6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini sebagai acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang dilakukan, maka penelitian menggunakan penelitian terdahulu tentang pengaruh promosi terhadap minat beli pada Make Up Emina. Tinjauan penelitian yang digunakan berjumlah 6 penelitian. Rujukan penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
No Tema/Topik
& Peneliti
Alat analisis &
Variabel
Hasil Penelitian 1 Pengaruh promosi
dan persepsi nilai terhadap keputusan pembelian melalui minat beli sebagai variabel
intervening (Arief dan Prabawani, 2019)
Analisis regresi sederhana dan berganda dengan variabel promosi, persepsi nilai, keputuan pembelian, dan minat beli.
1.Variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli pada pengguna fintech Cicil.co.id di kota Semarang. Dapat diartikan semakin tinggi promosi maka keputusan pembelian juga tinggi. promosi yang tinggi akan membuat minat beli terhadap produk pembiayaan cicil.co.id akan semakin tinggi.
2.Variabel persepsi nilai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat beli.
3.Variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada pengguna fintech Cicil.co.id di kota Semarang dengan minat beli sebagai variabel intervening.
2 Pengaruh promosi, lokasi, dan citra merek terhadap minat beli serta dampaknya pada keputusan
pembelian sepatu
Path analysis dengan variabel promosi, lokasi, citra minat beli, dan keputusan
pembelian.
1.Promosi secara langsung berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Boenot.
2.Promosi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
7 boenot UMKM
Kisaran.
(Heri, Endang, dan Arlina, 2016)
produk sepatu Boenot melalui minat beli konsumen.
3.Lokasi secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen sepatu Boenot.
3 Pengaruh strategi promosi terhadap keputusan
pembelian yang dimediasi oleh minat beli pada konsumen Matahari Department Store Yogyakarta.
(Putra dan Penny, 2014)
Analisis multivariate dengan variabel strategi promosi, keputusan
pembelian, dan minat beli.
1.Terdapat pengaruh langsung strategi promosi terhadap keputusan pembelian.
2.Terdapat pengaruh strategi promosi terhadap minat beli konsumen Matahari Department Store.
3.Terdapat pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian konsumen Matahari Department Store.
4 Pengaruh strategi promosi terhadap keputusan
pembelian yang dimediasi oleh minat beli pada konsumen restoran KFC cabang khatib Sulaiman Padang.
(Sofia dan
Nazaruddin, 2019)
Path analysis dengan variabel strategi promosi, keputusan
pembelian, dan minat beli.
1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
3.Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
5 Pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen pada Perusahaan A-36.
(Arief, 2017)
Analisis regresi linear berganda dengan variabel harga, promosi, kualitas produk, dan minat beli.
1.Harga berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli konsumen pada Usaha A-36. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Harga mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap Minat Beli, dimana Minat Beli yang tinggi dapat dibentuk oleh adanya Harga yang ditawarkan oleh penyedia jasa atau produk.
2.Promosi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli konsumen pada Usaha A-36. Hal ini menunjukkan bahwa Minat Beli konsumen pada
8
Usaha A-36 dapat dipengaruhi oleh Promosi.
3.Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli konsumen pada Usaha A-36. Hal ini menunjukkan bahwa Minat Beli konsumen Usaha A-36 dapat dipengaruhi oleh kualitas produk.
6 Pengaruh citra merek, harga dan promosi terhadap keputusan
pembelian
konsumen fast moving consumer goods dengan budaya sebagai variabel moderasi pada toko retail Basmallah di Indonesia.
(Sudaryanto et al, 2019)
Analisis regresi moderasi variabel citra merek, harga, promosi, budaya, keputusan
pembelian, faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, dan proses keputusan pembelian.
Promosi yang dimoderasi budaya berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk FMCG di Basmallah di Kota Banyuwangi menunjukkan hubungan positif dan signifikan. Hal ini membuktikan bahwa semakin menarik promosi yang ditawarkan yang dimoderatori oleh budaya dapat meningkatkan keputusan pembelian.
7 Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Promosi Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Online Shop Mikaylaku
Dengan Minat Beli Sebagai
Variabel Intervening (Dede Solihin, 2020)
Metode analisis jalur, dan variabel Kepercayaan
Pelanggan, Promosi, Keputusan
Pembelian, dan Minat Beli
1. menunjukkan bahwa
kepercayaan pelanggan memiliki pengaruh po-
sitif dan signifikan terhadap minat beli.
2. membuktikan
bahwa promosi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli.
3. membuktikan
bahwa minat beli memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
4. membuktikan
bahwa kepercayaan pelanggan memiliki penga-
ruh positif dan signifikan terhadap keputusan pem
belian.
5. membuktikan
9 bahwa promosi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
6. membuktikan
bahwa variabel mediasi yaitu Minat beli mampu
memediasi pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap keputusan pembelian
7. membuktikan
bahwa variabel mediasi yaitu Minat beli mampu
memediasi pengaruh promosi terhadap keputuan
pembelian.
8. Pengaruh Strategi Promosi Dan Harga Terhadap
Keputusan
Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Kain Sasirangan Bordir (Periyadi, Junaidi, Noorlaily, 2020)
Analisis Regresi, dan variabel Promosi, Harga, Keputusan
Pembelian, dan Minat Beli
1. Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat membeli kain sasirangan border dengan nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,398,
2. Strategi promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat membeli kain sasirangan border dengan nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,236
3. Minat beli berpengaruh signifikan terhadap tingkat keputusan membeli kain sasirangan border dengan nilai koefisien regresi) bernilai positif sebesar 0,692
4. Terdapat pengaruh strategi promosi terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh minat beli kain sasirangan motif bordir terbukti.
9. Pengaruh Store Image, Online Customer Review Dan Promosi
Analisis yang
digunakan adalah uji T, koefisien
determinasi dan
1. Nilai signifikansi untuk variabel store image (X1) adalah 0,019 <
0,05 dan nilai thitung 2,374 > ttabel 1,972. Maka dapat disimpulkan
10 Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee Dengan Minat Beli Sebagai Variabel
Intervening.
(Eka, Andriani 2020)
analisis jalur (path analysis). Dan variabel Store Image, Online Customer Review, Promosi, Minat Beli, Keputusan
Pembelian
bahwa H1 diterima karena terdapat pengaruh positif variabel store image (X1) terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
2. Nilai signifikansi untuk online customer review (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,000 < 0,05 dan memiliki thitung 4,882 > ttabel 1,972 sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima karena variabel online customer review (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
3. Nilai signifikansi untuk promosi (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,000 < 0,05 dan memiliki thitung 4,489 > ttabel 1,972 sehingga dapat disimpulkan bahwa H3 diterima karena variabel promosi (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).
10. Pengaruh Atribut Produk, Promosi Penjualan, Dan Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Yang Dimediasi Oleh Preferensi Dan Minat Beli Konsumen (Studi Pada Kosmetik Sariayu Marta Tilaar Di Semarang) (Gama, Santoso, Budi 2022)
Teknik Analisis Regresi Berganda, uji t, uji F, dan uji Sobel test. Dan Variabel atribut produk, promosi penjualan, word of mouth, minat pembelian, preferensi,
keputusan pembelian
1) Terdapat pengaruh positif atribut produk, promosi penjualan, dan word of mouth terhadap minat pembelian kosmetik Sariayu.
2) Terdapat pengaruh positif atribut produk, promosi penjualan, dan word of mouth terhadap preferensi konsumen terhadap kosmetik Sariayu.
3) Terdapat pengaruh positif minat beli dan preferensi konsumen terhadap keputusan pembelian kosmetik Sariayu.
11. Pengaruh Promosi Analisis Statistik 1. Promosi (X1) berpengaruh
11 Dan Distribusi
Terhadap Keputusan Pembelian Yang Dimediasi Oleh Minat Beli Pada Konsumen Bakpia Kukus Tugu Jogja (Studi Pada Pelanggan Bakpia Kukus Tugu Jogja Di Outlet
Malioboro Mall) (Nafisah, Hastin 2020)
Deskriptif dan Analisis Inferensial yang menggunakan
metode SEM
(Structural Equation Modelling)
menggunakan
SmartPLS 3.0. Dan Variabel Promosi,
Minat Beli,
Keputusan Pembelian.
signifikan terhadap Minat Beli (Z) dengan t nilai t- hitung 3.304 dan nilai sig sebesar 0.001.
2. Distribusi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli (Z) dengan nilai t- hitung 3.696 dan nilai sig sebesar 0,000.
3. Promosi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan t-hitung sebesar 2.994 dan nilai sig sebesar 0.003.
4. Distribusi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai t- hitung sebesar 2.568 dan nilai sig sebesar 0.006.
5. Minat Beli (Z) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai t- hitung sebesar 3.616 dan nilai sig sebesar 0.000.
6. Promosi (X1) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) dengan nilai t-hitung 2.448 dan nilai sig sebesar 0,015.
7. Distribusi (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) melalui Minat Beli (Z) dengan nilai t-hitung sebesar 2.339 dan nilai sig sebesar 0.020.
b. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini akan mengemukakan teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Teori yang digunakan yaitu teori yang relevan dan sesuai dengan judul penelitian. Teori yang relevan tersebut dapat digunakan sebagai pengantar perumusan hipotesis, penyusunan instrument penelitian dan dapat digunakan sebagai dasar dalam membahas hasil penelitian.
12 2. Landasan Teori
1. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler et al (2012) keputusan pembelian adalah langkah pada mekanisme pengambilan keputusan pembeli yang dimana pelanggan benar-benar melakukan pembelian. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2010) mengatakan keputusan pembelian ialah kegiatan memilih dari suatu tindakan berdasarkan berdasarkan dua atau lebih alternatif.
Kesimpulan keputusan pembelian yaitu sebuah proses atau tahapan yang dilalui konsumen dalam memutuskan untuk melakukan keputusan pembelian yang berawal dari pengenalan produk, pemilihan dari beberapa alternatif hingga terjadinya keputusan pembelian.
a. Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2016) proses pengambilan keputusan konsumen digambarkan melalui 5 tahap, yaitu:
1) Pengenalan Masalah
Proses pengambilan keputusan dimulai dengan pengenalan masalah yang dihadapi oleh konsumen. Maka dari itu, pemasar harus dapat mengidentifikasi kebutuhan serta yang diinginkan konsumen dengan mengumpulkan informasi dari beberapa konsumen.
2) Pencarian Informasi
Konsumen merasa bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dengan membeli suatu produk. Dengan itu, seorang konsumen akan termotivasi untuk melakukan pencarian informasi mengenai produk yang mungkin dapat memenuhi kebutuhannya. Informasi dapat berasal dari teman, keluarga, media massa, media online, dan lain-lain.
3) Evaluasi Alternatif
Setelah mendapat informasi serta alternatif, kemudian konsumen akan mengevaluasi beberapa alternatif yang
13 didapat. Pertama, konsumen akan mencari produk yang memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen akan mencari manfaat dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang produk sebagai atribut produk yang memiliki kemampuan yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen.
4) Keputusan Pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk sebuah pandangan dari beberapa kumpulan merek. Pada tahap ini memungkinkan konsumen telah memiliki niat untuk membeli merek yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian produk atas merek tersebut.
5) Keputusan Pasca Pembelian
Setelah melakukan pembelian, konsumen akan memiliki peniliaian dan respon terhadap merek tersebut. Apabila produk tersebut sesuai dengan harapan konsumen, maka konsumen akan membeli kembali produk tersebut dan bahkan merekomendasikan kepada kerabat terdekat.
Namun jika produk tersebut dirasa mengecewakan maka konsumen mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang.
b. Indikator Keputusan Pembelian
Ada tiga indikator dalam menentukan keputusan pembelian (Kotler, 2012), yaitu:
1) Kemantapan pada sebuah produk
Pada saat melakukan pembalian, konsumen memilih salah stu dari beberapa alternatif. Pilihan yang ada didasarkan pada mutu, kualitas dan factor lain yang memberikan kemantapan bagi konsumen untuk membeli produk yang dibutuhkan. Kualitas produk yang baik akan membangun
14 semangat konsumen sehingga menjadi penunjang kepuasan konsumen.
2) Kebiasaan dalam membeli produk
Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus- menerus dalam melakukan pembelian produk yang sama.
Ketika konsumen telah melakukan keputusan pembelian dan mereka merasa produk sudah melekat dibenaknya bahkan manfaat produk sudah dirasakan. Konsumen akan merasa tidak nyaman jika membeli produk lain.
3) Kecepatan dalam membeli sebuah produk
Konsumen sering mengambil sebuah keputusan dengan menggunakan aturan (heuristik) pilihan yang sederhana.
Heuristik adalah sebuah proses proses yang dilakukan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan secara cepat, menggunakan sebuah pedoman umum dalam sebagian informasi saja.
2. Promosi
Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna menyampaikan pesan dari perushaan kepada konsumen mengenai produk baik barang maupun jasa guna membantu pemasaran dalam meningkatkan penjualan.
Kotler (1997) mendefinisikan promosi yaitu sebagai suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan agar dapat mengkomunikasikan manfaat dan kelebihan dari produk guna meyakinkan konsumen agar membeli.
Sedangkan menurut Julian C (1991) mendifinisikan promosi sebagai suatu teknik yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif dengan memberi suatu nilai tambah pada produk atau jasa baik melalui perantara ataupun langsung.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi tak hanya sebagai alat komunikasi antara perusahaan ke konsumen saja
15 melainkan dapat pula menjadi alat untuk mempengaruhi kegiatan pemelian sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen.
a. Indikator Promosi
Menurut Kotler (2009) untuk mengukur promosi digunakan indikator sebagai berikut :
1) Advertising (Iklan) : Iklan merupakan bentuk promosi dengan menggunakan media cetak dan elektronik. Iklan selama ini dipandang sebagaibentuk promosi yang paling efektif.Iklan merupakan pesanpesanpenjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepadapara calon pembeli yang paling potensial atas produk barangatau jasa tertentu dengan biaya semurah- murahnya.Iklan dapat mempengaruhi dua parameter.
2) Personal Selling (Penjualan Pribadi) : Yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dan penjual (Swasta, 2003 : 353). Komunikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak bersifat individual, dalam hal ini penjual dituntut memiliki kecakapan dan keterampilan dalam mempengaruhi atau memotivasi pembeli dengan cara mengemukakan manfaat yang akan diperoleh pembeli sehinggaterjadi persesuaian keuntungan.
3) Promosi penjualan : Promosi penjualan pada dasarnya memberikan insentif kepada konsumen untuk membeli produk- produk yang ditawarkan. Bentuk- bentuk insentifnya meliputi pemberian diskon atau potongan harga dan hadiah langsung serta mengikutsertakan pembeli kedalam suatu undian yang berhadiah besar.
4) Publisitas : Publisitas yang digunakan bersama dengan caramensponsori kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakatseperti olah raga dan kesenian. Walaupun efektivitas seringdipertanyakan, namun dapat digunakan
16 sebagai sarana untukmendekatkan diri kepada masyarakat atau konsumen.
b. Fungsi Promosi
Menurut Shimp (2002) promosi memiliki fungsi-fungsi antara lain seperti:
1) Informing ( Memberikan Informasi )
Promosi membuat konsumen sadar akan produk- produk baru, mengenalkan mereka akan berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.
Promosi menampilkan pesan informasi bernilai lainnya.
2) Persuading ( Membujuk )
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi atau dapat dikatakan membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi berbentuk mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk.
3) Reminding ( Mengingatkan )
Iklan membuat terjaganya merek perusahaan tetap segar dalam benak para konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan jasa yang di iklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek pengiklan hadir di benak konsumen. Periklanan lebih jauh di demonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan mengingatkan para konsumen yang di akhir-akhir ini belum membeli merek yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
4) Adding Value ( Menambah nilai )
17 Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa membeli nilai tambah bagi penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan, kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai tambah tersebut dapat membuat merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi dan bisa lebih unggul.
3. Perilaku Konsumen
Shifman et al (2000) mengemukakan perilaku konsumen adalah perilaku yang diperhatikan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta mengabaikan suatu produk, layanan, atau ide yang kiranya dapat memuaskan konsumen agar mendapatkan kebutuhannya dengan konsumsi produk atau layanan yang di tawarkan.
Dalam arti yang lain yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumberdaya yang dimiliki seperti uang, waktu, tenaga agar mendapatkan apa yang konsumen inginkan baik itu berupa barang atau jasa yang diinginkan.
Theory of Planned Behavior (TPB) menjelaskan bahwa perilaku konsumen dibentuk oleh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control (PBC) yang membentuk niat. Dari niat itu kemudian mempengaruhi bagaimana perilaku seseorang. Teori ini dapat dikatakan menjadi landasan studi saat ini yang menganalisis pengaruh niat terhadap perilaku pembelian online. Icek Ajzen mengembangkan model ini untuk kiranya dapat menyempurnakan kekuatan prediktif dari Theory of Reasoned Action (TRA), dengan menambahkan variabel PBC. Variabel pembentuk niat dalam TPB yaitu :
1) Sikap : Evaluasi positif ataupun negatif seseorang mengenai suatu perilaku. Konsepnya adalah tingkatan sejauh mana perilaku dinilai positif atau negatif.
2) Norma subjektif : Persepsi seseorang terhadap perilaku tertentu, di mana persepsi ini dipengaruhi oleh penilaian
18 orang di sekitar yang dianggap berpengaruh, seperti orang tua, pasangan, teman, dan mentor.
3) Perceived behavioral control (PBC) : Persepsi mengenai mudah atau sulitnya melakukan perilaku tertentu. PBC ditentukan oleh kehadiran faktor-faktor yang dapat memfasilitasi atau menghalangi kemampuan seseorang untuk melakukan perilaku tersebut.
TPB merupakan salah satu teori perilaku dengan kekuatan prediktif tinggi, dan dipergunakan untuk memprediksi perilaku manusia di semua bidang. Studi yang cukup sering memanfaatkan teori ini adalah di bidang pemasaran (perilaku pembelian, periklanan, kehumasan), perilaku dalam lingkungan baru seperti online, dan dalam isu baru seperti produk ramah lingkungan, kesehatan (edukasi masyarakat), dan perilaku kewirausahaan.
4. Minat Beli
Minat beli menurut Kotler dan Keller (2009), “Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian”.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
A) Aspek-aspek Minat Beli
Menurut Ferdinand (2006) menyatakan bahwa minat beli pelanggan dapat diidentifikasi melalui indikator berikut:
1. “Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk”.
2. “Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
19 mereferensikan produk kepada orang lain”.
3. “Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut, preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya”.
4. “Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut”.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Lidyawatie (2008) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen yaitu sebagai berikut:
a) Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain- lain.
b) Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c) Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
20 d) Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.
Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
1. Perumusan Hipotesis 1. Kerangka Pikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting Sugiyono (2013). Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang akan di uji yaitu promosi, minat beli, dan keputusan pembelian. Adapun kerangka berpikir peneliti adalah sebagai berikut:
H1
H4
H2 H3
Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Konseptual
Kerangka pikir di atas menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas Promosi (X) terhadap Minat Beli sebagai variabel mediasi (Z) dan variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) pada produk make
Promosi (X)
Minat Beli (Z)
Keputusan Pembelian
(Y)
21 up Emina. Hubungan antara variabel bebas, variabel mediasi, dan variabel terikat dipaparkan dalam hipotesis
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang bersifat sementara atau kesimpulan yang masih belum sempurna, sehingga perlu untuk disempurnakan lagi dengan membuktikan kebenaran hipotesis melalui sebuah penelitian Bungin (2005). Pengembangan hipotesi dari penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Prabawani (2019) dengan tema Pengaruh Promosi Dan Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen Cicil.Co.Id Di Kota Semarang) menjelaskan bahwa Variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Dapat diartikan semakin baik Promosi maka Keputusan Pembelian juga tinggi. Dari uraian tersebut maka dapat di hipotesiskan :
H1 : Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
b. Pengaruh promosi terhadap minat beli
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Prabawani (2019) dengan tema Pengaruh Promosi Dan Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen Cicil.Co.Id Di Kota Semarang) menjelaskan bahwa Variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli. Dapat diartikan semakin tinggi Promosi maka Keputusan Pembelian juga tinggi. Dari uraian tersebut maka dapat di hipotesiskan :
22 H2 : Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli
c. Pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Prabawani (2019) dengan tema Pengaruh Promosi Dan Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen Cicil.Co.Id Di Kota Semarang) menjelaskan bahwa Variabel l minat beli mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian. Dapat diartikan semakin tinggi Minat Beli maka Keputusan Pembelian juga tinggi. Dari uraian tersebut maka dapat di hipotesiskan :
H3 : Minat beli berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
d. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian yang dimediasi oleh minat beli
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Prabawani (2019) dengan tema Pengaruh Promosi Dan Persepsi Nilai Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Konsumen Cicil.Co.Id Di Kota Semarang) menjelaskan bahwa Variabel promosi mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian dengan minat beli sebagai variabel intervening. Dapat diartikan bahwa semakin baik Promosi dan tinggi Minat Beli maka semakin tinggi Keputusan Pembelian dan variabel Minat Beli dapat dijadikan sebagai variabel mediasi antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian dan jenis mediasi yang terjadi adalah mediasi parsial. Dari uraian tersebut maka dapat di hipotesiskan :
23 H4 : Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian melalui minat beli sebagai variabel intervening