• Tidak ada hasil yang ditemukan

Think globally, act locally

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Think globally, act locally"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : K O D E R I

Praktisi dan Akademisi Lingkungan

“ Think globally, act locally”

MENEBAR ENERGI POSITIF, MENUAI LINGKUNGAN BERKELANJUTAN MELALUI PRAKTEK CERDAS PENGELOLAAN SAMPAH

Pemerintah Provinsi Jawa Timur

WEBINAR Seri 19, ASN BELAJAR Tahun 2022; The agent of sustainable living movement.

Kamis. 19 Mei 2022

(2)

Dr. Ir. Koderi., M. Ling., IPU

Malang, 13 September 1962

Pengalaman kerja :

1. Praktisi Konservasi Pengelolaan lingkungan (Persampahan 25 tahun);

2. Inovator TPA Wisata Edukasi

3. Motivator Kader Lingkungan di seluruh tanah air.

Kegiatan sehari-hari :

Dosen Sekolah Pascasarjana Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Hariyono 169 Malang 65145

http:// ppsub.ub.ac.id Telp. 0341-571260 ; 562094 ; E-mail : [email protected] HP: 081 233 664 063; WA : 082132338406; E-mail; [email protected]

(3)

SDGs 17 tujuan 169 target tahun 2030

Dimensi lingkungan Dimensi sosial

Dimensi ekonomi

Melibatkan 194 negara,

(civil society, para pelaku ekonomi dunia)

1. Mengakhiri kemiskinan, 2. Mengurangi kesenjangan, 3. Melindungi lingkungan

Menyejahterakan masyarakat dunia

Disusun SDG’s (pembangunan berkelanjutan) : Untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia

dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan perubahan iklim (25-09-2015).

(4)
(5)

Latar Belakang

VOLUME SAMPAH sebanding PERTUMBUHAN PENDUDUK

PERILAKU MANUSIA MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN KONDISI LINGKUNGAN :

-> KUMUH

-> BERBAU TIDAK SEDAP;

-> SARANG VEKTOR PENYAKIT;

-> MENCEMARI LINGKUNGAN.

Fenomena perilaku manusia membuang sampah

(6)

PERILAKU MANUSIA MENANGANI SAMPAH

KONDISI LINGKUNGAN :

-> KUMUH

-> BERBAU TIDAK SEDAP;

-> SARANG VEKTOR PENYAKIT;

-> MENCEMARI LINGKUNGAN.

Fenomena perilaku manusia menangani sampah

(7)

∑ Pertambahan Penduduk

∑ Timbulan Sampah Meningkat Perilaku Manusia

buang sampah sembarangan

Terjadi Pencemaran Lingkungan akibat belum optimalnya

pengelolaan sampah

Faktor Penyebab :

Minim Info, Minim Komunikasi- Interaksi, Minim kepedulian,

para pihak thd lingkungan

Fenomena

Pencemaran Lingkungan

(8)

1.

Beberapa wilayah kota/kabupaten masih belum optimal didalam sistem pengelolaan sampah, shg. menimbulkan pencemaran lingkungan;

2.

Adanya bencana sampah dan sampah menjadi sumber konflik:

Masyarakat vs Pemerintah

Antar Pemerintah Daerah.

3.

Pengelolaan sampah di Indonesia sudah harus meninggalkan

paradigma lama (kumpul-angkut-buang) dan harus berubah ke

paradigma baru (UU 18/2008).

(9)

A. Timbulan Sampah

1. Terus meningkat

2. Tidak dimanfaatkan

3. Tidak dipilah

4. Tidak semua dibuang ke bak sampah, sebagian dibuang ke sungai, kebun/

pekarangan, jalan dan dibakar.

B. Pengangkutan ke TPS

1. Tidak ada pemilahan

2. Jadwal angkut tidak rutin

3.Perlu biaya angkut

4. Alat angkut tidak memadai

C. Tempat Penampungan Sementara

1. Susah mencari lokasi

2. Tidak ada pemilahan

3.Terbuka, bau, berlalat

4. Tidak setiap hari diangkut ke TPA

E. Tempat Pemrosesan Akhir

1. Susah mencari lokasi

2. Lokasi jauh diluar kota

3. Biaya pembangunan mahal

4. Biaya OP mahal

5. Masih Open Dumping

6. Pengolahan Lindi terbatas

7. Terbuka, Bau, Berlalat

8. Sumber penyakit D. Pengangkutan ke TPA

1. Biaya angkut mahal (TPA jauh)

2. Jadwal angkut tidak rutin

3. Tidak ada pemilahan

4. Kondisi alat angkut tidak layak

BAK

SAMPAH

TPS TPA

Penanganan sampah belum sesuai dengan regulasi

(10)

Paradigma Pengelolaan Sampah

Transformasi Kebijakan & Strategi UU. 18/2008

Awali Memilah Sampah Sejak di Sumbernya

(11)

Reduce SAMPAH Reuse

Residu

Recycle Angkut

SAMPAH Kumpul

Angkut

Buang di TPA (open dumping)

Paradigma lama Paradigma baru

Pemrosesan Akhir di TPA

Perubahan Paradigma Pengelolaan Persampahan

(12)

TPS-3R

TPA

Pemilahan sampah

Organik An-Organik

Residu Tong/Bak

Sampah

 Merubah pemahaman para pihak, semula sampah diangkut dari TPS ke kontainer (tanpa ada pemilahan & diangkut ke TPA).

 Sekarang diolah terlebih dahulu di TPS-3R dan residu diangkut ke TPA (diproses lanjutan).

Penanganan sampah sesuai UU 18/2008 (konsep 3R)

NILAI TAMBAH

(13)

Pengelolaan sampah TPS-3R Berbasis Masyarakat Desa Mulyoagung-Kec. Dau Kab. Malang Skala Kecamatan/Kota

Penanganan sampah di sumber timbulan (hulu)

(14)

Latar Belakang

Warga Desa Mulyoagung Kec. Dau Kab. Malang ± 20 tahun membuang sampahnya di DAS Brantas Volume

± 45 m3/hari mengakibatkan pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara) di hulu DAS.

Mobilisasi air tercemar mengalir dari hulu ke hilir melewati wilayah kab/kota di Jawa Timur Akhirnya aliran air sampai di kota Surabaya (digunakan sebagai air baku air minum).

2010 : ∑ Penduduk ± 16.000 jiwa 2022 : ∑ Penduduk ± 19.000 jiwa

(15)

Desa Mulyoagung

Peta Wilayah Kab. Malang

Peta Wilayah Kecamatan Dau TPST-3R Mulyoagung

Peta Wilayah Desa Mulyoagung

(16)

• Menciptakan sarana edukasi bagi para pihak ttg. pengolahan sampah

• Hasil pengolahan sampah merupakan nilai tambah

ekonomi

•Terciptanya

lingkungan bersih, indah, sehat

(antisipasi konflik)

• Mengurangi

∑volume sampah /menjaga

kelestarian

lingkungan ASPEK

LINGKUNGAN

ASPEK SOSIAL

ASPEK EDUKASI ASPEK

EKONOMI

TUJUAN PENGELOLAAN SAMPAH TPS-3R (AGEN PERUBAHAN)

(17)

TPST-3R

RT/RW, KADES, TOKOH LOKAL

OPD Terkait

Kementerian terkait CSR

PELIBATAN PARA PIHAK DALAM PENDAMPINGAN OPERASIONAL TPST-3R

(18)

ITENSITAS KOMUNIKASI KEPADA

STAGE HOLDER

MOTIVASI KEPADA

KSM, KADES TOKOH LOKAL

MONEV PROGRESS

TPST-3R

PENDAMPINGAN OPERASIONAL TPS-3R SUCSES STORY

STRATEGI MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN OPERASIONAL TPST-3R

(19)

Layanan pengambilan sampah rumah tangga (door to door) setiap hari

ANGKUT KETPST3R BONGKAR SAMPAH

PEMILAHAN KOTORAN KAMBING KOMPOSTING

LARVA LALAT

KOLAM IKAN KOMPOS SIAP JUAL

RESIDU KOMPOS

SAMPAH PLASTIK

SAMPAH KERTAS

SAMPAH ORGANIK SISA MAKANAN

SAMPAH KERTAS SIAP JUAL SAMPAH PLASTIK

SIAPJUAL RESIDU

SAMPAH RESIDU

TPA SAMPAH

FLOWCHART OPERASI PENGELOLAAN

SAMPAH

PROSES PEMBALIKAN

KOMPOS PERANCAHAN

BAHAN KOMPOS PENGAYAKAN

BAHAN KOMPOS

KANTOR TPST3R PUSAT

PEMBELAJARAN

• ⅀ layanan 4 Desa, 12.000 KK

• Kapasitas 150 m3/hari);

• Jumlah pekerja 90 Org. (MBR),

• Pendapatan = Rp. 1,9-3 Juta/Bulan;

• Reduksi sampah 60-80%,

• Biaya Operasional 240-260 Juta/bulan (dari Iuran + Penjualan Lapak)

Sumber : Materi presentasi Bupati Malang “Nominasi Adipura Kencana 2020” tanggal 15 Januari 2020

(20)

Pengelompokkan

Pengepresan Pengemasan packing sampah

Lapak siap jual Pemilahan

Pengomposan Kompos matang Pencacahan/Pengayakan

Pengayakan Hasil Kompos Pengemasan Kompos Kompos Siap Edar

Residu

Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang

Dokumentasi pengelolaan sampah di TPS-3R

(21)

Pelanggan 11.200 rumah tangga (12.000 KK) dengan timbulan sampah = 150 m

3

/hari

Sampah An-organik (yang akan dijual kembali)

Sampah Organik (yang akan diolah menjadi pupuk kompos)

Sampah Residu (yang akan dibuang ke TPA)

Reduksi sampah di TPST-3R Mulyoagung Dau Kab. Malang

Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang (pelayanan door to door)

 Sampah an organik ⅀ 359 jenis produk;

 Dikemas 66 paket versi daur ulang pabrik

(22)

PENERIMAAN Rp. 242.000.000 / bulan

37%

47%

2%

4% 6% 4%

Sumber Penerimaan

Iuran RT/RW : 37%

Penjualan Lapak : 47%

Penjualan Kompos : 2%

Penjualan Limbah Nasi : 4%

Pinjaman : 6%

Lain-lain (saldo sebelumnya) : 4%

NILAI EKONOMI TPST-3R

Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang

(23)

PENGELUARAN Rp. 240.000.000/bulan

3%

6% 59%

6%

3%

22%

1%

Alokasi Pengeluaran

Barang Modal : 3%

Gaji Pegawai : 59%

Biaya Umum : 6%

Biaya BBM : 6%

Biaya Perawatan : 3%

Pembayaran Hutang : 22%

Dana Sosial dan ATK : 1%

NILAI EKONOMI TPST-3R Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang

(24)

• ∑ Binaan =166 TPS 3R TPST 3R MB

• 108 Kota/Kab lintas Propinsi. dan 21.471 orang kunjungan (2019)

Kunjungan

• Praktikum dan PKL

• Skripsi dan Tesis 85 PTN/PTS

TPST-3R berfungsi sebagai AGEN PERUBAHAN

Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang

(25)

PROGRES TPST-3R

URAIAN TAHUN KETERANGAN

JUMLAH

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017+2018

Rumah 3,974 5.050 5,351 8.000 8,938 9,268 13.000 13.000 Rumah

KK 4,023 5.350 6,235 8.780 10.600 11,296 12.000 12.000 KK

Vol Sampah 30 m³ 45 m³ 50 m³ 100 m³ 119 m³ 133 m³ 216 m³ 216 m³

Pegawai 23 34 52 69 73 82 87 87 Orang

Luas Lahan 2.000 m² 2.000 m² 4.000 m² 4.900 m² 9.000 m² 9.000 m² 9.000 m² 9.000 m² Luas Hanggar 576 m² 720 m² 1.152 m² 1.224 m² 1.512 m² 1.512 m² 1.622 m² 1.622 m²

Gerobak 11 11 11 11 11 11 11 11 Unit

Tossa 2 3 7 9 12 12 14 14 Unit

Mesin 1 1 2 3 5 5 5 5 Unit

Dam Truk 0 0 1 2 2 2 2 2 Unit

MCK Plus - - 96 m² 96 m² 96 m² 96 m² 96 m² 96 m²

Ruang Bimtek - - - 108 m² 108 m² 108 m² 108 m² 108 m²

Kolam Ikan - - 6 6 6 6 6 6 Kolam

Truk Engkel - - - - - - 1 1

Peternakan - 11 16 23 32 32 32 32 Ekor

Musholla - - - - - - 126 m² 126 m²

Colt Pick Up - - - - - - 8 8

Loader - - - - - - 1 1

RMH Usaha - - - - - - 70 70 Layanan

Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang

(26)

Kunci keberlanjutan Manajemen TPST 3R :

1. Manajemen pengolahan TPS-3R sinergi dengan RENSTRA dan program unggulan pemerintah daerah.

2. Memiliki komitmen, keteguhan, manajemen terbuka, transparan, disiplin dan tegas dalam melaksanakan aturan

3. Berbasis masyarakat adalah mengutamakan kepentingan sosial

bukan Individu, sehingga social oriented.

(27)

TPA Wisata Edukasi

Talangagung Kepanjen Kabupaten Malang

Praktek Cerdas Konservasi TPA (hilir)

(28)

SISTEM PENGELOLAAN TPA

DI INDONESIA

OPEN DUMPING  MENCEMARI LINGKUNGAN;

KEBERADAAN TPA “DITOLAK”

-> LINGKUNGAN TPA KUMUH -> BAU TIDAK SEDAP;

-> MENCEMARI TANAH/ATMOSFIR;

-> SARANG VEKTOR PENYAKIT. Fenomena Pengelolaan TPA Open Dumping melanggar UU 18/2008

Latar Belakang

(29)

MASYARAKAT PENERIMA BIOGAS TPA

LOKASI

TPA WISATA EDUKASI KEPANJEN

LOKASI PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI

(30)

Desain Penangkapan Biogas, Purifikasi Biogas dan Resirkulasi Air Lindi

(31)

Manfaat Konservasi TPA Wisata Edukasi sebagai AGEN PERUBAHAN :

1. PENYELAMATAN LINGKUNGAN (PRO IKLIM) :

Pengendalian dan pemanfaatan gas metane dapat menyelamatkan lingkungan atmosfir, karena daya rusak 1 ton CH4 setara 21 ton gas CO2 (hasil penelitian terdahulu);

2. TPA WISATA EDUKASI (KUNJUNGAN KERJA/STUDI BANDING) :

Mendapat apresiasi para pihak dari wilayah Kab. Malang dan luar wil. Kab Malang (regional, nasional dan luar negeri);

3. MEMBANGUN PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN TPA :

Berdampak positif thd. Lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, semula TPA beban dan sekarang berubah menjadi berkah;

4. PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT (Pro-poor) :

Efisiensi penggunaan gas LPG, karena masyarakat dalam memasak sehari-hari menggunakan bahan bakar CH4 (360 SR) 5. DIDOKUMENTASI BAPPENAS TAHUN 2016 SEBAGAI “PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI”:

Direplikasi sejumlah 104 kota/kabupaten.

(32)

BEBERAPA APRESIASI DARI BUPATI/WALIKOTA, PERGURUAN TINGGI DAN LSM LINGKUNGAN

(33)
(34)

VEDIO PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI

Referensi

Dokumen terkait

Artinya terdapat perbedaan ke- cerdasan spasial yang signifikan antara laki- laki dan perempuan dan karena nilai rata-rata kecerdasan spasial laki-laki (15,87) lebih

Berdasarkan pandangan masyarakat yang menguraikan pentingnya dipertahankan nilai-nilai assibantu-bantu (gotong royong) maka, penerapan kearifan lokal dapat dikatakan

Untuk menentukan sampel sekolah dari SMA Negeri di Kabupaten Kuantan Singingi menggunakan teknik stratified random sampling. Teknik stratified random sampling adalah teknik

RINGKASAN AND1

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar IPA siswa kelas IV SD Nahdlatul Ulama Kencong Jember Tahun Pelajaran

(1)Model Quantum Teaching dengan metode praktikum berpengaruh terhadap kemampuan representasi verbal siswa kelas X di SMA Plus Darul Hikmah Jember. (2)Model Quantum

Praktek yang sehat adalah aturan etika atau pengendalian perilaku yang menjelaskan hubungan pembayar retribusi parkir dengan petugas pemungut retribusi

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli