• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promise Maker, Promise Keeper berarti Tuhan adalah Allah yang membuat janji dan Dia Allah yang selalu menepati janjinya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Promise Maker, Promise Keeper berarti Tuhan adalah Allah yang membuat janji dan Dia Allah yang selalu menepati janjinya."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN HOME

PEMBICARA: Ps. Andy S. Setiawan TANGGAL: 23 Januari 2022

JUDUL: Promise Maker, Promise Keeper

*PRINSIP*

Tuhan adalah Allah yang membuat janji dan menepati janji. Masalahnya, banyak orang yang merasa Tuhan tidak menepati janji-Nya karena kita punya pengertian sendiri tentang janji-Nya, lalu kita kecewa ketika itu tidak Tuhan penuhi. Inti masalahnya bukan pada Tuhan, melainkan pada cara kita memahami Tuhan dari apa yang kita lihat.

*APLIKASI*

Seringkali kita masih memahami Tuhan berdasarkan apa yang kita lihat atau apa yang dikatakan dunia sekitar kita. Padahal kita tidak bisa memahami Tuhan berdasarkan apa yang kita pikir, karena jalan-jalan-Nya sangat berbeda dengan apa yang kita pikir.

*PERTANYAAN*

1. Pernahkah kita merasa kecewa kepada Tuhan karena Dia sepertinya tidak memberikan apa yang kita butuhkan? Ceritakanlah kepada teman HOME.

2. Bagaimana khotbah minggu ini mengubah cara pandang kita tentang Allah?

3. Ceritakan pergumulan/keinginan apa yang sedang kita hadapi/doakan saat ini, lalu bayangkan apabila hal itu tidak terjadi sesuai yang kita harapkan. Bagaimana respons kita? Apakah yang bisa kita lakukan agar respons tersebut kita ubah sesuai Firman Tuhan?

(Contoh: Awalnya kita marah karena seseorang yang kita kasihi dipanggil Tuhan. Namun ketika saya merenungkan bahwa Tuhan juga mengasihinya, maka saya menjadi sadar "Mengapa saya egois, tidak ingin dia masuk surga malah pengen dia hidup bersama saya, menemani saya sama-sama menderita di dunia.”)

RK20220123 Andy S

“Promise Maker – Promise Keeper”

Kita akan sulit menyanyikan, “You are perfect in all of Your ways.”, kalau kita tidak merasa atau tidak mengalami bahwa jalan Tuhan itu sempurna bagi kita. Seringkali kita malah berpikir bahwa cara dan jalan kita lebih baik dari cara dan jalan Tuhan.

Promise Maker, Promise Keeper berarti Tuhan adalah Allah yang membuat janji dan Dia Allah yang selalu menepati janjiNya.

Atas pernyataan di atas mungkin di antara kita ada yang protes karena memiliki pengalaman di mana Tuhan seakan-akan tidak menepati janjiNya, yaitu saat:

- Doa kita tidak dijawab seperti yang kita minta.

- Harapan kita tidak terjadi seperti yang kita harapkan.

- Waktu orang yang kita kasihi sakit, ada yang “menubuatkan” kesembuhan tetapi ternyata tidak digenapi, malah dipanggil Tuhan.

Akibatnya:

- Kita kecewa akan janji Tuhan.

- Yang pada akhirnya membuat kita kecewa juga di dalam perjalanan kita ikut Tuhan.

Tetapi bukan hanya kita, Asaf di dalam Kitab Mazmur pun mengalami pergumulan yang sama:

Mazmur 73:1-13 [BIS]

1 Sungguh baiklah Allah bagi umat-Nya, bagi orang yang berhati murni.

2 Tetapi aku sudah bimbang, kepercayaanku hampir saja hilang,

(2)

3 sebab aku cemburu kepada orang congkak, ketika aku melihat keberuntungan orang jahat.

4 Sebab mereka tidak menderita sakit, badan mereka kuat dan sehat.

5 Mereka tidak menanggung susah, tidak ditimpa kemalangan seperti orang lain.

6 Karena itu mereka bersikap sombong, dan selalu bertindak dengan kekerasan.

7 Dari hati mereka tertumpah kejahatan; mereka sibuk dengan rencana-rencana jahat.

8 Mereka mengejek dan mengata-ngatai, dan dengan sombong mengancam akan menindas.

9 Mereka menghujat Allah di surga, dan membual kepada orang-orang di bumi,

10 sehingga umat Allah pun berbalik kepada mereka, dan percaya kepada omongan mereka.

11 Kata mereka, "Allah tidak tahu, Yang Mahatinggi tidak mengerti."

12 Begitulah keadaan orang jahat; hidupnya tenang, hartanya terus bertambah.

13 Percuma saja aku menjaga hatiku bersih; tak ada gunanya aku menjauhi dosa.

Kita sering terjebak dengan apa yang dunia tawarkan, sehingga kita mulai mengukur keberhasilan sesuai dengan apa yang dunia tawarkan. Di titik inilah kita mulai salah mengerti janji Tuhan dan kita mulai kecewa kepada Tuhan, yaitu saat mata kita berfokus kepada apa yang kita lihat di dunia dan mengukurkannya dengan orang-orang yang ada di dunia – seperti yang Asaf lakukan.

Untuk dapat mengerti seperti apa janji Tuhan yang dikatakan sempurna itu (perfect in every way), mari belajar dari kitab Wahyu:

• Banyak orang takut membahas Kitab Wahyu karena mengasumsikan di dalamnya ada tentang antikris, aniaya orang Kristen, akhir zaman, dsb.

• Padahal Kitab Wahyu juga diberikan untuk memberikan kekuatan dan penghiburan bagi Gereja Tuhan pada masa itu dan juga Gereja Tuhan pada segala zaman, untuk bisa tetap kuat di dalam perjalanan kita menghadapi aniaya dan tekanan selama mengikut Tuhan.

Kitab Wahyu ditulis Yohanes saat dibuang di Pulau Patmos. Surat yang ditulisnya diberikan kepada tujuh Gereja yang ada di sekitarnya untuk menguatkan mereka, sehingga mereka bisa percaya dan setia sampai akhir kepada Tuhan. Dan bukan hanya kepada Gereja mula-mula saja, surat tersebut juga ditujukan bagi kita agar kita kuat di dalam Tuhan dan mengerti bahwa ada Allah yang selalu menepati janjiNya.

(3)

1| SMIRNA

Wahyu 2:8-10 jemaat di Smirna

8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:

9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

Gereja Smirna

• Adalah Gereja yang menderita: dianiaya, miskin, banyak jemaatnya dipenjara bahkan dihukum mati.

• Pesan Tuhan yang ditulis oleh Yohanes untuk Jemaat di Smirna menguatkan mereka, sehingga mereka bisa menghadapi masalah yang mereka hadapi dan tetap setia sampai mati.

• Gembala Gereja Smirna adalah Polikarpus, usianya sudah lanjut, sekitar 80 tahun. Polikarpus akan ditangkap dan menghadapi hukuman mati, dan saat menerima surat dari Yohanes, Polikarpus dikuatkan. Kitab sejarah dan tradisi menulis bahwa Polikarpus menerima dengan ramah tentara yang akan menangkapnya, bahkan mereka diberi makan dan minum. Tentara itu menjadi serba salah. Lalu Polikarpus minta izin untuk berdoa dulu. Gubernur yang saat itu mengadili pun tidak tega. Dia memberi cara kepada Polikarpus agar tidak sampai dihukum mati, dengan membujuknya untuk menyangkal Yesus sebentar saja kemudian bertobat.

Tetapi Polikarpus menjawab, dengan quotenya yang terkenal:

Selama ini Tuhan sudah begitu baik kepadaku, bagaimana mungkin aku bisa menyangkal Dia.

Lanjutnya, “Apimu hanya akan membakar sebentar saja, tetapi kebinasaan itu kekal selama-lamanya. Saya tidak akan menyangkal Tuhanku.”

Polikarpus akhirnya dibakar dan sempat tidak mati-mati. Polikarpus baru mati saat ditusuk.

• Relevansi dengan zaman ini:

Firman Tuhan berisi semua yang kita butuhkan untuk menghadapi segala sesuatu, termasuk segala jenis masalah di dalam kehidupan kita.

2| SARDIS

Wahyu 3:1-3 Kepada jemaat di Sardis

1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!

2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

3 Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.

Gereja Sardis

• Adalah Gereja yang hidup, aktif, banyak kegiatan dan pelayanan, banyak dipuji orang; tetapi Tuhan berkata bahwa mereka mati!

Perkerjaannya walaupun banyak tetapi tidak ada yang sempurna dan kosong karena tidak dibangun di atas pengenalan (hubungan pribadi) dengan Tuhan. Mereka melayani tetapi tidak kenal Allah, mereka sibuk berbuat baik tetapi tidak memiliki hubungan dengan Tuhan. Apa yang mereka lakukan motivasinya hanya untuk terlihat baik oleh orang lain.

- Seseorang pelayanannya luar biasa tetapi setelah turun dari panggung kerjanya ngomongin dan memfitnah orang. Penting baginya untuk dihargai dan dipuji sehingga sibuk mengejar popularitas.

- Orang tersinggung kalau diperlakukan “salah”, misalnya namanya ditaruh tidak diurutan paling atas.

- Saat dipepet di jalan, ngamuk, padahal mengalah juga tidak membuat hidup kita rugi, hanya berbeda 2 detik saja.

• Relevansi dengan zaman ini:

Jangan ukur keberhasilan hidup kita dari prestasi, pengakuan orang, atau banyaknya perbuatan baik kita.

Tapi semua seharusnya diukur dari keintiman kita dengan Tuhan, yang terlihat dari buah Roh yang keluar dari hidup kita. Tanpa keintiman, buah Roh tidak akan keluar, dan semua yang kita lakukan kosong belaka.

(4)

3| LAODIKIA

Wahyu 3:14-19 Kepada jemaat di Laodikia

14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan;

dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Gereja Laodikia:

• Dikenal sebagai jemaat yang besar dan kaya karena kotanya maju dan berkembang. Jemaatnya merasa kaya tetapi sebenarnya mereka miskin, buta, dan telanjang di hadapan Tuhan.

• Surat untuk jemaat di Laodikia terkenal tentang Gereja yang suam-suam kuku (tidak dingin atau panas).

• Kenapa orang yang suam-suam (tidak dingin atau panas) ditolak Tuhan?

Karena bagi orang-orang di zaman itu, hanya ada 2 kemungkinan saat mendengar tentang Gospel/ Grace, yaitu antara:

- Percaya dan menerimanya dengan hati yang bersyukur.

- Atau menolaknya mentah-mentah.

Jadi kalau tidak dingin ya panas, tidak bisa suam-suam kuku atau menerima dengan setengah-setengah, karena pada zaman itu menerima Gospel bisa berarti dihukum mati.

• Relevansi dgn zaman ini:

- Kita sebenarnya hanya memiliki 2 pilihan: menerima dengan gembira dan sungguh-sungguh, atau menolak kasih karunia/ anugerah/ pengampunan yang Tuhan berikan.

Kalau kita menerima tapi tidak terlalu sungguh-sungguh, itu sama dengan menolak, karena sebenarnya kita tidak menerima. Oleh karena itu yang suam-suam kuku dimuntahkan/ ditolak Tuhan.

- Karena itulah Tuhan berkata bahwa orang yang mengalami Kristus, mengalami Gospel Renewal, tidak akan suam-suam kuku. Orang yang mengalami grace hidupnya akan berubah, cara dia melihat akan berubah, hatinya akan diubahkan dari dalam, dan itulah yang akan membuat kita bisa mengikuti Tuhan dengan segenap hati.

Kesimpulan dari pesan Tuhan kepada 3 Gereja ini:

✓ Cara Tuhan melihat berbeda dari cara dunia melihat

✓ Cara Tuhan menilai berbeda dari cara dunia menilai

JEMAAT KATA ORANG KATA TUHAN

SMIRNA SUSAH & MISKIN KAYA

SARDIS HIDUP MATI

LAODIKIA KAYA MISKIN, BUTA, TELANJANG

(5)

Itulah mengapa Tuhan berkata: Kerajaan Allah tidak berasal dari dunia ini - sehingga disebut sebagai the upside down Kingdom, kerajaan yang terbalik cara melihat dan cara berpikirnya.

Menurut orang yang tidak percaya Tuhan,

- Salah satu pengakuan dari mereka tentang apa yang dianggap baik dari Yesus adalah prinsip the upside down Kingdom yang luar biasa, prinsip yang tidak mungkin keluar dari manusia tetapi dari Sesuatu yang Lain.

- Mengakui bahwa Khotbah di Bukit (Lukas 6:20-26) adalah sebuah karya sastra yang baik, dan isinya pun adalah sesuatu yang benar.

Di sinilah kita suka salah mengartikan janji Tuhan dan menjadi kecewa.

o Sama seperti Asaf, kita mengukur janji Tuhan dari hal-hal duniawi, dari apa yang kita lihat.

Misalnya ukuran kesuksesan diambil dari yang ditunjukkan para YouTuber (dari disebut Sultan, gaya hidup mengendarai dream car, memiliki barang-barang branded, sampai liburan lama dan dibayari).

o Sehingga tanpa sadar doa kita diisi berbagai permintaan untuk memiliki kekayaan dan kemewahan seperti yang dimiliki Youtubers tersebut.

Kita mengukur kesuksesan dari kacamata dunia dengan: ingin populer. Kita ikut Tuhan karena ingin mempertahankan terjaganya zona nyaman kita, kita tidak mau lagi susah-susah melayani Tuhan.

o Dari situ kita berharap dan berasumsi bahwa saat kita ikut Tuhan, melayani Tuhan, maka Tuhan pasti berjanji untuk memberikan semua yang kita inginkan itu kepada kita. Sehingga kita pergi ke Gereja dengan motivasi supaya Tuhan memberikan apa yang kita mau.

o Tetapi saat apa yang kita minta tidak terjadi, kita anggap Tuhan tidak menepati janji, “Apakah Tuhan mau saya hidup susah?”

o Padahal Tuhan sedang menepati janjiNya. Tuhan bukan ingin kita hidup susah tapi Tuhan tidak ingin kita menaruh kebahagiaan kita di atas hal-hal yang salah.

o Di sinilah kita akan menjadi kecewa kepada Tuhan dan menganggap Tuhan tidak menepati janjiNya.

Di dalam hidup kita akan selalu ada:

GOOD THINGS Kesuksesan, kekayaan, popularitas, kenyamanan.

HARD THINGS Masalah, tekanan, aniaya, atau menahan diri dari godaan (dosa).

Tetapi janji Tuhan terletak di:

THE BEST THINGS

Menerima God’s Grace, penebusan dan penerimaan tanpa syarat, perubahan hidup, buah Roh, serta hidup bersama Tuhan selamanya. Itu yang Tuhan sediakan bagi kita.

Mengapa penting untuk mengerti ketiga hal ini?

▪ Apa yang dunia sebut berkat, di luar Tuhan bisa menjadi kutuk bagi hidup kita.

▪ Apa yang dunia anggap kutuk, di dalam Tuhan bisa diubah menjadi berkat di dalam hidup kita.

- Kalau kita di luar Tuhan, kecantikan dan kegantengan yang kita miliki bisa membuat kita insecure karena kita jadi takut terlihat tua, takut jerawat, flek, dan keriput. Hal itu menjadi kutuk bagi kita karena membuat hidup kita susah.

- Kekayaan tanpa Tuhan membuat orang menjadi ketakutan bahkan ribut dengan keluarga. Makin kaya malah makin pusing karena dengan saudara saling curiga, saling bersaing untuk mendapatkan porsi warisan lebih banyak. Ngobrol tidak lagi sebagai saudara tetapi sebagai businessman. Kekayaan malah membuat tidak bahagia.

- Tetapi kalau kita di dalam Tuhan, mengalami masalah justru bisa menjadi berkat.

Bagaimana sikap kita terhadap ketiga hal tersebut di atas?

MENGALAMI SIKAP KITA

GOOD THINGS Kesuksesan, kekayaan, popularitas, kenyamanan Bersyukur tapi jangan bergantung HARD THINGS Masalah, tekanan, aniaya, menahan diri dari godaan Mengajar kita menjadi bijaksana THE BEST THINGS Menerima Gods Grace dan hidup bersama Tuhan selamanya Hidup di dalamnya

Hal paling bijaksana yang bisa kita lakukan adalah hidup di dalam The Best Things yang Tuhan berikan.

(6)

• Tuhan akan membalikkan kutuk dan masalah menjadi berkat bagi kita.

• Kita akan menjadi lebih bijaksana, lebih kuat dari sebelumnya.

• Kita akan semakin mengenal Tuhan bahwa:

- Walaupun kita lemah tapi Tuhan yang menjadi kekuatan kita.

- Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita dan bahwa Tuhan selalu menggenapi janjiNya.

▪ Kiranya kita bisa melihat bahwa Tuhan selalu menepati janjiNya.

Kiranya kita semakin mengerti bahwa cara Tuhan melihat berbeda dengan cara dunia melihat.

▪ Karena itu jangan ukur kesuksesan kita dari cara dunia tetapi lihatlah dari cara firman Tuhan melihat.

▪ Dia bisa mengubah semua dukacita kita dan membuat kita menemukan sukacita yang sejati.

▪ Jangan terus bergantung pada kesuksesan dunia karena itu bisa menghalangi kita mengenal Tuhan.

(7)

Mazmur 119:71

Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

Ayat di atas berbicara tentang kutuk yang menjadi berkat.

Besi diciptakan kuat dan kokoh. Tapi saat bersentuhan dengan dunia ini, banyak hal yang bisa membuatnya berkarat. Karat melemahkan besi yang seharusnya kuat.

Saat digerogoti karat, besi menjadi rapuh dan dengan sendirinya menjadi hancur.

Supaya besi kuat lagi, besi harus diampelas sampai karatnya bersih lalu dicat.

Cinta akan uang, menikmati kepopuleran, dipuji orang terlalu banyak, sepertinya good things, tapi bisa menjadi karat buat kita. Saat tidak dipuji, kita sensi. Oleh karena itu Tuhan izinkan hard things datang, misalnya kita dikhianati oleh teman.

Jangan buru-buru berkata Tuhan tidak menggenapi janji, periksa dulu, siapa tahu ada karat di dalam hidup kita.

Tuhan sedang menggenapi janjiNya di dalam hidup kita, Tuhan sedang berbuat baik kepada kita, yaitu untuk membuat kita lebih bijaksana.

“Kenapa gue jadi mengejar uang, mengapa terbawa mengejar apa yang dipertontonkan para Youtuber.

Padahal ada janji Tuhan yang lebih baik dan lebih penting dari itu.”

Jangan buru-buru bilang Tuhan tidak menepati janji, karena saat kita tertindas (mengalami hal yang tidak enak), itu adalah baik. Izinkan karat kita diamplas Tuhan lewat masalah yang kita hadapi, karena itu akan membuat kita menjadi bijaksana. Dan ada berkat Tuhan di dalamnya.

2 Korintus 7:10

Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

Saat mengalami hard things, kita akan mengalami dukacita. Tetapi dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan.

“Mengapa saya tidak mau orang yang saya kasihi dipanggil Tuhan? Mengapa saya egois, tidak ingin dia masuk surga malah pengen dia hidup bersama saya, menemani saya sama-sama menderita di dunia.”

Kesadaran ini memberikan pertobatan bagi kita, pertobatan yang membawa keselamatan dan tidak akan disesalkan.

Mazmur 73:17-26 [BIS]

17 Akhirnya aku masuk ke Rumah TUHAN, lalu mengertilah aku kesudahan orang jahat.

18 Kautempatkan mereka di jalan yang licin, dan Kaubiarkan mereka jatuh binasa.

19 Dalam sekejap mata mereka hancur, amat dahsyatlah kesudahan mereka.

20 Seperti mimpi yang menghilang di waktu pagi; ketika Engkau bangkit, ya TUHAN, mereka pun lenyap.

21 Ketika aku merasa kesal dan hatiku seperti tertusuk,

22 aku bodoh dan tidak mengerti, aku seperti binatang di hadapan-Mu.

23 Namun aku tetap di dekat-Mu, Engkau memegang tangan kananku.

24 Kaubimbing aku dengan nasihat, dan Kauterima aku dengan kehormatan kelak.

25 Siapa yang kumiliki di surga kecuali Engkau? Selain Engkau tak ada yang kuinginkan di bumi.

26 Sekalipun jiwa ragaku menjadi lemah, Engkaulah kekuatanku, ya Allah; Engkaulah segala yang kumiliki untuk selama- lamanya.

Itulah juga yang terjadi dengan Asaf:

• Saat Asaf mengalami Gospel Renewal, Asaf diubah dari kekecewaannya.

• Cara berpikirnya berubah dan Asaf jadi bisa mengucap syukur atas hidupnya.

Ayat 21-22 bicara tentang hard things. Kita mungkin bodoh, kita mungkin remuk, mungkin tidak berharga lagi, namun kita tetap di dekat Tuhan. Tuhan memegang tangan kananku, membimbing aku, dan menerima aku, itulah janji Tuhan yang tidak akan Dia langgar.

Dan Asaf yang sempat tidak percaya, pada akhirnya dikuatkan lagi, yaitu saat cara pandangnya diubahkan.

(8)

o Selama kita mengejar apa yang ada di dunia ini, kita akan banyak mengalami kekecewaan.

Saat kita berhasil menjadi kaya dan terkenal, kita akan mendapati bahwa semua ternyata kosong. Orang memuji-muji tetapi mengapa saya merasa mati di dalam. Itu karena kita salah mengejar.

“Kok ternyata hidup begini ya, kosong..”

o Tetapi mengapa orang dunia bisa seperti itu? Mereka juga sama merasa kosong oleh karena itu mereka yang sudah mendapat 10 terus mengejar sampai mendapat 100. Tetapi setelah mendapatkannya mereka masih merasa kosong sehingga mengejar sampai 1000, sampai mereka habis lenyap.

Dan Tuhan mau menyadarkan kita akan hal itu.

o Saat kita merasa kecewa dan merasa Tuhan tidak menepati janji, cek ke mana fokus mata kita memandang, biasanya kita sedang melihat ke arah yang salah. Jangan buru-buru pergi dari Tuhan karena di balik semua masalah itu ada berkat Tuhan.

Tuhan adalah Allah yang menepati janji.

Saat kita merasa Dia tidak menepati janji, mata kita sebenarnya salah melihat.

Lukas 6:20-26 Ucapan bahagia dan peringatan (Beatitudes) 20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata:

"Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.

Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu,

dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga;

karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.

25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar.

Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu;

karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

Sekali lagi,

➢ Berbahagialah kita yang tidak mengantungkan diri kepada apa yang dunia tawarkan, dan tidak menaruh ukuran sukses kita kepada apa yang dunia tawarkan,

➢ Tetapi yang mau belajar mengosongkan diri kita, selalu lapar akan Tuhan, selalu merasa kurang akan Tuhan, dan berharap hanya kepada Tuhan.

➢ Sebab hanya di dalam Dialah ada keselamatan dan pengampunan bagi kita, hanya dalam Dialah kita bisa menikmati berkat dan kekayaan yang sejati.

Dan Tuhan yang berjanji untuk:

✓ Menyelamatkan kita.

✓ Mengampuni kita.

✓ Menjaga kita.

✓ Memelihara kita sampai selama-lamanya.

Dia adalah Tuhan yang selalu menepati janjiNya.

Di dalam perjalanan kita mengikut Tuhan, ada banyak hal yang terjadi di dalam hidup kita yang kita tidak sukai.

Dan seringkali itu dikerjakan oleh keadaan, oleh orang-orang di sekitar kita, orang tua kita, bahkan Gereja. Hal- hal itu membuat kita marah.

- Tetapi coba renungkan, jangan-jangan bukan salah mereka, jangan-jangan mereka sedang Tuhan pakai untuk membersihkan karat dari hati kita.

- Masalahnya kita menaruh kebahagiaan kita di tempat yang salah sehingga Tuhan harus membersihkannya.

Kita seringkali menaruh kebahagiaan kita di tempat yang memang akan hilang.

- Dan karena Tuhan tidak mau kita kecewa selama-lamanya, maka Tuhan harus membersihkannya.

- Saat kita dibersihkan, kita marah, kecewa, dan kita mau pergi meninggalkan Tuhan. Dan kita juga mau membenci orang itu.

- Padahal Tuhan sedang menepati janjiNya kepada kita, Tuhan sedang membersihkan karat supaya kita bisa tetap kuat lagi, kokoh lagi, dan berdiri di atas kebenaran yang kekal selama-lamanya.

(9)

Saya mengalami difitnah, saya mengalami dibuang, saya mengalami ditolak.

Saya coba lakukan segala cara untuk saya diterima tapi tetap ditolak.

Saya sempat bilang, “Omong kosong ikut Tuhan.”

Saya sempat bilang, “Tuhan tidak ada. Tuhan tidak benar.”

Tetapi di tengah kemarahan saya, Dia Allah yang menepati janjiNya, Dia tetap memegang tangan saya.

Saya seperti bodoh, saya seperti binatang di hadapan Allah.

Tetapi seperti yang Mazmur katakan: Dia tetap memegang tangan saya, Dia tetap menasihati saya.

FirmanNya tetap keluar dan memulihkan hati saya.

Kiranya kita juga mengalami kebaikan Tuhan. Amin.

Dunia boleh menolak kita, melecehkan kita, mengatakan kita miskin dan jelek.

Tetapi selama kita punya Tuhan, bersama Tuhan, segala yang dunia hinakan kepada kita itu bisa Tuhan buat menjadi berkat bagi kita.

Justru kita akan memiliki kekuatan yang tidak tergantung lagi dari apa yang dunia katakan.

Kita akan memiliki kekuatan yang tidak lagi terganggu oleh respon orang lain kepada kita.

-oOo-

DOA

Tuhan,

Kami bersyukur buat firmanMu.

Mungkin beberapa di antara kami kaget

karena kami disadarkan bahwa seringkali mata kami melihat apa yang dunia tawarkan dan kami malah meminta apa yang dunia tawarkan itu dari Tuhan.

Biarlah hari ini Tuhan meluruskan mata kami, membuat kami tertuju kepada Tuhan saja, kami setuju hanya dengan Tuhan saja.

Tuhan,

Kami juga mau memberi.

Biar Tuhan yang memberkati kami .

Dan kami boleh dengan senang hati memberi untuk pekerjaan Tuhan, bukan karena terpaksa, bukan karena harus,

tetapi karena kami mau terlibat dalam pekerjaanMu di dunia ini.

Terima kasih Tuhan Amin

-oOo-

SONG LIST

1 How Great is Our God (Chris Tomlin) 2 Terpujilah namaMu (JPCC Worship) 3 Good Good Father (Chris Tomlin)

Referensi

Dokumen terkait

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil “ Berdasarkan kebenaran bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang Transcendent tapi juga Immanent, maka Yesus mengajarkan kepada kita

Setelah dilakukan klasifikasi terhadap data set sms spam menggunakan algoritma Naïve Bayes, maka didapatkan tiga hasil perbandingan untuk tingkat akurasi,

Berdasarkan dari jenis kata pinjaman, kata ini termasuk dalam Loan Word, karena kata tersebut diimpor keseluruhan dari bahasa inggris dan disesuaikan dengan

Mafia, Plastic man mencari keberadaan mafia sebelumnya dan bertanya kepada seorang pedagang “dimana keberadaan ketua mafia yang ingin memegang daerahtanjung tembaga

Sebesar 37 % mahasiswa merasa model pembelajaran yang digunakan sama dengan model yang digunakan pada model pembelajaran sebelumnya, 40% mahasiswa menyatakan model

Suatu wadah untuk mengembangkan kapasitas, serta ilmu dalam bidang Bimbingan dan Konseling agar mampu mempersiapkan diri untuk menjadi konselor yang berkompeten dan

Ketika kita meminta sesuatu dari Allah yang telah dijanjikanNya kepada kita, kita harus percaya kita menerima jawaban ketika kita berdoa dan mulai mengucap syukur kepada Tuhan

Jika saat ini kita sedang bahagia, kita percaya ini bukan karena kekuatan kita, tetapi itu adalah kasih Tuhan, sebab kasih, firman dan janji Tuhan akan selalu bekerja dalam