• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Pandemi Covid-19 pada Pendapatan Masyarakat di Objek Wisata Pantai Cibaru Kecamatan Anyer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dampak Pandemi Covid-19 pada Pendapatan Masyarakat di Objek Wisata Pantai Cibaru Kecamatan Anyer"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

188 529

Dampak Pandemi Covid-19 pada Pendapatan Masyarakat di Objek Wisata Pantai Cibaru Kecamatan Anyer

Anik Kurroti Aini¹, Nurul Hayat²

12Universitas Sultan Ageng Tritayasa

Email: anikurrotiainiii18@gmail.com 1, nurulhayat@untirta.ac.id 2

Abstrak: Pariwisata merupakan perpindahan sementara ke beberapa tempat tujuan selain tempat kerja dan tempat tinggal. Pariwisata telah menjadi komoditas yang banyak digunakan di suatu negara, seperti halnya dengan Pantai Cibaru yang memiliki potensi wisata yang cukup tinggi dimanfaatkan warga sekitar sebagai objek wisata dan tempat mencari penghidupan dengan berjualan. Namun dikarenakan adanya pandemic covid-19 membuat dampak bagi penurunan aktivitas pengunjung, sehingga membuat berkurangnya pemasukan para pelaku usaha di objek wisata pantai cibiru ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi dan wawancara.

Hasil dari peneltian ini adalah adanya pandemic covid-19 berdampak pada penurunan pemasukan membuat para pelaku usaha yang memanfaatkan objek wisata di pantai cibiru harus memutar otak untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Seperti yang dilakukan Ibu Fera yang awalnya menjual makanan dan minuman di sekitar objek wisata, kini menjadi burug cuci gosok. Kegiatan yang dilakukan Ibu Fera ini merupakan sebagai strateginya dalam pemenuhan kebutuhan nafkah.

Kata Kunci: Pandemi Covid – 19, Pandapatan, Pelaku Usaha

Abstract: Tourism is a temporary movement to several destinations other than the place of work and residence. Tourism has become a commodity that is widely used in a country, as is the case with Cibaru Beach which has a fairly high tourism potential that local residents use as a tourist attraction and a place to make a living by selling. However, due to the COVID-19 pandemic, it has had an impact on decreasing visitor activity, thereby reducing the income of business actors at this Cibiru beach tourist attraction. This study uses qualitative methods with data collection carried out by conducting observations and interviews. The result of this research is that the COVID-19 pandemic has had an impact on decreasing income, making business actors who take advantage of tourist attractions on the Cibiru beach have to rack their brains to get additional income. Like what Mrs. Fera did, who initially sold food and drinks around tourist attractions, has now become a washing-up shop. This activity carried out by Mrs. Fera is a strategy to fulfill her living needs.

Keywords: Covid –19 Pandemic, Income, Business Actor

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan perpindahan sementara ke beberapa tempat tujuan selain tempat kerja dan tempat tinggal. Perjalanan berwisata dilakukan minimal 24 jam dan maksimal 6 bulan dengan orientasi untuk kesenangan, kesehatan, rekreasi, pendidikan, pahala, prestise dan relaksasi di tempat tujuan wisata.Sebagai bentuk rekreasi, hiburan, penyegaran fisik dan psikis sangat diperlukan wisatawan melalui perjalanan wisata ke beberapa tempat tujuan wisata (Pradana, 2019).

Kunjungan kelompok wisatawan ke beberapa tempat tujuan wisata sudah memotivasi pelaku wisata dalam membangun hotel, villa, restoran dan travel untuk mengoptimalkan kegiatan pariwisata. Bahkan, tidak sedikit diantara para pelaku wisata membentuk organisasi dan membina jaringan sosial diantara organisasi kepariwisataan untuk mencapai konformitas dari keberlangsungan kegiatan kepariwisataan. (Pradana, 2019).

Pariwisata telah menjadi komoditas yang banyak digunakan di suatu negara, karena dengan adanya barang-barang pariwisata maka potensi ekonominya sangat besar, seperti para pelaku perdagangan yang menjual berbagai makanan dan minuman, menyewakan mainan buatan untuk perlengkapan pariwisata, dan lain sebagainya.

perusahaan. Oleh karena itu, pariwisata juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, seperti tingkat pendapatan rata-rata penduduk dan tingkat daya beli masyarakat atau pelaku usaha (Zebua, 2016).

536

(2)

188 530

Pada saat sekarang masih adanya pandemi COVID-19, dan tersebar ke semua penjuru dunia termasuk di indonesia pun juga merembes pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, dibandingkan sebelum adanya pandemi covid-19 pendapatan pelaku wisata atau masyarakat sekitar turun signifikan, bisa dikatakan pendapatan ekonomi pelaku usaha atau masyarakat sekitar objek wisata Pantai Cibaru sebesar 40%. Sampai 60%

karena pandemi COVID-19. Jumlah pengunjung objek ini selama pandemi. Penurunan wisatawan yang berkunjung berdampak pada pendapatan para pelaku usaha di Objek Wisata Pantai Cibaru (Nugraha, 2021)Adapun dari permasalahan di atas mengenai penurunan pendapatan pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru setelah terjadi pandemi covid-19, terdapat banyak cara dalam menghadapi penurun perekonomian pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru seperti menggunakan stategi sendiri yaitu melakukan kerja tambahan atau menambah pekerjaan sampingan. Yang dulunya pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru hanya menggantungkan usaha jualan disekitar objek wisata pantai pasir putih tetapi selama terjadi pandemi covid-19 ini menambah bekerja sampingan, dengan tujuan agar dapat menambah pendapatan pelaku usaha di objek wisata tersebut selama pandemi covid-19 (Alfin, 2021).

Dengan fokus Penelitian pada penelitian ini ialah : (1) Bagaimana dampak adanya pandemi covid-19 pada pendapatan masyarakat sekitar di objek wisata pantai cibaru Kecamatan Anyer (2) Bagaimana strategi dalam menigkatkan pendapatan perekonomian masyarakat sekitar di objek wisata pantai cibaru Kecamatan Anyer selama terjadi pandemi covid-19.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi ekonomi yang membantu peneliti mengidentifikasi fenomena, peristiwa dan penelitian terkait. Penelitian terhadap tulisan menggunakan metode kualitatif. Menurut Muhadjira (1992:24) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan deskripsi lisan atau tertulis mengenai suatu fenomena berdasarkan pendekatan holistik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang dilakukan yaitu berupa pengamatan langsung pada lingkungan sekitar objek wisata Pantai Cibaru, Kecamatan Anyer. Sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat.

Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai 2 orang informan yang terdiri dari para pelaku usaha di objek wisata Pantai Cibaru.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak Pandemi Covid Terhadap Objek Wisata Pantai Cibaru

Pantai Cibaru yang menjadi salah satu objek wisata favorit warga jawa barat serta jakarata dan sekitarnya kini tampak sepi karena Pandemi covid – 19. Dalam keadaan ini setiap pengunjung yang datang pun juga dibatasi, karena banyak dari pengunjung yang datang dari luar daerah yang mana jumlah penyebaran Covid-19 banyak datang dari mereka yang berasal dari luar, maka pemerintah daerah Banten memberlakukan aturan sedemikian ketat untuk para pengunjung yang datang demi mengurangi angka kasus pandemi akibat dari itu banyak para pelaku usaha yang harus siap dengan aturan tersebut dengan cara yang sudah di berlakukan dari pemeritah daerah (Fanaqi et al., 2020)

Para pelaku usaha yang berjualan di pantai cibaru ini sebagian harus menutup usaha mereka, yang dikarenakan tidak adanya pembeli yang datang akibat dari pandemi Covid-19 ini. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki pekerjaan karena mereka hanya bergantung pada pencaharian dengan cara berdagang menjual makanan dan minuman, menjual sovenir dan oleh – oleh, menyewakan kamar mandi, tiker, saung, dan permainan air lainnya (Zunitasari, 2006).

537

(3)

188 531

Situasi seperti ini membuat pendapatan para pelaku usaha mengalami penurunan.

Pendapatan para pelaku usaha yang semula mendapat keuntangan cukup besar namun sekarang keadaan berbalik akibat pandemi. Di karenakan sepinya pengunjung yang datang jadi kebanyakan masyarakat Pantai Cibaru selama pandemi Covid-19 ini dengan keadaan sekarang yang membuat mereka harus mencari pekerjaan lain untuk memenuhi kehidupan sehari – hari (Sardianti, 2021)

Pendapatan Mayarakat Di Objek Wisata Pantai Cibaru Di Masa Pandemi

Pelaku usaha yang ada di objek wisata pantai cibaru tersebut 98% dari warga setempat, adanya objek wisata pantai cibaru dapat membantu meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat yang ada disekitar di objek wisata, tetapi karna adanya pandemi covid – 19 pendapatan pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru mengalami penuruanan yang signifikan. Dibawah ini hasil dari wawancara yang saya lakukan kepada masyarakat atau palaku usaha di objek wisat pantai cibaru.

Tabel 2.1 : Kegiatan Usaha masyarakat di Objek Wisata Cibaru

No Nama Kegiatan Usaha Pendapatan

01. Edi Supardi Pengelola Usaha 1.500.000

02. Fera Warung,

Penyewaan Kamar

Mandi, dan

Penyewaan Tikar

700.000

03. Ida Farida Makanan &

Minuman

500.000

04. Boby Sovernir Dan Oleh

– Oleh

200.000

Sumber : Data diolah peneliti (2022)

Dari Tabel 2.1 menggambarkan bahwa bagaimana kegiatan usaha di masyarakat pandemi di daerah objek wisata pantai cibaru. Bahwa sebagian usaha yang dimiliki pelaku usaha menurun dari segi pendapatan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan pak Edi Supardi Terbukti, dampak pandemi COVID-19 terhadap pendapatan masyarakat sekitar, khususnya di pantai cibaru, mengalami penurunan karena pendapatan masyarakat sekitar bergantung pada objek wisata ini. Dengan cara ini, jika wisatawan dibatasi hingga 50%, pendapatan masyarakat sekitar juga bisa dikatakan berkurang”. ternyata benar kegiatan usaha diobjek wisata pada masa pendemi berbanding lurus dengan jumlah pengunjung yang datang karna riskan (takut) terhadap penularan virus covid – 19 yang begitu masif antar manusia (Kurniasih, 2020).

Begitu pula dengan pendapat dari ibu Fera pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru mengatakan bahwa Iya, di masa pandemi covid-19 ini saya sangat merasakannya, awalnya sebelum adanya pandemi covid-19 pendapatan usaha saya bisa dibilang banyak, namun setelah adanya pandemi covid-19 pendapatan saya turun 60% menjadi 40% ”.

Dengan penjelasan diatas bersama bapak Edi Supardi selaku pengelola di objek wisata pantai cibaru, ibu Fera, ibu Ida Farida, bapak Boby, selaku pelaku usaha dan warga masyarakat Kecamatan Anyer, dapat di simpulkan bahwa dampak adanya pandemi covid-19 bagi masyarakat sekitar di objek wisata pantai cibaru Kecamatan Anyer mengalami penurunan dalam perekonomiannya dapat dikatakan dalam penurunanya mencapai 40% - 60 % nan Karena masyarakat sekitar di objek wisata pantai cibaru ini mengantungkan hidupnya dalam jualana atau usaha di objek wisata pantai cibaru

538

(4)

188 532 (Nasrudin, 2019).

Perspektif Sosiologi Ekonomi

Masyarakat dan pariwisata acap kali tidak dapat dipisahkan, dua aspek ini saling berdekatan dan menjadi ruh bagi perkembangan pariwisata yang pesat. Smelser dan (Mudiarta, 2011) mengemukakan bahwa dalam sosiologi ekonomi merupakan sub disiplin sosiologi yang memfokuskan bidang studi pada bagaimana aktor atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka.

“Economic sociology is something that can be defined as the sosciological perspective applied to economic phenomena. A similar but more elaborate version is the application of the frames of reference, variables, and explanatory models of sociology to that complex of activities which is concerned with the production, distribution, exchange, and consumption of scarce good and services”

Dari pernyataan di atas menjelaskan bahwasanya fenomena kegiatan ekonomi terutama dalam hal aspek produksi, pertukaran, serta konsumsi merupakan bagian dari komponen kegiatan ekonomi masyarakat. Aktivitas konsumsi yang berjalan pun bermuara dari kesejahteraan para aktornya.

Jika kita lihat dari fenomena perkembangan pariwisata yang ada pada pantai cibiru kecamatan anyer, terhadap masyarakat sekitarnya telah terjalin hubungan yang bergantung. Di mana sebagian besar mobilitas masyarakat sekitar bergantung hidup dari usaha pemanfaatan adanya objek wisata pantai cibiru. Namun ketika terjadinya pandemi, dan adanya pembatasan masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan mengakibatkan pengurangan pengujung pariwisata. Dalam pandngan sosiologi ekonomi, aktor dalam fenomena permasalahan ini adalah para pelaku usaha dan wisatawan di objek wisata cibiru.

Dikarenakan pandemic covid ini membuat dampak bagi hampir setiap masyarakat dan berbagai aspek. Membuat turunnya kesejahteraan masyarakat pun menurun, sehingga membuat penurunan minat terhadap perjalanan wisata. Dalam sosiologi ekonomi, segala konsumsi dan pertukaran ekonomi bermuara pada kesejahteraan para aktornya. Namun dalam fenomena ini terjadinya penurunan kesejahteraan masyarakat membuat terjadinya penurunan aktivitas wisatawan, sehingga membuat para pelaku usaha ini berdampak banyak, terhadap pemasukan yang berkurang. Dari adanya dampak ini mau tidak mau para pelaku usaha harus memutar otak untuk mencari sumber penghidupan lainnya, guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (Muliati, 2020).

Strategi dalam menigkatkan pendapatan masyarakat sekitar wisata pantai cibaru di Kecamatan Anyer selama terjadi pandemi covid – 19.

Strategi yang dilakukan oleh masyarakat atau pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru dengan menambah bekerja sampingan. Yaitu seperti membuat pindang, menambah bekerja sampingan tambak udang, mengirim paket, menjual masker, buruh cuci baju dan gosok, mengojek, mengarad teri, dan nelayan, guna untuk membantu dan juga mencukupi perekonomian mereka yang sedang menurun di masa pandemic covid – 19. Dapat diketahui stategi yang diterapkan pelaku usaha dan masyrakat sekitar pantai cibaru agar perekonomiannya kembali normal seperti semula. Dibawah ini hasil dari wawancara yang saya lakukan kepada masyarakat atau palaku usaha di objek wisat pantai cibaru.

Ibu Fera selaku pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru, pelaku usaha makanan dan minuman, beliau mengatakan bahwa.“Dalam menerapkan strategi dalam perekonomian keluarga saya. Saya dan keluarga saya menerapkan strategi baru yaitu menambah bekerja sampingan, yang kemarin sebelum pandemi covid-19 saya dan suami saya cuma bekerja di objek wisata pantai cibaru menjual makanan dan minuman, tetapi

539

(5)

188 533

selama ada pandemi covid-19 ini saya dan suami bertambah bekerja sampingan sebagai buruh cuci gosok dan tukang ojek bahkan mengantarkan paket”. Dan diperkuat dengan pernyataan dari Pak Boby selaku pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru, beliau usaha jualan souvenir dan oleh – oleh, beliau mengatakan bahwa. “Menerapkan strategi disaat masa pandemi covid-19 ini saya, yaitu menambah kerja sampingan di ikan pindagan selain itu juga ikut kerja ditambak udang, mengarad ikan teri dan nelayan ( menagkap ikan dilaut ). Alhamdulillah setelah saya menerapkan bekrja sampingan kebutuhan rumah tengga saya sudah sedikit setabil dari pada sebelum nenerapkan strategi”.

Dengan penjelasan diatas bersama pelaku usaha yang ada di objek wisata pantai cibaru Kecamatan Anyer dapat disimpulkan bahwa usaha di objek wisata pantai cibaru selama pandemi covid - 19 menerapkan startegi masing-masing, dari menerapkan strategi tersebut pelaku usaha di objek wisata pantai cibaru dalam perekonomian saat ini sudah dapat dikatakan stabil dan sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari- harinya, dari pada sebelum menerapkan strategi. Selain itu dari pemerintah Kecamatan Anyer juga ikut berperan membantu masyarakat sekitar Kecamatan Anyer khusunya masyarakat atau pelaku usaha yang perekonomiannya sangat menurun dan masyarakat atau pelaku yang kurang mampu. Dari pihak pemerintah sendiri memberikan bantuan berupa BLT (Bantuan Langsung Tunai), dan sembako disetiap satu atau dua bulan sekali. Guna untuk membantu dan menstabilkan perekonomiannya agar kembali normal seperti dahulu.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya pandemic covid-19 membuat dampak yang cukup signifikan bagi para pelaku usaha.

Seperti dalam fenomena ini dampak yang dirasakan oleh Ibu Feri dan Bapak Edi sebagai para pelaku usaha yang di objek wisata cibiru mengalami penurunan pemasukan sekitar 40%-60%. Penurunan pemasukan ini membuat para pelaku usaha yang memanfaatkan objek wisata di pantai cibiru harus memutar otak untuk mendapatkan pemasukan tambahan. Seperti yang dilakukan Ibu Fera yang awalnya menjual makanan dan minuman di sekitar objek wisata, kini menjadi burug cuci gosok. Kegiatan yang dilakukan Ibu Fera ini merupakan sebagai strateginya dalam pemenuhan kebutuhan nafkah..

BIBLIOGRAFI

Aromsin, Mutik Putri. Dkk. 2020.Dampak Covid-19 Pada Perekonomian

Indonesia.Surakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa. Skripsi.

Smelser J. Neil and Richard Swedberg. 2005 (“Introducing Economic Sociology”) (eds), in the Handbook of Economic Sociology. Princeton University Press.

Pradana Kharisma Yoga Gede. 2019.Sosiologi Pariwisata. Stpbi Press.

Muhadjira.1996. Metodologi penelitian kualitatif: pendekatan positivistik, rasionalistik, phenomenologik, dan realisme metaphistik, telaah studi teks dan penelitian agama.

Cendekiawan Semantik.

Alfin, A. (2021). Analisis strategi UMKM dalam menghadapi krisis di era pandemi COVID-19. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(8), 1543–1552.

Fanaqi, C., Pratiwi, R. M., & Firmansyah, F. (2020). Strategi Branding Pelaku Usaha Pariwisata di Masa Pandemi. Business Innovation and Entrepreneurship Journal, 2(4), 263–273.

Kurniasih, E. P. (2020). Dampak pandemi covid 19 terhadap penurunan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak. Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi

540

(6)

188 534 Dan Studi Pembangunan, 277–289.

Mudiarta, K. G. (2011). Perspektif dan Peran Sosiologi Ekonomi dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat.

Muliati, N. K. (2020). Pengaruh Perekonomian Indonesia di Berbagai Sektor Akibat

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Widya Akuntansi Dan Keuangan, 2(2), 78–86.

Nasrudin, M. R. (2019). ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PERMUKIMAN DAN

PERSAWAHAN MASYARAKAT DITINJAU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan). UIN Raden Intan Lampung.

Nugraha, Y. E. (2021). Dampak Pandemi Covid 19 Pada Unit Usaha Pariwisata di Kawasan Pesisir Kota Kupang. Jurnal Industri Pariwisata, 3(2), 134–149.

Pradana, G. Y. K. (2019). Sosiologi pariwisata. Denpasar: STPBI Press.

SARDIANTI, S. (2021). EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN WHATSAPP GROUP PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 5 PALOPO. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO.

Zebua, M. (2016). Inspirasi pengembangan pariwisata daerah. Deepublish.

Zunitasari, S. (2006). Spa di Pantai Karang Kebagusan Merancang Bangunan Spa yang Dapat Menciptakan Suasana Alam Pantai.

541

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental berbasis laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 dengan

Perpindahan kamera yang halus seperti pada sistem perangkat lunak ini akan menyebabkan karakter pemain tidak terlihat untuk beberapa waktu. Untuk mengatasi hal ini

Pembelajaran berbasis praktikum merupakan metode yang dapat membantu mahasiswa menemukan fakta dari teori yang dipelajarinya pada perkuliahan anatomi tumbuhan, sehingga

Komunikasi dakwah berbasis kesenian Sinoman Hadrah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk komunikasi yang mengandung pesan-pesan dakwah baik itu

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Kompetensi Guru, dapat dikemukakan

Tradisi mairiak yang merupakan tradisi masyarakat Minangkabau pada masa tidak padi dalam rangka memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan menggunakan telapak kaki manusia,

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unit usaha nelayan Rajungan di Desa Sukoharjo dengan alat tangkap jaring Pejer (gill net) dan di Desa Pacar

Stress seringkali terjadi karena kita selalu dikejar oleh waktu, hasilnyaadalah rasa panic dan cenderung tidak sabar.dengan belajar mengatur waktu, kita akan dengan mudah