• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAKNAAN PEREMPUAN DALAM FILM IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN (Analisis Semiotika Film Karya Ernest Prakasa) SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMAKNAAN PEREMPUAN DALAM FILM IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN (Analisis Semiotika Film Karya Ernest Prakasa) SKRIPSI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAKNAAN PEREMPUAN DALAM FILM IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN

(Analisis Semiotika Film Karya Ernest Prakasa)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi

Oleh:

VANISYA AURELIA RAISA SAPUTRI (201710040311082)

Dosen Pembimbing:

Dr. Muslimin Machmud, M.Si, Ph.D

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

(2)

i

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya serta salam dan sholawat kepada Nabi besar kekasih Allah, Muhammad SAW, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemaknaan Perempuan Dalam Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (Analisis Semiotika Film Karya Ernest Prakasa)”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat agar peneliti mendapatkan gelar Sarjana (S-1) Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak yang berkontribusi dalam proses pengerjaan skripsi. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya ilmu pengetahuan, dorongan dan bimbingan, peneliti tidak mungkin dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran, sehingga peneliti dapatmenempuh pendidikan serta menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang diharapkan.

2. Yang tercinta, kedua orang peneliti, yakni Bapak Ivan Trisna Saputra, S.H. dan Ibu Elisa Apriyanti, S.E. serta keluarga seluruh keluarga yang telah memberikan kasih sayang, semangat, doa dan motivasi yang luar biasa kepada peneliti selama perjalanan kuliah hingga terselesaikannya skripsi ini selesai.

3. Bapak Drs. Fauzan, M. Pd., selaku Rektor dari kampus kebanggan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Muslimin Machmud, M.Si, Ph.d, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Nasrullah,S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

(8)

vii

6. Bapak Dr. Muslimin Machmud, M.Si, Ph.d, selaku dosen pembimbing yang dengan displin dan sabar telah membimbing, memberikan ilmu bermanfaat, dorongan, dan masukan yan sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

7. Teman terdekat Shodi Dinta Laura, Putri Anggeraini, Liliannisa Damayanti, Nila Cantika Qomaria dan Nuryaumil Intan Khomariah yang berjuang bersama dari awal kuliah hingga saat ini saling memotivasi, berbagi ilmu, menemani, menghibur serta selalu sabar mendengarkan keluh kesah peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman IKOM B angkatan 2017 yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada peneliti.

9. Teman-teman Praktikum Public Relations 2-3 (Pro Creative) yang selalu memberi semangat dan mendoakan peneliti dalam pengerjaan skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki kekurangan, oleh karenanya penulis mengaharapkan adanya saran yang dapat memperbaiki kekurangan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 16 Desember 2021

Vanisya Aurelia Raisa Saputri

(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viiii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

ABSTRAKSI ... xxiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II ... 6

KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Pemaknaan ... 6

2.2 Film ... 6

2.2.1 Unsur-Unsur Film ... 7

2.2.2 Jenis-Jenis Film ... 8

2.2.3 Genre Film ... 9

2.2.4 Film Sebagai Refleksi Realitas Sosial ... 11

2.3 Streotipe Perempuan di Masyarakat ... 12

2.4 Semiotika ... 12

2.4.1 Semiotika John Fiske ... 13

(10)

ix

2.5 Penelitian Terdahulu ... 16

2.6 Fokus Penelitian ... 17

BAB III ... 19

METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Paradigma Penelitian ... 19

3.2 Pendekatan Penelitian ... 19

3.3 Tipe dan Dasar Penelitian ... 20

3.4 Sumber Data ... 20

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.6 Teknik Analisis Data ... 21

BAB IV ... 23

GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ... 23

4.1 Tentang Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan ... 23

4.2 Sinopsis Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan ... 24

4.3 Tentang Starvision ... 25

4.4 Tentang Ernest Prakasa ... 26

4.5 Tim Produksi Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan ... 28

BAB V ... 31

PEMBAHASAN ... 31

5.1 Analisis Semiotik Makna Perempuan dalam Film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan ... 31

5.2 Level Realitas (Penampilan, Pakaian, Ekspresi, dan Gesture) ... 32

5.3 Level Representasi (Kamera, Musik, Konflik, Latar, dan Dialog) ... 69

5.4 Interpretasi Level Ideologi Pada Film Imperfect: Karier, Cinta &Timbangan ... 99

BAB VI ... 103

(11)

x

PENUTUP ... 103

6.1 Kesimpulan ... 103

6.2 Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Poster Fim Imperfect ... 23

Gambar 4.3.1 Logo Starvision ... 25

Gambar 4.4.1 Ernest Prakasa ... 26

Gambar 5.2.1 Scene 1 ... 32

Gambar 5.2.2 Scene 2 ... 34

Gambar 5.2.3 Scene 3 ... 35

Gambar 5.2.4 Scene 4 ... 36

Gambar 5.2.5 Scene 5 ... 37

Gambar 5.2.6 Scene 6 ... 39

Gambar 5.2.7 Scene 7 ... 41

Gambar 5.2.8 Scene 8 ... 42

Gambar 5.2.9 Scene 9 ... 43

Gambar 5.2.10 Scene 10 ... 44

Gambar 5.2.11 Scene 11 ... 46

Gambar 5.2.12 Scene 12 ... 46

Gambar 5.2.13 Scene 13 ... 48

Gambar 5.2.14 Scene 14 ... 49

Gambar 5.2.15 Scene 15 ... 50

Gambar 5.2.16 Scene 16 ... 51

Gambar 5.2.17 Scene 17 ... 52

Gambar 5.2.18 Scene 18 ... 53

Gambar 5.2.19 Scene 19 ... 54

Gambar 5.2.20 Scene 20 ... 55

Gambar 5.2.21 Scene 21 ... 56

Gambar 5.2.22 Scene 22 ... 57

Gambar 5.2.23 Scene 23 ... 58

(13)

xii

Gambar 5.2.24 Scene 24 ... 59

Gambar 5.2.25 Scene 25 ... 60

Gambar 5.2.26 Scene 26 ... 61

Gambar 5.2.27 Scene 27 ... 62

Gambar 5.2.28 Scene 28 ... 63

Gambar 5.2.29 Scene 29 ... 64

Gambar 5.2.30 Scene 30 ... 65

Gambar 5.2.31 Scene 31 ... 66

Gambar 5.2.32 Scene 32 ... 67

Gambar 5.2.33 Scene 33 ... 69

Gambar 5.3.1 Long Shot ... 69

Gambar 5.3.2 Medium Long Shot ... 70

Gambar 5.3.3 Medium Shot ... 70

Gambar 5.3.4 Middle Close Up ... 71

Gambar 5.3.5 Close Up ... 71

Gambar 5.3.6 Extreme Close Up ... 72

Gambar 5.3.7 Potongan Scene Konflik ... 73

Gambar 5.3.8 Dialog Scene 1 ... 74

Gambar 5.3.9 Dialog Scene 2 ... 75

Gambar 5.3.10 Dialog Scene 3 ... 76

Gambar 5.3.11 Dialog Scene 4 ... 77

Gambar 5.3.12 Dialog Scene 5 ... 78

Gambar 5.3.13 Dialog Scene 6 ... 78

Gambar 5.3.14 Dialog Scene 7 ... 79

Gambar 5.3.15 Dialog Scene 8 ... 80

Gambar 5.3.16 Dialog Scene 10 ... 81

Gambar 5.3.17 Dialog Scene 12 ... 82

Gambar 5.3.18 Dialog Scene 13 ... 83

(14)

xiii

Gambar 5.3.19 Dialog Scene 15 ... 84

Gambar 5.3.20 Dialog Scene 16 ... 85

Gambar 5.3.21 Dialog Scene 17 ... 86

Gambar 5.3.22 Dialog Scene 18 ... 87

Gambar 5.3.23 Dialog Scene 19 ... 88

Gambar 5.3.24 Dialog Scene 20 ... 88

Gambar 5.3.25 Dialog Scene 22 ... 90

Gambar 5.3.26 Dialog Scene 24 ... 90

Gambar 5.3.27 Dialog Scene 25 ... 91

Gambar 5.3.28 Dialog Scene 26 ... 92

Gambar 5.3.29 Dialog Scene 27 ... 93

Gambar 5.3.30 Dialog Scene 28 ... 94

Gambar 5.3.31 Dialog Scene 29 ... 95

Gambar 5.3.32 Dialog Scene 30 ... 96

Gambar 5.3.33 Dialog Scene 31 ... 97

Gambar 5.3.34 Dialog Scene 32 ... 98

Gambar 5.3.35 Dialog Scene 33 ... 99

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.5.1 Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 2.5.2 Penelitian Terdahulu ... 17

Tabel 4.5.1 Tim Produksi Film ... 29

Tabel 5.2.1 Scene 1 ... 32

Tabel 5.2.2 Scene 2 ... 34

Tabel 5.2.3 Scene 3 ... 35

Tabel 5.2.4 Scene 4 ... 36

Tabel 5.2.5 Scene 5 ... 37

Tabel 5.2.6 Scene 6 ... 39

Tabel 5.2.7 Scene 7 ... 41

Tabel 5.2.8 Scene 8 ... 42

Tabel 5.2.9 Scene 9 ... 43

Tabel 5.2.10 Scene 10 ... 44

Tabel 5.2.11 Scene 11 ... 46

Tabel 5.2.12 Scene 12 ... 46

Tabel 5.2.13 Scene 13 ... 48

Tabel 5.2.14 Scene 14 ... 49

Tabel 5.2.15 Scene 15 ... 50

Tabel 5.2.16 Scene 16 ... 51

Tabel 5.2.17 Scene 17 ... 52

Tabel 5.2.18 Scene 18 ... 53

Tabel 5.2.19 Scene 19 ... 54

Tabel 5.2.20 Scene 20 ... 55

Tabel 5.2.21 Scene 21 ... 56

Tabel 5.2.22 Scene 22 ... 57

Tabel 5.2.23 Scene 23 ... 58

(16)

xv

Tabel 5.2.24 Scene 24 ... 59

Tabel 5.2.25 Scene 25 ... 60

Tabel 5.2.26 Scene 26 ... 61

Tabel 5.2.27 Scene 27 ... 62

Tabel 5.2.28 Scene 28 ... 63

Tabel 5.2.29 Scene 29 ... 64

Tabel 5.2.30 Scene 30 ... 65

Tabel 5.2.31 Scene 31 ... 66

Tabel 5.2.32 Scene 32 ... 67

Tabel 5.2.33 Scene 33 ... 69

Tabel 5.3.1 Dialog Scene 1 ... 74

Tabel 5.3.2 Dialog Scene 2 ... 75

Tabel 5.3.3 Dialog Scene 3 ... 76

Tabel 5.3.4 Dialog Scene 4 ... 77

Tabel 5.3.5 Dialog Scene 5 ... 78

Tabel 5.3.6 Dialog Scene 6 ... 78

Tabel 5.3.7 Dialog Scene 7 ... 79

Tabel 5.3.8 Dialog Scene 8 ... 80

Tabel 5.3.9 Dialog Scene 10 ... 81

Tabel 5.3.10 Dialog Scene 12 ... 82

Tabel 5.3.11 Dialog Scene 13 ... 83

Tabel 5.3.12 Dialog Scene 15 ... 84

Tabel 5.3.13 Dialog Scene 16 ... 85

Tabel 5.3.14 Dialog Scene 17 ... 86

Tabel 5.3.15 Dialog Scene 18 ... 87

Tabel 5.3.16 Dialog Scene 19 ... 88

Tabel 5.3.17 Dialog Scene 20 ... 88

Tabel 5.3.18 Dialog Scene 22 ... 90

(17)

xvi

Tabel 5.3.19 Dialog Scene 24 ... 90

Tabel 5.3.20 Dialog Scene 25 ... 91

Tabel 5.3.21 Dialog Scene 26 ... 92

Tabel 5.3.22 Dialog Scene 27 ... 93

Tabel 5.3.23 Dialog Scene 28 ... 94

Tabel 5.3.24 Dialog Scene 29 ... 95

Tabel 5.3.25 Dialog Scene 30 ... 96

Tabel 5.3.26 Dialog Scene 31 ... 97

Tabel 5.3.27 Dialog Scene 32 ... 98

Tabel 5.3.28 Dialog Scene 33 ... 99

(18)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

BUKU DAN JURNAL

Abdul, H. (2012). Tradisi Semiotika Dalam Teori Dan Penelitian Komumikasi.

Alauddin Press , 2-3.

Ardianto, E., Komala, L., & Karlinah, S. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Azhar, A. (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Baksin, A. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang . Bandung: Katarsis.

Baron, Bryne, & Branscombe. (2008). Sosial Psychology. USA: Ally & Bacon.

Benedicta, G. D. (2011). "Dinamika Otonomi Tubuh Perempuan: Antara Kuasa Dan Negoisasi Atas Tubuh " . Masyarakat, Jurnal Sosiologi , 141-156.

Budiastuti, L., & Gifari, M. (2008). Representasi Perempuan Dalam Majalah Wanita. Yinyang , 2.

Chaer, A. (2011). Ragam Bahasa Ilmiah . Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, H. (2009). Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga.

Febriyanti, Y., & Fitria, K. (2020). Pemaknaan Dan Sikap Perilaku Body Shaming Di Media Sosial. Diakom , 13.

Fiske, J. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Fiske, J. (1987). Television Culture. London: Routledge & Metheun.

Hall, S. (1973). Encoding and Decoding in the Television Discourse. Inggris:

Centre for Cultural Studies, University of Birmingham.

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian . Malang: UMM Press.

Hutami, I., Yusanto, F., & Nugroho, C. (2018). Membedah Komodifikasi Isi Pesan Mini Drama Line "Nic And Mar" (Analisis Semiotika John Fiske Terhadap Mini Drama Line). Simulacra , 105-106.

Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera.

Kusuma, M. R., & Fitriawan, R. A. (2020). Representasi Peran Domestik Perempuan (Analisis Semiotika John Fiske Dalam Film Animasi Pendek "Bao").

e-Proceeding of Management , 5-8.

Lechte, J. (2001). 50 Filsuf Kontemporer; dari Strukturalisme sampai Posmodernitas. Yogyakarta: Kanisius.

Lee, O. H. (1965). Publisistik Film. Jakarta: Penerbit Ichtiar.

(19)

xviii

Machmud, M. (2018). Tuntunan Penulisan Tugas Akhir Bedasarkan Prinsip Dasar Penelitian Ilmiah. Malang: Selaras Media Kreasindo.

Mcquail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humaika.

Mcquali, D. (2011). Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humaika.

Moeleong, L. J. (2000). Metodelogi Penelitian Kualiatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Yogyakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mulyana, D. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslim. (2016). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode dan Jenis Penelitian dalam Ilmu Komunikasi. Wahana , 78-79.

Nadhiroh, Y. F. (2015). Pengendalian Emosi (Kajian Religio-Psikologis tentang Psikologi Manusia). Jurnal Saintifika Islamica , 55-56.

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Bahasa.

Surakarta: Cakra Books.

Nurhadi, Z. F. (2017). Teori Komunikasi Kontemporer. Bekasi: Kencana.

Nurudin. (2017). Pengantar Komunikas Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Nurul K, A., & Nugroho, C. (2017). Representasi Pemikiran Marxisme Dalam Film Biografi Studi Semiotika John Fiske Mengenai Pertentangan Kelas Sosial Karl Marx Pada Fil Guru Bangsa Tjokroaminoto. Semiotika: Jurnal Komunikasi , 11- 14.

Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna.

Yogyakarta: Jalasutra.

Putra, D. E. (2013). Rahasia Bahasa Tubuh. Bogor: Titik Media.

Rizkiyah, I., & Apsari, N. C. (2019). Strategi Coping Perempuan Terhadap Standarisasi Cantik Di Masyarakat. Marwah , 141.

Saraswati, L. A. (2019). Putih: Warna Kulit, Ras, dan Kecantikan di IndonesiaTransnasional. Tanggerang: Marjin Kiri.

Segers, R. T. (2000). Evaluasi Teks Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitiatif dan R& D . Bandung:

Alfabeta.

(20)

xix

Suwandi, S. (2011). Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Madia Perkasa.

Tania, A., & dkk. (2020). Media Sosial, Identitas, Transformasi, dan Tantangannya. Malang: Intrans Publishing Group.

Toni, A. (2015). Peran Film SebagaiMedia SosialisasiLingkungan. Jurnal Komunikator , 42-43.

Valencia, M., & Junaidi, A. (2021). Representation of Beauty Standards in Films Imperfect: Career, Love & Scales. Atlantis Press , 776-780.

Wibowo, G. (2019). Representasi Perempuan dalam Film Siti. Nyimak Journal of Communication , 47.

Williams, K. (2003). Understanding Media Theory. Great Britian: MPG Books, Ltd.

Winarni, R. W. (2010). Representasi Kecantikan Perempuan Dalam Iklan. Deiksis , 135.

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.

Wolf, N. (2004). Mitos Kecantikan. Yogyakarta: Niagara.

Yamin, S. (2014). Kesempurnaan Cinta, Tipe Kepribadian Kode Warna dan Jenis Kelamin. PERSONA: Jurnal Psikologi Indonesia , 6-7.

SKRIPSI

Aryani, Lestari Oktavia Ika. (2020). Makna Pengorbanan Dalam Film (Analisis Semiotik Pada Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Kuntz Agus). Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Aviomeita, Friska. (2016). Representasi Perempuan Dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Perempuan Dalam Film “Fifty Shades of Grey). Medan:

Universitas Sumatera Utara.

Gresia, Gita Fiolanda. (2015). Representasi Pesan Budaya Karo Dalam Film 3 Nafas Likas. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hasna, Nurhayati. (2015). Representasi Kekerasan Simbolik Pada Tubuh Perempuan Dalam Media Massa Online Khusus Perempuan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

(21)

xx

Mualfa, Nuril Laili. (2020). Ideologi Kelas Sosial Dalam Film Parasite (Analisis Semiotika John Fiske Dalam Film Parasite Karya Bong JonHoo). Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Widianataz, Ryan Novanda. (2018). Representasi Perempuan Dalam Film The Help (Analisis Semiotik Pada Film The Help Karya Tate Taylor). Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Yanuarto, Bagus Rio. (2013). Representasi Fanatisme Suporter Sepak Bola (Analisis pada Film “Romeo Juliet” karya Andi Bachtiar Yusuf). Malang:

Universitas Muhammadiyah Malang.

Cahyani, Bernadetha Venty Dwi. (2021). Makna Figuratif Dalam Dialog Film Imperfect Karya Ernest Prakasa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

INTERNET

Kompas.com. 2008. Mitos Superior dan Mental Inlander.

https://nasional.kompas.com/read/2008/05/04/01554311/mitos.superior.dan.me ntal.inlander. Diakses pada 22 Oktober 2020.

KBBI Daring: Pencaharian. ___. KBBI Film.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/film. Diakses pada 17 November 2020.

Lembaga Sensor Film. ___. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman. https://web.lsf.go.id/hal-undangundang-no-33-tahun-2009-tentang-

perfilman.html. Diakses pada 17 November 2020.

Wikipedia.___.Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Imperfect:_Karier,_Cinta_%26_Timbangan.

Diakses pada 25 Oktober 2020.

(22)

xxi

Wikipedia.___. Kharisma Starvision Plus.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kharisma_Starvision_Plus. Diakses pada 18 Mei 2021.

Film Indonesia.___. Data Penonton Tahun 2019.

http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2019#.Ya9sg_myTIU. Diakeses pada 18 Mei 2021.

Liputan6com. 2019. Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan Kumpulkan 127

Ribu Penonton di Hari Pertama.

https://www.liputan6.com/showbiz/read/4138682/imperfect-karier-cinta-dan- timbangan-kumpulkan-127-ribu-penonton-di-hari-pertama. Diakses pada 17 Mei 2021.

Yahoo.com 2012. Ernest Prakasa: "Gua Komedian Cina yang Berani Speak Up.

http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/ernest-prakasa--komedian-cina- yang-berani-speak-up.html. Diakses pada 18 Mei 2021.

Wikipedia.___. Stereotipe. https://id.wikipedia.org/wiki/Stereotipe. Diakes pada 8 September 2021.

Womantalk.com. 2020. Tipe Wanita Berdasarkan Motif Baju Favoritnya.

https://womantalk.com/horoscope/articles/tipe-wanita-berdasarkan-motif-baju- favoritnya-xjond. Diakses pada 10 September 2021.

Kumparan.com. 2019. Mengintip Kepribadian Seseorang dari Motif Pakaian.

https://kumparan.com/lifehack/mengintip-kepribadian-seseorang-dari-motif- pakaian-1qMyqDOfZgE. Diakses pada 10 September 2021.

Halodoc.com. 2020. Alasan Apel Dapat untuk Menurunkan Berat Badan.

https://www.halodoc.com/artikel/alasan-apel-dapat-untuk-menurunkan-berat- badan. Diakses pada 17 Semptember 2021.

Hellosehat.com. 2018. Menguak 7 Tipe dan Arti Senyuman yang Mungkin Pernah Anda Lakukan. https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/tipe-dan-arti- senyuman/. Diakses pada 20 September 2021.

(23)

xxii

Detik.com. 2021. Diskriminasi adalah Sikap Membatasi, Ini Definisi dan Contohnya. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5593209/diskriminasi- adalah-sikap-membatasi-ini-definisi-dan-contohnya. Diakses pada 26 September 2021.

(24)

xxiii

(25)

xxiv ABSTRACT

THE MEANING OF WOMEN IN THE IMPERFECT : CAREER, LOVE &

SCALE (SEMIOTICS ANALYSIS OF FILM BY ERNEST PRAKASA)

The mass media is one of the most powerful institutions in society. Film is part of the mass media that presents a reality that is happening and then packaged in an interesting way. Now, there are many films that have the theme about women.

The issue of the high standard of a woman in society looks very interesting to be made into a film. One of them is Imperfect: Career, Love & Scale. This film tells the story of a woman named Rara. During his life, he went through his days with a lot of pressure such as body shaming bullying because his body was considered not to achieve beauty standards. This film also tells about other women with different conflicts, but feel the same way as Rara.

The purpose of this study was to find out what the meaning of women in the Imperfect film: Career, Love & Scale by Ernest Prakasa is. The methodology used in this study is a qualitative research using a constructivist paradigm. John Fiske's semiotic analysis technique is the technique chosen in this study. Based on what Fiske said, the codes that arise will be related to each other and then create a meaning. In this analysis, the researcher selected 33 scenes in the film Imperfect:

Career, Love & Scale by analyzing the three levels of John Fiske's social code, namely Reality, Representation and Ideology. From the results of the study, it was found that each scene shows a picture of female characters with their respective worries, so that they feel insecure about the shortcomings that exist in their bodies.

That way, in the Imperfect film: Career, Love & Scale, women are interpreted through their physical appearance and age according to existing stereotypes.

Keywords: The Meaning of Women, Film, Stereotypes, Semiotics, John Fiske.

(26)

xxv

Referensi

Dokumen terkait

Jadi ya untuk hal ini menurut saya sebagai pendukung saya untuk bisa bekerja lebih dan memenuhi kebutuhan supaya bisa membentuk keluarga yang baiklah.”87 Dari hasil wawancara

Mengingat target audience dari The Amsterdam Bakery Kitchen Bar adalah masyarakat kota Malang maka pesan-pesan verbal yang akan disampaikan melalui media

berkaitan dengan visual pada lagu Anitra’s Dance yang disajikan oleh MB Saraswati dalam mengikuti kompetisi Grand Prix Marching Band ke XXIX. Bab IV penutup yang terdiri

pendidikan (return to education). Setiap sekolah perlu mengetahui bagaimana pengembalian investasi pendidikan yang dilakukan oleh seseorang setelah melakukan

Kita berdoa bagi Pembekalan Calon Penatua dan Penatua Periode II pada hari Sabtu, 2 Maret 2013 agar kiranya melalui pembekalan tersebut setiap Calon Penatua dan Penatua

Secara umum, dua pilihan tingkat akurasi dalam proses konvergensi yang disediakan dalam program BackCalc memberikan hasil yang relatif tidak berbeda, kecuali jumlah iterasi yang

Pengertian Sistem adalah sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.. Sistem

Berdasarkan penelitian terdahulu penulis melihat bahwa rasio likuiditas sangat penting dalam pengendalian dan penilaian kinerja keuangan, sebagaimana penelitian yang