6 A. Landasan Teori
1. Pengertian Anggaran
“Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standard an satuan ukuran yang lain, yang mencangkup jangka waktu satu tahun”.
Mulyadi, (2001:24).
“Anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang dituangkan dalam kuantitatif.
Informasi yang dapat dieroleh anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan”. Sasongko (2010:2) Anggaran membantu manajemen dalam melakukan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran.
Anggaran memberikan gambaran kepada manajemen tentang sumber data yang dibutuhkan oleh perusahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian anggaran juga menjelaskan koordinasi antar bagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan dapat tercapai.
“Anggaran perusahaan adalah suatu pendekapatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perusahaan, koordinasi dan pengawasan”. Adisaputro (2013:6)
Anggaran harus dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai tujuan, sasaran, hasil, dan manfaat yang diperoleh dari suatu kegiatan. Karena pada dasarnya anggaran (budget) merupakan suatu rencana kerjayang dinyatakan secara kuantatif dari aktivitas usaha sebuah organisasi. Untuk itu anggaran perlu mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memnuhi tujuan organisasi selama periode yang dianggaran. Herlianto (2015:1)
Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dala satuan barang/jasa. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen. (Nafarin, 2007:11)
Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor – faktor sabagai berikut :
a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan.
b. Data masa lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang taktik ekonomi.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f. Penelitian untuk mengembangkan perusahaan.
Menurut Nafarin (2007:11)
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku pelaksanaan anggaran dengan cara mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut ini :
a. Anggaran harus dibuat serealitas dan secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan – angan.
b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi manajemen puncak (direksi).
c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksanaan tidak merasa tertekan tetapi justru terinovasi.
d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran yang diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.
Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal – hal berikut ini tidak diperhatikan :
a. Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir kedepan, dan tidak memiliki wawasan yang luas.
b. Wewenang dalam membuat anggaran tidak tegas.
c. Tidak didukung oleh masyarakat.
d. Dana tidak cukup. Nafatrin (2007:11) 2. Tujuan dan Manfaat Anggaran
Anggaran merupakan alat manajemen yang sangat bermanfaat bagi manajemen dalam melaksanakan dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efesiensi.
Tujuan utama penyusunan anggaran adalah menyediakan informasi kepada pihak manajemen untuk digunakan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan. (Sasongko, 2010:2)
Tujuan disusunnya anggaran ,antara lain :
a) Digunakan sebagai landasan yudiris formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
b) Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c) Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
e) Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.
f) Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Nafarin (2007:19)
Tujuan anggaran secara umum : a) Ekonomis financial
Ekonomi, berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang bergerak dibidang ekonomi. Financial, berupa mencari keuntungan sebagai persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
b) Konsumen
Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen.
c) Pemilik Modal
Menjalin hubungan yang sebaik dengan kaum pemilik modal, agar mereka tetap bersedia memberikan modalnya.
Tujuan khusus :
a) Produk. Misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk – produk bermutu.
b) Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional.
c) Market share yang ingin dimiliki.
d) Return on Investment tertentu. Adisaputro (2013:46) Manfaat anggaran di dalam perusahaan :
a) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
b) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan.
c) Dapat meomtivasi karyawan.
d) Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan.
e) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.
f) Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
g) Alat pendidikan bagi para manajer. M. Nafarin (2007:19) Anggaran memiliki manfaat untuk :
a) Mendorong setiap individu didalam perusahaan untuk berfikir kedepan.
b) Mendorong terjadinya kerjasama antara masing – masing bagian, karena masing – masing menyadari bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri.
c) Mendorong adanya pelaksanaan asas partisipasi, karena setiap bagian terlibat untuk ikut serta memikirkan rencana kerjanya. Arisaputro (2013:52)
Selain mempunyai manfaat yang banyak, anggaran juga mempunyai kekurangan. Berikut ini beberapa kelemahan anggaran :
1) Kelemahan anggaran adalah :
a) Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian.
b) Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.
c) Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggapan dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak akan efektif. Nafarin (2007:20)
2) Anggaran memiliki kelemahan sebagai berikut :
a) Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi dan lain – lain) maka terlaksananya dengan baik kegiatan – kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut.
b) Anggran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh – sungguh.
c) Kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. Arisaputro (2013:53)
3. Fungsi Anggaran
Anggaran sebagai alat manajemen mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Fungsi anggaran :
1) Fungsi Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan harus memperhatikan kaitan anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Aspek lain yang penting dari perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah dana yang tersedia seefisien mungkin. Jadi, fungsi anggaran adalah menentukan rencana belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin.
2) Fungsi Pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang (terutama dalam hal keuangan).
Pekerjaan disetujui untuk dilaksanakan bila ada anggarannya atau tidak menyimpang dari anggaran.
3) Fungsi Pengawasan
Anggaran metrupakan alat pengawasan atau pengendalian (contrilling). Pengawasa berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan perkerjaan, dengan cara :
a) Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran).
b) Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (atau bila terdapat penyimpangan yang merugikan).
Nafarin (2007:30) b. Fungsi anggaran :
1) Dalam Bidang Perencanaan
a) Mendasar kegiatan pada penyelidikan dan penelitian.
b) Menyerahkan seluruh tenaga perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan.
c) Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan perusahaan.
d) Menentukan tujuan perusahaan.
e) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.
f) Mengakibatkan pemakaian alat – alat fisik lebih efektif.
2) Dalam bidang koordinasi
a) Membantu mengkoordinasikan factor manusia dengan perusahaan.
b) Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.
c) Menempatkan penggunaan modal pada saluran – saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program perusahaan.
d) Untuk mengetahui kelemahan dalam organisasi.
3) Dalam bidang pengawasan
a) Untuk mengawasi kegiatan dan pengeluaran.
b) Untuk pencegahan secara umum pemborosan – pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyususnan anggran. Arisaputro (2013:50)
4. Jenis Anggaran
Mengelompokkan anggaran sangatlah penting dalam menyusun anggaran. Dengan mengelompokkan anggaran maka akan lebih mudah
dalam menyusun jenis anggaran yang diinginkan sesuai dengan keperluan. Anggaran dapat dikelompokan dari beberapa segi, seperti sebagai berikut :
a. Segi dasar penyusuan
Dari segi dasar penyusunan, anggaran terbagi dua, yaitu : 1) Anggaran variabel (variable budget) adalah anggaran yang
disusun berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
2) Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
b. Segi cara penyusunan
Dari segi cara penyusunan, anggaran terbagi dua, yaitu :
1) Anggaran periodic (periodic budget) adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggran.
2) Anggaran kontinyu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan atas anggaran yang pernah dibuat.
c. Segi jangka waktu
Dari segi jangka waktu, anggaran terbagi dua, yaitu :
1) Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggatran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran taktis.
2) Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut debfab anggaran modal.
Anggara jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jagka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran stategis.
d. Segi bidang
Dari segi bidang, anggaran terbagi dua, yaitu :
1) Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Anggaran operasional anatara lain, yaitu :
a) Anggaran penjualan b) Anggaran biaya pabrik c) Anggaran biaya bahan baku
d) Anggaran biaya tenaga kerja langsung
e) Anggaran biaya overhead pabrik f) Anggaran beban usaha
2) Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan antara lain : a) Anggaran kas
b) Anggaran piutang c) Anggaran sediaan d) Anggaran utang e) Anggaran neraca e. Segi kemampuan
Dari segi kemampuan, anggaran terbagi dua, yaitu :
1) Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasiona; dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
2) Anggaran pasial (partially budget) adalah anggaran yang disusum secara tidak lengkap atau anggaran hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
f. Segi fungsi
Dari segi fungsi, anggaran terbagi dua, yaitu :
1) Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.
2) Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan).
g. Segi metode penentu harga pokok produk
Dari segi metode penentu harga pokok produk, Anggaran tradisional, yaitu :
Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventional budget) terdiri dari :
a) Anggaran fungsional (functional based budget) anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode pengharga pokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap.
b) Anggaran berdasar sifat (charavteristic based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metide pengharga pokokan (variable costing) dan berfungsi untuk menyusun anggran variable.
c) Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode
pengharga pokokan kegiatan (activity based budget) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variable dan anggaran induk. Nafarin (2007:31)
Perusahaan pada umumnya menyusun anggaran untuk keseluruhan kegiatan operasional yang dijalankan, seperti kegiatan penjualan, produksi, pemasaran, dan administrasi. Dan biasanya perusahaan akan menggunakan anggaran induk (Anggaran Operasional dan Anggaran Keuangan). Anggaran induk adalah gabungan dari seluruh anggaran yang disusun perusahaan setiap tahunnya. (Sasongko, 2013:4)
5. Prosedur Penyusunan Anggaran
Prosedur adalah urutan seri tugasyang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur biasanya terdiri atas bagan alur (flowchart), formulir, dan uraian tugas.
Berikut ini prosedur penyusunan anggaran : a. Penentuan Pedoman Anggaran
Anggaran yang dibuat untuk taun mendatang hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.dengan demikian, anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun. Namun, sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur/komisaris) melakukan 2 hal : 1) menetapkan rencana besar perusahaan, 2) membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri atas Direktur sebagai Ketua,
Manajer Keuangan sebagai Sekertaris, dan manajer lainnya sebagai anggota.
b. Persiapan Anggaran
Manajer Pemasaran sebelum menyusun anggaran jualan (sales budget) hendaknya terlebih dahulu menyusun ramalan jualan (sales forecast). Dalam tahap persiapan ini biasanya diadakan rapat antar divisi yang terkait.
c. Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dengan semua manajer beserta Direksi (Direktur) yang meliputi kegiatan : 1) perunding untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran, 2) mengoordinasikan dan menelaah komponen anggaran, serta 3) pengesahan dan pendistribusian anggaran.
d. Pengawasan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan, setiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan kepada direksi.
6. Anggaran Penjualan
“Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering disebut dengan anggaran kunci”. (Nafatrin, 2007:167)
Anggaran jualan adalah anggaran hasiil penjualan. Jualan artinya hasil penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinyamenyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu pada saat tertentu. Manfaat anggaran jualan terutama sebagai dasar penyusunan anggaran lainnya dan sebagai ujung tombak dalam memperoleh laba. (Nafarin, 2013:176)
Anggaran Penjualan adalah rencana kerja perusahaan di masa mendatang pada suatu kurun waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan. (Rudianto, 2009:48)
Sebelum menyusun anggaran penjualan, terlebih dahulu dibuat forecast penjualan. Forecast adalah proses aktivitas meramalkan suatu
kejadian yang mungkin terjadi di masa mendatang dengan cara mengkaji data yang ada. (Nafarin, 2007:96) Dalam menyusun anggaran penjualan perlu juga dipertimbangkan pengaruh atau faktor penjualan, antara lain :
a. Faktor pemasaran
b. Faktor Keuangan (modal kerja) c. Faktor Ekonomis
d. Faktor Teknis
e. Faktor Kebijakan Perusahaan f. Faktor Perkembangan Penduduk g. Faktor Kondisi Negara
h. Faktor lainnya
Adapun metode yang dapat dipergunakan dalam membuat forecast penjualan, yaitu :
a. Analisis Trend
Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cederung menuju satu arah, menaik atau meurun dalam suatu data runtut waktu (Nafarin : 2007:100). Analisis trend menggunakan metode seperti :
1) Mettode Least Square (trend garis lurus)
Forecast penjualan dengan metode least square dapat dihitung
dengan rumus :
Y = a +bX ... (1) b = ∑∑xyxn ... (2)
a = ∑nY ... (3) Keterangan :
Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Nilai konstan
b = Koefisien arah tregresi n = Banyaknya data
2) Metode Moment (trend garis lurus)
Forecast penjualan dengan metode moment dapat dihitung
dengan rumus :
Y = a + bX ... (1)
∑Y = n.a +b ∑ X ... (4)
∑XY = a ∑ X +b ∑ X2 ... (5)
Keterangan :
Y = Nilai permulaan penjualan a = Konstanta
b = Slope kecondongan perubahan X = Skala atau satuan waktu
3) Metode Kuadrat (trend garis lengkung)
Tren parabola adalah tren yang nilai variabel terikat naik atau turun bukan garis lurus atau terjadi parabol (melengkung).
Forecast Penjualan dengan metode kuadrat dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Y = a +bX +c (X)2 ... (6)
∑Y = n.a+c ∑ X2... (7)
∑X2Y=a ∑ X2+ c ∑ X4 ... (8)
∑XY=b ∑ X2 ... (9) Keterangan :
Y = Variabel yang akan diramalkan
a = Konstanta yang akan menunjukan besarnya perubahan nilai dari setiap perubahan satu unit X
X = Unit waktu yang dapat dinyatakan dalam mingguan, bulanan, semester, dan tahunan
n = Jumlah Data
Rumus metode kuadrat yang dikemukakan diatas adalah untuk penjualan produk bukan permintaan turunan. Dikatakan penjualan produk bukan turunan, bila produkyang dijual tersebut tidak dipengaruhi oleh penjualan produk lainnya, yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut.
b. Standar Kesalahan Forecast (SKF)
Perhitungan nilai Standar Kesalahan Forecast (SKF) dari ketiga metode dalam analisis trend yang memberikan nilai terkecil akan menunjukan bahwa ramalan yang disusun tersebut mendekati kesesuaian. SKF digunakan dalam menghitung forecast penjualan.
Adapun rumus SKF sebagai berikut :
SKF = √∑ (X- Y)2÷n ... (10) Keterangan :
X = Penjualan nyata Y = Forecast Penjualan
n = Banyaknya data periode yang dianalisis
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 1
Hasil Penelitian Terdahulu dan Perbandingan dengan Penelitian Penulis Nama
Peneliti
Aspek
Dendy Hendrawan Rujiandi 2010: Anggaran Penjualan Produk Pada PT. LG Electronics Indonesia Cabang Banjarmasin
Diah Sapta Rini 2015:
Anggaran Penjualan Pada Alexa Bakery Banjarmasin
Anas Mufti 2017 : Perhitungan
Anggaran
Penjualan Produk Pada CV. Global Technic
Banjarmasin Obyek
Penelitian
PT. LG Electronics Indonesia Cabang Banjarmasin
Alexa Bakery Banjarmasin CV.Global Technic Banjarmasin
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui
tingkat/jumlah penjualan produk untuk tahun 2010 didasarkan pada trend penjualan untuk 2 tahun sebelumnya
Untuk mengetahui
bagaimana cara
perhitungan anggaran penjualan pada Alexa Bakery Banjarmasin pada tahun 2015
Untuk mengetahui tingkat/jumlah penjualan produk untuk tahun 2010 didasarkan pada trend penjualan untuk 5 tahun sebelumnya
Metode Penelitian
Metode Least Square Metode Moment, Least Square, dan Kuadrat dan Standart Kesalahan Forecasting (SKF)
Metode Moment, Least Square, dan Kuadrat dan Standart Kesalahan Forecasting (SKF) Hasil
Penelitian
Perhitungan dilakukan dengan Metode Least Square anggaran penjualan pada Televisi 14’ LG untuk tahun 2010 sebesar 2897 unit. Pada Air Conditioner (AC) 1 PK untuk tahun 2010 sebesar 1620 unfrigerait. Pada Rtor 1 pintu untuk tahun 2010 sebesar 2964 unit.
Perhitungan dilakukan dengan Metode moment, metode least square dan metode kuadrat dengan munggunakan Standar kesalahan Forecasting (SKF) dan Roti Tawar Gunung memiliki nilai terkecil dengan jumlah penjualan 27618 bungkus.
Sumber : Data diolah penulis