• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. rata-rata, standar deviasi, standar error, distribusi frekuensi, serta histogram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN. rata-rata, standar deviasi, standar error, distribusi frekuensi, serta histogram"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deksripsi data dari penelitian ini meliputi nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, standar deviasi, standar error, distribusi frekuensi, serta histogram dari masing-masing variabel, berikut data lengkapnya.

1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pendekatan berpasangan

Data yang diperoleh di lapangan mengenai tes awal dan tes akhir pendekatan berpasangan sebagai berikut :

Hasil tes awal (X1) diperoleh rentangan nilai dari 16 sampai 31, sedangkan hasil tes akhir (X2) diperoleh nilai 26 sampai 37, untuk nilai mean tes awal dan tes akhir diperoleh sebesar 11. Untuk nilai standar deviasi dari difference ( ) 3.43 . Nilai standar error dari mean difference ( ) 1.03, kemudian dari hasil perhitungan selanjutnya diperoleh nilai thitung adalah 10.67 dan ttabel

sebesar 2,20.

(2)

a. Tes Awal Pendekatan Berpasangan

Dapat dilihat pada tabel dan diagram histogram tes awal Pendekatan berpasangan terhadap keterampilan forehand drive tenis meja pada siswa eksrakulikuler Sekolah Menengah Pertama Negeri 171 Jakarta sebagai berikut ini:

Tabel 1. Distribusi frekuensi hasil tes awal pendekatan berpasangan

No. Rentang Skor

Titik Tengah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1. 16-18 17 6 50

2. 19-21 20 1 8.33

3. 22-24 23 3 25

4. 25-27 26 1 8.33

5. 28-30 29 1 8.33

Jumlah 12 100%

Menurut tabel di atas dari 12 sampel pada rentang skor 16-18 dengan titik tengah 17 ada 6 sampel (50%), pada rentang skor 19-21 dengan titik tengah 20 ada 1 sampel (8.33%), pada rentang skor 22-24 dengan titik tengah 23 ada 3 sampel (25%), pada rentang skor 25-27 dengan titik tengah 26 ada 1

(3)

sampel (8,33%), dan pada rentang skor 28-30 dengan titik tengah 29 ada 1 sampel (8,33%)

HISTOGRAM TES AWAL BERPASANGAN

Gambar 6. Histogram Tes Awal Berpasangan b. Tes Akhir Pendekatan Berpasangan

Dapat dilihat pada tabel dan diagram histogram berikut ini :

Tabel 2. Distribusi frekuensi hasil tes akhir pendekatan berpasangan

0 1 2 3 4 5 6 7

17 20 23 26 29

Sample

Nilai Tengah

Tes Awal Berpasangan

No. Rentang Skor

Titik Tengah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1. 25-27 26 3 25

2. 28-30 29 1 8.33

3. 31-33 32 3 25

4. 34-36 35 4 33.33

5. 37-39 38 1 8.33

Jumlah 12 100%

(4)

Menurut tabel di atas dari 12 sampel pada rentang skor 25-27 dengan titik tengah 26 ada 3 sampel (25%), pada rentang skor 28-30 dengan titik tengah 29 ada 1 sampel (8.33%), pada rentang skor 31-33 dengan titik tengah 32 ada 3 sampel (25%), pada rentang skor 34-36 dengan titik tengah 35 ada 4 sampel (33.337%), dan pada rentang skor 37-39 dengan titik tengah 38 ada 1 sampel (8.337%).

HISTOGRAM TES AKHIR BERPASANGAN

HISTOGRAM TES AKHIR BERPASANGAN

Gambar 7. Histogram Tes Akhir Berpasangan

pendekatan berpasangan sebagai berikut :

Hasil tes awal (Y1) diperoleh rentangan nilai dari 16 sampai 27, sedangkan hasil tes akhir (Y2) diperoleh nilai 16 sampai 29, dengan mean 6.

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

26 29 32 35 38

Sample

Nilai Tengah

Tes Akhir Berpasangan

(5)

Untuk nilai standar deviasi dari difference ( )5.83 . Nilai standar error dari mean difference ( ) 1,76. Kemudian dari hasil perhitungan selanjutnya diperoleh thitung adalah 3.40 dan ttabel 2,20.

Untuk lebih menggambarkan data tes awal dan akhir pendekatan bola diumpan, dapat dilihat pada tabel dan diagram histogram berikut ini :

a. Tes Awal Pendekatan Bola Diumpan

Dapat dilihat tes awal pendekatan bola diumpan pada tabel dan diagram histogram berikut ini :

Tabel 3. Distribusi frekuensi hasil tes awal pendekatan bola diumpan

No. Rentang Skor

Titik Tengah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1. 16-18 17 7 58.33

2. 19-21 18 1 8.33

3. 22-24 23 2 16.66

4. 25-27 26 2 16.66

5. 28-30 29 0 0

Jumlah 12 100%

(6)

Menurut tabel di atas dari 12 sampel pada rentang skor 16-18 dengan titik tengah 17 ada 7 sampel (58.33%), pada rentang skor 19-21 dengan titik tengah 20 ada 1 sampel (8.33%), pada rentang skor 22-24 dengan titik tengah 23 ada 2 sampel (16.66%), pada rentang skor 25-27 dengan titik tengah 26 ada 2 sampel (16,66%) dan pada rentang skor 28- 30 dengan titik tengah 29 ada 0 sampel (0%).

HISTOGRAM TES AWAL BOLA DIUMPAN

Gambar 8. Histogram Tes Awal Bola Diumpan

0 1 2 3 4 5 6 7 8

17 18 23 26 29

Sample

Nilai Tengah

Tes Awal Pendekatan Bola Diumpan

(7)

b. Tes Akhir Pendekatan Bola Diumpan

Dapat dilihat pada tabel dan diagram histogram berikut ini :

Tabel 4. Distribusi frekuensi hasil tes akhir pendekatan bola diumpan No. Rentang

Skor

Titik Tengah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1. 23-24 22.5 5 41.66

2. 25-26 25.5 2 16.66

3. 27-28 27.5 3 25

4. 29-30 29.5 2 16.66

5. 31-32 31.5 0 0

Jumlah 12 100%

Menurut tabel di atas dari 12 sampel pada rentang skor 23-24 dengan titik tengah 22,5 ada 5 sampel (41.66%), pada rentang skor 25- 26 dengan titik tengah 25.5 ada 2 sampel (16,66%), pada rentang skor 27-28 dengan titik tengah 27.5 ada 3 sampel (25%), pada rentang skor 29-30 dengan titik tengah 29,5 ada 2 sampel (16,66%), dan pada rentang skor 31-32 dengan titik tengah 32,5 ada 0 sampel (0%)

(8)

HISTOGRAM TES AKHIR PENDEKATAN BOLA DIUMPAN

Gambar 9. Histogram Tes Akhir Bola Diumpan

B. Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh untuk membandingkan pada tes awal dan membandingkan tes akhir dan keterampilan forehand drive tenis meja antara pendekatan berpasangan dan pendekatan bola diumpan diperoleh hasil sebagai berikut :

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

23.5 27.5 31.5 35.5 39.5

Sample

Nilai Tengah

Tes Akhir Bola Diumpan

(9)

1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pendekatan berpasangan

Data yang terkumpul dari hasil tes awal dan tes akhir diperoleh t hitung sebesar 10.67 dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan N-1=11, diperoleh t tabel sebesar 2,20 yang berarti thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti bahwa adanya perbedaan yang meyakinkan (signifikan) antara sebelum dan setelah diterapkan pendekatan berpasangan terhadap hasil keterampilan forehand drive tenis meja.

2. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Pendekatan Bola diumpan

Data yang terkumpul dari hasil tes awal dan tes akhir diperoleh t hitung sebesar 3.40 dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan N-1=11, diperoleh t tabel sebesar 2,20 yang berarti thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima,, berarti bahwa adanya perbedaan yang meyakinkan (signifikansi) antara sebelum dan setelah diterapkan pendekatan bola diumpan terhadap hasil keterampilan forehand drive tenis meja.

3. Hasil Akhir Kelompok Pendekatan berpasangan dan Pendekatan Bola diumpan.

Dari data yang ada dari hasil tes akhir kelompok pendekatan berpasangan dengan pendekatan bola diumpan diperoleh nilai t hitung sebesar 3.73 selanjutnya diuji dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (N1+N2)-2= 22 diperoleh t tabel sebesar 2,07 yang berarti nilai Ho

(10)

ditolak jika thitung ≥ ttabel, dengan demikian uji t menyimpulkan bahwa hasil pendekatan berpasangan dan pendekatan bola diumpan sudah ada peningkatan yang signikan secara data statistik, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Jadi hasil pengolahan data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah pendekatan keterampilan forehand drive masing-masing kelompok sama-sama mengalami peningkatan.

C. Keterbatasan Peneliti

Melihat dari hasil tes awal dan tes akhir dari dua pendekatan berpasangan dan pendekatan bola diumpan terhadap keterampilan forehand drive pada tenis meja pada siswa ekstrakurikuler SMPN 171 bahwa sudah

ada peningkatan tetapi perbedaan diantara keduanya tidak terlalu signifikan, hal ini terbukti pada hasil statistik tes awal berpasangan rata-ratanya yaitu 20.33 dan tes akhir 31.33 sedangkan untuk hasil statistik pendekatan bola diumpan tes awalnya yaitu 19.58 dan tes akhirnya 25.58.

Dari hasil di atas dapat dinyatakan bahwa kedua pendekatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan forehand drive tenis meja pada siswa extrakurikuler SMPN 171 jakarta. Dari hasil penelitian maka terlihat lebih efektif menggunakan pendekatan berpasaangan untuk keterampilan forehand drive tenis meja secara statistik.

Bisa dilihat, jika seorang berlatih maka akan meningkat penguasaan keterampilannya. Kadang-kadang peningkatan tersebut tak begitu jelas. Yang

(11)

paling umum diterima ialah, bahwa ada kecenderungan yakni rata-rata peningkatan dalam keadaan besar dan cepat jika dilakukan secara terus menerus dan dilakukan secara baik dan benar.

Gambar

Tabel 1. Distribusi frekuensi hasil tes awal pendekatan berpasangan
Gambar 6. Histogram Tes Awal Berpasangan  b.  Tes Akhir Pendekatan Berpasangan
Gambar 7. Histogram Tes Akhir Berpasangan
Tabel 3. Distribusi frekuensi hasil tes awal pendekatan bola diumpan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Nilai t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (d.b) 7 adalah sebesar 2,365. Karena t-hitung lebih besar t-tabel atau 3,090 > 2,365, maka dapat

Nilai t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (d.b) 9 sebesar 2,262. Karena t-hitung lebih besar t-tabel atau 2,685 > 2,262, maka ada perbedaan hasil latihan

Diperoleh hasil t-hitung 5,505 sedangkan t-tabel 2,042 pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi 5%) dan t-tabel 2,750 pada taraf kepercayaan 99% (taraf signifikansi 1%)

Berdasarkan perhitungan t-tes dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t hitung = 2,27, sedangkan t tabel =1,68 Karena t hitung > t tabel sehingga dapat

tingkat keyakinan 95% (α =0,05) dan derajat kebebasan (n-k) atau (df = 28) diperoleh t tabel sebesar 2,0484 sedangkan hasil perhitungan yang dilakukan menghasilkan t hitung

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 15,509 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima pada hipotesis 3

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh t hitung = 1,30 < t tabel = 2,000 pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) = 66 sehingga H 0 diterima

Nilai t-tabel dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (d.b) 7 adalah sebesar 2,365. Karena t-hitung lebih besar t-tabel atau 3,090 > 2,365, maka dapat