setiap kilometer persegi. Selain itu, kepadatan penduduk geografis menunjukkan penyebaran penduduk di suatu daerah.

Penyebaran penduduk Kota Payakumbuh tidak merata. Wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk geografis tinggi terletak di Kecamatan Payakumbuh Barat dengan kepadatan 2.699 jiwa/km.Sedangkan kepadatan penduduk geografis terendah terletak di Kecamatan Payakumbuh Selatan dengan kepadatan penduduk 734 jiwa/km.

Komposisi penduduk Kota Payakumbuh menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dari penduduk laki-laki sebagaimana terlihat pada tabel 1.4 berikut :

Tabel 1.4

Komposisi Penduduk Kota Payakumbuh Per Kecamatan Menurut Jenis Kelamin

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total

n % n % n %

1 Payakumbuh Barat

26.943 39,04 26.604 39,19 53.547 39,11 2 Payakumbuh

Utara

16.105 23,34 15.994 23,56 32.099 23,45 3 Payakumbuh

Timur 14.499 21,01 14.076 20,73 28.575 20,87 4 Payakumbuh

Selatan

5.861 8,49 5.734 8,45 11.595 8,10 5 Lamposi Tigo

Nagori

5.605 8,12 5.480 8,07 11.085 8,47 Jumlah 69.013 100 67.888 100 136.901 100 Sumber : Disdukcapil Kota Payakumbuh, tahun 2018

1.6 STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang memberi kesempatan luas kepada Daerah untuk mengatur rumah

(23)

11

tangganya sesuai dengan aspirasi dan inspirasi masyarakat serta berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Maka disusunlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Payakumbuh dengan Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dari :

1. Sekretariat Daerah terdiri dari :

a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dibantu oleh :

 Bagian Pemerintahan

 Bagian Hukum

 Bagian Kesejahteraan Rakyat

b. Asisten Ekonomi dan Pembangunan dibantu oleh :

 Bagian Perekonomian

 Bagian PBJ dan Dalbang

 Bagian Perencanaan dan Anggaran c. Asisten Administrasi Umum dibantu oleh :

 Bagian Protokoler dan Dokumentasi

 Bagian Organisasi

 Bagian Umum d. Staf Ahli terdiri dari :

 Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM

 Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik

 Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan

2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh terdiri dari:

a. Bagian Fasilitasi Fungsi Penganggaran dan Pengawasan b. Bagian Umum

c. Bagian Hukum dan Persidangan 3. Inspektorat

4. Badan Daerah, terdiri dari :

a. Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah d. Badan Keuangan Daerah

5. Satuan Polisi Pamong Praja

(24)

12

6. Dinas Daerah, terdiri dari :

a. Dinas Komunikasi dan Informatika b. Dinas Perhubungan

c. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman d. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

e. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana.

f. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan g. Dinas Koperasi dan UKM

h. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian i. Dinas Ketahanan Pangan

j. Dinas Pertanian

k. Dinas Lingkungan Hidup l. Dinas Pendidikan

m. Dinas Kesehatan

n. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu o. Dinas Periwisata Pemuda dan Olah Raga

p. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil q. Dinas Sosial

7. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

8. 5 (lima) Kecamatan dan 47 Kelurahan terdiri dari :

a. Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 17 kelurahan b. Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 9 kelurahan c. Kecamatan Payakumbuh Timur 9 kelurahan

d. Kecamatan Payakumbuh Selatan terdiri 6 kelurahan e. Kecamatan Lamposi Tigo Nagori terdiri dari 6 kelurahan.

1.7 SUMBER DAYA APARATUR

Sumber Daya Manusia Aparatur Pegawai Negeri Sipil pada Tahun 2018 berjumlah 3.049 orang, terdiri dari 2.037 orang wanita dan 1.012 orang pria.

(25)

13

Grafik 1. 3

Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Golongan

Sumber : BKPSDM Kota Payakumbuh, tahun 2018

Grafik 1. 4

Jumlah Aparatur Sipil Negara Berdasarkan Pendidikan

Sumber : BKPSDM Kota Payakumbuh, tahun 2018 0

200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV

Perempuan 4 262 1286 485

Laki-laki 26 239 539 208

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

SD SLTP SLTA D-I D-II D-III D-IV S-1 S-2

Laki-laki 14 31 252 0 14 89 40 476 96

Perempuan 2 3 215 12 83 451 49 1128 94

(26)

14

1.8 PEREKONOMIAN 1. Kondisi Ekonomi

a. PDRB dan Kontribusinya

Nilai PDRB Kota Payakumbuh setiap tahun menjadi data peninjau untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Pada tahun 2014 terjadi perubahan yang signifikan terhadap data PDRB dengan adanya perubahan tahun dasar penghitungan PDRB. Perubahan tahun dasar 2000 menjadi 2010 dilakukan karena selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

Kondisi perekonomian Kota Payakumbuh yang digambarkan melalui data PDRB tahun 2015-2017 menunjukkan bahwa terdapat 3 sektor yang mengalami peningkatan konstribusi terhadap perekonomian Kota Payakumbuh, yaitu sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Informasi dan Komunikasi, serta Jasa Pendidikan sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.5

Perkembangan Nilai dan Distribusi (persentase) Sektor Ekonomi Dalam Pembentukan Nilai PDRB Atas Harga Berlaku Tahun 2015-2017

(jutaan-rupiah) Kota Payakumbuh (2010=100)

No Sektor/ Lapangan

Usaha 2015 2016 2017

Rp % Rp % Rp %

1 Pertanian, Kehutanan dan

Perikanan 349.806,48 7,69 368.159,01 7,39 400.539,59 6,99 2 Pertambangan dan

Penggalian 30.787,92 0,68 32.045,70 0,64 32.977,25 0,58 3 Industri Pengolahan 254.974,82 5,61 281.253,30 5,64 308.108,65 5,37

(27)

15

4 Pengadaan Listrik dan Gas 2.561,92 0,06 3.241,90 0,07 3.757,37 0,07 5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang

13.099,95 0,29 13.971,12 0,28 15.098,60 0,26

6 Konstruksi 600.633,13 13,2 651.884,24 13,1 758.990,09 13,24 7 Pengadaan Besar dan

Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda motor

1.078.984,91 23,7 1.192.225,30 23,9 1.384.611,52 24,15

8 Transportasi dan

Pergudangan 609.220,22 13,4 648.425,20 13 730.775,54 12,74 9 Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum 128.778,88 2,83 157.647,90 3,16 179.791,64 3,14 10 Informasi dan Komunikasi 291.678,29 6,42 323.993,10 6,5 420.279,86 7,33 11 Jasa Keuangan dan

Asuransi 304.772,79 6,7 339.767,50 6,82 360.059,81 6,28 12 Real Estate 135.787,16 2,99 145.452,10 2,92 167.531,20 2,92 13 Jasa Perusahaan 12.352,46 0,27 13.582,00 0,27 14.721,01 0,26 14 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

318.825,91 7,01 346.685,30 6,96 400.393,15 6,98

15 Jasa Pendidikan 191.876,63 4,22 218.407,50 4,38 269.794,66 4,71 16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 68.583,59 1,51 73.725,20 1,48 84.109,36 1,47 17 Jasa Lainnya 153.572,19 3,38 172.918,20 3,47 202.399,03 3,53 Produk Domestik Regional Bruto 4.546.297,25 100 4.983.384,57 100 5.733.938,33 100

Sumber : BPS Kota Payakumbuh, tahun 2018

b. Pertumbuhan Ekonomi

Selama tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh tumbuh sebesar 6,12%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di tahun sebelumnya yang mencapai 6,09%.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa lainnya yaitu sebesar 9,97%, informasi dan komunikasi sebesar 9,23%, konstruksi sebesar 8,30%, penyedia akomodasi dan makan minum sebesar 8,28%, seluruhnya mengalami pertumbuhan yang positif. Namun delapan lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif sebesar enam hingga sepuluh persen sedangkan sembilan lapangan usaha lainnya berturut-turut tercatat mengalami mengalami pertumbuhan positif namun lebih rendah yaitu kurang dari enam persen.

(28)

16

Tabel 1.6

Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2015-2017 Kota Payakumbuh (2010=100)

Sumber : BPS Kota Payakumbuh, tahun 2018

Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten tanah Datar merupakan daerah yang paling rendah pertumbuhan ekonominya yaitu tumbuh sekitar 5,01%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi paling tinggi tahun 2017 di Sumatera Barat adalah sebesar 6,21%

yang dicapai oleh Kota Padang. Kota Payakumbuh dalam hal ini berada pada posisi kedua dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,08%. Sementara itu Kabupaten Bukittinggi pada urutan ketiga tertinggi sebesar 6,04%.

No Sektor/ Lapangan Usaha Tahun

2015 2016 2017 1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 3,24 2,51 4,79

2 Pertambangan dan Penggalian 4,61 3,66 1,99

3 Industri Pengolahan 1,98 7,24 0,60

4 Pengadaan Listrik dan Gas 1,78 10,62 4,00

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang 3,15 1,31 3,22

6 Konstruksi 9,16 7,56 8,30

7 Pengadaan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil

dan Sepeda motor 5,15 4,81 6,89

8 Transportasi dan Pergudangan 8,15 4,95 4,40

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,40 13,35 8,28

10 Informasi dan Komunikasi 9,88 9,93 9,23

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,94 8,05 2,38

12 Real Estate 5,49 4,59 3,85

13 Jasa Perusahaan 5,92 5,42 5,69

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 3,45 3,34 6,10

15 Jasa Pendidikan 8,69 8,01 7,45

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,48 4,62 8,13

17 Jasa Lainnya 6,86 7,02 9,97

Pertumbuhan PDRB 6,19 6,08 6,12

(29)

17

Tabel 1. 7

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh dengan Kabupaten/Kota Lain di Sumatera Barat Tahun 2017

Kabupaten/ Kota PDRB Berlaku

(Milyar Rp)

PDRB Konstan (Milyar Rp)

Pertumbuhan Ekonomi (%) Kabupaten

Mentawai 3.721.507,48 2.607.574,80 5,01 Pesisir Selatan 10.685.349,85 8.230.489,72 5,30

Solok 11.046.635,67 8.510.116,66 5,30

Sijunjung 7.721.367,73 5.827.550,80 5,25 Tanah Datar 10.727.031,18 8.352.686,97 5,01 Padang Pariaman 17.521.183,33 11.693.363,44 5,50

Agam 16.520.890,00 12.552.541,82 5,40

Lima Puluh Kota 12.627.317,65 9.607.406,21 5,31

Pasaman 6.995.780,32 5.341.795,81 5,06

Solok Selatan 4.598.324,45 3.434.743,59 5,11 Dharmasraya 8.433.539,85 6.488.667,14 5,39 Pasaman Barat 12.795.020,27 9.855.119,49 5,32 Kota

Padang 49.296.193,38 37.358.319,79 6,21

Solok 3.238.355,20 2.440.002,52 5,75

Sawahlunto 2.938.792,97 2.380.106,21 5,71 Padang Panjang 2.773.914,99 2.185.791,57 5,79 Bukittinggi 6.749.791,92 5.168.023,69 6,04 Payakumbuh 4.983.384,58 3.766.968,80 6,08 Pariaman 4.004.359,81 3.061.858,26 5,58

Jumlah 197.378.740,62 148.863.127,29 5,26

Sumber : BPS Kota Payakumbuh, tahun 2018 (data diolah)

c. PDRB per Kapita

Pada tahun 2016, PDRB per-kapita Kota Payakumbuh bernilai 35.02 juta rupiah, menurun 1,53% dibanding tahun sebelumnya. PDRB per-kapita Kota Payakumbuh setiap tahunnya meningkat baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan, kecuali pada tahun 2016, dimana PDRB per-kapita turun

(30)

18

dikarenakan pertambahan PDRB tidak sebanding dengan pertambahan jumlah penduduk.

2. Laju Inflasi

Laju inflasi Kota Payakumbuh pada tahun 2012-2016 mengacu pada angka inflasi ibu kota Provinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang.

Angka inflasi Kota Payakumbuh selama periode 2012 – 2016 cenderung sama dengan Provinsi Sumatera Barat. Akan tetapi, dibandingkan dengan angka inflasi nasional, laju inflasi Kota Payakumbuh secara rata-rata lebih tinggi.

Berdasarkan informasi dari tabel tersebut terlihat bahwa untuk tahun 2015 laju inflasi mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini muncul karena lebih terjaganya pasokan pangan, tidak adanya pelemahan daya beli masyarakat sehingga tidak dibutuhkannya kebijakan kenaikan harga.

Pada tahun 2016 tingkat inflasi daerah meningkat menjadi 4.17%

Hal ini dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat yang meningkat, dan perbaikan daya beli masyarakat.

Tabel 1. 9

Laju inflasi Kota Payakumbuh tahun 2012-2016

Tahun Payakumbuh Sumbar Indonesia

2012 4.16 4.16 4.3

2013 10.87 10.87 8.38

2014 11.9 11.58 8.36

2015 1.08 1.08 3.35

2016 4.17 4.89 3.02

Rata-Rata 6.44 6.52 5.48

Sumber : BPS Kota Payakumbuh, tahun 2017

(31)

19

1.9 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyajian LAPORAN KINERJA Kota Payakumbuh Tahun 2018 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran Singkat Tentang Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun 2018 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan.

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2018. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : pembandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018, pembandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun 2017 dan tahun 2016, pembandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2017 sampai tahun 2022; untuk beberapa indikator realisasi kinerja tahun 2018 dibandingkan dengan Standar Nasional; Analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah- langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran.

BAB IV. PENUTUP

Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2018 dan upaya/langkah di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam rangka peningkatan kinerjanya.

(32)

20

2.1 RENCANA STRATEGIS 2.1.1 Visi dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2016-2020) dan keempat (2021-2025) dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Payakumbuh Tahun 2005-2025. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Payakumbuh merupakan kerangka pembangunan Kota Payakumbuh untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 01 Tahun 2018. Dokumen perencanaan ini secara garis besar memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan di capai oleh Kota Payakumbuh tahun 2017-2022.

V

I S I :

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan dan memperhatikan prioritas nasional tersebut diatas, serta mengakomodir visi, misi, kepala daerah terpilih maka visi Pemerintah Kota Payakumbuh Tahun 2017-2022 adalah :

Payakumbuh Maju, Sejahtera, dan Bermartabat, dengan Semangat Kebersamaan Menuju Payakumbuh Menang

Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut :

Maju : Kondisi dimana pada tahun 2022, Payakumbuh menjadi lebih baik dengan kualitas hidup yang relatif tinggi melalui pemanfaatan teknologi informasi dan ketersediaan infrastruktur, sarana dan utilitas yang memperhatikan efek

(33)

21

berlanjutan lingkungan.

Sejahtera : Dimaknai sebagai peningkatan standar hidup masyarakat yang sehat, handal, makmur dan merata yang diindikasikan dengan pendapatan perkapita melampaui rata-rata nasional (non migas)

Bermartabat : sebagai harkat atau harga diri, yang menunjukkan eksistensi masyarakat kota dengan karakteristik dan budaya masyarakat yang dapat dijadikan teladan karena ketaatan, ketaqwaan, dan kedisiplinannya, berangkat dari akar budaya minang “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” dalam arti seluas- luasnya tanpa mengabaikan pluraritas budaya yang ada disekitar kita.

Berlandaskan kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam hal ini dimaksudkan bahwa dalam segala aktifitas kehidupan dan kegiatannya selalu bertolak dari kesadaran dan ketentuan yang bersumber dari falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dalam dalam rangka upaya mewujudkan masyarakat yang berdaulat, aman dan tentram.

Semangat Kebersamaan

menghadirkan kekuatan politik, pemerintahan sosial budaya dan ekonomi dengan sistem ekonomi yang menekankan pada keadilan dalam penguasaan sumber daya ekonomi, proses produksi serta konsumsi di mana kemakmuran rakyat lebih diutamakan daripada kemakmuran individu. Menggunakan model pertumbuhan tinggi yang independen dengan berbasis produksi secara berkesinambungan untuk mendukung perkembangan UKM yang menjalankan konsep bisnis One Village One Product (OVOP). Upaya agar UKM dapat eksis dan meningkatkan daya saing produk-produk mereka dalam perdagangan pasar nasional maupun pasar internasional, perlu memiliki jejaring dengan sesama UKM sesuai bidang geraknya dan terus melakukan interaksi positif

(34)

22

seperti: berbagi gagasan, dialog terbuka, Menuju Payakumbuh

Menang

: Kesiapan Payakumbuh untuk menghadapi globalisasi, berbasis kekuatan lokal, untuk menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain untuk menciptakan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Payakumbuh.

Menuju Payakumbuh menang diartikan maju dalam ketersediaan infrastruktur, sejahtera secara ekonomi dan SDM yang bermartabat, dengan berbasis potensi lokal yang mempunyai daya saing dengan semangat kebersamaan.

M

I S I :

Misi Pertama

: Mewujudkan sumber daya manusia yang handal, sehat dan kompetitif.

Misi ini merupakan upaya pemerintah Kota Payakumbuh dalam membangun sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif, dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya.

Tujuan yang akan dicapai dari misi ini adalah terwujudnya pembangunan manusia yang berkualitas.

Misi Kedua

: Membangun perekonomian yang tangguh, unggul, berdaya saing dan berkeadilan dengan berbasis ekonomi kerakyatan dengan memunculkan gerakan ekonomi bersama

Misi ini merupakan upaya pencapaian tujuan pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan perekonomian Kota Payakumbuh untuk lima tahun ke depan diarahkan pada pembangunan perekonomian yang tangguh, unggul, berdaya saing dan berkeadilan. Perekonomian yang tangguh diupayakan dengan membangun kemandirian perekonomian daerah sehingga perekonomian kota Payakumbuh diharapkan tidak mudah goyah dan terpengaruh oleh kondisi ekonomi nasional maupun global. Selanjutnya perekonomian ke depannya juga diharapkan mampu memiliki daya saing

(35)

23

dengan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

Misi Ketiga

: Meningkatkan penataan kota, ketersediaan infrastruktur dan fasilitas umum yang nyaman dan berkelanjutan Misi ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur wilayah secara efektif dan efisien dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat kota dengan tetap memperhatikan penataan dan pemanfaatan ruang wilayah yang sesuai dengan peruntukannya serta konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Disamping itu juga untuk meningkatkan konektivitas pengembangan wilayah/kawasan guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, sehingga sektor unggulan di Kota Payakumbuh dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan dasar masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.

Misi Keempat

: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Misi ini merupakan perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sehingga dapat mewujudkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan pemerintahan yang akuntabel, aspiratif, partisipatif dan transparan, mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui inovasi dan pengembangan sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan masyarakat, meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis aparatur dan menanamkan nilai-nilai kesadaran berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik.

Misi Kelima

: Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan berbudaya berdasarkan adat basandi syara’ syara’ basandi kitabullah

Penekanan pada akhlak mulia yang berbudaya juga memiliki maksud peningkatan intensitas perhatian terhadap peningkatan peran dan pemberdayaan kelembagaan budaya dalam membentuk akhlak mulia di masyarakat untuk mewujudkan pembangunan.

Langkah untuk memberdayakan dan meningkatkan peran tersebut dilakukan melalui peningkatan akses di segala bidang: ekonomi, politik, sosial, budaya sehingga diharapkan lembaga budaya dimasyarakat dapat terlibat lebih aktif lagi dalam membentuk akhlak mulia dalam mewujudkan

(36)

24

pembangunan daerah.

2.1.2 Tujuan Dan Sasaran

Berdasarkan visi, misi telah dirumuskan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kota Payakumbuh tahun 2017-2022.

Hubungan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Hubungan Hierarkis Visi, Misi Tujuan dan Sasaran VISI

Payakumbuh Maju, Sejahtera, dan Bermartabat, dengan Semangat Kebersamaan Menuju Payakumbuh Menang

TUJUAN SASARAN

MEWUJUDKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG HANDAL, SEHAT DAN KOMPETITIF.

1 Terwujudnya pembangunan manusia yang berkualitas

1 Meningkatnya kualitas layanan pendidikan

2 Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

3 Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan

4 Meningkatnya Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran 5 Meningkatnya prestasi Atlet

MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG TANGGUH, UNGGUL, BERDAYA SAING DAN BERKEADILAN DENGAN BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN DENGAN MEMUNCULKAN GERAKAN EKONOMI BERSAMA

2 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

1 Meningkatnya Produktivitas Sektor Strategis;

2 Meningkatnya iklim usaha dan investasi di Kota Payakumbuh;

3 Meningkatnya Kesejahteraan Anggota Koperasi.

(37)

25

MENINGKATKAN PENATAAN KOTA, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM YANG NYAMAN DAN BERKELANJUTAN

3 Meningkatkan keberlanjutan pembangunan yang berwawasan lingkungan

1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perkotaan

2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

3 Mewujudkan Perumahan dan pemukiman yang layak.

MENGHADIRKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

4 Meningkatnya Profesionalisme birokrasi

1 Meningkatnya kualitas dan

akuntabilitas layanan pemerintahan

MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAK MULIA DAN BERBUDAYA BERDASARKAN ADAT BASANDI SYARA’ SYARA’ BASANDI KITABULLAH 5 Meningkatkan tata

kehidupan

masyarakat yang berbudaya dan agamis

1 Meningkatnya pengamalan ajaran agama

2 Menguatnya lembaga agama dan adat dalam tata kehidupan masyarakat.

2.2 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2018

Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Payakumbuh. Perjanjian Kinerja menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/ Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh dalam satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu dalam rangka Intensifikasi pencegahan korupsi, peningkatan kualitas pelayanan publik, percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel.

Dalam rangka menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Gambar

Tabel 1.1  Pembagian Wilayah Administratif Kota Payakumbuh.....  6  Tabel 1.2  Luas  Penggunaan  Tanah  Menurut  Jenisnya  di  Kota
Grafik 1.1  Penggunaan Lahan Tanah Tahun 2018 ............................  8  Grafik 1.2  Kepadatan  Penduduk  Geografis  Perkecamatan  Tahun
Grafik 1. 1 : Penggunaan Lahan Tanah Tahun 2018
Grafik  dibawah  ini  menggambarkan  tingkat  kemiskinan  Kota  Payakumbuh periode 2014-2018
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kurikulum Program Studi S-I Manajemen STIE Rahmaniyah Sekayu untuk mahasiswa tahun akademik 2012/2013 dan seterusnya telah disesuaikan dengan Keputusan

Recommendations: One single integrated budget information and reporting system should apply to all budget documentation from initial government and ministry/ agency work plans,

pengaruh dari peramalan laba manajemen yang merupakan variabel voluntary disclosure dan reaksi pasar modal sebagai variabel-variabel independen yang mempengaruhi

Sudah menjadi kehendak-Mu, Ya ilahi Rabbi, "Bahwa tidak ada seseorang pun yang pintar, mahir dan pandai kecuali pernah dididik oleh seorang guru" namun kami yakin dan

Underst and t he business/ cont ext ual requirem ent s and t he proposed cont ent for t he syst em. Read all and t he proposed cont ent for t he

Bukti yang memadai (dokumen/surat, rekaman, gambar, dll) b. Informasi yang jelas mengenai pokok permasalahannya c. Kerahasiaan identitas pelapor dijamin oleh Perseroan.. Pelaporan

Program talk show ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas bahwa seorang Deddy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta memiliki kemampuan melucu dengan sedikit

Nilai cr dan mr yang digunakan dalam kombinasi nilai cr dan mr ini dilakukan sebanyak 10 kali dengan parameter dari hasil uji coba ukuran populasi dan hasil uji