LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN

(1)

LAPORAN

TINJAUAN MANAJEMEN

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

2020

(2)

Visi

Visi FPIK UB adalah menjadi lembaga pendidikan tinggi unggul yang berstandar internasional dengan menerapkan fisheries and marine entrepreneurial strategy dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses penyelarasan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Misi

1. Menyelenggarakan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis entrepreneurship agar menghasilkan lulusan yang berkemampuan akademik, berstandar internasional dan berkepribadian dalam perkembangan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan.

2. Melakukan pengembangan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang produktif dan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

3. Mengimplementasikan IPTEK di bidang perikanan dan kelautan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

(3)

Laporan Tinjauan Manajemen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Tahun 2020

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

iii LEMBAR PENGESAHAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA UN10/06/TM01 02 September 2020

Laporan Tinjauan Manajemen 0

Halaman 1 dari 49

LAPORAN TINJAUAN MANAJEMEN

Proses Penanggungjawab

Tanggal Nama Jabatan Tandatangan

1. Perumusan Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP

Wakil Dekan I

ttd 02 September 2020

Dr. Ir. Arning Wilujeng Ekawati, MS

Wakil Dekan II

Dr. Ir. Guntur, MS Wakil Dekan III

2. Pemeriksaan Prof. Dr. Ir. Happy

Nursyam, MS Dekan ttd 02 September

2020 3. Persetujuan Prof. Dr. Ir. Happy

2020 4. Penetapan Prof. Dr. Ir. Happy

2020 5. Pengendalian Dr. Ir. Daduk

Setyohadi, MP

Wakil Dekan I

(4)

iv DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 1

II. HASIL ... 7

1. Status Tindakan dari Tinjauan Manajemen Sebelumnya ... 7

2. Perubahan pada Eksternal dan Internal Organisasi ... 7

3. Kinerja dan Efektivitas SMM ... 16

a. Kepuasan Pelanggan dan Umpan Balik Stakeholders ... 16

b. Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Tambahan (IKT) ... 22

c. Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 47

d. Proses Pemantauan dan Pengukuran Kinerja ... 87

e. Evaluasi Proses (Process Performance) dan Upaya Unit untuk Mencapai Target (Conformity of Products) ... 87

f. Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan ... 102

g. Hasil-Hasil Audit ... 107

h. Kinerja Penyedia Barang/Jasa Eksternal ... 111

4. Evaluasi Kecukupan Sumberdaya Manusia ... 111

a. Dosen ... 111

b. Tenaga Kependidikan ... 112

III. KESIMPULAN DAN UCAPAN TERIMAKASIH ... 113

(5)

1 I. PENDAHULUAN

Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut didirikan pada tanggal 28 Oktober 1962 oleh Yayasan Pendidikan Probolinggo. Sejak 25 Mei 1963, melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No. 163 Tahun 1963, Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut tersebut menjadi salah satu Jurusan pada Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) Universitas Brawijaya yang berkedudukan di Malang. Sedangkan Jurusan Perikanan Laut masih tetap berkedudukan di Probolinggo.

Pada akhir tahun 1970, FKHP Universitas Brawijaya mempunyai jurusan baru yaitu Jurusan Kedokteran Hewan yang berkedudukan di Surabaya. Dengan demikian FKHP Universitas Brawijaya memiliki tiga jurusan yaitu Peternakan, Perikanan Laut dan Kedokteran Hewan. Pada bulan Agustus 1972, Jurusan Kedokteran Hewan menggabungkan diri dengan Universitas Airlangga di Surabaya, sedangkan Jurusan Perikanan Laut berubah menjadi Jurusan Perikanan. Guna memudahkan pengelolaan dan pengembangannya, maka sejak tahun 1972 itu pula Jurusan Perikanan secara bertahap dipindahkan ke Malang.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

0220/0/1973, sejak tanggal 1 Januari 1973 FKHP dirubah menjadi Fakultas Peternakan (FAPET) yang berdasarkan Surat Keputusan Rektor No.

51/SK/1977 memiliki dua jurusan yaitu: Jurusan Peternakan dan Jurusan Perikanan. Sejak tanggal 5 Juli 1977, Fakultas Peternakan diubah menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan.

Perkembangan selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1982 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 59 tahun 1982 tentang Susunan Organisasi Universitas Brawijaya, maka Fakultas Peternakan dan Perikanan berdiri sendiri.

Dalam perkembangannya, tanggal 7 Juli 1996 FPIK UB ditetapkan memiliki satu jurusan yaitu Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan lima program studi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 251/DIKTUKEP/1996 yaitu; Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Teknologi Hasil Perikanan (THP), Sosial Ekonomi

(6)

2

Perikanan (SEP), Budidaya Perairan (BP) dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP)

Pada tahun 2001, dengan Surat Keputusan Departemen Pendidikan Nasional, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2534/D/T/2001 tertanggal 2 Agustus 2001, FPIK UB mendapat ijin untuk menyelenggarakan program pendidikan Strata 2 (S-2) dengan nama Program Studi Budidaya Perairan kemudian berdasarkan Surat Direktur Pasca Sarjana Universitas Brawijaya No.

692/SK/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya dan Surat keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 692/SK/2006 tentang Penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya dialihkan ke Fakultas, mulai tahun akademik 2006/2007 penyelenggaraan Program Magister Budidaya Perairan ditangani oleh FPIK UB.

Kemudian pada Tahun 2018, Universitas Brawijaya mendirikan Program Sarjana Sosial Ekonomi Perikanan PSDKU Kediri merupakan salah satu Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya di Kediri berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 944/KPT/I/2018 tanggal 30 Oktober 2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi Di Luar Kampus Utama yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya di Kota Kediri. Pertimbangan pembukaan program studi ini atas dasar surat Rektor Universitas Brawijaya Nomor 10208/UN10/PP/2018 tanggal 1 Oktober 2018. Landasan hukum yang memayungi Pembukaan Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Brawijaya di Kediri adalah Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pembukaan, Perubahan, dan Penutupan Program Studi Di Luar Kampus Utama Perguruan Tinggi, serta Keputusan Menteri Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 494/M/Kp/VIII/2015 tentang Pemberian Kuasa Kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Menandatangani Keputusan Izin Pendirian, Perubahan Bentuk, Penutupan, Penyelenggaraan Program Studi pada Perguruan Tinggi Swasta, dan Penyelenggaraan Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri. Saat ini FPIK UB

(7)

3

memiliki dua Program Studi yang sudah berjalan yaitu Budidaya Perairan dan Agrobisnis Perikanan

Hasil AIM UKPA-UKPPA Tahun 2019 Universitas Brawijaya pada tanggal 19 Oktober 2019 menunjukkan bahwa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan melakukan tindakan perbaikan sebanyak 25% dari tahun sebelumnya dimana selama 5 tahun terakhir tindakan perbaikan temuan setiap tahunnya mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan FPIK kurang menindaklanjuti hasil temuan AIM UKPA-UKPPA dari Fakultas lain di lingkungan Universitas Brawijaya yang dapat dilihat pada Gambar 1. Penurunan di tahun 2019 (25%) disebabkan oleh keterlambatan pengumpulan laporan Tinjauan Manajemen th 2019 ke PJM yang mengakibatkan penurunan prosentase tindaklanjut terhadap hasil AIM tahun sebelumnya, pemenuhan kriteria Tinjauan Manajemen dan pemenuhan kriteria IKU menjadi 0%.

Gambar 1. Persentase Temuan 2015-2019

Rekomendasi PJM dalam kegiatan diseminasi untuk kegiatan selanjutnya:

1. Auditee harus sadar bahwa AIM adalah upaya untuk mengendalikan capaian Standar Mutu UB (bagian Pengendalian dari Siklus PPEPP).

2. Pimpinan unit berkomitmen hadir pada saat audit dan tidak mendelegasikan tanggungjawab proses audit kepada GJM/UJM/staf.

FPIK UB berupaya untuk terus memperbaiki kinerja dengan meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

(8)

4

meningkatkan kualitas jejaring alumni, meningkatkan kualitas kelembagaan agar dapat meraih visi dan misi yang telah ditetapkan. Pada tanggal 08 November 2019, FPIK UB melaksanakan tindakan perbaikan melalui kegiatan AIM Tahun 2019 bagi UKPA dan UKPPA.

Mengacu sistem manajemen mutu (SMM) SNI ISO 9001:2008, maka FPIK UB melaksanakan tinjauan manajemen dengan ruang lingkup seperti yang dipersyaratkan, yaitu:

1. Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya.

2. Perubahan pada eksternal dan internal organisasi yang relevan dengan SMM.

3. Informasi kinerja dan efektivitas sistem manajemen, meliputi tren-tren:

a. Kepuasan pelanggan dan umpan balik dari pihak-pihak yang relevan.

Umpan balik yang telah diusahakan meliputi indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada lingkup sarjana maupun pasca sarjana termasuk di dalamnya mengenai layanan umum fakultas perikanan dan ilmu kelautan, program studi, jurusan serta Lab dan UPT yang diisi oleh tenaga kependidikan, dosen dan juga mahasiswa, selain itu mahasiswa juga diwajibkan mengisi kuisioner untuk umpan balik terkait dengan proses belajar mengajar tiap semesternya selain itu kompilasi keluhan pelanggan secara online juga bisa melalui; a) kuisioner dalam bentuk google form, b) nomor whatsapp yang dikelola akademik dan c) e complaint yang dikelola oleh PSIK (Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan) FPIK UB.

b. Hasil pengukuran capaian sasaran mutu.

c. Kinerja proses dan kesesuaian produk/jasa.

d. Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan.

e. Hasil-hasil pemantauan dan pengukuran.

f. Hasil-hasil audit. Audit Internal berupa Audit Internal Mutu (AIM) dan audit eksternal berupa Akredetasi Nasional (BAN-PT) dan sertifikasi AUNQA g. Kinerja penyedia barang/jasa eksternal.

4. Evaluasi kecukupan sumberdaya.

5. Efektivitas tindak lanjut yang dilakukan dibandingkan dengan resiko dan peluang.

6. Peluang-peluang untuk perbaikan.

(9)

5

Tinjauan manajemen dilakukan setiap semester yang direalisasikan dalam bentuk rapat kerja awal semester. Pelaksanaan rapat kerja awal semester pada semester genap ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 12 - 13 oktober 2019 di Klub Bunga Batik Resort dengan mengundang semua jajaran mulai dari Dekanat, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Lab dan UPT, Kepala Bagian Tata Usaha, Kasubbag Akademik serta Dosen. Isi dari rapat kerja tersebut pada hari pertama bertujuan untuk mengevaluasi target kinerja komisi bidang akademik, komisi bidang umum dan keuangan serta komisi kemahasiswasan dan alumni dan pada hari kedua terkait dengan evaluasi kegiatan dan target kinerja bidang akademik termasuk didalamnya kinerja dosen dan proses belajar mengajar selain itu juga membahas mengenai isu – isu penting terkait dengan manajemen FPIK UB yang dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Rapat Evaluasi Capaian Kinerja

Sedangkan pelaksanaan rapat kerja awal semester pada semester ganjil dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 22 januari 2020 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan mengundang semua jajaran mulai dari Dekanat, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Ketua Lab dan UPT juga membahas kinerja dosen dan evaluasi selama proses belajar mengajar semester

(10)

6

genap. Hasil pada rapat kerja tersebut merupakan salah satu data yang digunakan sebagai data untuk tinjuan manajemen.

Persiapan penyusunan tinjauan manajemen yang dilakukan FPIK UB dilakukan secara berkelanjutan yang dimulai sejak bulan Mei 2020 sampai dengan juni 2020 untuk penyusunan laporan tinjauan manajemen 2019 kemudian dilanjutkan penyusunan laporan tinjauan manajemen 2020 secara daring yang diawali dengan pembagian tugas dan pemenuhan akan data yang diperlukan dalam laporan tinjauan manajemen yang dapat dilihat pada gambar 3. Koordinasi tim penyusun laporan tinjauan manajemen melalui whatsapp Group. Tim teknis penyusunan tinjauan manajemen diketuai oleh Wakil Dekan 1 bersama dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) yang juga melibatkan Wakil Dekan 2, Wakil Dekan 3, Ketua dan Sekretaris Jurusan sedangkan pemenuhan data juga melibatkan Unit Jaminan Mutu (UJM), Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan (PSIK) serta akademik.

Gambar 3. Rapat Penyusunan Tinjauan Manajemen 2020

(11)

7 II. HASIL

Hasil evaluasi manajemen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Tahun 2020 berikut ini disajikan sesuai urutan lingkup bahasan tinjauan manajemen (lihat Bab II).

1. Status Tindakan dari Tinjauan Manajemen Sebelumnya

Hasil evaluasi Tinjauan Manajemen AIM UKPA Fakultas Siklus 18 tahun 2019 pada tanggal 18 Oktober 2019 menunjukkan bahwa ketua auditor (Nurul Muslihah, Dr., S.P., M. Kes) dan anggota auditor (Vivi Nurhadiyanti, S.T., M.T) memberikan catatan temuan atas dokumen Tinjauan Manajemen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, karena pada saat pelaksanaan audit belum ada laporan tinjauan manajemen, demi untuk melakukan tindakan perbaikan maka pada bulan Juni 2020 telah dilakukan penyusunan laporan tinjauan manajemen tahun 2019.

Proses AIM pada siklus 17 juga menghasilkan sebanyak 18 temuan, dan 10 dari 18 temuan tersebut telah dilakukan perbaikan untuk ditetapkan statusnya menjadi closed pada AIM tahun 2020 ini.

2. Perubahan pada Eksternal dan Internal Organisasi

Perubahan pada eksternal dan internal organisasi merupakan sebuah kelaziman dalam era yang terus berkembang, termasuk pada masa pandemik Covid-19. Berbagai upaya dan strategi perlu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai macam perubahan, FPIK UB sebagai sebuah institusi pendidikan memiliki tugas untuk melaksanakan pelayanan akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Layanan akademik ini merupakan core business FPIK UB yang terus ditingkatkan untuk mewujudkan visi FPIK-UB sebagai lembaga pendidikan bertaraf internasional di bidang perikanan dan kelautan.. Secara internal pada bulan 10-12 Pebruari 2020, Program studi Budidaya Perairan, tingkat sarjana (S-1), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan telah melakukan sertifikasi AUN-QA. Proses sertifikasi AUN-QA program studi Budidaya Perairan dan sertifikat AUN-QA dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.

(12)

8

Gambar 4. Proses visitasi sertifikasi AUN-QA pada program studi Budidaya Perairan

(13)

9

Gambar 5. sertifikat AUN-QA pada program studi Budidaya Perairan Dalam rangka mewujudkan visi sekaligus untuk mengantisipasi perubahan yang terus menerus maka perlu dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

A] Analisis Kekuatan dan kelemahan

Analisis aspek internal meliputi analisis kekuatan dan kelemahan dalam bidang akademik dan penunjang akademik, sedangkan analisis eksternal meliputi analisis peluang dan ancaman bidang akademik dan non akademik

(14)

10

(kompetitor dan regulasi). Penjabaran dari masing masing aspek dijelaskan sebagai berikut. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki FPIK UB dari sisi internal institusi. Berikut disajikan analisa kekuatan dan kelemahan FPIK UB.

Tabel 2.1 Analisa Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan Kelemahan

1. Akreditasi: program studi S-1 Budidaya Perairan sudah tersertifikasi AUN-QA.

2. Dosen: Keseluruhan dosen di FPIK UB merupakan lulusan dari

Universitas bereputasi di Indonesia maupun luar negeri. FPIK mendapat tambahan dosen berstatus CPNS sebanyak 20 orang.

3. Infrastruktur: FPIK UB memiliki infrastruktur yang menunjang untuk kegiatan belajar mengajar dan ramah bagi mahasiswa difabel. FPIK UB mendapat ruang laboratorium bioteknologi dan komputer.

4. Tenaga Kependidikan: Pejabat struktural tenaga kependidikan (KTU dan kasubag keuangan dan kepegawaian) telah terisi dengan pejabat baru.

5. Sistem Informasi: Unit PSIK FPIK UB telah mengembangkan fasilitas dan sistem IT yang mendukung proses pelayanan dan pembelajaran secara online. Sistem manajemen telah terdokumentasi dan tersimpan dalam sistem cloud.

6. Sistem pendidikan: Tahun 2020 FPIK sedang melakukan rekontruksi kurikulum

1. Akreditasi: Program studi S-3 FPIK masih terakreditasi B oleh BAN-PT dan program studi PSDKU belum terakreditasi

2. Dosen: Lebih dari 50% dosen di FPIK memiliki jabatan fungsional asisten ahli dan lektor, serta masih yang berstatus tenaga pengajar, juga yang bergelar doktor kurang dari 50%. Masih ada 38% dosen yang belum tersertifikasi sebagai pendidik nasional.

3. Infrastruktur: Gedung-gedung FPIK UB belum seluruhnya memberikan fasilitas bagi mahasiswa difabel 4. Tenaga kependidikan: Tenaga

kependidikan yang berlatar belakang IT hanya 4 orang.

5. Sistem Informasi: Tenaga

kependidikan PSIK FPIK UB yang berkualifikasi masih terbatas namun pengadaan tendik tersebut masih terkendala kebijakan

universitas dan kementerian.

6. Sistem kurikulum: Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Kurikulum Merdeka yang belum sepenuhnya dipahami seluruh stakeholder FPIK

Dari analisa di atas menunjukkan terdapat beberapa kelemahan yang perlu ditindak lanjut seperti perolehan akreditasi internasional, jumlah dosen, pengembangan infrastruktur, jumlah tenaga kependidikan, dan sistem informasi. Untuk mengantisipasi aspek kelemahan pada analisa di atas, tindakan yang dilakukan meliputi (1) meningkatkan perolehan akreditasi internasional pada tingkat fakultas sehingga program studi yang belum terakreditasi internasional bisa tercakup didalamnya. Pada saat ini program studi Manajemen

(15)

11

sumber daya Perairan sedang dalam proses penyiapan dokumen untuk proses sertifikasi AUN-QA pada tahun 2021, (2) Tahun akademik 2019, FPIK UB telah mengirimkan dosennya untuk studi lanjut S-3 baik di dalam dan luar negeri.

Diantaranya yang di dalam negeri ada dua yaitu Nanik Tri Buwono (Unair) dan Andik Isdianto (UB), sementara yang di luar negeri yaitu Seto Sugianto (Taiwan), Setya Widi (Taiwan), Pratiwi Dwi Candra (Kanada), dan Syarifah Hikmah (Jepang). Pada tahun 2019-2020 FPIK telah mendorong dosen yang masih berstatus sebagai staf pengajar untuk segera mengajukan sebagai dosen tetap UB dan awal tahun 2020 seluruhnya sudah berstatus dosen tetap. Empat dosen tersebut yang telah berubah statusnya menjadi dosen tetap adalah Angga Wira Perdana, Pratama Diffi Samuel, Yuni Widyawati , dan Mickael Alvanof Panjaitan. Tahun 2019 FPIK juga telah mendorong dosen yang belum memiliki jabatan fungsional untuk mengajukan jabatan fungsionalnya. Tahun 2020 FPIK memiliki dosen dan tenaga pengajar sebanyak 142 yang terdiri dari 132 orang yang berada di kampus Malang dan 10 dosen yang berada di PSDKU. Saat ini dosen FPIK yang belum tersertifikasi sebanyak 38 % dari dosen keseluruhan, yaitu terdiri dari 10 dosen PSDKU, 20 orang CPNS, dan 2 orang PNS. (3) Tahun 2019 FPIK melakukan perbaikan infrastruktur yang mendukung aksesabilitas bagi mahasiswa difabel, namun direncanakan pada tahun 2020 untuk seluruh sarana dan prasarana dilakukan penyediaan fasilitas bagi difabel. (4) Adanya kebutuhan sistem informasi yang makin tinggi maka perlu untuk menambah sumber daya manusia yang berkualifikasi IT dalam pengembangan sistem informasi di FPIK UB, namun demikian penyediaan tenaga kependidikan yang berkompetensi IT maupun pengajuan rekrutmennya masih terkendala kebijakan kementerian maupun universitas yang belum membuka rekrutmen tenaga kependidikan baru, (5) FPIK dan dekan telah mengundang narasumber untuk sosialisasi kurikulum merdeka dan OBE. Dokumentasi rangkaian sosialisasi kurikulum merdeka dan OBE di FPIK dapat dilihat pada gambar 6 berikut ini.

(16)

12

Gambar 6. Undangan sosialisasi kurikulum merdeka belajar

Gambar 7. Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi kurikulum merdeka belajar

(17)

13

B] Analisis Peluang dan Ancaman

Berbagai macam peluang dan ancaman sangat mempengaruhi kinerja sistem manajemen mutu FPIK UB baik faktor akademik dan non-akademik.

Faktor-faktor akademik antara lain:

Tabel 2.2 Analisa Peluang dan Ancaman

Peluang Ancaman

Pendanaan penelitian dan pendidikan:

Banyak skema pendanaan yang ditawarkan oleh Dikti untuk mengembangkan jejaring kerjasama Pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Kerjasama dengan Pemda propinsi dan tingkat II.

Kerjasama: kerjasama tingkat nasional dan internasional semakin meningkat seiring semakin meningkatnya reputasi FPIK UB dan adanya program 3 in 1.

Kompetitor: Pesaing dari nasional dan internasional yang menawarkan program yang sama

Regulasi: Kebijakan pengakuan akreditasi unggul hanya diberikan kepada program studi yang telah terakreditasi internasional

Pandemi: Bencana ini telah membentuk proses pembelajaran baru dari luring menjadi daring.

Berdasarkan pada analisa peluang dan ancaman, terdapat beberapa poin yang perlu untuk ditindak lanjuti yaitu persaingan dengan kompetitor yang menawarkan program yang sama pada tingkat nasional dan internasional dan meningkatnya standar kompetensi dunia kerja terhadap lulusan FPIK UB. Untuk mengantisipasi ancaman tersebut beberapa rencana telah dilakukan seperti melakukan promosi melalui web, social media, kunjungan SMA, mengikuti pameran Pendidikan, dan melakukan kerjasama dengan international office untuk menjaring mahasiswa luar negeri; sedangkan untuk meningkatkan kualitas lulusan maka mahasiswa dibekali pelatihan-pelatihan soft skill, sehingga mahasiswa tidak hanya mendapatkan kemampuan akademik tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan penunjang lainnya, diantaranya kemampuan kewirausahaan

Analisis ekternal non akademik meliputi analisis yang mencakup adanya kompetitor, regulasi dan pandemi. Penjelasan menganai analisis kompetitor telah dijelaskan pada bagian Analisa peluang dan ancaman. Regulasi pemerintah yang mempengaruhi implementasi sistem manajemen mutu salah satunya berkaitan dengan akreditasi. Standar terbaru dari BAN PT terkait akreditasi 9

(18)

14

kriteria memiliki perbedaan standar dari akrediatsi sebelumnya, yaitu 7 standar. Terutama berkaitan dengan mekanisme penyusunan, data yang dibutuhkan, dan penilaian. Dengan standar penilaian lebih tinggi menuntut FPIK UB untuk meningkatkan kualitas kelembagaan. Untuk mengantisipasi perubahan standar, FPIK UB melakukan beberapa langkah yaitu memperkaya database dengan menambahkan data-data baru yang dibutuhkan standar akreditasi 9 kriteria, membangun sistem informasi untuk menunjang kebutuhan data, penguatan sumber daya GJM dan UJM yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan borang akreditasi 9 kriteria, mempersiapkan pendanaan untuk menunjang kebutuhan pembuatan sistem informasi, dan penyusunan borang akreditasi.

Berdasar Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan no. 3 tahun 2020 dan no 5 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi bahwa suatu program studi dinyatakan sebagai program studi yang masuk kategori akreditasi Unggul bila program studi tersebut telah diakreditasi atau diakui oleh lembaga akreditasi internasional. FPIK UB hingga saat ini masih memiliki satu program studi yang telah tersertifikasi AUN QA yaitu program studi Budidaya Perairan dan program studi Manajemen Sumber daya Perairan sedang dalam penyusunan dokumen sertifikasi AUN-QA. Oleh karena adanya kebijakan permendikbud tersebut, di tahun mendatang FPIK perlu membuat kebijakan melakukan akreditasi internasional bagi program studi S-1 dan S-2.

Secara internal dan eksternal mulai bulan Maret 2020, Universitas Brawijaya melakukan kebijakan penyelenggaraan pendidikan secara daring seiring dengan mulai meluasnya pandemik Covid-19. Seiring dengan kondisi tersebut Dekan FPIK berdasar surat edaran PLT Dirjen Dikti No.

302/E.E2/KR/2020 dan SE rektor UB no. 3071/UN10/HK.05.4/2020, membuat kebijakan dengan mengeluarkan surat edaran no. 2217/UN10.F06/PP/2020 tentang Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran dan penyelesaian tugas belajar secara daring selama masa covid-19. FPIK UB juga menyiapkan dokumen pendukung pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya penyusunan SOP

(19)

15

Laboratorium di saat Pandemi Surat edaran tersebut dan undangan penyusunan SOP Lab. dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.

Gambar X surat edaran dekan tentang pembelajaran secara daring

.

Gambar 8. Dokumentasi undangan penyusunan SOP Lab pada saat pandemic

Berdasarkan pada aspek kekuatan dan ancaman serta peluang dan ancaman yang telah dijelaskan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa FPIK UB telah melakukan analisa perubahan pada internal dan eksternal organisasi sekaligus merumuskan tindakan perbaikan-perbaikan apa saja yang harus dilakukan.

(20)

16 3. Kinerja dan Efektivitas SMM

a. Kepuasan Pelanggan dan Umpan Balik Stakeholders

Proses Evaluasi yang menjadi tolok ukur tingkat kualitas pelayanan fi FPIK UB didasarkan pada hasil survei pelayanan publik yang dilakukan oleh Gugus Jaminan Mutu FPIK UB. Survei ini dilakukan secara berkala setiap tahunnya dalam bentuk Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM). Data hasil survei diperoleh dengan menyebarkan kuisioner dalam format daring (google form) kepada pengguna layanan di FPIK UB, yaitu dosen, staf akademik dan mahasiswa. Unsur pelayanan yang dinilai disesuaikan dengan Keputsan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kepmepan) Nomor: 14 tahun 2017 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Sembilan unsur pelayanan yang dinilai disajikan pada Tabel 3.A1, yaitu :

Tabel 3.A.1. Unsur Pelayanan yang dinilai dalam Indeks Kepuasan Masyarakat

No Unsur

1 Kesesuaian persyaratan dengan kejelasan petugas jenis pelayanannya 2 Kemudahan prosedur pelayanan di unit ini

3 Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan 4 Kewajaran biaya/tarif dalam pelayanan

5 Kesesuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan

6 Kompetensi/kemampuan petugas dalam pelayanan

7 Perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan 8 Kualitas sarana dan prasarana

9 Penanganan pengaduan pengguna layanan

Hasil survei kualitas pelayanan di FPIK UB selanjutnya dinilai berdasarkan hasil nilai presepsi IKM yang telah ditetapkan dalam Kepmenpan No. 14 tahun 2017 seperti yang disajikan pada Tabel 3.A.2 sebagai berikut :

Tabel 3.A.2. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan

NILAI

PRESEPSI NILAI INTERVAL

IKM NILAI INTERVAL

KONVERSI IKM MUTU

PELAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN

1 1,00 – 2,5996 25 – 64,99 D Tidak baik

2 2,6 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

(21)

17

4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

Berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh Kepmenpan No.

14 tahun 2017, maka hasil kinerja pelayanan publik di FPIK UB yang diperoleh dari survei pelayanan publik yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 disajikan pada Gambar 3.A.1 di bawah ini.

Gambar 3.A.1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap FPIK UB Tahun 2020 Survei kepuasan masyarakat FPIK UB Tahun 202 telah dilakukan dan total nilai keseluruhan untuk semua unsur yang dinilai adalah 3,03 (nilai IKM 75,69) dengan kategori kurang baik. Penilaian ini hampir mendekati kategori baik (3,06) sehingga masih perlu ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Unsur yang perlu ditingkatkan adalah kemudahan, kecepatan, kewajaran biaya pelayanan serta kualitas sarana dan prasarana. Meskipun demikian, terdapat pula nilai unsur pelayanan yang dinilai baik (0.354) yaitu unsur Penanganan pengaduan pengguna layanan. Walaupun hasil IKM masih kurang baik, namun hasil IKM FPIK UB 2020 sebenarnya mengalami peningkatan dari pada hasil IKM tahun 2019 (total unsur yang dinilai 2,35 (nilai IKM 58,77) yang berarti tidak baik). Jumlah responsen juga mengalami meningkat dari 16 responden menjadi 464 respoden. Jumlah responden ini juga dirasa masih harus ditingkatkan di tahun mendatang.

(22)

18

Keluhan dari pelanggan dan pengguna FPIK UB, selain dilakukan secara offline, dengan menempatkan kotak komplain pada setiap unit pelayanan, juga dilakukan dengan menerapkan sistim online komplain yang terintegrasi dengan ub-e complaint yang dapat di akses melalui alamat https://e-complaint.ub.ac.id/.

Saat ini FPIK telah mengembangkan e-complaint berbasis Whatsapp agar dimasa mendatang, keluhan dan saran dari pelanggan dan pengguna dapat segera ditinjau dan ditindaklanjuti. Adapun nomer kontak Whatsap yang dapat digunakan adalah nomer resmi FPIK di 085 3444 4349. Complaint berbasis Whatsapp ini baru diluncurkan pada bulan Juli 2020 akan tetapi belum ditampilkan di web site FPIK UB. Untuk itu, FPIK UB akan memasukkannya di website agar dapat menerima umpan balik dari pelanggan dan pengguna, serta dapat memberikan tanggapan/respon dengan lebih cepat. Dengan menggunakan sistim secara offline dan online untuk menjaring keluhan dari pelanggan dan pengguna FPIK UB, diharapkan akan mempermudah terutama bagi pengguna layanan (stakeholder) untuk memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan di FPIK UB. Adapun keluhan yang masuk, baik secara offline maupun online disajikan pada Tabel 3.A.3 di bawah ini.

Tabel 3.A.3. Rekapitulasi keluhan pelanggan FPIK UB No. Jenis/Aspek/

Bidang/

Layanan yang dikeluhkan

Uraian Keluhan Tindaklanjut (atau

rencana) Status

Akhir 1 Sarana dan

Prasarana

SIADO kurang

infromatif, terutama untuk nilai IPK pada saat memprogram KRS

Telah dilakukan pelaporan ke TIK UB dan masih ditindaklanjuti

open

2 Sarana dan Prasarana

Kondisi laboratorium yang tidak layak serta peralatan yang kurang dan tidak berfungsi dengan baik, gazebo yang tidak layak untuk digunakan

Meminta ketua lab untuk melakukan gab analisis dan melakukan pengajuan

penambahan alat

laboratorium. FPIK akan mengajukan pengadaan peralatan sesuai permintaan lab dan mengawal keberhasilan pemenuhan permintaan

lab tersebut.

Pembangunan gazebo masih akan dilakukan

open

3 Akademik Terkendalanya daftar

ulang semester antara Mahasiswa diminta

menghubungi nomer close

(23)

19

No. Jenis/Aspek/

Bidang/

Layanan yang dikeluhkan

Uraian Keluhan Tindaklanjut (atau

rencana) Status

Akhir mahasiswa karena

sistem sudah di tutup

kontak Akademik FPIK di 0341 553512 agar bisa dibantu daftar ulang 4 Akademik Informasi website

tidak di update.

Semisal data prestasi terakhir, informasi wisudawan setiap periodenya dll

Membangun komunikasi antara PSIK FPIK UB,

Jurusan dan

Kemahasiswaan agar informasi baru yang diperlukan di dapat update.

close

5 Akademik Alur pemberkasan akademik yang tidak jelas, pelayanan lambat dan tidak ramah

Mahasiswa diminita melihat alur /SOP Pemberkasan di Website FPIK dan mengikuti alur yang berlaku tersebut dan menegur serta memberi pengarahan pada petugas

pelayanan agar

memberikan pelayanan Prima

close

6 Sarana dan

Prasarana Kehilangan tas berisi laptop, di FPIK tidak ada CCTV dan Satpam tidak ramah dalam melayani

Mengajukan pengadaan CCTV selain di Lobby FPIK UB, dan menegur dan memberi pengarahan pada petugas Satpam agar memberikan pelayanan Prima

close

Pada keluhan yang masih berstatus open pada sarana dan prasarana masih berkaitan dengan keluhan pada tahun lalu. Hal ini disebabkan sistim untuk pengadaan, baik barang dan bangunan atau sarana prasarana yang lain, membutuhkan proses yang tidak mudah. Sebagai contoh, untuk membangun gasebo yang baru, harus melakukan pembongkaran bangunan yang lama. Dan prosesnya harus melewati sistim tender untuk mendapatkan pihak yang boleh melakukan pembongkaran dan pembangunan tersebut secara legal, dimana prosesnya memakan waktu yang cukup lama. Dengan adanya kondisi pandemi Covid 19, hampir semua kegiatan fisik tidak dilakukan dan hal ini menghambat penyelesaian keluhan tersebut. Diharapkan di akhir tahun 2020, saat pandemi Covid berakhir, kegiatan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana dapat diselesaikan sehingga keluhan yang sama tidak akan muncul lagi.

(24)

20

Adapun umpan balik yang berasal dari stakeholder dilakukan melalui proses tracer studi yang dilaksanakan oleh Tim Tracer Universitas Brawijaya bekerjama dengan FPIK UB. Hanya saja, data responden yang masuk sebanyak 1072 responden masih berasal dari alumni dan pengguna alumni untuk S1, S2 dan S3. Adapun prosentase responden berdasarkan program studi dapat dilihat pada Gambar 3.A.2 berikut.

Gambar 3.A.2. Prosentase jumlah respoden level S1 berdasarkan program studi

Jika dibandingkan hasil tracer study tahun 2019, sebaran responden yang mewakili program studi S1 yang ada di FPIK UB sudah lebih merata, akan tetapi responden dar S2 dan S3 lebih sedikit. Hal ini disebabkan jumlah lulusan di kedua strata tersebut lebih sedikit dari pada jumlah lulusan S1. Meskipun demikian, dari hasil tracer tersebut, FPIK UB telah mendapatkan masukan yang komprehensif dari semua level program studi yang ada. Hal itu, disebabkan kerjasama dan komunikasi yang baik antara tim tracer study Universitas Brawijaya - FPIK UB dengan Ketua Program Studi yang ada di FPIK UB, baik S1, S2 maupun S3.

Dari kegiatan tracer studi yang sudah dilaksanakan oleh FPIK UB, diperoleh umpan balik dari stakeholder. Umpan balik ini sangat diperlukan guna perbaikan dan pengembangan program-program pendidikan dan non pendidikan di FPIK UB. Adapun saran yang diperoleh dari kegiatan tracer studi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.A.4. Umpan balik dari stakeholder FPIK UB

(25)

21

No. Saran Perbaikan Tindak Lanjut 1. Perlu perbaikan kurikulum

guna meningkatkan

kemampuan berbahasa internasional, kemampuan

berkomunikasi dan

kemampuan manajerial

Setiap lulusan FPIK wajib memenuhi target Bahasa Inggris (TOEFL) sebesar 500 dan dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Instansi yang diperbolehkan. Kemampuan Bahasa Inggris lulusan ditingkatkan melalui penugasan dan materi yang diberikan dalam perkuliahan sesuai dengan Capaian Pembelajaran dalam RPS

2. Kurikulum perlu dirubah, terutama yang terkait dengan peningkatkan karakter dari lulusan FPIK UB (kesopanan, kemandirian, leadership, kejujuran, kemampuan bekerja sama, pandai membawa diri)

FPIK saat ini sedang melakukan rekonstruksi kurikulum yang akan mewadahi saran pengguna dan disesuikan dengan Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran FPIK dan Prodi akan di up date agar capaian pembelajaran perkuliahan sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini melalui perbaikan RPS 3. Perlu peningkatan jejaring

(networking) antara pengguna dan lulusan

FPIK melalui IKA-FPIK telah mengadakan beberapa kali kegiatan seminar daring, seain untuk berbagi ilmu, juga berguna meningkatkan jejaring dengan pengguna dan lulusan

Saat ini, rekonstruksi kurikulum di FPIK masih dilakukan. Hasil tracer tersebut di atas akan digunakan sebagai masukan pada rekonstruksi kurikulum FPIK pada tahun 2020.

(26)

b. Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Tambahan (IKT) Tabel 3.B.1 Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Tambahan (IKT)

No. Standar

Mutu UB Uraian Standar Target

Pemenuhan IKT

Keterangan Nilai Capaian

IKT

Kategori Capaian

IKT

Akar Masalah

Tidak Terpenuhi

IKT (Pendapat

Auditee)

Daftar Dokumen Dukung

1 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kelima, Standar Penilaian Pembelajaran, Pasal 42 Ayat (7)

Surat Keterangan Pendamping Ijazah bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus paling sedikit berisi:

a. identitas pemilik SKPI;

b. identitas:

1. perguruan tinggi penyelenggara program studi;

2. jenjang program pendidikan; dan 3. program studi;

c. capaian pembelajaran program studi; dan

d. peringkat lulusan program studi dalam kerangka kualifikasi nasional.

SKPI minimal berisi aspek no a sampai d (NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen penilaian)

Ada bukti bahwa SKPI telah berisi minimal aspek a-d

4

(27)

No. Standar

Pemenuhan

IKT Keterangan Nilai Capaian

IKT

Auditee)

2 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kelima, Standar Penilaian Pembelajaran, Pasal 43 Ayat (3)

UB melalui Fakultas memberikan ijazah dan SKPI pendidikan akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta disahkan oleh Rektor.

Ada bukti SKPI dibuat untuk semua jenjang pendidikan, bilingual dan disahkan Dekan (NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen penilaian)

SKPI dibuat untuk semua jenjang pendidikan, bilingual dan disahkan Rektor

4

(28)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

3 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Keenam, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, Pasal 53 Ayat (3)

Fakultas melakukan upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dan/atau pranata laboratorium pendidikan (PLP) dapat berupa:

a. pemberian kesempatan belajar/pelatihan/magang;

b. pemberian fasilitas, termasuk dana untuk

belajar/pelatihan/magang; dan c. jenjang karir.

Ada bukti upaya peningkatan kualifikasi dan

kompetensi tendik dan PLP dengan a-c

(NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen penilaian)

4

(29)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

4 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kedelapan, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Pasal 75 Ayat (1)

Fakultas memiliki bukti-bukti program yang terintegrasi dan sejalan dengan rencana strategi UB/fakultas/Pascasarjana dan ada bukti pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut dalam bentuk laporan.

Ada bukti fakultas menjalankan monitoring dan evaluasi Renstra setiap tahun, serta tindak lanjut dalam bentuk laporan (NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen penilaian)

UPPS

menjalankan monitoring dan evaluasi Renstra setiap tahun, serta tindak lanjut dalam bentuk

laporan 4

https://drive.goo gle.com/drive/fol ders/1fiLiYWalVj 3aGUBSk5VUHQc 03GXgkpjB

(30)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

5 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kedelapan, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Pasal 75 Ayat (2)

Fakultas memiliki bukti program terdiri atas:

a. SOP mengenai perencanaan, pengembangan serta implementasi kebijakan

UB/fakultas/Pascasarjana;

b. sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan

UB/fakultas/Pascasarjana;

c. laporan bulanan/semesteran mengenai hasil monitoring dan evaluasi; dan

d. tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi.

Ada bukti implementasi a. SOP

mengenai perencanaan, pengembang an serta implementasi kebijakan UB/fakultas/

Pascasarjana;

b. sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan UB/fakultas/

Pascasarjana;

c. laporan bulanan/sem esteran mengenai hasil

Ada bukti implementasi a. SOP

mengenai perencanaan, pengembang an serta implementasi kebijakan UB/fakultas/

Pascasarjana;

b. sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan setiap kebijakan UB/fakultas/

Pascasarjana;

c. laporan bulanan/sem esteran mengenai hasil

4

hasil IKM dan e complain yang ditindaklanjuti

(31)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

monitoring dan evaluasi;

dan d. tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi.

monitoring dan evaluasi;

dan d. tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi.

(32)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

6 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kedelapan, Standar Pengelolaan Pembelajaran, Pasal 76

Fakultas dan pascasarjana harus memiliki:

a. rancangan dan analisis jabatan;

b. uraian tugas;

c. prosedur kerja; dan

d. program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja yang

menggambarkan efektivitas dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja.

Fakultas memiliki:

b. uraian tugas;

c. prosedur kerja; dan d. program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja yang

menggambar kan

efektivitas dan efisiensi manajemen operasi di

Ada bukti UPPS memiliki:

b. uraian tugas;

c. prosedur kerja; dan d. program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja yang

menggambar kan

efektivitas dan efisiensi manajemen

4

https://drive.goo gle.com/drive/u/

0/folders/1Va- Z3BxH3-

ZRx7zqQuUAZVa 82rH5tYS9 dan https://drive.goo gle.com/drive/u/

0/folders/1Va- Z3BxH3-

ZRx7zqQuUAZVa 82rH5tYS9

(33)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

setiap unit kerja.

operasi di setiap unit kerja.

7 Standar Mutu Pendidikan, Bagian Kesembilan, Standar Pembiayaan Pembelajaran, Pasal 92 Ayat (2)

Fakultas dan pascasarjana

melakukan upaya pengembangan dan penanggulangan kekurangan dana.

Terdapat upaya yang efektif untuk pengembang an dan penanggulan gan

kekurangan dana

Ada bukti upaya yang efektif untuk pengembang an dan penanggulan gan

kekurangan dana

4

Ada pemasukan dari Lab.

perikanan air payau dan laut di Probolinggo

(34)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

(NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen penilaian) 8 Standar Mutu

Pendidikan, Bagian Kesembilan, Standar Pembiayaan Pembelajaran, Pasal 94 Ayat (7)

Pengelolaan dana pendidikan diupayakan untuk mendukung praktik bisnis yang sehat, berdasarkan kaidah manajemen pendidikan tinggi yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan.

Fakultas melakukan praktik bisnis yang sehat, berdasarkan kaidah manajemen pendidikan tinggi yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinamb ungan

Ada bukti Fakultas melakukan praktik bisnis yang sehat, berdasarkan kaidah manajemen pendidikan tinggi yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinamb

4

(35)

No. Standar

Pemenuhan

IKT

Auditee)

ungan

9 Standar Mutu Penelitian, Pasal 100 Ayat (2)

Rencana dan pelaksanaan penelitian tdi Fakultas tercakup oleh agenda tahunan.

Pelaksanaan penelitian Fakultas mengacu pada roadmap penelitian UB (NILAI IKT '1' jika tidak memenuhi dan '4' jika memenuhi semua elemen

4