Oleh : K O D E R I
Praktisi dan Akademisi Lingkungan
“ Think globally, act locally”
MENEBAR ENERGI POSITIF, MENUAI LINGKUNGAN BERKELANJUTAN MELALUI PRAKTEK CERDAS PENGELOLAAN SAMPAH
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
WEBINAR Seri 19, ASN BELAJAR Tahun 2022; The agent of sustainable living movement.
Kamis. 19 Mei 2022
Dr. Ir. Koderi., M. Ling., IPU
Malang, 13 September 1962
Pengalaman kerja :
1. Praktisi Konservasi Pengelolaan lingkungan (Persampahan 25 tahun);
2. Inovator TPA Wisata Edukasi
3. Motivator Kader Lingkungan di seluruh tanah air.
Kegiatan sehari-hari :
Dosen Sekolah Pascasarjana Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Brawijaya Jl. Mayjen Hariyono 169 Malang 65145
http:// ppsub.ub.ac.id Telp. 0341-571260 ; 562094 ; E-mail : [email protected] HP: 081 233 664 063; WA : 082132338406; E-mail; [email protected]
SDGs 17 tujuan 169 target tahun 2030
Dimensi lingkungan Dimensi sosial
Dimensi ekonomi
Melibatkan 194 negara,
(civil society, para pelaku ekonomi dunia)
1. Mengakhiri kemiskinan, 2. Mengurangi kesenjangan, 3. Melindungi lingkungan
Menyejahterakan masyarakat dunia
Disusun SDG’s (pembangunan berkelanjutan) : Untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia
dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan perubahan iklim (25-09-2015).
Latar Belakang
VOLUME SAMPAH sebanding PERTUMBUHAN PENDUDUK
PERILAKU MANUSIA MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN KONDISI LINGKUNGAN :
-> KUMUH
-> BERBAU TIDAK SEDAP;
-> SARANG VEKTOR PENYAKIT;
-> MENCEMARI LINGKUNGAN.
Fenomena perilaku manusia membuang sampah
PERILAKU MANUSIA MENANGANI SAMPAH
KONDISI LINGKUNGAN :
-> KUMUH
-> BERBAU TIDAK SEDAP;
-> SARANG VEKTOR PENYAKIT;
-> MENCEMARI LINGKUNGAN.
Fenomena perilaku manusia menangani sampah
∑ Pertambahan Penduduk
∑ Timbulan Sampah Meningkat Perilaku Manusia
buang sampah sembarangan
Terjadi Pencemaran Lingkungan akibat belum optimalnya
pengelolaan sampah
Faktor Penyebab :
Minim Info, Minim Komunikasi- Interaksi, Minim kepedulian,
para pihak thd lingkungan
Fenomena
Pencemaran Lingkungan
1.
Beberapa wilayah kota/kabupaten masih belum optimal didalam sistem pengelolaan sampah, shg. menimbulkan pencemaran lingkungan;
2.
Adanya bencana sampah dan sampah menjadi sumber konflik:
Masyarakat vs Pemerintah
Antar Pemerintah Daerah.
3.
Pengelolaan sampah di Indonesia sudah harus meninggalkan
paradigma lama (kumpul-angkut-buang) dan harus berubah ke
paradigma baru (UU 18/2008).
A. Timbulan Sampah
1. Terus meningkat
2. Tidak dimanfaatkan
3. Tidak dipilah
4. Tidak semua dibuang ke bak sampah, sebagian dibuang ke sungai, kebun/
pekarangan, jalan dan dibakar.
B. Pengangkutan ke TPS
1. Tidak ada pemilahan
2. Jadwal angkut tidak rutin
3.Perlu biaya angkut
4. Alat angkut tidak memadai
C. Tempat Penampungan Sementara
1. Susah mencari lokasi
2. Tidak ada pemilahan
3.Terbuka, bau, berlalat
4. Tidak setiap hari diangkut ke TPA
E. Tempat Pemrosesan Akhir
1. Susah mencari lokasi
2. Lokasi jauh diluar kota
3. Biaya pembangunan mahal
4. Biaya OP mahal
5. Masih Open Dumping
6. Pengolahan Lindi terbatas
7. Terbuka, Bau, Berlalat
8. Sumber penyakit D. Pengangkutan ke TPA
1. Biaya angkut mahal (TPA jauh)
2. Jadwal angkut tidak rutin
3. Tidak ada pemilahan
4. Kondisi alat angkut tidak layak
BAK
SAMPAH
TPS TPA
Penanganan sampah belum sesuai dengan regulasi
Paradigma Pengelolaan Sampah
Transformasi Kebijakan & Strategi UU. 18/2008
Awali Memilah Sampah Sejak di Sumbernya
Reduce SAMPAH Reuse
Residu
Recycle Angkut
SAMPAH Kumpul
Angkut
Buang di TPA (open dumping)
Paradigma lama Paradigma baru
Pemrosesan Akhir di TPA
Perubahan Paradigma Pengelolaan Persampahan
TPS-3R
TPA
Pemilahan sampah
Organik An-Organik
Residu Tong/Bak
Sampah
Merubah pemahaman para pihak, semula sampah diangkut dari TPS ke kontainer (tanpa ada pemilahan & diangkut ke TPA).
Sekarang diolah terlebih dahulu di TPS-3R dan residu diangkut ke TPA (diproses lanjutan).
Penanganan sampah sesuai UU 18/2008 (konsep 3R)
NILAI TAMBAH
Pengelolaan sampah TPS-3R Berbasis Masyarakat Desa Mulyoagung-Kec. Dau Kab. Malang Skala Kecamatan/Kota
Penanganan sampah di sumber timbulan (hulu)
Latar Belakang
Warga Desa Mulyoagung Kec. Dau Kab. Malang ± 20 tahun membuang sampahnya di DAS Brantas Volume
± 45 m3/hari mengakibatkan pencemaran lingkungan (tanah, air dan udara) di hulu DAS.
Mobilisasi air tercemar mengalir dari hulu ke hilir melewati wilayah kab/kota di Jawa Timur Akhirnya aliran air sampai di kota Surabaya (digunakan sebagai air baku air minum).
2010 : ∑ Penduduk ± 16.000 jiwa 2022 : ∑ Penduduk ± 19.000 jiwa
Desa Mulyoagung
Peta Wilayah Kab. Malang
Peta Wilayah Kecamatan Dau TPST-3R Mulyoagung
Peta Wilayah Desa Mulyoagung
• Menciptakan sarana edukasi bagi para pihak ttg. pengolahan sampah
• Hasil pengolahan sampah merupakan nilai tambah
ekonomi
•Terciptanya
lingkungan bersih, indah, sehat
(antisipasi konflik)
• Mengurangi
∑volume sampah /menjaga
kelestarian
lingkungan ASPEK
LINGKUNGAN
ASPEK SOSIAL
ASPEK EDUKASI ASPEK
EKONOMI
TUJUAN PENGELOLAAN SAMPAH TPS-3R (AGEN PERUBAHAN)
TPST-3R
RT/RW, KADES, TOKOH LOKAL
OPD Terkait
Kementerian terkait CSR
PELIBATAN PARA PIHAK DALAM PENDAMPINGAN OPERASIONAL TPST-3R
ITENSITAS KOMUNIKASI KEPADA
STAGE HOLDER
MOTIVASI KEPADA
KSM, KADES TOKOH LOKAL
MONEV PROGRESS
TPST-3R
PENDAMPINGAN OPERASIONAL TPS-3R SUCSES STORY
STRATEGI MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN OPERASIONAL TPST-3R
Layanan pengambilan sampah rumah tangga (door to door) setiap hari
ANGKUT KETPST3R BONGKAR SAMPAH
PEMILAHAN KOTORAN KAMBING KOMPOSTING
LARVA LALAT
KOLAM IKAN KOMPOS SIAP JUAL
RESIDU KOMPOS
SAMPAH PLASTIK
SAMPAH KERTAS
SAMPAH ORGANIK SISA MAKANAN
SAMPAH KERTAS SIAP JUAL SAMPAH PLASTIK
SIAPJUAL RESIDU
SAMPAH RESIDU
TPA SAMPAH
FLOWCHART OPERASI PENGELOLAAN
SAMPAH
PROSES PEMBALIKAN
KOMPOS PERANCAHAN
BAHAN KOMPOS PENGAYAKAN
BAHAN KOMPOS
KANTOR TPST3R PUSAT
PEMBELAJARAN
• ⅀ layanan 4 Desa, 12.000 KK
• Kapasitas 150 m3/hari);
• Jumlah pekerja 90 Org. (MBR),
• Pendapatan = Rp. 1,9-3 Juta/Bulan;
• Reduksi sampah 60-80%,
• Biaya Operasional 240-260 Juta/bulan (dari Iuran + Penjualan Lapak)
Sumber : Materi presentasi Bupati Malang “Nominasi Adipura Kencana 2020” tanggal 15 Januari 2020
Pengelompokkan
Pengepresan Pengemasan packing sampah
Lapak siap jual Pemilahan
Pengomposan Kompos matang Pencacahan/Pengayakan
Pengayakan Hasil Kompos Pengemasan Kompos Kompos Siap Edar
Residu
Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang
Dokumentasi pengelolaan sampah di TPS-3R
Pelanggan 11.200 rumah tangga (12.000 KK) dengan timbulan sampah = 150 m
3/hari
Sampah An-organik (yang akan dijual kembali)
Sampah Organik (yang akan diolah menjadi pupuk kompos)
Sampah Residu (yang akan dibuang ke TPA)
Reduksi sampah di TPST-3R Mulyoagung Dau Kab. Malang
Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang (pelayanan door to door)
Sampah an organik ⅀ 359 jenis produk;
Dikemas 66 paket versi daur ulang pabrik
PENERIMAAN Rp. 242.000.000 / bulan
37%
47%
2%
4% 6% 4%
Sumber Penerimaan
Iuran RT/RW : 37%
Penjualan Lapak : 47%
Penjualan Kompos : 2%
Penjualan Limbah Nasi : 4%
Pinjaman : 6%
Lain-lain (saldo sebelumnya) : 4%
NILAI EKONOMI TPST-3R
Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. MalangPENGELUARAN Rp. 240.000.000/bulan
3%
6% 59%
6%
3%
22%
1%
Alokasi Pengeluaran
Barang Modal : 3%
Gaji Pegawai : 59%
Biaya Umum : 6%
Biaya BBM : 6%
Biaya Perawatan : 3%
Pembayaran Hutang : 22%
Dana Sosial dan ATK : 1%
NILAI EKONOMI TPST-3R Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang
• ∑ Binaan =166 TPS 3R TPST 3R MB
• 108 Kota/Kab lintas Propinsi. dan 21.471 orang kunjungan (2019)
Kunjungan
• Praktikum dan PKL
• Skripsi dan Tesis 85 PTN/PTS
TPST-3R berfungsi sebagai AGEN PERUBAHAN
Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang
PROGRES TPST-3R
URAIAN TAHUN KETERANGAN
JUMLAH
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017+2018
Rumah 3,974 5.050 5,351 8.000 8,938 9,268 13.000 13.000 Rumah
KK 4,023 5.350 6,235 8.780 10.600 11,296 12.000 12.000 KK
Vol Sampah 30 m³ 45 m³ 50 m³ 100 m³ 119 m³ 133 m³ 216 m³ 216 m³
Pegawai 23 34 52 69 73 82 87 87 Orang
Luas Lahan 2.000 m² 2.000 m² 4.000 m² 4.900 m² 9.000 m² 9.000 m² 9.000 m² 9.000 m² Luas Hanggar 576 m² 720 m² 1.152 m² 1.224 m² 1.512 m² 1.512 m² 1.622 m² 1.622 m²
Gerobak 11 11 11 11 11 11 11 11 Unit
Tossa 2 3 7 9 12 12 14 14 Unit
Mesin 1 1 2 3 5 5 5 5 Unit
Dam Truk 0 0 1 2 2 2 2 2 Unit
MCK Plus - - 96 m² 96 m² 96 m² 96 m² 96 m² 96 m²
Ruang Bimtek - - - 108 m² 108 m² 108 m² 108 m² 108 m²
Kolam Ikan - - 6 6 6 6 6 6 Kolam
Truk Engkel - - - - - - 1 1
Peternakan - 11 16 23 32 32 32 32 Ekor
Musholla - - - - - - 126 m² 126 m²
Colt Pick Up - - - - - - 8 8
Loader - - - - - - 1 1
RMH Usaha - - - - - - 70 70 Layanan
Sumber : Data base TPST-3R Mulyoagung - Dau Kab. Malang
Kunci keberlanjutan Manajemen TPST 3R :
1. Manajemen pengolahan TPS-3R sinergi dengan RENSTRA dan program unggulan pemerintah daerah.
2. Memiliki komitmen, keteguhan, manajemen terbuka, transparan, disiplin dan tegas dalam melaksanakan aturan
3. Berbasis masyarakat adalah mengutamakan kepentingan sosial
bukan Individu, sehingga social oriented.
TPA Wisata Edukasi
Talangagung Kepanjen Kabupaten Malang
Praktek Cerdas Konservasi TPA (hilir)
SISTEM PENGELOLAAN TPA
DI INDONESIA
≥
OPEN DUMPING MENCEMARI LINGKUNGAN;KEBERADAAN TPA “DITOLAK”
-> LINGKUNGAN TPA KUMUH -> BAU TIDAK SEDAP;
-> MENCEMARI TANAH/ATMOSFIR;
-> SARANG VEKTOR PENYAKIT. Fenomena Pengelolaan TPA Open Dumping melanggar UU 18/2008
Latar Belakang
MASYARAKAT PENERIMA BIOGAS TPA
LOKASI
TPA WISATA EDUKASI KEPANJEN
LOKASI PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI
Desain Penangkapan Biogas, Purifikasi Biogas dan Resirkulasi Air Lindi
Manfaat Konservasi TPA Wisata Edukasi sebagai AGEN PERUBAHAN :
1. PENYELAMATAN LINGKUNGAN (PRO IKLIM) :
Pengendalian dan pemanfaatan gas metane dapat menyelamatkan lingkungan atmosfir, karena daya rusak 1 ton CH4 setara 21 ton gas CO2 (hasil penelitian terdahulu);
2. TPA WISATA EDUKASI (KUNJUNGAN KERJA/STUDI BANDING) :
Mendapat apresiasi para pihak dari wilayah Kab. Malang dan luar wil. Kab Malang (regional, nasional dan luar negeri);
3. MEMBANGUN PARADIGMA BARU DALAM PENGELOLAAN TPA :
Berdampak positif thd. Lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat sekitar, semula TPA beban dan sekarang berubah menjadi berkah;
4. PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT (Pro-poor) :
Efisiensi penggunaan gas LPG, karena masyarakat dalam memasak sehari-hari menggunakan bahan bakar CH4 (360 SR) 5. DIDOKUMENTASI BAPPENAS TAHUN 2016 SEBAGAI “PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI”:
Direplikasi sejumlah 104 kota/kabupaten.
BEBERAPA APRESIASI DARI BUPATI/WALIKOTA, PERGURUAN TINGGI DAN LSM LINGKUNGAN
VEDIO PRAKTEK CERDAS TPA WISATA EDUKASI