“Jatim Bangkit 2021”
1
PRIORITAS KERJA PRESIDEN
5 2019 - 2024
2
61,28
69,54
71,11
72,81 73,83
76,38
60 62 64 66 68 70 72 74 76 78
2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sejak Tahun 2017,
Indeks Reformasi Birokrasi telah
ditetapkan sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU)
RPJMD Provinsi Jawa Timur
BB
*hasil evaluasi KemenPANRB 4
5
PERCEPATAN PELAKSANAAN
REFORMASI BIROKRASI
KOMITMEN Kepala Daerah
MESIN REFORM Unit yang Melaksanakan
Agenda Perubahan dalam RB yang
terfokus dan
berdampak
Reformasi Birokrasi
Meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, responsivitas dan
transparansi
1. Memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat 2. Memberikan
pertanggungjawaban penggunaan sumber- sumber keuangan publik 3. Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas internal instansi pemerintah
4. Memperkuat anggaran anggaran berbasis kinerja
KOMITMEN
Pembangunan RB secara Inklusif
SOSIALISASI MASIF built in / inheren dalam setiap aktivitas, RB bukan hanya sekali dalam setahun MONEV
BERKELANJUTAN
Jangan biarkan “yang tidak baik”
memegang peranan penting REWARD &
PUNISHMENT
Bukan hanya kerja Inspektorat dan Bagian Organisasi
TEAM WORK
9
Roadmap disusun untuk membantu menjabarkan visi misi dan RPJMN sehingga menjadi acuan bagi K/L/P
dalam melaksanakan RB
World Class
Bureaucracy dengan pelayanan publik yang berkualitas dan
pemerintahan yang efektif-efisien
MANAJEMEN PERUBAHAN
DEREGULASI
ORGANISASI
TATALAKSANA
APARATURSDM
AKUNTABILITAS
PENGAWASAN
PELAYANAN PUBLIK
Memberikan keleluasaan dalam memprioritaskan program Reformasi Birokrasi sesuai dengan kebutuhan di instansi masing-masing.
Berdasarkan prioritas, delapan area perubahan dapat menjadi semacam “list of priority” yang masing-masing instansi diberi keleluasaan untuk menentukan fokus prioritas dan kemudian
menyusun program yang relevan.
Quick Wins dalam kerangka strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi merupakan Program percepatan dalam bentuk inisiatif kegiatan yang
menggambarkan percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
yang oleh K/L/Pemda.
Quick Win Mandatory
• Tahun 2020 dan maksimal 2021
penyederhanaan birokrasi wajib menjadi Quick Win Instansi pemerintah;
• Quick Win lain akan ditetapkan setiap tahunnya oleh TRBN dan UPRBN
Quick Win Mandiri
• Dipilih sesuai dengan kebutuhan organisasi, dinamika lingkungan
strategis, isu strategis, dan ketersediaan sumber daya masing-masing instansi pemerintah
13
PEMENUHAN REFORM 1. Tim Reformasi Birokrasi
2. Road map Reformasi Birokrasi
3. Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi 4. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
1. Komitmen dalam perubahan 2. Komitmen pimpinan
3. Pembangunan budaya kerja
PEMENUHAN REFORM
1. Harmonisasi
2. Sistem pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan
1. Peran kebijakan
2. Penyelesaian kebijakan
PEMENUHAN REFORM 1. Penataan organisasi
2. Evaluasi kelembagaan 3. Tindak lanjut evaluasi
1. Organisasi berbasis kinerja
2. Penyerdehanaan berbasis kinerja 3. Hasil evaluasi kelembagaan
PEMENUHAN REFORM
1. Proses bisnis dan prosedur operasional tetap (SOP)
2. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
3. Keterbukaan informasi publik
1. Peta Proses Bisnis Mempengaruhi Penyederhanaan Jabatan
2. Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang Terintegrasi
3. Transformasi Digital Memberikan Nilai Manfaat
PEMENUHAN REFORM 1. Kinerja individu
2. Evaluasi jabatan 3. Assasment pergawai
4. Pelanggaran disiplin pegawai 5. Kebutuhan pegawai
6. Penyetaraan jabatan 7. Manajemen talenta
1. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi
2. Proses Penerimaan Pegawai Transparan, Objektif, Akuntabel, dan Bebas KKN
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi 4. Promosi Jabatan dilakukan secara Terbuka 5. Penetapan Kinerja Individu
6. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
7. Pelaksanaan Evaluasi Jabatan 8. Sistem Informasi Kepegawaian
PEMENUHAN REFORM 1. Efektifitas dan Efisiensi Anggaran
2. Pemanfaatan Aplikasi Akuntabilitas Kinerja 3. Pemberian Reward and Punishment
4. Kerangka Logis Kinerja
1. Keterlibatan pimpinan
2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
PEMENUHAN REFORM
1. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)
2. Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)
3. Mekanisme Pengendalian Aktivitas Utama (SPIP)
4. Penanganan Pengaduan Masyarakat 5. Pembangunan Zona Integritas (ZI) 6. Peran APIP
1. Gratifikasi
2. Penerapan SPIP
3. Pengaduan masyarakat 4. Whistle Blowing System
5. Penanganan Benturan Kepentingan 6. Pembangunan Zona Integritas (ZI)
7. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
PEMENUHAN REFORM 1. Standar pelayanan
2. Budaya pelayanan prima 3. Pengelolaan pengaduan
4. Penilaian kepuasan terhadap pelayanan 5. Pemanfaatan teknologi informasi
1. Upaya dan/atau Inovasi Pelayanan Publik 2. Penanganan Pengaduan Pelayanan dan
Konsultasi
19
1. Siapakah yang harus melaksanakan Reformasi Birokrasi?
2. Apakah seluruh Perangkat Daerah juga berkewajiban melaksanakan Reformasi Birokrasi?
3. Pada Unit Kerja Pelayanan seperti UPT, apa yang bisa dilakukan?
4. Dll..
EVALUASI
Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari Perangkat Daerah sampai pada tingkat Provinsi, sebagai berikut:
1. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat unit kerja yang dipimpin oleh pimpinan unit/satuan kerja untuk membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu dilakukan;
2. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat pemerintah daerah, yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah;
3. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat pemerintah daerah, yang dipimpin langsung
oleh Gubernur.
ROAD MAP REFORMASI PROVINSI JAWA TIMUR
RENCANA AKSI BASED ON
ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
RENCANA AKSI PERCEPATAN RB BERSIFAT MIKRO
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PERANGKAT DAERAH
LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PEMERINTAH PROVINSI f
e e d b a c k
KEWAJIBAN PERANGKAT DAERAH
Kepala PD menunjuk Sekretaris (pada Dinas/
Badan) atau pejabat yang setara sebagai koordinator
Membentuk atau menunjuk Tim Pelaksana Percepatan yang bertugas untuk
mengumpulkan data
Memberikan pemahaman kepada seluruh staf tentang Reformasi Birokrasi. Bisa
menggunakan buku saku.
Menyusun Rencana Aksi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Internal
TIPS & TRIK PERCEPATAN RB
24
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Kawasan Terpadu
• Pelabuhan laut
• Bandar Udara
• Kawasan
ekonomi berikat
APH
• Kepolisian
• Kejaksaan
• MA
• Lapas
Unit Layanan Pemda
• Disdukcapil
• Samsat
• RSUD/Puskesmas
• PTSP/perizinan
• Kecamatan
• Pendidikan
ATR/BPN
UNIT-UNIT PENGENDALIAN INTEGRITAS PADA SEKTOR STRATEGIS
Mandatory (Stranas PK)
Mandiri
( Prioritas K/L/P)
1. Dianggap sebagai unit yang penting/ strategis dalam melakukan pelayanan publik 2. Mengelola sumber daya yang cukup besar
3. Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut
UNIT-UNIT LAYANAN UTAMA K/LP
PERMENPANRB 10/2019
MINDSET / CULTURE SET
& KOMITMEN
Komitmen nyata pimpinan dan semua karyawan dengan melibatkan
bawahan dalam pelaksanaan program reformasi
birokrasi dan menularkan semangat dan visi
yang sama
1
2
KEMUDAHAN, KECEPATAN, &
TRANSPARANSI PELAYANAN
Menyediakan Fasilitas yang lebih baik dan
sistem pelayanan yang cepat dan
transparan serta, Semangat Hospitallitty untuk
kepuasan publik
3
PROGRAM YANG MENYENTUH MASYARAKAT
Membuat inovasi program yang membuat unit kerja
lebih dekat ke masyarakat
sehingga masyarakat
merasakan kehadiran unit kerja
tersebut
4
MONITORING DAN EVALUASI Melakukan pemantauan dan
evaluasi berkelanjutan untuk memastikan
bahwa program yang sedang dijalankan tetap
di jalurnya dan umpan balik
perbaikan
5
MANAJEMEN MEDIA
Menetapkan strategi komunikasi untuk
memastikan bahwa setiap
aktivitas dan inovasi perubahan yang
telaj dilakukan diketahui oleh
masyarakat
31
NO. NAMA PERANGKAT DAERAH
2021
ANGKA KATEGORI 1 Dinas Kelautan dan Perikanan 91,53 AA 2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 90,5 AA
3 RSUD Dr. Soetomo 90,31 AA
4 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 90,13 AA
5 RSUD Dr. Saiful Anwar 90,12 AA
6 RS Jiwa Menur 90,1 AA
7 RSUD Haji Provinsi Jawa Timur 90,06 AA 8 Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
87,02 A
9 Badan Pendapatan Daerah 87,02 A
10 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
86,97 A
11 Dinas Peternakan 85,55 A
12 Biro Organisasi 85,43 A
13 Dinas PU Bina Marga 84,95 A
14 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
84,75 A
15 Dinas PU Sumber Daya Air 84,47 A
NO. NAMA PERANGKAT DAERAH
2020
ANGKA KATEGORI
1 Dinas Kelautan dan Perikanan 91 AA
2 RSUD dr. Saiful Anwar Malang 86,84 A
3 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 90,24 AA
4 Dinas Sosial 83,63 A
5 RS Jiwa Menur 86,45 A
6 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya
84,35 A
7 Dinas PU Bina Marga 84,91 A
8 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 90,02 AA
9 Dinas Perhubungan 84,2 A
10 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 83,86 A
11 Dinas PU Sumber Daya Air 85,26 A
12 RSUD dr. Soetomo 87,67 A
13 Dinas Kehutanan 83,23 A
14 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 82,26 A 15 Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan
82,75 A
❑ Terjadi Penurunan Nilai SAKIP sebesar 0,04
❑ Telah terjadi
Penurunan peringkat, dari peringkat 7
menjadi peringkat 13
INPRES NO. 7 TH. 1999
• Merupakan Landasan Hukum Operasional PERTAMA
Penerapan Sistem AKIP di Indonesia
• Dikeluarkan di Jakarta Pada tanggal 15 Juni 1999
• Ditandatangani oleh Presiden
B.J. Habibie
MENIMBANG
• Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, dipandang perlu adanya pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk mengetahui kemampuannya dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
• Untuk melaksanakan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dikembangkan sistem
pelaporan akuntabilitas kinerja yang mencakup
indikator, metode, mekanisme dan tata cara
pelaporan kinerja instansi pemerintah
AKUNTABILITAS
• Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran- sasaran yang telah ditetapkan
melalui alat pertanggungjawaban
secara periodik
TUJUAN SISTEM AKIP
• Untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya
pemerintahan yang baik dan
terpercaya
SASARAN SISTEM AKIP
a. Menjadikan instansi pemerintah yang
akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap
aspirasi masyarakat dan lingkungannya;
b. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah;
c. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional;
d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah.
PERENCANAAN
PENGUKURAN
PELAPORAN EVALUASI
CAPAIAN KINERJA
KOMPONEN SAKIP
37 37
38
38
Isu Strategis terkait dengan Implementasi SAKIP Tahun 2021 adalah:
1. Diterbitkannya Permendagri 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
2. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah
3. Masih diberlakukanya Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panja Ng Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
4. Belum adanya revisi Permenpan 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
5. Diterbitkannya SE Menteri PAN dan RB No. 5 Tahun 2021 tentang Pelaporan Kinerja Pemerintah Daerah
39 3939
Membangun pemerintahan yang akuntabel
& terukur serta mempertanggung jawabkan hasil/ manfaat kepada masyarakat atas penggunaan anggaran
65,48 66,28
75,2
80,04 81,14 81,21 81,7 81,71 82,38
*Pemaparan Evaluasi SAKIP Tahun 2020
*hasil evaluasi KemenPANRB
40 40
41
PERMASALAHAN YANG SERING TIMBUL
42Sasaran Pembangunan Nasional/Daerah
Sasaran Strategis
/Result
Sasaran Strategis
/Result
Sasaran Strategis
/Result
GOALS
Program Kegiatan
Anggaran
Program Kegiatan
Anggaran
Program Kegiatan
Anggaran
ACTIVITY
Jelas relevansi / kaitan Antara Program/Kegiatan dengan Sasaran / kinerja
Tujuan/sasaran orientasi hasil Ukuran kinerja jelas
1 2
3
Kejelasan kinerja yang akan dicapai
Program / Kegiatan efektif dan efisien
Rincian kegiatan harus sesuai dengan maksud kegiatan 4
Instansi Pemerintah
/SKPD/OPD Instansi Pemerintah
/SKPD/OPD Instansi Pemerintah
/SKPD/OPD
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
43ANGGARAN BERBASIS KINERJA
1
2 4
MENETAPKAN DENGAN JELAS
3
HASIL YANG INGIN DICAPAI ( TUJUAN/ SASARAN PRIORITAS &
TARGET)
MENETAPKAN UKURAN KINERJA DAN TARGET UNTUK MENGUKUR
KEBERHASILAN
MERUMUSKAN
PROGRAM/KEGIATAN YANG MENDUKUNG TUJUAN/SASARAN MENETAPKAN ANGGARAN SESUAI DENGAN PROGRAM/KEGIATAN YANG TELAH DIRUMUSKAN
LOGIC MODEL PENETAPAN UKURAN KINERJA
44
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI SISTEM AKIP
• Regulasi
• Kelembagaan
• SDM
• Perencanaan (Konsistensi, Indikator Kinerja)
• Data dan Pengukuran Kinerja
• Pemanfaatan
PROBLEMATIKA IMPLEMENTASI SISTEM AKIP
PROBLEM KETERANGAN
Regulasi - Belum adanya regulasi yang cukup berwibawa, baik dari aspek level dalam peraturan perundangan maupun substansi “pemaksa” nya
- Banyaknya regulasi yang tidak sinkron dan tidak terkoordinasi secara sistematis karena di produk oleh “corporate agency” yang berbeda di pemerintahan pusat (LAN, KEMEN-PAN RB, KEMENDAGRI, BAPPENAS)
Kelembagaan Belum jelasnya lembaga/unit kerja yang secara spesifik memiliki tupoksi menyusun LAKIP maupun sistem AKIP secara keseluruhan, baik pada level pemda maupun level SKPD
SDM Masih rendahnya komitmen, kompetensi dan kerjasama tim dalam penyusunan LAKIP
Perencanaan, Indikator dan Pengukuran
- Rendahnya relevansi dan konsistensi perencanaan
- Indikator kinerja yang disusun sering tidak terukur secara kuantitatif dan tidak relevan dengan sasaran atau kegiatannya
- Belum dikuasainya metode pengukuran yang terpercaya secara akademis
Data Seringkali tidak tersedia data secara lengkap, jelas, valid dan akurat
Pemanfaatan LAKIP disusun hanya untuk menggugurkan kewajiban administratif, tetapi pemanfaatannya
untuk kepentingan manajemen pemerintahan yang lain belum optimal
“Jatim Bangkit 2021”
47